BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianrepository.ump.ac.id/3156/5/Nur Noviliana...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianrepository.ump.ac.id/3156/5/Nur Noviliana...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
dilaksanakan di kelas V B, pada semester II SD Negeri Panambangan,
Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan dalam
tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan diberi
alokasi waktu 3x35 menit (3 jam pelajaran). Setiap siklus terdapat pelaksanaan
tindakan, observasi guru, observasi siswa, dan angket sikap kerja keras siswa.
Satu siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi berupa tes tertulis
yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Observasi dilakukan untuk
mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran. Hasil penelitian dari setiap siklus dapat dideskripsikan,
dianalisis, dan direfleksi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran, untuk mempermudah
kegiatan pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian lebih rinci dipaparkan
sebagai berikut:
83 PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai
berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan yang digunakan. RPP ini berguna sebagai
pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar
observasi aktivitas siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar
observasi aktivitas guru digunakan untuk mengetahui baik tidaknya
pengelolaan pembelajaran dan mengukur kesesuaian proses
pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan. Lembar observasi aktivitas siswa
digunakan untuk mengukur aktivitas siswa pada saat proses kegiatan
pembelajaran berlangsung. Angket sikap kerja keras siswa digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai sikap kerja keras siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan melalui
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan.
3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang digunakan pada
proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu LKS, dan lembar
soal. Media yang digunakan pada materi perkalian pecahan yaitu
menggunakan benda kongkrit seperti gelas ukur, botol, dan air, untuk
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menjelaskan mengenai arti operasi hitung perkalian pecahan, dan
kertas berpetak untuk menurunkan rumus operasi hitung perkalian
pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk
media permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi
akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam
menguasai materi yang telah diajarkan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan pada siklus I dibagi menjadi 2
pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan
pada hari Sabtu, tanggal 16 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari
Senin, tanggal 18 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan
dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
yang telah disusun oleh peneliti, yaitu pokok bahasan menjelaskan arti
operasi hitung perkalian pecahan, menurunkan rumus operasi hitung
perkalian pecahan, dan melakukan operasi hitung perkalian pecahan
biasa dengan pecahan biasa pada pertemuan pertama. Pokok bahasan
melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan campuran atau
sebaliknya dan melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan
desiamal atau sebaliknya dilakukan pada pertemuan ke dua.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
1) Hasil Siklus I Pertemuan 1
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu,
16 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00
WIB sampai pukul 08.45 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti.
Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga
memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu peneliti
membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan
nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama
proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian.
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.
Guru terlebih dahulu menegur siswa yang pada saat berdo‟a terlihat
masih berbicara dan bermain dengan teman sebelum mempresensi
kehadiran siswa. Guru memberikan pesan kepada siswa agar pada
saat berdo‟a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam
berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak
menjawab berangkat semua. Pada siklus I pertemuan 1 seluruh
siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang
akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah
mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai
pecahan biasa, pecahan campuran, dan persen. Guru memberikan
motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan, terutama
operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi
hitung perkalian pecahan.
b) Kegiatan Inti
Guru menggunakan benda kongkrit yaitu gelas ukur, air,
dan botol untuk melakukan percobaan dalam menjelaskan arti
operasi hitung perkalian pecahan. Guru melibatkan siswa dalam
melakukan percobaan, yaitu dengan meminta dua orang siswa maju
ke depan untuk melakukan percobaan menggunakan air yang
dituangkan ke dalam botol.
Gambar 4.1 Siswa Melakukan Percobaan dengan Menuangkan
Air ke dalam Gelas
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa PF dan MF berani maju
ke depan untuk melakukan percobaan. Siswa yang lain masih
belum berani untuk maju ke depan melakukan percobaan bersama
guru. PF dan MF dibimbing oleh guru dalam melakukan percobaan
menuangkan air ke dalam dua buah gelas, sedangkan siswa yang
lain memperhatikan.
Siswa dibimbing oleh guru untuk menjelaskan arti operasi
hitung perkalian pecahan setelah mendengarkan penjelasan guru
saat melakukan percobaan. Siswa dapat membuktikan bahwa
perkalian adalah penjumlahan yang berulang dengan melakukan
percobaan menuangkan air ke dalam gelas. Guru membagikan
kertas berpetak kepada masing-masing siswa dan menjelaskan
langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan
dengan menggunakan kertas berpetak.
Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Langkah-Langkah Operasi
Hitung Perkalian Pecahan dengan Media Kertas
Berpetak
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa guru sedang menjelaskan
langkah-langkah melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa
dengan pecahan biasa menggunakan media kertas berpetak. Siswa
diminta untuk mengikuti langkah-langkah melakukan operasi
hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada kertas
berpetak yang telah dibagikan oleh guru. Siswa masih banyak yang
belum memahami mengenai operasi hitung perkalian pecahan biasa
dengan pecahan biasa dengan menggunakan kertas berpetak. Siswa
banyak yang bertanya kepada guru mengenai cara melakukan
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa
menggunakan kertas berpetak. Guru berkeliling untuk membantu
siswa yang merasa kesulitan dan membimbing siswa dalam
melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan
biasa menggunakan kertas berpetak.
Gambar 4.3 Siswa dibimbing Guru dalam Melakukan
Operasi Hitung Perkalian Pecahan Biasa pada
Kertas Berpetak
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.3 menunjukkan siswa dibimbing dan dimotivasi
oleh guru dalam melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa
dengan pecahan biasa menggunakan kertas berpetak. Siswa yang
merasa bingung dan malas dalam mengerjakan akhirnya bisa
memahami dan semangat dalam mengerjakan. Siswa sangat
antusias terhadap penggunaan media sehingga pembelajaran di
dalam kelas dapat berlangsung dengan efektif. Siswa melakukan
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada
kertas berpetak dan dapat menurunkan rumus operasi hitung
perkalian pecahan.
Guru memberikan beberapa contoh soal operasi hitung
perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan siswa diminta
untuk mengerjakan menggunakan rumus yang telah diturunkan.
Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru di papan tulis, tetapi belum ada siswa yang
berani untuk maju mengerjakan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang
dipahami. Materi selesai disampaikan kepada siswa, kemudian
guru membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok memiliki 4-5
anggota yang dipilih oleh guru sesuai dengan urutan nomor absen
siswa. Pada saat pembagian kelompok suasana kelas menjadi
gaduh, karena siswa harus berpindah tempat duduk untuk
membentuk kelompok. Guru memberi perintah agar siswa tidak
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
gaduh lagi, dan memberi nasihat bahwa siswa harus menerima
anggota kelompok yang telah dibagi oleh guru dan tidak boleh
membenci teman kelompok, karena masing-masing anggota
kelompok harus saling bekerja sama. Guru menjelaskan bahwa saat
berkelompok mereka akan melakukan permainan balok pecahan.
Guru membagikan satu set media permainan balok pecahan
dan peraturan permainan balok pecahan yang berisi sama kepada
masing-masing anggota kelompok. Siswa diminta untuk membuka
set media permainan balok pecahan dan masing-masing siswa
diminta untuk memegang satu buah balok pecahan. Guru meminta
siswa untuk mengamati bagian-bagian balok pecahan yang telah
dipegang oleh masing-masing siswa, dengan cara membaca aturan
permainan balok pecahan yang telah dibagikan oleh guru.
Gambar 4.4 Siswa Mengamati dan Mendengarkan Penjelasan
Guru Mengenai Bagian Balok Pecahan dan
Aturan Permainan Balok Pecahan
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa siswa sedang mengamati
balok pecahan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
bagian yang ada pada balok pecahan dan aturan permainan balok
pecahan yang sudah dibagikan oleh guru. Guru dibantu oleh
observer menunjukkan cara melakukan permainan balok balok
pecahan. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok, agar siswa dapat mengerjakan soal-soal yang ada di
dalam balok pecahan pada LKS. Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk melakukan permainan balok pecahan.
Suasana kelas menjadi sangat ramai dan gaduh karena
masih banyak siswa yang belum memahami cara permainan balok
pecahan dan banyak siswa yang menghampiri guru untuk bertanya
dan meminta bantuan. Guru meminta siswa untuk kembali ke
dalam anggota kelompok masing-masing dan guru berkeliling
untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu
siswa yang memerlukan bantuan dalam menyusun alur dalam
permainan balok pecahan.
Gambar 4.5 Guru Mengamati dan Membantu Siswa dalam
Melakukan Permainan Balok Pecahan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa guru sedang berkeliling
untuk mengamati siswa yang sedang melakukan permainan balok
pecahan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Observer
berkeliling dan menilai aktivitas siswa. Waktu yang telah
ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan telah
selesai, tetapi belum ada kelompok yang dapat menyelesaikan alur
permainan balok pecahan. Siswa dan guru bersama-sama
membahas soal yang ada di dalam balok pecahan dan dicocokan
dengan jawaban yang ada di dalam LKS yang telah siswa kerjakan,
dan menuliskan jawaban yang benar di papan tulis. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang kurang dipahami.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus I pertemuan 1, guru menjelaskan
rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah
Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih
memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran
dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”
dan mengucapkan salam.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
2) Hasil Siklus I Pertemuan 2
Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin,
18 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 09.00
WIB sampai pukul 11.15 WIB. Materi yang disampaikan yaitu
melakukan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan
campuran atau sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa
dengan pecahan desiamal atau sebaliknya. Pelaksanaan tindakan
mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Siswa datang dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga
memperlancar pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu
observer membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai
dengan nomor urut masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor
tersebut dipakai oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung
untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.
Guru menegur siswa yang pada saat berdo‟a terlihat masih
berbicara dan bermain dengan teman, karena sikap yang kurang
baik tersebut dilakukan lagi oleh siswa akhirnya guru membuat
kesepakatan dengan siswa, yaitu apabila pada pertemuan
berikutnya masih ada siswa yang berbicara dan bermain pada saat
berdo‟a, maka siswa tersebut harus membaca suratan pendek
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
sendiri. Guru mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat
berdo‟a lebih baik tidak berbicara sendiri dan khusyu dalam
berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak
menjawab berangkat semua. Sehingga pada siklus I pertemuan 2
seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang
akan digunakan. Apersepsi yang dilakukan oleh guru adalah
mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru
memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan,
terutama operasi hitung perkalian pecahan karena bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi
hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan
siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh
guru pada pertemuan sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi
menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran
atau sebaliknya, dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan
materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru
menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah
memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi
hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau
sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan
pecahan desimal atau sebaliknya. Guru meminta beberapa orang
siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan oleh guru
di papan tulis. Siswa masih banyak yang takut dan ragu-ragu untuk
maju mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru
memberikan motivasi kepada siswa agar berani maju mengerjakan
soal di papan tulis.
Gambar 4.6 Siswa Maju Mengerjakan Soal di Papan Tulis
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa siswa setelah diberikan
motivasi ada yang berani maju untuk mengerjakan soal yang di
berikan oleh guru di papan tulis. Siswa yang berani maju yaitu RM.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
RM dibimbing oleh guru dalam menyelesaikan soal. Siswa yang
lain juga diminta untuk mengerjakan di buku tulis mereka masing-
masing. Guru dan siswa yang lain mengoreksi jawaban dari RM
dan jawaban RM benar. Guru meminta siswa untuk memberikan
tepuk tangan kepada RM. Siswa yang awalnya tidak berani maju
akhirnya berani untuk maju mengerjakan soal yang lain yang telah
dituliskan oleh guru di papan tulis.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang siswa. Suasana kelas menjadi sedikit ramai saat siswa
menuju kelompoknya. Guru memerintahkan siswa supaya tidak
ramai, setelah siswa tenang guru membagikan satu set media
permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan
LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias
karena tahu akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru
menjelaskan dan mengingatkan kembali aturan permainan balok
pecahan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan
permainan balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa
dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan
permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang. Siswa lebih
bekerja keras untuk segera menyelesaikan permainan balok
pecahan agar dapat memenangkan permainan balok pecahan.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.7 Siswa Melakukan Permainan Balok Pecahan
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa siswa sedang melakukan
permainan balok pecahan. Seperti pada pertemuan sebelumnya,
masih banyak siswa yang merasa kesulitan melakukan permainan
balok pecahan. Beberapa kelompok terlihat sudah bisa melakukan
permainan balok pecahan. Masing-masing kelompok terlihat
berusaha keras untuk dapat menyelesaiakan alur permainan balok
pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga
terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan balok
pecahan.
Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa dalam
melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi bantuan
kepada siswa yang mengalami kesulitan. Satu kelompok telah
dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan sebelum waktu
yang telah ditentukan oleh guru habis. Guru melihat dan
mencocokan alur yang telah diselesaikan dan ternyata alurnya
sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Waktu yang telah ditentukan untuk melakukan permainan
balok pecahan telah selesai, guru berkeliling untuk melihat alur
permainan masing-masing kelompok. Beberapa kelompok sudah
ada yang dapat menyelesaikan alur permainan balok pecahan
dengan benar, tetapi masih ada juga kelompok yang alur balok
pecahannya masih belum tepat.
Gambar 4.8 Alur Balok Pecahan Belum Tepat
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa masih ada kelompok
dalam melakukan permainan balok pecahan belum sesuai dengan
alur yang telah ditentukan oleh guru. Guru dan siswa membahas
soal yang ada di dalam balok pecahan dan menuliskannya di papan
tulis. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa
yang belum memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
Kelompok yang telah dapat menyelesaiakan permainan balok
pecahan terlebih dahulu dan sesuai dengan alur yang telah dibuat
oleh guru diminta untuk maju ke depan dan guru memberikan
penghargaan sebuah bintang kepada kelompok tersebut.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus I pertemuan 2 siswa mengerjakan soal
evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru membagikan
lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa. Guru
membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal. Siswa
berdo‟a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru membagikan
angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk pengisian
angket kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat
rangkuman materi bersama siswa setelah siswa selesai
mengerjakan soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras.
Guru memberikan tugas rumah atau PR agar siswa lebih
memahami materi. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk
rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran
dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah
“Alhamdulilah” secara bersama-sama dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan
observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
observer I dan Observer II, Observer I bertugas untuk mengamati
aktivitas siswa dari awal sampai akhir pembelajaran, observer I
memberikan penilaian pada aktivitas siswa dengan mengacu pada lembar
observasi aktivitas siswa dengan menuliskan angka 1, 2, 3, atau 4 pada
kolom yang tersedia. Skor 1 kriteria kurang, skor 2 kriteria cukup, skor 3
kriteria baik, dan skor 4 kriteria sangat baik. Observer II bertugas untuk
mengamati aktivitas guru dengan memberikan penilaian pada lembar
yang sudah tersedia, pengamat memberikan penilaian dengan
memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia dengan
penggolongan skor 1 sampai dengan 4.
Siklus I yang menjadi guru pelaksana tindakan adalah Nur
Noviliana. Ibu Ruspiyati S.Pd., sebagai observer aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Ibu Ruspiyati S.Pd menjadi observer aktivitas
siswa karena Ibu Ruspiyati adalah guru kelas V B sehingga sudah lebih
tahu dan lebih hafal dengan siswa, sehingga dapat mempermudah dalam
melakukan observasi dan penilaian pada siswa. Fitria Febriani sebagai
observer II bertugas mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari
observasi pada siklus I diantaranya sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Aktivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran
berlangsung, dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran,
meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran langsung
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
dengan permainan balok pecahan. Aktivitas guru pada siklus I dapat
dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR Rata-
Rata P 1 P 2
I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) 3 3 3
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1. Apersepsi 2 3 2,5
2. Memotivasi siswa 2 2 2
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran 2 3 2,5
2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat
3 3 3
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 2 2
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 3 3
5. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran 2 2 2
6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2 2 2
7. Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain
permainan balok pecahan 2 3 2,5
8. Membagi LKS permainan balok pecahan 3 3 3
9. Menjelaskan secara jelas langkah-langkah
permainan balok pecahan 2 2 2
10. Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan
permainan balok pecahan 3 3 3
11. Memberikan bantuan jika ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam permainan balok
pecahan
3 3 3
12. Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan
runtut
2 3 2,5
13. Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran
sesuai alokasi waktu 2 2 2
14. Melakukan evaluasi pembelajaran 2 2 2
C. Penutup
1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau
pujian pada kelompok diskusi/individu 3 3 3
2. Bersama-sama menyimpulkan materi 2 3 2,5
3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
(PR) 3 3 3
4. Guru menutup pelajaran dengan salam 3 3 3
III PENGELOLAAN WAKTU 2 2 2
IV TEKNIK BERTANYA GURU 2 2 2
Jumlah 58 63 60,5
Rata-Rata 2,41 2,62 2,52
Kriteria Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi tindakan guru pada siklus
I dapat dideskripsikan sebagai berikut: pada tahap pendahuluan, guru
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan
model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkah-
langkahnya kurang jelas, sehingga kurang dapat dipahami oleh siswa.
Penyampaian apersepsi sudah cukup baik karena terbukti dapat
memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti guru menyampaikan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran sudah baik.
Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara
sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media
kertas berpetak dan media permainan balok pecahan, siswa juga
dilibatkan dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi
kelas menjadi beberapa kelompok sudah cukup baik, ini dikarenakan
garu membagi kelompok urut dengan nomor urut siswa, sehingga
siswa lebih mudah dalam berkelompok, tetapi dalam pembagian
kelompok siswa masih begitu ramai karena kelompok baru ditentukan
oleh guru.
Guru menjelaskan langkah-langkah permainan balok pecahan
sudah cukup baik, karena masih banyak siswa yang ramai sehingga
masih banyak siswa yang belum memahami langkah-langkah
permainan balok pecahan. Siswa juga telah mendapatkan petunjuk
permainan balok pecahan dan LKS yang telah dibagikan oleh guru
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
agar siswa dapat cepat memahami langkah-langkah permainan balok
pecahan.
Guru dalam membimbing siswa dalam melakukan permainan
balok pecahan sudah baik, hal ini dikarenakan guru mau berkeliling
mengamati dan mengontrol jalannya permainan, guru juga membantu
siswa yang bertanya dan belum paham mengenai langkah-langkah
permainan balok pecahan sehingga permainan balok pecahan dapat
berjalan dengan baik. Guru tergolong sudah cukup baik dalam
menginstruksikan siswa saat kegiatan pembelajaran, saat
menyimpulkan hasil diskusi, dan dalam melakukan evaluasi
pembelajaran.
Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa
predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru
memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil
menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur
permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru
tergolong sudah cukup baik dalam membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi. Guru juga memberikan tindak lanjut berupa
pekerjaan rumah. Pada saat kegiatan inti yaitu dalam menjelaskan
dengan menggunakan media kertas berpetak dan media permainan
balok pecahan, guru membutuhkan waktu yang cukup lama agar siswa
dapat memahaminya, dan dalam sisklus I ini siswa diberikan waktu
yang cukup lama untuk menyelesaikan permainan balok pecahan,
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru melebihi
alokasi waktu yang telah ditentukan, dan masih ada beberapa kegiatan
akhir yang belum dilaksanakan oleh guru.
Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus I berlangsung
dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi
aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,41 dan pada
pertemuan 2 diperoleh skor 2,62. Penilaian aktivitas guru pada siklus I
menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan melalui lembar penilaian aktivitas guru pada siklus I
diperoleh skor rata-rata 2,52, hal ini sesuai dengan perhitungan
rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah
dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Kegiatan Siswa
Respon Siswa
Jumlah Rata-Rata P 1 P 2
A Memperhatikan penjelasan guru 74 81 155 77,5
B Mengamati media dan alat peraga yang digunakan
oleh guru
77 82 159 79,5
C Merespon pertanyaan dari guru dan berani
bertanya mengenai materi yang belum dipahami
73 78 151 75,5
D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru
78 80 158 79
E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan
tertib dan aktif dalam diskusi kelompok
73 86 159 79,5
F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan
tepat waktu
74 79 153 76,5
Jumlah 449 486 935 467,5
Rata-rata skor pertemuan 2,49 2,70 5,19 2,59
Rata-rata skor siklus I = 2,59
Kriteria skor rata-rata = Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi terhadap aktivitas siswa
pada siklus I menggunakan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan tergolong cukup baik. Siswa sebagian besar
telah memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi, walaupun
ada beberapa siswa yang bercerita dan bermain-main dengan
temannya. Siswa telah banyak yang merespon pertanyaan guru dengan
baik secara bersama-sama, tetapi siswa masih ragu dalam menjawab
pertanyaan dari guru dan masih belum berani untuk menjawab sendiri
pertanyaan dari guru sehingga kelas masih didominasi oleh siswa
yang pintar saja. Siswa sebagian besar sudah cukup baik dalam
mencatat hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru.
Siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan
tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa
telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok
pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Secara keseluruhan aktivitas siswa selama siklus I berlangsung
dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi
aktivitas siswa pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,49 dengan
kriteria cukup dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 2,70 dengan
kriteria baik. Penilaian aktivitas siswa pada siklus I menggunakan
model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan
melalui lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I diperoleh skor
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
rata-rata 2,59, hal ini sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata
yang menunjukan kriteria baik.
3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus I
Pencapaian angket kerja keras siswa pada siklus I melalui
model pembelajaran langsung dengar permainan balok pecahan di
kelas V B SD Negeri Panambangan dapat dilihat dari tabel 4.3 di
bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa
Siklus I
No Pernyataan Jumlah
Skor
1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan pengetahuan 64
2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan teman 79
3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sampai
dengan selesai walaupun mengalami kesulitan
80
4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber lain
untuk menambah wawasan
68
5 Apabila guru memberikan tugas, saya tidak mau bekerja keras untuk
menjawabnya
80
6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat
teman
80
7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif
(nyaman untuk belajar)
70
8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan
materi
65
9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan
dan mencatat hal yang penting
72
10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita dengan
teman
73
11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaik-
baiknya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu
74
12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan guru
89
13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit 90
14 Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum
dikumpulkan
64
15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika saya
akan bertanya kepada teman dan guru
80
16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguh-
sungguh
81
Jumlah : 1209
Rata-Rata Skor Siklus I : 2,51
Kriteria : Baik
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Berdasarkan tabel 4.3 hasil rekapitulasi angket sikap kerja
keras di atas yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa
yang telah diberikan kepada 30 siswa yang hadir diperoleh data bahwa
jumlah skor keseluruhan yaitu 1209, dengan rata-rata skor 2,51,
artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus I yaitu baik.
Berdasarkan pernyataan yang ada, dapat diketahui bahwa masih
banyak siswa yang belum memanfaatkan berbagai sumber untuk
meningkatkan pengetahuannya. Siswa masih kurang untuk membaca
catatan yang sudah ditulis dan jarang untuk mengoreksi hasil
pekerjaan sebelum siswa mengumpulkan tugas kepada guru.
4) Hasil Prestasi Belajar Siklus I
Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat
dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I, hasil
ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Indikator Keterangan
1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa
2. KKM 65
3. Jumlah siswa yang tuntas 20 siswa
4. Jumlah siswa yang belum tuntas 10 siswa
5. Jumlah seluruh nilai 2284
6. Nilai terendah 52
7. Nilai tertinggi 100
8. Rata-rata siklus I 76,13
9. Persentase ketuntasan siklus I 66,66%
10. Kriteria Baik
Berdasarkan tabel 4.4 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada
siklus I, diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,13. Jumlah siswa yang
tuntas adalah 20 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa. Sedangkan siswa
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
yang belum tuntas adalah 10 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa.
Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 66,66%
dengan kriteria baik.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 10
siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal evaluasi.
Siswa yang belum tuntas, mendapatkan nilai yang kurang baik dan
belum mencapai batas ketuntasan. Siswa kurang bekerja keras dalam
menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru dalam
mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya tidak
dikoreksi terlebih dahulu, selain itu siswa kurang aktif dalam
kelompok saat melakukan permainan balok pecahan.
d. Refleksi
Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan
tindakan dalam siklus I. Hasil tindakan siklus I dengan hasil sebagai
berikut:
Kelebihan:
1) Guru dalam membimbing siswa sudah baik, karena guru berkeliling
saat siswa mencoba menggunakan media kertas berpetak dan
melakukan permainan balok pecahan.
2) Berdasarkan hasil observasi siswa, siswa telah berperan aktif dalam
mengamati dan berperan serta dalam penggunaan media yang
digunakan oleh guru, seperti dalam melakukan percobaan dengan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menggunakan air dan gelas, serta dalam penggunaan media kertas
berpetak dan permainan balok pecahan.
Kekurangan:
1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh
rata-rata skor sebesar 2,52 dengan kriteria baik. Walaupun begitu
perlu adanya refleksi terhadap beberapa kegiatan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan. Guru dalam memberikan
penjelasan mengenai penggunaan media kertas berpetak dan aturan
permainan balok pecahan kurang begitu jelas, sehingga siswa masih
banyak yang bingung dan kegiatan pembelajaran melebihi alokasi
waktu yang sudah ditentukan.
2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh rata-rata
skor 2,59 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat
masih sedikit siswa yang berani untuk menanyakan hal-hal yang sulit
kepada guru dan siswa masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan
dari guru. Siswa terlalu terburu-buru dalam menyelesaika tugas dari
guru dan tidak mengoreksi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan
kepada guru.
3) Berdasarkan hasil evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,13
dengan ketuntasan belajar 66,66% dengan kriteria baik. Upaya
meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan agar ketuntasan prestasi
belajar terpenuhi 85% dari jumlah siswa.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
4) Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa diperoleh rata-rata
2,51 dengan kriteria baik, sehingga masih perlu ditingkatkan agar
sikap kerja keras siswa menjadi lebih baik.
5) Siswa sebagian besar belum terampil menggunakan media kertas
berpetak dan bermain balok pecahan sehingga diperlukan bimbingan
yang lebih ekstra dari guru supaya siswa dapat terampil menggunakan
media kertas berpetak dan melakukan permainan balok pecahan agar
dapat cepat menyelesaikan permainan balok pecahan sesuai dengan
alur yang telah ditentukan oleh guru.
Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk
siklus berikutnya diantaranya adalah:
1) Guru dalam menjelaskan penggunaan media dan aturan permainan
balok pecahan harus dengan menggunkan kata-kata yang lebih
sederhana agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
2) Siswa diberikan dorongan dan motivasi agar siswa berani bertanya
dan menyampaikan pendapatnya walaupun hanya dengan sekedar
pujian atau acungan jempol kepada siswa yang sudah menjawab
dengan benar.
3) Guru dan observer berusaha menciptakan suasana yang akrab
sehingga siswa tidak takut, tidak terbebani dengan kehadiran guru dan
observer, sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar. Caranya yaitu
dengan menggunakan bahasa yang santai, sering berkomunikasi
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
dengan siswa, dan bergabung saat siswa sedang berkelompok
melakukan permainan balok pecahan.
4) Guru lebih banyak memberikan waktu untuk bertanya jawab dengan
siswa, agar dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada
siswa untuk bertanya.
5) Guru harus lebih menambah perhatian untuk membimbing siswa
dalam menggunakan media kertas berpetak dan dalam melakukan
permainan balok pecahan agar siswa melakukan permainan balok
pecahan sesuai dengan aturan yang ada.
2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Perencanaan
Perencanaan pada siklus II berdasarkan pada hasil refleksi siklus
I, dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kekurangan yang
terjadi pada siklus I. Kegiatan siklus II pada tahap perencanaan meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru, lembar observasi
siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi guru
digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran
dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar
observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa
pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap
kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika materi pecahan melalui model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan.
3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan
pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu LKS dan
lembar soal. Media yang digunakan pada materi pembagian pecahan
yaitu menggunakan kertas lipat, untuk menjelaskan mengenai arti
operasi hitung pembagian pecahan dan menurunkan rumus pembagian
pecahan. Menyiapkan set balok pecahan yang akan digunakan untuk
permainan balok pecahan dalam proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi
akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam
menguasai materi yang telah diajarkan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan pada siklus II dibagi menjadi 2
pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan
pada hari Selasa, tanggal 19 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari
Sabtu, tanggal 23 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan
dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
yang telah disusun, yaitu pokok bahasan melakukan operasi hitung
perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya, melakukan
operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau
sebaliknya pada pertemuan pertama. Pokok bahasan menjelaskan bahwa
pembagian adalah pengurangan yang berulang dan melakukan operasi
hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa pada pertemuan
kedua.
1) Hasil Siklus II Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 19
Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00 WIB
sampai pukul 08.45 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang
dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar
pembelajaran yang akan dimulai. Guru dibantu observer membagikan
topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut
masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi
kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas. Siswa memberikan salam kepada guru
setelah siswa berdo‟a.
Gambar 4.9 Siswa Berdo’a
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa siswa sedang berdo‟a
bersama dan masih terlihat ada siswa yang bermain sendiri saat
berdo‟a. Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat pada saat
pertemuan sebelumnya, maka siswa yang masih bermain saat
berdo‟a diminta untuk membacakan suratan pendek. Guru
mengingatkan kembali kepada siswa agar pada saat berdo‟a lebih
baik tidak berbicara sendiri, bermain sendiri dan harus khusyu
dalam berdo‟a. Guru mempresensi kehadiran siswa. Pada siklus II
pertemuan 1 seluruh siswa hadir, sehingga jumlah siswa adalah 30
siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang
digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung
perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya
dan opersi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal
atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih
memahami materi pecahan, terutama operasi hitung perkalian
pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru
melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian pecahan
biasa dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru membimbing
siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh
guru pada pertemuan sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi
menggunakan ceramah dan penjelasan di papan tulis mengenai
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau
sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan
persen atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi sesekali
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh
siswa. Siswa terlihat senang saat guru menggunakan bahasa sehari-
hari sehingga siswa lebih mudah memahami materi.
Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung
perkalian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan operasi
hitung perkalian pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya.
Guru meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa tanpa ditunjuk
oleh guru, ada yang langsung mau maju ke depan untuk menjawab
pertanyaan guru di papan tulis, tetapi masih banyak juga siswa
yang takut untuk maju mengerjakan. Guru memberikan motivasi
kepada siswa agar berani maju mengerjakan soal di papan tulis, dan
mengapresiasi kepada siswa yang berani maju mengerjakan soal di
papan tulis dengan meminta siswa yang lain untuk memberikan
tepuk tangan.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang siswa. Suasana kelas menjadi sedikit ramai saat siswa
menuju kelompoknya. Guru memerintahkan siswa supaya tidak
ramai, setelah siswa tenang guru membagikan satu set media
permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan
LKS kepada setiap kelompok.
Gambar 4.10 Guru Membagikan Set Balok Pecahan,
Petunjuk Permainan Balok Pecahan dan LKS
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa guru sedang
membagikan set balok pecahan yang berisi sama, petunjuk
permainan, dan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa
terlihat senang dan antusias karena tahu akan melakukan permainan
balok pecahan lagi. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
melakukan permainan balok pecahan dan memberikan motivasi
kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang dapat
menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan
bintang.
Beberapa kelompok sudah terlihat dapat melakukan
permainan balok pecahan sesuai dengan aturan permainan balok
pecahan, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih merasa
kesulitan untuk melakukan permainan balok pecahan. Masing-
masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat
menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur
yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang
dalam melakukan permainan balok pecahan.
Gambar 4.11 Siswa Hampir Menyelesaikan Alur Permainan
Balok Pecahan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.11 menunjukkan bahwa siswa hampir
menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Guru berkeliling
melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami
kesulitan. Beberapa kelompok telah dapat menyelesaikan
permainan balok pecahan sebelum waktu yang telah ditentukan
habis. Guru berkeliling untuk melihat alur permainan masing-
masing kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat
menyelesaikan alur permainan dengan benar, tetapi masih ada juga
kelompok yang alur permainan balok pecahannya masih belum
tepat.
Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok
pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham
dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Kelompok yang
telah dapat menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih
dahulu dan sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta
untuk maju ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah
bintang kepada kelompok tersebut.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus II pertemuan 1, guru menjelaskan
rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih
memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran
dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”
dan mengucapkan salam.
2) Hasil Siklus II Pertemuan 2
Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu,
23 Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00
WIB sampai pukul 08.45 WIB. Materi yang disampaikan yaitu
menjelaskan arti pembagian pecahan, menurunkan rumus pembagian
pecahan, dan melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa
dengan pecahan biasa. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang dan
memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar
pembelajaran yang akan dimulai. Guru dan observer membagikan topi
kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut
masing-masing siswa. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh
siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah
peneliti dalam melakukan penelitian.
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain
ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang
diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek.
Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap mereka dalam
berdo‟a sudah cukup baik dan harus dipertahankan. Guru
mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa
“Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa kompak menjawab
berangkat semua. Sehingga pada siklus II pertemuan 2 seluruh
siswa yang hadir yaitu sejumlah 30 siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang
akan digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara
mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan persen atau
sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan campuran dengan
persen atau sebaliknya. Guru memberikan motivasi agar siswa
lebih memahami materi pecahan, selain operasi hitung perkalian
pecahan, siswa juga harus memahami operasi hitung pembagian
pecahan karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru
melakukan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa mengenai operasi hitung pembagian pecahan.
b) Kegiatan Inti
Guru menggunakan media berupa kertas lipat untuk
menjelaskan arti pembagian pecahan dan untuk menurunkan rumus
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
operasi hitung pembagian pecahan. Siswa diikutsertakan dalam
penggunaan media, yaitu masing-masing siswa dibagikan dua buah
kertas lipat untuk melakukan percobaan.
Gambar 4.12 Siswa Diikutsertakan dalam Penggunaan Media
Kertas Lipat
Gambar 4.12 menunjukkan bahwa siswa diikutsertakan
dalam penggunaan media kertas lipat. Siswa mengikuti langkah-
langkah yang disampaikan oleh guru dalam melakukan percobaan
dengan menggunakan media kertas lipat. Guru membimbing siswa
dalam menjelaskan arti pembagian pecahan dan menurunkan rumus
operasi hitung pembagian pecahan.
Gambar 4.13 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru
Mengenai Operasi Hitung Pembagian Pecahan
dengan Menggunakan Media Kertas Lipat
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.13 menunjukkan bahwa siswa sedang
mendengarkan penjelasan guru mengenai operasi hitung pembagian
pecahan dengan menggunakan media kertas lipat. Guru
memberikan contoh soal pembagian pecahan biasa dengan pecahan
biasa kepada siswa di papan tulis. Siswa diminta untuk
mengerjakan soal di buku tulis, dan meminta siswa untuk maju ke
depan mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru di papan
tulis. Siswa sudah banyak yang berani mengacungkan jari untuk
maju ke depan mengerjakan soal dari guru dalam pertemuan ini.
Gambar 4.14 Siswa Berani Maju Mengerjakan Soal di Papan
Tulis
Gambar 4.14 menunjukkan bahwa salah satu siswa yang
berani maju ke depan adalah US. US adalah siswa yang tinggal
kelas di kelas V B, usianya jauh lebih tua dari siswa yang lain yang
ada di kelas V B. US yang biasanya apabila ditanya oleh guru tidak
berani mengungkapkan pendapatnya, pada pembelajaran ini US
berani maju ke depan dan dengan bimbingan guru US mengerjakan
soal di papan tulis. Guru meminta siswa yang lain untuk
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
memberikan tepuk tangan kepada US, dan memberikan motivasi
kepada siswa yang belum berani maju untuk berani
mengungkapkan pendapatnya, dan berani maju ke depan.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya. Masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang siswa. Suasana kelas pada saat siswa menuju kelompoknya
sudah cukup tenang karena siswa sudah mengetahui anggota
kelompoknya. Setelah semua siswa duduk sesuai dengan anggota
kelompoknya, guru membagikan satu set media permainan balok
pecahan, petunjuk permainan balok pecahan, dan LKS kepada
setiap kelompok. Siswa terlihat senang dan antusias karena tahu
akan melakukan permainan balok pecahan lagi. Guru menjelaskan
kembali kepada siswa mengenai peraturan permainan balok
pecahan kepada siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk melakukan permainan balok pecahan dan memberikan
motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa kelompok yang
dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu akan mendapatkan
bintang.
Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan
balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan
baik. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras untuk dapat
menyelesaiakan alur permainan balok pecahan sesuai dengan alur
yang telah dibuat oleh guru. Siswa juga terlihat asyik dan senang
dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru berkeliling
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
melihat dan mengawasi siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan. Guru memberi bantuan kepada siswa yang mengalami
kesulitan. Beberapa kelompok dapat menyelesaikan permainan
balok pecahan sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru
sebelum waktu yang ditentukan oleh guru habis. Guru berkeliling
untuk melihat alur permainan masing-masing kelompok, sebagian
besar kelompok telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan
benar.
Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok
pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Kelompok yang telah dapat
menyelesaiakan permainan balok pecahan terlebih dahulu dan
sesuai dengan alur yang telah di buat oleh guru diminta untuk maju
ke depan dan guru memberikan penghargaan sebuah bintang
kepada kelompok tersebut.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus II pertemuan 2 siswa mengerjakan
soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru
membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa.
Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal.
Siswa berdo‟a sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru
membagikan angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk
pengisian angket kepada siswa setelah siswa selesai mengerjakan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
soal evaluasi,. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum dipahami, serta membuat rangkuman
materi bersama siswa. Guru memberikan tugas rumah atau PR agar
siswa lebih memahami materi. Guru memberi motivasi kepada
siswa untuk rajin belajar dan memberikan informasi tentang materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup
pelajaran dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah
“Alhamdulilah” secara bersama-sama dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan
observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh
observer I dan Observer II.
Nur Noviliana bertindak sebagai guru pelaksana tindakan pada
siklus II. Ibu Ruspiyati S.Pd sebagai observer aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Fitria Febriani sebagai observer II bertugas
mengamati aktivitas guru. Aspek yang diamati dari observasi pada siklus
II diantaranya sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Aktivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran
berlangsung meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu model
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Aktivitas
guru pada siklus II dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR Rata-
Rata P 1 P 2
I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) 3 3 3
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1. Apersepsi 3 3 3
2. Memotivasi siswa 2 3 2,5
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran 3 3 3
2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat 3 3 3
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 2 2 2
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 3 3
5. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 3 2,5
6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2 2 2
7. Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain
permainan balok pecahan 3 3 3
8. Membagi LKS permainan balok pecahan 3 3 3
9. Menjelaskan secara jelas langkah-langkah permainan
balok pecahan 3 3 3
10. Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan
permainan balok pecahan 3 3 3
11. Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami
kesulitan dalam permainan balok pecahan 3 3 3
12. Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan runtut 3 3 3
13 Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai
alokasi waktu 2 3 2,5
14 Melakukan evaluasi pembelajaran 3 3 3
C. Penutup
1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian
pada kelompok diskusi/individu 3 3 3
2. Bersama-sama menyimpulkan materi 3 3 3
3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) 3 3 3
4. Guru menutup pelajaran dengan salam 3 3 3
III PENGELOLAAN WAKTU 2 3 2,5
IV TEKNIK BERTANYA GURU 2 3 2,5
Jumlah 65 70 67,5
Rata-Rata 2,70 2,91 2,81
Kriteria Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi tindakan guru pada siklus
II dapat dideskripsikan sebagai berikut: pada tahap pendahuluan, guru
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan
model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkah-
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
langkahnya sudah cukup jelas, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Penyampaian apersepsi sudah baik karena terbukti dapat memotivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru dalam menyampaikan materi sudah
lebih baik dari siklus sebelumnya dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penggunaan model pembelajarannya juga sudah baik.
Menyajikan materi sudah cukup baik yaitu materi disajikan secara
sistematis dan runtut. Guru sudah baik dalam menggunakan media
kertas lipat dan media permainan balok pecahan, siswa juga dilibatkan
dalam pemanfaatan media yang ada, sehingga siswa dapat berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dalam membagi siswa
menjadi beberapa kelompok sudah baik, ini dikarenakan garu
membagi siswa menjadi beberapa kelompok urut sesuai dengan nomor
urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam berkelompok, dan
siswa juga tenang dan tertib saat menuju kelompoknya masing-
masing. Guru dalam menjelaskan langkah-langkah permainan balok
pecahan sudah baik dan dapat mengkondisikan siswa agar
mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga sebagian besar siswa
dapat memahami aturan permainan balok pecahan dan antusias dalam
melakukan permainan balok pecahan.
Guru membimbing siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan lebih baik dari siklus sebelumnya, hal ini dikarenakan guru
lebih sering berkeliling mengamati dan mengontrol jalannya
permainan, guru juga membantu siswa yang bertanya dan yang belum
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
paham mengenai langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga
permainan balok pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong
sudah baik dalam menginstruksikan siswa dan menyimpulkan hasil
diskusi.
Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa
predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru
memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil
menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur
permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru
tergolong sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan
materi. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.
Kegiatan pembelajaran sudah dilakukan seluruhnya dan sudah hampir
sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, hanya terlewat
beberapa menit saja.
Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus II berlangsung
dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar observasi
aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 2,70 dan pada
pertemuan 2 diperoleh skor 2,91. Penilaian aktivitas guru pada siklus
II menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan
balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas guru pada siklus II
diperoleh skor rata-rata 2,81, hal ini sesuai dengan perhitungan
rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran, observasi yang telah
dilaksanakan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Kegiatan Siswa Respon Siswa
Jumlah Rata-rata P 1 P 2
A Memperhatikan penjelasan guru 94 96 190 95
B Mengamati media dan alat peraga yang
digunakan oleh guru
92 97 189 94,5
C Merespon pertanyaan dari guru dan berani
bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
89 94 183 91,5
D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan
oleh guru
92 95 187 93,5
E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya
dengan tertib dan aktif dalam diskusi
kelompok
96 99 195 97,5
F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
dan tepat waktu
92 95 187 93,5
Jumlah 555 576 1131 565,5
Rata-rata skor pertemuan 3,08 3,20 6,28 3,14
Rata-rata skor siklus II = 3,14
Kriteria skor rata-rata = Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi terhadap aktivitas siswa
pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan tergolong baik. Siswa sebagian besar telah
memperhatikan guru pada saat guru sedang menjelaskan materi,
walaupun ada beberapa siswa yang bercerita dan bermain-main
dengan temannya. Siswa telah banyak yang merespon pertanyaan guru
dengan baik secara bersama-sama pada saat guru sedang mengajukan
beberapa pertanyaan. Siswa pada siklus sebelumnya masih banyak
yang takut untuk menjawab pertanyaan dari guru tetapi pada siklus ini
sudah mulai berani untuk menjawab pertanyaan dari guru dan mau
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
maju ke depan. Sebagian besar siswa juga sudah baik dalam mencatat
hal-hal penting yang disampaikan dan dituliskan oleh guru. Siswa
sudah berkelompok sesuai dengan kelompoknya dengan baik dan
tertib. Permainan balok pecahan berlangsung, sebagian besar siswa
telah berperan aktif dalam menyelesaikan alur permainan balok
pecahan dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Secara keseluruhan aktivitas siswa selama siklus II
berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria baik. Hasil lembar
observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor
3,08 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 3,20. Penilaian aktivitas
siswa pada siklus II menggunakan model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian aktivitas
siswa pada siklus I diperoleh skor rata-rata 3,14, hal ini sesuai dengan
perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria baik.
3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus II
Pencapaian angket kerja keras siswa pada siklus II melalui
model pembelajaran langsung dengar permainan balok pecahan di
kelas V B SD Negeri Panambangan diperoleh dari angket sikap kerja
keras yang dibagikan oleh guru setiap akhir siklus. Hasil rekapitulasi
angket sikap kerja keras siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7 di
bawah ini:
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa
Siklus II
No Pernyataan Jumlah
Skor
1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan
pengetahuan
85
2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan
teman
88
3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
sampai dengan selesai walaupun mengalami kesulitan
86
4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber
lain untuk menambah wawasan
84
5 Apabila guru memberikan tugas saya tidak mau bekerja keras
untuk menjawabnya
91
6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat
teman
81
7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang
kondusif (nyaman untuk belajar)
80
8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan
materi
86
9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan
dan mencatat hal yang penting
84
10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita
dengan teman
83
11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaik-
baiknya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu
91
12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan guru
92
13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit 92
14 Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum
dikumpulkan
87
15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika
saya akan bertanya kepada teman dan guru
86
16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguh-
sungguh
83
Jumlah : 1379
Rata-Rata Skor Siklus II: 2,87
Kriteria : Baik
Berdasarkan tabel 4.7 hasil rekapitulasi angket sikap kerja
keras di atas yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa
yang telah diberikan kepada 30 siswa yang hadir diperoleh data bahwa
jumlah skor keseluruhan yaitu 1379, dengan rata-rata skor 2,87,
artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus II yaitu baik.
Berdasarkan pernyataan yang ada dapat diketahui bahwa masih
banyak siswa yang melihat pekerjaan temannya apabila diberikan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
tugas oleh guru dan belum memanfaatkan berbagai sumber untuk
meningkatkan pengetahuannya.
4) Hasil Prestasi Belajar Siklus II
Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus II, hasil
ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Indikator Keterangan
1. Jumlah seluruh siswa 30 siswa
2. KKM 65
3. Jumlah siswa yang tuntas 24 siswa
4. Jumlah siswa yang belum tuntas 6 siswa
5. Jumlah seluruh nilai 2600
6. Nilai terendah 60
7. Nilai tertinggi 100
8. Rata-rata siklus II 86,66
9. Persentase ketuntasan siklus II 80%
10. Kriteria Baik
Berdasarkan tabel 4.8 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada
siklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar 86,66. Siswa yang tuntas
berjumlah 24 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa, sedangkan siswa
yang belum tuntas adalah 6 siswa dari 30 jumlah seluruh siswa.
Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II adalah 80% dengan
kriteria baik.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
hasil prestasi belajar siswa sudah baik dan hampir mendekati
presentase batas ketuntasan belajar karena hanya 6 siswa yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal evaluasi. Siswa yang
belum tuntas mendapatkan nilai yang kurang baik dan belum
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
mencapai batas ketuntasan, hal ini dikarenakan siswa kurang bekerja
keras dalam menyelesaikan soal yang ada, siswa terlalu terburu-buru
dalam mengerjakan soal, dan saat akan dikumpulkan pekerjaannya
tidak dikoreksi terlebih dahulu.
d. Refleksi
Refleksi diadakan terhadap hasil tindakan, yang digunakan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan selama proses pelaksanaan
tindakan dalam siklus II. Hasil tindakan siklus II dengan hasil sebagai
berikut:
Kelebihan:
1) Guru termasuk dalam kategori baik dalam pelaksanaaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan karena guru telah melaksanakan tahap-tahap dalam
menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan secara runtut.
2) Guru dalam membimbing siswa sudah baik karena guru berkeliling
membimbing siswa saat siswa mencoba menggunakan media kertas
lipat dan melakukan permainan balok pecahan.
3) Siswa berperan aktif dalam penggunaan media kertas lipat, dan
sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting yag disampaikan oleh
guru.
4) Keterampilan siswa dalam melakukan permainan balok pecahan sudah
baik, karena sudah banyak siswa yang terampil dalam melakukan
permainan balok pecahan.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Kekurangan:
1) Hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh
rata-rata skor sebesar 2,81 dengan kriteria baik. Guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan masih perlu adanya
refleksi terhadap beberapa kegiatan. Guru kurang menumbuhkan
sikap terbuka terhadap respon siswa, sehingga siswa masih ada yang
kurang berani untuk menyampaikan pendapat.
2) Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh rata-
rata skor 3,14 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas siswa,
terlihat masih sedikit siswa yang bersungguh-sungguh dan bekerja
keras dalam mengerjakan tugas dari guru. Siswa terlalu terburu-buru
dalam mengerjakan soal dari guru dan tidak mengoreksi hasil
pekerjaannya sebelum dikumpulkan kepada guru, sehingga hasil yang
diperoleh oleh siswa kurang maksimal.
3) Berdasarkan hasil evaluasi siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,66
dengan ketuntasan belajar 80% dengan kriteria baik. Upaya
meningkatkan prestasi belajar perlu dilakukan agar ketuntasan prestasi
belajar terpenuhi 85% dari jumlah siswa.
4) Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa diperoleh rata-rata
2,87 dengan kriteria baik, sehingga masih perlu ditingkatkan agar
sikap kerja keras siswa menjadi lebih baik.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan tersebut. Upaya yang perlu dilakukan untuk
siklus berikutnya diantaranya adalah:
1) Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran harus lebih baik lagi
supaya mudah dimengerti oleh siswa. Upayakan dalam menerangkan
materi guru melibatkan siswa untuk aktif bertanya kepada guru dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru mengenai materi yang
sedang dipelajari.
2) Guru harus lebih mengawasi, memberikan perhatian, dan bimbingan
kepada semua siswa saat proses pembelajaran. Siswa yang dilihat
masih kurang dalam mata pelajaran matematika harus diberikan
bimbingan khusus agar prestasi belajar matematika siswa dapat
meningkat.
3) Guru harus memberikan dorongan dan motivasi lebih banyak kepada
siswa agar siswa lebih bekerja keras dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran termasuk dalam menyelesaikan permainan balok
pecahan dan soal evaluasi agar prestasi belajar siswa dapat meningkat.
4) Guru memberikan bimbingan yang lebih kepada siswa yang belum
memahami aturan permainan balok pecahan dan lebih sering
mengingatkan kepada siswa mengenai aturan permainan balok
pecahan.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
3. Hasil Penelitian Siklus III
a. Hasil Perencanaan
Perencanaan pada siklus III berdasarkan pada hasil refleksi siklus
II, dengan harapan pada siklus III dapat memperbaiki kekurangan yang
terjadi pada siklus II. Kegiatan siklus III pada tahap perencanaan meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang diajarkan sesuai dengan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan yang digunakan. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas.
2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru, lembar observasi
siswa, dan angket sikap kerja keras siswa. Lembar observasi guru
digunakan untuk mengetahui baik tidaknya pengelolaan pembelajaran
dan mengukur kesesuaian proses pembelajaran melalui model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Lembar
observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengukur aktivitas siswa
pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Angket sikap
kerja keras siswa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai
sikap kerja keras siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
matematika materi pecahan melalui pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan.
3) Menyusun dan menyiapkan sarana dan media yang akan digunakan
pada proses pembelajaran. Sarana yang digunakan yaitu Lembar Kerja
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Siswa (LKS), dan lembar soal untuk siswa. Menyiapkan set balok
pecahan yang akan digunakan untuk permainan balok pecahan dalam
proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan soal tes atau evaluasi akhir siklus. Tes atau evaluasi
akhir siklus dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa pada aspek kognitif yaitu dalam
menguasai materi yang telah diajarkan.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan melalui model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan pada siklus III dibagi menjadi 2
pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan 2. Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 25 Januari 2016 dan pertemuan 2 pada hari
Selasa, tanggal 26 Januari 2016 di kelas V B SD Negeri Panambangan
dengan alokasi waktu 3x35 menit atau sama dengan 3 jam pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
yang telah disusun, yaitu pokok bahasan melakukan operasi hitung
pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau sebaliknya,
melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan
desimal atau sebaliknya pada pertemuan pertama. Pokok bahasan
melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau
sebaliknya, melakukan operasi hitung pembagian pecahan campuran
dengan persen atau sebaliknya pada pertemuan kedua.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
1) Hasil Siklus III Pertemuan 1
Siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 25
Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 09.00 WIB
sampai pukul 11.15 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang
dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar
pembelajaran yang akan dimulai. Peneliti dan observer membagikan
topi kerucut bernomor kepada siswa yang sesuai dengan nomor urut
masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Topi
kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian.
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.
Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain
ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang
diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek.
Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam
berdo‟a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
Guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya kepada siswa
“Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa menjawab ada dua
siswa yang tidak masuk yaitu US dan RF karena sedang sakit. Pada
siklus III pertemuan 1 seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 28
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
siswa. Guru meminta siswa bersama-sama untuk mendo‟akan US
dan RF agar cepat sembuh dan besok dapat berangkat sekolah.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
uraian kegiatan serta menginformasikan model pembelajaran yang
digunakan. Guru melakukan apersepsi dengan cara guru
mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai
operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa.
Guru memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi
pecahan, selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus
memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi
hitung pemabagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru dan
siswa juga membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh
guru pada pertemuan sebelumnya.
b) Kegiatan Inti
Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi
menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai
operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran
atau sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa
dengan pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dalam
menyampaikan materi sesekali menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat
guru menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
memahami materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi
hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau
sebaliknya dan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan
pecahan desimal atau sebaliknya.
Gambar 4.15 Siswa Mencatat Hal Penting yang disampaikan
oleh Guru
Gambar 4.15 menunjukkan bahwa siswa memperhatikan
penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan
oleh guru. Guru menyampaikan materi dan meminta beberapa
orang siswa untuk maju mengerjakan soal yang telah dituliskan
oleh guru di papan tulis. Pada pertemuan ini sudah banyak siswa
yang berani maju untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
di papan tulis. Guru memberikan motivasi lebih kepada siswa yang
belum pernah maju menjawab pertanyaan guru yang ada dipapan
tulis, agar berani maju untuk menjawab pertanyaan.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
orang siswa, karena ada dua kelompok yang siswanya tidak masuk
sekolah yaitu kelompok US dan RF. Suasana kelas pada saat siswa
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menuju kelompoknya sudah cukup tenang karena siswa sudah
mengetahui anggota kelompoknya.
Gambar 4.16 Siswa Duduk Sesuai dengan Anggota Kelompok
Gambar 4.16 menunjukkan bahwa siswa duduk sesuai
dengan anggota kelompoknya dengan tertib. Guru membagikan
satu set media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok
pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang
dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok
pecahan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai
peraturan permainan balok pecahan kepada siswa. Guru
memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan permainan
balok pecahan dan memberikan motivasi kepada siswa dengan
mengatakan bahwa kelompok yang dapat menyelesaikan
permainan terlebih dahulu akan mendapatkan bintang.
Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan
balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan
baik. Masing-masing kelompok terlihat berusaha keras dan ingin
menjadi yang pertama untuk dapat menyelesaiakan alur permainan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru.
Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan
balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa
dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi
bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Sebelum waktu
yang telah ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan
selesai, ternyata sudah ada beberapa kelompok yang dapat
menyelesaikan alur permainan balok pecahan. Kemudian guru
berkeliling untuk melihat alur permainan masing-masing
kelompok, sebagian besar kelompok telah dapat menyelesaikan
alur permainan dengan benar.
Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok
pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham
dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru meminta
kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan maju ke
depan dan diberikan penghargaan sebuah bintang.
Gambar 4.17 Penghargaan Bintang Kepada Kelompok Yang
Menang
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.17 menunjukkan bahwa guru memberikan
bintang kepada kelompok pertama yang dapat menyelesaikan
permainan balok pecahan dan dengan alur yang sesuai yang telah di
buat oleh guru. Bintang tersebut di tempelkan pada LKS kelompok
yang memenangkan permainan balok pecahan.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus III pertemuan 1, guru menjelaskan
rangkuman materi secara singkat dan meminta siswa untuk
mengerjakan soal latihan yang ada di dalam Buku Sekolah
Elektronik (BSE) sebagai tugas rumah (PR) agar siswa lebih
memahami materi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
terus belajar dan memberikan informasi tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran
dengan meminta siswa untuk membaca hamdalah “Alhamdulillah”
dan mengucapkan salam.
2) Hasil Siklus III Pertemuan 2
Siklus III pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 26
Januari 2016 selama tiga jam pelajaran yaitu mulai pukul 07.00 WIB
sampai pukul 08.45 WIB. Pelaksanaan tindakan mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siswa datang
dan memasuki kelas sebelum bel berbunyi sehingga memperlancar
pembelajaran yang akan dimulai. Peneliti dibantu observer yang lain
membagikan topi kerucut bernomor kepada siswa sesuai dengan
nomor urut masing-masing siswa sebelum kegiatan pembelajaran
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
dimulai. Topi kerucut bernomor tersebut dipakai oleh siswa selama
proses pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian.
a) Kegiatan Awal
Pembelajaran dimulai dengan siswa berdo‟a bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, siswa memberikan salam kepada guru.
Siswa terlihat khusyu dalam berdo‟a dan tidak ada yang bermain
ataupun berbicara dengan temannya, sehingga siswa tidak ada yang
diberikan hukuman oleh guru untuk membaca suratan pendek.
Guru memberikan pujian kepada siswa karena sikap siswa dalam
berdo‟a sudah baik dan harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
Kemudian guru mempresensi kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa “Siapa yang hari ini tidak berangkat?”, siswa
menjawab dengan kompak berangkat semua, tetapi beberapa saat
kemudian MF salah satu siswa kelas V B meminta ijin kepada guru
untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. MF akan mewakili
SD Negeri Panambangan mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC)
tingkat Kecamatan Cilongok, sehingga pada siklus III pertemuan 2
seluruh siswa yang hadir yaitu sejumlah 29 siswa. Guru meminta
siswa bersama-sama untuk mendo‟akan MF, agar MF dapat
memenangkan LCC.
Guru melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan
siswa mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai operasi hitung
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau
sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan
pecahan desimal atau sebaliknya. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjelaskan uraian kegiatan serta
menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan.
Gambar 4.18 Guru Menginformasikan Kegiatan
Pembelajaran yang akan dilaksanakan
Gambar 4.18 menunjukkan bahwa guru sedang
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yaitu melakukan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan
persen atau sebaliknya dan melakukan operasi hitung pembagian
pecahan campuran dengan persen atau sebaliknya. Guru
memberikan motivasi agar siswa lebih memahami materi pecahan,
selain operasi hitung perkalian pecahan, siswa juga harus
memahami operasi hitung pembagian pecahan karena bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Guru melakukan tanya jawab untuk
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai operasi
hitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran atau
sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan
pecahan desimal atau sebaliknya. Guru dan siswa juga membahas
pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan
sebelumnya.
d) Kegiatan Inti
Guru memasuki materi baru dan mempresentasikan materi
menggunakan ceramah dan menjelaskan di papan tulis mengenai
operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan persen atau
sebaliknya dan operasi hitung pembagian pecahan campuran
dengan persen atau sebaliknya. Guru dalam menyampaikan materi
sesekali menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa. Siswa terlihat senang saat guru
menggunakan bahasa sehari-hari dan lebih mudah memahami
materi. Guru memberikan contoh soal mengenai operasi hitung
pembagian pecahan biasa dengan persen atau sebaliknya dan
operasi hitung pembagian pecahan campuran dengan persen atau
sebaliknya.
Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh guru. Guru menyampaikan materi
dan meminta beberapa orang siswa untuk maju mengerjakan soal
yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Siswa banyak yang
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
berebut untuk maju ke depan untuk mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru di papan tulis. Guru memberikan motivasi
kepada siswa agar selalu berani mengungkapkan pendapatnya dan
percaya diri dengan jawaban sendiri.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
orang siswa, karena ada satu kelompok yang siswanya tidak
mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu MF. Suasana kelas pada
saat siswa menuju kelompoknya sudah tenang karena siswa sudah
mengetahui anggota kelompoknya. Siswa duduk sesuai dengan
anggota kelompoknya dengan tertib. Guru membagikan satu set
media permainan balok pecahan, petunjuk permainan balok
pecahan, dan LKS kepada setiap kelompok. Siswa terlihat senang
dan antusias karena tahu akan melakukan permainan balok
pecahan. Guru menjelaskan kembali kepada siswa mengenai
peraturan permainan balok pecahan. Guru memberikan waktu
kepada siswa untuk melakukan permainan balok pecahan dan
memberikan motivasi kepada siswa dengan mengatakan bahwa
kelompok yang dapat menyelesaikan permainan terlebih dahulu
akan mendapatkan bintang.
Siswa sudah banyak yang memahami peraturan permainan
balok pecahan dan melakukan permainan balok pecahan dengan
baik, masing-masing kelompok terlihat berusaha keras dan ingin
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menjadi yang pertama untuk dapat menyelesaiakan alur permainan
balok pecahan sesuai dengan alur yang telah dibuat oleh guru.
Siswa juga terlihat asyik dan senang dalam melakukan permainan
balok pecahan. Guru berkeliling melihat dan mengawasi siswa
dalam melakukan permainan balok pecahan. Guru memberi
bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Waktu yang
ditentukan untuk melakukan permainan balok pecahan belum
habis, tetapi sudah ada kelompok yang dapat menyelesaikan alur
permainan balok pecahan.
Gambar 4.19 Siswa Menyelesaikan Permainan Balok Pecahan
Sesuai dengan Alur
Gambar 4.19 menunjukkan bahwa siswa telah dapat
menyelesaikan alur permainan balok pecahan dengan cepat
sebelum waktu habis. Guru berkeliling untuk melihat alur
permainan masing-masing kelompok, hampir semua kelompok
telah dapat menyelesaikan alur permainan dengan benar, hanya
satu kelompok saja yang belum menyelesaikan permainan balok
pecahan karena waktu yang diberikan telah habis.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Guru dan siswa membahas soal yang ada di dalam balok
pecahan dan menuliskannya di papan tulis. Guru memberikan
kesempatan untuk bertanya kepada siswa yang belum paham
dengan materi yang telah disampaikan oleh guru. Guru meminta
kelompok yang memenangkan permainan balok pecahan maju ke
depan dan diberikan penghargaan sebuah bintang.
c) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir siklus III pertemuan 2 siswa mengerjakan
soal evaluasi dan mengisi angket sikap kerja keras. Guru
membagikan lembar soal evaluasi kepada masing-masing siswa.
Guru membacakan terlebih dahulu peraturan mengerjakan soal.
Siswa berdo‟a sebelum mengerjakan soal evaluasi.
Gambar 4.20 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
Gambar 4.20 menunjukkan bahwa siswa sedang
mengerjakan soal evaluasi dengan tenang dan berusaha keras dalam
menjawab soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
individu dan dilarang bekerjasama dengan teman. Guru
membagikan angket sikap kerja keras dan menjelaskan petunjuk
pengisian angket kepada siswa setelah siswa selesai mengerjakan
soal evaluasi.
Gambar 4.21 Siswa Mengisi Angket Sikap Kerja Keras
Gambar 4.21 menunjukkan bahwa siswa sedang mengisi
angket sikap kerja keras dengan jujur dan dengan jawaban sendiri.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
yang belum dipahami dan membuat rangkuman materi bersama
siswa setelah semua siswa mengisi angket. Guru memberikan tugas
rumah atau PR agar siswa lebih memahami materi. Guru memberi
motivasi kepada siswa untuk rajin belajar. Guru menutup pelajaran
dengan meminta siswa untuk mengucapkan hamdalah
“Alhamdulilah” secara bersama-sama dan mengucapkan salam.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran atau tindakan serta dilakukan dengan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Kegiatan
observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Kegiatan Observasi dilakukan oleh
observer I dan Observer II, Observer I bertugas untuk mengamati
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Observer I memberikan
penilaian pada aktivitas siswa dengan mengacu pada lembar observasi
aktivitas siswa dengan menuliskan angka 1- 4 pada kolom yang tersedia.
Observer II bertugas untuk mengamati aktivitas guru dengan
memberikan penilaian pada lembar sudah tersedia pengamat memberikan
penilaian dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang
tersedia.
Nur Noviliana sebagai guru pelaksana tindakan. Ibu Ruspiyati,
S.Pd., sebagai observer aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Fitria Febriani sebagai observer II bertugas mengamati aktivitas guru.
Aspek yang diamati dari observasi pada siklus III diantaranya sebagai
berikut:
1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III
Aktivitas guru yang diamati pada saat proses pembelajaran
berlangsung meliputi beberapa aspek yang sesuai dengan model
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan. Aktivitas
guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel 4.9 di bawah ini:
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
Rata-Rata P 1 P 2
I PERSIAPAN (Secara Keseluruhan) 3 4 3,5
II PELAKSANAAN
A. Pendahuluan
1. Apersepsi 3 3 3
2. Memotivasi siswa 3 3 3
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
B. Kegiatan Inti
1. Penyampaian materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran 3 3 3
2. Menggunakan model pembelajaran dengan tepat 3 3 3
3. Menggunakan media secara efektif dan efisien 3 3 3
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 3 3
5. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 3 3
6. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 3 3
7. Membagi siswa dalam kelompok untuk bermain permainan
balok pecahan 3 3 3
8. Membagi LKS permainan balok pecahan 4 4 4
9. Menjelaskan secara jelas langkah-langkah permainan balok
pecahan 3 4 3,5
10. Berkeliling memantau siswa pada saat melakukan
permainan balok pecahan 4 4 4
11. Memberikan bantuan jika ada siswa yang mengalami
kesulitan dalam permainan balok pecahan 4 4 4
12. Melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan runtut 3 4 3,5
13 Menguasai kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai
alokasi waktu 3 3 3,5
14 Melakukan evaluasi pembelajaran 3 4 3,5
C. Penutup
1. Memberikan penghargaan berupa predikat atau pujian pada
kelompok diskusi/individu 3 4 3,5
2. Bersama-sama menyimpulkan materi 3 3 3
3. Memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) 3 3 3
4. Guru menutup pelajaran dengan salam 3 4 3,5
III PENGELOLAAN WAKTU 3 3 3
IV TEKNIK BERTANYA GURU 3 4 3,5
Jumlah 75 82 78,5
Rata-Rata 3,12 3,41 3,27
Kriteria Sangat Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas guru pada siklus
III dapat dideskripsikan sebagai berikut: pada tahap pendahuluan,
guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginstruksikan
model pembelajaran yang akan digunakan dan bagaimana langkah-
langkahnya sudah jelas, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Penyampaian apersepsi sudah baik karena terbukti dapat memotivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru dalam menyampaikan materi sudah
lebih baik dari siklus sebelumnya dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penggunaan model pembelajarannya juga sudah baik.
Menyajikan materi sudah sangat baik yaitu materi disajikan secara
sistematis dan runtut. Guru dalam membagi siswa menjadi beberapa
kelompok sudah baik, ini dikarenakan garu membagi kelompok urut
dengan nomor urut siswa, sehingga siswa lebih mudah dalam
berkelompok, dan siswa juga tenang dan tertib saat menuju
kelompoknya masing-masing. Guru menjelaskan langkah-langkah
permainan balok pecahan sudah baik dan dapat mengkondisikan siswa
agar mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga siswa dapat
memahami aturan permainan balok pecahan dan antusias dalam
melakukan permainan balok pecahan.
Guru membimbing siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan lebih baik dari siklus sebelumnya, hal ini dikarenakan guru
mau berkeliling mengamati dan mengontrol jalannya permainan, guru
juga membantu siswa yang bertanya dan yang belum paham mengenai
langkah-langkah permainan balok pecahan sehingga permainan balok
pecahan dapat berjalan dengan baik. Guru tergolong sangat baik
dalam menginstruksikan siswa dan menyimpulkan hasil.
Kegiatan akhir yaitu guru memberikan penghargaan berupa
predikat atau pujian pada kelompok diskusi yang terbaik, guru
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
memberikan bintang kepada kelompok tercepat yang berhasil
menyelesaikan permainan balok pecahan dan sesuai dengan alur
permainan balok pecahan yang telah ditentukan oleh guru. Guru
tergolong baik dalam menyimpulkan materi bersama siswa. Guru
memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kegiatan
pembelajaran sudah dilakukan seluruhnya dan sudah sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan aktivitas guru selama siklus III
berlangsung dapat digolongkan dalam kriteria sangat baik. Hasil
lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 diperoleh rata-rata
skor 3,12 dan pada pertemuan 2 diperoleh skor 3,41. Penilaian
aktivitas guru pada siklus III menggunakan model pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan melalui lembar penilaian
aktivitas guru pada siklus III diperoleh skor rata-rata 3,27, hal ini
sesuai dengan perhitungan rentang skor rata-rata yang menunjukan
kriteria sangat baik.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Hasil observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui
tingkat keaktivan siswa dalam pembelajaran. Observasi aktivitas siswa
dilakukan setiap pertemuan, yaitu pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung dan dilakukan oleh observer I dengan mengisi lembar
observasi aktivitas siswa. Hasil observasi yang telah dilaksanakan
diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10 sebagai berikut:
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
No Kegiatan Siswa
Respon
Siswa Jumlah Rata-
rata P 1 P 2
A Memperhatikan penjelasan guru 95 102 197 98,5
B Mengamati media dan alat peraga yang
digunakan oleh guru
93 101 194 97
C Merespon pertanyaan dari guru dan berani
bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
91 99 190 95
D Mencatat hal-hal penting yang disampaikan
oleh guru
92 100 192 96
E Berkelompok sesuai dengan kelompoknya
dengan tertib dan aktif dalam diskusi
kelompok
96 103 199 99,5
F Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
dan tepat waktu
94 97 191 95,5
Jumlah 561 602 1163 581,5
Rata-rata skor pertemuan 3,33 3,45 6,78 3,39
Rata-rata skor siklus III = 3,39
Kriteria skor rata-rata = Sangat Baik
Keterangan :
P1 = pertemuan 1, P2 = pertemuan 2
Hasil tabel 4.10 mengenai observasi terhadap aktivitas siswa
pada siklus III menggunakan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan tergolong sangat baik. Pada saat guru
sedang menjelaskan materi, hampir semua siswa memperhatikan.
Pada saat guru sedang mengajukan beberapa pertanyaan siswa telah
banyak yang merespon pertanyaan guru dengan baik secara bersama-
sama. Siswa pada siklus sebelumnya masih ada yang takut untuk
menjawab pertanyaan dari guru tetapi pada siklus ini sudah mulai
berani untuk menjawab pertanyaan dari guru dan berebut untuk maju
ke depan menjawab soal dari guru yang ada di papan tulis.
Siswa sudah baik dalam mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru. Siswa berkelompok sesuai dengan
kelompoknya dengan baik dan tertib. Siswa telah berperan aktif dalam
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
menyelesaikan alur permainan balok pecahan dan mengerjakan tugas
dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikannya dengan tepat
waktu saat melakukan permainan balok pecahan.
Aktivitas siswa selama siklus III dapat digolongkan dalam
kriteria sangat baik. Hasil lembar observasi aktivitas siswa pada
pertemuan 1 diperoleh rata-rata skor 3,33 dan pada pertemuan 2
diperoleh skor 3,45. Penilaian aktivitas siswa pada siklus III
menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan melalui lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I
diperoleh skor rata-rata 3,39, hal ini sesuai dengan perhitungan
rentang skor rata-rata yang menunjukan kriteria sangat baik.
3) Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siklus III
Pencapaian angket sikap kerja keras siswa pada siklus III
melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan di kelas V B SD Negeri Panambangan diperoleh dari angket
sikap kerja keras siswa yang dibagikan oleh guru setiap akhir siklus
pada akhir pembelajaran. Angket sikap kerja keras siswa dikerjakan
secara individu oleh siswa dengan jujur. Hasil pencapaian angket
sikap kerja keras siswa pada siklus III melalui model pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan di kelas V B SD Negeri
Panambangan dapat dilihat dari tabel 4.11 di bawah ini:
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Angket Sikap Kerja Keras Siswa
Siklus III
No Pernyataan Jumlah
Skor
1 Saya memanfaatkan berbagai sumber untuk meningkatkan
pengetahuan
90
2 Saya rajin dan lebih keras dalam belajar agar bisa mengalahkan
teman
94
3 Saya berusaha keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
sampai dengan selesai walaupun mengalami kesulitan
92
4 Saya senang mengikuti pelajaran matematika dan mencari sumber
lain untuk menambah wawasan
90
5 Apabila guru memberikan tugas saya tidak mau bekerja keras untuk
menjawabnya
100
6 Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah saya melihat
teman
93
7 Saya mengajak teman untuk menciptakan suasana kelas yang
kondusif (nyaman untuk belajar)
92
8 Saya membaca catatan yang sudah saya tulis saat guru menjelaskan
materi
92
9 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya selalu mendengarkan
dan mencatat hal yang penting
90
10 Apabila guru sedang menjelaskan materi saya asyik bercerita dengan
teman
97
11 Saya melaksanakan tanggung jawab yang diberikan guru sebaik-
baiknya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu
92
12 Saya tidak mau melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan guru
107
13 Saya menyuruh teman untuk mengerjakan tugas yang sulit 103
14 Saya memeriksa tugas yang telah selesai dikerjakan sebelum
dikumpulkan
94
15 Apabila saya mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika
saya akan bertanya kepada teman dan guru
99
16 Saya mengamati media yang ditampilkan guru dengan sungguh-
sungguh
93
Jumlah : 1518
Rata-Rata Skor Siklus III : 3,27
Kriteria : Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.11 hasil rekapitulasi angket sikap kerja
keras di atas, yang diperoleh dari data angket sikap kerja keras siswa
yang telah diberikan kepada 29 siswa yang hadir diperoleh data bahwa
jumlah skor keseluruhan yaitu 1518, dengan rata-rata skor 3,27,
artinya kriteria sikap kerja keras siswa pada siklus III yaitu sangat
baik. Berdasarkan pernyataan yang ada yaitu dengan jumlah skor 90,
dapat diketahui bahwa masih ada beberapa siswa yang belum
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
mencatat semua hal penting yang disampaikan oleh guru, hal tersebut
dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
4) Hasil Prestasi Belajar Siklus III
Pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus III dapat dilihat
dari hasil ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus III, hasil
ketuntasan belajar siswa dapat ditunjukan pada tabel 4.12 di bawah
ini:
Tabel 4.12 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus III No Indikator Keterangan
1. Jumlah seluruh siswa 29 siswa
2. KKM 65
3. Jumlah siswa yang tuntas 28 siswa
4. Jumlah siswa yang belum tuntas 1 siswa
5. Jumlah seluruh nilai 2708
6. Nilai terendah 60
7. Nilai tertinggi 100
8. Rata-rata siklus III 93,37
9. Persentase ketuntasan siklus III 96,55%
10. Kriteria Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.12 rekapitulasi prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi pecahan yang dilaksanakan pada
siklus III, diperoleh nilai rata-rata sebesar 93,37. Siswa yang tuntas
adalah 28 siswa dari 29 jumlah seluruh siswa. Siswa yang belum
tuntas adalah 1 siswa dari 29 jumlah seluruh siswa. Persentase
ketuntasan yang dicapai pada siklus III adalah 96,55% dengan kriteria
sangat baik. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
ketuntasan belajar siswa meningkat dan sudah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan di SD Negeri
Panambangan yaitu 65 dengan prosentase ketuntasan prestasi belajar
mencapai 96,55%.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Hasil tes evaluasi pada akhir siklus III sudah memenuhi
indikator pencapaian. Siswa sudah memiliki sikap sungguh-sungguh
dan kerja keras dalam belajar, serta lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga perencanaan yang telah dibuat oleh guru dapat
berjalan dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian sudah
mencapai indikator yang diharapkan sampai dengan siklus III, karena
hasil belajar siswa sudah memenuhi target yang telah ditentukan.
d. Refeksi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap kerja keras dan
prestasi belajar siswa yang telah dilakukan pada siklus I, II dan III sudah
mengalami peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan
dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dianggap cukup dan
dianggap berhasil karena dapat meningkatkan sikap kerja keras siswa
menjadi sangat baik dan telah mencapai prestasi belajar dengan
ketuntasan belajar sebesar 96,55% pada siklus III.
B. Pembahasan
Pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini di dasarkan pada hasil
penelitian mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Pembahasan pada hasil
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Peningkatan Sikap Kerja Keras Siswa
Hasil penelitian diperoleh bahwa sikap kerja keras siswa mengalami
peningkatan dari awal tindakan dilaksanakan yaitu pada pertemuan pertama
siklus I, siklus II hingga pertemuan terakhir pada siklus III. Hal ini terlihat
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pada hasil rekapitulasi angket sikap kerja keras siswa yang dibagikan oleh
peneliti pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Rata-rata skor angket sikap
kerja keras siswa kelas V B SD Negeri Panambangan dapat dilihat pada
tabel 4.13 dan gambar 4.22 berikut ini:
Tabel 4.13 Peningkatan Sikap Kerja Keras Siswa Kelas V B SD
Negeri Panambangan
No Siklus Skor Rata-Rata Kriteria
1. I 2,51 Baik
2. II 2,87 Baik
3. III 3,27 Sangat baik
Berdasarkan tabel 4.13 ditunjukkan bahwa sikap kerja keras siswa
kelas V B SD Negeri Panambangan mengalami peningkatan pada setiap
siklus yaitu dari kriteria baik menjadi sangat baik. Data di atas disajikan
dalam gambar 4.22 di bawah ini :
Gambar 4.22 Histogram Peningkatan Sikap Kerja Keras Siswa Kelas
V B SD Negeri Panambangan
Berdasarkan gambar 4.22 di atas menunjukkan bahwa ada
peningkatan rata-rata skor sikap kerja keras siswa dari siklus I sampai siklus
III. Data yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui
2.51
2.87
3.27
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-Rata
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
meningkatkan sikap kerja keras siswa kelas V B SD Negeri Panambangan
dalam mengikuti mata pelajaran matematika materi pecahan.
Pembelajaran matematika materi pecahan melalui model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dikatakan berhasil,
karena dapat meningkatkan sikap kerja keras siswa. Hal ini dapat dilihat dari
sikap siswa yang sudah mampu berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran,
ditunjukkan dengan sikap siswa yang sesuai dengan indikator sikap kerja
keras menurut Hasan, dkk (2010: 26) yaitu siswa sungguh-sungguh dalam
mengerjakan dan melaksanakan tugas dari guru dan aktif dalam mencatat,
membaca, mendengar serta mengamati dengan sungguh-sungguh apa yang
diajarkan oleh guru.
Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras siswa dan observasi
aktivitas siswa, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat membuat
siswa menjadi tertarik, menumbuhkan dan memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada siswa untuk dapat selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Arsyad (2009: 21) bahwa manfaat
dari penggunaan media pembelajaran yaitu dapat menarik siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dan menambah sikap positif siswa dalam
kegiatan pembelajaran yaitu sikap kerja keras siswa. Siswa dapat aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tidak terlepas dari peran guru dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Majid (2013: 76) menyatakan bahwa
model pembelajaran langsung merupakan kegiatan pembelajaran yang
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
berpusat pada guru, tetapi guru harus melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, dapat diketahui
bahwa guru selalu berupaya untuk meningkatkan kinerjanya demi
keberhasilan siswa, yaitu dengan cara guru selalu memotivasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran, selalu berusaha memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada siswa untuk dapat mengembangkan diri.
Guru dapat meningkatkan sikap kerja keras siswa melalui
permainan balok pecahan, secara jelas guru menjelaskan peraturan dan
langkah-langkah permainan balok pecahan, guru juga selalu membimbing
dan memotivasi siswa dalam melakukan permainan balok pecahan, sehingga
siswa merasa senang saat melakukan permainan balok pecahan. Siswa
bekerja keras dan mampu mengelola waktu dengan baik untuk dapat
memenangkan permainan balok pecahan yang sesuai dengan alur yang telah
ditentukan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik sikap kerja
keras menurut Kesuma (2012: 20) yaitu siswa mampu mengelola waktu
yang dimilikinya untuk dapat menyelesaikan permainan balok pecahan dan
siswa mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan
tugas dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan hasil peningkatan sikap kerja keras siswa tersebut,
maka dapat dibuktikan bahwa kegiatan pembelajaran melalui model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
meningkatkan sikap kerja keras siswa, yaitu dapat dilihat dari hasil
penelitian yang telah diperoleh yang menunjukkan selalu ada peningkatan
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
sikap kerja keras siswa dalam setiap siklus dari kriteria baik menjadi sangat
baik.
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Nilai hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi pecahan diperoleh dari hasil soal evaluasi yang dilaksanakan pada
pertemuan setiap akhir siklus. Prestasi belajar siswa meningkat saat siswa
melakukan permainan balok pecahan, ditunjukkan dengan setiap siswa
mengerjakan soal-soal matematika materi pecahan yang ada di dalam balok
pecahan. Siswa mengerjakan soal dengan cepat dan bersaing dengan
kelompok yang lain, karena untuk memenangkan permainan balok pecahan
harus sesuai dengan alur yang telah ditentukan oleh guru. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Meylana (2015: 203) yang menyatakan bahwa
pemenang dalam permainan balok pecahan adalah kelompok yang pertama
kali baloknya habis atau memiliki balok paling sedikit. Siswa yang merasa
kesulitan dalam mengerjakan soal yang ada di dalam balok pecahan dapat
berdiskusi dengan kelompoknya. Rekapitulasi prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi pecahan dapat dilihat pada tabel 4.14 dan
gambar 4.23 berikut:
Tabel 4.14 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V B SD Negeri
Panambangan
No Pencapaian Siklus
I II III
1. Nilai terendah 52 60 60
2. Nilai tertinggi 100 100 100
3. Rata-rata nilai 76,13 86,66 93,37
4. Ketidaktuntasan belajar 33,34% 20% 3,45%
5. Ketuntasan belajar 66,66% 80% 96,55%
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Berdasarkan tabel 4.14 ditunjukkan adanya peningkatan prestasi
belajar siswa kelas V B SD Negeri Panambangan pada setiap siklus. Data di
atas disajikan dalam gambar 4.23 di bawah ini :
Gambar 4.23 Histogram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V
B SD Negeri Panambangan
Berdasarkan tabel 4.14 dan gambar histogram 4.23 prestasi belajar
siswa kelas V B SD Negeri Panambangan di atas, dapat dilihat bahwa ada
peningkatan prestasi belajar pada setiap siklus. Tercapainya prestasi belajar
siswa berdasarkan indikator keberhasilan yaitu 85% terjadi pada siklus III.
Rata-rata nilai pada siklus I sebesar 76,13, pada siklus II sebesar 86,66, dan
pada siklus III sebesar 93,37. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar
66,66% dengan kriteria baik, pada siklus II sebesar 80% dengan kriteria
baik, dan pada siklus III sebesar 96,55% dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan hasil observasi, peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi
oleh faktor model pembelajaran yang digunakan oleh guru (Ahmadi, 2013:
146) yaitu dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan
76.13
86.66 93.37
66.66%
80%
96.55%
0
20
40
60
80
100
120
Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-Rata Nilai Ketuntasan Belajar
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
permainan balok pecahan. Siswa lebih banyak berlatih mengerjakan
berbagai bentuk soal pecahan dengan cepat dan tepat dengan menggunakan
permainan balok pecahan sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa
dalam melakukan operasi hitung pecahan. Model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan dapat meningkatkan keterampilan siswa
(Ismail, 2007: 152).
Ketuntasan belajar pada siklus I yaitu sebesar 66,66% dengan
kriteria baik. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, rendahnya
ketuntasan belajar siswa pada siklus I banyak disebabkan karena siswa
belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan
balok pecahan. Siswa belum memahami peraturan dan langkah-langkah
permainan balok pecahan secara jelas, sehingga banyak siswa yang merasa
bingung dalam melakukan permainan balok pecahan.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, dapat diketahui bahwa
waktu yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi juga berkurang,
karena siswa terlalu lama dalam memahami peraturan permainan balok
pecahan dan dalam melakukan permainan balok pecahan, sehingga siswa
kurang maksimal dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Hal
tersebut mengakibatkan siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal
evaluasi yang diberikan oleh guru, sehingga dari hasil rekapitulasi
ketidaktuntasan belajar siswa yaitu sebesar 33,34% dari 30 siswa.
Siklus II ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan sebesar
13,34% dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa,
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
hal ini terjadi karena siswa sudah mulai memahami dan terbiasa melakukan
permainan balok pecahan. Siswa sudah banyak yang menguasai dan senang
melakukan permainan balok pecahan, walaupun masih terdapat beberapa
siswa yang merasa kesulitan. Berdasarkan hasil angket sikap kerja keras
siswa, siswa selalu bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam melakukan
permainan balok pecahan agar dapat menjadi pemenang, dan dalam
menyelesaikan tugas dari guru, siswa berusaha keras dan tepat waktu untuk
menyelesaikan tugas walaupun merasa kesulitan. Hal tersebut juga tidak
terlepas dari peran guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dari hasil
observasi guru dapat diketahui bahwa guru dalam menjelaskan peraturan
permainan balok pecahan sudah cukup jelas.
Guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa saat
menjelaskan langkah-langkah permainan balok pecahan, sehingga siswa
dapat dengan cepat memahami aturan permainan balok pecahan dan dapat
melakukan permainan balok pecahan dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Guru dapat menjelaskan materi secara maksimal dan dapat lebih banyak
memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat menumbuhkan partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, karena guru merupakan salah satu
faktor ekstern yang mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2010: 72).
Ketuntasan belajar siswa dari siklus II ke siklus III meningkat
sebesar 16,55% dengan kriteria sangat baik. Peningkatan ini lebih besar
dibandingkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan
bahwa pada siklus III hampir semua siswa tidak merasa kesulitan dalam
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
melakukan permainan balok pecahan, karena berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa, dapat diketahui bahwa siswa yang bertanya mengenai aturan
permainan balok pecahan berkurang dan semua kelompok dapat
menyelesaikan permainan balok pecahan dengan tepat waktu.
Berdasarkan hasi observasi aktivitas guru, guru selalu berkeliling
untuk memantau dan memotivasi siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa akan memberikan
penghargaan kepada kelompok yang memenangkan permainan balok
pecahan, hal tersebut membuat siswa menjadi semakin bersemangat dalam
melakukan permainan balok pecahan. Dimyati dan Mudjiono (2009: 42)
menyatakan bahwa dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru harus
memberikan perhatian dan motivasi kepada siswa untuk dapat membuat
siswa lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa
tidak merasa kesulitan dalam melakukan permainan balok pecahan, siswa
menjadi mudah dalam mengerjakan soal evaluasi, karena siswa sudah
berlatih mengerjakan soal-soal yang ada di dalam balok pecahan dan siswa
berusaha keras dalam menyelesaiakan soal evaluasi yang diberikan oleh
guru.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui
permainan balok pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika materi pecahan. Hal ini ditunjukkan dengan
prestasi belajar siswa yang telah mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih
dari 85% dari jumlah siswa dengan kriteria sangat baik.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
3. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Dilihat dari aktivitas guru selama pembelajaran dari siklus I sampai
siklus II, dan dari siklus II ke siklus III skor aktivitas guru selalu meningkat
mulai dari kategori baik menjadi sangat baik. Guru selalu berupaya dan
meningkatkan kinerja dalam kegiatan pembelajaran untuk melakukan
perubahan dan keberhasilan siswa. Hasil perolehan skor rata-rata aktivitas
guru menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan balok
pecahan disajikan dalam tabel 4.15 dan gambar 4.24 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Peningkatan Aktivitas Guru menggunakan Model
Pembelajaran Langsung dengan Permainan Balok
Pecahan
No Siklus Skor Rata-rata Kriteria
1. I 2,52 Baik
2. II 2,81 Baik
3. III 3,27 Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.15 ditunjukkan bahwa selalu ada peningkatan
aktivitas guru dari siklus I, siklus II, dan siklus III menggunakan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan di kelas V B SD
Negeri Panambangan pada setiap siklus dari kriteria baik menjadi sangat
baik. Siklus I dengan skor rata-rata 2,52 dan siklus II skor rata-rata 2,81
dengan kriteria baik, kemudian meningkat pada siklus III skor rata-rata 3,27
dengan kriteria sangat baik. Data peningkatan aktivitas guru menggunakan
model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan di atas
disajikan dalam gambar 4.24 di bawah ini :
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Gambar 4.24 Histogram Peningkatan Aktivitas Guru Menggunakan
Model Pembelajaran Langsung dengan Permainan
Balok Pecahan
Berdasarkan gambar 4.24 di atas aktivitas guru dalam pengelolaan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami
peningkatan. Siklus I memperoleh rata-rata skor sebesar 2,52 dengan
kriteria baik. Siklus II memperoleh rata-rata skor sebesar 2,81 dengan
kriteria baik. Siklus III memperoleh rata-rata skor sebesar 3,27 dengan
kriteria sangat baik.
Aktivitas guru pada siklus I tergolong baik, namun guru kurang jelas
saat menjelaskan aturan permainan balok pecahan. Guru kurang maksimal
dan terlalu cepat saat menjelaskan langkah-langkah permainan balok
pecahan dan dalam memberikan contoh langsung cara melakukan
permainan balok pecahan, sehingga siswa merasa kesulitan. Siklus II
aktivitas guru meningkat dari siklus sebelumnya. Guru dalam memberikan
materi sesekali menggunakan bahasa sehari-hari yang membuat siswa lebih
2.52
2.81
3.27
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-Rata
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru pada
saat menjelaskan peraturan dan langkah-langkah permainan balok pecahan
lebih jelas sehingga siswa lebih paham dan senang untuk melakukan
permainan balok pecahan. Guru juga lebih banyak memberikan motivasi
kepada siswa untuk dapat menumbuhkan pertisipasi aktif siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Aktivitas guru sudah sangat baik pada siklus III, hal
ini ditunjukkan saat guru menjelaskan permainan balok pecahan sudah
sangat jelas dan lebih memotivasi siswa dalam melakukan permainan balok
pecahan, sehingga tidak ada siswa yang bingung dalam melakukan
permainan balok pecahan. Guru juga selalu berkeliling memantau dan
memberikan bantuan kepada siswa saat siswa merasa kesulitan dalam
melakukan permainan balok pecahan.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan
aktivitas guru yang terjadi dikarenakan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan
balok pecahan guru selalu berupaya untuk meningkatkan kinerjanya demi
keberhasilan siswa. Guru berusaha memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk dapat mengembangkan diri. Guru berusaha menciptakan
lingkungan belajar yang mengarah pada hal positif. Guru dalam melakukan
kegiatan pembelajaran telah menerapkan prinsip-prinsip belajar menurut
Dimyati dan Mudjiono (2009: 42) yaitu perhatian dan motivasi, keaktifan
siswa, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan, dan perbedaan individual.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari awal tindakan dilaksanakan yaitu pada pertemuan pertama
siklus I hingga pertemuan terakhir pada siklus III. Hasil observasi aktivitas
siswa yang menunjukan ada antusias siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika materi pecahan melalui model pembelajaran
langsung pada siklus I sampai siklus III. Peningkatan aktivitas siswa
disajikan dalam tabel 4.16 dan gambar 4.25 sebagai berikut:
Tabel 4.16 Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V B SD Negeri
Panambangan
No Siklus Skor Rata-rata Kriteria
1. I 2,59 Baik
2. II 3,14 Baik
3. III 3,39 Sangat Baik
Dari tabel 4.16 ditunjukkan bahwa selalu ada peningkatan aktivitas
siswa kelas V B SD Negeri Panambangan pada setiap siklus dari kriteria
baik menjadi sangat baik. Data di atas disajikan dalam gambar 4.25 di
bawah ini :
Gambar 4.25 Histogram Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V B SD
Negeri Panambangan
2.59
3.14 3.39
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-Rata
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
Berdasarkan gambar 4.25 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa
dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran langsung
dengan permainan balok pecahan dari siklus I sampai dengan siklus III
mengalami peningkatan. Siklus I memperoleh rata-rata skor sebesar 2,59
dengan kriteria baik. Siklus II memperoleh rata-rata skor sebesar 3,14
dengan kriteria baik. Siklus III memperoleh rata-rata skor sebesar 3,39
dengan kriteria sangat baik.
Peningkatan tersebut terjadi karena kegiatan pembelajaran melalui
model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
menciptakan lingkungan belajar yang dapat menumbuhkan dan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk dapat selalu aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diberi kesempatan sebanyak mungkin
untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam
melakukan permainan balok pecahan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Arsyad (2009: 21) bahwa manfaat dari penggunaan media pembelajaran
yaitu dapat menarik siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan
menambah sikap positif siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu sikap
kerja keras siswa.
Siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran, tidak terlepas dari
peran guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi dan dorongan
juga selalu diberikan oleh guru agar dapat menumbuhkan keberanian dan
percaya diri siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, dan kerja keras
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru dalam
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
melakukan kegiatan pembelajaran telah menerapkan prinsip-prinsip belajar
menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 42) yaitu perhatian dan motivasi,
keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan, dan perbedaan individual. Pembelajaran matematika melalui
model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
memberikan perubahan yang baik pada aktivitas siswa kelas V B SD Negeri
Panambangan.
Berdasarkan pada uraian hasil dan pembahasan di atas dapat
diketahui bahwa penelitian ini telah memenuhi indikator keberhasilan. Sikap
kerja keras siswa selalu terjadi peningkatan dalam setiap siklus dan telah
memenuhi kriteria sangat baik. Prestasi belajar matematika materi pecahan
siswa kelas V B SD Negeri Panambangan yang diambil dalam tiga siklus
ternyata pada siklus III diperoleh persentase sebesar 96,55% dari jumlah
peserta didik telah memenuhi KKM yaitu 65. Berdasarkan peningkatan
sikap kerja keras dan prestasi belajar siswa yang telah diuraikan dalam
pembahasan, maka pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar matematika materi
pecahan kelas V B SD Negeri Panambangan. Peningkatan yang terjadi
menunjukkan penelitian berhasil dan dapat dihentikan, karena telah
memenuhi indikator keberhasilan.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama tiga
siklus dalam upaya meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar
matematika materi pecahan melalui model pembelajaran langsung dengan
permainan balok pecahan di kelas V B SD Negeri Panambangan, maka
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
meningkatkan sikap kerja keras siswa. Hal ini ditunjukkan adanya
peningkatan skor rata-rata yang didapatkan dari angket sikap kerja keras
siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada siklus I didapatkan skor
rata-rata sebesar 2,51 dengan kriteria baik, siklus II sebesar 2,87 dengan
kriteria baik, dan siklus III sebesar 3,27 dengan kriteria sangat baik.
2. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan. Hal ini
ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,13 dengan ketuntasan
belajar 66,66% kriteria baik, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,66
dengan ketuntasan belajar 80% kriteria baik dan pada siklus III diperoleh
nilai rata-rata 93,37 dengan ketuntasan belajar 96,55% kriteria sangat baik.
175
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dilaksanakan di kelas V B SD Negeri Panambangan, peneliti memberikan
beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan
membutuhkan waktu yang cukup lama. Guru dalam melakukan
pembelajaran melalui model pembelajaran langsung dengan permainan
balok pecahan sebaiknya harus lebih pandai dalam membagi waktu saat
melakukan kegiatan pembelajaran, dengan cara menentukan lama waktu
yang digunakan untuk melakukan permainan balok pecahan, karena model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan membutuhkan
waktu yang cukup lama.
2. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan harus
dilaksanakan sesuai dengan tahapan. Guru dalam menerapkan model
pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan hendaknya
memahami dan melaksanakan langkah-langkah dalam model pembelajaran
langsung dengan permainan balok pecahan secara benar. Guru harus
memaksimalkan penggunaan alat peraga dengan melibatkan siswa secara
langsung dalam setiap kegiatan pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran
dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan dapat
bermakna bagi siswa.
3. Model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat
menarik siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru sebaiknya
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017
mengadakan perlombaan berhadiah dalam melakukan permainan balok
pecahan. Hadiah tidak hanya berupa bintang saja, tetapi hadiah tersebut
dapat berupa makanan ringan atau alat tulis. Lomba dapat memberikan
semangat dan kerja keras kepada siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
PENINGKATAN SIKAP KERJA KERAS, NUR NOVILIANA, FKIP -PGSD, UMP 2017