Bab v - Demokrasi Indonesia

16
BAB V DEMOKRASI INDONESIA Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya bukan merupakan sebuah kebebasan yang mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki koridor dan batasan, termasuk dibatasi oleh kebebasan yang dimiliki orang lain. Walaupun peningkatan kesadaran tentang nilai-nilai demokrasi terasa semakin marak dikalangan aktivis politik, intektual, media masa, LSM, belum berarti bahwa demokrasi telah benar-benar tegak di bumi Indonesia. Sampai saat ini masih sering dijumpai adanya upaya pemaksaan kehendak dengan kekerasan, tindakan korupsi dikalangan pemerintahan. Bab ini memuat dua bagian yaitu : pertama, membicarakan tentang Konsep dan Prinsip Demokrasi, kedua, membicarakan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia. Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi nilai-nilai demokrasi. 2. Menjelaskan hubungan prinsip demokrasi universal dengan konteks demokrasi di Indonesia. 3. Mempraktekkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan 4. Mengambil prakarsa dalam pengembangan budaya demokrasi di Indonesia. A. Konsep dan Prinsip Demokrasi Demokrasi Indonesia 53

description

Bab v - Demokrasi Indonesia

Transcript of Bab v - Demokrasi Indonesia

Page 1: Bab v - Demokrasi Indonesia

BAB V

DEMOKRASI INDONESIA

Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya bukan merupakan sebuah

kebebasan yang mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki koridor dan batasan,

termasuk dibatasi oleh kebebasan yang dimiliki orang lain. Walaupun peningkatan

kesadaran tentang nilai-nilai demokrasi terasa semakin marak dikalangan aktivis

politik, intektual, media masa, LSM, belum berarti bahwa demokrasi telah benar-

benar tegak di bumi Indonesia. Sampai saat ini masih sering dijumpai adanya upaya

pemaksaan kehendak dengan kekerasan, tindakan korupsi dikalangan pemerintahan.

Bab ini memuat dua bagian yaitu : pertama, membicarakan tentang Konsep

dan Prinsip Demokrasi, kedua, membicarakan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.

Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Mengidentifikasi nilai-nilai demokrasi.

2. Menjelaskan hubungan prinsip demokrasi universal dengan konteks demokrasi

di Indonesia.

3. Mempraktekkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan

4. Mengambil prakarsa dalam pengembangan budaya demokrasi di Indonesia.

A. Konsep dan Prinsip Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata demos

artinya rakyat, dan kratein artinya pemerintah atau kekuasaan. Berdasarkan arti dua

kata di atas maka secara sederhana demokrasi bisa kita artikan pemerintah oleh

rakyat, dalam hal ini kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Diantara beberapa

pengertian tentang demokrasi, pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln

dengan sebuah kalimat yang sederhana dan mudah dipahami dapat dijadikan

rangkuman pengertian yaitu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan

untuk rakyat. Kalimat pengertian tersebut memang sederhana, akan tetapi bagaimana

praktik / pelaksanaannya ternyata tidak semudah seperti apa yang tersurat dalam

pengertian itu. Bagaimana cara pelaksanaan pemerintahan yang berasal dari rakyat,

bagaimana rakyat melaksanakan pemerintahan itu, dan bagaimana agar pemerintahan

itu diperuntukkan bagi rakyat, dalam pelaksanaan semua itu mengundang perdebatan

panjang.

Demokrasi Indonesia 53

Page 2: Bab v - Demokrasi Indonesia

Bentuk pemerintahan oleh rakyat tersebut pernah benar-benar diterapkan

secara harfiah pada masa sebelum masehi yaitu masa pemerintahan Yunani kuno,

ketika itu rakyat secara langsung menjadi penentu kebijaksanaan pemerintah, mereka

dapat berbicara dan memberikan suara secara langsung di dalam dewan sebagai forum

penentu kebijakan. Pada masa itu jumlah penduduk tidak melebihi dari 10.000 warga.

Masa ini ketika jumlah penduduk semakin banyak dan setiap penduduk tidak mungkin

bisa terlibat secara langsung, maka kita membutuhkan demokrasi perwakilan untuk

memutuskan berbagai persoalan bersama, hal ini menuntut dibentuknya pemerintahan

dan dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Lembaga-lembaga tersebut memiliki

mandat dari rakyat untuk menjalankan tugas eksekutif dan legislatif. Karena dipilih

dan memperoleh mandat dari rakyat maka merekapun harus

mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan tersebut kepada rakyat

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.

Sebenarnya demokrasi tidak hanya menyangkut pemerintahan dan perwakilan

saja dan tidak hanya menyangkut hak memilih dan hak dipilih, tetapi demokrasi pada

masa kini menyangkut adanya pengakuan terhadap kesetaraan diantara warga negara,

kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk

memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan untuk

menyuarakan ekspresi. Dengan demikian demokrasi melindungi kebebasan,

mengedepankan kesetaraan, dan membuka partisipasi bagi warga negara.

Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berwujud

ideologi yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen politik seperti partai

politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi-organisasi

kemasyarakatan. Kelestarian demokrasi memerlukan partisipasi rakyat yang

bersepakat mengenai makna dan paham bekerjasama serta kegunaan demokrasi bagi

kehidupan mereka. Demokrasi yang kuat bersumber kepada kehendak rakyat dan

bertujuan untuk mencapai kemaslahatan bersama. Dewasa ini istilah demokrasi sudah

lebih luas mencakup demokrasi ekonomi, kebudayaan, dan bahkan demokrasi menjadi

sikap hidup yang mencakup segala bidang kehidupan.

Penerapan demokrasi di berbagai negara bisa jadi berbeda-beda hal ini tidak

terlepas dari sejarah, kondisi sosial kultural, ideologi, tujuan nasional, dan aspek-

aspek lain yang tidak sama di setiap negara. Sebagai suatu kondisi ideal demokrasi

tentu dicita-citakan oleh banyak kalangan, tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal

merupakan sebuah proses yang tidak mudah. Dibawah pemerintahan yang otoriter

Demokrasi Indonesia 54

Page 3: Bab v - Demokrasi Indonesia

tidak ada demokrasi karena hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan poilitik,

kebudayaan, atau ekonomi dibatasi. Karena itu dukungan rakyat terhadap

demokratisasi akan sangat menentukan keberhasilan proses tersebut. Demokratisasi

biasanya diawali dengan meluasnya kebebasan, media massa diberi kelonggaran,

masyarakat luas melakukan partisipasi sosial melalui organisasi serta berkembangnya

penghargaan terhadap keragaman.

Upaya untuk menuju demokrasi yang mantap membutuhkan partisipasi dari

segenap elemen masyarakat, lembaga-lembaga negara, militer, partai politik, dan

organisasi-organisasi politik lainnya. Yang perlu dipahami bersama adalah segenap

elemen tersebut harus bersepakat bahwa nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang

harus dikedepankan dalam keseluruhan proses. Jika kesepakatan ini terbangun maka

tidak akan ada pihak yang menjalankan praktek-praktek non demokratis untuk

memperjuangkan kepentingannya.

Kriteria untuk proses demokrasi (demokratisasi) menurut Robert A. Dahl yang

dikutip Budianto (2004) adalah :

1. Partisipasi efektif; Sebelum sebuah kebijaksanaan digunakan oleh negara, seluruh

anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif agar

pandangan mereka diketahui oleh anggota-anggota yang lainnya sebagaimana

seharusnya kebijaksanaan itu dibuat.

2. Persamaan suara; Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama dan efektif

untuk memberikan suara dalam membuat sebuah keputusan dan seluruh suara

harus dihitung sama.

3. Pemahaman yang jelas; Setiap anggota harus menpunyai kesempatan yang sama

dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan

konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.

4. Pencakupan orang dewasa; Semua atau paling tidak sebagian besar orang dewasa

yang menjadi penduduk tetap, seharusnya memiliki hak kewarganegraan penuh

yang ditunjukkan oleh kriteria di atas.

Dalam pengertian yang mendasar, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat

yang berarti partisipasi rakyat sangat penting. Tetapi partisipasi tersebut tidak akan

dapat dilaksankan dengan baik jika tidak terdapat kebebasan dan kesetaraan di antara

warga negara. Selain itu harus ada hukum yang mengatur segenap aspek kehidupan

dan juga harus ada wahana yang menjadi tempat menyalurkan aspirasi warga negara.

Demokrasi Indonesia 55

Page 4: Bab v - Demokrasi Indonesia

Setiap warga negara seharusnya terlibat dalam pembuatan keputusan politik, baik

secara langsung maupun melalui wakil-wakil pilihan mereka.

Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap negara yang

menerapkan demokrasi memiliki kecenderungan yang sama dalam hal prinsip-prinsip

yang dianut. Beberapa prinsip demokrasi yang dianut secara universal, mencakup :

1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan keputusan politik.

Keterlibatan warga negara dalam pemerintahan, terutama ditujukan untuk

mengendalikan tindakan-tindakan para pemimpin politik, pemilu menjadi salah

satu cara untuk melakukan partisipasi politik. Masyarakat dapat pula

menyampaikan kritik, mengajukan usul, atau memperjuangkan kepentingan

melalui saluran-saluran lain yang demokratis sesuai dengan undang-undang.

2. Persamaan (kesetaraan) di antara warga negara.

Masalah persamaan, menjadi kepentingan utama dalam teori dan praktek politik.

Pada umumnya tingkat persamaan yang dituju antara lain persamaan politik,

persamaan dimuka hukum, persamaan kesempatan, persamaan ekonomi,

persamaan sosial atau persamaan hak.

3. Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui oleh warga negara.

Kebebasan dan kemerdekaan diperlukan untuk memberi kebebasan kepada warga

negara agar dapat memperjuangkan kepentingan dan kehendaknya serta melakukan

kontrol terhadap penyelenggara negara. Kebebasan tersebut terutama menyangkut

hak-hak kebebasan yang telah tercakup dalam hak asasi manusia seperti hak

politik, ekonomi, kesetaraan di depan hukum dan pemerintahan, ekspresi

kebudayaan dan hak pribadi.

4. Suremasi hukum.

Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh penguasa maupun

oleh rakyat, tidak terdapat kesewenang-wenangan yang bisa dilakukan atas nama

hukum, karena itu pemerintah harus didasakan pada hukum yang berpihak kepada

keadilan (rule of law). Setiap warga negara berdiri setara dihadapan hukum tanpa

ada pengecualian. Jika hukum dibuat atas nama keadilan dan disusun dengan

memperhatikan pendapat rakyat, maka tidak ada alasan untuk mengabaikan apalagi

melecehkan hukum dan lembaga hukum.

5. Pemilihan Umum Berkala.

Pemilihan umum, sebagai mekanisme untuk menentukan komposisi pemerintah

secara periodik, juga merupakan sarana utama bagi partisipai politik individu yang

Demokrasi Indonesia 56

Page 5: Bab v - Demokrasi Indonesia

hidup dalam suatu masyarakat. Pemilihan umum menjadi kunci untuk menentukan

apakah sistem itu demokratis atau bukan. Sistem pemilihan menjadi suatu alat

penting, bagi partisipasi politik, sekaligus menjadi sarana bagi pelaksanaan

perubahan kekuasaan politik secara damai. Pemilu merupakan salah satu jalan

untuk mewujudkan pemerintahan yang memiliki wewenang yang sah (legitimasi)

dengan dukungan rakyat.

B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Demokrasi dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok di dalam

organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup berkelompok

tersebut. Keinginan orang- orang yang hidup berkelompok tersebut ditentukan oleh

pandangan hidup, falsafah hidup, dan ideologi bangsa yang bersangkutan.

Paham demokrasi yang sejak awal kemerdekaan diterapkan di Indonesia,

sesungguhnya mengacu kepada nilai-nilai pancasila. Asas musyawarah mufakat dan

kekeluargaan / gotong-royong, merupakan prinsip dan nilai-nilai luhur yang telah

lama berkembang. Hakikat demokrasi Pancasila yang kemudian dikembangkan dalam

bidang politik, ekonomi dan sosial budaya menjadi falsafah / ideologi negara yang

sangat mungkin dapat berkembang sesuai dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang

pluralistik.

Rumusan singkat demokrasi pancasila tercantum dalam sila ke-empat

Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan

rangkaian totalitas yang terkait erat antara satu sila dengan sila lainnya secara bulat

dan utuh. Beberapa rumusan mengenai pengertian Demokrasi Pancasila yang dikutip

S. Sumarsono dkk. (2005) :

a. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang besumber kepada

kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujdannya seperti dalam

ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.

b.Sri Sumantri, S.H

Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan yang mengandung semangat

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,

dan keadilan sosial.

Demokrasi Indonesia 57

Page 6: Bab v - Demokrasi Indonesia

c. S. Sumarsono dkk.,(2005)

Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-nilai

falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila

Pancasila. Ini berarti bahwa :

1) Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia

adalah sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai

pandangan hidup bangsa Indonesia (Pancasila).

2) Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai-nilai falsafah

pancasila menjadi suatu bentuk dan sistem pemerintahan khas Pancasila.

3) Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi

dan komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen

di bidang pemerintahan atau politik.

4) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan

penghayatan nilai-nilai falsafah Pancasila.

5) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancasila

melalui politik pemerintahan.

Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok

mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan formal nilai-nilai pancasila

mendasarkan diri pada kerakyatan, demokrasi diwujudkan dalam suatu proses

musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam prinsip ini terkandung

kegotongroyongan, demokrasi juga diwujudkan dalam sistem perwakilan.

Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah

pelaksanaan kekuasaan pemerintahan rakyat yang dijiwai nilai-nilai falsafah pancasila

dan berlangsung menurut hukum yang berkiblat kepada kepentingan, aspirasi, dan

kesejahteraan rakyat banyak. Hukum yang tertinggi ini selanjutnya dijabarkan secara

formal menjadi hukum dasar tertulis yang disebut Undang-Undang Dasar.

Prinsip-prinsip demokrasi pancasila bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip

demokrasi universal, secara normatif dapat kita simak sebagai berikut :

Tabel 3. Prinsip-prinsip Demokrasi Universal dan Demokrasi Pancasila

PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

Demokrasi Universal Demokrasi Pancasila

1. Keterlibatan warga negara dalam

pembuatan keputusan politik.

1. Persamaan bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Demokrasi Indonesia 58

Page 7: Bab v - Demokrasi Indonesia

2. Tingkat persamaan tertentu di antara

warga negara.

3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan

tertentu yang diakui dan dipakai oleh

para warga negara.

4. Suatu sistem perwakilan.

5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan

mayoritas.

2. Keseimbangan antara hak dan

kewajiban.

3. Pelaksanaan kebebasan yang

bertanggungjawab secara moral

kepada Tuhan YME, diri sendiri, dan

orang lain.

4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.

5. Pengambilan keputusan dengan

musyawarah mufakat.

6. Mengutamakan persatuan nasional dan

kekeluargaan.

7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita

nasional.

Keterkaitan prinsip-prinsip demokrasi universal dengan demokrasi pancasila

dipraktikkan secara khusus melalui masuknya nilai dan kepribadian Indonesia yang

khas sebagaimana tercermin melalui dasar negara Pancasila. Demokrasi Indonesia

merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok mengacu pada nilai-nilai

Pancasila. Rumusan formal demokrasi pancasila mendasarkan diri pada kerakyatan

dan juga mencakup demokrasi politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. Demokrasi

diwujudkan dalam suatu proses musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam prinsip

ini terkandung kegotongroyongan. Demokrasi juga diwujudkan dalam sistem

perwakilan.

Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia adalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggara kekuasan adalah rakyat dan

membaginya dalam lembaga-lembaga pemegang kekuasaan, yaitu :

1. Kekuasaan mengubah dan menetapkan undang-undang dasar kepada Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) BAB II Pasal 3 ayat (1).

2. Kekuasaan sebagai pembentuk undang-undang diberikan rakyat kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), BAB VII Pasal 20 ayat (1).

3. Kekuasaan sebagai penyelenggara pemerintahan diberikan rakyat kepada Presiden

BAB III Pasal 4 ayat (1).

Demokrasi Indonesia 59

Page 8: Bab v - Demokrasi Indonesia

4. Kekuasaan sebagain lembaga peradilan dan pengujian undang-undang diberikan

rakyat kepada Mahkamah Agung (MA), BAB IX Pasal 24 ayat (2), Pasal 24A ayat

(1).

5. Kekuasaan sebagai lembaga pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang

keuangan negara diberikan rakyat kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),

BAB VIIIA Pasal 23E ayat (1).

Beberapa lembaga negara lainnya dalam sistem ketatanegaraan menurut UUD

Negara Republik Indonesia sesudah amandemen antara lain :

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang anggotanya dipilih dari setiap provinsi

melalui pemilihan umum BAB VIIA Pasal 22C ayat (1)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilihan umum, BAB

VIIB Pasal 22E ayat (5)

Komisi Yudisial (KY), berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung,

menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

BAB IX Pasal 24B ayat (1)

Mahkamah Konstsitusi (MK), berwenang mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap

Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran

partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilu. BAB IX Pasal 24C

ayat (1)

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak kemerdekaan bangsa tahun 1945

samapai sekarang penerapannya sangat beragam walaupun sama-sama berlandaskan

ideologi Pancasila. Keragaman atau perbedaan penerapan itu dapat kita periodekan

seperti berikut :

a. Periode 1945 – 1949, dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi pancasila

namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal.

b. Periode 1949 – 1950, dengan konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS), berlaku

demokrasi liberal.

c. Periode 1950 – 1959, dengan UUDS 1950, berlaku demorasi liberal dengan

multipartai. Selama pemberlakuan demokrasi liberal, kehidupan politik dan

pemerintahan tidak stabil, Dewan Konstituante gagal menetapkan Undang-Undang

Dasar baru, suhu politik yang memanas membahayakan keselamatan bangsa dan

Demokrasi Indonesia 60

Page 9: Bab v - Demokrasi Indonesia

negara, yang akhirnya menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit

Presiden kembali ke UUD 1945 yaitu pada tanggal 5 Juli 1959

d. Periode 1959 – 1965, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila,

namun yang diterapkan demokrasi terpimpin.

Demokrasi terpimpin dilaksanakan atas kesadaran dan keyakinan tidak cocoknya

praktik demokrasi Parlementer (Demokrasi Liberal) yang mengakibatkan rakyat

terpecah. Secara konsep demokrasi terpimpin memiliki keunggulan yang bisa

dilihat dari amanat Presiden dihadapan Dewan Konstituante 22 April 1959 tentang

pokok-pokok demokrasi terpimpin :

1) Demokrasi Terpimpin bukan diktator,

2) Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan

dasar hidup bangsa Indonesia, yaitu kekeluargaan dan gotong royong

3) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan

kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, sosial, dan ekonomi

4) Inti pemimpin dalam Demokrasi Terpimpin adalah Permusyawatan yang

dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan

5) Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun

diharuskan dalam Demokrasi Terpimpin.

Akan tetapi dalam praktiknya konsep itu tidak terealisasi sepenuhnya dan sering

menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

e. Periode 1966 – 1998, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila,

akan tetapi pelaksanaannya cenderung otoriter. Berbagai penyimpangan dari

Pancasila dan UUD 1945 yang terjadi antara lain :

1) Penyelenggaraan Pemilu yang tidak adil dan tidak jujur

2) Pengekangan kebebasan berpolitik bagi warga negara terutama pegawai negeri

sipil

3) Masih ada intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan

4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat

5) Sistem kepartaian yang tidak otonom dan tidak netral

6) Maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

7) Struktur anggota MPR tidak proforsional didominasi oleh pemerintah

f. Periode 1998 – sekarang, dengan UUD 1945, berlaku demokrasi pancasila

cenderung ada perubahan menuju demokratisasi :

1) Pemilihan Umum lebih demokratis

Demokrasi Indonesia 61

Page 10: Bab v - Demokrasi Indonesia

2) Partai politik lebih mandiri

3) Pengaturan Hak Asasi Manusia lebih jelas

4) Lembaga demokrasi lebih berfungsi

Walaupun tata cara pelaksanaan Demokrasi Pancasila berlandaskan konstitusional,

masih ada terlihat kelemahan dalam pelaksanaannya dan harus terus dikawal, yaitu:

1) Praktik demokrasi cendrung menerapkan konsep demokrasi liberal, kurang

bertolak pada paham kekeluargaan dan gotong royong

2) Praktik korupsi, kolusi, nepotisme, semakim berkembang

3) Maraknya mafia peradilan dalam lembaga peradilan.

LATIHAN

Jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berkelompok (5 orang)

1. Mengapa warga negara perlu berpartisipasi aktif dalam sistem politik

demokrasi.

2. Apa ukuran suatu pemerintahan yang demokratis.

3. Salah satu prinsip demokrasi yang berlaku universal adalah tingkat kebebasan

atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai warga negara. Bagaimana

pelaksanaannya di Indonesia selama masa orde baru.

4. Buat rumusan tentang demokrasi pancasila menurut kalimat anda sendiri!

5. Sikap apa yang perlu dikembangkan dalam sistem demokrasi terhadap

masyarakat Indonesia yang majemuk.

6. Jelaskan pendapat saudara bagai mana memberantas KKN dan mafia peradilan

Demokrasi Indonesia 62