BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN luas gedung...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN luas gedung...
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di
Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas tanah sekitar 2155 m2 dan
luas gedung sekitar 1540 m2. Jumlah seluruh siswa dari kelas I sampai kelas VI
parallel yaitu 411 siswa. SD Kristen Satya Wacana mempunyai 19 tenaga
pendidik, 2 (dua) di antaranya mempunyai jenjang pendidikan S2, 10 (sepuluh)
diantaranya mempunyai jenjang pendidikan S1, 3 (tiga) diantaranya mempunyai
jenjang pendidikan D2, 1 (satu) diantaranya mempunyai jenjang pendidikan
SMEA.
Pekerjaan orang tua siswa mayoritas adalah pegawai negri, pegawai
swasta, wiraswasta dan pengusaha. Sebagaian besar siswa Kelas IV B SD Kristen
Satya Wacana tinggal bersama orang tua .
Penelitian ini dilakukan di kelas IV A dan IV B dengan jumlah siswa
masing-masing 28 dan 29 siswa dan dilaksanakan pada 3 kali pertemuan,
pertemuan pertama pada tanggal 23 Februari 2012, pertemuan kedua pada tanggal
24 Februari 2012 dan pertemuan ketiga pada tanggal 28 Februari 2012. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan metode discovery pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam pokok bahasan bunyi. Adapun alasan yang menjadi
pertimbangan penelitian memilih SD Kristen Satya Wacana Salatiga bahwa
peneliti melihat guru kelas IV selama ini lebih sering menggunakan metode
konvensional dalam pembelajaran IPA dimana siswa sama sekali tidak terlibat
secara aktif dalam pembelajaran tersebut, karena mereka hanya menerima apa
yang guru berikan tanpa melalui proses menemukan. Hal inilah yang
menyebabkan hasil belajar siswa kurang maksimal, dibuktikan masih adanya
beberapa siswa yang belum mencapai nilai di atas KKM yang telah ditentukan.
33
4.2. Analisis Data
4.2.1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen pretest dan posttest yang akan diberikan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pada tanggal 17 Februari
2012 dilakukan uji coba instrumen pretest pada 28 siswa di kelas IV A SD Kristen
03 Eben Haezer Salatiga, setelah selesai uji coba instrumen pretest dan didapatkan
hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas
instrumen hasil selengkapnya lihat lampiran 11. Dari 30 item soal (pilihan ganda )
pretest, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 17, (
penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11) dapat diperoleh hasil
akhir dari uji validitas seperti yang ada pada tabel berikut:
Tabel 4.1Hasil Validitas Instrumen Pretest
Bentuk
InstrumenItem Soal Valid Tidak valid
Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 5, 7, 8, 10,
12, 13, 18, 21, 22,
23, 25, 30
4, 6, 9, 11, 14,
15, 16, 17, 19,
20, 24, 26, 27,
28, 29
Setelah uji validitas instrumen pretest, maka dilakukan uji validitas juga
pada instrumen posttest yaitu langkah– langkah seperti pada saat uji validitas
instrumen pretest, yang pertama mengujicobakan instrumen agar dikerjakan oleh
siswa kelas uji coba di kelas IV A SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada
tanggal 18 Februari 2012, setelah selesai uji coba instrumen posttest dan
didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji
validitas instrumen. Dari 30 item soal (pilihan ganda) posttest, setelah dilakukan
penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 17, (penghitungan selengkapnya
34
dapat dilihat pada lampiran 12) diperoleh hasil akhir dari uji validitas seperti yang
ada pada tabel berikut:
Tabel 4.2Hasil Validitas Instrumen Posttest
Bentuk
InstrumenItem Soal Valid Tidak valid
Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 9,
10, 12, 13, 15, 17,
18, 20, 21, 22, 23,
26, 28, 30
7, 8, 11, 14, 16,
19, 24, 25, 27, 29
4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji reliabilitas instrumen pretest seperti halnya menguji
validitas, peneliti menggunakan hasil nilai yang diperoleh dari hasil pekerjaan
siswa pada kelas uji coba di kelas IV A SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada
tanggal 17 Februari 2012. Untuk penghitungan reliabilitas dapat dilihat pada
lampiran 11 dan diperoleh hasil akhir sebagai berikut.
Tabel 4.3Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas ( ) Kategori
Pilihan Ganda 0,925 Baik
Penghitungan uji reliabilitas pada instrumen posttest dilakukan seperti
halnya penghitungan uji reliabilitas pada instrumen pretest. Dalam pengujian
reliabilitas instrumen posttest, penulis menggunakan data dari hasil pekerjaan
siswa pada kelas uji coba di kelas IV A SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga pada
35
tanggal 18 Februari 2012. Penghitungan reliabilitas instrumen posttest dapat
dilihat pada lampiran 12 dan diperoleh hasil akhir penghitungan seperti pada tabel
berikut.
Tabel 4.4Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas ( ) Kategori
Pilihan Ganda 0,935 Baik
4.2.3. Uji Homogenitas Varian
Dari data nilai hasil pretest antara siswa kelompok eksperimen dan siswa
kelompok kontrol dapat dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest
Test of Homogeneity of Variances
NILAI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.064 1 55 .307
Pada tabel Test of Homogeneity of Variance di atas nilai probabilitas
(signifikansi) adalah 0,307 lebih dari 0,05 maka data homogen, jadi dapat
disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen) jadi dapat dilakukan tindakan pada kelompok eksperimen yaitu
penggunaan metode discovery dalam pembelajarannya.
4.2.4.Uji Normalitas Instrumen
Dari data nilai hasil instrumen pretest antara siswa kelompok eksperimen
dan siswa kelompok kontrol dapat dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas
instrumen pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini:
36
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Instrumen Pretest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PREKSPERIMEN PREKONTROL
N 29 28
Normal Parametersa,,b Mean 52.59 51.86
Std. Deviation 11.144 13.060
Most Extreme Differences Absolute .140 .126
Positive .140 .102
Negative -.136 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .756 .669
Asymp. Sig. (2-tailed) .617 .763
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel 4.6 tentang uji normalitas instrumen Pretest dapat disimpulkan bahwa:
1) Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi pada (Asymp.
Sig. 2-tailed) adalah 0,617. Jika dirumuskan 0,617 > 0,05, jadi data dari nilai
pretest kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.
2) Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi pada (Asymp.
Sig. 2-tailed) adalah 0,763. Jika dirumuskan 0,763 > 0,05, jadi data dari nilai
pretest kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.
Setelah uji normalitas instrumen pretest, maka dilakukan uji normalitas
juga pada instrumen posttest yaitu langkah– langkah seperti pada saat uji
normalitas instrumen pretest. Hasil uji normalitas instrumen posttest dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
37
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
POSTEKSPERI
MEN POSTKONTROL
N 29 28
Normal Parametersa,,b Mean 77.76 62.14
Std. Deviation 11.147 14.684
Most Extreme Differences Absolute .150 .164
Positive .150 .164
Negative -.126 -.149
Kolmogorov-Smirnov Z .806 .869
Asymp. Sig. (2-tailed) .534 .437
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel 4.7 tentang uji normalitas data dapat disimpulkan bahwa:
1) Nilai posttest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi
pada (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,534. Jika dirumuskan 0,534 > 0,05,
jadi data dari nilai posttest kelompok eksperimen adalah berdistribusi
normal.
2) Nilai posttest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi pada
(Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,437. Jika dirumuskan 0,437 > 0,05, jadi
data dari nilai posttest kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.
Berdasarkan output Uji normalitas data hasil belajar (pretest dan posttest)
mata pelajaran IPA kelas IV kelompok eksperimen (kelas IV B SD Kristen satya
Wacana) dan kelompok kontrol (kelas IV A SD Kristen satya Wacana) terlihat
pada baris terakhir diperoleh tingkat signifikansi pada (Asymp. Sig. 2-tailed) lebih
dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan data nilai hasil belajar kelompok
38
yang menggunakan metode discovery dan metode konvensional semuanya
berdistribusi normal.
4.3. Analisis Deskriptif Setiap Variabel
4.3.1. Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Metode Discovery
Langkah-langkah pembelajaran dengan penggunaan metode discovery
terdiri dari kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Penggunaan metode discovery diharapkan dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan konsep yang ada dalam materi pelajaran IPA yaitu bunyi dan juga
bermanfaat untuk siswa yaitu siswa menjadi lebih aktif dalam pembelaran serta
mempermudah memahami konsep tentang bunyi dan dapat meningkatkan hasil
belajar.
Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati peneliti dalam
menggunakan metode discovery apakah sesuai dengan prosedur penggunaan
metode discovery. Keberhasilan tindakan dapat dikatakan tuntas jika semua
prosedur telah dilaksanakan dan sebagian besar prosedur mendapatkan skor 3
(baik) dan 4 (sangat baik) dalam lembar observasi yang diisikan oleh observer.
Hasil observasi selama tiga (3) kali pertemuan pada kelas eksperimen
tentang langkah-langkah penggunaan metode discovery dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Tindakan Pertemuan 1
No ASPEK YANG DIAMATISKOR
1 2 3 4
1. Guru memeriksa kesiapan siswa − − √ −
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran − − − √
3. Guru melakukan kegiatan apersepsi − − − √
4.Siswa merespon kegiatan apersepsi yang
diberikan guru.− − √ −
5. Guru menyampaikan rumusan masalah. − − √ −
39
6.Siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
rumusan masalah− − − √
7.Siswa membentuk kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 3-4 orang.− √ − −
8. Siswa menerima LKS dari guru. − − − √
9.Guru memberi waktu kepada siswa untuk
memahami masalah yang ada dalam LKS− − √ −
10.
Ketua kelompok menentukan peran yang
akan dilakukan masing-masing anggota
kelompok.
− √ − −
11.Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk melakukan percobaan− − √ −
12.Siswa melakukan percobaan dalam kelompok
sesuai petunjuk yang ada di LKS− − √ −
13.Siswa menganalisa hasil percobaan dengan
menjawab pertanyaan yang ada di LKS− − √ −
14.Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil percobaan.− √ − −
15. Siswa dan guru membahas hasil diskusi − − − √
16.Guru membuat kesimpulan pelajaran hari ini
dengan melibatkan siswa− − − √
17.a. Guru memberi penghargaan berupa
penguatan pada kelompok kinerja baik. − − √ −
18.b. Guru memberi uji kompetensi untuk
mengecek pamahaman siswa − − − √
19.c. Guru menutup pelajaran dengan kesan, pesan,
dan saran. − − √ −
Jumlah 0 3 9 7
40
Dari hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode discovery di
kelas IV B SD Kristen Satya Wacana pada pertemuan 1 yang dilakukan pada
tanggal 23 Februari 2012 menunjukkan bahwa guru sudah memenuhi kriteria
penggunaan metode discovery dengan benar karena terlihat pada tabel 4.8 bahwa
semua prosedur telah dilaksanakan dan sebagian besar prosedur mendapatkan skor
3 (baik) dan 4 (sangat baik) dari seluruh prosedur penggunaan metode discovery,
oleh karena itu pada pertemuan 1 dapat dikatakan guru sudah menggunakan
metode discovery dengan baik.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Tindakan Pertemuan 2
No ASPEK YANG DIAMATISKOR
1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan siswa − − √ −
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran − − − √
3 Guru melakukan kegiatan apersepsi − − − √
4Siswa merespon kegiatan apersepsi yang
diberikan guru.− √ − −
5 Guru menyampaikan rumusan masalah. − − √ −
6Siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
rumusan masalah− − − √
7Siswa membentuk kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 3-4 orang.− − − √
8 Siswa menerima LKS dari guru. − − − √
9Guru memberi waktu kepada siswa untuk
memahami masalah yang ada dalam LKS− − √ −
10
Ketua kelompok menentukan peran yang
akan dilakukan masing-masing anggota
kelompok.
− − √ −
41
11Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk melakukan percobaan− − − √
12Siswa melakukan percobaan dalam kelompok
sesuai petunjuk yang ada di LKS− − − √
13Siswa menganalisa hasil percobaan dengan
menjawab pertanyaan yang ada di LKS− − √ −
14Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil percobaan.− − − √
15 Siswa dan guru membahas hasil diskusi − − − √
16Guru membuat kesimpulan pelajaran hari ini
dengan melibatkan siswa− − − √
17d. Guru memberi penghargaan berupa
penguatan pada kelompok kinerja baik. − − √ −
18e. Guru memberi uji kompetensi untuk
mengecek pamahaman siswa − − − √
19f. Guru menutup pelajaran dengan kesan, pesan,
dan saran. − − − √
Jumlah 0 1 7 11
Dari hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode discovery di
kelas IV B SD Kristen Satya Wacana pada pertemuan 2 yang dilakukan pada
tanggal 24 Februari 2012 menunjukkan bahwa guru juga sudah memenuhi kriteria
penggunaan metode discovery dengan benar karena terlihat pada tabel 4.9 bahwa
semua prosedur telah dilaksanakan dan sebagian besar prosedur mendapatkan skor
3 (baik) dan 4 (sangat baik) dari seluruh prosedur penggunaan metode discovery,
oleh karena itu pada pertemuan 2 dapat dikatakan guru sudah menggunakan
metode discovery dengan baik.
42
Tabel 4.10
Hasil Observasi Tindakan Pertemuan 3
No ASPEK YANG DIAMATISKOR
1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan siswa − − − √
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran − − √ −
3 Guru melakukan kegiatan apersepsi − − − √
4Siswa merespon kegiatan apersepsi yang
diberikan guru.− − − √
5 Guru menyampaikan rumusan masalah. − − − √
6Siswa merumuskan hipotesis berdasarkan
rumusan masalah− − − √
7Siswa membentuk kelompok. Satu kelompok
terdiri dari 3-4 orang.− − − √
8 Siswa menerima LKS dari guru. − − − √
9Guru memberi waktu kepada siswa untuk
memahami masalah yang ada dalam LKS− − − √
10
Ketua kelompok menentukan peran yang
akan dilakukan masing-masing anggota
kelompok.
− − − √
11Siswa mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk melakukan percobaan− − − √
12Siswa melakukan percobaan dalam kelompok
sesuai petunjuk yang ada di LKS− − − √
13Siswa menganalisa hasil percobaan dengan
menjawab pertanyaan yang ada di LKS− − √ −
14Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil percobaan.− − − √
15 Siswa dan guru membahas hasil diskusi − − − √
43
16Guru membuat kesimpulan pelajaran hari ini
dengan melibatkan siswa− − − √
17g. Guru memberi penghargaan berupa
penguatan pada kelompok kinerja baik. − − √ −
18h. Guru memberi uji kompetensi untuk
mengecek pamahaman siswa − − − √
19i. Guru menutup pelajaran dengan doa − − − √
Jumlah 0 0 3 16
Dari hasil observasi pembelajaran yang menggunakan metode discovery di
kelas IV B SD Kristen Satya Wacana pada pertemuan 3 yang dilakukan pada
tanggal 28 Februari 2012 menunjukkan bahwa guru juga sudah memenuhi kriteria
penggunaan metode discovery dengan benar karena terlihat pada tabel 4.10 bahwa
semua prosedur telah dilaksanakan dan sebagian besar prosedur mendapatkan skor
3 (baik) dan 4 (sangat baik) dari seluruh prosedur penggunaan metode discovery,
oleh karena itu pada pertemuan 3 juga dapat dikatakan guru sudah menggunakan
metode discovery dengan baik
Jadi dari hasil observasi yang ada pada tabel 13-15 maka dapat
disimpulkan bahwa guru secara keseluruhan sudah menunjukkan bahwa dalam
menyampaikan materi pelajaran hampir melakukan semua prosedur penggunaan
metode discovery dengan baik karena dari total tiga kali pertemuan tidak ada yang
mendapatkan skor 1 (kurang baik) dan skor yang diberikan dari observer berkisar
antara skor 2, 3, dan 4.
4.3.2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa
Pada pengumpulan data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yaitu kelas IV B dan IV A SD Kristen Satya Wacana Salatiga,
peneliti menggunakan teknik posttest yaitu setelah dilakukan pembelajaran
kepada kedua kelompok kemudian diberikan posttest. Instrumen posttest
44
sebelumnya telah dilakukan uji coba pada kelas uji coba yaitu di kelas IV A SD
Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yaitu pada tanggal 18 Februari 2012 selanjutnya
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah dilakukan uji validitas, uji
reliabilitas dan eliminasi terhadap beberapa soal yang tidak memenuhi asumsi
validitas yaitu nilai koefisien > 0,374 dan selanjutnya diperoleh soal yang valid,
dan reliabel. Instrumen posttest yang valid dan reliabel tersebut diberikan pada IV
B dan IV A SD Kristen Satya Wacana Salatiga.
Setelah dilakukan pembelajaran selama tiga (3) kali pertemuan pada kedua
kelompok yang berbeda tindakan (kelompok eksperimen menggunakan metode
discovery sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode konvensional).
Setelah dilakukan posttest maka diperoleh hasil belajar siswa kelompok
eksperimen yaitu kelas IV B SD Kristen Satya Wacana lebih tinggi daripada hasil
belajar kelompok kontrol yaitu kelas IV A SD Kristen Satya Wacana, hal ini dapat
dilihat dari rata-rata nilai kelompok eksperimen yaitu 77,76 lebih besar dari rata-
rata nilai kelompok kontrol yaitu 62,14, berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
4.4. Hasil Uji Hipotesis
Dari hipotesis yang sudah dirumuskan pada bab III yaitu:
H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,
artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan metode discovery dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional, dan nilai sig > 0,05
H1 : Rata-rata nilai eksperimen > Rata-rata nilai kontrol, artinya bahwa,
terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rata-rata hasil belajar
siswa yang menggunakan metode discovery, dan nilai sig < 0,05
Maka dapat dilakukan uji hipotesis untuk menguji hipotesis nol (H0)
ditolak dan Hipotesis alternative (H1) diterima atau sebaliknya hipotesis nol (H0)
diterima dan Hipotesis alternative (H1) ditolak. Untuk menguji hipotesis
digunakan uji beda rata-rata yaitu Independent Samples T-Test sedangkan untuk
pengambilan keputusan apakah H0 ditolak atau diterima maka menggunakan taraf
45
signifikansi yaitu jika signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima, jika signifikansi < 0,05
jadi H0 ditolak.
Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata dengan Independent Samples
TTest maka diperoleh output sebagai berikut.
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesis
Group Statistics
KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
NILAI 1 29 77.76 11.147 2.070
2 28 62.14 14.684 2.775
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
NILA
I
Equal variances
assumed
2.555 .116 4.532 55 .000 15.616 3.445 8.711 22.520
Equal variances
not assumed
4.511 50.369 .000 15.616 3.462 8.663 22.568
Berdasarkan tabel output dari penghitungan uji beda rata-rata hasil belajar
kelompok eksperimen yaitu Kelas IV B SD Kristen Satya Wacana yang
menggunakan metode discovery dan kelompok kontrol yaitu Kelas IV A SD
Kristen Satya Wacana dengan pembelajaran secara konvensional maka dapat di
lihat pada tabel group statistics bahwa mean atau rata-rata hasil belajar, kelompok
eksperimen memiliki mean sebesar 77,76 sedangkan kelompok kontrol sebesar
46
62,14 jadi rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol
kemudian dapat dilihat pada tabel Independent Samples Test bahwa nilai sig pada
kolom Levene’s Posttest For Equality Of Variances diperoleh nilai 0,116 jika
dirumuskan hipotesis yaitu H0 : sig < 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai
varian yang berbeda dan H1 : sig > 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai
varian yang sama, maka dari hasil output disimpulkan bahwa H1 diterima karena
sig > 0,05 yaitu 0,116 > 0,05 artinya kedua kelompok mempunyai varian yang
sama. Pada kolom T-Test For Equality Of di peroleh nilai 0,000, jika pada
rumusan hipotesis yaitu H0 : sig > 0,05 artinya tidak ada perbedaan hasil belajar
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (tidak ada pengaruh
penggunaan metode discovery) dan H1 : sig < 0,05 artinya terdapat perbedaan
hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (terdapat
pengaruh penggunaan metode discovery), maka dari hasil output disimpulkan
bahwa H1 diterima karena sig < 0.05 yaitu 0,000 < 0,05 artinya bahwa hasil
belajar siswa kelompok eksperimen yaitu Kelas IV B SD Kristen Satya Wacana
yang menggunakan metode discovery dalam pembelajaran berbeda dengan hasil
belajar siswa kelompok kontrol yang pembelajaran secara konvensional, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode discovery pada
pembelajaran IPA dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas IV SD.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis persyaratan kedua kelompok adalah homogen karena nilai
sig adalah 0,307 > 0,05, maka didapat kesimpulan bahwa kedua varian tersebut
(kelas eksperimen dan kelas kontrol) homogen, sehingga kelompok tersebut dapat
dilakuakan penelitian. Dari uji Normalitas untuk pretest kelompok eksperimen
nilai dari Asimp. Sig (2 tailed) adalah 0,617 > 0,05, maka diambil kesimpulan
nilai pretest kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk pretest kelompok
kontrol nilai dari Asimp. Sig (2 tailed) adalah 0,763 > 0,05, maka diambil
kesimpulan nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi normal, sehingga data
dari kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Rata-rata nilai posttest
kelompok eksperimen 77,76 sedangkan rata-rata nilai posttest kelompok kontrol
47
62,14. Untuk hasil uji beda nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, pada tabel terlihat nilai sig (2-tailed) 0,000 berarti sangat signifikan. Dari
data hasil penelitian terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai posttest pada siswa
kelas eksperimen yaitu Kelas IV B SD Kristen Satya Wacana dan siswa kelas
kontrol yaitu Kelas IV A SD Kristen Satya Wacana. Dalam pembelajaran yang
dilakukan pada kelas eksperimen menggunakan metode discovery terlihat
beberapa aktivitas siswa yang menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery
dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku siswa.
Aktivitas yang dimaksud antara lain adalah:
a. Seluruh siswa Kelas IV B SD Kristen Satya Wacana mengikuti pembelajaran
dengan aktif dan berantusias dalam melakukan percobaan dengan memanfaatkan
metode discovery dalam pembelajaran, sehingga sebagian besar siswa dapat
memahami materi yang sedang dipelajari dan mengalami peningkatan hasil
belajar serta nilainya mencapai KKM.
b. Konsep yang ada dalam materi lebih konkret karena dengan bantuan metode
discovery, siswa dapat secara mandiri menemukan hal-hal baru yang
berhubungan dengan materi sehingga siswa lebih mudah memahami konsep
yang telah disampaikan.
c. Hampir seluruh siswa kelas IV B SD Kristen Satya Wacana mampu
mengerjakan aktivitas percobaan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan
mereka mampu menjawab pertanyaan yang ada di Lembar Kegiatan Siswa
yang diberikan guru tanpa banyak bertanya.
d. Seluruh siswa mampu mengerjakan soal posttest dengan percaya diri dan
tenang, terlihat bahwa siswa tidak melihat jawaban teman sebangkunya.
Dari hasil temuan pada saat pembelajaran di Kelas IV B SD Kristen Satya
Wacana mengindikasikan bahwa metode discovery yang digunakan dalam
menyampaikan materi pelajaran IPA pokok bahasan bunyi memiliki pengaruh
positif terhadap pembelajaran karena dalam proses pembelajaran mereka
melakukan proses penemuan yang berhubungan dengan materi secara mandiri.
Dan hal itu ternyata berpengaruh pada hasil belajar siswa sehingga hasil belajar
siswa dapat tercapai secara maksimal.