BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN...

11
42 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS Metode resistivitas atau metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan, yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap daya hantar kelistrikan pada batuan. Berdasarkan hasil pengukuran dapat diketahui penyebaran nilai tahanan jenis batuan baik secara lateral maupun vertikal. Nilai resistivitas batuan mencerminkan kondisi fisik dari batuan tersebut. Semakin rendah nilai resistivitas suatu batuan, menunjukkan bahwa batuan tersebut semakin konduktif atau mudah dialiri aliran listrik, begitu pula sebaliknya. Nilai konduktivitas batuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain porositas, permeabilitas, keberadaan dan jenis fluida, serta suhu. Porositas dan permeabilitas pada batuan memberikan ruang untuk di isi oleh fluida. Karena fluida memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dari konduktivitas batuan sekitarnya maka keberadaan porositas dan permeabilitas yang diikuti oleh kehadiran fluida akan memberikan nilai resistivitas yang lebih kecil dari batuan sekitarnya. Jenis fluida juga mempengaruhi harga konduktivitas, sebagai contoh fluida pada sistem geothermal umumnya banyak mengandung ion-ion seperti CO 3 , HCO 3 , SO 4 Data resistivitas batuan hasil pengukuran dapat diolah menjadi 2 bagian, yaitu pembuatan pemetaan resistivitas (mapping) dan penampang resistivitas batuan (sounding). , Cl, dan lainnya yang berkontribusi meningkatkan harga konduktivitas batuan. Dalam studi ini pengukuran nilai resitivitas menggunakan konfigurasi Schlumberger yang mempunyai bentangan simetris. Pengukuran dilakukan pada beberapa titik-titik yang ditentukan seperti yang terlihat pada gambar 5.1.

Transcript of BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN...

Page 1: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

42

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

BAB V

INTERPRETASI HASIL

PENGUKURAN RESISTIVITAS

Metode resistivitas atau metode geolistrik merupakan salah satu metode

geofisika yang digunakan untuk mengetahui sifat fisik batuan, yaitu dengan

melakukan pengukuran terhadap daya hantar kelistrikan pada batuan. Berdasarkan

hasil pengukuran dapat diketahui penyebaran nilai tahanan jenis batuan baik secara

lateral maupun vertikal.

Nilai resistivitas batuan mencerminkan kondisi fisik dari batuan tersebut.

Semakin rendah nilai resistivitas suatu batuan, menunjukkan bahwa batuan tersebut

semakin konduktif atau mudah dialiri aliran listrik, begitu pula sebaliknya. Nilai

konduktivitas batuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain porositas,

permeabilitas, keberadaan dan jenis fluida, serta suhu.

Porositas dan permeabilitas pada batuan memberikan ruang untuk di isi oleh

fluida. Karena fluida memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dari konduktivitas

batuan sekitarnya maka keberadaan porositas dan permeabilitas yang diikuti oleh

kehadiran fluida akan memberikan nilai resistivitas yang lebih kecil dari batuan

sekitarnya. Jenis fluida juga mempengaruhi harga konduktivitas, sebagai contoh fluida

pada sistem geothermal umumnya banyak mengandung ion-ion seperti CO3, HCO3,

SO4

Data resistivitas batuan hasil pengukuran dapat diolah menjadi 2 bagian, yaitu

pembuatan pemetaan resistivitas (mapping) dan penampang resistivitas batuan

(sounding).

, Cl, dan lainnya yang berkontribusi meningkatkan harga konduktivitas batuan.

Dalam studi ini pengukuran nilai resitivitas menggunakan konfigurasi

Schlumberger yang mempunyai bentangan simetris. Pengukuran dilakukan pada

beberapa titik-titik yang ditentukan seperti yang terlihat pada gambar 5.1.

Page 2: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

43

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

• Pemetaan resistivitas (mapping) dilakukan untuk mengetahui variasi

tahanan jenis secara lateral. Digunakan cara traversing yaitu dengan

mengukur dengan spasi AB/2 = 250, 500, 800 dan 1000 m. Setelah

dilakukan pemrosesan data, akan didapat empat peta tahanan jenis semu.

• Penampang resistivitas (sounding) atau dikenal juga dengan VES (Vertical

Electrical Sounding) dilakukan dengan cara menaikkan AB/2 secara

logaritmik pada setiap titik pengukuran. Semakin besar AB/2, semakin

besar pula penetrasi kedalaman yang didapatkan. Namun untuk

pengukuran yang semakin dalam dibutuhkan energi listrik yang besar pula.

Data penampang resistivitas semu mencerminkan total resistivitas yang

terbaca di setiap titik penelitian, yang diolah dengan program IPI2win.

Pada studi ini, dari data yang ada, maka dibuat 3 buah penampang

resistivitas semu, yaitu: penampang line B-2500-C2100-D2100-E300 line

B2500-C2600-D3000-F3000, line B1500-C2100-D3000-F4000. (Pada

semua peta nilai resistivitas dinyatakan dalam satuan Ohm meter.

Gambar 5.1. Peta penyebaran pengukuran resistivitas daerah Tambu

Page 3: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

44

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

5.1. Pemetaan Resistivitas (Mapping)

Gambar 5.2. Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=250 meter

Asumsi daerah prospek reservoir mempunyai nilai resistivitas dibawah 25

Ohm meter. Pada mapping resistivitas bentangan AB/2=250 m (gambar 5.2), daerah

yang mempunyai resistivitas di bawah 25 ohm meter terdapat pada bagian barat

daerah penyelidikan. Penyebarannya membuka ke arah barat, atau ke arah laut.

Sementara nilai resistivitas yang lebih besar (50-100 Ohm meter), ditemukan

menyebar di bagian barat daya hingga selatan. Penyebarannya terbuka ke arah barat.

Di timur daerah dengan nilai resistivitas 50-100 Ohm juga ditemukan dan membuka

ke arah timur. Sementara daerah dengan nilai resistivitas tinggi (diatas 200 Ohm

meter), ditemukan di bagian utara daerah penelitian, memanjang ke arah selatan dan

membuka ke arah utara.

Page 4: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

45

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.3. Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=500 meter

Pada pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=500 meter (gambar 5.3), daerah

yang mempunyai nilai resistivitas dibawah 25 Ohm meter, terdapat pada bagian barat

daerah penyelidikan yaitu disekitar mata air panas dan pada bagian selatan. Wilayah

penyebarannya semakin kecil dan membuka ke arah barat. Sementara nilai resistivitas

yang lebih tinggi (50-250 Ohm), ditemukan menyebar di daerah barat daya, selatan,

tenggara, utara dan timur laut daerah penelitian. Sementara itu nilai resitivitas sangat

tinggi (diatas 750 Ohm meter) ditemukan pada bagian tenggara, tengah dan utara

daerah penelitian. Penyebarannya berupa wilayah tertutup.

Page 5: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

46

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.4. Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=800 meter

Berdasarkan hasil pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=800 meter (gambar

5.4), daerah yang mempunyai nilai resistivitas di bawah 25 Ohm meter terdapat pada

bagian barat wilayah penelitian yaitu disekitar mata air panas. Penyebaran nilai

resistivitas pada daerah ini berupa tutupan di sekitar mata air panas. Pada bentangan

AB/2=800 meter ini daerah dengan nilai resistivitas yang rendah penyebarannya

semakin menyempit, karena pada daerah ini nilai resistivitas yang ditemukan semakin

tinggi. Nilai resistivitas paling tinggi (diatas 750 Ohm meter) ditemukan sangat luas

pada daerah barat laut, utara, timur laut yang membuka kearah utara dan timur. Selain

itu ditemukan daerah dengan nilai resistivitas yang tinggi pada bagian tengah dan

barat daya daerah penelitian. Penyebarannya tertutup, dan mempunyai kecenderungan

memanjang dan berarah barat laut-tenggara.

Page 6: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

47

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.5. Pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=250 meter

Sedangkan, pada pemetaan resistivitas (mapping) AB/2=1000 m (gambar 5.5),

daerah yang mempunyai nilai resistivitas rendah masih konsisten terdapat pada bagian

barat wilayah penelitian yaitu disekitar mata air panas yang membuka ke arah barat.

Selain itu daerah yang mempunyai nilai resitivitas rendah terdapat pada bagian timur

daerah penelitian. Kemungkinan pada bagian timur daerah penelitian, juga terdapat

daerah yang prospek sebagai reservoir pada daerah yang dalam. Kemungkinan ini

didukung oleh data gravitasi yang menunjukkan adanya daerah dengan nilai anomali

yang tinggi pada sekitar daerah yang sama. Nilai anomali yang tinggi ini

menunjukkan adanya sumber panas pada daerah tersebut.

Page 7: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

48

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

5.2. Penampang Resistivitas (Sounding)

Gambar 5.6. Penampang resistivitas semu line B2500-C2100-D2100-E3000

Penampang B2500-C2100-D2100-E3000 (gambar 5.6) memanjang berarah

Timur Laut-Barat Daya, nilai resistivitas paling kecil didapatkan di bagian atas daerah

penelitian, yaitu hingga kedalaman 100 m. Hal ini disebabkan oleh litologi pada

bagian atas daerah penelitian berupa aluvial yang bersifat unconsolidated. Semakin

kedalam, nilai resistivitas semakin besar. Pada titik C2100, terdapat nilai resistivitas

yang rendah, dengan pola berupa sisipan, diperkiran ada infiltrasi air dari mata air

panas pada titik tersebut.

Page 8: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

49

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.7. Penampang resistivitas semu line B2500-C2600-D3000-F3000

Penampang B2500-C2600-D3000-F3000 (gambar 5.7) memanjang berarah

Timur Laut-Barat Daya. Nilai resitivitas yang kecil terdapat pada bagian atas

penelitian 80-90 m. Berdasarkan penampang diketahui bahwa semakin dalam, nilai

resitivitas semakin besar. Pada titik C2600 dapat diamati adanya pola konsentris yang

menunjukkan adanya infiltrasi air dari mata air panas pada titik tersebut.

Page 9: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

50

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.8. Penampang resistivitas semu line B1500-C2100-D3000-F4000

Penampang B1500-C2100-D3000-F4000 (gambar 5.8) memanjang berarah

Utara-Selatan. Nilai resistivitas yang kecil terdapat pada bagian atas penelitian. Pada

penampang juga diketahui bahwa semakin dalam, nilai resitivitas semakin besar.

Sama seperti panampang resistivitas sebelumnya, pada penampang ini juga ditemukan

pola konsentris pada titik C2100 yang menunjukkan adanya infiltrasi air dari mata air

panas pada titik tersebut.

Berdasarkan hasil pemetaan dan penampang resistivitas dapat diamati adanya

daerah-daerah dengan nilai resistivitas yang kecil. Nilai resistivitas yang kecil berarti

batuan yang ada memiliki konduktivitas yang besar, hal ini bisa disebabkan adanya

porositas yang besar dan terisi oleh fluida sehingga nilai konduktivitas naik. Adanya

Batuan dengan porositas besar dan terisi fluida dapat berfungsi sebagai reservoir yang

Page 10: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

51

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

baik. Untuk itu dalam mencari prospek keberadaan reservoir dan batuan penutup

adalah dengan mencari keberadaan daerah-daerah dengan nilai resistivitas yang kecil.

Dengan mengasumsikan reservoir yang baik memiliki nilai resistivitas di

bawah 25 Ohm meter, maka dari peta pemetaan resistivitas (mapping) dapat dilihat

bahwa nilai resistivitas yang konsisten di bawah 25 Ohm meter adalah pada daerah

barat penelitian, yaitu di sekitar manifestasi mata air panas Tambu. Hal ini diharapkan

mengindikasikan adanya aktivitas panas di bawah permukaan bukan dari batuan

sedimen/aluvial atau intrusi air laut yang mendominasi daerah sekitar air panas.

Berdasarkan hasil penyelidikan sounding diketahui bahwa lapisan penudung

tidak dapat ditemukan, karena titik pengamatan sounding di area tahanan jenis rendah

<25 Ohm meter, ujung lintasannya sudah berada di laut, sedangkan zona resistivitas

yang rendah dengan nilai <25 Ohm meter mengarah ke arah barat, ke arah laut. Tapi

dari pengamatan pada penampang B2500-C2100-D2100-E3000, diperkirakan lapisan

reservoir terdapat pada kedalaman 200-350 m dengan nilai resistivitas 60-120 Ohm

meter. Penampang B-1500-C2100-D3000-F4000 juga menunjukkan demikian, pada

kedalaman antara 200-350 m juga menunjukkan lapisan dengan nilai resistivitas yang

rendah yaitu berkisar antara 49-90 Ohm m, walaupun lapisan penudung tidak

ditemukan.

Daerah prospek berada diduga berada di sekitar tahan jenis rendah < 25 Ohm

meter yang membuka ke arah barat (ke arah laut) dan disekitar struktur yang

mengontrol air panas Tambu. Diperkirakan reservoir ini media fluidanya adalah

rekahan. Rekahan ini terbentuk pada batuan granit yang berada di bawah lapisan

aluvial dan endapan pantai.

Page 11: BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN …digilib.itb.ac.id/files/disk1/453/jbptitbpp-gdl-willyahend-22640-6... · 43 Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunak an Metode Geofisika

52

Eksplorasi Energi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Geofisika di Lapangan Panas Bumi Tambu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah

Gambar 5.9. Zona potensi reservoir dan batuan penutup