BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

17
58 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test Hasil Belajar 4.1.1 Uji Normalitas Pre-test Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data hasil pre-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji apakah datanya berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS Version 16.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pre-test eksperimen kontrol N 39 46 Normal Parameters a Mean 13.2308 14.9130 Std. Deviation 2.79531 2.45697 Most Extreme Differences Absolute .134 .193 Positive .084 .111 Negative -.134 -.193 Kolmogorov-Smirnov Z .835 1.307 Asymp. Sig. (2-tailed) .488 .066 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa data normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu kelas eksperimen sebesar 0,488 dan kelas

Transcript of BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

Page 1: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

58

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Prasyarat Pre-test Hasil Belajar

4.1.1 Uji Normalitas Pre-test

Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), uji normalitas digunakan

untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian

ini data hasil pre-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji apakah

datanya berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS Version 16.0 dengan menggunakan teknik One Sample

Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika

signifikansi > 0,05.

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Pre-test

eksperimen kontrol

N 39 46

Normal Parametersa Mean 13.2308 14.9130

Std. Deviation 2.79531 2.45697

Most Extreme

Differences

Absolute .134 .193

Positive .084 .111

Negative -.134 -.193

Kolmogorov-Smirnov Z .835 1.307

Asymp. Sig. (2-tailed) .488 .066

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa data normalitas kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan

dengan hasil Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu kelas eksperimen sebesar 0,488 dan kelas

Page 2: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

59

kontrol sebesar 0,066. Jadi dari tabel output dapat diambil kesimpulan bahwa data

tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

Di bawah ini disajikan Grafik 4.1 dan Grafik 4.2 yang menunjukkan bahwa

kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

Grafik 4.1

Uji Normalitas Pre-Test dari Kelas Eksperimen

Grafik 4.2

Hasil Uji Normalitas Pre-Test Dari Kelas Kontrol

Page 3: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

60

4.1.2 Uji Homogenitas Pret-test

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji

homogenenitasnya adalah data nilai pre-test kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Analisis homogenitas data ini juga menggunakan program SPSS version 16.0

yaitu One Way Anova. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-

sampel tersebut homogen.

Tabel 4.2

Hasil Uji Homogenitas Pre-test

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa siknifikansi uji homogenitas

sebesar 0,545. Kriteria bahwa kelompok dinyatakan homogen apabila signifikansinya

> 0,05. Berdasarkan tabel 4.4 dapat dapat diperoleh hasil bahwa 0,545 > 0,05 jadi

dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol dinyatakan berasal dari kelompok yang homogen. Maka dari itu penelitian

dapat di lakukan.

4.1.3 Uji-T

Data dianalisis menggunakan teknik uji-t dengan program SPSS version 16.0.

Tabel di bawah ini merupakan hasil pre-test siswa antara kelompok eksperimen yang

menggunakan pendekatan CTL dengan kelompok kontrol yang menggunakan

pendekatan mekanistik dalam pembelajaran.

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.369 1 83 .545

Page 4: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

61

Tabel 4.3

Uji-T Pre-test Siswa

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

-2.953 83 .004 -8.411 2.849 -14.077 -2.746

Equal

variances not

assumed

-2.921 76.403 .005 -8.411 2.879 -14.145 -2.677

Hasil uji-T dapat dilihat pada Tabel 4.3 dikolom hasil uji t pada tabel tersebut

diketahui bahwa nilai t sebesar -2.953 dengan probabilitas signifikansi (< 0,05) yaitu

0,004. Dilihat dari tabel 4.3 terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

4.2 Analisis Data Post-test Hasil Belajar

4.2.1 Uji Normalitas Post-test

Uji normalitas data juga dilakukan terhadap data post-test untuk mengetahui

apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan setelah

pemberian tes, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji

normalitas data post-test juga menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-smirnov.

Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.

Page 5: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

62

Tabel 4.4

Uji Normalitas Post-test

eksperimen kontrol

N 38 46

Normal Parametersa Mean 71.4579 71.3761

Std. Deviation 14.00982 1.30349E1

Most Extreme Differences Absolute .100 .177

Positive .084 .093

Negative -.100 -.177

Kolmogorov-Smirnov Z .617 1.203

Asymp. Sig. (2-tailed) .841 .111

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa selebaran data pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi

hasil perhitungan kelas eksperimen yang menunjukkan angka signifikansi sebesar

0,841 (0,841 > 0,05) dan nilai signifikansi hasil perhitungan kelas kontrol

menunjukkan angka sebesar 0,111 (0,111 > 0,05). Dari hasil di atas maka dapat

disimpulkan bahwa selebaran data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal.

Berdasarkan analisis uji normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat disajikan dalam grafik berikut:

Page 6: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

63

Grafik 4.3 Uji Normalitas Skor Post-test Eksperimen

Grafik 4.4 Uji Normalitas Skor Post-test Kelas Kontrol

Page 7: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

64

4.2.2 Uji Homogenitas Post-test

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji

homogenenitasnya adalah data nilai postest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Analisis homogenitas data ini juga menggunakan program

SPSS version 16.0 yaitu One Way Anova. Jika hasil uji homogenitas

menunjukkan bahwa tingkat signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varians yang dimiliki oleh sampel-sampel tersebut homogen.

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas Post-test

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.222 1 82 .639

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa siknifikansi uji homogenitas sebesar

0,639. Kriteria bahwa kelompok dinyatakan homogen apabila signifikansinya > 0,05.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dapat diperoleh hasil bahwa 0,639 > 0,05 jadi dapat

disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol

dinyatakan berasal dari kelompok yang homogen.

4.2.3 Uji-T Post-test

Pengujian dengan menggunakan uji-t juga dilakukan terhadap hasil post-test

siswa setelah diberikan perlakuan atau tindakan. Pengujian ini juga bertujuan untuk

mengetahui perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen

yang menggunakan pendekatan CTL dan kelompok kontrol yang menggunakan

pendekatan mekanistik. Data dianalisis menggunakan teknik uji-t dengan program

SPSS version 16.0.

Page 8: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

65

Table 4.6 merupakan uji-t hasil belajar siswa setelah tindakan antara

kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL dengan kelompok kontrol

yang menggunakan pendekatan mekanistik dalam pembelajaran.

Tabel 4.6

Uji-T Post-test Siswa

t df

Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nilai Equal

variances

assumed

.028 82 .978 .082 2.956 -5.798 5.962

Equal

variances not

assumed

.027 76.622 .978 .082 2.976 -5.845 6.009

Hasil uji-T dapat dilihat pada Tabel 4.6 bernilai sebesar 0,28 dengan

probabilitas signifikansi (> 0,05) yaitu 0,978 dan perbedaan berkisar antara -

5,798 - 5.962 (lower -upper). Sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak terdapat pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika kelas 3 SD Negeri Salatiga 09 pada tahun ajaran

2013/2014.

4.3 Hasil Observasi dan Uji Hipotesis Kreativitas

4.3.1 Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas III

Observasi kreativitas siswa digunakan untuk melihat kreativitas siswa kelas 3

pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4. dan 4.8.

Page 9: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

66

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas Eksperimen

No Nama

Siswa Sebelum Kategori Setelah Kategori

1 AW 40 Sedang 80 Tinggi

2 AS 30 Rendah 30 Rendah

3 AG 20 Rendah 50 Sedang

4 AE 20 Rendah 30 Rendah

5 AN 0 Rendah 30 Rendah

6 AA 10 Rendah 70 Tinggi

7 DN 20 Rendah 70 Tinggi

8 EB 10 Rendah 20 Rendah

9 EP 0 Rendah 20 Rendah

10 FA 40 Sedang 70 Tinggi

11 FN 0 Rendah 10 Rendah

12 GO 30 Rendah 60 Sedang

13 HA 30 Rendah 60 Sedang

14 HD 0 Rendah 10 Rendah

15 IC 10 Rendah 20 Rendah

16 KR 10 Rendah 10 Rendah

17 LP 40 Sedang 70 Tinggi

18 MN 20 Rendah 50 Sedang

19 MY 20 Rendah 70 Tinggi

20 M 10 Rendah 30 Rendah

21 MF. 50 Sedang 80 Tinggi

22 MI 20 Rendah 40 Sedang

23 MS 30 Rendah 50 Sedang

24 MZ 0 Rendah 30 Rendah

25 NA 20 Rendah 50 Sedang

26 NA 0 Rendah 20 Rendah

27 NS 20 Rendah 30 Rendah

28 RA 20 Rendah 60 Sedang

29 RM 30 Rendah 50 Sedang

30 SS 40 Sedang 90 Tinggi

31 SR 20 Rendah 50 Sedang

32 SR 20 Rendah 50 Sedang

Page 10: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

67

33 S 0 Rendah 20 Rendah

34 SA 0 Rendah 40 Sedang

35 TA 10 Rendah 50 Sedang

36 WI 10 Rendah 60 Sedang

37 YA 30 Rendah 80 Tinggi

38 ZG 20 Rendah 50 Sedang

39 ZS 0 Rendah 30 Rendah

Kategori Kreativitas Siswa :

Tinggi : 70 ≤ n ≤ 100

Sedang : 40 ≤ n ≤ 60

Rendah : 0 ≤ n ≤ 30

Tabel 4.8

Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas Kontrol

No Nama

Siswa Sebelum Kategori Setelah Kategori

1 AM 30 Rendah 60 Sedang

2 AA 20 Rendah 50 Sedang

3 AG 20 Rendah 40 Sedang

4 AM 0 Rendah 30 Rendah

5 AN 10 Rendah 30 Rendah

6 AM 0 Rendah 10 Rendah

7 AV 20 Rendah 30 Rendah

8 BR 30 Rendah 20 Rendah

9 BJ 10 Rendah 0 Rendah

10 DS 20 Rendah 30 Rendah

11 DS 40 Sedang 20 Rendah

12 DR 20 Rendah 20 Rendah

13 FN 30 Rendah 20 Rendah

14 FS 40 Sedang 30 Rendah

15 FT 10 Rendah 0 Rendah

16 GA 0 Rendah 0 Rendah

17 HW 10 Rendah 20 Rendah

18 HR 10 Rendah 10 Rendah

19 IA 40 Sedang 20 Rendah

Page 11: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

68

Kategori Kreativitas Siswa :

Tinggi : 70 ≤ n ≤ 100

Sedang : 40 ≤ n ≤ 60

Rendah : 0 ≤ n ≤ 30

Pada tabel 4.7 dan 4.8 hasil observasi kreativitas berdasarkan skor yang

didapat. Pada kelas eksperimen sebelum tindakan, dari 39 siswa terdapat 5 siswa

yang mempunyai kreativitas sedang dan 34 siswa mempunyai kategori kreativitas

rendah sedangkan pada kelas kontrol sebelum tindakan, dari 46 siswa terdapat 4

siswa mempunyai kategori kreativitas sedang dan 42 mempunyai kategori kreativitas

20 JA 30 Rendah 20 Rendah

21 KC 20 Rendah 20 Rendah

22 MS 20 Rendah 30 Rendah

23 MM 30 Rendah 20 Rendah

24 MA 30 Rendah 30 Rendah

25 MA 30 Rendah 40 Sedang

26 MF 50 Sedang 60 Sedang

27 MG 20 Rendah 10 Rendah

28 MI 0 Rendah 10 Rendah

29 MR 10 Rendah 30 Rendah

30 NT 20 Rendah 10 Rendah

31 NA 20 Rendah 20 Rendah

32 NH 20 Rendah 20 Rendah

33 PM 30 Rendah 20 Rendah

34 PA 0 Rendah 0 Rendah

35 RM 30 Rendah 30 Rendah

36 RD 10 Rendah 10 Rendah

37 RI 20 Rendah 20 Rendah

38 SO 10 Rendah 20 Rendah

39 SA 0 Rendah 0 Rendah

40 TG 20 Rendah 20 Rendah

41 TA 10 Rendah 30 Rendah

42 TA 0 Rendah 0 Rendah

43 TV 30 Rendah 20 Rendah

44 VN 20 Rendah 30 Rendah

45 MR 20 Rendah 30 Rendah

46 AF 30 Rendah 30 Rendah

Page 12: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

69

rendah. Pada kelas eksperimen setelah tindakan dari 39 siswa berubah menjadi 9

siswa mempunya kategori kreativitas tinggi, 16 siswa dengan kategori kreativitas

sedang, dan 14 siswa mempunyai kategori kreativitas rendah. Lain halnya dengan

kelas kontrol setelah tindakan, dari 46 siswa terdapat 5 siswa mempunyai kategori

kreativitas sedang dan 41 siswa mempunyai kategori kreativitas rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa ada peningkatan kreativitas, karena siswa lebih berani dalam

menyampaikan pendapat, siswapun menjawab pertanyaan yang diajukan guru lebih

dari 5 jawaban yang berbeda, siswa berusaha mencari solusi yang terbaik ketika

terdapat permasalahan, siswa mencari solusi lain jika di dalam kelompok terdapat

permasalahan, siswa mempunyai alternatif jawaban untuk memecahkan suatu

masalah, siswa lebih berani memberikan gagasan yang baru dibanding siswa lainnya,

siswa memberikan gagasan tanpa meniru gagasan siswa lainnya, siswa mencari

informasi sebanyak-banyaknya sebelum mengambil keputusan terhadap

permasalahan, siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan dengan

bahasa serta pemikiran mereka sendiri, dan siswa menyimpulkan pembelajaran

dengan cara yang berbeda.

4.3.2 Uji Mann-Whitney U-Test

U-test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen

bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011:153). Pengujian dengan

menggunakan Mann – Whitney U-Test dilakukan terhadap hasil observasi kreativitas

siswa setelah diberikan perlakuan atau tindakan. Pengujian ini dilihat dari ranking

masing-masing kelas kemudian dianalisis dengan teknik uji-t dengan menggunakan

program SPSS version 16.0.

Tabel 4.10 adalah hasil uji Mann-Whitney U-Test kreativitas siswa setelah

tindakan antara kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL dengan

kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan mekanistik dalam pembelajaran.

Page 13: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

70

Tabel 4.9

Ranking Kreativitas

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

nilai eksperimen 39 56.87 2218.00

kontrol 46 31.24 1437.00

Total 85

Tabel 4.10

Mann – Whitney U-Test Kreativitas Siswa

Nilai

Mann-Whitney U 356.000

Wilcoxon W 1.437E3

Z -4.849

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: kelas

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil analisis uji Mann Whitney U-Test terlihat bahwa

signifikansinya 0,00 sehingga kurang dari > 0,05. Dengan tingkat signifikansi yang <

0,05 maka menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dalam penelitian ini

Ho yang menyatakan tidak tidak terdapat pengaruh pendekatan CTL terhadap

kreativitas siswa pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD Negeri Salatiga 09 pada

tahun ajaran 2013/2014 ditolak. Sedangkan Ha dalam penelitian ini yang menyatakan

ada pengaruh antara penerapan pendekatan CTL terhadap kreativitas siswa pada mata

pelajaran matematika siswa kelas 3 SD N Salatiga 09 semester II tahun pelajaran

2013/2014 diterima.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendaktan CTL terhadap

kreativitas dan hasil belajar siswa kelas 3 SD N Salatiga 09 pada mata pelajaran

matematika semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan materi pembelajaran yang

Page 14: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

71

sama yaitu tentang bangun datar sederhana. Setelah dilakukan pembelajaran pada

kedua kelas tersebut, kemudian kedua kelas diberikan tes (posttest), yang nantinya

data hasil posttest tersebut digunakan untuk kepentingan analisa serta pengujian

hipotesis.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dan disajikan

sebelumnya, hasil hipotesis tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan

CTL berpengaruh terhadap kreativitas siswa tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD N Salatiga 09. Hal ini

terlihat pada tabel hasil Mann-Whitney U-test hasil observasi kreativitas siswa setelah

tindakan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan rata-rata

ranking pada kelas eksperimen sebesar 58,67 sedangkan pada kelas kontrol sebesar

31,24 dan signifikansi yang ditunjukkan sebesar 0,000. Nilai signifikansi

menunjukkan lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima berarti terdapat pengaruh antara pendekatan CTL terhadap kreativiatas siswa

pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD Negeri Salatiga 09 pada tahun ajar

2013/2014. Bukti lain juga ditunjukkan pada hasil observasi kreativitas berdasarkan

skor yang didapat. Pada kelas eksperimen sebelum tindakan, dari 39 siswa terdapat 5

siswa yang mempunyai kreativitas sedang dan 34 siswa mempunyai kategori

kreativitas rendah sedangkan pada kelas kontrol sebelum tindakan, dari 46 siswa

terdapat 4 siswa mempunyai kategori kreativitas sedang dan 42 mempunyai kategori

kreativitas rendah. Pada kelas eksperimen setelah tindakan dari 39 siswa berubah

menjadi 9 siswa mempunya kategori kretivitas tinggi, 16 siswa dengan kategori

kreativitas sedang, dan 14 siswa mempunyai kategori kreativitas rendah. Lain halnya

dengan kelas kontrol setelah tindakan, dari 46 siswa terdapat 5 siswa mempunyai

kategori kreativitas sedang dan 41 siswa mempunyai kategori kreativitas rendah.

Indikator kreativitas pada kelas eksperimen sudah mengalami peningkatan semua,

setidaknya dari 2 pertemuan, mempunyai kategori minimal sedang, berbeda dengan

kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yang masih mempunya

kategori kreativitas rendah. Hal ini juga dibuktikan pada rata-rata ranking kreativitas

Page 15: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

72

pada kedua kelas, pada kelas eksperimen dari 39 siswa mempunyai rata-rata 56,87,

sedangkan pada kelas kontrol dari 46 siswa mempunyai rata-rata sebesar 31,24. Hal

ini menunjukkan kreativitas dari kedua kelas dengan tindakan yang berbeda

mempunyai selisih yang terpantau jauh pula.

Hal lain terlihat pada hasil analisis uji-T hasil belajar dilihat pada Tabel 4.7

dikolom F test (Levenes Test) diatas bernilai 0,222 dan dengan nilai signifikansinya

(> 0,05) yaitu bernilai 0,639. Sedangkan hasil uji t pada tabel tersebut diketahui

bahwa nilai t sebesar 0,28 dengan probabilitas signifikansi (> 0,05) yaitu 0,978 dan

perbedaan berkisar antara -5,798 - 5.962 (lower -upper). Artinya bahwa perlakuan

yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pendekatan CTL tidak terdapat pengaruh

antara pendekatan CTL terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

kelas 3 SD Negeri Salatiga 09 pada tahun ajar 2013/2014.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2011),

Septiyani (2013), Lestari (2010), Hidayah (2010), Ratih dkk (2014) yang

menungkapkan bahwa pendekatan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika, akan tetapi hal ini sejalan dengan penelitan yang

dilakukan oleh Mulyasari dkk (2012) dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Pembelajaran Kontekstual terhadap hasil Hasil Belajar Matematika

Siswa ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa” diperoleh hasil tidak terdapat

perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kontektual dan pembelajaran

konvensional ditinjau dari kemampuan awal siswa.

Temuan hal baru setelah menggunakan pendekatan CTL adalah pemahaman

siswa akan materi, dibutuhkan suatu proses yang panjang, dan tidak dapat

ditingkatkan serta merta dalam waktu yang singkat. Hal lain juga disebabkan oleh

siswa yang masih menghafal pengetahuan yang mereka dapat secara langsung tanpa

merekontruksikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

Sehingga mereka mudah lupa dengan materi yang telah diajarkan seperti yang terjadi

pada pendekatan mekanistik/pembelajaran konvensional. Selain itu, mereka juga

belum memaknai pembelajaran sehingga membingungkan mereka bagaimana

Page 16: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

73

menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari. Hal ini terlihat pada saat

penyelesaian masalah atau soal yang diberikan. Siswa menyelesaikan soal yang

diberikan namun dengan konsep yang tidak sesuai. Padahal soal tersebut hanya

dimodifikasi dari soal yang telah diberikan sebelumnya. Selain itu terdapat siswa

yang merasa khawatir untuk berkelompok, karena minder dengan teman yang lain

yang lebih pandai, hal ini menyebabkan informasi yang didapat oleh siswa tersebut

kurang maksimal. Kemudian, pembelajaran yang dilaksanakan pada jam akhir

pelajaran membuat siswa merasa kelelahan, hal ini berdampak pada

ketidaksemangatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berbeda dengan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan mekanistik (konvensional).

Berdasarkan pengamatan peneliti, guru menjelaskan materi secara runtut dan

terperinci kepada siswa dengan cara ceramah, dan di tiap-tiap materi yang sudah

dijelaskan, guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk langsung dijawab oleh

siswa. Selain itu siswa diminta untuk mengerjakan buku LKS dengan berbagai jenis

soal yang berbeda. Dengan pelaksanaan pembelajaran seperti itu, justru

memungkinkan siswa untuk memahami materi lebih baik. Apabila dilihat dari rata-

rata hasil belajar siswa setelah post-test, terlihat bahwa rata-rata nilai siswa pada kelas

eksperimen sebesar 71,46, sedangkan rata-rata nilai siswa pada siswa kelas kontrol

sebesar 71,38. Perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

terpantau jauh, hanya selisih 0,08.

Page 17: BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Prasyarat Pre-test

74