Pentingnya perda bg

21
Disampaikan dalam Kegiatan RAKORNIS Percepatan Perda BG di Provinsi Jawa Timur Surabaya, 09 Oktober 2014 PENTINGNYA PERDA BANGUNAN GEDUNG Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan DIREKTOR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Transcript of Pentingnya perda bg

Page 1: Pentingnya perda bg

Disampaikan dalam Kegiatan RAKORNIS PercepatanPerda BG di Provinsi Jawa Timur

Surabaya, 09 Oktober 2014

PENTINGNYA PERDA BANGUNAN GEDUNG

D i re k t o ra t Pe n a t a a n B a n g u n a n d a n L i n g ku n g a nD I R E K TO R J E N D E R A L C I P TA K A RYAK E M E N T E R I A N P E K E R JA A N U M U M

Page 2: Pentingnya perda bg

A s p e k T e k n i s

• Terkait Aspek Teknis, pentingnya Perda BG adalah untuk menjamin

Keandalan Bangunan Gedung di daerah, dalam hal Keselamatan,

Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan.

Page 3: Pentingnya perda bg

Hal - 3

A s p e k A d m i n i s t r a t i f

• Terkait Aspek Administratif, pentingnya Perda BG adalah menjamin tertib

penyelenggaraan bangunan gedung, melalui implementasi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Page 4: Pentingnya perda bg

A s p e k Y u r i d i s

• Terkait Aspek Yuridis, pentingnya Perda BG adalah merupakan amanah

dari UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan PP Nomor

36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana UU 28 Tahun 2002, dimana

Perda BG merupakan peraturan pelaksana penyelenggaraan bangunan

gedung di daerah.

• Penjelasan Umum UU-BG berbunyi:

“... Undang-undang ini mengatur hal-hal yang

bersifat pokok dan normatif, sedangkan

ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Pemerintah dan/atau

peraturan perundang-undangan lainnya,

termasuk Peraturan Daerah, dengan tetap

mempertimbangkan ketentuan dalam undang-

undang lain yang terkait dalam pelaksanaan

undang-undang ini.”

• Terdapat 6 pasal dalam PP-BG yang

mengamanahkan disusun Perda BG,

yaitu:

1. Pasal 9 ayat 4

2. Pasal 98 ayat 3

3. Pasal 108 ayat 2

4. Pasal 109 ayat 1

5. Pasal 109 ayat 2

6. Pasal 112 ayat 1

Page 5: Pentingnya perda bg

A s p e k K e l e m b a g a a n

• Terkait Aspek Kelembagaan, pentingnya Perda BG adalah wujud nyata

semangat otonomi daerah sesuai UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, dimana sesuai amanah PP 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan maka dalam bidang Bangunan Gedung

dan Lingkungan pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab untuk

menetapkan Perda BG mengacu pada NSPK Nasional.

• Atas dasar itu, Perda BG merupakan salah satu Indikator Kinerja

Pemerintah Daerah dalam Bidang Pekerjaan Umum.

LAMPIRAN PP 38 Tahun 2007

Page 6: Pentingnya perda bg

A s p e k L o k a l i t a s

• Terkait Aspek Lokalitas, pentingnya Perda BG adalah sebagai peraturan

penyelenggaraan bangunan yang mengakomodasi berbagai muatan

spesifik lokal setiap daerah sesuai karakteristik fisik wilayah dan

kebencanaan serta kondisi tradisionalitas dan kearifan lokal.

Page 7: Pentingnya perda bg

P r a s y a r a t P r o g r a m P B L• Dalam hal ini, pentingnya Perda BG

adalah sebagai payung hukum bagi

penyelenggaraan bangunan gedung di

daerah, karena pengaturan yang

berkaitan dengan program-program ke-

PBL-an didahului dengan penyusunan

RTBL sebagai dasar implementasi

penataan bangunan dan lingkungan.

• Pada skema dapat dilihat bahwa Perda

BG memiliki peran sebagai salah

peraturan yang mendasari implementasi

atau pelaksanaan dari dokumen RTR,

baik RTRW maupun RDTR.

• Perda BG akan ditindaklanjuti dengan

RTBL Kawasan sebagai panduan

rancang bangun bagi suatu kawasan

sekaligus arahan pembangunan,

sebagai acuan pelaksanaan program

PBL atau CK.

Perda tentang

RTRW Kabupaten/Kota

Perda tentang

RDTR Kawasan Perkotaan

Perbup/wal tentang

RTBLKawasan

Perda tentang

Bangunan Gedung

Perda tentang

RTRW Provinsi

Perda tentang

RTR Kws Strategis Provinsi

PP tentang

RTRW Nasional

Perpres tentang

RTR Pulau dan KSN

DED

Pelaksanaan Program Fisik

ke-PBL-an dan/atau Keciptakaryaan

Tingkat Nasional

Tingkat Provinsi

Tingkat Kab/Kota

Page 8: Pentingnya perda bg

Hal - 8

Kluster Bidang Keciptakaryaan

Kluster A (94 Kab/Kota):

Kab/Kota Strategis Nasional

(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-

KPI) yang memiliki Perda

RTRW dan Perda BG,

Ibukota Propinsi yg telah

memiliki Perda RTRW; serta

Kab/kota Prioritas Pusat

Kluster B (82 Kab/Kota):

Kab/Kota Strategis Nasional

(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-

KPI) yang hanya memiliki

Perda RTRW

Prioritas

Kab./Kota

Strategis

Nasional

Prioritas

Kab./Kota

Responsif

Pemenuhan

SPM

Kluster C (Kab/Kota

Lainnya):

Memiliki pedoman

rencana dan program

yang berkualitas untuk

pemenuhan SPM Bidang

Cipta Karya di Daerah;

Karakteristik daerah:

rawan bencana alam,

cakupan air minum/sanitasi

rendah, permukiman

kumuh, daerah kritis

(miskin);

Memiliki komitmen tinggi

dan program yang

responsif

Kluster E :

Program inovasi baru di bidang Cipta Karya;

Diusulkan oleh daerah/stakeholder secara kompetitif dan

selektif;

Ditujukan termasuk untuk memfasilitasi daerah berprestasi;

Pember-

dayaan

Masy.

Kluster D :

Kegiatan pemberdayaan

masyarakat di bidang Cipta

Karya;

Bertujuan untuk penang-

gulangan kemiskinan di

perkotaan dan perdesaan.

Program

Kreatif

Page 9: Pentingnya perda bg

Hal - 9

Kegiatan CK Berdasarkan Entitas

ENTITASBENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK

Regional Masterplan

Feasibility Study

Sektor AM

SPAM Regional

Sektor PPLP

TPA Regional

Kabupaten/

Kota

Sektor AM

RISPAM

Sektor Bangkim

RPPKP/SPPIP

Sektor AM

Penyehatan PDAM

SPAM Kab/Kota

Sektor PPLP

Infrastruktur Air Limbah terpusat

Infrastruktur Drainase Perkotaan

Infrastruktur TPA SampahSektor PLP

SSK

Sektor PBL

Perda BG

Kawasan RTBL

Desain Kawasan

Sektor AM

SPAM MBR (di Rusunawa, Kws Kumuh

dan Kws Nelayan)

SPAM di Kws KAPET/MP3EI/KEK

SPAM IKK

SPAM di Pel. Perikanan

SPAM di Kws Perbatasan

Sektor Bangkim

Rusunawa

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

PSD Kws Rawan Bencana, Kws Perbatasan,

Pulau Kecil Terluar, & Kws Perdesaan Potensial

(agro/minapolitan & KTM)

Sektor PPLP

Infrastruktur Air Limbah Komunal

Infrastruktur TPST/3R

Sektor PBL

Revitalisasi Kawasan, Pengembangan RTH dan

PSD permukiman tradisional/ bersejarah

Lingkungan Rencana Kerja Masyarakat/

Community Action Plan

Sektor AM

SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil

PAMSIMAS

Sektor Bangkim

PPIP

Sektor PPLP

Sanimas

Sektor PBL

PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP)

Perbaikan Kampung/Penataan Lingkungan

Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK)

Page 10: Pentingnya perda bg

Sumber: http://perdabg.com/perda_bg/perkembangan

® Ditjen Otonomi Daerah

Page 11: Pentingnya perda bg

Fase 1:

Keluar UUFase 2:

Sosialisasi UU & Peraturan Pelaks, serta

NSPK

Fase Penyelesaian Perda Bangunan Gedung

Fase 3:

Pendampingan

teknis

penyusunan

Perda BG

Fase 4:

Percepatan &

Monev

Penerapan

Perda

17, 74 %

46,9829,24%

® Ditjen Otonomi Daerah

Page 12: Pentingnya perda bg

Pada Fase 3/

pendampingan (2010-

2014) jumlah penetapan

Perda sebanyak 155

Perda, sehingga rata-

rata setiap tahun sekitar

31 Perda

Fase 3

Penetapan perda

tahun 2014 yaitu

sebanyak 24 perda dan

berpotensi bertambah

signifikan hingga akhir

tahun sebagai akibat

fasilitasi Pemerintah.

® Ditjen Otonomi Daerah

Page 13: Pentingnya perda bg

® Ditjen Otonomi Daerah

0

20

40

60

80

100

120

Perkembangan Status Penyelesaian Perda Bangunan GedungWilayah I (Kondisi s/d Bulan Agustus 2014)

FP0

FP1

FP2

FL1

FL2

PEI

Sumber: http://perdabg.com/perda_bg/petastatus

Page 14: Pentingnya perda bg

® Ditjen Otonomi Daerah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Perkembangan Status Penyelesaian Perda Bangunan Gedung Wilayah II (Kondisi s/d Bulan Agustus 2014)

FP0

FP1

FP2

FL1

FL2

PEI

Sumber: http://perdabg.com/perda_bg/petastatus

Page 15: Pentingnya perda bg

Eksisting Pencapaian 2014: Untuk tahun 2014

ditargetkan sebnayak 101

Perda sesuai dgn prolegda.

Pencapaiannya: s/d Agustus 2014 baru

sebanyak 24 Perda siap ditetapkan (PEI) dan

54 ranperda sudah dibahas (FL2) serta yg

belum dibahas sebanyak 129 ranperda (FL 1)

® Ditjen Otonomi Daerah

Target Penyelesaian Perda BG Penyelesaian Perda BG s/d tahun 2013.........= 209 Perda

Target tahun 2014 .............................................= 101 Perda

Target total s/d 2014 .........................................= 310 Perda (61,63%)

Sisanya ditargetkan tahun 2015 ......................= 193 Perda

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

FL 1= 129 Ranperda

FL 2= 54 Ranperda

PEI 2014= 24 Perda

Sumber: diolah dari http://perdabg.com/perda_bg/petastatusSumber: diolah dari http://perdabg.com/perda_bg/petastatus

Target dan Pencapaian Penetapan Perda Bangunan

Gedung Tahun 2014

Page 16: Pentingnya perda bg

Tantangan Penetapan Perda

Tahun 2014

1. Target penetapan sebanyak 207 Perda BG s/d Agustus tahun 2014 baru terpenuhi sebanyak 24 Perda;

2. Pembahasan sebanyak 54 Ranperda diharapkan tidak tertunda dan bisa

ditetapkan sebelum pelantikan anggota DPRD periode tahun 2014-2019

dilakukan pelantikannya mulai Bulan Agustus-pertengahan Oktober 2014;

3. Pembahasan sebanyak 129 Ranperda diharapkan bisa mulai dibahas

anggota DPRD periode tahun 2014-2019 pada Bulan Oktober-November untuk

dapat ditetapkan hingga akhir tahun (November-Desember);

4. sehingga perlu dimonitor perkembangan hasil pembahasan pd Bulan Juni –

September dan September – Desember 2014

® Ditjen Otonomi Daerah

Tantangannya adalah apabila anggota DPRD lama

tidak dpt menyelesaikan pembahasan s/d penetapan

Perda BG tahun 2014 sebelum purna tugas, maka perlu

dilakukan penjelasan pemahaman urgensi dan

substansi Perda BG bagi DPRD baru agar terbangun

komitmen prioritas dalam legislasi 2014.

Page 17: Pentingnya perda bg

Jadwal Berakhirnya DPRD Periode 2009-2014

masing-masing Provinsi

® Ditjen Otonomi Daerah

NO PROVINSI

PERIODE BERAKHIRNYA

MASA JABATAN DPRD

TAHUN 2009-2014

1 NAD 08-10-2014

2 Sumatera Utara 11-09-2014

3 Sumatera Barat 28-08-2014

4 Riau 06-09-2014

5 Kepulauan Riau 06-09-2014

6 Jambi 08-09-2014

7 Bengkulu 30-08-2014

8 Sumatera Selatan 22-09-2014

9 Bangka Belitung 22-09-2014

10 Lampung 01-09-2014

11 Banten 31-08-2014

12 DKI Jakarta 25-08-2014

13 Jawa Barat 30-08-2014

14 Jawa Tengah 03-09-2014

15 DIY Yogyakarta 28-08-2014

16 Jawa Timur 31-08-2014

Wilayah I

NO PROVINSI

PERIODE BERAKHIRNYA

MASA JABATAN DPRD

TAHUN 2009-2014

17 Bali 30-08-2014

18 Nusa Tenggara Barat 01-09-2014

19 Nusa Tenggara Timur 03-09-2014

20 Kalimantan Barat 27-09-2014

21 Kalimantan Tengah 28-08-2014

22 Kalimantan Selatan 09-09-2014

23 Kalimantan Timur 30-08-2014

24 Sulawesi Utara 06-09-2014

25 Gorontalo 08-09-2014

26 Sulawesi Tengah 25-09-2014

27 Sulawesi Barat 18-09-2014

28 Sulawesi Tenggara 01-10-2014

29 Sulawesi Selatan 18-09-2014

30 Maluku 16-09-2014

31 Maluku Utara 15-09-2014

32 Papua Barat 25-09-2014

33 Papua 08-10-2014

Wilayah II

Page 18: Pentingnya perda bg

Kegiatan DPRD setelah Pelantikan

1. Pembahasan Tatib dan alat kelengkapan DPRD, memakan waktu 1-2 bulan;

2. Orientasi dan penyusunan program kerja (± 1 bulan);

3. Jika masih ada waktu membahas ranperda prolegda 2014, dengan catatan:

a. Prolegda yg akan dibahas mendesak utk diselesaikan, terutama APBD

tahun 2015;

b. Masih ada kesepahaman cara pandang dgn kepala daerah maupun

DPRD lama atas prolegda-priolegda yg dianggap prioritas untuk dibahas;

c. Tidak melakukan pembahasan ranperda, kegiatan difokuskan hanya

untuk penyusunan prolegda 2015,

® Ditjen Otonomi Daerah

Page 19: Pentingnya perda bg

Kemungkinan Pembahasan Lanjutan

Ranperda Bangunan Gedung tahun 2014

1. Untuk anggota DPRD hasil pelantikan bulan Agustus - September, masih ada

kesempatan 1,5 bulan untuk melakukan pembahasan ranperda yaitu s/d

pertengahan November 2014;

2. Pada umumnya DPRD pada Bulan November s/d Desember, konsentrasi DPRD

pd kegiatan penyiapan Ranperda APBD dan Ranperda yang termasuk

prioritas untuk ditetapkan;

3. Secara prosedural, pembahasan lanjutan masih dimungkinkan apabila

Ranperda BG dapat dipahami sebagai urgensi dan prioritas utk dibahas,

dikonsultasikan dan ditetapkan;

® Ditjen Otonomi Daerah

Rekomendasinya adalah pada bulan September dan

Oktober mulai dipersiapkan dokumen Ranperda BG di

lingkup eksekutif serta mulai memberikan pemahaman

kepada DPRD baru mengenai Urgensi dan Substansi

Perda BG (rapat, konsultasi, studi banding, dll), sehingga

pada pertengahan Oktober – November dapat mulai

dibahas dan ditetapkan hingga akhir tahun

Page 20: Pentingnya perda bg

® Ditjen Otonomi Daerah

Kesimpulan

1. Pendampingan pembentukan Perda BG, sebenarnya sudah

menunjukkan trend yg relatif meningkat dlm kurun waktu 4 tahun

terakhir. Namun pd tahun 2014 terhambat akibat adanya proses

politik pergantian DPRD periode 2009-2014;

2. Langkah mempercepat pembahasan lanjutan ranperda BG oleh

DPRD periode tahun 2014-2019, pada tahun ini masih menyisakan

peluang dengan waktu yang tersisa waktu 3 bulan;

3. Sehubungan dgn hal tersebut, alternatif yg dpt ditempuh adalah

mendorong agar 54 Ranperda BG yg masih dapat ditetapkan

sebelum pelantikan DPRD baru agar segera dapat ditindaklanjuti;

4. Memacu 129 daerah yang baru dapat dibahas oleh DPRD baru agar

dapat mempersiapkan dokumen Ranperda BG di lingkup eksekutif

dan dapat diserahkan kepada DPRD bulan sekitar Oktober untuk

dibahas sekitar bulan November sehingga dapat ditetapkan akhir

November hingga awal Desember;

5. Bagi daerah dgn status FP0 s/d FP2 segera menyelesaikan

penyusunannya dan memastikan memasukkan dlm prolegda 2015;

6. Diharapkan seluruh perda BG selesai pd tahun 2015.

Page 21: Pentingnya perda bg

TERIMA KASIH