BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/636/7/07. BAB...

78
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati 1. Sejarah Berdirinya MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati MA Al-Hikmah adalah salah satu jenjang dari beberapa jenjang pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah. Jenjang pendidikan yang dimaksud meliputi: a. Madrasah Diniyyah Al-Hikmah b. Madrasah Ibtidaiyyah Al-Hikmah c. Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah d. Madrasah Aliyah Al-Hikmah e. Pondok Pesantren Al-Hikmah (PERMATA) Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) berdiri pada tahun 1989 didirikan oleh KH. Moh. Ma’mun Muzayyin berawal dari madrasah diniyyah di rumah. Kemudian tahun 1992 didirikan Madrasah Aliyah (MA) setelah itu pada tahun 1993 baru didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan disusul Madrasah Ibtidaiyyah (MI) pada tahun 1995. 1 Pada dasarnya, madrasah tersebut lahir dari pengembangan sistem pendidikan bandongan/sorogan Pondok Pesantren Majlis Ta’lim Al - Hikmah (PERMATA) yang sudah lebih dulu lahir pada 1979. Dengan ketokohan dan kharismatik KH. Moh Ma’mun Muzayyin, sehingga dalam waktu yang sangat relatif, madrasah beserta pesantren PERMATA putra/putri terwujud untuk mengemban amanat dari para wali santri dan wali murid. 2 Perkembanganya pun begitu pesat, pada awal berdirinya (1993/1994), MA Al-Hikmah memiliki siswa sebanyak 105 siswa, yang terdiri dari 55 siswa putra dan 50 siswi putri. Dalam perjalanannya, MA 1 Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26 September 2016. 2 Rodli, dkk, Buku Memori 2013/2014, Kajen, hlm 7.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/636/7/07. BAB...

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

1. Sejarah Berdirinya MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

MA Al-Hikmah adalah salah satu jenjang dari beberapa jenjang

pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah. Jenjang pendidikan

yang dimaksud meliputi:

a. Madrasah Diniyyah Al-Hikmah

b. Madrasah Ibtidaiyyah Al-Hikmah

c. Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

d. Madrasah Aliyah Al-Hikmah

e. Pondok Pesantren Al-Hikmah (PERMATA)

Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) berdiri pada tahun 1989

didirikan oleh KH. Moh. Ma’mun Muzayyin berawal dari madrasah

diniyyah di rumah. Kemudian tahun 1992 didirikan Madrasah Aliyah

(MA) setelah itu pada tahun 1993 baru didirikan Madrasah Tsanawiyah

(MTs) dan disusul Madrasah Ibtidaiyyah (MI) pada tahun 1995.1

Pada dasarnya, madrasah tersebut lahir dari pengembangan sistem

pendidikan bandongan/sorogan Pondok Pesantren Majlis Ta’lim Al-

Hikmah (PERMATA) yang sudah lebih dulu lahir pada 1979. Dengan

ketokohan dan kharismatik KH. Moh Ma’mun Muzayyin, sehingga dalam

waktu yang sangat relatif, madrasah beserta pesantren PERMATA

putra/putri terwujud untuk mengemban amanat dari para wali santri dan

wali murid.2

Perkembanganya pun begitu pesat, pada awal berdirinya

(1993/1994), MA Al-Hikmah memiliki siswa sebanyak 105 siswa, yang

terdiri dari 55 siswa putra dan 50 siswi putri. Dalam perjalanannya, MA

1Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

2Rodli, dkk, Buku Memori 2013/2014, Kajen, hlm 7.

68

Al-Hikmah berstatus terdaftar. Dengan berbagai pertimbangan prestasi

akademiknya, maka pada 5 Desember 1995, mengajukan akreditasi dan

Alhamdulillah lolos dengan status diakui. Tidak cukup sampai di sini,

setelah mendapatkan status diakui, lima tahun berikutnya, dengan memacu

dan mengoptimalkan semua komponen dan potensi yang dimiliki, pada 22

Juni 2000 madrasah ini disamakan. Dan pada tanggal 27 Juni 2005 sebagai

terakreditasi dengan peringkat B (Baik).3

Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) Kajen, bernaung dalam satu

Yayasan dengan Pesantren Majlis Ta’lim Al-hikmah (PERMATA) yaitu

Yayasan Al-Hikmah yang diasuh KH. Moh Ma’mun Muzayyin. Pada

1996, memiliki koperasi bernama Kopontren Permata Mitra Sejahtera

yaitu sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum. Koperasi ini

merupakan wahana untuk mensejahterakan guru dan Karyawan MA Al-

Hikmah.

Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen

Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Di samping lembaga pendidikan

formal (madrasah), desa ini juga banyak lembaga non formal (pondok

pesantren), yang kelahirannya telah dibidani oleh ulama-ulama

kharismatik dan berhaibah tinggi di lingkungan ummatnya, dan telah

mampu menjadi sangat berbeda bila dibandingkan dengan desa-desa lain

di kabupaten Pati pada khususnya dan di daerah-daerah lain pada

umumnya.4

Di desa yang indah inilah KH. Moh. Ma’mun Muzayyin dilahirkan,

dibesarkan, dan kemudian berjuang memperbaiki dan memberdayakan

umat lewat “Majlis Ta’lim” diantaranya pengajian “Kemisan” yang diikuti

masyarakat umum (khusus bapak-bapak) dan pengajian Ahad siang yang

diikuti masyarakat umum (khusus ibu-ibu).5

3 Ibid.4 Ibid, hlm. 8.5 Ibid.

69

2. Letak Geografis MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

MA Al-Hikmah adalah lembaga pendidikan swasta di bawah

naungan Kementerian Agama RI, yang berlokasi di JL. KH Ahmad

Mutamakkin Kajen Rt 05 Rw 01. Berdiri sejak tanggal 31 Agustus 1993,

dengan SK Pendirian Nomor: Wk/5.a/PP.03.2/21/1993. Berdiri di atas

tanah seluas 1850 m2 dengan status kepemilikan tanah yang sudah

bersertifikat. MA Al-Hikmah terletak di 6036’20.94” S 111003’34.09” E

elev 15 m.6 Sebelah barat berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan,

sebelah timur berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan, sebelah

selatan berbatasan pagar pembatas sekolah dengan rumah warga, sebelah

utara berbatasan pagar pembatas dengan rumah warga.7

Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen

Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, yaitu desa yang terletak di sebelah

utara kota Pati 17 KM, merupakan desa yag telah banyak berjasa

menyumbangkan putra-putri terbaiknya terhadap bangsa, negara dan

agama. Nampaknya tidak berlebihan, karena desa ini banyak dihuni

ulama-ulama besar berskala nasional dan internasional yang tekun

mengajarkan berbagai literatur ilmu-ilmu agama Islam hasil karya ulama-

ulama (mutaqoddimin dan mutaakhirin).

3. Visi, Misi dan Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

a. Visi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

Visi MA Al-Hikmah Kajen adalah mencapai madrasah yang

unggul dalam pendidikan karakter yang berakhlaqul karimah dengan

kemampuan mencetak lulusan berprestasi akademik, non akademik, dan

cakap menjadi kader Islam di masyarakat.

b. Misi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

Untuk mencapai misi tersebut, maka MA Al-Hikmah Kajen

mengembangkan misi. Misi dirancang sebagai bentuk layanan untuk

6Dokumentasi MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 08 Oktober2016.

7Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.

70

memenuhi realisasinya dalam visi tersebut. Adapun misi MA Al-

Hikmah Kajen adalah sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pembelajaran berkualitas tinggi.

2) Mengedepankan budaya islami dan pendidikan karakter.

3) Memberikan layanan dan akses pengembangan bagi seluruh civitas

madrasah.

4) Membangun jejaring dengan lembaga terkait dan stakeholder untuk

kemajuan madrasah.8

c. Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional

adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso

Pati adalah sebagai berikut :

1) Mencerdaskan kehidupan berbangsa dan membentuk manusia

seutuhnya.

2) Memberikan bekal dasar pada peserta didik untuk mengembangkan

kehidupan pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara.

3) Memberikan pengetahuan keagamaan serta kemampuan

pengamalannya.

4) Mewujudkan kualitas output yang handal baik dalam kategori

keilmuan (intelegensi), ketrampilan (skill), maupun akhlak

(attitude).9

Tujuan di atas merupakan bentuk sebagai jabaran visi dan misi

untuk mewujudkan nilai-nilai yang dibangun oleh pihak MA Al-

Hikmah Kajen. Tujuan ini mengarah pada pencapaian atau segala

sesuatu yang dihasilkan sebagai wujud produk, serta untuk mencapai itu

semua membutuhkan waktu yang cukup lama.

8Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

9Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

71

4. Struktur Organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

Adanya struktur organisasi atau lembaga sangat diperlukan dan

diharapkan. Dengan adanya struktur organisasi, akan mempermudah

jalannya suatu roda organisasi, sehingga program yang diharapkan dapat

terealisasi dan terkoordinir secara baik dan rapi, agar lembaga tersebut

dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan. MA Al-Hikmah memiliki

struktur organisasi seperti lembaga pendidikan pada umumnya. Hal ini

bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar keseluruhan kegiatan di

MA Al-Hikmah Kajen.

Tabel. 4. 1

Struktur organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

Keterangan:

a. Ketua Yayasan: KH. Mujibur Rohman Ma’mun

b. Kepala Madrasah: Birhad, S.H.I., M.Pd

c. Waka Kurikulum: Ulin Nuha Rosyid, S.Pd

Yayasan/Penggurus

Kepala Madrasah

Tata Usaha

WakaurKurikulum

WakaurKesiswaan

KoordinatorBK

WakaurSapras

KoordinatorBK

WakaurHumas

Siswa

Penjaga

Guru

72

d. Waka Kesiswaan: Muthi’athin Cholisoh, S.Pd

e. Waka Sarpras: Afandi, S.Pd

f. Waka Humas: Afthon Muhandis, S.P

g. BK: Rusiyati, S.Pd dan Supoyo, S.Pd

h. Penjaga: Khafid dan Adib10

Adapun tugas dan fungsi pengelola madrasah adalah sebagaimana

berikut:

a. Tugas Yayasan/pengurus

Adapun tugas pengurus yayasan adalah 1) Memantau jalannya

program yang ada di madrasah. 2) Melakukan pengendalian

pelaksanaan seluruh kegiatan di madrasah. 3) Menjaga terciptanya

komunikasi yang harmonis, efektif dan efisien antar sesama pengelola

madrasah. 4) Menciptakan iklim organisasi yang kondusif.

b. Tugas Kepala Madrasah

Kepala madrasah mempunyai tugas memimpin seluruh pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dan pengajaran di madrasah.

Uraian pekerjaan: 1) Mengatur penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran di madrasah. 2) Mengatur penyelenggaraan urusan tata

usaha madrasah. 3) Mengatur penyelenggaraan urusan kepegawaian. 4)

Mengatur penyelenggaraan urusan keuangan madrasah. 5) Mengatur

penyelenggaraan urusan sarana dan peralatan madrasah. 6) Mengatur

penyelenggaraan urusan rumah tangga madrasah. 7) Mengatur

penyelenggaraan urusan asrama. 8) Mengatur penyelenggaraan urusan

perpustakaan dan laboratorium. 9) Mengatur pembinaan kesiswaan. 10)

Mengatur hubungan antara pimpinan guru dan siswa. 11) Melakukan

tugas-tugas lain yang diberikan atasan.11

10Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.

11Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 Oktober2016.

73

c. Tugas Wakamad Bidang Kurikulum

Tugas wakamad bidang kurikulum adalah: 1) Menyusun program

pengajaran. 2) Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. 3)

Menyusun jadwal pelajaran. 4) Menyusun penjabaran kalender

pendidikan. 5) Menyusun dan mengelola evaluasi belajar. 6)

Memeriksa administrasi wali kelas, guru, perpustakaan, administrasi

laboratorium dan administrasi guru piket. 7) Menyusun kriteria dan

persyaratan naik/tidak naik kelas, lulus/tidak lulus. 8) Mengatur

pembagian laporan pendidikan (raport). 9) Menyusun peringkat

kelas/paralel setiap ulangan umum. 10) Senantiasa meningkatkan

stabilitas dan mutu pendidikan. 11) Menyusun personalia, wali kelas

dan petugas guru piket. 12) Mengkoordinir dan membina kegiatan

sanggar PKG /MGMPS/Media. 13) Menyusun guru inti. 14)

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi PBM tambahan. 15)

Merencanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan daya tampung

madrasah. 16) Memeriksa dan mengusulkan calon guru teladan kepada

kepala madrasah. 17) Mengkoordinir dan membina lomba-lomba

bidang akademis di kalangan guru. 18) Membantu kepala madrasah

melaksanakan supervisi kelas.

d. Tugas Wakamad Bidang Sarana dan Prasarana

Adapun tugas dari wakamad bidang sarana dan prasarana adalah: 1)

Menyusun program pengadaan, pemeliharaan dan pengamanan barang

inventaris khususnya yang berkaitan dengan KBM. 2)

Mendayagunakan sarana prasarana KBM (termasuk kartu-kartu

pelaksanaan pendidikan). 3) Menjaga stabilitas kesejahteraan guru dan

karyawan. 4) Merencanakan kegiatan pendayagunaan sarana dan

prasarana madrasah secara optimal. 5) Merencanakan kegiatan teknik

pemeliharaan sarana prasarana madrasah. 6) Melaksanakan tugas

74

temporer kepala madrasah. 7) Menyusun laporan bulanan

pelaksanaan.12

e. Tugas Wakamad Bidang Kesiswaan

Tugas dari wakamad bidang kesiswaan adalah: 1) Menyusun

program pembinaan/kegiatan OSIS. 2) Membimbing, mengarahkan,

dan mengendalikan kegiatan siswa/OSIS dalam rangka mengadakan

disiplin siswa dan tata tertib siswa. 3) Membimbing, mengarahkan dan

mengendalikan proses pemilihan pengurus OSIS. 4) Menyelenggarakan

latihan kepemimpinan dasar madrasah. 5) Mengkoordinir, membina dan

mengawasi kegiatan upacara bendera. 6) Merencanakan, mengkoordinir

dan melaksanakan pelaksanaan bhakti masyarakat dari siswa. 7)

Memantau lulusan siswa. 7) Senantiasa berusaha meningkatkan kualitas

siswa dan kegiatan siswa. 8) Mengkoordinir, membina dan mengawasi

kegiatan UKS, PMR, pramuka, dan kegiatan siswa lainnya. 9)

Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan

insidental. 10) Melakukan pemilihan siswa teladan dan calon siswa

penerima beasiswa. 11) Menyusun laporan bulanan pelaksanaan

tugas.13

f. Tugas Guru

Guru mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan/pengajaran

di madrasah yang meliputi: kegiatan mengajar, bimbingan praktikum,

dan bimbingan belajar. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1)

Menciptakan kondisi fisik ruang belajar dan alat pelajaran yang

memenuhi syarat. 2) Menciptakan kondisi psikologis yang kondusif

sehingga arah belajar dapat berkembang. 3) Membuat persiapan

mengajar harian. 4) Merencanakan persiapan mengajar dalam satu

semester dan tahunan. 5) Membuat persiapan mengajar menurut jadwal

dan persiapan sesuai dengan satuan pelajaran yang telah ditetapkan. 6)

12Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.

13Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.

75

Mengadakan evaluasi serta bimbingan laporan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan atas hasil belajar siswa. 7) Mengadakan upaya

perbaikan berdasarkan hasil-hasil evaluasi. 8) Berusaha mengetahui

bakat, minat dan kemampuan siswa. 9) Ikut serta menjaga nama baik

madrasah. 10) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

madrasah. 11) Menyusun laporan kegiatan belajar mengajar.

g. Tugas Wali Kelas

Tugas dari wali kelas adalah: 1) Menjaga kelancaran belajar dalam

kelasnya. 2) Mengisi buku absensi siswa. 3) Turut memelihara

inventaris dan alat administrasi yang ada dalam kelas. 4) Mengatur

pemeliharaan kebersihan kelas. 5) Mengkoordinasikan kegiatan siswa

di dalam kelasnya. 6) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan terhadap

siswa di kelasnya dalam rangka membantu meningkatkan dan

mengembangkan kesanggupan belajar seoptimal mungkin.14

h. Tugas Urusan Tata Usaha

Tugas utama untuk melaksanakan urusan rumah tangga madrasah,

termasuk perpustakaan, asrama laboratorium serta tugas lain yang

bersifat pelayanan terhadap pelaksanaan pendidikan. Adapun uraian

pekerjaannya adalah: 1) Menerima, mencatat dan meneruskan surat

masuk/keluar. 2) Melakukan pengetikan dan penggadaan. 3)

Mengoreksi surat-surat yang telah diketik. 4) Mengatur, memelihara

dan mengamankan arsip. 5) Menyiapkan pelaksanaan serta

pemeliharaan alat-alat pelajaran/peraga tiap bidang studi olahraga. 6)

Membuat daftar inventaris ruangan (DIR) madrasah. 7) Mengatur

pelaksanaan upacara bendera dan upacara lainnya. 8) Melakukan tugas

lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 9) Menyiapkan laporan

madrasah

14Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.

76

i. Tugas Tenaga Bimbingan dan Penyuluhan

Tugas bimbingan dan penyuluhan adalah memberikan bimbingan

dan penyuluhan kepada siswa. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1)

Menyusun rencana bimbingan dan penyuluhan. 2) Mengumpulkan data

tentang siswa. 3) Mengamati sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari.

4) Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami problem. 5)

Mengadakan pertemuan/hubungan dengan orang tua siswa. 6) Bekerja

sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya. 7) Membuat catatan

pribadi. 8) Mengadakan bimbingan secara klasikal maupun perorangan.

9) Memonitoring kemajuan siswa baik di madrasah maupun di luar

madrasah. 10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala

madrasah. 11) Melaporkan semua kegiatan bimbingan dan penyuluhan

kepala madrasah.15

j. Petugas Perpustakaan

Petugas perpustakaan madrasah memiliki kewajiban guna

melaksanakan pengelolaan perpustakaan madrasah secara maksimal.

Uraian tugasnya adalah: 1) Bersama kepala urusan Tata Usaha

menyusun strategi pengelolaan perpustakaan madrasah. 2) Bersama

urusan Tata Usaha dan guru menyusun rencana pengadaan buku-buku

perpustakaan. 3) Menerima dan memeriksa buku untuk perpustakaan.

4) Menyeleksi, mengklarifikasi dan membubuhkan cap buku-buku dan

mencatat dalam buku induk. 5) Membuat daftar katalog perpustakaan.

6) Mengatur pemakaian buku perpustakaan baik yang dipergunakan

siswa maupun guru sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengelola

perpustakaan. 7) Memperkenalkan buku baru yang dimiliki oleh

perpustakaan. 8) Melakukan promosi untuk menggalakkan

perpustakaan dalam rangka pemanfaatan perpustakaan secara

maksimal. 9) Melakukan pemeliharaan buku-buku dan perlengkapan

lainnya diperpustakaan. 10) Membuat statistik penggunaan buku

15Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.

77

perpustakaan. 11) Menjaga terlaksana tata tertib di perpustakaan. 12)

Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 13)

Menyusun laporan kegiatan di perpustakaan.16

k. Petugas Laboratorium

Petugas laboratorium memiliki kewajiban melakukan pengelolaan

laboratorium madrasah dengan wujud tugas yaitu: 1) Menyusun

rencana pembiayaan untuk keperluan laboratorium. 2) Mengatur

penggunaan laboratorium. 3) Melakukan pengawasan terhadap sarana

pembelajaran, alat laboratorium, alat olah raga dan peralatan kesenian.

4) Bersama guru bidang studi mengatur tata ruang laboratorium. 5)

Mengatur tata tertib di laboratorium. 6) Mengatur penyimpanan

benda/alat di laboratorium. 7) Bersama-sama guru bidang studi

melakukan perawatan/pemeliharaan benda-benda/alat-alat laboratorium.

8) Mengusahakan pengembangan laboratorium. 9) Melakukan tugas

lain yang diberikan kepala madrasah. 10) Menyusun laporan kegiatan di

laboratorium.

5. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakurikuler

Kegiatan Belajar megajar MA Al-Hikmah menggunakan kurikulum

KTSP 2006, durasi 1 jam tatap muka adalah 45 menit. Proses

pembelajaran dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.30. kegiatan

rutin keagamaan yang diselenggarakan di MA Al-Hikmah dan wajib

diikuti oleh semua siswa adalah pesantren kilat, sholat dhuha, sholat

tarawih, sholat berjamaah, baca tulis Al-Qur’an, latihan dakwah, tadarus,

dan qiyamul lail. Sedangkan program bidang ketrampilan yang

diselenggarakan adalah bengkel elektronik, menjahit dan teknologi

informasi.17

Selain kegiatan belajar mengajar MA Al-Hikmah juga

menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan

16Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.

17Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

78

ekstrakurikuler di MA Al-Hikmah meliputi: kegiatan pramuka, latihan

dasar kepemimpinan siswa, PASKIBRAKA, Karya Ilmiah Remaja (KIR),

sepakbola/futsal, bulutangkis, olahraga bela diri, jurnalistik,

marawis/nasyid, kaligrafi dan lainnya.18

6. Keadaan guru, karyawan dan siswa MA Al-Hikmah Kajen

Margoyoso Pati

Keadaan guru dan karyawan merupakan hal yang sangat penting

untuk diperhatikan baik itu dari struktur personalia maupun yang lainnya

agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Berikut data

guru, karyawan dan peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen:

a. Guru dan karyawan

Secara keseluruhan guru dan karyawan di MA Al-Hikmah Kajen

terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berjumlah sebanyak 34

orang.19 Berdasarkan data yang diperoleh guru dan karyawan di MA

Al-Hikmah Kajen merupakan guru Non PNS semua. MA Al-Hikmah

Kajen ini memiliki tenaga pendidik yang berlatar belakang 4 orang

berpendidikan S2, ada beberapa yang lulusan SLTA, dan lainnya

berlatar belakang lulusan S1. Sebagai lembaga yang mengunggulkan

profesionalitas, MA AL-Hikmah Kajen telah memenuhi standart

sebagai lembaga yang sesuai akreditasinya yaitu terkakreditasi B.

Lembaga pendidikan ini bernaung di kementrian Agama, MA Al-

Hikmah merupakan lembaga pendidikan yang mencerminkan

profesinalitasnya terhadap pembelajaran serta kemajuan pendidikan.

b. Peserta didik

Berdasarkan data siswa MA Al-Hikmah Kajen dari tahun ke tahun

mengalami perkembangan hingga tahun ajaran 2016/2017 MA Al-

Hikmah Kajen memiliki peserta didik yang jumlahnya 374 siswa yang

18Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

19Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

79

terdiri dari 131 siswa laki-laki dan 243 siswi perempuan.20 Adapun

potensi yang dimiliki oleh siswa dapat dibuktikan dengan mengikuti

lomba-lomba yang diikuti baik dalam kecamatan, maupun kabupaten.

7. Sarana dan prasarana MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati

MA Al-Hikmah Kajen merupakan lembaga pendidikan yang

tergolong maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan

berkembangnya baik dari jumlah siswa, bangunan dan sarana prasarana.

Salah satu faktor yang mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya

sarana dan prasarana yang baik dan memadai, karena dengan adanya

sarana dan prasarana tersebut, maka proses pembelajaran dapat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan baik itu sarana dan prasarana pembelajaran

maupun penunjang.

Fasilitas, sarana dan prasarana yang disediakan MA Al-Hikmah

Kajen adalah 14 ruang kelas, 5 ruang laboratorium, dan 1 ruang

perpustakaan.21 Adapun sarana dan prasarana penunjang pembelajaran

peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen telah menunjang pembelajaran

peserta didik. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan

bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh MA AL-Hikmah Kajen

sudah dikatakan memadai.22

Selain itu, untuk menunjang kemajuan dan kelancaran dalam

pengelolaan lembaga pendidikan serta mendukung pembelajaran ada

beberapa fasilitas lainnya yang dimiliki seperti komputer, mesin printer,

televisi, LCD proyektor, lemari arsip, motor, dan mobil.23

20Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

21Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

22Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

23Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.

80

8. Tata Tertib Sekolah

Tata tertib merupakan pedoman bagi sekolah untuk menciptakan

suasana sekolah yang aman dan tertib sehingga akan terhindar dari

kejadian-kejadian yang bersifat negatif, berisi peraturan-peraturan yang

ditaati atau dilaksanakan.

MA Al-Hikmah sejak berdiri hingga kini telah membuahkan tata

tertib sekolah yang terus berinovasi sejalan dengan perkembangan zaman.

Tata tertib sekolah dibuat untuk mencegah kenakalan siswa dan memberi

kebebasan semua pelaku sekolah yang terlibat untuk bisa mengembangkan

diri, membuat semuanya berdampingan secara nyaman, dan tentu hasil

dari ditaatinya tata tertib sekolah akan mampu memberikan jaminan hak

semua orang dapat dipenuhi.

Tata tertib yang ada di MA Al-Hikmah terdiri dari sembilan bab.

Bab satu berisi ketentuan umum, bab dua berisi kewajiban siswa, bab tiga

berisi hak-hak siswa, bab empat berisi larangan-larangan, bab lima berisi

masuk dan pulang madrasah, bab enam berisi kebersihan, kedisplinan, dan

ketertiban, bab tujuh berisi upacara bendera dan peringatan hari-hari besar,

bab delapan berisi pelanggaran dan sanksi, bab sembilan berisi penjelasan

tambahan.24

Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sebuah sanksi,

pemberian sanksi dimaksudkan untuk memaksa semua pelaku yang terlibat

untuk menaati peraturan. Sanksi juga harus disikapi sebagai peringatan

atau rambu-rambu yang melarang sesuatu untuk dilaksanakan dengan

anggapan tidak semata-semata dilarang jika memberi manfaat.

Sebagai contoh pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan siswa

kelas X MA adalah terlambat. Siswa yang terlambat masuk kelas kurang

dari 10 menit akan mendapat skor/poin 2 dan bila terlambat lebih dari 10

menit akan mendapat skor/poin 5. Semua skor/poin yang diterima akan

dijumlahkan ketika skor sudah mencapai 25 poin akan mendapat Surat

24Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.

81

Peringatan pertama dari guru bimbingan dan konseling, jika SP1 diabaikan

dalam waktu tiga hari akan menjadi SP2 dan seterusnya sesuai kelipatan

hari yang sama.25

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA Al-Hikmah Kajen

Margoyoso Pati.

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan sekolah, dalam membantu siswa agar mencapai perkembangan

yang optimal, sesuai dengan potensinya. Secara khusus layanan bimbingan

dan konseling diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang menjadi

pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif, dan

berperilaku jujur. Suatu program bimbingan dan konseling tidak mungkin

akan tercipta, terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem

manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan

terarah.

Manajemen bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah sudah

berjalan dengan baik walaupun masih ada kekurangan. Sama seperti

manajemen bimbingan dan konseling pada umumnya, disini manajemen

bimbingan dan konseling juga melalui beberapa tahapan dalam sebuah

manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controling. Hal ini

diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen, yaitu:

“Manajemen bimbingan dan konseling di sini hampir sama denganmanajemen bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah lain. Yaitumeliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasandan evaluasi”.26

25Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.

26Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

82

Walaupun hampir sama dengan manajemen bimbingan dan konseling

di sekolah pada umumnya tetapi manajemen bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen belum bisa dikatakan sempurna karena masih ada

kekurangan, diantaranya kekurangan dalam hal pengadministrasian. Selain

itu, masih ada kekurangan dalam hal tenaga pembimbing, karena idealnya

seorang guru bimbingan dan konseling melayani 150 siswa, tetapi karena

di MA Al-Hikmah hanya mempunyai dua orang guru bimbingan dan

konseling yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Dan harus melayani

semua siswa mulai dari kelas X hingga Kelas XII. Jadi penanganannya

tidak bisa maksimal karena melebihi batas kuota yang seharusnya.27

Biasanya dalam pelayanan, siswa putra dilayani oleh bapak Supoyo dan

siswi putri dilayani oleh ibu Rusiyati.

Adapun tahapan-tahapan yang diterapkan dalam manajemen

bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen adalah:

a) Perencanaan

Informasi Dalam perencanaan program bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dari hasil wawancara berikut ini.

Guru BK menjelaskan tentang waktu penyusunan program bimbingan

dan konseling sebagai berikut:

“Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah disusunpada saat liburan, menjelang awal tahun pelajaran baru. Kira-kirasatu minggu sebelum KBM berlangsung. Dan merujuk padakegiatan atau pelaksanaan program tahun lalu”.28

Pendapat senada dikemukakan oleh kepala sekolah dalam

wawancara, bahwa:

“Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah kajendisusun pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru dansebelum kegiatan belajar mengajar dimulai”.29

27Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

28Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

29Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

83

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen dilakukan pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru,

yaitu satu minggu sebelum KBM dimulai serta merujuk pada

pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada tahun lalu.

Informasi tentang beberapa aspek yang digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun program bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari hasil wawancara berikut.

Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:

“Beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalamperencanaan program bimbingan dan konseling adalah: analisiskebutuhan dan permasalahan peserta didik, penentuan tujuanprogram layanan bimbingan yang hendak dicapai, analisis situasidan kondisi di sekolah, penentuan jenis-jenis kegiatan yang akandilakukan, penetapan metode dan teknik yang akan digunakandalam kegiatan, penetapan personil-personil yang akanmelaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, persiapanfasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yangdirencanakan, serta perkiraan tentang hambatan yang akan ditemuidan usaha apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hambatantersebut”.30

Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dapat

disimpulkan bahwa dalam perencanaan program bimbingan dan

konseling ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan

yaitu:

1) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik.

2) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai.

3) Analisis situasi dan kondisi di sekolah.

4) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan.

5) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan.

6) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan

yang telah ditetapkan.

30Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

84

7) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang

direncanakan.

8) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang

akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.

Pihak yang terlibat dalam penyusunan program bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen serta peran masing-masing dapat

diketahui dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling

mengatakan jika:

“Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, denganmasukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dankesiswaan. Adapun peran dari masing-masing pihak sebagaiberikut: Peran siswa adalah sebagai pengisi angket yang digunakanoleh guru bimbingan dan konseling untuk mengidentifikasikebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah berperanmemberi masukan pada saat penyusunan program bimbingan dankonseling , memberikan dana pada penyusunan program, sertamengesahkan program bimbingan dan konseling. Guru mapelberperan sebagai narasumber dalam menyusun program bimbingandan konseling kaitannya dengan kesulitan belajar anak. Peran walikelas dalam menyusun program bimbingan dan konseling adalahmemberi masukan terhadap program bimbingan dan konselingkaitannya dengan kondisi kelas yang diasuhnya. Sapras berperanmemberi masukan kaitannya dengan macam-macam kebutuhanbimbingan dan konseling yang berhubungan dengan sarana danprasarana. Peran kesiswaan adalah memberi masukan terhadapprogram bimbingan dan konseling kaitannya dengan kebutuhanbimbingan dan konseling yang berhubungan dengan siswa”.31

Sejalan dengan pendapat diatas, kepala sekolah dalam wawancara

menyatakan berikut ini:

“Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, denganmasukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dankesiswaan. Adapun peran dari masing-masing peran siswa dalampenyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagaipengisi angket dan memberikan masukan kaitanya dengankebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah memberikan

31Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

85

masukan terhadap program bimbingan dan konseling terkaitdengan permasalahan yang ada di sekolah, memberi dana untukkeperluan penyusunan program bimbingan dan konselingpenyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan mengesahkanprogram bimbingan dan konseling. guru mapel berperan sebagaisumber informasi dalam menyusun program bimbingan dankonseling terkait dengan masalah pembelajaran pada anak, sebagaisumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai siswa danlaporan observasi. Peran wali kelas dalam penyusunan programbimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait kondisiumum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapatperhatian khusus. Sapras berperan memberi masukan kaitannyadengan fasilitas sarana dan prasarana bimbingan dan konseling.Peran kesiswaan yaitu memberi masukan terhadap programbimbingan dan konseling kaitanya dengan masalah–masalah yangberhubungan dengan siswa”.32

Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dan

kepala sekolah dapat diketahui bahwa penyusunan program bimbingan

dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru

bimbingan dan konseling dan masukan dari kepala sekolah, guru mapel,

wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari masing-masing pihak

adalah sebagai berikut: peran siswa dalam penyusunan program

bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan memberikan

masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang dialami

siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap

program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang

ada di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan

dan konseling, penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan

mengesahkan program bimbingan dan konseling.

Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun

program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan

belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai

siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun

program bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait

32Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

86

dengan kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu

mendapat perhatian khusus.

Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-

macam kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan

dengan sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu

menata ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu

memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling

kaitannya dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan siswa.

Deskripsi tentang penilaian kebutuhan siswa dapat diuraikan

dalam wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai

berikut:

“Penilaian kebutuhan atau permasalahan siswa kebanyakanmenggunakan angket dan observasi di kelas tentang apa yangdiperlukan.Langkah-langkah penilaian kebutuhan siswa adalah sebagaiberikut:(a) Guru bimbingan dan konseling menyiapkan instrumen angket.(b) Guru bimbingan dan konseling menyebarkan angket ke siswa.(c) Siswa mengerjakan angket.(d) Penarikan angket oleh guru bimbingan dan konseling.(e) Pengelompokan kebutuhan siswa.(f) Rapat guru bimbingan dan konseling membahas hasil

analisis/pengelompokan kebutuhan siswa.(g) Hasil rapat guru bimbingan dan konseling dikonsultasikan

kepada kepala sekolah”.33

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam penilaian

kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen seperti

menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari pengamatan baik

itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling itu

sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah kemudian dianalisis

kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah apa yang dirasakan

oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil analisis ini selanjutnya

33Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

87

disusunlah perencanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-

Hikmah Kajen.

Informasi tentang tujuan program bimbingan dan konseling di MA

Al-Hikmah Kajen dapat diperoleh dari hasil wawancara dan hasil studi

dokumen berikut ini. Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan

konseling diperoleh informasi bahwa:

“Tujuan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen secara global ada di visi dan misi sekolah. Sedangkan untuktujuan masing-masing layanan ada di satuan layanan”.34

Senada dengan yang diungkapkan kepala sekolah dalam

wawancara sebagai berikut:

“Karena kita lembaga pendidikan seperti visi yang saya sampaikan,berakidah islamiah, berakhlakul karimah. Berakhlak itu tidak bisadiciptakan hanya secara kognitif tapi arahan, bimbingan dankonsultasi juga harus ada. Guru bimbingan dan konseling denganporsinya memberi bimbingan masalah pribadi, belajar, sosial dan jugakarir sedangkan guru mapel tugasnya mengajar. Walaupun di siniAliyah tetapi harapan kami mereka mempunyai skill dan cakap. Yangperempuan ada menjahit dan yang laki-laki ada teknik listrik, sehinggadapat berkompetisi dengan anak SMK. Paling tidak cakap dan bisamemberikan manfaat bagi masyarakat, mereka harus bisa prakteksegala yang berhubungan dengan imamuddin selain itu di kelas X adapraktek ibadah dan ini lebih ditekankan, sesuai dengan visi berilmuilmiyah, beramal amaliyah, dan berakhlakul karimah”.35

Dari studi dokumen ditemukan satuan layanan bimbingan dan

konseling yang memuat tujuan program bimbingan dan konseling yang

ingin dicapai. Satuan layanan tersebut antara lain: satuan layanan

orientasi, satuan layanan informasi, satuan layanan penempatan dan

penyaluran, satuan layanan penguasaan konten, satuan layanan

bimbingan kelompok, satuan layanan konseling perorangan, satuan

34Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

35Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

88

kegiatan pendukung alih tangan kasus, dan satuan kegiatan pendukung

kunjungan rumah.

Tujuan dari masing-masing satuan layanan adalah sebagai berikut:

satuan layanan orientasi bertujuan agar siswa dapat mengenal fasilitas

sekolah sekaligus penggunaannya, siswa dapat memahami struktur

organisasi sekolah, siswa mengenal seluruh guru dan karyawan beserta

tugas dan kewenangannya, siswa memahami tata tertib sekolah dengan

segala konsekuensinya dan siswa memahami visi dan misi sekolah.

Satuan layanan informasi bertujuan agar siswa dapat mengenali dan

memahami karakteristik diri sendiri, menggali potensi yang ada pada

dirinya, serta memahami kelebihan dan kekurangan dirinya.

Satuan layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa

dapat mengenal kegiatan positif di sekolah, siswa memperoleh

penyaluran hobi dan dapat mengembangkan bakat/hobi secara optimal.

Satuan layanan penguasaan konten bertujuan agar siswa dapat mengatur

waktu secara efisien dan siswa dapat membuat rencana dan melakukan

jadwal belajar. Satuan layanan bimbingan kelompok bertujuan agar

siswa mampu mengekspresikan pendapat ide dan gagasan, mampu

menerima pendapat dan saran dari temannya, dan mampu mengatasi

masalah yang dihadapi secara optimal.

Satuan layanan konseling perorangan bertujuan memberi kesadaran

pada diri siswa untuk meningkatkan motivasi belajar di rumah maupun

di sekolah. Satuan kegiatan pendukung alih tangan kasus bertujuan

untuk memperoleh data dan pengentasan penanganan secara medis

sakitnya klien. Satuan kegiatan pendukung kunjungan rumah bertujuan

agar mendapat informasi yang selengkapnya mengenai siswa dari orang

tua pada saat siswa sakit.

Dari wawancara serta hasil studi dokumen dapat disimpulkan

bahwa tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada

dalam visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan program

89

bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang

dijabarkan dalam tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung.

Informasi tentang rencana operasional program bimbingan dan

konseling dapat diketahui dari hasil wawancara dan studi dokumen

berikut ini. Guru bimbingan dan konseling berpendapat bahwa:

“Rencana kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, semesteran,bulanan, mingguan dan harian. Guru bimbingan dan konseling jugamembuat rencana kerja setiap hari sesuai tugas dan tanggungjawabnya berupa agenda kerja bimbingan dan konseling”.36

Dari studi dokumen ditemukan program tahunan layanan

bimbingan dan konseling, program semesteran layanan bimbingan dan

konseling, program bulanan layanan bimbingan dan konseling, dan

program mingguan layanan bimbingan dan konseling. dalam program

bimbingan dan konseling memuat rencana kegiatan bimbingan dan

konseling, bidang bimbingan dan konseling, fungsi bimbingan dan

konseling, sasaran pelayanan, metode dan waktu pelaksanaan.37

Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan

hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan

konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat rencana operasional

program bimbingan dan konseling dengan mengidentifikasi dan

merumuskan berbagai kegiatan yang harus dilakukan,

mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan, serta

mempertimbangkan metode yang akan digunakan. Rencana operasional

kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen,

dituangkan dalam bentuk program tahunan, program semesteran,

program bulanan dan program mingguan.

Dari studi dokumen ditemukan silabus pelayanan bimbingan dan

konseling yang memuat sub tugas perkembangan, bidang bimbingan,

36Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

37Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November2016.

90

rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi, kelas, jenis

layanan, jenis kegiatan pendukung, tahap penilaian dan keterangan.

Bidang bimbingan meliputi bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

bimbingan belajar dan bimbingan karier. Jenis layanan meliputi layanan

orientasi, layanan konseling perorangan, layanan informasi, layanan

bimbingan kelompok, layanan penempatan dan penyaluran, layanan

konseling kelompok, layanan pembelajaran. Jenis kegiatan pendukung

meliputi aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus,

kunjungan rumah, alih tangan kasus. Tahap penilaian meliputi penilaian

segera, penilaian jangka pendek dan penilaian jangka panjang.

Adapun contoh uraian dalam silabus dari salah satu tugas

perkembangan, dan dari salah satu bidang bimbingan adalah sebagai

berikut. Sub tugas perkembangan 1: mencapai kematangan dalam

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bidang

bimbingan: bimbingan pribadi. Rumusan kompetensi 1: memiliki

kemantapan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

sesuai agama yang dianut. Materi pengembangan kompetensi 1: kaidah-

kaidah keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa. Kelas:

1,2,3. Kegiatan layanan: layanan orientasi, layanan informasi, dan

layanan pembelajaran. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi dan

himpunan data. Penilaian: laijapen dan laijapang. Keterangan:

bekerjasama dengan guru agama.38

Dari hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa dalam silabus

layanan bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen memuat

tentang beberapa hal meliputi sub tugas perkembangan, bidang

bimbingan, rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi,

kelas, kegiatan layanan, kegiatan pendukung, penilaian dan keterangan.

Dari studi dokumen ditemukan pengembangan satuan layanan

bimbingan dan konseling antara lain: satuan layanan orientasi, satuan

38 Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November2016.

91

layanan informasi, satuan layanan penempatan dan penyaluran, satuan

layanan konseling perorangan, satuan layanan penguasaan konten,

satuan pendukung alih tangan kasus, satuan pendukung kunjungan

rumah, satuan pendukung konferensi kasus. Di dalam satuan layanan

memuat beberapa hal antara lain sebagai berikut: identifikasi nama

sekolah, kelas, semester, dan tahun pelajaran; topik permasalaha;

bidang bimbingan; jenis layanan; fungsi layanan; tujuan layanan/hasil

yang ingin dicapai; standar kompetensi; kompetensi dasar; sasaran

layanan; uraian kegiatan dan materi; metode; tempat penyelenggaraan;

waktu pelaksanaan; penyelenggara layanan; pihak yang diikutsertakan;

alat dan perlengkapan yang digunakan; rencana penilaian dan tindak

lanjut; kegiatan pendukung; dan catatan khusus. Pada bagian akhir

satuan layanan ditulis waktu penyusunan dan ditandatangani guru

bimbingan dan konseling yang bersangkutan dengan diketahui kepala

madrasah.

Informasi tentang anggaran untuk bimbingan dan konseling MA

Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dalam wawancara berikut ini. Guru

bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:

“Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaranuntuk kegiatan bimbingan dan konseling tersebut menggabungpada pos-pos tertentu. Misal untuk pengadaan buku, anggarangabung ke pengembangan perpustakaan; kegiatan MGMP,anggaran gabung ke kegiatan guru; kegiatan pendampingan siswa,anggaran gabung ke kesiswaan; dan lain-lain”.39

Kepala sekolah membenarkan pendapat guru bimbingan dan

konseling bahwa:

“Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaranbimbingan dan konseling digunakan untuk kegiatan bimbingan dankonseling seperti home visit, kegiatan MGMP, dan lain-lain.Anggaran untuk bimbingan dan konseling bergabung dalam pos-pos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagaiberikut: unit bimbingan dan konseling merumuskan anggaran untuk

39Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

92

program yang dibuatnya. Anggaran tersebut kemudian disampaikanpada rapat tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapatdewan. Rapat pleno dari penggurus dewan sekolah akanmemutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan oleh unitbimbingan dan konseling”.40

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling yang dibenarkan oleh

kepala sekolah dapat diketahui bahwa ada anggaran untuk kegiatan

bimbingan dan konseling. Anggaran tersebut bergabung dengan pos-

pos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagai berikut.

Unit bimbingan dan konseling membuat dan mengajukan

proposal/merumuskan anggaran untuk program yang dibuatnya kepada

kepala sekolah. Kepala sekolah menyampaikan proposal tersebut pada

tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat

pleno dari pengurus dewan sekolah akan memutuskan hasil akhir dari

anggaran yang diajukan oleh unit bimbingan dan konseling.

b) Pengorganisasian

Setelah program kerja tersusun, langkah selanjutnya adalah

pengorganisasian sarana prasarana dan mengorganisasi personil yang

terlibat dalam bimbingan dan konseling serta sumber daya lainnya.

Berikut ini adalah data hasil observasi tentang sarana bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen.

1) Alat pengumpul data berupa tes dan non tes

Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan dan

konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi, tes minat

dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat pengumpul data

teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA Al-

Hikmah Kajen antara lain: biodata siswa, pedoman wawancara,

pedoman observasi, catatan anekdot, angket, sosiometri, AUM,

40Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

93

format satuan layanan, format surat panggilan, format surat referal,

format pelaksanaan pelayanan, format evaluasi.

2) Alat penyimpan data

Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi, buku

pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer. Buku pribadi

siswa berupa buku yang berisi tentang identitas siswa/keterangan

pribadi, keterangan orang tua, susunan saudara, prosentase

kehadiran, prestasi yang diraih, catatan anekdot, dan catatan

perilaku. Setiap siswa memiliki buku pribadi masing-masing yang

disimpan oleh guru bimbingan dan konseling.

3) Kelengkapan penunjang teknis

Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling, buku

pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi, sosial, karier,

pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan konseling.

Buku petunjuk yang dimiliki guru bimbingan dan konseling MA

Al-Hikmah Kajen, antara lain rambu-rambu penyelenggaraan

bimbingan dan konseling dari ABKIN, petunjuk pembuatan

program bimbingan dan konseling, petunjuk pengembangan diri,

teknik penyusunan program bimbingan dan konseling.

4) Perlengkapan administrasi

Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang ada

di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat, agenda surat,

dan alat-alat tulis.

Prasarana penunjang layanan bimbingan dan konseling yang ada

di MA Al-Hikmah Kajen adalah ruang bimbingan dan konseling dan

anggaran biaya. Ada dua ruang bimbingan dan konseling yang terletak

di gedung barat dan gedung timur MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan

dan konseling untuk siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di

sebelah ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk

siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok kanan

ruang guru. Perlengkapan ruang bimbingan dan konseling antara lain

94

almari, meja kursi, pada dinding ruangan terdapat data struktur

organisasi bimbingan dan konseling. Walaupun belum mempunyai

ruang bimbingan dan konseling dengan ukuran yang selayaknya tetapi

proses bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan dengan baik.

Sarana personil/ketenagaan bimbingan dan konseling dapat

diuraikan sebagai berikut. Jumlah guru bimbingan dan konseling ada

dua orang. Satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswa putra

yaitu bapak Supoyo, S. Pd yang merangkap sebagai guru Bahasa Jawa,

dan satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswi putri yaitu

ibu Rusiyati, S. Pd.

Selain kedua guru bimbingan dan konseling tersebut, semua pihak

di sekolah juga terlibat dan sangat mendukung atas terlaksananya

kegiatan bimbingan dan konseling dikarenakan adanya kesadaran

sekolah akan pentingnya kegiatan yang bertujuan untuk lebih

memahami dan membantu siswa dengan beragam permasalahan yang

muncul dan dihadapi di MA Al-Hikmah Kajen. Guru bimbingan dan

konseling dalam wawacara mengatakan:

“Semua pihak sekolah terlibat dalam kegiatan bimbingan dankonseling mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakakesiswaan, guru pembimbing, wali kelas, dan guru mapel”.41

Selaras juga dengan yang dikatakan oleh kepala sekolah dalam

wawancara, yaitu:

“Yang terlibat mulai wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah,dan guru BK. Sesekali juga orang tua dilibatkan, dan juga pengasuhpondok karena kebanyakan siswa mondok”.42

Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling

dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

konseling hampir semua pihak sekolah terlibat di dalamnya. Yaitu

41Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

42Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

95

Guru bimbingan dan konseling, waka kesiswaan, guru mapel, wali

kelas, wakil kepala sekolah saling koordinasi yang kemudian

dikonsultasikan kepada kepala sekolah selaku evaluator bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen.

Informasi tentang koordinasi personil bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari beberapa hasil wawancara

berikut. Kepala MA Al-Hikmah Kajen dalam wawancara mengatakan

bahwa:

“Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam pelayananbimbingan dan konseling, secara umum dilakukan dengan rapatkoordinasi. Kemudian untuk guru bimbingan dan konseling sendiriada koordinasi secara intensif dan berkala setiap sebulan sekali.Sedangkan secara khusus/kasustik, diadakan rapat koordinasi setiapada permasalahan”.43

Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan jika:

“Koordinasi antar personil yang terkait dalam pelaksanaanbimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dilaksanakansecara periodik maupun insidental. Koordinasi secara periodik,dilakukan dalam rapat koordinasi antara guru bimbingan dankonseling dengan kepala madrasah di awal tahun pelajaran baru.Sedangkan koordinasi secara insidental, pelaksanaannyadisesuaikan dengan kebutuhan. Koordinasi tersebut dilakukan antarpersonil bimbingan dan konseling bila ada masalah-masalah yangperlu dibicarakan bersama dan didiskusikan”.44

Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling

dapat disimpulkan bahwa kegiatan koordinasi personil yang terlibat

dalam pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara

periodik dan insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat

koordinasi antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan

sekali, rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan

kepala madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan

43Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

44Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

96

koordinasi secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti

rapat koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada

masalah-masalah yang perlu pemecahan bersama.

Untuk pengorganisasian bimbingan dan konseling sendiri sudah

dapat dilihat dari, adanya struktur organisasi bimbingan dan konseling,

alur pelayanan bimbingan dan konseling, maupun piranti-piranti lain

seperti program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian.

Selain itu juga beberapa hal lain seperti draf evaluasi, analisis, tindak

lanjut, satuan kegiatan layanan laporan pelaksanaan dan evaluasi, yang

dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen.

Tabel. 4. 2

ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MA AL-

HIKMAH KAJEN45

45Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 14 Oktober2016.

KOMITEMADRASAH

KEPALA MADRASAH

WAKIL KEPALAMADRASAH

TENAGA AHLIINSTANSI

TATAUSAHA

WALI KELAS(GURU)

GURUPEMBIMBING

GURU MATAPELAJARAN(PELATIH)

PESERTADIDIK

97

Keterangan :

Garis : Komando

Garis : Koordinator

Garis : Konsultasi

b. Mekanisme penanganan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen.

Tabel. 4. 3

MEKANISME PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH MA

AL-HIKMAH KAJEN46

c. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen.

46Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober2016.

TENAGAINSTANSI LAIN

KEPALAMADRASAH

WAKIL KEPALAMADRASAH

KOMITEMADRASAH

PIKET

GURU

PETUGAS

WALIKELAS

KOORDINATORDAN GURU

PEMBIMBING

PESERTADIDIK

98

Tabel. 4. 4

MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING MA AL-

HIKMAH KAJEN47

GURU MATA

PELAJARANWALI KELAS

GURU

PEMBIMBING

KEPALA

SEKOLAH

Diketahui

Diketahui

Diketahui

Diperiksa

Diketahui

Diperiksa

47Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober2016.

Daftar nilaimurid

Catatanobservasi murid

Catatan kejadian(anekdot)

Daftar nilai

Angket murid

Angket orangtua

Laporanobservasi murid

Catatan anekdot

Laporan kegiatanpelayanan

Catatan homevisit

Catatanwawancara

Kartu akademis

Catatankonseling

Buku pribadi+ map pribadi

Data psikotes

Laporanbulanan KBK

Catatankonferensi

kasus

Notula rapat

99

Dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling ini,

terdapat kendala-kendala. Tentang kendala kegiatan pengorganisasian

bimbingan dan konseling ini, guru bimbingan dan konseling

menjelaskan bahwa:

“Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengorganisasianbimbingan dan konseling antara lain:(a) Masih ada guru mata pelajaran yang belum tahu tentangbimbingan dan konseling. Masih ada dua atau tiga orang wali kelasyang masih pasif dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dankonseling, biasanya wali kelas berusia tua.(b) Siswa baru MA Al-Hikmah, biasanya agak takut dengan gurubimbingan dan konseling, karena mereka masih terbawa suasanasaat SMP/MTs yang barangkali takut dengan guru bimbingan dankonselingnya, atau bahkan ada yang belum mengetahui tentangbimbingan dan konseling.Sedangkan faktor pendukung kegiatan pengorganisasian bimbingandan konseling antara lain:(a) Mayoritas wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatankoordinasi bimbingan dan konseling.(b) Hampir semua pihak di sekolah ikut terlibat dalam kegiatanbimbingan dan konseling”.48

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling ada kendala dan juga

faktor pendukung dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan

konseling. Kendalanya adalah masih ada guru yang belum mengetahui

tentang bimbingan dan konseling dan wali kelas masih ada yang pasif

dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Sedangkan faktor pendukung

kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling adalah mayoritas

wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatan koordinasi bimbingan

dan konseling, dan hampir semua pihak sekolah ikut terlibat dalam

kegiatan bimbingan dan konseling.

c) Pelaksanaan

Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen adalah meliputi aktualisasi perangkat-perangkat yang sudah

48Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

100

disiapkan pada saat pengorganisasian, karena pada dasarnya

pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah

pengejawantahan dari apa yang telah disusun baik itu program tahunan,

semesteran, bulanan, mingguan ataupun harian. Sehingga program

bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan seksama dan terlaksana

dengan baik, serta dapat bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.

Informasi tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-

Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru

bimbingan dan konseling menjelaskan bahwa:

“Bimbingan dan konseling dilaksanakan pada awal tahun pelajaranyaitu pada masa orientasi siswa, pada masa orientasi siswa ini adapengenalan bimbingan dan konseling dan tentang program kerjabimbingan dan konseling kepada siswa baru. Tidak ada jam khususdalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dankonseling masuk ke dalam kelas ketika ada jam kosong atau setelahjam pulang sekolah”.49

Dan menurut kepala sekolah dalam wawancara menjelaskan

bahwa:

“Tidak ada jam sendiri, karena saya fungsikan guru bimbingan dankonseling sebagai guru piket, jadi dia akan tahu mana kelas yangada kekosongan, dia akan masuk kelas untuk memberikan materibimbingan dan konseling. Untuk konsultasi dilakukan secarainterpersonal dan disediakan secara full”.50

Salah satu siswa dalam wawancara berpendapat sebagai berikut.

“Pelaksanaannya pada waktu jam berangkat sekolah gurubimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswamenunggu di gerbang sekolah untuk menyapa siswa kalau ada yangmelanggar peraturan dicatat dalam buku kasus. Pelaksanaannyasudah bagus, sudah efektif dan memuaskan”.51

49Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

50Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

51Anisa Ayu Damayanti, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Rabu, 21 September2016.

101

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan

setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan

bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih

ada sekolah yang tidak mempunyai guru bimbingan dan konseling. Jadi

siswa yang belum tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih

tahu bahwa guru bimbingan dan konseling bukan seorang yang harus

ditakuti karena selalu dianggap sebagai polisi sekolah. Pelaksanaan

program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam

pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena

kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka

setiap ada jam kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas

untuk memberikan materi.

Setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru bimbingan

dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di gerbang pintu

masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan, kelengkapan

dan kebersihan, ketika ada siswa yang melakukan pelanggaran jika baru

satu kali melakukannya akan ditegur di tempat tapi kalau sudah

beberapa kali akan dipanggil ke ruang bimbingan dan konseling untuk

mendapat bimbingan dan membuat surat pernyataan. Setelah bel masuk

sekolah guru bimbingan dan konseling akan berada di depan ruang guru

untuk menjalankan fungsinya sebagai guru piket.52

Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling setiap

sekolah mempunyai prosedur sendiri-sendiri, begitupun dengan MA Al-

Hikmah Kajen mempunyai prosedur tersendiri dalam memberikan

layanan, sebagaimana diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling

dalam wawancara sebagai berikut:

“Ketika siswa melakukan pelanggaran, 1 atau 2 kali saya tegur ditempat, 3 kali dapat panggilan ke ruang bimbingan dan konselingdan dapat pembinaan serta membuat surat pernyataan diri yangdiketahui oleh orang tua (di rumah) dan pengasuh pondok (di

52Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.

102

pondok), wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah, dan gurubimbingan dan konseling. Kalau masih melakukan pelanggarandialih tangankan”.53

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menangani

siswa yang melakukan pelanggaran guru bimbingan dan konseling akan

menegur di tempat jika siswa hanya 1 atau 2 kali melakukan

pelanggaran tetapi jika sudah ketiga kali siswa akan mendapat

panggilan ke ruang bimbingan dan konseling untuk mendapat

pembinaan serta membuat surat pernyataan diri dan jika masih

melakukan pelanggaran akan dialih tangankan.

Tangan alih kasus biasa dilakukan ketika permasalahan sudah tidak

dapat ditanggani sendiri oleh guru bimbingan dan konseling, banyak

pihak yang terlibat dalam hal ini seperti orang tua, dokter, kepala

sekolah, ataupun pengasuh pondok. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan guru bimbingan dan konseling dalam wawancara:

“Kalau masalah sudah mentok otomatis melibatkan orang tuakarena dari surat pernyataannya pun diketahui oleh orang tua.Utamanya saya melakukan home visit untuk meminta data gunamengetahui kondisi anak di rumah”.54

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling diatas dapat

disimpulkan bahwa untuk masalah-masalah yang sudah tidak dapat

ditangani oleh guru bimbingan dan konseling penangananya akan dialih

tangankan kepada orang tua ataupun dokter. Guru bimbingan dan

konseling juga akan melakukan kunjungan rumah jika hal itu

diperlukan.

Informasi terkait penanganan untuk siswa pondok yang melakukan

pelanggaran dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru

bimbingan dan konseling dan wakil ketua pondok menjelaskan bahwa:

53Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

54Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

103

“Pertama bertemu dengan pengasuh pondok, kemudian pengasuhpondok menyampaikan kepada orang tua. Karena orang tua sudahmenitipkan anak ke pondok. Tapi kalau memang membutuhkanorang tua, orang tua akan dipanggil”.55

“Tidak, tetapi guru bimbingan dan konseling langsungberkoordinasi dengan pengasuh pondok”.56

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jika yang

melakukan pelanggaran siswa pondok, penanganannya tidak langsung

kepada orang tua tetapi melalui pengasuh pondok terlebih dahulu,

kemudian pengasuh pondok yang akan memberitahu kepada orang tua.

Informasi mengenai bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan

pendukung dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru

bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:

“Layanan bimbingan dan konseling mengarah kepada empatbidang bimbingan yaitu: bidang pribadi, sosial, belajar dan karir”.57

“Layanan yang diberikan kepada siswa ada 7 layanan yaitu layananorientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konselingkelompok. Ditambah layanan penguasaan konten, konsultasi danmediasi”.58

“Kegiatan pendukung yang dilakukan adalah instrumentasibimbingan, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah,dan alih tangan kasus”.59

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat

disimpulkan bahwa ada 4 bidang bimbingan, 7 jenis layanan dan 5

kegiatan pendukung. Layanan bimbingan dan konseling bukanlah

layanan yang menjenuhkan melainkan layanan yang mencoba fleksibel

terhadap kebutuhan anak. Memang layanan itu tidak perlu diberikan

55Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

56Norma Sabila A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21September 2016.

57Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

58Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

59Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

104

secara monoton di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat

memanfaatkan layanan tersebut dimanapun berada.

Informasi mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

dapat diketahui dari studi dokumentasi sebagai berikut. Layanan

orientasi dilaksanakan pada bulan Juli dengan waktu 1 x 45 menit,

layanan penempatan dan penyaluran dilaksanakan pada bulan Agustus

dengan waktu 1 x 45 menit, layanan informasi dilaksanakan pada bulan

Agustus dengan waktu 2 x 45 menit, layanan penguasaan konten

dilaksannakan pada bulan Oktober dengan waktu 2 x 45 menit.60

Adapun materi yang disampaikan dalam layanan antara lain: materi

pemahaman diri, materi mengatur dan menggunakan waktu secara

efisien, materi nilai-nilai kehidupan, materi konsep diri, dan materi tata

krama di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.61

Informasi tentang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat

diketahui dari guru bimbingan dan konseling dalam wawancara

mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok adalah secarainsidental, waktu tidak tentu. Yang mendapat layanan bimbingankelompok diharapkan adalah semua siswa, tapi saat ini belumsemua siswa mendapatkan bimbingan kelompok. Hal inidikarenakan keterbatasan waktu. Selain itu, faktor lain adalahdisaat guru bimbingan dan konseling ada waktu dan akanmelakukan bimbingan kelompok, siswa tidak boleh diambil olehguru mapel yang mengajar pada jam itu. Materi bimbingankelompok untuk kelas X adalah penjurusan. Kegiatan bimbingankelompok biasanya diskusi dan ceramah. Tempat pelaksanaanbiasanya di ruang bimbingan dan konseling”.62

Dari studi dokumen diperoleh data mengenai pelaksanaan

bimbingan kelompok meliputi: bimbingan kelompok dilaksanakan pada

60Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 18 November2016.

61Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 19 November2016.

62Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

105

tanggal 19 Mei 2016, dengan durasi waktu 45 menit. Diselenggarakan

di ruang bimbingan dan konseling, dengan topik permasalahan siswa

datang terlambat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan

tanya jawab. Sasaran layanannya adalah siswa kelas X, XI IPS.

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dan studi

dokumentasi dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok

dilaksanakan secara insidental, yang mendapat layanan bimbingan

kelompok diharapkan semua siswa tapi saat ini baru sebagian yang

mendapat layanan dikarenakan keterbatasan waktu. Materi bimbingan

kelompok tergantung pada sasaran pelayanan. Tempat pelaksanaan

biasanya di ruang bimbingan dan konseling dan metode yang digunakan

biasanya diskusi, ceramah dan tanya jawab.

Informasi tentang pelaksanaan konseling perorangan di MA AL-

Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru

bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:

“Konseling perorangan dilaksanakan secara insidental, waktu tidaktentu tergantung pada anak. Yang mendapatkan konselingperorangan adalah siswa yang mempunyai masalah. Materikonseling perorangan disesuaikan dengan masalah siswa. Biasanyasiswa datang ke guru bimbingan dan konseling atau gurubimbingan dan konseling memanggil siswa yang bermasalah,dalam hal ini guru bimbingan dan konseling sudah mempunyaidata-data siswa yang punya masalah. Bila guru bimbingan dankonseling melakukan pemanggilan terhadap siswa, maka gurubimbingan dan konseling harus minta izin pada guru yangmengajar saat itu. Tempat pelaksanaan konseling peroranganbiasanya di ruang bimbingan dan konseling”.63

Dari studi dokumen dijelaskan bahwa konseling perorangan

dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Agustus 2015 dengan durasi waktu 1 x

40 menit. Sasaran layanan adalah Sri Muryanti, dengan topik

pembahasan sering bolos les. Tempat pelaksanaanya di ruang

bimbingan dan konseling. Pihak yang disertakan adalah wali kelas dan

63Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

106

guru mapel. Alat dan perlengkapan yang digunakan adalah rekapitulasi

absensi les dan buku kejadian siswa.

Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan

studi dokumen dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling

perorangan adalah secara insidental waktu tidak tentu, yang mendapat

layanan konseling perorangan adalah siswa yang mempunyai masalah.

Materi atau topik pemasalahan dalam konseling perorangan juga

disesuaikan dengan masalah yang dialami siswa. Konseling perorangan

biasanya dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling. Data siswa

yang bermasalah diperoleh dari rekapitulasi absensi les dan buku

kejadian siswa.

Informasi mengenai konseling kelompok dapat diketahui melalui

wawancara guru bimbingan dan konseling yag mengatakan bahwa:

“Konseling kelompok dilaksanakan secara insidental, denganwaktu tidak tentu. Yang mendapat layanan konseling kelompokadalah siswa-siswa yang memiliki kasus yang sama. Materidisesuaikan dengan kasus siswa. Yang terlibat dalam konselingkelompok adalah guru bimbingan dan konseling dan siswa. Tempatyang digunakan untuk melaksanakan konseling kelompok adalahruang bimbingan dan konseling”.64

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan konseling kelompok dilakukan secara insidental

dengan waktu yang tidak menentu. Yang mendapat layanan konseling

kelompok adalah siswa yang mempunyai masalah yang sama. Materi

yang disesuaikan dengan kasus siswa. Bertempat di ruang bimbingan

dan konseling.

Informasi tentang pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan

kasus di MA Al-Hikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut

ini. Menurut guru bimbingan dan konseling dalam wawancara, bahwa:

“Referal adalah alih tangan kasus. Yang direferal adalah siswayang mempunyai masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling

64Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

107

tidak punya kewenangan untuk menanganinya. Waktu pelaksanaanreferal tidak tentu tergantung kebutuhan”.65

Dari studi dokumen ditemukan data tentang pelaksanaan alih

tangan kasus yaitu sabtu, 21 Mei 2016 dengan subyek yang mengalami

masalah adalah UAF. Topik permasalahan sering tidak masuk karena

sakit perut dan pusing. Dialih tangankan kepada dokter.

Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan layanan alih tangan kasus waktunya tidak tentu tergantung

kebutuhan. Alih tangan dilaksanakan bagi siswa yang mempunyai

masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling sudah tidak punya

wewenang untuk menaganinya. Materi yang disampaikan juga sesuai

dengan kasus yang dialami siswa, salah satu pihak yang sudah diajak

kerjasama dengan sekolah dalam hal alih tangan kasus adalah dokter.

Informasi tentang pelaksanaan layanan konsultasi di MA Al-

Hikmah Kajen, dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru

bimbingan dan konseling, yang mengatakan bahwa:

“Pihak yang dapat melakukan konsultasi dengan guru bimbingandan konseling di sekolah antara lain guru mapel, wali kelas, kepalasekolah, orang tua siswa, kesiswaan, siswa, dan lain-lain. Semuawarga sekolah bisa konsultasi ke guru bimbingan dan konseling,sedangkan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalahyang berhubungan dengan siswa”.66

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan

bahwa layanan konsultasi telah dilakukan oleh guru bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen. Semua warga sekolah seperti

kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, siswa, kesiswaan, termasuk

orang tua siswa dapat melakukan konsultasi pada guru bimbingan dan

konseling. Dan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalah-

masalah yang berhubungan dengan siswa.

65Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

66Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

108

Informasi tentang pelaksanaan konferensi kasus di MA AL-

Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru

bimbingan dan konseling mengemukakan pendapat berikut ini:

“Bila ada masalah berat maka guru bimbingan dan konseling akanberusaha untuk membina, bila sudah tidak mampu maka diadakankonferensi kasus dengan melibatkan beberapa stake holder antaralain guru pembimbing yang bersangkutan, kepala sekolah, walikelas. Pelaksanaan konferensi kasus secara insidental sesuaikebutuhan. Masalah yang perlu diadakan konferensi kasus adalahmasalah yang dianggap berat, keputusan yang diambil adalahkeputusan koferensi kasus bukan keputusan dari guru bimbingandan konseling atau keputusan dari kepala sekolah. Tujuan darikonferensi kasus adalah agar masalah dapat terselesaikan tanpa adapolemik”.67

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat dibuat

kesimpulan jika kegiatan pendukung bimbingan dan konseling berupa

konferensi kasus, dilaksanakan bila ada masalah berat, dan guru

bimbingan dan konseling tidak mampu untuk membina. Tujuan

konferensi kasus adalah mencari solusi/pemecahan/penyelesaian

masalah yang terbaik tanpa ada polemik. Waktu pelaksanaan tidak

tentu, sesuai kebutuhan. Pihak yang dilibatkan dalam konferensi kasus

antara lain guru bimbingan dan konseling, siswa, orang tua, kepala

sekolah, wali kelas.

Menurut hasil wawancara informasi tentang layanan kunjungan

rumah dapat diketahui dari guru bimbingan dan konseling yang

berpendapat bahwa:

“Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental sesuai kebutuhandan waktu tidak tentu. Home visit yang banyak dilakukan oleh gurubimbingan dan konseling adalah masalah siswa tidak masuksekolah dengan alasan sakit. Pihak yang dilibatkan dalam homevisit adalah guru bimbingan dan konseling dan kesiswaan”.68

67Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

68Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

109

Dari studi dokumen ditemukan surat pemberitahuan kunjungan dari

kepala sekolah untuk guru bimbingan dan konseling guna melakukan

kunjungan rumah pada salah satu siswa asuhnya. Laporan kunjungan

rumah yang berisi nama siswa, kondisi keluarga yang dikunjungi,

kesimpulan dari hasil kunjungan, satuan pendukung kunjungan rumah.

Dari hasil wawancara dan studi dokumen di atas dapat disimpulkan

bahwa kegiatan pendukung kunjungan rumah telah dilaksanakan di MA

Al-Hikmah Kajen. Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental,

kunjungan rumah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling pada

siswa yang sering tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Pihak yang

dilibatkan dalam kunjungan rumah adalah guru bimbingan dan

konseling dan kesiswaan. Sebelum melakukan kunjungan rumah guru

bimbingan dan konseling mendapat surat pemberitahuan kunjungan

rumah dari kepala sekolah untuk melakukan kunjungan rumah. Dan

setelahnya guru bimbingan dan konseling membuat laporan kunjungan

rumah yang berisi tentang kondisi keluarga dan perhatian orang tua

pada siswa yang dikunjungi.

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu pendukung

terlaksananya sistem pendidikan yang harus memadai. Secara umum

bimbingan dan konseling yang diselenggarakan membantu peserta didik

dalam membina kepribadian dan memecahkan masalah serta

mengembangkan bakat minatnya, dan semua program yang

dilaksanakan semata-mata demi kebutuhan peserta didik. seperti yang

diungkapkan salah satu siswa dalam wawancara:

“Sangat membantu, setiap siswa kan belum bisa menyelesaikanmasalahnya sendiri, mereka memerlukan bantuan orang lain, danbimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah.Dalam berbagai hal, baik pribadi maupun sosial”.69

69Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.

110

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen sangat membantu siswa dalam

menyelesaikan masalah, baik masalah pribadi maupun masalah sosial.

d) Pengarahan dan pengawasan

Informasi tentang supervisi bimbingan dan konseling di MA Al-

Hikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut ini. Guru

bimbingan dan konseling dalam wawancara menjelaskan.

“Telah dilakukan supervisi oleh kepala sekolah dan waktunya tidaktentu/sewaktu-waktu. Saat supervisi, kepala sekolah sering diskusidengan guru bimbingan dan konseling tentang program apa yangsudah dilaksanakan atau seberapa jauh ketercapaian program”.70

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan

bimbingan dan konseling juga ada supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan sewaktu-waktu,

saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan guru bimbingan

dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

Informasi tentang fungsi pengawasan yang dilakukan oleh kepala

MA Al-Hikmah Kajen dalam kegiatan perencanaan, kegiatan

pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling,

dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan

konseling dalam wawancara menjelaskan sebagai berikut:

“Semua kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dalam pengawasankepala sekolah. Kepala sekolah adalah penanggung jawab, mautidak mau harus teliti sedini mungkin, saat program selesai disusun,program dikonsultasikan ke kepala sekolah, yang berarti kepalasekolah pasti mengontrolnya. Pengawasan kepala sekolahdilakukan setiap saat. Guru bimbingan dan konseling melaporkankegiatan bimbingan dan konseling selama satu bulan sekali. Yangdilaporkan adalah semua aktifitas bimbingan dan konseling. Apa

70Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

111

yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah sesuaidengan program”.71

Senada dengan kepala sekolah dalam wawancara yang

mengatakan:

“Kepala sekolah melaksanakan fungsi controlling dalam kegiatanperencanaan, kegiatan pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan,kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling. Waktu pelaksanaanpengawasan tidak tentu/sewaktu-waktu. Kepala sekolah seringdiskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang program apayang sudah dilaksanakan, seberapa jauh menanggapi programtersebut, atau seberapa jauh ketercapaian program. Setiap bulanguru bimbingan dan konseling membuat laporan tentang kegiatansatu bulan yang ditanda tangani guru bimbingan dan konseling dankepala sekolah”.72

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan

program bimbingan dan konseling dilakukan oleh kepala sekolah, mulai

dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaanaan dan evaluasi

bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengawasan dilakukan sewaktu-

waktu. Kepala sekolah sering diskusi dengan guru bimbingan dan

konseling tentang kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap bulan

kepala sekolah mendapat laporan dari guru bimbingan dan konseling,

yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan.

e) Evaluasi

Data tentang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara

berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan

bahwa:

“Evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingandan konseling setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dankonseling. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

71Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

72Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

112

bertujuan untuk mengetahui daya guna dan hasil pelaksanaanprogram bimbingan dan konseling. kegiatan ini dilakukan untukmengetahui efektifitas penyelenggaraan program bimbingan dankonseling. Proses evaluasinya dilakukan dengan membandingkanantara kesesuaian program dan pelaksanaannya”73

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi bimbingan

dan konseling dilakukan setelah melakukan kegiatan bimbingan dan

konseling, pada saat kegiatan berlangsung, guru bimbingan dan

konseling belum melakukan evaluasi. Proses evaluasi dilakukan dengan

membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaanya.

Informasi tentang fungsi evaluasi program bimbingan dan

konseling di MA AL-Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil

wawancara dengan guru bimbingan dan konseling yang mengatakan:

“Fungsi evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaanprogram, apakah program tahun yang lalu terlalu banyak apa tidak,waktunya tepat atau tidak. Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahuisuatu metode yang dipakai guru bimbingan dan konseling dalammemberikan suatu layanan pada siswa tepat atau tidak”.74

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi

program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk mengetahui

tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi pelaksanaan

untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan dalam

memberikan layanan kepada siswa.

Informasi tentang aspek-aspek yang dievaluasi oleh guru

bimbingan dan konseling MA AL-Hikmah Kajen, nampak dalam

wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara

mengatakan:

“Ada dua macam aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dankonseling yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan.Evaluasi proses bertujuan untuk mengevaluasi sejauh manaprogram itu terlaksana, hambatanya apa, cara pemecahannya

73Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

74Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

113

bagaimana. Hal ini berhubungan dengan rencana program tahundepan. Sedangkan evaluasi hasil pelaksanaan bertujuan untukmengetahui sejauh mana pelayanan bimbingan dan konselingmencapai tujuan. Contoh setelah siswa dilakukan konselingperorangan, bagaimana layanan bimbingan dan konselingmengentaskan siswa tersebut. Anak merasa terselesaikanmasalahnya apa tidak”.75

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kegiatan

evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh

guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi

evaluasi proses dan hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk

mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor

penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil

pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan

bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan.

Informasi tentang langkah-langkah evaluasi dapat diketahui dari

wawancara guru bimbingan dan konseling yang mengatakan:

“Langkah-langkah dalam evaluasi adalah sebagai berikut:(1) Guru bimbingan dan konseling menampung semua keluhan

siswa, baik keluhan langsung dari anak ke guru bimbingan dankonseling ataupun keluhan anak melalui guru mapel.

(2) Guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah ataukeluhan siswa pada saat rapat evaluasi.

(3) Pembahasan masalah atau keluhan siswa. Sehingga letakkekurangan pelaksanaan suatu program akan diketahui dandicari solusinya sehingga tahun yang akan datang bisadiperbaiki”.76

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat

diketahui bahwa langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah guru

bimbingan dan konseling menampung semua masalah/keluhan siswa,

kemudian guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah siswa

75Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

76Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

114

pada rapat evaluasi, dan kemudian diadakan pembahasan

masalah/keluhan siswa.

Informasi tentang analisis hasil evaluasi program bimbingan dan

konseling serta tindak lanjut hasil evaluasi dapat diketahui dari hasil

wawancara dan studi dokumen berikut ini. Guru bimbingan dan

konseling mengatakan bahwa:

“Setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan guru bimbingan dankonseling melakukan evaluasi kemudian dilanjutkan dengananalisis dan tindak lanjut hasil evaluasi. Seharusnya secaraadministrasi setiap evaluasi harus dibuat laporan tertulis, tetapi jikaguru bimbingan dan konseling mengutamakan secara administrasi,penanganan siswa tidak akan optimal karena banyaknya siswa”.77

Dari studi dokumen ditemukan laporan pelaksanaan dan evaluasi,

analisis dan tindak lanjut satuan pendukung bimbingan dan konseling

yang berisi topik permasalahan, spesifikasi bimbingan, pelaksanaan,

evaluasi, analisis hasil penilaian, tindak lanjut, dengan diketahui guru

pembimbing dan kepala sekolah.

Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa

guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah

melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan

tindak lanjut hasil evaluasi. Tetapi secara administrasi belum sempurna.

Pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan

dan konseling dapat dijelaskan dari hasil wawancara berikut. Guru

bimbingan dan konseling mengatakan berikut ini:

“Pihak yang dilibatkan dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dankonseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah,guru mapel, wali kelas dan kesiswaan”.78

77Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

78Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

115

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan

evaluasi bimbingan dan konseling melibatkan guru bimbingan dan

konseling, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas dan kesiswaan.

.

2. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso

Pati.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

segala aspek kehidupan manusia, begitupun bagi para peserta didik akan

melakukan sesuatu bilamana berguna bagi mereka untuk melakukan tugas-

tugas sekolah. Dalam proses belajar motivasi juga diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan

mungkin melakukan aktivitas belajar.

Informasi mengenai motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah

Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan

konseling dalam wawancara mengatakan:

“Motivasi belajar siswa kelas X MA alhamdulillah dalam keadaanbaik, anak-anak semangat tetapi kadang motivasinya menurun, disinisaya selaku guru bimbingan dan konseling akan terus memberisemangat agar siswa kelas X MA tidak mudah menyerah dan terusbelajar”.79

Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat

disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam keadaan

baik, siswa semangat dalam belajar, tekun dalam mengerjakan tugas,

walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi guru bimbingan tidak

pernah berhenti untuk memberikan motivasi.

Informasi tentang masalah dalam belajar yang dialami siswa kelas X

MA dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan

konseling mengatakan:

79Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

116

“Salah satu masalah dalam belajar yang dialami oleh siswa kelas XMA adalah penyesuaian dalam mengikuti pelajaran, karena sebagiandari siswa kelas X MA berasal dari lulusan SMP yang notabennyamereka buta dengan pelajaran yang berbau arab, jadi mereka masihkebinggungan”.80

Hal lain diungkapkan oleh penggurus pondok pesantren dalam

wawancara sebagai berikut:

“Iya ada, kalau di pondok masalah belajar yang dialami siswa kelas XMA adalah kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar. Karena dipondok banyak orang dan sering gaduh jadi mereka sedikit terganggu,berbeda dengan di rumah yang keadaannya lebih tenang”.81

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X

MA mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah

kesulitan berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di

lingkungan pondok pesantren. Dan mereka kesulitan mengikuti pelajaran

yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena sebagian siswa kelas X

MA lulusan dari SMP.

Informasi tentang cara menumbuhkan motivasi belajar di MA AL-

Hikmah Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru

bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan:

“Ada banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, di MAAl-Hikmah Kajen para guru selalu memberikan cara yang berbedaantara guru yang satu dengan guru yang lain, dan diantaranya adalah:memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement,memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untukbelajar, minat, dan tujuan yang diakui”.82

Kepala sekolah mengungkapkan dalam wawancara sebagai berikut:

“Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa MA AL-Hikmah Kajendari awal masuk sekolah pada masa orientasi siswa akan diberikanmateri tentang motivasi belajar. Selain itu akan diberikan apresiasi

80Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

81Norma Sabila A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21September 2016.

82Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.

117

untuk siswa yang berprestasi, seperti program beasiswa tahfidz.Mereka yang bisa mengejar satu semester 2 ½ juz dua semester 5 juzkami berikan beasiswa separuh pembayaran spp. Kemudian adabeasiswa bagi yang berprestasi, peringkat ke tiga bebas spp 1 bulan,peringkat ke dua 2 bulan dan peringkat pertama 3 bulan gratis. Selainapresiasi atau reward juga ada punishment untuk siswa yangmelakukan pelanggaran, biasanya kalau ada anak yang bandelwarningnya adalah tidak lulus. Tahun kemarin ada 3 anak yang tidaklulus, hal ini dimaksudkan agar siswa jera dan lebih semangat untukbelajar. Setiap senin diadakan upacara, dan saya berikan motivasi, kitasebagai guru harus senantiasa mengingatkan terus menerus hasilnyakita pasrahkan setidaknya kita sudah ikhtiyar”. 83

Senada juga dengan yang diungkapkan oleh siswa MA Al-Hikmah

Kajen dalam wawancara yang mengatakan:

“Dikasih ucapan selamat sebagai ungkapan rasa bangga karena kitamendapat nilai yang baik”.84

“Iya, biasanya dikasih ucapan selamat dan kita akan lebih semangatdalam belajar”.85

Dari ketiga wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada

banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa, para

guru mempunyai cara yang berbeda dalam menumbuhkan motivasi belajar

siswa diantaranya memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-

involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat

untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Bentuk apresiasi adalah

beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan beasiswa tahfidz.

Informasi tentang layanan bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dapat

diketahui dari hasil wawancara berikut, siswa dalam wawancara

mengatakan:

“Dapat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar, karena setiapsiswa melakukan kesalahan akan ditegur sehingga ia akanmemperbaiki kesalahannya tersebut termasuk dalam hal belajar”.86

83Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.

84Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.85Novita Dewi Fitriani, Siswa Kelas X D MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.86Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.

118

“Bisa, ketika siswa malas belajar, nilainya jelek nanti dapat tegurandan bimbingan dari guru BK”.87

Seirama dengan yang diungkapkan oleh guru bimbingan dan

konseling dalam wawancara, mengatakan:

“Iya pasti, layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa, karena ketika siswa mengalami masalahapapun termasuk masalah dalam belajar siswa akan mendapat bantuandari guru bimbingan dan konseling. Saya sebagai guru bimbingan dankonseling selalu memberikan motivasi belajar dan memantauperkembangan siswa. Layanan jangka panjang dipantau terus apakahada perkembangan atau tidak”.88

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan

dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, setiap siswa

yang melakukan kesalahan akan segera mendapat teguran dari guru

bimbingan dan konseling, termasuk masalah belajar. Guru bimbingan dan

konseling selalu memberikan motivasi belajar dan terus menerus

memantau perkembangna siswa.

Informasi mengenai indikator-indikator yang menunjukkan

peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dalam

wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara,

mengatakan:

“Kalau kita lihat yang jelas secara hitam dan putih ya dari peningkatannilai raport. Motivasi belajar siswa bisa meningkat itu dapat dilihatmelalui laporan dari kelas anak sering mendapat nilai yang kurang,sulit menghafal, berbicara saat jam pelajaran, melamun di dalamkelas, kemudian guru bimbingan dan konseling memberi nasehat,diberi motivasi, dan memberikan solusi, alhamdulillah ada perubahan.Layanan bimbingan dan konseling sangat berpengaruh, kalau yangtidak tahu menganggap bimbingan dan konseling sebagai polisisekolah tapi justru tidak. Bimbingan dan konseling di sekolah adalahsebagai penganti orang tua di rumah yang akan selalu memberi suportkepada siswa”.89

87Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.88Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September

2016.89Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September

2016.

119

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan

motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dapat di

lihat dari laporan guru mapel ataupun wali kelas dan juga dari pengamatan

guru bimbingan dan konseling sendiri. Kalau ada anak yang nilainya

rendah, mengalami kesulitan dalam belajar, melamun di dalam kelas

kemudian guru bimbingan dan konseling akan memanggil dan

memberikan nasehat serta solusi kepada siswa yang bersangkutan, dan ada

perubahan yang baik.

C. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA Al-

Hikmah Kajen Margoyoso Pati.

Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan

manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai

potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi

individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional,

sosial, dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik

lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

Pendidikan merupakan proses yang esensi untuk mencapai tujuan dan

cita-cita pribadi bagi individu. Hal ini terlihat dari akhir tujuan pendidikan

Nasional, sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang

berbunyi:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang yangberdemokrasi serta bertanggung jawab”.90

90Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, CitraUmbara, Bandung, 2003, hlm. 7.

120

Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut menunjukkan karakter pribadi

peserta didik yang diharapkan dapat terbentuk melalui pendidikan. Apa

yang diamanatkan oleh Undang-Undang di atas nyata bahwa karakter

seseorang diharapkan terbentuk melalui pendidikan, sehingga diharapkan

pendidikan baik formal maupun non formal mampu membagun karakter

peserta didik yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana yang diharapkan oleh

undang-undang.

Ditinjau dari visi, misi dan tujuan dari MA Al-Hikmah Kajen yaitu

adalah terwujudnya Madrasah Aliyah yang mampu mencetak lulusan yang

berakidah islamiah, berakhlakul karimah, berprestasi dan cakap di dalam

lingkungan masyarakat. Maka jelaslah pendidikan yang diselenggarakan

bertujuan membantu siswa agar dapat berprestasi secara optimal di segala

bidang, seperti mampu melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi,

serta mampu mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-

hari.

Secara umum bimbingan dan konseling adalah proses pemberian

bantuan sistematis dan terencana agar individu dapat mengembangkan

dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dan

membantu menyelesaikan masalah melalui bimbingan dan konseling.

Adapun program bimbingan dan konseling itu menyangkut dua faktor

yaitu: faktor pelaksana atau orang yang akan memberikan bimbingan biasa

disebut konselor dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perlengkapan,

metode, bentuk bimbingan dan layanan yang berkaitan dengan

pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling.

Pendekatan keagamaan dalam setiap bimbingan lebih ditekankan,

karena dengan cara yang seperti inilah peserta didik akan cepat memahami

dan karena segala kegiatan pendidikan semua bermuara pada tujuan yaitu

menjadikan peserta didik berilmu ilmiah, beramal amaliyah dan

berakhlakul karimah. Lulusan MA Al-Hikmah diharapkan tidak kalah

dengan lulusan SMK, oleh karena itu siswa tidak hanya dibekali ilmu yang

bersifat kognitif saja tetapi juga diasah skill yang mereka miliki. Di

121

sekolah diajari menjahit untuk yang putri dan ada teknik listrik untuk yang

putra selain itu yang lebih ditekankan adalah praktek imamuddin,

kesemuanya bertujuan agar lulusan MA Al-Hikmah mampu berkompetisi

dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

Berdasarkan kenyataan tersebut seyogyanya program yang

diselenggarakan akan lebih bersifat fleksibel namun tetap ideal, dan masih

tetap berpegang kepada norma-norma yang ada, dalam pengembangan

program ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan layanan yang berorientasi kepada pengembangan

tugas-tugas perkembangan peserta didik.

b. Mengintegrasikan program-program bimbingan dan konseling kepada

program intrakurikuler, maupun pendidikan yang bergerak pada

kegiatan lainnya.

c. Menata dan menjaga struktur organisasi dan mekanisme kerja yang

baik sehingga program layanan bimbingan dan konseling tersebut dapat

dilaksanakan dan berjalan secara efektif dan efisien.

d. Merumuskan bidang isi bimbingan atau topik-topik yang relevan

dengan pengembangan tugas-tugas perkembangan peserta didik.91

Kegiatan manajemen ini merupakan berbagai upaya untuk

memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan

dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembagan staf, pemanfaatan

sumber daya, dan pengembangan kebijakan.

1) Perencanaan

Hasil penelitian tentang perencanaan bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Dalam penyusunan

program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan

pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru, yaitu satu minggu

sebelum KBM dimulai serta merujuk pada pelaksanaan program

bimbingan dan konseling pada tahun lalu.

91Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, RafikaAditama, Bandung, 2005, hlm. 41.

122

Ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalam

melakukan perencanaan bimbingan dan konseling yaitu:

a) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik.

b) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai.

c) Analisis situasi dan kondisi di sekolah.

d) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan.

e) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan.

f) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan yang

telah ditetapkan.

g) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang

direncanakan.

h) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang

akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.

penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling dan masukan dari

kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari

masing-masing pihak adalah sebagai berikut: peran siswa dalam

penyusunan program bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan

memberikan masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang

dialami siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap

program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang ada

di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan dan

konseling, penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan

mengesahkan program bimbingan dan konseling.

Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun

program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan

belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai

siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun program

bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait dengan

kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapat

perhatian khusus.

123

Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-macam

kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan

sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu menata

ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu memberi masukan

terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan masalah-

masalah yang berhubungan dengan siswa.

Konsep perencanaan bimbingan dan konseling menurut Nurihsan,

ada beberapa aspek kegiatan penting yang perlu dilakukan dalam

perencanaan bimbingan dan konseling yaitu: (1) analisis kebutuhan dan

permasalahan peserta didik, (2) penentuan tujuan program layanan yang

hendak dicapai, (3) analisis situasi dan kondisi di sekolah, (4) penentuan

jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, (5) penetapan metode dan teknik

yang akan digunakan dalam kegiatan, (6) penetapan personil-personil yang

akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, (7) persiapan

fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimbingan yang

direncanakan, (8) perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan

ditemui dan usaha-usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi

hambatan-hambatan.92

Dari paparan tersebut, menunjukkan bahwa langkah-langkah yang

ditempuh oleh guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen

dalam menyusun perencanaan program bimbingan dan konseling sudah

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ahmad Juntika Nurihsan dan

akur sudiarto, yaitu

(a) Penilaian kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen

seperti menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari

pengamatan baik itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan

dan konseling itu sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah

kemudian dianalisis kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah

apa yang dirasakan oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil

92Ahmad Juntika Nurihsan dan akur sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling disekolah Dasar, Grasindo, Jakarta, 2009, hlm. 29-30.

124

analisis ini selanjutnya disusunlah perencanaan program bimbingan

dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen.

(b) Tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada dalam

visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan progam bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang dijabarkan dalam

tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung.

(c) Analisis situasi dan kondisi sekolah dilakukan oleh guru bimbingan

dan konseling dengan menganalisis kemampuan sekolah. Program

bimbingan dan konseling yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan

siswa yang paling banyak dengan kemampuan sekolah tersebut, yaitu

kemampuan keuangan dan sarana prasarana yang ada.

(d) Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat

rencana operasional program bimbingan dan konseling dengan

mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus

dilakukan, mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan, serta

mempertimbangkan metode yang akan digunakan. Rencana

operasional kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, program

semesteran, program bulanan dan program mingguan.

(e) Dalam program bimbingan dan konseling telah ditetapkan metode

yang akan digunakan dalam kegiatan seperti ceramah, diskusi dan

tanya jawab.

(f) Persiapan personil-personil yang akan melakukan kegiatan telah

ditetapkan. Kegiataan ini dilakukan oleh guru bimbingan dan

konseling saat rapat koordinasi awal tahun.

(g) Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran

tersebut bergabung dengan pos-pos tertentu. Mekanisme perencanaan

anggaran adalah sebagai berikut. Unit bimbingan dan konseling

membuat dan mengajukan proposal/merumuskan anggaran untuk

program yang dibuatnya kepada kepala sekolah. Kepala sekolah

menyampaikan proposal tersebut pada tim perumus RAKS untuk maju

125

dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat pleno dari pengurus dewan

sekolah akan memutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan

oleh unit bimbingan dan konseling.

(h) Perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-

usaha apa yang harus dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan,

hal ini belum dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.

2) Pengorganisasian

Dalam hasil penelitian tentang pengorganisasian bimbingan dan

konseling di MA AL-Hikmah Kajen, menyimpulkan tentang beberapa

kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan

konseling, meliputi: pengorganisasian sarana dan prasarana bimbingan dan

konseling, struktur organisasi bimbingan dan konseling, kegiatan

koordinasi personil bimbingan dan konseling.

a) Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling

(1) Sarana bimbingan dan konseling meliputi:

(a) Alat pengumpul data berupa tes dan non tes

Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan

dan konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi,

tes minat dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat

pengumpul data teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan

konseling MA Al-Hikmah Kajen antara lain: biodata siswa,

pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan anekdot,

angket, sosiometri, AUM, format satuan layanan, format surat

panggilan, format surat referal, format pelaksanaan pelayanan,

format evaluasi.

(b) Alat penyimpan data

Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi,

buku pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer.

(c) Kelengkapan penunjang teknis

Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling,

buku pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi, sosial,

126

karier, pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan

konseling.

(d) Perlengkapan administrasi

Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang

ada di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat,

agenda surat, dan alat-alat tulis.

(2) Prasarana bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen

(a) Ruang bimbingan dan konseling. Ada dua ruang bimbingan

dan konseling yang terletak di gedung barat dan gedung timur

MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan dan konseling untuk

siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di sebelah

ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk

siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok

kanan ruang guru.

(b) Anggaran biaya

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan

bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kondisi setempat,

namun untuk keperluan ini perlu diprogramkan sebelum tahun

pelajaran baru, agar pelayanan dapat berjalan lancar. Sarana dan

prasarana yang diperlukan antara lain: sarana meliputi alat pengumpul

data, alat penyimpan data, perlengkapan teknis, perlengkapan

administrasi. Prasarana meliputi ruang bimbingan dan konseling dan

anggaran biaya.93

Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pengorganisasian

sarana dan prasarana bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah

Kajen sesuai dengan teori Dewa Ketut Sukardi. Untuk sarana

bimbingan dan konseling sebagian besar sudah dimiliki. Hanya saja

untuk ruang bimbingan dan konseling belum ideal, karena ruang

93Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling diSekolah, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 63.

127

bimbingan dan konseling masih bergabung dengan ruang lain, jadi

dalam penanganan siswa sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi.

b) Struktur organisasi bimbingan dan konseling di MA Al-hikmah

Hasil penelitian tentang struktur organisasi layanan bimbingan

dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai

berikut. Struktur organisasi layanan bimbingan dan konseling di MA

Al-Hikmah Kajen melibatkan instansi/lembaga terkait, kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, komite madrasah, staf tata usaha, guru

bimbingan dan konseling, wali kelas, guru mapel, dan siswa.

Dari konsep tentang struktur organisasi bimbingan dan

konseling menurut Zainal Aqib dapat disimpulkan jika organisasi

bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur instansi pemerintah,

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, orang tua siswa, tata usaha,

konselor, wali kelas, guru mapel, dan siswa.94

Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai

berikut: struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling MA

Al-Hikmah Kajen sesuai dengan struktur organisasi bimbingan dan

konseling menurut Zainal Aqib. Dalam struktur organisasi bimbingan

dan konseling MA Al-Hikmah dapat dilihat bahwa antara wali kelas,

guru pembimbing, dan guru mapel ada garis koordinasi dan juga garis

konsultasi, hal ini akan membantu dalam penangganan siswa, karena

semua informasi dapat tersampaikan dengan baik. Dalam bimbingan

dan konseling peran guru juga sangat penting seperti dalam ungkapan

Gary S Belkin:

“Probably the single most important member of the counselingteam, in addition to the counselor, is the teacher”.95

Salah satu anggota penting dari sebuah tim konselor adalah

guru, maka dalam struktur organisasi sudah seharusnya ada garis

94Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah, YRAMA WIDYA, Bandung,2012, hlm. 62.

95Gary S Belkin, Introduction to Counseling, Wm. C. Brown Company Publishers, UnitedOf America, 1984, hlm. 468.

128

koordinasi dan konsultasi yang menghubungkan antara guru

pembimbing dan guru mapel agar tidak terjadi kesenjangan informasi.

c) Kegiatan koordinasi personil bimbingan dan konseling

Dari hasil penelitian tentang kegiatan koordinasi personil

bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dapat disimpulkan

sebagai berikut. Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam

pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara periodik dan

insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat koordinasi

antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat

koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala

madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan koordinasi

secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti rapat

koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalah-

masalah yang perlu pemecahan bersama.

Dari konsep tentang koordinasi personil bimbingan dan

konseling menurut Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila

Kusmawati disimpulkan sebagai berikut. Beberapa hal yang harus

diperhatikan agar pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling

dapat mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dan konseling yang

baik di sekolah meliputi: semua personil sekolah dihimpun dalam satu

wadah sehingga terwujud satu kesatuan cara bertindak dalam usaha

membantu memberikan layanan bimbingan dan penyuluhan di

sekolah; mekanisme kerja, pola kerja, atau prosedur kerja bimbingan

dan konseling di sekolah harus tunggal sehingga tidak

membinggungkan siswa, tugas, tanggung jawab dan wewenang

masing-masing petugas yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan

dan konseling di sekolah harus dirinci dengan jelas.

Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan berikut ini.

Kegiatan koordinasi antar personil bimbingan dan konseling di MA

Al-Hikmah Kajen telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.

Koordinasi dilaksanakan baik secara periodik maupun insidental.

129

Koordinasi secara periodik antara lain: rapat koordinasi antara guru

bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat koordinasi

antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah pada

awal tahun pelajaran baru. Koordinasi secara insidental, disesuaikan

dengan kebutuhan. Seperti rapat koordinasi antar personil bimbingan

dan konseling bila ada masalah-masalah yang perlu pemecahan

bersama.

3) Pelaksanaan

Hasil penelitian tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Kegiatan

bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan

setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan

bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih ada

yang belum mempunyai guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan

program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam

pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran

akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka setiap ada jam

kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas untuk memberikan

materi.

Selain itu setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru

bimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di

gerbang pintu masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan,

kelengkapan dan kebersihan. Setelah bel masuk sekolah guru bimbingan

dan konseling akan berada di depan ruang guru untuk menjalankan

fungsinya sebagai guru piket.

Dalam menangani siswa yang bermasalah prosedurnya adalah untuk

siswa yang melakukan kesalahan 1 atau 2 kali akan ditegur di tempat

tetapi kalau sudah 3 kali siswa yang bersangkutan akan dipanggil ke ruang

guru bimbingan dan konseling untuk mendapat bimbingan dan membuat

surat pernyataan. Untuk siswa yang mondok, biasanya guru bimbingan

dan konseling akan melapor kepada pengasuh pondok terlebih dahulu

130

kemudian pihak pondok yang akan menyampaikan kepada orang tua jika

dibutuhkan.

Di MA Al-Hikmah telah dilaksanakan semua jenis layanan

bimbingan dan konseling serta semua kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling yang meliputi: layanan orientasi, layanan informasi, layanan

penguasaan konten, layanan penyaluran dan penempatan, konseling

perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, alih tangan kasus,

kunjungan rumah, koferensi kasus, dan layanan konsultasi. Layanan

bimbingan dan konseling bukanlah layanan yang menjenuhkan melainkan

layanan yang mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak. Memang

layanan itu tidak perlu diberikan secara monoton di dalam kelas,

melainkan peserta didik dapat memanfaatkan layanan tersebut dimanapun

berada.

Dari konsep tentang jenis layanan bimbingan dan konseling menurut

Sofyan S. Willis yang terdiri dari: layanan orientasi, layanan informasi,

layanan bimbingan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan

belajar, layanan konseling perseorangan, dan layanan bimbingan

kelompok.96 Konsep tentang kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling menurut Prayitno meliputi: aplikasi instrumen data, himpunan

data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.97 Dan

dari konsep tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

menurut Anas Salahudin menyimpulkan bahwa kegiatan pelayanan

konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran

sekolah/madrasah. Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang

layanan bimbingan dan konseling. Keempat bidang layanan tersebut

diselenggarakan dalam sembilan jenis layanan konseling dan enam

96Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm.33.

97Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, PT Rineka Cipta,Jakarta, 1999, hlm. 205.

131

kegiatan pendukung. Satu kali penyelenggaraan salah satu layanan

konseling ekuivalen dua jam pembelajaran.98

Dari paparan diatas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.

Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen telah melaksanakan

semua jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dikemukakan dalam

konsep. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen

dimulai pada kegiatan masa orientasi sekolah tujuannya untuk

mengenalkan kepada siswa baru mengenai bimbingan dan konseling. Guru

bimbingan dan konseling setiap pagi akan standby digerbang sekolah

dengan dibantu 2 orang siswa untuk memeriksa kerapihan, kebersihan dan

ketertiban para siswa. Tidak ada jadwal masuk kelas bimbingan dan

konseling, guru bimbingan dan konseling akan memasuki kelas untuk

memberikan materi jika ada kekosongan kelas atau pada jam pulang

sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan secara periodik

dan insidental. Untuk cara menangani siswa guru bimbingan dan konseling

MA Al-Hikmah Kajen diberi wewenang tersendiri oleh kepala sekolah

tidak harus mengacu pada tata tertib sekolah. Selain itu guru bimbingan

dan konseling difungsikan sebagai guru piket, hal ini dilakukan untuk

mempermudah guru bimbingan dan konseling dalam mengawasi seluruh

keadaan sekolah baik dari siswa, guru atau yang lainnya.

4) Pengarahan dan pengawasan

Hasil dari penelitian tentang pengarahan dan pengawasan bimbingan

dan konseling adalah Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan

sewaktu-waktu, saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan

guru bimbingan dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan

dan konseling. Pengawasan program bimbingan dan konseling dilakukan

oleh kepala sekolah, mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksaanaan dan evaluasi bimbingan dan konseling. Pelaksanaan

pengawasan dilakukan sewaktu-waktu. Kepala sekolah sering diskusi

98Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, CV Pustaka Setia, Bandung, 2010, hlm. 138-140.

132

dengan guru bimbingan dan konseling tentang kegiatan bimbingan dan

konseling. Setiap bulan kepala sekolah mendapat laporan dari guru

bimbingan dan konseling, yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan.

Dari konsep tentang fungsi yaitu pengawasan disimpulkan bahwa

pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang

menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran

kerja para pegawai dalam melakukan tugas, sehingga kegiatan organisasi

berjalan sesuai rencana, membandingkan akhir dengan standar tujuan yang

ditentukan, lalu mengambil tindakan untuk membenarkan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah

dan madrasah apabila di sekolah dan madrasah yang bersangkutan hanya

memiliki satu orang guru bimbingan dan konseling. Tetapi apabila di

sekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang guru

bimbingan dan konseling, fungsi ini dilaksanakan oleh koordinator

layanan bimbingan dan konseling sekaligus juga kepala sekolah dan

madrasah.99

Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.

Pengawasan kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen

dilakukan oleh kepala madrasah dan dilaksanakan sewaktu-waktu.

Pengawasan dilakukan dalam perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini dilakukan bertujuan untuk

meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam

pelaksanaan, dan mengetahui hasil yang dapat dicapai. Guru bimbingan

dan konseling sering berdiskusi dengan kepala sekolah tentang kegiatan

bimbingan dan konseling untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

5) Evaluasi

Dari hasil penelitian tentang evaluasi bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan sebagai berikut. Evaluasi

bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling

99Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), PTRajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 260.

133

setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi

pelaksanaan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengetahui daya

guna dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Kegiatan

ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program

bimbingan dan konseling. Proses evaluasinya dilakukan dengan

membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaannya.

Dari konsep evaluasi program bimbingan dan konseling yang

dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila Kusmawati

dan Depdiknas disimpulkan bahwa evaluasi/penilaian kegiatan bimbingan

dan konseling adalah upaya untuk menelaah program pelayanan

bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan untuk

mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan dan konseling

serta untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan

dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan

mengacu pada kriteria tertentu yang sesuai dengan program yang

dilaksanakan.

Dari paparan tentang kesimpulan hasil penelitian dan konsep

evaluasi program bimbingan dan konseling di atas, dapat dilakukan

pembahasan sebagai berikut. Evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-

Hikmah Kajen dilaksanakan setelah suatu kegiatan bimbingan dan

konseling selesai dilaksanakan, sedangkan pada saat suatu program

pelayanan bimbingan dan konseling sedang dilaksanakan atau belum

selesai dilaksanakan, guru bimbingan dan konseling belum melakukan

evaluasi. Tidak dilaksanakannya evaluasi pada saat suatu program masih

berlangsung dapat menyebabkan terjadinya suatu kesalahan tidak bisa

langsung diketahui sehingga program tidak bisa langsung diperbaiki. Guru

bimbingan dan konseling perlu melakukan evaluasi baik saat kegiatan

bimbingan dan konseling sudah selesai dilaksanakan maupun saat kegiatan

masih berlangsung.

Dari hasil penelitian tentang fungsi evaluasi bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan bahwa fungsi

134

evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk

mengetahui tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi

pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan

dalam memberikan layanan kepada siswa.

Dari konsep tentang fungsi evaluasi menurut Depdiknas disimpulkan

sebagai berikut. Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling adalah (a)

memberikan umpan balik kepada konselor untuk memperbaiki atau

mengembangkan program bimbingan dan konseling; (b) memberikan

informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang

tua peserta didik tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat

ketercapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik, agar secara

bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi

program bimbingan dan konseling.100

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.

Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah

memberikan umpan balik kepada guru bimbingan dan konseling yang

meliputi: untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan

dan konseling; mengetahui keterlaksanaan program; mengetahui tepat atau

tidaknya pembagian waktu pelaksanaan program; mengetahui tepat

tidaknya metode yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling

dalam memberikan layanan. Hasil dari semua itu nanti dilaporkan kepada

semua pihak yang terlibat dalam layanan bimbingan dan konseling.

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi bimbingan dan

konseling MA Al-Hikmah Kajen sesuai dengan konsep fungsi evaluasi.

Dari hasil penelitian mengenai aspek-aspek kegiatan evaluasi

program bimbingan dan konseling sebagai berikut. Aspek kegiatan

evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilakukan guru

bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi evaluasi

100Departemen Pendidikan Nasional, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, DirektoratTenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,2008, hlm. 230.

135

proses dan hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk

mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor

penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil

pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan

bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan.

Konsep tentang aspek-aspek kegiatan evaluasi program bimbingan

dan konseling dapat berupa evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil

(sumatif).101 Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai

sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya,

sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi

keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya.

Dari paparan di atas, dapat lakukan pembahasan sebagai berikut.

Kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru

bimbingan dan konseling meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil

pelaksanaan. Adapun aspek-aspek yang dievaluasi dalam kegiatan

bimbingan dan konseling adalah hambatan pelaksanaan program,

keterlaksanaan program, kesesuaian program dengan pelaksanaan, dan

hasil program.

Dari hasil penelitian tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan

dan konseling disimpulkan sebagai berikut. Langkah-langkah evaluasi

yang dilakukan adalah guru bimbingan dan konseling menampung semua

masalah/keluhan siswa, kemudian guru bimbingan dan konseling

menyampaikan masalah siswa pada rapat evaluasi, dan kemudian diadakan

pembahasan masalah/keluhan siswa.

Dari konsep tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan dan

konseling menurut Depdiknas disimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi

program ditempuh melalui langkah-langkah berikut: (a) merumuskan

masalah atau instrumentasi; (b) mengembangkan atau menyusun

instrumen pengumpul data; (c) mengumpulkan dan menganalisis data; (d)

101Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan konseling diSMP, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm. 45.

136

melakukan tindak lanjut.102 Tindak lanjut dimaksudkan untuk menambah

intensitas hubungan antara konselor dan klien setelah terjadi pengakhiran

konseling. Seperti yang dikemukakan Harold L. Hackney dan Sherry

Cormier:

“Follow-up in counseling refers to the nature and amount ofprofessional contact that occurs between the counselor and clientafter termination has occured”.103

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini. Jika

ditinjau dari langkah-langkah evaluasi yang dilakukan oleh guru

bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen, maka langkah pertama

yaitu merumuskan masalah telah dilakukan guru bimbingan dan konseling.

langkah kedua yaitu mengembangkan atau menyusun instrumen

pengumpul data yang relevan dengan aspek yang akan dievaluasi belum

dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Langkah ketiga yaitu

mengumpulkan dan menganalisis data. Pengumpulan data dilakukan guru

bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dengan menampung

semua keluhan anak, baik yang langsung dari anak ke guru bimbingan dan

konseling maupun tidak langsung. Langkah keempat guru bimbingan dan

konseling melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan keputusan

pembahasan dari hasil rapat guna memperbaiki hal-hal yang dipandang

lemah.

Guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah

melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan

tindak lanjut hasil evaluasi. Tindak lanjut dari evaluasi program bimbingan

dan konseling di sekolah dimaksudkan agar dapat memanfaatkan hasil

evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk program lebih lanjut.

Dan pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dan

konseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru

mapel, wali kelas dan kesiswaan.

102Depdiknas, Op Cit, hlm. 232.103Harold L. Hackney and Sherry Cormier, The Professional Counselor: A Process Guide

To Helping,Pearson Education, The United State of America, 2009, hlm. 325.

137

Dari analisa diatas mengenai manajemen bimbingan dan konseling

di MA Al-Hikmah Kajen sejalan dengan teori manajemen pelayanan

bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Tohirin, yang

berpendapat bahwa Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan

aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling dan penggunaan

sumber daya-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.104

2. Analisis Tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen

Margoyoso Pati.

Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar. Motivasi akan

membuat siswa belajar dengan giat. Motivasi dapat berperan dalam

penguatan belajar apabila anak yang belajar sedang dihadapkan pada suatu

masaah yang memerlukan pemecahan.

Dari hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah

Kajen, disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam

keadaan baik, siswa semangat dalam belajar, mereka tekun dalam

mengerjakan tugas, walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi

guru bimbingan dan konseling tidak pernah berhenti untuk memberikan

motivasi. Guru bimbingan dan konseling selalu membantu siswa dalam

memecahkan masalah yang dihadapi.

Dari konsep tentang motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau

unsur yang mendukung.105

104Tohirin, Op Cit, hlm. 256.105Hamzah Uno B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm.

23.

138

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini.

Motivasi belajar yang dialami siswa kelas X MA Al-Hikmah saat ini

dalam keadaan baik. Siswanya semangat dalam belajar, guru bimbingan

dan konseling tidak pernah berhenti dalam memberikan motivasi sebagai

dorongan dari luar untuk siswa agar tetap melakukan aktivitas belajar.

Siswa juga tekun mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini

sesuai dengan teori yang ada tentang motivasi belajar.

Dari hasil penelitian tentang masalah belajar yang dialami siswa kelas

X MA Al-Hikmah Kajen, disimpulkan sebagai berikut. siswa kelas X MA

mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah kesulitan

berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di lingkungan

pondok pesantren disebabkan rumahnya jauh. Dan mereka kesulitan

mengikuti pelajaran yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena

sebagian siswa kelas X MA lulusan dari SMP.

Dari konsep tentang masalah dalam belajar menurut Syamsu dan

Nurihsan bahwa, dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah

baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar.106

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.

selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Syamsu dan Nurihsan, dalam

kegiatan belajar ada banyak masalah yang dapat terjadi, misalnya

bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, memilih metode

belajar, pengaturan waktu belajar, dan lainnya. Ada berbagai masalah yang

dihadapi siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen baik di sekolah, di rumah

ataupun di pondok pesantren. Masalah dalam belajar yang dialami siswa

kelas X MA Al-Hikmah Kajen diantaranya adalah kesulitan berkonsentrasi

dalam belajar ketika berada di pondok pesantren karena keadaan yang

kurang kondusif. Selain itu ada siswa yang kesulitan mengikuti proses

pembelajaran karena faktor dari dalam dirinya sendiri.

106Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PTRemaja Rosdakarya, Bandung, 2010, 222.

139

Dari hasil penelitian tentang cara menumbuhkan motivasi belajar,

disimpulkan berikut. Banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar

dalam diri siswa, para guru mempunyai cara yang berbeda dalam

menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya memberi nilai,

pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan,

mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan

yang diakui. Bentuk apresiasi adalah beasiswa untuk siswa yang

berprestasi dan beasiswa tahfidz.

Dari konsep tentang cara menumbuhkan motivasi belajar menurut

Sardiman bahwa, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah: 1) memberi angka, 2)

pemberian hadiah, 3) saingan atau kompetisi, 4) ego-involvement, 5)

memberi ulangan, 6) mengetahui hasil, 7) pujian, 8) hukuman, 9) hasrat

untuk belajar, 10) minat, 11) tujuan yang diakui.107

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.

Para guru memakai cara yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi

belajar siswa MA Al-Hikmah. Untuk menumbuhkan motivasi belajar

siswa guru bimbingan dan konseling sendiri biasanya memberikan pujian

atau ucapan selamat kepada siswa yang berprestasi atau mendapatkan nilai

bagus. Sekolah mengadakan program beasiswa tahfidz dengan ketentuan

yang berlaku, selain itu juga ada beasiswa untuk siswa-siswa yang

berprestasi. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan diberikan

hukuman, hal ini dimaksudkan agar siswa jera, tidak mengulangi

kesalahannya lagi dan untuk perbaikan. Semua itu adalah sebagai salah

satu bentuk untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Dari hasil penelitian tentang layanan bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa, disimpulkan sebagai berikut.

layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar

107Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada,Jakarta, 2012, hlm. 91-95.

140

siswa dapat dilihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta

pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling.

Setiap siswa yang mengalami masalah akan mendapat bantuan dari guru

bimbingan dan konseling dalam memecahkan permasalahnya. Guru

bimbingan dan konseling selalu memberikan arahan, bimbingan, dan

motivasi belajar dan terus menerus memantau perkembangan siswa.

Dari konsep layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa menurut Zaini bahwa, ada beberapa macam teknik

layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi belajar

peserta didik yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan

individu, yaitu konseling, nasehat, bimbingan kelompok, konseling

kelompok dan mengajar bernuansa bimbingan.108

Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut. layanan

bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai

pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun

kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam

bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan

belajar dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan

kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Guru

bimbingan dan konseling selalu memberikan bimbingan dan arahan

kepada siswa dalam berbagai hal termasuk dalam belajar. Guru bimbingan

dan konseling juga selalu mengikuti perkembangan siswa.

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan

konseling dapat di lihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta

pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling setiap

saat. Kalau ada anak yang nilainya rendah, mengalami kesulitan dalam

belajar, melamun di kelas, berbicara saat jam pelajaran sedang

108Ahmad Zaini, Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan MotivasiBelajar Peserta Didik, Konseling Religi, STAIN Kudus, 2014, hlm. 255.

141

berlangsung, guru bimbingan dan konseling akan segera melaksanakan

tugasnya untuk memberikan arahan, nasehat dan solusi, dan ada perubahan

yang baik.

Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di MA AL-Hikmah

Kajen dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah yang sedang

dihadapi termasuk masalah dalam belajar. Motivasi belajar siswa kelas X

meningkat, hal ini dapat diketahui melalui koordinasi guru mapel maupun

wali kelas dengan guru bimbingan dan konseling. ketika ada siswa yang

mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tertentu misalkan, siswa

kesulitan dalam mata pelajaran agama karena siswa tersebut dulunya

berasal dari SMP, guru bimbingan dan konseling akan memanggil siswa

yang bersangkutan dan memberikan bimbingan serta saran agar siswa

mengikuti semacam les tambahan untuk mata pelajaran yang kurang

dikuasai, dan ketika sudah berada di pondok pesantren minta diajari oleh

kakak kelas yang menguasai pelajaran tersebut. Dan ada perubahan, siswa

yang dulunya kesulitan dalam pelajaran agama sekarang prestasinya

meningkat, siswa tersebut tidak pernah putus asa untuk belajar.

D. Temuan Hasil Penelitian

No. Realita Rekomendasi

1.

Perencanaan dalam penyusunan

program bimbingan dan konseling

di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan

pada waktu liburan, sebelum awal

tahun pelajaran baru tepatnya

seminggu sebelum KBM dimulai.

Ada beberapa aspek kegiatan

penting yang dilakukan dalam

perencanaan bimbingan dan

konseling yaitu: analisis kebutuhan

Dalam perencanaan

bimbingan dan konseling

melibatkan semua guru

bimbingan dan konseling

dengan masukan dari kepala

sekolah, guru mapel, wali

kelas, wali sapras dan

kesiswaan. Masukkan dari

orang tua siswa juga sangat

penting, karena informasi

142

dan permasalahan peserta didik;

penentuan tujuan program layanan

bimbingan yang hendak dicapai;

analisis situasi dan kondisi di

sekolah; penentuan jenis-jenis

kegiatan yang akan dilakukan;

penetapan metode dan teknik yang

akan digunakan dalam kegiatan;

penetapan personil-personil yang

akan melaksanakan kegiatan yang

telah ditetapkan; persiapan fasilitas

dan biaya pelaksanaan kegiatan

bimbingan yang direncanakan;

perkiraan tentang hambatan yang

akan dilakukan dalam mengatasi

hambatan tersebut.

yang didapat dari orang tua

siswa akan membantu guru

bimbingan dan konseling

dalam penyusunan program

bimbingan dan konseling.

Penyusunan program

bimbingan dan konseling

tertuang dalam program

tahunan, semesteran, bulanan,

mingguan dan juga harian

sehingga dalam

pelaksanaannya dapat

terlaksana secara optimal.

2.

Pengorganisasian bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen

meliputi pengorganisasian sarana

dan prasarana bimbingan dan

konseling, struktur organisasi

bimbingan dan konseling, kegiatan

koordinasi personil bimbingan dan

konseling.

Dalam pengorganisasian

bimbingan dan konseling di

MA Al-Hikmah Kajen baik

sarana maupun prasarana

sudah cukup memadai tetapi

untuk ruang bimbingan dan

konseling seharusnya bisa

diberi space yang lebih luas

agar pelayanan dapat

dilaksanakan dengan

maksimal. Selain itu akan

lebih baik jika ditambah

adanya guru bimbingan dan

konseling, agar penanganan

143

siswa sesuai dengan porsi

yang seharusnya yaitu satu

orang guru bimbingan dan

konseling menangani 150

siswa.

3.

Pelaksanaan bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen

mulai dilaksanakan pada masa

orientasi siswa baru. Tidak ada jam

tersendiri untuk bimbingan dan

konseling. guru bimbingan dan

konseling masuk kelas pada saat

ada kekosongan kelas. Penanganan

siswa dilakukan secara periodik dan

insidental.

Dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling

suatu hal yang diharapkan

adalah pelaksanaan

bimbingan dan konseling

akan sesuai dengan

perencanaan. Tetapi yang

menjadi kendala adalah tidak

ada jam khusus untuk

bimbingan dan konseling

sehingga pelaksanaannya

belum terlaksana secara

optimal, seharusnya sekolah

menjadwalkan bimbingan dan

konseling pada jam tertentu.

4.

Pengawasan bimbingan dan

konseling di MA Al-Hikmah Kajen

dilaksanakan oleh kepala madrasah.

Pengawasan bimbingan dan

konseling seharusnya

dilakukan tidak hanya oleh

kepala madrasah tetapi

dilakukan juga oleh tim

pengawas bimbingan dan

konseling.

5. Evaluasi bimbingan dan konseling

di MA Al-Hikmah Kajen meliputi

Evaluasi bimbingan dan

konseling meliputi evaluasi

144

evaluasi proses dan evaluasi hasil. proses dan evaluasi hasil.

Tetapi pelaksanaanya

dilakukan pada akhir kegiatan

atau pelayanan saja,

seharusnya evaluasi

dilakukan pada saat layanan

atau kegiatan sedang

berlangsung sehingga

masalah sekecil apapun akan

dapat diketahui.

6.

Motivasi belajar siswa kelas X MA

meningkat dapat diketahui dari

laporan guru mapel dan wali kelas

serta pengamatan langsung yang

dilakukan oleh guru bimbingan dan

konseling

Motivasi belajar siswa dapat

ditingkatkan dengan adanya

kerjasama dari semua pihak.

Bimbingan dan konseling

juga harus lebih

disosialisasikan agar tidak

ada lagi pihak yang tidak

mengetahui tentang

bimbingan dan konseling

sehingga motivasi belajar bisa

dapat ditingkatkan melalui

bimbingan dan konseling.