BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan...

15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pertama ekstrak etanol 70% kulit buah manggis mempunyai efek antidiare dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster yang diinduksi oleum ricini. Kedua, dari variasi dosis ekstrak etanol 70% kulit buah manggis yang diujikan, dosis 4,22 mg/20 g bb mencit (kelompok III) yang paling efektif sebagai antidiare pada mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi oleum ricini. B. Saran Pertama, untuk penelitian selanjutnya pengukuran konsistensi feses baiknya diukur dengan viskometer (tidak dengan melihat lembek/tidak). Kedua, bobot feses tidak dihitung dengan secara kumulatif tetapi dihitung per frekuensi defekasi. 40

Transcript of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan...

Page 1: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

32  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

Pertama ekstrak etanol 70% kulit buah manggis mempunyai efek antidiare

dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss

Webster yang diinduksi oleum ricini.

Kedua, dari variasi dosis ekstrak etanol 70% kulit buah manggis yang diujikan,

dosis 4,22 mg/20 g bb mencit (kelompok III) yang paling efektif sebagai antidiare

pada mencit jantan Swiss Webster yang diinduksi oleum ricini.

B. Saran

Pertama, untuk penelitian selanjutnya pengukuran konsistensi feses baiknya

diukur dengan viskometer (tidak dengan melihat lembek/tidak).

Kedua, bobot feses tidak dihitung dengan secara kumulatif tetapi dihitung per

frekuensi defekasi.

40

Page 2: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

41  

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Anonim. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik.

Jakarta : Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phylo Medica Anonim. 2006. Pengobatan Diare yang Tepat.

http://www.medicastore.com/diare/pengobatan_diare. [Diakses tanggal 3 Juni 2012]

Anonim. 2011. Penggunaan Klinis Obat Antikolinergik. http://www.dokterumum.net/farmakologi/penggunaan-klinis-obat-antikolinergik.html. [Diakses tanggal 5 Januari 2013].

Anonim. 2012. Xanthome Plus. http://hannajuwita.com/wp-

content/uploads/2012/09/xanthone.html. [Diakses tanggal 5 Januari 2013]. Ansel H. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cetakan pertama. Farida

Ibrahim, penerjemah; Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Terjemahan dari Introduction to Pharmaceutical Dosage Form

Brotosisworo S. 1978. Farmakognosi. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas

Gajah Mada Defrin D.P. Efek antidiare ekstrak air umbi sarang semut (Myrmecodia pendens) pada

mencit putih (Mus musculus). Prosiding SnaPP2010: 54-71. Depkes RI. 2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen

PPM dan PL Depkes RI. 2008. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen

PPM dan PL. Depkes RI. 2010. Panduan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Rumah Tangga.

Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan. Gunawan D dan Mulyani S. 2004. Farmakognosi. Jakarta: Penebar Swadaya. Hadriyono K. 2011. Karakter buah manggis, kadar polifenol dan potensi antioksidan

kulit buah manggis. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Page 3: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

42  

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan ke-2. Kosasih Padmawinata, Iwang Soediro, penerjemah; Bandung : Penerbit ITB. Terjemahan dari Phytochemical Methods

Ho CK, Huang YL, Chen CC. 2002. Garcinone E, a xanthone derivative, has potent

cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines. Planta Med 68:975-979

Jung HA, Su BN, Keller WJ, Mehta RG, Kinghorn AD. 2006. Antioxidant xanthones

from the pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen). J Agric Food Chem. 54(6):2077-2082.

Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan Pembiakan dan Penggunaan Hewan

Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : Universitas Indonesia-press Marisi RT, Soetarno S, dan Yulinah ES. 1998. Telaah kandungan kimia dan aktivitas

antibakteri kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).[Tesis]. Bandung : Fakultas Farmasi, ITB

Nugroho AE. 2011. Manggis (Garcinia mangostana L.) : Dari Kulit Buah Yang

Terbuang Hingga Menjadi Kandidat Suatu Obat. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Praptiwi MP. 2010. Uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis (Garcinia

mangostana L.). Media Litbang Kesehatan. XX (2) Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Kosasih P, penerjemah;

Bandung : Penerbit ITB. Terjemahan dari The Organic Constituen Higher Plant

Soviana EWP. 2004. Uji efek antidiare daun Makasar (Brucea javanica (L.) Merr)

terhadap mencit jantan Swiss Webster. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta

Tjay HT dan Rahardja K. 2002. Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-

efek Sampingnya. Edisi V. Cetakan pertama. Jakarta : Gramedia Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Cetakan pertama. Soendani

Noerono, penerjemah; Yogyakarta : Universitas Gajah Mada-Press. Terjemahan dari Lehrburgh Der Pharmazeutischen Technologi

Yuniana R. 2001. Uji Aktivitas Infus Daun Sembung (Blumea balsamifera (L) DC)

sebagai Antidiare pada Tikus Jantan. [Skripsi]. Yogyakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan

Page 4: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

43  

Page 5: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

44  

Lampiran 1. Surat pembelian hewan uji

Page 6: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

45  

Lampiran 2. Gambar alat

Timbangan elektrik Evaporator

Oven

Page 7: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

46  

Lampiran 3. Gambar serbuk kulit buah manggis

Serbuk kulit buah manggis

Ekstrak etanol 70% kulit buah manggis

Page 8: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

47  

Lampiran 4. Uji senyawa tanin

Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah FeCl3

Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah NaOH

Hasil uji ekstrak etanol 70% kulit buah manggis ditambah K3Fe(CN)6 kemudian ditambah NH4OH

Page 9: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

48  

Lampiran 5. Penimbangan bobot feses

Penimbangan feses bersama kertas saring

Page 10: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

49  

Lampiran 6. Data hasil penelitian frekuensi diare

Page 11: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

50  

Lampiran 7. Hasil analisis statistika uji Kruskall-Wallis

Frekuensi diare

Kruskal-Wallis Test

Descriptives

Frekuensi diare

5 18.6000 3.43511 1.53623 14.3347 22.8653 14.00 22.005 7.6000 2.30217 1.02956 4.7415 10.4585 4.00 10.005 12.8000 5.21536 2.33238 6.3243 19.2757 6.00 19.005 11.0000 8.63134 3.86005 .2828 21.7172 3.00 23.005 6.0000 5.47723 2.44949 -.8009 12.8009 1.00 15.00

25 11.2000 6.71441 1.34288 8.4284 13.9716 1.00 23.00

Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Ranks

5 20.705 12.305 15.505 9.505 7.00

25

PerlakuanKontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal

Frekuensi diareN Mean Rank

Test Statisticsa,b

10.5904

.032

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

Frekuensidiare

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Perlakuanb.

Page 12: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

51  

Bobot feses

Oneway

Post Hoc Tests Homogeneous Subsets

Descriptives

Bobot feses

5 1.359000 .3278043 .1465986 .951977 1.766023 .9928 1.72765 1.323720 .4995480 .2234047 .703449 1.943991 .7605 2.12315 .689540 .1579487 .0706368 .493421 .885659 .4560 .87005 .728360 .1846314 .0825697 .499110 .957610 .4526 .93324 .487500 .1034708 .0517354 .322855 .652145 .4072 .6348

24 .935546 .4504321 .0919441 .745345 1.125747 .4072 2.1231

Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Bobot feses

1.890 4 19 .154

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Bobot feses

2.970 4 .743 8.317 .0001.696 19 .0894.666 23

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Bobot feses

Student-Newman-Keulsa,b

4 .4875005 .6895405 .7283605 1.3237205 1.359000

.443 .857

PerlakuanKontrol positifDosis 2Dosis 3Dosis 1Kontrol negatifSig.

N 1 2Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.762.a.

The group sizes are unequal. The harmonic meanof the group sizes is used. Type I error levels arenot guaranteed.

b.

Page 13: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

52  

Konsistensi feses

Kruskal-Wallis Test

Descriptives

konsistensi feses

5 1.60 .548 .245 .92 2.28 1 25 2.40 .548 .245 1.72 3.08 2 35 2.00 .000 .000 2.00 2.00 2 25 2.20 .447 .200 1.64 2.76 2 35 2.60 .548 .245 1.92 3.28 2 3

25 2.16 .554 .111 1.93 2.39 1 3

Kontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Ranks

5 7.205 13.305 11.005 15.605 17.90

25

PerlakuanKontrol negatifDosis 1Dosis 2Dosis 3Kontrol positifTotal

Konsistensi fesesN Mean Rank

Test Statisticsa,b

9.4054

.052

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

Konsistensifeses

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: Perlakuanb.

Page 14: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

53  

Lampiran 8. Perhitungan dosis

1. Perhitungan dosis ekstrak etanol 70% kulit buah manggis

Dosis penggunaan tanin yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan yaitu

maksimal 4 g untuk orang dewasa dan 2 g untuk anak-anak.

Penggunaan dosis tanin maksimum adalah 4 g. Dalam peneltiian ini diambil

dosis 1 g, 2 g dan 3 g. faktor konversi dari manusia (70kg) ke mencit (20 g)

adalah 0,0026. Penelitian ini mengasumsikan kulit buah manggis mengandung

tanin 10%

1 g tanin ~ 10 g kulit buah manggis

Dosis untuk mencit = 10 g x 0,0026 = 0,026 g = 26 mg/20 g bb mencit

2 g tanin ~ 20 g kulit buah manggis

Dosis untuk mencit = 20 g x 0,0026 = 0,052 g = 52 mg/20 g bb mencit

3 g tanin ~ 30 g kulit buah manggis

Dosis untuk mencit = 30 g x 0,0026 = 0,078 g = 78 mg/20 g bb mencit

Rendemen basah ke kering (serbuk) = 21,67%

Rendemen serbuk ke ekstrak = 37,49%

Dosis ekstrak :

Dosis I = 26 mg x 21,67% x 37,49%

= 2,11 mg/20 g bb mencit

Dosis II = 52 mg x 21,67% x 37,49%

= 4,22 mg/20 g bb mencit

Dosis I = 78 mg x 21,67% x 37,49%

= 6,33 mg/20 g bb mencit

Page 15: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulanrepository.setiabudi.ac.id/2231/5/BAB V DONA.pdf · dengan parameter frekuensi diare dan bobot feses pada mencit putih jantan Swiss Webster

54  

Pembuatan stok

Berat ekstrak = 56,25 g

Berat ekstrak diambil 1 g diencerkan dengan aquadest ad 100 ml (1 g/100 ml)

1 g/100 ml = 1000 mg/100 ml

Volume stok yang dioralkan adalah :

Dosis I = 2,11 1000 x 100 ml = 0,2 ml

Dosis II = 4,221000 x 100 ml = 0,4 ml

Dosis III = 6,331000 x 100 ml = 0,6 ml

2. Perhitungan dosis loperamid

Perhitungan dosis pemberian loperamid untuk 20 g mencit sebagai berikut :

Dosis loperamid HCl 4 mg/70 BB

Dosis untuk mencit 20 g = 0,0026 x 4 mg/70 BB

= 0,0104 g/20 bb mencit

= 10,4 mg/20 g bb mencit.