BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya...

18
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab IV-1 A. Rehabilitasi Lingkungan Gambar 4.1. Penanaman Pohon Durian oleh Masyarakat Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi atau campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik materiil maupun spiritual. Secara umum penggunaan lahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non pertanian. Tidak semua wilayah di Kabupaten Kulonprogo merupakan lahan subur, namun ada beberapa wilayah yang merupakan lahan kritis. Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak produktif untuk penggunaan tertentu sebagai lahan pertanian akibat degradasi lahan oleh proses erosi longsor lahan, dan atau kegiatan pertambangan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan atau daya dukung untuk pertanian akan menimbulkan erosi degradasi lahan pada tingkat berat, lahan tidak produktif atau terjadi lahan kritis. BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Transcript of BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya...

Page 1: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-1

A. Rehabilitasi Lingkungan

Gambar 4.1. Penanaman Pohon Durian oleh Masyarakat

Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi atau campur tangan manusia

terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik materiil maupun

spiritual. Secara umum penggunaan lahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non pertanian. Tidak semua

wilayah di Kabupaten Kulonprogo merupakan lahan subur, namun ada beberapa

wilayah yang merupakan lahan kritis.

Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak produktif untuk penggunaan tertentu

sebagai lahan pertanian akibat degradasi lahan oleh proses erosi longsor lahan, dan

atau kegiatan pertambangan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan

kemampuan lahan atau daya dukung untuk pertanian akan menimbulkan erosi

degradasi lahan pada tingkat berat, lahan tidak produktif atau terjadi lahan kritis.

BAB IV

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Page 2: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-2

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis antara lain : penggunaan lahan

yang tidak sesuai dengan kelas kemampuan lahan; kegiatan penambangan,

pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan dan faktor alami

seperti kekeringan.

Penurunan kualitas lahan dipengaruhi oleh kegiatan manusia maupun alam.

Kegiatan pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang berdampak negatif

terhadap sumber daya lahan. Pada lokasi pertambangan sering dijumpai

ketidakteraturan topografi berupa lubang bekas galian yang cukup dalam, sehingga

lebih sulit untuk difungsikan menjadi produktif. Sedangkan upaya rehabilitasi lahan

seringkali masih diabaikan oleh para penambang ataupun pengusaha pertambangan.

Terlebih lagi kegiatan pertambangan tanah liat di lahan pertanian yang subur,

akibatnya tanah menjadi rusak dan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Disamping itu adanya kerusakan hutan juga disebabkan oleh faktor manusia. Di

Kabupaten Kulonprogo tidak ada kerusakan akibat kebakaran hutan tetapi karena

kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pelestarian dan fungsi

hutan, menyebabkan maraknya penjarahan dan pencurian kayu bahkan untuk kayu

yang belum layak tebang, hal ini semata-mata hanya memperhatikan aspek ekonomi

tanpa mempedulikan aspek lingkungan hidup.

Mensikapi hal-hal tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo

melakukan beberapa hal berkaitan dengan upaya rehabilitasi lingkungan tahun 2014,

yaitu :

1. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan pembangunan taman kota

di wilayah Kecamatan Wates dan Pengasih;

2. Konservasi mata air, kegiatan ini dilakukan dengan melakukan penanaman pohon

disekitar mata air, untuk melindungi sumber-sumber air yang ada, antara lain :

Page 3: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-3

- Penanaman pohon untuk perlindungan mata air sejumlah 1.000 batang

untuk 20 lokasi mata air yang dikelola oleh KT. Karya Tani di Pedukuhan

Beteng, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo;

- Konservasi 10 buah sumber mata air (penanaman 500 batang dan

pengembangan kearifan local) di KT. Rukun Makaryo, Pedukuhan

Girinyono, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih

- Konservasi 5 sumber mata air (penanaman dan pengembangan kearifan

local) di KT. Mekar Gerbosari, Pedukuhan Gerpule, Desa Banjarharjo,

Kecamatan Kalibawang.

3. Pembangunan sumur resapan

Selain perlindungan mata air juga upaya konservasi air melalui

pembangunan sumur resapan dan lubang resapan biopori mulai tahun 2009. Data

sumur resapan tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sejumlah 197 unit, tahun

2013 sejumlah 39 unit dan 2014 sejumlah 60 unit terbangun di wilayah Kabupaten

Kulonprogo.

4. Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak

lingkungan, yakni pengawasan & pengendalian usaha pertambangan dan energi.

Pengawasan terutama untuk kegiatan reklamasi/pasca tambang sehingga

keadaan lingkungan hidup tetap terjaga kelestariannya;

5. Kegiatan Pengendalian Longsor

Pengembangan tanaman aren sangat potensial di lahan kritis dan lahan rawan

bencana longsor di wilayah Kabupaten Kulonprogo. Program ini bertujuan untuk

menopang kehidupan petani dan sebagai penyangga lingkungan diatas. Untuk itu

perlu dilakukan pengembalian kejayaan aren di bukit Menoreh Kulonprogo, antara

lain dengan pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;

6. Rehabilitasi dan konservasi pesisir dan pantai

Page 4: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-4

Rehabilitasi dan konservasi pesisir dan pantai dilakukan bekerjasama dengan

berbagai pihak, salah satunya adalah BLH DIY melalui kegiatan penanaman

pandan pantai dan cemara udang pada tahun 2014 di Pasir Mendit, Jangkaran,

Temon.

Selain itu di di bidang kehutanan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo,

melaksanakan kebijakan pembangunan kehutanan diarahkan pada peningkatan

peranan hutan secara optimal sesuai dengan fungsinya dan juga sebagai upaya

merehabilitasi hutan dan lingkungan secara umum, dengan cara :

1. Rehabilitasi hutan dan lahan baik secara sipil teknis maupun vegetatif;

2. Penyediaan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan untuk pengembangan

aneka usaha kehutanan;

3. Optimalisasi peran stakeholders dalam rangka pengendalian penebangan kayu

secara liar dan pengendalian tebang untuk yang belum memenuhi syarat; dan

4. Sosialisasi dan pemasyarakatan pengurusan dokumen penebangan dan

pengangkutan kayu;

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2014 ini masih terus melanjutkan

program untuk menanam 1,5 juta pohon hidup di seluruh wilayah kabupaten salah

satunya melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo telah

melakukan penghijauan lingkungan di 12 kecamatan dengan menanam pohon

sejumlah 948.058 batang pada luasan 214,61 Ha. Sedangkan untuk tahun 2014

tidak ada kegiatan reboisasi pada hutan negara yang dilakukan oleh Dinas

Kehutanan DIY. Program penghijauan dilaksanakan dengan bekerjasama

berbagai pihak, perusahaan daerah maupun swasta dengan kegiatan CSR, LSM,

Pemerintah DIY maupun organisasi sosial masyarakat.

Melihat hutan mempunyai fungsi ekologis yang sangat penting, salah satunya

adalah sangat berpengaruh terhadap munculnya persoalan lingkungan seperti

Page 5: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-5

kekeringan, banjir, erosi dan sebagainya, maka perlu upaya-upaya penyelamatan

hutan. Untuk itu peran serta semua pihak khususnya masyarakat sangat diharapkan

agar hutan sebagai kekayaan alam di Kabupaten Kulon Progo dapat dimanfaatkan

sesuai fungsinya serta tetap terjaga kelestariannya.

Page 6: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-6

B. Amdal

Setiap kegiatan pembangunan akan menimbulkan masalah lingkungan yang

spesifik, demikian juga setiap usaha dan atau kegiatan yang dilakukan oleh

masyarakat di Kabupaten Kulonprogo. Untuk meminimalisir dampak yang

dimungkinkan terjadi dari suatu usaha/kegiatan tersebut maka diperlukan suatu

instrumen untuk menilai kelayakan suatu kegiatan. Instrumen tersebut dapat berupa

izin lingkungan yang meliputi dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan), UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan

Lingkungan), serta SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) untuk kegiatan

usaha skala kecil sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dengan

instrumen tersebut diharapkan akan tercipta pembangunan yang berwawasan

lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sesuai

dengan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Kabupaten Kulonprogo tidak

lagi memiliki Komisi Penilai Amdal, sehingga apabila ada kegiatan dan atau usaha

yang wajib Amdal, kewenangan penilaian pada Komisi Penilai Amdal DIY.

Dokumen sebagai instrumen pengelolaan lingkungan yang diajukan dan yang

direkomendasikan tahun 2014 sejumlah 309 dokumen, terdiri atas : 23 UKL/UPL, 3

DPLH dan 283 SPPL, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Jumlah Dokumen Lingkungan menurut Jenis Usaha Tahun 2014

No. Jenis Kegiatan / Usaha

Jumlah

Dokumen

1.

Penambangan

12

2. Pelayanan Kesehatan (RS, Puskesmas, Klinik) 6

3. Kegiatan Lain (SPBU, Hotel, IPAL komunal, Bangunan gedung,

Operasional pabrik, SPAM, Menara Telekomunikasi, dan Peternakan

8

Jumlah 26

Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kab Kulonprogo, 2014

Page 7: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-7

Dalam setiap pengajuan dokumen UKL/UPL dan DPLH, KLH Kulonprogo

melakukan klarifikasi dokumen tersebut dengan pihak pemrakarsa dengan

menghadirkan masyarakat terkena dampak dari suatu usaha dan atau kegiatan

tersebut beserta SKPD terkait. Jumlah masing-masing jenis usaha/kegiatan yang

mendapatkan dokumen UKL/UPL dan DPLH dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 4.2. Grafik Jumlah Dokumen UKL-UPL Berdasar Jenis Usaha/Kegiatan

Tahun 2013 dan 2014

Kegiatan pengawasan pelaksanaan UKL/UPL juga dilaksanakan oleh

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk mengetahui sejauh mana ketaatan dari

pemilik usaha dan atau kegiatan/pemrakarsa dalam melaksanakan ketentuan-

ketentuan seperti yang tercantum dalam dokumen lingkungannya.

Page 8: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-8

Tahun 2014 Kantor Lingkungan Hidup melakukan pengawasan terhadap

kegiatan dan atau usaha antara lain :

Tabel 4.2. Hasil Pengawasan Kegiatan/Usaha Tahun 2014

No. Nama Kegiatan / Usaha

Hasil Pengawasan

1. PT. Selo Adikarto, Nanggulan Tidak Taat

2. RS Riski Amalia Medika, Lendah Tidak Taat

3. RSUD Wates Tidak Taat

4. RS PKU Muhammadiyah Nanggulan Tidak Taat

5. PT. Sunchang Indonesia Tidak Taat

Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kab Kulonprogo, 2014

Dari tabel hasil pengawasan tersebut dapat dilhat bahwa semua kegiatan/usaha

yang dijadikan sasaran pengawasan belum ada yang taat terhadap ketentuan

peraturan perundangan terutama dalam pelaksanaan dokumen UKL/UPL nya.

Page 9: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-9

C. Penegakkan Hukum

Untuk mengetahui tingkat ketaatan suatu usaha dan atau kegiatan terhadap

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup perlu

dilakukan kegiatan pengawasan dan penegakkan hukum.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam melaksanakan pengawasan dan

penegakkan hukum tidak hanya terkait pada pengawasan rutin terhadap

perusahaan/pemrakarsa atas pelaksanaan UKL/UPL tetapi juga pada upaya untuk

mengakomodir kasus-kasus lingkungan hidup yang diadukan oleh masyarakat. Untuk

tahun 2014 kasus-kasus lingkungan hidup yang diadukan oleh masyarakat melalui

KLH sejumlah 6 (enam) kasus , yang antara lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Pengaduan Masalah dan Status Masalah Lingkungan Hidup Tahun 2014

No.

Masalah Yang Diadukan

Jumlah Pengaduan

Status

1.

Dugaan pencemaran udara akibat kegiatan usaha pembuatan arang kayu di Kalipetir Lor, Margosari, Pengasih

1 Ditindaklanjuti

2.

Dugaan pencemaran udara akibat kegiatan

usaha peternakan ayam di Clawer,

Pengasih, Pengasih

1 Ditindaklanjuti

3.

Dugaan pencemaran sungai dan sumur

penduduk akibat kegiatan usaha

pengolahan kembali tailing emas tanpa izin

di Plampang II, Kalirejo, Kokap

1 Ditindaklanjuti

4.

Dugaan pencemaran udara dan sungai

akibat pembuangan tinja di areal

persawahan di Gotakan, Panjatan, Panjatan

1 Ditindaklanjuti

5.

Kekhawatiran warga akan terjadinya

pencemaran lingkungan akibat kegiatan

usaha peternakan ayam di Suruhan,

Karangsari, Pengasih

1 Ditindaklanjuti

Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, 2014

Page 10: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-10

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berupaya untuk selalu menyelesaikan kasus-

kasus lingkungan hidup yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi suatu kasus

lingkungan hidup, masyarakat dapat mengadukan masalah tersebut kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo secara tertulis atau secara lisan/langsung.

Pihak pemerintah daerah akan mengklarifikasi tentang kebenaran masalah tersebut

kepada masyarakat, setelah itu baru pemerintah daerah memediasi/mempertemukan

antara pihak pengusaha/pemrakarsa dengan pihak masyarakat yang dirugikan untuk

mencari penyelesaian yang terbaik untuk semua pihak dan lingkungan hidup secara

umum. Data jumlah aduan kasus lingkungan hidup di Kabupaten Kulonprogo dalam

lima tahun terakhir yang telah ditindaklanjuti dapat dilihat pada tabel dan gambar

berikut :

Tabel 4.4. Jumlah Aduan Kasus Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014

Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, 2014

No. Tahun Jumlah Pengaduan yang

Ditindaklanjuti

Jumlah Pengaduan yang

Diterima

1 2 3 4

1.

2010 9 9

2.

2011 12 12

3.

2012 9 9

4. 2013 6 6

5.

2014 5 5

Page 11: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-11

Gambar 4.3. Grafik Aduan Kasus LH di Kab Kulonprogo Tahun 2010-2014

Dari tabel dan gambar tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2014

jumlah aduan kasus lingkungan hidup ada kecenderungan semakin sedikit, hal ini

dapat disebabkan oleh semakin baiknya pemilik usaha dan atau kegiatan dalam

mengelola usaha dan kegiatannya sesuai dengan dokumen lingkungan sehingga

tidak meninmbulkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan sekitarnya.

Gambar 4.4. Penanganan Kasus Dugaan Pencemaran Udara dan Sungai Akibat Pembuangan Tinja di Areal Persawahan di Gotakan, Panjatan, Panjatan

Page 12: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-12

D. Peran Serta Masyarakat

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 70, bahwa masyarakat memiliki hak dan

kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta masyarakat dapat berupa :

pengawasan sosial; pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan, dan

atau; penyampaian informasi dan atau laporan. Dan semua itu dapat dilakukan untuk :

meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan;

menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat;

menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan

pengawasan sosial; mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam

rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup, melalui beberapa kegiatan antara lain :

- Evaluasi pengelolaan lingkungan hidup

Evaluasi ini dilakukan setiap tahun dengan sasaran masyarakat terutama

untuk masyarakat sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA (sekolah peduli

dan berbudaya lingkungan hidup/adiwiyata); masyarakat pondok pesantren

(evaluasi pondok pesantren berwawasan lingkungan hidup); kelompok

masyarakat/kelompok tani/tokoh masyarakat/LSM, dan lain-lain (evaluasi

kalpataru, kehati award, kampung hijau, dan kampung iklim).

- Penyuluhan Lingkungan

Pemerintah kabupaten bekerjasama dengan PPEJ, Perguruan Tinggi,

Pemerintah Daerah DIY, TP PKK, maupun Kementerian Agama untuk

Page 13: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-13

menyelenggarakan penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan

melibatkan masyarakat di wilayah Kabupaten Kulonprogo.

- Pengembangan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri

Jejaring Pengelola Sampah Mandiri Kabupaten Kulonprogo “Merti Bawono

Asri” telah mengembangkan kegiatan maupun keanggotaannya untuk selalu

aktif dalam upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Kulonprogo..

Selain masyarakat dan instansi terkait, dalam pengelolaan lingkungan hidup di

Kabupaten Kulonprogo juga melibatkan pihak swasta / dunia usaha, antara lain :

- Penghijauan / konservasi pesisir, berupa penanaman vegetasi pantai terutama

mangrove di wilayah Jangkaran, Temon.

- Penghijauan / konservasi lahan kritis

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pihak ketiga di Kabupaten Kulonprogo pada

tahun 2014 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5. Kegiatan Konservasi LH oleh Pihak Ketiga Tahun 2014

No. Nama Pihak Ketiga Kegiatan

1.

UGM

Penanaman mangrove 1.300 batang di Jangkaran Temon

2. SMKN 1 Pengasih Konservasi Lahan Kritis dengan tanaman Eucaliptus 1000 batang

3. Paguyuban Kawula Penderek Sultan (Kapsul) Kulon Progo

Konservasi Lahan Kritis dengan menyediakan 16.000 bibit untuk 12 kecamatan

4. PT. Jogjatronik Konservasi Pesisir : Penanaman mangrove 1.600 batang di Pasir Mendit Temon

5. Komunitas Sepeda MTB Federal Indonesia

Konservasi Pesisir : Penanaman mangrove 1.000 batang di Pasir Mendit Temon

6. Poltekkes Yogyakarta Penanaman mangrove 200 batang di Jangkaran Temon

7. Bhayangkari Pengurus Cabang Kulon Progo

Penanaman pohon di lahan kritis sejumlah 750 batang

8. PT. Pertamina (Persero), Depo Rewulu Yogyakarta

Konservasi daerah sekitar Waduk Sermo Kokap, penanaman tanaman buah dan penyimpan air sejumlah 8.800 batang; Konservasi Pesisir, penanaman mangrove 5.000 batang di Pasir Mendit Temon

9. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta Konservasi Pesisir, penanaman mangrove 1.000 batang di Pasir Mendit

Sumber data : KLH Kulonprogo, 2014

Page 14: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-14

Gambar 4.5. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan LH

Dengan adanya kerjasama antara pihak pemerintah daerah, masyarakat,

perguruan tinggi, dunia usaha maupun LSM diharapkan seluruh program dan

kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di

Kabupaten Kulonprogo dapat terlaksana dengan baik.

Page 15: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-15

E. Kelembagaan

Produk Hukum

Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2014 menghasilkan 5

( lima ) buah produk hukum di bidang tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup

antara lain :

1. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pertambangan

Mineral dan Batubara;

2. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok,

salah satu tujuan penyusunan peraturan ini adalah untuk menyediakan

udara yang bersih dan sehat untuk masyarakat;

3. Peraturan Bupati No. 22 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerbitan Izin

Lingkungan;

4. Peraturan Bupati No. 30 Tahun 2014 tentang Tata Kelola Hijau RSUD

Wates;

5. Keputusan Bupati No. 322 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang

Penerbitan Izin Lingkungan kepada Kepala Kantor Ligkungan Hidup

Kabupaten Kulonprogo.

Dengan berkembangnya industri di Kabupaten Kulonprogo, beberapa

peraturan perundangan yang harus segera disusun oleh Pemda Kabupaten

Kulonprogo antara lain peraturan tentang izin penyimpanan sementara limbah B3

dan juga izin pembuangan limbah cair ke badan air.

Page 16: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-16

Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anggaran pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten Kulonprogo untuk

melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengelola lingkungan hidup daerah, selain

anggaran murni dari APBD daerah juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Bidang Lingkungan Hidup. Anggaran yang tersedia untuk pembiayaan .... program

dan .... kegiatan pada tahun 2014. Adapun peruntukan anggaran untuk tahun 2013

dan 2014 dapat diuraian pada tabel berikut :

Tabel 4.6. Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo Tahun 2013 - 2014

No. Sumber

Anggaran Uraian

Jumlah Anggaran

2013 2014

1.

APBD

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Lingkungan Hidup

24.735.000,-

59.391.600,-

2. APBD Program Perlindungan dan

Konservasi SDA

393.521.525,- 369.965.550,-

3. APBD Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan LH

448.808.400,- 132.704.650,-

4. APBD Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

(RTH)

306.202.500,- 315.173.230,-

5. APBD Kegiatan Lain 1.028.230.297,10,- 1.595.994.751,-

Jumlah

2.201.497.722,10,-

2.473.229.781,-

Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, 2014

Page 17: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-17

Institusi Pengelola Lingkungan Hidup

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulonprogo Nomor : 16 Tahun

2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah,

maka organisasi dan lembaga pengelola lingkungan hidup di Kabupaten Kulon

Progo adalah Kantor Lingkungan Hidup (KLH).

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo mempunyai struktur

organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Kantor;

2. Sub. Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Pengembangan Kapasitas;

4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

5. Seksi Pemantauan dan Pemulihan;

6. Kelompok jabatan fungsional tertentu.

Jumlah pegawai yang dimiliki oleh Kantor LH Kabupaten Kulonprogo

sejumlah 16 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.7. Jumlah Pegawai KLH Kulonprogo Berdasar Tingkat Pendidikan

No Uraian SD SLTP SLTA Diploma

I/II/III D IV / S1 S2 / S3 Jumlah

1. Sekretariat 0 1 3 1 1 1 7

2. Seksi Bangtas 0 0 0 0 3 0 3

3. Seksi Wasdal 0 0 0 0 3 0 3

4. Seksi Taulih 0 0 1 0 2 0 3

Jumlah 0 1 4 1 9 1 16

Sumber data : Kantor LH Kabupaten Kulonprogo, 2014

Meskipun dengan sumber daya manusia yang terbatas, Kantor Lingkungan Hidup

Kabupaten Kulonprogo, tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai

institusi pengelola lingkungan hidup daerah dengan baik. Secara kuantitas terbatas,

tetapi secara kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan, dengan mengikuti

Page 18: BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANdlh.kulonprogokab.go.id/files/SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan... · pembangunan yang kurang ... Amdal DIY. Dokumen sebagai instrumen pengelolaan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014

Bab IV-18

diklat teknis yang diselenggarakan oleh BLH DIY, Kementerian LH dan Kehutanan

serta pihak lain yang terkait.

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo juga belum memiliki pejabat

fungsional tertentu, meskipun sudah tersedia personil yang telah mengikuti diklat

PPLH sejumlah 2 (dua) personil dan juga PPNS Daerah.

Dengan semakin meningkatnya permasalahan bidang lingkungan hidup di

Kabupaten Kulonprogo, diharapkan kelembagaan pengelola lingkungan hidup

daerah terus ditingkatkan statusnya demikian juga dengan kualitas dan kuantitas

sumber daya manusianya.