Analisis Jangkauan Pelayanan Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru-libre
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran...
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil PT Telkomsel
Telkomsel adalah salah satu operator telekomunikasi selular terdepan di
Indonesia. Telkomsel berdiri pada tahun 1995 dengan kepemilikan saham PT
TELKOM sebesar 51% dan PT Indosat sebesar 49%. Pada tahun 2002 Singtel
membeli 12,7% saham Telkomsel dari PT TELKOM dan membagi kepemilikan
saham menjadi 35% SingTel Mobile dan 65% PT TELKOM. (Sumber: Telkomsel
Annual Report 2010 diakses 23 November 2011)
Telkomsel menyediakan beragam layanan dengan berbasis teknologi
jaringan GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, Wi-Fi, EDGE, 3G, HSDPA dan
HSPA di seluruh Indonesia. Untuk jaringan internasional, Telkomsel telah
berkolaborasi dengan 362 roaming partners di 196 negara.
Dengan cakupan jaringan terbesar di Indonesai, mencapai lebih dari 95%
total populasi di wilayah Indonesia, jaringan Telkomsel telah menjangkau hingga
seluruh provinsi, kabupaten, dan hampir seluruh wilayah kecamatan di Indonesia.
Sebagai pemimpin pasar layanan broadband, Telkomsel menjadi yang pertama
kali meluncurkan “Next Generation” Flash HSPA+, yang mana akan
diimplementasikan di 24 kota di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2010.
Telkomsel menyediakan layanan voice dan SMS sebagai layanan dasar
selular, sebagaimana juga beragam layanan nilai tambah lainnya seperti nada
63
sambung pribadi, mobile banking, mobile wallet (T-Cash), cash remittance (T-
Remittance), internet broadband (TELKOMSELFlash), layanan BlackBerry dan
lain sebaginya. Guna melayani kebutuhan segmen pelanggan yang berbeda-beda,
Telkomsel menawarkan kepada para pelanggannya pilihan antara dua layanan pra
bayar yakni simPATI dan Kartu As, atau menggunakan layanan pasca bayar
melalui produk kartu HALO. (Sumber: www.telkomsel.com diakses 23 november
2011)
4.1.2 Visi dan Misi Telkomsel
1. Visi
The best and leading mobile lifestyle and solutions provider in the region.
2. Mission
Deliver mobile lifestyle services and solutions in an excellent way that
exceed customer expectation, and create value for all stakeholders and the
economic development of the nation.
4.1.3 Produk Telkomsel
a. KartuHALO
Kartu HALO adalah kartu pasca-bayar dari Telkomsel. Diperlukan proses
pendaftaran untuk berlangganan kartu HALO dengan melampirkan
persyaratan yang dibutuhkan. Untuk pembayaran dilakukan setiap bulan
sesuai dengan tagihan dan jenis paketnya.
64
b. SimPATI
simPATI merupakan Kartu Prabayar yang dikeluarkan oleh Telkomsel.
simPATI dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif terjangkau,
telepon hemat ke sesama pelanggan Telkomsel maupun operator lain dan
SMS hemat untuk mengirim pesan di dalam maupun ke luar negeri.
c. Kartu AS
TELKOMSEL menghadirkan Kartu As sebagai SIM card yang
memberikan berbagai kemudahan. Kartu As menyajikan berbagai program
dan layanan yang mudah dan transparan baik dari sisi tarif, program yang
ditawarkan maupun cara mendapatkan program.
Kemudahan tarif Kartu As untuk layanan panggilan dan SMS yaitu:
1. Satu tarif untuk melakukan layanan panggilan dan SMS dimanapun
di seluruh Indonesia yang berlaku 24 jam.
65
2. Satu tarif yang berlaku untuk semua panggilan dan SMS ke semua
operator.
d. Telkomsel Flash
TELKOMSEL Flash adalah layanan internet tanpa kabel (wireless) yang
disediakan oleh Telkomsel untuk seluruh pelanggannya (kartuHALO,
simPATI dan Kartu As). Layanan ini didukung dengan teknologi
HSDPA/3G/EDGE/GPRS Telkomsel yang dapat menghasilkan kecepatan
download sampai dengan 7.2 Mbps.
TELKOMSELFlash menawarkan suatu pengalaman baru dalam
melakukan koneksi jaringan internet dengan kecepatan tinggi dan lokasi
akses yang dapat dilakukan dimana saja dalam jaringan
HSDPA/3G/EDGE/GPRS Telkomsel.
TELKOMSELFlash memberikan keuntungan-keuntungan kepada
pelanggannya, yaitu:
1. Mudah Dikontrol
2. Fleksibel
3. Kecepatan tinggi
4. Jangkauan jaringan yang luas
66
e. Layanan Blackberry dan Iphone
Telkomsel menghadirkan layanan Blackberry internet services dengan
kualitas terbaik didukung komunitas Blackberry terbesar di Indonesia
dengan lebih dari 1,5 juta pelanggan, jangkauan terluas dengan lebih dari
37.000 BTS dan koneksi dengan kapasitas Bandwith 1,4 Gbps. Telkomsel
juga menyediakan paket bundling iPhone 4 untuk pelanggan simPATI dan
kartuHALO.
4.1.4 Kantor Pelayanan Telkomsel
a. GraPARI
Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal dari Bahasa
Sansekerta yakni Graha yang berarti tempat/rumah, Pari yang berarti para
orang berkumpul, dan Sraya adalah pelayanan. Nama GraPARI diberikan
oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama kantor pelayanan
Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor
pelayanan Telkomsel di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak itulah seluruh
kantor pelayanan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel
atau Graha Pari Sraya Telkomsel.
Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk
melayani pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk
sendiri seperti kartuHALO dan simPATI. GraPARI tidak menjual
perangkat telepon seluler kecuali jika ada kebijaksanaan tertentu untuk
menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel, hal inipun tidak selalu
67
dilakukan. Sehingga jika ada pelanggan yang ingin membeli perangkat
telepon seluler terpisah dari produk Telkomsel maka GraPARI akan
menyarankan untuk mendapatkannya pada dealer resmi, outlet ekslusif,
maupun ritel yang telah bekerjasama dengan Telkomsel.
GraPARI menjual dan memasarkan katuHALO maupun simPATI
untuk mempermudah masyarakat memperoleh produk Telkomsel karena
ada di antara pelanggan di seluruh Indonesia tersebut hanya tahu bahwa
untuk mendapatkan kartuHalo dan simPATI harus ke kantor Telkomsel.
Mereka belum mengetahui bahwa kartuHALO dan simPATI juga dapat
diperoleh di dealer resmi, outlet ekslusif maupun rite. Dengan kata lain
GraPARI hanya sebagai salah satu alternatif kemudahan untuk
memperoleh dan menutupi pangsa pasar yang tidak tertampun oleh saluran
distribusi Telkomsel lainnya.
Pelanggan yang datang ke GraPARI untuk mendapatkan kartuHALO
maupun simPATI bukan hanya pelanggan perseorangan/individual tetapi
juga dealer resmi, outlet ekslusif dan juga rite. Jenis pemesanan yang
dilakukan oleh pihak saluran distribusi tentunya berbeda dalam hal
prosedur dan pembayaran.
b. GeraiHALO
Saat ini terdapat daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Telkomsel terutama di luar pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan GraPARI untuk mengisi kekosongan pelayanan
68
tersebut walaupun telah diusahakan berbagai peningkatan jangkauan
GraPARI (terutama karena permasalahan sumber daya manusia).
Untuk meningkatkan jangkauan penjualan dan/atau pelayanan telah
dilakukan penjajakan metode alternative franchising atau waralaba untuk
memperluas jaringan pelayanan Telkomsel. Konsep franchising
merupakan solusi yang sangat efektif karena jauh lebih efektif untuk
daerah-daerah yang selama ini belum terpenuhi.
c. Plasa GraPARI
Saat ini terdapat daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Telkomsel yaitu kota-kota kecil di luar jangkauan GraPARI dan
GeraiHALO. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan tersebut telah
dilakukan kerjasama dengan PT. TELKOM sebagai induk perusahaan
untuk memberikan layanan Telkomsel di Plasa Telkom yang sudah ada di
seluruh Indonesia. Konsep kerjasama ini merupakan solusi yang jauh lebih
efektif untuk daerah-daerah yang selama ini belum terpenuhi. Dengan
tetap memberikan kuantitas dan kualitas pelayanan sebagaimana GraPARI
dan GeraiHALO.
4.1.5 Experiential Marketing GraPARI
Salah satu contoh experiential marketing yang dilakukan GraPARI adalah
dengan menawarkan pengalaman pelayanan kepada para konsumennya. Di
GraPARI konsumen tidak perlu berlama-lama menunggu antrian untuk dapat
dilayani, ini karena kecepatan pelayanan yang diberikan petugas GraPARI yang
tidak lebih 15 menit untuk setiap konsumen, selain itu GraPARI juga menerapkan
69
layanan solusi masalah pada kunjungan pertama pelanggan (first visit resolution)
untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Selain itu untuk memudahkan konsumen
mengakses informasi mengenai semua hal yang berhubungan dengan Telkomsel,
termasuk promosi setiap produk Telkomsel, disediakan mesin layanan sendiri (self
service machine).
GraPARI juga menawarkan pengalaman kepada konsumennya dengan
Design outlet yang unik dan nyaman, hal ini sangat berbeda dengan design outlet
layanan pelanggan provider lainnya, selain itu dekorasi outlet yang mencerminkan
kriteria dan image Telkomsel dan pilihan nama GraPARI yang merupakan
singkatan dari Graha Pari Sraya juga menciptakan kesan yang kuat kepada
konsumen.
4.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden
4.2.1 Karakteristik Responden
Setiap pengunjung GraPARI yang merupakan responden penelitian ini
memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik responden menggambarkan
keadaan keseluruhan pengunjung GraPARI. Karakterisitk yang digambarkan pada
penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, dan rata-rata penghasilan, dan
pekerjaan
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Penghimpunan data melalui kuesioner berdasarkan karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada
Tabel 4.1
70
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-Laki 68 68% Perempuan 32 32%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan data Tabel 4.1, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
68 orang (68%) yang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 32 orang (32%)
responden yang berjenis kelamin perempuan. Data tersebut menunjukkan jumlah
responden laki-laki relatif lebih banyak dibandingkan dengan responden
perempuan, namun menurut analisi peneliti hal ini lebih disebabkan unsur
situasional dalam pengambilan data karena pihak GraPARI mengkonfirmasi
bahwa komposisi pengunjung GraPARI relatif berbanding seimbang antara laki-
laki dan perempuan.
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada
Tabel 4.1 digambarkan pada Gambar 4.1
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
68%
32%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
71
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden berdasarkan
karakteristik responden berdasarkan usia, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Frekuensi Persentase < 20 Tahun 5 5% 21-25 Tahun 44 44% 26-30 Tahun 16 16% >30 Tahun 35 35%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan data Tabel 4.2, diketahui bahwa dari 100 responden sebagian
besar pengunjung berusia 21-25 tahun yaitu sebesar 44%, hal ini dikarenakan
taget segmen pasar yang dibidik Telkomsel yaitu segmen pengguna usia muda
yang berusia yang berusia antara 20 tahun sampai 35 tahun dimana pada usia
tersebut konsumen memiliki aktivitas tinggi dengan kebutuhan komunikasi dan
komunitasnya, untuk mendukungnya dibutuhkan fitur dari operator
telekomunikasi layanan voice dan sms, serta layanan data seperti chatting melalui
internet maupun melalui jejaring sosial. (www.indonesiafinancetoday.com diakses
januari 2012)
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan usia pada Tabel 4.2
digambarkan pada Gambar 4.2
72
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden berdasarkan
karakteristik responden jenis pekerjaan, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.3
sebagai berikut
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase
Mahasiswa 39 39% Pegawai Negeri 8 8% Pegawai Swasta 28 28% Wiraswasta 12 12% Lain-lain 13 13%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan data Tabel 4.3, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar jumlah
responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar adalah mahasiswa sebersar 39%.
Hal ini dikarenakan saat ini Telkomsel berusaha menjaring komunitas kampus di
seluruh Indonesia lewat program Telkomsel Mobile Campus untuk komunitas
kampus seperti mahasiswa dan dosen dengan berbagai fitur menarik seperti
informasi lowongan kerja, beasiswa dan informasi lainnya yang dapat disesuaikan
5%
52%
8%
35%
Usia
< 20 Tahun
21 - 25 Tahun
26 -30 Tahun
>30 Tahun
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
73
dengan kebutuhahan kampus. Sedangkan yang menjadi minoritas relatif
berbanding seimbang antara pegawai negeri, wiraswasta, dan profesi lainnya, hal
ini sesuai dengan mayoritas usia responden diatas 30 tahun sebesar 35%.
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada Tabel
4.3 digambarkan pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku
Penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden berdasarkan
karakteristik responden berdasarkan penghasilan/uang saku, diperoleh hasil
seperti pada Tabel 4.4 sebagai berikut
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Penghasilan/Uang Saku
Penghasilan Frekuensi Persentase < Rp 250.000 0 0% Rp 250.000 – 1.000.000 35 35% Rp 1.000.000 – 2.000.000 47 47% Rp 2.000.000 – 5.000.000 13 13% > Rp 5.000.000 5 5%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
39%
8%
28%
12%
13%
Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lain-lain
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
74
Berdasarkan data Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
mempunyai penghasilan antara Rp 1 juta sampai 2 juta perbulan merupakan
jumlah yang paling banyak yaitu sebesar 47%, data tersebut menunjukkan bahwa
responden masuk kategori price sensitive users (SES/sosial economic status) kelas
menengah ke atas. Sedangkan yang menjadi minoritas adalah responden dengan
penghasilan diatas 5 juta.
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada Tabel
4.4 digambarkan pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Provider Telekomunikasi Selain
Telkomsel yang digunakan
Penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden berdasarkan
provider telekomunikasi selain Telkomsel yang digunakan, diperoleh hasil seperti
pada Tabel 4.5 sebagai berikut
35%
47%
13%
5%
Penghasilan
< Rp 250.000
Rp 250.000 -1.000.000Rp 1.001.000 - Rp 2.000.000Rp 2.001.000 -5.000.000Rp5.000.000
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
75
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Provider Telekomunikasi Selain
Telkomsel yang Digunakan Provider Frekuensi Persentase
Indosat 18 18% XL Aviata 16 16% Three 7 7% Bakrie Telecom 27 27% Flexi 13 13% Provider Lainnya 14 14%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data Desember 2011
Berdasarkan data Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa jumlah responden
berdasarkan provider telekomunikasi selain Telkomsel yang digunakan sebesar
27% menggunakan provider Bakrie Telecom, sedangkan yang paling rendah
adalah yang menggunakan provider Three, hal tersebut dikarenakan selain
membutuhkan kartu seluler berbasis GSM seperti produk Telkomsel, responden
juga membutuhkan kartu seluler CDMA untuk mendukung keperluan komunikasi
di dalam kota karena tarif CDMA yang tergolong lebih murah.
Data mengenai karakteristik responden berdasarkan provider
telekomunikasi selain Telkomsel yang digunakan pada Tabel 4.5 digambarkan
pada Gambar 4.4
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Provider Telekomunikasi
19%
17%
7%
28%
14%
15%
Indosat
XL Aviata
Three
Bakrie Telecom
Flexi
Provider Lainnya
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
76
4.2.2 Pengalaman Responden
Pengalaman responden meliputi frekuensi kunjungan ke GraPARI, alasan
berkunjung ke GraPARI, dan media mengetahui GraPARI
1. Pengalaman Responden Berdasarkan Media Mengetahui GraPARI
Pengalaman responden berdasarkan media mengetahui GraPARI
dimaksudkan untuk mengetahui media apa yang memberi informasi responden
tentang GraPARI. Pada Tabel 4.6 tersaji hasil penghimpunan data dari 100
responden.
Tabel 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Media Mengetahui GraPARI
Sumber Informasi Frekuensi Persentase Keluarga/Teman 21 21% Majalah 0 0% Televisi 3 3% Internet 76 76%
Total 100 100% Sumber: Hasil Pengolahan data 2011
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas 76 responden
(76%) mengetahui GraPARI pertama kali melalui internet. Hal tersebut
dikarenakan media informasi utama Telkomsel adalah melalui internet yaitu
dengan website resmi Telkomsel (www.telkomsel.com). Dimana pengunjung
dapat memperoleh seluruh informasi mengenai Telkomsel, mulai dari jenis
produk, cara aktivasi layanan, dan alamat outlet resmi Telkomsel di seluruh
Indonesia, selain itu faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah semakin
mudahnya masyarakat dalam mengakses informasi melalui internet secara
bergerak (mobile), disamping menggunakan komputer. Sedangkan yang paling
77
sedikit yaitu 0% mengetahui dari majalah hal tersebut bisa dikarenakan sedikitnya
informasi mengenai GraPARI yang ada di majalah.
Data pengalaman responden berdasarkan media mengetahui GraPARI di
atas disajikan dalam Gambar 4.6
Gambar 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Media
2. Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke GraPARI
Hasil penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden
berdasarkan alasan berkunjung ke GraPARI diperoleh hasil seperti pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke GraPARI
Alasan Frekuensi Persentase Membeli Produk Telkomsel 29 29% Memperoleh informasi produk Telkomsel
20 20%
Mengaktifkan layanan produk Telkomsel
21 21%
Komplain terhadap produk Telkomsel
22 22%
Membayar Tagihan Produk Telkomsel
8 8%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
0%3%
76%
Media
Keluarga/Teman
Majalah
Televisi
Internet
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
78
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa paling banyak yaitu 29
responden (29%) berkunjung ke GraPARI untuk membeli produk Telkomsel, hal
ini dikarenakan konsep GraPARI yang telah dikembangkan menjadi lebih
lengkap, bukan hanya sebagai outlet layanan namun juga sebagai toko yang
mendukung layanan one stop solution dimana konsumen ketika membeli SIM
card dan handset/modem dapat langsung memakainya tanpa harus menunggu
lama. Jumlah responden yang membeli produk Telkomsel tersebut hampir
berimbang dengan jumlah responden yang berkunjung ke GraPARI untuk
memperoleh informasi produk Telkomsel (20%), mengaktifkan layanan
Telkomsel (21%), dan komplain terhadap produk Telkomsel (22%) hal ini
dikarenakan keterbatasan informasi dan banyak permasalahan konsumen yang
tidak bisa diselesaikan lewat call center Telkomsel sehingga membuat konsumen
harus datang ke GraPARI. Sedangkan yang paling sedikit yaitu 8 responden (8%)
berkunjung ke GraPARI untuk membayar tagihan produk Telkomsel. Hal tersebut
dikarenakan pembayaran tagihan produk Telkomsel tidak harus datang ke
GraPARI, namun dapat melalui layanan e-banking. Data pengalaman responden
berdasarkan alasan berkunjung ke GraPARI disajikan dalam Gambar 4.7
Gambar 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke GraPARI
20%21%
22%
8%Membeli Produk
Memperoleh informasiMengaktifkan LayananKomplain
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
79
3. Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ke
GraPARI
Hasil penghimpunan data melalui kuesioner kepada 100 responden
berdasarkan frekuensi berkunjung ke GraPARI diperoleh hasil seperti pada Tabel
4.8.
Tabel 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ke GraPARI
Kunjungan Frekuensi Persentase 1 kali 74 74% 2 kali 17 17% >2 kali 9 9%
Total 100 100% Sumber: Hasil pengolahan data 2011
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa 74 responden (74%)
hanya 1 kali berkunjung ke GraPARI, hal ini sesuai dengan data di tabel 4.7
dimana responden datang ke GraPARI hanya ketika akan membeli produk seperti
bundling handset ataupun modem maupun membeli pulsa atau simcard,
memperoleh informasi tentang produk Telkomsel, atau membutuhkan solusi atas
masalah produk Telkomselnya. Data pengalaman responden berdasarkan
frekuensi berkunjung ke GraPARI disajikan dalam Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Berkunjung ke GraPARI
17%
9%
Kunjungan
1 Kali
2 Kali
> 2 Kali
Sumber: Hasil pengolahan data 2011
80
4.3 Gambaran Experiential Marketing
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel bebas (X) yaitu
Experiential Marketing yang meliputi sense, feel, think, act, relate, serta variabel
terikat (Y) yaitu Corporate Image. Pada penelitian ini responden yang dijadikan
sampel berjumlah 100 orang. Adapun gambaran dari tiap subvariabel adalah
sebagai berikut:
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Sense GraPARI
Sense bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang berhubungan dengan panca
indera melalui penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau dari suatu
produk tertentu. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, berikut ini data
mengenai pernyataan responden mengenai sense GraPARI yang disajikan pada
Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Sense di GraPARI
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f f
1. Daya tarik petugas GraPARI dalam melayani konsumen
26 47 20 6 1 391
2. Kejelasan promosi yang disampaikan petugas GraPARI
22 42 28 8 0 378
3. Daya tarik logo dan nama GraPARI 13 53 24 10 0 369 4. Daya tarik Design dan dekorasi outlet
GraPARI 16 63 19 2 0 393
5. Daya tarik atmosfir GraPARI 21 43 30 6 0 379 Jumlah 1910
Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa indikator-indikator dari sense
yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu pada Daya tarik design dan dekorasi
81
outlet yang mendapat skor total 393. Tingginya penilaian responden pada design
dan dekorasi outlet GraPARI dikarenakan Design dan dekorasi GraPARI yang
unik dimana pengunjung GraPARI dimanjakan dengan design sofa ruang tunggu
yang unik dan nyaman sehingga pengunjung dapat bersantai sambil menonton TV
saat menunggu antrian, selain itu untuk menciptakan kesan yang kuat GraPARI
memilih dekorasi outlet yang dominan dengan warna merah dengan tujuan untuk
membangkitkan perhatian pelanggan dan mencerminkan image Telkomsel.
Sedangkan 47% dari responden menyatakan daya tarik petugas GraPARI dalam
melayani konsumen menarik. Berdasarkan hal tersebut tanggapan responden
mengenai daya tarik petugas GraPARI dalam melayani konsumen memperoleh
skor 391, hal ini dikarenakan penampilan petugas GraPARI yang rapi dan
menarik sehingga membuat pengunjung nyaman.
Penilaian terendah ada pada daya tarik logo dan nama GraPARI yang
mendapat skor 369, hal ini bisa dikarenakan bentuk Logo dan Nama GraPARI
yang terkesan kurang menarik sehingga tidak membangkitkan perhatian
pelanggannya.
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Feel GraPARI
Feel mengacu pada perasaan dan emosi pelanggan dengan tujuan
menciptakan pengalaman afektif (affective experiences) dari perasaan positif yang
lemah dan berhubungan dengan merek (brand) hingga pada emosi kesenangan
dan kebanggan yang kuat terhadap merek. Dari hasil analisis data yang telah
dilakukan, berikut ini data mengenai pernyataan responden mengenai feel
GraPARI yang disajikan pada Tabel 4.10 berikut ini:
82
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Feel GraPARI
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f F
1. Perasaan anda terhadap petugas GraPARI dalam melayani konsumen
34 46 17 3 0 411
2. Perasaaan anda terhadap promosi yang disampaikan petugas GraPARI
26 44 27 3 0 393
3. Perasaan terhadap logo dan nama GraPARI 16 49 31 4 0 377 4. Perasaan anda terhadap design dan dekorasi
outlet GraPARI 26 41 28 5 0 388
5. Perasaan terhadap atmosfir di GraPARI 20 55 23 0 2 391 Jumlah 1960
Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa indikator feel yang mendapatkan penilaian
tertinggi yaitu Perasaan terhadap petugas GraPARI dalam melayani konsumen
dengan skor 411. Hal ini dikarenakan keramahan, perhatian, kesopanan petugas
GraPARI dalam melayani setiap kebutuhan konsumen diantaranya dengan
penyampaian informasi yang komunikatif dan penanganan keluhan pelanggan
dengan cepat. Selain itu khusus untuk anggota Telkomsel Priority akan
mendapatkan benefit berupa segmented services saat berkunjung ke GraPARI.
Perasaan terhadap promosi yang disampaikan petugas GraPARI mendapat skor
yang cukup tinggi yakni 393 hal ini dikarenakan materi promosi yang
disampaikan cukup komunikatif dan mudah dimengerti oleh pelanggan. Dari sini
terlihat bahwa kedua indikator ini mampu menyentuh dan menggugah emosi
pelanggan sehingga timbul perasaan puas dan bahagia konsumen setelah
berkunjung ke GraPARI. Sedangkan penilaian paling rendah dari feel GraPARI
adalah pada daya tarik logo dan nama GraPARI yang mendapat skor 377.
83
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Think GraPARI
Think digunakan dengan tujuan menciptakan pengalaman kognitif,
pengalaman dalam memecahkan suatu masalah, serta merangsang konsumen
untuk berpikir secara kreatif. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, berikut
ini data mengenai pernyataan responden mengenai think GraPARI yang disajikan
pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Think GraPARI
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f F
1. Penilaian anda terhadap kualitas layanan petugas GraPARI
21 54 22 2 1 392
2. Penilaian anda terhadap promosi yang disampaikan petugas GraPARI
16 42 34 8 0 366
3. Penilaian terhadap logo dan nama GraPARI 25 40 29 5 1 383 4. Penilaian terhadap design dan dekorasi di
GraPARI 18 40 35 7 0 369
5. Penilaian terhadap atmosfir di GraPARI 13 43 37 7 0 362 Jumlah 1872
Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa indikator dari think yang
mendapatkan penilaian tertinggi adalah penilaian terhadap kualitas layanan
petugas GraPARI dengan skor 392 yang artinya baik atau tinggi. Tingginya
penilaian responden terhadap kualitas layanan petugas GraPARI dikarenakan
kualitas layanan petugas GraPARI yang cepat dan mampu mengatasi masalah
konsumen dalam satu kali kunjungan sehingga memberikan penilaian positif dari
konsumen terhadap GraPARI. Hal ini sesuai dengan pendapat Schmitt (1999:149)
bahwa untuk mendapatkan penilaian yang positif dari para pelanggan maka
perusahaan harus menawarkan sesuatu yang lebih atau berbeda dari harapan
84
pelanggan. Dengan demikian pelanggan akan merasa senang sehingga terdorong
untuk memiliki persepsi yang positif. Sedangkan Penilaian terendah ada pada
daya tarik logo dan nama GraPARI yang mendapat skor 369.
4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Act GraPARI
Act dapat memperkaya kehidupan konsumen dengan menambah
pengalaman fisik konsumen, menunjukkan kepada konsumen cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu, pilihan gaya hidup alternatif yang menarik, dan
interaksi-interaksi yang bisa dilakukan konsumen dengan perusahaan. Dari hasil
analisis data yang telah dilakukan, berikut ini data mengenai pernyataan
responden mengenai act GraPARI yang disajikan pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Act GraPARI
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f F
1. Kualitas layanan petugas GraPARI 15 43 39 2 1 369 2. Kejelasan promosi yang disampaikan petugas
GraPARI 24 33 37 6 0 375
3. Daya tarik design dan dekorasi di GraPARI 25 31 41 3 0 378 4. Daya tarik atmosfir di GraPARI 28 35 30 6 1 383
Jumlah 1505 Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Dari Tabel 4.12 terlihat bahwa indikator-indikator dari act yang
memberikan penilaian tertinggi adalah Daya tarik atmosfir di GraPARI yang
mendapat skor 383 yang artinya baik atau tinggi. Tingginya penilaian responden
pada Daya tarik atmosfir di GraPARI menunjukkan bahwa konsumen mendapat
atmosfir yang berbeda saat berkunjung ke GraPARI. GraPARI selalu konsisten
dalam menciptakan atmosfir yang mendukung bagi terciptanya pengalaman
85
pelanggan seperti suasana outlet yang nyaman dan tenang. Penilaian terendah ada
pada Kualitas layanan petugas GraPARI yang mendapat skor 369, hal ini
dikarenakan sedikitnya waktu interaksi konsumen dengan petugas GraPARI.
4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Relate GraPARI
Relate merupakan kinerja produk/jasa dalam menjalin hubungan dengan
pelanggan dan menawarkan gaya hidup serta identitas sosial. Dari hasil analisis
data yang telah dilakukan, berikut ini data mengenai pernyataan responden
mengenai act GraPARI yang disajikan pada Tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Relate GraPARI
No Pernyataan Skor
Total 5 4 3 2 1 f f f f F
1. GraPARI menciptakan mobile lifestyle pada konsumen
24 26 45 5 0 369
2. Anda dapat bertukar informasi dengan pengunjung GraPARI lainnya
14 36 46 4 0 360
3. Anda mendapatkan interaksi yang baik dari karyawan
36 32 27 5 0 399
Jumlah 1128 Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa indikator-indikator dari act yang
mendapatkan penilaian tertinggi yaitu pada GraPARI menciptakan mobile
lifestyle pada konsumen memperoleh skor 369 yang artinya tinggi atau baik. Hal
tersebut dikarenakan mobile lifestyle konsumen lebih dipengaruhi dari layanan
produk Telkomsel secara langsung seperti layanan langit musik, paket bundling
hp, dan berbagai aplikasi yang dapat didownload sesuai dengan kebutuhan mobile
lifestyle pelanggan.
86
Sedangkan tanggapan responden dapat bertukar informasi dengan
pengunjung GraPARI lainnya memperoleh skor sebesar 360 yang artinya tinggi
atau baik. Hal tersebut dikarenakan mayoritas konsumen yang datang ke GraPARI
telah mendapat solusi dalam waktu singkat atas pertanyaan dan masalah produk
Telkomselnya di counter GraPARI.
Tanggapan responden mengenai mendapatkan interaksi yang baik dari
karyawan memperoleh skor sebesar 399 yang artinya tinggi atau baik. Hal ini
dikarenakan seluruh elemen karyawan di GraPARI mampu memahami dan
menanggapi segala keinginan, keluhan dan harapan pelanggan secara sopan dan
ramah, selain itu juga pelanggan dapat dengan mudah memberi saran dan
konsultasi dengan karyawan GraPARI dan karyawan GraPARI selalu memberi
timbal balik dan respon positif terhadap segala keluhan pelanggan.
4.3.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Experiential Marketing
Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh tanggapan konsumen
mengenai Experiential Marketing adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Rekapitulasi Pengalaman Responden Mengenai Experiential Marketing
No Indikator Jumlah Item Pernyataan
Skor Skor Rata-Rata
1. Sense 5 1910 382 2. Feel 5 1960 392 3. Think 5 1872 374 4. Act 4 1505 376 5. Relate 3 1128 376 22 8375 1900
Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas mengenai gambaran Experiential Marketing
GraPARI secara keseluruhan yaitu, secara berurutan dapat diketahui indikator-
87
indikator Experiential Marketing yang dominan. Indikator yang paling dominan
adalah Feel sebesar 392, indikator kedua adalah Sense yaitu sebesar 382, indikator
ketiga adalah Relate dan Act sebesar 376, dan indikator yang paling rendah adalah
Think yaitu sebesar 374. Hal ini menunjukkan bahwa GraPARI telah mampu
memberikan pelayanan yang mampu membangkitkan suasana hati yang positif
dan emosi yang kuat kepada para pengunjung GraPARI. Hal ini sesuai dengan
pendapat Schmitt (1999) yaitu feel campaign sering digunakan untuk membangun
emosi pelanggan. Ketika pelanggan merasa senang terhadap produk yang
ditawarkan perusahaan, pelanggan akan menyukai produk dari perusahaan.
Sebaliknya, ketika pelanggan merasa tidak senang terhadap produk yang
ditawarkan perusahaan, maka konsumen akan meninggalkkan produk tersebut dan
beralih kepada produk lain.
Secara keseluruhan variabel Experiential Marketing berdasarkan penelitian
sebanyak 100 responden kepada pengunjung GraPARI Dago, dapat diketahui
kedudukannya berdasarkan skor yang didapat, berdasarkan data dari rekapitulasi
scoring penelitian disajikan pada lampiran, dimana nilai-nilai tersebut
dibandingakan dengan kriteria skor standa, yang di dapat melalui perhitungan
skor ideal (kriterium) dan skor terkecil, sehingga melalui skor standar tersebut
dapat diketahui dengan daerah kontinum yang menunjukkan wilayah ideal dari
variabel experiential marketing, hal tersebut dapat dicari dengan rumus Sugiyono
(2008:135) sebagai berikut:
• Mencari skor maksimal variabel Experiential Marketing
Skor ideal = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden
88
= 5 x 22 x 100
= 11000
• Mencari skor minimal variabel Experiential Marketing
Skor ideal = skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden
= 1 x 22 x 100
= 2200
• Mencari jenjang variabel experiential marketing
Jenjang = skor maksimal – skor minimal
= 11000 – 2200
= 8800
• Mencari panjang interval kelas variabel experiential marketing
Panjang interval kelas = jenjang / banyak kelas interval
= 8800 : 5 = 1760
Pelaksanaan experiential marketing menurut responden adalah
(8375:11000) x 100 = 76,13%. Hal ini secara kontinum dapat dibuat dalam
kategori sebagai berikut:
• Tinjauan kontinum
Gambar 4.9
Hasil Kontinum Experiential Marketing GraPARI
2200 3960 5720 7480 9240 11000
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
8375 Sumber: Diolah dari hasil penelitian 2011
89
Nilai 8375 sesuai dengan data penelitian termasuk dalam kategori tinggi. Jadi
tanggapan responden terhadap Experiential Marketing yang terdiri dari sense,
feel, think, act, dan relate termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti
GraPARI telah mampu untuk memberikan pengalaman yang menyentuh aspek
emosional dan rasional kepada para pengunjung yang datang ke GraPARI
Sehingga dengan demikian peneliti menilai baik Experiential Marketing
GraPARI.
4.4 Tanggapan Responden Mengenai Corporate Image Telkomsel
Corporate image merupakan seperangkat keyakinan ide dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu perusahaan. Dalam mengukur corporate
image terdapat 4 indikator yaitu common product attribute, benefits, or attitudes,
people and relationship, values and program, dan corporate credibility.
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap 100 orang responden, maka dapat
dilihat tanggapan sebagai berikut
4.4.1 Tanggapan Responden Mengenai Common Product Attribute,
benefits, or attitudes
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden
pengunjung GraPARI mengenai Common Product Attribute, benefits, or attitude
Telkomsel dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
90
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Common Product Attribute, Benefits, or
Attitudes
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 F f f f f
1. Kualitas produk yang ditawarkan Telkomsel 27 57 14 2 0 409 2. Kemampuan Telkomsel dalam menciptakan
inovasi 31 49 17 2 1 407
Jumlah 816 Sumber:Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat terlihat bahwa indikator-indikator dari
common product attribute, benefits, or attitudes yang mendapatkan penilaian
tertinggi yaitu pada Kualitas produk yang ditawarkan Telkomsel baik.
Berdasarkan data tersebut tanggapan responden mengenai kualitas produk yang
ditawarkan Telkomsel memperoleh skor sebesar 409 yang artinya sangat tinggi
atau baik. Hal tersebut dikarenakan kualitas jaringan produk Telkomsel yang luas
dan mencakup seluruh daerah di Indonesia dengan dukungan lebih dari 46300
BTS. Di era mobile lifestyle, jaringan yang luas harus didukung ragam teknologi
canggih sehingga memungkinkan provider menghadirkan ragam inovasi layanan
nilai tambah bagi pelanggan. Sedangkan tanggapan responden mengenai
kemampuan Telkomsel dalam menciptakan inovasi memperoleh skor 407 yang
artinya tinggi atau baik. Hal tersebut dikarenakan kemampuan Telkomsel dalam
menciptakan inovasi dalam layanannya diantara dengan layanan langit musik,
BIS, iphone, dan Tcash.
91
4.4.2 Tanggapan Responden Mengenai People And Relationship
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden
pengunjung GraPARI mengenai people and relationship Telkomsel dapat dilihat
pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai People and Relationship
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f f
1. Pelayanan karyawan Telkomsel kepada pelanggan
21 51 26 1 1 390
2. Komunikasi karyawan Telkomsel kepada pelanggan
29 44 22 5 0 397
Jumlah 787 Sumber:Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat terlihat bahwa indikator-indikator dari
people and relationship yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu pada
pelayanan karyawan Telkomsel kepada pelanggan baik. Berdasarkan hal tersebut
tanggapan responden mengenai pelayanan karyawan Telkomsel kepada pelanggan
memperoleh skor sebesar 390 sedangkan tanggapan responden mengenai
komunikasi karyawan Telkomsel kepada pelanggan memperoleh skor 397 yang
artinya tinggi atau baik. Hal tersebut dikarenakan Telkomsel menyelenggarakan
layanan pelanggan lewat Gerai Halo, Plasa GraPARI, dan GraPARI. Selain itu
Telkomsel juga menyediakan akses layanan call center 24 jam sepanjang hari
secara gratis bagi pelanggan perorangan maupun pelanggan korporat. Pelanggan
juga dilayani melalui akses ke website resmi Telkomsel dan email ke customer
service Telkomsel
92
4.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Values and Program
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden
pengunjung GraPARI mengenai kepedulian Telkomsel dalam aktivitas sosial
dapat dilihat pada Tabel 4.17
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Values and Program
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 F f f f f
1. Kepedulian Telkomsel dalam aktivitas sosial 22 53 18 7 0 390 Jumlah 390
Sumber:Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat terlihat bahwa tanggapan responden
mengenai kepedulian Telkomsel dalam aktivitas sosial memperoleh skor 390 yang
artinya tinggi atau baik. Hal ini dikarenakan Telkomsel percaya bahwa
keberlanjutan bisnis terletak pada berbagai pendekatan inovatif yang selama ini
dilakukan terutama di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pendekatan
terhadap ketiga hal ini kemudia diterjemahkan dalam tema “Connect, Care and
Conserve”. Connect berfokus dalam inovasi ekonomi diantaranya di dalam
membangun dan memperluas jaringan ke seluruh indonesia khususnya di luar
pulau jawa. Care berfokus dalam inovasi sosial diantaranya dengan merancang
program-program sosial perusahaan diantaranya di bidang ICT (Information
Communication & Technology), dan sumber daya manusia yang unggul. Conserve
berfokus dalam inovasi lingkungan yaitu dengan menerapkan bisnis yang ramah
lingkungan merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan dalam
menerapkan “Green Technology” yaitu pengembangan jaringan yang ramah
93
lingkungan (green network) yang dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi
dari penggunaan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui.
4.4.4 Tanggapan Responden Mengenai Corporate Credibility
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 100 orang responden
pengunjung GraPARI mengenai tanggapan responden mengani corporate
credibility Telkomsel dapat dilihat pada Tabel 4.18
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Corporate Credibility
No Pernyataan Skor
Total Skor
5 4 3 2 1 f f f f f
1. Telkomsel merupakan best mobile lifestyle provider di Indonesia
30 54 14 1 1 411
Jumlah 411 Sumber:Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.18 menunjukkan bahwa indikator corporate
credibility yaitu Telkomsel sebagai best mobile lifestyle provider di Indonesia
memperoleh skor 411 yang artinya sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan
Telkomsel sebagai operator pertama dan terbesar di Indonesia yang terus
berinovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan
dengan terus memacu pertumbuha jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia
sehingga memiliki keunggulan cakupan jaringan yang luas dibandingkan provider
telekomunikasi lain. Telkomsel juga menjadi pelopor untuk berbagai teknologi
telekomunikasi seluler di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan
roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia.
94
4.4.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Corporate Image
Telkomsel
Penjelasan dari masing-masing indikator corporate image dirangkum
dalam rekapitulasi yang tercantum pada Tabel 4.19 sehingga dapat dilihat
perbandingan total skor pada masing-masing indikator tersebut.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Corporate Image
No Indikator Jumlah Item Pernyataan
Total Skor
Skor Rata-Rata
1. Common Product Attributes, benefits, or attitude
2 816 408
2. People and Relationship 2 787 393 3. Values and Program 1 390 390 4. Corporate Credibility 1 411 411
Jumlah 6 2404 1602 Sumber: Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.19 diatas mengenai gambaran corporate image
pengunjung GraPARI secara keseluruhan yaitu mendapat skor 2401 secara
berurutan dapat diketahui indikator-indikator corporate image yang dominan.
Indikator yang paling dominan adalah corporate credibility sebesar 411, indikator
kedua adalah common product, attributes, benefits, or attitude sebesar 408,
indikator ketiga people and relationship sebesar 393, dan indikator keempat yang
paling rendah adalah values and program yaitu sebesar 390.
Secara keseluruhan variabel corporate image berdasarkan penelitian
sebanyak 100 responden kepada pengunjung GraPARI Telkomsel Dago, dapat
diketahui kedudukannya berdasarkan skor yang didapat, berdasarkan data dari
rekapitulasi skoring penelitian disajikan pada lampiran, dimana nilai-nilai tersebut
dibandingkan dengan kriteria skor standar, yang di dapat melalui perhitungan skor
95
ideal (kriterium) dan skor terkecil, sehingga melalui skor standar tersebut dapat
diketahui daerah kontinum yang menunjukkan wilayah ideal dari variabel
corporate image, hal tersebut dapat dicari dengan rumus Sugiyono (2008:135)
sebagai berikut:
• Mencari skor maksimal variabel Corporate Image
Skor ideal = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden
= 5 x 6 x 100
= 3000
• Mencari skor minimal variabel Corporate Image
Skor ideal = skor terendah x jumlah butir item x jumlah responden
= 1 x 6 x 100
= 600
• Mencari jenjang variabel Corporate Image
Jenjang = skor maksimal – skor minimal
= 3000 – 600
= 2400
• Mencari panjang interval kelas variabel Corporate Image
Panjang interval kelas = jenjang / banyak kelas interval
= 2400 : 5 = 480
Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data corporate image adalah
2404 (Dapat dilihat dalam Tabel 4.18) dengan demikian, maka corporate image
GraPARI menurut persepsi 100 responden adlaah (2404:3000) x 100% = 80,13%.
Hal ini secara kontinum dapat dibuat dalam kategori sebagai berikut:
96
• Tinjauan kontinum
Gambar 4.10 Hasil Kontinum Corporate Image Telkomsel
Nilai 2404 sesuai dengan data penelitian termasuk dalam kategori tinggi.
Jadi tanggapan responden terhadap corporate image yang terdiri dari common
product attribute, benefits, or attitudes, people and relationship, values and
program, dan corporate credibility. termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini
dikarenakan Telkomsel merupakan operator pertama dan terbesar di Indonesia
dengan pelanggan lebih dari 100 juta orang pada 2011, menjadikan Telkomsel
sebagai operator ke tujuh di dunia yang mempunyai pelanggan di atas 100 juta.
Dengan produk utamanya yaitu simPATI, Kartu HALO, dan Kartu As ditambah
dengan berbagai layanan baru diantaranya dengan layanan langit musik, T-Cash,
mobile newspaper, mobile advertising dan layanan mobile broadband dengan
dukungan jaringan HSPA. Selain itu Telkomsel merupakan operator seluler
pertama di asia yang menggunakan energi terbarukan untuk BTS, layanan suara
dan data mobile di atas Kapal Laut, dan satu-satunya operator yang memberikan
layanan telekomunikasi bagi di lebih dari 25.000 desa melalui program desa
berdering dan menyediakan akses telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa
600 1080 1560 2040 2520 3000
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
2404 Sumber: Diolah dari hasil penelitian 2011
97
terpencil dan daerah perbatasan Sehingga dengan demikian peneliti menilai baik
corporate image Telkomsel.
4.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis
regresi linier ganda untuk menguji pengaruh dan hubungan lima sub variabel
independent terhadap satu variabel dependent penelitian. Adapun yang menjadi
variabel dependent adalah corporate image, sedangkan yang menjadi variabel
independent adalah experiential marketing (X) yang terdiri dari lima indikator:
sense (X1), feel (X2), think (X3), act (X4), dan relate (X5) terhadap corporate
image (Y), dilakukan dengan menggunakan uji statistik regresi ganda. Untuk
membuktikan hipotesis tersebut data diolah dengan menggunakan program
komputer SPSS 19.0.
4.5.1 Kriteria Pengambilan Keputusan
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-k-1)
Secara statistik, hipotesis utama yang akan diuji dalam rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai
berikut:
98
Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari experiential marketing
(X) yang terdiri dari sense (X1), feel (X2), think (X3), act (X4), dan
relate (X5) terhadap corporate image Telkomsel.
H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari experiential marketing
(X) yang terdiri dari sense (X1), feel (X2), think (X3), act (X4), dan
relate (X5) terhadap corporate image Telkomsel.Sedangkan hipotesis
turunan yang akan diuji adalah:
1. Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari sense
terhadap corporate image Telkomsel.
H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari sense terhadap
corporate image Telkomsel
2. Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari feel terhadap
terhadap corporate image Telkomsel.
H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari feel terhadap terhadap
corporate image Telkomsel.
3. Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari think terhadap
terhadap corporate image Telkomsel.
H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari think terhadap
corporate image Telkomsel.
4. Ho : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari act terhadap
terhadap corporate image Telkomsel.
99
H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari act terhadap corporate
image Telkomsel.
5. Ho :ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan relate terhadap
corporate image Telkomsel.
H1:ρ > 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari relate terhadap
corporate image Telkomsel.
4.5.2 Uji Asumsi Regresi
a) Uji Asumsi Normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, yaitu
data yang akan dianalisis dengan statistik parametrik harus mengikuti distribusi
normal. Data yang mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi asumsi
normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi dari mana
data diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis
parametrik.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot.
Gambar 4.11 berikut ini menggambarkan normal probability plot yang digunakan
untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau
tidak. Suatu model regresi layak dipakai apabila nilai residunya mengikuti
distribusi normal, atau pada gambar 4.11 nilai residu berdistribusi normal apabila
sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal yaitu dari kiri bawah ke kanan
atas. Dengan demikian berdasarkan Gambar 4.11, data memenuhi asumsi
normalitas.
100
Gambar 4.11 Normal Probability Plot
b) Uji Asumsi Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antara variabel bebas yang
satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis regresi. Konsekuensi dari
terdapatnya nilai korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas adalah
pertama, koefisien-koefisien atau parameter regresinya tidak dapat ditaksir atau
diestimasi; kedua, nilai standar error setiap koefisien regresi tidak terhingga. Dua
parameter yang paling umum digunakan untuk mendeteksi multikolinieritas
adalah nilai Tolerance dan Nilai VIF (variance inflation factor). Suatu regresi
dikatakan terdeteksi multikolinieritas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau nilai
Tolerance menjauhi 1. Tabel 4.20 menjelaskan nilai tolerance dan VIF pada
output SPSS tabel Coefficients. Tabel 4.20, menunjukkan bahwa nilai VIF dan
Sumber: Hasil pengolahan data Desember 2011
101
juga nilai tolerance mendekati angka 1, maka dapat disimpulkan tidak terdapat
multikolinieritas.
Tabel 4.20 Tolak Ukur Multikolinearitas
VARIABEL TOLERANCE VIF Sense 0,676 1,480 Feel 0,698 1,432
Think 0,666 1,503 Act 0,884 1,132
Relate 0,793 1,262 Sumber: Pengolahan Data 2011
c) Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastis adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Suatu regresi dikatakan tidak
terjadi heteroskedastis apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola
tertentu, dan apabila data berpencar di sekitar angka nol (pada sumbu Y).
Gambar 4.12 Uji Asumsi Heteroskedastis
Berdasarkan gambar 4.12 maka dapat dilihat bahwa sebaran data terdapat
disekitar titik nol dan tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data
Sumber: Hasil Pengolahan Data Desember 2011
102
tersebut. Dengan demikian data yang akan dianalisis memenuhi asumsi
heteroskedastis.
d) Uji Signifikasi (Uji F)
Signifikasi korelasi ganda diuji dengan menggunakan uji F. Untuk lebih
jelasnya mengenai output ANOVA dapat dilihat pada Tabel 4.21
Tabel 4.21 Output ANOVA
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig,
1 Regression
Residual Total
283,118 893,295 1176,414
5 94 99
56,624 9,503
5,958 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data Desember 2011
Tabel 4.20 menunjukkan nilai Fhitung = 5,958 dengan nilai signifikansi
0,000, sedangkan Ftabel = 2,47 Karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi
lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka regresi dapat digunakan untuk
memprediksi experiential marketing, atau secara bersama-sama variabel sense,
feel, think, act, dan relate berpengaruh terhadap corporate image pada taraf
kepercayaan 95%.
e) Koefisien Korelasi Ganda dan Koefisien Determinasi
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai koefisien korelasi dan nilai
pengaruh antara Experiential Marketing yang terdiri dari sense, feel, think, act dan
relate terhadap Corporate Image dapat dilihat pada Tabel 4.22.
103
Tabel 4.22 Output Pengaruh Sense, Feel, Think, Act, dan Relate Terhadap Corporate
Image
MODEL R R
SQUARE
ADJUSTED R
SQUARE
STD, ERROR OF THE
ESTIMATE
1 0,491 0,241 0,200 3,082 Sumber: Hasil Pengolahan Data Desember 2011
Berdasarkan Tabel 4.22 diperoleh nilai koefisien korelasi antara sense,
feel, think, act, dan relate sebesar 0,491. Bila korelasi tersebut diinterpretasikan
pada tabel korelasi maka hubungan antara sense (X1) , feel (X2), think (X3), act
(X4), dan relate (X5) terhadap corporate image (Y), memiliki hubungan yang
sedang sesuai dengan klasifikasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2006:183)
pada tabel 4.21. Selain koefisien korelasi R, pada tabel 4.28 diatas juga dapat
menemukan R2 yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung koefisien
determinasi sebagai berikut:
KD= (0,241) x 100% = 24,1%
Koefisien determinasi sebesar 24,1 % memiliki arti pengaruh sense, feel,
think, act, dan relate secara bersama-sama terhadap corporate image adalah
sebesar 24,1%, artinya pengaruh variabel x terhadap y rendah. Sedangkan sisanya
sebesar 75,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (€).
f) Uji t
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.22 diperoleh pula nilai thitung. Nilai
ini digunakan untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap
Y. Dengan db (derajat kebebasan) = N – k – 1, dimana N = jumlah sampel dan k =
104
jumlah variabel bebas (k=5), sehingga db = 100 – 6 = 94. Nilai ttabel dengan db =
94 dan taraf kepercayaan sebesar 95%, maka diperoleh angka 1,990. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk nilai sense, feel, think, act dan relate thitung
> ttabel, maka dapat disimpulkan H0 untuk hipotesis utama ditolak, artinya sense,
feel, think, act dan relate berpengaruh secara signifikan terhadap corporate image.
Tabel 4.23 Output Koefisien Regresi
MODEL
UNSTANDARDIZED COEFFICIENTS
STANDARDIZED COEFFICIEN
TS T SIG. B Std.
Error Beta
(Constant) 11,850 2,614 4,534 0,000 Sense 0,275 0,117 0,257 2,351 0,021 Feel 0,271 0,127 0,229 2,133 0,036
Think -0,053 0,118 -0,050 -0,451 0,653 Act -0,225 0,162 -0,132 -1,384 0,170
Relate 0,405 0,183 0,223 2,212 0,029 Sumber: Hasil Pengolahan Data Desember 2011
Dari Tabel 4.22 diperoleh nilai thitung untuk masing-masing variabel
independen, sebagai berikut:
a. Nilai thitung untuk sense yaitu sebesar 2,351. Karena thitung > ttabel, yakni
2,351 > 1,990, maka dapat disimpulkan bahwa H0 hipotesis turunan
pertama yaitu pengaruh sense terhadap corporate image ditolak,
artinya sense berpengaruh positif terhadap corporate image. Hal ini
bisa dilihat dari nilai Sig.= 0,021 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi 5%.
b. Nilai thitung untuk feel juga lebih besar dari ttabel, yakni 2,133> 1,990,
sehingga H0 hipotesis turunan kedua yaitu pengaruh feel terhadap
105
corporate image ditolak, maka dapat disimpulkan feel berpengaruh
positif terhadap corporate image. Hal ini bisa dilihat dari nilai
Sig.= 0,036 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.
c. Nilai thitung untuk think yaitu -0,451. Dikarenakan thitung < ttabel, yakni
-0,451 < 1,990, maka dapat disimpulkan bahwa H0 hipotesis turunan
ketiga yaitu pengaruh think terhadap corporate image diterima, artinya
think berpengaruh negatif terhadap corporate image. Hal ini bisa
dilihat dari nilai Sig.= 0,653 yang lebih besar dari taraf signifikansi
5%.
d. Nilai thitung untuk Act yaitu sebesar -1,384. Dikarenakan thitung < ttabel,
yakni -1,384 < 1,990, maka dapat disimpulkan bahwa H0 hipotesis
turunan keempat yaitu pengaruh act terhadap corporate image
diterima, artinya act berpengaruh negatif terhadap corporate image.
Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig.= 0,170 yang lebih besar dari taraf
signifikansi 5%.
e. Nilai thitung untuk relate yaitu sebesar 2,212. Dikarenakan thitung > ttabel,
yakni 2,212 > 1,990, maka dapat disimpulkan bahwa H0 hipotesis
turunan keempat yaitu pengaruh relate terhadap corporate image
ditolak, artinya relate berpengaruh positif terhadap corporate image.
Hal ini bisa dilihat dari nilai Sig.= 0,029 yang lebih kecil dari taraf
signifikansi 5%.
106
g) Model Persamaan Regresi Pengaruh sense, feel, think, act, dan relate
terhadap corporate image
Persamaan regresi linier ganda dengan lima prediktor memiliki persamaan:
Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.41 maka persamaan
regresi linier ganda untuk sense, feel, think, act, dan relate adalah:
Y = 11,850 + 0,275X1 + 0,271X2 + (-0,053X3) + (-0,255X4) + 0,405X5
Pada persamaan tersebut nilai B Constan adalah 11,850, hal tersebut
menyatakan bahwa jika experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think,
act, dan relate diabaikan maka nilai corporate image adalah 11,850 Akan tetapi,
apabila sense dinaikkan sebesar satu satuan maka nilai corporate image
bertambah sebesar 0,275 begitu pula jika feel dan relate dinaikkan sebesar satu
satuan maka nilai corporate image akan meningkat sebesar 0,271 dan 0,405,
sedangkan apabila think dan act dinaikkan sebesar satu satuan maka corporate
image akan menurun sebesar -0,053 dan -0,255.
Berdasarkan hasil pengolahan data, untuk pengaruh experiential marketing
yang terdiri dari sense, feel, think, act, dan relate terhadap corporate image adalah
sedang, dan dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan ttabel dengan
thitung, dan hasilnya adalah thitung lebih besar dari ttabel. Hal tersebut berarti Ho
ditolak dan memperlihatkan hubungan yang positif antara variabel independent
dan dependent. Hubungan yang positif tersebut berarti bahwa setiap terjadi
kenaikan dimensi variabel experiential marketing maka akan terjadi pula kenaikan
pada corporate image.
107
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa experiential marketing
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap corporate image yakni dengan nilai
korelasi sebesar 0,491 yang artinya menunjukkan tingkat korelasi yang sedang.
Sementara besarnya pengaruh experiential marketing yang terdiri dari dimensi
sense, feel, think, act, dan relate secara bersama-sama terhadap corporate image
adalah sebesar 24,1 %, sedangkan sisanya sebesar 75,9% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain (є).
Experiential marketing bertujuan untuk membentuk citra dari perusahaan,
hal tersebut sesuai dengan pemikiran bahwa experiential marketing yang
dilakukan adalah upaya untuk membentuk citra perusahaan di mata konsumen.
GraPARI Telkomsel adalah kantor layanan yang menerapkan experiential
marketing sebagai upaya untuk membentuk citra Telkomsel di mata konsumen.
Beberapa ahli pemasaran mengungkapkan hubungan antara Experiential
Marketing dengan Corporate Image seperti:
Schmitt (1999:34) mengemukakan bahwa experiential marketing dapat
sangat berguna dalam berbagai situasi termasuk:
1. Untuk meningkatkan merek yang dalam tahap penurunan.
2. Untuk membedakan produk dari pesaing.
3. Untuk membentuk citra dan identitas untuk perusahaan.
4. Untuk meningkatkan inovasi.
5. Untuk mendorong pelanggan untuk mencoba dan membeli, dan
menciptakan loyalitas.
108
Smilansky (2009:255) mengungkapkan bahwa experiential marketing
adalah pendekatan yang ideal untuk digunakan jika tujuannya adalah untuk
mengubah citra merek atau perusahaan.
Ping Lin dan Tung (2008) mengemukakan bahwa Experiential Marketing
menunjukkan kerangka umum dan berfokus pada perasaan psikologis konsumen
secara keseluruhan terhadap perusahaan, fungsi dari produk, manfaat, kualitas dan
citra.
Schmitt (1999:224) menyebutkan bahwa “company that has very high
corporate visibility must create an experiential identity for itself. but it must also
create experiential identity for its brands and products, and these should not clash
with the corporate identity. a corporation that has created strong stand alone
brand identities may forge experiential branding because it has less visibility as a
corporation. but it still needs to manage the experiential identities of its products
and brand very closes”.
Berdasarkan pengertian di atas diterjemahkan bahwa perusahaan harus
menciptakan experiential identity perusahaan tersebut tetapi juga harus
menciptakan experiential identity untuk merek dan produknya tanpa boleh
berbenturan dengan experiential identity perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, relate merupakan salah satu dimensi
experiential marketing yang dianggap paling berpengaruh terhadap corporate
image Telkomsel yaitu dengan kontribusi pengaruh paling tinggi sebesar 0,405
terhadap corporate image, kontribusi sense sebesar 0,275 terhadap corporate
image, kontribusi feel sebesar 0,271 terhadap corporate image, kontribusi think
109
sebesar -0,053 terhadap corporate image dan kontribusi act sebesar -0,255
terhadap corporate image. Implementasi kinerja experiential marketing yang
dilakukan GraPARI Telkomsel pada indikator relate diantaranya dengan
membangun interaksi yang baik antara karyawan dengan konsumen, interaksi
konsumen dengan konsumen, dan menciptakan mobile lifestyle kepada konsumen
dengan inovasi-inovasi baru pada layanannya.
Walaupun berdasarkan hasil analisis regresi ganda pada penelitian ini
Corporate Image Telkomsel dipengaruhi paling besar oleh experiential marketing
indikator relate, namun tidak berarti indikator lainnya kurang diperhatikan, karena
secara simultan (bersama-sama) ternyata indikator sense, feel, think, dan act
signifikan mempengaruhi Corporate Image Telkomsel.