BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka …repository.unj.ac.id/2261/7/BAB IV.pdf ·...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kerangka …repository.unj.ac.id/2261/7/BAB IV.pdf ·...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kerangka Model Teoritis
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis video untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling terkait
dengan pentingnya pendidikan bagi masa depan di sekolah SMP Al-
Washliyah Jakarta. Dalam pengembangan media ini, ada tiga tahapan yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu tahap analisis, desain, dan pengembangan. Hal
tersebut dikarenakan terbatasnya waktu dan pertimbangan yang lainya.
Berdasarkan data yang diperoleh selama melakukan penelitian, maka
langkah-langkah modifikasi ADDIE (Analisis sampai pada tahap
pengembangan) adalah sebagai berikut:
1. Analisis
a. Kesenjangan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
mengukur kesenjangan dengan keadaan yang seharusnya dan
sebenarnya. Salah satu hal penting yang harus dipahami oleh peserta
didik adalah mengenai pentingnya pendidikan bagi masa depan
mereka. Kompetensi yang akan dicapai adalah memahami dan
mengerti akan pentingnya pendidikan bagi masa depan peserta didik,
agar mereka tidak sampai putus sekolah sebelum mendapatkan
pendidikan serendah-rendahnya tingkat SMA. Kenyataannya, masih
banyak peserta didik yang belum memahami benar arti pentingnya
pendidikan bagi masa depan. Kenyataan tersebut dapat diketahui
peneliti pada saat melakukan wawancara dengan guru BK dan
menyebarkan angket kepada peserta didik mengenai penggunaan
media informasi dan materi mengenai pentingnya pendidikan bagi
masa depan.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dengan menggunakan
angket, dari 87 peserta didik sebanyak 66,66% menginginkan guru BK
menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif seperti yang
terbaru seperti saat ini yaitu video scribe. Mereka mengatakan bahwa
dengan menggunakan media seperti video scribe lebih mudah untuk
dipahami dan sangat tertarik dengan video yang disajikan.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada peserta didik dan
guru BK di sekolah. Data tersebut menunjukan bahwa Bahwa,
pembelajaran berbasis multimedia sangat dibutuhkan bagi sekolah di
saat ini, terlebih teknologi adalah hal yang perlu dipelajari dan dikelola
dalam bidang pendidikan. Media tersebut dianggap efektif
dalammengembangkankognitifdan kondisi peserta didik guna
memperoleh informasi yang dibutuhkan kapan dan dimana saja.
Namun demikian, guru masih memiliki keterbatasan kemampuan
dalam pengelolaan multimedia dibandingkan peserta didiknya,
disamping minimnya media yang memiliki media tutorial guna
mempermudah guru dalam mempelajari media tersebut. Di lain
pihak, peserta didik pun merasa bahwa teknologi mampu
meningkatkan pengetahuan materi yang diberikan oleh guru,
sertameningkatkan informasi yang baru diterima dengan pengetahuan
yang sebelumnya dan akhirnya mampu mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan kegelisahan masa depan peserta didik.
Berdasarkan analisis kebutuhan mengenai pentingnya
pendidikan bagi masa depan di SMP Al Washliyah Jakarta pada 87
peserta didik dengan menggunakan angketmenyatakan bahwa hampir
seluruh peserta didik kurang memiliki pengetahuan tentang pentingnya
sekolah bagi masa depan. 77 peserta didik (88,5%) menjawab bahwa
sekolah adalah tempat menuntut ilmu, 3 peserta didik (3,44%)
peraturan yang sangat ketat. 4 peserta didik(4,59%) menganggap
sekolah memberi kesuksesan namun tidak menjelaskan secara lebih
rinci. 1 peserta didik (1,14%) menganggap sekolah membantu untuk
mandiri dan 2 peserta didik (2,29%) menggangap sekolah
mengajarkan kerjasama dari informasidi atas terlihat bahwa
pengetahuan peserta didik terhadap peran sekolah bagi masa depan
masih sangant terbatas peserta didik tidak cukup mengenali peran
sekolah dalam membantu kehidupan keseharian mereka.
Peneliti juga melakukan wawancara lanjutan kepada guru BK di
SMP Al Washliyah Jakarta yang menyebutkan bahwa jumlah peserta
didik kelas 7 yangtidak naik ke kelas 8 hanya dua orang, dan peserta
didik kelas 8 yang tidak naik ke kelas 9 hanya satu orang alasannya
karena sering tidak masuk sekolah dan tidak mengerjakan tugas.
Sekolah mencatat bahwa ada peserta didik yang memiliki pekerjaan
diluar jam sekolah, ada yang bekerja di tempat makan cuci piring.
Biaya sekolah hanya 180 rupiah per bulan. Data menunjukkan bahwa
60% peserta didik yang menunggak bayaran sekolah karena alasan
ekonomi keluarga.
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti menyiapkan alat bantu
berupa video scribe yang dapat menjadi media pendukung saat
bimbingan klasikal dalam pemberian informasi mengenai pentingnya
pendidikan bagi masa depan.
b. Tujuan
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Peserta didik dapat memperoleh informasi seputar pentingnya
dunia pendidikan bagi masa depan, sehingga dapat memberikan
motivasi para peserta didik untuk terus berupaya memberikan yang
terbaik bagi pendidikannya.
c. Karakteristik pengguna
Karakteristik pengguna pada penelitian ini adalah peserta didik
SMP Al Wasliyah Jakarta. Rentang usia peserta didik berada antara
13-15 tahun. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan pengumpulan
data melalui wawancara, diketahui bahwa peserta didik sasaran tidak
memiliki cacat fisik yang menghambat mereka untuk menggunakan
media video scribe.
d. Sumber
Sumber pendukung dalam penelitian ini, antara lain:
1. Laptop
2. Aplikasi untuk mendukung konten, seperti adobe illustrator dan
audacity.
3. Smart phone dan headset untuk merekam suara (dubbing).
2. Design
Pada tahap ini, peneliti menyusun tujuan yang ingin dicapai dan
membuat konten yang akan dimasukan ke dalam media video scribe.
a. Melakukan inventarisasi tugas
Berdasarkan standar kompotensi kemandirian peserta didik, tugas
perkembangan yang perlu untuk diajarkan bagi peserta didik SMP salah
satunya adalah menyadari keragaman nilai dan persyaratan dan aktivitas
yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu.
Salah satu aktivitas yang membantu peserta didik untuk memenuhi
kemampuan tertentu adalah dengan bersekolah. Namun berdasarkan
hasil analisis terdapat kesanjangan pada kelompok sasaran
mengindikasikan bahwa peserta didik memiliki kecenderungan yang tinggi
untuk putus sekolah. Atas situasi tersebut, dalam rangka membantu
peserta didik memenuhi tugas perkembangnya, maka peneliti menyiapkan
media video scribe pentingnya sekolah bagi masa depan, dengan tujuan:
1. Tujuan Umum
Setelah melihat media video scribe ini, peserta didik diharapakan dapat
menjalankan pendidikannya sekurang-kurangnya 12 tahun.
2. Tujuan Khusus
Setelah melihat media video scribe ini, peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan pentingnya sekolah bagi masa depannya.
b. Menyebutkan tujuan kinerja
Untuk mengukur ketercapaian tujuan bimbingan klasikal, maka peneliti
menyiapkan instrumen evaluasi berupa pertanyaan pilihan ganda yng
ditujukan untuk mengetahui besaran pengetahuan yang diperoleh
peserta didik dari proses bimbingan klasikal menggunakan media
video scribe yang dikembangkan dalam penelitian ini. (instrumen
terlampir) :
c. Menghasilkan strategi pengujian
Strategi pengujian yang digunakan adalah dengan memeriksa
kesesuaian jawaban peserta didik pada lembar instrumen evaluasi
hasil dengan kunci jawaban yang telah peneliti siapkan berdasarkan
teori yang menjadi dasar pengembangan media. (kunci jawaban
terlampir).
3. Pengembangan
a. Menghasilkan konten
1. Judul : Pentingnya Sekolah Bagi Masa Depan
2. Pengertian Sekolah adalah tempat kita belajar, membaca, menulis
dan memiliki perilaku yang baik.
3. Hal –hal yang membuat sekolah penting bagi masa depan
Sekolah membantu kita mencapai kesuksesan dan kemandirian
Sekolah membantu kita untuk menjadi dewasa
Sekolah membantu kita menyesuaikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat
Sekolah membantu kita memiliki perilaku yang baik.
Sekolah membantu kita mengambil keputusan yang benar
Sekolah melatih kita untuk bertanggung jawab.
Peneliti menyusun tema, pilihan gambar, background, efek
animasi, pemilihan font, konten, dan durasi yang disesuaikan untuk
mendukung penyampaian informasi. Berikut adalah gambaran
media yang akan dikembangkan.
Gambar 4.1 Judul Pembelajaran
Gambar 4.2 Pengertian sekolah
Gambar 4.3 Peran Sekolah Bagi Masa Depan
Gambar 4.4 Manfaat Sekolah Bagi Kehidupan
Gambar 4.5 Definisi Sekolah Secara Khusus
Gambar 4.6 Contoh Manfaat Sekolah Untuk Melatih Kemandirian
Gambar 4.7 Contoh Manfaat Sekolah Dalam Melatih Kedewasaan
Gambar 4.8 Contoh Manfaat Sekolah Dalam Membantu Kehidupan
Bermasyarakat.
Gambar 4.9 Contoh Manfaat Sekolah Membantu Berperilaku Baik
Gambar 4.10 Contoh Manfaat Sekolah Membantu Dalam Pengambilan
Keputusan.
Gambar 4.11 Contoh Manfaat Sekolah Menumbuhkan Rasa Tanggung
Jawab
Gambar 4. 12 Pengertian Wajib Belajar 12 Tahun
Gambar 4.13 Definisi Program Wajib Belajar Dasar
b. Memilih atau mengembangkan media pendukung Setelah dilakukan
pengembangan konten, selanjutnya peneliti memindahkan konten ke
dalam bentuk media video scribe. Konten yang telah dipindahkan ke
dalam bentuk media video scribe tergambar dalam lampiran.
Pengembangan media selain menggunakan aplikasi video scribe,
untuk membuat gambar animasi yang sesuai dengan konten
menggunakan aplikasi lain seperti adobe illustrator, sedangkan pada
audio untuk menunjang video scribe ini menggunakan aplikasi audacity
sehingga suara menjadi lebih halus dan sesuai dengan durasi yang
tertera pada media.
c. Mengembangkan petunjuk penggunaan produk
Produk dalam penelitian ini dapat digunakan oleh guru BK dan
peserta didik dengan mengikuti petunjuk pengguna yang telah dibuat,
yaitu:
1. Siapkan CD video scribe pentingnya sekolah bagi masa depan.
2. Siapkan perangkat pendukung (Laptop, proyektor, kabel,
HDM/VGA, dan speaker).
3. Nyalakan laptop.
4. Sambungkan kabel HDM/VGA dari laptop ke proyektor.
5. Hidupkan proyektor.
6. Sambungkan kabel speaker ke laptop dan nyalakan.
7. Klik file CD yang tertera pada tampilan laptop.
8. Klik file video yang terdapat di dalam CD.
9. Klik play pada video.
10. Setelah video selesai, Guru BK membagikan lembar kerja peserta
didik yang telah disediakan untuk mengetahui hasil pembelajaran
video tersebut.
d. Melakukan evaluasi formatif
Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah evaluasi
formatif kepada ahli media dan ahli konten. Validator uji ahli media ini
diuji oleh Cecep Kustandi, M.Pd Selaku dosen Jurusan Teknologi
Pendidikan. Validator uji ahli konten ini diuji oleh Dewi Justitia, M.Pd
Selaku Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling.
e. Melakukan uji coba pilot
Berdasarkan Borg dan Gall (Asroriyah, 2017) mengatakan
bahwa jumlah subjek yang dijadikan validator pengguna yaitu 6-12
reponden. Tetapi dalam uji coba ini peneliti menggunakan semua
peserta didik yang berada dalam kelas 8.1 di SMP Al Washliyah
Jakarta yaitu sebanyak 35 peserta didik.
Pilot test dilakukan dengan menerapkan Rancangan Pemberian
Layanan sebagaimana terlampir yang telah peneliti siapkan untuk
penyelenggaraan bimbingan klasikal dengan menggunakan media
video scribe yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Keterlibatan peserta didik dalam bimbingan klasikal dapat dilihat
melalui keaktifan peserta didik mengisi tugas individu. Dimana pada
tugas individu tersebut, terdapat 5 pertanyaan essay yang perlu
dijawab oleh peserta didik. Jawaban peserta didik tidak bernilai benar
dan salah, namun semakin banyak jawaban yang dituliskan oleh
peserta didik akan mengindikasikan semakin terlibat peserta didik
dalam kegiatan bimbingan klasikal. Berikut merupakan hasil evaluasi
dari keterlibatan peserta didik dalam kegiatan bimbingan klasikal.
Tabel 4.1 Hasil evaluasi keterlibatan peserta didik dalam
bimbingan klasikal yang diselenggarakan pada saat pilot test
No Jawaban yang
diisi
Persentase
1 4 80 %
2 5 100%
3 4 80%
4 4 80%
5 5 100%
6 5 100%
7 5 100%
8 5 100%
9 5 100%
10 4 80%
11 5 100%
12 5 100%
13 5 100%
14 4 80%
15 4 80%
16 5 100%
17 4 80%
18 5 100%
19 5 100%
20 5 100%
21 5 100%
22 5 100%
23 4 80%
24 4 80%
25 5 100%
26 5 100%
27 5 100%
28 5 100%
29 5 100%
30 5 100%
31 5 100%
32 5 100%
33 5 100%
34 5 100%
35 5 100%
Rata-Rata 94,8%
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan hasil evaluasi untuk mengukur kadar keterlibatan peserta
didik dalam bimbingan klasikal, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan
mencapai angka rata-rata 94,8%. Hal ini berarti masuk dalam kategori
baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat keterlibatan
peserta didik dalam mengikuti proses bimbingan klasikal yang diberikan
oleh guru BK berada pada kategori yang baik, artinya perserta didik mau
mengikuti dan terlibat secara aktif. dalam penyampaian dan uraian yang
dilakukan oleh penyaji materi yaitu peneliti.
Evaluasi hasil dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen
pengetahuan dalam bentuk 5 soal pilihan ganda. Hasil evaluasi adalah
sebagai berikut
Tabel 4.2 Evaluasi Hasil Bimbingan Klasikal dengan Media Video
scribe pada pelaksanaan Pilot Test
No Jumlah Benar Persentase
1 4 80%
2 4 80%
3 4 80%
4 3 60%
5 4 80%
6 4 80%
7 3 60%
8 3 60%
9 3 60%
10 3 60%
11 3 60%
12 3 60%
13 3 60%
14 3 60%
15 3 60%
16 3 60%
17 3 60%
18 3 60%
19 4 80%
20 4 80%
21 4 80%
22 4 80%
23 3 60%
24 3 60%
25 3 60%
26 4 80%
27 3 60%
28 4 80%
29 4 80%
30 3 60%
31 5 100%
32 4 80%
33 4 80%
34 4 80%
35 4 80%
Rata-Rata 70,28%
Kategori Baik
Berdasarkan hasil evaluasi bimbingan klasikal untuk mengukur kadar
pemahaman peserta didik, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan mencapai
angka rata-rata 70,28%. Hal ini berarti masuk dalam kategori baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang menggunakan media video scribe berada pada kategori
yang baik, artinya perserta didik bisa mengikuti penyampaian dan uraian yang
dilakukan oleh penyaji materi yaitu peneliti.
B. Hasil Analisis Uji Coba Produk
1. Hasil Validasi Ahli Media
Penilaian ahli media pada video scribe ini dilakukan oleh ahli media
melalui kuesioner dengan menggunakan angket. Validator uji ahli media
ini diuji oleh Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan. Berikut adalah
hasil validasi ahli media.
Tabel 4.3 Hasil validasi ahli media
No Aspek Σ Butir Σ Skor Persenta
se
Kriteria
1. Isi/materi 7
27
94%
Sangat
Baik
2. Pembelajaran 6
3. Media 14
Berdasarkan hasil analisis penilaian yang dilakukan oleh ahli media
secara keseluruhan mencapai 94% yang termasuk ke dalam kategori
sangat baik. Ada beberapa keunggulan menurut ahli media. Keunggulan
pada media ini adalah menarik karena disertai dengan contoh dan juga
penjelasannya komprehensif. Masukan dan saran dari ahli media
terutama berkaiatan dengan penggunaan suara narator videoscribe yang
adalah milik peneliti yang bukan orang Indonesia, sehingga artikulasi tidak
cukup baik dan beresiko akan menimbulkan kesulitan bagi peserta didik
saat menyaksikan videoscribe. Selain suara, ahli media juga memberi
masukan agar videoscribe dikemas dengan baik, dan selanjutnya dapat
digunakan untuk penelitian. Dalam rangka mempermudah penggunaanya
untuk guru BK maupun peserta didik, ahli media memberi masukan untuk
bisa di upload di youtube atau menggunakan barcode yang dapat
membantu untuk guru ketika tidak tersedia fasilitas yang mendukung
pemutaran video scribe.
2. Hasil Validasi Ahli Konten
Penilaian ahli konten pada video scribe ini dilakukan oleh 1 orang ahli
materi yang juga merupakan Dosen Pendidikan Program Studi Bimbingan
dan Konseling, melalui kuesioner dengan menggunakan angket. Berikut
hasil validasi ahli konten:
Tabel 4.4 Hasil validasi ahli konten
No Aspek Σ Butir Σ Skor Persenta
se
Kriteria
1. Tema 2 43
89% Sangat
Baik 2. Content
atau isi
12
Berdasarkan hasil analisis penilaian yang dilakukan oleh ahli konten 1
secara keseluruhan mencapai 89% yang termasuk dalam kategori sangat
baik. Menurut ahli konten secara keseluruhan sudah dikemas dengan baik
dan menarik untuk disajikan. Ada satu kelemahan yang masih bisa dilihat
menurut ahli konten. Kelemahan tersebut ada pada kejelasan dialog
karena intonasi dan dialek narator masih kurang jelas dalam media ini.
C. Perubahan Media
Perubahan media setelah revisi dilakukan berdasarkan masukan dari
ahli media dan konten adalah berkaitan dengan artikulasi narator yang tidak
cukup baik dikarenakan narator yang adalah peneliti bukanlah penutur
bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya. Situasi tersebut kemudian
diperbaiki dengan mengganti narator videoscribe menggunakan penutur
bahasa Indonesia.
1. Hasil Uji Coba Peserta Didik
Berdasarkan uji coba kepada peserta didik sebanyak 35 peserta didik.
Menurut Wulandari (2016), minat belajar pada peserta didik meliputi rasa
suka/senang dalam aktivitas belajar, rasa ketertarikan untuk belajar,
berpartisipasi dalam aktivitas belajar, dan memberikan perhatian yang besar
dalam belajar.
Tabel 4.5 Hasil uji coba peserta didik
Aspek Item Σ Skor Persenta
se
Minat 1 38 95%
2 40 100%
3 36 90%
4 40 100%
5 39 97,5%
6 36 90%
7 36 90%
8 32 80%
9 39 97,5%
10 37 92,5%
11 39 97,5%
12 40 100%
13 38 95%
14 39 97,5%
15 40 100%
16 39 97,5%
17 35 87,5%
18 36 90%
19 40 100%
20 40 100%
21 40 100%
22 32 80%
23 30 75%
24 40 100%
25 39 97,5%
26 40 100%
27 33 82,5%
28 34 85%
29 40 100%
30 40 100%
31 40 100%
32 40 100%
33 40 100%
34 40 100%
35 40 100%
Berdasarkan hasil analisis penilaian mengenai rasa senang dalam
aktivitas belajar, ketertarikan belajar, kesadaran untuk belajar, dan sikap
memperhatikan yang dilakukan oleh peserta didik secara keseluruhan
mencapai 94,8% yang termasuk kategori sangat baik. Menurut peserta
didik, proses bimbingan dengan menggunakan media video scribe lebih
menarik dan menyenangkan untuk diikuti. Mereka tidak merasa bosan
dengan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti.
Jadi, berdasarkan hasil evaluasi formatif dari ahli media, ahli konten
dan peserta didik dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut.
Gambar 4.14 Grafik Persentasi Penilaian
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa hasil evaluasi formatif
yang dilakukan oleh ahli media mengenai aspek yang berkaitan dengan
pilihan gambar, background, efek animasi, font dan durasi mencapai 94%
yang berarti sangat baik. Hal ini dilihat dari gambar animasi yang mampu
memperjelas materi, keterpaduan warna gambar, tulisan yang
94
89
94.8
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
Uji Ahli Media Ahli Konten Uji Peserta Didik
Presentase Penilaian Series 1
proporsional, efek animasi, font dan durasi video yang sesuai, dan tulisan
dalam media yang jelas. Penilaian ahli konten yang berkaitan dengan tema
dan isi mencapai 89% yang berarti sangat baik. Penilaian peserta didik
yang berkaitan dengan rasa senang dalam aktivitas belajar, ketertarikan
belajar, kesadaran untuk belajar, dan sikap memperhatikan saat belajar
mencapai 94,8% yang masuk dalam kategori sangat baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan masih harus
diperbaiki agar dapat dipergunakan secara utuh oleh peserta didik. Beberapa
keterbatasan yang ada pada penelitian ini adalah:
1. Pengembangan media masih dalam penilaian yang terbatas dan tidak
melalui tahap implementasi serta evaluasi dalam skala yang lebih luas,
sehingga hasil penilaian media masih tidak dapat digeneralisir.
2. Pada penelitian ini, tujuan pembelajaran hanya memenuhi ranah kognitif
peserta didik.
3. Pengembangan media juga tidak melalui proses preliminary study yang
baik. Peneliti hanya melakukan wawancara terhadap peserta didik terkait
harapan peserta didik atas desain media, namun proses wawancara
tersebut tanpa disertai pedoman wawancara dan pencatatan data yang
baik.