BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan...

78
LkjIP Distanbunak 2016 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Banjar mempunyai letak dan kedudukan yang sangat strategis selain dengat dengan pusat pemerintahan, juga merupakan jalur trans Kalimantan serta sebagai penyangga kota Banjarmasin. Disamping itu bila dilihat dari potensi sumberdaya alam Kabupaten Banjar merupakan daerah pertanian yang potensial. Sebagian penduduknya tinggal di pedesaan dengan mengandalkan pertanian sebagai mata pencahariannya. Dengan keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, maka pembangunan pertanian perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi karena konstribusinya dalam penyediaan bahan pangan, penyumbang PDRB dan devisa, menopang ekonomi rumah tangga petani, dan penyerapan tenaga kerja di pedesaan. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar diharapkan lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam melakukan pembangunan pertanian sesuai potensinya untuk menjadikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsif-prinsif agribisnis. Upaya pemenuhan bahan pangan pokok terutama beras merupakan tantangan yang cukup berat mengingat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Tantangan berat lainnya antara lain perubahan iklim global, terbatasnya infrastruktur, sarana prasarana, akses petani terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani, serta koordinasi dan sinergitas antar sektor/sub sektor yang terkait pembangunan pertanian masih belum optimal. BAB I

Transcript of BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan...

Page 1: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Banjar mempunyai letak dan kedudukan yang sangat

strategis selain dengat dengan pusat pemerintahan, juga merupakan jalur

trans Kalimantan serta sebagai penyangga kota Banjarmasin. Disamping

itu bila dilihat dari potensi sumberdaya alam Kabupaten Banjar merupakan

daerah pertanian yang potensial. Sebagian penduduknya tinggal di

pedesaan dengan mengandalkan pertanian sebagai mata pencahariannya.

Dengan keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, maka pembangunan

pertanian perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu

pertumbuhan ekonomi karena konstribusinya dalam penyediaan bahan

pangan, penyumbang PDRB dan devisa, menopang ekonomi rumah tangga

petani, dan penyerapan tenaga kerja di pedesaan.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar

diharapkan lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam melakukan

pembangunan pertanian sesuai potensinya untuk menjadikan keunggulan

komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsif-prinsif

agribisnis.

Upaya pemenuhan bahan pangan pokok terutama beras merupakan

tantangan yang cukup berat mengingat pertumbuhan penduduk yang terus

meningkat setiap tahunnya. Tantangan berat lainnya antara lain perubahan

iklim global, terbatasnya infrastruktur, sarana prasarana, akses petani

terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya

kapasitas kelembagaan petani, serta koordinasi dan sinergitas antar

sektor/sub sektor yang terkait pembangunan pertanian masih belum

optimal.

BAB I

Page 2: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 2

Meskipun demikian, tersedia potensi dan peluang untuk mendorong

peningkatan produksi antara lain melalui penyebarluasan pemanfaatan

teknologi baru yang lebih unggul, optimalisasi pemanfaatan lahan melalui

peningkatan IP, menurunkan tingkat kehilangan hasil dan peningkatan

kualitas melalui penanganan panen dan pasca panen, mengendalikan

gangguan OPT dan menekan dampak DPI, penguatan kelembagaan dan

meningkatkan SDM pertanian.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sesuai dengan tupoksi

telah menetapkan visi, misi, sasaran strategis, tujuan serta arah kebijakan

dengan mempertimbangkan permasalahan serta potensi dan peluang yang

tersedia.

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat kemampuan pencapaian visi dan misi serta tujuan

dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar

sebagai salah satu Satuan Perangkat Daerah Pemerintah

Kabupaten Banjar dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini juga bertujuan

untuk mendata dan mengevaluasi hasil kerja dari Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar selama 1 tahun, guna

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program kerja tahun

berikutnya, sehingga Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dapat

meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada optimalisasi

hasil yang akan dicapai demi kesejahteraan masyarakat.

1.3. Organisasi

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun 2012 Tanggal 26 Januari

2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjar

Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Page 3: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 3

Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar (Lembaran

Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2012 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Banjar Nomor 3).

Kedudukan Kedudukan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

adalah sebagai salah satu unsur pelaksana otonomi daerah Kabupaten Banjar

dibidang prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan serta peternakan dan kesehatan hewan yang bertanggung jawab

kepada Bupati Banjar melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar

mempunyai tugas pokok : melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian yang

meliputi prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan serta peternakan dan kesehatan hewan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok diatas, Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian, sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati ;

b. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan

pengelolaan prasarana dan sarana pertanian, perkebunan dan peternakan ;

c. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

tanaman pangan dan hortikultura;

d. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

perkebunan;

e. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

peternakan dan kesehatan hewan;

f. pemberian pelayanan umum di bidang pertanian, perkebunan dan

peternakan;

g. penyelenggaraan urusan kesekretariatan ;

h. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis ;

Page 4: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 4

i. pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 03 Tahun 2012

Tanggal 26 Januari 2012, susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan terdiri dari :

a. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

b. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program ;

- Sub Bagian Keuangan ;

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Perkebunan dan Peternakan,

terdiri dari :

- Seksi Perluasan Areal, Pengolahan Lahan dan Air;

- Seksi Pembiayaan dan Sarana Produksi;

- Seksi Alat dan Mesin Pertanian.

d. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :

- Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura ;

- Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Seksi Pasca Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura.

e. Bidang Perkebunan, terdiri dari :

- Seksi Produksi Perkebunan ;

- Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan ;

- Seksi Pasca Panen Perkebunan.

f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri dari :

- Seksi Produksi Peternakan ;

- Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner ;

- Seksi Pasca Panen Peternakan.

g. Unit Pelaksana Teknis.

- UPT Balai Benih

- UPT Rumah Potong Hewan (RPH)

h. Kelompok Jabatan Fungsional .

Page 5: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 5

Selanjutnya tugas pokok dari masing-masing susunan organisasi diatas

diuraikan lagi dengan Peraturan Bupati Banjar Nomor 44 Tahun 2012, Tentang

Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Kabupaten Banjar (terlampir)

Bagan susunan organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

dapat dilihat sebagai berikut :

Page 6: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 6

1.4. Dasar Hukum

Dasar hukum Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinera Instansi Pemerintah;

e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerj Instasi Pemerintah;

f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah;

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang pedoman Evaluasi Atas

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 7: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 7

PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Pembangunan pertanian di Kabupaten Banjar dalam lima

tahun ke depan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar (2016-2021).

Mengacu pada RPJMD Kabupaten Banjar 2016 – 2021dan sesuai

dengan urusan dan kewenangannya Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar melaksanakan misi 3 yaitu “Meningkatkan

pengelolaan sumberdaya alam berbasis pertanian, perkebunan,

peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya

dengan pendekatan bisnis dan industri berwawasan lingkungan

secara berkelanjutan”

Salah satu tujuan dari misi tersebut adalah meningkatkan

pendapatan petani melalui peningkatan produksi hasil pertanian,

perkebunan dan peternakan serta meningkat nilai tambah produk pertanian,

perkebunan dan peternakan.

Terkait dengan visi dan misi RPJMD Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar telah menetapkan tujuan sebagai berikut :

a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan

peternakan

b. Peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing serta pemasaran produk

pertanian, perkebunan dan peternakan unggulan daerah.

c. Peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan dan sumberdaya

aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan.

BAB II

Page 8: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 8

Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar telah menetapkan sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan

hortikultura.

b. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

c. Meningkatkan populasi dan produksi peternakan

d. Menurunkan tingkat serangan OPT tanaman pangan, perkebunan dan

serangan penyakit ternak.

e. Peningkatan prasarana, sarana produksi, dan teknologi pra/pasca panen

pertanian, perkebunan dan peternakan

f. Meningkatkan mutu komoditas produk pertanian, perkebunan dan

peternakan unggulan daerah yang bernilai tambah dan berdaya saing

g. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan dan sumberdaya aparatur

pertanian, perkebunan dan peternakan.

Tabel 2.1. Keterkaitan antara Misi, Tujuan dan Sasaran sebagai berikut

Misi 3 RPJMD Tujuan Sasaran

Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya dengan pendekatan bisnis dan industri berwawasan lingkungan secara berkelanjutan

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman Pangan dan hortikultura

2. Meningkatkan produksi dan produktivitas Perkebunan

3. Meningkatkan populasi dan produktivitas peternakan

4. Menurunkan tingkat serangan OPT Tanaman pangan, Perkebunan dan serangan penyakit ternak

Peningkatan mutu, nilai

tambah dan daya saing serta pemasaran produk pertanian, perkebunan dan peternakan unggulan daerah

Peningkatan prasarana, sarana

produksi, dan teknologi pra/pasca panen pertanian, perkebunan dan peternakan

Meningkatkan mutu komoditas produk pertanian, perkebunan dan peternakan unggulan daerah yang bernilai tambah dan berdaya saing

Peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan dan

Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan dan sumberdaya

Page 9: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 9

sumberdaya aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan

aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan

Tabel 2.2. Indikator Tujuan dan Sasaran SKPD

Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran strategis Indikator Sasaran

Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan

Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman Pangan dan hortikultura

- Produksi padi sawah 238.537 ton

- Produksi padi ladang 28.583 ton

- Produksi jagung 8.015 ton

- Produksi Kedelai 6.380 ton

- Produksi jeruk 7.652 pohon

- Produksi pisang 6.704 rumpun

- Produktivitas padi sawah 39,02 kw/ha

- Produktivitas padi ladang 28,16 kw/ha

- Produktivitas jagung 47,31 kw/ha

- Produktivitas kedelai 12,08 kw/ha

- Produktivitas jeruk 0,35 kw/pohon

- Produktivitas pisang 0,37 kw/rumpun

Meningkatkan produksi dan produktivitas Perkebunan

- Produksi karet 16.317.000 kg

- Produksi kopi 593.200 kg

- Produksi kelapa dalam 2.500.000 kg

- Produksi atsiri 40.000 kg

- Produktivitas karet 925 kg/ha

- Produktivitas kopi 741 kg/ha

- Produktivitas kelapa dalam 1.000 kg/ha

- Produktivitas atsiri 880 kg/ha

Meningkatkan populasi dan produksi ternak

- Populasi ternak sapi 16.800 ekor

- Populasi ternak kerbau 3.235 ekor

- Populasi ternak kambing domba 11.166 ekor

- Populasi ayam ras pedaging 15.504.800 ekor

- Populasi ayam ras petelur 398.790 ekor

- Populasi ayam buras 1.050.400 ekor

- Populasi itik 362.746 ekor

- Produksi daging sapi/kerbau 1.034 ton

- Produksi daging kambing domba 90 ton

- Produksi daging ayam pedaging 5.340.000 ton

- Produksi daging ayam petelur afkir 124.000 ton

Page 10: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 10

Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran strategis Indikator Sasaran

- Produksi daging ayam buras 960 ton

- Produksi daging itik 346 ton

- Produksi telur ayam ras 4.174.770 kg

- Produksi telur ayam buras 858.554 kg

- Produksi telur itik 2.800.000 kg

- Produksi susu sapi 169.00 liter

- Produksi susu kambing 450 liter

Menurunkan tingkat serangan OPT Tanaman pangan, Perkebunan dan penyakit terna

- Persentase penurunan serangan OPT tanaman pangan 5 %

- Persentase penurunan serangan OPT tanaman pangan 5 %

- Angka Kematian ternak besar

- Angka kematian ternak kecil

Peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing serta pemasaran produk pertanian, perkebunan

dan peternakan unggulan daerah

Peningkatan prasarana, sarana produksi, dan teknologi pra/pasca panen pertanian, perkebunan dan peternakan

- Peningkatan infrastuktur lahan 7.000 km

- Penambahan sarana prasarana air 17 unit/tahun

- Penambahan Jumlah alsin pra panen pertanian 385 unit

- Penambahan Jumlah alsin pasca panen pertanian 503 unit

- Penambahan Jumlah sarana pengolahan hasil perkebunan per tahun Gudang asap/TPH 3 buah

- Jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi (Urea, ZA, SP36, NPK, OrganiK) Ton

- Penambahan sarana prasarana RPH, RPU 8 unit

- Penambahan sarana prasarana peternakan (ULIB, Pos IB, Perbibitan, Poskeswan,) 2 buah

- Persentase penerapan teknologi pertanian

Meningkatkan mutu komoditas produk pertanian, perkebunan

dan peternakan unggulan daerah yang bernilai tambah dan berdaya saing

- Diversifikasi produk pengolahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura 5 jenis olahan

- Diversifikasi Hasil Olahan Perkebunan karet 3 jenis

- Peningkatan Persentase KKK Bokar 48%

- Jumlah kerjasama kemitraan dengan inti plasma 1.200 KK

- Jumlah usaha agribisnis peternakan 152 (kelompok)

- Jumlah usaha pengolahan hasil peternakan 10 (pelaku usaha)

Page 11: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 11

Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran strategis Indikator Sasaran

Peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan dan sumberdaya aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan

Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan dan sumberdaya aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan

- Persentase disiplin kerja 100%

- Jumlah Aparatur yang mengikuti pelatihan/Bimtek teknis dan administrasi 7 (orang/thn)

- Peningkatan Ketepatan waktu penyusunan dan penyampaian laporan 100%

- Peningkatan sarana prasarana aparatur dan perkantoran 80%

2.2. Strategi dan Arah kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang

selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta program prioritas dalam

RPJMD, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan telah

menetapkan strategi :

1) Mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian komoditas padi,

jagung, kedele, jeruk dan pisang

2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas lahan pertanian, perkebunan dan

peternakan.

3) Meningkatkan rasio kepemilikan lahan dan kemampuan petani dalam

mengolah lahan pertanian, perkebunan dan peternakan.

4) Penguatan permodalan dan pembiayaan

5) Mengembangkan teknologi produksi, teknologi pasca panen dan

pengolahan produk pertanian, perkebunan dan peternakan

6) Mengendalikan OPT, Gangguan Usaha Perkebunan (GUP)

7) Meningkatkan pembinaan dan penilaian usaha bagi perusahaan perkebunan

8) Peningkatan populasi ternak

9) Peningkatan produksi pakan ternak

10) Peningkatan penanganan kesehatan hewan

11) Pemanfaatkan daya dukung lahan yang potensial untuk pengembangan

peternakan

12) Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), pasca panen

13) Peningkatan sarana prasarana pengelolaan lahan dan air

14) Peningkatan sarana teknologi pra dan pasca panen

15) Peningkatan sarana produksi (saprotan/sapronak)

Page 12: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 12

16) Menumbuh kembangkan usaha-usaha industri pengolahan dan diversifikasi

produk olahan pertanian, perkebunan dan peternakan

17) Meningkatkan keamanan produk pangan asal ternak

18) Meningkatkan promosi dan jaringan pemasasaran

19) Dukungan Regulasi Pemerintah

20) Peningkatan sumberdaya pertanian, perkebunan dan peternakan

21) Peningkatan disiplin Aparatur

22) Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur

23) Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran sesuai kebutuhan

Arah kebijakan yang dijalankan Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan sebagai berikut :

1) Pengembangan perbibitan dan perbenihan (varietas unggul dan bermutu/

VUB);

2) Penyediaan sarana produksi (pupuk, benih, obat-obatan) pertanian;

3) Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan dampak

perubahan iklim (DPI);

4) Pengunaan mekanisasi pertanian;

5) Penerapan pola tanam yang direkomendasikan;

6) Pengembangan teknologi produksi, panen, pasca panen dan

Penyediaan dan pengembangan alat mesin pertanian (Alsintan) pra

panen dan pasca panen

7) Pengembangan intercropping dan multicropping;

8) Penegakan Perda RTRW, tertibkan perijinan secara konsekwen dan

konsisten untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian;

9) Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP);

10) Pembinaan kelompok penangkar;

11) Peningkatan peran dan fungsi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar

(UPPB) dan Koperasi Perkebunan

12) Penyediaan sarana produksi (saprotan/sapronak) dan alsintan

13) Revitalisasi lahan perkebunan non produktif

14) Konservasi lahan marginal

Page 13: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 13

15) Perlindungan tanaman perkebunan (penanganan kebakaran lahan

dan kebun, bencana alam), Pengendalian pengendalian OPT

tanaman perkebunan dan Pengendalian gangguan/konflik usaha

perkebunan

16) Melaksanakan monitoring perkembangan usaha perkebunan serta

pembinaan, pengawasan, evaluasi usaha perkebunan

17) Pemberian Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Petani

kewenangan ≤ 20 ha

18) Rekomendasi teknis usaha perkebunan > 20 ha

19) Rancangan Perda dan atau Perbup tentang usaha pertanian,

perkebunan dan peternakan;

20) Pelatihan/bimbingan teknis pertanian, perkebunan dan peternakan;

21) Optimalisasi inseminasi buatan, sinkronisasi dan teknologi

reproduksi ternak lainnya;

22) Pendistribusian ternak pada lokasi potensial peternakan;

23) Meningkatkan ketersediaan bibit ternak dan sertifikasi bibit ternak;

24) Pengembangan fasilitas perbibitan dan sentra-sentra Peternakan

Rakyat (SPR);

25) Pengendalian pemotongan ternak betina produktif;

26) Pengembangan hijauan pakan ternak (HPT); Pengembangan pakan

alternatif dan pakan olahan;

27) Penanggulangan gangguan penyakit reproduksi ternak;

Pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan

menular, strategis dan zoonosis (PHMSZ);

28) Pembangunan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dengan

pendekatan partisipatif petugas dan peternak.

29) Peningkatan sarana prasarana, pengawasan dan penanganan

penyakit hewan

30) Peningkatan kapasitas tampung lahan dan skala usaha peternakan

31) Pengembangan integrasi dengan sub sektor lainnya.

32) Diversifikasi usaha di lahan peternakan

33) Pengembangan dan penguatan RPH dan RPU

Page 14: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 14

34) Jaminan keamanan produk pangan asal hewan melalui Penerapan

produk ternak (PAH) yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

35) Pembinaan, pengawasan dan penanganan gangguan lingkungan

usaha peternakan

36) Fasilitasi sarana prasarana panen dan pasca panen

37) Rekomendasi teknis usaha Peternakan

38) Rancangan Perda dan atau Perbup tentang usaha Peternakan

39) Pembangunan jalan pertanian

40) Perluasan areal tanam (cetak sawah, optimalisiasi, optimasi dan

rehabilitasi lahan)

41) Pembangunan dan perbaikan pengelolaan air (embung, tabat, irigasi

air permukaan, air dalam, air tanah, saluran tersier dan kuarter,

pipanisasi)

42) Penyediaan alat dan mesin pertanian, perkebunan dan peternakan

43) Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan hasil

44) Mendorong terbentuknya klaster-klaster industri pengolahan hasil

pertanian, perkebunan dan peternakan ramah lingkungan.

45) Memperluas akses permodalan

46) Fasilitasi hubungan kemitraan dalam bidang usaha pertanian,

perkebunan dan peternakan

47) Peningkatan pengawasan produk pangan asal ternak ditingkat

konsumen

48) Optimalisasi fungsi rumah pemotongan hewan (RPH Ruminansia

dan RPU)

49) Mengikutsertakan produk-produk olahan unggulan pada pameran dan

even-even promosi lainnya

50) Perda retribusi RPH/RPU/ternak

51) Pemberian Tanda Daftar Usaha Peternakan Rakyat

52) Penerapan Perda RTRW dan LP2B

53) Peraturan Bupati tentang pupuk bersubsidi

54) Penerapan Peraturan Kepegawaian

55) Pelatihan/Bimbingan teknis aparatur

56) Identifikasi kebutuhan barang dan jasa

Page 15: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 15

Tabel 2.3. Strategi dan Arah Kebijakan

Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan Barokah

Misi 3 : : Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya dengan pendekatan bisnis dan industri berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.

Sasaran Strategi Kebijakan

Tercapainya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan

1. Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan hortikultura

1. Mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian komoditas padi, jagung, kedele, jeruk dan pisang

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas lahan pertanian

3. Meningkatkan rasio kepemilikan lahan dan kemampuan petani dalam mengolah lahan

4. Penguatan permodalan dan pembiayaan

1. Pengembangan perbibitan dan perbenihan (varietas unggul dan bermutu/VUB)

2. Penyediaan sarana produksi (pupuk, benih, obat-obatan) pertanian

3. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim (DPI)

4. Pengunaan mekanisasi pertanian

5. Penerapan pola tanam yang direkomendasikan

6. Penyediaan dan pengembangan alat mesin pertanian (Alsintan) pra panen dan pasca panen

7. Pengembangan intercropping dan multicropping

8. Penggunaan teknologi pasca panen untuk mengurangi kehilangan produksi

9. Penegakan Perda RTRW, tertibkan perijinan secara konsekwen dan konsisten untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian

10. Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

2. Meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman

1. Mengembangkan teknologi produksi, teknologi pasca panen dan pengolahan produk perkebunan.

1. Pembinaan kelompok penangkar.

2. Pengembangan teknologi produksi, panen dan pasca panen

Page 16: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 16

Sasaran Strategi Kebijakan

perkebunan

3. Peningkatan peran dan fungsi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) dan Koperasi Perkebunan

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lahan

1. Penyediaan sarana produksi dan alsintan

2. Revitalisasi lahan perkebunan non produktif

3. Konservasi lahan marginal

3. Mengendalikan Gangguan

Usaha Perkebunan (GUP)

1. Perlindungan tanaman perkebunan

(penanganan kebakaran lahan dan kebun,

bencana alam)

2. Pengendalian pengendalian OPT tanaman

perkebunan

3. Pengendalian gangguan/konflik usaha

perkebunan

4. Meningkatkan pembinaan dan penilaian usaha bagi perusahaan perkebunan

1. Melaksanakan monitoring perkembangan usaha perkebunan

2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, evaluasi usaha perkebunan

5. Regulasi pemerintah

1. Pemberian Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Petani kewenangan ≤ 20 ha

2. Rekomendasi teknis usaha perkebunan > 20 ha

3. Rancangan Perda dan atau Perbup tentang usaha perkebunan

Peningkatan sumberdaya perkebunan

1. Pelatihan/bimbingan teknis perkebunan

Peningkatan produksi dan produktivitas ternak

1. Peningkatan populasi ternak

1. Optimalisasi inseminasi buatan, sinkronisasi dan teknologi reproduksi ternak lainnya

2. Pendistribusian ternak pada lokasi potensial peternakan

3. Meningkatkan ketersediaan bibit ternak dan sertifikasi bibit ternak

Page 17: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 17

Sasaran Strategi Kebijakan

4. Pengembangan fasilitas perbibitan dan sentra-sentra Peternakan Rakyat (SPR)

5. Pengendalian pemotongan ternak betina produktif

Peningkatan produksi pakan ternak

1. Pengembangan hijauan pakan ternak (HPT)

2. Pengembangan pakan alternatif dan pakan olahan

Peningkatan penanganan kesehatan hewan

1. Penanggulangan gangguan penyakit reproduksi ternak

2. Pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan menular, strategis dan zoonosis (PHMSZ)

3. Pembangunan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dengan pendekatan partisipatif petugas dan peternak.

4. Peningkatan sarana prasarana, pengawasan dan penanganan penyakit hewan

Pemanfaatkan daya dukung lahan yang potensial untuk pengembangan peternakan

1. Peningkatan kapasitas tampung lahan dan skala usaha peternakan

2. Pengembangan integrasi dengan sub sektor lainnya.

3. Diversifikasi usaha di lahan peternakan

Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), pasca panen

1. Pengembangan dan penguatan RPH dan RPU

2. Jaminan keamanan produk pangan asal hewan melalui Penerapan produk ternak (PAH) yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

3. Pembinaan, pengawasan dan penanganan gangguan lingkungan usaha peternakan

4. Fasilitasi sarana prasarana panen dan pasca panen

Dukungan Regulasi pemerintah

1. Perda retribusi RPH/RPU/ternak

2. Pemberian Tanda Daftar Usaha

Page 18: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 18

Sasaran Strategi Kebijakan

Peternakan Rakyat

3. Rekomendasi teknis usaha Peternakan

4. Rancangan Perda dan atau Perbup tentang usaha Peternakan

Peningkatan sumberdaya

2. Pelatihan/bimbingan teknis peternakan

.’ Peningkatan infrastruktur dan sarana teknologi pertanian, perkebunan dan peternakan.’

Peningkatan sarana prasarana pengelolaan lahan dan air

1. Pembangunan jalan pertanian

2. Perluasan areal tanam (cetak sawah, optimalisiasi, optimasi dan rehabilitasi lahan)

3. Pembangunan dan perbaikan pengelolaan air (embung, tabat, irigasi air permukaan, air dalam, air tanah, saluran tersier dan kuarter, pipanisasi)

Peningkatan sarana teknologi pra dan pasca panen

Penyediaan alat dan mesin pertanian, perkebunan dan peternakan

Peningkatan sarana produksi

Penyediaan bibit, pupuk dan obat-obatan

Dukungan regulasi Pemerintah

1. Penerapan Perda RTRW dan LP2B

2. Peraturan Bupati tentang pupuk bersubsidi

Tercapainya Peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk pertanian, perkebunan dan peternakan serta pemasarannya

Meningkatkan mutu komoditas hasil pertanian, perkebunan dan peternakan yang berdaya saing dan bernilai tambah

1. Meningkatkan mutu dan kualitas hasil olahan pertanian, perkebunan dan peternakan

Penyediaan sarana dan prasarana pengolahan hasil

2. Menumbuh kembangkan usaha-usaha industri pengolahan dan diversifikasi produk olahan pertanian, perkebunan dan peternakan

1. Mendorong terbentuknya klaster-klaster industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan ramah lingkungan.

2. Memperluas akses permodalan

3. Fasilitasi hubungan kemitraan dalam bidang usaha pertanian, perkebunan dan peternakan

1. Meningkatkan keamanan produk pangan asal ternak

1. Peningkatan pengawasan produk pangan asal ternak ditingkat konsumen

2. Optimalisasi fungsi rumah pemotongan hewan (RPH

Page 19: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 19

Sasaran Strategi Kebijakan

Ruminansia dan RPU)

3. Meningkatkan promosi dan jaringan pemasasaran

Mengikutsertakan produk-produk olahan unggulan pada pameran dan even-even promosi lainnya

Peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan dan sumberdaya aparatur pertanian, perkebunan dan peternaan

Peningkatan Kinerja dan sumberdaya aparatur

1. Peningkatan disiplin Aparatur

Penerapan Peraturan Kepegawaian

2. Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur

Pelatihan/Bimbingan teknis aparatur

Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran

Penyediaan sarana dan prasarana perkantoran sesuai kebutuhan

Identifikasi kebutuhan barang dan jasa

a. Program Prioritas

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar diarahkan pencapaian

sasaran sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan

pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap

sumberdaya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan

perlindungan terhadap petani. Sasaran yang ingin dicapai yaitu :

(a) meningkatnya kapasitas dan posisi tawar petani;

(b) semakin kokohnya kelembagaan petani;

(c) meningkatnya akses petani terhadap sumberdaya produktif;

(d) meningkatnya pendapatan petani.

Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani diwujudkan

melalui Kegiatan :

a. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribinis

b. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

c. Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan

Page 20: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 20

2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan),

Program ini bertujuan memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk

memperoleh pangan setiap saat yang cukup menurut jumlah maupun

kualitasnya, dengan sasaran :

a)Tercapainya ketersediaan pangan daerah dan rumah tangga yang

cukup dan aman; b) Meningkatnya keragaman produksi dan

konsumsi pangan masyarakat; c) Meningkatnya kemampuan

masyarakat dalam mengatasi masalah kerawanan pangan.

Pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) diwujudkan melalui kegiatan :

a. Penyusunan data base potensi produksi pangan

b. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil Pertanian

c. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija

d. Pengembangan Diversifikasi Tanaman

e. Pengembangan pertanian pada lahan kering

f. Pengembangan perbenihan/perbibitan

g. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk

h. Pengelolaan Lahan dan Air

3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,

Program ini untuk memfasilitasi pemasaran hasil pertanian dengan

sasaran :

a) Memperkenalkan produk local unggulan yang dapat merangsang

berkembangnya komoditi; b) Meningkatnya hubungan antara

petani dengan pengusaha sehingga mempermudah akses

pemasaran komoditi.

Pelaksanaan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan diwujudkan melalui kegiatan :

a. Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaaan hasil

produksi pertanian/perkebunan komplementer

b. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah

Page 21: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 21

c. Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi pertanian

4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan,

Program ini untuk memfasilitasi berkembangnya usaha pertanian

agar produktif dan efisien dengan sasaran :

a) Menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai

tambah dan daya saing yang tinggi di pasaran;

b) Meningkatnya kontribusi sector pertanian dalam perekonomian

daerah.

Pelaksanaan Program ini diwujudkan melalui kegiatan :

a. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak,

a. Pemeliharaan kesehatan dan Pencegahan penyakit menular

b. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik

5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan,

a. Pembibitan dan Perawatan Ternak

b. Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat

c. Pengembangan Agribisnis Peternakan

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.

a. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar produksi hasil

peternakan

b. Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja

Penetapan kinerja merupakan kontrak kerja antara Kepala Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar dengan Bupati

Banjar untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung program pemerintah

daerah pada sektor pertanian. Adapun Penetapan Kinerja yang ditetapkan

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar adalah

sebagai berikut :

Page 22: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 22

Tabel 2.4. Penetapan Kinerja Tahun 2016.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura

- Produksi padi sawah 238.537 Ton - Produksi padi ladang 28.583 Ton - Produksi jagung 8.015 Ton - Produksi kedelai 6.380 Ton - Produksi jeruk 7.652 Ton

- Produksi pisang 6.704 Ton

- Produktivitas padi sawah 39,02 Kw/ha - Produktivitas padi ladang 28,16 Kw/ha - Produktivitas jagung 47,31 Kw/ha - Produktivitas kedelai 12,08 Kw/ha - Produktivitas jeruk 0,35 Kw/phn - Produktivitas pisang 0,37 Kw/rmpn

2

Meningkatnya Produksi dan produktivitas Perkebunan

- Jumlah Produksi Tanaman Karet 16.472.000 Kg

- Jumlah Produksi Tanaman Kopi 73.000 Kg

- Jumlah Produksi Kelapa Dalam 3.000.000 Kg

- Jumlah Produksi Astri 1.000 Kg

3

Meningkatnya Produktivitas Perkebunan

- Produktivitas Karet Per Ha 972 Kg

- Produktivitas Kopi Per Ha 700 Kg

- Produktivitras Kelapa Dalam Per Ha

900 Kg

- Produktivitas Atsiri Per Ha 600 Kg

4

Meningkatnya Populasi Ternak

- Populasi Ternak Sapi 16.950 Ekor

- Populasi Ternak Kerbau 3.255 Ekor

- Populasi Ternak Kambing, Domba 11.125 Ekor

- Populasi Ternak Ayam Pedaging 15.504.000 Ekor

- Populasi Ternak Ayam Petelur 400.380 Ekor

- Populasi Ternak Ayam Buras 1.051.400 Ekor

- Populasi Ternak Itik 363.470 Ekor

5

Meningkatnya Produksi Ternak

- Produksi daging sapi/kerbau 1.050 Ton

- Produksi daging kambing 91 Ton

- Produksi ayam pedaging 5.441 Ton

- Produksi daging ayam petelur afkir

125 Ton

- Produksi daging ayam buras 969 Ton

- Produksi daging itik 348 Ton

- Produksi telur ayam ras 4.183.120 Kg

- Produksi telur ayam buras 860.271 Kg

- Produksi telur itik 2.850.000 Kg

- Produksi susu sapi 169.000 Liter

- Produksi susu kambing 500 Liter

6. Menurunkan Tingkat serangan OPT tanaman pangan,

- Persentase penurunan serangan OPT tanaman pangan 5 %

5 %

- Persentase penurunan serangan OPT 5 %

Page 23: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 23

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

perkebunan dan serangan penyakit Ternak

tanaman perkebunan 5 %

- Angka Kematian ternak besar 0,34 %

- Angka kematian ternak kecil 6,40 %

7. Peningkatan prasarana, sarana produksi, dan teknologi pra/pasca panen pertanian, perkebunan dan peternakan

- Peningkatan infrastuktur lahan 7.000 km

- Penambahan sarana prasarana air unit/tahun

17 unit

- Penambahan Jumlah alsin pra panen pertanian 385 unit

385 unit

- Penambahan Jumlah alsin pasca panen pertanian 503 unit

503 unit

- Penambahan Jumlah sarana

pengolahan hasil perkebunan per tahun (Gudang asap/TPH buah)

2 unit

- Jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi (Urea, ZA, SP36, NPK, OrganiK) Ton

- Penambahan sarana prasarana RPH, RPU (unit)

8 Unit

- Penambahan sarana prasarana peternakan (ULIB, Pos IB, Perbibitan, Poskeswan,) buah

2 Unit

8. Meningkatkan mutu komoditas produk pertanian, perkebunan dan peternakan unggulan daerah yang bernilai tambah dan berdaya saing

- Diversifikasi produk pengolahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura 5 jenis olahan

5 Jenis

- Diversifikasi Hasil Olahan Perkebunan sebanyak 7 jenis olahan

7 Jenis

- Peningkatan Persentase Bokar bersih

40% 40 %

- Jumlah kerjasama kemitraan dengan inti plasma 1.200 KK

1.200 KK

- Jumlah usaha agribisnis peternakan 152 (kelompok)

152 Kel

- Jumlah usaha pengolahan hasil peternakan 10 (pelaku usaha)

10 Pu

9. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan dan sumberdaya aparatur pertanian, perkebunan dan peternakan

- Persentase disiplin kerja 100 %

- Jumlah Aparatur yang mengikuti pelatihan/Bimtek teknis dan administrasi (orang/thn)

7 Org

- Peningkatan Ketepatan waktu penyusunan dan penyampaian laporan

100 %

- Peningkatan sarana prasarana

aparatur dan perkantoran 80 %

Page 24: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 24

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menggunakan format

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sumber data kinerja yang

diperoleh dari data internal instansi dan data eksternal yang berasal dari

luar instansi baik berupa data primer maupun sekunder.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan menggunakan

perbandingan capaian kinerja sasaran strategis, antara target yang

ditetapkan pada Rencana Kinerja Tahunan atau Penetapan Kinerja,

dibandingkan dengan hasil realisasi semua kegiatan setelah dilaksanakan

selama satu tahun berjalan. Kriteria ukuran keberhasilan Pencapaian

sasaran dinilai berdasarkan metode scooring. Selain itu pengukuran

pencapaian kinerja juga dilakukan dengan menggunakan perbandingan

capaian kinerja sasaran strategis, antara realisasi tahun berjalan dengan

realisasi tahun yang lalu.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka mengetahui kinerja instansi Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar melakukan penilaian

kinerja 2016 melalui realisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

yang telah ditetapkan. IKU tersebut telah tercantum didalam Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 yang berisi target capaian kinerja beserta anggaran

yang diperlukan untuk pencapaiannya.

BAB III

Page 25: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 25

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2016

SASARAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN

KONDISI

AWAL

2016 Target Akhir

Renstra 2021

Capaian s/d 2016 thd 2021

(%) Target Realisiasi

% Realisa

Peningkatan

produksi dan

produktifitas

tangan

pangan dan

hortikultura

Produksi :

- Padi sawah (Ton) 235.504 238.537 248.960 104,37 293.256 84,90

- padi ladang (Ton) 25.755 28.583 34.939 122,24 36.657 95,31

- Jagung (Ton) 1.971 8.015 9.316 116,23 9.949 93,64

- Kedelai (Ton) 1.377 6.380 3.868 60,63 1.553 249,07

- Jeruk (pohon) 7.494 7.652 29.063 37,98 8.856 32,81

- Pisang (rumpun) 6.502 6.704 77.669 115,84 7.831 99,17

Produktivitas

- Padi sawah (kw/ha) 38,60 39,02 39,04 100,05 44,17 88,39

- Padi ladang (kw/ha) 26,67 28,16 33,50 118,96 37,51 89,31

- Jagung (kw/ha) 39,89 47,31 51,47 108,79 22,87 225,05

- Kedelai (kw/ha) 11,83 12,08 14,79 122,43 12,48 118,51

- Jeruk (kw/pohon) 0,34 0,35 0,163 46,57 0,39 41,79

- Pisang (kw/rumpun) 0,36 0,37 0,492 132,97 0,41 120,00

Peningkatan

produksi dan

produktifitas

tanaman

perkebunan

Produksi :

- karet (kg) 16.012.850 16.317.000 16.317.300 100,00 17.200.000 94,87

- Kopi (kg) 593.000 593.200 593.205 100,00 672.000 88,27

- kelapa dalam (kg) 2.497.640 2.500.000 2.500.650 100,03 4.250.000 58,84

- Atsiri (kg) 30.000 40.000 40.000 100,00 70.000 57,14

Produktifitas :

- Karet (kg/ha) 852,8 925 930 100,54 1.065 87,32 - Kopi (kg/ha) 861,1 741 743 100,27 768 96,74 - Kelapa dalam

(kg/ha)

970,5 1.000 985 98,50 1.200 82,08

- Atsiri (kg/ha) 858,2 880 800 90,91 1.000 80,00 Luas peremajaan

tanaman karet (ha)

200 250 100 40,00 525

19,05

Luas pengembangan

tanaman kelapa (ha). 100 200 40 20,00 260 15,38

Peningkatan

populasi dan

produksi

peternakan

Populasi :

- sapi (ekor) 16.700 16.800 16.950 100,89 18.120 93,54

- kerbau (ekor) 3.231 3.235 3.255 100,62 3.328 97,81

- kambing/domba 11.135 11.166 11.125 99,63 11.410 97,50

- Ay.pedaging (ekor 15.499.990 15.504.800 15.520.500 100,10 15.602.100 99,48

- Ay. petelur (ekor) 397.206 398.790 400.380 100,40 406.730 98,44

- Ayam buras (ekor) 1.049.350 1.050.400 1.051.500 100,10 1.055.640 99,61

- Itik (ekor) 362.022 362.746 363.470 100,20 366.366 99,21

Produksi daging :

- Sapi/kerbau(kg) 1.034.00 1.034.000 1.034.656 100,06 1.125.000 91,97

- Kambing/domba (kg) 89,494 90.000 89.494 99,44 99.000 90,40

- Ay. pedaging (ton) 5.340.000 5.340.000 5.340.00 100,00 5.336.000 100,07

- Ay.petelur afkir (ton) 123.478 124.000 123.478 99,58 128.000 96,47

- Ay.buras (kg) 960 960 960 100,00 993 96,68

- Itik (kg) 346.000 346.000 346.710 100,21 357.00

0

97,12

Produksi telur :

- Ayam Ras (kg) 4.170.800 4.174.770 4.170.600 99,90 4.208.269 99,10

- Ayam buras (kg) 856.841 858.554 856.816 99,80 865.442 99,00

- Itik (kg) 2.782.286 2.800.000 2.482.286 88,65 3.000.000 82,74

Produksi Susu :

Page 26: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 26

SASARAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN

KONDISI

AWAL

2016 Target Akhir

Renstra 2021

Capaian s/d 2016 thd 2021

(%) Target Realisiasi

% Realisa

- Susu Sapi (liter) 168.849 169.000 16.800 9,94 175.000 9,60 - Susu kambing (liter) 450 450 500 186,67 600 140,00

Menurunkan

tingkat

serangan OPT

tanaman

pangan,

perkebunan

dan serangan

penyakit

ternak

Persentase

penurunan serangan

OPT TPH

10 9 5 55,56 7 71,43

Persentase

penurunan serangan

OPT perkebunan

10 9 5 55,56 7 71,43

Persentase Angka

Kematian Ternak

Besar

0,34 0,34 0,33 97,06 0,33 100,00

Persentase Angka

Kematian Ternak

Kecil

7,00 6,50 1,70 26,15 5,00 34,00

Peningkatan

infrastruktur,

sarana

prasarana

produksi dan

penerapan

teknologi

pertanian,

perkebunan

dan

peternakan

Peningkatan

infrastruktur lahan

(JUT) m

6.000 7.000 0 0,00 12.000

0,00

Penambahan sarpras

air /thn (unit)

84 17 101 594,12

23

439,13

Penambahan Jumlah

alsin pra panen

pertanian (unit)

521 385 4.620 1.200,00 425 1087,06

Penambahan Jumlah

alsin pasca panen

pertanian (unit)

44 503 256 50,89 265 96,60

Penambahan Jumlah

sarana pengolahan

hasil perkebunan per

tahun (Gudang

asap/TPH buah)

12 3 0 0,00 2 0,00

Jumlah kebutuhan

pupuk bersubsidi

(Urea, ZA, SP36,

NPK, OrganiK) Ton

7.525 6.704 6.972 0,00

Pengembangan

benih/bibit unggul

(komoditas)

4 3 3 100,00 5 60,00

Peningkatan sarana

prasarana Balai Benih

3 3 3 100,00 3 100,00

Penambahan sarana

prasarana RPH, RPU

(unit)

2 8 1 12,50 1 100,00

Penambahan sarana

prasarana i

peternakan (ULIB,

Pos IB, Perbibitan,

Poskeswan,) buah

9 2 0 0,00 5 0,00

Peningkatan

kualitas

produk

pertanian,

perkebunan

Diversifikasi produk

pengolahan pertanian

tanaman pangan dan

hortikultura (Jenis)

5 5 5 100,00 5 100,00

Diversifikasi Hasil 3 3 3 100,00 7 42,86

Page 27: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 27

SASARAN INDIKATOR

KINERJA SASARAN

KONDISI

AWAL

2016 Target Akhir

Renstra 2021

Capaian s/d 2016 thd 2021

(%) Target Realisiasi

% Realisa

dan

peternakan

yang bernilai

tambah dan

berdaya saing

Olahan Perkebunan

(Jenis)

Persentase KKK

Bokar

46 48 50 104,17 65 76,92

Jumlah kerjasama

kemitraan dengan inti

plasma (KK)

800 1.200 1.200 100,00 5.200 23,08

Jumlah perusahaan

perkebunan yang

menjalin kerjasama

(perusahaan)

4 4 2 50,00 4 50,00

Jumlah perusahaan

peternakan yang

menjalin kerjasama

(perusahaan)

11 12 11 91,67 14 78,57

Jumlah usaha

agribisnis peternakan

(kelompok)

149 152 180 118,42 170 105,88

Jumlah usaha

pengolahan hasil

peternakan (pelaku

usaha)

8 10 10 100,00 14 71,43

Peningkatan

Kinerja dan

sumberdaya

aparatur

Persentase disiplin

kerja

100 100 100 100,00 100 100,00

Jumlah Aparatur

yang mengikuti

pelatihan/Bimtek

teknis dan

administrasi

(orang/thn)

7 7 4 57,14 7 57,14

Peningkatan

Ketepatan waktu

penyusunan dan

penyampaian laporan

100 100 100 100,00 100 100,00

Peningkatan

sarana dan

prasarana

perkantoran

Persentase

ketersediaan sarana

dan prasarana

perkantoran (%)

80 100 80 88,89 100 80,00

3.2. Evaluasi Atas Capaian Kinerja Sasaran

3.2.1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman

Pangan

Page 28: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 28

3.2.1.1 Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Berdasarkan angka sementara angka produksi padi sawah dan ladang

sampai Desember 2016 sebesar 283.899 ton. Apabila dibandingkan

dengan capaian tahun 2015 sebesar 261.259 ton, maka produksi padi

mengalami kenaikan sebesar 22.640 ton (6,67% ).

Untuk komoditas palawija, capaian produksi jagung sampai Desember

2016 sebesar 9.316 ton, dibandingkan dengan capaian 2015 sebesar target

8.015 ton, maka terjadi maka terjadi kenaikan sebesar 16,23 %.

Meningkatnya produksi jagung terkait dengan adanya Program nasional

Pajale.

Capaian produksi hortikultura khususnya jeruk mengalami penurunan

61,22%, namun untuk pisang mengalami kenaikan sebesar 19,49%.

Tabel 3.2. Capaian Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun

2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Padi sawah (Ton) 238.537 248.960 104,37 Sangat berhasil

Padi ladang (Ton) 28.583 34.939 122,24 Sangat berhasil

Jagung (Ton) 8.015 9.316 116,23 Sangat berhasil

Kedelai (Ton) 6.380 3.868 60,63 Sangat berhasil

Jeruk (pohon) 7.652 2.906 37,29 Tidak berhasil

Pisang (rumpun) 6.704 7.766 115,84 Sangat berhasil

RATA-RATA 92,77 Sangat berhasil

Bidang TPH *) Angka Sementara

Tabel 3.3. Perbandingan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 2015-2016

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN (%)

KET

Padi sawah (Ton) 235.504 248.960 5,71 Naik

Padi ladang (Ton) 25.755 34.939 35,66 Naik

Jagung (Ton) 1.971 9.316 372,65 Naik

Kedelai (Ton) 1.377 3.868 180,90 Naik

Jeruk (pohon) 7.494 2.906 -61,22 Turun

Pisang (rumpun) 6.502 7.769 19,49 Naik

3.2.1.2. Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Page 29: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 29

Berdasarkan angka sementara produktivitas padi sawah sampai

Desember 2016 sebesar 39,04 kw/ha. Apabila dibandingkan dengan

capaian tahun 2015 sebesar 38,60 kw/ha, maka produtivitas mengalami

kenaikan sebesar 1.14 %.

Untuk komoditas palawija, capaian produktivitas jagung sampai

Desember 2016 sebesar 51,47 kw/ha, dibandingkan dengan capaian 2015

sebesar 39,89 kw/ha, maka terjadi kenaikan 29,03.

Capaian produktivitas hortikultura khususnya jeruk mengalami

penurunan sebesar 52,06 kw/rumpun, namun pisang mengalami kenaikan

yang signifikasi yaitu sebesar 36,67%

Tabel 3.4. Capaian Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Padi sawah (kw/ha) 39,02 39,04 100,05 Sangat berhasil

Padi ladang (kw/ha) 28,16 33,50 118,96 Sangat berhasil

Jagung (kw/ha) 47,31 51,47 108,79 Sangat berhasil

Kedelai (kw/ha) 12,08 14,79 122,43 Sangat berhasil

Jeruk (kw/ha) 0,35 0,163 46,57 Tidak berhasil

Pisang (kw/ha) 0,37 0,492 132,97 Sangat Berhasil

RATA-RATA 104,96 Sangat Berhasil

Sumber : Bidang TPH *) Angka Sementara

Tabel 3.5. Perbandingan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

2015-2016

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN

(%) KET.

Padi sawah (kw/ha) 38,60 39,04 1,14 Naik

Padi ladang (kw/ha) 26,67 33,50 25,61 Naik

Jagung (kw/ha) 39,89 51,47 29,03 Naik

Kedelai (kw/ha) 11,83 14,79 25,02 Naik

Jeruk (kw/ha) 0,34 0,163 -52,06 Turun

Pisang (kw/ha) 0,36 0,492 36,67 Naik

Sumber : Bidang TPH *) Angka Sementara

Page 30: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 30

Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk Pencapaian target

antara lain melalui kegiatan penyediaan infrastruktur dasar pertanian

(pembangunan irigasi air tanah, air permukaan, embung, tabat/dam parit,

pompa/sumur bor), intensifikasi padi, GP-PTT padi dan palawija, penyediaan

sarana dan prasarana produksi pertanian, penyediaan bibit, penyaluran

pupuk bersubsidi, fasilitasi akses pembiayaan/permodalan. Selain itu juga

dalam rangka peningkatan produk hasil pertanian telah dilakukan berbagai

upaya antara lain pengembangan agro industri di pedesaaan untuk semua

subsektor, peningkatan inovasi dan diseminasi teknologi pengolahan,

peningkatan efisiensi usaha pengolahan hasil pertanian melalui optimalisasi

dan modernisasi sarana pengolahan dan memberdayakan SDM pengolahan

dan penguatan lembaga usaha pengolahan hasil di tingkat petani. Dari

upaya-upaya tersebut diharapkan produk olahan pertanian yang

diperdagangkan terutama yang diekspor dapat meningkat.

3.2.2. Capaian Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Kabupaten Banjar merupakan salah satu daerah potensial untuk

pengembangan komoditas perkebunan yang ada di Kalimantan Selatan.

Hal ini dapat dilihat dari luasnya areal perkebunan rakyat yang ada, yaitu

mencapai 23.859 Ha (68%) dan perkebunan besar yang dikelola BUMN

(PBN) 10.227,50 Ha (29%) maupun swasta (PBS) seluas 842,53 (2,4%),

terdiri dari berbagai komoditas perkebunan, yang meliputi tanaman karet,

kelapa sawit, kopi, kelapa dalam, cengkeh lada dan lainnya (14 komoditas

perkebunan).

Dimana Produksi dan produktivitas Perkebunan Karet Rakyat di

Kabupaten Banjar Dari Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 15.299 Ha

tercatat menghasilkan 12.942.954 kg (846kg ) per Ha pertahun, Dibanding

Perkebunan Besar Negara Produktivitas rata-rata per Ha mencapai 1,3 Ton

KK/Ha/Thn, sedang perkebunan besar swasta mencapai 1,5 ton

KK/Ha/Thn (intensip), Kondisi pertanaman perkebunan rakyat beragam

(unggul okulasi + 70 %, lokal dan campuran + 30 %) dan tidak terpelihara

secara optimal. Perusahaan besar/swasta di Kabupaten Banjar (PTPN XIII

Danau Salak dan PT. Balimas) memiliki luasan 11.370 Ha. Dengan

Kelembagaan petani karet yang terdapat di Kabupaten Banjar Sekarang,

Page 31: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 31

Dengan melihat potret potensi dan peluang komoditas karet diatas

lalu Dari hasil kajian dan telaahan bersama antara institusi Daerah Provinsi

dan Bapenas telah melakukan kajian terhadap produk daerah untuk

dijadikan unggulan daerah yang mampu dijadikan sebagai pengembangan

ekonomi wilayah secara berkelanjutan di Kabupaten Banjar, sehingga

menetapkan komoditas karet sebagai produk unggulan rakyat.

Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah (PELD) ialah terjalinnya kerja

sama kolektif antara steakholder pemerintah, dunia usaha, serta sektor

non-pemerintah dan masyarakat untuk memanfaatkan secara optimal

sumber daya yang dimiliki dalam upaya menciptakan perekonomian lokal

yang kuat, meningkatkan nilai tambah, mandiri dan berkelanjutan

khususnya sektor perkebunan yaitu karet, dengan melakukan suatu

spesialisasi produk-produk unggulan karet, yaitu barang dan jasa yang

diproduksi secara lebih efisien.

Adapun permasalahan pada karet masih kental yang dihadapi

antara lain masih pada mutu olah dan kuatnya peranan pedagang

perantara serta belum adanya perbedaan harga antara kulaitas yang baik

dengan yang kurang baik. Sementara produk karet dalam bentuk sit asap

RSS mengalami penurunan kualitas karena belum adanya pasar khusus

dan produk ini tetap sebagai bahan campuran proses pembuatan SIR 20 di

pabrikan Crumb Rubber, juga Permasalahan di Perkebunan Rakyat antara

lain kualitas mutu kebun, bibit, pengelolaan kebun tidak optimal, intensitas

sadap yang cukup tinggi, tehnologi pengolahan yang sederhana, kualitas

mutu olah karet yang rendah (terkontaminasi dengan bahan lain),

panjangnya mata rantai pemasaran, tidak transfaransi harga yang berlaku

antara standart dengan yang tidak standart dan penentuan kadar karet

kering di pabrikan tidak signifikan untuk menetapkan harga, Standart

Nasional Indonesia (SNI) Bokar No. 06-2047 2002 serta bilamana dapat

ditingkatkan dan dioptimalkan akan mampu mengatasi tantangan

pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Banjar ke depan.

Hal ini tentunya diperlukan daya dukung seara terpadu oleh seluruh

stake holder, Pemerintah, kelembagaan dan pelaku usaha lainnya yang

terkait dengan jaringan agribisnis karet namun disadari permasalahan

pengembangan PELD karet di Kabupaten Banjar adalah belum terpadunya

program antara sub sistem produksi keterkaitannya dengan sub sistem

Page 32: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 32

hulu/ pengolahan, belum terbukanya jaringan usaha dan terbatasnya sub

sistem pendukung lainnya. Sedangkan faktor utama keadaan sekarang ini

yaitu rendahnya daya saing dalam perekonomian daerah khusus iklim

usaha, rendahnya kemampuan SDM dan kelembagaan serta belum

optimalnya kemitraan antara Pemerintah dengan dunia usaha dan

kerjasama antar daerah disamping itu belum optimalnya pendampingan

dan fasilitasi menuju kemandirian dan pengelolaan berkelanjutan. Kondisi

ini sudah menjadi hal yang klasik di Agribisnis karet rakyat dari mana

memulai gerakan BOKAR bersih ini. Sehingga tekad pembangunan di

kabupaten banjar menuju taraf hidaup dan kesejahteraan masyarakat

yang lebih baik dengan keterbatasan pendanaan yang tersedia menjadi

pemicu bagi pemerintah daerah agar bangkit dan mandiri yaitu salah

satunya dengan pelaksanaan program ekonomi local daerah (PELD)

dengan komoditas nya yaitu karet dengan bermodalkan sumber daya alam

sumber daya buatan dan sumber daya manusia, serta modal usaha yang

diharakan mampu memberikan nilai tambah dan daya saing masyarakat

sehingga tercipta perekonomian local masyarakat yang kuat dan

berkelanjutan khususnya pada sector perkebunan dengan melakukan

spesialisasi produk-produk unggulan karet khusus nya produk unggulan

Rubber Smoke Sheet atau Sit Asap atau Brown Creep,

Pengembangan PELD Karet di Kabupaten Banjar, wilayah

Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah sendiri ditujukan di 3 Kecamatan

yaitu Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Mataraman dan Kecamatan

Simpang Empat, yang berada di Desa Mandikapau Timur,Desa Sungai

Alang, Desa Sungai Besar dan Desa Biih Kec.Karang Intan, Desa Simpang

Tiga Kec. Mataram dan Desa Batu Balian Kec. Simpang Empat. Maka untuk

meningkatkan produktifitas karet Pemerintah Kabupaten Banjar

bekerjasama dengan instansi terkait merencanakan bantuan fasilitas

(peralatan), Sekolah Lapang atau sosialisasi; dan Permodalan.

Berdasarkan data dari Bidang Perkebunan, target angka produksi

karet tahun 2016 tercapai 100% yaitu sebesar 16.317.300 kg. Apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 16.012.850 kg, maka

produksi karet mengalami peningkatan sebesar 304.450 kg (1,90% ).

Page 33: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 33

Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh faktor iklim yang

mendukung, penanganan OPT yang baik dan penggunaan pupuk sesuai

rekomendasi.

Tabel 3.7. Capaian Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Kg

Karet 16.317.000 16.317.300 100 Sangat Berhasil

Kopi 593.200 593.205 100 Sangat Berhasil

Kelapa dalam 2.500.000 2.500.650 100 Sangat Berhasil

Atsiri 40.000 40.000 100 Sangat Berhasil

RATA-RATA 100 Sangat Berhasil

Sumber : Bidang Perkebunan

Tabel 3.8. Perbandingan Realisasi Capaian Produksi Perkebunan Tahun 2015-

2016

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN

(%) KET Kg

Karet 16.012.850 16.317.300 1,90 Naik

Kopi 593.000 593.205 0,03 Naik

Kelapa dalam 2.497.640 2.500.650 0,12 Naik

Atsiri 30.000 40.000 33,33 Naik

Sumber : Bidang Perkebunan

Tabel 3.9. Capaian Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Kg/ha

Karet 925 930 100,54 Sangat Berhasil

Kopi 741 743 100,27 Sangat Berhasil

Kelapa dalam 1.000 985 98,50 Sangat Berhasil

Atsiri 880 800 90,91 Sangat Berhasil

RATA-RATA 97,25 Sangat Berhasil

Sumber : Bidang Perkebunan

Page 34: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 34

Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Capaian Produktivitas Perkebunan 2015-

2016

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN

(%) KET Kg

Karet 852,8 930 9,05 Naik

Kopi 861,1 743 -13,72 Turun

Kelapa dalam 970,5 985 1,49 Naik

Atsiri 858,2 800 -6,78 Turun

Sumber : Bidang Perkebunan

Untuk komoditas perkebunan dalam rangka memperluas areal

tanaman karet baik untuk pengembangan maupun peremajaan diperlukan

bibit karet kualitas unggul sehingga mampu mencapai peningkatan produksi

yang tinggi.

Tabel 3.11. Capaian Perluasan Peremajaan dan Pengembangan Karet 2016

URAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Ha

Luas peremajaan tanaman karet

250 100 40,00 Tidak Berhasil

Luas pengembangan tanaman kelapa

200 40 20,00 Tidak Berhasil

RATA-RATA 30,00 Tidak Berhasil

Sumber : Bidang Perkebunan

Capaian perluasan areal peremajaan dan pengembangan karet tidak

memenuhi target. Hal ini terkait dengan adanya Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Pasal 298 Ayat 5 tentang Bantuan/Hibah kepada badan,

lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum,

menyebabkan kegiatan tidak bisa dilaksanakan, mengingat hampir semua

kelompok tani belum berbadan hukum. Hal ini tentunya berpengaruh pada

capaian target yang telah ditetapkan.

Page 35: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 35

3.2.3. Capaian Populasi dan Produksi Peternakan

Berdasarkan data dari Bidang Peternakan, sebagian besar indikator

capaian tidak memenuhi target yang ditetapkan. Populasi ternak sapi

sampai dengan Desember 2016 sebesar 16.700 ekor. Jika dibandingkan

dengan target 16.800 ekor, maka terjadi penurunan sebesar 0,60%.

Demikian juga dengan populasi kerbau, kambing/domba, ayam dan itik,

rata-rata mengalami penurunan meskipun tidak signifikan.

Penurunan populasi ternak disebabkan masih tingginya angka

pemotongan ternak, pemasukan ternak ke Kabupaten Banjar masih rendah

dan kelahiran ternak belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut perlunya peanambahan jumlah induk produktif, meningkatkan

jumlah kelahiran melalui Inseminasi Buatan, Intensifikasi kawin alam,

memberikan insentif terhadap peternak sapi yang ternaknya mengalami

kebuntingan atau bisa melahirkan pedet baru.

Untuk Produksi daging dan telur relatif stabil dan tidak mengalami

perubahan yang berarti dibanding tahun sebelumnya.

Untuk produksi susu sapi mengalami penurunan yang signifikan, hal

ini dikarenakan kondisi sapi perah yang sudah tua dan sangat berkurangnya

induk yang laktasi serta tidak adanya penambahan populasi sapi perah.

Namun untuk produksi susu kambing mengalami kenaikan yang signifikan

yaitu sebesar 86,67%. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya

budidaya ternak kambing perah terutama di Kelompok Tani Lebah Madu di

Desa Pematang Danau.

Tabel 3.12. Capaian Populasi Ternak 2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Ekor

Sapi 16.800 16.700 99,40 Sangat berhasil

Kerbau 3.235 3.231 99,88 Sangat berhasil

Kambing/domba 11.166 11.124 99,62 Sangat berhasil

Ayam pedaging 15.504.800 15.504.800 100,00 Sangat berhasil

Ayam petelur 398.790 397.200 99,60 Sangat berhasil

Ayam buras 1.050.400 1.047.220 99,70 Sangat berhasil

Page 36: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 36

Itik 362.746 362.000 99,79 Sangat berhasil

RATA-RATA 99,71 Sangat berhasil

Tabel 3.13. Perbandingan Realisasi Capaian Populasi Ternak 2015-2016

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN

(%) KET Ekor

Sapi 16.700 16.700 0,00 Tetap

Kerbau 3.231 3.231 0,00 Tetap

Kambing/domba 11.135 11.124 0,00 Tetap

Ayam pedaging 15.499.990 15.504.800 -0,10 Turun

Ayam petelur 397.206 397.200 0,03 Naik

Ayam buras 1.049.350 1.047.220 -0,20 Turun

Itik 362.022 362.000 -0,01 Turun

Sumber : Bidang Peternakan

Tabel 3.14. Capaian Produksi Daging, Telur dan Susu Tahun 2016

KOMODITAS TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) Kriteria

Produksi daging: Kg

- Sapi/kerbau 1.034.000 1.034.656 100,06 Sangat berhasil

- Kambing/domba 90.000 89.494 99,44 Sangat berhasil

- Ayam pedaging 5.340.000 5.340.000 100,00 Sangat berhasil

- Ayam petelur afkir 124.000 123.478 99,58 Sangat berhasil

- Ayam buras 960 960 100,00 Sangat berhasil

- Itik 346.000 346.710 100,21 Sangat berhasil

RATA-RATA 99,88 Sangat berhasil

Produksi telur : Kg

- Ayam petelur 4.174.770 4.170.600 99,90 Sangat berhasil

- Ayam buras 858.554 856.816 99,80 Sangat berhasil

- Itik 2.800.000 2.482.286 88,65 Sangat berhasil

RATA-RATA 96,12 Sangat berhasil

Produksi susu : Liter

- Susu sapi 169.000 16.800 9,94 Sangat berhasil

- Susu kambing 450 840 186,67 Sangat berhasil

RATA-RATA 98,30 Sangat berhasil

Sumber : Bidang Peternakan

Page 37: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 37

Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Capaian Produksi Daging, Telur dan Susu

KOMODITAS 2015 2016 PERTUMBUHAN

(%) K

Produksi daging: Kg

- Sapi/kerbau 1.034.000 1.034.656 0,06 Naik

- Kambing/domba 89.400 89.494 0,11 Tetap

- Ayam pedaging 5.340.000 5.340.000 0,00 Tetap

- Ayam petelur afkir 123.478 123.478 0,00 Tetap

- Ayam buras 960 960 0,00 Tetap

- Itik 346.000 346.710 0,21 Naik

Produksi telur : Kg

- Ayam petelur 4.170.800 4.170.600 0,00 Tetap

- Ayam buras 856.841 856.816 0,00 Tetap

- Itik 2.782.286 2.482.286 -10,78 Turun

Produksi susu : Liter

- Susu sapi 168.849 16.800 -90,05 Turun

- Susu kambing 450 840 86,67 Naik

Sumber : Bidang Peternakan

3.2.4. Sasaran Menurunkan Tingkat Serangan OPT Tanaman

Pangan, Perkebunan dan Serangan penyakit ternak.

Budidaya tanaman dihadapkan oleh adanya beberapa factor

pembatas/hambatan untuk mencapai produksi dan produktivitas secara

maksimal. Salah satu factor pembatas/hambatan tersebut adalah adanya

gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Dengan tingginya Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),

Gangguan Usaha Perkebunan (GUP) dan Penyakit Hewan Menular Strategik

Zoonosis (PHMSZ) sudah barang tentu akan menghambat pencapaian

produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan dan

peternakan serta dapat menimbulkan kerugian bagi petani

Page 38: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 38

Tabel 3.16. Capaian Kinerja Menurunkan Tingkat Serangan OPT Tanaman

Pangan, Perkebunan dan Serangan penyakit ternak 2016

NO. INDIKATOR TARGET REALISA

SI CAPAIAN

(%) KRITERIA

1 Persentase penurunan serangan OPT Tanaman Pangan

9 % 5 % 55,56 Tidak Berhasil

2 Persentase penurunan serangan OPT Perkebunan

9 % 8 % 55,56 Tidak Berhasil

3 Persentase angka kematian ternak besar

0,34 % 0,33 % 97,06 Sangat Berhasil

4 Persentase angka kematian ternak kecil

7,00 % 1,32 % 26,15 Tidak Berhasil

RATA-RATA 58,58 Tidak Berhasil

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran kinerja antara lain :

1) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Perkebunan, Produk Pertanian.

➢ Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura telah

melaksanakan 1) Bimbingan Teknis Pengendalian OPT Padi yang

dilaksanakan pada Bulan Oktober di Desa Tatah Jeruji Kec. Tatah

Makmur dengan jumlah peserta pertemuan berjumlah 50 orang

dengan tujuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani

tentang pengendalian OPT Padi khususnya Hama Tikus yang

bersifat ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan-bahan

organik atau alami, ekonomis karena rendah biaya serta secara

teknis mudah dilaksanakan, 2) Melaksanakan Bimtek pengendalian

OPT tanaman Pisang di Kelompok tani Suka Makmur Desa Kupang

Rejo Kec. Sungai Pinang; dan 3) Melaksanakan Bimtek

pengendalian OPT tanaman Jeruk di Kelompok tani Serasi Desa

Surian Kec. Mataraman.

Page 39: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 39

2) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan telah dilaksanakan upaya

pegendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) perkebunan

melalui Sosialisasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

pada tanaman karet dalam rangka mendukung Produktivitas dan mutu

hasil produksi tanaman karet yang berlokasi di Kecamatan Mataraman;

3) Kegiatan Pemeliharan Kesehatan dan pencegahan Penyakit Menular

Ternak melalui Seksi Kesehatan Hewan telah dilaksanakan :

▪ Pengadaan obat, vaksin, bahan kimia untuk ternak dalam rangka

menunjang pelayanan kegiatan kesehatan hewan.

▪ Pelayanan Keswan sebanyak 200 ekor di Desa Madurejo, Gunung

Baru, Baliangin, Bawahan Selan, Baru, Sungai Pinang, Rantau Bakula,

Mangkauk, Pasar Baru, Cabi, Penyiuran, Loktamu, Sungai Lurus,

Pakutik, Kertak Empat, Batang Banyu, Sungai Arfat dan Loktanah

pada Bulan Agustus, September, Oktober dan Nopember 2016.

▪ Melaksanakan pelayanan puskeswan di Desa Baru, Bawahan Selan,

Mangkauk dan Gununng Batu sebanyak 20 ekor pada Bulan Juni dan

September 2016 dan sebanyak 100 ekor di Desa Gunung Batu,

Batang Banyu, Sungai Arfat, Kertak Empat, Cabi, Penyiuran, Rantau

Bakula, Sungai Pinang, Baliangin, Baru, Sungai Lurus, Mangkauk,

Gunung Ulin, Bawahan Selan, Loktanah, Pasar Baru, Madurejo,

Loktamu dan Keraton pada bulan Nopember 2016.

▪ Melaksanakan vaksinasi Jembrana pada sapi untuk mencegah ternak

agar tidak terjangkit penyakit Jembrana. Kegiatan vaksinasi

Jembrana dilaksanakan di Desa Lok Tamu, Bawahan Selan,

Penyiuran, Sunga Pinang, Gunung Batu, Baru dan Batang Banyu

sebanyak 500 ekor dilaksanakan pada Bulan Agustus, September dan

Oktober 2016.

▪ Penanggulangan Gangrep. Dilaksanakan di Desa Rantau Bakula,

Baliangin, Mangkauk, Sungai Pinang, Penyiuran, Baru, Gunung Batu

dan Batang Banyu sebanyak 150 ekor, dilaksanakan pada Bulan

Agustus, September dan Oktober 2016.

Page 40: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 40

▪ Penanganan Gangrep. Dilaksanakan di Desa Rantau Bakula,

Baliangin, Mangkauk, Sungai Pinang, Penyiuran, Baru, Gunung Batu

dan Batang Banyu sebanyak 129 ekor, dilaksanakan pada Bulan

Agustus, September, Oktober dan Nopember 2016.

▪ Pengambilan sampel parasit (sebelum pengobatan) sebanyak 10

sampel dilaksanakan di Desa Sungai Lurus dan Mangkauk pada Bulan

Juni 2016.

▪ Pengobatan parasit internal sebanyak 40 ekor dilaksanakan di Desa

Sungai Lurus dan Mangkauk.

▪ Pengambilan sampel parasit (sesudah pengobatan) sebanyak 40

sampel dilaksanakan di Desa Sungai Lurus dan Mangkauk pada Bulan

Agustus 2016.

▪ Pengambilan sampel darah unggas sebanyak 50 sampel dilaksanakan

di Desa Mangkauk pada Bulan September 2016.

▪ Pengambilan sampel brucella sebanyak 10 sampel dilaksanakan di

Desa Sungai Lurus pada Bulan Juni 2016.

▪ Pengambilan serum anjing sebanyak 10 sampel dilaksanakan di Desa

Gunung Ulin pada Bulan September 2016.

▪ Pengambilan sampel Jembrana sebanyak 25 sampel dilaksanakan di

Desa Bawahan Selan pada Bulan September 2016.

4) Kegiatan Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik. Seksi

kesehatan Hewan telah melaksanakan upaya-upaya pengendalian dan

pemberantasan penyakit ternak antara lain :

• Melaksanakan vaksinasi Rabies sebanyak 200 ekor di Kelurahan

Keraton, Gunung Ulin, Baru, Keraton (booster), Mangkauk dan

Rantau Bakula pada Bulan Juni, Juli, September dan Nopember 2016.

▪ Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/pemantauan Hewan Qurban

terhadap hewan-hewan qurban sebelum dan sesudah di potong guna

engetahui kondisi dan kesehatan hewan yang akan desembelih antara

lain sapi, kerbau dan kambing pada lokasi Kec. Martapura Kota,

Martapura Barat, Martapura Timur, karang Intan, Pengaron,

Sambung Makmur, Simpang Empat, Astambul, Mataraman, Kertak

Hanyar, Aranio, Sungai Pinang dan Gambut.

Page 41: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 41

Kendala yang dihadapi Seksi Kesehatan Hewan dalam upaya pencapaian

sasaran antara lain : keterbatasan tenaga ahli, lokasi kejadian kasus

berjauhan dan besaran pagu tidak diatur dalam peraturan Bupati.

3.2.5. Sasaran Peningkatan infrastruktur, sarana prasarana

produksi dan penerapan teknologi pertanian, perkebunan

dan peternakan

Prasarana dan sarana memiliki peranan yang penting sebagai

penggerak pembangunan pertanian. Komponen prasarana dan

sarana yang meliputi lahan, air/irigasi, bibit/benih, pupuk, pestisida,

alsintan, investasi dan pembiayaan merupakan elemen penting

dalam proses produksi dan sebagai pendukung utama kegiatan

usahatani dan usaha lanjutannya. Melalui anggaran pembangunan

yang ada, telah dilakukan berbagai inisiatif awal untuk peningkatan

kapasitas prasarana dan sarana yang aKondisi sarana dan prasarana

pertanian di Kabupaten Banjar dihadapkan pada berbagai perubahan dan

perkembangan lingkungan yang dinamis. Permasalahan dalam

pengembangan infrastruktur sarapa prasarana produksi yang ada saat ini

sangat berpengaruh terhadap capaian produksi pertanian, perkebunan dan

peternakan.

Peningkatan infrastruktur diarahkan pada

peningkatan/pengembangan jalan usaha tani dan penyediaan sarana

prasarana air berupa tabat, embung, pompanisasi/pipanisasi untuk

memenuhi kebutuhan air bagi petani.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 298

Ayat 5 tentang Bantuan/Hibah kepada badan, lembaga dan organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum, menyebabkan kegiatan tidak bisa

dilaksanakan, mengingat hampir semua kelompok tani belum berbadan

hukum. Hal ini tentunya berpengaruh pada capaian target renstra yang

telah ditetapkan. Demikian juga dengan sarana produksi baik benih, obat-

obatan maupun pupuk juga terkendala dengan aturan tersebut.

Page 42: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 42

Penyediaan sarana prasarana pertanian, perkebunan dan peternakan

tahun 2016 diperoleh dari bantuan APBD Provinsi Kalimantan Selatan serta

dana dekons melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi

Kalimantan Selatan, berupa power thresher, hand traktor.

Permasalahan sa rana p roduks i saa t in i adalah ketersediaan

benih/bibit unggul bermutu, pakan, pupuk, pestisida, obat-obatan, alat

dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani.

Benih merupakan sarana penting bagi usaha di bidang pertanian,

apabila benih/bibit yang tersedia tidak baik maka hasil yang didapat

tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan penelitian dan

praktek di lapangan, penggunaan benih/bibit unggul diakui telah

menjadi satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi. D i

dae rah Pu lau Jawa, Swasembada beras, jagung dan gula yang

telah dicapai, utamanya dikarenakan penggunaan benih/bibit unggul.

Kond is i saat in i , ben ih unggu l t idak beg i tu d iminat i

pe tan i . Pe tan i mas ih banyak menggunakan ben ih loka l

dengan po la tanam satu ka l i se tahun, ha l in i d ikarenakan

budaya dan po la konsums i masyarakat k i ta yang leb ih

menyuka i beras loka l . Masih rendahnya kesadaran petani untuk

penggunaan benih padi unggul menyebabkan capaian produksi dan

produktivitas pertanian masih rendah.

Di Bidang peternakan mengenai perbibitan ternak j uga

menga lam i be rbaga i pe rmasa lahan an ta ra l a in kuantitas dan

kualitas bibit ternak yang belum terpenuhi, pelaku usaha dibidang

perbibitan masih kurang serta masih adanya pemotongan ternak

betina roduktif.

Page 43: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 43

Tabel.3.17. Capaian Sasaran Peningkatan infrastruktur, sarana prasarana

produksi dan penerapan teknologi pertanian, perkebunan dan

peternakan

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Peningkatan infrastruktur lahan (JUT) Km

7.000 0 0,00 Tidak Berhasil

Penambahan infrastruktur air /thn (unit)

17 101 594,12 Sangat Berhasil

Penambahan Jumlah alsin pra panen pertanian (unit)

385 4.620 1.200,00 Sangat Berhasil

Penambahan Jumlah alsin pasca panen pertanian (unit)

503 256 50,89 Tidak Berhasil

Penambahan Jumlah sarana pengolahan hasil perkebunan per tahun (Gudang asap/TPH buah)

3 0 0,00 Tidak Berhasil

Jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi (Urea, ZA, SP36, NPK, OrganiK) Ton

6.704

Pengembangan benih/bibit unggul (komoditas)

3 3 100,00 Sangat Berhasil

Peningkatan sarana prasarana Balai Benih

3 3 100,00 Sangat Berhasil

Penambahan sarana prasarana RPH, RPU (unit)

8 1 12,50 Tidak Berhasil

Penambahan sarana prasarana peternakan (ULIB, Pos IB, Perbibitan, Poskeswan,) buah

2 0 0,00 Tidak Berhasil

RATA-RATA 228,61 Sangat Berhasil

- Indikator Sasaran peningkatan infrastruktur lahan yang bersumber dari

dana APBD Kabupaten Banjar dan Indikator sasaran penambahan

infrastruktur air air berupa tabat, embung, irigasi air tanah tidak

terealisasi karena Adanya UU No.23 Tahun 2014 Pasal 298 Ayat 5

tentang Bantuan/Hibah kepada badan, lembaga dan organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum. Sedangka Kelompok Tani yang

ada belum ada yang berbadan hukum yang secara otomatis bantuan

obat-obatan tidak dapat direalisasikan.

Page 44: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 44

- Indikator sasaran penambahan alsin pra panen bersumber dari dana

APBN Satker Pusat, APBD Satker Provinsi, APBD Provinsi kalimantan

Selatan dan dana aspirasi dengan jumlah total sebanyak 4.620 unit.

Tabel 3.18. Rincian Bantuan Alsin Pra Panen Tahun 2016

JENIS ALSINTAN JUMLAH (Unit) KET LOKASI PENERIMA

Hand Traktor type Rotary 109 APBN Satker Pusat, APBN Satker Prov,

APBD Prov dan dana aspirasi

Hand Traktor Type Bajak 250

Rice Transplenter 31

Traktor Roda 4 4

Hand sprayer 275

Pompa air 101

Seeding tray 3.850

4.620

Indikator sasaran penambahan alsin pasca panen bersumber dari

dana APBN Satker Pusat, APBD Satker Provinsi, APBD Provinsi kalimantan

Selatan dan dana aspirasi dengan jumlah total sebanyak... unit.

Tabel 3.19. Rincian Bantuan Alsin Pra Panen Tahun 2016

JENIS ALSINTAN JUMLAH

(Unit) Lokasi Penerima

KET LOKASI

PENERIMA

Combine Harvester (sedang) 6 S.tabuk 2, Mataraman 1, Beruntung Baru 1, Gambut 1, Cintapuri 1

APBN Satker Pusat, APBN Satker Prov,

APBD Prov dan dana aspirasi

Combine Harvester (Kecil) 22 Mtp Barat 3 unit, S.tabuk 1, K.Intan 4, Beruntung Baru 3, Tatah Makmur 2, Pengaron 2, Martapura Timur 1, Astambul 2, Sambung Makmur 1, Simp.Empat 1,

Combine Harvester (Besar) 1 Paramasan 1,

Corn Combine Harvester 1

Power Tresher 22 Aranio 1 unit, Beruntung Baru 2, Aluh-aluh 1

Power Tresher Multiguna 161

Aranio 10 unit, Martapura

Barat 15 unit, S.tabuk 27, S.Pinang 12, K.Intan 43, Mataraman 6, Beruntung Baru 5, Tatah Makmur 1, Pengaron 3, Aluh-aluh 8, Martapura Timur 9, Astambul 8, Sambung Makmur 9, Mtp.Kota 3, Paramasan 1, Cintapuri 1

Kendaraan Roda Tiga 3 Martapura Barat 2 unit, K.Intan 1.

Page 45: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 45

JENIS ALSINTAN JUMLAH (Unit)

Lokasi Penerima KET LOKASI PENERIMA

Corn Sheller 20 Aranio 5, S.Pinang 1, K.Intan 4, Mataraman 1, Astambul 3, Sambung Makmur 2, Paramasan 3, Cintapuri 1

Poddy Mower 20

Jumlah 256

3.2.5. Sasaran Peningkatan kualitas produk pertanian, perkebunan

dan peternakan yang bernilai tambah dan berdaya saing

Masalah utama yang muncul berkaitan dengan mutu produk

pertanian adalah bagaimana memproduksi produk pertanian yang

memenuhi tuntutan konsumen secara global sebagai berikut: (1.) Produk

pertanian harus benar – benar aman, bebas dari cemaran, racun, pestisida,

& mikroba berbahaya bagi kesehatan. (2.) Produk pertanian juga dituntut

mempunyai nilai gizi tinggi dan mengandung zat berkhasiat untuk

kesehatan. (3.) Produk pertanian juga harus mempunyai mutu tinggi, tidak

sekedar enak. (4.) Produk pertanian harus diproduksi dengan cara yang

tidak menurunkan mutu lingkungan. (5.) Produk pertanian juga harus

diproduksi dengan memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan petani

dan pekerja. (6.) Produk pertanian harus tersedia dalam waktu yang tepat.

(7.) Harga jual produk pertanian harus kompetitif.

Tabel 3.20 Capaian Kinerja Sasaran Peningkatan kualitas produk pertanian,

perkebunan dan peternakan yang bernilai tambah dan berdaya saing

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Diversifikasi produk pengolahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura (Jenis)

5 5 100,00 Sangat berhasil

Diversifikasi Hasil Olahan Perkebunan (Jenis)

3 3 100,00 Sangat berhasil

Persentase KKK Bokar 48 50 104,17 Sangat Berhasil

Jumlah kerjasama kemitraan dengan inti plasma (KK)

1200 1200 100,00 Sangat berhasil

Jumlah perusahaan perkebunan yang menjalin

4 2 50,00 Tidak berhasil

Page 46: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 46

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

kerjasama (perusahaan)

Jumlah perusahaan peternakan yang menjalin kerjasama (perusahaan)

12 11 91,67 Sangat berhasil

Jumlah usaha agribisnis peternakan (kelompok)

152 180 118,42 Sangat berhasil

Jumlah usaha pengolahan hasil peternakan (pelaku usaha)

10 10 100,00 Sangat berhasil

RATA-RATA 95,53 Sangat berhasil

3.2.6. Sasaran Peningkatan Kinerja dan sumberdaya aparatur

Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan tatanan

pengelolaan manajemen yang ditandai dengan penerapan prinsip-

prinsip tertentu, antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan

efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi.

Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara

konsisten dan berkelanjutan mempunyai peranan yang sangat

penting bagi tercapainya sasaran pembangunan sehingga dapat

menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan

efisien.

Indikator Penerapan tata kelola pemerintahan tercermin dari

peningkatan kinerja dan sumberdaya aparatur pemerintahan yang baik.

Tabel 3.21. Capaian Kinerja Sasaran Kinerja dan Sumberdaya Aparatur

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Persentase disiplin kerja 100 100 100,00 Sangat Berhasil

Jumlah Aparatur yang mengikuti pelatihan/Bimtek teknis dan administrasi (orang/thn)

7 4 100,00 Sangat Berhasil

Peningkatan Ketepatan waktu penyusunan dan penyampaian laporan

100 100 90,00 Sangat Berhasil

RATA-RATA 96,67 Sangat berhasil

Page 47: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 47

3.2.7. Sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Tabel 3.22. Capaian Kinerja Sasaran Peningkatan Saaran dan Prasarana

Perkantoran Tahun 2016

INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN

(%) KRITERIA

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana perkantoran (%)

100 80 80,00 Sangat Berhasil

RATA-RATA

Page 48: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 48

3.3. Akuntabilitas Keuangan

3.3.1. Realisasi Pendapatan

Sumber-sumber PAD yang dikelola Dinas Pertanian, perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar terutama disumbangkan dari Pendapatan

hasil retribusi RPH Martapura. Capaian Pendapatan selama tahun 2016

disajikan pada tabel 3.14.

Tabel 3. 25. Realisasi Pendapatan

URAIAN TARGET (Rp.) REALISASI

%

PENDAPATAN :

Hasil Retribusi Daerah 105.000.000 71.424.000 68,02

- Rumah Potong Hewan 55.448.000

- Penjualan Produksi 15.976.000

Target PAD tahun 2016 tidak terpenuhi , hal ini disebabkan antara lain :

- Harga ternak cenderung tinggi, sehingga kemampuan jagal untuk

membeli sapi/kerbau menjadi terbatas bahkan banyak para jagal yang

tidak lagi memotong.

- Daya beli masyarakat menurun karena harga daging yang relatif tinggi,

untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat nampaknya memilih

alternatif lain seperti daging ayam, ikan, telor dan lain-lain.

- Jumlah jagal yang terdaftar hingga tahun 2014 sebanyak 21 orang,

namun pada tahun 2016 jumlah yang aktif hanya berjumlah 11 orang.

- Berdasarkan pengamatan petugas, para pedagang pentol yang biasanya

menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, sekarang beralih

menggunakan daging ayam.

- Biaya retribusi UPTD RPH Kabupaten Banjar seyogyanya harus dinaikkan

untuk mencapai target PAD. Saat ini biaya retribusi hanya Rp.

16.000/ekor.

Untuk perbandingan: RPH Pelaihari : Rp. 30.000/ekor

RPH Banjarmasin : Rp. 35.000/ekor

Page 49: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 49

- Kondisi penurunan jumlah pemotongan di RPH terjadi jamak di berbagai

tempat, RPH Banjarmasin biasanya memotong 35-40 ekor saat ini

hanya memotong 14 ekor/hari. Demikian juga RPH Pelaihari, biasanya

memotong 7-8 ekor/hari saat ini hanya berkisar 3-4 ekor/hari.

3.3.2. Realisasi Belanja

Dana pembangunan pertanian yang dikelola Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar bersumber dari APBD, DAK

dan TP-APBN. Secara umum semua program dan kegiatan dapat

terlaksana dengan baik, hal ini terihat dari realisasi keuangan dan fisik telah

dicapai. Anggaran untuk Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Kabupaten Banjar yang bersumber dari dana APBD/PAD dan DAK pada

Tahun 2016 terjadi pemangkasan pagu yaitu dari anggaran semula sebesar

Rp. 11.307.413.650,- menjadi Rp. 7.916.463.650,-. Realisasi keuangan

sampai Desember 2016 sebesar Rp. 6.510.943.806,- (82,25%) Sedangkan

realisasi fisiknya mencapai 88,10 %.

Anggaran TP-APBN yang bersumber dari Ditjen Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian RI melalui dari Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada

Berkelanjutan mengalami beberapa kali revisi dan pemangkasan, yaitu dari

Pagu DIPA sebesar Rp. 12.419.093.000,- diblokir senilai Rp.

10.617.597.000,- sehingga total akhir dana yang dialokasikan di Kabupaten

Banjar hanya senilai Rp. 1.801.442.000,-. Dari anggaran sebesar.

1.801.442.000,-, terserap sebesar Rp. 1.742.664.387,- (96,74%).

Tabel 3.26 Anggaran dan Realisasi Berdasarkan Sumber Dana

NO URAIAN ANGGARAN

SETELAH PERUBAHAN (RP)

REALISASI (RP.) %

1. APBD 6.455.452.298 5.071.157.179 78,56

2. DAK + LUNCURAN DAK 1.461.011.352 1.439.786.627 98,55

Jumlah 7.916.463.650 6.510.943.806 82,25

1. TP-APBN 1.801.442.000 1.742.664.387 96,74

2. DEKONS 11.677.270.000 9.811.023.875 84,02

Jumlah 13.478.712.000 11.553.688.262 85,72

Page 50: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 50

3.3.2.1. Realisasi Belanja APBD Kabupaten Banjar

Anggaran Belanja untuk Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar yang bersumber dari dana APBD/PAD dan

DAK pada Tahun 2016 terjadi pemangkasan pagu yaitu dari anggaran

semula sebesar Rp. 11.307.413.650,- menjadi Rp. 7.916.463.650,-.

Realisasi keuangan sampai Desember 2016 sebesar Rp. 6.510.943.806,-

(82,25%) Sedangkan realisasi fisiknya mencapai 88,10 %.

Tabel 3.27 Realisasi Anggaran APBD 2016 Berdasarkan Jenis

Belanja

NO. URAIAN ANGGARAN

SETELAH PERUBAHAN (Rp.)

REALISASI (Rp.)

%

1. Belanja Pegawai 1.437.785.800 1.155.764.600 80,39

2. Belanja Barang dan Jasa

4.020.417.498 3.094.188.541 76,96

3. Belanja Modal 2,458.260.352 2.260.990.665 91,98

Jumlah 7.916.463.650 6.510.943.806 82,25

Secara rinci realisasi anggaran Tahun 2016 berdasarkan jenis

kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.28.

Tabel 3.28. Realisasi Anggaran 2016 Berdasarkan Program

PROGRAM ANGGARAN REALISASI KEUANGAN FISIK

(%) Rp. %

'Peningkatan Kesejahteraan Petani

418.887.900 254.577.230 60,77 72,23

Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

2.445.255.200 1.828.699.429 74,79 78,20

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

130.450.500 91.724.904 55,49 63,86

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebuna

171.182.600 142.710.446 83,37 95,00

Page 51: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 51

PROGRAM ANGGARAN REALISASI KEUANGAN FISIK

(%) Rp. %

Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak

1.489.871.900 1.435.460.760 96,35 100.00

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

820.323.800 707.472.880 86,24 95,21

'Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

392.693.487 310.613.546 79,10 89,70

'Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.836.081.963 1.580.556.825 86,08 94,57

Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

138.700.000 134.325.000 96,85 100,00

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

40.000.000 27.348.850 68,37 75,00

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

33.016.300 16.786.750 50,84 100,00

Jumlah 7.916.463.650 6.510.943.806 82,25 88,10

Tabel 3.29. Anggaran dan Realisasi Berdasarkan Jenis Kegiatan

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

235.340.000 169.862.719 72,18

90,00

Penyediaan alat tulis kantor 28.914.050 19.008.800 65,84

75,00

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

172.264.965 91.724.904 53,25

65,00

Rapat-rapat koordinasi dan kosultasi ke luar daerah

631.458.648 591.081.602 93,61

100,00

Penyediaan pendukung administrasi/telnis perkantoran

768.104.300 708.851.800 92,29

100,00

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

49.400.000 37.200.000 75,30 100

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

209.837.700 138.429.320 65,97 75

Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

159.650.200 78.947.960 49,45 62

Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan

378.014.800 233.215.941 61,69 67,20

Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

154.094.800 112.693.920 73,13 88,12

Page 52: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 52

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija

122.231.600 83.227.420 68.09 75,23

Pengembangan Diversifikasi Tanaman

80.187.500 68.354.000 85,24 93,00

Pengembangan Pertanian pada Lahan kering

50.717.700 45.605.960 89,92 100,00

Pengembangan Perbenihan/Perbibitan

645.320.200 537.322.320 83,26 90,00

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian

253.369.600 212.571.760 83,90 93,00

Pengelolaan Lahan dan Air 761.319.000 535.708.108 70,37 76,40

Fasilitas Kerjasama Regional/Nasional/Internasional Penyediaan Hasil Produksi/Perkebunan Komplementer

37.175.000 20.702.000 55,69 62,00

Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah

35.304.600 5.000.000 14,16 25,00

Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Masyarakat

57.970.900 46.690.090 80,54 91,00

Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

236.237.200 204.930.000 86,75 95,00

Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik

72.433.400 64.927.860 89,64 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (DAK Reguler)

879.931.300 867.238.000 98,56 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak (Luncuran DAK)

267.000.000 264.904.545 99,22 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak (Pendamping Luncuran DAK)

34.270.000 33.460.455 97,64 100,00

Pembibitan dan Perawatan Ternak 168.804.400 111.437.950 66,02 85

Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat

322.584.100 285.525.420 88,51 90

Pengembangan Agribisnis Peternakan

125.664.600 109.183.510 86.88 88

Pembibitan dan Perawatan Ternak (DAK)

203.270.700 201.326.000 99,04 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar produksi

Peternakan

269.553.200 203.913.436 71,57 85

Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar produksi Peternakan (Luncuran DAK)

110.809.352 106.318.182 95,95 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar produksi Peternakan (Pendamping Luncuran DAK)

12.330.935 11.381.818 92,30 100

Page 53: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 53

Jika dilihat dari efektivitas pemanfaatan keuangan daerah tidak

semua anggaran terserap (82,25%), namun secara fisik, capaian

pelaksanaan kegiatan mencapai 88,10%.

Rincian realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut

:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Realisasi kinerja keuangan Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.580.529.825 atau 86,1%

dari anggarannya sebesar Rp 1.836.081.963,-

Realisasi keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai, belanja

barang/jasa dan belanja modal diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.30 Realisasi Keuangan Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

235.340.000 169.862.719 72,18 90,00

Penyediaan alat tulis kantor 28.914.050 19.008.800 65,84 75,00

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

172.264.965 91.724.904 53,25 65,00

Rapat-rapat koordinasi dan kosultasi ke luar daerah

631.458.648 591.081.602 93,61 100,00

Penyediaan pendukung administrasi/telnis perkantoran

768.104.300 708.851.800 92,29 100,00

1.836.081.963 1.580.529.825 86,08 94,57

- Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan. Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 235.340.000,-

dengan serapan keuangan sebesar Rp. 169.862.719,- (72,18%) dan

fisik 90%. Output kegiatan adalah tersedianya Bahan bakar minyak/

Gas dan pelumas, service dan STNK. Outcome kegiatan Meningkatnya

kelancaran operasional kegiatan.

Page 54: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 54

- Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. Pagu dana untuk kegiatan

ini sebesar Rp. 28.914.0050,- dengan serapan keuangan sebesar Rp.

19.008.800,- (65,84%) dan fisik 75%. Output kegiatan adalah

tersedianya dokumen lelang dan dokumen pengadaan barang dan jasa

dan tersedianya ATK. Outcome kegiatan Terlaksananya Administrasi

Perkantoran secara baik

- Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Pagu

dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 235.340.000,- dengan serapan

keuangan sebesar Rp. 169.862.719,- (72,18%) dan fisik 90%. Output

kegiatan adalah penyediaan listrik, air, telepon, internet, peralatan dan

bahan kebersihan, pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor,

pengadaan lemari besi dan filing kabinet, mesin absensi, laptop dan

printer untuk menunjang kegiatan administrasi perkantoran. Outcome

kegiatan Meningkatnya kelancaran perkantoran dan terlaksananya

kegiatan pelayanan perkantor dalam mendukung kegiatan perkantoran

- Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 631.458.648,- dengan

serapan keuangan sebesar Rp. 591.081.602,- (93,61%) dan fisik

100%. Output kegiatan adalah perjalanan dinas aparatur ke luar

daerah dan kegiatan Mantri tani, pengolah data dan kesekretariatan ke

luar daerah sebanyak 110 op. Outcome kegiatan Terikuti nya rapat--

rapat koordinasi, teknis, apresiasi, regional, sosialisasi, peningkatan

SDM dan konsultasi ke luar daerah.

- Kegiatan Penyedia pendukung administrasi/teknis perkantoran.

Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 631.458.648,- dengan

serapan keuangan sebesar Rp. 591.081.602,- (93,61%) dan fisik

100%. Output kegiatan adalah tersedianya pendukung administrasi dan

teknis perkantoran sebanyak 132 OB. Outcome kegiatan meningkatnya

pelayanan adminsitrasi dan teknis perkantoran.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 134.325.000 atau

96,8% dari anggarannya sebesar Rp. 138.700.000

Page 55: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 55

Realisasi keuangan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja pemeliharaan yang

diwujudkan dalam satu kegiatan yaitu Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung

Kantor

Output kegiatan adalah rehab ruang kepala dinas.

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Sumber Daya

Aparatur Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 27.348.850 atau 68,3% dari

anggarannya sebesar Rp. 40.000.000

Realisasi keuangan Peningkatan Sumber Daya Aparatur Tahun 2016

tersebut merupakan realisasi belanja barang/jasa yang diwujudkan dalam

satu kegiatan yaitu:

- Pendidikan dan Pelatihan Formal. Pagu dana untuk kegiatan ini

sebesar Rp. 40.000.000,- dengan serapan keuangan sebesar

Rp. 27.348.850,0 (68,3%) dan fisik 75%. Output kegiatan adalah

terikutinya Bimtek sebanyak 4 orang. Outcome kegiatan meningkatnya

kemampuan dan keterampilan teknis aparatur.

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

capaian Kinerja dan Keuangan

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Pengembangan

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Tahun 2016 adalah sebesar Rp.

16.786.750 atau 50,8% dari anggarannya sebesar Rp. 33.016.300,-.

merupakan realisasi belanja barang/jasa diwujudkan dalam satu kegiatan

sebagai berikut:

- Penyusunan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD. Pagu Alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp.

33.016.300,- dengans erapan keuangan sebesar Rp. 16.786.750,- (50,8

%). Output kegiatan adalah tersusunnya laporan akuntabilitas kinerja,

LKPJ, LPPD, RKT, Renstra, RKA dan DPA, laporan keuangan semester

Page 56: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 56

dan laporan keuangan tahunan CaLK). Outcome kegiatan tertibnya

pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

4). Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 254.577.280 atau 60,8% dari

anggarannya sebesar Rp. 418.887.900

Realisasi keuangan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun

2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai, belanja barang/jasa

dan belanja modal yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

Tabel 3.31. Realisasi Anggaran Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK RP. %

Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

49.400.000 37.200.000 75,30 100

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

209.837.700 138.429.320 65,97 75

Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

159.650.200 78.947.960 49,45 62

Jumlah 418.887.900 254.577.230 60,77 72,23

- Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis. Kegiatan ini

dilaksanakan untuk mendukung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah

(PELD) berupa pelatihan bagi petani dan pelaku agribisnis perkebunan.

Output kegiatan berupa terlaksananya Bimbingan Teknis petgas dan

pelaku agribisnis perkebunan PELD dan Temu Usaha sebanyak 2 kali.

Outcome berupa meningkatnya sumberdaya petugas dan pelaku

agribisnis perkebunan karet sebanyak 60 orang. Pagu dana sebesar

Rp. 49.400.000,-, dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 37.199.950,-

(75,30 %) dan fisik sebesar 100%.

- Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani. Kegiatan ini

merupakan dukungan kegiatan PUAP dan LM3. Alokasi dana sebesar

Page 57: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 57

Rp. 209.837.700,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 138.429.320,- (65,97%) dengan realisasi fisik 75%. Output

kegiatan berupa honorarium Penyelia Mantri Tani, penyusunan juknis

PUAP dan RDKK, Rakor dan evaluasi PUAP, monev kios penyaluran

pupuk, penyusunan database PUAP dan penyerapan pupuk. Outcome

berupa Meningkatnya kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani

PUAP di Kabupaten Banjar.

- Kegiatan Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura. Dari pagu anggaran sebesar Rp. 159.650.200,- terserap

sebesar Rp. 78.947.960,- (49,45%) dengan realisasi fisik 62%.

Output kegiatan berupa terlaksananya lomba tanaman hias dan kontes

durian. Outcome kegiatan berkembangnya agribisnis tanaman hias dan

hortikultura.

5). Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan)

Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan dengan total alokasi

dana sebesar Rp. 2.445.255.200,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.828.699.429,- (74,79 %) dan realisasi fisik 78,20%.

Realisasi keuangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja

pegawai, belanja barang/jasa dan belanja modal yang diwujudkan dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.32 Realisasi Anggaran program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan)

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan

378.014.800 233.215.941 61,69 67,20

Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

154.094.800 112.693.920 73,13 88,12

Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija

122.231.600 83.227.420 68.09 75,23

Pengembangan Diversifikasi Tanaman

80.187.500 68.354.000 85,24 93,00

Pengembangan Pertanian pada Lahan kering

50.717.700 45.605.960 89,92 100,00

Page 58: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 58

Pengembangan Perbenihan/Perbibitan

645.320.200 537.322.320 83,26 90,00

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian

253.369.600 212.571.760 83,90 93,00

Pengelolaan Lahan dan Air 761.319.000 535.708.108 70,37 76,40

2.445.255.200 1.828.699.429 74,79 78,20

- Kegiatan Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan. Untuk

dapat merumuskan kebijakan yang tepat, perlu didukung oleh data

yang tepat/ akurat, cepat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Output

kegiatan berupa tersusunnya angka sasaran dan realisasi tanam, panen,

produksi dan produktivitas dan statistik pertanian Kabupaten Banjar

(20 kecamatan). Outcome tersedianya buku angka sasaran dan

realisasi tanam, panen, produksi dan produktivitas dan statistik

pertanian. Pagu dana sebesar Rp. 378.014.800,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 233.215.941,- (61,69%) dan

realisasi fisik 67%.

- Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

Pertanian. Pagu dana sebesar Rp. 154.094.800,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 112.693.920,- (73,13%) dan realisasi fisik 90%.

Output kegiatan Pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan

hasil pangan dan hortikultura serta Bimbingan teknis pembuatan gula

aren. Outcome berupa meningkatnya penanganan pasca panen gula

aren.

- Kegiatan Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija.

Kegiatan ini merupakan dukungan kegiatan GP-PTT Padi dan Palawija

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan (APBN).

Pagu dana sebesar Rp. 122.231.600,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 83.227.420- (68,09%) dan realisasi fisik 80%. Output

kegiatan berupa fasilitasi terlaksananya sosialisasi GP-PTT padi dan

palawija di BPP, panen raya, hari lapang tani (field day), pembinaan,

monitoring dan evaluasi kegiatan. Outcome kegiatan meningkatnya

produksi padi dan palawija.

Page 59: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 59

- Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman. Kegiatan

Pengembangan diversifikasi pangan merupakan kegiatan untuk

mendukung pencapaian sasaran program nasional yaitu Program

Peningkatan Diversifikasi Pangan. Peningkatan diversifikasi pangan di

masyarakat akan berdampak pada pergeseran pola makan yang

menjadi lebih beragam dan mengurangi ketergantungan pada konsumsi

beras dengan dibarengi peningkatan konsumsi umbi-umbian, pangan

hewani, sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga diharapkan terjadi

penurunan ketergantungan terhadap gandum dengan memanfaatkan

tepung lokal. Alokasi dana sebesar Rp. 80.187.500,- dengan serapan

sebesar Rp. 68.354.000,- (85,24 %) dan realisasi fisik 85,24%. Output

kegiatan berupa pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan Outcome

kegiatan meningkatnya diversifikasi pangan.

- Kegiatan Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering. Kegiatan

Pengembangan Pertanian pada lahan kering diarahkan pada

pengembangan tanaman perkebunan. Pagu dana sebesar Rp.

50.717.700,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 45.605.960-

(89,92%) dan realisasi fisik 100%. Output kegiatan pembinaan,

monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan perkebunan. Outcome

kegiatan meningkatnya produksi tanaman perkebunan.

- Kegiatan Pengembangan Perbenihan/perbibitan. Kegiatan

pengembangan perbenihan/perbibitan dilaksanakan oleh UPT Balai

Benih. Pagu dana sebesar Rp. 645.320.200,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 537.322.320,- (83,26%) dan realisasi fisik 80%. Output

kegiatan berupa terlaksananya kegiatan perbenihan/perbibitan jeruk

dan terlaksananya operasional Balai Benih. Outcome kegiatan berupa

tersedianya 15.000 MT bibit jeruk bersertifikasi dan buah-buahan lokal

2013 batang

- Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Perkebunan, Produk Pertanian. Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian

diimplementasikan dalam bentuk kegiatan pengendalian OPT padi dan

obat-obatan serta OPT tanaman perkebunan. Pagu dana sebesar

Page 60: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 60

Rp. 253.369.600,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

212.571.760,- (83,90%) dan realisasi fisik 93%. Output kegiatan

berupa terlaksananya kegiatan pengendalian OPT pisang dan SLPHT

padi, OPT perkebunan berupa Pelatihan Pengendalian OPT perkebunan

bagi petani, tersedianya obat penyakit kering alur sadap karet dan obat

penyakit jamur akar putih, tersebarnya leaflet pengendalian OPT

perkebunan dan buku petunjuk teknis pegendalian OPT perkebunan

serta insentif petugas kebakaran dan Gangguan Usaha perkebunan

(GUP). Outcome kegiatan terkendalinya serangan OPT perkebunan >

5%.

- Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air. Pagu dana sebesar

Rp. 253.369.600,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

212.571.760,- (83,90%) dan realisasi fisik 93%. Output kegiatan

berupa terlaksananya pendampingan non fisik kegiatan dana alokasi

khusus berupa sosialisasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kegiatan

PLA serta perencanaan kegiatan PLA. Outcome kegiatan terpenuhinya

kebutuhan sapras PLA.

6). Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 72.392.091

atau 55,5% dari anggarannya sebesar Rp. 130.450.500

Realisasi keuangan Program Produksi Pertanian/Perkebunan Tahun

2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai, belanja barang/jasa

dan belanja modal yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

Tabel 3.33. Realisasi Anggaran Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian/ Perkebunan

KEGIATAN ANGGARAN

REALISASI KEUANGAN FISIK

Rp. %

Fasilitas Kerjasama

Regional/Nasional/Internasional

Penyediaan Hasil

Produksi/Perkebunan

Komplementer

37.175.000 20.702.000 55,69 62,00

Page 61: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 61

Promosi Atas Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Unggulan

Daerah

35.304.600 5.000.000 14,16 25,00

Pengolahan Informasi Permintaan

Pasar Atas Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Masyarakat

57.970.900 46.690.090 80,54 91,00

130.450.500 72.392.090 55,49 63,86

- Fasilitasi Kerjasama Regional/Nasional/Internasional

Penyediaan Hasil Produksi pertanian/Perkebunan

Komplementer. Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp.

37.175.000,- dengan serapan keuangan Rp. 20.702.000,- (55,69%)

dan fisik 62%. Output kegiatan berupa terlaksananya pembinaan

fasilitasi kemitraan agribisnis kelompok dan kerjasama pelaku

agribisnis, pertemuan Tim pembina Pengembangan Perkebunan.

Outcome kegiatan berupa terjalinnya kerjasama perusahaan

perkebunan dan poktan dan meningkatnya usaha perkebunan rakyat.

- Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan

Daerah. Pagu dana sebesar Rp. 35.304.600,-. Realiasasi

keuangan Rp. 5.000.000,- (14,16%) dan fisik 25% Rendahnya

serapan dana, karena kegiatan mengikuti jadwal kegiatan Pusat

berupa Pameran dan Expo produk unggulan di luar daerah.

- Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Masyarakat. Pagu dana untuk kegiatan ini

sebesar Rp. 57.970.900,- terealisasi sebesar Rp. 46.690.090,- atau

55,49 %. Output kegiatan berupa terlaksananya monitoring dan

pendataan harga pasar produk pertanian/ perkebunan. Outcome

kegiatan berupa tersedianya informasi harga produksi pertanian yang

akurat

7). Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 142.710.446 atau

83,4% dari anggarannya sebesar Rp. 171.182.600

Page 62: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 62

Realisasi keuangan Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja

pegawai, belanja barang/jasa dan belanja modal yang diwujudkan dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

- Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan. Pagu

dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 171.182.600,- terealisasi sebesar

Rp. 142.710.446,- (83,37%) dan fisik 90%. Output kegiatan adalah

pengumpulan database alsintan, pembinaan dan verifikasi

poktan/Gapoktan/UPJA.

8). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Pagu dana Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Ternak Tahun 2016 sebesar Rp. 1.489.872.100,-. Serapan anggaran

sebesar Rp. 1.435.460.860,- (96,5%) dan fisik mencapai 100%.

Realisasi keuangan Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Ternak Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai,

belanja barang/jasa dan belanja modal yang diwujudkan dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.34. Realisasi Anggaran Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Ternak

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular

Ternak

236.237.200 204.930.000 86,75 95,00

Pemusnahan Ternak yang

Terjangkit Penyakit Endemik 72.433.400 64.927.860 89,64 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (DAK Reguler)

879.931.300 867.238.000 98,56 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (Luncuran DAK)

267.000.000 264.904.545 99,22 100,00

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (Pendamping Luncuran

DAK)

34.270.000 33.460.455 97,64 100,00

1.489.871.900 1.435.460.860 96,35 99,21

Page 63: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 63

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Ternak. Salah satu indikator keberhasilan kegiatan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak adalah

menurunnya angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan

(morbiditas) ternak serta meningkatnya status kesehatan ternak. Pagu

dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 236.237.200,-. Serapan keuangan

sebesar Rp. 204.930.000,- (86,75 %) dan fisik

95%. Output kegiatan adalah Pengobatan darurat, pengobatan

massal,vaksinasi SE, Jembrana dan Rabies sebanyak 900 ekor.

Outcome kegiatan berupa Terkendalinya penyakit SE, Jembrana, Rabies

dan Penyakit ternak lainnya.

- Pemusnahan Ternak yang terjangkit endemik. Pagu dana untuk

kegiatan ini sebesar Rp. 72.433.400,-. Serapan keuangan sebesar

Rp. 64.927.860,- (89,64%) dan fisik 95%. Output kegiatan adalah

terlaksananya eliminasi HPR sebanyak 50 ekor, Pemeriksaan

pemantauan hewan qurban 800 ekor, Pemeriksaan sampel uji residu

antibiotik dan cemaran mikroba 20 sampel, Pemeriksaan uji PCR 5

sampel. Strchnine dan desinfektan. Outcome kegiatan adalah

Terkendalinya penyakit hewan menular Startegik dan penyakit Zoonosis

(PHMSZ).

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (DAK Reguler). Pagu dana untuk kegiatan ini sebesar Rp.

879.931.300,-. Serapan keuangan sebesar Rp. 867.237.900,- (98,56

%) dan fisik 100%. Output kegiatan adalah Pembangunan tempat

parkir rest area ternak siap potong, Pembangunan pagar dan pintu

gerbang RPU, Pembangunan sumur, tower air/bak penampungan dan

instalasi, Pembangunan Instalasi Pengolahan Air LImbah RPU. Outcome

kegiatan Tersedianya sarana prasarana pemotongan ternak di RPU.

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Ternak (DAK Luncuran dan Pendamping. Pagu dana DAK untuk

kegiatan ini sebesar Rp. 267.000.000,-. Serapan keuangan sebesar Rp.

Page 64: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 64

264.904.545,- (99,22 %) dan Pagu pendampingan sebesar Rp.

34.270.000,- dengan serapan Rp. 33.460.455,-. Realisasi fisik tercapai

100%. Output kegiatan adalah Mesin Pencabut Bulu Tegak, Box

Keranjang ayam hidup, Burner bahan bakar solar, Perpanjangan

Conusyer RPU, Pembangunan Kandang istirahata/Penampungan.

Outcome kegiatan Tersedianya sarana prasarana pemotongan ternak di

RPU.

9). Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Realisasi kinerja keuangan Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 707.472.880 atau 86,2% dari

anggarannya sebesar Rp. 820.323.800

Realisasi keuangan Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Tahun

2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai, belanja barang/jasa

dan belanja modal yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

Tabel 3.35. Realisasi Anggaran Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

Pembibitan dan Perawatan Ternak

168.804.400 111.437.950 66,02 85

Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat

322.584.100 285.525.420 88,51 90

Pengembangan Agribisnis Peternakan

125.664.600 109.183.510 86.88 88

Pembibitan dan Perawatan Ternak (DAK)

203.270.700 201.326.000 99,04 100

820.323.800 707.472.880 79,10 89,70

- Pembibitan dan Perawatan Ternak. Alokasi dana untuk kegiatan ini

sebesar Rp. 168.804.400,- terealisasi sebesar Rp. 111.437.950,- atau

66,02 %. Output kegiatan adalah inseminasi buatan sebanyak 2.000

dosis dan Pengadaan pompa air, konstruksi jaringan air bersih untuk

kandang perbibitan. Outcome kegiatan berupa kelahiran anak hasil IB.

1.200 ekor

Page 65: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 65

- Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat. Pagu dana

untuk kegiatan ini sebesar Rp. 322.584.300,-. Serapan anggaran

Rp. 285.525.420,- (88,51%) terealisasi sebesar Rp. 125.896.000,-

atau 81,23 %. Output kegiatan adalah pembinaan, monitoring, evaluasi

ternak pemerintah, penyediaan sarana prasarana kandang perbibitan.

Outcome kegiatan berupa Meningkatnya populasi ternak.

- Pengembangan agribisnis peternakan. Pagu anggaran untuk

kegiatan ini sebesar Rp. 125.664.600,- terealisasi sebesar

Rp. 109.183.510,- atau 86,88 %. Output kegiatan adalah terlaksananya

pembinaan usaha agribisnis peternakan, bimbingan teknis pengolahan

hasil peternakan dan pengadaan alat pengolahan hasil peternakan.

Outcome kegiatan berupa berkembangnya usaha agribisnis dan nilai

tambah hasil peternakan di pedesaan.

10). Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Pagu Anggaran Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peternakan Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 392.693.487,-. Serapan

anggaran sebesar Rp. 707.472.880,- (86,24%). Realisasi fisik 89,70%.

Realisasi keuangan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Tahun 2016 tersebut merupakan realisasi belanja pegawai, belanja

barang/jasa dan belanja modal yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.36. Realisasi Anggaran Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Peternakan

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEUANGAN

FISIK Rp. %

▪ Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar produksi Peternakan

269.553.200 203.913.436 71,57 85

▪ Pemeliharaan Rutin/Berkala

Sarana dan Prasarana Pasar produksi Peternakan (Luncuran DAK)

110.809.352 106.318.182 95,95 100

▪ Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar produksi Peternakan (Pendamping Luncuran DAK)

12.330.935 11.381.818 92,30 100

392.693.487 310.613.546 79,10 89,70

Page 66: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 66

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar

produksi Peternakan. Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.

269.553.200,-. Serapan anggaran sebesar Rp. 192.913.546,- (71,57%)

dan fisik 85 %. Output kegiatan adalah operasional RPH Martapura.

Outcome kegiatan berupa Pemotongan ternak 3.650 ekor/tahun.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar

produksi Peternakan(Luncuran DAK dan pendamping).

Pagu anggaran Luncuran DAK sebesar Rp.110.809.352,-. Serapan

anggaran sebesar Rp. 106.318.182,-. Pagu dana Pendamping Luncuran

DAK Rp. 12.330.935,- dengan serapan Rp. 11.381.818,-. Realiasi

keuangan sebesar 95,95% dan fisik 100%. Output kegiatan berupa

Pembangunan Pintu Gerbang RPH, Pintu Bangunan RPH dan pengadaan

Incenerator. Outcome kegiatan berupa Meningkatnya keamanan dan

kenyamanan RPH Martapura.

3.3.3. Realisasi Anggaran APBN/Dekons/Prov

Selain melaksanakan kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten

Banjar, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar

juga menerima alokasi dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi.

Tabel 3.38 Anggaran Dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi

SUMBER DANA PAGU ANGGARAN REALISASI

KEUANGAN %

TP-APBN TPH 1.801.442.000 1.742.664.387 96,74

Dekons- Prastan

11.677.270.000 9.811.023.875 84,02

Jumlah 13.478.712.000 11.553.688.262 85,72

3.3.3.1. Tugas Pembantuan (TP-APBN) Tanaman Pangan dan

Hortikultura

1) Dasar Hukum : DIPA No. SP DIPA-018.03.4.159070/2016

2) Instansi pemberi Tugas Pembantuan : Ditjen Tanaman Pangan

kementerian Pertanian RI.

3) Program dan Kegiatan

Page 67: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 67

❖ Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu

Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Berkelanjutan

Pada Ditjen Tanaman Pangan mengalami beberapa kali revisi

dan pemangkasan, yaitu dari Pagu DIPA sebesar Rp.

12.419.093.000,- diblokir senilai Rp. 10.617.597.000,-

sehingga total akhir dana yang dialokasikan di Kabupaten

Banjar hanya senilai Rp. 1.801.442.000,-. Dari anggaran

sebesar Rp. 1.801.442.000,-, terserap

sebesar Rp. 1.742.664.387,- (96,74%).

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia, Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih

Tanaman Pangan, serta Dukungan Manajemen Dan Teknis

Lainnya.

3.3.3.2. Dana Dekonsentrasi

1) Dasar Hukum : DIPA No. SP DIPA-018.03.4.159070/2016

2) Instansi pemberi Tugas Pembantuan : Ditjen Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian RI.

3) Program dan Kegiatan

a) Pengembangan sumber air mendukung tanaman pangan :

- Pengembangan irigasi perpipaan/irigasi perpompaan

b) Pengembangan embung pertanian mendukung tanaman

pangan :

- Pengembangan embung pertanian

c) Operasional pembinaan kegiatan perluasan areal:

- Pelaksanaan Kegiatan perluasan sawah

- Operasional Pembinaan kegiatan perluasan sawah

- Operasional Pembinaan kegiatan perluasan sawah dokumen

lingkungan

- Pengawasan kegiatan perluasan areal

- Bantuan saprodi mendukung kegiatan perluasan area

- Bantuan traktor roda dua

- Bantuan Pompa air

- Bantuan Rice Transplenter

4) Realisasi Program dan Kegiatan

Page 68: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 68

Pagu anggaran sebesar Rp. 11.677.270.000,-. Serapan dana

sebesar Rp. 9.811.023.875,- (84,02%).

3.3.3.3. APBD Provinsi Kalimantan Selatan

Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman

karet rakyat di Kabupaten Banjar, Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Banjar tahun 2016 menerima bantuan dari Provinsi

Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan

Selatan melalui kegiatan Peningkatan Produktivitas Tanaman Karet Rakyat

berupa bantuan herbisida dan pupuk NPK kepada Kelompok Tani yang

diperuntukan pada tanaman karet yang sudah menghasilkan (TM) sebanyak

50 hektar dan tanaman karet baru tanam atau yang belum menghasilkan

(TBM) seluas 50 hektar.

Kelompok Tani penerima bantuan sebagai berikut :

1. Tanaman Karet Menghasilkan (TM), yaitu :

- Kelompok Tani Padang Bersatu Desa Sungai Alang

Kecamatan Karang Intan seluas 34,5 hektar.

- Kelompok Tani Sinar Surya Desa Sungai Alang Kecamatan

Karang Intan seluas 15,5 hektar

2. Tanaman Karet yang belum menghasilkan (TM), yaitu :

- Kelompok Tani Berkat Bersama Desa Lok Tunggul

Kecamatan Pengaron seluas 25 hektar.

- Kelompok Tani Bina Usaha Desa Lok Tunggul Kecamatan

Pengaron seluas 25 hektar.

Jenis bantuan yang diberikan berupa :

1. Tanaman Karet Menghasilkan (TM)

- Pupuk NPK sebanyak 250 kg/hektar.

- Herbisida sebanyak 5 liter/hektar.

3. Tanaman Karet yang belum menghasilkan (TM), yaitu :

- Herbisida sebanyak 4 liter/hektar

3.4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Page 69: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 69

Secara umum pencapaian target keuangan dan kinerja APBD sudah

baik, namun demikian masih terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi

dalam pencapaian target kinerja keuangan pada Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar antara lain:

3.4.1. Permasalahan dan Solusi Program.

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Permasalahan :

Kurangnya kecintaan masyarakat terhadap tanaman spesifik

(anggrek)

Kegiatan pelatihan dapat terlaksana namun sub kegiatan

berupa kunjungan dan magang ke industri/pabrikan tidak

dapat terlaksana karena pabrikan/industri tidak dapat

menerima kunjungan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Solusi :

- Diadakannya kegiatan lomba tanaman hias/anggrek, nantinya

dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap tanaman

anggrek serta ikut melestarikannya

- Dilakukan pendampingan Petugas Lapangan secara intensif

dan terjadwal dan melakukan uji terap di lapangan.

b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Permasalahan :

Menurunnya minat generasi muda untuk mengelola usaha tani

Pada saat musim kemarau masih terbatasnya persediaan/

sumber air

Banyaknya alih fungsi lahan pertanian

Organisasi P3A belum berjalan optimal

Dari hasil Musrembanng tiap-tiap Kecamatan, para Kepala

Desa/ Pembakal mengusulkan bantuan alat pasca panen

kurang berkoordinasi dengan petugas Kecamatan (Mantri

Tani, PPL dan BP3K)

Penanganan Pasca Panen Perkebunan berkaitan dengan

banyaknya kelompok yang belum tertangani sehingga perlu

Page 70: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 70

sosialisasi terhadap mutu hasil olah dan mata rantai

pemasaran

Solusi :

- Penyelenggaraan pelatihan/ kursus

- Pembangunan irigasi air tanah dan air permukaan

- Optimalisasi sleeping land/ lahan tidur dan cetak sawah baru

- Pembinaan yang intensif untuk menumbuh kembangkan

fungsi dan peran P3A (Pelatihan/ Kursus/ Pembekalan/

Study Banding)

- Hendaknya setiap usulan alat pasca panen di rembukkan

dengan para petugas Kecamatan tersebut agar usulan

menyebutkan calon penerima Kelompok Tani

- Pembinaan dan pendanaan perlu ditingkatkan serta

keterkaitan dengan penyuluh di lapangan perlu koordinasi

dengan instansi terkait (Disperindag)

c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Permasalahan :

- Kegiatan pameran produk unggulan Kabupaten Banjar

terkendala dengan jadwal pameran produk unggulan secara

nasional.

- Fasilitasi kemitraan usaha perkebunan memerlukan

kesiapan kelembagaan (organisasi & management)

kelompok melalui koperasi, serta jenis usaha serta lahan

yang jelas

Solusi :

- Pelaksanaan event promosi produk unggulan Kabupaten

Banjar agar disesuaikan dengan musim/ pendanaannya.

- Pembinaan organisasi kelompok perlu ditingkatkan, serta

pengembangan usaha kelompok secara berkelanjutan

d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Permasalahan

Page 71: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 71

- Belum optimalnya pemanfaatan peralatan (sarana pengolah

hasil)

Solusi:

- Pembinaan bimbingan penanganan Pengolahan Hasil serta

perlu pengujian dan analisis berkelanjutan

e. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Permasalahan

- Perlunya pengawasan terhadap paket bantuan saprodi agar

termanfaatkan dengan baik

Solusi

- Pembinaan para penyuluh agar dioptimalkan

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Permasalahan :

- Luas jangkauan wilayah cukup tinggi

- Terbatasnya tenaga medik dan paramedik

Solusi :

- Penambahan tenaga medik dan paramedik

- Peningkatan kualitas SDM

g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Permasalahan :

- Jangkauan wilayah IB yang sangat jauh dan terpencar-

pencat

- Terbatasnya tenaga teknis di lapangan

Solusi :

- Menambah tenaga baru untuk wilayah yang belum

terjangkau

- Peningkatan usulan anggaran

h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Permasalahan :

Page 72: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 72

- Harga hewan sapi/ kerbau naik, maka harga daging juga

ikut naik sekarang Rp. 120.000,-/ kg. Para jagal yang

biasanya memotong 2-3 ekor/ hari, sekarang hanya

memotong ± 1-2 ekor/ hari bahkan sebagian jagal tidak

memotong dan alih profesi

- Dengan naiknya harga tersebut daya beli masyarakat

berkurang

- Pengamatan pihak RPH di lapangan penjual pentol bakso

yang biasanya menggunakan daging sapi sekarang ada yang

beralih menggunakan daging ayam kombinasi daging sapi,

ayam dan ikan.

Solusi :

- Dilaksanakannya pelatihan teknis bagi petugas Kesmavet

tentang pengawasan produk peternakan yang Aman, Sehat,

Utuh dan Halal

- Melaksanakan fasilitasi peralatan Rumah Potong Hewan,

yang secara bertahap untuk meningkatkan sarana dan

prasarana RPH

- Melaksanakan fasilitasi kios daging

i. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Permasalahan:

- Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berstatus PNS

sehingga pelayanan belum maksimal

Solusi :

- Saat ini kam sudah menempatkan tenaga kontrak sebanyak

2 orang

j. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Permasalahan :

- Terbatasnya ruang kerja dikarenakan adanya penggabungan

3 Dinas menjadi 1 Dinas

Solusi :

Page 73: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 73

- Menambah ruang kerja untuk terciptanya sarana kerja yang

nyaman di perlukan ruang kerja yang memadai

(Representatif).

k. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Permasalahan:

- Terbatasnya SDM yang mempunyai kompetensi yang

berlatar belakang teknis, contoh ; hampir 90% Mantri Tani

merangkap sebagai penyuluh

Solusi :

- Saat ini sudah merekrut THL Pusat, Penyuluh di tunjuk

sebagai Mantri Tani

l. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

capaian Kinerja dan Keuangan

Permasalahan:

- Kurangnya wawasan SDM Bagian Keuangan dalam

Penyusunan dan Pembuatan Laporan

- Alokasi dana kegiatan Bimbingan teknis dan ruangan kantor

yang kurang memadai

Solusi :

- Perlunya dilakukan Bimtek Keuangan

- Penambahan dana kegiatan dan penambahan ruangan

kantor khususnya dalam penyimpanan Arsip keuangan.

3.4.2. Hambatan dan Kendala Per Seksi

Page 74: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 74

a. Bidang Pertanian TPH:

1). Seksi Pasca Panen TPH

Pada kegiatan pengadaan Power Thresher terdapat kendala

saat mengusulkan dalam Musrenbang Tingkat Desa, tidak

mencantumkan Kelompok Taninya. Hendaknya setiap

usulan harus berkoordinasi dengan Petugas Teknis

Lapangan (PPL, Mantri Tani atau Kepala BPP setempat).

Pada kegiatan kontes tanaman hias dan durian terdapat

kendala kurangnya minat peserta dalam kegiatan tersebut

disebabkan musim.

2) Seksi Produksi TPH

Dalam pelaksanaan monitoring kelapangan terkendala oleh

terbatasnya alat transportasi berupa Mobil untuk

operasional semua kegiatan yang sudah dijadwalkan sesuai

dengan DPA yang ada.

b. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan.

1) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air (PLA)

Kurangnya tenaga/staf PLA

Kurangnya sarana transportasi baik roda 2 atau roda 4

Kelengkapan untuk menunjang pekerjaan sangat kurang

seperti GPS, meteran roda dan alat ukur lainnya.

SDM Kelompok Tani/Gapoktan masih rendah.

Legalitas Kelompok Tani/Gapoktan masih perlu dibenahi

2) Seksi Peralatan dan Mesin Pertanian (Alsintan)

Perubahan sistem pengadaan di Seksi Alat dan Mesin

Pertanian (Alsintan) yaitu melewati e-catalog/e-purchasing.

Penganggaran pengadaan yang berada di Triwulan III

sehingga terlalu mepet waktunya untuk kegiatan pengadaan

.

Page 75: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 75

Dari pihak luar yang menjadi kendala adalah distributor lebih

mengutamakan pengadaan dari Kementrian Pusat.

c. Bidang Perkebunan

1) Seksi Pasca Panen Perkebunan

Terbatasnya tenaga penilai perusahaan yang bersertifikasi.

Banyak jumlah kelompok tani karet, semakin berminat

namun dana sangat terbatas.

Perlu dukungan sarana lanjutan berupa tempat pengeringan

hasil olah (Rumah Asap) sehingga produk akan lebih baik

dan disimpan lebih lama.

2) Seksi Produksi Perkebunan

Jumlah alokasi bantuan herbisida yang sangat minim karena

idealnya dengan luasan 1 Ha memerlukan minimal 150 kg

pupuk NPK.

3) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan

Adanya UU No.23 Tahun 2014 Pasal 298 Ayat 5 tentang

Bantuan/Hibah kepada badan, lembaga dan organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum. Sedangka

Kelompok Tani yang ada belum ada yang berbadan hukum

yang secara otomatis bantuan obat-obatan tidak dapat

direalisasikan.

Belum semua petani karet menguasai ilmu dan teori tentang

budidaya menanam karet yang baik dan benar.

Kurangnya SDM yang menguasai Teknis tentang

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Perkebunan.

Kurang tersediannya sarana prasarana safety (K3) pada saat

petugas lapangan melakukan kegiatan di lapangan.

Kurangnya koordinasi dan komunikasi Petugas Penyuluh

Lapangan (PPL) dengan pihak Dinas Pertanian, Perkebunan

Page 76: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 76

dan Peternakan.

d. Bidang Peternakan:

- Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner

Rakor kesehatan hewan tidak terserap karena tidak ada

undangan ke luar daerah, kegiatan dilaksanakan di Kalsel

Keterbatasan SDM yang sesuai kompetensinya.

Page 77: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 77

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

beberapa kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar Tahun 2016, sebagai berikut :

- Secara umum Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan telah

dapat melaksanakan program dan kegiatan dengan baik, hal ini

terlihat dari capaian kenerja sasaran yang mencapai sebesar 104,76

% (Sangat berhasil).

- Kinerja serapan anggaran secara keseluruhan dapat dikategorikan

berhasil. Realisasi keuangan sampai Desember 2016 sebesar

Rp. 6.510.943.806,- (82,25%) Sedangkan realisasi fisiknya

mencapai 88,10 %. yang berarti penggunaan sumber daya keuangan

secara umum terserap dengan cukup baik dan efisien.

- Berdasarkan evaluasi terhadap capaian kinerja SKPD yang telah

dilaksanakan sampai saat ini, permasalahan yang masih dihadapi

sektor pertanian mencakup 1) aspek eksternal seperti:

lingkungan dan perubahan iklim, infrastruktur, sarana prasarana,

lahan dan air; kepemilikan lahan; sistem perbenihan dan

perbibitan (distribusi benih dan bibit); distribusi pupuk, akses

petani terhadap permodalan. 2) aspek internal seperti

keterbatasan sumberdaya aparatur, struktur organisasi yang

ramping akibat pengabungan tiga dinas, sinergitas antar bidang

dan subsektor serta kinerja pelayanan pertanian.

BAB IV

Page 78: BAB PENDAHULUAN I - disnakbun.banjarkab.go.id · terhadap sumber permodalan, teknologi dan informasi, masih lemahnya ... Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

LkjIP Distanbunak 2016 78

4.2. Saran/tindak lanjut

Hal-hal yang disarankan untuk meningkatkan pencapaian sasaran

strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar di

tahun mendatang antara lain :

➢ Mengoptimalkan koordinasi dan sinergitas lintas bidang agar program

kegiatan bisa berjalan dengan baik sesuai target.

➢ Mengoptimalkan sistem pengendalian untuk dapat menidentifikasi

permasalahan dan solusinya sejak awal

➢ Memperbaiki sistem pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

➢ Meningkatkan pembinaan kepada pelaksana kegiatan untuk memahami

pedoman teknis sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan

baik secara teknis dan administrasi.

➢ Meningkatkan pemahaman tentang penetapan sasaran, indikator dan target

kinerja.

Martapura, Januari 2017

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Ir. H. Dondit Bekti A. Pembina Utama Muda NIP. 19620818 198203 1 006