BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada data dan...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada data dan...
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil pengolahan data yang terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian pertama menyajikan pengolahan data berupa angket, dan
bagian kedua menyajikan pengolahan data hasil observasi lapangan. Dalam
pengolahan data angket, peneliti dibantu dengan program Microsoft Excel 2007 pada
perhitungan pengolahan data mentah menjadi data baku, perhitungan uji normalitas
data dan koefisien korelasi. Kemudian pengolahan data untuk mencari koefisien
determinasi, uji linieritas regresi dan analisis varians, peneliti dibantu dengan
bantuan program SPSS 15.0. Sedangkan untuk perhitungan pengolahan uji
kecenderungan umum penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik Weighted mean
Score (WMS) yang dihitung secara manual.
A. Seleksi dan Klasifikasi Data
Data yang telah terkumpul melalui penyebaran angket kemudian diseleksi
dan diperiksa untuk mengetahui kelengkapan jumlah dan isinya. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui data mana yang dapat diolah dan yang tidak dapat
diolah. Selanjutnya data tersebut diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian
yang telah ditentukan, yaitu data untuk variabel X (Perencanaan partisipatori)
2
dan variabel Y (Produktivitas organisai). Hasil seleksi dan klasifikasi tersebut
dapat dilihat pada table 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Hasil Seleksi Data
Variabel Penelitian
Sumber Data
Jumlah Angket Disebar Dikumpulkan Dapat
diolah Tidak dapat diolah
X Perencanaan Partisipatori
Pegawai P4TK IPA
123 123 123 -
Y Produktivitas
Organisasi
Pegawai P4TK IPA
123 123 123 -
Setelah dilakukan penyeleksian data, langkah selanjutnya ialah
mengklasifikasikan data berdasarkan variabel penelitian yakni variabel X dan
variabel Y. Setelah itu setiap alternatif jawaban yang dipilih oleh responden
kemudian diberikan skor sesuai dengan pembobotan skor mengacu pada tabel
4.2.
Tabel 4.2
Bobot Skor untuk Tiap Alternatif Jawaban Variabel X dan Y
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan positif Pernyataan negatif
Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Jarang (JR) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4
3
Dari hasil klasifikasi data dan pembobotan diperoleh skor mentah
variabel X (Perencanaan Partisipatori) dan skor mentah variabel Y (Produktivitas
Organisasi).
1. Skor mentah variabel X
Perolehan skor mentah masing-masing responden pada variabel X
dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Data Mentah Variabel X
108 120 116 89 102 106 84 107 108 115 108 108
108 118 120 100 85 99 104 116 106 94 102 108
118 109 113 90 114 108 98 106 87 75 103 118
98 109 111 97 88 106 75 106 120 120 104 98
88 86 90 100 89 91 86 109 113 111 106 88
92 103 90 105 112 93 116 113 115 114 98 92
100 115 115 101 90 95 92 106 92 110 105 100
111 91 74 104 119 104 109 115 108 96 101 111
105 102 79 107 79 105 106 117 76 110 96 105
120 85 110 95 83 94 104 114 92 100 109 120
88 76 120
4
2. Skor Mentah Variabel Y
Perolehan skor mentah masing-masing responden pada variabel Y
dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Data Mentah Variabel Y
103 80 88 120 104 114 114 108 111 89 84 101
97 120 87 111 90 77 104 110 96 66 110 96
115 120 120 120 87 75 88 94 102 105 100 109
88 111 120 91 110 110 88 91 120 109 108 108
90 117 114 97 83 104 106 92 101 92 102 108
98 90 113 90 117 95 101 90 92 59 103 118
105 100 90 80 90 91 58 91 120 114 104 120
107 113 90 101 98 99 92 105 114 117 106 111
104 90 99 101 118 92 108 106 115 120 98 117
120 96 66 100 90 96 91 98 85 96 105 90
110 113 90
5
B. Hasil Pengolahan Data
Pada bagian ini akan disajikan hasil pengolahan data penelitian dengan
menggunakan tekhnik-tekhnik statistika :
1. Deskripsi Data Variabel
Untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan umum skor
responden terhadap perencanaan partisipatori oleh pegawai PPPPTK IPA,
maka digunakan tekhnik Weighted Mean Scored (WMS).
Hasil perhitungan WMS selanjutnya dikonsultasikan dengan tolak
ukur yang telah ditentukan. Adapun tolak ukur yang digunakan oleh peneliti
dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang
Nilai Kriteria
Penafsiran
Variabel X Variabel Y
3,25 – 4,00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
2,50 – 3,24 Baik Baik Baik
1,75 – 2,49 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
1,00 – 1,74 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik
6
1. Deskripsi Data Variabel X (Perencanaan Partisipatori Oleh Pegawai (PPPPTK IPA)
Untuk mendapatkan gambaran secara lebih jelas, berikut disajikan
hasil pengukuran kecenderungan skor responden pada variabel X
(Perencanaan partisipatori) Oleh Pegawai PPPPTK IPA.
1) Deskripsi WMS pada Indikator Partisipasi Dalam Perumusan Rencana
Pada tabel 4.6 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator partisipasi dalam
perumusan rencana.
Tabel 4.6
Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi Dalam Perumusan Rencana
Indikator
No. item
ALTERNATIF JAWABAN
SL SR JR TP Jumlah Rata-Rata
Partisipasi dalam
Perumusan Rencana
f x F x f x f x f x 1 72 288 42 126 6 12 3 3 123 429 3.49 2 41 164 55 165 23 46 4 4 123 379 3.08 3 42 168 69 207 9 18 1 1 123 394 3.2 4 57 228 48 144 18 36 0 0 123 408 3.32 5 59 236 55 165 7 14 2 2 123 417 3.39 6 49 196 55 165 17 34 2 2 123 397 3.23 7 52 208 55 165 14 28 2 2 123 403 3.28 8 48 192 63 189 12 24 0 0 123 405 3.29 9 60 240 61 183 1 2 1 1 123 426 3.46 10 63 252 50 150 9 18 1 1 123 421 3.42
Skor Rata-rata Indikator Partisipasi dalam Perumusan Rencana=3.32
7
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator partisipasi dalam perumusan rencana dijelaskan secara sub-
indikator berikut ini :
(1) Partisipasi dalam bentuk pikiran dalam perumusan rencana,
berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan mempunyai skor rata-
rata sebesar 3,28 (item satu sampai enam). Hal ini menunjukkan
bahwa proses partisipasi dalam bentuk pikiran dalam perumusan
rencana yang dilakukan oleh pegawai PPPPTK IPA dapat
dikategorikan sangat baik.
(2) Partisipasi dalam bentuk dana dalam perumusan rencana ,
berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan mempunyai skor rata-
rata sebesar 3,28 (item tujuh). Hal ini menunjukkan bahwa proses
partisipasi dalam bentuk dana dalam perumusan rencana yang
dilakukan oleh pegawai PPPPTK IPA dapat dikategorikan sangat
baik.
Secara keseluruhan, skor rata-rata untuk indikator partisipasi
dalam perumusan rencana sebesar 3,32. Berdasarkan grafik 4.1, skor
tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor satu yakni sebesar 3,49
sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan nomor dua
8
yakni sebesar 3,08. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses partisipasi
dalam perumusan rencana berada pada kategori sangat baik.
Gambar 4.1
Grafik Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi dalam Perumusan Rencana
2) Deskripsi WMS pada Indikator Partisipasi dalam Perumusan Rencana
Pada tabel 4.7 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator partisipasi
dalam implementasi rencana.
9
Tabel 4.7
Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi Dalam
Implementasi Rencana
Indikator No. item
SL SR JR TP Jumlah Rata-rata F x f x f x f X f x
Partisipasi dalam
Implementasi Rencana
11 65 260 54 162 3 6 1 1 123 429 3.49 12 72 288 42 126 8 16 1 1 123 431 3.5 13 63 252 52 156 5 10 3 3 123 421 3.42 14 55 220 62 186 3 6 3 3 123 415 3.37 15 60 240 52 156 5 10 6 6 123 412 3.35 16 58 232 55 165 8 16 2 2 123 415 3.37 17 54 216 49 147 12 24 4 4 123 391 3.18 18 60 240 53 159 9 18 1 1 123 418 3.4 19 63 252 52 156 6 12 2 2 123 422 3.43 20 61 244 59 177 2 4 1 1 123 426 3.46
Skor Rata-rata Partispasi dalam Implementasi Rencana= 3.4
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator partisipasi dalam implementasi rencana dijelaskan secara
sub-indikator berikut ini :
(1) Partisipasi dalam bentuk pikiran dalam implementasi rencana,
berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan mempunyai skor
rata-rata sebesar 3,49 (item sebelas sampai tiga belas). Hal ini
menunjukkan bahwa proses implementasi dalam bentuk pikiran
dalam implementasi rencana yang dilakukan oleh pegawai
PPPPTK IPA dapat dikategorikan sangat baik.
(2) Partisipasi dalam bentuk dana dalam implementasi rencana ,
berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan mempunyai skor
10
rata-rata sebesar 3,37 (item empat belas). Hal ini menunjukkan
bahwa proses implementasi dalam bentuk dana yang dilakukan
oleh pegawai PPPPTK IPA dapat dikategorikan sangat baik.
Secara keseluruhan , skor rata-rata untuk indikator partisipasi
dalam implementasi rencana sebesar 3,4. Berdasarkan grafik 4.2, skor
tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor duabelas yakni sebesar
3,5 sedangkan skor terendah terdapat pada item pernyataan nomor
tujuhbelas yakni sebesar 3,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses
partisipasi dalam perumusan rencana berada pada kategori sangat
baik.
Gambar 4.2
Grafik Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi dalam Implementasi Rencana
11
3) Deskripsi WMS pada Indikator Partisipasi Dalam Monitoring dan Evaluasi Rencana
Pada tabel 4.8 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator partisipasi
dalam monitoring dan evaluasi rencana.
Tabel 4.8
Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi Dalam Monitoring dan Evaluasi Rencana
Indikator
Item SL SR JR TP Jumlah
Rata-rata f x f X f x F x f x
Partisipasi dalam
Monitoring dan Evaluasi
Rencana
21 52 208 57 171 11 22 3 3 123 404 3.28 22 64 256 55 165 1 2 3 3 123 426 3.46 23 56 224 60 180 6 12 1 1 123 417 3.39
24 64 256 45 135 12 24 2 2 123 417 3.39 25 58 232 58 232 6 12 1 1 123 477 3.88 26 57 228 62 186 3 6 1 1 123 421 3.42 27 56 224 62 186 4 8 1 1 123 419 3.41 28 45 180 57 171 20 40 1 1 123 392 3.19 29 64 256 50 150 7 14 2 2 123 422 3.43 30 81 324 38 114 3 6 1 1 123 445 3.62
Skor Rata-rata Partisipasi dalam Monitoring dan Evaluasi Rencana=3,45
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator partisipasi dalam monitoring dan evaluasi rencana
dijelaskan secara sub-indikator berikut ini :
(1) Partisipasi dalam bentuk pikiran dalam monitoring dan
evaluasi rencana, berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan
mempunyai skor rata-rata sebesar 3,37 (item dua puluh satu
12
sampai dua puluh dua). Hal ini menunjukkan bahwa proses
monitoring dan evaluasi dalam bentuk pikiran yang dilakukan
oleh pegawai PPPPTK IPA dapat dikategorikan sangat baik.
(2) Partisipasi dalam bentuk dana dalam monitoring dan evaluasi
rencana , berdasarkan hasil perhitungan dikategorikan
mempunyai skor rata-rata sebesar 3,39 (item dua puluh tiga). Hal
ini menunjukkan bahwa proses monitoring dan evaluasi dalam
bentuk dana yang dilakukan oleh pegawai PPPPTK IPA dapat
dikategorikan sangat baik.
Secara keseluruhan, skor rata-rata untuk indikator partisipasi
dalam monitoring dan evaluasi rencana sebesar 3,45. Berdasarkan
grafik 4.2, skor tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor
duapuluhlima yakni sebesar 3,88 sedangkan skor terendah terdapat
pada item pernyataan nomor duapuluhdelapan yakni sebesar 3,19. Hal
tersebut menunjukkan bahwa proses partisipasi dalam perumusan
rencana berada pada kategori sangat baik.
13
Gambar 4.3
Kecenderungan Skor Pada Indikator Partisipasi Dalam Monitoring dan Evaluasi
4) Kesimpulan WMS variabel X
Setelah selesai diuraikan hasil pengolahan data secara per-
indikator, pada bagian ini akan disajikan kesimpulan secara
keseluruhan variabel X. Untuk lebih jelas, skor rata-rata variabel X
secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Kesimpulan PenghitunganWMS Variabel X
No. Indikator Rata-Rata 1. Partisipasi Dalam Perumusan rencana 3,32 2. Partisipasi Dalam Implementasi Rencana 3,4 3. Partisipasi Dalam Monitoring dan Evaluasi Rencana 3.45 Rata-rata Skor Variabel X 3,39
14
Dari tabel diatas bila digambarkan dalam sebuah grafik, maka hasilnya
akan seperti yang digambarkan dalam grafik 4.4
Gambar 4.4
Gambaran Umum Skor Rata-rata Per Indikator Variabel X
Skor rata-rata keseluruhan variabel X sebesar 3,39, dari skor
rata-rata variabel X secara keseluruhan maka dapat ditafsirkan bahwa
perencanaan partisipatori yang dilakukan oleh pegawai PPPPTK IPA
dapat dikategorikan sangat baik.
15
2. Deskripsi Data Variabel Y (Produktivitas Organisasi di PPPPTK IPA)
Untuk menggambarkan secara lebih jelas, berikut disajikan hasil
pengukuran kecenderungan skor responden pada variabel Y (Produktivitas
Organisasi), yang dapat dilihat pada tabel 4.10
1) Deskripsi WMS pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Administrator
Pada Tabel 4.10 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator dimensi fungsi
produksi administrator.
Tabel 4.10
Kecenderungan Skor Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Administrasi
Indikator No.Item
ALTERNATIF JAWABAN
Dimensi Fungsi Produksi Administrator
SL SR JR TP Jumlah Rata-Rata
f x f x f x f x f x 1 48 192 53 159 20 40 3 3 123 394 3.2 2 47 188 59 177 16 32 1 1 123 398 3.24 3 49 196 65 195 8 16 1 1 123 408 3.32 4 44 176 56 168 21 42 2 2 123 388 3.15 5 62 248 51 153 9 18 1 1 123 420 3.41 6 61 244 53 159 9 18 0 0 123 421 3.42 7 69 276 47 141 7 14 0 0 123 431 3.5 8 63 252 55 165 5 10 0 0 123 427 3.47 9 49 196 63 189 11 22 0 0 123 407 3.31 10 59 236 53 159 11 22 0 0 123 417 3.39 11 65 260 53 159 4 8 1 1 123 428 3.48
Skor Rata-Rata Dimensi Fungsi Produksi Administrator = 3.35
16
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator dimensi fungsi produksi administrasi dijelaskan secara sub-
indikator berikut ini :
(1) Pelayanan konsumsi dan akomodasi peserta diklat, berdasarkan
hasil perhitungan item satu mempunyai skor rata-rata sebesar 3,2.
Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan konsumsi dan akomodasi
telah dilakukan oleh kepala pusat dan kepala bagian dapat
dikategorikan baik. Setelah di cross-check di lapangan
berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata aspek ini menunjukkan
nilai rata-rata yang baik pula yaitu sebesar 3,11. Hal ini dapat
dapat dilihat dari Kepala Pusat dibantu oleh kepala bagian umum
dan kepala bidang memberikan arahan dan bimbingan dalam
pelayanan konsumsi dan akomodasi peserta diklat.
(2) Pelayanan penyediaan modul pembelajaran, berdasarkan hasil
perhitungan item satu mempunyai skor rata-rata sebesar 3,41. Hal
ini menunjukkan bahwa pelayanan penyediaan modul
pembelajaran telah dilakukan oleh widyaiswara dan dibantu oleh
staf yang lain dapat dikategorikan sanagt baik. Setelah di cross-
check di lapangan berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata
aspek ini menunjukkan nilai rata-rata yang sangat baik pula yaitu
sebesar 3,51. Hal ini dapat dapat dilihat dari widyaiswara dibantu
17
oleh staf lain berkoordinasi dalam memberikan modul
pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan peserta
diklat.
Secara keseluruhan, skor rata-rata untuk indikator dimensi
fungsi produksi administrator adalah sebesar 3,35. Berdasarkan grafik
4.5, skor tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor tujuh yakni
sebesar 3,5 sedangkan skor terendah terdapat pada item satu yakni 3,2.
Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas organisasi ditinjau dari
dimensi fungsi produksi administrator dapat dikategorikan sangat
baik.
Gambar 4.5
Grafik Kecenderungan Skor Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Administrator
18
2) Deskripsi WMS Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Psichologist’s
Pada Tabel 4.11 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator dimensi fungsi
produksi psichologist’s.
Tabel 4.11
Kecenderungan Skor Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Psichologist’s
Indikator
item SL SR JR TP Jumlah
Rata-rata f x f X F x F x f x
Dimensi Fungsi Produksi Psychologist’s
12 59 236 56 168 8 16 0 0 123 420 3.41 13 51 224 61 183 11 22 0 0 123 429 3.49 14 52 208 59 177 13 26 1 1 123 412 3.35 15 51 224 63 189 8 16 1 1 123 430 3.5 16 61 244 53 159 9 18 0 0 123 421 3.42 17 54 216 58 174 9 18 2 2 123 410 3.33 18 54 216 57 171 11 22 1 1 123 410 3.33 19 50 200 55 165 15 30 3 3 123 398 3.24 20 62 248 52 156 8 16 1 1 123 421 3.42
Skor Rata-Rata Dimensi Fungsi Produksi Psychologist’s= 3.39
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator dimensi fungsi produksi psychologist’s dijelaskan secara
sub-indikator berikut ini :
(1) Penyusunan jadwal diklat, berdasarkan hasil perhitungan item
duabelas mempunyai skor rata-rata sebesar 3,41. Hal ini
menunjukkan bahwa jadwal diklat telah disusun secara
19
proporsional berdasarkan kebutuhan para peserta diklat dan
dapat dikategorikan sangat baik. Setelah di cross-check di
lapangan berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata aspek ini
menunjukkan nilai rata-rata yang baik pula. Hal ini dapat dilihat
dari pegawai PPPPTK IPA yang senantiasa memperbaiki
jadwal sesuai dengan kebutuhan para peserta diklat
(2) Pelayanan administrasi keuangan, berdasarkan hasil
perhitungan item lima belas mempunyai skor rata-rata sebesar
3,5. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan administrator
keuangan telah berusaha meningkatkan mutu pelayanan dapat
dikategorikan sangat baik. Setelah di cross-check di lapangan
berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata aspek ini
menunjukkan nilai rata-rata yang sangat baik pula. Hal ini
dapat dilihat dari staf keuangan yang selalu beusaha
meningkatkan mutu pelayanan dengan dibantu oleh unit kerja
lainnya agar dapat memberikan motipasi juga kepada peserta
diklat.
Secara keseluruhan, skor rata-rata untuk indikator dimensi
fungsi produksi psichologist’s adalah sebesar 3,39. Berdasarkan
grafik 4.6, skor tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor
limabelas yakni sebesar 3,5 sedangkan skor terendah terdapat pada
20
item sembilanbelas yakni 3,24. Hal tersebut menunjukkan bahwa
produktivitas organisasi ditinjau dari dimensi fungsi produksi
psichologist’s dapat dikategorikan sangat baik.
Ganbar 4.6
Kecenderungan Skor Pada Dimensi Fungsi Produksi Psichologist’s
3) Deskripsi WMS Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Economist’s
Pada Tabel 4.12 di bawah ini menggambarkan hasil
kecenderungan umum skor responden pada indikator dimensi fungsi
produksi economist’s.
21
Tabel 4.12
Kecenderungan Skor Pada Indikator Dimensi Fungsi Produksi Economist
Indikator
item SL SR JR TP Jumlah Rata-
rata f X f X f x f x f x
Dimensi fungsi
Produksi Economist’s
21 60 240 54 162 4 8 1 1 123 411 3.34 22 50 200 65 195 6 12 2 2 123 409 3.33 23 45 180 60 180 16 32 2 2 123 394 3.2 24 72 288 39 117 12 24 0 0 123 429 3.49 25 47 188 61 183 14 28 1 1 123 400 3.25 26 46 184 72 216 15 30 0 0 123 430 3.5 27 41 164 69 207 12 24 1 1 123 396 3.22 28 57 228 54 162 12 24 0 0 123 414 3.37 29 54 216 58 174 10 20 1 1 123 411 3.34 30 72 288 50 150 1 2 0 0 123 440 3.58
Skor Rata-Rata Dimensi Fungsi Produksi Economist’s = 3.36
Hasil perhitungan data kecenderungan umum responden pada
indikator dimensi fungsi produksi economist’s dijelaskan secara sub-
indikator berikut ini :
(1) Pengembangan dan pemberdayaan peserta diklat, berdasarkan
hasil perhitungan item duapuluhsatu mempunyai skor rata-rata
sebesar 3,34. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga telah
mengikuti petunjuk dan arahan Ditjen PMPTK Depdiknas dalam
upaya mengembangkan model-model diklat dapat dikategorikan
sangat baik.
22
Setelah di cross-check di lapangan berdasarkan
pengamatan peneliti, ternyata aspek ini menunjukkan nilai rata-
rata yang baik pula. Hal ini dapat dilihat dari pegawai PPPPTK
IPA yang senantiasa aktif dalam membuat model-model diklat
melalui seminar, lokakarya dan workshop.
(2) Pengembangan karir peserta diklat, berdasarkan hasil
perhitungan item tigapuluh mempunyai skor rata-rata sebesar
3,58. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga telah dapat
memberikan sertifikat yang dapat dipergunakan dalam
mengembangkan karir peserta diklat dan dikategorikan sangat
baik. Setelah di cross-check di lapangan berdasarkan pengamatan
peneliti, ternyata aspek ini menunjukkan nilai rata-rata yang
sangat baik pula.Hal ini dapat dapat dilihat dari peserta yang
mengikuti program diklat di PPPPTK IPA dipastikan akan
memperoleh sertifikat .
Secara keseluruhan, skor rata-rata untuk indikator dimensi
fungsi produksi economist’s adalah sebesar 3,36. Berdasarkan grafik
4.7, skor tertinggi terdapat pada item pernyataan nomor tigapuluh
yakni sebesar 3,58 sedangkan skor terendah terdapat pada item
duapuluhtiga yakni 3,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa
23
produktivitas organisasi ditinjau dari dimensi fungsi produksi
econonomist’s dapat dikategorikan sangat baik.
Gambar 4.7
Kecenderungan Skor Pada Dimensi Fungsi Produksi Economist’s
1) Kesimpulan WMS Variabel Y
Setelah selesai diuraikan hasil pengolahan data secara per-
indikator, pada bagian ini akan disajikan kesimpulan secara keseluruhan
variabel X. Untuk lebih jelas, skor rata-rata variabel X secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel 4.13.
24
Tabel 4.13
Kesimpulan PenghitunganWMS Variabel Y
No. Indikator Rata-Rata 1. Dimensi Fungsi Produksi Administrator 3,35 2. Dimensi Fungsi Produksi Psichologist’s 3,39 3. Dimensi Fungsi Produksi Economist’s 3.36 Rata-Rata Skor Variabel Y 3,36
Dari tabel diatas bila digambarkan dalam sebuah grafik, maka
hasilnya akan seperti yang digambarkan dalam grafik 4.8
Gambar 4.8
Grafik Gambaran Umum Skor Rata-rata Per Indikator V ariabel Y
Skor rata-rata keseluruhan variabel sebesar 3,36. Dari skor
rata-rata variabel Y secara keseluruhan maka dapat ditafsirkan bahwa
25
produktivitas organisasi (PPPPTK IPA) dapat dikategorikan sangat
baik.
2. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
1. Data Baku Variabel X (Perencanaan Partisipatori)
Untuk kepentingan data lebih lanjut, data mentah yang diperoleh
kemudian diolah menjadi data baku. Pengubahan skor mentah menjadi
skor baku dalam penelitian ini menggunakan rumus :
Dari rumus tersebut dihasilkan skor baku untuk variabel X sebagai
berikut :
Tabel 4.14
Data Baku Variabel X
53 62 59 40 49 52 36 53 53 59 53 53 53 60 62 48 37 47 51 59 52 43 49 53 60 54 57 40 58 53 46 52 38 30 50 61 46 54 56 45 39 52 30 52 62 62 51 46 39 38 40 48 40 41 38 54 57 56 52 29 42 50 40 51 56 43 59 57 59 58 46 42 48 59 59 49 40 43 42 52 42 55 52 48 56 40 31 51 61 51 54 59 53 45 49 56 51 49 32 53 33 52 52 60 30 55 45 52 62 37 55 44 36 43 51 58 42 48 54 62 39 30 62
( )s
xXT i
i
−+= 1050
26
2. Data Baku Variabel Y (Produktivitas Organisasi)
Untuk kepentingan data lebih lanjut, data mentah yang diperoleh
kemudian diolah menjadi data baku. Pengubahan skor mentah menjadi
skor baku dalam penelitian ini menggunakan rumus :
Dari rumus tersebut dihasilkan skor baku untuk variabel Y sebagai
berikut :
Tabel 4.15
Data Baku Variabel Y
43 77 77 19 57 57 13 19 77 55 53 3 31 77 77 31 3 45 49 21 39 21 41 11 67 59 65 17 71 27 39 17 21 -44 43 56 13 71 63 -3 17 19 -46 19 77 65 45 54 17 17 17 39 33 35 21 47 65 71 49 54 33 37 17 39 73 21 53 49 67 77 33 74 47 63 35 37 17 29 19 33 7 29 47 78 51 17 -30 45 65 65 53 59 15 5 39 60 45 29 77 17 -8 45 57 29 -30 57 29 72 77 13 59 11 -12 13 25 41 47 37 55 19 58 64 19
( )s
xXT i
i
−+= 1050
27
3. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data diperlukan untuk mengetahui distribusi
data, apakah distribusi data tersebut normal atau tidak normal. Normal
atau tidak normalnya distribusi data merupakan dasar penentuan
tekhnik statistika yang akan digunakan data selanjutnya. Asumsinya
adalah bila statistika yang akan digunakan merupakan statistik
parametrik maka persyaratannya data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. Namun bila data yang akan dianalisis
berdistribusi tidak normal, maka tekhnik statistik nonparametrik yang
harus digunakan untuk kelanjutan analisis datanya.
1) Uji Normalitas Variabel X (Perencanaan Partisipatori)
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) diperoleh harga
Chi-square hitung sebesar -44,82 sedangkan Chi-Square tabel
dengan derajat kebebasan dk=7-1=6, untuk α=0,05 diperoleh nilai
sebesar 12,592. Dengan demikian diketahui bahwa Chi-Square
hitung lebih kecil dari Chi-square tabel, hal ini berarti bawah
distribusi variabel X normal.
Normalnya distribusi pada variabel X berarti terdapat
perbedaan yang berarti antara frekuensi yang diharapkan (fe)
dengan frekuensi yang diobservasi (fo). Hal tersebut menunjukkan
28
bahwa penelitian dapat berlaku bagi seluruh populasi dan dapat
digunakan tekhnik analisis statistik parametrik.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, distribusi data
variabel X disajikan pada grafik 4.9
Gambar 4.9
Grafik Distribusi Data Variabel X
2) Uji Normalitas Variabel Y (Produktivitas Organisasi)
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) diperoleh harga
Chi-square hitung sebesar -639,45 sedangkan Chi-Square tabel
dengan derajat kebebasan dk=7-1=6, untuk α=0,05 diperoleh nilai
sebesar 12,592. Dengan demikian diketahui bahwa Chi-Square
29
hitung lebih kecil dari Chi-square tabel, hal ini berarti bawah
distribusi variabel Y normal.
Normalnya distribusi pada variabel Y berarti terdapat
perbedaan yang berarti antara frekuensi yang diharapkan (fe)
dengan frekuensi yang diobservasi (fo). Hal tersebut menunjukkan
bahwa penelitian dapat berlaku bagi seluruh populasi dan dapat
digunakan tekhnik analisis statistik parametrik.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, distribusi data
variabel X disajikan pada grafik 4.10
Gambar 4.10
Grafik Distribusi Data Variabel Y
30
C. Hasil Analisis Data Untuk Uji Hipotesis Penelitian
Dalam pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima atau ditolak. Adapun dalam
penelitian ini hipotesis yang peneliti rumuskan adalah “ Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara perencanaan partisipatori terhadap produktivitas
organisasi”.
1. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi merupakan tekhnik statsitik yang
digunakan untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Berdasarkan hasil uji normalitas
data, diketahui data variabel X dan variabel Y keduanya berdistribusi
normal, maka statistik yang digunakan untuk menganalisis koefisien
korelasi adalah tekhnik statistik parametrik. Dalam hal ini, penghitungan
koefisien korelasi menggunakan Product Momen dari Pearson.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi (tabel 4.16) denagan bantuan
Program SPSS 15.00 for window diperoleh harga koefisien korelasi (r hitung )
antara variabel X dan variabel Y dengan arah positif adalah sebesar 0,711.
Apabila harga ini dikonsultasikan pada tolak ukur Akdon dan Hadi ( 2004:
188), maka koefisien korelasi ini berada pada tingkat interval 0,600-0,799,
yaitu hubungan yang kuat. Hal ini dapat diartikan bahwa perencanaan
31
partisipatori pegawai PPPPTK IPA memiliki hubungan yang kuat dengan
arah yang positif terhadap produktivitas organisasi PPPPTK IPA.
Tabel 4.16
Hasil Penghitungan Korelasi Product Moment
Correlations
1 .711**
. .000
123 123
.711** 1
.000 .
123 123
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Partisipatori
Produktivitas
Partisipatori Produktivitas
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
2. Uji Signifikansi Korelasi
Untuk membuktikan bahwa antara variabel X memiliki korelasi yang
kuat dengan variabel Y , maka perlu diuji signifikansinya, cara yang bisa
dipergunakan adalah dengan membandingkan harga koefisien korelasi (r
hitung) sebesar 0,711 dengan r tabel dengan taraf signifikansi (kepercayaan)
sebesar 95% atau pada kesalahan 5% dengan n=123 adalah 0,195 maka
diperoleh gambaran r hitung>r tabel.
Untuk signifikansinya :
a. Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perencanaan
32
partisipatori oleh pegawai PPPPTK IPA dengan produktivitas
organisasi.
Hi: Terdapat pengaruh yang signifikan antara perencanaan
partisipatori oleh pegawai PPPPTK IPA dengan produktivitas
organisasi.
b. Pengambilan Keputusan
• Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
• Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Berdasarkan hasil penghitungan Korelasi pearson (Tabel 4.16),
diketahui koefisien korelasi sebesar 0.711 dengan signifikansi sebesar 0,000
yang berarti berada di bawah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak atau Ha diterima. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
perencanaan partisipatori memiliki hubungan yang positif dan signifikan
terhadap produktivitas organisasi PPPPTK IPA.
3. Analisis Koefisien Determinasi
Dengan diketahuinya harga koefisien korelasi dan signifikansi
korelasi, selanjutnya untuk melihat derajat hubungan antar variabel maka
dilakukan analisis koefisien detreminasi dengan menguadratkan harga
koefisien korelasi kemudian dikalikan 100%. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh harga koefisien determinasi sebesar 50,6 %. Artinya bahwa
33
meningkat atau menurunnya produktivitas organisasi ditentukan oleh
perencanaan partisipatori pegawai sebesar 50,6 %. Sementara sisanya
sebesar 49,4 % dipengaruhi oleh variabel /faktor lainnya. Faktor lain
tersebut misalnya disiplin kerja, motivasi kerja, dan lain-lain.
4. Analisis Varians
Untuk menguji keberartian (signifikansi) arah koefisien dan
kelinieran regresi digunakan analisis varians (ANAVA). Dari hasil
perhitungan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows, diperoleh hasil
seperti pada tabel 4.17 berikut :
Tabel 4.17
Analisis Varians
ANOVAb
29057.118 1 29057.118 123.768 .000a
28407.386 121 234.772
57464.504 122
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Partisipatoria.
Dependent Variable: Produktivitasb.
Dari tabel 4.17 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
a. Terdapat ketergantungan antara variabel Y terhadap variabel X. Hal ini
dapat dilihat dari perbandingan harga Fhitung (123,768) dengan harga F
34
tabel dengan dk (1/121) pada tingkat kepercayaan 95% yaitu =3,94. Ini
menunjukkan Fhitung> F tabel yang artinya variabel Y memiliki
ketergantungan terhadap variabel X.
b. Dari uji ANAVA atau F test, didapat F hitung adalah 123,768 dengan
tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi variabel Y (produktivitas organisasi)
5. Uji Linieritas Regresi
Untuk mengungkap adanya hubungan fungsional antara variabel X
dan variabel Y, maka selanjutnya dilakukan perhitungan analisis koefisien
regresi. Karena penelitian ini dilakukan terhadap satu variabel bebas dan
satu variabel terikat, maka analisis regresi yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana. Dari hasil perhitungan dengan bantuan Program SPSS
15.0 for Windows, diperoleh hasil sebagai berikut ( tabel 4.18)
Tabel 4.18
Koefisien regresi
Coefficientsa
-44.015 8.071 -5.453 .000
1.800 .162 .711 11.125 .000 1.000 1.000
(Constant)
Partisipatori
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Produktivitasa.
35
Dari tebel diatas, dapat dijelaskan bahwa koefisien a=-44,015,
sedangkan koefisien bX=1,800 sehingga diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Dimana :
Y = Produktivitas Organisasi
X = Perencanaan Partisipatori
Dari persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa setiap ada
perubahan satu unit pada variabel X, maka akan berpengaruh terhadap
perubahan pada variabel Y sebesar 1,800. Hal ini berarti bahwa
meningkatnya Produktivitas Organisasi Dipengaruhi oleh perencanaan
partisipatori. Untuk lebih memperjelas keterangan tentang nilai-nilai
persamaan regresi, dibawah ini digambarkan grafik scatter (grafik 4.11).
Y=-44,015+1,800X
36
Y=-
44,015+1,800X
-2 -1 0 1
Regression Standardized Predicted Value
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d R
esid
ual
Dependent Variable: Produktivitas
Scatterplot
Berdasarkan hasil analsis data, maka hipotesis penelitian yang
dirumuskan yaitu : “ Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan anatara
Perencanaan partisipatori oleh pegawai dan Produktivitas Organisasi
PPPPTK IPA” dapat diterima.
37
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan statistik yang telah diuraikan menunjukkan bahwa
ternyata hipotesis penelitian ini, yaitu “ Terdapat pengaruh yang signifikan antara
perencanaan partisipatori terhadap produktivitas organisasi” diterima, karena
angka korelasi antara variabel X dengan variabel Y sebesar 0,711. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa tingkat korelasi pada klasifikasi kuat dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan tingginya tingkat signifikansi. Angka
positif pada nilai korelasi menandakan adanya arah yang sama antara
perencanaan partisipatori oleh pegawai dengan produktivitas organisasi, artinya
jika perencanaan partisipatori pegawai ditingkatkan, maka produktivitas
organsisasi akan meningkat. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa
perencanaan partispatori mempunyai pengaruh yang cukup mendukung terhadap
produktivitas organisasi.
1. Gambaran Pelaksanaan Perencanaan Partsipatori Oleh Pegawai di PPPPTK IPA
Perencanaan partisipatori mempunyai arti penting bagi maju
mundurnya lembaga PPPPTK IPA, terutama karena masa depan lemabaga
PPPPTK IPA banyak ditentukan oleh perencanaan patisipatori sekarang.
Dalam upayanya meningkatkan produktivitas organisasi, seluruh staf pegawai
memiliki pengaruh yang sangat penting. Salah satu peran yang harus
diperlihatkan adalah ketika proses perencanaan partisipatori. Karena
38
perencanaan partisipatori ini akan meningkatkan produktivitas organisasi
PPPPTK IPA.
Sejalan dengan tuntutan diatas, saat ini upaya perencanaan
partisipatori oleh pegawai di PPPPTK IPA terus secara intens diperbaiki.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Weighted Mean Scores
(WMS) diperoleh skor sebesar 3,39 yang menunjukkan keadaan yang sangat
baik (tabel 4.9). Hal ini sesuai dengan fakta yang ada di lapangan yang
menunjukkan proses perencanaan partisipatori yang dilaksanakan oleh para
pegawai PPPPTK IPA telah intens diperbaiki dalam melaksanakan program-
program PPPPTK IPA.
Berdasarkan hasil perhitungan WMS di atas mengenai kecenderungan
umum jawaban responden untuk variabel perencanaan partisipatori oleh
pegawai PPPPTK IPA dapat dilihat dari indikator-indikator/sub-indikator
perencanaan partispatori yang dilaksanakan pada partipasi dalam perumusan
rencana, implemetasi dan monitoring/evaluasi. Sub indikator tersebut antara
lain : kepala pusat dan kepala bagian aktif dalam memberikan masukan
kepada para pegwai bawahannya dalam membuat perumusan rencana,
tingginya monitoring/evaluasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja dan stiap
kepala bagian dibantu oleh seluruh stafnya dalam membuat langkah-langkah
kerja dalam perumusan rencana.
39
2. Gambaran Produktivitas Organisasi PPPPTK IPA
Produktivitas organisasi Menurut Hanafi (1997: 481), produktivitas
merupakan ukuran efisiensi ekonomis aktivitas organisasi dalam
menggunakan sumber dayanya untuk memproduksi barang atau jasa.
Artinya produktivitas lembaga PPPPTK IPA dapat ditunjukkan oleh nilai
efisiensi dari setiap kegiatan/program yang dilaksanakan oleh PPPPTK IPA
dan dapat dirasakan kepuasannya oleh para peserta diklat.
Dalam upayanya meningkatkan produktivitas organisasi, para pegawai
PPPPTK IPA dituntut untuk melaksanakan proses perencanaan partisipatori.
Oleh karena itu, para pegawai diharapkan mampu memiliki kompetensi
dalam membuat perencanaan dan kepedulian yang tinggi dalam perumusan
rencana.
Setelah melakukan penghitungan, diketahui bahwa produktivitas
organisasi PPPPTK IPA pada saat ini berada pada kategori “sangat baik” .
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Weighted Mean Score
diperoleh skor sebesar 3,36. Kemudian setelah peneliti cross-check dengan
pengamatan (observasi) langsung ke lapangan menunjukkan bahwa
produktivitas PPPPTK IPA telah sesuai dengan standard dan kompetensi
yang dibutuhkan oleh para peserta diklat.
40
Berdasarkan hasil perhitungan WMS di atas mengenai kecenderungan
umum jawaban responden untuk variabel produktivitas organisasi dapat
dilihat pada indikator-indikator/sub indikator produktivitas organisasi yang
terdapat pada dimensi fungsi produksi administrator, psychologists, dan
economists, antara lain : pelayanan konsumsi dan akomodasi yang
memuaskan bagi para peserta diklat, penyusunan modul pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan, pelayanan administrasi keuangan yang tepat dan
mudah, lembaga PPPPTK IPA mengembangkan model-model yang sesuai
dengan standar Ditjen PMPTK Depdiknas dan kebutuhan para peserta diklat
dan jadwal yang sifatnya proporsional bagi para peserta diklat.
3. Pengaruh Perencanaan Partisipatori Oleh Pegawai Terhadap Produktivitas Organisasi PPPPTK IPA
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh (r hitung) dengan arah positif
sebesar 0,711. Dengan melihat pedoman untuk memberikan interpretasi
terhadap koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi ( 2004:
188), maka koefisien korelasi anatara variabel perencanaan partisipatori oleh
pegawai terhadap produktivitas organisasi tergolong pada klasifikasi kuat.
Sehingga hal ini dapat diartikan bahwa perencanaan partisipatori oleh pegawai
memiliki pengaruh yang kuat dengan arah yang positif terhadap produktivitas
organsisasi.
41
Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Pearson, diketahui bahwa
koefisien korelasi sebesar 0,711 dengan signifikansi 0,000 . Karena
signifikansinya yang diperoleh sebesar 0,000 yang berarti berada di bawah
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Dengan kata
lain dapat disimpulkan bahwa perencanaan partisipatori memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap produktivitas organisasi.
Pengaruh yang kuat dan signifikan ini didukung oleh hasil analisis
koefisien determinasi di mana diperoleh nilai sebesar 50,6 %. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa perencanaan partsipatori oleh pegawai memberikan
pengaruh sebesar 50,6 % terhadap produktivitas organisasi. Sedangkan
sisanya sebesar 49,4 % dipengaruhi oleh faktor lain yang menurut analisa
peneliti bersumber dati disipin kerja, motivasi kerja, dan tingkat penghasilan
/kompensasi, dan lain-lain.
Selanjutnya pada tingkat hubungan fungsional antara variabel X
dengan variabel Y, diperoleh nilai persamaan regresi Y=-0,4415+1,800X.
Dari persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa setiap ada perubahan satu
unit pada variabel X, maka akan berpengaruh terhadap perubahan variabel Y
sebesar 0,506. Hal ini didukung pula hasil analisis varians dimana nilai Fhitung
= 123,768 dengan nilai Ftabel= 3,94. Kesimpulannya, F hitung>Ftabel yang berarti
ada ketergantungan antara variabel Y terhadap variabel X atau bisa dikatakan
42
bahwa produktivitas organisasi memiliki ketergantungan terhadap
perencanaan partisipatori.