repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web...

167
0

Transcript of repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web...

Page 1: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

0

Page 2: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

1

PERSEPSI MAHASISWA JURNALISTIK TERHADAP TAYANGAN

SINETRON ANAK LANGIT

(Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik B Angkatan 2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gerlar Sarjana Strata Sosial (S.Sos)

OLEH :

KHANISYA NABELLA

NIM: 1535300094

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2019

Page 3: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Media massa merupakan saluran atau alat komunikasi yang menghubungkan

komunikator dan komunikasi secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal

yang jauh, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, media massa merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat

komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.1

Semakin berkembangnya media elektronik yang mampu menyebarkan berita

secara cepat dan akurat serta sebagai media hiburan yang murah dikalangan

masyarakat Indonesia, televisi memberikan pengaruh paling besar disbanding media

massa lainnya. Televisi telah lama menjadi bagian hidup yang menyatu dengan

kehidupan sehari-hari individu, keluarga dan masyarakat. Televisi membuat berbagai

cara agar penonton betah untuk melihat tayangan yang ada di televisi.

Stasiun televisi menyajikan banyak pilihan program acara, seperti program

berita, talk show, sinetron/film, acara anak-anak, komedi, religi dan wisata budaya.

Dari beragam acara yang disajikan, sinetron merupakan salah satu program acara

yang diminati diantara program lainnya. Karena sinetron merupakan hiburan yang

menceritakan kehidupan sehari-hari sehingga penonton merasa terbawa dengan

suasana dalam adegan yang dapat ditonton bersama keluarga dan cenderung

imajinatif.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

1

Page 4: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

3

Ironisnya dengan perkembangan televisi media ini cenderung memberikan

program-program yang hanya mengedepankan unsur hiburan dan rating. Oleh sebab

itu, penonton harus lebih selektif dalam memilih program acara televisi bagi

penonton apalagi penonton yang masih remaja. Banyaknya peminat program acara

sinetron, membuat stasiun televisi di Indonesia berlomba-lomba membuat sinetron

yang menarik untuk merebut perhatian pemirsa. Hingga terkadang cerita yang

disajikan dalam sinetron tidak relavan dengan dunia nyata.

Banyak berbagai stasiun televisi, salah satunya yaitu SCTV yang selalu

menampilkan berbagai hiburan untuk penonton salah satunya yaitu sinetron “Anak

Langit” yang ceritanya mirip, bahkan para artis/aktrisnya pun sama dengan sinetron

pendahulunya distasiun televisi RCTI yang berjudul Anak Jalanan yang sering

menampilkan adegan-adegan tentang kekerasan geng motor.

Padahal ada aturan yang semestinya menjadi acuan yang tidak boleh

dilanggar, seperti yang disebutkan dalam UU Penyiaran No. 32/2002 pasal 36 ayat 5,

disebutkan bahwa isi siaran dilarang menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian,

penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Unsur kekerasan yang dimaksud ialah

diatur dalam Standar Program Siaran (SPS) pasal 23, adegan kekerasan dilarang

menampilkan secara detail peristiwa kekerasan seperti tawuran, pengroyokan,

penyiksaan, perang, penusukan, penyembelihan, mutilasi, terosisme, pengrusakan

barang-barang secara kasar, pembacokan dan bunuh diri.2

2 Undang-Undang Penyiaran No. 32/2002 pasal 36 ayat 5

Page 5: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

4

Sinetron Anak Langit disiarkan oleh stasiun televisi SCTV yang diproduksi

oleh Sinema, Art. Sinetron ini menampilkan kisah kehidupan geng motor. Program

acara ini sangat digemari oleh penonton khususnya para remaja yang masih duduk

dibangku sekolah. Sinetron ini tayang pada jam primetime, maka dari itu sejak

kemunculannya pertama kali, sinetron ini langsung mengusai rating di stasiun tv

nasional.

Tetapi di sisi lain sinetron ini banyak menampilkan kejadian yang tidak

mendidik untuk para penonton seperti tindakan kekerasan, ugal-ugalan dijalan,

balapan liar, tawuran antar geng motor dan percintaan. Hal ini meresahkan bagi

masyarakat karena tidak hanya orang dewasa yang menonton acara program ini,

tetapi juga banyak anak-anak yang menonton tayangan tersebut bersama orangtuanya

di rumah. 3

Sesuai jenisnya sinetron anak langit adalah sinetron bergenre drama dan

action, hal ini tentu sangat identik dengan hal-hal yang sangat berdampak bagi anak-

anak. Dari jenis tayangan ini dapat berdampak negatif bagi anak-anak di bawah umur

karena dalam sinetron Anak Langit ini banyak menayangkan adegan orang dewasa

seperti dalam hal percintaan dan lain sebagainya.

Dalam surat yang dilayangkan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) pada

tanggal 7 Maret 2017 dengan No. Surat 98/K/KPI/31.2/03/2017, KPI menuturkan jika

sinetron Anak Langit telah melanggar ketentuan tentang perlindungan anak dan

3Kuswandi Wawan. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi. (Jakarta: Rineka Cipta,1996), hlm.37

Page 6: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

5

remaja serta penggolongan program siaran seperti yang telah diatur dalam Pedoman

Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.4

Salah satu contoh kasus dari dampak buruk yang muncul akibat tayangan

sinetron Anak Langit yang selalu menayangkan konten-konten kekerasan adalah

terjadi di Jakarta Selatan. Seorang siswa dari SDN 07 Kebayoran Lama tewas usai

dianaya teman sekelasnya karena terlibat bullying. Kasandra Putranto dari Perwakilan

Asosiasi Psikologis Forensik mengatakan bahwa salah satu pemicu kejadian bullying

tersebut adalah kekerasan yang mereka contoh lewat sinetron, sehingga saat ini

kebanyakan hal-hal negatif tersebut menjadi bagian perilaku dari anak-anak

Indonesia.5

Pada era globalisasi ini, begitu banyak tayangan sinetron dengan fungsi

menghibur. Menghibur disini bisa dijabarkan sebagai penghilang stress, pengundang

tawa, pengisi waktu santai dan lain sebagainya. Namun fungsi ini hanya berhenti

pada titik “menghibur” saja, tidak sampai berfungsi mendidik. Maka akibatnya,

banyak tayangan menghibur yang justru menjauhi nilai dan norma yang ada dalam

masyarakat. Tayangan televisi yang ada justru dianggap tidak rasional, karena tidak

sesuai dengan kehidupan nyata. Bagi anak-anak dibawah umur dan remaja, tayangan

ini bisa menjadi contoh dan teladan (yang buruk). Karena anak-anak yang masih pada

masa pertumbuhan akan cenderung melakukan hal-hal yang mereka lihat dalam

kehiduapn sehari-hari.6

4 http://www.komisiinformasi.go.id/ , Diakses 26 Juni 2019, Pukul : 07:10 Wib5 www.merdeka.com/, Beredar di media sosial pada tanggal 10 November 2018, (Diakses 26

Juni 2019, Pukul : 07:09 Wib)6Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 69

Page 7: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

6

Apabila tayangan televisi menyajikan acara hiburan atau acara bersuansa

kekerasan maka itu anak-anak cenderung menyukai dan menggemari tayangan

tersebut karena apa yang dilihat,di tonton ditayangan sinetron biasanya anak-anak

cenderung akan menirunya tanpa disaring,di filter dan tanpa dibarengi dengan sikap

selektif dalam memilih acara yang disajikan,sehingga takut akan merusak akhlak

anak terhadap pengaruh yang ditayangkan.7

Selanjutnya adalah penelitian ini tentang “Persepsi Mahasiswa Angkatan 2018

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Mengenai Tayangan Sinetron Anak Langit”, di

stasiun televisi SCTV yang menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Karena peneliti ingin memberikan deskripsi dari

pemikiran Mahasiswa Jurnalistik Terhadap Tayangan Sinetron Anak Langit (Studi

Kasus Mahasiswa Jurnalistik B Angkatan 2018).

B. Batasan Masalah

Penelitian ini peneliti membatasi pada permasalahan terhadap persepsi mahasiswa

terhadap tayangan sinetron Anak Langit pada beberapa episode, dikarenakan jumlah

episode yang terus bertambah. Dengan keterbatasan waktu peneliti hanya meneliti

episode-episode yang menampilkan unsur sosialnya seperti kekerasan, bullying, dan

gaya pacaran para pemain sinetron tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif, yang di dalam penelitian

kualitatif tersebut adanya wawancara mendalam tentang persepsi atau argumen

7Drs.Darmawanto, S.S., Televisi Sebagai Media Pendidikan. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 26

Page 8: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

7

mahasiswa setelah menonton tayangan sinetron Anak Langit tersebut. Responden

dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurnalistik B angkatan 2018.

C. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dapat

difokuskan permasalahan yang akan diteliti yakni bagaimana Persepsi Mahasiswa

Jurnalistik Terhadap Tayangan Sinetron Anak Langit. Dari fokus permasalahan

tersebut diajukan 1 pertanyaan dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana Persepsi

Persepsi Mahasiswa Jurnalistik Terhadap Tayangan Sinetron Anak Langit (Studi

Kasus Mahasiswa Jurnalistik B Angkatan 2018)?

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa

Jurnalistik Terhadap Tayangan Sinetron Anak Langit di stasiun televisi SCTV.

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Jurnalistik B Terhadap Tayangan

Sinetron Anak Langit.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian, akan

diuraikan beberapa kegunaan dari penelitian ini untuk kedepannya.

1. Kegunaan teoritis

Page 9: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek

teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan Ilmu pengetahuan terlebih lagi

bagi kajian televisi. Disamping itu diharapkan juga dapat menjadi acuan

(referensi) dan perbandingan bagi peneliti yang melakukan penelitian

dengan objek yang serupa.

2. Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih masukan,

evaluasi, pemikiran, dan pertimbangan dalam memilah tayangan televisi

yang aman untuk anak-anak. Turut serta memberikan pengetahuan pada

orangtua anak untuk terus mengontrol anaknya dalam mengkonsumsi

tayangan di televisi. Sekaligus untuk memberi sedikit gambaran kepada

Komisi Penyiaran Indonesia dalam mengevaluasi kebijakan penyiaran saat

ini.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini diperoleh dari seluruh Mahasiswa Jurnalistik semester 3

Angkatan 2018 Fakultas Dakwah dan Komunikasi berjumlah 106 Mahasiswa/i.

2. Sampel

Sampel penelitian ini sebagian besar Mahasiswa Jurnalistik Angkatan 2018,

kelas B yang berjumlah 28 Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Raden Fatah Palembang.

Page 10: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

9

G. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini mengacu kepada beberapa referensi mengenai penelitian

sejenis dengan judul yang dipilih. Telaah pustaka berisi hasil-hasil penelitian yang

terdahulu dan relevan dengan penelitian yang dilakukan agar tidak terjadi kesamaan

topik yang akan diteliti. Dalam penelitian komunikasi yang berberhubungan dengan

persepsi, penelitian mengambil beberapa referensi dan rujukan sebagai penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan kajian penelitian antara lain sebagai berikut : 8

Hartati (2011); dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Tayangan Sinetron

Remaja Di Televisi Terhadap Moralitas Remaja (Studi kasus peserta didik di SMA

Nasional Bandung)”. Yang isinya dari hasil pengolaan data dapat disimpulkan bahwa

banyaknya anggapan bahwa media televisi merupakan penyebab hilangnya moralitas

remaja pada masa kini.Diakui sisi buruk televisi, namun media ini dapat juga menjadi

sahabat yang berguna dalam member pengetahuan dan ketrampilan, serta hiburan

yang bermanfaat. 9

Selanjutnya, menurut Yossika Vidya Mayrizki (2012),dalam jurnalnya yang

berjudul “Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku Anak“. Hasil penelitiannya

menunjukkan televisi merupakan media yang keberadaanya sangat dekat dengan

kehidupan kita terutama dalam sebuah keluarga, kotak ajaib satu ini selalu menghibur

8Arroiji, K. H. Abdurrahman. Obsesi dengan tayagan televisi. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.1

9Hartati“Pengaruh Tayangan Sinetron Remaja Di Televisi Terhadap Moralitas Remaja (Studi kasus peserta didik di SMA Nasional Bandung)”. Skripsi (Bandung :Universitas INDONUSA ESA Unggul, 2011).

Page 11: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

10

kita dengan tayangan tayangannya. Tanpa kenal lelah televisi selalu menghadirkan

program program yang sangat bervariatif. Media satu ini sangat patuh pada

manusia,siap digunakan kapan saja hanya dengan menekan remot di tangan kita.

Memang banyak manfaat yang diberikan televisi salah satunya untuk memperoleh

informasi dari berbagai belahan dunia bahkan seluruh dunia, sehingga kita tidak

menjadi manusia yang kudet. Namun seiring berkembang pesatnya ilmu teknologi

khususnya dibidang pertelevisian, kotak ini bisa berubah menjadi makhluk buas yang

berbahaya yang sulit dijinakkan.Tanpa sadar keluarga kitalah yang akan menjadi

korbannya khususnya anak anak yang sedang dalam masa perkembangan. Maka dari

itu pengawasan orang tua sangat diperlukan dalam menggunakan media ini, agar

dapat meminilasir pengaruh buruk yang diberikan.10

Santika Oktaviani Fajrin (2017) skripsi yang berjudul: “Pengaruh Tayangan

Televisi Anak Jalanan SCTV Terhadap Perilaku Agresif pada Remaja (Suvei

Terhadap siswa-siswa MTs Manaratul Islam Jakarta)”. Dalam penelitian ini

menjelaskan tentang agar kita dapat mengetahui kondisi kognitif, afektif dan

behavioural pada siswi-siswa MTS Manaratul Islam Jakarta setelah menonton

tayangan sinteron anak Jalanan.11

Adapun persamaan antara penelitian ini dengan Kurniawan (2016). Yang

berujudul : “Dampak Tayangan Sinetron Balvier Terhadap Terhadap Perilaku

10 Skripsi Yossika Vidya Mayrizki. “Perilaku Media Telivisi Terhadap Perilaku Anak”. (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2013).

11 Skripsi Santika Oktaviani Fajrin. “Pengaruh Tayangan Televisi Anak Jalanan SCTV Terhadap Perilaku Agresif pada Remaja (Suvei Terhadap siswa-siswa MTs Manaratul Islam Jakarta)”. (Jakarta : Universitas Islam Negeri Syaruf Hidayatullah, 2017).

Page 12: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

11

Remaja Desa Cekok Dusun Jambean Kapubaten Ponorogo”. Yang menerangkan

mengenai persamaan terletak pada variabel dependen penelitiannya yaitu sama-sama

meneliti tentang perilaku perkembangan anak remaja. 12

Diego (2018) dalam skripsinya yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Universitas

Dharma Andalas Terhadap Tayangan Kekerasan di Televisi”. Hasil penelitiannya

dampak yang dirasakan dari tayangan kekerasn ditelevisi menjadi ketakutan dalam

kehidupan sekitar, ketakutan ini berasal dari stimulus yang terus menerus yang ia

dapat dari televisi, sehingga sulit untuk membedakan antara dunia televisi dengan

realitas sebenarnya. Tayangan kekerasan mengandung negatif dan berbahaya

terutama untuk perkembangan anak-anak.13

Adapun persamaan antara penelitian ini dengan Diego (2018). Yang berujudul :

“Persepsi Mahasiswa Universitas Dharma Andalas Terhadap Tayangan Kekerasan

di Televisi”. Yang menerangkan mengenai persamaan terletak pada variabel

dependen penelitiannya yaitu sama-sama meneliti tentang persepsi mahasiswa

terhadap tayangan yang di televisi.

Muthia Ayu Kartika Sari (2015), dalam skripsinya dengan judul “ Pengaruh

Tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala Terhadap Citra SCTV Dikalangan

Mahasiswa Fisip Ilmu Komunikasi Untag Surabaya”. Hasil penelitiannya adalah

sesuai dengan analisa koefisien korelasi menunjukkan bahwa variabel bebas tayangan

12 Skripsi Kurniawan. “Dampak Tayangan Sinetron Balvier Terhadap Terhadap Perilaku Remaja Desa Cekok Dusun Jambean Kapubaten Ponorogo”.(Ponorogo : Universitas Muhammadiyah, 2016).

13 Skripsi Diego,“Persepsi Mahasiswa Universitas Dharma Andalas Terhadap Tayangan Kekerasan di Televisi”. (Padang: Universitas Dharma Andalas Sumatera Barat, 2018).

Page 13: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

12

sinetron ganteng-ganteng serigala (X) ada pengaruh terhadap variabel terikat citra

SCTV dikalangan mahasiswa Fisip Ilmu Komunikasi (Y). dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh antara tayangan sinetron ganteng-ganteng serigala dan citra SCTV

yang ditandai dengan nilai interval korelasi 0,571 yang menunjukkan korelasinya

sangat kuat.14

Adapun persamaan antara penelitian ini dengan Muthia Ayu Kartika Sari

(2015). Yang berujudul : “Pengaruh Tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala

Terhadap Citra SCTV Dikalangan Mahasiswa Fisip Ilmu Komunikasi Untag

Surabaya”. Yang menerangkan mengenai persamaan terletak pada variabel dependen

penelitiannya yaitu sama-sama meneliti tentang tayangan sinetron.

H. Kerangka Teori

a. PERSEPSI

Menurut Walgito, Persepsi sebagai aktivitas seseorang dalam memberikan

kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu

berdasarkan informasi yang ditampilkan dari objek yang dipersepsi. Lebih

jelasnya persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu

informasi yang ditampilkan dari objek yang dipersepsikan.15 Tanggapan bisa

14 Skripsi Muthia Ayu Kartika Sari, “Pengaruh Tayangan Sinetron Ganteng-Ganteng Serigala Terhadap Citra SCTV Dikalangan Mahasiswa Fisip Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya”, (Surabaya: UNTAQ Surabaya, 2015).

15 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Andi Yogyakarta, 2004), hlm. 76.

Page 14: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

13

disebut juga sebagai persepsi. Menurut Desiderato, persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberi

makna pada stimuli yang inderawi.16

Ada tiga komponen utama dalam proses terjadinya persepsi menurut Alex

Sobur, yaitu :

1. Proses seleksi

Yaitu proses penyaringan informasi atau objek yang akan

dipersepsikan oleh panca indera, baik jenisnya dan intensitasnya.

2. Interprestasi (pemaknaan)

Ialah proses pengorganisasian informasi sehingga memiliki makna

bagi individu. Proses interpretasi dipengaruhi oleh berbagai factor,

seperti pengalaman masa lalu, system nilai yang dianut, motivasi,

kepribadian dan factor kognitif. Proses interpretasi juga bergantung pada

kemampuan individu untuk melakukan kategorisasi pada informasi yang

diterimanya, yaitu proses pereduksian informasi menjadi lebih

sederhana.

3. Rekasi

Ialah hasil dari proses interpretasi suatu informasi atau objek yang

telah diterjemahkan menjadi tingkah laku.17

16 Rakmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 50

17 Soelaeman, Munandar. Sosiologi : Suatu pengantar. (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2009), hlm. 16

Page 15: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

14

Sedangkan menurut Walgito faktor-faktor yang berperan dalam

mempengaruhi persepsi atau tanggapan sebagai berikut:

1. Adanya objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera,

atau pun dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf

penerima yang berperasn sebagai reseptor.

2. Adanya alat indera atau reseptor

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Selain reseptor, harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan rangsangan yang diterima reseptor ke susunan syaraf, yaitu

otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respon

yang diperlukan syaraf motoris.

3. Adanya perhatian

perhatian merupakan langkah pertama sebagai persiapan dalam

mengadakan persepsi, tanpa itu tidak akan terjadi persepsi. Lebih lanjut,

objek tanggapan dapat dibedakan atas objek manusia dan objek

nonmanusia. Objek tanggapan atau persepsi yang berupa manusia

disebut person perception atau social perception, sedangkan persepsi

yang objeknya non-manusia disebut non-social perception atau things

perception.

Syarat Terjadinya Persepsi

Page 16: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

15

Syarat timbulnya persepsi yakni, adanya objek, adanya perhatian sebagai

langkah pertama untuk mengadakan persepsi, adanya alat indra sebagai reseptor

penerima stimulus yakni saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus

ke otak dan dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk

mengadakan respon.Secara umum, terdapat beberapa sifat persepsi, antara lain

bahwa persepsi timbul secara spontan pada manusia, yaitu ketika seseorang

berhadapan dengan dunia yang penuh dengan rangsangan. Persepsi merupakan

sifat paling asli yang merupakan titik tolak perubahan. Dalam mempersepsikan

tidak selalu dipersepsikan secara keseluruhan, mungkin cukup hanya diingat.

Persepsi tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi atau bergantung pada konteks

dan pengalaman.18

Pengukuran Persepsi

Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap. Walaupun materi

yang diukur bersifat abstrak, tetapi secara ilmiah sikap dan persepsi dapat diukur,

dimana sikap terhadap obyek diterjemahkan dalam sistem angka. Dua metode

pengukuran sikap terdiri dari metode Self Report dan pengukuran Involuntary

Behavior.

1. Self Report merupakan suatu metode dimana jawaban yang diberikan

dapat menjadi indikator sikap seseorang. Namun kelemahannya adalah

18 Ibid., hlm. 67.

Page 17: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

16

bila individu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan maka tidak dapat

mengetahui pendapat atau sikapnya.

2. Involuntary Behavior dilakukan jika memang diinginkan atau dapat

dilakukan oleh responden, dalam banyak situasi akurasi pengukuran sikap

dipengaruhi kerelaan responden. Jika merujuk pada pernyataan diatas,

maka skala sikap dapat dipakai atau dimodifikasi untuk mengungkap

persepsi sehingga dapat diketahui apakah persepsi seseorang positif, atau

negatif terhadap suatu hal atau objek.19

b. TAYANGAN TELEVISI

Tayangan menurut bahasa adalah sesuatu yang ditayangkan

(dipertunjukkan), pertunjukkan (film, dan sebagainya) dan persembahan. Televisi

adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup

bersama suara melalui kabel dan ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang

mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektronik dan

mengkonversinya kembali kedalam cahaya dan suara yang dapat didengar.

Tayangan televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan

bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang

mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan

mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang

19 Ibid., hlm. 78.

Page 18: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

17

dapat didengar sehingga dapat dinikmati oleh banyak khalayak, baik untuk

hiburan, edukasi ataupun sebagai informasi.20

Televisi menurut Badjuri Adi,21 televisi adalah media pandang sekaligus

media pendengar (audio-visual), yang di mana orang tidak hanya memandang

gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna

narasi dari gambar tersebut. Sedangkan menurut Zoebazary Ilham,22 televisi

adalah alat penangkap siaran bergambar yang berupa audio visual dan penyiaran

videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tele

(jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena

pemirsa berada jauh dari studio tv.

Menurut pemikiran Rogers dalam proses difusi inovasi terdapat empat

elemen pokok, yaitu:

1. Inovasi; gagasan, tindakan, atau sesuatu yang dianggap baru. Hal tersebut

diatas menjelaskan begitu pesatnya perkembangan televisi dari tahun ketahun.

Sekarang, setelah masa lebih dari 100 tahun, media televisi telah berkembang

dengan sangat pesat dan bahkan telah menggeser media massa lainnya dalam

hal keunggulannya.

2. Saluran Komunikasi; “alat” untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari

sumber kepada penerima. Melalui surat kabar dan radio.

20 Effendy, M. I., Biologi Periklanan. (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nustama, 2002), hlm. 11921 Badjuri,adi. Jurnalistik televisi. (Yogyakarta : Graha Ilmia, 2010), hlm. 3922 Zaebazary, Ilham. Kamus istilah televisi dan film. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2010),

hlm. 255

Page 19: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

18

3. Jangka Waktu; Proses memutuskan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui

sampai memutuskan untuk menolaknya. Terciptanya televisi membutuhkan

waktu yang cukup lama. Namun jika dilihat dari penerimaan inovasi televisi,

saya rasa tidak ada banyak penolakan. Karena sejak munculnya televisi,

manusia pun terus berkembang dan tidak bisa dilepaskan dari media televisi.

c. PROGRAM TAYANGAN TELEVISI

Pengaruh siaran televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas

dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Menurut

Prof. Dr. R, Mar’at, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap,

pandangan, persepsi, dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan

oleh pengaruh psikologis dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan

menghipnotis penonton, sehingga mereka terhanyut dalam keterlibatan akan

kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi.

Frank Jefkins (Effendy) menyebutkan ada sejumlah karakteristik khusus

dalam program acara, yaitu :23

1. Selain menghasilkan suara, televise juga menghasilkan gerakan, visi dan

warna.

2. Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.

23 Effendy, M. I., Biologi Periklanan. (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nustama, 2002), hlm.105-108

Page 20: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

19

3. Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu

yang Nampak haruslah dibuat semenarik mungkin. Sedangkan program

acara televise terdiri dari :

a) Belutin berita nasional, seperti : siaran berita atau bulletin berita

regional yang dihasilkan oleh system televisi swasta local.

b) Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah

actual secara lebih mendalam

c) Program-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar

ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam atau

luar negeri.

d) Program acara mengenai topik-topik khusus yang bersifat

informative, seperti : acara memasak, berkebun, dan acara kuis.

e) Acara drama : terdiri dari : sinetron,sandiwara, komedi, film dan

lain sebagainya.

f) Acara mucik : seperti konser music pop, music rock, dangdut, klasik

dan lain sebagainya

g) Acara bagi anak-anak seperti penayangan film kartun

h) Acara-acara keagamaan, seperti : siraman rohani, acara ramadhan

dan hari-hari besar keagamaan lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pemgalaman.

Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indera yang dimiliki, tetapi dengan

menonton audiovisual, akan mendapatkan 10% dari informasi yang diperoleh

Page 21: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

20

sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan (Stimulated

Experience) dari media audiovisual tadi.24

d. SINETRON

Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik, disebut juga opera

sabun atau daytime serial, drama yang menyajikan berbagai tokoh secara

bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri

tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesinambungan.25

Sinetron atau “Sinema Elektronik” adalah film cerita yang dibuat untuk

media televise.26 Di Indonesia, istilah sinetron pertama kali dicetuskan oleh

Bapak Soemardjono, salah satu pendiri Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Sinetron adalah sebuah tayangan sinema berseri yang ditonton melalui media

elektronik yaitu televisi. Sinetron berbeda dengan film. Sinetron berseri bisa

dibuat sampai berpuluh-puluh episode bahkan ratusan episode, tetapi film

adalah sebuah tayangan lepas yang berdurasi pendek.

Menurut Darwanto Sastro Subroto, Sinetron adalah sekumpulan konflik-

konflik yang disusun menjadi suatu bangunan cerita yang dituntut untuk dapat

menganalisa gejolak batin, emosi dan pikiran yang penayangannya di media

televisi. Televisi yang merupakan salah satu media untuk menyampaikan

pesan sosial, politik, agama dan beberapa kepentingan lainnya dengan

24 Darwanto, Televisi sebagai media pendidikan. (Jakarta : Pustaka Pelajar, 2007),hlm. 11925 Latief, Rusman & Yusiatie Utud, Siaran televise non drama.(Jakarta : Prenada Media, 2013),

hlm. 20226 Abdul Wahid dan Muhammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), )Bandung : PT.

Radika Aditama, 2002), hlm. 1-2

Page 22: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

21

berbagai cara, seperti dakwah yang disampaikan lewat media televisi dengan

format acara dialog, kuis, ceramah agama, iklan dan sinetron. Dari sekian

banyak acara yang ada di televisi, paket sinetron tampaknya paling sering

mendapat sambutan hangat dari pemirsa. Ini menandakan, perhatian pemirsa

terhadap sinetron sangat luar biasa.

e. Teori Kultivasi

Dalam konsep teori kultivasi mencerminkan adanya kategorisasi

audiens kedalam dua jenis penikmat televisi, yakni "penonton berat/pecandu

televisi" dan "penonton ringan". Pecandu berat televisi (heavy viewers), yakni

pecandu berat televisi yang seakan-akan dia lebih terpengaruh atau lebih

percaya kepada realitas yang dibentuk oleh media dibandingkan dengan

kepercayaannya terhadap realitas yang dia alami sendiri secara langsung.

Kelompok penonton yang termasuk kategori berat, umumnya memiliki akses

dan kepemilikan media yang lebih terbatas. Hal itulah yang menyebabkan

mereka mengandalkan televisi sebagai sumber informasi dan hiburan mereka.

Karena keterpakuan pada satu media ini, membuat keragaman dan alternatif

informasi yang mereka miliki menjadi terbatas. Itulah sebabnya kemudian

mereka membentuk gambaran tentang dunia dalam pikirannya sebagaimana

yang digambarkan televisi.

Sedangkan penonton ringan (light viewers) cenderung menggunakan

jenis media dan sumber informasi yang lebih bervariasi (baik komunikasi

bermedia maupun sumber personal. Kelompok penonton yang termasuk

Page 23: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

22

kategori ringan, umumnya memiliki akses media yang lebih luas, sehingga

sumber informasi mereka menjadi lebih variatif. Karena kenyataan ini, maka

pengaruh televisi tidak cukup kuat pada diri mereka.

Menurut teori ini, media massa khususnya televisi diyakini memiliki

pengaruh yang besar atas sikap dan perilaku penontonnya (behavior effect).

Pengaruh tersebut tidak muncul seketika melainkan bersifat kumulatif dan

tidak langsung. Inilah yang membedakan teori ini dengan The Hypodermic

Needle Theory, atau sering juga disebut The Magic Bullet Theory, Agenda

Setting Theory, Spiral Of Silence Theory. Lebih lanjut dapat dikemukakan

bahwa pengaruh yang muncul pada diri penonton merupakan tahap lanjut

setelah media itu terlebih dahulu mengubah dan membentuk keyakinan-

keyakinan tertentu pada diri mereka melalui berbagai acara yang ditayangkan.

Satu hal yang perlu dicermati adalah bahwa teori ini lebih cenderung

berbicara pengaruh televisi pada tingkat komunitas atau masyarakat secara

keseluruhan dan bukan pada tingkat individual.

Secara implisit teori ini juga berpendapat bahwa pemirsa televisi

bersifat heterogen dan terdiri dari individu-individu yang pasif yang tidak

berinteraksi satu sama lain. Namun mereka memiliki pandangan yang sama

terhadap realitas yang diciptakan media tersebut.

I. Metode Penelitian

Page 24: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

23

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode

ini merupakan suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan

terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian deskriptif tidak

memerlukan administrasi yang kaku, seperti keharusanpengontrolan terhadap suatu

perlakuan. Dalam penelitian deskriptif kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji

hipotesis tertentu, tapi lebih menggambarkan “apa adanya” tentang suatu objek dalam

social setting. Kata deskriptif berasal dari bahasa latin “deskriptivus” yang berarti

uraian.27

Penelitian kualitatif deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai tindakan

yang tampak oleh kasat mata saja, sebagaimana dikatakan Bailey, penelitian kualitatif

deskriptif selain mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang berbagai

fenomena sosial yang ditemukan, juga harus mendeskripsikan hal-hal yang bersifat

spesifik yang dicermati dari sudut kemengapaan dan kebagaimanaan terhadap suatu

realitas yang terjadi terhadap perilaku yang ditemukan di permukaan maupun yang

tersembunyi dari perilaku yang ditunjukan.

Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh keadaan yang

terjadi pada subjek penelitian yaitu Mahasiswa Jurnalistik Angkatan 2018 Fakultas

Dakwah UIN Raden Fatah Palembang. Dengan metode ini peneliti mendeskripsikan

keadaan gejala dengan “ada adanya” sesuai dengan realitas yang ada di lapangan

27 Mukhtar, Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. (Jakarta : GP. Press Group, 2013), hlm. 10-11

Page 25: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

24

tentang persepsi Mahasiswa Jurnalistik B angkatan 2018 Fakultas Dakwah UIN

Raden Fatah Palembang mengenai Tayangan Sinetron Anak Langit.

1. Jenis penelitian

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk pemaparan atau penjelasan

yang tidak melibatkan perhitungan statistika. Data kualitatif diperoleh

melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,

dokumentasi, maupun observasi. Data kualitatif berfungsi untuk

mengetahui kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti.28

b. Pendekatan penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

artinya penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan, menggambarkan

dan menguraikan pokok permasalahan yang hendak di bahas dalam

penelitian, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif.29

2. Sumber data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan

pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

yang sudah ada.28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta,

2009),hlm. 129 Annur, Saipul.Metodologi Penelitian Pendidikan. (Palembang : Grafika Telindo Press, 2008),

hlm. 129

Page 26: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

25

1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari objek.30 Menurut

Umar, data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan atau data dari hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Pada penelitian

ini data sekunder yang peneliti dapat adalah melalui dokumen

seperti buku-buku referensi, sirus internet, maupun lainnya yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian. Karena tujuan utamanya adalah memperoleh data sebanyak

mungkin, guna mendapat hasil penelitian yang relevan. Semua jenis data

diperlukan untuk menunjang sebuah penelitian. Hal ini berkaitan dengan

bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang

digunakan. Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu

wawancara mendalam dan studi pustaka.31

30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta, 2009),hlm. 82-83

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 62

Page 27: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

26

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dkoumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data

merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa

alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket

terbuka/tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari

semua teknik-teknik penelitian sosial. Ini karena bentuknya yang

berasal dari interaksi verbal peneliti dan informan. Wawancara juga

dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapat

informasi (data) dari informan dengan cara bertanya langsung secara

tatap muka (face to face), namun teknik wawancara ini dalam

perkembangannya tidak harus dilakukan secara berhadapan langsung,

melainkan juga dapat menggunakan sarana komunikasi lain seperti

telepon dan internet.32

Teknik wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono,

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

32 Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. (Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2011), hlm. 108

Page 28: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

27

dalam suatu tertentu. Wawancara mendalam merupakan proses

menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas, dengan

masalah serta fokus penelitian diarahkan pada pusat penelitian.33

Mempunyai tujuan tertentu agar tidak menjadi suatu percakapan

yang tidak sistematis. Oleh karena itu, peneliti yang melakukan

wawancara mempunyai tiga kewajiban, yaitu: memberitahu informan

tentang hakikat penelitian, pentingnya kerjasama antara informan dan

peneliti menghargai informan tersebut atas kerjasamanya,

memperoleh informasi dan data yang diperlukan. Kegunaan atau

manfaat dilakukannya wawancara mendalam yaitu: topik/pembahasan

masalah bersifat kompleks atau sangat sensitif, mampu menggali

informasi yang lengkap dan mendalam mengenai sikap, pengetahuan,

dan pandangan informan pada suatu masalah atau pembahasan

penelitian.

b. Studi Pustaka

Penelitian ini melakukan studi pustaka dengan sumber-sumber

yang terkait dengan penelitian ini. Studi pustaka yakni adalah metode

pengumpulan data dengan mencari informasi lewat buku, majalah,

Koran, literatur lainnya yang bertujuan untuk membentuk sebuah

landasan teori.

33 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.231

Page 29: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

28

c. Tehnik dokumentasi

Yaitu tehnik ini digunkan untuk mengumpulkan data yang

objektif.

4. Pengolahan dan Analisis data

a. Pengolahan data

Dalam penelitian ini menggunakan cara pengolahan data non-statistik,

karena data yang digunakan adalah data kualitatif. Dengan cara setelah

data lapangan terkumpul yaitu diperiksa keabsahannya dan keaslihannya

kemudian dilakukan pengeditan, selanjutnya data tersebut diklarifikasikan

sesuai dengan aspek-aspek masalah yang ada.34

Keabsahan Pemeriksaan terhadap data pada dasarnya, selain

digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian

kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur

yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.35

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian

yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk

menguji data yang diperoleh. Uji analisis data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji, (credibility, transferability, dependability, dan

confirmability).36 Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk

34 Annur, Saipul.Metodologi Penelitian Pendidikan. (Palembang : Grafika Telindo Press, 2008), hlm.193

35 Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 320

36 Sugiyono, Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 270

Page 30: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

29

mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek

penelitian.37 Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini

selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk

memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat

berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena

itu triangulasi bersifat reflektif.38

Denzin, membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada

penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya

menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun menurut

Nasution untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah

sebagai berikut :

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

37 Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 330

38 Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung : Tarsito, 2003), hlm. 115

Page 31: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

30

b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi

c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

b. Analisis data

Menurut Miles dan Huberman dalam, terdapat tigas tehnik analisis

data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian

berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul. Dalam

Sugiyono dijelaskan bahwa: 39

1. Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data

kualitatif, reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir

dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantitatif data.

39 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm 91-92

Page 32: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

31

2. Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data

kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan

informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya

penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks

naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan

bagan.40

3. Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data

kualitatif. Upaya penarikan kesimpulan penelitian dilakukan peneliti

secara terus-menerus. Sejak permulaan pengumpulan data, penelitian

kualitatif mulai mencari benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola

(dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Jika kesimpulan

sementara itu sudah didukung bukti-bukti valid dan konsisten, maka

kesimpulan dikembangkan lebih kokoh lagi.41

J. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka teori, dan sistematika pembahahasan.

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm 95

41 Ibid., hlm 99

Page 33: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

32

BAB II KAJIAN TEORI, membahas mengenai Pengertian persepsi, proses

terjadinya persepsi, faktor yang mempengaruhi persepsi, objek persepsi, sifat

persepsi, konsep persepsi, persepsi mahasiswa terhadap tayangan. Pengertian

tayangan televisi, Karakteristik televisi, daya tarik televisi, dampak tayangan

televisi, program tayangan televisi dan sinetron. Komunikasi massa, televisi sebagai

media massa, fungsi dan disfungsi media massa, teori keterpaksaan media massa

dan teori Uses and Grantification.

BAB III  Memberikan gambaran umum pada Mahasiswa Jurnalistik

Fakultas Dakwah UIN Raden Fatah Palembang. Meliputi : gambar hasil

penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.

BAB IV. Analisis data dan hasil temuan dalam bab ini dikemukakan yang

berkaitan dengan Persepsi Mahasiswa Jurnalistik Terhadap Tayangan Sinetron

Anak Langit (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik B Angkatan 2018)

BAB V. Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Persepsi

1. Persepsi

Secara etimologi, persepsi atau perception berasal dari bahasa Latin

perception : dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Menurut

Bimo Walgito persepsi merupakan suatu proses penginderaan, yaitu merupakan

Page 34: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

33

proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut

proses sensoris. Namun proses itu tidak berarti begitu saja, melainkan stimulus

tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu

proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan merupakan proses

pendahuluan dari proses persepsi.42

Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap

stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi

itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang

diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon

yang integrated dalam diri individu.43

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, serta

proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.44 Menurut Mulyana persepsilah

yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan

semakin sering mereka berkomunikasi dan sebagai konsekuensinya, semakin

cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Hal ini tidak

jauh berbeda dengan pendapat Suranto Aw yang juga menyatakan bahwa

persepsi merupakan inti komunikasi. Persepsi memiliki peran yang sangat

penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya, kecermatan dalam 42 Walgito, Bimo. Pengantar Psikolog Umum. (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2010), hlm. 99.43 Ibid.,hlm 100.44 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2007), hlm. 179

32

Page 35: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

34

mempersepsi stimuli inderawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi.

Sebaliknya, kegagalan dalam mempersepsi stimuli, menyebabkan mis-

komunikasi.

Menurut Deddy Mulyana, persepsi merupakan proses yang memungkinkan

suatu organism menerima dan menganalisis informasi. Sedangkan menurut

Jenifer Foller persepsi merupakan proses mental yang digunakan untuk

mengenali rangsangan.45 Persepsi merupakan proses dimana sensasi yang

diterima oleh seseorang dipilih dan dipilih, kemudian diatur dan kemudian di

interpretasikan.46

Dari beberapa pendapat diatas mengenai persepsi, dapat diambil kesimpulan

bahwa persepsi mahasiswa adalah suatu pandangan atau pengertian, proses

sebagai penerimaan, pengorganisasian mahasiswa yang dalam penelitian di sini

adalah tentang komunikasi interpersonal yang dilakukan peneliti dalam

menerima dan mendapatkan persepsi dari setiap mahasiswa Jurnalistik B

Fakultas Dakwah Angkatan 2018.

Adapun pemahaman mengenai persepsi diatas, demikian Alex Sobur

membagi proses persepsi menjadi 3 tahap, antara lain :47

a. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari

luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

45Ibid., hlm. 18046 Ristiyanti, Prasetijo. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta : Andi, 2005), hlm. 6747 Alex, Sobur. Psikologi Umum. (Bandung : Pustaka Setia, 2003), hlm. 446

Page 36: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

35

b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga

mempunyai arti bagi seseorang.

Dalam fase ini rangsangan yang diterima selanjutnya

diorganisasikan dalam suatu bentuk. Interpretasi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yakni pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut,

motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Namun, persepsi juga bergantung

pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian

informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang

kompleks menjadi sederhana.

c. Reaksi, yaitu tingkah laku setelah berlangsung proses seleksi dan

interpretasi.

Berdasarkan pengertian yang diuraikan oleh para pakar, dapat

disimpulkan bahwa persepsi adalah sesuatu proses pengorganisasian dan

penafsiran rangsangan yang menyangkut hubungan manusia dengan

lingkungannya yang diperoleh dengan pengindraan, sehingga

memunculkan makna tentang objek tersebut. Pada intinya persepsi

dimulai dari stimulasi dan kemudian di interpretasikan. Input sensorik

yang diterima oleh manusia merupakan data awal (mental) yang

kemudian diproses dan diolah kemudian di interpretasikan menjadi

persepsi. Sebuah tayangan ditelevisi mengandung stimulasi yang

beragam. Keseluruhan penampakan seperti pemilihan tokoh pemain

tayangan sinetron, pengambilan gambar, efek suara, diterima oleh

Page 37: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

36

masing-masing indera sehingga sebuah tayangan sinetron memunculkan

makna di hati pemirsanya.

2. Proses terjadinya persepsi

Menurut Devito tahap-tahap dalam proses persepsi tidaklah saling

berpisah benar. Dalam kenyataan, prosesnya bersifat kontinu, bercampur-

baur dan bertumpang-tindih satu sama lain yang dapat digambarkan seperti

gambar di bawah ini, yaitu :48

Gambar 1. Proses terjadinya persepsi

Pada tahap pertama, alat-alat indera distimulasi (dirangsang), tahap

kedua lalu rangsangan terhadap alat indera diatur menurut berbagai prinsip,

yaitu prinsip proksimitas (proximity) dan kelengkapan (closure). Tahap yang

ketiga adalah stimulasi alat indera tersebut ditafsirkan (dievaluasi).

Hal ini sejalan dengan pendapat BimoWalgito yang menyatakan

bahwa :49

“Proses terjadinya proses dimulai dari adanya objek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indra. Stimulus yang diterima alat indra diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa

48Devito, Joseph. Komunikasi Antarmanusia. (Jakarta : Professional Books, 1997), hlm. 7549 Walgito, Bimo. Pengantar Psikolog Umum. (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2010), hlm.102

Terjadinya

stimulasi

alat indera

Stimulasi

alat indera

diatur

Stimulasi alat

dievaluasi-

ditafsirkan

Page 38: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

37

yang di raba. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.”

3. Faktor yang mempengaruhi persepsi

Dalam proses persepsi individu tidak hanya menerima satu stimulus

saja, tetapi individu menerima bermacam-macam stimulasi yang datang dari

lingkungan. Tetapi tidak semua stimulus akan diperhatikan atau akan diberi

respon. Individu mengadakan seleksi terhadap stimulasi yang mengenainya

dan disini berperannya perhatian. Sebagai akibat dari stimulasi yang dipilih

dan diterima oleh individu, individu menyadari dan memberikan rerspon

sebagai rekasi terhadap stimulus tersebut.50

Menurut Rahmat ada 4 faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu :51

1) Perhatian

Perhatian yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian

stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran disaat stimuli lainnya

melemah. Perhatian terjadi jika kita mengkonsentrasikan pada

salah satu alat indera kita dan mengesampingkan masukan-

masukan melalui alat indera lain. Perhatian dibentuk oleh faktor

internal dan eksternal.

Adapun faktor eksternal terdiri dari :

a) Intensitas stimuli

50 Ibid., hlm. 9051Jalaluddin, Rahmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.

52

Page 39: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

38

Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol

dari yang lain.

b) Gerakan

Seperti organism yang lain manusia secara visual

tertarik pada objek-objek yang bergerak, intensitas

stimuli. Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih

menonjol dari stimuli yang lain.

c) Kebaruan (novelty) adalah hal-hal yang baru, yang luar

biasa, yang berbeda akan menarik perhatian.

d) Perulangan adalah hal-hal yang disajikan berkali-kali,

bila disertai dengan sedikit variasi akan menarik

perhatian.

Sedangkan faktor internal terdiri dari :

a) Faktor biologis (kebutuhan manusia)

b) Faktor sosiopsikologis (sikap, kebiasaan dan kemauan)

2) Faktor fungsional

Menurut Rakhmat faktor fungsional berasal dari

kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk

apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.52

3) Faktor struktural

52 Jalaluddin, Rahmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 55-58

Page 40: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

39

Faktor struktural menurut Rakhmat semata-mata dari

stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada

sistem saraf individu.

4) Memori

Memori menurut Schlessinger dan Groves adalah sistem

yang berstruktur, yang menyebabkan organism sanggup

merekam fakta-fakta tentang dunia dan menggunakan

pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.53

Mussen dan Roxenzweing mengemukakan bahwa secara

singkat memori melewati tiga proses yakni perekaman,

penyimpangan, pemanggilan sebagai berikut :54

a) Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui

reseptor indera dan sirkuit saraf internal

b) Penyimpanan (storage), proses yang kedua adalah

menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita,

dalam bentuk apa dan dimana. Penyimpanan bisa aktif atau

pasif. Kita menyimpan secara aktif, bila kita menambahkan

informasi tambahan kita mengisi informasi tidak lengkap

dengan kesimpulan kita sendiri.

53Ibid.,hlm. 6354 Ristiyanti, Prasetijo. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta : Andi, 2005), hlm. 75

Page 41: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

40

c) Pemanggilan (retrieval) dalam bahasa sehari-hari,

mengingat lagi adalah menggunakan informasi yang

disimpan.

Hampir sama seperti yang dikemukakan Rahmat, faktor yang

mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang namun

Prasetidjo membaginya dalam sub yang lebih ringkas yaitu:

1) Faktor internal meliputi :a. Pengalaman b. Kebutuhan saat itu c. Nilai-nilai yang dianutd. Ekspektasi/pengharapan

2) Faktor eksternal meliputi :a. Tampilan produk tayangan sinetronb. Sifat-sifat stimulus

4. Objek persepsi

Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa objek dapat

dibedakan atas objek yang non manusia dan manusia. Objek persepsi

yang berjudul manusia ini disebut person perception atau juga ada

yang menyebutkan sebagai social perception. Pada objek persepsi

manusia, manusia yang dipersepsi mempunyai kemampuan-

kemampuan, perasaan ataupun aspek-aspek lain seperti halnya pada

orang yang mempersepsi. Orang yang dipersepsi akan dapat

mempengaruhi pada orang yang mempersepsi. Karena itu pada objek

persepsi, yaitu manusia yang dipersepsi, lingkungan yang

Page 42: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

41

melatarbelakangi objek persepsi dan perseptor sendiri akan sangat

menentukan dalam hasil persepsi.55

Dari pendapat tersebut bisa dikatakan bahwa orang yang

dipersepsi dalam penelitian ini adalah mahasiswa sebagai peneliti,

sedangkan orang yang mempersepsi dalam penelitian ini adalah

rekan mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah Tahun Akademik

2018/2019, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang

dipersepsi (dalam hal ini adalah mahasiswa yang meneliti) dapat

mempengaruhi orang yang mempersepsi (Mahasiswa) Jurnalistik

Fakultas Dakwah Tahun Akademik 2018/2019.

5. Sifat persepsi

Beberapa hal yang patut kita pelajari menyangkut persoalan

dalam persepsi ini, Mulyana mengungkapkan hal-hal berikut :

a) Persepsi berdasarkan pengalaman

Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka

mengenai realitas (sosial) yang telah dipelajari (pengalaman).

Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek

jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut

berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip.

b) Persepsi bersifat selektif

55 Walgito, Bimo. Pengantar Psikolog Umum. (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010), hlm.108-109

Page 43: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

42

Alat indera kita bersifat lemah dan selektif (selective

attention). Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian

orang lain atau sebaliknya. Atensi kita pada suatu rangsangan

merupakan faktor utama yang menentukan selektivitas kita atas

rangsangan tersebut.

c) Persepsi bersifat dugaan

Oleh karena data yang kita perolah mengenai objek lewat

penginderaan tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan

langsung pada kesimpulan. Seperti proses seleksi, langkah ini

dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh

seperangkat rincian yang lengkap kelima indera kita.

d) Persepsi bersifat evaluatif

Tidak ada persepsi yang bersifat objektif, karena masing-

masing melakukan interpretasi berdasarkan masa lalu dan

kepentingannya. Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis

yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan penghargaan

persepsi bersifat pribadi dan subjektif yang digunakan untuk

memaknai persepsi.

e) Persepsi bersifat kontekstual

Konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat.

Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang,

Page 44: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

43

suatu objek atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur

kognitif, penghargaan dan oleh karenanya juga persepsi kita.

6. Persepsi mahasiswa terhadap tayangan

Persepsi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Para pakar

ahli menyebutkan ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi

manusia. Menurut Mulyana persepsi manusia terbagi menjadi 2 yaitu

persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap

manusia. Dalam penelitian ini tentunya yang dibahas adalah persepsi

terhadap seseorang.56

Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada

seberapa banyak energi atau perceptual vigilance mempersepsi.

Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang (individu)

untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan

sebagai minat seseorang.

B. Pengertian Tayangan Televisi

Televisi merupakan media yang paling cepat mengalami perkembangan

teknologi. Melalui televisi, masyarakat dapat mengetahui kejadian yang

terjadi di luar sana, baik kejadian yang terjadi di Indonesia maupun di luar

negeri. Hampir tidak ada berita yang tidak dapat diketahui oleh masyarakat

karena televisi. Masyarakat Indonesia khususnya dapat menikmati suguhan

56 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 184

Page 45: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

44

acara-acara yang ditayangkan baik televisi pemerintah maupun swasta. Untuk

acara televisi swasta saat ini, cukup disenangi dihampir semua lapisan

masyarakat.57

Menurut RuediHofmann, menyatakan bahwa televisi dapat diartikan

sebagai pemancar televisi yang berfungsi untuk mengubah dan memancarkan

sinyal-sinyal gambar secara bersama-sama dengan sinyal suara sehingga

sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak jauh.

Menurut Kuswandi dalam Syarief, televisi dapat menguasai ruang dan jarak,

mencapai sasaran yang sangat luas, memiliki nilai aktualitas terhadap suatu

berita dan informasi yang sangat tepat, cepat dan audiovisual yang dapat

meningkatkan pemahaman seseorang akan informasi yang di tayangkan.58

1. Karakteristik televisi

Di dalam buku Elvinaro, karakteristik televisi dibagi kedalam tiga

jenis sebagai berikut :

1) Audiovisual

Jika dibandingkan dengan media penyiaran lainnya televisi

memiliki suatu kelebihan, yaitu dapat di dengar sekaligus dilihat.

Oleh karena itu, televise dapat dikatakan sebagai media massa

elektronik audiovisual. Walaupun demikian, bukan berarti gambir

57 Hofmann, Ruedi. Dasar-Dasar Apresiasi Program Televisi: Menjadikan Televisi Budaya Rakyat . (Jakarta: PT Grasindo. 1999), hlm. 9

58Andi Alimudin Unde,M.SI. Televise dan Masyarakat Pluralistik. (Jakarta : Prenada Group, 2014), hlm.11

Page 46: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

45

lebih penting dari kata-kata, akan tetapi keduanya harus ada

kesesuaian yang baik.

2) Berpikir dalam gambar

Terdapat dua tahapan yang dilakukan pada proses berpikir dalam

gambar. Pertama, visualisasi (visualization) yaitu menerjemahkan

kata-kata yang memiliki gagasan yang menjadi gambar secara

individual. kedua, picturization (penggambaran) yaitu suatu kegiatan

merangkai gambar-gambar yang dilakukan dengan sedemikian rupa

sehingga kontinuitasnya dapat mengandung arti atau makna tertentu.

3) Pengoprasian lebih kompleks

Jika dibandingkan dengan siaran radio, siaran televisi jauh lebih

kompleks serta lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang

digunakan dalam siaran televisi pun lebih banyak serta dalam

mengoperasikannya pun lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-

orang yang memiliki kemampuan dibidang itu dan harus diteliti.

2. Fungsi Televisi

Televisi merupakan alat elektronik yang bisa memberikan pesan

kepada khalayak yang menontonnya. Kini televisi menjadi bagian hidup

bagi khalayak dan merupakan bagian yang terpenting sebagai sarana

untuk berinteraksi satu sama lainnya dalam berbagai hal yang

menyangkut perbedaan dan persamaan persepsi tentang adanya suatu isu

yang berkembang dan terjadi diberbagai belahan bumi ini.

Page 47: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

46

Kehadiran suatu teknologi pasti akan memberikan manfaat yang

banyak bagi penggunanya, begitu pula dengan televisi. Beberapa fungsi

televisi yang diungkapkan oleh Hofman tentang lima teori fungsi televisi

yaitu diantaranya:

a) Fungsi informasi, dimana fungsi sebenarnya televisi adalah mengamati kejadian dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. Informasi-informasi diberitakan dengan kebutuhan manusia, seperti informasi cuaca, finansial, ataupun produk barang.

b) Berhubungan, televisi tidak berkesinambungan, tetapi dapat pula menghubungkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan lainnya secara lebih mudah daripada sebuah dokumen tertulis.

c) Menyalurkan kebudayaan, televisi tidak hanya mencari tetapi ikut juga mengembangkan kebudayaan. Fungsi ini juga disebut fungsi pendidikan.

d) Hiburan, saat ini hiburan semakin dianggap sebagai kebutuhan manusia, dimana tanpa hiburan manusia tidak dapat hidup wajar.

3. Daya tarik televisi

Teleisi memiliki daya tarik yang kuat. Jika radio mempunyai

daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata, music dan sound

effect, maka Televisi selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur

visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan

gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada

pemirsa. Daya tarik ini selain dinikmati di rumah dengan aman dan

nyaman. Selain itu, televisi juga dapat menyajikan berbagai program

lainnya yang cukup variatif dan menarik untuk dinikmati masyarakat.

Page 48: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

47

Daya tarik merupakan sikap yang membuat orang senang akan

objek siuasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang

dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenanginya itu.59

4. Kelebihan dan Kekurangan Televisi

Menurut Skomis, kelebihan televisi yang paling terlihat adalah

memberikan gambaran berupa video apabila dibandingkan dengan

media massa lainnya seperti radio, majalah, surat kabar, buku dan

lain sebagainya. Sehingga televisi tampak memberikan sifat yang

sangat istimewa. Sehingga setiap televisi dikatakan sebagai gabungan

dari media dengan gambar. Baik bersifat informative, hiburan,

maupun pendidikan ataupun bahkan penggabungan antara ketiga

unsur tersebut.

Menurut Syahputra, terdapat empat kelebihan televise, sebagai

berikut :60

a) Mampu menguasai jarak serta waktu, karena teknologi

televisi menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel-

kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit.

b) Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup

besar, nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau

pemberitaan cukup cepat.

59Syaiful Halim. Postkomodifikasi Media. (Yogyakarta : Jalasutra, 2001), hlm. 5960Iswandi, Syahputra.Jurnalistik Infotaiment : kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi.

(Jogjakarta : Pilar Media,2006), hlm.70-71

Page 49: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

48

c) Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal

ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang

bergerak (ekspresif).

d) Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih

singkat, jelas dan sistematis.

Menurut Syahputra, terdapat empat kekurangan televisi,

sebagai berikut :

a) Media televisi terikat waktu tontonan.b) Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan

sosial secara langsung dan vulgar c) Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek

psikologis mssa.

5. Dampak Tayangan televisi

Media televisi sebagaimana media massa lainnya berperan

sebagai alat informasi, hiburan, control sosial dan penghubung wilayah

secara strategis. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi

peran media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan di

intepretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Serta

dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena

tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi pesan acara

televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan

kondisi pemirsa pada saat menonton televisi.

Page 50: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

49

Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu

acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting

bagi khalayak. Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi

terhadap pemirsa :

a) Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa

untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi

yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.

b) Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendiaktual

yang di tayangkan televisi.

c) Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial

budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan

dalam kehidupan pemirsa sehari-hari.

C. Sekilas Program Tayangan televisi dan Sinetron Anak Langit

Tayangan adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara,

gambar atau suara gambar (yang berbentuk grafis/karakter) baik yang

bersifat interaktif atau tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran.

Sinetron Anak Langit merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan

oleh stasiun televisi SCTV. Sinetron ini diproduksi oleh rumah produksi

SinemArt dan hampir sama dengan tayangan sinteron Anak Jalanan.

Sinetron ini tayang untuk pertama kalinya pada tanggal 21 Februari 2017

yang sudah mencapi 200 lebih episode. Sinetron ini tayang setiap hari

dalam seminggu dengan slot tayang pada jam prime time yaitu pada

Page 51: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

50

pukul 20.00wib sampai dengan Pukul 22.00wib. Serial Anak Langit

menceritakan tentang 3 anak motor yaitu Ammar Zoni berperan sebagai

Al. Dia tinggal dip anti asuhan bersama dua teman lainnya yitu Andra

(Caesar Hito) dan Kei (Cemal Faruk). Panti asuhan itu milik Babe Rozaq

(Fathir Mucthar) dan Nyak Ida (Mega Aulia).

Al merupakan singkatan dari Anak Langit. Ternyata ia ditemukan

oleh Babe Rozaq di jalan depan masjid saat ia masih bayi. Babe Rozaq

menganggap Al adalah anak kiriman dari langit untuk dirinya dan Nyak

Ida karena saat itu mereka belum memiliki momongan. Babe Rozaq dan

Nyak Ida akhirnya membesarkan Al bersamasama di panti asuhannya.

Ketika Al sudah dewasa dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang

yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Al pun mempunyai hobi yang

menantang bagi kalangan awam yaitu balapan motor. Andra dan Kei pun

mengikuti jejak Al yang mempunyai hobi balapan motor. Ketiganya pun

bergabung di sebuah gengmotor Rainbow. Al merupakan salah satu ketua

geng motor Rainbow tersebut. Ternyata ada beberapa gengmotor yang

tidak suka dengan kehadiran geng motor Rainbow, salah satunya adalah

geng motor Antrax.

Semenjak terjun dalam hobi balapan motornya Al bertemu dengan

sosok wanita yang bernama Vika (Ranty Maria). Vika sendiri adalah adik

dari anggota gengmotor yang sudah meninggal,Reno. Kepincut dengan

kecantikan Vika, Al berusaha untuk mendapatkan cintanya. Berbagai cara

Page 52: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

51

dilakukan Al demi meraih hati Vika. Namun muncul Rimba (Dylan Carr)

yang ternyata jatuh hati juga kepada Vika. Rimba yang juga merupakan

ketua geng motor Antrax berusaha mendapatkan perhatian Vika.Tidak

hanya itu, persaingan antar geng motor membuat Rimba berusaha

menyingkirkan Al. Terkadang pertikaian antara Al dan Rimba dibawa

kedalam pertandingan laga Mixed Martial Arts (MMA).

Dipertengahan episode sosok Al dibuat menghilang dengan Al

diceritakan tiba-tiba kabur dari rumah tanpa alasan yang jelas dan

kemudian digantikan dengan sosok baru yang bernama Hiro. Hiro

merupakan juara laga Mixed Martial Arts (MMA), ia merupakan sosok

yang tidak tergabung dalam geng motor seperti Al dan Rimba.

Dikabarkan sosok Hiro merupakan sosok yang menengahi antara geng

motor Rainbow dengan geng motor Antrax. Namun kemudian Hiro dekat

dengan anggota geng motor Rainbow serta dengan Babe Rozaq dan Nyak

Ida. Dengan munculnya sosok Hiro tidak membuat pertikaian antar geng

motor Antrax dan Rainbow berhenti.

D. Episode Pilihan Program Tayangan Sinetron Anak Langit

1. Episode 1107

Senin, 22 April 2019 15: 07

Editor : Editor Kapanlagi.com

Kapanlagi.com-Satria diantar pulang oleh Rimba. Satria mengajak

Rimba untuk mampir ke rumah Ustad Omar yang saat itu baru saja

Page 53: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

52

pulang. Ustad Omar melihat wajah Satria yang lagi galau, ternyata Satria

lagi di-stop pemasukan dana-nya oleh Ayahnya.

Dengan pede Ayumi menghampiri Baskara, dia bilang, “Besok juga

Satria bakal datang minta maaf dan minta duit... hehehe.” Baskara heran,

Ayumi bisa yakin kayak gitu?! Ayumi bilang, “Ya... kalau gak besok

mungkin lusa.”

Hiro mau mengantar Keysa. Setelah itu mau melihat lokasi untuk

buka Gym. Sementara Milka pamit mau ke kentari naik motor, karena

sayang semenjak menikah tidak pernah dipakai.

Rivaldo datang mau jemput Adel. Babe Rojaq bilang, “Kagak bisa,

enak aje.. Adel udah jadi tanggung jawab gue, die udah tinggal dimari..

Dia kagak boleh dibonceng ame elu... bukan muhrim, elo musti jaga jarak

aman!!!” Satria mendatangi Ustad Omar untuk meminta tolong

mencarikannya pekerjaan. Lalu, Ustad Omar mengajak Satria menemui

Bosnya, pemilik isi ulang air galon. Mereka pergi jalan kaki, disana juga

ada motor Omar.

Tari sedang membuat bubur dan baru selesai. Ia tampak cemas.

Andra masuk dan heran, “Tumben bikin Bubur” Tari bilang, “Nyak Ida

demam, dari kemaren dia enggak makan... Makanya Tari bikinin bubur”

Andra kaget.

Satria bertemu dengan pemilik tempat isi ulang air minum.

Kemudian, Satria diminta untuk membersihkan dan mengisi ulang galon

Page 54: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

53

untuk diantarkan Ustad Omar,yang penghasilannya cuman 500 rupiah

pergalon. Satria syok, 500 rupiah??!!

Dari episode 1107 ini menjelaskan bahwasanya Rivaldo ingin

membonceng adel selaku teman perempuannya dengan menggunakan

motor besar. Menurut saya adegan dalam tayangan sinetron Anak Langit

ini jelas memberikan sisi negatif terhadap penontonnya dikarenakan anak

yang masih sekolah di bangku SMA dengan bangga menggunakan motor

besar dan ingin membonceng perempuan, hal tersebut merupakan contoh

yang sangat negatif, dikarenakan anak SMA seharusnya memanfaatkan

kesempatan yang ada untuk menambah ilmu setinggi langit.

2. Episode 1108

Rabu, 24 Juli 2019 15:20:23

Kintan tampak sedang mengendarai motornya. Tiba-tiba Gerry

menyamai motornya. Gerry menunjuk-nunjuk menyuruh menepi dan

meminggir. Alis kaget, dia tahu itu Gerry walau pakai helm.

Bara menemui Alonzo yang mengajaknya bertemu. Alonzo

menagih janji Bara untuk membantunya merebut gedung milik Dhani.

Bara berbisik pada Alonzo dan menceritakan rencananya. Alonzo

tersenyum licik.

Gerry tampak kebingungan, dia kehilangan jejak. Gerry berhenti,

lalu membuka helm lalu celingak-celinguk dan berkata, "Gila tuh anak

bawa motornya kayak kesurupan" Ternyata Kintan dan Alis bersembunyi.

Page 55: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

54

Pak Edi seolah dapat telepon bahwa pendaftaran untuk lomba

sudah banyak. Pak Edi senang. Dia pamit ke Bu Irene, mau ke kantor

pendaftarn. Ketika itu Sasya keluar dari kamar dan bilang mau ikut Pak

Edi. Hiro tanya Obie soal petinju. Obie bilang kalau dia tak mengenal

petinju yang ciri-ciri fisiknya disebutkan oleh Hiro. Tidak lama anak

didik Obie muncul dalam kondisi babak belur. Obie tanya siapa yang

memukulinya. Hari sudah sore, ternyata pendaftaran sudah mau ditutup.

Kintan lagi mengomel-ngomel pada panitia, kalau dia sudah jauh jauh

dari Bandung, tersasar, dikejar anjing masa tidak bisa daftar.

Hiro berada di dalam mobil Maira dan menyetir. Sementara itu di

sampingnya ada mobil Bima dan Obie ikut di dalamnya. Sementara

Rimba boncengan motor bersama Finny. Rai juga membawa motor.

Tepat di lampu merah, mobil Bima berhenti tepat di samping

mobil Maira. Bima menoleh pada mobil Maira. Pada saat yang sama,

Hiro yang menyadari Bima sedang memperhatikan ke arahnya, dengan

sengaja memamerkan kemesraannya dengan Maira.

Pada episode ini menampilkan tayang mengenai adegan

perkelahian (tinju) dan percintaan, hal tersebut sangat jelas

mempengaruhi citra terhadap anak yang berjiwa labil (muda) dan dengan

cepat respon mereka langsung menyerap akan tiap adegan tersebut,

bahkan tak segan sebagian besar mereka melakukannya di kehidupan

Page 56: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

55

nyata. Namun juga ada sisi positif dalam adegan sinetron tersebut salah

satunya adanya pelerai (mencegah) dalam perkelahian antar temannya.

Penelitian ini menaruh komunikasi islam sebagai konsep acuan,

dimana sifat kamonikasi islam tidak dengan sendirinya melainkan datang

dengan adanya pemetik, respon, maupun kondisi lingkungan yang

mempengaruhi. Komunikasi islam juga dapat dijumpai di banyak hal,

untuk mempermudah penelitian ini, penulis mengambil sampel dari

sinetron Anak Langit episode 1107-1108 sebagai tayangan yang

mendatangkan respon komunikasi massa kepada penonton. Berikut ini

adalah definisi konsep komunikasi islam yang diolah oleh peneliti :

a. Qaulan Azima (Komunikasi Dakwah Teologis)

Qaulan Azima adalah pesan komunikasi yang mengarah untuk

kembali kepada Allah dalam perbuatan manusia sehari-hari baik

maupun buruk seperti melantunkan istifar ketika mendapatkan

masalah, selalu bertawakal, melakukan dan mengajak untuk sholat

dan lain sebagainya.

b. Qaulan Baliga (Komunikasi Dakwah Psikologi)

Qaulan Azima adalah pesan komunikasi yang mengarah untuk

menyampaikan kebenaran seperti : berusaha berkata jujur, melerai

dalam permusuhan dan lain sebagainya.

c. Qaulan Karima (Kamunikasi Dakwah Humanis)

Page 57: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

56

Qaulan Karima adalah adalah pesan komunikasi islam untuk

berbakti kepada orangtua, dalam hal berbicara, berperilaku maupun

berinteraksi dalam hal lainnya.

d. Qaulan layyinah (Komunikasi Dakwah Spiritualis)

Qaulan layyinah adalah pesan komunikasi yang ditunjukkan

kepada perbuatan dan tutur kata yang lembut kepada orang-orang

yang sudah berjasa.

e. Qaulan Maisura (Komunikasi Dakwah Rasional)

Qaulan Maisura adalah mengarah kepada pesan komunikasi

tentang cara penolakan permintaan pertolongan yang kurang tepat

maupun bermaksud kepada perbuatan tidak terpuji, akan tetapi

penolakan tersebut harus dengan cara yang baik dan menggunakan

alas an yang rasional.

f. Qaulan Ma’rufa (Komunikasi Dakwah Sosiologis)

Qaulan Ma’rufa adalah pesan komunikasi untuk menolong

orang yang membutuhkan pertolongan.

g. Qaulan sadida (Komunikasi Dakwah Rekonstruktif)

Page 58: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

57

Qaulan sadida adalah menduduki posisi yang cukup penting

dalam konteks keimanan dan ketakwaan seseorang. Misalnya berkata

jujur.

h. Qaulan Saqila (Komunikasi Dakwah Quranik)

Qaulan Saqila adalah sesuatu hal yang sulit di ungkapkan

dengan perkataan namun apabila di katakana untuk menegaskan

suatu permasalah, menghilangkan keragu-raguan, maupun berbohong

untuk kebaikan.

i. Qaulan Ashan (Komunikasi Dakwah Integralis)

Qaulan Saqila adalah keseluruhan dari komunikasi baik dengan

gangguan maupun tidak adanya gangguan dalam berkomunikasi,

dalam hal ini Qaulan Saqila adalah perkataan yang ditunjukkan

bagaimana komunikan menyikapi komunikasi jika adanya gangguan

yang dialami, seperti pesan maupun kedapatan pesan yang salah

ditujukan kepada komunikan.

Untuk mencari rating sinetron menampakan adegan kekerasan, percintaan dan geng motor sesuai dengan anak muda

Unsur Pesan Komunikasi massa dan komunikasi islam dalam

Tayangan Sinetron Anak Langit Episode 1107-1108

Unsur komunikasi dalam Tayangan Sinetron Anak Langit

Episode 1107-1108Qaulan Azima (komunikasi dakwah teologis)

Qaulan Baliga (Kamonikasi dakwah psikologis)

Qaulan karima (Komunikasi dakwah humanis)

Qaulan layyinah (Komunikasi dakwah spiritual)

Qaulan Maisura (Komunikasi dakwah rasional)

Qaulan ma’rufa (Komunikasi dakwah sosiologis)

Qaulan sadida (Komunikasi dakwah Rekontruktif)

Qaulan Saqila (Komunikasi dakwah quranik)

Qaulan Ashan (Komunikasi Dakwah Integralis)

Page 59: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

58

Gambar 2. Pemikiran dalam episode pilihan tayangan sinetron “Anak Langit”

E. KOMUNIKASI MASSA

Pengertian komunikasi massa merujuk pada pendapat Tan dan Wright

dalam Liliweri merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran

(media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara missal,

berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen

dan menimbulkan dampak tertentu.

Definisi yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, komunikasi

massa dalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah

besar orang (mass communication is messages communicated through a mass

medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui

bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun

komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak seperti rapat akbar

dilapangan yang luas yang dihadiri oleh ribuan bahkan puluhan ribu orang

jika tidak menggunakan media massa maka itu bukan komunikasi massa.

Page 60: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

59

Jadi yang dimaksud komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan

menggunakan media yang ditunjukkan kepada massa yang abstrak, yakni

sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan. Pembaca surat

kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film tidak tampak oleh

komunikator. Jelas bahwa komunikasi massa bersifat satu arah (one way

traffic). Begitu pesan disebarkan oleh komunikator, tidak diketahui apakah

pesan itu diterima, dimengerti atau dilakukan oleh komukan.61

a. Televisi sebagai pesan komunikasi islam

Komunikasi islam dapat dijelaskan sebagai penyampaian pesan dari

komunikator kekomunikan melalui media, pesan yang disampaika oleh

komunikator ke komunikan bertujuan agar terjadinya persepsi antara

keduanya maupun agar pesan komunikasi dapat diserap oleh komunikan.

Adapun menurut Riyanto dan Mahfud, komunikasi islam dari

kominikator ke komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip

komunikasi yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis, antara lain :

a) Pesan komunikasi

Pesan komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan oleh

pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara

tatap muka atau melalui media komunikasi. Dalam komunikasi pesan

berupa ajakan kepada perbuatan baik. Proses perbuatan baik pada

61 Effendi, Onong Uchajana. Ilmu Komunikasi teori dan parktek. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.50

Page 61: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

60

acara sinetron maupun film sangat jarang terlihat karena bersifat

sisipan pada tayangan yang menggambarkan kepada keadaan, tokoh,

maupun cerita yang diangkat. Pesan komunikasi dalam suatu sinetron

terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1) Pesan akidah 2) Pesan syariah 3) Pesan akhlak

b. Televisi sebagai Media Massa

Pengertian televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film

(moving picture). Televise terdiri dari kata “tele” yang berarti jauh dan

“vision”. Dengan demikian television diartikan dengan melihat jauh.

Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi

disuatu tempat (distudio televisi) dan dilihat dari tempat lain melalui

sebuah perangkat penerima (televisi set). Segi positif televisi yakni

langsung, tidak mengenal jarak, memiliki daya tarik yang kuat pula pada

siaran televisi.

Televisi mengalami perkembangan secara dramatis terutama

melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televise kabel

diterima langsung menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan

satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan

Page 62: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

61

menggunakan ware atau microwafe (wireless cables) yang membuka

tambahan siaran televisi, setelah dikembangkannya.62

Dengan kehadiran media televisi tidak berarti kehadiran media

massa lain seperti media cetak radio terdesak. Justru kehadiran media

massa televisi akan menjadi “tri tunggal” media massa yang akan saling

mengisi kekurangan masing-masing sehingga khalayak akan semakin

lengkap informasi yang diterima.63

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat

kabar dan radio siaran) yaitu: memberi informasi, mendidik, menghibur

dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media

televisi.

Efektivitas tayangan televisi tidak lepas dari adanya elemen-elemen

yang mengemasnya. Elemen yang mengemasnya yaitu elemen video dan

audio, serta pesan tayangan yang diperoleh dari komunikasi verbal. Belch

menjelaskan kedua elemen tersebut yaitu :64

1) Elemen video

Elemen video adalah apa yang dilihat di layar. Unsur visual

harus dibuat semenarik mungkin untuk menghasilkan tayangan yang

sukses dan menarik.

62Ibid.,hlm. 12563 Darwanto. Televisi sebagai media pendidikan. (Jakarta : Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 2664 Belch, George. E, Michael A. Belch. Advertishing and Promotion : An Integrated Maketing

Comunication Persepctive. Founth Editon. (Boston : McGraw Hill, 2001), hlm. 293

Page 63: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

62

Adapun unsur visual yang mengadung sebuah tayangan televisi

yaitu :

a) Talent/charakcters Yaitu pengguna tokoh dalam sebuah tayangan. Pemilihan

ini tentu saja disesuaikan dengan karakter tayangan dan penyampaian pesan.

b) Setting Lokasi yang menjadi latar belakang sebuah tampilan

visual dalam tayangan. Latar belakang yang sesuai dengan alur cerita akan menghasilkan isi yang menarik dan masuk akal.

c) Action/sequencesUrutan adegan atau alur cerita dalam tayangan agar cerita

mengalir lebih mudah diikuti. Alur cerita erat kaitanya dengan penyampaian pesan dalam tayangan.

2) Elemen audio

Unsur audio yang mendukung dalam sebuah tayangan

terdiri dari beberapa elemen yaitu :

a) Suara (voice)Penggunaan suara manusia atau biasa disebut juga voice

over biasanya disesuaikan dengan penyampaian pesan yang diinginkan.

b) Efek suara (sound effect)Unsur audio yang turut membantu membangun suasana

dalam tayangan.

c. Fungsi dan Disfungsi Media Massa

Teori fungsi dan disfungsi secara umum menurut pendapat ahli

Andi Alimudin, menyatakan bahwa dalam deskripsi tentang fungsi media

kebanyakkan dalam hal-hal yang bersifat positif, padahal di balik itu

terdapat hal-hal yang bersifat negatif yang kadang sulit dihindari. Karena

itu informasi yang disampaikan media dapat menimbulkan efek yang tidak

Page 64: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

63

diinginkan (disfungsi komunikasi), yang dibiasa disebut sebagai fungsi

tersembunyi.

Dan definisi mengenai disfungsi merupakan komunikasi

ditimbulkan oleh berita-berita yang tidak disensor mengenai dunia yang

pada hakikatnya mengancam struktur setiap masyarakat. Sementara

Mc.Quail menambahkan, bahwa timbulnya disfungsi komunikasi tidak

lengkap atau bahkan menyesatkan.65

Secara khusus Disfungsi dapat juga diidentifikasikan pada tingkat

individu. Pertama, data mengenai bahaya di lingkungan dapat

meningkatkan kecemasan dalam diri khalayak. Kedua, terlalu

melimpahkannya berita dapat menyebabkan privatisasi dimana individu

yang dibanjiri data yang masuk ke dalam perhatiannya bereaksi dengan

kembali pada hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia dalam

kehidupannya, pada situasi ketika seseorang memiliki control yang lebih

besar. Ketiga, meningkatkan berita yang dikomunikasikan kepada massa

kadang kala menyebabkan apati (sikap masa bodoh).

Selain itu, media massa juga dapat berfungsi sebagai alat

pendidikan, dalam arti luas sebagai pemdidikan informal untuk

mencerdaskan kehidupan masyarakat dalam bentuk menambahkan

pengetahuan dan keterampilan. Dalam meningkatkan kesejahteraan

65 Andi Alimudin Unde,M.SI. televise dan masyarakat pluralistik. (Jakarta : prenada group, 2014), hlm.41-44

Page 65: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

64

rakyat, fungsi melaksanakan kontrol sosial terutama dalam bentuk

memberi evaluasi pengawasan dan kritik terhadap upaya pembangunan

bangsa.

Sifat-sifat disfungsi diidentifikasikan dalam bentuk kecemasan,

ketakutan, frustasi, apatis dan agresif, serta sikap pembodohan yang bisa

timbul pada masyarakat akibat tayangan yang tidak disfungsi dari media

massa.

d. Teori Keterpaksaan Media

Defluer mengemukakan “instinctive S-R Theory” sebagai salah satu

teori efek media massa yang menyebut bahwa media dalam menyajikan

stimulasi memiliki keperkasaan yang secara seragam diperhatikan oleh

massa. Stimuli membangkitkan emosi atau proses berpikir hingga yang

kadang hampir tidak terkontrol oleh individu. Teori ini biasa juga disebut

“teori peluru” (bullet theory) atau “hypodermic needle theory” teori

jarum hipodermik. Dasar pemikiran yang melatarbelakangi teori ini yaitu

keyakinan bahwa khalayak bersikap pasif terhadap berbagai macam

informasi yang diterimanya. Di sini media sangat aktif untuk

memengaruhi khalayak.

Hypodermic Needle Theory mengansumsikan bahwa media

memiliki kekuatan yang tak ditolak bagaikan jarum yang langsung

menusuk masuk kulit dan secara langsung memengaruhi bagaikan

simpulan dan pembentukan persepsi terhadap suatu tayangan media massa

Page 66: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

65

(televisi) merupakan realitas hidup setelah mendapatkan suntikan

informasi dari media massa.

e. Teori Uses and Gratification

Mendefinisikan bahwa nilai, minat, hubungan sosial, serta peranan

sosial merupakan unsur-unsur yang dapat memengaruhi khalayak

menerima apa yang mereka lihat serta dengar secara efektif. Secara

sederhana model ini dapat diartikan sebagai gambaran yang dirancang

untuk mewakili kenyataan.

Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri

orang, tetapi ia tertarik pada yang dilakukan orang terhadap media.

Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhannya.66 Karena penggunaan media hanyalah salah satu

cara untuk memenuhi kebutuhan psikologi, efek media dianggap sebagai

situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. Yang menarik dalam hal ini yaitu

adanya ketertarikan khalayak terhadap media yang pada dasarnya dinilai

memiliki sikap aktif dalam menggunakan media untuk memenuhi

kebutuhan, baik untuk kebutuhan sosial maupun kebutuhan khalayak.

66 Jalaluddin, Rahmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2009), hlm. 65

Page 67: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

66

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya UIN Raden Fatah Palembang

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang diresmikan pada

tanggal 13 November 1964 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Sumatera

Selatan, berdasarkan surat keputusan Menteri Agama Nomor 7 tahun 1964 tanggal 22

oktober 1964.67

Berdirinya IAIN Raden Fatah juga erat kaitannya dengan keberadaan

lembaga-lembaga pendidikan tinggi agama islam yang ada di Sumatera Selatan

dengan IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.

Cikal bakal IAIN awalnya digagas oleh tiga orang ulama, yaitu: K.H.A. Rasyid Sidik,

K.H. Husin Abdul Mu’in dan K.H. Siddik Adim pada saat berlangsung muktamar

Ulama se Indonesia di Palembang tahun 1957.

Gagasan tersebut mendapat sambutan luas baik dari pemerintah maupun

peserta muktamar. Pada hari terakhir muktamar, tanggal 11 September 1957

67 Jalaludin, Dies Natalis Emas: 50 Tahun IAIN Raden Fatah 1964-2014, (Palembang: Rafah Press)

66

Page 68: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

67

dilakukan peresmian pendirian Fakultas Hukum Islam dan Pengetahuan Masyarakat

yang diketuai oleh K.H.A. Gani Sindang Muchtar Effendi sebagai sekretaris. Setahun

kemudian dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Islam Sumatera Selatan (Akte Notaris

No. 49 tanggal 16 Juli 1958) yang pengurusnya terdiri dari pejabat pemerintah, ulama

dan tokoh-tokoh masyarakat.

Pada tahun 1975 s.d tahun 1995 IAIN Raden Fatah memiliki 5 Fakultas, tiga

Fakultas di Palembang, yaitu fakultas Syariah, fakultas Tarbiyah dan fakultas

Ushuludin. Dan dua fakultas lagi ada di Bengkulu, yaitu fakultas Ushuludin di Curup

dan fakultas Syariah di Bengkulu. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya

pengembangan kelembagaan perguruan tinggi agama islam, maka pada tanggal 30

Juni 1997 yang masing-masing kedua fakultas ditingkatkan statusnya menjadi

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yaitu STAIN Curup dan STAIN

Bengkulu.

Dalam perkembangan berikutnya IAIN Raden Fatah membuka dua fakultas

baru, yaitu Fakultas Adab dan Fakultas Dakwah. Berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Agama R.I Nomor 103 tahun 1998 tanggal 27 februari 1998. Cikal bakal

fakultas Adab dimulai dari pembukaan dan penerimaan mahasiswa Pogram Studi

(Prodi) Bahasa dan Sastra Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam pada tahun Akademik

1995/1996.

Pada tahun 2015 IAIN resmi berganti nama menjadi UIN Raden Fatah

Palembang dan memiliki enam fakultas dengan bertambahnya satu fakultas yaitu

Page 69: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

68

Ekonomi dan Bisnis Islam dengan membuka Jurusan / Program Studi yang ada

diantaranya Ekonomi Islam (EKI) dan D3 perbankan Syariah (DPS).

B. Sejarah Berdirinya Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Keberadaan Fakultas Dakwah tidak terlepas dari Fakultas Ushuludin IAIN

Raden Fatah Palembang, dimana sejak tahun 1976 Fakultas Ushuludin telah

mengembangkan jurusan yang sebelumnya hanya ada satu jurusan saja yaitu

Perbandingan Agama, ditambah satu jurusan yaitu Dakwah.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diperlukan

adanya pengembangan Fakultas dilingkungan IAIN Raden Fatah Palembang,

sehubungan dengan hal tersebut menjelang tahun Akademik 1995/1996 Fakultas

Ushuludin jurusan Dakwah membentuk program studi Komunikasi Penyiaran Islam

(KPI) dan Bimbingan Islam (BPI).

Sebagai langkah awal untuk pendirian Fakultas Dakwah, maka

dilaksanakanlah rapat senat Fakultas Ushuludin pada tanggal 13 Februari 1995. Dari

hasil rapat tersebut ditetapkan tim persiapan pendirian Fakultas Dakwah dengan SK

Dekan Nomor : In/4/111.2/Pp.07.660/1995 tanggal 16 Februari 1995 dengan personil

sebagai berikut:

Ketua : Drs. Komarudin Sahar

Sekretaris : Drs. Taufik Akhyar

Anggota : 1. Drs. H. M. Yamin Maris

1. Drs. H.Abdullah Yahya

Page 70: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

69

2. Drs. Thohlon Abdul Rauf

3. Drs. H. Saifullah Rasyid, MA

4. Drs. Turmudzi DS

Selanjutnya pada tanggal 10 agustus 1995 Fakultas Ushuludin IAIN Raden

Fatah Palembang kembali mengadakan sidang senat dengan hasil keputusan bahwa:

pada tahun Akademik 1995/1996 mahasiswa yang akan mendaftar Jurusan Dakwah

adalah sebagai mahasiswa program studi KPI dan BPI. Mahasiswa inilah yang

merupakan cikal bakal mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Raden Fatah Palembang.

Upaya usaha untuk mendirikan Fakultas Dakwah selanjutnya yaitu dengan

membentuk pengolah program sebagai berikut:

Ketua pengolah : Drs. Komarudin Sahar

Sekretaris : Drs. H. M. Kamil Kamal

Anggota : 1. Drs. H. Thohlon Abdul Rauf

2. Drs. Basyaruddin Hamdan

3. Drs. Asmawi

Sebagai usaha untuk mempercayai proses pendirian Fakultas Dakwah dan

Adab dilingkungan IAIN Raden Fatah Palembang, dibentuklah tim gabungan

pendirian Fakultas Dakwah dan Adab, dengan SK Rektor Nomor: XXXIII Tahun

1995. Personilnya sebagai berikut:

Ketua : Drs. H. M. Yamin Maris

Sekretaris : Drs. H. Saifullah Rasyid, MA

Anggota : 1. Drs. H. Ali Ahmad Zen

Page 71: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

70

2. Drs. Komarudin Sahar

3. Dr. J. Suyuti Pulungan, MA

Dalam pertemuan ini gabungan tersebut dengan Rektor IAIN Raden Fatah

Drs. H. Moh. Said, MA disepakati bahwa kedua Fakultas yang akan didirikan itu

hendaklah mempersiapkan mahasiswa-mahasiswanya dan menyusun proposal untuk

dikirm ke Menteri Agama RI guna merealisasikannya.

Langkah berikutnya tim menyebarkan angket ke pesantren-pesantren serta

MAN/MAS yang ada diwilayah Sumatera Selatan. Disamping itu, dilakukan juga

studi banding ke IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Sunan Gunung Jati

Bandung serta IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 1-9 desember. Dari

Fakultas Dakwah diwakili oleh Dr. Komarudin Sahar dan Drs. H. M. Kamil Kamal

kesemuanya dilakukan dalam rangka studi kelayakan berdirinya Fakultas Dakwah.

Berdasarkan hasil angket dan studi banding yang telah dilaksanakan tersebut,

maka dibuatlah proposal dan kemudian diajukan kepada Menteri Agama RI.

Disamping itu, Rektor IAIN Raden Fatah telah mengeluarkan SK

No.b/II-i/up/212/1997 tanggal 14 september 1997 tentang struktur badan pengolahan

persiapan Fakultas Dakwah IAIN Raden Fatah Palembang, yakni sebagai berikut:

Ketua : Dr. Aflatun Muchtar, MA

Wakil ketua : Drs. Komarudin Sahar

Wakil ketua : Drs. H. M. Kamil Kamal

Anggota : Wirawan Fasta, S.Ag

Ahmad Darmawan

Page 72: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

71

Pada tahun akademik 1997/1998 badan pengolah persiapan Fakultas dakwah

mulai mempersiapkan jadwal kuliah. Disamping itu, dosen-dosen fakultas Ushuludin

mengadakan konsulidasi dengan para mahasiswa Fakultas Ushuludin Jurusan

Dakwah angkatan 1995/1996 dan 1996/1997 dengan membagi dua jurusan yaitu

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

(BPI).

Pada tanggal 27 februari 1998 dengan SK Menteri Agama RI No. 103 tahun

1998 berdirilah Fakultas Dakwah di IAIN Raden Fatah pada tanggal 13 juli 1998.

Berdasarkan SK Rektor Nomor : IN/4/1.2/KP.07.6/140/1998 tanggal 14 mei

1998. Ditetapkan pelaksana harian tugas dekan Fakultas Dakwah IAIN Raden Fatah

dan pembantu-pembantunya yaitu:

Dekan Fakultas Dakwah : Dr. Aflatun Muchtar, MA

Pembantu Dekan I : Drs. H. M. Kamil Kamal

Pembantu Dekan II : Dra. Dalinur M. Nur

Pembantu III : Drs. Komarudin Sahar

Sedangkan pengangkatan staf jurusan ditetapkan dengan SK Rektor Nomor:

In/4/1.2/Kp.07.6/145/1998 sebagai berikut:

Ketua jurusan KPI : Dr. M. Amin S

Sekretaris jurusan KPI : Dra. Hamidah, M. Ag

Ketua Jurusan BPI : Drs.M. Musrin HM

Sekretaris Jurusan BPI : Dra. Eni Murdiati

Page 73: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

72

Akan tetapi, jabatan struktural tersebut tidak berlangsung lama karena Dr.

Aflatun Muchtar, MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah terpilih sebagai Pembantu

Rektor bidang kemahasiswaan. Oleh karena itu, sebagai pelaksana tugas harian

Dekan ditunjuklah DRS. Kamil Kamal.

Dengan keluarnya SK Menteri Agama RI tentang Dekan dan Pembantu

Dekan Fakultas Dakwah, maka secara definitifve terhitung mulai tanggal 4 oktober

2000, kepemimpinan Fakultas Dakwah sebagai berikut:

Dekan Dakwah : Drs. H. M. Kamil Kamal

Pembantu Dekan I : Drs. M. Amin S

Pembantu Dekan II : Dra. Dalinur M. Nur

Pembantu Dekan III : Drs. Komaruddin Sahar

Karena Drs. M. Amin S yang menjabat PD I Fakultas Dakwah dan Dra.

Hamidah M.Ag mengikuti program S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka

posisi kajur dan sekjur KPI tidak ada yang terisi. Untuk mengatasi hal ini, Drs. M.

Amin S merangkap jabatan, sebagai PD I dan Kajur KPI dan untuk sekjur dipilhlah

Dra. Choiriyah. Berikutnya setelah Dra. Hamidah, M. Ag kembali, maka ia diusulkan

untuk menjadi kajur KPI menggantikan posisi Drs. M. Amin S

Fakultas merupakan tempat pemahaman teknis Dakwah. Melalui kelompok

pemgajaran ini, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu mengaplikasikan

metode-metode berdakwah dengan baik. Awalnya fakultas Dakwah mempunyai dua

jurusan yaitu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI).

Page 74: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

73

Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyak peminatnya fakultas

ini berubah menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Pada tanggal 9 maret 2010, pihak fakultas mengajukan surat dengan nomor In.

03/1.1/Kp.07.6/300/2010 dengan tujuan meminta fakultas Dakwah berubah sebutan

menjadi fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Tanggal 31 desember 2010 pihak institut mengeluarkan Surat Keputusan

dengan nomor in.03/v/Kp.01.2/108/2010. Fakultas Dakwah berubah sebutan menjadi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Namun, surat keputusan ini berlaku mulai

terhitung dari tanggal 1 januari 2011. Dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan pembetulan

sebagaimana mestinya.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi awalnya hanya mempunyai 2 jurusan yaitu

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Namun,

pada tahun 2010 fakultas ini sesuai dengan perkembangannya, menambah dua

jurusan yaitu Sistem Informasi (SI) dan Jurnalistik. Dan pada tahun 2015 fakultas ini

menambah satu jurusan lagi yaitu Ilmu Komunikasi. Kemudian, pada tahun 2016

fakultas inipun menambah dua jurusan baru lagi yaitu Manajemen Dakwah (MD) dan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).

Setelah masa kepemimpinan DR. Hamidah, MA. berakhir, berdasarkan hasil

sidang senat Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Raden Fatah Palembang

tanggal 20 Juni 2012, terpilihlah Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang baru

dengan masa jabatan dari tahun 2012-2016 yaitu Dr. Kusnadi, MA.

Page 75: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

74

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang dengan

nomor surat. 03/1.1/Kp.07.5/ 477/2012 tanggal 23 Agustus 2012 telah ditetapkan DR.

Kusnadi, MA. dengan jabatan sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi IAIN Raden Fatah Palembang, dan telah dilantik oleh Rektor IAIN

Raden Fatah Palembang pada tanggal 28 Agustus 2012. Dengan dilantiknya DR.

Kusnadi sebagai Dekan, maka jabatan Wakil dekan bidang akademik mengalami

kekosongan, oleh karena itu dipandang perlu untuk mengangkat PAW (Pergantian

antar waktu), dan Achmad Syarifudin, M.A terpilih sebagai Pejabat antar waktu

2009-2013. Adapun komposisi Wakil dekan bidang administrasi dan keuangan, serta

bidang kemahasiswaan masih berlaku dan baru berakhir pada Januari 2013. Setelah

masa kerja Wakil Dekan berakhir maka dipilih ulang melalui sidang senat januari

2013. Hasilnya, terpilihlah untuk masa tugas 2013-2016, sebagai Wakil Dekan I:

Achmad Syarifudin, MA.; Wakil Dekan II: Drs. Aminullah Cik Sohar, M.Pd.I., dan

Wakil Dekan III: Drs. M.Amin, M.Hum.

Seiring dengan perubahan status IAIN Raden Fatah menjadi UIN Raden Fatah

dan perubahan statuta sekaligus juga struktur organisasi, maka disusunlah struktur

organisasi baru baik di tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas. Adapun struktur

organisasi di tingkat Dekanat Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah

Palembang adalah:

Dekan : DR. Kusnadi, MA.

Wakil Dekan I : DR. H. Abdul Razzaq, MA.

Wakil Dekan II : Dra. Hj. Dalinur M. Nur, MM.

Page 76: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

75

Wakil Dekan III : Manalullaili, M.Ed.

Sementara, struktur organisasi di tingkat Program Studi Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang adalah:

Kaprodi KPI : Anita Trisiah, M.sc.

Kaprodi BPI : Neni Noviza, M.Pd.

Sekprodi BPI : Hj. Manah Rasmana, M.Si.

Kaprodi Jurnalistik : Sumaina Duku, M.Si.

Sekprodi Jurnalistik : Mirna Ari Mulyani, M.Pd.

Seiring dengan peralihan status IAIN Raden Fatah menjadi UIN Raden Fatah

dan seiring dengan tuntutan pasar, maka per tahun ajaran 2016/2017 dibuatlah dua

jurusan baru yaitu Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dan Manajemen Dakwah

(MD) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang dengan

struktur organisasi sebagai berikut:

Kaprodi PMI : Mohd. Aji Isnaini, MA.

Sekprodi PMI : Muzaiyanah, M.Pd.

Kaprodi MD : Candra Darmawan, M.Hum.

Sekprodi MD : Anang Walian, M.A.Hum

Struktur organisasi Program studi Manajemen Dakwah sudah tertata baik melalui

kajian yang mendalam. Struktur organisasi Program Studi Manajemen Dakwah

merupakan bagian dari struktur organisasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ketua

dan Sekertaris Program Studi Manajemen Dakwah dibantu oleh staf Prodi yang

terdiri dari dosen dan staf pendidikan.

Page 77: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

76

1. Visi Misi dan Tujuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Visi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Menjadi pusat pengembangan dan penyebaran (Dakwah) Islam

melalui sumber daya manusia yang berintegrasi tinggi sesuai bidangnya,

berwawasan global, berkarakter islami dan berahklak mulia.

a. Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

1. Mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang Komunikasi

Penyiaran Islam, Bimbingan Konseling Islam, Jurnalistik dan

Sistem Informasi.

2. Mengintegrasikan ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu sosial dan

sains sehingga dapat dikemas dalam bingkai komunikasi yang

efektif, bimbingan konseling islami, jurnalistik prophentik dan

sistem informasi yang komfrehensif.

3. Meningkatkan capacity building tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan serta memaksimalkan sumber belajar.

4. Meningkatkan fungsi dan peran media dalam penyebarluasan nilai-

nilai keislaman, baik media cetak, penyiaran, informasi elektronik

melalui web maupun konseling langsung kepada sasaran.

b. Tujuan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Menghasilkan sarjana yang memiliki wawasan keislaman

komprehensif maupun mengembangkan diri dalam mendakwahkan Islam

sesuai dengan bidang-bidangnya, komunikasi, bimbingan dan konseling,

Page 78: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

77

jurnalistik dan sistem informasi. Serta memiliki jaringan yang luas,

terbuka dan responsive terhadap perubahan sosial dan senantiasa

berakhlak mulia.

C. Jurusan / Program Studi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

1. Visi dan Misi Prodi Komunikasi Penyiar Islam

a. Visi Komunikasi Penyiar Islam

Menjadi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2018 sebagai

pusat pengembangan dan penyebaran (Dakwah) islam melalui sumber

daya manusia yang berintegrasi tinggi sesuai bidang, berwawasan global,

berkarakter islami dan berakhlak mulia.

b. Misi Komunikasi Penyiaran Islam

1) Mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam bidang komunikasi

penyiaran islam, sebagai juru dakwah maupun meningkatkan fungsi

dan peran media dalam penyebarluasan nilai-nilai keislaman.

2) Mengintregasikan ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu sosial

dan sains sehingga dapat dikemas dalam bingkai komunikasi yang

efektif, dengan melakukan riset dan pengembangan tentang

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

3) Meningkatkan capacity building tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan serta memaksimalkan sumber belajar dan untuk

Page 79: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

78

memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagai lembaga pemerintah

maupun swasta.

2. Visi Misi Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

a. Visi Bimbingan Penyuluhan Islam

Menjadi program studi Bimbingan dan Konseling Islam tahun 2018

profesional dalam pengembangan keahlian dibidang Bimbingan Konseling,

Penyuluhan dan Psikoterapi Islam untuk membangun nilai-nilai individu,

keluarga, institusional dan sosial sesuai dengan misi utama dakwah islam.

b. Misi Bimbingan Penyuluhan Islam

1) Melakukan studi tentang bimbingan konseling, penyuluhan dan

psikoterapi islam baik sebagai ilmu maupun sebagai gejala aktifitas

manusia untuk merumuskan konsep-konsep baru dibidang ke-BKI-an.

2) Melakukan riset dan pengembangan tentang bimbingan konseling,

penyuluhan dan psikoterapi islam untuk menemukan relevansi dan nilai

guna dimasyarakat. Menyiapkan tenaga professional dalam bidang

bimbingan konseling, penyuluhan dan psikoterapi islam untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan berbagai lembaga pemerintah maupun swasta.

3. Visi Misi Prodi Jurnalistik

a. Visi Jurnalistik

a) Menjadi tempat mencetak anak bangsa yang agamis dan

bertanggung jawab atas pengembangan masyarakat berdasarkan

Page 80: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

79

potensi dan pengetahuan akademik serta terampil (professional)

dibidang jurnalistik 2018/2019. Dari sampel mahasiswa Jurnalistik

semester 3 Tahun Akademik 2018/2019 memiliki sampel 106

Mahasiswa/i.

b) Dapat menjadikan mahasiswa jurusan jurnalistik leih prioritas

dalam mengembangkan minat bakat mengenai pengambilan berita

ataupun menjadi reporter yang jujur dan bertanggung jawab.

c) Meningkatkan kualitas dalam mencari suatu hal yang dianggap

layak dan mutlak dalam suatu sumber yang akurat.

d) Dapat menganalisis secara cerdas mengenai pesepsi-persepsi dari

suatu permasalahan.

b. Misi Jurnalistik

1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran ilmu

jurnalistik terutama radio, film, televisi dan surat kabar.

2) Melakukan penelitian dalam media massa yang didasarkan dengan nilai-

nilai resmi.

3) Melakukan pengabdian kepada masyarakat terutama dalam profesi

jurnalistik baik elektronik maupun media cetak.

4) Meningkatkan potensial pengembangan ilmu komunikasi dalam

masyarakat luas.

5) Melakukan analisis berita secara nyata berdasarkan ketentuan nilai-nilai

islam.

Page 81: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

80

D. Keadaan Sarana dan Prasarana Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang bila ditinjau

dari perkembangan fisik cukup maju, berkat adanya perhatian dari menunjang

pelaksanaan kerja. Perkembangan ini dapat dilihat dari segi gedung yang permanen,

ruang Dekan, ruang Pembantu Dekan, ruang Kajur, ruang TU, ruang Kantor, ruang

Dosen, ruang Seminar.

Dalam suatu lembaga perguruan tinggi fakultas Dakwah dan Komunikasi,

sarana dan prasarana mutlak harus ditingkatkan demi tercapainya tujuan organisasi.

Untuk lebih jelasnya keadaan sarana dan prasarana fakultas dakwah dan komunikasi

dapat dilihat dari tabel berikut ini.

TABEL 1

Keadaan sarana dan Prasarana Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Raden Fatah Palembang

No Jenis sarana prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang Dekan 1 Baik

2 Ruang Wakil Dekan 3 Baik

3 Ruang Tamu 1 Baik

4 Ruang Kajur 4 Baik

5 Ruang TU 1 Baik

6 Ruang Kantor 1 Baik

7 Musholah 1 Baik

Page 82: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

81

8 Ruang Seminar 1 Baik

9 Ruang Laboratorium SI 2 Baik

10 Perpustakaan 1 Baik

11 Ruang BEM 1 Baik

12 Ruang Kuliah 17 Baik

13 Ruang Radio 1 Baik

14 Penerangan Listrik - Listrik/PLN

15 Air bersih - PDAM

16 WC 12 Baik

17 Ruang Multimedia dan AC 1 Baik

18 Absensi Pegawai 1 Baik

19 Komputer - -

Sumber: BAK Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Berdasarkan tabel diatas dapat dipahami bahwa sarana dan prasarana fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, dapat dikategorikan baik dan

lengkap. Keadaan sarana dan prasarana demikian sangat mendukung unutk mencapai

tujuan organisasi, walaupun sarana dan prasarana tersebut mutlak selalu ditingkatkan

kwalitasnya dan kwantitasnya sehingga dapat sejalan dan sesuai dengan

perkembangan zaman.

1. Keadaan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Page 83: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

82

Pada tahun Akademik 1997/1998 badan pengelola persiapan fakultas

Dakwah dan Komunikasi mulai mempersiapkan jadwal kuliah. Disamping itu,

dosen-dosen fakultas Ushuludin jurusan Dakwah angkatan 1995/1996 dan

1997/1998 dengan membagi dua jurusan yaitu Komunikasi Penyiaran Islam

(KPI) dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Berdasarkan SK Rektor Nomor:

IN/4/1.2/kp.07.6/140/1998 tanggal 14 mei 1998.

Sedangkan pengangkatan staf jurusan ditetapkan dengan SK Rektor

Nomor: IN/4/1.2/kp.07.6/145/1992 sebagai berikut:

Katua jurusan KPI : Drs. M. Amin S

Sekretaris jurusan KPI : Dra. Hamidah, M.Ag

Ketua Jurusan BPI : Drs. M. Musrin HM

Sekretaris jurusan BPI : Dra. Eni Murdiati

Karena Dr. Aflatun Muchtar, MA yang menjabat sebagai Dekan Fakultas

Dakwah UIN Raden Fatah terpilih sebagai Pembangtu Rektor I UIN Raden Fatah

bidang kemahasiswaan. Sehingga pelaksanaan tugas harian Dekan ditunjuklah

Drs. H. Kamil Kmal

Dengan keluarnya SK Menteri Agama RI tentang Dekan dan Pembantu

Dekan Fakultas Dakwah, maka secara definitifve terhitung mulai tanggal 4

oktober 2000, kepemimpinan Fakultas Dakwah sebagai berikut:

Dekan Dakwah: Drs. H. M. Kamil Kamal

Dekan Dakwah: Drs. H. M. Kamil Kamal

Page 84: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

83

Gambar 3 : Kepemimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Raden Fatah Palembang

Karena Drs. M. Amin S yang menjabat PD I Fakultas Dakwah dan Dra.

Hamidah M.Ag mengikuti program S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

maka posisi kajur dan sekjur KPI tidak ada yang terisi. Untuk mengatasi hal ini,

Drs. M. Amin S merangkap jabatan, sebagai PD I dan Kajur KPI dan untuk

sekjur dipilhlah Dra. Choiriyah. Berikutnya setelah Dra. Hamidah, M. Ag

kembali, maka ia diusulkan untuk menjadi kajur KPI menggantikan posisi Drs.

M. Amin.

Dengan selesainya masa tugas Drs. H.M Kamil Kamal sebagai Dekan

fakultas Dakwah, maka berdasarkan SK Rektor terhitung mulai tanggal 26

agustus 2004 sampai sekarang jabatan Dekan dijabat oleh

Adapun susunan kepemimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi tahun

2012 sebagai berikut:

Dekan fakultas Dakwah : Dr. Kusnadi, MA

Wakil Dekan I : Achmad Syarifudin, MA

Pembantu Dekan I: Drs. M. Amin S

Pembantu Dekan II : Dra. Dalinur M. Nur

Pembantu Dekan III : Drs. Komaruddin

Sahar

Page 85: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

84

Wakiil Dekan II : Drs. Aminullah Cik Sohar, M.Pd.I

Wakil Dekan III : Drs. M. Amin Sihabuddin, M.Hum

Kajur KPI : Manalullaili, M. ED

Kajur BPI : Neni Noviza, M.Pd

Kajur Jurnalistik : Sumaina Duku, M.Si

Kajur Sistem informasi : Fenny Purwani, M.Kom

Kajur Ilmu Komunikasi : Yenrizal, S. Sos., MS.I

Page 86: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

85

Sturktur organisasi susunan kepemimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Tahun 2012 sebagai berikut:

Gambar 4 : Susunan Kepemimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Tahun 2012 UIN Raden Fatah Palembang

2. Sejarah berdirinya jurusan Jurnalistik

Dekan Fakultas Dakwah: Dr. Kusnadi, MA

Wakil Dekan III:Drs. M. Amin Sihabuddin, M.Hum

Wakiil Dekan II: Drs. Aminullah Cik Sohar, M.Pd.I

Wakil Dekan I:Achmad Syarifudin, MA

Kajur KPI :Manalullaili, M. ED

Kajur BPI :Neni Noviza, M.Pd

Kajur Jurnalistik : Sumaina Duku, M.Si

Kajur Sistem informasi:

Fenny Purwani, M.Kom

Kajur Ilmu Komunikasi : Yenrizal, S. Sos., MS.I

Page 87: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

86

Jurusan jurnalistik merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas

Dakwah dan Komunikasi. Pada awalnya jurnalistik hanya bagian dari mata kuliah

khusus atau konsentrasi ilmu yang ada dalam jurusan komisi penyiara islam

(KPI). Namun, dengan perkembangannya kemudian pada tahun 2019 jurnalistik

memecah menjadi salah satu jurusan (prodi) sesuai surat keputusan (SK) yang

diturunkan oleh direktur jendral pendidikan islam nomon:DJ.I/787/2009 pada

tanggal 23 Desember 2009 maka resmi menjadi jurusan atau program studi

(prodi).68

a. Tujuan, Visi dan Misi Jurusan Jurnalistik

1) Tujuan

a) Mencetak sarjana dibidang jurnalistik yang memiliki

kemampuan akademi secara komprehensif dan berakhlak mulia

b) Menjadikan program jurnalistik sebagai pusat penelitian yang

unggul dalam bidang kajian dan penelitian dibidang media

cetak dan elektroknik dalam bingkai dakwah islam

c) Menjadikan program jurnalistik yang mampu mengolah dan

mengembangkan usaha pemberitaan media cetak atau

elektroknik (kurikulum dan silabus Fakultas dakwah dan

komunikasi tahun 2010-2011).

2) Visi

68 Dokumentasi Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Page 88: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

87

Menjadi tempat mencetak anak bangsa yang agamis dan

bertanggungjawab atas pengembangan masyarakat berdasarkan

potensi dan pengetahuan akademi serta terampil (professional)

dibidang jurnalistik 2018/2019

3) Misi

a) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan

pengajaran ilmu jurnalistik radio, flim, televisi dan surat kabar

b) Melakukan penelitian dalam media massa yang didasarkan

dengan nilai-nilai dan ketentuan peraturan yang berlaku.

c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat terutama dalam

profesi jurnalistik baik elektronik maupun media cetak.

b. Keadaan Mahasiswa Jurnalistik

Keadaan mahasiswa jurusan jurnalistik dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2

Data Mahasiswa Jurnalistik

Tahun Ajaran Akademi Total Mahasiswa2010/2011 142011/2012 222012/2013 942013/2014 712014/2015 1232015/2016 147JUMLAH 471

Sumber: Data Kepada Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang

Page 89: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

88

BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Persepsi Mahasiswa Jurnalistik

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Persepi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan

proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.69

Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri manusia

ini kemudian menurut para ahli untuk mendalami cara dalam merubah paksa

persepsi seseorang. Salah satu diantaranya adalah seni hipnotis, yakni seni

penerapan sugesti untuk membentuk pandangan baru terhadap sesuatu yang

bahkan dapat secara ajaib menentang realitas. Dalam konteks persepsi, posisi

benar dan salah itu akan terasa hambar dan membingungkan, karena berkaitan

dengan kemampuan masing-masing orang dalam menyimpulkan, sehingga

tentu sangatlah diperlukan cara bagi kita untuk memaksakan persepsi. Dari

sinilah kemudian sangat terasa pentingnya pendidikan, pergaulan, pengajian

dan pengkajian terhadap suatu bidang pemahaman.

69 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 51.

88

Page 90: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

89

Proses Terjadinya Persepsi

Proses Persepsi terjadi dua tahap yaitu tahap atensi dan tahap

penafsiran : tahap atensi adalah tahap dimana kita memperhatikan stimuli

(tahap penayangan perhatian) yang didahului oleh tereksposnya seseorang

pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu proses ini terjadi dalam alam sadar,

maka sebelumnya ia harus menyadari adanya rangsangan itu melalui

mekanisme panca indera.

Unsur persepsi terhadap objek yang dituju adalah program sinetron

Anak Langit dimana program tersebut menggambarkan tentang kehidupan

remaja dari mulai gaya berpacaran, berkelompok-kelompok (gang), dan

remaja yang tidak lepas dari motor.

Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespon atau

menafsirkan objek atau kejadian atau rangsangan tersebut. Jadi persepsi

mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain

atau diri sendiri.70 Dalam banyak kasus, rangsangan yang menarik perhatian,

cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian.

Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab kejadian-kejadian

berikutnya, inilah sebabnya orang yang paling kita perhatikan cenderung

dianggap orang yang paling berpengaruh. Dengan perkataan lain, kita akan

70 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 167.

Page 91: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

90

memperhatikan apa yang kita anggap bermakna bagi kita, dan kita tidak akan

memperhatikan apa yang tidak bermakna bagi kita.

Faktor-faktor yang terdapat di dalam tahap perhatian yaitu :

Faktor eksternal penarik perhatian faktor situasional terkadang disebut sebagai

determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention

getter). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol,

antara lain:

1. Gerakan, seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada

objek-objek yang bergerak.

2. Intensitas stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol

dari stimuli yang lain.

3. Kebaruan (Novelly), hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda,

akan menarik perhatian.

4. Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali yang disertai dengan

sedikit variansi akan menarik perhatian.71

Menurut Indah, yang menjadi perhatiannya dalam sinetron Anak

Langit adalah para pemeran dalam sinetron tersebut, pemain yang ganteng dan

gentlemen. Seperti Steven William. Karena paras tampan dan sikap yang

gentlemen steven william dalam sinetron tersebut membuatnya ingin

menonton sinetron secara terus menerus.72

71 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 52.

72 Hasil Wawancara pada tanggal 1 Oktober 2019

Page 92: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

91

Teori S-Q-R

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S-Q-R. adapun

teori S-Q-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini

berasal dari psikologi. Objek material dan psikologi dan komunikasi adalah

sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini,

perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi

reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, simbol-

simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara

tertentu. Pola S-Q-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.73

Perubahan serta pengukuran, yang menyatakan bahwa dalam

menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu :

1. Perhatian

Proses mental ketika stimuli atau rangkaian situmuli menjadi menonjol

dalam kesadaran pada saat stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran

pada sata stimuli lainnya melemah. Sedangkan atensi yang diperngaruhi

oleh faktor eksternal, yakni atribut-atribut objek yang dipersepsi seperti

gerakan, kontras kebaruan, pengulangan objek yang dipersepsi. Faktor

yang mempengaruhi persepsi dan ingatan adalah perhatian (attention).

73 Sandjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Teori Komunikasi, (Jakarta: Univeristas Terbuka, 2003), hlm. 154.

Page 93: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

92

Perhatian merupakan aktivtas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang

menbutuhkan konsentrasi.

2. Pengertian

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,

dimengerti, dipahami atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada

diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.

3. Penerimaan

Penafsiran merupakan proses dimana penerima arti terhadap pesan-

pesan yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya,

dan mengisinya dengan penafsiran yang konsisten dengan rangkaian

stimuli yang dipersepsi. Penafsiran sendiri merupakan suatu proses untuk

mengorganisasikan informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu.74

74 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 51

Page 94: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

93

Tabel 4.1

Model S-Q-R (Stimulus-Organism-Respons)

Gambaran diatas bahwa perubahan sikap bergantung pada proses terjadinya

pada individu. Stimulus/ pesan yang disampaikan kepada komunikasi mungkin di

terima/ mungkin ditolak. Komunikan akan berlangsung jika ada perhatian

komunikan, proses berikutnya komunikan mengerti maka kemampuan komunikan

mengolahnya dan menerimanya, maka akan terjadilah kesedian untuk mengubah

sikap.75

Dalam penelitian ini menggunakan teori SQR karena ingin melihat bagaimana

persepsi media televisi khususnya tentang tayangan sinetron Anak Langit yang dapat

mempengaruhi atau mengubah sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.

Berdasarkan teori SQR di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh

komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efek yang kehadirannya

75 Onong Effendy Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Pt. Citra Aditya Bakti, 2003), hlm. 254.

Stimulus

Tayangan Sinetron Anak

Langit

Organism

Mahasiswa Jurnalistik UIN

Raden Fatah Palembang

Respons Persepsi Khalayak

PerhatianPengertianPenerimaan

-

Page 95: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

94

terkadang tanpa kita sadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini dimana

pesan yang disampaikan dalam sinetron Anak Langit menimbulkan efek bagi

penonton sasarannya. Alur cerita yang menceritakan tentang kehidupan anak-anak

remaja yang bergeng (motor), bertengkar, gaya pacaran yang tidak sehat dan lain.

Sinetron Anak Langit dimainkan oleh beberapa aktor terkenal seperti Steffen William

dan Ammar Zoni. Sedangkan respon merupakan efek yang ditimbulkan dari pesan

yang disampaikan ke komunikan.

Menurut Qanitah, efek yang ditimbulkan dari menonton tayangan sinetron

Anak Langit adalah efek yang kurang baik bagi remaja dan anak yang usianya

dibawah umur. Karena mengajarkan akan kekerasan, berkelahi, merasa paling benar,

dan tidak mau disalahkan. Sehingga memberikan efek yang negatif kepada para

penonton.76

Begitu juga dengan tanggapan Dini sebagai mahasiswa terhadap tayangan

sinetron Anak langit tersebut bisa dikatakan kurang baik, karena unsur di dalam

sinetron tersebut hanya kekerasan, pacaran, dan sikap yang tidak mau mengalah.

Nilai edukasi sama sekali tidak terlihat dalam sinetron tersebut. Sehingga menurut

Dini tayangan sinetron Anak Langit kurang baik untuk ditonton oleh anak-anak dan

Mahasiswa.77

B. Tayangan Kekerasan dan Televisi

76 Hasil Wawancara pada tanggal 2 Oktober 2019.77 Hasil Wawancara pada tanggal 2 Oktober 2019.

Page 96: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

95

Sinetron Anak Langit yang memperlihatkan adegan perkelahian antar geng

motor. Sinetron ini mempunyai rating yang cukup bagus dan juga disukai anak-anak.

Sebuah petisi online yang diiniasi oleh Gerakan Peduli Generasi Muda Indonesia

menuntut penghentian tayangan ini. Petisi yang telah ditandatangani oleh 27.016

akun tersebut menilai “AJ” tidak mendidik dan menjadi contoh yang tidak baik bagi

generasi muda. Selain kepada KPI dan Menkominfo, petisi ini juga dialamatkan

kepada Presiden RI Joko Widodo.

Televisi sebagai media yang paling digemari oleh anak-anak maupun remaja,

hendaknya mendapatkan lebih banyak perhatian dari KPI (Komisi Penyiaran

Indonesia) sebagai pengatur Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program

Siaran (P3-SPS), KPI dapat memilah siaran mana yang aman untuk dikonsumsi anak-

anak. Selain itu, KPI juga dapat mengajak masyarakat Indonesia supaya lebih melek

media siaran (media literacy) yang mereka saksikan setiap harinya.

Walaupun mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang menonton tayangan yang

mengandung unsur kekerasan di televisi, mereka menganggap tayangan tersebut tidak

layak jika ditonton oleh anak-anak. Anak-anak memang sering menjadi objek

kekhawatiran dampak negatif dari televisi. KPAI dan Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI) menganggap perilaku anak yang melewati batas bisa disebabkan sejumlah

faktor, salah satunya lewat tontonan televisi. Menurut Ketua KPI Pusat,

Judhariksawan, tayangan televisi bisa membentuk karakter seorang anak.78

78 Republika, 12 Mei 2014, hlm. 19.

Page 97: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

96

Berbeda dengan anak-anak yang dari penjelasan di atas menunjukkan

kerentanan akan adanya eksposure kekerasan di televisi, mahasiswa berada pada fase

bisa lebih memilah apa yang mereka lihat di media massa. Septi, Mahasiswa

Jurnalistik B Angkatan 2018 menuturkan bahwa walaupun tidak sering menemui

kekerasan di televisi, namun dia yakin bisa memilah mana tayangan yang baik atau

tidak. Septi merasa tayangan di televisi tidak berpengaruh banyak pada dirinya, ia

bisa memilah konten baik dan buruk dari media massa, namun Septi juga menyadari

bahwa anak-anak lah yang paling rentan terkena imbas tayangan kekerasan yang ada

di televisi seperti sinetron Anak Langit. Sebagai Mahasiswa, Septi menyayangkan

muatan tayangan kekerasan di televisi.79

C. Persepsi Kekerasan Tayangan Sinetron Anak Langit

Persepsi ditentukan oleh faktir personal dan faktor situasional. David Kerch

dan Richard S. Crutchfied menyebut sebagai faktor fungsional dan faktor struktural.

Dalam buku Psikologi Komunikasi yang dikarang oleh Jalaludin Rahmat, memiliki

pengalaman yang hampir sama mengenai proses persepsi. Mengemukakan bahwa

persepsi dipengaruhi oleh beberapan unsur, antara lain seleksi, organisasi dan

interpretasi. Seleksi organisasi dilakukan ketika rangsangan yang kita terima menjadi

satu kesatuan yang bermakna.

Misalnya saja ketika kita menonton tayangan kekerasan di televisi, ada

tendangan, pukulan, dan juga kata-kata kasar yang terlontar. Pengalaman yang sudah

79 Hasil Wawancara pada tanggal 1 Oktober 2019.

Page 98: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

97

kita punya bahwa adegan yang kita lihat di televisi tersebut adalah kekerasa. Salah

satu responden Susi, mahasiswa jurnalistik B Angkatan 2018 Palembang menyatakan

bahwa terkadang unsur kekerasan yang ada di sinetron hanya karena masalah sepele,

misalnya merebutkan pacar (cewek). Pengalaman yang kita lihat di sinetron menurut

teori kultivasi akan menjadi rujukan di dunia nyata. Apa yang terjadi di sinetron

adalah rekayasa dan berdasarkan skenario, namun secar sadar atau tidak sadar akan

menjadi rujukan ketika kita menghadapi dunia realitas. Televisi dalam hal ini menjadi

mesin ideologi yang mempengaruhi jalan berfikir penontonnya.80

Tahap selanjutnya dalam persepsi adalah proses seleksi. Tidak semua stimulus

yang kita terima akan dimaknai dan diberikan perhatian (atensi). Seleksi mencakup

penginderaan (sensasi) melalui alat-alat atau panca indera (mata, telinga, hidung, kulit

dan lidah). Salah satu kelebihan televisi dibandingkan media massa yang lain yakni

kemampuan audio dan visual yang kuat. Jika media lain seperti koran hanya

melibatkan panca indera mata, radio menggunakan telingan sebagai media. Maka

televisi bisa menyajikan hal yang sebenarnya fantasi dan rekayasa menjadi realitas di

bayangan kita. Kekuatan televisi bisa disamakan dengan meonton bioskop, namun

jika menonton bioskop dilakukan tida setiap hari, ritual mingguan, sedangkan

menonton televisi sudah menjadi ritual sehari-hari sebagian besar penduduk

Indonesia.

Intrepretasi merupakan tahap terpenting dari persepsi, yakni menafsirkan atau

memberi makna atau informasi yang diterima melalui panca indera. Pemberian

80 Hasil wawancara pada tanggal 1 oktober 2019.

Page 99: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

98

makna ini akan berlaku berbeda-beda setiap individu. Teori kultivasi sendiri dalam

hal ini lebih menyoroti dampak televisi pada komunitas dibandingkan dengan

individu. Untuk konteks penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah Mahasiswa

Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang. Jika ditarik secara umum, semua responden

menyatakan menyayangkan adanya kekerasan di sinetron. Mereka menolak namun

satu sisi yang lain masih menonton tayangan sinetron tersebut. Hal ini sejalan dengan

pernyataan sebelumnya bahwa televisi sebenarnya tidak menciptakan pilihan. Kita

akan menonton berdasarkan apa yang sudah ditawarkan oleh televisi. Menurut

Gerbner dkk, karena televisi merupakan pengalaman besar bersama hampir setiap

orang. Televisi menyediakan cara bersama melihat dunia.

Page 100: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

99

CATATAN LAPANGAN

METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Hari / Tanggal : Selasa/ 1 Oktober 2019

Jam : 11.00 WIB

Lokasi : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah

  Palembang

Sumber Data : Edo Prayoga

Deskipsi Data :

Informan adalah seorang mahasiswa jurnalistik fakultas dakwah dan

komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan

menyangkut pengetahuan tentang tayangan sinetron Anak langit dari waktu tayang,

pemain sinetron, jumlah episode yang sedang tayang, dan alur cerita sinetron Anak

Langit.

Edo mengatakan bahwa tayangan sinetron Anak Langit adalah tayangan

sinetron di RCTI yang waktu tayangnya sekitar jam 16.45 sore. Pemain-pemain yang

terkenal seperti Steven William, Ammar Zoni, Ranti Maria, dan lain-lain. Sinetron

Anak langit yang menampilkan kehidupan remaja dari geng / kelompok, berkelahi,

dan pergaulan yang tidak sehat. Tayangan Sinetron Anak langit yang sudah memiliki

banyak episode lebih dari 1349 episode. Mayoritas penonton sinetron Anak Langit

adalah anak-anak di bawah umur. Sebagai Mahasiswa efek yang ditimbulkan dari

menonton tayangan sinetron Anak Langit adalah hanya sekedar tau dan tidak terlalu

berdampak, hanya sangat disayangan tayangan sinetron Anak Langit mengajarkan

akan kekerasan sehingga tidak baik untuk ditonton terutama anak-anak.

Page 101: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

100

CATATAN LAPANGAN

METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Hari / Tanggal : Rabu / 2 Oktober 2019

Jam : 14.00 WIB

Lokasi : UIN Raden Fatah Palembang

Sumber Data : Evita Marta Indira

Deskripsi Data :

Informan adalah Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

berkaitan dengan tayangan sinetron Anak Langit, dari waktu, lokasi, pemain / aktor,

alur cerita, dan jumlah episodenya. Tayangan sinetron Anak Langit cukup digemari

oleh remaja dan anak-anak. Sebagai Mahasiswa tidak tertarik dengan tayangan-

tayangan sinetron di televisi terutama Anak Langit.

Selain, penempatan waktu penayangan yang tidak kondusif, membuat kami

semakin tidak mengikuti tayangan sinetron tersebut. Media sosial seperti Facebook,

Istagram, dan Youtube menampilkan cuplikan-cuplikan dari sinetron Anak Langit

tersebut. Sehingga apabila kami penasaran atau sekedar ingin tau sinetron seperti apa

sinetron Anak Langit, maka kami akan membuka media sosial tersebut. Evita

mengatakan bahwa efek tayangan sinetron Anak Langit terhadap Mahasiswa tidak

berdampak sama sekali. Mungkin efek yang paling terasa adalah remaja dan anak-

anak yang menggemari tayangan sinetron Anak Langit.

Para remaja dan anak-anak boleh saja untuk menonton sinetron-sinetron yang

ada di televisi seperti Anak Langit. Namun, perlu adanya pengawasan dari orangtua

sehingga ada yang mengontrol apa-apa yang dapat bisa diambil hikmah/ pelajaran

dari tayangan yang ditonton.

Page 102: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

101

CATATAN LAPANGAN

METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Hari / Tanggal : Rabu / 2 Oktober 2019

Jam : 14.30 WIB

Lokasi : UIN Raden Fatah Palembang

Sumber Data : Salsabila Mia Utami

Deskripsi Data :

Informan adalah seorang mahasiswa jurnalistik fakultas dakwah dan

komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan

menyangkut pengetahuan tentang tayangan sinetron Anak langit dari waktu tayang,

pemain sinetron, jumlah episode yang sedang tayang, dan alur cerita sinetron Anak

Langit.

Salsabila mengatakan tayangan sinetron Anak Langit cukup menghibur

dikarenakan para pemainnya terutama actornya ganteng-ganteng dan keren. Dari

fashion pakaian sampai kendaraan yang dipakainya. Walaupun seperti itu, adegan-

adegan yang terdapat dalam sinetron tersebut mengandung kekerasan dan pacar-

pacaran. Mereka berkelompok-kelompok saling menyerang apabila salah satu dari

mereka diganggu dan dibully. Ditambah lagi geng-geng yang bermotor besar

meresahkan masyarakat disana. Mereka seperti ingin pengakuan dari orang lain

bahwa mereka memiliki kekuasaan dan tidak boleh diganggu.

Page 103: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

102

CATATAN LAPANGAN

METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Hari / Tanggal : Rabu / 2 Oktober 2019

Jam : 13.30 WIB

Lokasi : UIN Raden Fatah Palembang

Sumber Data : Erikatri Rahayu

Deskripsi Data :

Informan adalah Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

berkaitan dengan tayangan sinetron Anak Langit, dari waktu, lokasi, pemain / aktor,

alur cerita, dan jumlah episodenya. Tayangan sinetron Anak Langit cukup digemari

oleh remaja dan anak-anak. Sebagai Mahasiswa tidak tertarik dengan tayangan-

tayangan sinetron di televisi terutama Anak Langit.

Menurut Erikatri, tayangan sinetron Anak Langit termasuk sinetron unfaedah,

yang tidak ada sama sekali yang bisa diambil hikmah atau pelajarannya. Sangat

disayangkan tayangan tersebut masih terus ditayangkan sampe sekarang. Tayangan

yang mengajarkan akan “Kekerasan” menjadi solusi dalam permasalahan. Kalau ada

masalah antar anggota geng maka mereka akan berkelahi. Yang mereka cari

kekuasaan dan ketenaran.

Bullying juga menjadi bagian dari tayangan sinetron tersebut, saling

mengganggu dan saling mengejek sampai ke pertengkaran yang hebat. Ditambah

adegan-adegan pacaran yang tidak baik untuk ditonton terutama anak-anak. Maka

dari itu sinetron Anak Langit adalah sinetron yang UNFAEDAH ujarnya.

Page 104: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

103

CATATAN LAPANGAN

METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Hari / Tanggal : Rabu / 2 Oktober 2019

Jam : 15.30 WIB

Lokasi : UIN Raden Fatah Palembang

Sumber Data : Sandi Ramadhon

Deskripsi Data :

Informan adalah Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

berkaitan dengan tayangan sinetron Anak Langit, dari waktu, lokasi, pemain / aktor,

alur cerita, dan jumlah episodenya. Tayangan sinetron Anak Langit cukup digemari

oleh remaja dan anak-anak. Sebagai Mahasiswa tidak tertarik dengan tayangan-

tayangan sinetron di televisi terutama Anak Langit.

Sebelumnya sinetron Anak Langit termasuk tayangan yang saya ikuti, namun

lama-lama saya merasa tayangan tersebut kurang memiliki nilai edukasi. Saya kira

karena judulnya Anak Langit adalah anak-anak muda yang memiliki impian atau cita-

cita yang tinggi setinggi langit. Tetapi ekspektasi saya terlalu tinggi dan nyatanya

sinetron tersebut hanya menampilkan anak geng motor, anak-anak yang bolos

sekolah, kurang sopan terhadap orang yang lebih tua, dan yang paling kontras adalah

gaya berpacaran.

Setelah itu saya tidak lagi menonton sinetron Anak Langit tersebut, dan saya

pun memberitahu kepada adik-adik saya untuk tidak menonton sinetron Anak Langit.

Saya khawatir anak-anak yang menonton tayangan tersebut akan mencontohkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Naudzubillah Min Dzalik.

Page 105: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan Mahasiswa Jurnalistik B Angkatan 2018 Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi menyatakan bahwa tayangan sinetron Anak

Langit adalah tayangan yang kurang baik untuk ditonton atau disaksikan oleh

Mahasiswa maupun anak-anak. Karena di dalam sinetron tersebut

mengandung unsur-unsur negatif yang dikhawatirkan akan dicontoh oleh

penontonnya. Dari mulai adegan kekerasan, gaya pacaran yang seperti orang

sudah menikah sampai ke bullying. Adegan adegan yang menampilkan

keangkuhan dan kesombongan akan kekuasaan mereka dalam merebut

wilayah atau kekuatan antar geng motor mereka.

Konsumsi kekerasan yang terdapat dari tayangan sinetron Anak Langit

merupakan hal yang berbahaya karena akan mengganggu perkembangan

psikis mahasiswa ataupun anak-anak yang sebagai penonton tayangan

tersebut.

Dengan menggunakan teori kultivasi Gerbner, bisa terlihat bagaimana

televisi bisa mempengaruhi penonton terutama penonton yang menonton

televisi dengan jam tonton di atas 3 jam (heavy viewer). Aktivitas menonton

juga sudah berubah dari aktivitas bersama menjadi aktivitas individu,

tergantung preferensi masing-masing. Menurut teori ini, media massa

khususnya televisi diyakini memiliki pengaruh yang besar atas sikap dan

104

Page 106: repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5223/1/FULL BAB NISA EW.doc · Web viewProgram-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau diluar ruangan, yang disiarkan

105

perilaku penontonnya (behavior effect). Pengaruh tersebut tidak muncul

seketika melainkan bersifat kumulatif dan tidak langsung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka peneliti mencatat

beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan:

1. Bagi KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebagai alat ukur dalam

menampilkan suatu tayangan buat penonton televisi agar dapat menyeleksi

adegan-adegan yang kurang baik untuk ditampilkan. Sehingga penonton

tidak akan menirunya. Diharapkan KPI bisa lebih memperhatian kualitas

dan kuantitas dari suatu program tayangan-tayangan di televisi.

2. Bagi stasiun televisi, khususnya RCTI sebagai stasiun televisi yang

menayangkan acara tersebut hendaknya menuliskan penjelasan secara

rinci mengenai keaslian tayangan tersebut sehingga tidak menimbulkan

pemahaman yang salah pada khalayak yang menonton, jika tayangan

tersebut rekayasa, harus dituliskan secara gamblang di dalam tayangan

tersebut bahwa adegan tayangan tersebut rekayasa dan kalau tayangan

tersebut nyata, sebaiknya ada peringatan bahwa adegan tersebut tidak baik

untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi khalayak yang menonton, tayangan sinetron hendaknya dipahami

sebagai hiburan belaka, hendaknya khalayak juga bisa memilah intisari

dari tayangan tersebut.