BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair...

85
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB V ANALISIS ISI SYI’IR TANPO WATHON A. Analisis Content Syi’ir Tanpo Wathon Penelitian ini mengkaji content Syiir Tanpa Waton. Istilah contet dapat dipahami sebagai isi atau materi yang terdapat dalam bentuknya. 1 Untuk mengkaji content dalam syi’ir tersebut akan digunakan teori semiotik Ferdinand de Saussure yang menggolongkan contet (isi) menjadi tiga tanda , yaitu langue dan parole, signifier dan signifiant, serta sinkronik diakronik. 1. Langue (sistim bahasa) dan parole (kegiatan ujaran) dalam Syi’ir Tanpa Waton Langue (sistem bahasa) adalah abstraksi dan artikulasi bahasa pada tingkat sosial budaya. 2 Adapun porale merupakan ekspresi bahasa pada tingkat individu. 3 Jika langue memiliki obyek studi sistem tanda atau sistem kode sedang unit dasar langue adalah kata maka porale yaitu bahasa yang hidup sebagaimana dalam penggunaannya maka unit dasar porale adalah kalimat. Langue dan porale keduanya tidak bisa dipisahkan sebab merupakan satu unit sistem bahasa. Tidak mungkin ada langue tanpa porale. Misal bahasa tertulisnya adalah mode pakaian maka langue adalah pada tataran komunikasi pakaian, dan parole pada tataran komunikasi dengan kata-kata. 4 Sehingga langue dan porale menganalisis unsur-unsur yang berupa kata, tata bahasa, 1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. 48. 2 Ibid, 50. 3 Ibid, 50. 4 Ibid, 51-53.

Transcript of BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair...

Page 1: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V

ANALISIS ISI SYI’IR TANPO WATHON

A. Analisis Content Syi’ir Tanpo Wathon

Penelitian ini mengkaji content Syi‟ir Tanpa Waton. Istilah contet dapat

dipahami sebagai isi atau materi yang terdapat dalam bentuknya.1 Untuk mengkaji

content dalam syi’ir tersebut akan digunakan teori semiotik Ferdinand de Saussure

yang menggolongkan contet (isi) menjadi tiga tanda , yaitu langue dan parole,

signifier dan signifiant, serta sinkronik diakronik.

1. Langue (sistim bahasa) dan parole (kegiatan ujaran) dalam Syi’ir

Tanpa Waton

Langue (sistem bahasa) adalah abstraksi dan artikulasi bahasa pada

tingkat sosial budaya.2Adapun porale merupakan ekspresi bahasa pada tingkat

individu.3Jika langue memiliki obyek studi sistem tanda atau sistem kode

sedang unit dasar langue adalah kata maka porale yaitu bahasa yang hidup

sebagaimana dalam penggunaannya maka unit dasar porale adalah kalimat.

Langue dan porale keduanya tidak bisa dipisahkan sebab merupakan satu unit

sistem bahasa. Tidak mungkin ada langue tanpa porale. Misal bahasa

tertulisnya adalah mode pakaian maka langue adalah pada tataran komunikasi

pakaian, dan parole pada tataran komunikasi dengan kata-kata.4Sehingga

langue dan porale menganalisis unsur-unsur yang berupa kata, tata bahasa,

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. 48. 2 Ibid, 50. 3 Ibid, 50. 4 Ibid, 51-53.

Page 2: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

80

pilihan kata, dan struktur kalimat. Langue dan porale menjelaskan tentang

makna-makna kebahasaan dan content secara harfiah, yaitu dengan

menjelaskan arti kata secara leksikal atau arti yang mendasar dari Syi‟ir

Tanpa Waton.

a. Syi’ir Bait 1

Berikut adalah Syi‟ir Tanpa Watonyang menggunakan ragam

bahasa Arab terdapat pada bait 1.

تغفر هللاَ رّب البراياأس

أستغفرهللاَ من الخطاي

ربّي زد ني علما نافعا

ووفقني عمال صالحا5

Terjemahan.

Aku memohon ampun ya Allah Maha Penerima Taubat

Aku memohon ampun ya Allah dari segala dosa

Tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat

Berikanlah aku amalan yang baik

Syi‟ir Tanpa Watonbait ke-1 diawali dengan struktur bahasa Arab

yang secara sistim bahasa berkaitan dengan syi’ir Arab. Pada baris

pertama dan kedua diawali dengan kalimat yang diawali dengan kata kerja

( جملة فعلية( sedangkan baris ketiga diawali dengan kalimat yang dimulai

dengan kata benda ( جملة إسمية) selanjutnya pada baris keempat dimulai

dengan huruf sambung (و ). Rangkain kalimat tersebut diatas menunjukkan

5 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait-1, dalam Surat kabar Media Umat, Minggu ke III dan Ke IV 2014, 16 Rajab-Sy’ban 1435 H.

Page 3: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

81

bahwa penggunaan kalimat dengan model bahasa Arab tersebut selaras

dengan kalimat pembuka dalam suatu awal penyampaian maksud yang

dikembangkan pada pola-pola syi’ir klasik Arab. Struktur diatas

menunjukkan bahwa dimulainya sebuah ungkapan permohonan dengan

merangkaikan bentuk pekerjaan awal. Kalimat itu berisi sebuah ungkapan

doa dari seorang manusia kepada Sang Pencipta. Doa yang dipanjatkan

yaitu permohonan ampun atas segala tindakan dosa yang dilakukan pada

Allah sebagai Sang Penerima Taubat. Pilihan syi’ir yang didahului dengan

rangkain permohonan disesuaikan pula dengan penggunaan kata dosa,

ampunan, serta taubat, ini yang terpaparkan pada baris pertama dan baris

kedua. Pada baris ketiga kalimat yang digunakan tetap menggunakan

kalimat permohonan hanya saja menggunakan kata Rabby ( ربّي ) sebagai

obyek yang dituju. Sedangkan penggunaan kata tersebut memiliki arti

diantaranya : mengasuh, mendidik dan mengemong.6

Berbeda dengan kata yang digunakan didepan pada bait pertama

dengan menggunakan kata Allah. Kata tersebut terangkai dengan kalimat

bentuk permintaan terhadap tambahan ilmu dan permintaan untuk mampu

melakukan amalan yang baik. Bentuk langue atas kalimat permintaan

tambahan ilmu selaras dengan bentuk parole pada fungsi ilmu itu dapat

dipakai untuk melakukan perbuatan baik. Yang secara istilah etik “baik”

dianggap sebagai tindakan yang berdasar pada ilmu untuk bisa

6 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia (Yogyakarta:Multi Karya Grafika Pondok Pesantren Krapyak, 1996), 952.

Page 4: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

82

memberikan pertimbangan terhadap manfaat dan dosa dari tindakan

tersebut.

b. Syi’ir Bait 2

Bait lain yang menggunakan bahasa Arab adalah bait ke-2 dan ke-

16. Perhatikan kutipan berikut.

يا رسوَل هللاِ سالٌم عليكَ

يا رفيَع الّشاِن والدّرجِ

عطفة ياجيرة العلمِ

يااهيَل الجوِد والكرمِ 7

Terjemahan.

Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu

Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi

Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga/lingkungan sekitar

Wahai ahli dermawan dan pemurah hati

Potongan Syi‟ir Tanpa Watonbait ke-2 dan ke-16 pada baris

pertama menggunakan bentuk kalimat yang diawali dengan kata ( يا ) yang

berarti wahai. Kalimat tersebut adalah kalimat seruan pada bentuk kalimat

seruan tersebut terdapat kata Rasullulah ( ( رسول هللا seseorang yang diseru

yang memiliki sifat sebagai Utusan Allah. Kemudian diikuti dengan

kalimat semoga keselamatan atasmu. Pada kata semoga serta kata

keselamatan menunjukkan bentuk porale yang menjelaskan atas kalimat

7 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait ke -2

Page 5: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

83

wahai utusan Allah yang bisa dipahami bahwa Rasullulah sebagai utusan

Allah senantiasa diharapkan mendapatkan keselamatan dari Allah.

Pada baris pertama dalam bait ini terjadi suatu keserasian atas

langue dan poralenya. Baris kedua tetap sama diawali dengan bentuk

kalimat seruan yang diawali dengan huruf ( يا ( yang artinya wahai namun

pada baris kedua ini dipadukan dengan kata yang berbudi luhur dan

bermartabat tinggi. Jika dilihat dengan kaitan pada baris pertama kata

berbudi luhur dan bermartabat tinggi menunjuk pada Utusan Allah

tersebut. Tetapi bila dilihat dengan awalan kata wahai baris kedua bisa

diartikan obyek sendiri. Baris ketiga bentuk kata ()يا terletak sesudah kata

yang memiliki arti belas kasih, cinta.8Menjadi belas kasihmu wahai عطفة

pemimpin lingkungan sekitar /tetangga (جيرة علم)9 .

Pada baris keempat diawali dengan kata panggilan wahai (

.kemudian disambung dengan kata ahli dermawan dan pemurah hati(يا

Apabila dilihat pada struktur kalimat tersebut bentuk panggilannya semua

di atas menjelaskan mengenai utusan Allah yang disebut dengan Rasul.

Seorang rasul memiliki budi yang luhur, bermartabat tinggi, kasih sayang,

dermawan, murah hati, dan sebagai pemimpin dilingkungan sekitar.

c. Syi’ir Bait 3

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran

Kelawan muji maring Pengeran 8 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1299. Bentuk عطفة diambil dari kata عطف. 9 Ibid, 714 dan 1314.

Page 6: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

84

Kang paring rohmat lan kanikmatan

Rina wengine tanpa petungan 10

Terjemahan.

Aku awali melantunkan syair

Dengan memuji kepada Tuhan

Yang memberi rahmat dan kenikmatan

Siang dan malam tanpa perhitungan

Pada bait ketiga di atas struktur kalimat tiap baris menggunakan

bahasa Jawa. Agaknya struktur bahasa jawa dapat mengambil sebuah

peranan yang serasi baik pada bentuk langue maupun porale dengan

beberapa kata dalam bahasa arab yang masuk kedalam struktur kalimat

tersebut.Proses masuknya sebuah bentuk kata dalam bahasa Arab kedalam

bahasa Jawa serta dapat dengan teratur serta tersrtuktur dengan baik,

menunjukkan ada perpaduan langue dan porale yang memiliki kesamaan

jenis pada strukutur kalimatnya yang terangkai dalam struktur komunikasi

beda budaya tersebut dalam lintas peradaban pada perspektif genomiknya

yaitu perkembangan garis genetik secara relevan melahirkan bahasa yang

memiliki kemiripan tinggi.11

Misal syi’iran diambil dari kata dasar syi’ir, rohmat dan nikmat.

Kata syi’ir dari kata syi’ru( ُالشعر,)dalam bahasa Arab.12 Kemudian diserap

ke dalam bahasa Jawa menjadi syi‟ir. Secara harfiah syi‟ir memiliki

10Gus Nizam, Syi‟ir Tanpa Waton-bait 3. 11 Nina Winangsih Syam, Komunikasi Peradaban (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2014), 32. 12 A.W.Munawir, Muhammad Fairus, Kamus Al-Munawir Indonesia- Arab, 843.

Page 7: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

85

makna syair. Istilah berikutnya adalahrohmat. Kata rohmat berasal dari

bahasa Arab rahima ( رحم) - yarhamu ( (يرحم - rohmatan ( رحمة ) yang berarti

rahmat,kemurahan, belas kasih.13 Sedangkan nikmat berasal dari kata

ni’mah ( نعمة ) yang memiliki makna keberkahan, anugerah.14

Beberapa contoh kata tersebut yang masuk dalam serapan kata

menunjukkan bahwa bahasa memiliki pola-pola dan cara-cara berkembang

secara genetiknya dengan tiga cara yakni kolonisasi15, percabangan16 dan

substitusi17.18

Isi potongan syair pada bait ke-3 di atas adalah dengan kalimat

bahwa aku hendak mengawali lantunan syair dengan cara menyampaikan

puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah

siang dan malam tanpa perhitungan.

d. Syi’ir Bait 4

Dhuh, bala kanca priya wanita

Aja mung ngaji syare’at blaka

Gur pinter ndongeng nulis lan maca

Tembe mburine bakal sangsara19

Terjemahan.

13 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 964. 14 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1928. 15 Kolonisasi artinya manusia-manusia modern yang memasuki sebuah daerah baru dan memperkenalkan bahasa mereka kepada kelompok lainnya. 16 Percabangan yakni penggunaan sebuah bahasa yang dipakai oleh kelompok-kelompok yang berbeda berubah seiring dengan bergulirnya waktu. 17 Substitusi yakni ketika sekelompok orang mengadopsi sebuah bahasa baru yang dibawa atau disebarkan oleh kelompok lain. 18 Nina Winangsih Syam, Komunikasi Peradaban, 34. 19 Gus Nizam, Syi’ir Tanp Waton bait -4 .

Page 8: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

86

Wahai, para teman pria wanita

Jangan hanya belajar syariatnya saja

Hanya akan pandai berbicara, menulis dan membaca

Baru belakangan akan sengsara

Dalam bait 4 ini ditemukan kata syare’at dalam berasal dari bahasa

arab dari kata syari’at ( شريعة ) yang berarti syari’at, ajaran, undang-

undang, hukum.20Kata tersebut terdapat pada baris ke dua dalam bait

sya’ir tersebut yang bila dimasukkan kalimatnya berbunyi, jangan hanya

belajar syari’at, undang-undang maupun hukum saja. Kemudian

dilanjutkan baris sesudahnya dengan kalimat hanya akan pandai berbicara,

menulis dan membaca baru belakangan akan sengsara.

Bait 4 ini diawali dengan kata Dhuh (Duh) yang berarti aduh,

ungkapan kesedihan.21Kalimat ungkapan kesedihan tersebut selanjutnya

dirangkaikan dengan bangunan kata teman laki dan perempuan.

Struktur kalimat langue dan poralenya pada syair di atas berisi

sebuah kaliamat kesedihan yang ditujukan pada teman laki dan wanita

yang hanya mempelajari pengetahuan syari’at, undang-undang dan hukum

saja yang hanya menjadikan pandai berbicara, menulis dan membaca,

sehingga dikemudian hari akan mendapat sengsara.

e. Syi’ir Bait 5

Akeh kang apal Qur’an Haditse

20 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1128. 21 Majendra Maheswara, Kamus Jawa Indonesia-Indonesia Jawa, 64.

Page 9: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

87

Seneng ngafirke marang liyane

Kafire dhewe dak digatekake

Yen isih kotor ati akale22

Terjemahan.

Banyak yang hafal Al Qur‟an dan Hadisnya

Senang mengkafirkan orang lain

Kafirnya sendiri tidak dihiraukan

Jika masih kotor hati dan pikirannya

Bait ke 5 ini diawali dengan kata akeh (banyak) kemudian

dirangkaikan dengan kalimat hapal al-Qur’an dan Hadisnya. Pada baris ini

ditemukan kata Qur’anberasal dari kata Qara’a-yaq’ra’u-qur’anan ( –قرأ نا

dalam bahasa Arab mempunyai arti membaca kitab.23Adapun Al (يقرأ - قرأ

Qur‟an sendiri merupakan kitab suci agama Islam. Sedangkan hadist

berasal dari kata ( حدثا –يحدث –حدث ) yang memiliki arti baru. Adapun kata

hadits dalam baris tersebut merujuk pada bentuk ُالحديثAl Hadis yang

artinyacerita, berita atau riwayat dari Nabi Muhammad SAW.24 Sebagai

sumber dalam agama Islam yang kedua setelah Al Qur‟an. Pada baris

kedua dalam bait syi’ir tersebut didapatkan kata yang ketiga yang berasal

dari bahasa arab yaitu ngafirke (mengkafirkan), asal kata dari kafara-

yakfuru-kafran ( كفرا -يكفر –كفر ) yang artinya menutupi sesuatu,

22 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait-5. 23 Mahmud Yunus, Kamus Umum Bahasa Arab (Jakarta:Lembaga Penterjemah Qur’an, 2004), 335. 24 Ibid, 98.

Page 10: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

88

menyembunyikan sesuatu, mengingkari nikmat Allah, lawan kata

beriman.25

Kutipan bait di atas berisi sebuah kalimat struktur langue dan

poralenya menunjukkan bahwasanya banyak orang yang sudah hapal Al

Qur’an dan Hadis, namun suka mengkafirkan orang lain kalimat ini

merujuk pada adanya banyak tindakan orang yang hapal yang merugikan

orang lain dengan menyebut orang lain itu mengingkari nikmat Allah atau

menutupi akan tetapi tidak melaksanakan perintah dan larangan yang

tertulis atau tersirat di dalamnya, sedangkan kafirnya sendiri tidak

diperhatikan jika masih kotor hati dan akalnya. Pada baris terakhir kalimat

tersebut menunjukkan adanya sebuah kata sindiran terhadap orang lain

sehingga selalu menganggap orang lain kafir tanpa memandang dirinya

sendiri. Dalam baris ini antara langue maupun porale terdapat

keseimbangan struktur kalimat bait syi’irnya.

f. Syi’ir Bait 6

Gampang kabujuk nafsu angkara

Ing pepahese gebyare donya

Iri lan meri sugihe tangga

Mula atine peteng lan nistha26

Terjemahan.

Mudah terbujuk nafsu angkara

25 Ibid, 279. 26 Gus Nizm, Syi’ir Tanpo Waton bait-6.

Page 11: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

89

Dalam gemerlapnya hiasan dunia

Iri dan dengki dengan kekayaan tetangga

Sehingga hatinya gelap dan nista

Pada bait ke 6 ini kalimat struktur yang digunakan murni dengan

menggunanakan bahasa jawa tidak ada kata serapan dari bahasa Arab.

Setelah mengungkapkan bentuk sindiran pada bait ke 5 dengan mengacu

pada mereka yang hapal al-qur’an dan hadist namun suka mengkafirkan

orang lain sehingga dianggap tidaklah bersih hati dan akalnya. Maka pada

bait ke 6 khusunya pada baris pertama dan kedua bila melihat struktur

kalimatnya masih berkaitan dengan bait ke 5 bahwa mereka yang mudah

memberikan sebutan kafir pada orang lain itu tidak hanya yang hapal al-

Qur’an dan hadist namun juga mudah dibujuk dengan nafsu angkara

disitilahkan jahat, tamak.27Nafsu jahat tersebut dikarenakan terpengaruh

oleh perhiasan dunia. Adapun pada baris ketiga dan keempat tidak

berkaitan dengan baris pertama dan kedua sebab baris ketiga dan keempat

struktur kalimat terpisah dengan menyebutkan keadaan seseorang yang

merasa iri terhadap kekayaan tetangga disebabkan keadaan iri itu

menyebabkan hatinnya gelap dan nistha yang diartikan hina, dan

rendah.28Dari urain tersebut diatas diketahui bahwa baris pertama dan

baris kedua berbeda dengan beris ketiga dan keempat secara struktur

kalimatnya.

27 Majendra Maheswara, Kamus Jawa Indonesia-Indonesia Jawa,18. 28 Ibid, 223.

Page 12: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

90

g. Syi’ir Bait 7

Ayo sedulur ja nglalekake

Wajibe ngaji sak pranatane

Nggo ngandelake iman tauhide

Baguse sangu mulya matine 29

Terjemahan.

Ayo saudara jangan melupakan

Wajibnya mengkaji beserta aturannya

Untuk mempertebal iman tauhidnya

Bagusnya bekal mulya matinya

Pada struktur kalimat yang terdapat di bait ke 7 baris ke tiga

dijumpai kembali adanya porale dalam bahasa Arab yaitu kata Tauhid (

berarti peng-esaan, penyatuan.30Dan kataوّحدَ bentuk masdar dari : ( توحيد

Iiman ( إيمان ) yang berarti iman, kepercayaan.31Bait ke 7 dimulai dengan

struktur pesan menggunakan kata ayo yang berarti sebuah ajakan yang

disampaikan untuk para saudara (sedulur) supaya tidak melupakan

wajibnya mengkaji (mengkaji agama) bersama aturannya (baris pertama

dan kedua) fungsinya untuk mempertebal iman (kepercayaannya) dan

tauhid (peng-esaan, penyatuan) sehingga bisa menjadi bagus sebagai bekal

kemulyaan saat matinya (baris ketiga dan keempat). Bila dilihat dalam

rangkaian kalimatnya terlihat adanya kesinambungan dalam struktur

langue maupun poralenya dalam keseluruhan baris. 29 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait-7. 30 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 609. 31 Ibid, 287.

Page 13: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

91

h. Syi’ir Bait 8

Kang aran sholeh bagus atine

Karana mapan sari ngelmune

Laku thariqot lan ma’rifate

Uga haqiqat manjing rasane32

Terjemahan.

Yang disebut sholeh adalah yang hatinya bagus

Karena sudah lengkap ilmunya

Jalan Tarikat dan makrifatnya

Hakikat juga meresap pada perasaannya

Pada bait ke 8 terdapat bentuk porale serapan kata dalam bahasa

Arab yaitu Sholeh berasal dari kata sholihun( صالح )yang secara harfiah

berarti yang baik, bagus.33Kemudian kata ma’rifat( معرفة ) yang juga secara

harfiah diartikan dengan pengetahuan, konsepsi.34Selain itu ada kata

thoriqot ( طريقة ) diartikan secara harfiah dengan cara, methode, prosedur,

proses, mode, sistem juga bisa diartikan dengan lantaran, wasilah, juga

bisa diartikan dengan sekte ,madzhab, doktrin.35Adapula kata hakikat( حقيقة

) secara harfiah diartikan dengan beberapa istilah diantaranya kebenaran,

keabsahan, kenyataan, esensi, dan substansi.36

Pada baris pertama struktur kalimatnya dimulai dengan

menunjukkan sebuah identitas yang berkaitan dengan perilaku baik atau

32 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait -8. 33 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1163. 34 Ibid, 1764. 35 Ibid, 1231. 36 Ibid, 785.

Page 14: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

92

bagus yang berkesesuaian dengan hatinya, sebab sudah lengkap ilmunya

(baris pertama dan baris kedua). Pada baris ketiga dimulai dengan jalan

thoriqot (agaknya ini istilah teknis khusus) yang saya artikan dengan

wasilah atau perantaraan dan ma’rifat (sebuah konsepsi).

Baris Keempat menjadi kelanjutan dari baris ketiga yaitu suatu

kebenaran (hakekat) juga mampu meresap pada perasaan. Apabila kalimat

pada baris ketiga dan keempat dipahami menjadi Jalan wasilah dan sebuah

kosep (ma’rifat) adalah kebenaran yang mampu meresap pada perasaan.

Struktur pada bait 8 ini antara baris pertama dan baris kedua

berbeda struktur dengan baris ketiga dan keempat dalam bentuk langue

dan poralenya. Sebab yang pertama dan kedua menunjukkan identitas sifat

dengan bantuan ilmu adapun yang ketiga dan keempat menawarkan atas

jalan lain untuk mempu menuju pada sebuah jalan konsep yang mengarah

pada suatu kebenaran sehingga mampu untuk menjadi yakin serta

mendalam pada perasaan bagi yang mengambil jalan konsep tersebut.

i. Syi’ir Bait 9

Al Qur’an qodim wahyu minulya

Tanpa tinulis isa diwaca

Iku wejangan guru waskitha

Den tancepake ing njero dhadha37

Terjemahan.

37 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait 9

Page 15: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

93

Al Qur‟an qodim wahyu mulia

Tanpa ditulis bisa dibaca

Itu nasehat guru yang pintar, bijaksana

Supaya ditanamkan di dalam dada

Pada bait 9 baris pertama terdapat bentuk porale dalam bahasa arab

yaitu Al Qur‟an dan qadim. Sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya

khususnya pada bait ke 5 bahwa Al Qur‟an merupakan kitab suci agama

Islam. Sedangkan Qadim ( قديم) memiliki arti yang lama, kuno, dahulu,

yang abadi.38 Di dalam potongan syair tersebut kata Al Qur‟an

disandingkan dengan qadim, itu berarti bahwa Al Qur’an adalah kitab suci

agama Islam yang abadi merupakan wahyu penuh kemulyaan. Pada baris

ke 2 berbunyi tanpa ditulis bisa dibaca, struktur kalimat ini masih

melanjutkan pada baris 1 menjelaskan asal dari al-qur’an bahwa dia adalah

wahyu yang penuh kemulayaan tidak ditulis tapi bisa dibaca. Rangkaian

langue dan poralenya masih berkesuaian dalam stuktur baitnya. Pada baris

ketiga memuat bahwa al-qur’an sebuah nasehat seorang guru yang pintar

atau bijaksana. Baris ke empat berbunyi supaya ditanamkan didalam dada.

Jika dilihat struktur bait syiir ini antara baris pertama hingga baris keempat

memiliki rangkaian struktur yang berkaitan dengan fungsi dari al-qur’an

serta diajarkan supaya dapat menjadi pemahaman dan keyakinan yang

mendalam.

38 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1439.

Page 16: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

94

j. Syi’ir Bait 10

Perhatikan potongan syair berikut.

Kumanthil ati lan pikiran

Mrasuk ing badan kabeh jeroan

Mu‟jizat rasul dadi pedhoman

Minangka dalan manjinge iman39

Terjemahan.

Melekat di hati dan pikiran

Mrasuk di seluruh badan dan hati

Mu‟jizat rasul jadi pedoman

Sebagai sarana masuknya iman

Bait di atas terdapat 2 istilah serapan dari bahasa arab yaitu

mu‟jizatdan rasul. Di dalam bahasa Arab mu‟jizat ( معجزة) berarti

keajaiban atau suatu peristiwa yang terjadi di luar kebiasaan.40 Adapun

istilah rasul ( رسول) yang berarti utusan, kurir, delegasi, nabi, pembantu,

penolong.41Dari istilah tersebut jika dibangun dalam struktur bait syi’iir

dalam baris pertama berbunyi melekat hati dan pikiran yang merasuk

kedalam seluruh tubuh dan hati. (baris pertama dan kedua). Keajaiban

seorang utusan menjadi pedoman sebagai sarana masuknya Iman (baris

ketiga dan baris keempa). Sturktur dalam bait ke sepeuluh ini masih

berkaitan dengan struktur bait ke sembilan yang ditandai dengan kata al-

qur’an, guru yang pintar dan bijaksana dihubungkan dengan keajaiban dan 39 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait 10. 40 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1761. 41 Ibid, 972.

Page 17: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

95

utusan. Sehingga kesimpulan atas struktur diatas berbunyi bahwa Al

Qur‟an merupakan mu‟jizat (keajaiban) yang istimewa dibawa oleh

utusan yang pandai dan bijaksana berisi tentang pedoman hidup,

dilekatkan ke dalam hati dan pikiran sebagai sarana untuk mempertebal

keimanan.

k. Syi’ir Bait 11

Kelawan Allah kang Maha Suci

Kudu rangkulan rina lan wengi

Ditirakati diriyadlohi

Dzikir lan suluk ja nganti lali42

Terjemahan.

Kepada Allah yang Maha Suci

Harus mendekatkan diri siang dan malam

Diusahakan dengan sungguh dan ikhlas

Dzikir dan suluk jangan pernah lupa

Bait di atas mengandung kata serapan yaitu dzikirdan suluk. Di

dalam bahasa Arab sendiri dzikir ( ذكر ) berarti mengingat,mengisyaratkan,

menyebut.43Kata suluk juga berasal dari bahasa Arab dengan kata pangkal

salaka-yasluku- suluukan ( سلوكا –يسلك –سلك ), secara leksikal suluk

bermakna jalan.44Salaka bermakna juga dengan bertindak, mengikuti,

42 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait 11. 43 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 933. 44 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, 177.

Page 18: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

96

mengejar.45 Sedangkan kata suluk dapat diartikan secara leksikal dengan

perangai, tingkah laku, kelakuan.46Kata Riyadloh berasal dari bahasa Arab

yang berarti latihan. Pangkal katanya yaitu Riyadloh. Kata ini belum

mengalami proses adaptasi langsung yang diadopsi dari bahasa Arab yaitu

jalan ke arah kesempurnaan batin atau nyanyian dalang yang dilakukan

ketika akan memulai suatu adegan dalam pertunjukan wayang.

Bait tersebut berisi sebuah anjuran supaya senantiasa mendekatkan

diri kepada Allah SWT. Baik itu siang ataupun malam dengan sungguh-

sungguh dan ikhlas dengan dzikir yaitu mengingat Allah dan suluk yaitu

berperilaku yang baik dengan jalan selalu mengingat Allah. Rangkaian

pada bait syi’ir ini tidak memiliki sistim struktur yang berkaitan dengan

struktur bait ke sepuluh.

l. Syi’ir Bait 12

Uripe ayem rumangsa aman

Dununge rasa tandha yen iman

Sabar narima najan pas-pasan

Kabeh tinakdhir saking Pangeran47

Terjemahan

Hidupnya tentram merasa aman

Mantabnya rasa pertanda beriman

Sabar menerima meskipun pas-pasan 45 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1080. 46 Ibid, 1082. 47 Gus Nazim, Syi’ir Tanpo Waton bait 12.

Page 19: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

97

Semua takdir dari Pangeran (Tuhan)

Pada bait ke duabelas ini struktur kalimatnya semuanya terangkai

dalam bahasa jawa meskipun ada kata sabar yang berasal dari bahasa arab

namun sudah menjadi kata yang baku pula di dalam bahasa Indonesia

yang diartikan dengan tidak lekas meledak emosinya, tahan menghadapi

cobaan, tidak lekas marah, tabah, tenang.48 Selain itu ada kata pangeran

yang dalam bentuk poralenya mengikuti istilah asal yang memiliki

pengertian yaitu pangeran.49Namun ketika kata pengeran di baris keempat

dihubungan dengan takdir ( تقدير ) kata ini berasal dari serapan bahasa Arab

yang berarti penaksiran/estimasi, penentuan harga, penilaian50 yang

berasal dari kata qadara-yaqduru-qadira-yaqdaru-qadran ( قدر –يقدر –قدر-

yang memiliki arti kuasa mengerjakan sesuatu.51Maka kata ( يقَدر – قدرا

pengeran tersebut menunjuka pada kata khusus yang biasa disebuat

dengan Tuhan. Maka struktur kalimat pada bait tersebut berbunyi

hidpunya merasa tentram karena merasa aman sebab senantiasa tahan

menghadapi cobaan sebab kesemua itu kuasa Tuhan. Struktur pada kalimat

bait ini ada pola seimbang dengan pola pemilihan porale pada bentuk kata

dengan langue pada bentuk bunyi.

48 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Gita Media Press, tt), 563. 49 Majendra Maheswara, Kamus Jawa Indonesia-Indonesia Jawa, 241. 50 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 540. 51 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, 332.

Page 20: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

98

m. Syi’ir Bait 13

Kelawan kanca dulur lan tangga

Kang padha rukun aja daksiya

Iku sunnahe Rasul kang mulya

Nabi Muhammad panutan kita52

Terjemahan

Kepada teman, saudara, dan tetangga

Rukunlah dan jangan saling bertengkar

Itu sunnahnya Rasul yang mulia

Nabi Muhammad Panutan kita

Pada bait ke-13 Syi‟ir Tanpa Watondi atas terdapat dua kata istilah

bahasa Arab, yaitu sunnah dan rasul terdapat pada baris ketiga. Pada

bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa rasuladalah manusia utusan

Allah yang diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikannya

kepada umatnya. Sedangkan sunnah ( ّةسن ) pengertiannyayaitu jalan,

cara, metode, syariat, norma, hukum, hadist, sunnah, tabiat, watak.53Bait

tersebut berisi struktur kalimat ajakan supaya hidup rukun dan tentram

pada tetangga maupun pada teman agar jangan saling bertengkar.

Tindakan semacam itu adalah merupakan cara, tabiat ataupun norma yang

dijalankan seorang utusan Allah nabi Muhammad sebagai panutan atau

contoh yang bisa dilakansanakan. Dalam susunan struktur kalimat antara

langue dan porale memiliki keterhubungan dalam pola bait syi’irnya.

52 Gus Nizam, Sya’ir Tanpo Waton bait 13. 53 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1092.

Page 21: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

99

n. Syi’ir Bait 14

Ayo nglakoni sakabehane

Allah kang bakal ngangkat drajate

Senajan ashor tata dhohire

Ananging mulya makom drajate54

Terjemahan

Ayo lakukan semuanya

Allah yang akan mengangkat derajatnya

Meskipun rendah tampilan dhohirnya

Namun mulia maqam derajatnya

Potongan syair pada bait ke -14 di atas struktur kalimatnya terdapat

serapan pada kata Allah yang telah menjadi pengertian yang tunggal selain

kata Pangeran maupun Gusti. Struktuktur kalimat bait tersebut

menjelaskan supaya melaksanakan keseluruhan tindakan yang terdapat

pada bait sy’iir tersebut sehingga Allah akan mengangkat derajat hidupnya

(baris kesatu dan baris kedua). Struktur pada baris ketiga dan keempat

menunjukkan ada perbedaan dalam baris kesatu dan kedua. Baris ketiga

dan keempat menjelaskan bila tampilannya kelihatan rendah namun

memiliki tempat mulia bila melaksanakan ajaran yang telah disampaikan

diatas dalam bait syi’ir tersebut. Susunan kalimat ini sepertinya tidak

berhubungan dengan struktur kalimat pada baris pertama dan baris kedua.

Sebab pada baris ketiga dan keempat lebih melihat hasil dari perilaku dan

54 Gus Nizam, Sya’ir Tanpo Waton bait 14

Page 22: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

100

sifatnya sebuah himbauan untuk menjalankan segala ajaran-ajaran yang

telah disampaikan pada bait-bait sebelumnya, sehingga dengan melakukan

perbuatan itu maka Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang

melakukannya. Meskipun dalam kehidupan nyata dia rendah tampilan

dhohirnya namun di mata Allah derajatnya lebih mulia.

o. Syi’ir Bait 15

Lamun palastra ing pungkasane

Ora kesasar roh lan sukmane

Den gadhang Allah suwarga manggone

Utuh mayite uga ulese55

Terjemahan

Meskipun akhirnya meninggal

Ruh dan sukmanya tidak tersesat

Dirindukan Allah ditempatkan di surga

Utuh jenazahnya juga kafannya

Pada struktur bait di ataspada baris ke dua ada serapan kata dari

bahasa Arab yaitu Ruh( روح ) memiliki arti yaitu jiwa, sukma, intisari,

perasaan, esensi.56Bentuk porale kata ruh tersebut memiliki kesamaan arti

dengan kata sukma pada baris yang sama yang diistilahkan juga dengan

ruh.57 Analisa struktur kalimat syi’ir pada keseluruhan baris di bait ke

15merupakan kelanjutan dari kutipan sebelumnya. Bait tersebut 55 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait 15. 56 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 998. 57 Majendra Maheswara, Kamus Jawa Indonesia-Indonesia Jawa, 303.

Page 23: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

101

menyatakan bahwa meskipun di akhirnya akan meninggal, ruh dan

sukmanya tidak akan tersesat. Namun diketahui pada bait ini ada

kesamaan istilah antara ruh dan sukma. Hal tersebut karena Allah telah

menjanjikan surga baginya serta jenazahnya akan utuh dan juga kafannya.

p. Syi’ir Bait 16

يا رسوَل ِهللا سالٌم عليكَ

يا رفيَع الّشاِن والّدرجِ

عطفة ياجيرة العلمِ

58يااهيَل الجوِد والكرمِ

Terjemahan

Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu

Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi

Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga/lingkungan sekitar

Wahai ahli dermawan dan pemurah hati

Pada bait syi’ir ke 16 ini hanya perulangan dengan struktur kalimat

yang sama dengan bait ke 2 dalam Sy’iir Tanpo Waton. Rangkaian akhir

pada struktur kalimat itu menunjukkan pujian pada Nabi Muhammad

sebagai Rasul dan Utusan Allah yang segala sifat serta perilakunya

menjadi dasar inspirasi untuk senantiasa diamalkan dan disebarkan.

58 Gus Nizam, Syi’ir Tanpo Waton bait 16.

Page 24: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

102

2. Signifie ( penanda) dan signifiant ( pertanda )

Signife ( penanda ) dan signifiant ( pertanda ) merupakan basic dasar

dalam teori tanda pada Ferdinand de Saussure. Penanda adalah bentuk-bentuk

medium yang diambil dalam suatu tanda, seperti bunyi, gambar atau coretan

yang membentuk kata dalam suatu halaman, sedangkan pertanda adalah

konsep dan makna-makna.59Keduanya merupakan kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan. Hubungan antara signifie dan signifiant adalah disebut

“makna”.60Maka signife dan signifiant menganalisis unsur-unsur yang berupa

tanda berbnetuk kata yang memiliki makna Pada Syi‟ir Tanpa Waton,karena

pengarangnya menghendaki berbentuk syair maka pembentukan kata dan

pemilihan kalimat disesuaikan dengan ciri-ciri syair pada umumnya. Yang

dapat dipahami bila syair dalam tiap baitnya terdiri atas empat larik. Setiap

lariknya terdiri atas 8 hingga 12 suku kata.Adapun titik analisa signifie dan

signifiantnya hanya pada kata-kata yang menonjol yang menjadi inti dalam

syi’ir tersebut.

Berikut adalah kutipan Syi‟ir Tanpa Waton.

a. Syi’ir Bait 1

أستغفر هللاَ رّب البرايا

أستغفرهللاَ من الخطاي

ربّي زد ني علما نافعا

ووفقني عمال صالحا

Terjemahan.

59 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi (Bogor:Ghalia Indonesia, 2014), 19. 60 Ibid , 20.

Page 25: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

103

Aku memohon ampun ya Allah Maha Penerima Taubat

Aku memohon ampun ya Allah dari segala dosa

Tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat

Berikanlah aku amalan yang baik

Bait pertama Syi‟ir Tanpa Watondiatas memiliki signifie

(penanda) dan signifiant (pertanda)bunyi katapertama yaitu Allah yang

menonjol yang diawali dengan struktur kalimat rintihan atau keluhan

berupa panjatan doa ditujukan pada Allah. Maka Allah sebagai signifiant

(pertanda) memiliki sebuah konsep makna tertentu. Allah dipahami

sebagai sebuah sesembahan atau Tuhan datas sesembahan dan Tuhan-

tuhan yang lain yang disembah dan diibadahi.61Dia memiliki sifat dan

nama-nama yang baik yang senantiasa melekat pada diriNya, yang

menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, Yang Maha

Perkasa, Mahabijaksana.62Maka pada baris pertama dan kedua Allah

dipahami segala hal yang memiliki kekuatan hingga layak Dia mampu

dipandang sebagai sesuatu yang menerima Taubat atas dosa yang

dilakukan manusia. Kedua signifie (penanda) ilmu yang dianggap sebagai

sesuatu yang bermanfaat maka signifiant (pertanda) ilmu memilki suatu

konsep secara alami mampu memberikan kemanfaatan dirinya. Konsep

‘ilmu’ dipahami sebagai hasil suatu proses dari bekerjanya panca indra

dalam melihat realitas kemudian diproduksi pada daya pikir manusia

menjadi sesuatu yang bisa digunakan baik dalam lapangan empiris

61 al-Qur’an, 20:14. 62 Ibid., 20:8; 59:24; 17:110; 7:180.

Page 26: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

104

maupun dalam lapangan rasional. Hasil proses tersebut didasarkan pada

data-data yang telah diturunkan Allah baik data yang tersurat maupun data

yang tersirat.63Maka pertanda ilmu dalam baris ketiga tersebut diperlukan

serta diharapkan bisa bertambah untuk bisa bermanfaat dalam dirinya.

Ketiga pada signifie (penanda) amalan, bunyi ini didasarkan atas pangkal

kata amal dengan akhiran an. Dalam tanda bahasa arab bentuk ini biasanya

disebut dengan masdar bentuk kata yang tidak terikat dengan zaman

ataupun waktu.64Sedangkan signifiant (pertanda) pada kata amalan jika

dilihat pada makna konotatifnya berarti sebuah bentuk perbuatan.

Perbuatan didorong oleh motiv adapun motiv dibentuk dari pengetahuan

dan pengalaman. Dorongan motiv seseorang bisa baik maupun buruk.

Sedangkan permohonan amalan dalam baris keempat ini menghendaki

amalan yang baik.Makna amalan baik ini amalan yang seimbang menurut

kemampuan yang tidak merasa di bebani diatas kemampuannya.65

b. Syi’ir Bait 2

يا رسوَل ِهللا سالٌم عليكَ

يا رفيَع الّشاِن والّدرجِ

عطفة ياجيرة العلمِ

والكرمِ يااهيَل الجودِ

Terjemahan.

63 al-Qur’an, 3:7 64 Musthofa al-Galaanii, Jaamiuu al-dduruus al-A’raabiyah (Beirut: Al-maktabah al-Asiirih, 2000), 160. 65 Ibid., 2:286.

Page 27: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

105

Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu

Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi

Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga/lingkungan sekitar

Wahai ahli dermawan dan pemurah hati

Pada bait ke dua ini ditemukan sebuah signifie (penanda) yang kuat

yaitu Rasul. Bunyi Rasul diiringi dengan tanda Wahai yang menunjukkan

pada suatu bentuk panggilan atau bentuk memanggil. Yang dipanggil

adalah Rasul atau utusan, maka bentuk signifiant (pertanda) atas utusan

menunjukkan seseorang yang sedang mengemban sebuah tanggung jawab

serta mempunyai sifat-sifat yang luhur dan berbudi tinggi serta dermawan.

Adapun makna utusan dalam baris pertama tersebut disandingkan dengan

Allah, sehingga memiliki bentuk kekhususan atau spesifik bahwa dia

adalah utusan Allah yang membawa amanat serta tugas dariNya

khususnya dalam menyampaikan petunjuk risalah agama.66

c. Syi’ir Bait 3

Ngawiti ingsun nglaras syi‟iran

Kelawan muji marang Pangeran

Kang paring rahmat lan kanikmatan

Rina wengine tanpa petungan

Terjemahan.

Aku awali melantunkan syair

66 al-Qur’an, 9:33.

Page 28: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

106

Dengan memuji kepada Tuhan

Yang memberi rahmat dan kenikmatan

Siang dan malam tanpa perhitungan

Bentuk bait syi’ir yang ketiga ditemukan simbol tanda signifie

(penanda) yaitu pangeran pada baris kedua. Bunyi tanda pangeran

disandingkan dengan bentuk pujian atau memuji sebab memberikan

rahmat dan kenikmatan. Penanda Pangeran yang diserap dalam bahasa

jawa memiliki arti Tuan atau seseorang yang dihormati. Dalam bentuk

signifiantnya (pertanda) konsep Pangeran mengarah pada bentuk sifat dan

fisik yang dipuji, dapat memberi rahmat sedang pemberian rahmat tersebut

sifatnya kontinyu. Terlihat bahwa makna pangeran disinonimkan dengan

Tuhan. Sama-sama memiliki Rahmat yang mengandung nikmat serta

senantiasan dipuji siang dan malam pada bait ketiga dan bait keempat.

d. Syi’ir Bait 4

Dhuh, bala kanca priya wanita

Aja mung ngaji syare‟at blaka

Gur pinter ndongeng nulis lan maca

Tembe mburine bakal sengsara

Terjemahan.

Wahai, para teman pria dan wanita

Jangan hanya belajar syariatnya saja

Hanya akan pandai berbicara, menulis dan membaca

Page 29: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

107

Baru belakangan akan sengsara

Bait di atas, pada permulaan baris pertama menggunakan kata

“Dhuh”sebagai penanda awal yang dapat bermakna pertanda sebagai

bentuk ekspresi keluhan, keprihatinan dan juga peringatan bergantung

pada bentuk kalimat yang menyertainya. Pada baris di atas yang dimaksud

adalah sebuah peringatan karena diikuti oleh kalimat perintah. Pada baris

kedua terdapat signifie (penanda) mengaji syari’at yang dalam makna

signifiantnya mengkaji syari’at yang diatas telah dibahas yaitu mengkaji

metode, jalan, atau hukum. Agaknya makna pertanda syari’t diatas

merujuk pada hukum atau aturan. Istilah signifiant (pertanda) syari’at (

-dapat dimaknai dengan aturan-aturan yang dimiliki oleh masing (شريعة

masing umat untuk dijadikan arah dalam memutuskan perkara.67Dalam

aturan Islam syari’at biasanya dipahami dengan mengacu pada pedoman

al-Qur’an, al-hadist, Ijtihat serta ijma’ ulama. Pada baris kedua dan ketiga

menjelaskan pertanda bahwa pria dan wanita yang hanya belajar syari’at

dianggap hanya bisa mendongeng atau bicara, menulis dan membaca

dapat berakibat masa belakangnya akan merugi. Baris tersebut memiliki

pertanda jika mereka yang hanya belajar syari’at tanpa menerapkan dalam

amalan dengan dikatakan yang hanya bisa medongeng, menulis dan

membacaakan kelak mendapat kerugian di kemudian hari.

67 al-Qur’an, 5:48.

Page 30: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

108

e. Syi’ir Bait 5

Akeh kang apal Qur‟an haditse

Seneng ngafirake marang liyane

Kafire dhewe dak digatekake

Yen isih kotor ati akale

Terjemahan.

Banyak yang hafal Al Qur‟an dan Hadisnya

Senang mengkafirkan orang lain

Kafirnya sendiri tidak dihiraukan

Jika masih kotor hati dan pikirannya

Pada baris pertama terdapat penandaakeh kangapal Qur’an haditse

penanda tersebut menunjukkan banyak orang yang hafal dan menguasai

terhadap al-qur’an hadits. Pertanda al-qur’an dipahami sebagai kitab yang

tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang

muttaqin.68Sedangkan pertanda hadist dimaknai sebagai segala sesuatu

yang disandarkan pada Nabi Muhammad s.a.w. baik berupa perkataan,

perbuatan, pernyataan (taqrir) dan yang sebagainya.69Penanda baris kedua

seneng ngafirake marang liyane mengandung pertanda seneng (suka)

menunjukkan makna perbuatan yang didasari oleh kegembiraan terhadap

sebuah bentuk perbuatan lain, sedang pertanda ngafirake memiliki makna

menuduh orang atau kaum melakukan tindakan pengingkaran terhadap

kebenaran atau menutupi kebenaran dalam hal ini al-qur’an dan hadist,

68 al-Qur’an, 2:2 69 Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadits (Bandung:Al-Ma’arif, 1970, cet ke 12), 20.

Page 31: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

109

adapun pertanda marang liyane menunjukkan terhadap orang lain yang

memiliki suatu kesamaan dari orang atau kaum yang menuduh tersebut.

Pada baris ketiga terdapat penanda kafiredhewe dak digateake makna

pertandanya adalah bahwa tindakan yang menunjuk seseorang atau kaum

yang dikatakan kafir tersebut tidak dijadikan evaluasi atau instropeksi diri

bahwa bisa jadi sifat atau tindakan kafir itu adalah milik dirinya sendiri

namun dia atau kaum tidak memperhatikan. Baris keempat berbunyi

penanda yen isih kotor ati akale , makna pertanda yen yang memiliki

pertanda jika mengandaikan adanya tindakan bertolak belakang pada

tindakan yang sebelumnya dikemukakan dan bisa juga menjadi prasyarat

terhadap tindakan yang lain, isih kotor menunjukkan masih belum bersih

atau belum suci, ati akale pertanda ati dalam bahasa Arab biasa

distilahkan dengan qolbun (قلب ) memiliki makna hati yang lembut,70bisa

pula hati yang keras.71Bila melihat bahwa hati bisa memiliki kelembutan

sekaligus keras dapat dipahami bahwa pertanda ati juga bisa dipahami

merupakan bagian dari fungsi jiwa. Pertanda akale dimaknai sebagai

akalnya, berasal dari kata ( عقل ) yang memiliki arti mengikat, memahami,

mengerti.72Makna akale juga bisa dipahami sebagai salah satu fungsi jiwa

yang mampu untuk mengikat serta memahami atas realitas yang ditangkap

oleh indrawi dan mampu untuk memikirkan atas seuatu sehingga dapat

menghasilkan pengetahuan baru. Maka pertanda pada baris keempat

menunjukkan bahwa apabila salah satu fungsi jiwa yang digunakan untuk 70 al-Qur’an, 26:89. 71 Ibid., 3:159. 72 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1307.

Page 32: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

110

merasa maupun berfikir masih belum bersih orang tersebut mudah sekali

menilai kafir pada orang yang lain.

f. Syi’ir Bait 6

Gampang kabujuk nafsu angkara

Ing pepahese gebyare donya

Iri lan meri sugihe tangga

Mula atine peteng lan nistha

Terjemahan.

Mudah terbujuk nafsu angkara

Dalam gemerlapnya hiasan dunia

Iri dan dengki dengan kekayaan tetangga

Sehingga hatinya gelap dan nista

Baris pertama pada bait syi’ir ini memuat penanda gampang

kabujuk makna pertandanya adalah mudah terbujuk mengandung makna

dapat terpengaruh secara gampang tidak melewati pertimbangan, nafsu

angkara penanda nafsu ( نفس ) serapan dari bahasa Arab sedang angkara

serapan dari bahasa jawa yang memiliki arti jahat, tamak.73 Penanda nafsu

angkara merupkan satu frase yang memiliki arti dorongan jahat atau

tamak. Istilah nafsu angkara memiliki pertanda yang semirip dengan nafsu

syahwat yang lebih mengarah pada kecintaan terhadap segala perhiasan

73 Majendra Maheswara, Kamus Jawa Indonesia-Indonesia Jawa, 18.

Page 33: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

111

dunia.74 Makna pertanda tersebut sesuai dengan rangkaian bait syi’ir pada

baris kedua yang berbunyi ing pepahese gebyare donya(dalam

gemerlapnya perhiasan dunia). Pada baris ketiga terndapat penanda iri lan

meriditerjemahkan dengan iri dan dengki, makna iri dan dengki lebih pada

suatu dorongan sifat yang telah tertanam dan yang ada dalam diri manusia,

hanya saja sifat tersebut memuat kecenderungan yang merugikan, pertanda

ini sesuai dengan kelanjutan pada baris yang sama yaitu sugihe tangga

(kekayaan tetangga), makna kekayaan tetangga menunjukkan bahwa sifat

iri dan dengki tersebut mengehndaki untuk bisa menyamai bentuk

kekayaannya dengan berbagai jalan yang dilakukan meskipun jalan

tersebut salah menurut agama, mis : dengan jalan korupsi atau menipu,

dalam membangun kekayaannya. Kemudian ditutup dengan penanda pada

baris keempat dengan bunyi “Yen isih kotor ati lan pikire” keadaan

sebuah hati dan akal yang belum jernih akibat dari pengaruh nafsu syawat

yang berupa kecintaan terhadap hal-hal keduniawian, sehingga hati dan

akalnya menjadi kotor dan gelap olehnya.

g. Syi’ir Bait 7

Ayo sedulur ja nglalekake

Wajibe ngaji sak pranatane

Nggo ngandelake iman tauhide

Baguse sangu mulya matine

74 al-Qur’an, 3:14.

Page 34: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

112

Terjemahan.

Ayo saudara jangan melupakan

Wajibnya mengkaji beserta aturannya

Untuk mempertebal iman tauhidnya

Bagusnya bekal mulya matinya

Bait ke-7 Syi‟ir Tanpa Watondi atas beirisi penanda tentang ajakan

supaya tidak melupakan keharusan mengkaji beserta aturan dan

metodologinya dalam bunyi Ayo sedulur ja nglalekake wajibe ngaji sak

pranatane, dalam baris ini ditemukan penanda ngaji yang dalam

maknanya mengkaji atau mempelajari aturan atau mempelajari syare’at,

tasawuf, atau Ketuhanan yang telah disebutkan diatas dengan segala

pranatanya atau metodologi dan isinya serta fungsinya adalah untuk

mempertebal iman tauhidnya. Makna iman tauhidnya menunjukkan pada

kepercayaan yang tunggal terhadap konsep Ketuhanannya. Dengan

demikian diharapkan dapat memancarkan pada perilaku yang benar dan

bernilai sebagai bekal kemulyaan dalam matinya atau meninggalnya

dikemudian hari.

h. Syi’ir Bait 8

Kang aran sholeh bagus atine

Karana mapan sari ngelmune

Laku thariqot lan ma’rifate

Uga haqiqat manjing rasane 2x

Page 35: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

113

Terjemahan.

Yang disebut sholeh adalah yang hatinya bagus

Karena sudah lengkap ilmunya

Jalan Tarikat dan makrifatnya

Hakikat juga meresap pada perasaannya

Berikut adalah bait ke-8Syi‟ir Tanpa Watonyang diawali dengan

penanda kang aran sholeh bagus atine pertanda ini memiliki makna orang

yang dianggap sholeh memiliki ati yang bagus. Pertanda Sholeh memiliki

makna perilaku atau tindakan yang baik (sholeh), kata sholeh diambil dari

serapan bahasa Arab sudah menjadi makna lazim dalam bahasa jawa yang

bisa dimaknai suatu tindakan yang baik. Makna tindakan baik diantaranya

adalah beriman pada Allah, pada hari kemudian serta senantiasa

melakukan perbuatan yang berguna sehingga tidak akan merasakan

kekuatiran dalam hidupnya.75Sehingga yang dikatakan tindakan sholeh

senantiasa memiliki ukuran-ukuran tertentu yang bisa dipertanggung

jawabkan semisal ukuran tindakan sholeh adalah beriman pada Allah

berarti dia mampu untuk membuktikan perihal keberadaan Allah dengan

argumen logis dan rasional sehingga betul-betul tertanam keimanan yang

benar dalam dirinya. Oleh karena itu tindakan sholeh mampu berpengaruh

pada sisi kejiwaan ( ati/qolbun ) yang bagus. Kalimat penanda karana

mapan sari ilmunememiliki pertanda dan makna bahwa seseorang yang

baik atau soleh dan hatinya baik memiliki sebab telah mapan makna

75 al-Qur’an, 5:69.

Page 36: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

114

mapan dapat dipahami telah menguasai dan memahami substansi dari

pengetahuan yang telah dimiliki. Makna ini dapat dipahami bahwa mereka

yang telah mampu untuk memahami secara filososfis dari suatu ilmu akan

mampu memberikan kebaikan perilaku serta ketenangan dan ketentraman

hati. Laku tariqot lan ma’rifate penanda ini memiliki makna melakukan

kerja atau tindakan tarikat dan ma’rifatnya, dua penanda ini yaitu tarikat

dan ma’rifat lebih dipahami sebagai sebuah langkah dan tahapan dalam

metode tasawuf, begitu pula dengan penanda hakikat yang juga memiliki

makna sebagai jalan tasawuf yang dilakukan. Ketiga komponen tersebut

hendaknya mampu untuk ditanamkan berdiri dalam rasa dan perasaannya.

i. Syi’ir Bait 9

Al Qur‟an qadim wahyu minulya

Tanpa tinulis bisa diwaca

Iku wejangan guru waskitha

Den tancepake ing jero dhadha

Terjemahan.

Al Qur‟an qodim wahyu mulia

Tanpa ditulis bisa dibaca

Itu nasehat guru yang mumpuni

Supaya ditanamkan di dalam dada

Pada bait ke-9 dalam syi’ir ini diawali dengan penanda Al Qur‟an

qadim wahyu minulya memiliki pertanda makna al-Qur’an yaitu sebuah

Page 37: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

115

bacaan wahyu yang disampaikan Allah S.W.T dengan perantaraan

malaikat Jibril yang dimulai dari al-fatihah dan diakhiri dengan An-nas ke

dalam dada nabi Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk, peringatan dan

kabar gembira bagi manusia.76Dipahami sebagai sesuatu yang qadiim.

Makna qadiim dapat dimaknai sebagai yang abadi ( قديم )77maka dalam

pertanda al-qur’an qadiim dimaknai bahwa al-qur’an adalah sesuatu yang

abadi.78Al-qur’an yang abadi tersebut merupakan sebuah wahyu yang

memiliki kemulyaan. Penanda berikutnya berbunyi tanpa tinulis isa

diwacamemiliki pertanda tidak perlu ditulis namun bisa dibaca. Makna ini

mengandaikan bahwa sesuatu yang tidak dalam bentuk lambang tulisan

tetapi bisa dibaca. Sesuatu yang tidak dalam bentuk tulisan bisa dibaca

menunjukkan adanya suatu suara atau bisikan yang membisikkan dalam

lambang-lambang simbol pertanda lain kemudian masuk kedalam pikiran

manusia selanjutanya dibaca dalam bentuk suara yang telah dapat

dipahami dalam pikirannya sebagai sebuah lambang tulisan. Iku wejangan

guru waskitha penanda kata iku menunjuk bentuk yang sudah dituju,

sedangan wejangan yang menunjukkan penanda nasehat memiliki makna

sebuah pesan yang berisi sebuah anjuran ataupun petunjuk yang baik

didasarkan pada pemahaman terhadap suatu persoalan yang telah

dipahami. Setiap orang yang hendak menyampaikan nasihat tentunya

memiliki kapasitas yang lebih terutama dalam hal pengetahuan maupun

76 al-Qur’an, 2:185. 77 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1439. 78Tentang keabadian al-qur’an berupa kalam telah menjadi perdebatan yang telah lama antara kelompok as-‘ariyah dengan mu’tazilah yang berpandangan bahwa al-qur’an adalah mahkluk.

Page 38: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

116

perilaku. Penanda guru waskithaterdapat dua pertanda yaitu guru dan

waskitha. Makna guru secara pertanda memiliki makna orang yang

menyampaikan pesan atas dasar keilmuan yang di pahaminya, sedangkan

waskitha dari serapan bahasa jawa memiliki makna unggul atau mumpuni

yaitu memiliki kelebihan diatas yang lain didasarkan pada kemampuannya

dalam menjelaskan maupun menguraikan atas ilmu yang dimilikinya.

Apabila dikaitkan dengan baris kedua dan pertama guru waskitha

menunjukkan pada seseorang yang menyampaikan pesan al-qur’an yang

abadi memiliki wahyu kemulyaan. Sehingga guru waskitha adalah sebuah

simbol penanda yang disamakan dengan Allah SWT. Yang memiliki

fungsi yang sama sebagai guru serta memiliki keunggulan diatas yang

selainnya. Adapun penandaden tancepake ing jero dhadha memiliki

pertanda makna bahwa pesan yang disampaikan oleh guru waskitha yang

didasarkan pada al-qur’an abadi penuh kemulyaan tersebut hendanya

ditancapkan atau diguncamkan atau ditanamkan didalam dada. Makna

didalam dada menunjukkan pada jiwanya atau hatinya bukan yang

dimaksudkan dada fisik.

j. Syi’ir Bait 10

Kumanthil ati lan pikiran

Mrasuk ing badan kabeh jeroan

Mu‟jizat rasul dadi pedhoman

Minangka dalan manjinge iman

Page 39: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

117

Terjemahan.

Melekat di hati dan pikiran

Mrasuk di seluruh badan dan hati

Mu‟jizat rasul jadi pedoman

Sebagai sarana masuknya iman

Pada bait ke 10 dalam syi’ir tersebut menunjukkan dua penanda

yang memiliki keterkaitan makna atau pertanda berbunyi kumanthil ati lan

pikiranmrasuk ing badan kabeh jeroandua bait di ini memiliki makna

pertanda tentang berisikan pengukuhan keistimewaan sebuah Al Qur‟an

yang merupakan kitab suci agama Islam. Al Qur‟an bukan hanya sekadar

bacaan saja melainkan wahyu Tuhan yang disampaikan kepada rasul

dengan berbagai seperangkat cara yang mengatur hubungan antara Tuhan,

Manusia dan Alam. Meskipun cara-cara penyampaiannya melewati nabi

dan rasul. Pada bait setelahnya memuat penanda berbunyiMu‟jizat rasul

dadi pedhoman makna kalimat ini mengungkapkan bahwa al-qur’an yang

harus di tancapkan dalam hati dimaknai sebagai sebuah mu’jizat nabi dan

rasul. Karena sebuah mu’jizat yang dibawa oleh nabi maka layak untuk

dijadikan pedoman.Hal tersebut bertujuan supaya dapat dijadikan kontrol

perilaku dan pemikiran yang sejalan dengan petunjuk Al Qur‟an.

k. Syi’ir Bait 11

Kelawan Allah kang Maha Suci

Kudu rangkulan rina lan wengi

Page 40: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

118

Ditirakati diriyadlohi

Dzikir lan suluk ja nganti lali

Terjemahan.

Kepada Allah yang Maha Suci

Harus mendekatkan diri siang dan malam

Diusahakan dengan sungguh dan ikhlas

Dzikir dan suluk jangan pernah lupa

Perhatikan bait ke-11 Syi‟ir Tanpa Waton pada baris pertama

terdapat penanda kelawan Allah kang Maha Suci (kepada Allah yang

Maha Suci) baris pada syi’ir ini memiliki makna pertanda bahwa Allah

memiliki sifat Suci ini adalah salah satu sifat yang dimiliki Allah diantara

banyak ragam sifat yang dipunyaiNya. Diantaranya Allah memiliki sifat

al-Qadiru,79al-Hakimu,80As-Sami’u,81al-Qarib,82 semua sifat yang dimiliki

menunjukkan bahwa Allah memiliki kelayakan untuk diibadahi maupun

disucikan. Kudu rangkulan rina lan wengi penanda ini memiliki makna

pertanda yang masih berkaitan dengan baris pertama yaitu Dengan Allah

yang maha Suci seharusnya rangkulan makna ini memiliki maksud

memeluk atau mendekap.83Makna tersebut tidak dimaksudkan secara

denotatif bahaw dengan Allah melakukan pelukan dengan fisik, namun

makna itu lebih pada konotatif yang memiliki pertanda senantiasa

mendekati seakan-akan seperti orang yang berpelukan atau berdekapan.

79 al-Qur’an, 2:20. 80 Ibid., 2:32. 81 Ibid., 2:127. 82 Ibid., 2: 186. 83 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 541.

Page 41: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

119

Rina lan wengi penanda ini memiliki arti siang dan malam, maka baris

tersebut bermakna bahwa manusia senantiasa mendekatkan diri seakan-

akan berpeleukan atau berdekapan dengan Allah sepanjang siang dan

malam. Makna ini memiliki orientasi bahwa segala tindakan didasari atas

selalu mendekat diri pada Allah. Ditirakati diriyadhoi penanda ini

memiliki pertanda makna dilakukan dengan menahan hawa nafsu agar

mendapatkan kesempurnaan jiwa84dan dilatih85 secara terus

menerus.Dzikir lan suluk ja nganti lali penanda ini memiliki makna

senantiasa mengingat dan mencoba untuk mengejar atau mengikuti untuk

mendekatkan kepada Allah jangan sampai lupa.

l. Syi’ir Bait 12

Uripe ayem rumangsa aman

Dununge rasa tandha yen iman

Sabar narima najan pas-pasan

Kabeh tinakdhir saking Pangeran

Terjemahan.

Hidupnya tentram merasa aman

Mantabnya rasa pertanda beriman

Sabar menerima meskipun pas-pasan

Semua takdir dari Tuhan

84 Makna di tirakati dalam Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 641. 85 Makna Riyadhoh, dalam Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1001.

Page 42: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

120

Bait ke-12 Syi‟ir Tanpa Watondi atas pada penanda uripe ayem

rumangsa aman memiliki makna atas hidupnya tentram penanda ini

menjelaskan pertanda bahwa hidup itu dapat merasa tentram menunjukkan

bahwa ketentraman dapat dirasakan, rumangsa amanpenanda merasa

aman menunjukkan bahwa keamanan dalam hidup dapat juga dirasakan.

Sehingga baris ini menunjukkan bahwa tntram dan aman amat

berpengaruh dalam menjalani dan melaksanakan atas kehidupan itu

sendiri. Dununge rasa tandha yen imanpenanda ini menunjukkan bahwa

rasa yang tentran dan aman dalam hidup tadi sebagai pertanda dari rasa

keimananan. Jadi pada baris kedua ini masih melanjutkan dari baris

pertama yaitu makna keimanan seseorang dapat dipahami dari dua

indikator yaitu rasa tentram dan rasa aman sebagai rahmat dari

Allah.86Pada baris ketiga dan keempat berbunyi penanda sabar narima

najan pas-pasan, kabeh tinakdhir saking Pangeran.Makna sabar

sesungguhnya memiliki makna aktif sebab sabar dapat dipahami sebagai

tindakan yang tidak lekas marah atau tidak lekas meledak emosinya.

87Tidak lekas marah atau meledak emosi berarti ada tuntutan untuk

melakukan pencegahan terhadap emosi. Tuntutan pencegahan terhadapa

emosi mengandaikan bahwa harus mampu melakukan dan menahan

dorongan emosi. Hal inilah yang dikatakan bahwa sabar itu adalah

tindakan aktif atau tindakan pencegahan menerima hal-hal sesuai dengan

kenyataan atas kehidupannya walaupun serba pas atau tetap dalam

86 al-Qur’an, 9:71. 87 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 563.

Page 43: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

121

mendapatkannya. Kesemua itu dianggap takdir dari Pangeran. Makna ini

menunjukkan bahwa Tuhan telah mengatur kesemua itu.88

m. Syi’ir Bait 13

Kelawan kanca dulur lan tangga

Kang padha rukun aja daksiya

Iku sunnahe Rasul kang mulya

Nabi Muhammad panutan kita

Terjemahan.

Kepada teman, saudara dan tetangga

Rukunlah dan jangan saling bertengkar

Itu sunnanya Rasul yang mulia

Nabi Muhammad panutan kita

Syi‟ir Tanpa Watonbait ke-13 di atas merupakan sebuah penanda

pesan pada baris pertama dan baris kedua dengan bunyi kelawan kanca

dulur lan tangga, kang padha rukun aja daksiya pertanda makna dalam

baris tersebut menegaskan untuk senantiasa membangun rukun terhadap

teman, saudara maupun tetangga. Dan jangan pernah melakukan tindakan

yang sia-sia terhadap kerukunan atas saudara, teman dan tetangga.

Penanda pada baris ketiga dikaitkan bahwa perbuatan rukun terhadap

teman, saudara dan tetangga adalah merupakan bagian perilaku yang baik

senantiasa dilakukan oleh Rasul yang memiliki sifat mulia. Rasul mulia

88 Jika dipahami dengan konsep takdir, termasuk takdir Qadariah yaitu semuanya tergantung dari Tuhan.

Page 44: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

122

yang dimaksudkan disini adalah nabi Muhammad sebagai contoh dan

panutan teladan bagi umat Islam. Pada baris ini terdapat pemahaman

bahwa Muhammad selain sebagai seorang nabi yang mendapatkan wahyu

juga sebagai seorang manusia biasa yang perilaku beliau yang memiliki

nilai kebaikan secara universal bisa ditiru atau dicontoh.

n. Syi’ir Bait 14

Ayo nglakoni sekabehane

Allah kang bakal ngangkat drajate

Senajan ashor tata dhohire

Ananging mulya maqom drajate

Terjemahan.

Ayo lakukan semuanya

Allah yang akan mengangkat derajatnya

Meskipun rendah tampilan dhohirnya

Namun mulia maqam derajatnya

Bait ke-14 Syi‟ir Tanpa Watondi atas, kata terakhir tiap barisnya

adalah penanda atas kata sekabehane, drajate, dhohire, dan drajate.

Penanda tersebut memiliki bunyi rima e, jadi rima akhir bait tersebut

adalahe. Bait di atas berisi penanda untuk sebuah seruan (ayo) makna

tersebut mengarah pada sebuah panggilan dengan penegasan untuk

melakukan semua perbuatan yang telah digambarkan pada baris-baris

sebelumnya untuk dikerjakan (ayo nglakoni sekabehane) yaitu perbuatan

Page 45: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

123

yang bersumber dari al-qur’an maupun sunnah Rasul maupun perbuatan

yang memiliki nilai universal. Maka apabila perbuatan baik tersebut

dilakukan Allah akan mengangkat derjatnya. Makna derajat disini bisa

dikatakan sebuah kedudukan, pangkat atau harga diri (Allah kang bakal

ngangkat drajate). Walaupun terlihat rendah bisa juga bermakna buruk

untuk fisik ataupun terbatas adapun makna ashor dalam hubungan dengan

ekonomi bisa pula bermakna miskin dalam tampilan kehidupannya atau

fisiknya (Senajan ashor tata dhohire), tetapi memiliki tempat kedudukan

yang mulia serta derajat tinggi disebabkan oleh tampilan pemikiran serta

akhlaqnya yang baik (Ananging mulya maqom drajate).

o. Syi’ir Bait 15

Lamun palastra ing pungkasane

Ora kesasar roh lan sukmane

Den gadhang Allah suwarga manggone

Utuh mayite uga ulese

Terjemahan.

Meskipun meninggal pada akhirnya

Ruh dan sukmanya tidak tersesat

Dirindukan Allah ditempatkan di surga

Utuh jenazahnya juga kafannya

Sama halnya dengan bait sebelumnya, bait 15 Syi‟ir Tanpa

Watonjuga memiliki penanda bunyi akhirane, hal ini dapat terdeteksi dari

Page 46: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

124

kata-kata terakhir pada tiap barisnya, yaitu pungkasane, sukmane,

manggone, dan ulese. Melihat susunan penanda pada bait ini sepertinya

sebuah susunan penutup dalam semua untaian perilaku yang diambil dari

sumber al-qur’an dan sunnah Rasul. Dalam penanda pada baris pertama

berbunyi meskipun pada akhirnya meninggal atau mati makna ini

menunjukkan terpisahnya jasad dengan Ruh dan jiwa (Lamun palastra ing

pungkasane). Ora kesasar roh lan sukmane, tidak akan tersesat ruh dan

sukmanya. Ditemukan penanda ruh yang memiliki makna sebagai penguat

keimanan dalam hati / jiwa (qolb).89Walaupun secara proses dan

substansinya menjadi rahasia penciptaan dari Allah S.W.T.90Adapun

penanda sukma yang diartikan dengan ruh,jiwa, atau nyawa dalam bahasa

Indonesia.91Menurut pendapat saya lebih mendekati dengan pengertian

jiwa sebab kalau ruh akan memiliki makna yang sama dengan penanada

sebelumnya. Sehingga bisa dipahami dengan ruh dan jiwa tidak akan

tersesat. Dalam berbagai pendapat para ahli filsafat jiwa dipandang

sebagai substansi dari manusia yang kekal sebab dia memiliki

kemampuan, membangun proses interaksi dengan seksama serta sebagai

penggerak perilaku yang bukan berbentuk materi.92

89 al-Qur’an, 59:22. 90 Ibid., 17:85. 91 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 606. 92 Louis O.Kattsof, Pengantar Filsafat, terjemahan Soejono Soemargono (Yogyakarta:Tiara Wacana, 2006), 298-306.

Page 47: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

125

p. Syi’ir Bait 16

يا رسوَل هللاِ سالٌم عليكَ

يا رفيَع الّشاِن والدّرجِ

عطفة ياجيرة العلمِ

يااهيَل الجوِد والكرمِ

Terjemahan.

Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu

Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi

Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga/lingkungan sekitar

Wahai ahli dermawan dan pemurah hati

Pada penanda terakhir dalam bait syi’ir Tanpo Waton

menunjukkan makna pertanda untuk selalu mengingat Rasul Allah yang

menegakkan perilaku berbudi luhur serta bermartabat. Bait terakhir ini

sepertinya untuk selalu tanda sebagai pengingat bagi yang

menyenandungkannya dan juga sebagai pengingat dalam setiap tindakan

serta kehidupan supaya mencontoh Rasul Allah.

B. Analisis Discourse Syi’ir Tanpo Waton

Pada uraian diatas telah dijelaskan bahwa kajian discourse disini adalah

menggunakan konsep analisa wacana dengan teori Hermeneutika dari Paul

Ricoure. Fokus penelitian dalam discourse pada syi’ir ini memahami atas

interpretasi secara tanda dan simbol teks dalam tiap bait pada syi’ir Tanpo Waton

dengan melakukan konstruk dalam rangkain bait yang dikaitkan pada unsur

Page 48: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

126

analisa latar bait teks, pengada, mengada dan kemengadaan. Analisis unsur-unsur

tersebut mencoba untuk memahami akan realitas Syi’ir Tanpo Waton yang lebih

mendalam.

1. Analisa latar tiap bait Syi’ir Tanpo waton

Syi’ir Tanpo Waton terdiri atas enambelas bait yang terdiri atas bait

pertama dan bait kedua serta bait ke enam belas menggunakan tanda simbol

kata dengan bahasa Arab, sedangkan bait ketiga hingga bait ke limabelas

menggunakan simbol bahasa Jawa.

Dari beberapa latar pada bait syi’ir tersebut dapat dibedakan atas

beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi dan tujuan pesan yang

berbeda. Yang dapat dibedakan atas beberapa bagian maksud yaitu : bagian

pertama yang terbagi atas bait pertama, bait kedua dan bait ketiga

menunjukkan maksud sebuah pembuka doa dengan menitik berartkan pada

permohonan ampun pada Allah disertai dengan permohonan untuk

menghendaki dengan tambahan ilmu serta mengehendaki untuk dicukupkan

dalam perbuatan yang baik. Serta melakukan sebuah seruan sanjungan dan doa

pada Rasul Allah (utusan Allah) agar senantiasa diberikan keselamatan dan

dijadikan pula sebagai seorang yang berbudi luhur, seorang yang dermawan

serta senantiasa menjaga kerukunan dengan tetangga.Bagian bait

ketigamenunjukkan atas sanjungan serta penghormatan terhadap Allah disaat

akan memulai sebuag pekerjaan dalam memulai untuk bersyi’ir terhadap Sang

Page 49: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

127

Pengeran93 ( sebuatan lain dalam bahasa Jawa yang merujuk pada Allah) yang

memberikan Rahmat serta Kenikmatan baik diwaktu pagi dan petang.

Bagian kedua berisi gagasan dan konsep dalam mengkaji agama

maupun dalam penerapan etika hal tersebut bisa dilihat dalam bait ke

sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas, ketiga belas dan keempat belas.

Bagian ketiga mengungkapakan sebuah gagasan untuk mengikuti

sejarah dan serta argumen keabadian yang bisa dilihat dari bait ke empat, lima,

enam, tujuh, delapan dan kelima belas. Adapun bagian bait ke enambelas

bagian penutup yang mengulang pada bait ke dua. Analisa sebab pengulangan

menunjukkan bahwa lebih diambil atas pertimbangan secara konsep awal

berupa penyanjungan pada Rasul maka penutup pesan diharpkan juga dapat

mengambil hikmah dari Rasul itu sendiri.

2. Interpretasi tanda dan simbol dalam syi’ir Tanpo Waton

Setelah melewati analisis terhadap beberapa latar bait syi’ir maka

dapat ditemukan beberapa konsep konstruk tema yang berhubungan dengan

interpretasi yang terkadung dalam bait-bait syi’ir tersebut mengenai

permohonan, konsep gagasan dan penerapan serta konsep pengambilan

fenomena sejarah sebagai sebuah hikmah. Metode discourse yang berbasic

pada konsep hermeneutika Paul Ricour berpijak pada bekerjanya pemahaman

dalam menafsirkan teks.

93 Istilah Pengeran tidak hanya hanya dipahami oleh orang Islam namun juga oleh orang Kristen khususnya dalam aliran pada gereja Kristen Jawi Wetan.

Page 50: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

128

Secara ontologis, pemahaman tidak lagi dipandang sekedar cara

mengetahui tetapi hendaknya menjadi mengada (way of being) dalam

pengertiannya bahwa dalam diskursus lisan (syi’iir Tanpo Waton yang

disya’irkan) kekuatan ilokusioner bersandar pada unsur-unsur gestur dan

mimikri94serta aspek-aspek diskursus yang tidak terartikulasikan yang disebut

“prosody” (pola ritme dan suara dalam pembacaan puisi).95Yang kedua adalah

cara berhubungan dengan “segala yang ada” (the begins) dan dengan

“kemengadaan”(the being). Maksud dalam pernyataan ini adalah bahwa

didalam diskursus suatu lisan yang dituangkan dalam kalimat (bentuk Syi’ir

Tanpo Waton) bahwa perujukan yang ada sebagai subyek yang terkadung

dalam kalimat itu hendaknya dihadirkan. Selanjunyat peristiwa yang

melampui pada mengada yang terdapat pada makna hendaknya dihadirkan

pula sebab dia merupakan bagian situasi dalam syi’ir tersebut.96Tentunya hal

tersebut diatas berdasarkan atas analisa interpreatsi dari Syi’ir Tanpo Waton

yang dimaksudkan. Artinya setiap individu memiliki interpretasinya sendiri

mengenai sesuatu.

Maka pola analisi interpretasi berdasarkan discourse atas

hermeneutika Paul Ricoure pertama dalam tabel-tabel bawah tentang

penggunaan pengada, mengada dan kemengadaan. Kedua analisis terhadap

beberapa realitas pemahaman simbol, makna yang membentuk simbol dan

94 Tindakan menirukan suara; penyesuaian diri untuk merubah warna dalam lingkungan yang ditempati. 95 Paul Ricoure, Hermeneutika Ilmu Sosial, terjemahan Muhammad sukri (Yogyakarta:Kreasi Wacana, 2006), 271. 96 Ibid, 273.

Page 51: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

129

pemikiran simbolis. Ketiga, analisis berhubungan dengan interpretasi bahasa

atas makna, reflektif dan ontologis atau eksistensial.

a. Tabel 2.1. Interpreatasi dalam bait -1, 2 dan 3 dalam Syi’ir Tanpo

Waton pada bagian pembuka.

Bait Teks Pengada Mengada Kemengadaan

أستغفر هللاَ رّب

البرايا

أستغفرهللاَ من

الخطاي

ربّي زد ني علما

نافعا

اووفقني عمال صالح

(Syi’ir Tanpo

Waton bait-1)

Terjemahan.

Aku memohon

ampun ya Allah

Maha Penerima

Taubat

Aku memohon

ampun ya Allah

dari segala dosa

Tambahkanlah

Allah Maha

Penerima taubat.

Rabby

(Tuhanku).

Aku (pembuat

Sya’ir).

Tambahkanlah

aku ilmu

(pembuat sya’ir).

Berikanlah aku

amalan baik

(pembuat Sya’ir).

Allah Yang Maha

Penerima Taubat

juga Tuhan

(Rabby) yang

memiliki Ilmu

dan Penulis Syi’ir

menjadi bagian

dari bait syi’ir

tersebut

mengalami

keterhubungan

diri antara Sang

Pencipta dengan

yang dicipta.

Sulit untuk tidak

melepaskan

ketergantungan

diri terhadap

Allah yang

memiliki hak

dalam

memberikan

ampunan, ilmu

dan sebuah

amalan

Page 52: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

130

kepadaku ilmu

yang bermanfaat

Berikanlah aku

amalan yang baik

يا رسوَل هللاِ سالٌم

عليكَ

يا رفيَع الّشاِن

والدّرجِ

عطفة ياجيرة العلمِ

يااهيَل الجوِد والكرمِ

(Syi’ir Tanpo

Waton bait-2)

Terjemahan.

Wahai utusan

Allah, semoga

keselamatan tetap

padamu

Wahai yang

berbudi luhur dan

bermartabat

tinggi

Rasa kasihmu

wahai pemimpin

Rasul (utusan).

Yang berbudi

luhur.

Pemimpin

lingkungan/tetan

gga.

Ahli dermawan

dan pemurah hati.

Pengungkapan

penerimaan atas

diri Rasul yang

dipandang

mampu

memberikan

contoh dalam

memipin,

bertetangga,

maupun sebagai

orang yang

memiliki harta

serta mampu

untuk

memrendahkan

hati walaupun

dirinya seorang

yang berpredikat

Nabi.

Argumen-

argumen yang

disandarkan

bahwa seorang

utusan Allah

wajib untuk

memiliki standart

yang tinggi

dalam

berperilaku baik

dari aspek dalam

diri maupun

hubungan dengan

lingkungan

sosial.

Page 53: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

131

tetangga/lingkun

gan sekitar

Wahai ahli

dermawan dan

pemurah hati

Ngawiti ingsun

nglaras syi‟iran

Kelawan muji

marang

Pangeran

Kang paring

rahmat lan

kanikmatan

Rina wengine

tanpa petungan

(Syi‟ir Tanpo

Waton bait-3)

Terjemahan.

Aku awali

melantunkan

syair

Dengan memuji

kepada Tuhan

Yang memberi

Pangeran.

Pemberi Rahmat

dan Kenikmatan.

Siang dan malam

tanpa perhitungan

Melakukanng

telah tindakan

awal untuk

melantunkan

Syi’ir dengan

melakukan pujian

terhadap

Pangeran (istilah

lain jawa untuk

Tuhan) yang

telah

memberikan

rahmat kasih

sayangnya setiap

pagi dan malan.

Seberapapun

tindakan dari

penulis syi’ir

tanpo Waton ini

dia senantiasa

mengungkapkan

sykur serta pujian

terhadap Tuhan

yang telah

memberikannya

Rahmat diwaktu

pagi maupun

malam.

Page 54: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

132

rahmat dan

kenikmatan

Siang dan malam

tanpa

perhitungan

1) Realitas simbol Allah ( هللا ) dan Rasul ( رسول ) serta Pangeran

Paul Ricoure berpendapat bahwa sesuatu tidak didapatkan

dengan bagaimana fenomena itu menampakkan pada diri kita (subyek),

atau hanya sekedar memikirkannya, namun bagaimana kita mampu

untuk membaca, memahami simbol-simbol sesuatu tersebut. Seperti

simbol yang ada dalam bait dan struktur teks tersebut yang ada dalam

realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang berTuhan dan relegius

dan dipahami sebagai pandangan mereka terhadap ( هللا ) Dan

pemahaman atas wajibnya seorang Rasul ( رسول ) utusan yang harus

ada dalam penyampaian firman Allah. Sedangkan simbol istilah

pangeran makna yang sama namun berasal dari bahasa Jawa.

2) Pemahaman Simbol

Pada teks bait syi’ir diatas memperlihatkan bahwa, bait

tersebut dilantunkan secara lambat dan dengan nada yang mendayu-

dayu sehingga membuat kesan yang lebih menyentuh. Hal tersebut

dikarenakan bait di atas berisi tentang doa seseorang kepada Tuhan

serta penghormatan terhadap Rasul (utusan). Di dalam ajaran agama

Page 55: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

133

manapun sudah menjadi etika dalam berdoa yaitu dengan cara

merendahkan suara dan menggunakan struktur susunan kata-kata yang

lembut. Itulah nuansa yang ingin dihadirkan ketika melantunkan bait

pembuka Syi‟ir Tanpa Waton. Maka penulis Syi’ir menginginkan

dalam membuka permulaan Syi’ir hendaknya diawali

denganpermohonan, ampunan dan permintaan, serta sanjungan doa dan

penghormatan pada Rasul.

3) Makna Yang membentuk simbol

Dimanapun manusia berada dalam dirinya senantiasa

menggantungkan pada yang menciptakan. Penulis merasa bahwa

dirinya dahulu diliputi oleh perasaan bersalah dan berdosa sehingga

menghendaki untuk memohonkan ampun. Mungkin pada saat itu

penulis merasa belum mendapatkan ilmu yang cukup untuk nantinya

melakukan tindakan amal yang lebih besar. Seperti diketahui di awal

syi’ir ini dibuat ketika beliau telah menyelesaikan studi di Mesir,

namun sebelumnya beliau lebih banyak melakukan perantauan

sehingga dalam perantauan ada tindakan-tindakan yang menurut beliau

banyak melakukan penyimpangan dan dosa. Yang menarik disini

ungkapan syi’ir yang diawali dengan doa permohonan pada Allah serta

penghormatan dan penghharapan pada Rasul.

4) Pemikiran Simbolis

Allah ( هللا ) adalah merupakan sebuah simbol atas sebuah

konsep kepercayaan yang telah lama dipelajari oleh manusia hampir

Page 56: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

134

semua umat manusia mempercayainya adanya sebagai Tuhan yang

mengatur alam Raya dan seisinya. Dalam sejarah literatur jawa

biasanya disitilah kan dengan Pengeran bukan pangeran. Dalam

sejarah Yunani kuno mereka telah mempercayai dalam bentuk dewa-

dewa yang menganut paham politeisme (keyakinan banyak Tuhan).

Dalam tradisi Hindu pada hikayat Mahabarata tertera Whisnu,Shiwa

dan Brahma. Dalam tradisi mesir Kuno menyakini dewa Iziz, dewa

Oris dan yang tertinggi adalah Ra’. Masyarakat Persiapun meyakini

adanya Tuhan gelap dan Tuhan terang. Sampai kemudian pengaruh

tersebut merambah serta masuk dalam lingkup masyarakat Arab

dengan nama Allah, walaupun juga berdampingan dengan menyembah

Al-Lata, Al’Uzza, dan Manata.97Sedangkan simbol kata Allah dalam

al-qur’an terulang sebanyak 980 kali.98Baik dalam perbuatannya,

wewenangnya, menetapkan hukum dan kewajaran pula dalam

beribadahnya.

Simbol kedua adalah Rasul ( رسول ) adalah seorang utusan

yang memiliki tugas untuk menyampaikan pesan-pesan atau risalah-

risalah tertentu yang bersumber dari Allah dalam setiap zaman

perkembangan dan perubahan manusia sebagai wujud dari Kasih

Sayang Allah kepada manusia yang diciptakan sampai pada akhir

97 M.Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat (Bandung:Mizan, cet 2, ed 2013), 19. 98 Muhammad Fu’ad abdul Baqi, al-Mu’jam al-muhfarras li al-fadhi al-Qur’an al-kariimi (Beirut Libanon: Darr al-Fikr, 1987), h.40-85.

Page 57: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

135

kenabian maupun selesainya wahyu.99Kata Rasul dalam al-qur’an

terulang sebanya 116 kali.100

Dua simbol tersebut itulah yang menjadi kekuatan dan

gagasan awal dari penulis syi’ir Tanpo Waton sebagai pembuka

syi’iirnya. Hal tersebut menandakan adanya kekuatan yang besar atas

keyakinannya bahwa Allah dan Rasul yaang dianggap mampu untuk

menuntun dan menyelesaikan atas pekerjaan yang dilakukan. Selain

hal tersebut penulis syi’ir ini lebih dipengaruhi dalam lingkup dan

masyarakat Jawa yang mempengaruhi akan model bentuk syi’irnya.

Hal ini berbeda bila yang membuat A’a Gi\ym atau Abdullah

Gymnastiar yang berasal dari Jawa Barat. Tentunya langgam Sunda

yang nanti akan kuat dalam mempengaruhi syi’irnya.

b. Tabel 2.2. Interpreatasi dalam bait -9, 10, 11, 12, 13, 14 dalam

Syi’ir Tanpo WatonPada bagian kedua berisi gagasan dan konsep

dalam mengkaji agama maupun dalam penerapan etika.

Bait Teks Pengada Mengada Kemengadaan

Al Qur‟an qadim

wahyu minulya

Tanpa tinulis bisa

diwaca

Iku wejangan

Al-Qur’an.

Guru waskitha.

Al-Qur’an adalah

kitab Allah yang

dipandang

sebagai Guru

waskitha banyak

Al-qur’an

identitik dengan

pesan-pesan

bentuk wejangan

yang berasal dari

99 Al-Qur’an, 35:24 dan al-Qur’an, 40:78. 100 Muhammad Fu’ad abdul Baqi, al-Mu’jam al-mufarras li al-fadhi al-Qur’an al-kariimi , 314-316.

Page 58: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

136

guru waskitha

Den tancepake

ing jero dhadha

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 9)

Terjemahan.

Al Qur‟an qodim

wahyu mulia

Tanpa ditulis bisa

dibaca

Itu nasehat guru

yang mumpuni

Supaya

ditanamkan di

dalam dada

berisi wejangan

dalam bentuk

suara yang tak

tertulis yang

senantiasa

dihujamkan

kedalam dada

(iman)

Guru yang

memiliki

kelebihan istilah

lain dinisbhakn

dari yang selalu

ada dalam jiwa

seseorang bukan

dalam bentuk

tulisan bisa ilham,

ide dan selainnya.

Kumanthil ati lan

pikiran

Mrasuk ing badan

kabeh jeroan

Mu‟jizat rasul

dadi pedhoman

Minangka dalan

manjinge iman

(Syi‟ir Tanpa

Pikiran.

Mukjizat.

Mukjizat yang

dibawa rasul bila

bisa di tancapkan

dalam jiwa dan

pikiran akan

mampu

memperkuat

Iman.

Setiap Rasul

maupun nabi

memiliki

prasyarat yang

tidak bisa

ditinggalka yaitu

memiliki sebuah

mukjizat yang

diberikan Allah

Page 59: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

137

Waton-bait 10)

Terjemahan.

Melekat di hati

dan pikiran

Mrasuk di seluruh

badan dan hati

Mu‟jizat rasul

jadi pedoman

Sebagai sarana

masuknya iman

yang berfungsi

untuk

memberikan

pesan dan

petunjuk jalan

yang lurus bagi

umat manusia

supaya selamat

dalam hidupnya.

Sehingga hal ini

menjadi syarat

dan standart

bahwa tidak akan

mungkin mereka

menyebut nabi

atau rasul tanpa

adanya bukti

mukjizat

Kelawan Allah

kang Maha Suci

Kudu rangkulan

rina lan wengi

Ditirakati

diriyadlohi

Dzikir lan suluk

Allah yang Maha

Suci.

Hendaknya

merangkul siang

dan malam.

Dzikir dan Suluk.

Dzikir dan Suluk

harus senantiasa

dilakukan apabila

berupaya untuk

melakukan

pendekatan pada

Allah Yang Maha

Tindakan untuk

mendekati dengan

istilah merangkul

pada Allah yang

memiliki

Kesucian dalam

segalanya

Page 60: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

138

ja nganti lali

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 11)

Terjemahan.

Kepada Allah

yang Maha Suci

Harus

mendekatkan diri

siang dan malam

Diusahakan

dengan sungguh

dan ikhlas

Dzikir dan suluk

jangan pernah

lupa

Suci. Pada waktu

pagi dan petang.

senantiasa

dilakukan setiap

saat sehingga

menjadi

kebiasaan yang

mempribadi.

Namun upaya

tersebut

senantiasa

dilakukan terus

menerus serta

harus dilatih

dengan jalan

Dzikir dan Suluk.

Uripe ayem

rumangsa aman

Dununge rasa

tandha yen iman

Sabar narima

najan pas-pasan

Kabeh tinakdhir

saking Pangeran

(Syi‟ir Tanpa

Tinakdir saking

Pengeran

(kehendak/ketent

uan) dari Tuhan.

Dununge rasa

(Mantap rasanya)

Hidup dengan

rasa aman dan

menerima pas-

pasan

mencerminkan

iman dianggap

sebagai takdir

dari Tuhan.

Sebagin stigma

yang didasarkan

oleh sebagian

kelompok

masyarakat

agama bahwa

menerima semua

kehendak Tuhan

walaupun dalam

Page 61: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

139

Waton-bait 12)

Terjemahan.

Hidupnya tentram

merasa aman

Mantabnya rasa

pertanda beriman

Sabar menerima

meskipun pas-

pasan

Semua takdir dari

Tuhan

keadaan pas

ataupun

kekurangan

adalah merupkan

ketentuan yang

tidak bisa ditolak

atau dihindari dan

hal tersebut

mencerminkan

rasa

keimanannya.

Kelawan kanca

dulur lan tangga

Kang padha

rukun aja daksiya

Iku sunnahe

Rasul kang mulya

Nabi Muhammad

panutan kita

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 13)

Terjemahan.

Kepada teman,

saudara dan

Kanca (teman).

Dulur (saudara).

Tonggo

(tetangga).

Sunnahe Rasul

Kang Mulya

(sunnahnya rasul

Yang Mulia)

Nabi Muhammad.

Terhadap teman,

saudara dan

tetangga

diharapkan untuk

rukun serta tidak

melakukan

perbuatan sia-sia

terhadap mrk.

Tindakan tersebut

adalah perbuatan

mulia yang

dicontohkan oleh

Nabi Muhammad.

Perlakuan

tindakan

kekerasan saat ini

terhadap teman,

saudara dan

tetangga telah

menjadi gejala

yang bersifat

umum. Terkadang

melakukan

khianat terhadap

temana dengan

mengajak

Page 62: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

140

tetangga

Rukunlah dan

jangan saling

bertengkar

Itu sunnanya

Rasul yang mulia

Nabi Muhammad

panutan kita

perkelahian.

Kemudian

terhadap saudara

sendiri kadang

melakukan

kekerasan

biasanya yang

terjadi adalah

persoalan waris.

Kemudian

terhadap tetangga

tidak ada rasa

tepo selira dan

sopan santun.

Maka untuk

mengatasi hal itu

dikembalikan

pada perilaku

mulya yang

penrah

dicontohkan oleh

Nabi Muhammad

S.A.W.

Ayo nglakoni

sekabehane

Allah bakal

mengangkat

Melakakukan

segala yang

Ajakan yang

ditujukan dalam

Page 63: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

141

Allah kang bakal

ngangkat drajate

Senajan ashor

tata dhohire

Ananging mulya

maqom drajate

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 14)

Terjemahan.

Ayo lakukan

semuanya

Allah yang akan

mengangkat

derajatnya

Meskipun rendah

tampilan

dhohirnya

Namun mulia

maqam

derajatnya

derajat.

Buruk dalam

bentuk fisik .

Mulya dalam

derajatnya.

diperintahkan

pada al-qur’an

dan sunnah

sehingga akan

nampak mulya

derajatnya walau

dalam pandangan

fisik tidak baik

atau buruk

massyarakat yang

bergama Islam

yang telah

menyakinimi

bahwa al-qur’an

adalah wahyu

yang diturunkan

oleh Allah dan

juga telah

menyakini bahwa

Rasul sebagai

panutan untuk

dilakukan dengan

keseluruhan atau

kaffah tanpa

penolakan yang

akan berdampak

pada kemulyaan

dalam derajat

walaupun dalam

kenampkan

dhoirnya terlihat

buruk, atau

miskin.

Page 64: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

142

1) Pemahaman simbol (interpretasi)

Pada teks tersebut al-qur’an dapat dianggap sebagai guru

waskitha atau guru yang suci yang dibuat atau diturunkan Allah

kepada nabi Muhammad sebagai mukjizat. Untuk mampu

melaksanakan hal tersebut harus mendekatkan diri (istilahnya

rangkulan) dengan metode dzikir dan suluk.

2) Makna yang membentuk simbol

Istilah Guru waskitho menunjukkan seseorang yang

memiliki kemampuan dalam mendidik dan mengajar. Teks waskitho

atau mumpuni atau bisa dikatakan berilmu diberikan pada predikat

guru tersebut yang selain memiliki kemampuan mendidik, mengajar

serta memiliki ilmu pengetahuan yang lebih.

Mukjizat menunjukkan sesuatu tindakan yang berasal

langsung dari Allah dan biasa di berikan pada para nabi dengan

langsung seperti kasus nabi Ibrahim yang dibakar tidak mempan, kasus

nabi Musa dengan tongkatnya yang mampu membelah lautan. Dan al-

qur’an adalah mukjizat yang diberikan pada nabi Muhammad.

Dzikir dan suluk adalah metode yang biasa dipakai oleh

para pelaku tasawuf dalam usahanya untuk mendekatkan diri pada

Allah.

Metode tersebut diajak dan dianjurkan pada teman, saudara

maupun tetangga. Sehingga diharapkan dapat memberikan kekuatan

Page 65: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

143

dan kemulyaan pada derajat yang diinginkan walaupun dalam kondisi

fisik baik ekonomi maupun bentuk tubuh tidak sebagaimana adanya

3) Pemikiran simbolis

Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan

antara tanda dengan obyek juga dapat iimpretasikan oleh ikon, namun

ikion biasanya memberikan kesepakatan yang sama. Ikon adalah suatu

benda fisik bisa dalam bentuk teks yang menyerupai apa yang

dipresentasikannya.101Guru waskithabisa pula dianggap suatu ikon

yang memiliki keunggulan tersendiri. Dalam Syi’ir tanpo Waton ini

dijumpai interpretasi atas dua pemakanaan tentang Guru waskitha

yaitu yang dimaknai sebagai Allah atau sebagai nabi. Sebagi Allah

disinonimkan dengan al-qur’an sebagai hasil kalamNya.

Selain hal tersebut ada lambang teman, sedulur atau

saudara dan tetangga menunjukkan konstruk mastarakat yang terkecil

masupun masyarakat yang terbesar. Masyarakat yang terkecil

disimbolkan dengan teman dan saudara adapun masyarakat yang besar

disimbolkan dengan tetangga yang bisa berkembang dari masyarakat

kecil dalam sebuah komunitas.

Nabi Muhammad menjadi sentral dalam syi’ir tersebut

sebab mampu secara empiris menunjukkan kesuksesan perilaku dalam

menata dan mengatur masyarakat saat itu. Baik berhubungan dengan

individu maupun masyarakat tetangga. Dan didalam diri nabi

101 Dedy Mulyana, Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung:Rosda Karya, 2010), 93.

Page 66: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

144

Muhammad terkandung dua unsur yaitu selain unsur kenabian juga

unsur kemanusiaan yang memiliki karunia.102Nabi juga memakan

makanan dan tidak hidup kekal.103Nabi dan rasul bukan seorang

malaikat.104Nabi juga melakukan perniagaan dan berjalan dipasar

layaknya manusia pada umumnya.105Namun demikian beliau mampu

untuk menerjemahkan konsep dan gagasan yang ada dalam wahyu al-

Qur’an.

Pada syi’iir tersebut juga terdapat istilah dzikir dan suluk.

Istilah ini lazim dikenal dalam dunia tasawuf yang dikembangkan oleh

para ahli sufi. Dan sudah sejak lama sufi berperan dalam kehidupan

masyarakat Islam sebab dalam dunia Islam itu tidak homogen namun

bersatu sekaligus secara kultural dan berinteraksi dengan kebudayaan

lokal regional yang berlainan.106 Untuk mampu terus eksis maka

kelompok sufi mengembangkan konsepnya dalam bentuk kultural dan

pendidikan. Dalam hal kultur mereka masuk dalam penjiwa tradisi

puisi dan musik serta banyak menciptakan sya’ir-sya’ir dan lagu-

lagu.107

Istilah suluk sama dengan istilah tarekat yang keduanya

menunjukkan arti jalan, dalam istilah sufi diartikan jalan menuju

102 al-Qur’an, 14:11 103 Ibid., 21:7-8. 104 Ibid., 17:95-96. 105 Ibid., 25:20. 106 J. Spencer Trimingham, Madhab Sufi, terjemahan Lukman hakim (Bandung:Pustaka, 1999), 227. 107 Ibid, 246.

Page 67: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

145

Tuhan.108Dalam pengertian teknis lain jalan suluk juga membicarakan

mengenai riyadhah , latihan secara bertapa, mengurangi makan,

mengurangi minum, mengurangi tidur dan mengurangi berkata-

kata.109Adapun istilah dzikir dalam tarekat memiliki istilah teknis yang

memiiki makna simbolis artinya mengingat kepada Tuhan yang

dibantu dengan bermacam-macam ucapan, yang menyebut nama

Allah, atau kata-kata yang mengingatkan pada Tuhan.110

Dari beberapa uraian atas rangkaian bait syi’ir tanpo

Wateon tersebut yang terangkai dari bait 9 hingga bait ke 14

terkandung dan tersimpan konsep gagasan, serta ide dasar dan

implementasi dalam mengajarkan agama Islam dalam syarakat baik

dalam lingkup kecil maupun luas.

c. Tabel 2.3. Interprestasi dalam bait syi’ir Tanpo Waton pada

baigan ketiga mengungkapkan gagasan untuk mengikuti sejarah

dan argumen keabadian yang bisa dilihat dari bait - 4, 5, 6, 7, 8

dan 15.

Bait Teks Pengada Mengada Kemengadaan

Dhuh, bala

kanca priya

Teman Pria

Wanita.

Pernyataan

untuk mengajak

Kerugian pada

akhir hidup

108 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu tarekat uraian tentang mistik (Solo:Ramadhani, 1988), 121. 109 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu tarekat uraian tentang mistik, 122. Dalam salah satu wawancara disurat kabar juga disebutkan oleh Gus Nizam bahwa sebelum membuat Syi’ir tersebut beliau berdiam diri di kamar selama 14 hari. 110 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu tarekat uraian tentang mistik , 278.

Page 68: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

146

wanita

Aja mung ngaji

syare’at blaka

Gur pinter

ndongeng nulis

lan maca

Tembe mburine

bakal sangsara

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 4)

Terjemahan.

Wahai, para

teman pria

wanita

Jangan hanya

belajar

syariatnya saja

Hanya akan

pandai

berbicara,

menulis dan

membaca

Baru

Syare’at.

Pandai

mendongeng.

Menulis.

Membaca.

Belakang

hidupnya

sengsara.

tidak hanya

belajar mengkaji

syareat saja

sehingga hanya

pandai menulis,

membaca dn

mendogeng.

Bila hal itu

terjadi

dikuartikan akan

sengsara pada

akhir hidupnya.

seseorang

disebabkan

dalam hidupnya

hanya mampu

untuk

mendongeng,

menulis maupun

membaca tanpa

pernah untuk

menerapkan

dalam konteks

kehidupnnya.

Itu yang sering

dilihat oleh Gus

Nizam dalam

arela wialayah

maupun dalam

pengalaman

hidupnya saat

melihat teman-

temannya baik

Pria maupun

Wanita.

Page 69: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

147

belakangan akan

sengsara

Sehingga karena

tidak pernah

menerapkan

maka

dikuatirkan

hidupnya akan

menjadi

sengsara di

kemudian hari.

Akeh kang apal

Qur’an Haditse

Seneng ngafirke

marang liyane

Kafire dhewe

dak digatekake

Yen isih kotor

ati akale

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 5)

Terjemahan.

Banyak yang

hafal Al Qur‟an

dan Hadisnya

Hapal Qur’an.

Hapal Hadist.

Suka

mengkafirkan

sesama yang

lain.

Kafirnya sendiri

tidak

diperhatikan.

Sebab masih

kotor hati dan

Pikiran.

Fenomena yang

dilihat adalah

banyak yang

hafal al-qur’an

srta hafal hadist

namun

senantiasa

memgkafirkan

pada yang lain

yang itu

dianggap tidak

mengetahui

bahwa

dirinyanyalah

Hafalan al-

qur’an dan

hadist yang

dilakukan atau

dihafalkan

justru banyak

dimiliki oleh

mereka yang

suka

mengkafirkan

orang lain, tanpa

pernah mereka

mengetahui

bahwa kafirnya

Page 70: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

148

Senang

mengkafirkan

orang lain

Kafirnya sendiri

tidak dihiraukan

Jika masih kotor

hati dan

pikirannya

yang kafir sebab

masih kotor hati

dan oikiran

sendiri tidak

diperhatikan.

Hal ini tidak

menunjukkan

hasil yang

signifikant

antara mereka

yang hafal al-

qur’an dan hafal

hadist belum

tentu memahami

apa yang

terkandung

didalamnnya.

Sedangkan yang

meyebabkan hal

tersebut adalah

adanya

kekotoran dalam

hatinya maupun

akalnya.

Gampang

kabujuk nafsu

Terbujuk nafsu

angkara.

Seseorang yang

dengan sebab

Kekayaan diri

sendiri yang

Page 71: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

149

angkara

Ing pepahese

gebyare donya

Iri lan meri

sugihe tangga

Mula atine

peteng lan

nistha

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 6)

Terjemahan.

Mudah terbujuk

nafsu angkara

Dalam

gemerlapnya

hiasan dunia

Iri dan dengki

dengan

kekayaan

tetangga

Sehingga

hatinya gelap

dan nista

Dalam

perhiasan dunia.

Iri hati dan

benci.

Kekayaan

tetangga.

Sebab hatinya

gelap dan nista.

hatinya gelap

dan nista karena

mudah tergoda

dengan

gemerlap dunia

akan mudah

terbujuk dengan

nafsu jahat.

Khusunya

terhadap

kekayaan

tetangga.

ditunjukkan

terhadap

tetangga

terkadang bisa

memberikan

Perasan iri dan

perasaan dengki.

Padahal

kekayaan itu

hanyalah

merupkan

perhiasan dunia

saja. Sehingga

dijelaskan

bahwa yang

menyebabkan

hal itu ada

kegelapan dan

kenistaan hati.

Page 72: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

150

Ayo sedulur ja

nglalekake

Wajibe ngaji sak

pranatane

Nggo

ngandelake

iman tauhide

Baguse sangu

mulya matine

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 7)

Terjemahan.

Ayo saudara

jangan

melupakan

Wajibnya

mengkaji

beserta

aturannya

Untuk

mempertebal

iman tauhidnya

Saudara.

Jangan

melupakan.

Wajibnya

mengaji.

Untuk

menebalkan

Iman.

Sebagai bekal

dan mulya

hatinya.

Himbauan

bahwa untuk

menebalkan

Iman perlu

untuk selalu

mengaji dan

tidak boleh

melupakan

dengan segala

aturannya.

Kenyataan yang

ditangkap di

masyarakat

islam yang

kebanyakan

melalikan ngaji

atas fenomena

yang pernah

didapatkan

memberikan

pengaruh pada

penulis Syi’iir

untuk selalu

mengingatkan

dalam mengaji.

Tidak hanya

mengkaji

dengan seluruh

komponennya

namun juga

mampu

memberikan

Page 73: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

151

Bagusnya bekal

mulya matinya

kebagusan serta

kebaikan dan

kemulyaan

dalam hidupnya.

Kang aran

sholeh bagus

atine

Karana mapan

sari ngelmune

Laku thariqot

lan ma’rifate

Uga haqiqat

manjing rasane

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 8)

Terjemahan.

Yang disebut

sholeh adalah

yang hatinya

bagus

Karena sudah

lengkap ilmunya

Shaleh itu bagus

atine.

Tertata inti

ilmunya.

Jalan Tariqat.

Dan jalan

Ma’rifat.

Juga Hakekat.

Meresap dalam

dada.

Perjalanan

Thariqat,

hakekat dan

ma’rifat

dipandang

sebagai metode

untuk

membentuk

kesalehan hati.

Metode tarikat,

Hajejat dan

Ma’rifat sebagai

penawaran yang

dikehendaki

setelah mapan

atau tertata

dalam

memahami inti

ilmunya.

Kemudian

ketiga unsur

tersebut

diharapkan

dapat sampai

pada taraf rasa

sehingga

mampu untuk

membangun

Page 74: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

152

Jalan Tarikat

dan makrifatnya

Hakikat juga

meresap pada

perasaannya

kemulyaan dan

kebaikan

perilaku, hati

serta pikiran

dari orang yang

senantiasa

mengaji ilmu

tersebut.

Lamun palastra

ing pungkasane

Ora kesasar roh

lan sukmane

Den gadhang

Allah suwarga

manggone

Utuh mayite uga

ulese

(Syi‟ir Tanpa

Waton-bait 15)

Terjemahan.

Meskipun

akhirnya

meninggal

Meskipun

akhirnya

meninggal.

Tidak tersesat.

Roh.

Sukma.

Dirindukan

Allah.

Surga

tempatnya.

Tetap utuh

mayatnya.

Roh dan

sukmanya akan

tetap dirindukan

Allah dan

ditempatkan

dalam surga

dengan harapan

Mayatnya dan

kafannya tetap

dalam keadaan

utuh. Walaupun

dalam

keadaanmening

gal

Sebuah

pandangan yang

diungkapkan

bahwa bagi

mereka yang

telah melakukan

amalan Tarekat,

Hakekat dan

Ma’rifat dengan

didasarkan atas

penerapan

konsep perilaku

yang bersumber

dari al-qur’an

maupun hadist

Page 75: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

153

Ruh dan

sukmanya tidak

tersesat

Dirindukan

Allah

ditempatkan di

surga

Utuh

jenazahnya juga

kafannya

dapat tetap utuh

mayat serta kain

kafannya dan

akanmendapatka

n kedudukan

mulia di surga.

1) Pemahaman simbol (interpretasi)

Pada makna bait syi’ir tanpo waton tersebut penulis sya’ir

mencoba untuk mengungkapkan dan menawarkan dalam melakukan

perubahan dalam berperilaku hendaknya terus menerus melakukan

perbuatan mengkaji dengan memahami pula pranata atau aturan yang

terdapat didalamnya. Setelah hal tersebut maka ditambahkan dengan

metode tarekat hingga mencapai taraf ma’rifat. Yang dimaksudkan

disana adalah memahami ajaran hingga sampai ke inti ajaran sehingga

mampu menghujam dan tertanam didalam dada. Maka akan didapatkan

nantinya perilaku yang baik serta hidupnya akan menjadi mulya dan

Page 76: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

154

semakin tebal imannya. Sehingga diharapakan akan mendapatkan

Surga yang dijanjikan Allah disertai pengharapan untuk tetap utuh

jasad serta kain kafannya.

Selain itu melakukan kritik terhadap mereka yang

walaupun hapal al-Qur’an maupun hadist namun suka mengkafirkan

padahal bisa jadi perilaku merekalah yang kafir. Perilaku ini dianggap

masih mencintai keduniaan dan segala macam perhiasannya sehingga

menambah gelapnya hati dan akal pikirannya

2) Makna Yang Membentuk simbol

Ada beberapa makna-makna yang menjadi kunci dalam

syi’ir pada bagian ini yaitu tentang hapal al-qur’an dan hadist, suka

mengkafirkan, terpengaruh oleh gemerlapan dan perhiasan dunia,

diharapkan untuk belajar mengaji dengan mendalami pada pranatanya,

arahan serta tawaran dengan metode tarikat, hakekatnya di dapatkan

sehingga dapat mencapai ma’rifat dan harapan untuk menjadi mulya

mendapatkan surga Allah serta utuh mayat dan kain kafannya.

3) Pemikiran simbol

Syi‟ir Tanpa Watonbait ke-4 di atas berisi tentang anuran dan

ajakan supaya tidak sengsara di masa depan. Jika bait tersebut

dicermati lebih dalam ada dua kelompok yang akan sengsara masa

depannya. Kelompok yang dimaksud adalah orang yang hanya

mempelajari ilmu syariat agama tanpa disertai ilmu-ilmu yang lain ,

dan kelompok yang kedua adalah orang yang hanya mempelajari ilmu

Page 77: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

155

syariat akan tetapi tidak mengaplikasikannya serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Dua kelompok tersebut dikuatirkan akan

dapat nantinya menyesal karena merasakan kehidupan sengsara kelak

di kehidupan yang akan datang..

Hal yang menjadi kontroversi dan perdebatan antara golongan

takfiri dan ahlu sunnah terdapat pada bait ke 5 adalah “Seneng

ngafirke marang liyane, Kafire dhewe dak digatekake”.Terjemahannya

adalah suka mengkafirkan orang lain namun kafirnya sendiri tidak

diperhatikan. Simbol kafirdalam al-qur’an terulang sebanyak 248 kali

itu dengan berbagai macam perubahannya yang disertai dengan kata

gantinya111. Sedangkan kata kafaradalam bentuk perbuatan terdapat

dan terulang dalam al-qur’an sebanyak 19 kali.112 Istilah kafir

merupakan istilah yang cukup keras dalam al-qur’an sebab dipandang

sebagai orang yang menutupi kebenaran (al-qur’an, adanya Allah,

nabi, hari akhir dsb) dan dianggap orang atau kelompok yang

membangkang serta tidak beriman karena sulit untuk diberitahu akan

kebenaran.113 Walaupun pada awalnya istilah kafir dimaknai sebagai

cerminan dari apa yang dialamai oleh Gus Nizam ketika awal-awal

mendirikan Majlis Ta‟lim yang selalu dicap kafir dan melenceng dari

ajaran agama Islam sebelum mengetahui realita yang sesungguhnya.

Namun dalam konteks situasi saat ini istilah tersebut lebih banyak

111 Muhammad Fu’ad abdul Baqi, al-Mu’zam al-mufarras li al-fadhi al-Qur’an al-kariimi, 605-608. 112 Ibid., 605-606. 113 Al-Qur’an, 2:6.

Page 78: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

156

didominasi kelompok takfiriyang secara meinstream bertentangan

dengan kultur serta konsep mayoritas yang ada di Indonesia yang

berpijak pada Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dalam merekat

dan merajut kebersamaan hidup dalam bermasyarakat. Seringkali kita

pula mereka lebih mudah melihat kekurangan, kelemahan orang lain

tanpa pernah melihat kekurangan dan lelemahan sendiri. Lebih mudah

memberikan identitas tertentu dan menyalahkan orang lain, menjelek-

jelekkan orang lain bahkan menganggap orang lain sesat dan kafir.

Pada bait ke-6, yaitu keadaan hati yang gelap dan nista. Supaya

dapat terhindar dari hal tersebut, maka seseorang perlu mempelajari

ilmu agama yang mencakup syariat, tauhid, dan tasawuf kemudian

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebaik-baiknya

bekal ketika ajal akan menjemput.

Frasa sak pranatane atau dalam bahasa Indonesia „seluruh

pranatanya‟, mengandung arti keseluruhan penahapan dari syariat

samai hakikat tujuannya yaitu memperkuat ketauhidan kepada Allah.

Tauhid ada empat macam, yaitu yang pertama tauhid imani atau tauhid

berbasis kepercayaan yakni membenarkan keesaan Allah atas dasr

ayat-ayat Al Qur‟an dan hadist. Kedua, tauhid ilmi atau tauhid yang

berbasis keilmuan yakni tauhid yang memanfaatkan basis esoterisme

atau yang di sebut dengan ilmu al-yaqin. Ketiga, tauhid hali atau

tauhid yang berbasis status siritual yaitu jenjang tauhid yang atribut

Dzat Yang Diesakan sudah melekat pada pelakunya. Keempat, tauhid

Page 79: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

157

illahi atau tauhid yang berbasis ketuhanan yaitu jenjang tauhid yang

Allas sejak zaman dahulu kala telah menauhidkan diri-Nya sendiri

dengan diri-Nya sendiri, bukan dengan penauhidan selain-Nya.

Kutipan bait ke-7 berisi sebuah ajakan untuk mengaji atau

dalam hal ini yang dimaksud adalah belajar ilmu agama. Mempelajari

ilmu agama sangat identik dengan dengan kehidupan santri di pondok

pesantren yang memang kegiatan utamanya adalah mempelajari ilmu

agama.Pondok pesantren merupakan sebuah asrama pendidikan

tradisional, yang semua siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah

bimbingan guru atau kyai. Istilah pesantren berasal dari kata santri

yang berarti murid, sedangkan istilah pondok berasal dari bahasa Arab

funduuq yang berarti penginapan, hotel, losmen.114Santritersebut

berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk

beribadah, ruang untuk belajar dan fasilitas-fasilitas yang lain untuk

kegiatan keagamaan yang lain.

Pembelajaran diberikan kepada santri lebih banyak berasal dari

kitab-kitab klasik. Kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian integral

dari nilai dan paham persantren yang tidak dapat dipisahkan.

Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren lebih populer

dengan sebutan “kitab kuning”, asal-usul istilah ini belum diketahui

secara pasti. Penyebutan istilah tersebut guna membatasi dengan tahun

karangan atau disebabkan warna kertas dari ktab tersebut berwarna

114 Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdhlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, 1408.

Page 80: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

158

kuning, akan tetapi argumen tersebut dirasa kurang tepat karena saat

ini kitab-kitab Islam klasik sudah banyak yang dicetak dengan kertas

putih.

Ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning merupakan

pedoman hidup yang sah dan relevan. Sah artinya ajaran tersebut

diyakini bersumber pada kitab Allah Al Qur‟an dan sunnah Rasullah

Hadist. Relevan artinya ajaran-ajaran tersebut sesuai dengan keadaan

masa kini maupun masa yang akan datang. Pengajaran kitab-kitab

Islam klasik merupakan hal utama di pesantren guna mencetak

alumnus yang menguasai tentang Islam bahkan diharapkan di

antaranya menjadi kyai.

Pengajaran kitab-kitab Islam klasik oleh pengasuh pondok atau

ustadz biasanya dengan sistem sorogan, wetonan, dan bandongan.

Kata sorogan berasal dari bahasa Jawa yang artinya sodoran atau yang

disodorkan, yaitu sistem belajar secara individu. Pada sistem ini

seorang santri berhadapan dengan seorang guru,terjadi interaksi saling

mengenal di antara keduanya. Sistem sorogan ini menggambarkan

bahwa kyai dalam memberikan pengajarannya senantiasa berorientasi

pada tujuan, selalu berusaha agar santri yang bersanggkutan dapat

membaca, mengerti dan mendalami isi kitab. Sistem ini memberi

kesempatan keada seorang kyai utnuk mengevaluasi kemampuan

santrunya secara langsung dan hubungan antara keduanya lebih dekat.

Page 81: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

159

Sistem yang kedua yaitu wetonan. Wetonan berasal dari bahasa

Jawa yang artinya berkala dan berwaktu. Sistem pengajaran wetonan

berarti sitem pengajaran yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu

secara rutin. Misalnya dilaksanakan pada setiap hari Jumat, setelah

salat dan lain sebagainya. Seorang kyai membaca kitab pada waktu

tertentu dan santri membawa kitab yang sama mendengar dan

menyimak bacaan kyai tersebut.

Sistem bandongan atau disebut juga dengan halaqoh yaitu

sistem pengajaran secara berkelompok dengan satu guru. Kitab yang

dibacakan kyai dan yang dibawa oleh santri adalah sama, kemudian

santri mendengarkan dan menyimak bacaan dari kyai tersebut. Sistem

bandongan ini selanjutnya berkembang, guna mempermudah proses

pembelajaran dterapkan sistem madrasah dan klasikal yang merupakan

perkembangan dan pembaharuan dari ketiga metode tersebut di atas.

Perkembangan ini dapat dijumpai hampir diseluruh pesantren saat ini.

Ajaran yang dikembangkan oleh Gus Nizam adalah ajaran

Tarekat. Setelah dari Mesir beliau mengembangkan ajaran tarekat di

Tegal Tanggol Wonoayu pada tahun 2002, dan ketika itu langsung

membuka kajian Al Hikamdan Jami‟ul Usul fi Auliya‟. Pertama kali

membuka kajian tarekat, banyak respon negatif yang didapat. Semua

Ustad dan Kyai setempat menentang keras. Bahkan sempat dianggap

ajaran sesat karena ketika awal mula kajian ini dibuka hampir semua

peserta pengajian adalah para preman dan anak nakal yang berlatar

Page 82: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

160

belakang jalanan. Penampilan mereka juga ala kadarnya dan terlihat

amburadul. Mereka bukan santri, ibadah mereka juga tidak pasti betul

bahkan kadang-kadang juga mabuk-mabukan. Kemungkinan itulah

yang menjadi alasan para ustadz dan Kyai setempat mengatakan bahwa

kajian Gus Nizam sesat.

Di samping itu, Gus Nizam sering menerima orang gila atau

kesurupan yang dibawa oleh keluarganya meminta tolong untuk

diobati. Selama tiga sampai empat tahun banyak sekali orang-orang

seperti itu datang, dan yang menjadi sorotan masyarakat salah satunya

adalah ketika orang gila sudah keluar dari padepokan Gus Nizam

kemudian membaur di lingkungan masyarakat selalu saja masyarakat

menganggap orang itu gila karena mengikuti kajian yang didirikan

oleh Gus Nizam, padahal yang sesungguhnya memang sudah gila dari

awal, justru di padepokan Gus Nizam mencoba untuk

menyembuhkannya.

Syi‟ir Tanpa Watonbait ke-8. Bait tersebut menjelaskan

bagaimana pengertian sholeh. Sholeh yang dimaksud bukan berarti

kebaikan penampilan seseorang, perilaku seseorang taupun rupa

seseorang. Yang disebut sholeh adalah kebaikan yang tumbuh didalam

hati seseorang, ilmu yang bermanfaat dalam perjalan tariqot, makrifat

dan haqiqat yang telah merasuk kedalam hati dan perasaannya.

Perjalanan spiritual yang bermula dari makrifat berarti

berpengetahuan meluas dalam memahamitatanan perilaku Islamiyang

Page 83: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

161

diterapkan.115. Keluasan makrifat seseorang akan mendapat haqiqat

ilahiyah yang melahirkan gerakan tarekat dan berujung pada inti Islam

yaitu Syari‟at.Makrifat merupakan bertemu dan mencairnya

kebenaran yang hakiki.116

Bait ke-15 Syi‟ir Tanpa Waton, yang berisi janji Allah ketika

seorang menjalankan semua ajaran-ajaran agama. Orang yang

derajatnya sudah diangkat oleh Allah, kelak ketika sudah datang hari

kematiannya, rohnya tidak akan tersesat dan akan ditempatkan di

sebaik-baiknya tempat yaitu surga. Istilah Ruh dalam al-Qur’an

terulang sebanyak 17 kali.117Meskipun untuk urusan mengenai

Ruhtetap dalam sebuah kerahasian tersendiri bagi Allah.

Dari beberapa analisa yang terangkai diatas dalam susunan bait

syi’ir Tanpo Waton dari bait - 4, 5, 6, 7, 8 dan 15. Terlihat suatu

uangkapan gagasan dan tawaran dalam sistem model pembelajaran,

pendidikan serta dakwah bagi masyarakat Islam dalam tradisi yang

telah mapan. Serta sebuah tawaran untuk membentuk dan membangun

masyarakat yang memeiliki kepribadian serta perilaku mencerminkan

atas konsep Tasawuf yaitu makna melakukan pembersihan pribadi

terlebih dahulu sambil mengajak pada masyarakat lain.

C. Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian yang kami lakukan ini hanya sekedar untuk membuka konsep syi’ir

Tanpo waton dari sisi dua pendekatan teori yaitu teori content oleh Ferdinand de 115 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu tarekat uraian tentang mistik, 405. 116 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu tarekat uraian tentang mistik, 407. 117 Muhammad Fu’ad abdul Baqi, al-Mu’jam al-mufarras li al-fadhi al-Qur’an al-kariimi, 326.

Page 84: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

162

sauussure dan teori discourse oleh Paul Ricour yang hanya mencoba untuk

memahami tanda, simbol serta interprteasi pada Syi’ir tersebut sehingga belum

menyentuh pada tataran uji teori dalam masyarakat sehingga didapatkan model

dakwah lain yang dapat dikembangkan dengan merangkum gagasan, konsep dan

teknis yang bisa dikembangkan. Disebakan terbatasnya waktu yang kami miliki.

Harapannya penelitian ini dapat dijadikan penelitian lapangan dengan

membandingkan berbagai mcam ragam model dakwah di Indonesia yang sesuai

dengan kultur Indonesia itu sendiri sehingga mampu untuk mencegah serta

mengahadapi serbuan-serbuan metode dakwah yang tidak rasional yang sukanya

mengkafirkan atau menyalahkan pada konsep dakwah yang dianggap tidak sesuai

oleh kelompok tersebut.

Page 85: BAB V - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/14341/54/Bab 5.pdf · Aku awali melantunkan syair ... puji-pujian kepada Tuhan yang telah memberi kasih sayang dan anugerah siang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id