BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

16
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga yang berada di Jalan Kartini No. 34 Kota Salatiga. SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0519/O/191 tanggal: 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan Riwayat Singkat : Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gakko Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment Jongens Normal School Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-Laki (SGL) Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh tentara Belanda. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SGB) hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1. Tahun 1959-1960 dipakai bersama - sama oleh SGB Negeri I dan SGTK Negeri. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3 Salatiga. VISI MISI SMA NEGERI 3 SALATIGA VISI : “UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI, BERDAYA SAING GLOBAL”.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga yang berada di Jalan

Kartini No. 34 Kota Salatiga. SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri

Salatiga, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor: 0519/O/191 tanggal: 5 September 1991 tentang

Pengalihan Fungsi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi

SMA Negeri 3 Salatiga dengan Riwayat Singkat :

Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gakko

Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment

Jongens Normal School

Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-Laki (SGL)

Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh

tentara Belanda.

Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional

Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SGB) hingga

tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.

Tahun 1959-1960 dipakai bersama - sama oleh SGB Negeri I dan SGTK

Negeri.

Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA

dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.

Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3

Salatiga.

VISI MISI SMA NEGERI 3 SALATIGA

VISI : “UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI,

BERDAYA SAING GLOBAL”.

39

MISI :

1. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju

pengembangan Sekolah bertaraf Internasional

2. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta

Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/

Keberbakatan Majemuk).

3. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.

4. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

5. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing

6. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

7. Mewujudkan Lingkungan sekolah yang menunjang suasana

pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning) yang

demokratis.

8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang

partisipasi masyarakat.

9. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.

10. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti

luhur

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

Salatiga. Kelas XI IPS terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI

IPS 3, dan XI IPS 4. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang dipilih secara

random yaitu kelompok eksperimen 1 adalah kelas XI IPS 2 dengan

menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2

adalah kelas XI IPS 4 dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

Jumlah siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 33 siswa sedangkan kelas XI IPS 4

berjumlah 32 siswa. Jumlah siswa pada kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :

40

Tabel 4.1.

Data Subyek Penelitian SMA Negeri 3 Salatiga

No. Kelas Jumlah

Siswa Kelompok

Model

Pembelajaran

1 XI IPS 2 33 Eksperimen 1 PAIKEM

2 XI IPS 4 32 Eksperimen 2 PBL

Jumlah 65 Sumber: Data Profil Sekolah Tahun Ajaran 2016/2017

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di SMA Negeri 3

Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2016/2017. Kelompok eksperimen 1

adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelompok eksperimen 2 adalah siswa kelas

XI IPS 4. Kedua kelompok tersebut telah diuji kesamaan varians dan

menunjukkan bahwa keadaan kedua kelompok tersebut bersifat homogen.

Normalitas data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda

secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok dalam

keadaan yang sama. Pada hari Senin, 8 Mei 2017 peneliti melakukan

observasi pendahuluan ke sekolah untuk mengetahui jumlah kelas yang

menjadi populasi dan sampel dalam penelitian. Rabu, 10 Mei 2017 peneliti

melakukan wawancara dan konsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi

untuk mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran dikelas yang

akan digunakan untuk penelitian dan eksperimen. Jumat, 12 Mei 2017

peneliti melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi

mengenai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahapan

proses pembelajaran dikelas yang akan digunakan untuk penelitian dan

eksperimen. Senin, 15 Mei 2017 peneliti melakukan Try Out atau uji coba

kuesioner/angket motivasi belajar siswa sebelum adanya perlakuan atau

sebelum diterapkan model pembelajaran (pra eksperimen) dan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Pada hari Rabu, 17 Mei 2017

peneliti melakukan pengambilan data Pretest kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2 untuk mendapatkan skor motivasi belajar sebelum

41

diberikan perlakuan (treatment. Jumat, 19 Mei 2017 peneliti melaksanakan

proses pembelajaran akuntansi kelompok eksperimen 1 dikelas XI IPS 2

dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM pokok bahasan

Perusahaan Jasa s/d Jurnal Penutup serta pengambilan posttest untuk

mengetahui motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran

PAIKEM. Pada hari Senin, 22 Mei 2017 peneliti melaksanakan proses

pembelajaran akuntansi kelompok eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan

menggunakan model pembelajaran PBL pokok bahasan Perusahaan Jasa s/d

Jurnal Penutup serta pengambilan posttest untuk mengetahui motivasi belajar

siswa setelah diterapkannya model pembelajaran PBL.

C. Proses Pembelajaran

1. Kelas Eksperimen 1

Pertemuan pertama dilakukan pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2017.

Peneliti membagi kuesioner/angket pretest motivasi belajar siswa pada

kelompok eksperimen 1 yaitu kelas XI IPS 2. Pertemuan pertama ini

dilaksanakan pada pukul 14:00 – 14:45 WIB.

Penerapan model pembelajaran PAIKEM dilaksanakan pada pertemuan

kedua, yaitu hari Jumat tanggal 19 Mei 2017 pada jam pelajaran ke 4-5

pada pukul 09:30 – 11:00 WIB diruang laboratorium IPS dengan pokok

bahasan perusahaan jasa s/d jurnal penutup. Model pembelajaran yang

digunakan adalah model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Kegiatan pembelajaran diawali

dengan guru memberikan salam dan mempersiapkan siswa untuk

mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa dan model pembelajaran yang akan

diterapkan. Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan dilakukan

agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Langkah pertama dalam penerapan model pembelajaran PAIKEM yaitu

guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok

terdiri dari 6-7 orang.

42

Langkah kedua adalah membagi media pembelajaran “permainan

monopoli akuntansi” kepada setiap masing-masing kelompok.

Langkah ketiga, guru menjelaskan cara bermain menggunakan media

pembelajaran “permainan monopoli akuntansi”. Guru meminta siswa

untuk berperan sebagai pihak bank dan pihak pemain pada masing-masing

kelompoknya.

Langkah keempat, siswa belajar menggunakan media pembelajaran

“permainan monopoli akuntansi”. Peran guru hanyalah sebagai fasilitator

dalam kegiatan belajar mengajar yaitu memfasilitasi siswa untuk

memperoleh pengetahuan belajarnya secara mandiri.

Langkah kelima guru menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

Pengambilan posttest kuesioner/angket mengenai motivasi belajar siswa

dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Guru membagi

kuesioner/angket kepada masing-masing siswa. Pemberian posttest ini

merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan dalam pembelajaran

penelitian ini.

Langkah keenam guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

2. Kelas Eksperimen 2

Pemberian pretest kelompok eksperimen 2 yaitu pada kelas XI IPS 4

dilakukan pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2017 jam pelajaran ke 8 pada

pukul 13:15 – 14:00 WIB.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilakukan

pada pertemuan kedua yaitu pada hari Senin, tanggal 22 Mei 2017 pada

jam pelajaran ke 5-6 pukul 10:15 – 11:45 WIB diruang laboratorium IPS

dengan pokok bahasan persamaan dasar akuntansi s/d ayat jurnal

penyesuaian.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan salam dan

mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dan model

pembelajaran yang akan diterapkan. Guru menjelaskan proses

43

pembelajaran yang akan dilakukan agar siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan baik.

Langkah pertama dalam penerapan model pembelajaran PBL yaitu guru

membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari 6-7 orang.

Langkah kedua adalah guru membagikan lembar tugas kepada setiap

masing-masing kelompok untuk didiskusikan.

Langkah ketiga guru membimbing kegiatan siswa dalam berdiskusi. Peran

guru hanyalah sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar yaitu

memfasilitasi siswa memperoleh pengetahuan belajarnya secara mandiri

dalam memecahkan suatu permasalahan di dalam lembar tugas yang telah

dibagikan.

Langkah keempat guru meminta setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya.

Langkah kelima guru membimbing siswa dalam melakukan tanya jawab.

Langkah keenam guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dan

tanya jawab serta menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

Pengambilan posttest kuesioner/angket mengenai motivasi belajar siswa

dilakukan setelah kegiatan pembelajaran. Guru membagi

kuesioner/angket kepada masing-masing siswa. Pemberian posttest ini

merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan dalam pembelajaran

penelitian ini.

Langkah ketujuh guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

D. Hasil Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010:244) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana ynag penting, dan yang akan dipelajari dan

membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun

44

orang lain. Oleh karena itu dilakukan analisis data kuantitatif pada penelitian

ini yaitu uji normalitas, homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji beda rata-

rata motivasi belajar siswa (kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan

model pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2 dengan

menggunakan model pembelajaran PBL). Penjelasan perhitungan secara rinci

adalah sebagai berikut:

1. Analisis Kemampuan Awal (Pretest)

a. Statistik Deskriptif Pretest

Kemampuan awal pada kedua kelompok eksperimen diukur dengan

pretest yang dihitung mean atau rata-ratanya dan standar deviasi dari

setiap variabel dalam penelitian ini. Data hasil pengolahan data dapat

dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Pretest Kemampuan Awal Siswa Kelompok

Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PretestEksperimen1 33 2,32 3,27 2,8209 ,24229

PretestEksperimen2 32 2,18 3,23 2,7119 ,23854

Valid N (listwise) 32 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

kelompok eksperimen 1 berjumlah 33 siswa, sedangkan jumlah

sampel kelompok eksperimen 2 berjumlah 32 siswa. Nilai minimum

yang diperoleh kelompok eksperimen 1 yaitu 2,32 sedangkan nilai

minimum pada kelompok eksperimen yaitu 2,18. Nilai maximum

yang dicapai kelompok eksperimen 1 adalah 3,27 sedangkan nilai

maximum yang diperoleh kelompok eksperimen 2 yaitu 3,23. Nilai

rata-rata (mean) yang diperoleh kedua kelompok eksperimen tersebut

tidak jauh berbeda yaitu pada kelompok eksperimen 1 nilai rata-

ratanya adalah 2,8209 sedangkan pada kelompok eksperimen 2 yaitu

2,7119. Standar deviasi yang diperoleh pada kelompok eksperimen 1

45

yaitu 0,24229 sedangkan standar deviasi kelompok eksperimen 2 yaitu

0,23854

b. Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data dari masing-masing

kelompok eksperimen 1 (PAIKEM) dan kelompok eksperimen 2

(PBL) berasal dari distribusi yang normal atau tidak. Hasil uji pretest

dari kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen Test Statistics

PretestEksperimen1 PretestEksperimen2

Chi-Square 9,030a

8,375a

Df 18 18

Asymp. Sig. ,959 ,973

Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.3 tentang uji normalitas pretest menunjukkan

bahwa nilai signifikansi (asymp. Sig) kelompok ekperimen 1 yang

menggunakan model pembelajaran PAIKEM dikelas XI IPS 2 adalah

0,959 dan nilai signifikansi (asymp. Sig) kelompok ekperimen 2 yang

menggunakan model pembelajaran PBL dikelas XI IPS 4 adalah 0,973.

Nilai signifikansi pada kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 H1

masing-masing lebih dari 0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak

dengan kata lain masing-masing dari kedua kelompok eksperimen

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Pretest

Uji Homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakan varians

kedua kelompok homogen atau tidak. Hasil uji homogentias untuk

pretest dari kedua kelompok eksperimen dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Test of Homogeneity of Variances

46

PretestEksperimen

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,343 8 13 ,933

Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.4 tentang hasil uji Homogenitas pretest

menunjukan bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,933 yang berarti

lebih besar dari 0,05 artinya H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata

lain kedua kelompok eksperimen berasal dari populasi yang memiliki

variansi yang sama atau homogen.

d. Uji Beda Rata-rata Pretest

Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh jika suatu kelompok diberi sebuah perlakuan yang berbeda

atau mendapatkan pengaruh tertentu. Hasil pengolahan uji beda rata-

rata pretest dari kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut

ini:

Tabel 4.5

Uji beda rata-rata pretest kemampuan awal siswa kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebelum diberikan

perlakuan dengan model pembelajaran PAIKEM dan PBL

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Motivasi

Belajar

Pretest

Equal variances

assumed ,047 ,830 1,828 63 ,072 ,10903 ,05965 -,01018 ,22824

Equal variances

not assumed

1,828 62,985 ,072 ,10903 ,05964 -,01015 ,22822

Sumber: Data Diolah Tahun 2017

47

Uji rata-rata dengan Independent sample t Test dilakukan dengan

melihat hasil dari data Equal Variances assumed karena berdasarkan

uji homogenitas kedua kelompok eksperimen menunjukkan bahwa

kedua kelompok eksperimen memiliki variansi yang sama atau

homogen. Berdasarkan tabel 4.6 tentang uji beda rata-rata pretest

kemampuan awal siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 sebelum menggunakan model pembelajaran PAIKEM

dan PBL terlihat bahwa nilai signifikansinya (Sig.(2-tailed)) adalah

0,720 > 0,05 yang berarti motivasi belajar siswa pada kelompok

eksperimen 1 setara atau sama dengan siswa pada kelompok

eksperimen 2, maka H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa

pada kelompok eksperimen 1 kelas XI IPS 2 dan kelompok

eksperimen 2 kelas XI IPS 4 sebelum diberi perlakuan atau treatment.

Gambar 2. Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

Eksperimen 2

2. Analisis Kemampuan Akhir (Posttest)

a. Statistik Deskriptif Posttest

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31

Skor

Moti

vas

i B

elaj

ar

Jumlah Siswa

Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2

Pretest Eksperimen 1

Pretest Eksperimen 2

48

Peningkatan motivasi belajar akuntansi dari kedua kelompok

eksperimen yang telah diberi perlakuan (treatment) kemudian

diberikan posttest dihitung nilai rata-ratanya dan standar deviasi dari

setiap variabel dalam penelitian ini. Data hasil pengolahan dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Melalui

Posttest

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PosttestEksperimen1 33 2,78 4,77 3,8882 ,48136

PosttestEksperimen2 32 2,77 4,27 3,5213 ,40712

Valid N (listwise) 32 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran

PAIKEM berjumlah 33 siswa, sedangkan jumlah sampel pada

kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran

PBL berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh kelompok

eksperimen 1 berjumlah 2,78 sedangkan nilai minimul pada kelompok

eksperimen 2 berjumlah 2,77. Nilai maximum yang diperoleh

kelompok eksperimen 1 yaitu 4,77 sedangkan nilai maximum yang

diperoleh kelompok eksperimen 2 berjumlah 4,27. Rata-rata yang

diperoleh kelompok eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata yang diperoleh kelompok eksperimen 2 yaitu berjumlah

3,8882 sedangkan kelompok eksperimen 2 nilai rata-ratanya

berjumlah 3,5213.

b. Uji Normalitas Hasil Posttest

Hasil uji normalitas untuk posttest kedua kelompok eksperimen dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Uji Normalitas Data Posttest Test Statistics

49

PosttestEksperimen1 PosttestEksperimen2

Chi-Square 8,364a 5,125

b

Df 20 26 Asymp. Sig. ,989 1,000

Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.7 tentang uji normalitas data posttest

menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig) pada kelompok

eksperimen 1 dengan penerapan model pembelajaran PAIKEM

dikelas XI IPS 2 adalah 0,989 dan nilai signifikansi (Asymp. Sig)

kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran

PBL dikelas XI IPS 4 yaitu 1,000. Nilai signifikansi yang diperoleh

kedua kelompok eksperimen lebih besar dari 0,05 berarti H0 diterima

dan H1 ditolak, dengan asumsi lain masing-masing kelompok

eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Posttest

Tabel 4.8

Uji Homogenitas Data Posttest

Test of Homogeneity of Variances

PosttestEksperimen1

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,213 3 5 ,383 Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.8 tentang hasil uji homogenitas data posttest

menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,383 yang lebih

besar dari 0,05 yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan kata

lain kedua kelompok eksperimen berasal dari populasi yang memiliki

variansi yang sama atau homogen.

d. Uji beda rata-rata posttest

Hasil pengolahan uji beda rata-rata posttest dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

50

Tabel 4.9

Uji Beda Rata-rata Posttest motivasi belajar akuntansi siswa

kelompok eksperimen 1 dengan model pembelajaran PAIKEM

dan kelompok eksperimen 2 dengan model pembelajaran PBL

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Motivasi

Belajar

Equal variances

assumed ,581 ,449 3,313 63 ,002 ,36693 ,11075 ,14562 ,58824

Equal variances

not assumed

3,322 61,871 ,002 ,36693 ,11046 ,14612 ,58774

Sumber: Data Diolah Tahun 2017

Uji rata-rata (mean) dengan Independent Sample t Test dilakukan

dengan melihat hasil dari data Equal Variances assumed karena

berdasarkan uji homogenitas kedua kelompok eksperimen

menunjukkan bahwa kedua kelompok eksperimen memiliki variansi

yang sama atau homogen. Berdasarkan tabel 4.9 tentang uji beda rata-

rata (mean) posttest motivasi belajar akuntansi siswa kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dengan penerapan model

pembelajaran PAIKEM dan PBL, terlihat bahwa nilai signifikansi

(Sig.(2-tailed)) yang diperoleh adalah 0,002 < 0,05 yang berarti

motivasi belajar siswa pada kelompok eksperimen 1 berbeda dengan

motivasi belajar siswa kelompok 2 maka, H0 ditolak dan H1 diterima,

51

dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi

belajar akuntansi pada kelompok eksperimen 1 dikelas XI IPS 4

dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan kelompok

eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan menggunakan model

pembelajaran PBL.

Gambar 3. Diagram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok

Eksperimen 2

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada

kelompok eksperimen 1 kelas XI IPS 2 dengan menggunakan model

pembelajaran PAIKEM dan kelompok eksperimen 2 kelas XI IPS 4 dengan

menggunakan model pembelajaran PBL diperoleh hasil bahwa sebelum

diberikan perlakuan (treatment), kemampuan awal dari kedua kelompok

hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 mengenai pengolahan

data statistik deskriptif pretest kemampuan awal siswa kelompok eksperimen

1 dan kelompok eksperimen 2 menunjukkan bahwa jumlah sampel pada

kelompok eksperimen 1 berjumlah 33 siswa dan jumlah sampel pada

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33

Skor

Moti

vas

i B

elaj

ar

Jumlah Siswa

Diagram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2

Posttest Eksperimen 1

Posttest Eksperimen 2

52

kelompok eksperimen 2 berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh

kelompok eksperimen 1 yaitu 2,32 sedangkan nilai minimum pada kelompok

eksperimen yaitu 2,18. Nilai maximum yang dicapai kelompok eksperimen 1

adalah 3,27 sedangkan nilai maximum yang diperoleh kelompok eksperimen

2 yaitu 3,23. Nilai rata-rata yang diperoleh kedua kelompok eksperimen

tersebut tidak jauh berberda yaitu pada kelompok eksperimen 1 nilai rata-

ratanya adalah 2,8209 sedangkan pada kelompok eksperimen 2 yaitu 2,7119.

Hasil pengolahan data statistik deskriptif posttest kemampuan akhir siswa

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 terlihat dalam tabel 4.6

menunjukkan bahwa jumlah sampel pada kelompok eksperimen 1 dengan

menggunakan model pembelajaran PAIKEM berjumlah 33 siswa, sedangkan

jumlah sampel pada kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan model

pembelajaran PBL berjumlah 32 siswa. Nilai minimum yang diperoleh

kelompok eksperimen 1 berjumlah 2,78 sedangkan nilai minimum pada

kelompok eksperimen 2 berjumlah 2,77. Nilai maximum yang diperoleh

kelompok eksperimen 1 yaitu 4,77 sedangkan nilai maximum yang diperoleh

kelompok eksperimen 2 berjumlah 4,27. Rata-rata yang diperoleh kelompok

eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh

kelompok eksperimen 2 yaitu berjumlah 3,8882 sedangkan kelompok

eksperimen 2 nilai rata-ratanya berjumlah 3,5213.

Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sedino dkk (2003:34),

PAIKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif dari si siswa

dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya

menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga jika

pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan

aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Perhitungan uji beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji-t pada

hasil posttest kelompok eksperimen 1 dan posttest kelompok eksperimen 2

terlihat pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai signifikansi (Sig.(2-tailed)) yang

diperoleh adalah 0,002 < 0,05 yang berarti motivasi belajar siswa pada

53

kelompok eksperimen 1 berbeda dengan motivasi belajar siswa kelompok 2

maka, H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang

signifikan antara motivasi belajar akuntansi pada kelompok eksperimen 1

dikelas XI IPS 2 dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan

motivasi belajar siswa kelompok eksperimen 2 dikelas XI IPS 4 dengan

menggunakan model pembelajaran PBL.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman

A.M (dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar), ada beberapa

bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di

sekolah meliputi : memberi angka, hadiah, saingan, ego-involment, memberi

ulangan, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.

Penerapan kedua model pembelajaran PAIKEM dan PBL kepada siswa

kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Salatiga terbukti dapat meningkatkan motivasi

belajar akuntansi siswa walaupun kedua kelompok eksperimen tersebut

memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada

perolehan nilai rata-rata kelompok eksperimen 1 lebih tinggi dibandingkan

kelompok eksperimen 2. Perbedaan skor tersebut disebabkan oleh siswa

kelompok eksperimen 2 pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

berlangsung dan proses diskusi kelompok, terdapat siswa yang tidak

berpartisipasi secara aktif pada saat kegiatan diskusi dan presentasi sehingga

pada saat posttest terdapat 3 orang yang skornya kurang dari 3,00.

Keterbatasan waktu penelitian juga menjadi salah satu penyebab terjadinya

perbedaan skor yang signifikan. Selain itu, yang menjadi penyebab terjadinya

perbedaan skor motivasi belajar siswa yang signifikan antara penerapan

model pembelajaran PAIKEM dan PBL adalah kelompok eksperimen 1

cenderung lebih aktif dibandingkan kelompok eksperimen 2 dikarenakan

menggunakan model pembelajaran PAIKEM dan media pembelajaran

“pemainan monopoli akuntansi”. Konsep pembelajaran sambil bermain ini

lebih disukai siswa karena pembelajaran ini tergolong baru dan

menyenangkan sehingga skor yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan

dengan skor yang diperoleh kelompok eksperimen 2.