BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN ...

31
53 BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 4.1 PENDEKATAN ASPEK KAPASITAS 4.1.1 Kapasitas Tenant Untuk mengetahui jumlah pengguna fasilitas tenant, dapat diambil sampel dari jumlah tenant barang elektronik yang ada di Mal Ciputra Semarang, karena jumlah tenant sudah mewakili yang ada di Semarang, yakni sejumlah 143 tenant. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah tenant yang akan disediakan berjumlah 150 unit tenant. Jumlah ini diambil dari pembulatan kebawah dari jumlah tenant yang ada di Mall Ciputra Semarang. 150 unit tenant ini akan dibagi dalam 3 jenis ukuran tenant, yaitu ukuran kecil, sedang, dan besar dengan persentase masing masing sebesar 10%, 70%, dan 20%. Maka perhitungan jumlah unit setiap ukuran tenant adalah sebagai berikut: Tenant ukuran kecil = 150 unit x 10% = 15 Unit Tenant ukuran sedang = 150 unit x 70% = 105 Unit Tenant ukuran besar = 150 unit x 20% = 30 Unit 4.1.2 Kapasitas Parkir Untuk jumlah parkir mobil, digunakanlah hitungan untuk 1 mobil setiap 100 m 2 dari total keseluruhan luas lantai. Maka jumlah parkir mobil adalah: 7500 m 2 / 100 m 2 = 75 mobil Untuk jumlah parkir motor, bedasarkan survey jumlah motor itu sebanyak 67% dari jumlah total parkir dan mobil sebanyak 33% dari jumlah total parkir), yang dapat dihitung sebagai berikut: Jumlah Parkir motor = 75 x (67 / 33) = 75 x 2 = 150 motor 4.2 PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.2.1 Pendekatan Fungsi Bangunan Fungsi dari Pusat Gerai Elektronik dengan Ruang Pameran adalah:

Transcript of BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN ...

53

BAB IV

PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR

4.1 PENDEKATAN ASPEK KAPASITAS

4.1.1 Kapasitas Tenant

Untuk mengetahui jumlah pengguna fasilitas tenant, dapat diambil sampel

dari jumlah tenant barang elektronik yang ada di Mal Ciputra Semarang, karena

jumlah tenant sudah mewakili yang ada di Semarang, yakni sejumlah 143 tenant.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah tenant yang akan disediakan

berjumlah 150 unit tenant. Jumlah ini diambil dari pembulatan kebawah dari jumlah

tenant yang ada di Mall Ciputra Semarang.

150 unit tenant ini akan dibagi dalam 3 jenis ukuran tenant, yaitu ukuran

kecil, sedang, dan besar dengan persentase masing – masing sebesar 10%, 70%,

dan 20%. Maka perhitungan jumlah unit setiap ukuran tenant adalah sebagai berikut:

Tenant ukuran kecil = 150 unit x 10% = 15 Unit

Tenant ukuran sedang = 150 unit x 70% = 105 Unit

Tenant ukuran besar = 150 unit x 20% = 30 Unit

4.1.2 Kapasitas Parkir

Untuk jumlah parkir mobil, digunakanlah hitungan untuk 1 mobil setiap 100 m2

dari total keseluruhan luas lantai. Maka jumlah parkir mobil adalah:

7500 m2 / 100 m 2 = 75 mobil

Untuk jumlah parkir motor, bedasarkan survey jumlah motor itu sebanyak

67% dari jumlah total parkir dan mobil sebanyak 33% dari jumlah total parkir), yang

dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah Parkir motor = 75 x (67 / 33)

= 75 x 2

= 150 motor

4.2 PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL

4.2.1 Pendekatan Fungsi Bangunan

Fungsi dari Pusat Gerai Elektronik dengan Ruang Pameran adalah:

54

a) Tempat pusat perbelanjaan barang – barang elektronik

b) Sebagai wadah untuk promosi produk elektronik yang bersifat

komunikatif kepada masyarakat umum

c) Tempat untuk mengadakan pameran

d) Sebagai tempat untuk melepas penat, rekreasi, jalan – jalan, dan

mendapatkan informasi mengenai produk elektronik

4.2.2 Uraian Khusus Pelaku Kegiatan

Bedasarkan data yang didapat dari Global Elektronik mengenai susunan organisasi

dan pelaku kegiatan lainnya yang ada di dalam gerai, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) General Manager

General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab

kepada seluruh bagian / fungsional pada perusahaan.

b) Sekretaris GM

Sekretaris GM adalah orang yang membantu General Manager dalam

menyelesaikan kewajibannya.

c) Manajer Keuangan

Manajer Keuangan adalah orang yang mengontrol fungsi keuangan

dan akutansi diperusahaan serta berperan dalam pencapaian target finansal

perusahaan.

d) Costumer Service

Customer Service adalah orang yang bertugas meberikan pelayanan

kepada pengunjung mengenai keluhan maupun inforas yang dperlkuan oleh

pengunjung

e) Pengunjung

Pengunjung atau customer adalah orang yang mengunjungi dan

membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

f) Teknisi

Teknisi adalah orang yang menjaga, merawat, dan meperbaiki sistem

mekanikal elektrikal dalam bangunan.

g) Building Maintenance Manager

Building Maintenance Manager adalah orang yang bertugas

mengawasi staff maupun tensi dalam perawatan dan pemeliharaan gedung.

h) Manajer Pemasaran dan Penjualan

Manajer Pemasaran dan Penjualan adalah orang yang mengurus

segala kegiatan yang berkaitan dengan penyewaan unit pertokoan dan ruang

pameran.

55

i) Manajer HRD (Human Resource Departement)

Manajer HRD adalah orang yang bertugas mengurus segala

kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan SDM yang bekerja dalam

bangunan.

j) Penyewa (Tenant)

Penyewa adalah orang yang menyewa tempat untuk melakukan

penjualan produk maupun pameran.

k) Cleaning Service

Cleaning service adalah orang yang menjaga kebersihan seluruh area

bangunan.

l) Keamanan (Security)

Keamanan bertugas untuk mengawasi dan menjaga keamanan di

lingkungan gedung.

No. Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 General Manager

(1 orang)

Mengoperasikan

Komputer

Mengecek laporan

keuangan secara

rutin

Mengawasi

keseluruhan

kinerja karyawan

dalam gedung

Ruang Kerja GM

Seluruh ruangan

dalam gedung

2 Sekretaris GM

(1 orang)

Membantu General

Manager dalam

menyelesaikan

kewajibannya

Ruang Sekretaris GM

3 Manajer Keuangan

(1 orang)

Mengurus masalah

administrasi keuangan

Ruang kerja manager

4 Costumer Service (4

orang)

Memberikan informasi

pada pengunjung yang

bertanya

Meja resepsionis

5 Pengunjung Melihat-lihat dan

membeli barang

elektronik

Ruang Pertokoan

Ruang Pameran

Pujasera

56

Membeli dan

mengkonsumsi

makanan

Anak-anak

pengunjung bermain di

playground

Playground

Ruang Tunggu

Ruang Kasir

6 Teknisi Menjaga dan merawat

sistem mekanikal

elektrikal dalam

bangunan

Memperbaiki

kerusakan pada

mekanikal elektrikal

bangunan

Ruang Mekanikal

Elektrikal

7 Building Maintenance

Manager (1 orang)

Mengawasi pekerjaan

staff dan teknisi dalam

pemeliharaan

Ruang Kerja Manajer

8 Manajer Sales dan

Pemasaran (1 orang)

Mengurus segala

kegiatan yang

berkaitan dengan

dengan penyewaan

unit pertokoan dan

ruang pameran

Membuat kebijakan

dan aturan yang

berkaitan dengan

penyewaan unit

pertokoan dan ruang

pameran

Ruang Kerja Manajer

9 Manajer HRD

(1 orang)

Mengurus segala

kebijakan yang

berkaitan dengan

pengembangan SDM

yang bekerja dalam

bangunan

Ruang Kerja Manajer

57

10 Penyewa Melakukan penjualan

produk elektronik

Mengadakan pameran

Unit pertokoan

Ruang pameran

11 Cleaning Service Menjaga kebersihan area

gerai elektronik dan ruang

pameran

Seluruh ruangan

dalam gedung

12 Keamanan Mengawasi dan

menjaga keamanan di

lingkungan gedung

Mengawasi aktivitas

dalam gedung melalui

kamera CCTV

Pos satpam

Ruang CCTV

13. Kasir (2 orang) Melayani transaksi

dengan pelanggan

Ruang Kasir

Tabel 4. 1: Pelaku dengan kegiatan utama beserta kebutuhan ruangnya

Sumber: (Penyusun, 2018)

No. Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

1 Manajer dan seluruh

karyawan gedung

Beristirahat

Meletakkan tas dan

barang pribadi

Mengambil

makanan dan

minuman

Mengadakan

briefing atau rapat

Pantry

Ruang

istirahat/Ruang

loker

Ruang rapat

2 Seluruh pengguna

gedung Gerai

Elektronik dengan

Ruang Pameran

Memarkir kendaraan

Menggunakan toilet

Melakukan ibadah

Area Parkir

Lavatory

Musholla

3 Karyawan

(20 orang)

Mengambil dan

menyiapkan barang-

barang

Gudang

4 Penyewa Menyuplai dan

membawa produk yang

dijual ke unit pertokoan

Lift Barang

58

yang disewa

5 Cleaning Service Menyimpan dan

mengmbil alat-alat

kebersihan

Janitor

Tabel 4. 2: Pelaku dengan kegiatan penunjang beserta kebutuhan ruangnya

Sumber: (Penyusun, 2018)

4.2.2 Sirkulasi

a) Sirkulasi Pengunjung

b) Sirkulasi Penyelenggara Pameran

c) Sirkulasi Penjual

Ruang Pameran

Ruang Pameran

59

d) Sirkulasi Pengelola

1.2.3 Pendekatan Besaran Ruang

4.2.3.1 Area Penjualan

Tenant ukuran kecil

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Studi banding Mall Mangga Dua 3,00 x 3,00 m 9,00 m2

Total 9,00 m2

Tabel 4. 3: Studi besaran ruang tenant ukuran kecil

Sumber: (Penyusun, 2018)

Tenant ukuran sedang

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Studi banding Bandung Electronic

Center

4,00 x 3,00 m 12,00 m2

Total 12,00 m2

Tabel 4. 4: Studi besaran ruang tenant ukuran sedang

Sumber: (Penyusun, 2018)

60

Tenant ukuran besar

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Studi banding Toko elektronik

Seroja

6,00 x 4,00 m 24,00 m2

Total 24,00 m2

Tabel 4. 5: Studi besaran ruang tenant ukuran besar

Sumber: (Penyusun, 2018)

4.2.3.2 Area Pameran

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Luas stand x Jumlah stand 15,00 m2 x 9 buah 135,00 m2

Ruang Gerak (500%) 675,00 m2

Total 810,00 m2

Kapasitas orang: m2/1.5 m2 (ruang gerak per orang)= 540 orang

Tabel 4. 6: Studi besaran ruang area pameran

Sumber: (Penyusun, 2018)

4.2.3.3 Area kebutuhan Penunjang

1. Tempat Informasi

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja resepsionis 2,00 x 0,60 m 1 1,20 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2

Jumlah 1,84 m2

Ruang gerak (50 %) 0,92 m2

Total 2,76 m2

Pembulatan ± 3,00 m2

Tabel 4. 7: Studi besaran ruang tempat informasi

Sumber: (Penyusun, 2018)

61

2. ATM Booth

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Bilik ATM 2,00 x 1,00 m 5 10,00 m2

Total 10,00 m2

Tabel 4. 8: Studi besaran ruang ATM booth

Sumber: (Penyusun, 2018)

3. Mushola

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Sajadah 1,50 x 0,90 m 50 67,50 m2

2 Tempat wudhu pria 3,00 x 2,50 m 1 7,50 m2

3 Tempat wudhu wanita 3,00 x 2,50 m 1 7,50 m2

Jumlah 82,50 m2

Ruang gerak (20 %) 16,50 m2

Total 99,00 m2

Pembulatan ± 100,00 m2

Tabel 4. 9: Studi besaran ruang Mushola

Sumber: (Penyusun, 2018)

4. Pos Keamanan

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2

Jumlah 2,24 m2

Ruang gerak (20%) 0,45 m2

Total 2,69 m2

62

Pembulatan ± 2,70 m2

Tabel 4. 10: Studi besaran ruang pok keamanan

Sumber: (Penyusun, 2018)

5. Lavatory Pengunjung Pria

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Bilik Toilet 2,00 x 1,00 m 3 6,00 m2

2 Urinoir 0,60 x 0,50 m 2 0,60 m2

3 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2

4 Tempat sampah 0,50 x0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 7,07 m2

Ruang gerak (20%) 1,41 m2

Total 8,48 m2

Pembulatan ± 8,50 m2

Tabel 4. 11: Studi besaran ruang lavatory pengunjung pria

Sumber: (Penyusun, 2018)

6. Lavatory Pengunjung Wanita

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Bilik toilet 2,00 x 1,00 m 3 6,00 m2

2 Wastafel 0,55 x 0,40 m 3 0,66 m2

3 Tempat Sampah 0,50 x0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 6,91 m2

Ruang gerak (20%) 1,38 m2

Total 8,29 m2

Pembulatan ± 8,00 m2

Tabel 4. 12: Studi besaran ruang lavatory pengunjung wanita

Sumber: (Penyusun, 2018)

7. Pujasera

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

63

1 Kursi + Meja untuk 2 orang 1,00 x 0,60 m 11 6,60 m2

2 Kursi + Meja untuk 4 orang 1,82 x 1,50 m 19 51,87 m2

3 Kursi + Meja untuk 8 orang 2,00 x 1,80 m 5 18,00 m2

4 Gerai makanan 9 m2 14 126,00 m2

Jumlah 202,47 m2

Ruang gerak (50%) 101,26 m2

Total 303,70 m2

Pembulatan ± 300,00 m2

Tabel 4. 13: Studi besaran ruang pujasera

Sumber: (Penyusun, 2018)

8. Playground

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Perosotan 2,40 m x 0,40 m 1 0,96 m2

2 Tempat mandi bola 2,00 m x 2,00 m 1 4,00 m2

3 Rak penyimpanan sepatu 1,20 m x 0,30 m 1 0,36 m2

Jumlah 5,32 m2

Ruang gerak (200%) 10,64 m2

Total 15,96 m2

Pembulatan ± 16,00 m2

Tabel 4. 14: Studi besaran ruang playground

Sumber: (Penyusun, 2018)

9. Kasir

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Kursi 0,5 x 0,5 m 3 0,75 m2

2 Meja Kasir 0,6 x 3,5 m 1 2,10 m2

Jumlah 2,85 m2

Ruang gerak (50%) 1,43 m2

Total 4,28 m2

Pembulatan ± 4,00 m2

Tabel 4. 15: Studi besaran ruang kasir

64

Sumber: (Penyusun, 2018)

10. Ruang tunggu

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Kursi tunggu (4 orang) 0,55 x 2,10 m 4 4,62 m2

Jumlah 4,62 m2

Ruang gerak (50%) 2,31 m2

Total 6,93 m2

Pembulatan ± 7,00 m2

Tabel 4. 16: Studi besaran ruang tunggu

Sumber: (Penyusun, 2018)

11. Panggung

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Panggung 5,00 x 6,00 m 1 30,00 m2

2 Kursi 0,60 x 0,60 m 28 10,08 m2

Jumlah 40,08 m2

Ruang gerak (50%) 20,04 m2

Total 60,12 m2

Pembulatan ± 60,00 m2

4.2.3.4 Area Kantor

1. Ruang Kerja GM

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2

2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2

3 Kursi 0,60 x 0,60 m 2 0,72 m2

4 Sofa 1,60 x 1,00 m 1 1,60 m2

5 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 4,89 m2

65

Ruang Gerak (50 %) 2,45 m2

Total 7,34 m2

Pembulatan ± 7,00 m2

Tabel 4. 17: Studi besaran ruang kerja GM

Sumber: (Penyusun, 2018)

2. Ruang Kerja Sekretaris GM

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2

2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2

3 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 2,57 m2

Ruang Gerak (50%) 1,29 m2

Total 3,86 m2

Pembulatan ± 4,00 m2

Tabel 4. 18: Studi besaran ruang kerja Sekretaris GM

Sumber: (Penyusun, 2018)

3. Ruang Kerja Manajer

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja manajer 1,20 x 0,70 m 4 3,36 m2

2 Kursi manajer 0,80 x 0,80 m 4 2,56 m2

3 Kursi 0,60 x 0,60 m 4 1,44 m2

4 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 1 0,25 m2

Jumlah 7,61 m2

Ruang Gerak (50 %) 3,80 m2

Total 11,41 m2

Pembulatan ± 11,00 m2

Tabel 4. 19: Studi besaran ruang kerja manajer

Sumber: (Penyusun, 2018)

66

4. Ruang Rapat (Kapasitas 20 orang)

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja 0,70 x 1,20 m 10 8,40 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 20 12,80 m2

Jumlah 21,20 m2

Ruang Gerak(50%) 10,60 m2

Total 31,80 m2

Pembulatan ± 32,00 m2

Tabel 4. 20: Studi besaran ruang rapat

Sumber: (Penyusun, 2018)

5. Ruang istirahat karyawan (Kapasitas 20 orang)

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Sofa duduk 1,60 x 1,00 m 2 3,20 m2

2 Lemari loker 0,50 x 0,50 m 20 5,00 m2

Jumlah 8,20 m2

Ruang Gerak (50%) 4,10 m2

Total 12,30 m2

Pembulatan ± 12,00 m2

Tabel 4. 21: Studi besaran ruang istirahat karyawan

Sumber: (Penyusun, 2018)

6. Pantry

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja 0,60 x 2,00 m 1 1,20 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 2 1,28 m2

3 Kulkas 0,70 x 0,70 m 1 0,49 m2

4 Wastafel 0,50 x 0,40 m 1 0,20 m2

Jumlah 3,17 m2

Ruang Gerak (20 %) 0,63 m2

67

Total 3,80 m2

Pembulatan ± 4,00 m2

Tabel 4. 22: Studi besaran ruang pantry

Sumber: (Penyusun, 2018)

7. Lavatory karyawan pria

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Bilik Toilet 2,00 x1,00 m 2 4,00 m2

2 Urinoir 0,60 x 0,50 m 1 0,30 m2

3 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2

4 Tempat sampah 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 4,77 m2

Ruang Gerak (20%) 0,95 m2

Total 5,72 m2

Pembulatan ± 6,00 m2

Tabel 4. 23: Studi besaran ruang lavatory karyawan pria

Sumber: (Penyusun, 2018)

8. Lavatory karyawan wanita

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Bilik Toilet 2,00 x 1,00 m 2 4,00 m2

2 Wastafel 0,55 x 0,40 m 1 0,22 m2

3 Tempat sampah 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 4,47 m2

Ruang Gerak (20%) 0,89 m2

Total 5,36 m2

Pembulatan ± 5,00 m2

Tabel 4. 24: Studi besaran ruang lavatory karyawan wanita

Sumber: (Penyusun, 2018)

9. Gudang

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Rak Gudang medium 0,60 x 1,00 m2 50 30,00 m2

68

duty

Ruang Gerak (100%) 30,00 m2

Total 60,00 m2

Tabel 4. 25: Studi besaran ruang gudang

Sumber: (Penyusun, 2018)

10. Janitor

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 2,00 m2 2,00 m2

Total 2,00 m2

Tabel 4. 26: Studi besaran ruang janitor

Sumber: (Penyusun, 2018)

11. Ruang Menanikal Elektrikal (ME)

11a. Ruang Pompa Hidrant

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 16,00 m2 16,00 m2

Total 16,00 m2

11b. Ruang Mesin AC

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 9,00 m2 9,00 m2

Total 9,00 m2

11c. Ruang AHU

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 9,00 m2 9,00 m2

Total 9,00 m2

11d. Ruang Genset

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 16,00 m2 16,00 m2

69

Total 16,00 m2

11e. Ruang Panel

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 12,00 m2 12,00 m2

Total 12,00 m2

11f. Ruang Trafo

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Asumsi 12,00 m2 12,00 m2

Total 12,00 m2

Tabel 4. 27: Studi besaran ruang Mekanikal Elektrikal (ME)

Sumber: (Penyusun, 2018)

12. Ruang CCTV

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja kerja 1,20 x 0,70 m 2 1,68 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 2 1,28 m2

3 Filling Cabinet 0,50 x 0,50 m 1 0,25 m2

Jumlah 3,21 m2

Ruang Gerak (50 %) 1,60 m2

Total 4,81 m2

Pembulatan ± 5,00 m2

Tabel 4. 28: Studi besaran ruang CCTV

Sumber: (Penyusun, 2018)

70

13. Gudang Delivery

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Total

1 Studi banding dari Toko

Elektronik Seroja

30,00 m2 30,00 m2

Total 30,00 m2

Tabel 4. 29: Studi besaran ruang gudang delivery

Sumber: (Penyusun, 2018)

4.2.3.5 Area Parkir

1. Ruang Parkir

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Mobil 2,50 x 5,00 m 80 1000,00 m2

2 Motor 2,00 x 0,70 m 90 126,00 m2

3 Truk Barang 4,00 x 2,00 m 3 24,00 m2

Jumlah 1150,00 m2

Ruang Gerak (50%) 575,00 m2

Total 1725,00 m2

Pembulatan ± 1700,00 m2

Tabel 4. 30: Studi besaran ruang parkir

Sumber: (Penyusun, 2018)

2. Pos Keamanan

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2

2 Kursi 0,80 x 0,80 m 1 0,64 m2

Jumlah 2,24 m2

Ruang Gerak (20 %) 0,45 m2

Total 2,69 m2

Pembulatan ± 3,00 m2

Tabel 4. 31: Studi besaran ruang pos keamanan

Sumber: (Penyusun, 2018)

3. Pos Tiket

No. Kebutuhan Perabot Ukuran Jumlah Total

71

1 Meja 2,00 x 0,80 m 1 1,60 m2

2 Kursi 0,60 x 0,60 m 1 0,36 m2

Jumlah 1,96 m2

Ruang Gerak(20%) 0,39 m2

Total 2,35 m2

Pembulatan ± 2,50 m2

Tabel 4. 32: Studi besaran ruang pos tiket

Sumber: (Penyusun, 2018)

4.3 PENDEKATAN ASPEK TEKNIS

4.3.1 Sistem Struktur

Sistem struktur yang akan digunakan pada bangunan ini adalah sistem

struktur grid, yang berupa kombinasi perpotongan antara elemen linear seperti balok

dalam irama jarak tertentu. Struktur ini memiliki kelebihan sebagai berikut:

Jarak antar kolom dapat dikurangi karena jarak antar kolom lebih

panjang (mencapai bentang 7,5 – 12,5 meter) sehingga

memungkinkan untuk menciptakan ruang yang lebih luas

Lebih estetis untuk diekspos

Tingkat kekuatan dan kekakuan yang besar

4.4 PENDEKATAN ASPEK KINERJA

4.4.1 Mekanikal

1. Sistem Air Bersih

Sistem air bersih yang digunakan adalah dari PDAM, yang ditampung

oleh deep water tank, yang kemudian disalurkan ke rooftank oleh pompa

transfer.

2. Sistem Air Kotor

Air kotor yang berasal dari bangunan dapat dibagi menjadi dua, yakni:

Air kotor yang berasal dari peralatan closet dan urinoir, air kotor ini

disalurkan lewat bioseptictank untuk diolah dan dibuang ke saluran

kota.

Air kotor yang berasal dari wastafel, floor drain, dan kitchen sink. Air

kotor ini disalurkan ke sistem pengolahan air limbah (IPAL), kemudian

disalurkan ke saluran kota.

3. Sistem pencegahan kebakaran

Sistem pencegahan kebakaran aktif

72

Sistem pencegahan kebakaran aktif adalah suatu sistem yang dapat

memadamkan api ketika kebakaran berlangsung. Mengingat bangunan ini

banyak menampung alat elektronik, alat untuk pemadaman kebakaran harus

dari bahan yang tidak merusak komponen elekstronik, salah satunya adalah

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang berbahan dry chemical.

Sistem pencegahan kebakaran pasif

Yaitu suatu sistem pencegah kebakaran yang bersifat membatasi atau

menghambat penyebaran api. Contohnya adalah dengan penggunaan

material tahan api dan pengaturan jarak antar bangunan.

4. Sistem Keamanan Bangunan

Untuk sistem keamanan, bangunan ini menggunakan alat CCTV yang

terintegrasi dengan Building Automaton System (BAS) dan juga pos

keamanan berfungsi untuk mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam

bangunan

5. Penangkal Petir

Penangkal petir adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mencegah

petir menyambar bangunan. Sistem penangkal petir yang digunakan pada

bangunan ini adalah penangkal petir elektrostatis yang merupakan jenis

penangkal petir modern. Penangkal petir ini menggunakan sistem ESE (Early

Streamer Emission), yang bekerja dengan cara melepaskan ion dalam jumlah

besar ke lapisan udara sebelum terjadi sambaran petir.

Kelebihan dari penangkal petir elektrostatis dibandingkan dengan

yang konvensional adalah jangkauan area perlindungannya lebih luas (60 –

150 meter), lebih murah, pemasangan dan perawatannya mudah.

4.4.2 Elektrikal

1. Sistem Pencahayaan

a. Pencahayaan alami, bangunan ini menggunakan skylight yang

memungkinkan cahaya dari luar untuk masuk ke dalam bangunan.

b. Pencahayaan buatan, bangunan ini menggunakan pencahayaan

buatan pada ruang-ruang yang memang membutuhkan pencahayaan

buatan agar fungsi ruang tersebut optimal.

2. Sistem Penghawaan

Bangunan ini menggunaan sistem penghawaan berupa AC Split Duct,

yang memiliki kelebihan yaitu:

Instalasi indoor tidak terlihat di dalam bangunan dan

Tidak menimbulkan kebisingan

Minim resiko kebocoran air

73

3. Sistem Jaringan Listrik

Jaringan listrik berasal dari gardu utama dan kemudian disalurkan

lewat trafo. Kemudian arus listrik ditampung oleh MDP (Main Distribution

Panel) dan kemudian didistribusikan oleh SDP (Secondary Distribution Panel)

yang terletak di setiap lantai.

4. Sistem Akustik Bangunan

Sistem akustik di dalam bangunan terutama ruang pameran

menggunakan material yang dapat menyerap kebisingan seperti

glasswool, rockwool, atau material lain yang memiliki komposisi serat

sehingga kebisingan di dalam ruangan tidak berlebihan.

Untuk sistem akustik di luar bangunan, permasalahannya terletak

pada kebisingan yang bersumber dari jalan Majapahit, hal ini bisa

diatasi dengan menambahkan vegetasi yang dapat meredam suara

dan meletakkan massa bangunan relatif jauh dari sumber kebisingan.

5. Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini yaitu:

Elevator/Lift Pengunjung, yaitu alat angkut yang

memungkinkan penggunanya untuk berpindah secara vertikal

dengan tenaga mekanik dan listrik.

Lift Barang, yaitu alat transportasi vertikal khusus untuk

barang-barang.

Eskalator, yaitu alat angkut yang memindahkan orang secara

vertikal namun dengan arah miring. Standar kemiringan untuk

eskalator adalah sebesar 30 – 35 derajat.

4.5 PENDEKATAN ASPEK KONTEKSTUAL

4.5.1 Pemilihan Lokasi

1. Jalan Supriyadi

74

Gambar Gambar 4. 1: Letak Tapak Jalan Supriyadi

Sumber: (Google Maps)

Gambar 4. 2: Tapak yang akan digunakan di Jalan Supriyadi (diperbesar)

Sumber: (Google Maps)

Lokasi Tapak: Jalan Supriyadi, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (BWK

V)

Luas Tapak: 7520 m2

Keadaan Kontur: Datar

Batas Tapak Utara: Pemukiman warga

Batas Tapak Timur: Pertokoan

75

Batas Tapak Selatan: Jalan Majapahit

Batas Tapak Barat: Jalan Supriyadi

Potensi Pada Tapak:

Kelebihan tapak Kekurangan tapak

1. Tapak ini terletak di antara dua jalan

dan hal ini menyebabkan tapak

semakin mudah diakses.

2. Memiliki area yang relatif luas dan

tidak berkontur membuat proses

perencanaan dan perancangan

menjadi lebih mudah.

3. Letaknya yang cukup jauh dari pusat

kota, apabila bangunan fasilitas

publik ditambahkan ke tapak ini,

pusat kota tidak akan bertambah

padat oleh kendaraan.

1. Lebar jalan di sekitar tapak lebih

sempit apabila dibandingkan dengan

lebar jalan Siliwangi

2. Terletak di dekat dua jalur, yang

membuat luas yang dapat digunakan

semakin terpotong Garis Sempadan

Bangunan (GSB)

Tabel 4. 33: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Majapahit

Sumber: (Penyusun, 2018)

Untuk penilaian pada tapak jalan Supriyadi ini, penulis memberikan nilai 5/10

karena lokasinya yang kurang strategis dalam segi aksesibilitas dan potensi

pengembangan perdagangan dan jasa.

3. Jalan Siliwangi

76

Gambar 4. 3: Letak tapak jalan Siliwangi

Sumber: (Google Maps)

Gambar 4. 4: Tapak yang akan digunakan di Jalan Siliwangi (diperbesar)

Sumber: (Google Maps)

Lokasi Tapak: Jalan Siliwangi, Kota Semarang (BWK III)

Luas Tapak: 25.000 m2

Keadaan Kontur: Datar

Batas Tapak Utara: Perumahan warga

Batas Tapak Timur: Lahan kosong

Batas Tapak Selatan: Jalan Siliwangi

77

Batas Tapak Barat: Kantor pemerintahan

Potensi dan permasalahan pada Tapak:

Kelebihan tapak Kekurangan tapak

1. Terletak pada kawasan perdagangan

dan jasa bedasarkan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang.

(Semarangkota.go.id, 2012)

2. Terletak pada jalan raya yang ramai

dilewati oleh banyak orang

3. Kontur yang datar memudahkan

dalam merancang.

4. Dekat dengan exit tol sehingga

mudah diakses oleh publik.

1. Ada kemungkinan apabila tapak ini

digunakan, akan menambah titik

macet di sekitar jalan Siliwangi

2. Di sekitar tapak tidak banyak

bangunan yang berfungsi sebagai

bangunan perdagangan dan jasa

Tabel 4. 34: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Siliwangi

Sumber: (Penyusun, 2018)

Untuk penilaian pada tapak jalan Siliwangi ini, penulis memberikan nilai 6/10

karena letaknya yang mudah diakses oleh orang-orang dan dekat dengan exit tol,

namun di sekitar tapak tidak ada bangunan perdagangan dan jasa.

3. Jalan Majapahit

Gambar 4. 5 : Letak tapak jalan Majapahit

Sumber: (Google Maps)

78

Gambar 4. 6: Tapak yang akan digunakan di Jalan Majapahit

Sumber: (Google Maps)

Lokasi Jalan: Jalan Majapahit, Pedurungan, Semarang (BWK V)

Luas Tapak: 22.500 meter persegi

Keadaan Kontur: Datar

Batas Tapak Utara: Masjid Jami

Batas Tapak Timur: Gedung fasilitas karaoke keluarga

Batas Tapak Selatan: Perumahan warga

Batas Tapak Barat: Bangunan distributor baja

Potensi dan permasalahan pada Tapak:

Kelebihan tapak Kekurangan tapak

1. Terletak pada kawasan perdagangan

dan jasa bedasarkan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Semarang.

(Semarangkota.go.id, 2012)

2. Kontur yang datar memudahkan

1. Ada kemungkinan apabila tapak

ini digunakan, akan menambah

titik macet di sekitar jalan

Majapahit

79

dalam merancang.

3. Terletak di kawasan yang banyak

bangunan perdagangan dan jasa.

Tabel 4. 35: Tabel kelebihan dan kekurangan tapak di jalan Majapahit

Sumber: (Penyusun, 2018)

Untuk penilaian pada tapak jalan Majapahiti ini, penulis memberikan nilai 9/10 karena

letaknya yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan jasa dan pada kawasan

terdapat bangunan-bangunan perdagangan dan jasa.

4.5.2 Tapak yang Dipilih

Gambar 4. 7: Letak Tapak di jalan Majapahit

Sumber: (Google Maps)

80

Gambar 4. 8: Tapak di Jalan Majapahit (diperbesar) Sumber: (Google Maps)

Gambar 4. 9: Layout Tapak Sumber: (Penyusun, 2018)

81

Tapak yang dipilih adalah tapak yang terletak di Jalan Majapahit yang sudah diberi

nilai 9/10, dengan kelebihan daripada alternatif lainnya yaitu memiliki potensi sebagai

tempat perdagangan dan jasa. (Pemda Semarang, 2011). Berikut adalah detail mengenai

tapak yang ada di Jalan Majapahit:

Lokasi Tapak: Jalan Majapahit, Pedurungan, Semarang

Keadaan Kontur: Datar

Batas Tapak:

o Utara: Masjid Jami

o Timur: Gedung fasilitas karaoke keluarga

o Selatan: Perumahan Warga

o Barat: Bangunan distributor baja

Luas Tapak: 24.500 m2

KDB: 60%

KLB: 2,4

GSB: 29 meter

Maksimal Jumlah Lantai Bangunan: 4 Lantai

Maksimal Ketinggian Bangunan: 45 meter

4.5.2.1 Regulasi Mengenai Penggunaan Tapak

Bedasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail

Tata Ruang Kota (RDTRK), KDB untuk bangunan jenis perdagangan dan jasa adalah

sebesar 60%. KLB untuk bangunan jenis campuran perdagangan dan jasa adalah 2,4

dan maksimal 4 lantai. Sedangkan GSB untuk bangunan jenis campuran perdagangan

dan jasa adalah sebesar 29 meter untuk daerah sekitar arteri sekunder. (Pemerintah

Kota Semarang, 2004).

Sedangkan untuk ketinggian bangunan menurut Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor KM 44 Tahun 2005, maksimal ketinggian bangunan adalah sebesar 45 meter.

(Kementrian Perhubungan, 2005)

4.6 PENDEKATAN ASPEK ARSITEKTURAL

Pendekatan arsitektural yang digunakan pada bangunan ini adalah konsep futuristik,

yang memiliki nilai utama sebagai berikut:

Dinamis, yaitu bangunan tersebut dapat mengikuti dan menampung tuntutan

kegiatan yang selalu berkembang

82

Estetis dan inovatis

Berorientasi ke depan

Ramah lingkungan

Mengadopsi bentuk – bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk – bentuk tertentu

Eye catching, mengingat bangunan jenis perdagangan itu harus menarik perhatian

pengunjung, terutama dari elemen fasad, seperti papan reklame, ornamen, bukaan

dindingm dan desain pintu depan (entrance).

Gambar 4. 10: Contoh konsep desain eksterior dari Shopping Mall di Singapura yang menerapkan konsep futuristik

Sumber: (Russell, 2015)

Gambar 4. 11: Contoh desain interior dari mall berkonsep futuristik yang menerapkan skylight sebagai pencahayaan alami

Sumber: (Tickto, 2015)

83

Gambar 4. 12: Contoh desain interior dari gerai elektronik yang menerapkan nilai dinamis dan berorientasi ke depan

Sumber: (Retail Design Blog, 2016)

Penerapan nilai tersebut dapat diaplikasikan pada bangunan ini dengan orientasi

hingga 20 tahun ke depan yang dimana dalam penerapan nya berupa:

Untuk display pada tenant dan ruang pameran, digunakan hologram atau

berupa LED touchscreen yang mewakili produk-produk yang sedang dijual,

agar lebih efektif dan tidak membutuhkan banyak barang untuk di-display.

Pada fasad memungkinkan untuk penempatan LED yang menampilkan

produk-produk elektronik yang sedang diiklankan.

Pada area parkir terdapat panel yang menunjukkan jumlah ruang parkir yang

tersisa.

Penggunaan skylight untuk mengakomodasi pencahayaan alami pada

gedung.

Semua pembayaran barang-barang elektronik diintegrasikan dalam satu

ruang kasir agar tenant barang elektronik dapat berfungsi efektif sebagai

ruang display produk.

Desain pada landskap dapat dianalogikan sebagai sirkuit elektronik, yang

dimana susunan vegetasi dan perkerasan tanah didesain seperti jalur-jalur

yang ada pada sirkuit elektronik, dan juga berfungsi sebagai penanda

sirkulasi yang eyecatching bagi pengunjung.