BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

54
92 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Unit Analisis Dalam Bab IV ini akan diuraikan analisis pada sejumlah data yang didapatkan dari hasil penelitian tentang pengaruh etika organisasi dan good university governance terhadap kinerja organisasi pada Institut di Kota Bandung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil kuesioner, dengan responden dalam penelitian ini adalah ketua Program Studi, dan beberapa jumlah mahasiswa pada masing-masing Institut di Kota Bandung. Pada awalnya jumlah populasi adalah sebanyak 3 (tiga) insitut di wilayah kota Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang. Akan tetapi, jumlah populasi yang diteliti berubah hanya menjadi 2 (dua) institut yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung (ITHB), dikarenakan Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS) belum bisa memenuhi permohonan ijin penelitian yang penulis berikan dalam bentuk kuesioner tersebut, dengan alasan bahwa kuesioner terlalu bersifat internal. Hal tersebut berpengaruh pula terhadap jumlah responden yang berubah dari 72 (tujuh puluh dua) orang responden menjadi sebanyak 59 (lima puluh Sembilan) orang, dan angket yang kembali semuanya sebanyak 41 (empat puluh satu) angket/kuesioner. repository.unisba.ac.id

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

92

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Unit Analisis

Dalam Bab IV ini akan diuraikan analisis pada sejumlah data yang didapatkan

dari hasil penelitian tentang pengaruh etika organisasi dan good university

governance terhadap kinerja organisasi pada Institut di Kota Bandung. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini dari hasil kuesioner, dengan responden dalam

penelitian ini adalah ketua Program Studi, dan beberapa jumlah mahasiswa pada

masing-masing Institut di Kota Bandung.

Pada awalnya jumlah populasi adalah sebanyak 3 (tiga) insitut di wilayah kota

Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang. Akan

tetapi, jumlah populasi yang diteliti berubah hanya menjadi 2 (dua) institut yaitu

Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Harapan Bangsa Bandung

(ITHB), dikarenakan Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS) belum bisa

memenuhi permohonan ijin penelitian yang penulis berikan dalam bentuk kuesioner

tersebut, dengan alasan bahwa kuesioner terlalu bersifat internal. Hal tersebut

berpengaruh pula terhadap jumlah responden yang berubah dari 72 (tujuh puluh dua)

orang responden menjadi sebanyak 59 (lima puluh Sembilan) orang, dan angket yang

kembali semuanya sebanyak 41 (empat puluh satu) angket/kuesioner.

repository.unisba.ac.id

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

93

4.1.1 Gambaran Institut Teknologi Bandung (ITB)

4.1.1.1 Sejarah Singkat Institut Teknologi Bandung (ITB)

Institut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959.

Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di

Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB

memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh

dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB. Sejarah ITB bermula sejak

awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula

pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang

menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah

jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia

Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan

satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu

jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. Saat itu juga Pemerintah Indonesia

meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 .

Tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan

kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-

pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah

dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar

negeri.

Tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode

pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang

repository.unisba.ac.id

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

94

juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi

semi-otonomi. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke

luar negeri makin berkurang.

Tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar

yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin

dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai

dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan

ekonomi negara.

Tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu

jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana,

termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister

dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan. Adapun gagasan serta pemikiran

terbaik untuk pengembangannya, diantaranya antara lain:

Pengembangan keilmuan dan teknologi di ITB didasarkan pada kebutuhan

untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa. Dengan demikian ITB akan

mengembangkan dirinya dalam riset dan manufaktur, teknologi komunikasi dan

informasi, transportasi darat-laut dan dirgantara, lingkungan, serta bio-teknologi dan

biosains.

Tahun 2000-an Institut Teknologi Bandung yang status hukumnya sebagai

instansi pemerintah dalam bentuk jawatan negeri pada tanggal 26 Desember 2000,

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000 telah menetapkan

repository.unisba.ac.id

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

95

Institut Teknologi Bandung sebagai suatu Badan Hukum Milik Negara. Sejak tanggal

26 Desember 2000 yang lalu ITB resmi menjadi Badan Hukum sebagaimana

layaknya badan hukum lainnya yang dibenarkan melaksanakan segala perbuatan

hukum yang tidak melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Fakultas yang terdapat pada ITB adalah sebanyak 13 fakultas, dan 49 jurusan.

Berikut fakultas yang terdapat di ITB adalah sebagai berikut :

1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

2. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (Program Sains)

3. Sekolah Ilmu dan teknologi Hayati (Program Rekayasa)

4. Sekolah Farmasai (SF)

5. Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)

6. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FITM)

7. Fakultas Teknologi Industri (FTI)

8. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)

9. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

10. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)

11. Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

12. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

13. Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

repository.unisba.ac.id

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

96

4.1.2 Gambaran Umum Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB)

4.1.2.1 Sejarah Singkat Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB)

Tahun 2002, ITHB didirikan oleh pemimpin dari Yayasan Pendidikan Petra

yang memepercayakan Indonesia itu memerlukan sebuah generasi baru dalam

kepemimpinan.

Tahun 2004 ITHB diberikan lisensi sah menjalankan operasi secara tetap

oleh Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan.

Tahun 2005, ITHB mendirikan afiliasi internasional pertama melalui ITHB

International Program yang memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh gelar yang

diakui secara internasional dari universitas asing terkemuka di Inggris, Singapura dan

Australia. Jerman SAP AG, melalui eduGate (sebelumnya Gennovate) dipercayakan

ITHB untuk melakukan SAP R / 3 sertifikat program pelatihan untuk para

mahasiswanya. ITHB adalah salah satu dari lima universitas yang dipilih di Indonesia

yang dapat menjalankan program.

Tahun 2006, ITHB mencapai tonggak sejarah yang luar biasa dalam

perjalanan dengan mendapatkan akreditasi nasional yang sangat baik (A & B) dari

BAN-PT untuk sebagian besar program. Pada tahun yang sama, batch pertama

lulusan ITHB telah berhasil memasuki pasar. Kepastian program yang telah terbukti

sangat efektif dalam mempersiapkan mereka untuk karier mereka. Yayasan

Pendidikan Petra memperluas operasinya melalui Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

repository.unisba.ac.id

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

97

Harapan Bangsa yang menjalankan program Akuntansi dan Manajemen, baik untuk

lokal dan internasional derajat

Tahun 2008, ITHB membuat lompatan lain dengan menawarkan Program

Internasional dalam Desain Grafis yang diartikulasikan oleh Raffles College of

Design dan Perdagangan, sekolah desain terkemuka di Sydney, Australia. Melalui

program ini, ITHB mengakui kekuatan kolaboratif dan teknologi energi kreatif dalam

membentuk masa depan.

Tahun 2013, Deklarasi harapan bangsa budaya yang berfungsi sebagai

norma untuk seluruh staf dan siswa .Budaya berikut adalah prinsip utama seperti :

iman , integritas , perawatan , pelayanan , keunggulan global , kerja tim , kemajuan ,

saja penampilan.

Ada beberapa program jurusan yang terdapat pada Institut Teknologi harapan

bangsa ini seperti program nasional dan program internasional, berikut adalah

program nasional tersebut :

1. Teknik Informatika (IF)

2. Sistem Informasi (SI)

3. Teknik Elektro (Telekomunikasi)

4. Teknik Industri (TI)

5. Desain Komunikasi Visual (DKV)

6. Akuntansi (AK)

7. Manajemen (MG)

repository.unisba.ac.id

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

98

Program Jurusan Internasional :

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi

2. Art Design

3. Bussines

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

4.2.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah

dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti

telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk melihat valid tidaknya suatu

alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi

skor butir pernyataan dengan skor total butir pernyataan, apabila koefisien

korelasinya lebih besar atau sama dengan 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan

valid. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan korelasi product moment (r)

diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut :

1) Uji Validitas Kuesioner Etika Organisasi

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Etika Organisasi

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 1 0,555 0,30 Valid Item 2 0,534 0,30 Valid Item 3 0,526 0,30 Valid Item 4 0,526 0,30 Valid Item 5 0,333 0,30 Valid

repository.unisba.ac.id

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

99

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 6 0,595 0,30 Valid Item 7 0,701 0,30 Valid Item 8 0,654 0,30 Valid Item 9 0,694 0,30 Valid Item 10 0,691 0,30 Valid Item 11 0,622 0,30 Valid Item 12 0,702 0,30 Valid Item 13 0,523 0,30 Valid Item 14 0,566 0,30 Valid

Sumber : Lampiran Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) dari setiap butir

pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa

semua butir pernyataan variabel etika organisasi sudah valid dan layak digunakan

untuk analisis selanjutnya.

2) Uji Validitas Kuesioner Good University Governance

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Good University Governance

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 1 0,644 0,30 Valid Item 2 0,727 0,30 Valid Item 3 0,436 0,30 Valid Item 4 0,646 0,30 Valid Item 5 0,625 0,30 Valid Item 6 0,435 0,30 Valid Item 7 0,652 0,30 Valid Item 8 0,460 0,30 Valid Item 9 0,746 0,30 Valid Item 10 0,530 0,30 Valid Item 11 0,695 0,30 Valid Item 12 0,567 0,30 Valid Item 13 0,457 0,30 Valid Item 14 0,723 0,30 Valid Item 15 0,634 0,30 Valid

repository.unisba.ac.id

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

100

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 16 0,490 0,30 Valid Item 17 0,609 0,30 Valid Item 18 0,612 0,30 Valid Item 19 0,701 0,30 Valid Item 20 0,651 0,30 Valid Item 21 0,469 0,30 Valid Item 22 0,491 0,30 Valid Item 23 0,586 0,30 Valid Item 24 0,627 0,30 Valid

Sumber : Lampiran Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) dari setiap butir

pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa

semua butir pernyataan untuk variabel good university governance sudah valid dan

layak digunakan untuk analisis selanjutnya.

3) Uji Validitas Kuesioner Kinerja Organisasi

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kinerja Organisasi

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 1 0,651 0,30 Valid Item 2 0,636 0,30 Valid Item 3 0,468 0,30 Valid Item 4 0,600 0,30 Valid Item 5 0,533 0,30 Valid Item 6 0,442 0,30 Valid Item 7 0,654 0,30 Valid Item 8 0,620 0,30 Valid Item 9 0,563 0,30 Valid Item 10 0,514 0,30 Valid Item 11 0,566 0,30 Valid Item 12 0,424 0,30 Valid Item 13 0,512 0,30 Valid Item 14 0,452 0,30 Valid Item 15 0,563 0,30 Valid

repository.unisba.ac.id

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

101

Butir Pertanyaan r r kritis Keterangan Item 16 0,459 0,30 Valid Item 17 0,440 0,30 Valid Item 18 0,611 0,30 Valid Item 19 0,623 0,30 Valid Item 20 0,674 0,30 Valid Item 21 0,485 0,30 Valid Item 22 0,433 0,30 Valid Item 23 0,471 0,30 Valid

Sumber : Lampiran Output Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) dari setiap butir

pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa

semua butir pernyataan untuk variabel kinerja organsasi sudah valid dan layak

digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.2.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang

dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat

ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak

bebeda jauh). Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan

secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas dan apabila koefisien

reliabilitasnya lebih besar dari 0,70 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut

dinyatakan andal (reliabel). Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan metode

Cronbach’s Alpha diperoleh hasil uji reliabilitas kuesioner masing-masing variabel

sebagai berikut :

repository.unisba.ac.id

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

102

1) Uji Reliabilitas Kuesioner Etika Organisasi

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Etika Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,898 14

Pada tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner etika

organisasi sebesar 0,898 (Cronbach’s Alpha) dan lebih besar dari nilai kritis 0,70 dan

termasuk dalam kriteria baik. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir

pernyataan yang digunakan sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa alat

ukur yang digunakan untuk mengukur variabel etika organisasi sudah memberikan

hasil yang konsisten.

2) Reliabilitas Kuesioner Good University Governance

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Good University Governance

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,935 24

Pada tabel 4.5 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner good

university governance sebesar 0,935 (Cronbach’s Alpha) dan lebih besar dari nilai

kritis 0,70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang

digunakan sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang

digunakan untuk mengukur variabel good university governance sudah memberikan

hasil yang konsisten.

repository.unisba.ac.id

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

103

3) Uji Reliabilitas Kuesioner Kinerja Organisasi

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kinerja Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,914 23

Pada tabel 4.6 di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner kinerja

organisasi sebesar 0,914 (Cronbach’s Alpha) dan lebih besar dari nilai kritis 0,70.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan

sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk

mengukur variabel kinerja organisasi sudah memberikan hasil yang konsisten.

4.2.2 Analisis Deskriptif Etika Organisasi

Guna mengetahui gambaran etika organisasi pada Institut yang ada di Kota

Bandung, peneliti menyebarkan kuesioner sesuai dengan indikator dari variabel etika

organisasi yaitu terdiri dari 7 indikator dan dioperasionalisasikan menjadi 14 butir

pernyataan. Lebih jelasnya tabel berikut ini menunjukkan distribusi hasil jawaban

responden berkaitan dengan etika organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung.

1) Mempertebal nilai-nilai religi dalam jiwa setiap anggota organisasi

Tabel 4.7 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai nilai-nilai

religi dalam jiwa setiap anggota organisasi.

repository.unisba.ac.id

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

104

Tabel 4.7 Distribusi tanggapan responden mengenai nilai-nilai religi dalam jiwa setiap

anggota organisasi

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 1 14 11 13 2 1 34,15 26,83 31,71 4,88 2,44 2 18 19 4 0 0 43,90 46,34 9,76 0,00 0,00 3 18 22 1 0 0 43,90 53,66 2,44 0,00 0,00

Total 50 52 18 2 1 40,65 42,28 14,63 1,63 0,81

Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai nilai-nilai religi dalam jiwa setiap anggota organisasi pada Institut yang ada

di Kota Bandung, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan

persentase 40,65%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 42,28%, yang

memilih jawaban “C” sebesar 14,63%; yang memilih jawaban “D” sebesar 1,63% dan

yang memilih jawaban “E” sebesar 0,81%. Data ini menunjukkan bahwa nilai-nilai

religi sudah tertanam dalam jiwa setiap anggota organisasi pada Institut yang ada di

Kota Bandung. Hanya saja masih banyak program studi dimana kadang-kadang

masih terjadi perilaku diskriminatif dalam organisasi

2) Pimpinan menjadi role model

Tabel 4.8 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai pimpinan

menjadi role model.

repository.unisba.ac.id

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

105

Tabel 4.8 Distribusi tanggapan responden mengenai pimpinan menjadi role model

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 4 15 21 5 0 0 36,59 51,22 12,20 0,00 0,00 5 16 16 9 0 0 39,02 39,02 21,95 0,00 0,00 6 7 19 13 1 1 17,07 46,34 31,71 2,44 2,44

Total 38 56 27 1 1 30,89 45,53 21,95 0,81 0,81

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai pimpinan menjadi role model pada Institut yang ada di Kota Bandung,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 30,89%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 45,53%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 21,95%; yang memilih jawaban “D” sebesar 0,81% dan yang memilih

jawaban “E” sebesar 0,81%. Data ini menunjukkan bahwa pimpinan pada Institut

yang ada di Kota Bandung dapat dijadikan role model. Akan tetapi masih banyak

program studi dimana pimpinan masih kurang sering memberikan materi perihal etika

dalam organisasi.

3) Etika organisasi dibuat dalam bentuk tertulis sebagai basic guidelines

Tabel 4.9 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai etika

organisasi dibuat dalam bentuk tertulis sebagai basic guidelines.

repository.unisba.ac.id

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

106

Tabel 4.9 Distribusi tanggapan responden mengenai etika organisasi dibuat dalam bentuk

tertulis sebagai basic guidelines

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 7 11 9 16 2 3 26,83 21,95 39,02 4,88 7,32

Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai etika organisasi dibuat dalam bentuk tertulis sebagai basic guidelines pada

Institut yang ada di Kota Bandung, diketahui responden yang memilih jawaban “A”

dengan persentase 26,83%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 21,95%,

yang memilih jawaban “C” sebesar 39,02%; yang memilih jawaban “D” sebesar

4,88% dan yang memilih jawaban “E” sebesar 7,32%. Data ini menunjukkan bahwa

masih banyak program studi pada Institut yang ada di Kota Bandung belum membuat

etika organisasi dalam bentuk tertulis sebagai basic guidelines.

4) Training etika organisasi bagi semua anggota organisasi

Tabel 4.10 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai training

etika organisasi bagi semua anggota organisasi.

Tabel 4.10 Distribusi tanggapan responden mengenai training etika organisasi bagi semua

anggota organisasi

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 8 11 18 9 2 1 26,83 43,90 21,95 4,88 2,44 9 9 14 16 1 1 21,95 34,15 39,02 2,44 2,44

Total 20 32 25 3 2 24,39 39,02 30,49 3,66 2,44

repository.unisba.ac.id

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

107

Berdasarkan data pada tabel 4.10 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai training etika organisasi bagi semua anggota organisasi pada Institut yang

ada di Kota Bandung, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan

persentase 24,39%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 39,02%, yang

memilih jawaban “C” sebesar 30,49%; yang memilih jawaban “D” sebesar 3,66% dan

yang memilih jawaban “E” sebesar 2,44%. Data ini menunjukkan bahwa pada Institut

yang ada di Kota Bandung sudah dilakukan training etika organisasi bagi anggota

organisasi. Akan tetapi masih banyak program studi dimana etika organisasi masih

kurang dipahami oleh setiap anggota organisasi.

5) Tim ahli sebagai tempat konsultasi

Tabel 4.11 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

keberadaan tim ahli sebagai tempat konsultasi.

Tabel 4.11 Distribusi tanggapan responden mengenai keberadaan tim ahli sebagai tempat

konsultasi

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 10 10 19 11 1 0 24,39 46,34 26,83 2,44 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai keberadaan tim ahli sebagai tempat konsultasi pada Institut yang ada di

Kota Bandung, diketahui responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase

repository.unisba.ac.id

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

108

24,39%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 46,34%, yang memilih

jawaban “C” sebesar 26,83% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 2,44%. Data ini

menunjukkan bahwa mayoritas program studi pada Institut yang ada di Kota

Bandung sudah menyediakan tim ahli sebagai tempat konsultasi mengenai

permasalahan yang terkait dengan etika organisasi.

6) Sistem pelaporan dan pengungkapan permasalahan etika

Tabel 4.12 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

keberadaan sistem pelaporan dan pengungkapan permasalahan etika.

Tabel 4.12 Distribusi tanggapan responden mengenai keberadaan sistem pelaporan dan

pengungkapan permasalahan etika

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 11 11 8 18 4 0 26,83 19,51 43,90 9,76 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai keberadaan sistem pelaporan dan pengungkapan permasalahan etika pada

Institut yang ada di Kota Bandung, diketahui responden yang memilih jawaban “A”

dengan persentase 26,83%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 19,51%,

yang memilih jawaban “C” sebesar 43,90% dan yang memilih jawaban “D” sebesar

9,76%. Data ini menunjukkan bahwa masih banyak pimpinan program studi pada

Institut yang ada di Kota Bandung kurang profesional dalam menanggapi

permasalahan pelanggaran etika dalam organisasi.

repository.unisba.ac.id

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

109

7) Sistem reward and punishment

Tabel 4.13 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

keberadaan sistem reward and punishment.

Tabel 4.13 Distribusi tanggapan responden mengenai keberadaan sistem reward

and punishment

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 12 6 8 12 9 6 14,63 19,51 29,27 21,95 14,63 13 6 15 15 4 1 14,63 36,59 36,59 9,76 2,44 14 7 22 11 1 0 17,07 53,66 26,83 2,44 0,00

Total 19 45 38 14 7 15,45 36,59 30,89 11,38 5,69

Berdasarkan data pada tabel 4.13 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai keberadaan sistem reward and punishment pada Institut yang ada di Kota

Bandung, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase

15,45%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 36,59%, yang memilih

jawaban “C” sebesar 30,89%; yang memilih jawaban “D” sebesar 11,38% dan yang

memilih jawaban “E” sebesar 5,69%. Data ini menunjukkan bahwa program studi

menerapkan sistem reward dan punishment, hanya saja masih ada sebagian program

studi pada Institut yang ada di Kota Bandung belum melaksanakan sistem reward and

punishment.

Selanjutnya untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengani

penerapan etika organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung, dilakukan

repository.unisba.ac.id

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

110

kategorisasi terhadap total jumlah skor jawaban responden. Berdasarkan data hasil

penyebaran kuesioner yang terdiri dari empat belas (14) butir pernyataan untuk

variabel etika organisasi penulis melakukan kategorisasi berdasarkan skor tertinggi

dan terendah. Skor tertinggi yang mungkin diperoleh adalah (5×14×41) = 2870 dan

skor terendah yang mungkin diperoleh adalah (1×14×41) = 574 sehingga panjang

kelas interval untuk setiap kategori adalah ((2870-574)/5) = 459. Jadi nilai interval

untuk setiap kategori seperti yang penulis sajikan di bab 3 dapat disusun dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.14

Pedoman Kategorisasi Etika organisasi Pada Institut yang ada

di Kota Bandung

Rentang Nilai Kategori 574 – 1033 Tidak Baik

1034 – 1492 Kurang Baik

1493 – 1951 Cukup Baik

1952 – 2410 Baik

2411 - 2870 Sangat Baik Adapun rekapitulasi distribusi jawaban responden mengenai etika organisasi

adalah sebagai berikut:

repository.unisba.ac.id

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

111

Tabel 4.15

Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Mengenai Etika Organisasi Pada

Institut yang ada di Kota Bandung

Item Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Jumlah Skor A B C D E

1 14 11 13 2 1 158 2 18 19 4 0 0 178 3 18 22 1 0 0 181 4 15 21 5 0 0 174

5 16 16 9 0 0 171 6 7 19 13 1 1 153

7 11 9 16 2 3 146 8 11 18 9 2 1 159 9 9 14 16 1 1 152 10 10 19 11 1 0 161

11 11 8 18 4 0 149 12 6 8 12 9 6 122 13 6 15 15 4 1 144

14 7 22 11 1 0 158

Total 159 221 153 27 14 2206 (Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner, Juni 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan total jumlah skor jawaban 41 responden,

etika organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung termasuk dalam kriteria

“Baik”. Hal ini dapat dilihat dari total jumlah skor tanggapan responden sebesar 2206

berada pada interval “1952 – 2410” yang termasuk dalam kategori “Baik”. Artinya

penerapan etika organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung sudah baik.

4.2.3 Analisis Deskriptif Good University Governance

Guna mengetahui gambaran implementasi good university governance pada

Institut yang ada di Kota Bandung, peneliti menyebarkan kuesioner sesuai dengan

repository.unisba.ac.id

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

112

dimensi dari variabel good university governance yang terdiri dari 5 dimensi dan

dioperasionalisasikan menjadi 24 butir pernyataan. Lebih jelasnya tabel berikut ini

menunjukkan distribusi hasil dari jawaban responden berkaitan dengan implementasi

good university governance .

1) Transparansi (Transparency)

Tabel 4.16 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

transparansi dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung.

Tabel 4.16 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Transparansi

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 1 17 9 12 3 0 41,46 21,95 29,27 7,32 0,00 2 17 14 10 0 0 41,46 34,15 24,39 0,00 0,00 3 19 15 6 1 0 46,34 36,59 14,63 2,44 0,00 4 14 14 10 1 2 34,15 34,15 24,39 2,44 4,88 5 17 11 7 4 2 41,46 26,83 17,07 9,76 4,88 6 6 8 10 7 10 14,63 19,51 24,39 17,07 24,39 7 17 9 8 4 3 41,46 21,95 19,51 9,76 7,32 8 13 16 6 5 1 31,71 39,02 14,63 12,20 2,44

Total 120 96 69 25 18 36,59 29,27 21,04 7,62 5,49

Berdasarkan data pada tabel 4.16 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai transparansi dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 36,59%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 29,27%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 21,04%; yang memilih jawaban “D” sebesar 7,62% dan yang memilih

jawaban “E” sebesar 5,49%. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar program

repository.unisba.ac.id

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

113

studi pada Institut yang ada di Kota Bandung sudah transparan dalam tata kelolanya.

Hanya saja masih banyak program studi belum melakukan penilaian kinerja pegawai

dengan menggunakan assessment online.

2) Kemandirian (Independence)

Tabel 4.17 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

kemandirian dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung.

Tabel 4.17 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kemandirian

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 9 13 13 14 1 0 31,71 31,71 34,15 2,44 0,00 10 14 12 15 0 0 34,15 29,27 36,59 0,00 0,00 11 17 17 5 1 1 41,46 41,46 12,20 2,44 2,44 12 9 16 13 3 0 21,95 39,02 31,71 7,32 0,00

Total 53 58 47 5 1 32,32 35,37 28,66 3,05 0,61

Berdasarkan data pada tabel 4.17 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kemandirian dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 32,32%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 35,37%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 28,66%; yang memilih jawaban “D” sebesar 3,05% dan yang memilih

jawaban “E” sebesar 0,61%. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas program studi

pada Institut yang ada di Kota Bandung sudah mampu mengambil keputusan secara

independen (mandiri) yang mana keputusan yang diambil demi kepentingan

repository.unisba.ac.id

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

114

organisas, namun masih banyak juga program studi yang kurang mandiri dalam tata

kelolanya dan program studi juga masih beberapa yang belum mengungkapkan setiap

benturan kepentingan yang dilengkapi dengan dokumentasi dan administrasi yang

baik.

3) Akuntabilitas (Accountability)

Tabel 4.18 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

akuntabilitas dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung.

Tabel 4.18

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Akuntabilitas

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 13 16 14 6 3 2 39,02 34,15 14,63 7,32 4,88 14 21 16 1 3 0 51,22 39,02 2,44 7,32 0,00 15 18 16 4 3 0 43,90 39,02 9,76 7,32 0,00 16 23 15 3 0 0 56,10 36,59 7,32 0,00 0,00 17 28 12 1 0 0 68,29 29,27 2,44 0,00 0,00

Total 106 73 15 9 2 51,71 35,61 7,32 4,39 0,98

Berdasarkan data pada tabel 4.18 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai akutanbilitas dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 51,71%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 35,61%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 7,32%; yang memilih jawaban “D” sebesar 4,39% dan yang memilih jawaban

repository.unisba.ac.id

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

115

“E” sebesar 0,98%. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar program studi pada

Institut yang ada di Kota Bandung sudah akuntabel dalam tata kelolanya.

4) Pertanggungjawaban (Responsibility)

Tabel 4.19 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

pertanggungjawaban dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung.

Tabel 4.19 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Pertanggungjawaban

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 18 26 10 5 0 0 63,41 24,39 12,20 0,00 0,00 19 22 14 4 1 0 53,66 34,15 9,76 2,44 0,00 20 22 13 4 2 0 53,66 31,71 9,76 4,88 0,00

Total 70 37 13 3 0 56,91 30,08 10,57 2,44 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.19 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai pertanggungjawaban dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota

Bandung, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase

56,91%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 30,08%, yang memilih

jawaban “C” sebesar 10,57% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 2,44%. Data ini

menunjukkan bahwa sebagian besar program studi pada Institut yang ada di Kota

Bandung sudah bertanggungjawab dalam tata kelolanya.

5) Kewajaran (Fairness)

Tabel 4.20 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai

kewajaran dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung.

repository.unisba.ac.id

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

116

Tabel 4.20 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kewajaran

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 21 11 20 10 0 0 26,83 48,78 24,39 0,00 0,00 22 18 13 9 1 0 43,90 31,71 21,95 2,44 0,00 23 24 13 4 0 0 58,54 31,71 9,76 0,00 0,00 24 25 9 6 1 0 60,98 21,95 14,63 2,44 0,00

Total 78 55 29 2 0 47,56 33,54 17,68 1,22 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.20 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kewajaran dalam tata kelola pada Institut yang ada di Kota Bandung,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 47,56%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 33,54%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 17,68% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 1,22%. Data ini

menunjukkan bahwa sebagian besar program studi pada Institut yang ada di Kota

Bandung sudah menunjukkan sikap atau perilaku yang wajar dan sesuai dengan

peraturan dalam tata kelolanya.

Selanjutnya untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengani

implementasi good university governance pada Institut yang ada di Kota Bandung,

dilakukan kategorisasi terhadap total jumlah skor jawaban responden. Berdasarkan

data hasil penyebaran kuesioner yang terdiri dari duapuluh empat (24) butir

pernyataan untuk variabel good university governance penulis melakukan

kategorisasi berdasarkan skor tertinggi dan terendah. Skor tertinggi yang mungkin

diperoleh adalah (5×24×41) = 4920 dan skor terendah yang mungkin diperoleh

repository.unisba.ac.id

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

117

adalah (1×24×41) = 984 sehingga panjang kelas interval untuk setiap kategori adalah

((4920-984)/5) = 787. Jadi nilai interval untuk setiap kategori seperti yang penulis

sajikan di bab 3 dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.21 Pedoman Kategorisasi Good University Governance Pada Institut yang ada

di Kota Bandung Rentang Nilai Kategori

984 – 1771 Tidak Baik

1772 – 2558 Kurang Baik

2559 – 3345 Cukup Baik

3346 – 4132 Baik

4133 - 4920 Sangat Baik

Adapun rekapitulasi distribusi jawaban responden mengenai good university

governance adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Mengenai Good University

Governance Pada Institut yang ada di Kota Bandung Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Responden Jumlah

Skor A B C D E 1 17 9 12 3 0 163 2 17 14 10 0 0 171 3 19 15 6 1 0 175

4 14 14 10 1 2 160 5 17 11 7 4 2 160

6 6 8 10 7 10 116 7 17 9 8 4 3 156

8 13 16 6 5 1 158 9 13 13 14 1 0 161 10 14 12 15 0 0 163 11 17 17 5 1 1 171

12 9 16 13 3 0 154

13 16 14 6 3 2 162

repository.unisba.ac.id

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

118

Item Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Jumlah Skor A B C D E

14 21 16 1 3 0 178

15 18 16 4 3 0 172 16 23 15 3 0 0 184 17 28 12 1 0 0 191 18 26 10 5 0 0 185 19 22 14 4 1 0 180

20 22 13 4 2 0 178

21 11 20 10 0 0 165

22 18 13 9 1 0 171 23 24 13 4 0 0 184

24 25 9 6 1 0 181

Total 427 319 173 44 21 4039 (Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner, Januari 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan total jumlah skor jawaban 41 responden,

implementasi good university governance pada Institut yang ada di Kota Bandung

termasuk dalam kriteria “Baik”. Hal ini dapat dilihat dari total jumlah skor tanggapan

responden sebesar 4039 berada pada interval “3346 – 4132” yang termasuk dalam

kategori “Baik”. Artinya implementasi good university governance pada Institut yang

ada di Kota Bandung sudah baik.

4.2.4 Analisis Deskriptif Kinerja Organisasi

Guna mengetahui gambaran kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota

Bandung, peneliti menyebarkan kuesioner sesuai dengan indikator dari variabel

kinerja organisasi yang terdiri dari 4 dimensi dan dioperasionalisasikan menjadi 23

butir pernyataan. Lebih jelasnya tabel berikut ini menunjukkan distribusi hasil dari

repository.unisba.ac.id

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

119

jawaban responden berkaitan dengan kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota

Bandung.

1) Perspektif Keuangan

Tabel 4.23 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai kinerja

Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif keuangan.

Tabel 4.23 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Perspektif Keuangan

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 1 17 18 5 1 0 41,46 43,90 12,20 2,44 0,00 2 17 17 6 1 0 41,46 41,46 14,63 2,44 0,00 3 13 23 4 1 0 31,71 56,10 9,76 2,44 0,00 4 14 24 2 1 0 34,15 58,54 4,88 2,44 0,00 5 18 20 3 0 0 43,90 48,78 7,32 0,00 0,00

Total 79 102 20 4 0 38,54 49,76 9,76 1,95 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.23 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kinerja Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif keuangan,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 38,54%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 49,76%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 9,76% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 1,95%. Data ini menunjukkan

bahwa Institut yang ada di Kota Bandung sudah memiliki kinerja yang baik ditinjau

dari perspektif keuangan.

repository.unisba.ac.id

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

120

2) Perspektif Pelanggan

Tabel 4.24 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai kinerja

Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif pelanggan.

Tabel 4.24 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Perspektif Pelanggan

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 6 18 20 3 0 0 43,90 48,78 7,32 0,00 0,00 7 24 15 1 1 0 58,54 36,59 2,44 2,44 0,00 8 22 19 0 0 0 53,66 46,34 0,00 0,00 0,00 9 15 24 2 0 0 36,59 58,54 4,88 0,00 0,00 10 29 11 1 0 0 70,73 26,83 2,44 0,00 0,00 11 27 10 3 1 0 65,85 24,39 7,32 2,44 0,00 12 24 14 2 1 0 58,54 34,15 4,88 2,44 0,00

Total 159 113 12 3 0 55,40 39,37 4,18 1,05 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.24 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kinerja Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif pelanggan,

diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase 55,40%,

selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 39,37%, yang memilih jawaban “C”

sebesar 4,18% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 1,05%. Data ini menunjukkan

bahwa Institut yang ada di Kota Bandung sudah memiliki kinerja yang sangat baik

ditinjau dari perspektif pelanggan.

repository.unisba.ac.id

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

121

3) Perspektif Proses Bisnis Internal

Tabel 4.25 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai kinerja

Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif proses bisnis internal.

Tabel 4.25 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Perspektif Proses Bisnis Internal

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 13 21 18 2 0 0 51,22 43,90 4,88 0,00 0,00 14 17 20 4 0 0 41,46 48,78 9,76 0,00 0,00 15 21 18 2 0 0 51,22 43,90 4,88 0,00 0,00 16 17 16 6 2 0 41,46 39,02 14,63 4,88 0,00

Total 76 72 14 2 0 46,34 43,90 8,54 1,22 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.25 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kinerja Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif proses bisnis

internal, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan persentase

46,34%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 43,90%, yang memilih

jawaban “C” sebesar 8,54% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 1,22%. Data ini

menunjukkan bahwa Institut yang ada di Kota Bandung sudah memiliki kinerja yang

sangat baik ditinjau dari perspektif proses bisnis internal.

4) Perspektif Employess and Organization Capacity

Tabel 4.26 berikut ini menunjukkan tanggapan responden mengenai kinerja

Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif employess and organization

capacity.

repository.unisba.ac.id

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

122

Tabel 4.26 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Perspektif Employess and

Organization Capacity

Nomor Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Frekuensi Persentase

A B C D E A B C D E 17 17 20 4 0 0 41,46 48,78 9,76 0,00 0,00 18 11 20 9 1 0 26,83 48,78 21,95 2,44 0,00 19 11 23 6 1 0 26,83 56,10 14,63 2,44 0,00 20 8 26 5 2 0 19,51 63,41 12,20 4,88 0,00 21 8 17 13 3 0 19,51 41,46 31,71 7,32 0,00 22 8 15 13 5 0 19,51 36,59 31,71 12,20 0,00 23 16 22 3 0 0 39,02 53,66 7,32 0,00 0,00

Total 79 143 53 12 0 27,53 49,83 18,47 4,18 0,00

Berdasarkan data pada tabel 4.26 dapat dilihat distribusi jawaban responden

mengenai kinerja Institut yang ada di Kota Bandung dari perspektif employess and

organization capacity, diketahui total responden yang memilih jawaban “A” dengan

persentase 27,53%, selanjutnya yang memilih jawaban “B” sebesar 49,83%, yang

memilih jawaban “C” sebesar 18,47% dan yang memilih jawaban “D” sebesar 4,18%.

Data ini menunjukkan bahwa Institut yang ada di Kota Bandung sudah memiliki

kinerja yang baik ditinjau dari perspektif employess and organization capacity.

Selanjutnya untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengani kinerja

organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung, dilakukan kategorisasi terhadap

total jumlah skor jawaban responden. Berdasarkan data hasil penyebaran kuesioner

yang terdiri dari duapuluh tiga (23) butir pernyataan untuk variabel kinerja organisasi

penulis melakukan kategorisasi berdasarkan skor tertinggi dan terendah. Skor

tertinggi yang mungkin diperoleh adalah (5×23×41) = 4715 dan skor terendah yang

repository.unisba.ac.id

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

123

mungkin diperoleh adalah (1×23×41) = 943 sehingga panjang kelas interval untuk

setiap kategori adalah ((4715-943)/5) = 754. Jadi nilai interval untuk setiap kategori

seperti yang penulis sajikan di bab 3 dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.27 Pedoman Kategorisasi Kinerja Organisasi Pada Institut yang ada

di Kota Bandung Rentang Nilai Kategori

943 – 1697 Tidak Baik

1698 – 2451 Kurang Baik

2452 – 3206 Cukup Baik

3207 – 3960 Baik

3961 - 4715 Sangat Baik

Adapun rekapitulasi distribusi jawaban responden mengenai kinerja organisasi

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.28 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Organisasi

Pada Institut yang ada di Kota Bandung Item

Pernyataan Alternatif Jawaban Responden Jumlah

Skor A B C D E 1 17 18 5 1 0 174 2 17 17 6 1 0 173 3 13 23 4 1 0 171

4 14 24 2 1 0 174 5 18 20 3 0 0 179

6 18 20 3 0 0 179 7 24 15 1 1 0 185

8 22 19 0 0 0 186 9 15 24 2 0 0 177 10 29 11 1 0 0 192 11 27 10 3 1 0 186

12 24 14 2 1 0 184

13 21 18 2 0 0 183

repository.unisba.ac.id

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

124

Item Pernyataan

Alternatif Jawaban Responden Jumlah Skor A B C D E

14 17 20 4 0 0 177

15 21 18 2 0 0 183 16 17 16 6 2 0 171 17 17 20 4 0 0 177 18 11 20 9 1 0 164 19 11 23 6 1 0 167

20 8 26 5 2 0 163

21 8 17 13 3 0 153

22 8 15 13 5 0 149 23 16 22 3 0 0 177

Total 393 430 99 21 0 4024 (Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner, Januari 2015)

Berdasarkan hasil perhitungan total jumlah skor jawaban 41 responden,

kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung termasuk dalam kriteria

“Sangat Baik”. Hal ini dapat dilihat dari total jumlah skor tanggapan responden

sebesar 4024 berada pada interval “3961 - 4715” yang termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”. Artinya kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung

sudah sangat baik.

4.3 Analisis Pengujian Hipotesis

Selanjutnya untuk menjawab hipotesis penelitian, dilakukan pengujian

pengaruh kedua variabel independen terhadap kinerja organisasi baik secara parsial

maupun secara simultan menggunakan analisis regresi linier berganda. Berikut adalah

tahap-tahap pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi berganda dan regresi

linier berganda.

repository.unisba.ac.id

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

125

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier

berganda, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari regresi

tersebut tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolinieritas (untuk

regressi linear berganda) dan uji heteroskedastisitas. Pada penelitian ini ketiga asumsi

yang disebutkan tersebut diuji karena variabel independen yang digunakan pada

penelitian ini lebih dari satu (berganda). Semua tahapan pengujian tersebut dilakukan

dengan bantuan Software SPSS IBM Statistics 20.

1) Uji Asumsi Normalitas

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada

pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi tidak

berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena

statistik uji F dan uji t pada analisis regressi diturunkan dari distribusi normal. Pada

penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji

normalitas model regressi.

repository.unisba.ac.id

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

126

Tabel 4.29 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz

ed Residual

N 41

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,32355313

Most Extreme Differences

Absolute ,147

Positive ,080

Negative -,147 Kolmogorov-Smirnov Z ,940

Asymp. Sig. (2-tailed) ,341

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pada tabel 4.29 dapat dilihat nilai probabilitas (Asymp.sig.2-tailed) yang

diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,341. Karena nilai probabilitas pada

uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0.05), maka

disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal. Secara visual gambar grafik

normal probability plot dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.

repository.unisba.ac.id

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

127

Gambar 4.1 Grafik Normalitas

Grafik diatas memperkuat kesimpulan bahwa model regresi yang diperoleh

berdisitribusi normal, dimana sebaran data berada disekitar garis diagonal.

2) Uji Asumsi Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau

semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat multikolinieritas maka

koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan

biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada

pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali

koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance

inflation factors (VIF) sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara

variabel independen.

repository.unisba.ac.id

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

128

Tabel 4.30 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Etika ,809 1,236

GUG ,809 1,236

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh seperti terlihat pada tabel 4.30 diatas

menunjukkan tidak ada korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel independen,

dimana nilai VIF kedua variabel independen lebih kecil dari 10 dan dapat

disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinieritas diantara kedua variabel

independen.

3) Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen

yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak efisien. Tujuan dari uji

heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman,

yaitu dengan mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut dari

residual(error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat

kekeliruan 5%, mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Pada tabel 4.31

repository.unisba.ac.id

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

129

berikut dapat dilihat nilai signifikansi masing-masing koefisien korelasi variabel

independen terhadap nilai absolut dari residual

Tabel 4.31 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas

Correlations

absolut_residual

Spearman's rho

Etika

Correlation Coefficient -,068

Sig. (2-tailed) ,673

N 41

GUG

Correlation Coefficient -,076

Sig. (2-tailed) ,635

N 41

Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh seperti disajikan pada tabel

4.31 diatas memberikan suatu indikasi bahwa residual (error) yang muncul dari

persamaan regresi mempunyai varians yang homogen (tidak terjadi

heteroskedastisitas). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi masing-masing korelasi

kedua variabel independen dengan absolut residual ( yaitu 0,673 dan 0,635) masih

lebih besar dari 0,05.

4.3.2 Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur seberapa kuat

hubungan antara etika organisasi dan good university governance secara simultan

dengan kinerja organisasi. Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh koefisien korelasi

berganda antara etika organisasi dan good university governance secara simultan

dengan kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung sebagai berikut :

repository.unisba.ac.id

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

130

Tabel 4.32 Korelasi berganda antara etika organisasi dan good university governance secara

simultan dengan kinerja organisasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,782a ,612 ,592 ,33196

a. Predictors: (Constant), GUG, Etika

b. Dependent Variable: Kinerja organisasi

Pada tabel 4.32 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi antara etika

organisasi dan good university governance secara simultan dengan kinerja organisasi

adalah sebesar 0,782. Data ini menunjukkan terdapat hubungan yang erat/kuat antara

etika organisasi dan good university governance secara simultan dengan kinerja

organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Guna mengetahui bentuk hubungan fungsional etika organisasi dan good

university governance secara simultan terhadap kinerja organisasi digunakan analisis

regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software

SPSS 20 for windows, diperoleh hasil regressi sebagai berikut.

Tabel 4.33 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,616 ,320 1,924 ,062

Etika ,378 ,096 ,441 3,929 ,000

GUG ,439 ,102 ,481 4,285 ,000

repository.unisba.ac.id

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

131

a. Dependent Variable: Kinerja organisasi

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti disajikan pada tabel 4.33 maka

dapat dibentuk persamaan regresi variabel etika organisasi dan good university

governance terhadap kinerja organisasi sebagai berikut.

1 2Y = 0,616 + 0,378 X + 0,439 X

Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi etika organisasi

(X1) memiliki tanda positif yang berarti semakin baik penerapan etika organisasi akan

meningkatkan kinerja organisasi. Kemudian koefisien regresi good university

governance (X2) juga memiliki tanda positif yang berarti semakin baik implementasi

good university governance akan meningkatkan kinerja organisasi.

4.3.4 Pengujian Secara Simultan

Untuk membuktikan apakah etika organisasi dan good university governance

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja organisasi maka

dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho: Semua βi = 0 Etika organisasi dan good university governance secara

simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada

Institut yang ada di Kota Bandung

Ha: Ada βi ≠ 0 Etika organisasi dan good university governance secara

simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Institut

yang ada di Kota Bandung

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji simultan melalui uji F yang

diperoleh melalui tabel Anova seperti disajikan pada tabel berikut:

repository.unisba.ac.id

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

132

Tabel 4.34 Tabel Anova Untuk Pengujian Secara Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6,610 2 3,305 29,991 ,000b

Residual 4,187 38 ,110

Total 10,797 40

a. Dependent Variable: Kinerja organisasi

b. Predictors: (Constant), GUG, Etika

Berdasarkan hasil pengolahan seperti yang terdapat pada tabel 4.34 dapat

dilihat nilai Fhitung sebesar 29,991 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Kemudian

nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05) dan derajat bebas 2 dan 38 adalah

sebesar 3,245. Karena Fhitung (29,991) lebih besar dari Ftabel (3,245), maka pada tingkat

kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dari etika organisasi dan good university governance secara

simultan terhadap kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung. Secara

visual grafik daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji simultan dapat dilihat

pada gambar berikut :

repository.unisba.ac.id

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

133

Gambar 4.2

Grafik Daerah penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan

Pada grafik diatas dapat dilihat nilai Fhitung (29,991) jatuh pada daerah

penolakan Ho, sehingga disimpulkan bahwa etika organisasi dan good university

governance secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Institut

yang ada di Kota Bandung.

4.3.5 Koefisien Determinasi

Setelah diuji dan terbukti bahwa etika organisasi dan good university

governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi,

selanjutnya akan dihitung seberapa besar pengaruh etika organisasi dan good

university governance secara simultan terhadap kinerja organisasi pada Institut yang

ada di Kota Bandung. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh melalui hasil

pengolahan menggunakan software SPSS 20 for windows disajikan pada tabel

berikut:

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho

F 0,05(2;38) = 3,245

0F hitung= 29,991

repository.unisba.ac.id

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

134

Tabel 4.35 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 ,782a ,612 ,592 ,33196

a. Predictors: (Constant), GUG, Etika

b. Dependent Variable: Kinerja organisasi

Pada tabel 4.35 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi berganda

(R) etika organisasi dan good university governance secara simultan dengan kinerja

organisasi adalah sebesar 0,782. Selain koefisien korelasi, pada tabel diatas juga

disajikan nilai R-square (0,612) yang dikenal dengan istilah koefisien determinasi

(KD) dihitung dari mengkuadratkan koefisien korelasi:

KD = (0,782)2 x 100% = 61,2%

Koefisien determinasi sebesar 61,2% menunjukkan bahwa 61,2% perubahan

kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung dapat dijelaskan oleh etika

organisasi dan good university governance secara simultan. Dengan kata lain etika

organisasi dan good university governance secara simultan memberikan pengaruh

sebesar 61,2% terhadap kinerja organisasi. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 38,8%

merupakan pengaruh faktor lain di luar variabel etika organisasi dan good university

governance.

Besar pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap

kinerja organisasi dapat dihitung dengan cara mengalikan nilai standardized

coefficients dengan zerro-order correlation yang terdapat pada tabel 4.36 berikut.

repository.unisba.ac.id

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

135

Tabel 4.36 Koefisien Determinasi Parsial

Coefficientsa

Model

Standardized Coefficients

Correlations

Beta Zero-order

1 Etika ,441 ,652

GUG ,481 ,674

a. Dependent Variable: Kinerja organisasi

Besar pengaruh etika organisasi terhadap kinerja organisasi pada Institut yang

ada di Kota Bandung = 0,441 × 0,652 = 0,288 atau 28,8 persen. Kemudian besar

pengaruh good university governance terhadap kinerja organisasi pada Institut yang

ada di Kota Bandung = 0,481 × 0,674 = 0,324 atau 32,4 persen. Berdasarkan hasil

hitungan besar pengaruh/kontribusi masing-masing variabel independen terhadap

kinerja organisasi dapat diketahui bahwa diantara kedua variabel independen, good

university governance memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja

organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung dibanding etika organisasi.

4.3.6 Pengujian Secara Parsial

Pada pengujian koefisien regresi secara parsial akan diuji pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Statistik uji yang digunakan

pada pengujian parsial adalah uji t. Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis

pada uji parsial (uji t) sebesar 2,024 yang diperoleh dari tabel t pada α = 0.05 dan

repository.unisba.ac.id

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

136

derajat bebas 38 untuk pengujian dua arah. Nilai statistik uji t yang digunakan pada

pengujian secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.37

Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,616 ,320 1,924 ,062

Etika ,378 ,096 ,441 3,929 ,000

GUG ,439 ,102 ,481 4,285 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja organisasi

Nilai statistik uji t yang terdapat pada tabel 4.37 selanjutnya akan

dibandingkan dengan nilai ttabel untuk menguji apakah variabel independen yang

sedang diuji berpengaruh signifikan atau tidak

• Pengaruh Etika organisasi Terhadap Kinerja organisasi

Untuk membuktikan apakah etika organisasi berpengaruh signifikan terhadap

terhadap kinerja organisasi maka dilakukan pengujian dengan hipotesis statistik

sebagai berikut:

Ho: β1 = 0 Etika organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada

Institut yang ada di Kota Bandung

Ha: β1 ≠ 0 Etika organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Institut

yang ada di Kota Bandung

Berdasarkan hasil pengolahan seperti yang terdapat pada tabel 4.37 dapat

dilihat nilai thitung dari variabel etika organisasi adalah sebesar 3,929 dengan nilai

repository.unisba.ac.id

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

137

signifikansi mendekati nol. Karena thitung (3,929) lebih besar dari ttabel (2,024), maka

pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha diterima,

artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari etika organisasi terhadap kinerja

organisasi. Etika organisasi secara parsial memberikan pengaruh sebesar 28,8%

terhadap kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung. Hasil penelitian

ini memberikan bukti empiris bahwa semakin baik penerapan etika organisasi akan

meningkatkan kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung. Secara

visual grafik daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh etika organisasi

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.3 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial

(Pengaruh Etika Organisasi)

Pada grafik diatas dapat dilihat nilai thitung (3,929) jatuh pada daerah

penolakan Ho, sehingga disimpulkan bahwa etika organisasi berpengaruh terhadap

kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung.

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

0t0,025;38 = 2,024 - t0,025;38 = -2,024 thitung = 3,929

repository.unisba.ac.id

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

138

• Pengaruh Good university governance Terhadap Kinerja organisasi

Untuk membuktikan apakah good university governance berpengaruh

signifikan terhadap terhadap kinerja organisasi maka dilakukan pengujian dengan

hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho: β2 = 0 Good university governance tidak berpengaruh terhadap kinerja

organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung

Ha: β2 ≠ 0 Good university governance berpengaruh terhadap kinerja organisasi

pada Institut yang ada di Kota Bandung

Berdasarkan hasil pengolahan seperti yang terdapat pada tabel 4.37 dapat

dilihat nilai thitung dari variabel good university governance adalah sebesar 4,285

dengan nilai signifikansi mendekati nol. Karena thitung (4,285) lebih besar dari ttabel

(2,024), maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak Ho sehingga Ha

diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari good university governance

terhadap kinerja organisasi. Good university governance secara parsial memberikan

pengaruh sebesar 32,4% terhadap kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota

Bandung. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa semakin baik

pelaksanaan good university governance akan meningkatkan kinerja organisasi pada

Institut yang ada di Kota Bandung. Secara visual grafik daerah penolakan dan

penerimaan Ho pada uji pengaruh good university governance dapat dilihat pada

gambar berikut.

repository.unisba.ac.id

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

139

Gambar 4.4 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial

(Pengaruh Good University Governance)

Pada grafik diatas dapat dilihat nilai thitung (4,285) jatuh pada daerah

penolakan Ho, sehingga disimpulkan bahwa good university governance berpengaruh

terhadap kinerja organisasi pada Institut yang ada di Kota Bandung.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Etika Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Secara Parsial

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai beberapa item pernyataan

yang berkaitan dengan variabel etika organisasi menunjukan bahwa penerapan etika

organisasi pada institut yang berada di Kota Bandung sudah baik, artinya sebagian

besar institut yang berada di Kota Bandung sudah menerapkan etika dalam organisasi

dengan baik. Selain itu, dengan secara parsial etika organisasi berpengaruh sebesar

28,8% terhadap kinerja organisasi pada Institut yang berada di Kota Bandung. Hasil

penelitian ini menunjukan dengan bukti empiris bahwa semakin baik penerapan etika

organisasi maka akan meningkatkan kinerja organisasi pada institut yang berada di

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

0t0,025;38 = 2,024 - t0,025;38 = -2,024 thitung = 4,285

repository.unisba.ac.id

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

140

Kota Bandung, begitupun sebaliknya jika etika organisasi kurang diterapkan maka

kinerja dalam sebuah organisasi tidak akan terlaksana dengan maksimal. Hal ini bisa

terlihat pada tabel 4.33 mengenai koefisien regresi, bahwa etika organisasi (X1)

memiliki tanda positif yang berarti semakin baik penerapan etika organisasi maka

akan meningkatkan kinerja organisasi.

Dari beberapa hasil penelitian yang menjelaskan hal tersebut, secara umum

dapat dilihat dari hasil tanggapan responden mengenai pernyataan yang berkaitan

dengan etika organisasi seperti :

1. Sikap dan jiwa individual dalam organisasi atau institut sudah menunjukan nilai-

nilai religi dalam setiap individual dalam organisasi, salah satunya adalah dengan

memiliki sikap yang baik (good habbits) dan sikap yang saling menghormati

antar sesama anggota organisasi pada program studi di Institut. Walaupun

sebagian besar memiliki sikap dan perilaku yang diharapkan, tetapi masih banyak

pula individual pada program studi di institut yang kadang-kadang didalamnya

masih terjadi perilaku diskriminatif.

2. Setiap pimpinan yang ada dalam organisasi dapat dijadikan teladan yang baik

untuk setiap anggota organisasinya, hanya saja masih banyak pula pimpinan yang

masih kurang memberikan materi atau pembahasan perihal etika dalam

organisasi.

3. Dari hasil tanggapan responden mengenai ada atau tidanya etika dalam organisasi

yang dibuat dalam bentuk tertulis ternyata menunjukan bahwa masih banyak

repository.unisba.ac.id

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

141

program studi yang tidak membuat peraturan mengenai etika dalam organisasi

dalam bentuk tertulis.

4. Setiap etika dalam organisasi selalu disosialisasikan dan dapat dipahami oleh

setiap anggota organisasi dalam program studi di institut, akan tetapi tidak sedikit

pula program studi yang dimana etika organisasinya masih kurang dapat dipahami

oleh setiap anggota organisasi.

5. Setiap program studi pada institut di kota bandung sebagian besar sudah memiliki

tim ahli sebagai tempat konsultasi yang berkaitan dengan etika dalam organisasi.

Akan tetapi beberapa hasil menunjukan bahwa masih adanya pimpinan dalam

institut yang kurang memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi dalam

menanggapi permasalahan pelanggaran etika organisasi.

6. Dalam penerapan sistem reward dan punishment sebagian besar program studi

pada institutdi Kota Bandung sudah menerapkannya, hanya saja tidak sedikit pula

program studi yang belum menerapkan sistem reward and punishment tersebut.

Walaupun masih terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan, secara garis besar

dapat disimpulkan bahwa etika akan mempengaruhi kinerja dalam organisasi

khususnya institusi perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan teori Colquit. Et.all

(2009:6) yang menyatakan bahwa etika berpengaruh terhadap kinerja atau dapat

dikatakan kinerja dipengaruhi oleh etika khususnya etika yang dimiliki oleh seorang

pimpinan, karena kemampuan seorang pimpinan dalam mengambil keputusan

maupun perilaku etis terkait dengan kompetensi etikanya, teori ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara etika dengan kinerja. Selain Colquit Et.all,

repository.unisba.ac.id

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

142

Kusumatuti (2008:87) juga menyatakan bahwa variabel etika organisasi akan

berpengaruh terhadap setiap pengambilan keputusan (Kusumastuti, 2008:87).

4.4.2 Pengaruh Good University Governance terhadap Kinerja Organisasi

Secara Parsial

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai beberapa pernyataan yang

berkaitan dengan good university governance, menunjukan bahwa Implementasi

konsep good university governance pada institut di Kota Bandung sudah termasuk

kriteria baik. Pada variabel good university governance secara parsial berpengaruh

sebesar 32,4% terhadap kinerja organisasi pada institut yang berada di Kota Bandung.

Dalam koefisien regresi good university governance (X2) juga memiliki tanda

posititf, artinya semakin baik implementasi konsep good university governance maka

akan berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi di Institut yang ada di Kota

Bandung dan begitupun sebaliknya.

Dari beberapa hasil penelitian ini, secara umum dapat dibuktikan dari hasil

tanggapan responden mengenai pernyataan yang berkaitan dengan konsep good

university governance, seperti :

1. Sebagian besar responden atau program studi pada institut di Kota Bandung

sudah transparansi dalam pengelolaannya. Baik dalam proses pengambilan

keputusannya, dalam penyampaian informasi, sampai dengan transparansi dalam

penilaian kinerja setiap anggota organisasinya.

repository.unisba.ac.id

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

143

2. Mayoritas program studi pada institut di Kota Bandung sudah mampu mengambil

keputusan secara mandiri (Independence) yang mana setiap keputusan yang

diambil pada setiap program studi demi kepentingan organisasi, namun masih

banyak juga program studi yang kurang independen dalam tata kelolanya. Bukan

hanya itu, masih banyak pula program studi yang belum mengungkapan beberapa

benturan kepentingan dalam bentuk dokumentasi.

3. Dalam tata kelolanya menunjukan bahwa program studi di Kota Bandung sudah

Akuntabel.

4. Sebagian besar pada program studi yang ada di Institut Kota Bandung sudah

responsive atau sudah bertanggungjawab dalam setiap tugas yang diemban oleh

setiap individual dalam pengelolaan organisasi.

5. Setiap program studi pada insititut yang berada di Kota Bandung juga

menunjukan bahwa dalam dalam pengelolaannya sudah menunjukan sikap dan

perilaku yang wajar dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa kelemahan tanggapan responden diatas, tetap hasil menunjukan

bahwa sebagian besar good university governance akan bepengaruh besar terhadap

kinerja organisasi, hal ini sesuai dan didukung oleh penelitian Christian Herdinata

(2008:48) dalam Suryani (2015:18) bahwa good university governance juga

bermanfaat untuk pemenuhan informasi penting yang berkaitan dengan kinerja

perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi para pemegang saham atau calon

investor, sebagi perlingungan terhadap kedudukan pemegang saham dari

penyalahgunaan wewenang dan penipuan yang dapat dilakukan oleh direksi atau

repository.unisba.ac.id

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

144

komisaris perusahaan, serta sebagai perwujudan tanggung jawab

perusahaan/organisasi untuk mematuhi dan menjalankan setiap peraturan perundang-

undangan. Atas hal itu Suryani menyimpulkan bahwa good university governance

memiliki manfaat dalam meningkatakan kinerja organisasi, meningkatkan nilai dari

suatu organisasi, meningkatkan kepercayaan investor, dan meningkatkan kepuasan

pemegang saham.

4.4.3 Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance Terhadap

Kinerja Organisasi

Berdasarkan hasil pengolahan data berupa beberapa pernyataan mengenai

variable-variabel yang sudah dijelaskan secara parsial, maka secara simultan dalam

penelitian ini menunjukan bahwa etika organisasi dan good university governance

berpengaruh sebesar 61,2% terhadap kinerja organisasi pada institut yang berada di

Kota Bandung. Sedangkan sisanya 38,8% merupakan pengaruh faktor lain di luar

variabel etika organisasi dan good university governance yang tidak penulis teliti.

Tugas institusi perguruan tinggi bukan hanya memberikan mutu pendidikan

yang berkualitas, akan tetapi dalam segi pengelolaannya dan etika dalam

pengelolaannya merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dan

diimplementasikan. Dalam praktek kehidupan organisasi tidak ada tolok ukur yang

mutlak tentang yang benar dan yang salah. Ini tidak terlepas dari berbagai faktor

seperti agama, budaya dan sosial. Pemahaman tentang yang benar dan yang salah

itulah yang mendasari perlunya etika dalam organisasi yaitu untuk membantu

repository.unisba.ac.id

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN good university ...

145

memberikan makna yang tepat tentang kehidupan organisasi. Untuk mencapai kinerja

Institusi perguruan tinggi yang berkualitas, efektif dan efisien bukan hanya etika yang

perlu diperhatikan, good university governance menjadi suatu konsep yang

dibutuhkan pula oleh setiap perguruan tinggi, karena dengan konsep tersebut akan

mengarahkan dan mengendalikan perguruan tinggi agar berjalan sesuai dengan

harapan semua pihak yang berkepentingan.

repository.unisba.ac.id