BAB V Karya Tulis Ilmiah Luka Terkontaminasi

9

Click here to load reader

description

BAB V Karya Tulis Ilmiah Luka Terkontaminasi

Transcript of BAB V Karya Tulis Ilmiah Luka Terkontaminasi

38

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 38 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang separuhnya diberikan diet ekstrak ikan gabus (Channa striata) dan separuhnya lagi di kelompokan sebagai grup kontrol. Selama penelitian, semua binatang percobaan hidup sampai observasi hari ke-8. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia/Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru pada bulan Juni-Agustus 2013.

Ekstrak ikan gabus (Channa striata) mengandung bahan aktif yang mampu menurunkan intensitas warna kemerahan dari eritema pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang mengalami luka terkontaminasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Rata-rata Harian Intensitas Warna Kemerahan Dari Eritema Pada Tikus Yang Mengalami Luka Terkontaminasi.

Pada gambar 5.1 terlihat bahwa puncak intensitas warna kemerahan dari eritema pada kelompok kontrol terjadi pada hari ke-3 yaitu sebesar 64,12. Sedangkan, puncak intensitas warna kemerahan dari eritema pada kelompok yang diberi diet ekstrak ikan gabus (Channa striata) terjadi pada hari ke-2 yaitu sebesar 63,91.Terjadi penurunan eritema pada kedua kelompok tikus yang mengalami luka terkontaminasi. Namun, pada kelompok tikus yang diberikan ekstrak ikan gabus (Channa striata) mengalami penurunan eritema yang lebih awal yaitu pada hari ke-3 sebesar 53,38 dibandingkan dengan kelompok kontrol yang baru mengalami penurunan eritema pada hari ke-4 yaitu sebesar 56,88.Secara umum, rata-rata penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema pada kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan ekstrak ikan gabus (Channa striata) dapat dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2 Rata-Rata Penurunan Intensitas Warna Kemerahan Dari Eritema Pada Kelompok Kontrol Dan Kelompok Yang Diberikan Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata)Pada grafik 5.2 terlihat bahwa rata-rata penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema kelompok kontrol sebesar 51,66. Sedangkan rata-rata penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema kelompok dengan diet ekstrak ikan gabus (Channa striata) lebih rendah daripada kelompok kontrol yaitu sebesar 48,3.Hasil rata-rata dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan kemudian di analisis seperti pada tabel 5.1.t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

tdfSig. (2-tailed)Mean DifferenceStd. Error DifferenceLowerUpper

rata rata penurunan intensitas eritema pada luka (%)Equal variances assumed4.66136 .0003.36158.721261.898794.82437

Tabel 5.1 Hasil uji Independent Sample T Test dari rata-rata penurunan intensitas warna kemerahan dari eritema pada tikus putih (Rattus norvegicus) kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.Data dari kedua kelompok sebelumnya di uji normalitasnya serta homogenitasnya dengan menggunakan uji Shapiro wilk dan Levenes Test, didapatkan bahwa kedua data berdistribusi normal (p>0,05) dengan p=0,211 dan p=0,987 serta bersifat homogen (p>0,05) dengan nilai p=0,216. Selanjutnya dengan menggunakan uji Independent Sample T Test, dihasilkan nilai p=0,00 (p-value