BAB IV Mekanisme Koping

16
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional study. Penelitian ini peneliti lakukan untuk mengetahui karakteristik mekanisme koping perawat pelaksana dalam menghadapi pengaruh stres kerja di Ruang Perawatan Kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Ruang Perawatan kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012 yang meliputi Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU), High Care Unit (HCU), Pediatric Intensive Care Unit (PICU), dan Neonate Intensive Care Unit (NICU) sehingga populasi yang diteliti berjumlah 126 orang, berdasarkan daftar 30

Transcript of BAB IV Mekanisme Koping

Page 1: BAB IV Mekanisme Koping

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dengan desain cross sectional study. Penelitian ini peneliti lakukan untuk

mengetahui karakteristik mekanisme koping perawat pelaksana dalam menghadapi

pengaruh stres kerja di Ruang Perawatan Kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh tahun 2012.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang

bertugas di Ruang Perawatan kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

tahun 2012 yang meliputi Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care

Unit (ICU), Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU), High Care Unit (HCU),

Pediatric Intensive Care Unit (PICU), dan Neonate Intensive Care Unit (NICU)

sehingga populasi yang diteliti berjumlah 126 orang, berdasarkan daftar

distribusi jumlah tenaga perawat yang didapatkan dari bidang kepegawaian

RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2012.

2. Sampel

a. Besar Sampel

Penentuan besar sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan salah satu rumus dalam Notoatmodjo (2002) yaitu rumus

30

Page 2: BAB IV Mekanisme Koping

31

Slovin (1960) untuk populasi yang berjumlah di bawah 10.000 orang.

Rumus tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Keterangan:

n : Besarnya sampel

N : Besarnya populasi

d : Derajat presisi (10%)

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara

stratified random sampling atau secara berstrata yang tujuannya agar setiap

populasi dengan karakteristik tertentu dapat terwakili (Arikunto, 2005).

Perawat pelaksana yang bekerja di tiap Ruang Perawatan Kritis yang

telah ditentukan diambil sebagai sampel dengan cara :

N 1+N(d)²

126 1 + 126 (0,01)

n =

126 1 + 126 (0,1) 2

n =

n = 55,75 dibulatkan menjadi 56 orang perawat pelaksana yang diambil sebagai sampel.

n = 126 1 + 1,26

n =Jumlah perawat pelaksana di Ruang Perawatan Kritis

Jumlah total perawat pelaksana x Jumlah sampel

n = 126 2,26

n =

Page 3: BAB IV Mekanisme Koping

32

Berdasarkan rumus proporsional tersebut maka besar sampel yang

diambil di tiap Ruang Perawatan kritis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1Distribusi Sampel Berdasarkan Ruang Perawatan Kritis RSUD

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Ruang Perawatan Kritis

RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang meliputi 6 ruang, terdiri atas UGD,

ICU, ICCU, HCU, PICU serta NICU.

2. Waktu Penelitian

No Ruang Perawatan KritisJumlah Perawat

PelaksanaSampel

1. Ruang UGD 36 orang 162. Ruang ICU 18 orang 83. Ruang ICCU 13 orang 64. Ruang PICU 14 orang 65. Ruang HCU 23 orang 106. Ruang NICU 22 orang 10

Jumlah 126 56

Page 4: BAB IV Mekanisme Koping

33

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 2 sampai dengan 7 Januari

tahun 2012.

D. Alat Pengumpul Data

Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa kuesioner berbentuk angket yang terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Bagian A dari lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang data demografi

responden yang meliputi nama, umur, dan lama masa kerja. Terdiri atas tiga

item pertanyaan dalam bentuk isian.

2. Bagian B berisikan pernyataan untuk mengukur karakteristik mekanisme

koping perawat pelaksana dalam menghadapi stres kerja di Ruang Kritikal

RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh, menggunakan angket dengan skala

Likert terdiri atas 20 pernyataan. Setiap item terdiri dari 5 pertanyaan positif

dan 5 pertanyaan negatif. Ada 4 alternatif jawaban untuk pernyataan positif

yaitu sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat

tidak setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif juga terdapat 4

alternatif pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak

setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4. Skor perolehan maksimal

untuk masing-masing sub variabel adalah 40 dan minimal adalah 10.

Penjabaran item-item pertanyaan yang diberikan kepada responden yaitu :

a. Item pertanyaan nomor 1 s/d 10, tentang karakteristik mekanisme koping

adaptif yang terdiri atas nomor 1 s/d 5 pernyataan positif dan 6 s/d 10

pernyataan negatif.

Page 5: BAB IV Mekanisme Koping

34

b. Item pertanyaan nomor 11 s/d 20 tentang karakteristik mekanisme koping

maladaptif yang terdiri atas nomor 11 s/d 15 pernyataan positif dan 16 s/d 20

pernyataan negatif.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap uji coba instrumen

Uji coba instrumen berupa kuesioner direncanakan akan dilakukan

terhadap 10 perawat pelaksana di Ruang Perawatan Kritis Rumah Sakit Umum

(RSU) Meuraxa Banda Aceh. Tempat uji instrumen tersebut dipilih karena

mempunyai karakteristik yang sama dengan responden di tempat penelitian.

Adapun tujuan uji coba instrumen ini adalah untuk menguji validitas dan

reabilitas dari instrumen yang peneliti gunakan.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur alat

pengukur dapat mengukur yang ingin diukur. Instrumen penelitian yang

telah disusun diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item

dengan skor total kuesioner. Teknik korelasi yang dipakai adalah product

moment (r). Nilai r tabel yang sesuai untuk jumlah responden 10 orang

dengan menggunakan taraf signifikansi 5% adalah 0,632. Bila korelasi r

hitung sama dengan atau lebih besar dari 0,632 maka pernyataan dalam

kuesioner dinyatakan valid. Sebaliknya, bila nilai korelasi r hitung kurang

dari 0,632 maka pernyataan dalam kuesioner tidak valid. Pernyataan yang

tidak valid akan direvisi atau dikeluarkan dari kuesioner.

Setelah dilakukan perhitungan terhadap jawaban responden pada uji

validitas, didapatkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan

Page 6: BAB IV Mekanisme Koping

35

valid atau memiliki nilai korelasi lebih besar dari nilai standar yang telah

ditetapkan yaitu 0,632 sehingga tidak ada butir pertanyaan yang direvisi atau

dikeluarkan dari kuesioner (Lampiran 13).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau diandalkan, hal ini menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali

atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2005). Uji coba ini dianalisis dengan menggunakan

program paket komputer, dimana nilai korelasi yang terdapat dalam

kuesioner lebih besar dari 0, 632 sehingga kuesioner tersebut dinyatakan

reliabel.

Berdasarkan hasil uji realibilitas, maka diketahui bahwa seluruh item

pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel atau memiliki nilai

realibilitas lebih besar dari 0,632 sehingga tidak ada butir pertanyaan yang

direvisi atau dikeluarkan dari kuesioner (Lampiran 14).

2. Tahap persiapan pengumpulan data

Persiapan pengumpulan data dilakukan melalui proses dan

administrasi yang telah ditetapkan, yaitu mendapat izin dari Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Syiah Kuala dan Direktur RSUD

dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, melalui bidang diklat yang kemudian

diberikan kepada masing - masing Kepala Ruang Perawatan Kritis untuk

mendapat izin melakukan penelitian pada perawat pelaksana yang bekerja di

ruang tersebut.

Page 7: BAB IV Mekanisme Koping

36

3. Tahap pengumpulan data

Setelah mendapatkan izin dari Kepala Ruang Perawatan Kritis, peneliti

langsung menemui calon responden dan melakukan pengumpulan data dengan

tahapan sebagai berikut :

a. Peneliti memberikan penjelasan kepada enumerator terlebih dahulu

sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan agar mengetahui tata cara

melakukan penelitian.

b. Penjelasan yang diberikan kepada enumerator bertujuan agar mampu

memberikan informasi kepada responden mengenai penelitian yang akan

dilakukan meliputi permintaan kesediaan responden terlebih dahulu untuk

ikut terlibat dalam penelitian, mempersilahkan responden menandatangani

informed consent, bila setuju berpartisipasi dalam penelitian, melakukan

wawancara terpimpin dengan responden serta melakukan proses terminasi.

c. Selanjutnya peneliti dibantu enumerator mendatangi responden di setiap

Ruang Perawatan Kritis.

d. Peneliti kemudian menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan

perawat pelaksana untuk menjadi responden. Bila calon responden setuju,

maka peneliti meminta kesediaannya untuk menandatangani surat

persetujuan menjadi responden yang telah disediakan.

e. Setelah responden menandatangani surat persetujuan, peneliti membagi

kuesioner penelitian dan menjelaskan tata cara pengisian kuesioner sampai

responden mengerti, kemudian responden dipersilahkan untuk mengisi

kuesioner tersebut.

Page 8: BAB IV Mekanisme Koping

37

f. Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden agar bila ada

pernyataan yang tidak jelas dapat langsung dijelaskan kepada responden

tanpa bermaksud mengarahkan jawaban responden.

g. Setelah kuesioner penelitian selesai diisi, maka sebelum dikumpulkan,

kelengkapan jawaban responden diteliti kembali. Kuesioner yang belum

lengkap diisi, langsung peneliti minta responden untuk melengkapinya saat

itu juga.

h. Peneliti kemudian melakukan terminasi dengan responden dan setelah data

terkumpul, peneliti melapor kembali ke bidang diklat RSUD dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan surat keterangan telah selesai

melakukan penelitian.

F. Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah

dengan cara sebagai berikut (Arikunto, 2005):

1. Editing

Langkah yang peneliti lakukan pada tahap ini meliputi pemeriksaan kembali

instrumen pengumpulan data (kuesioner) setelah pengumpulan data selesai

dilakukan. Hal yang dicermati adalah kelengkapan jawaban isian yang

diberikan responden untuk memastikan semua pernyataan telah dijawab atau

diisi, dapat terbaca dan melihat kekeliruan yang mempunyai kemungkinan

mengganggu pengolahan data selanjutnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan

terhadap seluruh lembaran kuesioner, penulis tidak menemukan

ketidaklengkapan pengisian sebab peneliti telah memeriksa kembali hasil

Page 9: BAB IV Mekanisme Koping

38

pengukuran dan jawaban responden pada lembaran kuesioner segera setelah

pengisian selesai dilakukan.

2. Coding

Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memberikan kode pada

jawaban dan hasil pemeriksaan yang terdapat di kuesioner untuk memudahkan

pengolahan data. Kode yang digunakan dalam penelitian adalah kode responden

yang diawali dengan 01 untuk responden pertama sampai dengan 56 untuk

responden terakhir dan kode untuk masing-masing variabel proses serta output.

Variabel proses dan output terdiri dari 2 kategori yaitu kode 1 untuk kategori

adaptif sedangkan kode 2 untuk kategori maladaptif.

3. Transfering

Data yang telah diberi kode penulis susun secara berurutan mulai dari

responden pertama sampai dengan responden terakhir untuk kemudian

dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan sub variabel yang diteliti kemudian

dihitung frekuensinya.

4. Tabulating

Peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban responden berdasarkan kategori

yang telah dibuat untuk setiap sub variabel proses yang diteliti yang kemudian

dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

G. Analisa Data

Analisa data hanya dilakukan sampai pada analisa univariat, sesuai dengan

desain penelitian yaitu deskriptif. Data yang telah dikumpulkan terlebih dahulu

Page 10: BAB IV Mekanisme Koping

39

dicari total nilai dari sub-sub variabel penelitian tersebut kemudian ditentukan nilai

mean rumus sebagai berikut :

Keterangan :

x : Mean

x : Jumlah nilai responden

n : Jumlah sampel atau responden

Setelah didapatkan nilai mean untuk setiap variabel dari variabel mekanisme

koping, maka setiap responden untuk masing-masing sub variabel dikategorikan

“adaptif” apabila nilai x ≥ x dan “maladaptif” apabila nilai x x . Selanjutnya

setiap klasifikasi dicari jumlah responden yang tergolong di dalamnya berikut

persentasenya untuk dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekwensi. Persentase

tiap klasifikasi ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,

1992):

Keterangan :

P : Persentasefi : Frekuensi teramatin : Populasi

P =fi

nx 100

x

=

x

n

Page 11: BAB IV Mekanisme Koping

40