Bab v - Demokrasi Indonesia
-
Upload
elisamayangsari -
Category
Documents
-
view
135 -
download
13
description
Transcript of Bab v - Demokrasi Indonesia
BAB V
DEMOKRASI INDONESIA
Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya bukan merupakan sebuah
kebebasan yang mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki koridor dan batasan,
termasuk dibatasi oleh kebebasan yang dimiliki orang lain. Walaupun peningkatan
kesadaran tentang nilai-nilai demokrasi terasa semakin marak dikalangan aktivis
politik, intektual, media masa, LSM, belum berarti bahwa demokrasi telah benar-
benar tegak di bumi Indonesia. Sampai saat ini masih sering dijumpai adanya upaya
pemaksaan kehendak dengan kekerasan, tindakan korupsi dikalangan pemerintahan.
Bab ini memuat dua bagian yaitu : pertama, membicarakan tentang Konsep
dan Prinsip Demokrasi, kedua, membicarakan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.
Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi nilai-nilai demokrasi.
2. Menjelaskan hubungan prinsip demokrasi universal dengan konteks demokrasi
di Indonesia.
3. Mempraktekkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
4. Mengambil prakarsa dalam pengembangan budaya demokrasi di Indonesia.
A. Konsep dan Prinsip Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata demos
artinya rakyat, dan kratein artinya pemerintah atau kekuasaan. Berdasarkan arti dua
kata di atas maka secara sederhana demokrasi bisa kita artikan pemerintah oleh
rakyat, dalam hal ini kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Diantara beberapa
pengertian tentang demokrasi, pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln
dengan sebuah kalimat yang sederhana dan mudah dipahami dapat dijadikan
rangkuman pengertian yaitu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Kalimat pengertian tersebut memang sederhana, akan tetapi bagaimana
praktik / pelaksanaannya ternyata tidak semudah seperti apa yang tersurat dalam
pengertian itu. Bagaimana cara pelaksanaan pemerintahan yang berasal dari rakyat,
bagaimana rakyat melaksanakan pemerintahan itu, dan bagaimana agar pemerintahan
itu diperuntukkan bagi rakyat, dalam pelaksanaan semua itu mengundang perdebatan
panjang.
Demokrasi Indonesia 53
Bentuk pemerintahan oleh rakyat tersebut pernah benar-benar diterapkan
secara harfiah pada masa sebelum masehi yaitu masa pemerintahan Yunani kuno,
ketika itu rakyat secara langsung menjadi penentu kebijaksanaan pemerintah, mereka
dapat berbicara dan memberikan suara secara langsung di dalam dewan sebagai forum
penentu kebijakan. Pada masa itu jumlah penduduk tidak melebihi dari 10.000 warga.
Masa ini ketika jumlah penduduk semakin banyak dan setiap penduduk tidak mungkin
bisa terlibat secara langsung, maka kita membutuhkan demokrasi perwakilan untuk
memutuskan berbagai persoalan bersama, hal ini menuntut dibentuknya pemerintahan
dan dewan perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Lembaga-lembaga tersebut memiliki
mandat dari rakyat untuk menjalankan tugas eksekutif dan legislatif. Karena dipilih
dan memperoleh mandat dari rakyat maka merekapun harus
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan tersebut kepada rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Sebenarnya demokrasi tidak hanya menyangkut pemerintahan dan perwakilan
saja dan tidak hanya menyangkut hak memilih dan hak dipilih, tetapi demokrasi pada
masa kini menyangkut adanya pengakuan terhadap kesetaraan diantara warga negara,
kebebasan warga negara untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk
memperoleh berbagai sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan untuk
menyuarakan ekspresi. Dengan demikian demokrasi melindungi kebebasan,
mengedepankan kesetaraan, dan membuka partisipasi bagi warga negara.
Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berwujud
ideologi yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen politik seperti partai
politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi-organisasi
kemasyarakatan. Kelestarian demokrasi memerlukan partisipasi rakyat yang
bersepakat mengenai makna dan paham bekerjasama serta kegunaan demokrasi bagi
kehidupan mereka. Demokrasi yang kuat bersumber kepada kehendak rakyat dan
bertujuan untuk mencapai kemaslahatan bersama. Dewasa ini istilah demokrasi sudah
lebih luas mencakup demokrasi ekonomi, kebudayaan, dan bahkan demokrasi menjadi
sikap hidup yang mencakup segala bidang kehidupan.
Penerapan demokrasi di berbagai negara bisa jadi berbeda-beda hal ini tidak
terlepas dari sejarah, kondisi sosial kultural, ideologi, tujuan nasional, dan aspek-
aspek lain yang tidak sama di setiap negara. Sebagai suatu kondisi ideal demokrasi
tentu dicita-citakan oleh banyak kalangan, tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal
merupakan sebuah proses yang tidak mudah. Dibawah pemerintahan yang otoriter
Demokrasi Indonesia 54
tidak ada demokrasi karena hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan poilitik,
kebudayaan, atau ekonomi dibatasi. Karena itu dukungan rakyat terhadap
demokratisasi akan sangat menentukan keberhasilan proses tersebut. Demokratisasi
biasanya diawali dengan meluasnya kebebasan, media massa diberi kelonggaran,
masyarakat luas melakukan partisipasi sosial melalui organisasi serta berkembangnya
penghargaan terhadap keragaman.
Upaya untuk menuju demokrasi yang mantap membutuhkan partisipasi dari
segenap elemen masyarakat, lembaga-lembaga negara, militer, partai politik, dan
organisasi-organisasi politik lainnya. Yang perlu dipahami bersama adalah segenap
elemen tersebut harus bersepakat bahwa nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang
harus dikedepankan dalam keseluruhan proses. Jika kesepakatan ini terbangun maka
tidak akan ada pihak yang menjalankan praktek-praktek non demokratis untuk
memperjuangkan kepentingannya.
Kriteria untuk proses demokrasi (demokratisasi) menurut Robert A. Dahl yang
dikutip Budianto (2004) adalah :
1. Partisipasi efektif; Sebelum sebuah kebijaksanaan digunakan oleh negara, seluruh
anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif agar
pandangan mereka diketahui oleh anggota-anggota yang lainnya sebagaimana
seharusnya kebijaksanaan itu dibuat.
2. Persamaan suara; Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama dan efektif
untuk memberikan suara dalam membuat sebuah keputusan dan seluruh suara
harus dihitung sama.
3. Pemahaman yang jelas; Setiap anggota harus menpunyai kesempatan yang sama
dan efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
4. Pencakupan orang dewasa; Semua atau paling tidak sebagian besar orang dewasa
yang menjadi penduduk tetap, seharusnya memiliki hak kewarganegraan penuh
yang ditunjukkan oleh kriteria di atas.
Dalam pengertian yang mendasar, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat
yang berarti partisipasi rakyat sangat penting. Tetapi partisipasi tersebut tidak akan
dapat dilaksankan dengan baik jika tidak terdapat kebebasan dan kesetaraan di antara
warga negara. Selain itu harus ada hukum yang mengatur segenap aspek kehidupan
dan juga harus ada wahana yang menjadi tempat menyalurkan aspirasi warga negara.
Demokrasi Indonesia 55
Setiap warga negara seharusnya terlibat dalam pembuatan keputusan politik, baik
secara langsung maupun melalui wakil-wakil pilihan mereka.
Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap negara yang
menerapkan demokrasi memiliki kecenderungan yang sama dalam hal prinsip-prinsip
yang dianut. Beberapa prinsip demokrasi yang dianut secara universal, mencakup :
1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan keputusan politik.
Keterlibatan warga negara dalam pemerintahan, terutama ditujukan untuk
mengendalikan tindakan-tindakan para pemimpin politik, pemilu menjadi salah
satu cara untuk melakukan partisipasi politik. Masyarakat dapat pula
menyampaikan kritik, mengajukan usul, atau memperjuangkan kepentingan
melalui saluran-saluran lain yang demokratis sesuai dengan undang-undang.
2. Persamaan (kesetaraan) di antara warga negara.
Masalah persamaan, menjadi kepentingan utama dalam teori dan praktek politik.
Pada umumnya tingkat persamaan yang dituju antara lain persamaan politik,
persamaan dimuka hukum, persamaan kesempatan, persamaan ekonomi,
persamaan sosial atau persamaan hak.
3. Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui oleh warga negara.
Kebebasan dan kemerdekaan diperlukan untuk memberi kebebasan kepada warga
negara agar dapat memperjuangkan kepentingan dan kehendaknya serta melakukan
kontrol terhadap penyelenggara negara. Kebebasan tersebut terutama menyangkut
hak-hak kebebasan yang telah tercakup dalam hak asasi manusia seperti hak
politik, ekonomi, kesetaraan di depan hukum dan pemerintahan, ekspresi
kebudayaan dan hak pribadi.
4. Suremasi hukum.
Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh penguasa maupun
oleh rakyat, tidak terdapat kesewenang-wenangan yang bisa dilakukan atas nama
hukum, karena itu pemerintah harus didasakan pada hukum yang berpihak kepada
keadilan (rule of law). Setiap warga negara berdiri setara dihadapan hukum tanpa
ada pengecualian. Jika hukum dibuat atas nama keadilan dan disusun dengan
memperhatikan pendapat rakyat, maka tidak ada alasan untuk mengabaikan apalagi
melecehkan hukum dan lembaga hukum.
5. Pemilihan Umum Berkala.
Pemilihan umum, sebagai mekanisme untuk menentukan komposisi pemerintah
secara periodik, juga merupakan sarana utama bagi partisipai politik individu yang
Demokrasi Indonesia 56
hidup dalam suatu masyarakat. Pemilihan umum menjadi kunci untuk menentukan
apakah sistem itu demokratis atau bukan. Sistem pemilihan menjadi suatu alat
penting, bagi partisipasi politik, sekaligus menjadi sarana bagi pelaksanaan
perubahan kekuasaan politik secara damai. Pemilu merupakan salah satu jalan
untuk mewujudkan pemerintahan yang memiliki wewenang yang sah (legitimasi)
dengan dukungan rakyat.
B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok di dalam
organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup berkelompok
tersebut. Keinginan orang- orang yang hidup berkelompok tersebut ditentukan oleh
pandangan hidup, falsafah hidup, dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
Paham demokrasi yang sejak awal kemerdekaan diterapkan di Indonesia,
sesungguhnya mengacu kepada nilai-nilai pancasila. Asas musyawarah mufakat dan
kekeluargaan / gotong-royong, merupakan prinsip dan nilai-nilai luhur yang telah
lama berkembang. Hakikat demokrasi Pancasila yang kemudian dikembangkan dalam
bidang politik, ekonomi dan sosial budaya menjadi falsafah / ideologi negara yang
sangat mungkin dapat berkembang sesuai dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang
pluralistik.
Rumusan singkat demokrasi pancasila tercantum dalam sila ke-empat
Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan
rangkaian totalitas yang terkait erat antara satu sila dengan sila lainnya secara bulat
dan utuh. Beberapa rumusan mengenai pengertian Demokrasi Pancasila yang dikutip
S. Sumarsono dkk. (2005) :
a. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H
Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang besumber kepada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujdannya seperti dalam
ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945.
b.Sri Sumantri, S.H
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan yang mengandung semangat
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan keadilan sosial.
Demokrasi Indonesia 57
c. S. Sumarsono dkk.,(2005)
Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-nilai
falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila
Pancasila. Ini berarti bahwa :
1) Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia
adalah sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai
pandangan hidup bangsa Indonesia (Pancasila).
2) Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai-nilai falsafah
pancasila menjadi suatu bentuk dan sistem pemerintahan khas Pancasila.
3) Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi
dan komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
di bidang pemerintahan atau politik.
4) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai falsafah Pancasila.
5) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancasila
melalui politik pemerintahan.
Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok
mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan formal nilai-nilai pancasila
mendasarkan diri pada kerakyatan, demokrasi diwujudkan dalam suatu proses
musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam prinsip ini terkandung
kegotongroyongan, demokrasi juga diwujudkan dalam sistem perwakilan.
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah
pelaksanaan kekuasaan pemerintahan rakyat yang dijiwai nilai-nilai falsafah pancasila
dan berlangsung menurut hukum yang berkiblat kepada kepentingan, aspirasi, dan
kesejahteraan rakyat banyak. Hukum yang tertinggi ini selanjutnya dijabarkan secara
formal menjadi hukum dasar tertulis yang disebut Undang-Undang Dasar.
Prinsip-prinsip demokrasi pancasila bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip
demokrasi universal, secara normatif dapat kita simak sebagai berikut :
Tabel 3. Prinsip-prinsip Demokrasi Universal dan Demokrasi Pancasila
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Demokrasi Universal Demokrasi Pancasila
1. Keterlibatan warga negara dalam
pembuatan keputusan politik.
1. Persamaan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Demokrasi Indonesia 58
2. Tingkat persamaan tertentu di antara
warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan
tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
4. Suatu sistem perwakilan.
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan
mayoritas.
2. Keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
3. Pelaksanaan kebebasan yang
bertanggungjawab secara moral
kepada Tuhan YME, diri sendiri, dan
orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan
musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan persatuan nasional dan
kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita
nasional.
Keterkaitan prinsip-prinsip demokrasi universal dengan demokrasi pancasila
dipraktikkan secara khusus melalui masuknya nilai dan kepribadian Indonesia yang
khas sebagaimana tercermin melalui dasar negara Pancasila. Demokrasi Indonesia
merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok mengacu pada nilai-nilai
Pancasila. Rumusan formal demokrasi pancasila mendasarkan diri pada kerakyatan
dan juga mencakup demokrasi politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. Demokrasi
diwujudkan dalam suatu proses musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam prinsip
ini terkandung kegotongroyongan. Demokrasi juga diwujudkan dalam sistem
perwakilan.
Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia adalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggara kekuasan adalah rakyat dan
membaginya dalam lembaga-lembaga pemegang kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan mengubah dan menetapkan undang-undang dasar kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) BAB II Pasal 3 ayat (1).
2. Kekuasaan sebagai pembentuk undang-undang diberikan rakyat kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), BAB VII Pasal 20 ayat (1).
3. Kekuasaan sebagai penyelenggara pemerintahan diberikan rakyat kepada Presiden
BAB III Pasal 4 ayat (1).
Demokrasi Indonesia 59
4. Kekuasaan sebagain lembaga peradilan dan pengujian undang-undang diberikan
rakyat kepada Mahkamah Agung (MA), BAB IX Pasal 24 ayat (2), Pasal 24A ayat
(1).
5. Kekuasaan sebagai lembaga pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diberikan rakyat kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
BAB VIIIA Pasal 23E ayat (1).
Beberapa lembaga negara lainnya dalam sistem ketatanegaraan menurut UUD
Negara Republik Indonesia sesudah amandemen antara lain :
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang anggotanya dipilih dari setiap provinsi
melalui pemilihan umum BAB VIIA Pasal 22C ayat (1)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilihan umum, BAB
VIIB Pasal 22E ayat (5)
Komisi Yudisial (KY), berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung,
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
BAB IX Pasal 24B ayat (1)
Mahkamah Konstsitusi (MK), berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran
partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilu. BAB IX Pasal 24C
ayat (1)
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak kemerdekaan bangsa tahun 1945
samapai sekarang penerapannya sangat beragam walaupun sama-sama berlandaskan
ideologi Pancasila. Keragaman atau perbedaan penerapan itu dapat kita periodekan
seperti berikut :
a. Periode 1945 – 1949, dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi pancasila
namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal.
b. Periode 1949 – 1950, dengan konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS), berlaku
demokrasi liberal.
c. Periode 1950 – 1959, dengan UUDS 1950, berlaku demorasi liberal dengan
multipartai. Selama pemberlakuan demokrasi liberal, kehidupan politik dan
pemerintahan tidak stabil, Dewan Konstituante gagal menetapkan Undang-Undang
Dasar baru, suhu politik yang memanas membahayakan keselamatan bangsa dan
Demokrasi Indonesia 60
negara, yang akhirnya menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden kembali ke UUD 1945 yaitu pada tanggal 5 Juli 1959
d. Periode 1959 – 1965, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila,
namun yang diterapkan demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin dilaksanakan atas kesadaran dan keyakinan tidak cocoknya
praktik demokrasi Parlementer (Demokrasi Liberal) yang mengakibatkan rakyat
terpecah. Secara konsep demokrasi terpimpin memiliki keunggulan yang bisa
dilihat dari amanat Presiden dihadapan Dewan Konstituante 22 April 1959 tentang
pokok-pokok demokrasi terpimpin :
1) Demokrasi Terpimpin bukan diktator,
2) Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan
dasar hidup bangsa Indonesia, yaitu kekeluargaan dan gotong royong
3) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, sosial, dan ekonomi
4) Inti pemimpin dalam Demokrasi Terpimpin adalah Permusyawatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
5) Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun
diharuskan dalam Demokrasi Terpimpin.
Akan tetapi dalam praktiknya konsep itu tidak terealisasi sepenuhnya dan sering
menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
e. Periode 1966 – 1998, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila,
akan tetapi pelaksanaannya cenderung otoriter. Berbagai penyimpangan dari
Pancasila dan UUD 1945 yang terjadi antara lain :
1) Penyelenggaraan Pemilu yang tidak adil dan tidak jujur
2) Pengekangan kebebasan berpolitik bagi warga negara terutama pegawai negeri
sipil
3) Masih ada intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan
4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
5) Sistem kepartaian yang tidak otonom dan tidak netral
6) Maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
7) Struktur anggota MPR tidak proforsional didominasi oleh pemerintah
f. Periode 1998 – sekarang, dengan UUD 1945, berlaku demokrasi pancasila
cenderung ada perubahan menuju demokratisasi :
1) Pemilihan Umum lebih demokratis
Demokrasi Indonesia 61
2) Partai politik lebih mandiri
3) Pengaturan Hak Asasi Manusia lebih jelas
4) Lembaga demokrasi lebih berfungsi
Walaupun tata cara pelaksanaan Demokrasi Pancasila berlandaskan konstitusional,
masih ada terlihat kelemahan dalam pelaksanaannya dan harus terus dikawal, yaitu:
1) Praktik demokrasi cendrung menerapkan konsep demokrasi liberal, kurang
bertolak pada paham kekeluargaan dan gotong royong
2) Praktik korupsi, kolusi, nepotisme, semakim berkembang
3) Maraknya mafia peradilan dalam lembaga peradilan.
LATIHAN
Jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berkelompok (5 orang)
1. Mengapa warga negara perlu berpartisipasi aktif dalam sistem politik
demokrasi.
2. Apa ukuran suatu pemerintahan yang demokratis.
3. Salah satu prinsip demokrasi yang berlaku universal adalah tingkat kebebasan
atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai warga negara. Bagaimana
pelaksanaannya di Indonesia selama masa orde baru.
4. Buat rumusan tentang demokrasi pancasila menurut kalimat anda sendiri!
5. Sikap apa yang perlu dikembangkan dalam sistem demokrasi terhadap
masyarakat Indonesia yang majemuk.
6. Jelaskan pendapat saudara bagai mana memberantas KKN dan mafia peradilan
Demokrasi Indonesia 62