BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME...

23
70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS A. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan Kepedulian ilmuwan terhadap realitas sosial menjadi sikap nyata yang patut mendapat apresiasi selayaknya. Sebuah ikhtiar yang ditawarkan dalam wilayah publik tentu tidak serta merta disetujui sehingga diperoleh pandangan yang sama. Penulis lebih bersikap positif terhadap gagasan cepat yang ditawarakan Giddens dari pada sekedar menerima atau menolak tetapi lebih pada upaya untuk memahami dan melakukan kritik pada kerangka berfikir yang dibangun. Pemikiran Giddens menjelaskan kepada kita cara mengetahui di mana posisi kita dan ke mana akan menuju, darinya kita mendapat beberapa jawaban atas sejumlah pertayaan sekaligus mempersiapkan kiat untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di masa depan. 1 Komitmen untuk mengusung ide kemanusiaan sebagai agenda the third way merupakan semangat untuk mengingatkan manusia agar kembali memfokuskan perhatian dan dedikasi bagi kepentingan manusia. Perlunya pengabdian berbagai nilai dan kepercayaan terhadap nasib manusia merupakan kata kunci setiap gerakan dan aktivitas manusia. Penghargaan terhadap manusia merupakan hal pokok sebagai kritik kegagalan kapitalisme dan sosialisme mengusung masyarakat menuju peradaban yang lebih manusiawi. Keberanian untuk berfikir cerdas keluar dari kungkungan dua paradigma yang mengusai dunia menjadi bukti kedigdayaan nalar intelektual Giddens. Loncatan berfikir yang dilakukan merupakan sebuah sumbangan 1 C Wight Mills, Kaum Marxis (Ide-Ide Dasar Sejarah dan Perkembangannya), Terj. Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal. 5

Transcript of BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME...

Page 1: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

70

BAB IV

KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

A. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan

Kepedulian ilmuwan terhadap realitas sosial menjadi sikap nyata

yang patut mendapat apresiasi selayaknya. Sebuah ikhtiar yang ditawarkan

dalam wilayah publik tentu tidak serta merta disetujui sehingga diperoleh

pandangan yang sama. Penulis lebih bersikap positif terhadap gagasan cepat

yang ditawarakan Giddens dari pada sekedar menerima atau menolak tetapi

lebih pada upaya untuk memahami dan melakukan kritik pada kerangka

berfikir yang dibangun.

Pemikiran Giddens menjelaskan kepada kita cara mengetahui di

mana posisi kita dan ke mana akan menuju, darinya kita mendapat beberapa

jawaban atas sejumlah pertayaan sekaligus mempersiapkan kiat untuk

mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di masa depan.1

Komitmen untuk mengusung ide kemanusiaan sebagai agenda the

third way merupakan semangat untuk mengingatkan manusia agar kembali

memfokuskan perhatian dan dedikasi bagi kepentingan manusia. Perlunya

pengabdian berbagai nilai dan kepercayaan terhadap nasib manusia

merupakan kata kunci setiap gerakan dan aktivitas manusia. Penghargaan

terhadap manusia merupakan hal pokok sebagai kritik kegagalan kapitalisme

dan sosialisme mengusung masyarakat menuju peradaban yang lebih

manusiawi.

Keberanian untuk berfikir cerdas keluar dari kungkungan dua

paradigma yang mengusai dunia menjadi bukti kedigdayaan nalar intelektual

Giddens. Loncatan berfikir yang dilakukan merupakan sebuah sumbangan

1 C Wight Mills, Kaum Marxis (Ide-Ide Dasar Sejarah dan Perkembangannya),

Terj. Imam Muttaqin, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal. 5

Page 2: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

71

bagi khasanah ilmiah sehingga memancing komentar baik yang pro maupun

kontra terhadap konsepsi yang ditawarkan. Melihat respon dari banyak

kalangan, Giddens berusaha menegaskan kembali komitmennya terhadap

kepentingan publik adalah mutlak.

Pembacaan Giddens terhadap realitas sosial menjadi bukti sikap

kritisnya dalam menyikapi perubahan dunia. Penjelasan dan tafsiran yang

diberikan merupakan bukti kepedulian terhadap fenomena sosial yang

berkembang. Berbagai kritikan dilontarkannya dalam rangka melihat keadaan

sebenarnya sekaligus memberikan tawaran dan harapan bagi kepentingan

manusia.2

The Third Way merupakan etika, penyampaian idealisme yang pada

berbagai tatanan generalitas dan kemutakhiran, digunakan untuk menilai

manusia, peristiwa dan dinamika, sebagai suatu tujuan dan panduan aspirasi

dan kebijakan. filsafat politik merupakan perantara tindakan, sarana

pembaharuan, revolusi atau konservasi. Di dalamnya terkandung strategi dan

program yang mewadahi sarana dan tujuan. Pendek kata, ia merupakan pilar

sejarah yang dipakai untuk menyokong dan mempertahankan idealisme yang

dominan.3

Gagasan membangun etika publik sebagai standar rasa dan etis perlu

dihadirkan ditengah masyarakat demi menjamin kepentingan kaum miskin.

Adanya potensi destruktif dari pasar dan persaingan bebas jelas

membahayakan sehingga peran negara dalam menjamin kepentingaan

masyarakat harus dilakukan lewat peraturan yang jelas.4 Sikap seperti ini

sebagai bukti kepedulian terhadap ketimpangan sosial yang menyulut

instabilitas di tengah masyarakat.5

Penegasan kepedulian terhadap keadilan sosial merupakan inti

persoalan dari pada sekedar perdebatan kiri dan kanan. semangat untuk

2 Ibid., hal. 5 . 3 Ibid. , hal. 4. 4 Anthony Giddens, Jalan Ketiga dan Kritik-Kritiknya, Terj. Imam Khoiri,

Ircosod, Yogyakarta, 2000, hal. 44. 5 Ibid., 36.

Page 3: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

72

mencari titik temu memahami hubungan individu dan kolektivitas jauh lebih

penting dari pada mempertentangkan keduanya. Sehingga redefinisi ulang

terhadap hubungan individu dan kolektivitas demi kepentingan bersama

menjadi mutlak adanya. 6

Dalam rangka membentuk masyarakat madani Giddens menganjurkan

negara yang demokratis sebagai pilar utama dalam rangka menjamin

kepentingan warga. Pemerintah tidaklah menjadi kekuatan absolut yang

bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat sehingga ruang publik menjadi

tidak berdaya. Demokrasi sebagai proses terus berkembang mencari format

ideal untuk mengatur masyarakat. Demokrasi memberi ruang bagi masyarakat

untuk aktif menentukan kebijakan yang mempengaruhi hajat hidup orang

banyak.7

Penghargaan terhadap demokrasi dimaknai sebagai kesediaan untuk

berdiskusi memberi kesempatan argumen yang lebih baik dalam menetapkan

keputusan (terutama kepentingan politik). Untuk membangun kesepahaman

demokrasi meyediakan susunan institusi untuk mediasi, negosiasi pencapaian

kompromi bila diperlukan. Proses yang dilakukan masyarakat demokratis

mempuyai nilai pendidikan yang berguna bagi pencerdasan masyarakat.

Sehingga secara personal kemampuan kognitif warga meningkat sebagai hasil

forum yang dibangun lewat komunikasi sebagai piranti demokrasi. 8

Semangat membuka ruang dialog dengan berbagai pihak menjadi

semangat yang ingin dibangun untuk menjembatani kebekuan yang selalu

mewarnai hubungan berbagai kepentingan. Perspektif baru dalam melihat

persoalan dari sekedar kiri dan kanan sebagai jembatan dalam rangka

menghilangkan sekat yang ditimbulkan dari sudut pandang yang telah

terbentuk. Kerangka berfikir untuk bersama-sama mempersiapkan diri

6 Anthony Giddens, The Third Way (Jalan Ketiga ;Pembaharuan Demokrasi Sosial), terj. Ketut Arya Mahardika, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hal. 175.

7 Prof. Mariam Budiardjo, Dasar-Dasar Politik, Gramedia utama, Jakarta, 1999, hal. 52-55.

8 Anthony Giddens, Tranformation of Intimacy (Seksualitas, Cinta Erotisme Dalam Masyarakat Modern) Terj. Riwan Nugroho, Fresh Book, Jakarta, 2004, hal. 258.

Page 4: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

73

menghadapi dunia yang tidak terkendali menjadi terkendali dengan

melakukan upaya serius membenahi negara.9

Mengutip Jurgen Hebermas, teori interaksi sosial yang disebut

tindakan komunikatif yaitu bentuk-bentuk pembiasaan untuk memperoleh

pemahaman yang sama. Ini tercapai lewat bicara atau komunikasi dengan

posisi sama dalam rangka membentuk konsensus demi kepentingan

bersama.10

Komitmen moral yang dibangun yaitu kepedulian terhadap nasib

sesama menjadi kata kunci yang tidak bisa terlewatkan dalam pembacaan teks

Giddens. Seruan moral menghadapi dunia yang tak terkendali yaitu

mengabdikan diri pada semangat kemanusiaan menjadi tujuan utama yang

hendak disampaikan. Peringatan Giddens tentang realitas dunia untuk disikapi

secara arif dalam arti berupaya meminimalisir dampak buruk atau

mengatasinya menjadi inti pembacanya terhadap kondisi riil yang ada.

Politik jalan ketiga berusaha bersikap positif terhadap tawaran

sosialisme dan kapitalisme sehingga lebih menekankan solusi dari pada

terjebak pada aksi dukung mendukung. Peran aktif negara dalam rangka

menjamin nasib kaum miskin menjadi sangat dianjurkan dalam rangka

mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan akibat efek buruk pasar11

Kepedulian terhadap nilai-nilai kiri yaitu mempertahankan

kepedulian bagi terciptanya tatanan masyarakat yang lebih adil dan

demokratis untuk menyokong tatanan dunia baru menjadi hal serius yang

tidak terlupakan. Tidak sepenuhnya Third Way menolak gagasan kaum kiri

atau kanan tetapi lebih pada usaha kreatif untuk memformulasikan ide tersebut

menjadi solusi terhadap kebekuan yang ada. 12

Masuknya kepentingan dalam kekuasaan tidak membuat jalan ketiga

menjadi kolusif sehingga proses yang dilakukan tidak merugikan masyarakat.

9 Anthony Giddens, The Third….., op. cit., hal. xix. 10Carol C Gauld, Demokrasi Tinjaun Kembali, Terj.Samudra Wibowo,Tiara

Wacana, Yogyakarta 1993, hal. 15. 11 Anthony Giddens, Jalan Ketiga dan ….., loc. cit. hal. 162. 12 Ibid., hal. 17-19.

Page 5: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

74

Negara mempuyai peran penting untuk menjamin dan menjaga komponen

yang ada. Sehingga sikap arif, bikjaksana dan demokratis diperlukan. 13

Berlakunya kapitalisme telah membuka ketimpangan antar negara

barat dengan negara ketiga sehingga ada gagasan untuk memadukan intervensi

negara dalam bidang sosial kemasyarakatan dengan pasar bebas menjadi

semangat munculnya third way guna menembus dan mengatasi ketimpangan

sosial yang dialami. Dilihat dari tujuanya third way mendesak untuk segera

diimplementasikan.14

2. Kekurangan.

Peyajian fakta yang dilakukan Giddens tidak sepenuhnya disajikan

secara lengkap sehingga mengabaikan sebagian hal lain. Penegasan

pentingnya idealisme, sulitnya menghindari peristiwa, mendukung teori ini

dan menolak yang lain. Sikap tersebut menuntut kita untuk memilah dan

memilih konsep yang campur aduk.15

Sebenarnya konsep Third Way masih begitu kabur sebab konsep

tersebut tidak berwujud tetapi berbicara pada hal umum yang menjadi

idealisme politik yaitu terbentuknya masyarakat masa depan. Konsep tersebut

tidak mudah dimengerti sebab mengajak orang untuk berfikir kembali dan

bertanya-tanya apa maksud dari pernyataan tersebut.

Pujian yang dilakukan Giddens terhadap kemampuan kapitalisme

melakukan dinamisasi kadang tidak disertai kritik tajam terhadap efek negatif

dari sitem ini. Krisis besar yang dihadapi kapitalisme yaitu ketidak adilan dan

eksploitatif adalah hal nyata yang seharusnya mendapat kritik serius dari third

way. Terjadi penegasian yang dilakukan Giddens terhadap satu pernyataan

yang satu dengan pernyataan yang lain membuat kabur makna yang ingin

disampaikan .16

13 Anthony Giddens, The Third……., hal. 75. 14 Dr. FX. Adji Samekto, SH., MH, Kapitalisme dan Modernisme dan Kerusakan

Lingkungan, Pustaka Pelajar, 2005, Yogyakarta. hal. 48 - 49. 15 C Wight Mills, loc.cit., hal. 4. 16Maksum, Mencari Ideologi Alternatif (Polemik Agama Pasca Ideologi

Menjelang Abad 21), Mizan, Bandung, 1995, hal. 38.

Page 6: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

75

Giddens tidak menyinggung peran agama tetapi lebih pada upaya

kreatif dan taktis dalam rangka menjawab persoalan yang dihadapi

masyarakat. Padahal terdapat banyak misteri yang tidak bisa dijawab oleh

manusia yang melahirkan problem yang membutuhkan pendekatan berbeda.

Third Way merupakan gagasan yang terus berubah mengenai

bagaimanan mencapai pertumbuhan ekonomi dengan keadian sosial. Third

Way belum diimplementasikan secara penuh, lebih-lebih dalam hubungan

antar negara, sekalipun dalam lingkup Nasional ada Negara yang sudah

menerapkannya. Dalam konsteks Internasional third way masih sebatas

wacana dan belum mampu mengantikan kapitalisme. 17

Giddens tidak secara khusus menjelaskan bahaya neo-liberalisme

sebagai kekuatan yang bisa menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan.

Globalisasi sebagai bagian dari neo-liberal berupaya merombak struktur

perekonomian negara miskin dan pengkerdilan peran negara sehinga mudah

dikontrol oleh pemodal dari negara kaya. Melemahnya negara dalam rangka

melindungi kepentingan warganya menjadi hal kronis yang sulit dihindari.

Merunut teori ketergantungan negara miskin cenderung menjadi wilayah

pinggiran bagi perekonomian negara kaya. Akibat kuatnya desakan kaum

pemodal membuat negara berubah fungsi dari melayani dan melindungi rakyat

mejadi budak pemodal.18

Tidak adanya seruan third way untuk melawan kekuatan imperial

yaitu kapitalisme yang sedang menggurita menebarkan derita rakyat. Negara

dunia tiga menjadi lahan empuk aktor kapitalisme yaitu TNCs, WTO, IFIs,

IMF untuk melakukan eksploitasi. Berbagai kebijakan negara dunia ketiga

tidak bisa lepas dari pengaruh negara donor sebagai aktor kapitalisme.19

Konsepsi yang ditawarkan Giddens tentang alternatif baru ternyata

masih juga mengadopsi dari pemikiran kiri atau kanan padahal keduanya telah

17 Dr. FX. Adji Samekto, SH., MH, op. cit., hal. 49. 18 Farid Setiawan, Gerakan Sosial Islam, UAD Press, Yogyakarta, 2004, hal.19-

20. 19 Mansur Fakih, Krisis Dan Bencana Pembangunan (Krirtik dan Alternatif), Edisisi

5 th II , 2000, Yogyakarta, hal. 6-7.

Page 7: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

76

dikritik habis-habisan olehnya. Ide yang ditawarkan seolah hanya hasil racikan

sehingga terkesan tumpang tindih.

Pendemokrasian demokrasi yang dinyatakan Gidden ternyata tidaklah

semudah yang dibayangkan karena disitu banyak kepentingan yang masuk

sehingga sulit untuk tetap mempertahankan inti kepedulian pada kemanusiaan.

Sehingga ketegasan negara diuji untuk berpihak kepada kepentingan rakyat

atau investor.

B. Korelasi Pemikiran The Third Way Anthony Giddens Dengan

Humanisme Dalam Islam.

Kemuakan historis terhadap berbagai ideologi yang ada seperti

sosialisme dan kapitalisme mengantarkan Giddens untuk memunculkan

“paradigma ideologi“ berupa jalan ketiga (The Third Way) sebagai ideologi

alternatif untuk menjawab persolan kemanusiaan yang mulai luput dari tujuan

utama ideologi yang selama ini didengungkan. Perlunya peleburan berbagai

aliran ideologi untuk melahirkan peradaban baru yang bernaung di bawah

ideologi kemanusiaan.20

Gagalnya sosialisme disatu sisi dan angkuhnya kapitalisme disisi

lain justru berkembang dalam kerangka politik dunia yang saling menjatuhkan

yang berahir dengan pudarnya nilai kemanusiaan ditangan kaum borjuis dan

proletar.21 Perlunya melapaui kiri atau kanan dengan asumsi keduanya telah

gagal membawa peradaban bumi menuju keharmonisan dan kedamaian

sebagai roh gerakan ideologi apapun. Keberpihakkan kepada humanisme

menjadi semangat Giddens untuk membangun tata dunia baru yang bernaung

di bawah nilai-nilai kemanusiaan.22

The Third Way mengajak kita untuk komitmen pada sikap prima facie

positif, beradab dan adil dan sebagai kesedian untuk solider senasib dan

sepenanggungan dengan warga masyarakat lain. Sikap tanpa membedakan di

20 Anthony Giddens, Beyond Left and Right (Tarian “ Ideologi Alternatif “ di

atas Pusara Sosialisme dan Kapitalisme),Terj. Imam Khoiri, Ircosod, Yogyakarta, 2003, hal. 5.

21 Ibid. hal. 6. 22 Ibid

Page 8: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

77

antara mereka, kiranya jelas merupakan inti dari ajaran Agama yang sejalan

dengan pernyataan Giddens tentang kemanusiaan.23

“Jalan ketiga“ Giddens sebagai simbol pembaharuan sosial

demokrasi, memang tidak secara langsung menyingung agama. namun secara

gamblang konsepsinya tentang nilai-nilai. seperti persamaan, perlindungan

atas mereka yang lemah, konservatisme filosofis akan banyak bersesuaian

dengan pandangan Agama. Jalan ketiga menekankan arti pentingnya keluarga

demokratis, dengan mudah dipararelkan dengan keluarga bahagia dan

harmonis dalam perspektif religius. Giddens memang cenderung pada

keluarga tradisional sebagai model dengan pensakralan institusi

perkawinan.24

Berawal dari pemahaman perlunya ideologi yang mengabdikan diri

pada kepentingan manusia dengan tujuan menghidupkan rasa pri-

kemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.25

Pandangan ini sejalan dengan konsep Islam yang ingin memanusiakan

manusia yaitu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Islam

adalah Agama yang menghendaki perubahan bukan untuk membela status

quo tetapi membebaskan manusia dari belenggu dan imoralitas.26

Agama mempuyai kepedulian khusus bagi terciptanya tatanan sosial

yang bermoral, adil dan egaliter, dalam rangka menghilangkan apa yang dalam

agama disebut peyelewengan di atas dunia “fasad fi al ardl” sehingga jelas

perhatian Agama terhadap manusia menjadi inti risalah Nabi Muhammad untuk

memperbaiki moral masyarakat27

Nurcholish Madjid meyatakan pada hakikatnya Islam sejalan dengan

semangat kemanusiaan yang universal, sudah tentu pikiran yang dikehendaki

23 Franz Magnis Suseno, Agama Humanisme dan Masa Depan Tuhan, Majalah Basis Nomor 05 - 06, Mei - Juni, 2002.

24 Lihat Muhidin M Dahlan dalam Mohammad Hatta, Sosialisme Religius Suatu Jalan Keempat, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2000, hal. 254.

25 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hal. 316.

26 Jalaluddin Rahmat, Islam Alternatif (Ceramah di Kampus), Mizan, Bandung, 1999, hal. 142.

27 Mamad Sa’bani, Memahami Agama Post-Dokmatik, Aneka Ilmu, Semarang, 2000, hal. 53.

Page 9: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

78

oleh Islam adalah suatu sistem yang menguntungkan semua orang termasuk

mereka yang non muslim dan hal ini sejalan dengan watak inklusif Islam.

Inklusivisme ini adalah semangat dalam menjalin kerjasama dalam pluralisme

masyarakat.28

Teologi inklusif berbijak pada humanitas dan universalisme Islam.

Teologi ini memformulasikan bahwa Islam adalah Agama yang terbuka.

Prinsip Islam sebagai Agama terbuka adalah ia menolak eklusivisme dan

absolutisme dan memberikan apresiasi terhadap pluralisme. Dengan realitas

pluralisme Nurcholish Madjid ingin menekankan bahwa sistem yang

dikembangkan Islam adalah demokrasi. 29

Islam menurut Kuntowijoyo adalah Agama yang humanis yaitu

Agama yang sangat mementingkan manusia sebagai tujuan sentral.

Humanisme adalah nilai dasar Islam. Ia memberikan istilah dengan

humanisme teosentris dengan pengertian “Islam adalah sebuah agama yang

memusatkan diri pada keimanan Tuhan, tetapi mengarahkan demi peradaban

manusia”.30 Kesadaran humanisme muslim seperti nilai keadilan, egalitarian,

persaudaraan, musyawarah, demokrasi merupakan hasil ketundukan kepada

perintah Allah yaitu al-Qur'an dan hadits sebagai petunjuk (guidence)31

Dikalangan Islam baru agaknya Nurcholis Madjid yang paling awal

memberikan apresiasinya terhadap sosial demokrasi. Pandanganya tentang

sosial demokrasi diadopsi dari Willy Eichler seorang ideolog sosialisme

demokrat modern yang melandasi gerakan Partai Sosialis Demokrat Jerman

(SPD) yaitu suatu pemahaman tentang demokrasi dan sosialisme (keadilan

sosial) yang bersifat dinamis tidak dogmatis.32

Dinamis berarti demokrasi dan keadilan sosial tidak dapat

dirumuskan sekali untuk selamanya, tetapi nilai itu tumbuh sebagai proses

28 Didin Saefuddin, Pemikiran Modern dan Posmodern (Biografi Intlektual 17 Tokoh)

Islam, PT Gramedia Persada , Jakarta, 2003, hal. 232. 29 Ibid., hal. 233. 30 . www.sinarharapan.co.id/berita/0310/15/op01.html. 31 Amin Rais. Tauhid Sosial, Mizan, Bandung, 1998, hal. 154. 32 Muhidin M Dahlan, op. cit., hal. 104.

Page 10: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

79

yang berkepanjangan dan lestari tanpa terputus. Baginya suatu masyarakat

adalah demokratis selamanya di dalamnya terdapat proses yang tidak

terputus bagi terselenggaranya sistem pergaulan antar manusia yang

menghormati hak asasinya dan masyarakat itu sosialis berkeadilan sosial

selama mengembangkan sistem ekonomi yang penyebaran dan

pemanfaatannya kian luas dan merata.33

Cak Nur dengan tegas menegaskan bahwa perkembangan demokrasi

yang paling baik ialah demokrasi yang disertai sosialisme, yakni sosialisme

demokratis yang mendorong masyarakat berkeadilan. Ideologi demokrasi

dan sosialisme sebagaimana pendirian SPD di Jerman adalah yang paling

baik untuk kita.34

Cita-cita sosdem tidak lagi menjadi universal, lintas golongan, lintas

partai, dan tidak menjadi milik eksklusif kelompok tertentu, bahkan

kelompok yang mengklaim dirinya sosialis sekalipun. Kini banyak orang

menganut atau meyetujui cita-cita sosial demokrat tetapi apresiasi dan

konsistensi kalangan aktivis dan cendekiawan terhadap cita-cita ini jauh

lebih komprehensif dan mengesankan.35

Reformasi politik yang dilakukan jalan ketiga dalam semangat dan

prakteknya ditujukan bagi penciptaan kebajikan umum (common good).

Kedua penataan kembali (recontruction) negara bangsa sebagai komunitas.

Keduanya dilakukan demi menjamin nilai moral dan berjalanya

penghargaan terhadap prinsip kemanusiaan. 36

Kita harus yakin bahwa ada standar moralitas tentang kebaikan, yang

konstan, objektif yang sepakati bersama untuk menempatkan manusia pada

posisi terhormat.37 Konsepsi tersebut membantu kita menilai bahwa ketidak

adilan, pemerasan, pemiskinan, penindasan dan semacamnya adalah

tindakan tercela. Kebaikan umum adalah kondisi sebaliknya. Kebaikan

33 Ibid 34 Ibid 35 Ibid. hal. 105. 36 http://www.geocities.com/fronnasional/jalan ketiga sebagai utopia.htm 37 .Elza Peldi Taher, Demokratisasi Politik, Budaya dan Ekonomi (Pengalaman

Indonesia Masa Orde Baru, Paramadina, Jakarta. 1994, hal. 12

Page 11: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

80

umum terjadi kerena tindakan manusia, kebaikan umum mengandaikan tata

moral tertentu. Dari situ berasal gagasan yang dalam bahasa latin disebut

virtus (keutamaan/kebajikan). Etika muncul sebagai upaya pencapaian tata

moral bagi kebaikan umum. Karena pada mulanya politik tidak lepas dari

etika yang bisa dilihat dari karya aristoteles.38

Dalam refleksinya, kebaikan umum tidak mungkin tercipta tanpa

virtus: keadilan, kebajikan, keberanian, solidaritas. Suatu tindakan atau

tatanan dikatakan adil bukan semata-mata karena penetapan hukum, tetapi

berupa keutaman yang membawa kebaikan umum. “Umum“ berarti tata

solidaritas dalam polis. Apa yang bukan kebaikan umum adalah tindakan atau

tatanan yang mempersulit ataupun yang menghancurkan penciptaan

solidaritas dalam polis. Tak mungkin hidup bersama tanpa virtus. 39

Dengan melakukan redefinisi tentang apa yang beradab dan tidak

beradab dalam politik. Reputasi yang jelek mengenai politik di negeri ini,

salah satunya disebabkan oleh terpisahnya refleksi dari politik untuk

menjawab tantangan baru. Politik Jalan ketiga bisa menjadi visi baru bagi

politik kita yang makin buta huruf.40

Gagasan etika global merupakan salah satu respon akibat krisis yang

terjadi di dunia mulai dari ekonomi global, ekologi, politik dan lainya. Krisis

global menimbulkan nestapa bagi umat manusia yang juga mengglobal

seperti: kemiskinan, kelaparan, penganguran, kezaliman,kekerasan,

pembunuhan dan penindasan. Padahal dari segala krisis adalah krisis

kemanusiaan, krisis etika. Kurangya wawasan etika terutama dikalangan

penguasa politik, ekonomi telah mendorong merajalelanya perusakan bumi

secara sistematis pula. Perlu etika global, dalam hal ini tidaklah dimaksudkan

sebagai suatu ideologi global atau agama yang tunggal tetapi etika global

38 http://www.geocities…… op. cit.

39 Ibid 40 Ibid

Page 12: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

81

dimaksud suatu permufakatan mendasar tentang nilai-nilai ukuran setiap

manusia.41

Etika politik negara modern adalah demokrasi, egalitarianisme, ham,

rule of law dan clean government. Sedangkan feodalisme dan otoritarianisme,

kediktatoran dan absolutisme dalam negara modern dipandang tidak

mempuyai etika politik.42 Pengakuan dunia terhadap hak asasi manusia

menjadi nilai etik dunia jelas merupakan prestasi tersendiri. Giddens

cenderung sepakat dengan demokrasi sebab demokrasi menjadi pilihan paling

memungkinkan mewujudkan keadilan dan kesetiakawan sosial. 43

Penghargaan terhadap manusia tanpa membedakan latar belakangya

adalah satu tindakan positif yang perlu ditranformasikan. Membangun

masyarakat egaliter dimana prinsip saling menghargai dan menghormati

berjalan dengan baik sehingga tiap individu bisa beraktualisasi adalah hal

pokok kehidupan humanis. 44

Semangat untuk terus mencermati keadaan sosial kemasyarakatan dan

berupaya berpartisipasi dan melakukan tranformasi guna melakukan perbaikan

amat ditekankan Giddens. Sebagai pemikir ia mengajak kita untuk

memikirkan/merefleksikan keadaan sekarang sehingga kita memperoleh

kesadaran yang membuat kita bisa menentukan sikap.45

Perlu membangkitkan nilai-nilai kesucian kehidupan manusia, hak-hak

manusia universal, perlindungan spesies-spesies dan kepedulian terhadap

masa depan dan juga genarasi anak-anak masa kini, mungkin bisa diterima

41 M. Din Syamsuddin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani,

Logos, Ciputat, 2002, hal. 208. 42 Kontowijoyo, Esai-Esai Budaya dan Politik (Selamat Tinggal Mitos Selamat

Datang Realitas), Mizan, Bandung, 2002, hal. 8. 43 Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik, Rineka Cipta, Jakarta, 2001,

hal. 209. 44 Muh. Hanif Dhakiri, Paulo Freire Islam Pembebasan, Djambatan, Jakarta,

2000, hal. 99. 45 Anthony Giddens, Daniel Bell, Michael Forca, Sosiologi (Sejarah dan

Berbagai Pemikiranya),Terj. Ninik Rochani Sjams, Yogyakarta, Kreasi Wacana, 2004, hal. 187–188.

Page 13: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

82

dengan nuansa pembelaan. Ia mengisyaratkan etika responsibilitas individual

dan kolektif bisa mengesampingkan pembagian kepentingan.46

Masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis di mana

para anggotanya menyadari akan hak dan kewajibannya dalam meyuarakan

pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya. Di mana

pemerintah memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreativitas

warganya untuk mewujudkan program-program pembangunan di

wilayahnya.47

Adanya etika publik dimaksudkan untuk melidungi masyarakat dari

pengaruh negatif pasar yaitu mengkounter ketidak setaraan dan instabilitas

yang ditimbulkan pasar.48 Politik jalan ketiga harus mempertahankan inti

kepeduliannya pada keadilan sosial dan menyadari bahwa rentang masalah

tidak sekedar kiri dan kanan tetapi lebih luas dari pada sebelumnya. Perlunya

mencari hubungan baru dalam memahami individu dan kolektivisme

tampaknya lebih tepat dari pada memperdebatkan penting mana antara

kepentingan individu dengan komunal.

Jalan ketiga merupakan cara efektif untuk mewujudkan keadilan dan

solidaritas sosial karena mampu mengembangkan program politik yang kuat

dan terpadu. Jalan ketiga mampu menghadapi ketidak setaraan dan kekuatan

perusahaan dalam dunia kontemporer.49 Politik Jalan Ketiga tidak merasa

puas atau bersikap kolusif terhadap kekuasaan. Ada banyak kelompok

kepentingan dan kekuasaan yang harus dihadapi yang harus diatur oleh

pemeritahan kiri-tengah yang mempuyai harga diri. Perjuangan untuk

memperluas dan mempertahankan mekanisme demokratik, mengontrol

kekuatan bisnis dan melindungi kekutaan minoritas kultural adalah hal

fundamental bagi Jalan Ketiga.50

46 Anthony Gidden, loc. cit., hal. 41.

47 A: / CVDEDEMnew.htm a. 48 Anthony Giddens, Jalan Ketiga dan….., op. cit., hal. 36. 49 Anthony Giddens, op. cit. , hal. 36-37. 50 Ibid. hal. 45.

Page 14: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

83

“Jalan ketiga“ Giddens sebagai simbol pembaharuan sosial demokrasi,

memang tidak secara langsung menyingung agama, namun secara gamblang

konsepsinya tentang nilai-nilai. seperti persamaan, perlindungan atas mereka

yang lemah, konservatisme filosofis akan banyak bersesuaian dengan

pandangan agama. Jalan ketiga menekankan arti pentingnya keluarga

demokratis, dengan mudah dipararelkan dengan keluarga bahagia dan

harmonis dalam perspektif religius. Giddens memang cenderung pada

keluarga tradisional sebagai mdel dengan pensakralan institusi perkawinan.51

Mengutip tulisan Dr. Ahmad Syafii Maarif bahwa dalam Islam,

Tentang Satu Tuhan Dan Satu Kemanusiaan begitu sentral dalam al-Qur'an

telah memberikan keamanan ontologis. Diatas landasan ontologis yang kuat

masyarakat harus dibangun itu haruslah ; terbuka, demokratis dan damai.

Menurutnya keempat landasan tersebut harus menjadi landaan gerakan

pembaharuan Islam di muka bumi, Islam juga mendambakan sebuah

bangunan masyarakat yang berwajah ramah dan anggun. Dalam masyarakat

seperti ini perbedaan agama, ideologi dan nilai-nilai budaya, tidak boleh

dijadikan penghambat cita-cita masyarakat Islam.52

Islam mendukung proses pemberdayaan demokrasi disegala wilayah

kehidupan termasuk ekonomi yang menghasilkan desentralisasi disemua

kehidupan sebagaimana ditulis al-Qur'an (59:7) dan Az- Zariyaat (19) bahwa

kekayaan atau kekuasaan tidak hanya berputar ditangan satu golongan atau

orang tertentu (konglomerasi). 53

ما أفاء الله على رسوله من أهل القرى فلله وللرسول ولذى القربى كين وابن السبيل آي ال يكون دولة بين االغنياء منكم واليتمى والمس

ومااتكم الرسول فخذوه وما نهاآم عنه فانتهوا واتقوا الله إن الله شديد )7: ا لحشر(العقاب

Artinya:Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya

51 Muhidin M Dahlan, op. cit., hal. 254. 52 Mamat Saba’ni, op. cit., hal. 14.

53 Farid Setiawan, op. cit., hal. 47.

Page 15: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

84

beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.(Q.S.al-Hasyr: 7)

Mengutip Asghar Ali Engineer agama sebagai spirit pembebasan

adalah pertama dimulai dengan melihat kehidupan manusia, kedua teologi

tidak menginginkan status quo yang melindungi golongan kaya dan berhadapan

dengan golongan miskin, ketiga teologi pembebasan memainkan peran dalam

membela kelompok yang tertindas dan memperjuangkan kelompok ini. Serta

membekali dengan senjata ideologis yang kuat untuk melawan golongan

penindas, keempat tidak hanya mengakui konsep metafisika/taqdir tetapi

mengakui konsep bahwa manusia menentukan nasib sendiri.54

Sungguhnya perhatian agama terhadap masalah kemanusiaan menjadi

poin yang tidak terlewatkan. Dimana tujuan agama adalah untuk manusia

bukan untuk kepentingan Tuhan. Agama hadir mengenalkan nilai-nilai

ketuhanan dengan tujuan akhir demi kesejahteraan manusia. Oleh sebab itu

teologi tidak melulu berbicara persoalan Tuhan tetapi persoalan objektif

manusia.55 Berawal dari sinilah penulis melihat kesamaan prinsip humanisme

Anthony Giddens atas kegalan kapitalisme dan sosialisme dengan semangat

dasar Islam mengusung masalah kemanusiaan.

Seruan moral untuk tetap berkomitmen pada kejujuran dan menghindari

eksploitasi terhadap orang lain sejalan dengan perintah Allah. Dalam ekonomi

ada kata kunci al-‘adl wa al-ihsan (keadilan dan kebijakan) Allah

memerintahkan kita berbuat adil dan bijaksana dalam rangka menghindari

ketegangan sosial yang bisa ditimbulkan.56 Proyek eksploitasi mengakibatkan

menumpuknya modal atau kekayaan yang mengakibatkan menurunya derajat

keadilan, kebajikan dan meningkatkan ketegangan sosial atau konflik. Sistem

54 Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan,Terj. Agung Prihantoni,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000, hal. 1-2. 55Dr. Abdul Munir Mulkhan, Teologi Kiri Landasan Gerakan Kaum

Mustad’afin, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2002, hal. vi. 56Asghar Ali Engineer, Islam dan Pembebasan, Terj. Hairus Salim, Lkis,

Yogyakartra, 1990, hal. 46 - 47

Page 16: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

85

ekonomi seperti ini membuat pendikotomian antara negara maju dan negara

berkembang yang meyulut konflik internasional.57

Tidak dapat diragukan lagi bahwa tujuan utama al-Qur’an menegakan

sebuah masyarakat yang adil, berdasarkan etika sehingga dapat bertahan di

muka bumi ini. Pertayaan apakah individu atau masyarakatlah yang penting

hanyalah pertayaan akademis karena kedua tidak dapat dipisahkan. Tidak ada

individu tanpa masyarakat sehingga amal perbuatan manusia dalam konsep

taqwa berarti dalam kontek sosial.58

Tujuan al-Qur’an adalah menegakan sebuah tatanan masyarakat yang

etis dan egaliter terlihat dalam celaanya terhadap disekuilibrium ekonomi

dan ketidakadilan sosial di dalam masyarakat. Islam sangat mengecam

ketimpangan ekonomi yang menjadi inti ketimpangan sosial. Semangat

dasar Islam dalam meyerukan kebaikan dan mecegah kejahatan

(3:104,110;9:71) mencakup perintah-perintah serta larangan-larangan

tertentu yang mencerminkan dimensi sosial dari taqwa.

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن

)159: ا ل عمران(وأولئك هم المفلحون المنكر Artinya:Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S. Ali’Imran 104)

والمؤمنون والمؤمنت بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ويقيمون الصلوة ويؤتون الزآوة ويطيعون الله ورسوله

)71: التوبة ( كيمإن الله عزيز ح أولئك سيرحمهم اللهArtinya:Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian

mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;

57 Ibid, hal. 47. 58 Fazlur Rahman, Tema Pokok al-Qur'an, Trej. Anas Mahyuddin,Pustaka, Bandung,

1996, hal. 54

Page 17: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

86

sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Q.S.At-taubah 71)

Untuk melaksanakan suatu urusan bersama (pemerintah) al-Qur’an

menyuruh kaum muslim untuk menegakan syura (dewan atau majelis

konsultatif) dimana keinginan rakyat dapat disampaikan melalui mereka.

Syura adalah institusi arab yang demokratis dari masa sebelum Islam dan

kemudian didukung oleh al-Qur’an (42:38). Nabi Muhammad juga

diperintah Allah (3:159) untuk memutuskan persoalan setelah berkonsultasi

dengan pemuka-pemuka masyarakat. Setelah nabi tiada, tampaknya al-

Qur'an (42:38) menghendaki kepemimpinan dan dan tanggungjawab

kolektif.59

وأقاموا الصلوة وأمرهم شورى بينهم ومما والذين استجابوا لربهم )38: ا لشورى ( رزقنهم ينفقون

Artinya:Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya

dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.( Q.S. Asy syuuraa: 38)

فبما رحمة من الله لنت لهم ولو آنت فظا غليظ القلب النفضوا من فىاالمر فإذا عزمت فتوآل م وشاورهمحولك فاعف عنهم واستغفر له )159: ا ل عمران(على الله إن الله يحب المتوآلين

Artinya :Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S.Ali imran: 159)

Pada saat yang sama al-Qur'an juga melarang dengan keras

perselisihan-perslisiahan dan persengkongkolan-persengkongkolan rahasia

baik oleh kelompok-kelompok atau partai politik. Partai politik yang

bermanfaat jangan sampai mengalami degradasi menjadi kekuatan-kekuatan

59 Ibid., hal. 63.

Page 18: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

87

yang memecah belah masyarakat. Partai-partai harus saling berkonsultasi

dan bahaya demagogi harus dihindarkan.60

Perlunya Etika politik bagi kehidupan bernegara menjadi kesepakatan

mutlak pemikir Islam dengan alasan Pertama. Al-Qur'an pada prinsipnya

adalah petunjuk etik bagi manusia; ia bukanlah sebuah kitab politik. Kedua,

sudah merupakan suatu kenyataan bahwa institusi sosio politik dan organisasi

manusia selalu berubah dari masa kemasa. Dengan kata lain tujuan terpenting

al-Qur'an kaitannya dengan politik adalah agar nilai-nilai dan perintah etiknya

dijunjung tinggi dan bersifat mengikat bagi kehidupan sosio politik manusia.61

Landasan etik politik Islam persamaan dan keadilan sebagaimana

digariskan al-Qur'an bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang berasal

dari asal satu. Diciptakan dari Adam dan Hawa yang berkembang menjadi

berbangsa dan bersuku-suku yang membedakanya hanya taqwa Q.S. 49 : 13).62

ياأيها الناس إنا خلقناآم من ذآر وانثى وجعلنكم شعوبا وقبائل عارفوا إن أآرمكم عند الله أتقاآم إن الله عليم لت

)13:الحجرات(خبير

Artinya:Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Q.S. Al-hujurat: 13)

Prinsip di atas dapat secara singkat disebut sebagai prinsip

egalitarianisme Islam. Yaitu manusia mempuyai posisi dan kedudukan yang

sama dalam kehidupan ini. Dalam kontek politik maka manusia dalam

kehidupan bernegara dan berbangsa sama di depan hukum dan undang - undang.

60 Ibid., hal. 65. 61Prof. DR. H. M. Amin Syukur, MA., dkk, Metodologi Studi Islam, Gunung Jati,

Semarang, 1998, hal. 61. 62 Ibid., hal. 161-163

Page 19: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

88

Maka dalam Islam tidak dikenal politik diskriminatif baik berdasarkan ras,

agama maupun golongan. Penegasan etik semacam ini lihat (Q.S.6: 90).63 إن الله يأمر بالعدل واالحسان وإيتاء ذ ئ القربى وينهى عن الفحشاء

)90:النحل( والبغي يعظكم لعلكم تذآرونوالمنكرArtinya:Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S.an nahl: 90)

Ada dua hal yang ditegaskan al-Qur'an dalam pelaksanaan keadilan

yaitu kewajiban meyampaikan amanah kepada orang yang berhak dan

kewajiban menerapkan hukum yang adil. Keadilan Islam harus ditegakan bagi

siapa saja baik diri sendiri, keluarga maupun orang lain. Dalam menegakkan

keadilan Islam tidak pandang bulu sekalipun terhadap lawan politik. Oleh

karena itu Islam melarang nepotisme yang mementingkan kelompoknya

sendiri. (Q.S 4 : 135 ).64

ياأيها الذين ءامنوا آونوا قوامين بالقسط شهداء لله ولو على أنفسكم أو الوالدين والأقربين إن يكن غنيا أو فقيرا فالله أولى بهما فال تتبعوا

أو تعرضوا فإن الله آان بما تعملون ى أن تعدلوا وإن تلوواالهو )135:النساء(خبيرا

Artinya:Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan. (Q.S.An-nisa’: 135)

Menurut kaum beragama keadilan adalah prasarat dan syarat bagi

kekuasaan agama. Suatu kekuasaan yang tidak adil adalah tidak agamis.

Keadilan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan, mencapai hak-hak dan

menghapuskan diskriminasi dan ketidak adilan. Keadilan dan hak asasi

63 Ibid 64 Ibid., hal. 164-165.

Page 20: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

89

manusia terkait dengan kekuasaan, pemerintahan dan hubungan yang adil

antara pemimpin dengan rakyat adalah unsur yang paling signifikan. Oleh

karena itu pengendalian dan kekuasaan pemerintah terkait dengan keadilan dan

humanisme. Keduanya saling terkait sehingga keadilan masuk dalam agama

yang benar yang dapat diterima.65

Musyawarah (syura) sebagai prinsip yang ditawarkan al-Qur'an

sebagai prosedur pengorganisasian kekuasan agar berjalan efektif dan wajar.

Karena Syura adalah gagasan politik utama dalam al-Qur'an, maka sistem

politik demokrasi nampaknya lebih dekat dengan cita- cita politik al-Qur'ani,

sekalipun tidak identik dengan demokrasi barat.66

Musyawarah sangat penting untuk menciptakan peraturan masyarakat

manapun. Setiap negara maju yang menginkan adanya keamanan, ketentraman,

kebahagian dan kesuksesan bagi rakyatnya. Mereka tetap memegang prinsip

musyawarah sebab musyawarah adalah media yang sehat untuk menghasilkan

pendapat dan memecahkan masalah yang paling baik, guna merealisasikan

maslahat individu, masyarakat dan negara.67

Islam merupakan agama yang menekankan untuk meyatukan kedua

kesalehan. Yaitu, pertama kesalehan spiritual dan kesalehan sosial kedua

kesalehan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainya, bulat berkelindan.

Nabi Muhammad masih memikirkan nasib kaum miskin, yatim, janda dan

berusaha membangun masyarakat madinah yang menjamin kehidupan sosial

yang terbuka. Ketaatan ritual (shalat, puasa, haji, dan sebagainya) berbanding

lurus dengan etos sosial yang tinggi.68

Islam sebagai agama hadir di dunia bukan hanya memfokuskan diri

pada relasi yang bersifat ukhrowi, tetapi mengingatkan mengenai kondisi

kehidupan hari ini (duniawi). Cerita-cerita di akhirat selalu menjadi pemicu

bagi kehidupan dunia. Pemaparan neraka yang mengerikan adalah bagi mereka

65 Abdul Karim Soroush (Menggugat Otoritas Dan Tradisi Agama), Terj. Abdullah

Ali,Mizan Bandung, 2000, hal. 192. 66 Ibid. 166. 67 Ibid. hal. 166. 68 Misbah Shoim Haris, Doktrin Wong Cilik Pergulatan Islam Dalam Realitas

Sosial), Azura, Jakarta, 2003, hal. 7

Page 21: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

90

yang berbuat kerusakan di muka bumi, ilustrasi surga adalah bagi orang yang

berbuat kedamaian dan kebaikan di bumi. Maka datangnya Islam sangat kental

dengan misi sosial di samping misi sosiologis. 69

Etika adalah pandangan mengenai yang benar dan salah padanan dari

kata itu adalah budi pekerti, moralitas dan akhlak. Pelaku etika adalah satuan

makro seperti : negara, pemerintahan sistem ekonomi, masyarakat, satuan meso

seperti LSM, Ormas, Perusahaan, perkantoran, satuan mikro seperti : politisi,

seniman, petani, murid. .70

Politik kini mengangap kekuasaan dan kenegaraan sebagai praktek

politik, ekonomi humanis, sehingga Kekuasaan atau kenegaraan dipandang

sebagai praktek kemanusiaan. Pentingnya meletakan kekuasaan terus-menerus

dalam keadaan terkontrol oleh kepentingan bersama yang lahir dari dialog

setiap individu warga negara.71

Jika kita perhatikan Islam tidak bertentangan dengan humanisme.

Tugas besar Islam sejatinya adalah melakukan tranformasi sosial dan budaya

dengan nilai-nilai Islam. Kita mengenal trilogi “iman, ilmu dan amal” artinya

iman berujung pada amal/aksi atau tauhid harus diaktualisasikan dalam bentuk

pembebasan manusia. Puncak keimanan Islam memang Tuhan tetapi

aktualisasinya adalah manusia. Menurut Cak Nur pandangan manusia yang

teosentris dapat dilihat dalam kegiatan keseharian yang antroposentris.72

Islam dapat dijadikan dinamisator dalam kehidupan bermasyarakat

sebagaimana dipaparkan Cak Nur bahwa Islam mempunyai pondasi yang

kokoh untuk membangun peradaban yang berketuhanan, berkemanusiaan,

berkedaulatan, demokratis, serta berdaya guna. Secara implisit dapat

ditegaskan bahwa Islam memberikan sumbangan etis bagi peradaban. Titik

tolak kemanusiaan Islam terletak pada ajaran tauhid sehingga membebaskan

69 Ibid. hal. 36. 70 Kontowijoyo, loc. cit.,hal. 8. 71Abdul Munir Mulkhan, Moral Politik Santri (Agama Pembebasan Kaum

Tertindas), Erlangga, Jakarta, 2003, hal.49- 51 72 www.geocities.com/asetyawansi/agamaideologi/htm.

Page 22: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

91

manusia dari belenggu selain Tuhan. Manusia harus tunduk dan patuh pada

Tuhan eksploitasi, diskriminasi dan sikap pelecehan terhadap humanisme

bertentangan dengan Islam. Islam humanis menjadi pelopor bagi terbentuknya

tata masyarakat adil, egaliter, demokratis dan sikap kemanusiaan lain dalam

rangka menjamin hak sebagai manusia dan hamba Allah.73

Islam sebagai sebuah agama tidak semata-mata menekankan

kesalehan individu tetapi juga membangun kesadaran sosial secara horisontal.

Seorang dikatakan sebagai muslim manakala mempuyai kepedulian terhadap

realitas sosial yang ada di dalam masyarakat tidak semata berfikir egois

apalagi tidak peduli terhadap nasib sesama.74

Allah mengecam prilaku orang yang hanya terpaku pada ibadah ritual

tetapi tidak sadar lingkungan sehingga mendapat julukan sebagai pendusta

agama Allah. Secara jelas dapat kita lihat dalam surat al-Qur'an :

وال يحض على ) 2(فذلك الذي يدع اليتيم) 1(أرأيت الذي يكذب بالدين الذين هم عن صالاتهم ) 4(للمصلينفويل ) 3(طعام المسكين

)7-1:الماعون( ويمنعون الماعون ) 6(الذين هم يراءون) 5(ساهونArtinya: 1. Adakah engkau mengetahui orang , yang mendustakan pembalasan

agama. 2. Maka demikian itu ialah orang yang mengusir anak yatim. 3. dan tiada meyuruh memberikan makan pada anak yatim. 4. Maka celakalah ( azablah ) bagi orang - orang yang sembahyang. 5. Yang mereka lalai di dalam shalatnya. 6 Lagi mereka riya. 7. Dan enggan memberi zakat ( barang - barang rumah. (Q.S al-Maa’un:1-7)

Jadi jelas Allah meyuruh manusia untuk selalu memperhatikan realitas

sosial dan memerankan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk

menebarkan rahmat. Shalat hendaknya tidak sebatas ritual tetapi sebagai

sebuah bentuk kesadaran manusia akan adanya esensi dzat tertinggi yang

dijadikan sandaran dalam bertindak. Kalau kita perhatikan mengapa pada

waktu salam dalam shalat kita menengok kekanan dan kiri secara jelas Cak

Nur menjelaskan manusia harus mempuyai kesadaran terhadap lingkungan

dalam arti shalat harus memberi nilai tambah terhadap kepedulian terhadap

73 Ibid 74 Misbah Shoim Haris, loc. cit., hal. 7.

Page 23: BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1...70 BAB IV KRITIK ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN HUMANISME ANTHONY GIDDENS

92

nasib sesama. Shalat tidak berarti sama sekali ketika manusia tidak memiliki

kesadaran lebih terhadap nasib sesama atau lingkungan. Ibadah sebenarnya

tidak mendidik manusia untuk egois tetapi menjadikan manusia yang sadar

akan peranya sebagai hamba dan khalifah di muka bumi. 75

75 Nurcholish Majid, Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Paramadina, 2002, Jakarta, hal.

2-8.