BAB IV PEMBAHASAN A. Deskrpsi Data 1.
Transcript of BAB IV PEMBAHASAN A. Deskrpsi Data 1.
76
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskrpsi Data
1. Gambaran Umum Bank BTN Syariah KCS Serang
Nama Perusahaan : PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk Kantor Cabang Syariah Serang
Alamat : Jl. Jendral Ahmad Yani No.175, Cipete
Kel. Sumur Pecung Kec. Serang, Kota
Serang- Banten
Telepon : (0254) 7915869
Fax : (0254) 7915900
E-mail : [email protected]
2. Sejarah Umum Bank BTN Syariah
Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk atau disingkat UUS BTN beroperasi secara
penuh berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Unit Usaha
77
Syariah BTN hadir dengan dibentuknya Divisi Syariah pada
tanggal 04 November 2004 yang merupakan kantor pusat dari
seluruh kantor-kantor cabang syariah.
Pada tanggal 14 Februari 2005 Unit Usaha Syariah BTN
membuka Kantor Cabang Syariah pertamanya di Jakarta.
BTN Syariah berkeyakinan bahwa operasional perbankan
yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilan
keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas
perekonomian seperti terurai dalam tujuan pembentukan BTN
Syariah sebagai berikut:
a. Memperluas dan menjangkau segmen masyarakat yang
menghendaki produk perbankan syariah.
b. Meningkatkan daya saing Bank BTN dalam layanan jasa
perbankan.
c. Mempertahankan loyalitas nasabah Bank BTN yang
menghendaki transaksi perbankan berdasarkan prinsip
syariah.
78
d. Memberikan keseimbangan dalam pemenuhan
kepentingan segenap stakeholders serta memberikan
ketentraman pada segenap nasabah dan pegawai.
Perkembangan jaringan Unit Usaha Syariah BTN
Syariah telah memiliki jaringan yang tersebar diseluruh
Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
a. Kantor Cabang Syariah : 24 KCS
b. Kantor Cabang Pembantu Syariah : 49 KCPS
c. Kantor Kas Syariah : 9 KKS
d. Kantor Layanan Syariah : 547 KLS
3. Visi dan Misi Bank BTN Syariah
Visi BTN Syariah
Menjadikan Strategic Business Unit BTN yang sehat dan
terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan
mngutamakan kemaslahatan bersama.
Misi BTN Syariah
a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan
perumahan dan industry terkait, pembiayaan konsumsi
dan usaha kecil menengah.
79
b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jenis strategis berbasis
teknologi terkini.
c. Menyiapkan dan mengembangan Human Capital yang
berkualitas, professional dan memiliki integritas tinggi.
d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate
Governance untuk meningkatkan Shareholder value.
e. Memedulikan kepentingan masyarakat dan
lingkungannya.1
4. Gambaran Umum Responden
Berikut adalah data responden berdasarkan jumlah
karyawan di Bank BTN Syariah KCS Serang
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 38 46%
2 Perempuan 43 54%
Jumlah 81 100%
Sumber:Data Primer yang di peroleh
1 Buku Kemilau Produk dan Jasa Layanan BTN Syariah
80
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 81
responden, responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 38 responden, sedangkan responden terbanyak
berjenis kelamin perempuan sebanyak 43 responden.
Tabel 4.2
Skala Pengukuran
NO Keterangan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran
nilai variabel-variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil
perhitungan statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:
81
Tabel 4.3
Analisis Deskripif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Budaya Organisasi 81 40 56 50.00 3.142
Motivasi Kerja 81 32 50 42.62 2.773
Kinerja Karyawan 81 39 59 53.86 2.836
Valid N (listwise) 81
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa variabel Budaya
Organisasi yang menjadi sampel berkisar antara 40 sampai
dengan 50 dengan rata-rata sebesar 56 dan standar deviasi
sebesar 3.142. variabel Motivasi Kerja berkisar antara 32 sampai
50 dengan rata-rata sebesar 42.62 dan standar deviasi sebesar
2.773. variabel Kinerja Karyawan berkisar antara 39 sampai 59
dengan rata-rata sebesar 53.86 dan standar deviasi sebesar 2.836.
C. Uji Kelayakan Data
1. Uji Validitas
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument,
penulis menggunakan analisis SPSS. Dalam pengujian
82
validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r-tabel. Untuk degree of freedom
(df) = n-2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah
jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung
81-2 atau df= 79 dengan alpha 0,05 di dapat r tabel 0,2185.
Jika r hitung untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat
pada kolom corrected item pertanyaan total correlation
lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Hasil Hitung Validitas Variabel Budaya Organisasi (X1)
NO PERTANYAAN r HITUNG r TABEL KET
1 P1 ,353 0,2185
Valid
2 P2 ,269 0,2185 Valid
3 P3 ,390 0,2185 Valid
4 P4 ,276 0,2185 Valid
5 P5 ,388 0,2185 Valid
83
6 P6 ,347 0,2185 Valid
7 P7 ,624 0,2185 Valid
8 P8 ,751 0,2185 Valid
9 P9 ,555 0,2185 Valid
10 P10 ,529 0,2185 Valid
11 P11 ,577 0,2185 Valid
12 P12 ,614 0,2185 Valid
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Hasil Hitung Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)
NO PERTANYAAN r HITUNG r TABEL KET
1 P1 ,392
0,2185 Valid
2 P2 ,451
0,2185 Valid
3 P3 ,526
0,2185 Valid
4 P4 ,514
0,2185 Valid
5 P5 ,628
0,2185 Valid
84
6 P6 ,508
0,2185 Valid
7 P7 ,614
0,2185 Valid
8 P8 ,586
0,2185 Valid
9 P9 ,652
0,2185 Valid
10 P10 ,578
0,2185 Valid
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
Hasil Hitung Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
NO PERTANYAAN r HITUNG r TABEL KET
1 P1 ,447 0,2185
Valid
2 P2 ,441 0,2185 Valid
3 P3 ,599 0,2185 Valid
4 P4 ,558 0,2185 Valid
5 P5 ,453 0,2185 Valid
6 P6 ,502 0,2185 Valid
7 P7 ,546 0,2185 Valid
85
8 P8 ,692 0,2185 Valid
9 P9 ,502 0,2185 Valid
10 P10 ,290 0,2185 Valid
11 P11 ,553 0,2185 Valid
12 P12 ,289 0,2185 Valid
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-
masing item pertanyaan memliaki rHitung > rTabel (0,2185)
dan bernilai positif. Dengan demikian semua butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui alat ukur
sehingga dapat digunakan lagi pada penelitian selanjutnya.
Pengukuran yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi
disebut dengan pengkuran yang reliable, suatu variabel
dikatakan jika memiliki nilai Cronbach’s alpha > 0,195.
Maka dapat dikatakan bahwa kuesioner pada penelitian ini
memiliki reliabilitas yang baik dan dapat digunakan pada
penelitian selanjutnya.
86
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
N item
Cronbach’
s Alpha
Keterangan
Budaya Organisasi (X1) 12 ,681 Reliabel
Motivasi Kerja (X2) 10 ,735 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 12 ,711 Reliabel
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki nilai Cronbach’s alpha lebih dari
0,195 (α > 0,195), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel X dan Y adalah reliabel.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam pengujian
normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pendekatan
grafik dan analisis statistik kolmogrov-smirnov.
87
a. Pendekatan Grafik
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
dijelaskan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak
menunjukkan pola distribusi, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas
88
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik
batang sudah berada didalam garis kurva maka dapat
dikatakan model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Gambar 4.2
Grafik P-Plot Uji Normalitas
Pada gambar 4.2 normal probability plot
menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
89
b. Analisis Statistik Kolmogrov-Smirnov
Kriteria keputusan uji normalitas dalam analisis
statistik kolmogrof-smirnov adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai asymp.sig.(2-tailed) > 0,05 maka penelitian
tidak mengalami gangguan pada analisis uji
normalitas.
2) Jika nilai asymp.sig.(2-tailed) < 0,05 maka penelitian
mengalami gangguan pada analisis uji normalitas
Tabel 4.8
Analisis Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogrove-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 81
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.81819841
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .035
Negative -.060
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
90
Tabel 4.8 menyatakan hasil analisis statistik
Kolmogrov-smirnov dengan dari hasil uji One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Tes terlihat bahwa hasil uji normalitas
menunjukkan signifikan lebih besar dari Asymp.sig.(2-tailed)
lebih besar dari 0,05 yaitu (0,200 > 0,05). Hal ini menyatakan
bahwa model regresi dalam penelitian ini lebih memenuhi
asumsi normalitas
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Uji ini
dinyatakan dengan melihat grafik scatterplot. Adapun hasil
uji statistic heteroskedastisitas yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
91
Berdasarkan output Scatterplot di atas diketahui bahwa:
a. Titik-titik data penyebar di atas dan di bawah atau di
sekitar angka 0.
b. Titik-titik tidak mengumpul.
c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan
melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik tidak berpola.
Uji lain dapat dilakukan dengan uji glejser, apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka data tersebut bebas dari
heteroskedastisitas. Hasil uji penelitiannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.658 2.418 2.754 .007
Budaya Organisasi
-.072 .039 -.208 -1.853 .068
Motivasi Kerja
-.038 .044 -.096 -.857 .394
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
92
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji data glejser, nilai
signifikannya variabel Budaya Organisasi (X1) sebesar 0,068
> 0,05, dan Motivasi Kerja (X2) sebesar 0,394 > 0,05, Artinya
tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
independen.
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Budaya Organisasi .959 1.043
Motivasi Kerja .959 1.043
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji multikolinearitas
variabel bebas menunjukkan nilai VIF Budaya Organisasi
(X1) sebesar 1,043, dan Motivasi Kerja (X2) sebesar 1,043.
Artinya nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 sehingga
93
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada
penelitian ini.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model
apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel
bebas saling memengaruhi. Pengujian autokorelasi ini
menggunakan uji run test. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
> 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi. Adapun hasil
pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea .19068
Cases < Test Value 39
Cases >= Test Value 42
Total Cases 81
Number of Runs 45
Z .796
Asymp. Sig. (2-tailed) .426
a. Median
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
94
Pada tabel 4.11 menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,426 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada gejala autokorelasi karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
0,426 > 0,05.
E. Uji Regresei Linear Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini dilakukan melalui
program SPSS versi 22, maka dapat diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 9.979 4.159 2.400 .019
Budaya
Organisasi .437 .067 .484 6.529 .000
Motivasi Kerja .517 .076 .506 6.824 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil persamaan
regresi sebagai berikut:
95
Persamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan antar
variabel independent dengan variabel dependent secara parsial,
dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Nilai constanta adalah 9,979, artinya jika tidak terjadi
perubahan variabel Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja
(nilai X1 dan X2 adalah 0) maka Kinerja Karyawan pada
Bank BTN Syariah KCS Serang ada sebesar 9,979 satuan.
2. Nilai koefisien regresi Budaya Organisasi adalah 0,437,
artinya jika variabel Budaya Organisasi (X1) meningkat
sebesar 1% dengan asumsi Motivasi Kerja (X2) dan
constanta (a) adalah 0 (nol) maka Kinerja Karyawan pada
Bank BTN Syariah meningkat sebesar 0,437%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi
berkontribusi positif bagi Kinerja Karyawan.
Nilai koefisien regresi Motivasi Kerja adalah 0,517, artinya
jika variabel Motivasi Kerja (X2) meningkat sebesar 1% dengan
asumsi Budaya Organisasi (X1) dan constanta (a) adalah 0 (nol)
Y= 9,979+0,437X1+0,517X2+e
96
maka Kinerja Karyawan pada Bank BTN Syariah meningkat
sebesar 0,517%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
Motivasi Kerja berkontribusi positif bagi Kinerja Karyawan.
F. Uji Kecocokan Model
1. Uji Koefisien Korelasi
Kolerasi merupakan suatu hubungan antara variabel
dengan variabel lainnya. Yaitu dengan melihat hubungan
antara variabel X dan Y dengan melihat nilai r yaitu kuatnya
hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien
kolerasi.
Tabel 4.13
Uji Koefisien Korelasi
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .767a .589 .578 1.841
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Budaya Organisasi
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 4.13, diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,767 terletak pada interval koefisien 0,60-0,799 yang
berarti tingkat hubungan antara Budaya Organisasi dan
97
Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan di Bank BTN
Syariah KCS Serang adalah kuat
2. Uji Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi (R2) berguna untuk
melihat seberapa besar variabel kepercayaan dapat dijelaskan
oleh variabel diferensiasi. Tabel koefisien determinasi dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .767a .589 .578 1.841
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Budaya Organisasi
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh nilai koefisien
determinasi R2 sebesar 0,589 atau 58,9% besarnya koefisien
determinasi tersebut menunjukan model summary bahwa
variabel independent yang terdiri dari Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja (x1 dan x2) mampu menjelaskan variabel
dependent yaitu Kinerja Karyawan (Y) sebesar 58,9%
98
sedangkan sisanya 41,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukan dalam model penelitian.
G. Uji Hipotesis
1. Uji T (Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhada variabel dependen, dengan anggapan
lain konstan.
Tabel 4.15
Uji Parsial (Uji- T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 9.979 4.159 2.400 .019
Budaya
Organisasi .437 .067 .484 6.529 .000
Motivasi Kerja .517 .076 .506 6.824 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
99
a. Pengujian Hipotesis X1
Berdasarkan tabel 4.15, dari data tersebut bahwa nilai t
hitung variabel Budaya Organisasi (X1) lebih besar dar
t tabel (6,529 > 1,990) atau taraf signifikan X1 0,000
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka
kesimpulannya adalah H0 ditolak H1 diterima.
b. Pengujian Hipotesisi X2
Berdasarkan tabel 4.15, dari data tersebut bahwa nilai t
hitung variabel Motivasi Kerja (X2) lebih besar dar t
tabel (6,824 > 1,990) atau taraf signifikan X2 0,000
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka
kesimpulannya adalah H0 ditolak H1 diterima.
2. Uji F (Simultan)
Uji F ini bertujun untuk menguji atau mengkonfirmasi
hipotesis yang menjelaskan “terdapat pengaruh antara
Budaya Organisasi dan Motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan” hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel
berikut:
100
Tabel 4.16
Uji Serempak (Uji- F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 379.039 2 189.519 55.895 .000b
Residual 264.468 78 3.391
Total 643.506 80
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Budaya Organisasi
Sumber: Pengolahan data SPSS versi 22
Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji f nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau nilai Fhitung sebesar
55,895 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,11. Artinya H0
ditolak dan terima H3, hal ini menunjukkan bahwa model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini data layak
digunakan untuk pengembilan keputusan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa secara simultan variabel Budaya
Organisasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan.
101
H. Interpretasi dan Pembahasan Penelitian
1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan
Berdasarkan hasil analisis regresi sebelumnya dari data
tersebut bahwa nilai t hitung variabel budaya organisasi
(X1) lebih besar dari nilai t tabel (6,529 > 1,990) atau taraf
signifikan X1 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan H3
diterima. Artinya pada penelitian ini variabel budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Denok Sunarsi
(2019) menyatakan bahwa Budaya Organisasi memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hasil penelitian juga sama dengan yang
dikemukakan oleh Gabriela V. Wales, dkk. (2017)
mengemukakan bahwa adanya pengaruh budaya organisasi
yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini juga
sejalan dengan penelitian Ria Prasetya Safitri (2018)
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara budaya
102
perusahaan terhadap kinerja karyawan.Pada penelitian ini
karyawan BTN Syariah sangat mempertahankan budaya
organisasi dengan baik sehingga para pegawai dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik pula, hal ini yang
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Jadi budaya
organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis regresi sebelumnya dari data
tersebut bahwa nilai t hitung variabel motivasi kerja (X2)
lebih besar dari nilai t tabel (6,824 > 1,990) atau taraf
signifikan X2 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan H3
diterima. Artinya pada penelitian ini variabel motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Aristarkus
Didimus Rumpuk yang menyatakan bahwa motivasi kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Siti
Nurhadiyanti (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
103
positif antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Pada penelitian ini pemimpin BTN Syariah KCS Serang
selalu memberikan apresiasi atau hadiah kepada karyawan
yang berprestasi sehingga para karyawan senantiasa
berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya. Jadi
motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil analisis regresi sebelumnya, hasil uji f
nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05) atau nilai f hitung sebesar 55,895 lebih besar dari nilai
f tabel sebesar 3,11 (55,895 > 3,11). Artinya H0 ditolak dan
H3 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan
variabel budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan di Bank BTN Syariah KCS
Serang.