BAB IV RUMAH KABEL -...

38
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL DivRisTI 65 - 299 BAB IV RUMAH KABEL 1. TUJUAN Pedoman ini menguraikan cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, dengan tujuan supaya pelaksanaan pekerjaan menjadi Bersih Indah dan Rapih (BIR). Selain dari itu Pedoman ini dimaksudkan untuk menyeragamkan/standarisasi cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel dan Instalasi Blok Terminal. 2. PENGGUNAAN Pedoman ini disusun untuk dipakai sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dan penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, baik yang dikerjakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM. 3. DEFINISI 3.1. Rumah Kabel (RK) adalah bagian yang penting dari struktur jaringan kabel yang berfungsi sebagai : a. Titik terminal akhir dari jaringan Kabel Primer. b. Titik terminal awal dari jaringan Kabel Sekunder. c. Titik sambung peralihan yang fleksible antara jaringan Kabel Primer dan jaringan Kabel Sekunder. 3.2. Kapasitas RK ditentukan oleh jumlah pasangan Kabel Primer dan Sekunder maksimum yang dapat diterminasikan di RK tersebut. 3.3. Blok Terminal a. Blok Terminal RK, adalah perlengkapan RK dimana Kabel Primer dan Kabel Sekunder diterminasikan. b. Pada sebuah Blok Terminal hanya boleh diterminasikan Kabel Primer atau Kabel Sekunder saja. c. Kawat yang menghubungkan antara blok-blok terminal di mana kabel Primer dan Sekunder diterminasikan disebut Jumper Wire. 4. BENTUK UMUM RUMAH KABEL DAN BLOK TERMINAL 4.1. Bentuk Umum Rumah Kabel

Transcript of BAB IV RUMAH KABEL -...

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

65 - 299

BAB IV RUMAH KABEL

1. TUJUAN

Pedoman ini menguraikan cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, dengan tujuan supaya pelaksanaan pekerjaan menjadi Bersih Indah dan Rapih (BIR). Selain dari itu Pedoman ini dimaksudkan untuk menyeragamkan/standarisasi cara Pemasangan dan Penempatan Rumah Kabel dan Instalasi Blok Terminal.

2. PENGGUNAAN

Pedoman ini disusun untuk dipakai sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dan penempatan Rumah Kabel beserta Instalasi Blok Terminalnya pada jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung dan Kabel Duct, baik yang dikerjakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM.

3. DEFINISI

3.1. Rumah Kabel (RK) adalah bagian yang penting dari struktur jaringan kabel yang berfungsi sebagai :

a. Titik terminal akhir dari jaringan Kabel Primer. b. Titik terminal awal dari jaringan Kabel Sekunder. c. Titik sambung peralihan yang fleksible antara jaringan Kabel Primer dan

jaringan Kabel Sekunder.

3.2. Kapasitas RK ditentukan oleh jumlah pasangan Kabel Primer dan Sekunder maksimum yang dapat diterminasikan di RK tersebut.

3.3. Blok Terminal

a. Blok Terminal RK, adalah perlengkapan RK dimana Kabel Primer dan Kabel

Sekunder diterminasikan. b. Pada sebuah Blok Terminal hanya boleh diterminasikan Kabel Primer atau

Kabel Sekunder saja. c. Kawat yang menghubungkan antara blok-blok terminal di mana kabel Primer

dan Sekunder diterminasikan disebut Jumper Wire.

4. BENTUK UMUM RUMAH KABEL DAN BLOK TERMINAL

4.1. Bentuk Umum Rumah Kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

66 - 299

a. Bentuk umum Rumah Kabel yang dipakai selama ini mengacu kepada Spesifikasi TELKOM No. STEL-L-005/ R 1 A

b. Ada beberapa kapasitas RK, sebagai berikut :

1) RK kapasitas 800 pasang/ pair dengan satu pintu seperti pada Gambar

4-01 dibawah ini.

Gambar 4-01 Rumah Kabel Kap. 800 pair Satu Pintu Depan

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

67 - 299

2) RK kapasitas 1600 pasang/ pair dengan 2 pintu depan (model lama/ gambar 4-02).

1364

13241445

1424160320

350152

UKURAN DALAM : M M

1100

1025

Gambar 4-02 Rumah Kabel KAP 1.600 pair Dua Pintu Depan (Model Lama)

3) RK kapasitas 2400 pasang/ pair dengan 2 pintu depan dan belakang (gambar 4-03).

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

68 - 299

Gambar 4-03 Rumah Kabel KAP 2400 pair Dua Pintu, satu Depan dan satu Belakang

4) RK kapasitas > 2400 pasang / pair dengan 2 pintu depan dan 2 pintu belakang (belum ada STEL) seperti Gambar 4-04 berikut ini.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

69 - 299

Gambar 4-04 Contoh RK Kap. 4.800 sampai dengan 6.000 pair, Dua Pintu Depan dan Dua Pintu Belakang

c. Rumah Kabel dibuat dari bahan isolasi tahan panas yang diperkuat dengan fiber glass warna abu-abu/krem dan harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut :

1) Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

70 - 299

2) Mempunyai daya isolasi yang baik terhadap panas 3) Mempunyai bobot yang relatif ringan. 4) Kedap terhadap air hujan. 5) Mempunyai ventilasi yang cukup, sehingga dapat mencegah terjadinya

penggembunan (kondensasi) di dalam RK. d. Pondasi Rumah Kabel terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen,

pasir, batu pecahan (1:2:3) dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran Rumah Kabel. Pembuatan pondasi selain dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan RK, dapat juga dibuat lebih dahulu (precast). Contoh bentuk pondasi berikut ukurannya dapat dilihat pada Gambar 4-05 dan 4-06 dibawah ini.

100

700

400

Pandangan Depan Pandangan Sam ping

59480 80

954

5050

196

296

496

UKUR AN DA LA M : M M

Gambar 4-05 Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 800 pair

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

71 - 299

100

700

400

Pandangan Depan Pandangan Samping

UKURAN DALAM : m m1464 80

220

50

50

80

320

520

1624

Gambar 4-06 Pondasi Rumah Kabel Kapasitas 1.600 pair

4.2. Bentuk Umum Blok Terminal

Bentuk umum Blok Terminal dapat dilihat pada Gambar 4-07 dan 4-08 dibawah ini.

a. Bahan Isolasi Blok Terminal dibuat dari polyster resin yang diperkuat

dengan fibre glass. b. Type terminal yang digunakan adalah tekan sisip dengan/ tanpa dilengkapi

arrestor.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

72 - 299

Gambar 4-07 Blok Terminal Tekan Sisip dengan/tanpa arrester

Gambar 4-08 Blok Terminal Tekan Sisip dengan kelengkapannya (arrester, insertion tool,dll)

5. PENEMPATAN RUMAH KABEL

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

73 - 299

Penempatan Rumah Kabel pada lokasi yang telah ditentukan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

5.1. Pada Trotoar

a. Letak RK tidak boleh menghalangi dan membahayakan lalu lintas. b. Hindari penempatan RK pada tempat yang menurut perkiraan mudah

terganggu oleh lalu-lintas. c. Penempatan RK harus serasi dengan lingkungan sekitarnya, jangan sampai

merusak pemandangan yang ada. d. Apabila lokasi RK dekat dengan tikungan tajam, maka letak RK paling

sedikit harus 5 m dari ujung tikungan. Apabila belokan yang dimaksud merupakan lingkaran, maka ketentuan tersebut tidak berlaku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4-09 berikut ini.

Gambar 4-09 Penempatan Rumah Kabel di sudut jalan

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

74 - 299

Gambar 4-10

Penempatan Rumah Kabel di sudut jalan e. Penempatan RK harus sepengetahuan PEMDA setempat.

5.2. Pada Persilangan Jalan

a. Penempatan RK jangan terlalu dekat dengan sudut jalan, terutama apabila

RK yang di maksud terletak di sisi kiri.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

75 - 299

b. Bila perlu dapat dipasang patok pengaman 4 atau lebih buah untuk menghindari kemungkinan RK terlanggar langsung oleh kendaraan seperti pada Gambar 4-11 berikut ini.

c. Penempatan RK harus sepengetahuan PEMDA setempat.

Gambar 4-11 Penggunaan Patok Pengaman pada Rumah Kabel

5.3. Pada Halaman Rumah Penduduk Apabila penempatan RK harus berada di halaman rumah penduduk, maka

sebelumnya harus mendapat ijin dari pemiliknya. Kedudukan RK harus bebas dari kemungkinan perbaikan pagar dan perluasan bangunan.

5.4. Pada Daerah Rawan Vandalisme Apabila penempatan RK berada didaerah rawan vandalisme, dapat dipasang

pagar pengaman. 5.5. Pada Gedung Bertingkat

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

76 - 299

Untuk gedung bertingkat ( Highrised Building ) yang membutuhkan fasilitas telekomunikasi dengan kapasitas 200 SST atau lebih dapat dipasang RK tersendiri.

Penempatan Blok Terminal pada RK harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di bagian tengah.

Blok Terminal Kabel Sekunder ditempatkan di bagian kiri dan kanan Blok Terminal Kabel Primer, ( Sekunder – Primer – Primer – Sekunder ), Untuk jelasnya dapat dililihat pada Gambar 4-12 berikut ini.

Gambar 4-12 Penempatan Blok Terminal Rumah Kabel cara SPPS

b. Blok Terminal Kabel Primer ditempatkan di sebelah kiri terminal Sekunder, ( Primer – Sekunder – Primer – Sekunder ), untuk jelasnya lihat Gambar 4-13 berikut ini.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

77 - 299

Gambar 4-13 Penempatan Blok Terminal Kabel Primer cara PSPS

6. PEMILIHAN RUMAH KABEL

Mengingat pertumbuhan kebutuhan fasilitas Telekomunikasi yang cepat, maka untuk lokasi-lokasi yang pertumbuhan demandnya cukup tinggi supaya dipasang RK dengan kapasitas besar ( >2400 pair), baik untuk pekerjaan pemasangan baru, penggantian maupun pengembangan catuan di lokasi itu. Kapasitas Blok

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

78 - 299

Terminal supaya disesuaikan dengan kebutuhan, dengan mempertimbangkan tingkat demand yang ada.

7. PEMASANGAN RUMAH KABEL DAN BLOK TERMINAL

7.1. Pemasangan RK untuk Kabel Duct Cara pemasangan RK untuk Kabel duct. Pada dasarnya, cara pemasangannya

dibedakan menjadi 2 (dua) hal tergantung posisi tempat RK, apakah jauh atau dekat dari Manhole terkait, disamping harus tetap memperhatikan tata cara pemilihan tempat sebagaimana diuraikan di muka.

a. Posisi RK jauh dari Manhole sebagai berikut :

1) Dari Handhole RK sampai dengan Manhole terdekat dipasang duct 4

(empat) pipa dengan diameter 4 inch, tebal 5,5 mm seperti terlihat dalam Gambar 4-14.

Duct

HRK

RK

JTA 08

Gambar 4-14 Penempatan Rumah Kabel yang letaknya jauh dari Manhole

2) Dalam kondisi tertentu dimana tidak memungkinkan hanya dengan satu Handhole, maka dapat dibuat ekstra Handhole.

3) Tahapan pemasangan RK, sebagai berikut :

a) Pemasangan Pondasi RK

(1) Bila dibuat setempat, seperti Gambar 4-15 dibawah ini.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

79 - 299

- Penggalian lubang pondasi. - Pemasangan alas dengan pasangan batu kali. - Pembuatan bekisting dan pembesian/ penulangan. - Pengecoran dengan campuran 1:2:3. - Pada waktu pengecoran di pasang 4 (empat) baut pada

keempat sudut pondasi dengan ukuran seperti tercantum dalam gambar no. 3 dan 4.

- Setelah lebih kurang 7 hari (waktu yang diperkirakan pondasi beton sudah betul-betul kering) bekisting dibongkar.

- Bagian atas pondasi yang berada di atas (0,4m) dihaluskan / diplester dan diaci supaya halus dan rata.

Gambar 4-15 Pembuatan dan Pemasangan Pondasi RK

Gambar 4-16 Pemasangan Pondasi RK yang Dicetak

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

80 - 299

(2) Bila pondasi RK dicetak (precast) lihat Gambar 4-16 diatas. - Pemasangan alas dengan pasangan batu kali setebal

kurang lebih 20 cm. - Pemasangan pondasi pada alas di waterpas, kemudian

diberi temberang penyangga atau ganjal agar kedudukannya tidak berubah.

- Kemudian pondasi dicor/disemen pada alas tersebut.

b) Pemasangan pipa penghubung antara RK ke Handhole.

(1) Setelah pembuatan/pemasangan pondasi RK selesai dikerjakan, maka dipasang pipa PVC diameter 4 inch, tebal 5,5 mm dari pondasi menuju ke Handhole Gambar.4-17 dibawah ini.

Gambar 4-17 PemasanganPipa PVC 22 10 cm dari pondasi RK ke Handhole

(2) Selanjutnya pondasi RK ditimbun dengan tanah urug yang sudah dibersihkan dari batu dan benda tajam lainnya.

c) Tahap berikutnya adalah pemasangan Rumah Kabel pada pondasi.

b. Posisi RK dekat dengan Man Hole

2) Proses pekerjaan seperti pembuatan/pemasangan pondasi dan pemasangan RK diatas pondasi berlaku pula untuk pemasangan RK ditempat ini.

2) Yang berbeda hanyalah letak/posisi pipa PVC dan cara

pemasangannya , berhubung pipa PVC dari RK langsung masuk

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

81 - 299

Manhole tanpa melalui Handhole terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4-18 berikut.

Gambar 4-18

Pemasangan RK yang letaknya dekat dengan Manhole 7.2. Pemasangan Rumah Kabel pada jaringan Kabel Tanah Tanam Langsung.

Cara pemasangan termasuk pembuatan pondasi RK pada dasarnya tidak berbeda dengan cara pemasangan pada jaringan kabel duct, dengan catatan bahwa pekerjaan penimbunan dan perataan tanah seharusnya dikerjakan setelah pemasangan RK selesai atau setelah semua kabel dimasukkan ke dalam RK untuk menghindari adanya dua kali penggalian seperti terlihat pada Gambar 4-19 berikut ini.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

82 - 299

Batu Pelindung/Deksteen

Gambar 4-19

Cara memasukkan Kabel kedalam RK untuk jaringan Kabel Tanam Langsung

7.3. Cara Pemasangan Kabel pada Blok Terminal

a. Setelah RK beserta Blok Terminalnya selesai dipasang, maka pekerjaan dapat dilanjutkan dengan menterminasikan kabel-kabel pada blok terminal. Alat kerja yang digunakan sesuai dengan jenis teminal tekan sisip.

b. Material yang diperlukan adalah sbb :

No

NAMA MATERIAL Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4.

Kawat Solder Benang montage Pita isolasi plastik Jepitan dan sepatu kabel untuk menyambung selubung pelindung dgn kawat tanah

- - - - - -

2 bh

Secukupnya Sda Sda

c. Cara Terminasi

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

83 - 299

Jenis Kabel yang diterminasikan antara lain :

- Kabel tanah tanpa perisai, berisolasi dan berselubung PE (Polietielen) berisi Petro jelly (STEL-K-008).

- Kabel tanah jelly berperisai, (spesifikasi No. STEL-K-007) Cara terminasi yang diuraikan di sini adalah cara terminasi langsung.

1) Pengupasan selubung PE dan selubung aluminium.

a) Panjang kabel yang ditarik melalui lobang pondasi masuk ke dalam Rumah Kabel antara 1,75 sampai 3,00 meter agar pekerjaan terminasi dapat dilakukan dengan mudah seperti Gambar 4-20 dibawah.

1,75-3,00

Gambar 4-20 Panjang Kabel di dalam RK

b) Setelah penarikan kabel selesai, ujung kabel yang rusak karena

penarikan dipotong dengan alat pemotong kabel. Dari ujung baru sepanjang 1 meter kabel diikat dengan pita isolasi plastik.

c) Dimuka ikatan pita isolasi plastik tersebut kabel dikupas dengan hati-hati sampai ke selubung almunium. Kemudian selubung PE berikut pelindung almunium ditarik cukup kuat sampai terlepas dari bundel kabel, seperti terlihat pada Gambar 4-21 berikut.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

84 - 299

Gambar 4-21

Melepaskan selubung PE dari kabel

2) Untuk Kabel Jelly, sebelum diterminasikan agar dibersihkan terlebih

dahulu dengan trichloretilen. 3) Terminasi dengan sistem tekan sisip

Blok Terminal tekan sisip berkapasitas 100 pair, terdiri dari 10 Terminal Strip (modul) masing-masing 10 pair. a) Mula-mula dilakukan pemasangan tempat dudukan Blok Terminal

(Back Mount Frame) pada rel besi yang sudah tersedia di RK dengan menggunakan baut/skrup sesuai kebutuhan, seperti terlihat pada Gambar 4-22.

b) Kabel yang akan diterminasikan dikupas ujungnya ditempatkan

dalam Back Mount Frame dibelakang Blok Terminal dimana terdapat ruang yang telah tersedia, seperti terlihat pada Gambar 4-22.

c) Penyambungan Kawat Pentanahan

• Selubung PE berikut selubung aluminium pada ujung kabel

disobek sedikit, dibengkokkan keluar disambung dengan kawat tanah menggunakan sekrup atau baut seperti Gambar 4-23.

• Setelah itu, selubung PE dikembalikan seperti semula dan

diikat dengan pita isolasi plastik yang terdiri dari 2 lapis, lapisan 1 antara inti kabel dengan sekrup.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

85 - 299

Gambar 4-22 Back Mount Frame Terminal Tekan Sisip

Gambar 4-23 Penyambungan Kawat Tanah dengan selubung almunium

d) Penyusunan urat kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

86 - 299

• Mula-mula dilakukan pembendelan unit dasar terdiri dari 5 empatan atau 10 pasang.

• Kabel yang akan diterminasikan panjangnya dilebihkan untuk

dipakai sebagai cadangan, supaya mudah dilakukan buka-pasang Terminal Stripnya. Kemudian cadangan kabel tersebut dikendorkan dengan bantuan batang besi yang terdapat pada dudukan Blok Terminal.

e) Cara terminasi pasangan urat kabel

• Urutan pemasangan di mulai dari Terminal Strip yg paling

bawah dengan cara memasukkan pasangan urat kabel satu per satu tanpa dikupas isolasinya, secara berurutan dari kiri ke kanan melalui sisir penuntun dan ditarik ke dalam masing-masing pegas kontak atau klem, lihat Gambar 4-24 berikut.

Gambar 4-24 Cara terminasi pasang urat kabel pada Rumah Kabel

• Kemudian urat kabel ditekan pada masing-masing pegas kontak dengan menggunakan Insertion Tool, sehingga terjadi kontak sempurna dan sisa ujung urat kabel terputus seperti Gambar 4-25 dibawah ini.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

87 - 299

Gambar 4-25 Terminasi kabel menggunakan Insertion Tool

• Kemudian label dipasang di atas Terminal Strip yang sudah

diterminasikan. • Demikian seterusnya, untuk terminasi pada Terminal Strip

berikutnya dilakukan sama seperti di atas. • Cara membuka Terminal Strip - tekan Terminal Strip kiri dan kanan dengan ibu jari. - bersamaan dengan ini bengkokkan keluar kawat pemegang

untuk membebaskan pegangan Terminal Strip tersebut.

d. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan cincin (Ring Guide) untuk kawat sambung (Jumper Wire) pada tempat yang telah ditentukan.

e. Penarikan Jumper Wire

Penarikan Jumper Wire (Jumper Wire sesuai STEL-K-006, warna merah biru), dilakukan dalam hal klem-klem Kabel Primer akan disambungkan dengan klem Sekunder untuk dimanfaatkan bagi penyambungan pelanggan. Untuk penjumperan layanan khusus (Non POTS) dipasang label dengan warna tertentu. Ketentuan, Jumper Wire : 1) Diameter 0,6 mm; 2) Tidak boleh ada sambungan;

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

88 - 299

3) Penarikannya harus rapi dan melalui Ring Guide yang telah disediakan. 4) Untuk Rumah Kabel model 2 pintu (depan dan belakang) penarikannya

dimulai dari terminal depan ke terminal belakang melalui jalur bagian bawah Ring Guide.

f. Penutupan lobang dasar RK.

Untuk menutup lobang bagian dasar RK, dilakukan dengan cara dicor lilin, parafin yang dicairkan atau coumpound.

8. PENTANAHAN RUMAH KABEL 8.1. Tujuan Pentanahan

Agar perangkat tersebut dapat bekerja sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku serta aman, baik bagi perangkat itu sendiri, maupun bagi petugas dan pemakai jasa terhadap tegangan atau arus lebih yang membahayakan.

8.2. Kutub Tanah

adalah penghantar listrik yang ditanam di dalam tanah dengan maksud memberi hubungan listrik dengan tanah.

8.3. Cara Pentanahan Rumah Kabel

b. Setiap Rumah Kabel dihubungkan dengan Kutub Tanah Batang sebanyak 3 buah, masing-masing panjang 200 cm dengan jarak antar kutub tanah minimum 10 m seperti terlihat pada Gambar 4-26 berikut.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

89 - 299

1

2

5

4

A B

C

Jarak A - B 1 0 MB - C 10 MA - C 10 M

K eterangan : 1 = K aw at tem baga te lan jang P ilin ( BC C : U kuran m in im u m 25 M m )2

Gambar 4-26 Pemasangan Kutub Tanah

c. Tahanan tanah yang dihasilkan harus diusahakan sekecil mungkin dan

diharapkan tidak lebih dari 3 ohm.; d. Pelaksanaan pemasangan pentanahan disesuaikan dengan kondisi di

lapangan. Biasanya cukup dengan 1 kutub tanah bila tahanan yang diinginkan telah terpenuhi.

e. Kawat tanah mempergunakan kawat tembaga telanjang pilin (BCC)

diameter 7 x 0,7 mm guna menghubungkan kutub tanah dengan bar pentanahan di Rumah Kabel.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

90 - 299

f. Setiap kawat tanah yang disambung dari screen Kabel Primer dan Sekunder harus disambungkan pada bar pentanahan secara individual dengan mempergunakan sepatu kabel seperti Gambar 4-27 berikut.

ARDE

BARPERTAHANAN

S e patu K abe l

Gambar 4-27 Sistem Pentanahan Rumah Kabel

9. PEMBERIAN NAMA RUMAH KABEL

a. Pemberian nama rumah kabel dalam sebuah daerah pelayanan sentral diberi nama dengan huruf awal R dan menambahkan di belakangnya huruf menurut abjad di mulai dengan huruf A dan keduanya ditulis dengan huruf besar, dengan catatan bahwa huruf I dan O tidak dipakai. Apabila jumlah Rumah Kabel melebihi RZ, maka Rumah Kabel berikutnya diberi tanda dengan 2 (dua) huruf awal, dimulai dengan RA ditambah huruf menurut abjad yang dimulai dengan huruf A. Ketiga huruf ditulis dengan huruf besar.

Contoh :

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

91 - 299

1) RA untuk Rumah Kabel A; 2) RB untuk Rumah Kabel B dan seterusnya sampai dengan RZ;

3) RAA untuk Rumah Kabel urutan setelah RZ dan seterusnya RAZ.

Penomoran tersebut tanpa disertai penulisan identitas lain kecuali logo TELKOM sepeti kapasitas Primer maupun Sekunder dengan alasan :

1) Pengerjaan dan pemeliharaannya lebih mudah; 2) Masyarakat luar tidak perlu mengetahui data kapasitas catuan Rumah

Kabel;

3) Data kapasitas catuan Kabel Primer dan Sekunder tercatat pada layout di dalam RK.

b. Posisi penulisan nama Rumah Kabel tersebut harus berada di tengah-

tengah / centris terhadap pintu Rumah Kabel. Warna logo TELKOM harus standar, warna tulisan hitam, ukuran gambar dalam sentimeter (cm) seperti terlihat pada Gambar 4-28 berikut.

c. Untuk membedakan antara satu RK dengan yang lain di Wilayah multi

exchange, selain penulisan nomor RK di atas, perlu dituliskan juga nama STO-nya, seperti Bandung Centrum ditulis BD. Centrum dan di tempatkan antara Logo TELKOM dan nama Rumah Kabel. ( uk. Huruf lk.1/2 RA / RB) seperti Gambar 4-29 berikut.

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

92 - 299

Gambar 4-28 Penulisan nama Rumah Kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

93 - 299

Gambar 4-29 Penulisan nama STO untuk RK Multi Exchange

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

94 - 299

Gambar 4-30 Contoh Penamaan RK untuk Multi Exchange

10. PEMASANGAN LABEL DI DALAM RUMAH KABEL

a. Pemasangan label disesuaikan dengan jenis RK dan terminalnya. b. Label harus jelas menunjukkan terminal sisi Primer dengan kapasitas-nya,

maupun Sekunder dengan kapasitasnya pula. c. Label dipasang di terminal.

11. DAFTAR KLEM

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

95 - 299

Daftar klem dibuat dengan menggunakan model Tel-30 atau SISKA (Sistem Informasi Kastamer) dengan jumlah lembar disesuaikan dengan kapasitas RK dan digunakan untuk mengadministrasikan pasangan kabel yang dipakai. Dalam Daftar klem dicantumkan nomor RK, nama STO, urat Primer, jenis RK alamat RK, nomor telepon, nama dan alamat langganan. Daftar klem tidak dibenarkan diletakkan dalam RK.

Redaman Serat per

Span

Redaman Sambungan

NO SERAT NO SERAT

No SSK/KAB

KAP

Letak

SSK

Alamat

1 1 ... 12 1 1 ... 12

Jarak dr Sambung-an

Sebelum (m)

Jarak Total (m)

01/ J01-12

02/ J01-12

03/ J01-12

T-25

T-52

T-71

-

1875

1800

1900

3775

5575

Keterangan : 01,02,03 : Nomor SSK J01 : Kabel Penghubung / Junction No 1 12 : Jumlah Serat dalam Kabel T.25, T.52, T.71 : Nomor tiang dimana SSK ditempatkan Contoh : T.25 adalah tiang nomor 25 dimana SSK no 1 ditempatkan Alamat : Menyatakan letak SSK dan tiangnya Redaman Serat per Span : Menyatakan besar redaman serat dalam satu span 50 /antara dua

sambungan yang dinyatakan dalam dB /Km Redaman Sambungan : Menyatakan besar redaman tiap sambungan serat yang dinyatakan

dalam dB.

Gambar 4-31 Contoh Pencatatan

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

96 - 299

Gambar 4-32 Handhole Rumah Kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

97 - 299

Gambar 4-33 Pemasangan Pipa dari RK ke Handhole

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

98 - 299

Gambar 4-34 Terminal Tekan Sisip (LSA Plus)

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

99 - 299

S P

P

P

P

P

P

S2

S3

S3

S5

S6

S6

Gambar 4-35 Layout Rumah Kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

100 - 299

Gambar 4-35 Layout Rumah Kabel

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

101 - 299

URAT PRIMER : JENIS RK : R K NO : R ALAMAT : STO :

KABEL PRIMER

URAT PRIMER/

SEKUNDER

TERMINAL No DAN

ALAMAT

KLEM DP/ URAT

DISTRIBUSI

NO TELEPON

PRIO RITAS

NAMA DAN ALAMAT LANGGANAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel 4-01 Daftar Klem Urat Kabel Sekunder

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 RUMAH KABEL

DivRisTI

102 - 299

DISTRIBUSI DP DAN ALAMAT STO : NO NO. DP SEK KAP URAT

AWAL URAT AKHIR

ALAMAT

1 RAA39 S03 10 61 70 GEBANG INTAN 4 BL C6/3 2 RAA01 S01 10 1 10 GEBANG MUTIARA BLA3/8 3 RAA02 S01 10 11 20 GEBANG MUTIARA TK 4 RAA03 S01 10 21 30 GEBANG MUTIARA TK 5 RAA04 S01 10 31 40 GEBANG MUTIARA TK 6 RAA07 S01 10 61 70 GEBANG MUTIARA 2 BL D1/4 7 RAA08 S01 10 71 80 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/22 8 RAA09 S01 10 81 90 GEBANG MUTIARA BL C6/15 9 RAA10 S01 10 91 100 GEBANG MUTIARA BL D2/5

10 RAA11 S01 10 101 110 GEBANG MUTIARA BL D1/11 11 RAA12 S01 10 111 120 GEBANG MUTIARA 3 BL D6/12A 12 RAA13 S01 10 121 130 GEBANG MUTIARA 3 BL D8/8 13 RAA14 S01 10 131 140 GEBANG MUTIARA 10 BL D8/6 14 RAA15 S01 10 141 150 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/8 15 RAA16 S01 10 151 160 GEBANG MUTIARA 4 BL D6/2 16 RAA17 S01 10 161 170 GEBANG MUTIARA 2 BL D2/12 17 RAA18 S01 10 171 180 GEBANG INTAN 1 BL C5/5 18 RAA19 S01 10 181 191 GEBANG INTAN 7 BL C4/14

Tabel 4-02 Distribusi DP dan Alamat