BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf ·...

16
rh.sofiana.07660003. perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang 218 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior. Konsep ini diambil dari karakteristik atau perilaku anak, karakteristik objek, dan tapak. Prinsip-prinsip yang akan diterapkan ke dalam seluruh rancanangan berdasarkan konsep attractive behavior. Brikut pemetaan konsep yang diturunkan dari tema perilaku anak dan karakteristik objek. Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber: hasil analisis 2011

Transcript of BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf ·...

Page 1: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

218

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Taman Pintar

sebagai pengembangan bakat dan minat anak adalah attaractif behavior.

Konsep ini diambil dari karakteristik atau perilaku anak, karakteristik

objek, dan tapak. Prinsip-prinsip yang akan diterapkan ke dalam seluruh

rancanangan berdasarkan konsep attractive behavior. Brikut pemetaan

konsep yang diturunkan dari tema perilaku anak dan karakteristik objek.

Gambar 5.1 Konsep DasarSumber: hasil analisis 2011

Page 2: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

219

5.2 Konsep Tapak

Taman Pintar sebagai tempat pengembangan bakat dan minat anak

merupakan bangunan masa banyak yang tersusun atas berbagai ruang yang

mewadahi kegiatan bermain dan belajar anak. Oleh karenanya Taman

Pintar ini menggunakan konsep tatanan massa combine, yakni perpaduan

ruang-ruang massif dan terbuka. Bentukan linier dan terpusat juga

digunakan dalam penataan massa dipilih karena untuk mempermudah

sirkulasi dan hubungan antar ruang, sehingga anak-anak dapat berinteraksi

dengan baik. Pengolahan aktivitas anak selain diarahkan dalam segi

pengembangan bakat dan minat juga dalam aktivitas permainan yang

sesungguhnya terarah untuk mengasah bakat dan minat mereka. Konsep

area terbuka juga disuguhkan untuk pemenuhan interaksi anak terhadap

lingkungan sekitar, karena anak adalah makhluk sosial yang seharusnya

dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

Taman Pintar sebagai pengembangan bakat dan minat anak

merupakan bangunan masa banyak yang tersusun atas berbagai ruang yang

mewadahi fungsi utama sebgai sarana bermain dan belajar serta

menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Taman Pintar ini

menggunakan konsep tata masa combine. Yakni bentuk bangunan terbuka

dan tertutup. Bentuk ini dipilih karena memudahkan sirkulasi dan

hubungan antar ruang dapat terjalin dengan baik. Selain itu mudah bagi

untuk anak-anak ketika memasuki unit-unit bangunan sesuai dengan

fungsi masing-masing.

Page 3: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

220

Batas tapak yang digunakan menggunakan kombinasi tembok dengan

ukuran setengah dan pagar yang terbuat dari besi, sehingga rasa aman yng

tercapai dan memngembankan rasa sosial anak terhadap lingkungan sekitar.

Bentukan desain yang digunakan imajinatif, terdapat symbol atau tanda “?”

untuk pengenalan kepada anak. Edukatif, terdapat alphabet dan angka.

Colourfull mengunakan warna-warna yang cerah dapat membangkitkan

semangat anak dan gradiasi warna hijau, sehingga selain dapat menarik

perhatian anak dan rasa ingin tahu juga dapat membantu proses belajar anak.

Pemanfaatan kontur yang ada sebagai batas tapak, untuk menghindari

kemubadziran. Tidak membuat level atau tingkatan kontur yang terlalu

curam, sehingga tidak membahayakan anak ketika sedang bermain dan

belajar di dalam Taman Pintar ini.

Membuat main entrance di sebelah timur yang dekat dengan jalan

raya, dengan pembedaan jalur antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki.

Penggunaan taman sebagai pemisah jalur dengan bentukan edukatif

menyerupai huruf “e” sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi anak.

Selasar disediakan untuk pejalan kaki, sehingga akses masuk untuk pejalan

kaki tidak terganggu oleh pengendara motor.

Membuat jalur lambat di depan tapak sebagai salah satu solusi untuk

mengantisipasi kemacetan dengan memperhitungkan jarak antara jalan raya

dengan jalur lambat itu sendiri. Diletakkan di depan tapak dengan bentukan

yang aman dan nyaman, tidak monoton dan colourfull menggunakan warna

cerah sehingga dapat menarik perhatian pengunjung khusunya anak-anak

Page 4: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

221

serta dapat mengembangkan pola pikir anak dengan bentukan-bentukan yang

variatif dan inovatif.

Gambar 5.2 Konsep TapakSumber: hasil analisis 2011

Page 5: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

222

Untuk pengolahan lansekp membiarkan vegetasi yang sudah ada

dengan menambahai vegetasi baru untuk membuat lingkungan menjadi lebih

baik lagi. Vegetasi yang ditambahkan adalah jenis tanaman hias seperti

sansivierra, atrhium, dan pocerika. Ketiga jenis tanaman tersebut selain dapat

mengurangi intensitas polusi juga memiliki bentuk daun yang menarik dan

berwarna-warni, sehingga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu anak

yang besar akan hal-hal yang baru.

Penataan vegetasi sebagai pengarah, pembiasan dan penyerapan

angin. Penggunaan massa banyak sebagai pencegah hembusan angin yang

kencang dengan penataan dan pengolahan yang detail sehingga massa

bangunan yang satu dengan yang lain terkesan menyatu dan teratur.

Perletakan zona tenang berupa ruang belajar. Pemberian ruang

perantara untuk meredam kebisingan. Menggunakan sistem akustik untuk

meredam kebisingan pada interior bangunan. Menggunakan material yang

dapat meredam kebisingan. Dengan menggunakan material yang tidak

membahayakan anak.

Membatasi arah sinar matahari dari arah barat dengan pemberian

bukaan serta kisi-kisi, selain itu dapat juga dengan pengolahan bentuk dan

struktur dengan bentukan yang edukatif, variatif dan inovatif.

Menyerap sinar matahari secara langsung dengan pemberian taman

dan kolam. Selain itu dengan menempelkan rumput pada bentukan fasad.

Perletakan zona yang membutuhkan sinar matahari langsung seperti ruang

Page 6: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

223

belajar dan peraga. Serta zona yang tidak membutuhkan sinar matahari

langsung seperti studio musik dan auditorium.

Bangunan menghadap ke arah barat dan timur. Membuat pusat

perhatian dengan fasad bangunan, dibuat dengan bentukan yang menarik

bentuk tampilan dinamis, inovatif, dan colourfull Menyuguhkan tatanan

lansekap yang dianamis dan colourfull yang dapat terlihat langsung dari

main entrance sehingga pengunjung terutama anak-anak dapat tertarik.

Membingkai pandangan di dalam bangunan dengan bentuk bukaan dan

kisi-kisi dinamis, colourfull dengan menggunakan material kaca yang

tidak membahyakan anak Menghadirkan taman di sekeliling tapak untuk

view estetika dari dalam.

5.3 Konsep Ruang

Taman Pintar sebagai pusat pengembangan bakat dan minat anak

memiliki beberapa fungsi. Fungsi-fungsi tersebut,mewadahi fungsi yaitu

Taman Pintar sebagai sarana bermain dan belajar. Fungsi selanjutnya, yaitu

fungsi Taman Pintar sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan

melalui bidang IPTEK dan seni. Untuk mewujudkan fungsi ini maka akan

muncul ruang-ruang lain selain area bermain anak seperti: perpustakaan,

theater room, exihibition, food court, workshop dan sebagainya. Apabila

fungsi untuk menunjang pengembangan bakat dan minat anak melalui Taman

Pintar tersebut maka dapat dikelompokkan menjadi, fungsi bermain dan

belajar, fungsi menambah ilmu pengetahuan meliputi perpustakaan, dan

Page 7: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

224

room theater. Selain fungsi di atas, juga terdapat fungsi pengelolaan dan

servis.

Lebih lanjut penekanan konsep ruang tercipta tidak hanya dari

sekedar bentuk visual saja, namun bgaimana seorang dapat merasa nyaman

ketika bermain dan belajar. Konsep attractive dimunculkan ke dalam seluruh

rancangan interior bangunan.

Aspek variatif, tidak monoton diterapkan ke dalam rancangan plafon,

bukaan-bukaan, pola lantai, pola dinding. Sehingga anak merasa betah dan

tidak bosan ketika berada di dalam ruang baik saat sedang belajar atau

sedang bermain yang arahannya untuk penegmbangan bakat dan minat anak.

Tidak jauh beda dengan aspek inovatif dan colourfull tercipta ke

dalam bentukan-bentukan yang ada di dalam interior. Inovatif berarti

memunculkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini

dapat diterapkan kedalam desain kursi, meja atau permainan yang ada di

Taman Pintar. Pemberian warna yang colourfull sangat menarik perhatian

anak. Dimana anak akan merasa berada pada duniananya. Namun pemilihan

saran juga perlu diperhatikan, memberikan warna-warna yang cerah untuk

membangkitkan semangat anak, warna-warna yang kalem member rasa

tenang pada anak. Tidak memilih warna yang dapat menyakiti anak.

Selain itu bentukan yang edukatif dan imajinatif juga dihadirkan

dalam ruang, selain sebagai estetika juga dapat membantu proses belajar

anak dan membuat anak larut dalam fantasinya.

Page 8: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

225

Gambar 5.3 Konsep RuangSumber: hasil analisis 2011

Page 9: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

226

5.4 Konsep Bentuk dan Tampilan

Memunculkan bentukan-bentukan yang asimetris. Menghadirkan

pola-pola baru sehingga dapat menarik antusiasme anak untuk mengetahui

apa yang belum dimengerti. Tidak menggunakan elemen-elemen rancang

yang tinggi. Tidak membuat anak merasa terkurung dan asing.

Memunculkan rancangan yang bersifat imajinatif. Dapat

diaplikasikan dengan pergerakan suatu elemen rancangan, seolah-olah

memunculkan cerita sehingga anak dapat larut dalam fantasinya.

Menyuguhkan elemen rancang yang menyenangkan, karena daya

perhatian anak masih pendek, sehingga selalu cepat mengalihkan perhatian.

Elemen rancang yang variatif dan tidak monoton sehingga tidak membuat

anak terpaku ditempat dalam jangka waktu yang lama.

Menggunakan elemen-elemen yang edukatif pada seluruh aspek

rancangan. Menggunakan bentukan-bentukan seperti angka dan alfabet

dengan desain yang arsitektural dan unik, sehingga selain anak dapat bermain

dengan huruf-huruf tersebut secara tidak langsung juga menghafal huruf-

huruf tersebut.

Page 10: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

227

Gambar 5.4 Konsep BentukSumber: hasil analisis 2011

Page 11: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

228

5.5 Konsep Struktur

Pemilihan konsep struktur pada Taman Pintar ini didasarkan pada nilai-

nilai penghindaran kemudharatan yaitu memberikan struktur yang aman bagi

anak serta tidak menggunakan struktur yang berlebihan. Material yang aman

bagi anak adalah material yang tidak membahayakan keselamatan anak,

melapisinya dengan bahan tertentu. Tidak memberikan sudut-sudut lancip

juga salah satu penghindaran kemudharatan bagi anak. Secara garis besar,

elemen struktur Taman Pintar akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Struktur pondasi menggunakan pondasi batu kali dengan kedalaman

kurang lebih 1 – 1.50 meter pemilihan pondasi ini karena tinggi bangunan

yang hanya 1-2 lantai dengan beban bangunan berupa beban mati dan beban

hidup yang masih dapat ditampung dengan pondasi batu kali.

2. Struktur dinding menggunakan batu bata untuk memberikan perlindungan

maksimal bagi pengguna khususnya ank-anak. Dengan pemberian finishing

yang disesuaikan tema ruang masing-masing.

3. Struktur atap menggunakan rangka baja ringan, karena bentukan atap yang

memiliki modifikasi bentuk sehingga tidak memungkinkan menggunakan

rangka kayu. Penutup atap menggunakan steel deck yang ditata sesuai

bentukan atap masing-masing bangunan. Untuk mengurangi panas yang

ditimbulkan bahan penutup atap, terdapat rongga udara pada atap, sehingga

penghawaan dapat tetap masuk ke dalam bangunan.

Page 12: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

229

Gambar 5.5 Konsep StrukturSumber: hasil analisis 2011

Page 13: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

230

5.6 Konsep Utilitas

Konsep utilitas terdiri dari sistem penyediaan air bersih, sistem

pembuangan air kotor, jaringan listrik, dan sistem penanggulangan

kebakaran, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB)

Penyediaan Air bersih didapat dari PDAM yang kemudian

didistribusikan ke seluruh kawasan. Penyediaan air bersih

menggunakan sistem tandon atas dan tandon bawah. Untuk

penyediaan air kolam renang menggunakan sistem filterisasi, dimana

setelah air yang digunakan di saring ulang ulang dan diisikan kembali

ke dalam kolam renang. Hal ini sebagai perwujudan nilai

penghilangan kemudharatan, dimana air yang dibuang tidak akan sia-

sia karena diolah untuk dipakai kembali.

2. Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK)

Sistem pembuangan air kotor menggunakan pengolahan air limbah

dan sumur resapan. Di dalam septic tank atau sumur kotoran, bahwa

kotoran mengendap, sedang aimya dibuang ke dalam riol air limbah

yang ada. Kalau tidak ada riol ini, air kotor dari septic tank atau

sumur kotoran dialirkan ke suatu sumur peresapan melalui pipa yang

berlubang-lubang, berdiameter kira-kira 10 cm. Isi sumur peresapan

terdiri atas tiga lapis, tiap lapis 0,5 m tebalnya. Lapis terbawah adalah

Page 14: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

231

pasir, di atasnya adalah selapis kerikil halus dan lapis teratas adalah

kerikil kasar, supaya tidak lekas menjadi rapat terisi butir-butir tanah.

Dinding sumur peresapan dilapisi ijuk, juga pada nermukaan sumur

peresapan dilapisi ijuk. Peresapan dibuat dengan jarak paling sedikit 2

meter dari septic tank. Air dari kamar mandi dan bak cuci boleh

dialirkan masuk ke dalam sumur peresapan.

3. Sistem Jaringan Listrik

Listrik yang digunakan berasal dari PLN, dimana terdapat gardu utama

dan gardu pembantu untuk mendistribusikan listrik ke seluruh

bangunan yang ada di kawasan. Perletakan gardu tersebut di tempat

yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak, sehingga tidak

membahayakan anak. Untuk di dalam bangunan terdapat area

kotroling yang di dalamnya terdapat pengaturan jaringan listrik. Area

ini diletakkan di dekat area hijau yang diberi batasan khusus untuk

mengantisipasi jangkauan anak-anak.

4. Sistem Penanggulanagan Pemadam Kebakaran

Sebagai bangunan Publik, bangunan Taman Pintar harus memenuhi

persyaratan sebagai bangunan publik, salah satunya adalah bahaya

kebakaran, adapun beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya:

a) Berjarak bebas dengan bangunan sekitarnya

b) Memiliki tangga kebakaran sesuai aturan

c) Memiliki sistem pencegahan terhadap sistem elektrikal

Page 15: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

232

d) Memiliki pencegahan terhadap sistem penangkal petir

e) Memiliki alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkondisian udara

f) Memiliki sistem pendeteksian dengan sistem alarm

g) automatic smoke sistem dan heat ventilating.

h) Memiliki alat kontrol terhadap lift

i) Berkomunikasi dengan petugas pemadam kebakaran.

Terdapat 4 macam sistem penanggulangan bahaya kebakaran yaitu :

1. Penguraian, yaitu memisahkan benda-benda yang dapat terbakar dari sumber

api.

2. Pendinginan, yaitu menyemprotkan air pada benda yang terbakar.

3. Isolasi/lokalisasi, yaitu dengan menyemprotkan bahan kimia CO2.

4. Blasting effect sistem, yaitu dengan cara memberi tekanan yang tinggi, misal

dengan bahan peledak.

Page 16: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasaretheses.uin-malang.ac.id/1222/7/07660003_Bab_5.pdf · perancangan taman pintar di taman senaputra kota ... serta dapat mengembangkan pola

rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang

233

Gambar 5.6 Konsep UtilitasSumber: hasil analisis 2011