BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/51742/5/BAB IV.pdf · Teknik...

15
47 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian. Rancangan penelitian hakikatnya merupakan suatu strategi penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman peneliti dalam proses penelitian (Nursalam, 2011). Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi pasangan suami istri terhadap program KIE calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang maka rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Deskriptif Retrospektif . Penelitian Deskriptif Retrodpektif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan melihat ke belakang (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang program KIE calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang yang telah diikuti oleh pasangan suami istri pada periode Desember 2018 sebelum mereka melangsungkan pernikahan.

Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/51742/5/BAB IV.pdf · Teknik...

47

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan

penelitian serta sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel

yang berpengaruh dalam penelitian. Rancangan penelitian hakikatnya merupakan

suatu strategi penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan

berperan sebagai pedoman peneliti dalam proses penelitian (Nursalam, 2011).

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi pasangan

suami istri terhadap program KIE calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan

seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang maka rancangan penelitian yang

digunakan adalah rancangan penelitian Deskriptif Retrospektif . Penelitian Deskriptif

Retrodpektif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan

melihat ke belakang (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini peneliti melakukan

penelitian tentang program KIE calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan

seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang yang telah diikuti oleh pasangan

suami istri pada periode Desember 2018 sebelum mereka melangsungkan

pernikahan.

48

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah langkah-langkah dalam aktifitas kelompok ilmiah,

dimulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal

penelitian akan dilakukan (Nursalam, 2008). Rancangan bentuk penelitian ini akan

dijgambarkan dalam skema 4.1 Rancangan Penelitian Persepsi Pasangan Suami Istri

tentang Program KIE Calon Pengantin tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual

dibawah ini:

Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Persepsi Pasangan Suami Istri terhadap Program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang

Desain Penelitian

Deskriptif Retrospektif

Populasi

Pasangan suami istri yang telah mengikuti penyuluhan Program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang Desember

tahun 2018

Teknik Sampling

Purposive Sampling

Sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, jumlah sampel 30

pasutri yang telah mengikuti penyuluhan namun yang masuk dalam kriteria inklusi yaitu

sebanyak 24 pasutri

Variabel Peneltian

Persepsi calon pengantin tentang program KIE kesehatan reproduksi dan seksual

Instrumen pengumpulan data

Lembar Kuisioner

Analisa Data

Analisis Deskriptif

Hasil/Kesimpulan

Menggambarkan Persepsi Pasutri terhadap Program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas Kendal Kerep Kota

Malang

49

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2011). Pasangan

suami istri yang mengikuti penyuluhan Program KIE Catin tentang Kesehatan

Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang tahun 2018.

4.3.2 Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel dalam penelitian

ini adalah pasutri yang telah mengikuti penyuluhan Program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang pada

periode 3 bulan Desmber tahun 2018 yaitu sebanyak 30 pasutri, namun hanya 24

pasutri yang bersedia menjadi responden karena beberapa kendala seperti telah

berpindah domisili ataupun mempunyai kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian adalah Non Probability Sampling dengan

teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan dengan cara

memilih sampel diantara populasi sesuai dengan dikehendaki peneliti (tujuan/masalah

dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi

yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam 2016). Penentuan sampel sesuai dengan

kriteria berikut:

1. Pasangan suami istri yang telah mengikuti program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang

periode 3 pada bulan Desember 2018.

50

2. Tidak mengalami gangguan komunikasi

3. Tidak buta huruf

4. Bersedia diteliti

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan

merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau

ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2013). Variabel dari penelitian ini adalah persepsi

pasangan suami istri terhadap program KIE calon pengantin tentang kesehatan

reproduksi dan seksual dengan tiga subvariabel yaitu materi KIE, proses pelaksanaan

KIE, dan efektifitas pelaksanaan KIE.

4.5 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah defenisi berdasarkan karakteristik yang diamati

(diukur) dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati

itulah yang merupakan kunci defenisi operasional (Nursalam, 2016). Perumusan

definisi operasional dalam penelitian ini akan di uraikan dalam tabel berikut :

51

Tabel 4.1 Pengembangan variabel berdasarkan definisi operasional, parameter, alat ukur, skala, dan hasil penelitian.

No Variabel Definisi Operasional

Indikator Alat Ukur

Skala Hasil Penelitian

1 Persepsi pasutri

terhadap materi

program KIE

catin tentang

kesehatan

reproduksi dan

seksual

Persepsi pasutri tentang materi program KIE catin tentang kesehatan reproduksi dan seksual yang diberikan oleh narasumber pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan

- Persepsi tentang pemilihan materi

- Persepsi tentang materi mengenai persiapan pernikahan

- Persepsi terhadap materi tentang kehamilan, IMS dan KDRT

Kuesioner Ordinal

- Sangat Positif

- Positif - Negatif - Sangat Negatif

- Sangat Positif = 22-24

- Positif = 19-21

- Negatif = 16-18

- Sangat Negatif = 15

2 Persepsi pasutri terhadap proses pelaksanaan program KIE

Persepsi pasutri mengenai proses pelaksanaan program KIE catin tentang kesehatan reproduksi dan seksual yang dilakukan di Puskesmas KendalKerep Kota Malang.

- Metode penyuluhan

- Fasilitas (media, konsumsi, tempat dan waktu)

- Narasumber

Kuesioner Ordinal

- Sangat Positif

- Positif - Negatif - Sangat Negatif

- Sangat Positif = 27-28

- Positif = 23-26

- Negatif = 20-22

- Sangat Negatif = 15-19

3 Persepsi pasutri terhadap efektifitas pelaksanaan program KIE

Persepsi pasutri mengenai efektifitas pelaksanaan program KIE catin tentang kesehatan reproduksi dan seksual terhadap persiapan pernikahan

- Efektifitas pengadaan program KIE

- Efektifitas terhadap pengetahuan peserta

- Efektifitas terhadap kebermanfaatan program KIE kesehatan reproduksi dan seksual

Kuesioner Ordinal

- Sangat Positif

- Positif - Negatif Sangat Negatif

- Sangat Positif = 20-22

- Positif = 18-19

- Negatif = 16-17 Sangat Negatif = 15

52

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Blimbing Kota Malang. Penelitian ini

dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu yaitu antara tanggal 8 sampai 22 Juni

tahun 2019.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik

(cermat/lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono & Anggraeni,

2013). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner untuk

mengetahui persepsi calon pengantin tentang program KIE Kesehatan Reproduksi

dan Seksual. Kuesioner merupakan jenis penelitian dengan mengumpulkan data

secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam,

2013). Dalam penelitian ini peneliti menggolongkan kuesioner menjadi tiga bagian

kuesioner yaitu kuesioner persepsi tentang materi KIE, persepsi terhadap proses

pelaksanaan program KIE, dan persepsi terhadap efektifitas program KIE kesehatan

reproduksi dan seksual. Masing-masing kuesioner terdiri dari pernyataan-pernyataan

yang berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan

menggunakan skala Likert. Untuk pernyataan favourabel dengan skala Likert : Sangat

tidak setuju (STS) = 1, Tidak setuju (TS) = 2, Setuju (S) = 3, Sangat Setuju (SS) = 4.

Untuk pernyataan unfavourabel dengan skala Likert : Sangat tidak setuju (STS) = 4,

Tidak setuju (TS) = 3, Setuju (S) = 2, Sangat setuju (SS) = 1, (Azwar, 2016).

Kuesioner – kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti dan telah diuji

validitas dan realibilitasnya sebelum diberikan kepada responden. Kuesioener dalam

penelitian ini terdiri dari 3 bagian kuesioner yaitu sebagai berikut:

53

Tabel 4.2 Kisi - Kisi Kuesioner Persepsi terhadap Materi Program KIE Catin tentang Kesehatan

Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang

No. Item Σ Soal Keterangan

1. Persepsi tentang pemilihan

materi

1 Pernyataan positif : 1

2. Persepsi tentang materi mengenai persiapan pernikahan

1 Pertanyaan negatif : 2

3. Persepsi terhadap materi tentang

kehamilan, IMS dan KDRT

4 Pernyataan positif :3, 6

Pernyataan negatif :

4,5,

Total 8

Tabel 4.3 Kisi - Kisi Kuesioner Persepsi terhadap Proses Pelaksanaan Program KIE Catin tentang

Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang

No. Item Σ Soal Keterangan

1. Metode penyuluhan 2 Pernyataan positif : 1 Pertanyaan negatif : 8

2. Fasilitas (media, konsumsi, tempat dan waktu)

4 Pernyataan positif : 6,7

Pertanyaan negatif : 2,5

3. Narasumber 2 Pernyataan positif : 3

Pernyataan negatif : 4

Total 8

Tabel 4.4 Kisi - Kisi Kuesioner Persepsi terhadap Efektifitas Program KIE Catin tentang Kesehatan

Reproduksi dan Seksual di Puskesmas KendalKerep Kota Malang

No. Item Σ Soal Keterangan

1. Efektifitas pengadaan program

KIE

1 Pernyataan positif : 6

2. Efektifitas terhadap pengetahuan peserta

2 Pernyataan positif : 2

Pertanyaan negatif : 4

3. Efektifitas terhadap

kebermanfaatan program KIE

kesehatan reproduksi dan seksual

3 Pernyataan positif : 3,5

Pernyataan negatif : 1

Total 6

54

Setelah hasil data penelitian telah didapatkan, selanjutnya di analisis dengan

analisis deskriptif kuantitatif dengan bantuan program SPSS ver 16. Untuk

mendapatkan hasil akhir persepsi positif atau negatif maka total data yang telah

dihitung tersebut akan dikategorikan dengan rumus berikut:

Formula Kategori

X≥X̄ +1.SBx Sangat Positif

X̄ +1.SBx > X ≥ X̄ Positif

X̄ > X ≥ X̄ - 1.SBx Negatif

X < X̄ - 1.SBx Sangat Negatif

Keterangan:

X̄ = Rerata (mean)

SBx = Simpangan baku (Std. Deviation)

X = Skor yang dicapai

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument

4.8.1 Uji Validitas

Prinsip Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrument dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2016). Suatu alat ukur atau instrument

penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji

validitas dan reliabilitas data. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun

tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu dilakukan uji

korelasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.

55

Pengujian validitas instrumen menggunakan bantuan software SPSS versi 16

dan dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment.

rxy =N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)

√{(N ∑ X2) − (∑ X)2}{(N ∑ Y2) − (∑ Y)2}

Keterangan :

r_xy = Koefisien korelasi product moment

N = Banyaknya sampel

X = Skor dari X

Y = Skor dari Y

Instrumen dapat valid jika nilai r hitung > nilai r tabel dan tidak valid jika r

hitung < nilai r tabel maka dinyatakan tidak valid. Selain itu bisa dilihat dari nilai

signifikan, jika signifikan hasil analisis α < 0,05 atau dengan kata lain terdapat

korelasi yang signifikan antara item pertanyaan dengan nilai totalnya atau bisa dikatan

valid. Sebaliknya, jika nilai signifikansi hasil analisa α > 0,05 maka dapat dikatakan

item pernyataan tersebut tidak valid. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner

telah diujikan kepada 12 orang pasutri yang telah mengikuti program KIE catin

tentang kesehatan reproduksi dan seksual di Puskesmas KendalKerep pada periode 2

yaitu pada bulan September 2018 dan dinyatakan valid karena setiap item

pernyataan menghasilkan nilai signifikan α < 0,05.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan

(Nursalam, 2016). Setelah mengukur validitas, maka perlu dilakukan uji reliabilitas

untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relative konsisten, apabila

56

pengukuran dilakukan dua kali atau lebih pada aspek yang sama. Uji reliabilitas atau

uji konsistensi suatu item pertanyaan dengan membandingkan antara nilai cronbach’s

alpha dan taraf keyakinan (coefficients of confidance= CC). Reliabilitas statistik dihitung

dengan rumus Cronbach’s dengan bantuan perhitungan SPSS. Kriteria pengukuran

dengan menggunakan batasan 0,60, sebagai berikut :

1. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka reliable

2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka tidak reliable

Instrument pada penelitian ini telah diuji realibilitas dan menghasilkan nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60

4.9 Prosedur Pegumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2016). Langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data tergantung dari

desain penelitian dan teknik yang digunakan. Adapun kegiatan pengolahan data

adalah sebagai berikut :

4.9.1 Tahap Persiapan

1. Penyusunan proposal

2. Mempersiapkan surat izin studi pendahuluan yang akan disampaikan

kepada Kepala Puskesmas KendalKerep Kota Malang

3. Setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas KendalKerep Kota

Malang, peneliti mengajukan permohonan izin untuk mengambil data

awal di Puskesmas KendalKerep

4. Mempersiapkan kuisioner yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dan menyesuaikan dengan kriteria.

57

5. Peneliti mendapatkan data berupa nama, alamat dan nomor telepon

responden dari Bidan yang bertugas dalam kegiatan ini.

6. Mempersiapkan surat izin penelitian yang akan disampaikan kepada

Kepala Puskesmas KendalKerep Kota Malang.

7. Peneliti menghubungi calon responden terlebih dahulu dan meminta

persetujuan untuk mengunjungi tempat tinggal responden pada saat

pengambilan data.

4.9.2 Tahap pelaksanaan

1. Peneliti mengunjungi rumah responden satu per satu sesuai dengan data

yang diberikan oleh petugas di Puskesmas yang telah dikonfirmasi kepada

responden.

2. Peneliti melakukan pendekatan dengan memperkenalkan identitas diri

kepada responden penelitian.

3. Peneliti meminta salah satu perwakilan dari istri atau suami untuk mengisi

kuesioner.

4. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden,

setelah itu meminta persetujuan subjek untuk menjadi responden dan

kesediaan untuk mengisi data pada kuisioner.

5. Peneliti memberikan informed concent kepada responden dan meminta

responden untuk menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi

responden.

6. Peneliti memberikan lembar kuisioner dan menjelaskan tentang prosedur

pengisian kuisioner kepada responden penelitian.

7. Mendampingi dan mengawasi responden saat melakukan pengisian

kuisioner.

58

4.9.3 Tahap Pengumpulan Data

1. Mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden.

2. Mengecek kembali identitas responden.

3. Memeriksa kembali apakah ada pengisian yang salah atau belum lengkap.

4.9.4 Tahap Pengolahan Data

Setelah peneliti mengumpulkan data untuk diseleksi dari lembar kuisioner

yang telah disiapkan, data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan tahapan

berikut:

1. Editing

Untuk mengetahui dan mengecek apakah data yang dikumpulkan sudah terisi

semua atau belum. Pada penelitian ini peneliti mengecek semua lembar kuisioner

yang telah dibagikan kepada responden apakah semua item pernyataan terisi jawaban

dengan penuh.

2. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dengan menggunakan kode

numerik (angka) pada masing-masing jawaban untuk memudahkan proses

pengolahan data. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data

menggunakan computer (Hidayat, 2014). Pemberian berupa R1, R2, R3, dan

seterusnya pada kode responden sesuai dengan jumlah responden dan M1 sampai M6

untuk jawaban pernyataan tentang materi KIE, P1 sampai P8 untuk jawaban

pernyataan tentang proses pelaksanaan KIE dan E1 sampai E6 untuk jawaban

pernyataan tentang efektifitas program KIE.

59

3. Processing

Peneliti memasukkan data kusioner yang sudah diisi oleh responden ke dalam

database komputer. Data berupa jawaban dari masing-masing responden yang

berbentuk kode di masukkan ke dalam komputer.

4. Tabulating

Memasukkan data dalam tabel distribusi frekuensi yang disajikan dalam

presentase sehingga di peroleh data dari masing-masing variabel (Notoadmojo, 2012).

Pelaksanaan penyusunan data pada peneliti ini dilakukan dengan menggunakan

komputer. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan penyusunan data ini

adalah dengan SPSS (Budianto, 2012).

4.10 Analisa Data

Analisa data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan (Sugiono, 2014).

4.10.1 Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan

menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel dan grafik.

Data-data yang disajikan meliputi frekuensi, proporsi, dan rasio, serta ukuran-ukuran

vareasi (simpangan baku, variansi, rentang dan kuartil). Salah satu pengamatan yang

dilakakuan pada tahap analisa deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi

dan presentase untuk setiap kategori (Nursalam, 2013). Teknik anilisa deskriftif

dengan memanfaatkan program SPSS versi 16.

60

4.11 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2008), masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingan penelitin keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka etika penelitian harus diperhatikan. Etika penelitian

keperawatan yang harus diperhatikan yaitu seperti informed consent sebelum melakukan

penelitian, anonymity (tanpa nama) saat melakukan pengukuran, pengumpulan data,

dan cinfidentiality (kerahasiaan) (Hidayat, 2014).

1. Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum penelitian. Informed consent ini berupa lembar

persetujun untuk menjadi responden. Pemberian Informed consent ini persetujuan agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut

(Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini peneliti memberikan lembar persetujuan kepada

responden yang bersedia mengisi kuesioner.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Anonimity menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data (Hidayat, 2014). Untuk identitas diri responden dalam

penelitian ini diganti dengan nama inisial.

3. Kerahasiaan (Confiedentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang diperoleh dalam hasil penelitian

(Hidayat, 2014). Peneliti tidak menuliskan nama responden dalam lembar kuesioner

61

yang diberikan untuk menjaga kerahasiaan dan semua informasi yang diberikan oleh

responden dapat mengisi lembar kuesioner dengan sejujur-jujurnya.