BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

25
70 BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN A. Sejarah Perkembangan Ilmu Hikmah di Bojonegara Pertumbuhan dan perkembangan Islam yang begitu cepat pada abad pertama telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab dan menyebar hingga ke daratan Persia dan Romawi. Kemudian abad kedua dan seterusnya Islam bersentuhan dan bergesekan dengan kebudayaan lain sehingga mempengaruhi pula perkembangan ilmu keIslaman. Semakin berkembangnya zaman, keilmuan semakin digali untuk mengetahui banyak hal tentang keseluruhan yang berkaitan dengan dunia dalam berbagai hal. Salah satunya adalah perkembangan ilmu keIslaman yang semakin meluas untuk dipelajari oleh berbagai kalangan. Pembicaraan tentang ilmu mulai tumbuh menuju spesialisasi, sepertihadis, tafsir, fiqih, ilmu kalam, filsafat, tasawuf, tarikat dan juga Ilmu Hikmah. 1 Ilmu Hikmah telah mengalami perkembangan pesat sejak abad ke-7 H, yang ditandai oleh banyaknya tulisan tentang ilmu ini. Di antara tulisan yang terkenal adalah Manba’ Ushul al Hikmah danSyams al Marif al Kubra karya Imam al Abbas Ahmad bin Alu al Buni (w.622 H). Pada abad berikutnya 1 M. Athoullah Ahmad, “Ilmu Hikmah di Banten Study Kasus Praktik Islam Mistik di Serang”, (Tesis Magister, Program Pascasarjana, UIN ”Syarif Hidayatullah” Jakarta 2004-2005),p.45.

Transcript of BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

Page 1: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

70

BAB IV

ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT

PENGARENGAN

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Hikmah di Bojonegara

Pertumbuhan dan perkembangan Islam yang begitu cepat

pada abad pertama telah menyebar ke seluruh Jazirah Arab dan

menyebar hingga ke daratan Persia dan Romawi. Kemudian abad

kedua dan seterusnya Islam bersentuhan dan bergesekan dengan

kebudayaan lain sehingga mempengaruhi pula perkembangan

ilmu keIslaman. Semakin berkembangnya zaman, keilmuan

semakin digali untuk mengetahui banyak hal tentang keseluruhan

yang berkaitan dengan dunia dalam berbagai hal. Salah satunya

adalah perkembangan ilmu keIslaman yang semakin meluas untuk

dipelajari oleh berbagai kalangan. Pembicaraan tentang ilmu

mulai tumbuh menuju spesialisasi, sepertihadis, tafsir, fiqih, ilmu

kalam, filsafat, tasawuf, tarikat dan juga Ilmu Hikmah.1

Ilmu Hikmah telah mengalami perkembangan pesat sejak

abad ke-7 H, yang ditandai oleh banyaknya tulisan tentang ilmu

ini. Di antara tulisan yang terkenal adalah Manba’ Ushul al

Hikmah danSyams al Marif al Kubra karya Imam al Abbas

Ahmad bin Alu al Buni (w.622 H). Pada abad berikutnya

1M. Athoullah Ahmad, “Ilmu Hikmah di Banten Study Kasus Praktik

Islam Mistik di Serang”, (Tesis Magister, Program Pascasarjana, UIN ”Syarif

Hidayatullah” Jakarta 2004-2005),p.45.

Page 2: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

71

muncullagi tulisan yang dijadikan pedoman Ilmu Hikmah yang

ditulis oleh Ibn Athaillah al Sakandari yang berjudul Al Hikam.2

Buku ini menjadi bacaan, pedoman dan rujukan Ilmu Hikmah di

Nusantara hingga saat ini.

Perkembangan Ilmu Hikmah telah sampai di Nusantara

bersamaan dengan perkembangannya di pusat-pusat studi Islam di

Timur Tengah, Eropa dan Asia Tengah. Di Banten, ilmu ini telah

digunakan oleh Sultan Maulana Hasanuddin ketika beliau

memerintah kerajaan Banten.

Salah satu salah satu pusat perkembangan Ilmu Hikmah di

Banten terdapat di Bojonegara, tepatnya Desa Pangarengan.

Menurut Abah Bahauddin, seorang Kiyai Ilmu Hikmah di

Bojonegara, pesatnya perkembangan Ilmu Hikmah di Desa

Pangarengantidak lepas dari peran para santri yang banyak

menimba Ilmu Hikmah serta mendapatkan ijazah dari guru atau

kiyainya masing-masing.3 Banyak orang yang mahir dan ahli

dalam ilmu ini, sejalan dengan kesungguhan mereka

mempelajarinya untuk mendapatkan kebarokahan serta

kemanfaatannya.

Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu desa

yang terkenal dengan kesaktiannya ini, kini telah berubah menjadi

wilayah perindustrian, yang ramai didatangi oleh para pekerja dari

luar daerah. Orientasi sosial baik dalam segi hubungan sosial

2

M. Athoullah Ahmad, Ilmu Hikmat di Banten Study Kasus

PraktekIslam Mistik di Serang, P.46 3

Bahaudin, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Lambang Sari, Bojonegara 05 Mei 2020.

Page 3: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

72

maupun ekonomi berubah secara perlahan menuju pola hidup

individualis dan konsumtif. Masyarakat yang tadinya memiliki

waktu yang luang dan tenang untuk belajar Ilmu Hikmah kini

disibukkan bekerja dan memikirkan uang serta keperluan profan

lainnya.4

Hal ini tentu sangat berpengaruh ke dalam berbagai segi

kehidupan, termasuk memudarnya pamor Ilmu Hikmah ini di

Desa Pangarengan. Masyarakat mengetahui ada beberapa tokoh

yang mempunyai Ilmu Hikmah diantaranya yaitu:

1. Ustadz Ruslan

Ustad Ruslan merupakan seorang Ahli Hikmah yang berada

di daerah Kampung Pengarengan Desa Pengarengan Kecamatan

Bojonegara, lahir pada tanggal 27 November 1981, anak terakhir

dari pasangan Ibu Marhabah dan Bapak Madlusi, terlahir dari

keluarga yang kekurangan dalam hal ekonomi tidak membuatnya

berputusasa untuk menggali ilmu sampai ia benar-benar mampu

untuk menjadi seseorang yang bermanfaat untuk umat.

Pendidikan yang ditempuh oleh Ustadz Ruslan yaitu

pendidikan SDN Negeri Pengarengan, MTS Al-Khairiyah

Lambangsari, Pondok Pesantren Al-Inayah, dan teakhir pondok

pesantren yang lebih dikhususkan dalam bidang ilmu hikmah

yaitu di pesantren Syekh Jauhari Umar Pusuran Jawa Timur.

Ustadz Ruslan merupakan seorang ahli hikmah yang

dipercayai di banyak kalangan masyarakat. Banyak masyarakat

4Ari Dailami, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Kejuruan Bojonegara, 1 September 2020.

Page 4: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

73

dari beberapa daerah datang untuk meminta bantuan atas

permasalahan yang dihadapi. Baik itu permasalahan dalam

ekonomi, perjodohan, meminta bantuan orang-orang yang terkena

dalam masalah batin yang terganggu oleh hal-hal gaib.

Ustdaz Ruslan pula dikenal sebagai Guru ngaji yang

mengajar pengajian baik Alquran maupun pengajian kitab kuning

dari mulai anak kecil, hingga dewasa, sampai yang lebih tua.

Di pesantren terakhir yang beliau tempati untuk sungguh-

sungguh mendalami ilmu hikmah Ustadz Ruslan menjalani

beberapa riyadhah dalam pencapain ilmu tersebut dari seorang

guru beserta teman-teman sebayanya. Dalam menjalani

pencapaian ilmu tersebut Ustadz Ruslan banyak sekali melakukan

puasa putih di kesehariannya, membersihkan hati serta prilakunya

terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. di pesantren

tersebut Ustadz Ruslan benar-benar menjalani Ilmu Hikmah

dengan penuh kesungguhan dan rasa percaya terhadap apa yang ia

kerjakan dan yang akan ia tempuh. Ustadz Ruslan dikenal sebagai

seorang murid yang gigih mempunyai semangat yang tinggi

dalam menjalani berbagai ilmu dan yang lebih ia tekuni yaitu

Ilmu Hikmah serta kemahirannya dalam membaca kitab kuning.

Kitab-kitab yang ia pelajari yaitu Manbah Ushul al-Hikmah,

Tajul Muluk, Al-jawahirul al-Lumuah, Arrahmatu fi Attib

Walhikmah, syamsul al-Ma‟arif. Serta beberapa kitab kitab

Page 5: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

74

lainnya yang ia pelajari. 5

2. KH. Bahaudin

Kh. Bahaudin merupakan tokoh agama di masyarakat Desa

Pengarengan sekaligus pendiri pondok pesantren Bani rija dan

pendiri Sekolah Aliyah Nurul Hidayah Bojonegara serta MTS

lambangsari yang ada di Bojonegara. Beliau asli kelahiran dari

Bojonegara tepatnya di Kampung Pengrango Desa Lambangsari

Kecamatan Bojonegara, lahir pada tanggal 27 Agustus 1951

Di masyarakat beliau dikenal sebagai seorang kiyai yang

disegani banyak dikalangan masyarakat bahkan beberapa daerah.

Selain mengajar pendidikan agama di pesantren dan di sekolah

Kh. Bahaudin juga mengajar dakwah ke beberapa daerah. Tidak

sedikit dari beberapa kalangan masyarakat datang untuk meminta

bantuan terhadap Kh. Bahaudin meminta bantuan untuk beberapa

hal dari mulai meminta air untuk diluluhkan hati seseorang dalam

belajar dilembutkan hatinya, meminta di doakan agar

dimudahkan dalam suatu perkara, meminta penyembuhan atas

penyakit yang diderita dalam kebatinan seseorang.

Banyak sekali dari kalangan masyarakat bahkan beberapa

daerah yang meminta berbagai hal kepada Kh. Bahaudin karena

dianggap sebagai seorang Kiyai dan masyarakat pula yakin akan

kemampuan ilmu yang dimilikinya layaknya seorang Kiyai yang

mempunyai banyak ilmu-ilmu supranatural yang diperoleh

5 Ruslan, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 23 Januari 2021

Page 6: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

75

melalui jalan riyadhah yang ditempuhnya. 6

3. Ustadz Sukari

Ustadz Sukari pula sebagai salah satu orang yang

mendalami Ilmu Hikmah, beliau bertempat tinggal di Kampung

Tegal Bunder Desa Karang Tengah Kecamatan Bojonegara

kelahiran 02 februari 1968, beliau memang terlahir dari kalangan

orang-orang yang mendalami Ilmu-ilmu agama yang lebih luas

pendidikan yang beliau tempuh sejak dini yaitu SDN Karang

Tengah, dilanjtkan ke MTS Nasrul Ulum, pendidikan terakhir

beliau langsung berangkat ke jawa Timur untuk lebih

memperdalam ilmu agama dan beliau berfokus kepada ajaran

Tarekat serta Ilmu Hikmah.

Ustadz Sukari mendalami Ilmu Hikmah dari seorang guru

yang bernama Syaikh Jauhari Umar, Syaikh Juahari Umar belajar

dari Syaikh Harun bin Abdullah Banyu Wangi, Syaikh Harun

belajar dari Syaikh Hasim Asari Jombang dan seterusnya.

Beliau merupakan pimpinan dari pondok pesantren Nurul

Hikmah. Beliau mengajarkan kepada seluruh santrinya untuk

mempelajari Ilmu Hikmah karena Ilmu Hikmah dianggapnya

sangat penting untuk seluruh aspek kehidupan, untuk menjaga

diri, menjaga keimanan, keislaman, serta ketaqwaan seluruh

santri-santrinya. Selain beliau memimpin pondok pesantren Nurul

Hikmah serta dianggap sebagai seorang Ahli Hikmah, beliau juga

memegang salah satu tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah.

6

Bahaudin, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 23 Januari 2021.

Page 7: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

76

Menurutnya sebuah tarekat itu sangatlah berpengaruh dalam

pengamalan-pengamalan Ilmu Hikmah, karena dalam ajaran

tarekat ini banyak amalan-amalan seperti zikir dan wirid.

Beberapa para wali mengatakan bahwasannya kemenangan Islam

sering dihubungkan dengan keunggulan zikir dan wirid para wali

Islam melalui jalur tarekat. Setara dengan anggapan yang

mengatakan bahwasannya senjata orang Islam ialah doa. Doa-doa

yang berisikan zikir dan wirid disertai keyakinan yang tinggi

terhadap Allah SWT. 7

4. Ustadz Nur hadi

Ustadz Nurhadi sebagai tokoh masyarakat lahir 16

September 1984 bertempat tinggal di Kampung Pakuncen Desa

Pengarengan Kecamatan Bojonegara beliau memang dikenal

dengan seseorang yang sangat ramah dan terkenal sangat pendiam

di kampungnya namun dibalik hal tersebut ternyata beliau mampu

menangani hal-hal yang tidak terlihat oleh mata dalam berbagai

penanganan tertentu, berkat pendidikan yang diperoleh dari SDN

Kalilanang 1, MTS Al-Khairiyah Pakuncen, Pondok Pesantren

Nasrul Ulum Karang Tengah dan pembelaajaran-pembelajaran

lainnya di luar dari pendidikan formal beliau orang yang rajin

berkunjung mengunjungi ke berbagai guru sehingga banyak

pembelajaran yang didapatkan melalui pengalaman yang

diperoleh dari setiap guru yang didatanginya.

7

Sukari, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 24 Januari 2021.

Page 8: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

77

Ustadz Nur hadi dikenal di kalangan masyarakat sebagai

seseorang yang bisa menangani hal-hal yang gaib serta dapat

menolong orang-orang yang kerasukan. Ada beberapa masyarakat

terdekat yang meminta bantuan kepada Ustadz Nur Hadi dalam

penangan hal-hal gaib dan ditangani melalui doa-doa yang

dibacakannya.

Pendidikan yang ditempuh Ustad Nur Hadi membuatnya

mempunyai kelebihan yang tidak semua orang miliki dari

kesungguhan yang dilakukan dalam menempuh pendidikannya.

Tidak sedikit dari masyarakat setempat meminta bantuan kepada

Ustadz hadi dalam penangan masalah karasukan akan hal gaib.

Ustadz Nur Hadi juga mempelajari kitab-kitab kuning serta ada

sebagain kitab Ilmu Hikmah yang dipelajarinya yang sudah

sangat banyak digunakan dikalangan pesantren di anatara yaitu

kitab Syamsul al-Ma‟arif. Mujarrobat al-dairraby. Dan kitab-kitab

kuning lainnya yang ia pelajari. 8

5. Sitiri

Ustadz Satiri bertempat tinggal di Kampung Pakuncen

Desa Pengarengan Kecamatan Bojonegara lahir pada tanggal 06

September 1973 beliau merupakan seorang Guru Madrasah yang

ada di Desa Pakuncen sampai saat ini meskipun usianya sudah

rentan namun semangat untuk tetap menyampaikan ilmu kepada

semua anak didiknya untuk tetap memberikan semangat penuh

8 Nur Hadi, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 24 Januari 2021

Page 9: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

78

kepada mereka, beliau juga mengadakan pengajian di rumahnya

untuk anak-anak sebagai investasi akhiratnya kelak dengan

menyampaikan ilmu-ilmu yang dimilikinya.

Melalui ilmu yang dimilikinya bapak sitiri mempunyai

kelebihan dalam mengatasi bayi yang terkena gangguan jin atau

mahluk gaib yang sering mengganggu anak-anak kecil dan

menyukai anak kecil. Meskipun tidak banyak orang yang

mengetahui akan hal tersebut namun orang-orang terdekat sering

meminta bantuan terhadapnya.

Dengan pendidikan yang ditempuh serta pembelajaran yang

ditekuni Bapak Satiri mampu menolong sebagian masyarakat

setempat dalam penanganan seorang anak bayi yang terkena

gangguan jin bahkan orang dewasa sekalipun yang terkena

gangguan hal gaib.9

6. Jawani

Ustadz Jawani bertempat tinggal di Kampung Kecakup Desa

Lambangsari Kecamatan Bojonegara, tempat tanggal lahir 1

februari 1987, pendidikan yang ditempuh yaitu SDN

Pengarengan, MTS Pakuncen pondok pesanntren Bani Rija

Lambangsari.

Melalui pendidikan yang ditempuh dengan tidak banyak

meduduki tempat pendidikan namun Bapak Jawani mampu

belajar ilmu yang berkiatan dengan ilmu-ilmu supranatural atau

srng disebut di kalangan masyarakat ilmu syareat. Orang-orang

9 Satiri, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 24 Januari 2021.

Page 10: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

79

terdahulu meskipun tidak menduduki peran pendidikan tinggi

namun ilmu serta kualitasnya tidak kalah tinggi dengan zaman

sekarang yang sudah banyak sekali seseorang yang berpendidikan

tinggi.

Bapak jawani dikenal di masyrakat sebagai seseorang yang

dimintai bantuan untuk menziarahi makam, mampu dalam hal

menangani hal-hal gaib yang bersifat supranatural, sama halnya

dengan Ustdaz Nur Hadi mampu dalam menangani seseorang

yang kerasukan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan hal-

hal gaib. Namun beliau di kalangan masyarakat tidak dijuluki

sebagai seorang Ustadz hanya tokoh masyarakat biasa yang

mampu dan sedikit bisa dalam membantu hal yang berkaitan

dengan ilmu-ilmu gaib.10

7. Mustofa.11

Ustadz Mustofa bertempat tinggal di Kampung Ampean,

Desa Pengarengan, Kec. Bojonegara Tempat tanggal lahir :

Serang, 15 oktober 1987 pendidikan yang ditempuh SDN kentir ,

SMP N 1 Bojonegara, SMA N Bojonegara

Bapak Mustofa dikenal sebagai masyarakat biasa yang

bekerja di PT BAM yang ada di Bojonegara. Namun demikian

beliau mempunyai sedikit ilmu syareat yang sama halnya dengan

penjelasan tokoh tokoh di atas. Mampu dalam menangani hal-hal

yang bersifat gaib. Namun kelebihan yang beliau miliki tidak

10 Jawani, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 24 Januari 2021. 11

Asmuni diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Pengarengan Bojonegara, 1 September 2020.

Page 11: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

80

banyak orang yang mengetahui hanya segelintir bahkan keluarga

besarnya saja yang mengetahui akan hal tersebut dan masyarakat

tidak banyak mengetahui akan hal tersebut. 12

B. Pengguna Ilmu Hikmah di Desa Pengarengan

1. Jamaksari

Jamaksari merupakan seorang guru di MA Nurul Hidayah

jamaksari merupakan salah satu yang meminta bantuan kepada

Ustadz Ruslan yang dikenal sebagai Ahli Hikmah yang mampu

memberikan solusi atas permasalahannya.

Menurut Jamaksari menganggap bahwa Ustadz Ruslan

dapat menolong atas permaalahan yang dihadapinya. Lalu

Jamkasari pergi untuk meminta bantuan kepada Ustadz Ruslan

dengan menceritakan semua permasalahannya yaitu permasalahan

dalam perjodohan. Jmaksari menceritakan kejadian yang

dialaminya dan meminta untuk diluluhkan hati seorang wanita

agar ia mendapatkan apa yang ia inginkan. setelah 4 hari

menjalankan apa yang dikatakan oleh Ustadz Ruslan.

Jamaksari merasakan ada perubahan sedikit demi sedikit

atas permasalahannya. Sampai kepada titik akhir akhirnya ia

mendapatkan apa yang ia inginkan yaitu akan dilangsungkannya

pernikahan dengan seseorang yang dicintainya.13

12 Mustofa, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 25 Januari 2021. 13 Jamaksari, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 25 Januari 2021.

Page 12: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

81

2. Sefuddin

Saefudin merupakan pemuda masyarakat yang ada di Desa

Pengarengan Saefuddin juga dalam hal ini meminta bantuan

kepada Ahli Hikmah yang sering disebut di Desa Pengraengan

yaitu kepada Ustadz Ruslan.

Saefuddin meminta bantuan agar terhindar dari kejahatan-

kejahatan gaib yang slalu mengintai dirinya karena ada seseorang

yang mempunyai niat jahat terhadap diri Saefuddin.

Ternyata banyak sekali yang menggunakan jasa dari Ustadz

Ruslan ada Ruli, Deni, Tuni, Imat, Sahrul. Dari mulai perjodohan,

pengobatan, kekebalan, perekonomian.14

3. Nurhayati

merupakan seorang ibu rumah tangga yang meminta

bantuan kepada Ustadz Nur Hadi ketika seorang anak Bayi

menangis lalu pergi meminta bantuan kepada beliau untuk segera

disembuhkan karena terkena gangguan jin. Dan ada sebagian

orang meminta bantuan dalam hal tersebut.15

4. Ahmad Wahyudin

Merupakan sekertaris desa Mekarjaya Kec Boojonegara

yang juga menggunakan bantuan dari dari seorang Kiyai yaitu

KH. Bahaudin. Ahmad Wahyudin mempunyai permasalahan yang

dirasakan oleh Ibu nya yaitu terkena penyakit yang tidak

sewajarnya lalu meminta bantuan kepada KH. Bahaudin untuk

14 Saefudin, dkk, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 25 Januari 2021. 15 Nurhayati, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 25 Januari 2021.

Page 13: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

82

disembuhkan dari penyakitnya. 16

5. Holif

Seseorang yang meminta bantuan kepada Ustdaz Suyuti

dengan meminta bantuan atas permasalahan dalam ekonomi yang

turun meminta untuk dilancarkan kembali dalam masalah

perokomiannya karena Holif meyakini bahwa turunya konomi

yang melonjat rendah disebabkan ada seseorang yang iri

terhadapnya yang mengingkan ushanya bangkrut dari hal tersebut

Holif dengan segala keterbatasannya meminta bantuan kepada

Ustdaz Sukari.17

Dari beberapa pemaparan seseorang yang menggunakan

bantuan atau pengobatan dari seorang Ahli Hikmah yang ada di

Bojonegara ternyata banyak sekali yang meminta pertolongan

kepada Ustadz Ruslan dan membuahkan hasil atas apa yang

diinginkannya. Ustadz Ruslan, dan Ustadz Sukari sama-sama

belajar di satu Guru dan mendalami ilmu ditempat yang sama

namun berbeda pengalamann. 18

Pamor yang dimiliki dalam pengobatan Ilmu Hikmah masih

banyak yang berdatangan untuk dimintai bantuan kepada Ustadz

Ruslan karena dikenal sudah banyak yang menggunakan dengan

hasil yang baik, namun demikian Ustadz Sukari pun banyak yang

16 Ahmad Wahyudin, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap

Muka, Bojonegara 26 Januari 2021 17

Holif, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 26 Januari 2021 18 Menurut data wawancara mengenai tokoh-tokoh Ilmu Hikmah yang

ada di Desa Pengarengan

Page 14: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

83

berdatangan untuk meminta bantuan akan tetapi Ustadz Sukari

lebih berfokus kepada santri-santrinya untuk mengajarkan Ilmu

Hikmah serta lebih ditekankan kepada keimanan serta keIslaman

dari seluruh santrinya dan akan menambah tokoh-tokoh

selanjutnya ketika Ilmu itu di Ijazahkan kepada para santri-

santrinya dalam upaya penjagaan diri serta keimanan yang lebih

tinggi terhadap Allah SWT.19

C. Pola Transmisi Ilmu Hikmah di Desa Pengarengan

Ilmu Hikmah di Desa Pengarengandikembangkan melalui

Pesantren antara lain sebagai berikut :

Pesantren dibagi menjadi dua yaitu Pesantren Tradisional

dan Pesantren Modern. Pesantren tradisional merupakan sistem

yang paling tua dalam pendidikan. Pesantren ini memiliki sistem

di antaranya sebagai berikut:

a. Sistem Pesantren Tradisional.

1. Pemimpin Pesantren pada umumnya seorang

Ulama/Kiyai yang berkharismatik sekaligus pemilik

Pesantren. Segala keputusan kembali kepada Kiyai.

Kiyai merupakan figur panutan yang terhormat bagi

santri, tingkah laku dan perkataan Kiyai sebagai

pedoman santri.

2. Pembelajaran tidak menegnal target waktu dan tidak

mengenal kelas peningkatan dalam pembelajaran

19

Masyarakat yang menggunakan amalan-amalan bantuan dari seorang

Ahli Hikmah.

Page 15: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

84

dilakukan jika kitab yang dikajinya telah tamat.

3. Santri diajarkan mandiri, dari memasak, mencuci

pakaian hingga hingga kepentingan lainnya.20

b. Sistem Pesantren Modern di antaranya yaitu :

1. Sistem pengajaran di Pesantren Modern lebih dominan

kepada pembelajaran yang bersifat umum.

2. Pembelajaran menyesuaikan kurikulum yang ditetapkan

oleh pemerintah layaknya sekolah sekolah lain.

3. Pengkajian kitab kuning tidak lebih dominan, karena di

pesantren modern lebih ditekankan kepada cara

menggunakan bahasa Inggris dan berbahasa Arab.

Pesantren merupakan sarana seseorang untuk mendapatkan

ilmu agama. Di Pesantren banyak sekali diajarkan tentang ilmu

agama yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT, dan belajar untuk memperbaiki diri dari berbagai

kesalahan.21

Selain sebagai lembaga pendidikan yang

mengajarkan ilmu-ilmu agama, beberapa pesantren juga

mengajarkan Ilmu Hikmah.

Mulanya Pesantren berkembang di daerah-darah yang jauh

dari Perkotaan. Namun saat ini selain di pedesaan, pesantren

sudah ada di berbagai kota. Di dalam Pesantren seseorang yang

belajar dari Kiyai yang datang dari berbagai daerah disebut

20

Pesantren Tradisional Sering disebut dengan Pesantren Salafiyah

Dengan Ciri Khas Yang diajarkannya Kitab Kuning, dan Pesantren Modern

dengan Ciri Fasih dalam Berbahasa Arab dan Berbahasa Inggirs. 21

Yuliyanti, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara.

Page 16: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

85

Santri. Dalam lingkungan Pesantren santri-santri diajarkan hidup

dengan berbagai kemandirian dan keterbatasan fasilita dunia. Para

santri diajarkan juga bagaimana tata cara belajar agama Islam

yang baik. Melalui adab, ahlak, dan ilmu pengetahuan tentang

berbagai hal. 22

Dalam pesantren, santri hidup dalam satu komunitas khas

bersamakiai, ustadz, santri dan pengurus pesantren. Komunitas

dimaksud dibangunberlandaskan nilai-nilai agama Islam lengkap

dengan norma-norma dan kebiasaannya tersendiri, yang tidak

jarang berbeda dari masyarakat umum yang mengitarinya.Para

santri memiliki kelebihan dibidang intelektual, berkat terbiasanya

mengkaji kitab-kitab klasik yang jarang disentuh oleh masyarakat

umum, sehingga intelektualisme santri terhadap ilmu agama lebih

terasah dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan pesantren.23

Di dalam pesantren khususnya Pesantren Salafiyah yang

terdapat di masyarakat luas khususnya daerah daerah pedesaan,

banyak sekali mengkaji kitab-kitab kuning tentang ketauhidan

kepada Allah SWT, dan ilmu agama lainnya. Ilmu Hikmah pun

dikaji di dalam Pesanren Salafiyah tersebut. Di antara kitab Ilmu

Hikmah yang dikaji dalam lingkungan Pesantren Salafiyah antara

lain adalah, kitab Syams Al Maarif, Manbah, dan Mujarabba.

22

Sholahuddin Al Ayubi, Magi di Lingkungan Esantren Studi Magi

Dalam Kitab Mujarraba Al Dairab Al –Kab Karya Sheikh Ahmad Al Dairab

Al Shafi’i Di Pondok Pesantren Salafiyah Banten,p.23 23

Sholahuddin Al Ayubi, Magi di Lingkungan Esantren Studi Magi

Dalam Kitab Mujarraba Al Dairab Al –Kab Karya Sheikh Ahmad Al Dairab

Al Shafi’i di Pondok Pesantren Salafiyah Banten P.25

Page 17: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

86

Materi pembelajaran di pesantren lebih ditekankan pada ahlak,

tauhid dan fiqih. Ahlak seorang santri terhadap Kiyainya

ditampilkan dalam bentuk penghromatan yang tulus. Sedangkan

ahlak seorang Kiyai terhadap murid ditampilkan dalam bentuk

pengayoman dan kasih sayang.

D. Pandangan masyarakat yang menggunakan pengamalan

Ilmu Hikmah serta Masyarakat umum Desa Pengarengan

Dari beberapa masyarakat yang menggunakan Ilmu

Hikmah dan meminta bantuan kepada seorang Ahli Hikmah atau

seseorang yang tidak menggunakan namun mengetahui terhadap

fenomena yang ada menganggap bahwa Ilmu Hikmah yang

menyebar luas terhadap masyarakatnya mampu membantu

masyarakat dalam berbagai hal.

Karena masyarakat Bojonegara bukan hanya dalam

permasalahan sesuatu yang nampak terlihat oleh fisik namun juga

permasalahn yang gaib pun menjadi fenomena yang meluas.

Banyak perlawan-perlawan gaib yang menyelimuti masyarakat

Bojonegara dengan adanya seorang Ahli Hikmah kejahatan-

kejahatan yang dilakukan melalui non fisik atau dalam

permasalahan gaib dapat dibantu serta memberikan banyak

manfaat terhadap masyarakat.

Sehingga seorang Ahli Hikmah dalam masyarakat

Bojonegara banyak disegani layaknya seorang kiyai dan dianggap

penting keberadaannya.

Page 18: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

87

E. Tinjauan Praktek Ilmu Hikmah

Penggunaan Ilmu Hikmah tidak lepas dari unsur lahiriah

dan batiniah.Unsur lahiriah adalah praktek penggunaannya,

sedangkan aspek batiniah menyangkut unsur akidah, yakni

kepercayaan batin atas keberadaan dan praktek, serta kaitannya

dengan hasil dari penggunaan Ilmu Hikmah tersebut.Di dalam

Islam seluruh unsur praksis tidak boleh lepas dari unsur batiniah.

Ilmu Hikmah dengan berbagai praktek yang sudah

dijelaskan di atas dalam berbagai permasalahan serta solusi yang

diberikan oleh seorang Ahli Hikmah serta beberapa media yang

digunakan di antaranya yaitu sebagai berikut:

1. Menggunakan media Air

Media yang banyak digunakan oleh seorang Ahli

Hikmah adalah dengan menggunakan air.Karena, menurut

Ustad Ruslan sebagai seorang Ahli Hikmah menganggap

bahwasannya air mengandung banyak manfaat di dalam

kehidupan. 24

Sebagaimana yang ditulis dalam buku Husna Ahmad yang

berjudul Islam dan Air menyebutkan bahwa Air merupakan

bagian penting dari eksistensi manusia. Sebagai umat muslim,

sangat penting untuk mengakui bahwa air merupakan salah satu

Rahmat dan Karunia dari Allah SWT. karena air sangat

berpengaruh dalam segala aspek kehidupan bukan hanya manusia

yang diberikan manfaat oleh air tetapi air dapat memberikan

24

Ruslan, diwawancarai Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara 16 november 2020

Page 19: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

88

manfaat untuk kehidupan lain, yang juga dijadikan sebagai

sumber pertumbuhan, rezeki, dan penyucian.

Dalam kisah inspiratif mengenai perjuangan Siti Hajar r.a.

menemukan air, daimana atas kegigihan usahanya,Allah SWT

memberikan karuniaNya dengan memperoleh air zam zam yang

membuat Siti Hajar r.a dan Nabi Ismail a.s. tidak merasakan haus.

Dalam kisah tersebut air zam zam dikatakan sebagai air yang

membawa berkah dan juga memiliki sifat menyembuhkan.25

2. Meminta bantuan kepada seorang kiyai

Praktek pengamalan Ilmu Hikmah adalah melalui meminta

kepada orang-orang shaleh seperti, para kiyai, ulama, yang

dianggap mempunyai tingkat ketaqwaan yang lebih tinggi kepada

Allah SWT. Hal tersebut sudah banyak dilakukan dari berbagai

kalangan sampai saat ini. Seseorang yang meminta bantuan

kepada seorang kiyai atau ulama pada hakikatnya meminta do‟a

dan di do‟akan agar segala keinginan dan keperluannya cepat

terkabul. Praktek dalam hal ini merupakan bagian dari cara untuk

mencari jalan keluar dari permasalahan dan tidak menyimpang

dari ajaran Islam. 26

Meskipun dalam Islam sudah dikatakan dalam firman Allah

SWT dalam (Q.S Al-Baqarah ayat 186)

25

Husna Ahmad Obe, Global One 2015, Islam dan Air, Yayasan

Pustaka Obor Indonesia, (Jakarta, 2015,Cet Pertama :Januari 2015), P. 13-16. 26

Bahaudin, diwawancara Oleh Irma Suryaningsih, Tatap Muka,

Bojonegara, 29 november 2020.

Page 20: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

89

Artinya :

Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepada-Ku

bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka

sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang

berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu

memenuhi (perintah)-Ku dan bermain kepada-Ku agar mereka

memperoleh kebenaran. (Q.S Al-Baqarah ayat 186). 27

Adapun kaitannya dengan hadis di atas dalam praktekIlmu

Hikmah meminta bantuan kepada kiyai atau ulama untuk di

doakan bukan lah perbuatan atau praktek yang menyimpang dari

ajaran syariat Islam. Namun sebagai bentuk tawassul atau wasilah

serta merupakan salah satu bagian dari usaha atau perantara untuk

tercapainya keinginan dan terkabulnya doa.

Hal tersebut dijelaskan pula dalam hadis yang diceritakan

oleh Anas bin Malik dalam satu kejadian yaitu sebagai berikut

715

صه الله عه ذ انث يانك, قم: أصاتد اناط عح عه ع س أظ ت حذ

ل الله فقال : اسع و جصعح قاو اعشت عهى خطة ف صه الله ا انث عهى فث

فغ انز اء قضعح ف يا ش ف انغ جاعانعال فادع الله نا فشفع ذ ال هك ان

ط د ان حر سأ يثش ضل ع ضعا حر شاسانغحاب أيصال انجثال شى نى يا ش تذ

انز تعذانغذ انغذ ي يا رنك طشا عهى ف صه الله عه ر رحادس عه نح

للله ذذ ش فقال : اسع قال غ أ الأخش فقاو رنك الأعشات عر حر انج و انثاء ه

ش تذ ا ش ا ف ل عه ا ان فقال : انهى ح ال فادع الله نا فشفع ذ غشق ان ن

27

Departemen Agama RI. Al Hikmah Alquran dan Terjemahnya, (CV

Penerbit di Ponegoro 2008, Cet Ke 1, Tahun 2013), p. 28.

Page 21: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

90

اد ق عال ان تح ح يصم انج ذ صاسخ ان فشجد انغحاب ل ا شا احح ي اج ش

د أخشج انثخاس ف : احح ل حذ ز تانج نى جء أحذ ي كراب انجعح : 11

تاب العرغقاء ف انخطثح يانجعح

Artinya :

Anas bin Malik berkata “ telah terjadi musim paceklik

panjang di masa Rasulullah SAW maka ketika Nabi Muhammad

SAW sedang khutbah jum‟at, berdirilah seorang baduwi dan

berkata : Ya Rasulullah, harta kami telah hancur dan keluarga

kami kelaparan, maka berdoalah kepada Allah untuk kami, lalu

Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua telapak tangannya

dan berdoa. Tadinya di langit tidak terlihat awan sedikit pun,

maka demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, Nabi Muhammad

SAW tidak menurunkan tangannya sampai awan bertumpuk

bagaikan gunung, kemudian Nabi Muhammad SAW belum turun

dari mimbar melainkan hujan telah turun dan menetes di jenggot

Nabi Muhammad SAW. Maka turunlah hujan sepanjang hari itu,

esok, lusa, dan hari-hari berikutnya sampai hari jum‟at

berikutnya. Maka orang baduwi itu berdiri kembali (atau lain

orang) lalu berkata : „Ya Rasulullah, sudah rusak bangunan dan

tenggelam harta kami, maka berdo‟alah kepada Allah untuk kami.

Maka segera Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua telapak

tangannya dan berdo‟a : Ya Allah, turunkan hujan di sekitar kami

jangan di atas kami, „sambil menunjuk dengan tangannya, maka

tiada Nabi Muhammad SAW menunjuk dengan tangannya ke

suatu arah melainkan diikuti awan, sampai kota Madinah

bagaikan dikelilingi hujan (dilingkari sekelilingnya, tetapi tidak

di tengahnya), dan mengalirlah di lembah dan selokan selama

satu bulan, dan tiada seorang yang datang dari pinggiran kota

melainkan mereka menceritakan kesuburan

daerahnya.“(dikeluarkan oleh Bukhari pada kitab ke-11, kitab

jum‟at bab ke-35, bab istisqa pada waktu khutbah pada hari

jum‟at). 28

Para ulama pun sepakat bahwa bertawassul meminta

28

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Shahih Bukhari Muslim,(Al-Lu’lu

Wal Marjan), (PT Elex Media Komputindo :Jakarta 2017), p.290.

Page 22: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

91

bantuan kepada seseorang yang ahli ilmu agama atau orang yang

mempunyai kedekatan yang tinggi terhadap Allah SWT dijadikan

sebagai perantara atas permasalahan yang dihadapi. Hal ini sesuai

dengan Q.S. al-Maidah : 35.

Artinya:

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah SWT dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya,

dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapatkan keberuntungan. (Q.S. al-Maidah : 35).

29

Namun demikian praktek Ilmu Hikmah harus dijalankan

dengan penuh kehati-hatian.Sebab peluang untuk tergelincir

dalam kesalahan akidah terbuka lebar. Di antaranya ada praktek

Ilmu Hikmah yang membuka peluang kepada kesyirikan, seperti:

1. Meminta pertolongan kepada seseorang yang sudah

meninggal

Meminta pertolongan kepada orang yang sudah meninggal

atau sering disebut dengan (ziarah qubur) praktek ini banyak

dilakukan di kalangan masyarakat salah satunya masyarakat di

Desa Pengarengan. Orang melakukan perbuatan tersebut

dianggap tidak adanya masalah dalam ajaran Islam karena

dianggapnya baik dengan mendoakan orang yang meninggal dan

dianggap sebagai bentuk wasilah. Sekalipun itu sebagai bentuk

29

Departemen Agama RI. Al Hikmah Alquran dan Terjemahnya, (CV

Penerbit di Ponegoro 2008, Cet Ke 1, Tahun 2013), p. 113.

Page 23: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

92

wasilah, akan tetapi wasilah seperti itu tidak disyariatkan oleh

ajaran Islam. Karena di zaman para sahabat pun tidak pernah

bertawassul dengan meminta kepada Nabi setelah beliau wafat.30

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al-

Baqarah ayat 200.

Artinya :

“maka di antara manusia ada orang yang berdo‟a, Ya

Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya

bagian yang menyenangkan di akhirat”. 31

Dari firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwasannya

jika manusia mempunyai keinginan dan tujuan di dunia maka

mintalah dan berdoalah kepada Allah SWT karena itulah bagian

untuknya kesenangan di akhirat.

Seperti yang dijelaskan pula dalam hadis tentang ziarah

qubur

ف صاسذا ذزكشج ا فإ س فضس صاسج انقث ركى ع

30

Al-albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin, Perantara Terkabulnya

Do’a (Tawassul), (Akbar Media :Jakarta 2015, Cet ke-2), p.206 31

Departemen Agama RI. Al Hikmah Alquran dan Terjemahnya, (CV

Penerbit di Ponegoro 2008, Cet Ke 1, Tahun 2013), p. 31.

Page 24: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

93

Artinya :

“Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, sekarang

berziarahlah ke kuburan, karena dalam berziarah itu terdapat

peringatakan (mengingatkan kematian).” (HR. Abudaud ke

2816).32

Dari hadis di atas menjelaskan bahwa diperbolehkannya

melakukan ziarah qubur semata-mata untuk mengingatkan

kepada kematian serta mendoakan seseorang yang telah

meninggal untuk kebaikannya. Tidak dengan dianggap sebagai

bertawassul atas keinginan yang akan dicapainya. Hal yang

demikian merupakan perbuatan syirik percaya terhadap selain

Allah SWT.

2. Menempatkan Ahli Hikmah dalam posisi dukun, dimana

dipercaya sebagai orang yang mengobati atau memberi

solusi, bukan sebagai orang yang berusaha mendapatkan

pertolongan Allah.

Dukun ialah orang yang dianggap bahwa dirinya tahu

tentang perkara gaib yang belum terjadi dan perkara yang

tersembunyi bagi manusia. Terdapat sebagian masyarakat yang

masih percaya dengan praktek Ilmu Hikmah dalam hal

perdukunan. Karena menganggap bahwa seorang dukun mampu

32

Nurhadi, Kontradiktif Hadis Hukum Ziarah Kubur Perspektif

Filfasat Hukum Islam, Jurnal Al-‘Adl, Vol. 12 No. 1, (Januari 2019, Sekolah

Tinggi Agama Islam (Stai) Al-Azhar Pekanbaru Riau), P.16

Page 25: BAB IV ILMU HIKMAH PADA MASYARAKAT PENGARENGAN

94

memberikan jalan atau solusi dari permasalahan. Sampai yang

mempunyai niat kejahatan terhadap orang lain. 33

Hal demikian sangatlah melanggar dari ajaran syariat Islam

karena percaya kepada selain Allah SWT sehingga hal tersebut

sama dengan perbuatan orang yang datang meminta kebarokahan

dari orang yang sudah meninggal atau disebut dengan ziarah

kubur dengan maksud tertentu.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dengan

larangan tidak boleh manusia mempercayai seorang dukun.

هح ن ء نى ذقثم ن صلاج استع ش افا فغان ع أذ عش ي

Artinya :

“Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu bertanya

kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima seseorang

itu darinya shalat 40 hari. (HR. Muslim).34

Dari penjelasan ayat di atas sudah dilarang untuk pergi atau

bahkan meminta bantuan terhadap seorang dukun karena hal

tersebut dapat merusak keyakinan pada diri seseorang.

33

Muhammad Sulaiman al-Asyqar, Candu Mistik Menyingkap Rahasia

Sihir dan Perdukunan, (Jakarta: PT Darul Falah, 2005), p. 21. 34

H.R. Muslim, Shahih Muslim, No. 2230