BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

100
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada bab EV ini akan disajikan deskripsi tentang hasil pengembangan model dan pengujian model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia. Uraian terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Hasil survai awal, 2. Pengembangan model, 3. Hasil uji coba pengembangan model, dan 4. Hasil uji validasi model. 4.1. Hasil Survai Awal Survai awal adalah merupakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pola pembelajaran bahasa Arab yang sedang berlangsung saat itu. Hasil dari survai awal dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia. Dalam survai awal data dikumpulkan melalui instrumen dalam bentuk angket yang disebarkan kepada 10 orang dosen bahasa Arab dan 70 orang mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan dari sekolah menengah umum (SMU/SMK), serta hasil observasi kelas bahasa Arab di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang. Secara umum latar belakang responden dosen berpendidikan tinggi dengan spesialisasi bahasa Arab sehingga jawaban-jawaban yang diberikan melalui angket dapat dianggap layak untuk dianalisis selanjutnya. Gambaran umum tentang latar belakang responden dosen dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini:

Transcript of BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Page 1: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL

Pada bab EV ini akan disajikan deskripsi tentang hasil pengembangan

model dan pengujian model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan

multimedia. Uraian terdiri dari empat bagian yaitu: 1. Hasil survai awal, 2.

Pengembangan model, 3. Hasil uji coba pengembangan model, dan 4. Hasil uji

validasi model.

4.1. Hasil Survai Awal

Survai awal adalah merupakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk

mengetahui dan mengidentifikasi pola pembelajaran bahasa Arab yang sedang

berlangsung saat itu. Hasil dari survai awal dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam mengembangkan model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan

multimedia.

Dalam survai awal data dikumpulkan melalui instrumen dalam bentuk

angket yang disebarkan kepada 10 orang dosen bahasa Arab dan 70 orang

mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan dari sekolah menengah umum

(SMU/SMK), serta hasil observasi kelas bahasa Arab di lingkungan IAIN Imam

Bonjol Padang. Secara umum latar belakang responden dosen berpendidikan

tinggi dengan spesialisasi bahasa Arab sehingga jawaban-jawaban yang diberikan

melalui angket dapat dianggap layak untuk dianalisis selanjutnya. Gambaran

umum tentang latar belakang responden dosen dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut

ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...
Page 3: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

123

Tabel 4.1. Pengalaman Mengajar Dosen Bahasa Arab

Dosen Pengalaman Mengajar B.Arab Pendidikan

Terakhir

A 9 Tahun S2

B 20 Tahun SI

C 4 Tahun S2

D 13 Tahun S2

E 8 Tahun S2

F 21 Tahun SI

G 20 Tahun S2

H 23 Tahun S2

I 17 Tahun S2

Y 24 Tahun si

Pada survai awal ini terdapat lima aspek yang ditinjau, yaitu; 1) Tujuan

pembelajaran bahasa Arab, 2) Rancangan dan komunikasi pembelajaran, 3)

Kinerja dosen, 4) Aktivitas belajar mahasiswa, dan 5) Kondisi lingkungan, sarana

dan fasilitas.

4.1.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Tujuan kehadiran Institut Agama Islam Negeri di tengah-tengah masyarakat

bangsa Indonesia adalah untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan

dalam pembangunan dan memelihara kehidupan beragama di negara Republik

Indonesia ini. Lebih khusus lagi bagi masyarakat Islam yang tentu membutuhkan

tenaga ahli di bidang ilmu keagamaan guna untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan agama. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) merupakan

Page 4: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

124

sub sistem pendidikan nasional bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional

yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan

agama Islam, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama

Islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu alat untuk menggali

ilmu pengetahuan agama Islam adalah bahasa Arab, dan dalam hal ini IAIN telah

menetapkan mata kuliah bahasa Arab sebagai mata kuliah yang harus diambil oleh

semua mahasiswa. Tujuan yang hendak dicapai dalam mata kuliah bahasa Arab

adalah agar mahasiswa mengetahui seluk beluk bahasa Arab khususnya aspek

gramatikal dan memiliki kemampuan dasar untuk memahami teks berbahasa

Arab; membaca dengan baik dan benar serta menganalisa kata dan struktur

kalimat.

Pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan oleh Unit Pembinaan Bahasa yang

pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 5 tahun 2003. Strategi pembelajaran secara klasikal dengan

program intensif. Berdasarkan wawancara dengan kordinator pelaksana Unit

Pembinaan Bahasa IAIN Imam Bonjol Padang diketahui bahwa mata kuliah

bahasa Arab diberi bobot 6 SKS dan ditawarkan pada semester ganjil dan genap.

Setiap kelas dibimbing oleh dua orang dosen yang akan mengajar mahasiswa.

Waktu yang disediakan untuk tatap muka S jam pelajaran perminggu, lama sahi

jam pelajaran adalah 90 menit (450 menit /minggu).

Page 5: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

125

4.1.2 Rancangan Komunikasi Pembelajaran.

Sebelum mengembangkan rencana pengajaran, seorang tenaga pengajar

baik guru maupun dosen dituntut untuk mempersiapkan kebutuhan pengetahuan

peserta didiknya. Untuk memperoleh data tentang persiapan dosen dalam

merancang komunikasi pembelajaran diajukan beberapa pertanyaan. Dalam

tahap persiapan ini diperoleh jawaban angket yang disebarkan kepada dosen

sebagaima yang terlihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Persiapan Dosen Sebelum Mengajar

Aspek Alternatif Jawaban Frek. Aktifitas a. Membaca kurikulum 2

b. Membaca silabus 2 c. Membaca buku-buku wajib untuk mahasiswa ]

d. Tidak melakukan apa-apa karena sudah 1 berpengalaman

e. A.b.c. 4 Jumlah 10

Data yang diperoleh dari jawaban angket tergambar bahwa 2 (dua) orang

dosen memberikan jawaban membaca kurikulum sebelum mengembangkan

rencana pengajaran, 2 (dua) orang dosen lainnya membaca silabus, I (satu) orang

dosen membaca buku wajib untuk mahasiswa,l (satu) orang dosen tidak

melakukan apa-apa karena sudah berpengalaman, dan 4 (empat) orang dosen

lainnya membaca kurikulum, membaca silabus, membaca buku-buku wajib untuk

mahasiswa. Jawaban yang diberikan dosen dalam angket yang disebarkan sangat

bervariasi. Hal ini berarti bahwa hampir semua dosen melakukan persiapan ketika

mereka menerima tugas memberikan kuliah kepada mahasiswa. Masih ada dosen

Page 6: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

126

yang tidak melakukan persiapan khusus sebelum memberikan kuliah karena

merasa sudah berpengalaman dalam mengajar.

Disain pembelajaran harus dituangkan dalam satuan acara perkuliahan

(SAP) hal ini diperlukan untuk mengendalikan dan memperbaiki proses belajar

mengajar dan mempermudah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal

ini diperoleh jawaban angket terhadap dosen yang membuat dan yang tidak

sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Pemahaman Dosen Tentang SAP

No Aspek Alternatif Jawaban Frek. 1 Pembuatan Ya 8

SAP Tidak 2

2 Fungsi a. Pedoman dalam proses belajar mengajar 6 SAP b. Bahan untuk perbaikan di masa datang 4

c. Sebagai bahan laporan kepada pimpinan 0 d. 0

Bila diperhatikan Tabel 4.3 dialas terlihat sebanyak 8 (delapan) orang

dosen menyatakan membuat satuan acara perkuliahan (SAP) sebelum mereka

mengajar di kelas, hanya 2 (dua) orang dosen yang tidak membuat SAP sebelum

mereka mengajar. Ketika diajukan pertanyaan tentang fungsi SAP 6 (enam) orang

dosen memberikan jawaban sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar,

Pendapat dosen yang memberikan jawaban bahwa fungsi SAP sebagai bahan

untuk perbaikan di masa datang berjumlah 4 (empat) orang. Hal ini memberikan

kesan bahwa dosen memahami tentang pembuatan dan fungsi dari satuan acara

perkuliahan (SAP). Dilihat dari jawaban-jawaban yang diberikan dosen mengarah

kepada hal-hal yang baik, namun ketika observasi dilakukan sewaktu proses

belajar mengajar berlangsung tidak seorang dosenpun yang membuat satuan acara

Page 7: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

perkuliahan (SAP) mereka hanya berpedoman kepada buku wajib atau b

yang ada pada mahasiswa. Untuk mengetahui pemahaman dosen terhadap aspek-

aspek dalam rancangan kominikasi pembelajaran yang berkaitan dengan

pengembangan aspek tujuan pembelajaran materi, pengembangan strategi

pembelajaran, dan pengembangan alat evaluasi hasil belajar diperoleh jawaban

angket seperti yang terlihat dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Pandangan Dosen tentang Aspek-Aspek dalam Rancangan Pembelajaran

No 1.

2.

Aspek Tujuan

Materi

Strategi belajar mengajar

Evaluasi

a. b.

c. d.

Alternatif Jawaban Meniru tujuan pembelajaran yang sudah ada Mengembangkan sesuai dengan materi yang akan disajikan Mengembangkan dari tujuan kurikulum

a. Disesuaikan dengan materi yang ada dalam buku bacaan mahasiswa

b. Disesuaikan dengan topik-topik yang ada dalam silabus

c. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi mahasiswa

d.

a. Menyesuaikan dengan perasaan b. Menggunakan yang sudah biasa dipakai dalam

perkuliahan c. Berusaha mencari bentuk-bentuk baru d. Menyesuaikan antara tujuan pembelajaran

dengan konten atau materi. e.

berdasarkan a. Mengembangkan pertanyaan materi yang sudah dikuliahkan

b. Mengembangkan pertanyaan berdasarkan buku bacaan mahasiswa

c. Mengembangkan pertanyaan yang disesuaikan dengan kisi-kisi dengan mempertimbangkan keluasan dan kedalaman materi.

Frek.

5 3

2 0

5

3

2

0

8 2

0 0

0

3

7

0

Page 8: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

128

Dari Tabel 4,4 tersebut dapat dilihat bahwa 5 (lima) orang dosen melihat

aspek tujuan pembelajaran meniru kepada tujuan pembelajaran yang sudah ada,

dan 3 (tiga) orang dosen mengembangkan aspek tujuan disesuaikan dengan materi

yang akan disajikan, 2 (dua) orang dosen lainnya mengembangkannya dari tujuan

kurikulum.

Untuk aspek materi, sebanyak 5 (lima) orang dosen menyesuaikan dengan

materi yang ada dalam buku bacaan mahasiswa, sementara 3 (tiga) orang dosen

menyesuaikan materi dengan dengan topik-topik yang ada dalam silabus, dan 2

(dua) orang dosen menyesuaikan materi dengan situasi dan kondisi mahasiswa.

Pada aspek strategi belajar mengajar terlihat jawaban yang diberikan dalam

angket sebanyak 8 (delapan) orang dosen menggunakan strategi belajar mengajar

yang sudah biasa dipakai dalam perkuliahan, dan hanya 2 (dua) orang dosen yang

berusaha mencari bentuk-bentuk baru strategi belajar mengajar bahasa Arab.

Pembelajaran yang efektif menghendaki dipergunakannya alat-alat untuk

menentukan apakah suatu hasil belajar yang diinginkan benar-benar tercapai,

dalam hal ini dosen/guru harus mengembangkan alat evaluasi hasil belajar

tersebut. Jawaban yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada dosen

adalah sebanyak 3 (tiga) orang dosen mengembangkan pertanyaan berdasarkan

materi yang sudah dikuliahkan, dan 7 (tujuh) orang dosen memberikan jawaban

bahwa alat evaluasi dikembangkan melalui pertanyaan berdasarkan buku bacaan

mahasiswa. Terlihat tidak seorang dosenpun yang mengembangkan alat evaluasi

hasil belajar melalui pertanyaan yang disesuaikan dengan kisi-kisi dengan

mempertimbangkan keluasan dan kedalaman materi.

Page 9: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

129

Berdasarkan perolehan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman

dosen terhadap pengembangan rancangan pembelajaran masih kurang walaupun

mereka sudah mempunyai pengalaman mengajar antara 4 sampai 24 tahun.

Bahkan secara spontan ada dosen yang bertanya tentang kisi-kisi dalam evaluasi

itu seperti apa. Hal ini dapat dimaklumi mengapa dosen kurang merasakan

manfaat pengembangan rancangan dan komunikasi pembelajaran, untuk itu masih

perlu diberikan motivasi dan penyegaran untuk memahami kurikulum secara

keseluruhan.

Proses belajar mengajar adalah merupakan suatu sistem. Sistem adalah

suatu kesatuan dari berbagai komponen yang mempunyai hubungan fungsional

dan berinteraksi secara dinamis satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Bagaimana aktivitas dosen dalam proses belajar mengajar jawabannya

seperti terlihat dalam Tabel 4.5.

Dari Tabel 4.5. tersebut dapat dilihat jawaban yang diberikan dosen tentang

aktivitasnya selama proses belajar mengajar berlangsung. Sebanyak 7 (tujuh)

orang dosen memberikan jawaban (4) sering sekali menjelaskan tujuan di awal

perkuliahan,dan 2(dua) orang dosen menyatakan (3) sering, yang menyatakan (2)

kadang-kadang menjelaskan tujuan di awal perkuliahan kepada mahasiswa hanya

1 (satu) orang dosen. Dalam Tabel 4.5. terlihat bahwa jawaban dosen terhadap

mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang tercatum dalam silabus 4 (empat)

orang dosen menyatakan sering sekali, 3 (tiga) orang dosen memberikan jawaban

sering, dan 3 (tiga) orang dosen yang memberikan jawaban kadang-kadang

mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang tercantum dalam silabus.

Page 10: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

130

Tabel 4.5 Aktivitas Dosen dalam Proses Belajar Mengajar

Aspek Alternatif Jawaban Aspek

0 1 2 3 4 Menjelaskan tujuan pada awal kegiatan belajar mengajar

1 2 7

Mengajarkan materi sesuai dengan urutan yang tercantum dalam silabus.

3 3 4

Memberikan gambaran secara umum terhadap materi yang akan dikuliahkan.

2 2 2 4

Mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa tentang apa yang akan dikuliahkan.

3 3" 4

Menjelaskan konsep-konsep materi yang akan dikuliahkan.

2 8

Memberikan contoh-contoh yang ada hubungan dengan materi bahasa Arab.

2 2 6

Menggunakan media sebagai alat bantu 5 5 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan pendapat.

10

Menanyakan kepada mahasiswa tentang pengetahuannya terhadap materi bahasa Arab yang dikuliahkan.

2 4 4

Mengulangi aspek-aspek yang dianggap penting berdasarkan materi bahasa Arab yang dikuliahkan

1 4 5

Mengulangi kaidah-kaidah /qawaid yang berlaku dalam materi bahasa Arab yang dikuliahkan

3 3 4

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya.

3 7

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang sedang dikuliahkan

1 3 6

Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghubungkan materi kuliah dengan pengetahuan yang dimilikinya.

3 3 4

Memanfaatkan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran sehari-hari.

3 2 5

Memberikan tugas kepada mahasiswa sesuai dengan materi yang dikuliahkan

2 3 5

Mendiskusikan tugas yang dikerjakan mahasiswa di kelas.

3 3 2 2

Memberikan umpan balik berdasarkan tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa

4 3 2 1

Keterangan : 0 = Tidak pernah ( 0 - 20%) 3 = sering (61 - 80%) 1 = Jarang (21 -40%) 2 = kadang-kadang ( 41 - 60% ) 4 = sering sekali (80 - 100%)

Page 11: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

131

Seharusnya dosen memberikan gambaran secara umum terhadap materi

yang akan dikuliahkan. Diperoleh data dari jawaban yang ditulis dosen dalam

angket sebagaimana yang terlihat dalam Tabel 4.5 diatas, sebanyak 4 (empat)

orang dosen sering sekali melakukannya, 2 (dua) orang dosen menyatakan sering,

dan 2 (dua) orang dosen yang menyatakan kadang-kadang, dan 2 (dua) orang

dosen jarang memberikan gambaran secara umum materi yang akan dikuliahkan. .

Ditinjau dari aspek inovasi terlihat jawaban dari dosen bahwa 5 (lima)

orang dosen tidak pernah menggunakan media pembelajaran atas inisiatif sendiri,

dan 5 (lima) orang dosen menyatakan jarang menggunakan media pembelajaran

atas inisiatif sendiri. Dapat dikatakan bahwa dosen kurang memiliki semangat

inovasi. Bila diamati jawaban yang diberikan dosen pada angket cenderung

kearah yang lebih baik. Akan tetapi jika dibandingkan dengan hasil observasi

kelas terlihat ada perbedaan, hampir semua dosen tidak menginformasikan tujuan

pengajaran di awal perkuliahan. Diantara dosen ada yang membuka perkuliahan

dengan bercerita tentang dirinya dan sesuatu hal yang sedang hangat diberitakan

saat itu sehingga jam kubah terpakai untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Dapat

dipahami karena dosen tidak punya satuan acara perkuliahan, sehingga efesiensi

waktu tidak dapat mereka kontrol. Perihal dosen untuk mengetahuai penguasaan

mahasiswa terhadap mata kuliah yang diajarkannya, hampir semuanya

memberikan jawaban kearah positif yaitu 4 (empat) orang dosen menyatakan

sering dan 4 (empat) orang dosen menyatakan sering sekali dan hanya 2 (dua)

orang dosen yang kadang-kadang mengajukan pertanyaan terhadap penguasaan

mahasiswa dalam mata kuliah yang diajarkan. Bila dihubungkan dengan hasil

Page 12: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

132

pengamatan kelas tidak seorang dosenpun yang melakukan hal tersebut. Dengan

cara seperti demikian ini terkesan dosen tidak melihat perbedaan individual

mahasiswa. Tidak seorang dosenpun yang meminta mahasiswa untuk mengungkap

kembali materi yang sudah disajikan, dan hanya 2 (dua) orang dosen yang

memberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang disajikan dan 2 (dua) orang

dosen yang memeriksa tugas yang diberikan dan mendiskusikannya di depan

kelas.

4.1.3. Kinerja Dosen.

Untuk memperoleh profil kinerja dosen, dikumpulkan data melalui

pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang ditujukan kepada dosen dan mahasiswa.

Diperoleh jawaban dari dosen terhadap tujuannya memberi kuliah yaitu 5 orang

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, 2 (dua) orang dosen

menyatakan melaksanakan tugas sebagai pegawai, dan 2 (dua) orang dosen

menyatakan mengubah tingkah laku mahasiswa, 1 (satu) orang dosen memberikan

jawaban bahwa tujuannya memberi kuliah adalah mentransfer ilmu pengetahuan

kepada mahasiswa.

Cara dosen memahami tujuan memberi kuliah akan berdampak terhadap

tugasnya dalam proses belajar mengajar. Dari data yang dikumpulkan melalui

angket yang disebarkan kepada dosen diperoleh jawaban dari 6 (enam) orang

dosen berpendapat bahwa tugasnya dalam kegiatan belajar mengajar merupakan

suatu kewajiban yang harus dilakukan, dan 3 (tiga) orang dosen menyatakan

kesempatan untuk mengembangkan professi, dan 1 (satu) orang dosen yang

Page 13: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

133

memberikan jawaban bahwa tugasnya dalam proses belajar mengajar adalah

pekerjaan yang rutin dilakukannya.

Kinerja dosen dapat dipandang positif terhadap tujuannya memberi kuliah

dan tugasnya dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun pandangan dosen

terhadap tujuan mengajar sangat positif namun kinerja dosen masih dianggap

kurang efektif. Jawaban yang diberikan oleh 5 (lima) orang dosen bahwa mereka

sudah merasa puas dengan penguasaan materi yang akan diajarkannya dengan

alasan sudah mengajar lebih dari 15 (lima belas) tahun, dan 5 (lima) orang dosen

yang menyatakan belum merasa puas dengan penguasaan materi dan mereka

berpendapat perlu adanya penyegaran bagi para dosen bahasa Arab.

Untuk memperkuat penguasaan materi dan memperbaiki cara mengajar

dosen melakukan dengan cara membaca buku berdiskusi dengan sesama dosen

mata kuliah bahasa Arab dan mengikuti lokakarya. Dari jawaban yang diberikan

dosen dalam angket dapat dikatakan bahwa sebagian dosen menyadari kekurangan

mereka terhadap penguasan materi dan terkesan mereka masih mau berusaha

untuk meningkatkan kinerjanya sebagai tenaga pengajar.

Kinerja dosen dalam pandangan mahasiswa ketika proses belajar mengajar

berlangsung 50 orang mahasiswa (71,42%) menyatakan di awal perkuliahan dosen

tidak memberikan informasi tentang tujuan materi yang akan diajarkan. Hampir

semua mahasiswa 60 orang (85,71 %) menyatakan bahwa tidak ada tugas yang

harus dikerjakan di rumah, dan seluruh mahasiswa menyatakan tidak ada diperiksa

dan dijelaskan jika terdapat kesalahan. Hal ini agak berbeda dengan jawaban yang

Page 14: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

134

diberikan dosen yang menyatakan kadang-kadang, sering dan sering sekali

memberikan tugas serta memeriksa dan mendiskusikan tugas tersebut.

Pemahaman dosen tentang bahasa Arab sangat baik, semua dosen

memandang bahwa bahasa Arab merupakan bahasa umat Islam dan alat untuk

menggali ilmu agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadist nabi serta

buku-buku yang ditulis dengan teks Arab. Pernyataan ini didukung oleh pendapat

dosen bahwa mata kuliah bahasa Arab adalah mata kuliah yang wajib dikuasai

oleh seluruh mahasiswa IAIN, Kesadaran yang cukup tinggi terhadap bahasa

Arab sebagai mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa IAIN

kurang diikuti oleh pemahaman terhadap pembelajaran bahasa Arab. Hampir

semua dosen menyatakan bahwa mahasiswa tidak dikelompokkan berdasarkan

kriteria lulusan SMU dan Madrasah. Alasan ini memperlihatkan kurangnya

pemahaman dosen dalam mengelola kelas yang merupakan kinerja profesi tenaga

pengajar meskipun demikian dosen masih mau diajak berinovasi sehingga

memungkinkan untuk memperkenalkan model pembelajaran bahasa Arab

memanfaatkan multimedia dalam mengimplementasikan kurikulum bahasa Arab

dengan tujuan memperbaiki kualitas pembelajaran yang sedang berlangsung.

4.1.4. Aktivitas Belajar Mahasiswa

Untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas mahasiswa, data

dikumpulkan melalui pertanyaan yang dituangkan dalam angket yang disebarkan

kepada mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang yang terpilih sebagai sampel survai

awal, dan melalui pengamatan aktivitas kelas. Jumlah angket yang disebarkan

Page 15: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

135

sebanyak 70 buah dan semua mahasiswa mengembalikannya dan angket tersebut

layak dianalisis lebih lanjut.

Pertanyaan yang diajukan dalam angket mengenai pendapat mahasiswa

tentang kuliah 35 orang mahasiswa (50%) menyatakan pergi kuliah itu

menyenangkan karena dapat memperoleh ilmu yang banyak, 20 orang mahasiswa

(28,57%) menyatakan menyenangkan karena dapat berkumpul dengan teman, 15

orang mahasiswa (21,42%) menyatakan tidak menyenangkan karena banyak dosen

yang kurang professional.

Pertanyaan tentang tujuan mahasiswa kuliah adalah 50 orang mahasiswa

(71,43%) menjawab ingin belajar, 20 orang mahasiswa (28,57%) memberikan

jawaban ingin mengembangkan bakat. Jawaban terbanyak yang dipilih mahasiswa

tentang tujuan kuliah adalah ingin belajar (71,43% ) menunjukkan bahwa kampus

adalah tempat belajar/kuliah. Hal ini didukung oleh jawaban mahasiswa terhadap

aktivitas mereka di kampus yaitu membuat mahasiswa lebih mempunyai sikap dan

kompetensi ilmiah.

Mahasiswa wajib mengambil mata kuliah bahasa, mata kuliah bahasa yang

disenangi mahasiswa 40 orang (57,14%) menyukai bahasa Indonesia dengan

alasan mudah dimengerti, 28 orang (40%) menyenangi bahasa Inggeris dengan

alasan banyak manfaatnya, 2 orang (2,85%) yang senang dengan bahasa Arab

dengan alasan banyak manfaatnya.

Ketika diajukan pertanyaan terhadap mata kuliah mana mahasiswa tidak

merasa senang, 50 orang (71,43%) memberikan jawaban mata kuliah bahasa Arab

dengan alasan sulit untuk dimengerti dan terlalu banyak yang harus dihafal, 20

Page 16: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

136

orang mahasiswa (28,57%) menjawab mata kuliah bahasa Inggris dengan alasan

sulit untuk dimengerti.

Mahasiswa bukan hanya belajar di kampus tetapi juga harus belajar di

rumah, 60 orang mahasiswa (85,71%) menyatakan belajar bahasa Arab di rumah

kurang dari satu jam setiap harinya, dan 15 orang mahasiswa (21,42%) belajar

bahasa Arab satu sampai dua jam setiap minggu, tidak seorang mahasiswapun

yang belajar bahasa Arab lebih dari dua jam setiap hari di rumah. Mahasiswa

diminta untuk memberikan pendapatnya tentang aktivitas dosen bahasa Arab

dalam menyampaikan materi hal ini dapat dilihat dalam Tabel 4.6. berikut ini:

Tabel 4.6. Pendapat Mahasiswa Terhadap Dosen dalam Menyampaikan

Materi

Ya Kadang-kadang

Tidak

Apakah saudara mengerti tentang materi yang disajikan dosen?

20 (28,57%)

50 (71,43%)

Apakah dosen saudara memberikan kesempatan untuk bertanya bila ada materi yang kurang saudara pahami ?

35 (50%)

20 (28,57%)

15 (21,42%)

Apakah dosen mengemukakan lebih dulu materi apa yang akan dikuliahkan?

40 (57,15%)

30 (42,85%)

Apakah dosen memberikan contoh-contoh sampai saudara mengerti tentang materi kuliah?

29 (41,43%)

41 (58,57%)

Apakah dosen memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah?

20 (28,57%)

10 (14,28%)

40 (57,14%)

Apakah tugas-tugas tersebut diperiksa dan diberikan penjelasan bila ada kesalahan?

2 (2,86%)

68 (91,14%)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 50 orang mahasiswa (71,43%)

menyatakan tidak mengerti tentang materi yang disajikan oleh dosen, dan 20 orang

mahasiswa (28,57%) menyatakan kadang-kadang mengerti.

Page 17: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

137

Pendapat mahasiswa terhadap kesempatan bertanya yang diberikan oleh

dosen kepada mahasiswa 35 orang (50%) memberikan jawaban ya, dan 20 orang

(28,57%) memberikan jawaban kadang-kadang, dan 15 orang mahasiswa (21,42%)

menjawab tidak. Apakah dosen mengemukakan lebih dulu materi apa yang akan

dikuliahkan 40 orang mahasiswa (51,15%) menyatakan kadang-kadang dan 30

orang mahasiswa (42,85%) menyatakan dosen tidak memberi tahu materi apa yang

akan dikuliahkan. Pertanyaan terhadap pemberian contoh-contoh dalam materi

perkuliahan 29 orang mahasiswa (41,43%) menyatakan kadang-kadang dan 41

orang mahasiswa (58,57%) menjawab tidak.

Sehubungan dengan pemberian tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan

dosen kepada mahasiswa 20 orang mahasiswa (28,57%) menyatakan ada dan 10

orang mahasiswa (14,28%) menyatakan kadang-kadang ada tugas dan 40 orang

mahasiswa (57,14%) menyatakan tidak ada tugas atau pekerjaan rumah dari dosen.

Tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan dosen menurut 68 orang mahasiswa

(91,14%) tidak diperiksa dan tidak diberi penjelasan bila terjadi kesalahan, hanya 2

orang mahasiswa (2,86%) yang menyatakan kadang-kadang dosen memeriksa

pekerjaan rumah dan memberikan penjelasan bila terdapat kesalahan.

Bila dilihat hasil belajar mahasiswa pada ujian akhir semester II tahun

akademik 2004 - 2005 lebih dari separoh mahasiswa mendapat nilai C, D, E, dan

bahkan 170 orang mahasiswa tidak mengikuti ujian. Rekapitulasi nilai ujian akhir

semester II tahun akademik 2004- 2005 dapat dilihat dalam Tabel 4.7.

Page 18: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

138

Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Semester II Mahasiswa Tahun Akademik 2004-2005

No FAK/JUR Jtnl.Mhs A B C D E Tidak Ujian

1. FAK. ADAB; JURS. BSA 17 3 2 3 2 - 7

BSI 22 1 1 2 4 3 n SPI 8 - 2 1 1 - 4

Jumlah 47 4 5 6 7 3 22

2. FAK. DAKWAH JURS. KPI 19 3 4 2 2 1 7

BPM 5 - 3 2 1 - 1 MDI 16 - 1 3 5 7 PMI 4 - 3 3 - - -

Jumlah 44 3 7 10 8 1 15

3. FAK. SYARIAH JURS. AS 72 13 17 12 3 11 16

PHM 21 4 9 2 1 2 3 El 25 - 6 9 1 4 5 M 99 17 36 7 13 8 18 JS 49 6 12 16 1 12 2

Jumlah 266 40 80 46 19 37 44

4. FAK. TARBIYAH JURS. PAI 237 57 62 57 21 9 31

PBA 60 34 9 6 1 1 9 KI 44 4 4 19 10 6 1 BI 111 16 25 29 7 7 27 MT 101 30 23 25 8 2 13 IPA 26 7 6 4 5 2 2 IPS 22 1 2 7 4 5 3

Jumlah 601 149 133 147 56 32 86 5 F AK. USHULUDDIN

JURS. AF 8 1 - 1 1 3 2 PA 2 - 1 - 1 - -TH 11 7 2 1 - 1 -TPI 11 6 - 2 2 - I Jumlah 32 14 3 4 4 4 3

Jumlah Total Mhs 990 210 226 213 94 77 170

Page 19: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

4.1.5. Kondisi Lingkungan, Sarana dan Fasilitas

Lokasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol yang dijadikan

tempat penelitian berada di kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Untuk

menjaga keamanan, kampus diberi pagar pembatas sehingga ada batas antara

kampus dengan lingkungan di luar kampus. Kondisi kampus dapat dikatakan

dibawah garis minimal untuk sebuah lembaga pendidikan namun IAIN Imam

Bonjol terus berupaya mengembangkan pembangunan setiap tahun.

Berdasarkan observasi bahwa untuk pembelajaran bahasa, IAIN Imam

Bonjol Padang telah membentuk Unit Pembinaan Bahasa dengan SK Rektor

Nomor IN/8/PP.00.9/232/205. Unit Pembinaan Bahasa adalah unsur penunjang

teknis sebagian tugas IAIN mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan

pembelajaran bahasa yang dibangun diatas tanah seluas 800 meter persegi dengan

bentuk bangunan berlatai II kondisi baik. Dalam melaksanakan tugas Unit

Pembinaan Bahasa mempunyai fungsi:

1. Penyusunan dan pelaksanaan program kerja dan rencana kegiatan Unit

Pembinaan Bahasa.

2. Pelaksanaan dan pengembangan suasana belajar dan proses

pembelajaran.

3. Pelaksanaan registrasi dan her-registrasi mahasiswa.

4. Pembinaan tenaga dosen dalam pengembangan bahasa.

5. Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama dengan semua unsur pelaksana

di dalam dan di luar lingkungan IAIN

6. Pelaksanaan penetapan dosen pengajar di Unit Pembinaan Bahasa.

Page 20: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

140

7. Penyampaian laporan kepada Rektor.

Unit pembinaan bahasa ini dipimpin oleh seorang kepala, dibantu oleh

seorang sekretaris dan koordinator bidang bahasa Indonesia, koordinator bidang

bahasa Inggris, dan koordinator bidang bahasa Arab, serta dosen-dosen. Kepala

Unit Pembinaan Bahasa mempunyai tugas memimpin, melaksanakan, dan

mengembangkan pembelajaran bahasa di IAIN Imam Bonjol Padang. Sekretaris

Unit Pembinaan Bahasa mempunyai tugas: membantu Kepala Unit Pembinaan

Bahasa dalam memimpin dan mengkoordinasikan administrasi pelaksanaan dan

pengembangan pembinaan bahasa serta menyiapkan perumusan pembinaannya,

penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta menyiapkan

penyusunan laporan Unit Pembinaan Bahasa.

Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi:

1. Penyusunan konsep sebaran mata kuliah pembinaan bahasa.

2. Penyiapan data base perkembangan prestasi akademik mahasiswa.

3. Penginventarisasian dan mendokumentasikan nilai ujian semester yang

asli dari dosen.

4. Penyiapan data mahasiswa berprestasi.

5. Pemberian pelayanan administrasi akademik.

6. Pemprosesan surat masuk dan keluar yang terkait dengan Unit

Pembinaan Bahasa.

7. Pelaksanaan penilaian prestasi dan prose penyelenggaraan kegiatan

penyusunan laporan.

Page 21: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

141

Koordinator Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab mempunyai tugas masing-

masing: Melaksanakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang

bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Melaksanakan dan mengembangkan suasana

belajar dan proses pembelajaran serta membina dosen, dan mahasiswa. Dalam

melaksanakan tugasnya, para koordinator mempunyai fungsi:

1. Penyusunan pelaksanaan program kerja dan kegiatan bidang bahasa

Indonesia, Inggris dan bahasa Arab.

2. Pelaksanaan dan pengembangan suasana belajar dan proses pembelajaran

pembinaan bahasa. Indonesia, Inggris dan Arab.

3. Pembinaan tenaga dosen dalam pengembangan bahasa Indosesia, Inggris

dan bahasa Arab.

4. Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama dengan unsur pelaksana di

dalam dan di luar lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang dalam bidang

pengembangan bahasa.

5. Penyiapan pelaksanaan penetapan dosen, pengajar di pembinaan bahasa.

6. Perencanaan dan pengkoordinasian serta penjadwalan pembelajaran,

UTS, UAS, ujian komprehensif dan kegiatan pembelajaran lainnya di

bidang bahasa Indosesia, Inggris dan bahasa Arab.

7. Memecahkan masalah yang timbul dalam kegiatan pembinaan bahasa

Indonesia, Inggris dan bahasa Arab.

Pertanyaan yang diajukan kepada dosen berkaitan dengan ruang kuliah

semua dosen menyatakan ruang kuliah cukup memadai, begitu juga dari pihak

mahasiswa menyatakan hal yang sama. Sehubungan dengan kelengkapan media

Page 22: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

142

pembelajaran baik dosen maupun mahasiswa semuanya menyatakan media yang

ada belum dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar bahasa Arab.

Menurut semua responden baik dari mahasiswa maupun responden dari dosen

bahwa kondisi lingkungan tidak mendukung untuk tercapainya keberhasilan

belajar mengajar bahasa Arab karena bahasa Arab belum dijadikan sebagai bahasa

pengantar di kampus

4.2. Pengembangan Model

Pengembangan model pembelajaran memanfaatkan multimedia dalam

penelitian ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan IAIN

Imam Bonjol Padang. Pada bagian ini dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan

model pembelajaran memanfaatkan multimedia yang dikembangkan, langkah-

langkah dalam pengembangan model, serta bentuk akhir model pembelajaran

memanfaatkan multimedia.

4.2.1 Model Pembelajaran Memanfaatkan Multimedia yang Dikembangkan

Pengembangan model pembelajaran memanfaatkan multimedia dalam

proses belajar mengajar bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan

motivasi, memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi belajar eksperimental,

konsisten dengan belajar yang berorientasi kepada peserta didik, dan memandu

agar belajar lebih baik (Davies, Crowther dalam Suyanto; 2003). Efesiensi

merupakan salah satu ciri utama dari suatu model. Model pembelajaran ini

dikembangkan untuk mata kuliah bahasa Arab dan bertujuan untuk memperbaiki

Page 23: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

143

kualitas pembelajaran terutama dalam aspek gramatikal. Model ini dikembangkan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan, dan mengacu kepada

tuntutan kurikulum Nasional mata kuliah bahasa Arab untuk IAIN di Indonesia.

Model pembelajaran memanfaatkan multimedia ini baru diperkenalkan

sekitar tahun 1990-an dan model ini menjadi sangat menarik karena sistem

multimedia mampu menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang

mengombinasikan teks, gTafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan

Linda, 2001) dan mampu menggabungkannya dalam satu software komputer.

Multimedia mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh

media lain yaitu: 1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan

kemudahan umpan balik. 2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar

dalam menentukan topik proses belajar. 3) Multimedia memberikan kemudahan

kontrol yang sistematis dalam proses belajar (Munir, 2001)

Pada posisi ini pengembangan model pembelajaran memanfaatkan

multimedia merupakan suatu inovasi dalam rangka memacu motivasi belajar yang

dapat memberikan penjelasan yang lebih baik dan lengkap terhadap gramatika

bahasa Arab, serta dapat memberikan kemudahan untuk mengulang pelajaran

secara individual, menekankan penguasaan kemampuan. Kata kunci yang

digunakan adalah multimedia sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

4.2.2 Langkah-Langkah Pengembangan Model.

Untuk mengembangkan model pembelajaran memanfaatkan multimedia ini

ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Page 24: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

144

Pertama, Mengkaji kurikulum.

Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan, karena kurikulum

merupakan aspek yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil pendidikan.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19

menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia ataupun

binatang, yang memiliki susunan anatomi tertentu. Unsur atau komponen-

komponen dari anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah: tujuan, isi atau

materi, proses atau system penyampaian dan media, serta evaluasi. Keempat

komponen tersebut berkaitan erat satu sama lainnya (Syaodih, 1997: 102) Lebih

lanjut dijelaskannya bahwa kurikulum memiliki kesesuaian isi dengan tujuan,

proses sesuai dengan isi dan tujuan, evaluasi sesuai dengan proses, isi, dan tujuan

kurikulum.

UUSPN No 20 Tahun 2003 pasal 37 ayat 2 menegaskan bahwa kurikulum

pendidikan tinggi wajib memuat: a. pendidikan agama; b. pendidikan

kewarganegaraan; dan c. bahasa. Kemudian pada pasal 38 ayat 3 dijelaskan

bahwa kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang

bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap

program studi.

Page 25: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

145

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan nasional telah memberikan muatan bahasa dalam kurikulumnya. Salah

satu mata kuliah bahasa yang diberikan adalah mata kuliah bahasa Arab yang

berlaku bagi semua mahasiswa dari seluruh fakultas dan semua jurusan program

SI. Mata kuliah bahasa Arab ini diberi bobot 6 SKS. Tujuan dari mata kuliah

bahasa Arab ini adalah mengantarkan mahasiswa mengetahui seluk beluk bahasa

Arab, khususnya aspek gramatikal. Diharapkan setelah mengikuti mata kuliah ini

mahasiswa memiliki kemampuan dasar untuk memahami teks berbahasa Arab,

membaca dengan baik dan benar, menganalisis kata, struktur kalimat dan lain-lain.

Mata kuliah bahasa Arab ini mempunyai 42 topik bahasan yang harus diajarkan

dosen dan diterima oleh mahasiswa dengan bobot 6 SKS. Topik-topik tersebut

adalah sebagai berikut:

(1). Muqaddimah

(2). Pembagian kalimat

(3). Macam-macam jumlah

(4). Al-I'rab dan al-bina.

(5). Macam-macam fiil

(6). Al-madhi dan al-mudhari' dan al-amru

(7). Fiil Mutaaddi

(8). Fiil lazim

(9). Al-maklum dan al-majhul

(10). As-shahih dan al-muktal

(11). Fiil jamid

Page 26: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

(12). Fiil mutasharrif

(13). Fiiltaajjub

(14). Fiil madhi

(15) Nun taukid berserta fiil

(16). Isim dan macam-macamnya

(17). Maushuf danshifatnya

(18). Muzakkar dan muannats

(19). Macam-macam dhamir

(20). Asmaaul isyarah

(21). Asmaaul maushulah

(22). Asmaaul istifhaam

(23). Al-makrifah dan an-nakirah

(24). Al-muqtaran dengan "AL"

(25). Al-munada al-maqshud

(26). Macam-macam mashdar

(27). Ismul fail

(28). Ismul maful

(29). As-shifatul musyabahah

(30). Ismu at-tafdhiil

(31). Ismu az-zaman dan ismu al-makan

(32). Ismu al-alat

(33). Macam-macam jamak

(34).Kaana dan saudaranya

Page 27: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

147

(35). Inna dan saudaranya

(36). Mashdar sharih dan mashdar muawwal

(37). Al-maf ul bih

(38) Al-maf ul muthlaq

(39). Al-maf ul li ajlihi

(40). Al-maf ul fih

(41). Al- maf ul maah

(42). Al-idhafah.

Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran gramatikal atau qawaid yang

meliputi isim, fi'il, dan huruf yang dipersiapkan untuk mahasiswa pemula pada

semester I dengan bobot 2 SKS untuk tahap pengujian sampai terbentuknya model

yang diinginkan. Materi disadur dari topik-topik tersebut diatas kemudian

disempurnakan dan diformulasikan dalam bentuk frame-frame atau segmen-

segmen kecil dan dikemas dalam program komputer multimedia.

Kedua, Membuat skenario untuk interaksi mahasiswa (user) dengan

komputer

Interaksi user (mahasiswa) dengan komputer harus dikelola dengan baik

sehingga komunikasi melalui layar monitor yang dihadapi benar-benar

berlangsung dengan baik. Interaksi mahasiswa dengan komputer dirancang

berdasarkan prinsip- prinsip Human-Computer Interaction (HCI). Interaksi

mahasiswa dengan komputer diterjemahkan ke dalam bentuk navigasi pelacakan

informasi terstruktur, artinya pelacakan informasi sepenuhnya dikendalikan oleh

pilihan terbatas yang disediakan program. Sebelum skrip dibuat, diperlukan

Page 28: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

148

gambaran struktur program secara keseluruhan yang mungkin ditempuh dalam

kegiatan belajar walaupun pada saat program dioperasikan mahasiswa mengontrol

sendiri kegiatan belajarnya. Skenario dibuat bersifat gabungan dari segmen-

segmen kecil dari program yang hanya dapat dilakukan untuk sebuah interaksi

antara user (mahasiswa) dengan komputer. Skenario lebih bersifat sebagai

tuntunan bagi mahasiswa. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk mengendalikan kegiatan

belajarnya sendiri. Mahasiswa dapat melacak informasi dengan meloncat dari satu

topik ke topik lainnya. Sarana interaksi antara mahasiswa dengan komputer

adalah dialog. Dalam hal ini prinsip pengembangan dialog lebih berorientasi

kepada pendekatan kemampuan mahasiswa secara individual dimana materi

disusun dengan komponen grafis. Yang dimaksud dengan komponen grafis adalah

unsur piktorial seperti gambar, foto, grafik,teks, suara, dan musik.

Ketiga, Mengembangkan materi pembelajaran.

Langkah ketiga dalam pengembangan model ini adalah mengembangkan

materi pembelajaran dengan mengorganisasikan topik-topik pilihan yang akan di

jadikan untuk mencapai tujuan melalui interaksi di dalam kegiatan belajar

mahasiswa dalam bentuk segmen-segmen kecil kemudian dituangkan ke dalam

program komputer dengan model grafik yang di dalamnya terkandung makna

adanya proses dalam menelusuri tahap perkembangan pengetahuan mahasiswa.

Berbagai garis saling mengait antara konsep-konsep yang berhubungan yang

mencerminkan operasi kognitif, garis keterkaitan tersebut mencerminkan suatu

Page 29: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

149

kemungkinan operasi kognitif, yang secara sederhana dapat diartikan bahwa satu

konsep mungkin dapat dipelajari melalui konsep lain.

Untuk mengembangkan materi pembelajaran diadakan penyederhanaan

topik-topik yang ada dalam kurikulum kemudian disesuaikan dengan posisi

pengetahuan bahasa Arab dan latar belakang pengalaman mahasiswa yang sudah

teridentifikasi sewaktu survai awal dilakukan. Materi didisain dalam bentuk

segmen-segmen kecil yang membahas tentang isim, fiil dan huruf sesuai dengan

kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Arab, dan apabila dibutuhkan dikaitkan

dengan Al-Quran.

Keempat, Menyiapkan komputer dan sarana pendukung pembelajaran.

Langkah keempat, adalah menyiapkan perangkat komputer yang mampu

mengakses program multimedia yang dihasilkan. Multimedia PC merupakan

standar sisitem komputer yang menyediakan fasilitas multimedia. Sistem

komputer tersebut harus mampu mengontrol pemakaian dari beberapa media

sehingga memenuhi kriteria penyajian tampilan gambar dan suara yang cukup

memadai. Multimedia PC terdiri dari sebuah komputer yang memiliki CD-ROM

drive (singkatan dari Compact Disc-Read Only Memory, sebuah CD-ROM bisa

menyimpan sekitar 680 MB data) atau DVD drive (Digital Versatile Disc); dapat

menjalankan 8-bit dan 16-bit waveform audio recording dan playback, sistesis,

suara MIDI (Musical Instrument Digital Interface); MPEG movie watching,

dengan processor berkecepatan cukup; dan RAM (Random Access Memory) cukup

besar agar dapat memainkan dan berinteraksi dengan media ini secara real time,

serta hard disk yang cukup besar untuk menyimpan hasil multimedia yang dapat

Page 30: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

150

dibuat sendiri oleh pemakai. RAM merupakan memori utama di jantung komputer

di mana program-program multimedia berlangsung. Besarnya RAM dinyatakan

dengan MB {megabyte), (mega = juta dan byte = satuan pengukuran untuk memori

komputer). Satu byte dapat menyimpan satu karakter, dan satu megabyte dapat

menyimpan satu juta karakter. Walaupun sejumlah program bisa dioperasikan

dengan RAM kecil namun siapa saja yang ingin menekuni multimedia harus

memiliki komputer minimal dilengkapi RAM 48 MB. Processor merupakan otak

dari komputer, yaitu komponen dimana hitungan dan bermacam keputusan dibuat..

Kecepatan processor dinyatakan dengan MHz (megahertz). Mega berarti juta

sedangkan hertz adalah satu putaran per detik. Makin kuat processor maka

semakin cepat respon komputer. Harddisk merupakan alat-simpan magnetik yang

digunakan untuk menyimpan program dan data komputer. Sama hal dengan

RAM, besarnya harddisk dinyatakan dengan megabyte, atau gigabyte atau giga.

Satu gigabyte sama dengan seribu megabyte. Makin besar harddisk, semakin

banyak program dan data yang dapat disimpan komputer. Multimedia PC harus

mempunyai harddisk minimal 640 megabyte.

Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

dengan komputer yang sudah ada di lapangan yaitu komputer dengan processor

Pentium III450 MHz, operating system Windows XP Professional, RAM 128 MB,

Hard Disk Drive 1 GB, VGA 64 MB/64 Bit Direct X 8.0, Display 1024 x 768,

colour 32 Bit, CD ROM 52 x Max, Sound Card, Speaker, Keyboard, dan Mouse.

Spesifikasi komputer yang direkomendasikan adalah komputer dengan Processor

Pentium 4-2 GHz, Opperating System Windows XP Professional Sp2 dengan RAM

Page 31: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

151

256MB, Hard Disk Drive 4 GB, VGA 128/x 768 Bit Direct X 8.0 Display 1024x

768, Colour 32 Bit, CD ROM52x Max, Sound Card, Speaker, Keyboard, Mouse.

4.23 Bentuk Akhir Model

Setelah uji coba sebanyak tiga kali dan dianggap model sudah

dimplementasikan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan baik maka uji coba

dihentikan. Ditinjau dari faktor pendukung yang menunjukkan perkembangan

kearah yang positif maka kerangka dan bentuk akhir model adalah sebagai

berikut:

Bagan 4.1. Kerangka Model Pembelajaran Bahasa Arab dengan Multimedia

Page 32: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

152

BENTUK MODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN MEMANFAATKAN MULTIMEDIA

Disain: a. Tujuan Pembelajaran :

Karakteristik tujuan mengacu kepada tujuan kurikulum. Tujuan pembelajar khusus (TPK) yaitu mampu menganalisis teks dalam bahasa Arab, menerjemah dan menyusun kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Arab.

b. Materi : Ruang lingkup materi mencakup seluk beluk-beluk isim, fiil dan huruf, serta pola kalimat dalam bahasa Arab.Materi dikemas dalam CD- Komputer.

c. Strategi Pembelajaran: (1) Memposisikan interaksi mahasiswa dengan komputer atau tahap pengenalan. (2) Penyajian materi presentasi yang terdiri dari:

halaman utama, halaman pendahuluan, halaman kuliah, halaman penutup. (3) Respon mahasiswa yaitu dengan cara menelusuri informasi melalui daftar

indeks, menelusuri informasi menggunakan peta isi, keluar setiap saat dari posisi terakhir dan kembali ke indeks, atau meloncat ke depan atau ke belakang.

(4) Pemberian feed back terhadap respon. (5) Penutup.

d. Evaluasi:

Dikembangkan dalam bentuk tes tertulis kombinasi bentuk essay dan obyektif.

Implementasi: a. Interaksi mahasiswa dengan komputer

Dosen membawa mahasiswa ke laboratorium komputer dan mengkond isikan interaksi dengan komputer

b. Pengenalan Program diperkenalkan kepada mahasiswa..

c. Presentasi Materi Mahasiswa diberi kesempatan menelusuri informasi selama 90 menit

d. Respon Mahasiswa Mahasiswa mengatur sendiri strategi belajarnya

e. Pemberian Feedback Terhadap Respon Komputer memberikan umpan balik sesuai dengan permintaan mahasiswa.

f. Penutup

Memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengulang apabila diperlukan.

Evaluasi: Pertanyaan tes dibuat dalam lembaran khusus dengan bentuk essay dan obyektif yang dilakukan mahasiswa dalam laboratorium (pretest) dan dalam kelas (posttest)

Page 33: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Secara terinci model meliputi hal-hal sebagaimana berikut:

• Rasional

• Tujuan

• Sasaran

• Pengembangan Disain Pembelajaran

• Strategi Pembelajaran

• Media

• Pengembangan Alat Evaluasi Hasil belajar

Rasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Pasal 1 ayat 1). Dalam hal ini

metodologi belajar mengajar tentu harus disesuaikan dengan menggugah

keinginan untuk mencari dan terus mencari, para dosen dirangsang untuk

terus menerus mengembangkan kemampuan akademiknya, baik dalam riset

maupun dalam mengorganisasi serta menyampaikan kuliah (Tilaar, 1999).

Artinya guru dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang

sangat strategis. Hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang RI Nomor 14

Tahun 2005 tentang guru dan dosen menjelaskan bahwa kedudukan dosen

Page 34: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

154

i

j

sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dosen

1 serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sejalan dengan fungsi tersebut,

kedudukan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan

sistem pendidikan nasional dan mewujudkankan tujuan pendidikan nasional,

yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman

dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi model

pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia adalah untuk

memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat belajar tata bahasa

Arab secara optimal serta bisa mencapai tingkat penguasaan bahan pelajaran

yang dipelajarinya. Melalui penguasaan tata bahasa Arab ini kemudian

diharapkan dapat dicapai tujuan kurikulum bahasa Arab dan tujuan

perguruan tinggi ini sampai kepada tujuan pendidikan nasional.

Sasaran

Model pembelajaran bahasa Arab dengan multimedia yang

dikembangkan melalui penelitian ini ditujukan untuk diimplementasikan

pada jenjang pendidikan tinggi khususnya bagi mahasiswa yang berlatar

belakang pendidikan umum di IAIN. Dengan demikian sasaran yang dituju

dalam implementasi model pembelajaran ini adalah.

Page 35: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

155

1) Mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan umum atau berasal dari

SMU dan SMK dapat ditingkatkankan prestasi belajar bahasa Arabnya

terutama dalam aspek gramatika atau qawatd.

2) Dosen bahasa Arab sebagai ujung tombak dan praktisi terdekat

pengembang kurikulum di kelas dapat memperbaiki kinerjanya

sehingga kualitas pembelajaran dapat dipertanggungjawabkan sebagai

bagian dari tugas tenaga edukatif dan profesionalitas dosen.

3) Proses pembelajaran sebagai rangkaian dari implementasi kurikulum

dapat diarahkan untuk mencapai tujuan kurikulum mata kuliah bahasa

Arab di IAIN.

Pengembangan Disain Pengajaran

(1) Disain pembelajaran disusun secara sistematis dan terstruktur.

(2) Bahan disusun dalam bentuk frame dikemas dalam software

pembelajaran

(3) Metode dan penggunaan media diarahkan kepada belajar mandiri

(4) Evaluasi disusun dalam bentuk tes obyektif dan essay secara tertulis.

(5) Disain pembelajaran disusun oleh tim khusus (ahli) termasuk dosen

bahasa Arab dalam bentuk CD-Komputer

(6) Pelaksanaan pembelajaran berorientasi kepada belajar mandiri

(7) Materi disajikan kepada mahasiswa dengan media komputer di dalam

laboratorium komputer.

(8) Mahasiswa mempelajari frame demi frame

Page 36: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

156

(9) Dengan sistem umpan balik yang langsung, mahasiswa direspon

apakah akan kembali ke belakang atau meloncat ke depan.

(10) Kemudian siswa mempelajari frame selanjutnya, dan penguatan

hubungan stimulus-respons (frame-jawaban) diulang terus sampai

selesai program.

Strategi Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan implementasi disain pengajaran.

Dalam model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia

ini prosedur pembelajaran dimulai dengan membawa mahasiswa ke

laboratorium komputer. Implementasi disain diawali (1) memposisikan

interaksi mahasiswa dengan komputer (2) tahap pengenalan (3) penyajian

materi presentasi (4) respon mahasiswa yaitu dengan cara menelusuri

informasi melalui daftar indeks, menelusuri informasi menggunakan peta isi,

keluar setiap saat dari posisi terakhir dan kembali ke indeks, atau meloncat

ke depan atau ke belakang sesuai dengan keinginan, dan akhirnya melacak

kembali alur belajar melalui urutan materi. (5) pemberian feed back terhadap

respon (6) penutup, memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk

mengulang apabila dibutuhkan.

Evaluasi dilakukan pada awal pembelajaran (pretest) dan setiap

pembelajaran berakhir (posttestt). Evaluasi terhadap pencapaian hasil belajar

dilihat dari hasil posttestt yang dilakukan secara tertulis dengan integrasi

bentuk obyektif dan essay. Strategi pembelajaran dapat dilihat dalam

halaman berikut:

Page 37: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...
Page 38: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...
Page 39: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

6. Halaman Kuliah

Page 40: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

160

7. Halaman Kuliah >Isim

••'rogrci'i Interaktif

Bchasa Arab

j . V i j - a V i _ j > s j j.Pi -'A'r?

Page 41: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim

Bahasa Arab

i Pembagian Is im

Diljnfju dûn 5f^ i jenisnya iüim d£pj l dibedakan anbra kiU benda Cgl-.i-ljkr dün fcato bendj pertnipifjn. > <iri£ lazim di-.i;t>ur

j ~jT,rT>.MEijnnj;-

Contoh pembagian is im

menjadi I s im M u a k k u ?

dan Is im M u a n n j K »

l^m d i t in ju dari bentuk b i l ^n^n (errtlri d/r> i^uu i)Tii«rjd riiimniuKanT[j dan jamik

Gambaran U i m

secara keseluruhan »

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim > ïsïm Muzakkar

ProgrciS btt?"rok*if

ßahaso Arab

Isi m Muzakka r

diakhiri dengan fa rrrArbuirwh. S'amun dalam bahana Arab ada t'eberapa IsiiJi mu?.ikkaryanc diakhiri dpnrijrt Ia înjrhurhjK karena h.ird-kjfJ lfr^tnir .UviMKiJi TjTrJ'jt n jmi l , lk ] - l j h .

11 j ' tin,*-

« Bock

X

menjjd'r l&im Mu7aJ<kar

d\in Is im M u j n r i J l ï

( iamb.iran Tsim

secara keseluruhan »

Page 42: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

11. Halaman Kuliah > Isìm > Pembagian Isùn > Isìm Muannats

P r c a r c n Intt-rcklit

Sohcsci Arab

2. K i t i bpnJ j \*nj« diuunjfcan iifidjfc f i jmj peremption n'tlavpon

H di k diakhiri denar i u uiiirbutridh

_ J - . i i " M u ^ l _

Contoh pembagian Wjm

mcnj jd i ' i ^nn Mu7jkftor

dan k i m M u ari fiats

Gambaran Is i m

srcar j k w e J u - v h a r »

12. Halaman Kuliah > Isìm > Pembagian Isìm > Isim Mufrad

. P f c g i u m l'i+sr^iktif

Bahasa Aiab

» Is im Mu f rad

j t - ^ j ^ J . * i j i i r jjfi l i ^ Y ?

Kim Mufrad adaUb f c a l j b c T s d a V i n o n i c n u n i a n J ' 1 ' " t " t imbal :

Page 43: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim > Isim Mutsanna

Prcg'cm i-tieioH'f

Bahasa Arab

» Is im Mu lsann

<--i Back

X

secara keseluruhan »

Isim Miifeannsadjlah k a U W n d a yang menunjukkan arti dua atau ganda.

Cira m*mbeflt-jV. \sífa mvTsarmj addati ocupan inrn,ii"bjli j l i i dan nun auu Gambaran J s í m ya dan. nun pada i**ni mufiad.

-|¿CLXJ_L* = 0 + 1 + < - i j J j

' V * " ' 1 " " ' :

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim > Isim Jamak

Program interaktif

Échese Aiob

Ji im l^rn^k yaifn kai j benda yjflp ni en unjukkan bamak,

i»,m lum i , jd.i l'¡;j np.ir.im L , , , : U •

] T , .n ' f , \ l , l?. .kk . i r^l irn

| . í 3 j r ( j k n ' t J l i v i-rm ^ t'» I"-II[in|n4» J n J:N -ijm>L jnrn". f i l i l i mauf b* m i i l i>- "• ma* "'c g¿

i k... 11 .j k.. j U | .^ , J | .™ 1 h, I<Lf'^

J J , i l iIIL H . . J i U T H I U - J J ' 5 I < : J - u¿ n u |:THJ' T . , - ' iJ'Bjí A ' PjitoJ T H . i r Kr.u^i

G a afir. K i m

¿ecara keseluruhan »

Page 44: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim > Contoh Pembagian Isim

Bohcsa Arab

Or.mc Islam ffr; •

Orang Mukmin jTri

APA k Fercripu'a u

OiauRlr lamll .k)

OTiinR Mukmin |1M

Anak teki-lAi

OFflncIdlii-l*!.!

z'

Gafnti i i ian (51 m

seiai-D keseluruhan »

Halaman Kuliah > Isim > Pembagian Isim > Gambaran Isim

Progrcim l'ite^cktif

Bahcsc Arab

t ^ m b a ^ n I s im

d, J ' J

l.dX H W l W I f l Wh h' I I

Page 45: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Eoe* procreiti Inie'fit'Cf

Bahasa Arob / \

ï > F i ' i l « „

E S

¡F(-ÍI Mpdht-

T7ll î tubKË \ij/ptf>>

,Fi fi Ruba ¡i

18. Halaman Kuliah > Fiil > Pengertian Fiil

Pregi c-ni 'mìei c'kîif

ßclioso Arab

l*»s; ¿Ujj ¿¿¿i'} U—i' J j** i* J; ifclí" i5 JkitsJl } Til jdjl.ili kihrririh v.mt >'hi'[lun|Likkjn .irfi p'-ki"!' Irf.|\ld.i . j^lu " f k i u lerh'nl'j ik.ili

t"nJt" ar^^jüitü j —v j j — S j j ¿ ¡Jjii>ä i j'«u.1.i i mn,i IP iT ; ' . J i * J r J i k^ r , j hnn ínu ; u n i j ' - u L n J hur u! •ij.i - >pn- * J i i í , i ¿ J - I ( J I J n t r- v,iru- ,1 [--!• U. i_-11 k .N n tu ,i rl • , . .

'j J "v , U i i * ^ J j V J J W ' i " ' •* J I*. RF '

• r''h tc-rbaju ki-p.ic.r hn.i Cl h LI Mjdhi \ Jiri; k.i»j k ti j J une ntin n n i u k k-a n jrti it i .ih >ncli .'i l i i l i ru mr n i f u m di i CiKf- <l h elj Í 13 J r IvnlnL loi n | u £.1-• M j ^ n t l r>"i,i i Ji L i*i;*n h J n I J L L1 h jmir J L . I I I I I } »n|' jd.i p.ulLini 3 rfh.imFi [íF^rl'if I kirimi y* i sru'j^ii í j ' i l |Pf l.ik U I

I I »I Mu J lu 11' \. i i |i» krfjd kir j-i v,irn_ m.1 n unjuk J.-J-i -irLr -"-J-iiip dan i kJH ¿fdtjrTs; I-M I P T U f d h j n ' un rTu'inruni.ii h^nif.iE b V1 J ' - !»i"|it[.k kjn Hipa M i-f"-Li,ii d iua r i t»itn>:ik dfiir'iH-ni,! i Jnri,r.í.i i-ad.im J Plumir fer'-H'irl bi rrnnum •-.eki.H 11 'l.l.in.i.s [ï.in ri il n m J h ] ri' Lit F oajJ J l " tiu noli deni_.|ii h u r u l nur^InjrJ jin t air. j íijm f ili - rj mm i(,m M l i il A nu vit UJI k •''<• ki'Tfj ^ J U I ; rip'nuiunkl. .tu .ult p 'nnl ih rj.il u k uTl-ikukiJn

|Vl t'lE,li*l.

1 i'il JlTir ¡ni b.lrtvn lUíTiipuilVai rn jm bïrliuk ij-lïtif. \.l'itti i i i ;J N'nïiik imlilk nr.inu; k^Ju.i irfki-lJki [iriurakkm li.ipi U-.-i beni u k uilliik 'iran~ kL\'i¿,i p-rt-m p-u J u InuMnr' l S | 1. rthik iHb'ruliäi> l ' c u í u k ii'LI mf r i p jJ i lvu'uk Liiur^ j !i,iru«. nioi>cik jr.. »u,*lu n a ' j n iCjI.ik.'rll lurtOflfu

Page 46: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

J

19. Halaman Kuliah > Fnl > Wazan Fili

Program ìnteroktif \ ^ /

Borioso Arob <' ^

lV,ir,m minia TFTnbrflnp^n ritìU p.ilr>kotl

Murul" i jn j ; Jfpunjkjn » I ; J Ì r, i/.'h J J J I J I I hurul f J , h i i i i i f \<in, ddfl I^UmE littl

t>nT:rrr> hnh.n'»a A ' i b iu" i 1 a h hinvf da Litri ti'EI GtJLi kerjjnya l i ip ^"d i Ili I H Ra hirmf, 'sitiap Vafirnah haiu> niLnidllih u i 7 j n 1. rtuk RNI.rn;iLlahui rumljll f*Uj«( M I J I L I adAljh d.fil htnliik li'l) [uadhllAr"

Fi r-ildi[pn|au dan t*£i bimifnia terbi-E; L kepadj dna yjitu

Yd-ìlu krfld keri.i Alanti U vdni! fumidii b t T r u d i v a ttp> f*| Fp'it mi ilib-si^ cri-midi \\va l t ><ii[u fi'i l l a t i n i UT J r i s d b l i n l f « r i nv i J ( Ì J ri£±r fidate ac j hu'ui tambahan dan li'ti fsulal'.Vin .ITID buruf l ' Ì * n \ J Ujy d-jil adami burui Ijnibahan 1 lumi LimbjHjn ad.it J I I I T I I j -Jlu I Ì U L U ' . dniì h 111rkjIT J j ; i

" h \ i r u f

"'7. Ff'rl H n b a Y " f i . " '

Vdiiu fcaid k(?na di.iu fi'il ^dnj: ffMFiljh hfimf uva e-m^dr. i-i).

Fi'il Kuha'vii l i jurp tfTNji~ m^ii jdi dua V-ntu K u ^ V v rnui^RRJD {UtìjìIc aci-i «mbahail 1 dan RnhJTiV ma'id

L UnluV U^ib fr l i-n\a UiV lumini I . I H F U I -

20. Halaman Kuliah > Fui > Fui Madhi, mudhari & amr

Program IntercjkTif

Bohcjci Ajab

7 \EKIJ F i l i - M A I J 1 1 1 * ML L rrJAKl J DAN -\MR i / = ' jì'è

I J K Ì - I J H 1-ji.L'LLiJ

^ 1 : A.kd ijpunn J U l

Page 47: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

167

21. Halaman Kuliah > Fiil > Fiil Tsulatsi Mazid

E T N I K

Progres t o t c r G k t H \ . s

Bahasa Arob / n

>> f: ' is J '< -**Y

FJ'il T-uIdlM Vfj ? id i J i E U f M T vanv terdiri I I J T Ì fiuiu< a**!. kitCRMdii i" £- v'. in^b.iÌT v j tu, d u a alau

lift J huiuf. Pi'il Jnjjftl ini .idd i-mpJl bcjj* (1-1) itjit J j n uVpJl dikcl"rSi|Mkkjn TO<hn£,idi -. :

nK* (31 I r i t a n vallili --

1-Tsulatsi niai id wlu hun i /ad j ti^j f3 ]VhJ7qn vaitti: — " ' -

Ì V i U J f t ^ :,L ^ - Nazari : ^ . . . -V ..

T^ulor^i maVìd duj huruf jda I T I H J p ) n jzari vaini'"

- WazJn •

W A R J P ; ^

i T a z a n : ^

v T'.uIaPimazidfipj huruf rttMit{tjinvai en?m fhi waisri vj i lu : - -

• Wa j j i i -^tjt ' "

' - Waz jn : - " - J ' ' •

W a u n : ^ - * . - -

22. Halaman Kuliah > Fiil > Fiil Rufaa'iy Mujarrad

Program InTerakllf

Bahasa Arab

= > Fi il Puh., V \L | ,wu i t m*J

r» »i r,idl'JJiy Mu i jn^d artal-iti ' i J i l \ pili!* ìn^m^iniaj enipjT (Ai huruf nli-

J - | ri rufij j y |pJnv<> r" i'm jmnv JÌ - j lu ri | i v j u i ^ v jiEu :

1 Rdhi ' i t inai'nt iotu huruf n . , ' u nl ' i Hflijfl vjihi 1

" rtub^'n n w j d dua iwtnf l i r J i ' r tTjii dua Ì H J ^ I v*iru;

Page 48: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

168

23. Halaman Kuliah > Huruf

24. Halaman Kuliah > Huruf >Huruf pada kalimah isim

X ;Pr6g rem Inleraftif

...i.?'. ." _.""... Bahasa Arab . . . .

>> Hun,* Tong MaVflk Ptrtfe Kff l f - reM»™ « L-^'^!)- .. _ - . f ^ y . ^ ',

Page 49: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

169

25. Halaman Kuliah > Huruf > Huruf pada kalimah isim > makna huruf jar

Program ln*(?raktif

BahasaArab

-i" - ^ i f l HurufTirlrl-"- •

,i<- -C-^ì» 1 Turuf'a n _.

i • « , » H u r u f a J a z - i " . - v -

U"" Huruf ha" - r~Vf'~

="'''/'-- W>fìun.ÌT"ij95Ein " "--'V

. " v H u n i l t o n t a / ,

^ . ' f i ^ l l u ' r u f x i i b h a '-'f

Page 50: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

28. Halaman Kuliah > Pola susunan kalimah

Page 51: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

171

29. Credit

Catatan i

• Tombol Imk akan berubah warna jika disorot menggunakan mouse.

• Perhatikan juga tombol lanjut untuk melanjutkan pembahasan tentang

materi dan tombol kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya-

Page 52: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

172

4.3. Hasil Uji Coba Model Pengembangan

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil uji coba terbatas model

pembelajaran bahasa Arab memanfaatkan Multimedia yang terdiri dari (a)

deskripsi tuntutan terhadap kinerja dosen dalam penerapan model, (b) lingkungan,

fasilitas serta sarana yang dibutuhkan, (c) kemampuan dan kegiatan mahasiswa,

(d) skenario model pembelajaran bahasa Arab Memanfaatkan Multimedia, dan (e)

kendala/hambatan selama uji coba,

4.3.1 Tuntutan Terhadap Kinerja Dosen

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di kelas online maupun

offline harus dipersiapkan dan dirancang sedemikian rupa sehingga apa yang

hendak dicapai dan dikuasai oleh peserta didik dapat dikomunikasikan dengan

baik. Dalam pengembangan model pembelajaran memanfaatkan multimedia ini

dosen tidak bekerja sendirian. Setidaknya ada 6 pihak yang ikut terlibat untuk

mengembangkan program atau software yang baik untuk pembelajaran yaitu

tenaga pengajar atau dosen, desainer, analis, image supplier, dan maintenance

programmer yang tergabung dalam suatu tim.

Dari pihak dosen, dialah orang yang paling banyak mengetahui tentang

seluk beluk dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Dosen harus tahu dan

mengerti teori belajar dan mengimplementasikan ke dalam penyajian materi yang

menjadi dasar pedagogi sebuah software. Dosen dipandang orang yang paling

mengerti terhadap kandungan materi dan mereka mampu merinci substansi materi.

Walaupun demikian dosen membutuhkan pakar untuk memverifikasi materi, sebab

Page 53: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

173

materi dalam pengajaran itu juga merupakan hasil pengubahan eksplanasi ilmiah

ke dalam bentuk eksplanasi pedagogi. Dapat dikatakan bahwa tugas dosen dalam

pembuatan program dapat dibatasi sebagai pengelola unsur pedagoginya.

Desainer program diperlukan untuk mengubah hasil kerja dosen yang

dituangkan ke dalam skenario aktivitas belajar. Setiap langkah dalam skenario

dikonfirmasikan kepada dosen yang telah membuat kegiatan belajar untuk

menghindari kesalahan-kesalahan secara teknis dan konseptual.

Pihak lain yang dibutuhkan adalah analis sistem yang dibutuhkan untuk

menelusuri skenario yang dibuat dan menganalisa kelayakan penuangannya ke

dalam program. Ada tiga prinsip utama dalam pemrograman yang menjadi

landasan kerja analis system yaitu: (1) complete, artinya kelengkapan komponen

skenario sehingga seluruh rancangan komunikasi pembelajaran benar-benar

tercermin di dalam skenario sebagai paket yang siap diprogram, (2) correct adalah

ketepatan penulisan skenario dari segi substansi, dan stnikturnya, (3)

understandable yaitu dapat tidaknya skenario dimengerti oleh semua pihak yang

terlibat dalam aktivitas pemrograman termasuk dosen.

Image supplier atau pemasok gambar memegang peranan yang sangat

penting dalam pembuatan software pendidikan, karena gambar dapat

mengkomunikasikan lebih banyak dari kata-kata. Media interaksi dalam

penggunaan software pembelajaran ini dipenuhi oleh gambar-gambar. Rancangan

dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Page 54: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

174

Tabel 4.8. Rancangan Multimedia Interaktif Gramatika Bahasa Arab

NO KETERANGAN VISUAL AUDIO

1 Opening Tulisan Bismillah dan

Assalamualaikum

Opening music dan

sound effect

2 Intro Flash movie: Nahwu dan

Shorof

Dissolved to title:

GRAMATIKA BAHASA

ARAB

Opening music dan

sound effect

3 Main Menu Transition:

MENU PROGRAM (on link)

1. DESKRIPSI

2. TUJUAN

3. PETUNJUK

PEMAKAIAN

4. MATERI

5. END

Background music

4 Sub Main Menu DESKRIPSI

Kata-kata yang dinarasikan

muncul di layar bagian demi

bagian.

Nar:

Background music

5 Sub Menu

TUJUAN

TUJUAN UMUM

Mahasiswa dapat memahami

konsep, prinsip dan kaidah-

kaidah bahasa Arab.

TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti

pembelajaran ini diharapkan

mahasiswa dapat:

Background music

Page 55: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

175

1. Menganalisa teks-teks

bahasa Arab

2. Menerjemah teks-teks

bahasa Arab

3. Membuat kalimat

bahasa Arab sesuai

dengan kaidah tata bahasa

Arab

6 Sub Menu Caption

PETUNJUK PROGRAM

1. Pelajari program ini

sesuai dengan urutan

pada menu file

Klik Tombol

Background music

7 Sub Menu

MATERI

PENDAHULUAN (on lirik)

1. Isim

2. Fiil

3. Huruf

Music & effect

button

8 Sub-sub Menu

ISIM

1. Pengertian Isim

2. Tanda-tanda Isim

3. Pembagian Isim

9 Sub-sub Menu

Fiil

1. Pengertian Fiil

2 Jenis Fiil

3. Wazan /patokan

4. Jumlah huruf

10 Sub-sub Menu

HURUF

1. Pengertian huruf

2. Huruf yang masuk

pada Isim

3. Huruf yang masuk

pada Fiil

Page 56: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

176

Huruf yang masuk pada Isim

dan Fiil

11 URAIAN 1

1) Pengertian Isim

Caption:

• Isim adalah kata yang

menunjukkan makna

diri dan tidak disertai

dengan pengertian

zaman.

• Isim dapat diketahui

dengan khafadh,

tanwin, dimasuki oleh

alif-lam dan huruf

khafadh.

Back to menu

PENDAHULUAN

12 2) Tanda Isim Caption:

• Huruf akhirnya

dijarkan

• Bertanwin

• Ber alif-lam

• Dimasuki oleh

hurufjar

• Dimasuki huruf

qasam.

Interaktif

Back to menu huruf

13 3) Pembagian Isim Caption:

• Ditinjau dari segi

jenisnya.

• Isim ditinjau dari

Page 57: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

bentuk bilangan.

Interaktif

Back to menu

PENDAHULUAN

14 2) Wazan Fiil • Wazan artinya

timbangan atau

patokan

* Huruf yang digunakan

sebagai wazan

Back to menu

PENDAHULUAN

15 3) Jenis Fiil Caption:

Fiil terbagi kepada tiga (3)

• Fiil Madhi

• Fiil Mudhari'

• Fiil Amr

Interaktif

Back to menu

PENDAHULUAN

16 4). Fiil Tsulatsi Caption:

• Tsulatsi Mujarrad

• Tsulatsi Mazid

Interaktif

Back to menu

PENDAHULUAN

17 5). Fiil Ruba'iy Caption:

• Ruba'iy Mujarrad

• Rubai'iy Mazid

Interaktif

Back to menu

Page 58: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

PENDAHULUAN

18 URAIAN 3

1). Pengertian Huruf Caption:

Kalimah huruf dalam bahasa

Arab adalah kalimah yang

tidak mempunyai fungsi dan

arti yang sempurna kecuali

setelah berhubungan dengan

kalimah lain.

19 2) Huruf yang

masuk pada kalimah

Isim

Caption:

• Huruf jar

• Inna dan anna dengan

makna taukid

• Inna dan saudaranya

• Huruf nida

« Huruf istisna

• Wau ma'iyyah

• Lamul ibtida'

Interaktif

20 3) Huruf yang

masuk pada kalimah

Fiil

Caption:

• Huruf nashab

• Huruf jazam

• Huruf maa dan laisa

• Huruf qad

• Huruf saufa dan siin

Interaktif

21 4) Huruf yang

masuk pada kalimah

Isim dan Fiil

Caption:

• Huruf athaf

• Dua huruf istifham

• Wau hal

Page 59: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

179

• Lamul qasam

• Huruf in Syarthiyah

Interaktif

Link to Holy Qur-an

22 Pola Kalimah Caption:

Bahasa Arab Kalimah-kalimah dalam

bahasa Arab baik isim, fiil

maupun huruf, apabila telah

tersusun dalam pola susunan

kalimah bahasa Arab

mempunyai ststus yaitu yang

dikenal dengan mabni (bina)

dan mu'rab (i'rab) dan tanda

status tersebut

• Mubtada + Khabar /

jumlah ismiyah

• Fiil + Faail/ jumlah

fi'liyah

• In + Isim In + Khabar

In

• Kaana + Isim Kaana +

Khabar Kaana

* Fiil + Faail + Maful

bih

• Fiil + Naaib al-faail

• Fiil+ Faail + Huruf jar

+ Majrur

• Fiil + Faail + Hal

• Fiil + Faail + Tamyiz

• Huruf Nida + Munada

Page 60: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

180

23 Evaluasi Pretest, posttestt, tertulis,

esey dan objektif.

24 END Penutupan

Terima Kasih

Music

43.2. Lingkungan, Fasilitas, Sarana yang Dibutuhkan.

Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang

dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, adio dan

gambar video. Hoftstetter (2001) menempatkan multimedia dalam konteks

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio,

gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi. Dapat diidentifikasi bahwa ada empat komponen penting

multimedia yang dibutuhkan yaitu:

(1) Komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang

berinteraksi dengan mahasiswa.

(2) Link yang menghubungkan mahasiswa dengan informasi.

(3) Alat navigasi yang memandu mahasiswa untuk menjelajahi jaringan

informasi yang saling terhubung.

(4) Multimedia menyediakan tempat bagi mahasiswa untuk mengumpulkan,

memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide mahasiswa itu

sendiri.

Perangkat keras multimedia bekerja secara elektronis dan otomatis,

kendatipun demikian perangkat keras multimedia tersebut tidak akan dapat bekerja

Page 61: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

181

bila tidak ada unsur manusia yang mengerti dan dapat menggunakan alat-alat

tersebut. Artinya secanggih apapun komputer yang tersedia sumber daya manusia

tetap menjadi pemeran utamanya. Pada hakikatnya sistem perangkat multimedia

ini terdiri dari empat unsur dengan satu unsur tambahan yaitu: Input Unit, Central

processing Unit yang populer dengan sebutan CPU. Strorage/Memory, dan Output

Unit, serta Communication Link merupakan unsur tambahan.

Input Unit merupakan tempat memasukkan data dan program yang akan

diproses dalam komputer multimedia. Fungsi dari input unit ini antara lain:

1). Tempat memasukkan data dan program yang akan diproses.

2). Menerjemahkan kode-kode yang dikenal media input ke dalam kode-kode

yang dikenal computer multimedia.

3). Mengirim data ke dalam storage.

Untuk memasukkan data ke dalam komputer multimedia dapat dilakukan

dengan menggunakan, keyboard, point device (mouse, joystick, trackball,

trackpad, touchscreen, lightpen, remote control), alat pembaca optik, alat pembaca

magnetis, alat pembaca suara, system vision input, kamera digital, scanner,

camcorder, snappy dan kamera web.

Untuk menghubungkan komputer dengan manusia dibutuhkan perangkat

lunak berupa program-program. Fungsi dari perangkat lunak multimedia ini antara

lain mengidentifikasi program multimedia dan menyiapkan aplikasi program

multimedia sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer jadi terkontrol, teratur,

membuat pekerjaan lebih efisien. Lingkungan yang baik dan sumber daya

manusia yang cerdas serta terampil dengan perhatian dari pimpinan sangat

Page 62: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

182

dibutuhkan oleh pembelajaran memanfaatkan multimedia. Potensi ini dimiliki oleh

IAIN dan ada dalam tubuh lembaga perguruan tinggi agama Islam negeri (IAIN

Imam Bonjol Padang).

4.3.3. Kemampuan dan Aktivitas Belajar Mahasiswa.

Pengembangan model pembelajaran bahasa Arab memanfaatkan

Multimedia dalam penelitian ini menampakkan hasil yang diharapkan dalam usaha

peningkatan hasil belajar mahasiswa. Hasil uji coba terbatas yang dilakukan

kepada mahasiswa memberikan gambaran bahwa adanya peningkatan yang cukup

berarti. Uji coba terbatas diadakan sebanyak 3 kali hal mi dilakukan untuk

membangun model pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan Multimedia

dengan prinsip dapat menunjang perolehan kemampuan gramatika bahasa Arab

mahasiswa. Sebelum uji coba dilakukan diadakan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal mahasiswa dan setiap akhir uji coba dilakukan test evaluasi hasil

belajar dengan demikian pembelajaran lebih terfokus pada upaya peningkatan

kualitas belajar mahasiswa.

Perolehan hasil uji coba terbatas terhadap hasil belajar yang diperoleh

mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 4,9.

Page 63: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

183

Tabel 4.9. Hasil Belajar Mahasiswa Pada Uji Coba Terbatas

Kode Score Score Score Score Mhs 1 I II III No Pretest Posttest Posttest Posttest 1 60 74 76 76 2 48 68 70 80 3 i 52 j i _ 7 0 _ _ _ 76 84 4 1 ~58~ r ~ _ , 78 96 5 72 76 82

50 64 70 82 7 44 62 74 8 42 62 74 92 9 40 60 76 86 10 54 74 78 90

Jumlah 504 682 748 862 Rata-rata 50,4 68,2 74,8 86,2 Stdv 6,851 5,846 2,859 6,562

Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa sebelum

dilakukan uji coba, sedangkan posttestt dikakukan untuk mengetahui prestasi

mahasiswa setelah dilakukannya uji coba. Perolehan skor yang diperoleh

mahasiswa pada tahap uji coba terbatas dalam bentuk grafik terlihat seperti Grafik

4.1 berikut ini.

1 D O

-1 3 S 7 e f 1

E t s a -i o

Crjse Number

Grafik 4.1 Grafik Perolehan Skor Test Has&BeJ|ajar Mahasiswa pada Uji Coba Terbatas

Page 64: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

184

Untuk mengetahui skor minimal dan maksimal, rata-rata, dan standar

deviasi hasil pretest mahasiswa ditayangkan dalam Tabel 4.10. berikut ini:

Tabel: 4.10. Hasil Pretest Mahasiswa Sebelum Uji Coba Terbatas

Pretest Skor Min Skor Max Rata-rata Stdv

40 60 50,40 6,851

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor minimal yang diperoleh

mahasiswa adalah 40 dan skor maksimal 60, nilai rata-rata 50,40 dengan standar

deviasi sebesar 6,851.

Setelah melakukan pretest dan diketahui hasilnya, maka mahasiswa

diberikan perlakuan. Untuk mengetahui skor minimal dan maksimal, rata-rata dan

standar deviasi hasil tes evaluasi belajar mahasiswa pada tahap uji coba terbatas 1,

2 dan 3 ditayangkan dalam Tabel 4.11. berikut ini:

Tabel 4.11. Hasil Test Evaluasi Belajar Mahasiswa Pada Uji Coba Terbatas

Uji Coba N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai Pre-test 10 40,00 60,00 50,4000 6,85079

Nilai Post-test 1 10 60,00 76,00 68,2000 5,84618

Nilai Post-tes( 2 10 70,00 76,00 74,8000 2,85968

Nilai Post-test 3 10 76,00 96.00 86,2000 6,56252

Valid N (listwise) 10

Dari output diatas dapat dilihat bahwa rata-rata skor yang diperoleh

mahasiswa setelah dilakukan uji coba (posttest) 1 adalah 68,20 dengan pencapaian

skor minimal 60, dan skor maksimal 76, standar deviasi 5,846. Pada uji coba

(posttestt) 2 skor rata-rata mahasiswa adalah 78,80, skor terendah 70 dan skor

tertinggi 78 dengan standar deviasi sebesar 2,859. Pada uji coba (posttest) 3 nilai

Page 65: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

185

rata-rata mahasiswa adalah sebesar 86,20, skor minimal 76 dan skor maksimal 96

dengan standar deviasi 6,562.

Hasil skor rata-rata yang diperoleh mahasiswa tersebut diatas dapat

dikonversikan ke dalam bentuk grafik dan terlihat sebagaimana berikut ini:

Oescr l ptiv e Statlstlcs

Va ria bla s m tettai F * 1 s a l

- rs .DooD- i i ^ miai r e s i - t e s I 1 j W a l f lHLIail 2 I M i s i F O s l - U . i t 3 j I V a l B I N <Uatw B o)

sa o m o - 1

O DODO

Statistics

Grafik 4. 2. Grafik Skor Rata-Rata Test Hasil Belajar Mahasiswa pada Uji

Coba Terbatas

Untuk mengetahui signifikansi perbedaan yang ada antara hasil test uji

coba terbatas 1 dengan hasil uji coba terbatas 2 dan 3, serta hasil uji coba terbatas

2 dengan 3 digunakan analisis statistik dengan memakai uji t sampel berpasangan.

Hasil test uji coba terbatas 1 dipasangkan dengan hasil test uji coba terbatas 2.

Hasil uji coba terbatas 1 dipasangkan dengan uji coba 3. Hasil test uji coba

terbatas 2 dipasangkan dengan hasil test uji coba terbatas 3.

Dengan menggunakan program SPSS ver.11.5, hasil uji t akan terlihat

sebagmmana pada Tabel 4.12. berikut ini:

Page 66: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

186

Tabel 4.12. Hasil Output SPSS Nilai Posttest 1 dan Posttest 2 Uji Coba

Terbatas

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair t Nilai Post-test 1 66,2000 10 5,84618 1,84872

Nilai Post-test 2 74,8000 10 2,85968 ,90431

N Correlation Sig.

Pair 1 Nilai Post-tesi 1 & Nilai Post-test 2 10 ,521 ,122

Paired Differences t df

Stg. (2-

teiled) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Stg. (2-

teiled) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Lower Upper

t df Stg. (2-

teiled)

Pair 1 Nifei Post-test 1 - Nilai Post-test2

-6,6000 4,99333 1,57903 -10,1720 -3,0280 -4,180 9 ,002

Dari hasil tersebut diatas terlihat bahwa skor rata-rata posttest 1 sebesar

68,20 dengan standar deviasi (simpangan baku) sebesar 5,846, dan rata-rata

posttest 2 sebesar 74,80 dengan standar deviasi 2,859.

Hasil korelasi menunjukkan nilai sebesar 0,521 dengan signifikan 0,122.

Secara statistik hal ini berarti ada hubungan antara nilai posttest 1 dengan nilai

posttest 2.

Rata-rata perbedaan hasil belajar antara posttest 1 dan posttest 2 adalah -

6,60, dengan standar deviasi 4,993. Hasil penghitungan t statistik menghasilkan

nilai sebesar -4,180 dan signifikansi. 0,002. Dengan hasil signifikansi sebesar

0,002 lebih kecil dari pada 0,05 dan hasil perhitungan nilai t btung (-4,180) lebih

besar dari pada t tabei (1,833) bisa disimpulkan bahwa ada perbedaan yang nyata

antara posttest 1 dengan posttest 2.

Page 67: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

187

Bila dikonversikan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagaimana berikut:

D e s c r i p t i v e Stat is t ics

Statistics

Grafik 4.3. Grafik Perbedaan Hasil Posttest 1 dengan Posttest 2 Uji Coba

Terbatas

Tabel 4.13. Hasil Output SPSS Nilai Posttest 1 dan Posttest 3 Uji Coba

Terbatas

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 Nilai'post-testl 68,2000 10 5,64616 1,84872

Nilai Ppst-test 3 86,2000 10 6,56252 2,07525

N Correlation Sìg. Pair 1 Nilai Post-test 1 S

Nilai Post-test 3 10 -.129 ,723

Paired Differences Sig.

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

t df (2-tailed) Std.

Error Mean

Lower Upper

Pair 1 Nilai Post-test 1 - Nilai Post-test 3

-18,0000 9,33333 2,95146 -24,6767 -11,3233 -6,099 9 ,000

Page 68: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

188

Dari output diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar

yang dicapai pada posttest 1 adalah 68,20 dengan standar deviasi sebesar 5,846,

dan rata-rata hasil belajar yang dicapai pada posttest 3 adalah 86,20 dengan standar

deviasi sebesar 6,562.

Hasil korelasi menunjukkan nilai sebesar 0,129 dengan signifikansi 0,723.

Hal tersebut berarti secara statistik tidak ada hubungan antara posttest 1 dan 3.

Sedangkan rata-rata perbedaan antara hasil posttest l dengan hasil posttest 3

adalah -18,00 dengan deviasi standar 9,333 dan signifikansi 0,000. Dengan hasil

perhitungan diatas dapat dilihat bahwa harga t j , , ^ sebesar 6,099, lebih besar dari

pada harga t ^ 1,833 dengan signifikansi 0, 000. Dengan demikian probabilitas

0,000 lebih kecil dari 0,05. Kenyataan ini menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang nyata antara skor posttest 1 dengan skor posttest 3.

Bila dikonversikan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagaimana berikut:

Descriptive Statistics

5

Statistics

Grafik 4.4. Grafik Hasil Perolehan Skor Posttest 1 dan Posttest 3 Uji Coba

Terbatas

Page 69: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Tabel 4.14. Hasil Output SPSS

Terbatas

Std. Error Mean N Std. Deviation Mean

Pair 1 Nilai Post-test 2 74,8000 10 2,85968 ,90431 Nila Post-test 3 86,2000 10 6,56252 2,07525

N Correlation Sig. Pair 1 Nilai Post-test 2 8

Nilai Post-lest 3 10 ,369 ,293

Paired Differences t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-

tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Lower Upper

t df Sig. (2-

tailed)

Pair 1 Nilai Post-test 2 - Nilai Post-test 3

-11,4000 6,11374 1,93333 -15,7735 -7,0265 -5.697 9 ,000

Output S P S S ver. 11.5 Paired Samples Test

Dari hasil olahan SPSS diatas terlihat bahwa rata-rata posttest 2 adalah

7 4 , 8 0 dengan simpangan baku atau standar deviasi sebesar 2 , 8 5 9 , dan rata-rata

posttest 3 adalah 86,20 dengan standar deviasi sebesar 6 , 5 6 2 .

Hasil korelasi menunjukkan 0 , 3 6 9 dengan signifikansi sebesar 0 , 2 9 3 . Hal ini

menunjukkan adanya hubungan yang erat antara nilai posttest 2 dengan 3 secara

statistik. Dari output diatas terlihat rata-rata perbedaan hasil belajar antara

posttest 2 dan posttest 3 adalah - 1 1 , 4 0 dengan standar deviasi 6 , 1 3 4 . Hasil

penghitungan t statistik menghasilkan nilai t hitung - 5 , 8 9 7 dan signifikansi 0 , 000 .

Hasil perhitungan nilai t hitung (-5,897) lebih besar dari t tobei dengan df = 9 dan

alpha = 0 ,05 sebesar 1 ,833 . Berdasarkan hasil tersebut bisa disimpulkan terjadi

peningkatan yang nyata pada hasil posttest 3 dibandingkan dengan hasil posttest 2.

Gambaran diatas diatas memberikan indikasi adanya perbedaan prestasi belajar

Page 70: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

190

antara uji coba 2 dengan uji coba 3 . Hasil uji t hitung 5 , 8 9 7 dengan tingkat

signifikansi 0 , 0 0 0 mengisyaratkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara

prestasi belajar mahasiswa pada uji coba 2 dengan uji coba 3.

Bila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti pada Grafik 4 . 5 .

berikut:

D e s c r i p t i v e S ta t is t ics

N Mnimum Maxhnum Mean S(d. D«vtvl>an

Stat is t ics

Grafik 4.5. Grafik Perolehan Skor Posttest 2 dan Posttest 3 Uji Coba

Terbatas

Dengan demikian aktivitas mahasiswa menampakkan peningkatan dalam

proses pembelajaran bahasa Arab. Pada sisi lain dapat dilihat mahasiswa mulai

terkonsentrasi dengan pembelajaran bahasa Arab yang disajikan melalui

multimedia.

Pada tahap uji coba terbatas I dilaksanakan, mahasiswa masih

terkonsentrasi kepada cara pengoperasian komputer dan program yang disajikan

hal ini berjalan selama 10 menit. Dosen dan instruktur memberikan penjelasan

Page 71: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

191

tentang pemakaian komputer dan bagaimana menjalankan program pembelajaran

tersebut. Setelah beberapa menit mahasiswa sudah bisa menjalankan program

dengan baik akan tetapi materi terlalu padat sehingga pada tahap uji coba 1

mahasiswa belum ada yang bisa membuka semua materi yang disajikan.

Berdasarkan pengamatan dari pelaksanaan uji coba 1 tergambar bahwa materi

terlalu padat. Pada uji coba terbatas 2, materi lebih disederhanakan. Pada waktu

pelaksanaan uji coba terbatas 3, mahasiswa sudah mahir membuka komputer dan

mereka terkontsetrasi pada proses belajar dengan materi yang sudah disediakan.

Proses uji coba terbatas dihentikan setelah mahasiswa memperoleh nilai sesuai

dengan yang diharapkan.

4.3.4. Skenario Model Pengembangan.

Model pembelajaran yang dikembangkan ini adalah masuk kategori

rumpun model teknologi pembelajaran yang berorientasi kepada kemampuan

mahasiswa secara individual. Model pembelajaran ini secara konsisten berusaha

menggunakan ilmu dan teknologi dalam proses pembelajaran. Materi pelajaran

disusun sesuai dengan tingkat kesiapan mahasiswa sehingga mahasiswa mampu

mempertunjukkan perilaku tertentu yang diharapkan yaitu kemampuan dalam

penguasaan gramatika bahasa Arab. Hasil uji coba model pengembangan terhadap

langkah-langkah penerapan model pembelajaran memanfaatkan multimedia yang

dikembangkan perlu disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan

berhubung mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang belum terbiasa untuk belajar

dengan memanfaatkan komputer. Disamping itu proses belajar mengajar yang

dilaksanakan selama ini lebih cenderung dilakukan secara komunikasi satu arah.

Page 72: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

192

Uji coba model dilakukan kepada mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang

yang telah dipersiapkan untuk pelaksanaan uji coba. Pada awalnya mereka

kesulitan untuk mengoperasionalkan komputer dan merasakan materi terlalu padat

sehingga evaluasi tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut materi

disederhanakan dan evaluasi diadakan diluar program komputer. Disamping itu

karakteristik lain yang mengharuskan modifikasi adalah bahwa mahasiswa

merupakan tingkat pemula dalam pembelajaran bahasa Arab. Pada pengoperasian

program toturial mekanismenya adalah program menyajikan materi, mahasiswa

merespon dan berdasarkan respon tersebut komputer menentukan apa yang harus

ditampilkan berikutnya. Proses terjadi berulang-ulang secara bertahap sampai

akhir program. Pada uji coba pertama mahasiswa belum bisa berkonsentrasi

sehingga mereka belum sempat membuka materi yang telah dipersiapkan dalam

program. Untuk itu dosen perlu memberikan panjelasan-penjelasan berupa

pengoperasian komputer. Uji coba berlangsung di dalam laboratorium komputer.

43.5. Kendala / Hambatan Selama Uji Coba

Keefektifan dalam penggunaan sistem dan teknologi informasi dapat

memberikan solusi tentang cara mencegah dan menanggulangi berbagai masalah

kehidupan dalam era teknolog) maju. Masalah tersebut antara lain adalah upaya

penghematan materil dan energi, pencegahan polusi udara, kerugian waktu,

kehilangan peluang, kesempatan dan lain-lain. Begitu juga halnya penggunaan

media dalam pembelajaran yang berfungsi untuk mempermudah, membantu dan

memperjelas proses belajar mengajar. Namun demikian disadari sepenuhnya

Page 73: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

193

bahwa secanggih apapun media, suatu ketika produk teknologi akan rusak dan

mengalami gangguan.

Sehubungan dengan penelitian ini kendala/hambatan yang ditemui selama

pelaksanaan uji coba model secara garis besarnya dapat diidentifikasi sebagaimana

berikut ini;

(1) Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan produktif

untuk melakukan operasional komputer untuk pembelajaran, yang

I dimiliki oleh IAIN Imam Bonjol Padang.

(2) Belum tersedianya komputer yang dapat dipakai untuk pembelajaran.

(3) IAIN Imam Bonjol Padang belum memiliki lab komputer secara mandiri.

(4) Gangguan aliran listrik, sehingga pelaksanaan uji coba sering tertunda.

(5) Faktor finansial; tidak memadainya bantuan finansial yang diterima

untuk melakukan uji coba model.

(6) Hambatan personal.

(7) Waktu

Walaupun banyak kendala yang dihadapi Alhamdulillah uji coba model

dapat dilaksanakan dengan baik dan hal yang mengembirakan adalah bahwa

mahasiswa sangat antusias untuk mengikuti mata kuliah bahasa Arab dengan

memanfaatkan multimedia.

Disisi lain dukungan dari pimpinan baik dari fakultas maupun institut

menunjukkan bahwa model ini akan dapat diterima dan diterapkan di IAIN Imam

Bonjol Padang, Insyaallah. Hambatan/kendala yang bersifat teknis dapat diatasi

dengan membawa serta maintenance programer ke dalam laboratorium komputer

Page 74: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

194

sehingga uji coba dapat diselesaikan dengan baik, setelah program dioperasikan

perbaikan program dapat dilakukan baik yang berhubungan dengan konten/materi

maupun hal-hal lainnya.

4.4 Hasil Uji Validasi Model Pengembangan

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil uji validasi model pembelajaran

bahasa Arab dengan memanfaatkan Multimedia. Validasi adalah proses pengujian

kemampuan model dan tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengembangan

model. Paparan akan dibagi tiga bagian yaitu: pertama, dampak dari model

terhadap kinerja dosen; kedua, dampak model terhadap kemampuan mahasiswa;

dan ketiga, interaksi model.

4.4.1. Dampak Model Terhadap Kinerja Dosen.

Validasi merupakan tahap terakhir dalam pengembangan model yang

digunakan untuk memeriksa model dengan meninjau dampak penerapannya

terhadap kinerja dosen. Dalam penelitian ini segala sesuatunya telah dipersiapkan,

terutama materi yang terdiri dari 3 topik bahasan dengan waktu 90 menit untuk

satu kali pertemuan dan kepada dosen yang akan mengajar di kelompok

eksperimen diberikan kesempatan untuk mempelajari materi yang akan disajikan

serta cara melaksanakannya. Setelah dosen memahami model pembelajaran

selanjutnya dilakukan uji validasi. Untuk dosen kelompok kontrol diberikan 3

perangkat test evaluasi hasil belajar untuk pretest dan posttest dan hasilnya diukur

tanpa mengintervensi model pembelajaran yang sedang dilaksanakan dosen.

Page 75: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

195

Dari hasil uji validasi terlihat adanya usaha ke arah perbaikan kinerja dosen

dalam proses pembelajaran terutama dalam memberikan materi gramatika bahasa

Arab jika dibandingkan dengan kinerja dosen sewaktu survai awal dilakukan.

Perbaikan kinerja dosen dalam model pembelajaran dengan memanfaatkan

multimedia secara garis besarnya dapat diidentifikasi sebagaimana berikut:

a. Efesiensi waktu.

Teknologi multimedia merupakan kajian yang menarik dalam dunia

pendidikan, para pakar berupaya untuk memanfaatkan multimedia bagi

peningkatan mutu pendidikan. Program yang ada dapat dilihat berulang kali

sesuai dengan kebutuhan. Dosen tidak perlu mengulang pelajaran bila

mahasiswa belum mengerti, sebab mahasiswa bisa melihat program berulang

kali secara mandiri sampai mereka memahaminya. Dalam hal disain atau

rencana pelajaran dosen berusaha untuk mempersiapkannya dengan baik sebab

akan berhadapan dengan program yang dibangun secara sistematis dan terarah

sesuai dengan tujuan kurikulum. Waktu kuliah bahasa Arab yang selama ini

lebih banyak dipakai untuk menerangkan gramatika atau tata bahasa dapat

dimanfaatkan untuk mengaplikasikan kepada kemampuan komunikatif.

b. Aktivitas pembelajaran lebih terkontrol.

Materi pelajaran didisain dalam bentuk frame-frame kecil sehingga mudah

untuk dipahami mahasiswa. Dalam hal ini dosen harus memahami konten

kurikulum secara mendalam sehingga materi yang disajikan dapat memberikan

penjelasan dengan baik dan lengkap terhadap gramatika bahasa Arab,

memudahkan untuk mengulang, mengadakan latihan serta mengukur

Page 76: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

196

kemampuan. Hal ini disebabkan oleh karena multimedia dapat memberikan

peluang bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan program pelajaran,

c. Proses pembelajaran lebih terkonsentrasi.

Pada dasarnya aplikasi teknologi multimedia dalam proses belajar mengajar

memberikan pengajaran secara individual namun hal tersebut bukan berarti

tidak adanya peran dosen yang secara langsung. Dosen dapat memberikan

pengarahan kepada mahasiswa sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang sudah

disiapkan. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih terkonsentrasi.

4.4.2. Dampak Model Terhadap Kemampuan Mahasiswa

Untuk melihat dampak model terhadap kemampuan mahasiswa dilakukan

eksperimen sebanyak 3 kali dengan menggunakan model pembelajaran bahasa

Arab memanfaatkan multimedia (kelompok eksperimen) dan hasil belajarnya

dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran yang

sedang digunakan (kelompok kontrol).

Mahasiswa yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan

merupakan mahasiswa yang berasal dari sekolah umum yang kuliah di IAIN Imam

Bonjol Padang. Yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh

mahasiswa melalui test evaluasi setelah proses belajar selesai dilakukan. Sesuai

dengan disain eksperimen yang dirancang yaitu pretest-posttest control group

design maka instrumen yang digunakan adalah instrumen pretest dan posttest.

Nama-nama subjek dalam penelitian ini tidak dicantumkan dengan nama

aslinya, akan tetapi diberi kode dengan alasan untuk menjaga kerahasiaan

Page 77: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

197

identitas. Mahasiswa yang dijadikan kelompok eksperimen diberi kode dengan

angka l sampai dengan 30 (KE). Untuk mahasiswa yang dijadikan kelompok

kontrol diberi kode dengan angka 1 sampai angka 30 (KK).

Uji validasi dilakukan sebanyak 3 kali terhadap mahasiswa IAIN Imam

Bonjol yang berlatar belakang dari sekolah umum sebagai kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen .Dalam pelaksanaan eksperimen pertama dilakukan

terhadap sampel sebanyak 30 orang mahasiswa dan sampel ini berlaku juga untuk

) eksperimen kedua dan ketiga. Setelah pelaksanaan uji validasi disebarkan angket

kepada kelompok eksperimen.

Perhitungan untuk pengujian perbedaan dua rata-rata dilakukan melalui uji

t, dengan bantuan program SPSS ver 11.5. Untuk lebih terinci dilakukan pengujian

hasil uji t perolehan skor pretest-posttestt kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol kemudian dilihat perbedaannya. Hasilnya sebagaimana terlihat dalam

Tabel 4.15. berikut ini.

Tabel 4.15 Hasil Test Evaluasi Belajar Uji Validasi Kel. Eksperimen dan

Kel. Kontrol

Kel. Eksperime

n N

Skor Mak s

Sko r Min

Rata -rata

Uji Va lid asi

Kel. Kontrol N

Skor Mak s

Skor Min

Rata-rata

Pretest 1 30 70 58 63,73 1 Pretest 1 30 70 58 63,80

Posttesttl 78 60 68,20 Posttest 1 72 60 66,47

Pretest 2 30 78 58 67,47 2 Pretest 2 30 70 60 65,40

Posttest 2 86 60 74,13 Posttest 2 74 62 68,53

Pretest 3 30 84 62 71,47 3 Pretest 3 30 70 58 66.07

Posttest 3 96 68 81,47 PosttesO 76 60 69,67

Page 78: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

198

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pretest mahasiswa

menggambarkan skor yang diperoleh pada 3 kali uji validasi sebesar 5 8 , 5 8 , dan 62

untuk kelompok eksperimen dan skor 5 8 , 6 0 dan 5 8 untuk kelompok kontrol. Hasil

yang diperoleh tidak berbeda dan ini memberi tanda bahwa mahasiswa

mempunyai kemampuan yang sama karena mereka semuanya adalah lulusan SMU

atau bukan berasal dari madrasah.

Bila dilakukan pengujian statistik dengan uji t maka hasilnya akan terlihat

sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.16. Hasil Uji t Skor Pretest keI.Eksperimen (KE) dan Kel. Kontrol

(KK)

Variabel N Rata-rata Stdv Nilai t m Sig

Tes I (KE) 60

63,73 4,42 0,060 58 0,952

Tes 1 (KK) 60

63,80 4,11 0,060 58 0,952

Tes 2 (KE) 60

67,47 4,92 -1,861 58 0,068

Tes 2 (KK) 60

65,40 3,57 -1,861 58 0,068

Tes 3 (KE) 60

71,47 5,51 -4,638 58 0,000

Tes 3 (KK) 60

66,07 3,22 -4,638 58 0,000

Hasil diatas menggambarkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

hasil pretest 1 kelompok eksperimen dengan hasil pretes 1 kelompok kontrol Nilai

rata-tata kelopok eksperimen sebesar 6 3 , 7 3 dengan standar deviasi 4 , 4 2 dan nilai

rata-rata pretest 1 kelompok kontrol sebesar 6 3 , 8 0 dengan standar deviasi sebesar

4 , 1 1 . Dari hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0 , 0 6 0 , lebih kecil dari nilai t

tabei ( 1 , 6 7 2 ) pada alpha 5% df 5 8 . Hal ini dapat dipahami bahwa pretest 1

diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dengan materi yang sama. Hal ini

Page 79: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

menunjukkan bahwa mahasiswa yang ada dalam kelompok eksperimen

ada dalam kelompok kontrol dapat dikatakan memiliki entry behavior yang sama.

Bila diamati hasil pretest 2 dan pretest 3 dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol terlihat adanya peningkatan. Perolehan hasil pretest gabungan

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dalam 3 kali uji validasi tersebut

bila dikonversikan ke dalam bentuk grafik akan terlihat sebagaimana berikut:

(KE) (KK) (KE) (KK) (KE) (KK)

Grafik 4.6. Skor Pretest KeLEksperimen (KE) dan Kel. Kontrol (KK)

Untuk mengetahui hasil uji t skor posttest gabungan antara kelompok

eksperimen (EK) dengan kelompok kontrol (KK) disajikan dalam Tabel 4.17.

berikut ini.

• N • Rata-rata

• Stdv

Tes 1 Tes 1 Tes 2 Tes 2 Tes 3 Tes 3

Page 80: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

200

Tabel 4.17. Perbedaan Rata-Rata Hasil Uji t Skor Posttest Kel. Eksperimen

(KE) dan Kel. Kontrol (KK)

Variabel N Rata-rata Stdv Nilai t Df Sig

Tes 1 (KE) 60

68,20 5,182 -1,476 58 0,145

Tes 1 (KK) 60

66,47 3,812 -1,476 58 0,145

Tes 2 (KE) 60

74,13 5,963 -4,521 58 0,000

Tes 2 (KK) 60

68,53 3,234 -4,521 58 0,000

Tes 3 (KE) 60

81,47 7, 276 -7,767 58 0,000

Tes 3 (KK) 60

69,67 4,037 -7,767 58 0,000

Dari tabel diatas terlihat hasil rata-rata posttest 1 kelompok eksperimen

sebesar 68,20 dengan standar deviasi 5,182 dan hasil rata-rata posttest kelompok

kontrol 66,47 dengan standar deviasi 3,812. Hasil penghitungan t statistik

menghasilkan nilai sebesar -1, 476. lebih kecil daripada t ^1 dengan df = 58

sebesar 1,672., maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan antara posttest 1

kelompok eksperimen dengan hasil posttest kelompok kontrol. Hal ini dapat

dimengerti bahwa mahasiswa belum terbiasa belajar dengan memanfaatkan

komputer.

Untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS

ver.11.5 dengan statistik uji t. Hasil pengolahan seperti berikut

Page 81: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

201

a. Perbedaan skor posttest 1 antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen.

Tabel 4.18. Hasil Uji t Perolehan Skor Posttest 1 Antara Kelompok Kontrol

dan Kelompok Eksperimen

J E N I S N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Nilai Post-test Kontrol 1 & Eksperimen 1

Post-test Kontrol 1 30 66,4667 3,81226 ,69602

Post-test Eksperimen 1 30 68,2000 5.18220 ,94614

)

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Siq. t df

Sig. <2-

taite

a)

Mean Difteren

ce

Std. Error

D'rfferen ce

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Nilai Post-test Kontrol 1 & Eksperim en 1

Equal variances assumed

1,56 4

,216 -1,476 58 .14

5 -1,7333 1,17457

4,08449 ,61783 Nilai Post-test Kontrol 1 & Eksperim en 1

Equal variances not assumed

-1,476 53,278 ,14

6 -1,7333 1,17457

4,08894 ,62227

Perbedaan perolehan skor posttest antara kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen dapat dikonversikan ke dalam bentuk grafik seperti

terlihat dalam Grafik 4.7.

Dari hasil perhitungan harga F hitung sebesar 1, 564 dengan signifikansi 0,

216. Dengan demikian probabilitas 0, 216 lebih kecil dari 0,05. Kenyataan ini

menunjukkan bahwa sesungguhnya kedua kelompok yaitu kelompok kontrol

(KK) dengan kelompok eksperimen (KE) adalah sama yang berarti homogen.

Page 82: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

202

G r o u p Sta t is t ics

Dependent variables : Nilai Post - test Kontrol 1 & Eksper imen 1

N Mean £ld Deviation Sid Error Mean

Stat is t ics

Grafik 4.7. Skor Posttestt Kelompok Kontrol & Skor Posttestt Kel

Eksperimen 1.

Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 1, 476 dengan tingkat signifikan 0,

145. Dengan demikian probabilitas 0, 145 lebih besar dari 0, 05. Kenyataan

ini menunjukkan bahwa skor posttest 1 kelompok kontrol (KK) dengan skor

posttestt kelompok eksperimen (KE) tidak ada perbedaan.

Untuk melihat skor yang sering muncul yang diperoleh mahasiswa setelah

mengikuti model pembelajaran memanfaatkan multimedia dalam eksperimen

pertama dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 83: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

203

Tabel: 4.19. Frekuensi hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 1

(KE)

Skor f % % Kumulatif

60 2 6,7 6,7

62 1 3,3 10,0

64 4 13,3 23,3

66 9 30,0 53,3

68 6 20,0 73,3

72 1 3,3 76,7

74 2 6,7 83,3

76 2 6,7 90,0

78 3 10,0 100,

Jumlah 30

Tabel diatas menunjukkan bahwa skor yang banyak dicapai oleh

mahasiswa adalah 64, 66 dan 68. Skor seperti ini belum mencapai skor yang

diharapkan. Situasi ini dapat dipahami bahwa mahasiswa masih dalam taraf

adaptasi dalam mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia

pada tahap eksperimen pertama.

Untuk melihat skor yang paling sering muncul yang diperoleh mahasiswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia pada

eksperimen kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Page 84: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

204

Tabel 4.20. Frekuensi hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 2

(KE)

Skor f % % Kumulatif

6 0 1 3,3 3 ,3

6 4 1 3 ,3 6 ,7

6 8 2 6 ,7 13 ,3

7 0 7 2 3 , 3 3 6 , 7

7 2 3 10 ,0 4 6 , 7

7 4 3 1 0 , 0 5 6 , 7

7 6 3 10 ,0 6 6 , 7

7 8 3 10 ,0 7 6 , 7

8 0 3 10,0 8 6 , 7

8 2 2 6 ,7 9 3 , 3

8 4 1 3,3 9 6 , 7

8 6 1 3 ,3 1 0 0 , 0

Jumlah 3 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil yang dicapai mahasiswa kelompok

eksperimen sudah memperlihatkan adanya peningkatan dan bervariasi, hanya

satu orang mahasiswa yang berada pada skor minimal yaitu 60.

b. Perbedaan hasil posttest 2 antara kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen

Diperoleh hasil t hitung sebesar ( -4 ,521) . (tanda positif dan negatif tidak

usah dihiraukan) (Winamo Surachman 1 9 8 0 : 3 0 8 ) . Hasil perhitungan nilai t

hitung lebih besar daripada t tabel ( 1 , 6 7 2 ) . Perbedaan hasil posttest 2 antara

Page 85: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

205

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.21. Hasil Uji t Perolehan Posttest 2 antara Kel. Kontrol dengan

Kel. Eksperimen

J E N I S N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Nilai Post-lest Kontrol 2 Post-test Kontrol 2 & Eksperimen 2

Post-test Eksperimen 2

30

30

68,5333

74,1333

3,23487

5,96388

,59060

1,08885

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

T Df

Srg. (2-

tailed Mean

Differen ce

Std. Error

Differen ce

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sìg. Lower Upper

Nilai Post-test Kontro/ 2 & Eksperi men 2

Equal variances assumed Equal variances not assumed

9,795 ,00

3 -4,521

-4,521

58

44,70 5

,000

,000

-5,6000

-5,6000

1,23871

1,23871

8,07955

8,09535

-3,12045

-3,10465

Dari hasil perhitungan nilai t 4,521 dengan signifikansi 0,000. Dengan

demikian probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Kenyataan ini menunjukkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang belajar dengan

memanfaatkan multimedia dengan mahasiswa yang belajar dengan model

pembelajaran biasa dalam perolehan skor posttest 2. Bila dikonversikan ke

dalam bentuk garfi akan terlihat sebagaimana berikut:

Page 86: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

206

G r o u p Stat is t lcs

Dependen t varia tHes : Nilai PosMest K2 & Eks 2

Statistios

Grafik 4.8. Skor Posttestt Kelompok Kontrol 2 & Skor Posttestt Kel

Eksperimen 2

Untuk melihat skor yang paling sering muncul yang diperoleh mahasiswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia pada

eksperimen kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.22 Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 2

(KE)

Skor f F kumulatif % 60 1 1 3.33

64 1 2 3,33 68 2 4 6,66 70 7 11 16,76 72 3 14 40,05 74 3 17 50,05 76 3 20 60,04 78 3 23 70,03 80 3 26 80,02 82 2 28 90,01 84 1 29 96,67 86 1 30 100,0 Jumlah 30

Page 87: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

207

Dari tabel diatas terlihat skor yang dicapai mahasiswa sudah mulai lebih

baik dari pada perolehan skor yang dicapai pada eksperimen pertama. Skor

sudah mulai bervariasi dan skor yang sering muncul adalah 70, 72,74, 76 dan

80. Terlihat bahwa mahasiswa sudah mulai terbiasa dan berpengalaman

dengan model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini.

Skor yang banyak diperoleh mahasiswa dalam eksperimen ketiga dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

) Tabel 4.23 Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Arab Kelompok Eksperimen 3

(KE)

Skor F % % Kumulatif

68 2 6,7 6,7

70 1 3,3 10,0

74 l 3,3 13,3

76 2 6,7 20,0

78 6 20,0 40,0

80 6 20,0 60,0

82 1 3,3 63,0

84 2 6,7 70,0

86 1 3,3 73,3

88 3 10,0 83,3

90 2 6,7 90,0

92 1 3,3 93,3

96 2 6,6 100,0

Jumlah 30

Tabel diatas menggambarkan bahwa skor yang diperoleh mahasiswa sudah

sangat bervariasi, ini berarti mahasiswa telah mengalami peningkatan skor

yang lebih baik dari eksperimen 1 dan 2. Mahasiswa yang berada pada skor

Page 88: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

terendah (68) berjumlah dua orang dan skor yang paling banyak muncul adalah

skor 78, 80 dan 88, Dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran memanfaatkan multimedia memperoleh nilai yang

jauh lebih baik.

Untuk mengetahui nilai posttest yang diperoleh mahasiswa kelompok

kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut ini:

Tabel 4.24. Frekuensi Hasil Belajar (Posttest 1) Bahasa Arab Mahasiswa

Kelompok Kontrol

Skor f % % Kumulatif

60 4 13,3 13,3

62 2 6,7 20,0

64 4 13,3 33,3

66 6 20,0 53.3

68 4 13,3 66,7

70 7 23,3 90,0

72 3 10,0 100,0

Jumlah 30

Untuk mengetahui perolehan hasil posttest 2 dari kelompok kontrol

disajikan pada tabel berikut ini.

Page 89: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

Tabel 4.25. Frekuensi Hasil Belajar (Posttest 2) Bahasa Arab MshasfgM^

Kontrol

Skor f % % Kumulatif

62 1 3,3 3,3

64 4 13,3 16,6

66 4 13,3 29,9

68 8 26,4 56,3

70 6 20,0 76,3

72 4 13,3 90,0

74 3 10,0 100,0

Jumlah 30

Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar kelompok kontrol mengalami

kenaikan yang tidak begitu besar, hal ini dapat dipahami karena tidak adanya

treatment.

Gambaran perolehan skor posttest 3 kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Page 90: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

2 1 0

Tabel 4.26. Frekuensi Hasil Belajar (Posttest 3) Bahasa Arab Mahasiswa

Kel. Kontrol

Skor F % % Kumulatif

60 1 3,3 3,3

62 1 3,3 6,7

64 I 3.3 10,0

66 4 13,3 23,3

68 6 20,0 4 3 3

70 6 20,0 63,3

72 4 13,3 76,7

74 4 13,3 90.0

76 3 10,0 100,0

Jumlah 30

Dari tabel diatas terlihat hasil posttest mahasiswa mengalami kenaikan

dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada posttest 1 dan posttestt 2.

Nilai yang sering muncul adalah 6 6 , 6 8 , 7 0 , 72 dan 7 4 . Terlihat peningkatan

pencapaian hasil belajar mahasiswa tidak seperti yang diharapkan .

c. Perbedaan hasil posttest 3 antara kelompok kontrol dengan hasil

posttest 3 kelompok eksperimen

Menghasilkan t hitung sebesar ( - 7 , 7 6 7 ) lebih besar dari nilai t tobel ( 1 , 6 7 2 )

dengan df = 5 8 . Perbedaan skor tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4 .27 .

berikut ini.

Page 91: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

2 1 1

Tabel 4.27. Hasil Uji t Perolehan Skor Posttest 3 antara Kel. Kontrol dengan

Kel. Eksperimen

J E N I S N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Nilai Post-test KK 3 & K E 3

Post Test Kontrol3 30 69,6667 4,03718 .73709 Nilai Post-test KK 3 & K E 3

Post-test Eksperimen 3 30 81,4667 7,27648 1,32850

Levene's Test for

Equality of Variances Mest for Equality of Means

F Sip. t df

Sig. (2-

tailed

)

Mean Drfferenc

e

Std. Error

Differenc e

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Niiai Equal Post- variances test assumed Kontrol Equal 3 & variances Eksperi not men 3 assumed

8,172 .00

6 -7,767

-7,767

58

45,30 9

,000

,000

-11,8000

-11,8000

1,51928

1,51928

-14,84116

-14,85940

8,75884

8,74060

Dari hasil perhitungan nilai t sebesar 7,767 dengan tingkat signifikan

0,000. Dengan demikian probabilitas 0,000 lebih kecil dari dari 0,006. Disini

hasil perolehan kelompok eksperimen jauh lebih baik bita dibandingkan

dengan hasil kelompok kontrol dan memperlihatkan perbedaan yang sangat

signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran yang

memanfaatkan multimedia dalam kelompok eksperimen memberikan hasil

yang lebih baik dan berbeda secara signifikan bila dibandingkan dengan model

pembelajaran yang digunakan dalam kelompok kontrol.

Bila perbedaan perolehan skor posttest tersebut diatas dikonversikan dalam

bentuk grafik akan terlihat seperti berikut ini.

Page 92: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

212

Group Stat is t ics

Dependent variables : Nilai Post- test K3 & E k s 3

SO.OOOOCH

3

2 5 . 0 0 0 0 0 -

0 . 0 0 OOO-1

JENIS : • Post Test KontroO i • Post-test Bcspertnen 3!

1 M e a n s i d . D e v i a t i o n s t d . Error M a a n

Stat ist ics

Grafik 4.9. Skor Posttest Kelompok Kontrol 2 & Skor Posttest Kel

Eksperimen 2

Uraian diatas memperlihatkan terjadi perbedaaan yang signifikan antara

hasil yang diperoleh kelompok eksperimen dengan hasil yang dicapai oleh

kelompok kontrol.

4.43. Interaksi Model.

Untuk mengetahui interaksi model maka diminta pendapat mahasiswa

terhadap model yang dikembangkan, berikut ini akan dikemukakan jawaban

mereka terhadap angket yang disebarkan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 93: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

213

Tabel 4.28. Opini Mahasiswa Terhadap Model

No OPINI

MAHASISWA

SS S N TS STS

1 Saya semakin bersemangat belajar bahasa Arab jika memanfaatkan sumber belajar yang didisain melalui teknologi informasi

(H).

30

(100%)

2 Saya merasa lebih cepat mengerti terhadap materi perkuliahan yang disajikan dengan memanfaatkan multimedia

28

(93,33%)

2

(6,67%)

3 Melalui multimedia yang digunakan dalam penyajian mata kuliah bahasa Arab daya ingat saya semakin baik

27

(90%)

2

(6,67%)

1

(3,33%)

4 Materi perkuliahan bahasa Arab lebih menarik dan mudah dipahami jika disajikan dalam multimedia.

30

(100%)

5 Kemampuan gramatika (qawaid) saya menjadi lebih baik jika ditampilkan dalam layar monitor.

29

(96,67%)

1

(3,33%)

6 Kemampuan gramatika (qawaid) dapat dijadikan alat untuk menggali ilmu-ilmu yang ditulis dalam bahasa Arab terutama Al-Quran dan Hadits Nabi

25

(83,33%)

3

(10%)

2

(6,67%)

Page 94: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

214

7 Melalui multimedia penerapan konsep materi akan lebih jelas

27

(90%)

2

(6,67%)

1

(3,33%)

8 Bagi saya pengalaman belajar bahasa Arab lebih lama diingat jika disajikan dengan memanfaatkan multimedia

29

(96,67%)

1

(3,33%)

9 Materi demi materi mudah saya kaitkan jika disajikan dengan multimedia.

24

(80%)

5

(16,67%)

1

(3,33%)

10 Belajar bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia membantu saya dalam membedakan kalimah isim, kalimah fiil dan kalimah huruf.

30

(100%)

11 Belajar bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia saya merasa cepat menganalisa teks-teks berbahasa Arab

29

(96,67%)

1

(3,33%)

12 Saya merasa mampu menerjemah teks-teks berbahasa Arab jika materi tentang kaidah-kaidah bahasa Arab disajikan dengan multimedia

28

(93,33%)

2

(6,67%)

13 Saya merasa lebih mampu menyusun kalimat bahasa Arab yang benar sesuai kaidah jika belajar bahasa Arab memanfaatkan multimedia.

29

(96,67%)

1

(3,33%)

Page 95: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

215

14 Dalam menyampaikan materi perkuliahan bahasa Arab dosen sangat membantu kami untuk memahami kaidah-kaidah bahasa Arab

26

(86,66%)

1

(3,33%)

2

(6,67%)

1

(3,33%)

15 Dosen bahasa Arab selalu memberikan dukungan terhadap peningkatan motivasi belajar saya

25

(83,33%)

4

(13,33%)

1

(3,33%)

16 Kreativitas dosen dalam menyajikan materi membuat saya semakin tertarik belajar bahasa Arab.

30

(100%)

17 Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen selama pembelajaran berlangsung membuat saya semakin mengenal makna praktis belajar bahasa Arab.

29

(96,67%)

1

(3,33%)

18 Saya yakin mampu menguasai bahasa Arab jika pembelajaran bahasa Arab memanfaat multimedia diterapkan

27

(90%)

2

(6,67%)

1

(3,33%)

Keterangan : SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral

TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Dari tabel diatas terlihat bahwa mahasiswa sangat antusias untuk mengikuti

mata kuliah bahasa Arab memanfaatkan multimedia. Hal ini dibuktikan dengan

jawaban mereka yang diberikan melalui angket yang disebarkan setelah mereka

mengikuti mata kuliah bahasa Arab dengan memanfaatkan multimedia. Seluruh

Page 96: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

216

mahasiswa (100%) menyatakan semakin bersemangat belajar bahasa Arab jika

memanfaatkan sumber belajar yang didisain dengan menggunakan teknologi

informasi. Mahasiswa merasa lebih cepat mengerti terhadap materi perkuliahan

yang disajikan dengan memanfaatkan multimedia. Dua puluh delapan (28) orang

mahasiswa (93,33%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan 2

orang mahasiswa (6,67%) menyatakan setuju.

Daya ingat mahasiswa menjadi lebih baik setelah mengikuti perkuliahan

dengan memanfaatkan multimedia. Hal ini dinyatakan oleh dua puluh tujuh (27)

orang mahasiswa (90%) yang sangat setuju dan tiga (3) orang mahasiswa (10%)

menyatakan setuju.

Materi perkuliahan bahasa Arab lebih menarik dan mudah dipahami jika

disajikan dalam multimedia. Tiga puluh (30) orang mahasiswa (100%)

menyatakan sangat setuju.

Kemampuan gramatika (gawaid) saya menjadi lebih baik jika ditampilkan

dalam layar monitor. Dua puluh sembilan (29) orang mahasiswa (96,67%)

memberikan pernyataan sangat setuju, hanya satu (1) orang mahasiswa (3,33%)

berada pada posisi netral.

Kemampuan gramatika (qawaid) dapat dijadikan alat untuk menggali ilmu-

ilmu yang ditulis dalam bahasa Arab terutama Al-Quran dan Hadits Nabi. Dua

puluh lima (25) orang mahasiswa (83,33%) menyatakan sangat setuju, tiga (3)

orang mahasiswa (10%) menyatakan setuju, dan dua (2) orang mahasiswa (6,67%)

bersikap netral. Melalui multimedia penerapan konsep materi akan lebih jelas, dua

puluh tujuh (27) orang mahasiswa (90%) menyatakan sangat setuju, dua (2) orang

Page 97: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

217

mahasiswa (6,67%) menyatakan setuju, hanya satu (1) orang mahasiswa (3,33%)

yang bersikap netral.

Bagi saya pengalaman belajar bahasa Arab lebih lama diingat jika disajikan

dengan memanfaatkan multimedia, mahasiswa yang memberikan jawaban sangat

setuju sebanyak dua puluh sembilan (29) orang mahasiswa (96,67%) dan yang

netral satu (1) orang mahasiswa (3,33%). Kalau kita perhatikan jawaban dan

pernyataan sikap mahasiswa terhadap model pembelajaran bahasa Arab

memanfaatkan multimedia yang dikembangkan, ada kecenderungan model dapat

berinteraksi dengan mahasiswa. Hampir semua mahasiswa dapat menerima model

pembelajaran bahasa Arab memanfaatkan multimedia setelah mereka diberi

perlakuan.

Page 98: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...
Page 99: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...

I

i . 'a, :

Page 100: BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN MODEL Pada ...