BAB IV NEW

13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Merdeka Palembang didapatkan sebanyak 63 bayi usia 0-6 bulan yang dijadikan sampel. Berikut ini akan di jelaskan hasil analisis univariat dan bivariatnya. 4.1.1 Analisis Univariat Tabel 4.1 Menunjukkan karakteristik sampel menurut variabel dan hasil ukurnya beserta jumlah frekuensi dan persentase (%) yang didapat dari wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner. Tabel 4.1 Frekuensi dan persentase semua variabel (N = 63). Variabel Hasil ukur Frekue nsi Persent ase Dia re Persenta se Pendidikan terakhir Ibu SMP 3 4,8 1 33,3% SMA 27 42,9 11 29,7% Perguruan Tinggi 33 52,9 9 27,3% Ibu Rumah Tangga 21 33,3 11 52,3% Pekerjaan Ibu Buruh 13 20,6 3 23,1% Wiraswasta 13 20,6 5 38,5% PNS 16 25,4 2 12,5% 1

description

bab 4 skripsi

Transcript of BAB IV NEW

Page 1: BAB IV NEW

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Merdeka

Palembang didapatkan sebanyak 63 bayi usia 0-6 bulan yang dijadikan sampel.

Berikut ini akan di jelaskan hasil analisis univariat dan bivariatnya.

4.1.1 Analisis Univariat

Tabel 4.1 Menunjukkan karakteristik sampel menurut variabel dan hasil

ukurnya beserta jumlah frekuensi dan persentase (%) yang didapat dari

wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner.

Tabel 4.1 Frekuensi dan persentase semua variabel (N = 63).

Variabel Hasil ukur Frekuensi Persentase Diare Persentase

Pendidikan terakhir Ibu

SMP 3 4,8 1 33,3%SMA 27 42,9 11 29,7%Perguruan Tinggi 33 52,9 9 27,3%Ibu Rumah Tangga 21 33,3 11 52,3%

Pekerjaan Ibu Buruh 13 20,6 3 23,1%Wiraswasta 13 20,6 5 38,5%PNS 16 25,4 2 12,5%

Status Pemberian ASI

Tidak ASI Ekslusif 13 20,6 12 92,3%ASI Eklusif 50 79,4 9 18%

Status Gizi BayiGizi kurang baik 10 15,9 4 40%Gizi baik 53 84,1 17 32,1%

Perilaku Ibu dalam memberikan ASI

Pasif 13 20,6 12 92,3%Aktif 50 79,4 9 9%

Usia Bayi0-3 bulan 44 69,9 11 25%4-6 bulan 19 30,1 10 52,6%

DiareTidak Diare 42 66,7Diare 21 33,3

1

Page 2: BAB IV NEW

Pada tabel 4.1 terlihat bahwa dari variabel terikat yaitu kejadian diare

terdapat jumlah sampel yang tidak diare sebanyak 42 bayi atau sebanyak

66,7% dan jumlah sampel yang diare sebanyak 21 bayi atau 33,3%.

Variabel bebas yaitu status pemberian ASI Ekslusif sebanyak 50 bayi

(79,4%) dan bayi yang mengalami diare 9 bayi (18%) dari seluruh sampel

dengan status ASI Ekslusif. Sedangkan bayi dengan status tidak ASI Ekslusif

sebanyak 13 bayi (20,6%) dan bayi yang mengalami diare sebanyak 12 bayi

(92,3%).

Variabel bebas pendidikan terakhir ibu dengan kategori pendidikan

terkahir ibu lulusan SMP yaitu sebanyak 3 ibu bayi (4,8%) dengan kejadian

diare sebanyak 1 bayi (33,3%). Untuk tingkat pendidikan SMA yaitu 27

(42,9%) ibu bayi dengan kejadian diare sebanyak 11 (29,7%). Untuk ibu bayi

dengan lulusan Perguruan Tinggi fekuensinya yaitu sebanyak 33 (52,9%) ibu

bayi dengan kejadian diare 9 bayi atau sebanyak 27,3%.

Variabel bebas pekerjaan ibu dengan kategori ibu rumah tangga yaitu

sebanyak 21 (33,3%) ibu bayi dengan kejadian diare sebanyak 11 bayi

(52,3%). Untuk pekerjaan ibu sebagai buruh ada 13 ibu bayi atau (20,6%)

dengan bayi yang mengalami diare ada sebanyak 3 bayi (23,1%). Untuk

kategori pekerjaan ibu wiraswasta sebanyak 13 ibu bayi (20,6%) dengan

kejadian diare sebanyak 5 bayi atau (38,5%). Untuk kategori pekerjaan ibu

PNS yaitu sebanyak 16 ibu bayi (25,42%) dengan kejadian diare sebanyak 2

bayi (12,5%).

Variabel bebas status gizi bayi dengan kategori status gizi kurang

baik yaitu sebanyak 10 bayi (15,9%) dengan kejadian diare 4 bayi (40%).

Sedangkan untuk kategori status gizi bayi baik yaitu 53 bayi (84,1%) dengan

kejadian diare sebanyak 17 bayi atau (32,1%).

2

Page 3: BAB IV NEW

Variabel bebas perilaku ibu dalam memberikan ASI Ekslusif kepada

bayi dengan kategori perilaku ibu yang pasif memberikan ASI adalah sebanyak

13 ibu (20,6%) dengan bayi yang mengalami diare 12 bayi (92,3%).

Sedangkan kategori perilaku ibu yang aktif memberikan ASI kepada bayi

adalah sebanyak 50 ibu (79,4%) dengan bayi yang mengalami diare sebanyak 9

bayi atau sekitar (9%).

Variabel bebas usia bayi dengan kategori bayi yang berusia 0-3 bulan

adalah 44 bayi (69,9%) dengan bayi yang mengalami diare sebanyak 11 bayi

(25%). Sedangkan untuk kategori bayi yang berusia 4-6 bulan sebanyak 19

bayi (30,1%) dan bayi yang mengalami diare sebanyak 10 bayi atau (52,6%).

4.1.2 Analisis Bivariat

Pada tabel 4.2 menunjukkan hasil perhitungan hubungan status

pemberian ASI dan kejadian diare dengan aplikasi SPSS menggunakan uji

Chi-Square. Terlihat pada tabel didapatkan nilai p pada kolom Continuity

Correction (Asymp.sig. 2 sided) sebesar 0,006. Nilai p diambil dari kolom

Continuity Correction karena pada tabel 2 x 2 tidak didapatkan nilai harapan

E<5. Nilai p = 0,006 artinya lebih kecil dari α (0,05) sehingga keputusan

statistiknya menolak H0. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kejadian

diare pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif berbeda dibandingkan

dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.

Tabel 4.2 Hubungan antara kejadian diare dan status pemberian ASI Ekslusif.Diare

α pTidak Diare Diare

Status Pemberian ASI

Tidak ASI Ekslusif 4 12 0,05 0,006

ASI Ekslusif 38 9

3

Page 4: BAB IV NEW

Dari hasil perhitungan dengan aplikasi SPSS untuk menguji korelasi

antara Status pemberian ASI Eklsusi terhadap kejadian diare didapatkan nilai

korelasi (r) sebesar -0,38, Sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah ada

hubungan antara pemberian ASI Ekslusif terhadap kejadian diare.

Pada tabel 4.3 menunjukkan hasil perhitungan dengan aplikasi SPSS

menggunakan uji Chi-Square antara kejadian diare dan pendidikan terakhir

ibu. Terlihat pada tabel didapatkan nilai p pada kolom Pearson Chi-Square

(Asymp.sig. 2 sided) sebesar 1,00. Nilai p diambil dari kolom Pearson Chi-

Square karena pada tabel 2 x 3. Nilai p = 1,00 artinya lebih besar dari α (0,05)

sehingga keputusan statistiknya menerima H0. Kesimpulan yang dapat

diambil adalah kejadian diare pada bayi dengan ibu berpendidikan tinggi tidak

berbeda dibandingkan dengan ibu berpendidikan rendah.

Tabel 4.3 Hubungan antara kejadian diare dan pendidikan terakhir ibu.Diare

α pTidak Diare Diare

Pendidikan Terakhir Ibu

SMP 2 10,05 1,00SMA 18 11

Perguruan Tinggi 22 9

Pada tabel 4.4 menunjukkan hasil perhitungan dengan aplikasi SPSS

menggunakan uji Chi-Square antara kejadian diare dan pekerjaan ibu. Terlihat

pada tabel didapatkan nilai p pada kolom Pearson Chi-Square (Asymp.sig. 2

sided) sebesar 0,062. Nilai p diambil dari kolom Pearson Chi-Square karena

pada tabel 2 x 3. Nilai p = 0,062 artinya lebih besar dari α (0,05) sehingga

keputusan statistiknya menerima H0. Kesimpulan yang dapat diambil adalah

kejadian diare pada bayi dengan ibu bekerja tidak berbeda dibandingkan

dengan ibu yang tidak bekerja.

4

Page 5: BAB IV NEW

Tabel 4.4 Hubungan kejadian diare dengan pekerjaan ibu.

Diareα p

Tidak Diare Diare

Pekerjaan IbuIbu Rumah Tangga 10 11

0,05 0,062Buruh 10 3Wiraswasta 8 5PNS 14 2

Pada tabel 4.5 menunjukkan hasil perhitungan dengan aplikasi SPSS

menggunakan uji Chi-Square antara kejadian diare dan status gizi bayi.

Terlihat pada tabel didapatkan nilai p pada kolom Continuity Correction

(Asymp.sig. 2 sided) sebesar 0,903. Nilai p diambil dari kolom Continuity

Correction karena pada tabel 2 x 2 tidak didapatkan nilai harapan E<5. Nilai p

= 0,903 artinya lebih besar dari α (0,05) sehingga keputusan statistiknya

menerima H0. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kejadian diare pada

bayi dengan gizi baik ibu tidak berbeda dibandingkan bayi dengan gizi kurang

baik.

Tabel 4.5 Hubungan antara kejadian diare dan status gizi bayi.

Diareα p

Tidak Diare Diare

Status gizi bayiGizi kurang baik 6 4

0,05 0,903Gizi baik 36 17

Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil perhitungan hubungan perilaku ibu

dalam memberikan ASI Ekslusif dan kejadian diare dengan aplikasi SPSS

menggunakan uji Chi-Square. Terlihat pada tabel didapatkan nilai p pada

kolom Continuity Correction (Asymp.sig. 2 sided) sebesar 0,006. Nilai p

diambil dari kolom Continuity Correction karena pada tabel 2 x 2 tidak

5

Page 6: BAB IV NEW

didapatkan nilai harapan E<5. Nilai p = 0,006 artinya lebih kecil dari α (0,05)

sehingga keputusan statistiknya menolak H0. Kesimpulan yang dapat diambil

adalah kejadian diare pada bayi dengan ibu yang aktif memberikan ASI

Eklsusif berbeda dibandingkan dengan bayi dengan ibu yang pasif

memberikan ASI eksklusif.

Tabel 4.6 Hubungan antara kejadian diare dan perilaku ibu dalam memberikan ASI Eklusif.

Diareα p

Tidak Diare Diare

Perilaku Ibu ASI Ekslusif

Pasif 4 120,05 0,006

Aktif 38 9

Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil perhitungan dengan aplikasi SPSS

menggunakan uji Chi-Square antara kejadian diare dan usia bayi. Terlihat

pada tabel didapatkan nilai p pada kolom Pearson Chi-Square (Asymp.sig. 2

sided) sebesar 0,005. Nilai p diambil dari kolom Pearson Chi-Square karena

pada tabel 2 x 3. Nilai p = 0,005 artinya lebih kecil dari α (0,05) sehingga

keputusan statistiknya menolak H0. Kesimpulan yang dapat diambil adalah

kejadian diare pada bayi dengan usia 0-3 bulan berbeda dibandingkan dengan

kejadian diare pada bayi usia 4-6 bulan.

Tabel 4.7 Hubungan antara kejadian diare dan usia bayi.

DiareΑ p

Tidak Diare Diare

Usia Bayi0-3 bulan 35 11

0,05 0,0054-6 bulan 9 10

6

Page 7: BAB IV NEW

Tabel 4.8 Korelasi antara kejadian diare dengan status pemberian ASI, pendidikan terkahir ibu, pekerjaan ibu, perilaku ibu dalam memberikan ASI, usia bayi, dan status gizi bayi.

Pendidikan terakhir Ibu

Pekerjaan Ibu

PerilakuIbu

dalam mamberikan ASI

Usia bayi dalam bulan

Status pemberian

ASI

Status gizi bayi

Diare Pearson Correlation

,000 -,284 -,388 ,399 -,388** -,061

Sig, (1-tailed) ,500 ,012 ,001 ,001 ,001 ,316N 63 63 63 63 63 63

4.2 Pembahasan

Pada penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara

statistik antara kejadian diare dengan status pemberian ASI dengan nilai p sebesar

0,006 dan ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian diare yang dapat dilihat dari nilai

r yaitu -0,38. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dari Wijayanti (2010),

Fardhiansari (2012) yang menyebutkan bahwa ASI eksklusif dapat menurunkan

angka kejadian diare karena berbagai jenis sel imun yang terkandung dalam ASI

dapat mencegah infeksi. ASI juga merupakan makanan yang paling sesuai untuk

organ pencernaan bayi yang berusia 0-6 bulan.

Pada penelitian ini telah dibuktikan bahwa ASI tetap memberikan pengaruh

terhadap kejadian diare. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Merdeka Palembang dan menunjukkan hasil prevalensi kejadian diare pada bayi usia

0-6 bulan yang mendapat ASI Eklusif sebesar 18% sedangkan untuk bayi yang tidak

mendapatkan ASI Eklusif yang menderita diare adalah sebesar 92,3%.

Pada uji korelasi dan Chi-Square antara variabel bebas lainnya yang

mempengaruhi kejadian diare pada penelitian ini menunjukkan nilai p yang signifikan

7

Page 8: BAB IV NEW

<0,05 yaitu variabel perilaku ibu dalam memberikan ASI Ekslusif kepada bayi

dengan nilai p = 0.006 dan variabel usia bayi dengan nilai p = 0,005. Hal ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya dari Nabilla (2011) dan Maharani (2009) yang

menyebutkan bahwa kejadian diare pada bayi dipengaruhi oleh keaktifan ibu dalam

memberikan ASI Ekslusif dan juga usia bayi yang sistem imunitas dan pencernaanya

belum terbentuk sempurna. Selain itu juga komposisi ASI yang mengandung

karbohidrat dan juga protein yang mudah dicerna oleh fungsi pencernaan bayi yang

belum terbentuk sempurna.

Pada uji korelasi dan chi-square variabel bebas pendidikan terakhir ibu

didapatkan nilai p = 1,00 yaitu tidak ada hubungan yang signifikan dan terdapat

perbedaan jumlah kejadian diare pada penelitian ini dengan data Depkes (2011)

namun sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maharani (2009).

Pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi

memiliki angka kejadian diare yang sama dengan ibu pendidikan rendah. Ini terjadi

karena pada ibu dengan pendidikan rendah dan pendidikan tinggi mempunyai efek

proteksi ASI yang sama.

Pada uji korelasi dan chi-square variabel bebas pekerjaan ibu didapatkan nilai

p = 0,062 yaitu tidak ada hubungan yang bermakna antara ibu yang bekerja dan tidak

bekerja. Karena kejadian diare pada ibu yang tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga) lebih

tinggi dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Hal ini terjadi karena setelah

melakukan pengkontrolan variabel bebas yang mempengaruhi kejadian diare tersebut.

Pada variabel bebas status gizi bayi didapatkan pada uji korelasi dan chi-

square nilai p = 0,903 yaitu tidak ada bukti yang signifikan bahwa status gizi

mempengaruhi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Yang artinya semakin baik

status gizi bayi maka akan menurunkan angka kejadian diare, hal ini sesuai dengan

data Depkes (2011).

8