BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB...

14
95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. “ Menciptakan sebuah ruang huni bagi Pedagang Pasar Bunga Rawa Belong dengan pendekatan aspek lingkungan sebagai latar dan esensi budaya berkota sebagai tingkatan kualitas sosial.” Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. Konsep Ruang terdiri dari : ruang luar dan ruang dalam yang berfungsi sebagai interaksi spasial antara penghuni dengan bangunan. Konsep Fisik : pemakaian struktur dan pra-sarana yang memadai. V. 2. KONSEP PROGRAMATIK V. 2. 1. Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan asrama terbagi atas 1. Kelompok Penghuni 2. Kelompok Pengunjung 3. Kelompok Pengelola 4. Kelompok Kegiatan Servis

Transcript of BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB...

Page 1: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

95

BAB V

KONSEP

V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar

perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah.

“ Menciptakan sebuah ruang huni bagi Pedagang Pasar Bunga Rawa Belong dengan

pendekatan aspek lingkungan sebagai latar dan esensi budaya berkota sebagai tingkatan

kualitas sosial.”

Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Konsep Ruang terdiri dari : ruang luar dan ruang dalam yang berfungsi sebagai interaksi

spasial antara penghuni dengan bangunan.

Konsep Fisik : pemakaian struktur dan pra-sarana yang memadai.

V. 2. KONSEP PROGRAMATIK

V. 2. 1. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan asrama terbagi atas

1. Kelompok Penghuni

2. Kelompok Pengunjung

3. Kelompok Pengelola

4. Kelompok Kegiatan Servis

Page 2: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

96

V. 2. 2. Program Ruang

Unit Kebutuhan Penghuni & Pengunjung

Ruang Standar Kapasitas Jumlah Ruang

Luas Sumber

Unit Hunian 1 21 m2 2 133 2793 m2 NAD

Unit Hunian 2 36 m2 3 74 2664 m2 NAD

Kamar Mandi Umum

2 m2

1 254 508 m2 TSS

Studi Banding

Ruang Komunal

48 m2 7 10 480 m2 Studi Banding

Ruang Tanam 598 m2 4m2

/orang 1 598 m2 Asumsi

Sub Total 7043 m2

Unit Kebutuhan Pengelola

Ruang Standar Kapasitas Jumlah Ruang

Luas Sumber

Ruang Administrasi dan Keuangan

30 m2 10 1 30 m2 Studi Banding

Ruang Manajemen Gedung

30 m2 4 1 30 m2 Studi Banding

Ruang Unit Pelayanan dan Utilitas

6 m2 4 1 6 m2 Studi Banding

Ruang Kepala Pengelola Gedung

18 m2

/orang 2 1 18 m2 Studi Banding

Ruang Rapat Pengelola

28 m2 15 1 28 m2 NAD

Kamar Mandi 3 m2 1 6 18 m2 TSS

Sub Total 130 m2

Page 3: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

97

Unit Kebutuhan Kegiatan Penunjang

Ruang Standar Kapasitas Jumlah Ruang

Luas Sumber

Ruang Serba Guna

200 m2 50% penghuni

= 200

1 200 m2 TSS

Ruang Komersil

12 m2

/unit 3 15 180 m2 Asumsi

Musholla 1 m2 /orang

50% penghuni

=200

1 200 m2 Studi Banding TSS

Lapangan Olah-Raga

365 m2 200 1 365 m2 NAD Studi Banding

Sub Total 945 m2

Unit Kebutuhan Servis

Ruang Standar Kapasitas Jumlah Ruang

Luas Sumber

Pos Keamanan

6 m2 2 2 12 m2 Studi Banding

Ruang ME & Genset

6 m2 2 1 6 m2 Studi Banding

Gudang 12 m2 - 1 12 m2 Studi Banding

Parkir Mobil 25 m2 /mobil

5% penghuni

=20

1 500 m2 Studi Banding Asumsi

Parkir Motor 1,5 m2

/motor 144 144 216 m2 Studi Banding

Asumsi

Sub Total 746 m2

TOTAL 8864 m2

Sirkulasi 20% 1772.8 m2

TOTAL 10636.8 m2

Tabel 27: Konsep Program Ruang

Page 4: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

98

V.2.3. Kelompok Program Ruang

Kelompok Ruang Dimensi

Ruang Penghuni & Pengunjung 7043 m2

Ruang Pengelola 130 m2

Ruang Penunjang 945 m2

Ruang Servis 746 m2

Total Total + Sirkulasi 20%

8864 m2

10636.8 m2 Tabel 28: Konsep Kelompok Program Ruang

Gambar 36: Zoning Vertikal Kelompok Program Ruang

Gambar 37: Zoning Horisontal Kelompok Program Ruang

Page 5: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

99

V.3. KONSEP LINGKUNGAN

V. 3. 1. Kondisi Tapak

• Data Tapak

- Luas Tapak : 9.800 m2

- Koefisiensi Dasar Bangunan (KDB) : 50 %

- Koefisiensi Luas Bangunan (KLB) : 4

- Total Dasar Bangunan yang dapat Terbangun : 4.900 m2

- Maksimal Jumlah Lantai : 5 lantai

- Garis Sepadan Bangunan (GSB)

1. Utara : 8 meter

2. Selatan : 4 meter

3. Barat : 4 meter

4. Timur : 4 meter

V. 3. 2. Zoning Tapak

Gambar 38: Konsep Zoning Tapak

Page 6: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

100

Gambar 39: Konsep Sirkulasi Tapak

V. 4. KONSEP BANGUNAN

V. 4. 1. Massa Bangunan

Bentuk Dasar Bangunan

Bangunan berbentuk dasar persegi sesuai dengan peruntukkan lahan sebuah

Rumah Susun. Ditinjau melalui penempatan fungsi ruang huni secara

maksimal dan orientasi bentuk bangunan terhadap lingkungan yang dapat

menyesuaikan bentuk tapak. Selain itu bentuk persegi dianggap mudah

untuk mendukung kegiatan di dalam ruang dan fungsi ruang luar.

Page 7: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

101

Pola Massa Bangunan

Pada perancangan Rumah Susun ini dipilih jenis massa bangunan majemuk

karena beberapa pertimbangan yaitu:

o Pemisahan kelompok aktiitas.

o Sirkulasi yang berongga.

o Dinamisasi bentuk massa.

Bentuk Massa Bangunan

Penerapan massa bangunan berbentuk persegi karena berusaha menciptakan

dinamisasi hubungan antar program ruang yang interaktif serta peluangnya

dalam mengembangkan konsep hunian yang berkualitas.

Gambar 40: Konsep Bentuk Dasar Bangunan

Page 8: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

102

Gubahan Massa Bangunan

Gambar 41: Konsep Gubahan Massa I

Gambar 42: Konsep Gubahan Massa II

Aktivitas dan status ruang berkembang sesuai konsep yang berkaitan dengan

topik dan tema. Dinamisasi massa (randomize) bertujuan menciptakan suasana

berbeda untuk mencapai lokasi (promenade).

Page 9: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

103

Gambar 43: Konsep Gubahan Massa III

Gambar 44: Konsep Gubahan Massa IV

Bukaan maksimal menciptakan kenyamanan thermal dalam kaitan dengan iklim

setempat yang disertai perletakkan communal spaces (ruang komunal) sebagai

ruang interaksi spasial antara bangunan dan manusia.

Page 10: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

104

V. 4. 2. Konsep Ruang Dalam

Pola sirkulasi sistem radial sesuai dengan fungsi sebuah bangunan rumah

susun. Karena merupakan pengembangan dari sirkulasi linear yang fleksibel

dalam pola pembagian ruang dan kejelasan arah.

Hubungan Skematik Program Ruang Secara Makro

Gambar 45: Skematik Ruang secara Makro

MAIN ENTRANCE SIDE ENTRANCE

PLAZA

RUANG PENGELOLA

RUANG

HUNI

RUANG

SERVICE

RUANG PENUNJANG

SIDE ENTRANCE

Page 11: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

105

Hubungan Skematik Ruang secara Mikro

Gambar 46: Skematik Unit Hunian

Gambar 47: Skematik Unit Penunjang

 

TAMAN  HIJAU 

PANTRY 

UNIT HUNIAN 

PLAZA 

PENUNJANG 

KM. UMUM RUANG JEMUR 

LAPANGAN 

RUANG SERBAGUNA 

RUANG TERBUKA HIJAU 

PLAZA 

RUANG DUDUK 

RUANG KOMERSIL 

MASJID 

Page 12: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

106

V.4.3. Konsep Struktur

Struktur Bawah

Pondasi yang akan digunakan pada Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat adalah

pondasi tiang pancang dengan pertimbangan kualitas mutu yang lebih terjamin dan

kemampuannya dalam menahan gaya vertikal.

Struktur Atas

Struktur dinding dan plat lantai pada bangunan Rumah Susun Sederhana

menggunakan sistem struktur rangka dengan bahan beton bertulang yang dipadukan

struktur rangka baja pada area tertentu, karena cukup fleksibel dalam pembagian

ruang dan memungkinkan untuk membuat bukaan sebanyak mungkin.

V.4.4. Konsep Utilitas dan Kelengkapan

A. Sistem Distribusi Air Bersih

Distribusi penyediaan air bersih dan air minum berasal dari PDAM yang

ditampung pada reservoir bawah lalu dipompa ke reservoir atas untuk

didistribusikan ke ruang-ruang yang ditentukan dengan sistem penyaluran

”Down Feed Distribution”.

Gambar 48: Diagram Air Bersih

PDAM

Sumur

Recycling Water

Pompa Reservoir Bawah

Pompa Reservoir Atas

WC

RuangTanam

Page 13: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

107

B. Sistem Pembuangan Air Kotor

Air kotor yang terbuang akan masuk ke dalam tempat pengolahan limbah,

dan kemudian akan dipakai kembali (recycle) guna meningkatkan

efesiensi penggunaan air dalam bangunan.

Gambar 49: Diagram Air Kotor

C. Sistem Instalasi Listrik

Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadaan darurat atau pada

saat mati listrik dari PLN, maka digunakan genset.

Gambar 50: Diagram Instalasi Listrik

Air Hujan

Air Bersih

Air Kotor Padat

Air Kotor Cair

Bak Kontrol

Bak Kontrol

Pengolahan Limbah Reservoir

Rembesan Riol Kota

Pompa

Penerangan

Panel Cabang

Panel Utama

Travo

ATV

ATV

Genset

PLN

Page 14: BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5/2009-1-00022...95 BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan

108

D. Pencahayaan

Rumah Susun Sederhana ini memanfaatkan pencahayaan alami dengan

membuat bukaan walapun orientasi bangunan menghadap arah utara dan

selatan, dimana bangunan tersebut tidak mendapatkan matahari secara

langsung. Penggunaan pencahayaan buatan dilakukan dengan Energy-

Saving Lamp yaitu berupa lampu neon/TL menggunakan energi listrik

Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan genset.

E. Penghawaan

Penghawaan alami pada rusun dilakukan dengan membuat cross

ventilation dan penghawaan buatan dengan pemasangan AC split pada

area pengelola. Alternatif penggunaan kipas angin tambahan juga

digunakan pada ruang huni.

F. Sistem Penanggulangan Kebakaran

Mengamankan bahaya kebakaran pada bangunan rumah mengunakan

pencegahan kebakaran aktif yaitu Fire Hydrant dan Pylar Hydrant.

G. Sistem Penangkal Petir

Yang diterapkan pada bangunan rusun ini adalah penangkal petir sistem

Thomas karena jangkauan perlindungan bangunannya lebih menyeluruh.