BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan...
Transcript of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan...
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Pertama ekstrak etanol 70% kulit buah manggis mempunyai efek antidiare
dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss
Webster yang diinduksi oleum ricini.
Kedua, dari variasi dosis ekstrak etanol 70% kulit buah manggis yang diujikan,
dosis 4,22 mg/20 g bb mencit (kelompok III) yang paling efektif sebagai antidiare
pada mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi oleum ricini.
B. Saran
Pertama, untuk penelitian selanjutnya pengukuran konsistensi feses baiknya
diukur dengan viskometer (tidak dengan melihat lembek/tidak).
Kedua, bobot feses tidak dihitung dengan secara kumulatif tetapi dihitung per
frekuensi defekasi.
40
41
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Anonim. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik.
Jakarta : Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phylo Medica Anonim. 2006. Pengobatan Diare yang Tepat.
http://www.medicastore.com/diare/pengobatan_diare. [Diakses tanggal 3 Juni 2012]
Anonim. 2011. Penggunaan Klinis Obat Antikolinergik. http://www.dokterumum.net/farmakologi/penggunaan-klinis-obat-antikolinergik.html. [Diakses tanggal 5 Januari 2013].
Anonim. 2012. Xanthome Plus. http://hannajuwita.com/wp-
content/uploads/2012/09/xanthone.html. [Diakses tanggal 5 Januari 2013]. Ansel H. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cetakan pertama. Farida
Ibrahim, penerjemah; Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Terjemahan dari Introduction to Pharmaceutical Dosage Form
Brotosisworo S. 1978. Farmakognosi. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas
Gajah Mada Defrin D.P. Efek antidiare ekstrak air umbi sarang semut (Myrmecodia pendens) pada
mencit putih (Mus musculus). Prosiding SnaPP2010: 54-71. Depkes RI. 2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen
PPM dan PL Depkes RI. 2008. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen
PPM dan PL. Depkes RI. 2010. Panduan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Rumah Tangga.
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan. Gunawan D dan Mulyani S. 2004. Farmakognosi. Jakarta: Penebar Swadaya. Hadriyono K. 2011. Karakter buah manggis, kadar polifenol dan potensi antioksidan
kulit buah manggis. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
42
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan ke-2. Kosasih Padmawinata, Iwang Soediro, penerjemah; Bandung : Penerbit ITB. Terjemahan dari Phytochemical Methods
Ho CK, Huang YL, Chen CC. 2002. Garcinone E, a xanthone derivative, has potent
cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines. Planta Med 68:975-979
Jung HA, Su BN, Keller WJ, Mehta RG, Kinghorn AD. 2006. Antioxidant xanthones
from the pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen). J Agric Food Chem. 54(6):2077-2082.
Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan Pembiakan dan Penggunaan Hewan
Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : Universitas Indonesia-press Marisi RT, Soetarno S, dan Yulinah ES. 1998. Telaah kandungan kimia dan aktivitas
antibakteri kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).[Tesis]. Bandung : Fakultas Farmasi, ITB
Nugroho AE. 2011. Manggis (Garcinia mangostana L.) : Dari Kulit Buah Yang
Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu Obat. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Praptiwi MP. 2010. Uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
mangostana L.). Media Litbang Kesehatan. XX (2) Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Kosasih P, penerjemah;
Bandung : Penerbit ITB. Terjemahan dari The Organic Constituen Higher Plant
Soviana EWP. 2004. Uji efek antidiare daun Makasar (Brucea javanica (L.) Merr)
terhadap mencit jantan Swiss Webster. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta
Tjay HT dan Rahardja K. 2002. Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-
efek Sampingnya. Edisi V. Cetakan pertama. Jakarta : Gramedia Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Cetakan pertama. Soendani
Noerono, penerjemah; Yogyakarta : Universitas Gajah Mada-Press. Terjemahan dari Lehrburgh Der Pharmazeutischen Technologi
Yuniana R. 2001. Uji Aktivitas Infus Daun Sembung (Blumea balsamifera (L) DC)
sebagai Antidiare pada Tikus Jantan. [Skripsi]. Yogyakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan
43
44
Lampiran 1. Surat pembelian hewan uji
45
Lampiran 2. Gambar alat
Timbangan elektrik Evaporator
Oven
46
Lampiran 3. Gambar serbuk kulit buah manggis
Serbuk kulit buah manggis
Ekstrak etanol 70% kulit buah manggis
47
Lampiran 4. Uji senyawa tanin
Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah FeCl3
Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah NaOH
Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah K3Fe(CN)6 kemudian ditambah NH4OH
48
Lampiran 5. Penimbangan bobot feses
Penimbangan feses bersama kertas saring
49
Lampiran 6. Data hasil penelitian frekuensi diare
50
Lampiran 7. Hasil analisis statistika uji Kruskall-Wallis
Frekuensi diare
Kruskal-Wallis Test
Descriptives
Frekuensi diare
5 18.6000 3.43511 1.53623 14.3347 22.8653 14.00 22.005 7.6000 2.30217 1.02956 4.7415 10.4585 4.00 10.005 12.8000 5.21536 2.33238 6.3243 19.2757 6.00 19.005 11.0000 8.63134 3.86005 .2828 21.7172 3.00 23.005 6.0000 5.47723 2.44949 -.8009 12.8009 1.00 15.00
25 11.2000 6.71441 1.34288 8.4284 13.9716 1.00 23.00
Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Ranks
5 20.705 12.305 15.505 9.505 7.00
25
PerlakuanKontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal
Frekuensi diareN Mean Rank
Test Statisticsa,b
10.5904
.032
Chi-SquaredfAsymp. Sig.
Frekuensidiare
Kruskal Wallis Testa.
Grouping Variable: Perlakuanb.
51
Bobot feses
Oneway
Post Hoc Tests Homogeneous Subsets
Descriptives
Bobot feses
5 1.359000 .3278043 .1465986 .951977 1.766023 .9928 1.72765 1.323720 .4995480 .2234047 .703449 1.943991 .7605 2.12315 .689540 .1579487 .0706368 .493421 .885659 .4560 .87005 .728360 .1846314 .0825697 .499110 .957610 .4526 .93324 .487500 .1034708 .0517354 .322855 .652145 .4072 .6348
24 .935546 .4504321 .0919441 .745345 1.125747 .4072 2.1231
Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
Bobot feses
1.890 4 19 .154
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
Bobot feses
2.970 4 .743 8.317 .0001.696 19 .0894.666 23
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Bobot feses
Student-Newman-Keulsa,b
4 .4875005 .6895405 .7283605 1.3237205 1.359000
.443 .857
PerlakuanKontrol positifDosis 2Dosis 3Dosis 1Kontrol negatifSig.
N 1 2Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.762.a.
The group sizes are unequal. The harmonic meanof the group sizes is used. Type I error levels arenot guaranteed.
b.
52
Konsistensi feses
Kruskal-Wallis Test
Descriptives
konsistensi feses
5 1.60 .548 .245 .92 2.28 1 25 2.40 .548 .245 1.72 3.08 2 35 2.00 .000 .000 2.00 2.00 2 25 2.20 .447 .200 1.64 2.76 2 35 2.60 .548 .245 1.92 3.28 2 3
25 2.16 .554 .111 1.93 2.39 1 3
Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Ranks
5 7.205 13.305 11.005 15.605 17.90
25
PerlakuanKontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal
Konsistensi fesesN Mean Rank
Test Statisticsa,b
9.4054
.052
Chi-SquaredfAsymp. Sig.
Konsistensifeses
Kruskal Wallis Testa.
Grouping Variable: Perlakuanb.
53
Lampiran 8. Perhitungan dosis
1. Perhitungan dosis ekstrak etanol 70% kulit buah manggis
Dosis penggunaan tanin yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan yaitu
maksimal 4 g untuk orang dewasa dan 2 g untuk anak-anak.
Penggunaan dosis tanin maksimum adalah 4 g. Dalam peneltiian ini diambil
dosis 1 g, 2 g dan 3 g. faktor konversi dari manusia (70kg) ke mencit (20 g)
adalah 0,0026. Penelitian ini mengasumsikan kulit buah manggis mengandung
tanin 10%
1 g tanin ~ 10 g kulit buah manggis
Dosis untuk mencit = 10 g x 0,0026 = 0,026 g = 26 mg/20 g bb mencit
2 g tanin ~ 20 g kulit buah manggis
Dosis untuk mencit = 20 g x 0,0026 = 0,052 g = 52 mg/20 g bb mencit
3 g tanin ~ 30 g kulit buah manggis
Dosis untuk mencit = 30 g x 0,0026 = 0,078 g = 78 mg/20 g bb mencit
Rendemen basah ke kering (serbuk) = 21,67%
Rendemen serbuk ke ekstrak = 37,49%
Dosis ekstrak :
Dosis I = 26 mg x 21,67% x 37,49%
= 2,11 mg/20 g bb mencit
Dosis II = 52 mg x 21,67% x 37,49%
= 4,22 mg/20 g bb mencit
Dosis I = 78 mg x 21,67% x 37,49%
= 6,33 mg/20 g bb mencit
54
Pembuatan stok
Berat ekstrak = 56,25 g
Berat ekstrak diambil 1 g diencerkan dengan aquadest ad 100 ml (1 g/100 ml)
1 g/100 ml = 1000 mg/100 ml
Volume stok yang dioralkan adalah :
Dosis I = 2,11 1000 x 100 ml = 0,2 ml
Dosis II = 4,221000 x 100 ml = 0,4 ml
Dosis III = 6,331000 x 100 ml = 0,6 ml
2. Perhitungan dosis loperamid
Perhitungan dosis pemberian loperamid untuk 20 g mencit sebagai berikut :
Dosis loperamid HCl 4 mg/70 BB
Dosis untuk mencit 20 g = 0,0026 x 4 mg/70 BB
= 0,0104 g/20 bb mencit
= 10,4 mg/20 g bb mencit.