BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/636/7/07. BAB...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/636/7/07. BAB...
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
1. Sejarah Berdirinya MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
MA Al-Hikmah adalah salah satu jenjang dari beberapa jenjang
pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah. Jenjang pendidikan
yang dimaksud meliputi:
a. Madrasah Diniyyah Al-Hikmah
b. Madrasah Ibtidaiyyah Al-Hikmah
c. Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah
d. Madrasah Aliyah Al-Hikmah
e. Pondok Pesantren Al-Hikmah (PERMATA)
Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) berdiri pada tahun 1989
didirikan oleh KH. Moh. Ma’mun Muzayyin berawal dari madrasah
diniyyah di rumah. Kemudian tahun 1992 didirikan Madrasah Aliyah
(MA) setelah itu pada tahun 1993 baru didirikan Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan disusul Madrasah Ibtidaiyyah (MI) pada tahun 1995.1
Pada dasarnya, madrasah tersebut lahir dari pengembangan sistem
pendidikan bandongan/sorogan Pondok Pesantren Majlis Ta’lim Al-
Hikmah (PERMATA) yang sudah lebih dulu lahir pada 1979. Dengan
ketokohan dan kharismatik KH. Moh Ma’mun Muzayyin, sehingga dalam
waktu yang sangat relatif, madrasah beserta pesantren PERMATA
putra/putri terwujud untuk mengemban amanat dari para wali santri dan
wali murid.2
Perkembanganya pun begitu pesat, pada awal berdirinya
(1993/1994), MA Al-Hikmah memiliki siswa sebanyak 105 siswa, yang
terdiri dari 55 siswa putra dan 50 siswi putri. Dalam perjalanannya, MA
1Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
2Rodli, dkk, Buku Memori 2013/2014, Kajen, hlm 7.
68
Al-Hikmah berstatus terdaftar. Dengan berbagai pertimbangan prestasi
akademiknya, maka pada 5 Desember 1995, mengajukan akreditasi dan
Alhamdulillah lolos dengan status diakui. Tidak cukup sampai di sini,
setelah mendapatkan status diakui, lima tahun berikutnya, dengan memacu
dan mengoptimalkan semua komponen dan potensi yang dimiliki, pada 22
Juni 2000 madrasah ini disamakan. Dan pada tanggal 27 Juni 2005 sebagai
terakreditasi dengan peringkat B (Baik).3
Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) Kajen, bernaung dalam satu
Yayasan dengan Pesantren Majlis Ta’lim Al-hikmah (PERMATA) yaitu
Yayasan Al-Hikmah yang diasuh KH. Moh Ma’mun Muzayyin. Pada
1996, memiliki koperasi bernama Kopontren Permata Mitra Sejahtera
yaitu sebuah lembaga keuangan yang berbadan hukum. Koperasi ini
merupakan wahana untuk mensejahterakan guru dan Karyawan MA Al-
Hikmah.
Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Di samping lembaga pendidikan
formal (madrasah), desa ini juga banyak lembaga non formal (pondok
pesantren), yang kelahirannya telah dibidani oleh ulama-ulama
kharismatik dan berhaibah tinggi di lingkungan ummatnya, dan telah
mampu menjadi sangat berbeda bila dibandingkan dengan desa-desa lain
di kabupaten Pati pada khususnya dan di daerah-daerah lain pada
umumnya.4
Di desa yang indah inilah KH. Moh. Ma’mun Muzayyin dilahirkan,
dibesarkan, dan kemudian berjuang memperbaiki dan memberdayakan
umat lewat “Majlis Ta’lim” diantaranya pengajian “Kemisan” yang diikuti
masyarakat umum (khusus bapak-bapak) dan pengajian Ahad siang yang
diikuti masyarakat umum (khusus ibu-ibu).5
3 Ibid.4 Ibid, hlm. 8.5 Ibid.
69
2. Letak Geografis MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
MA Al-Hikmah adalah lembaga pendidikan swasta di bawah
naungan Kementerian Agama RI, yang berlokasi di JL. KH Ahmad
Mutamakkin Kajen Rt 05 Rw 01. Berdiri sejak tanggal 31 Agustus 1993,
dengan SK Pendirian Nomor: Wk/5.a/PP.03.2/21/1993. Berdiri di atas
tanah seluas 1850 m2 dengan status kepemilikan tanah yang sudah
bersertifikat. MA Al-Hikmah terletak di 6036’20.94” S 111003’34.09” E
elev 15 m.6 Sebelah barat berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan,
sebelah timur berbatasan pagar pembatas sekolah dengan jalan, sebelah
selatan berbatasan pagar pembatas sekolah dengan rumah warga, sebelah
utara berbatasan pagar pembatas dengan rumah warga.7
Madrasah Aliyah Al-Hikmah berada di tengah-tengah Desa Kajen
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, yaitu desa yang terletak di sebelah
utara kota Pati 17 KM, merupakan desa yag telah banyak berjasa
menyumbangkan putra-putri terbaiknya terhadap bangsa, negara dan
agama. Nampaknya tidak berlebihan, karena desa ini banyak dihuni
ulama-ulama besar berskala nasional dan internasional yang tekun
mengajarkan berbagai literatur ilmu-ilmu agama Islam hasil karya ulama-
ulama (mutaqoddimin dan mutaakhirin).
3. Visi, Misi dan Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
a. Visi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
Visi MA Al-Hikmah Kajen adalah mencapai madrasah yang
unggul dalam pendidikan karakter yang berakhlaqul karimah dengan
kemampuan mencetak lulusan berprestasi akademik, non akademik, dan
cakap menjadi kader Islam di masyarakat.
b. Misi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
Untuk mencapai misi tersebut, maka MA Al-Hikmah Kajen
mengembangkan misi. Misi dirancang sebagai bentuk layanan untuk
6Dokumentasi MA AL-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 08 Oktober2016.
7Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.
70
memenuhi realisasinya dalam visi tersebut. Adapun misi MA Al-
Hikmah Kajen adalah sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pembelajaran berkualitas tinggi.
2) Mengedepankan budaya islami dan pendidikan karakter.
3) Memberikan layanan dan akses pengembangan bagi seluruh civitas
madrasah.
4) Membangun jejaring dengan lembaga terkait dan stakeholder untuk
kemajuan madrasah.8
c. Tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso
Pati adalah sebagai berikut :
1) Mencerdaskan kehidupan berbangsa dan membentuk manusia
seutuhnya.
2) Memberikan bekal dasar pada peserta didik untuk mengembangkan
kehidupan pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara.
3) Memberikan pengetahuan keagamaan serta kemampuan
pengamalannya.
4) Mewujudkan kualitas output yang handal baik dalam kategori
keilmuan (intelegensi), ketrampilan (skill), maupun akhlak
(attitude).9
Tujuan di atas merupakan bentuk sebagai jabaran visi dan misi
untuk mewujudkan nilai-nilai yang dibangun oleh pihak MA Al-
Hikmah Kajen. Tujuan ini mengarah pada pencapaian atau segala
sesuatu yang dihasilkan sebagai wujud produk, serta untuk mencapai itu
semua membutuhkan waktu yang cukup lama.
8Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
9Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
71
4. Struktur Organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
Adanya struktur organisasi atau lembaga sangat diperlukan dan
diharapkan. Dengan adanya struktur organisasi, akan mempermudah
jalannya suatu roda organisasi, sehingga program yang diharapkan dapat
terealisasi dan terkoordinir secara baik dan rapi, agar lembaga tersebut
dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan. MA Al-Hikmah memiliki
struktur organisasi seperti lembaga pendidikan pada umumnya. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar keseluruhan kegiatan di
MA Al-Hikmah Kajen.
Tabel. 4. 1
Struktur organisasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
Keterangan:
a. Ketua Yayasan: KH. Mujibur Rohman Ma’mun
b. Kepala Madrasah: Birhad, S.H.I., M.Pd
c. Waka Kurikulum: Ulin Nuha Rosyid, S.Pd
Yayasan/Penggurus
Kepala Madrasah
Tata Usaha
WakaurKurikulum
WakaurKesiswaan
KoordinatorBK
WakaurSapras
KoordinatorBK
WakaurHumas
Siswa
Penjaga
Guru
72
d. Waka Kesiswaan: Muthi’athin Cholisoh, S.Pd
e. Waka Sarpras: Afandi, S.Pd
f. Waka Humas: Afthon Muhandis, S.P
g. BK: Rusiyati, S.Pd dan Supoyo, S.Pd
h. Penjaga: Khafid dan Adib10
Adapun tugas dan fungsi pengelola madrasah adalah sebagaimana
berikut:
a. Tugas Yayasan/pengurus
Adapun tugas pengurus yayasan adalah 1) Memantau jalannya
program yang ada di madrasah. 2) Melakukan pengendalian
pelaksanaan seluruh kegiatan di madrasah. 3) Menjaga terciptanya
komunikasi yang harmonis, efektif dan efisien antar sesama pengelola
madrasah. 4) Menciptakan iklim organisasi yang kondusif.
b. Tugas Kepala Madrasah
Kepala madrasah mempunyai tugas memimpin seluruh pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dan pengajaran di madrasah.
Uraian pekerjaan: 1) Mengatur penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di madrasah. 2) Mengatur penyelenggaraan urusan tata
usaha madrasah. 3) Mengatur penyelenggaraan urusan kepegawaian. 4)
Mengatur penyelenggaraan urusan keuangan madrasah. 5) Mengatur
penyelenggaraan urusan sarana dan peralatan madrasah. 6) Mengatur
penyelenggaraan urusan rumah tangga madrasah. 7) Mengatur
penyelenggaraan urusan asrama. 8) Mengatur penyelenggaraan urusan
perpustakaan dan laboratorium. 9) Mengatur pembinaan kesiswaan. 10)
Mengatur hubungan antara pimpinan guru dan siswa. 11) Melakukan
tugas-tugas lain yang diberikan atasan.11
10Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.
11Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 Oktober2016.
73
c. Tugas Wakamad Bidang Kurikulum
Tugas wakamad bidang kurikulum adalah: 1) Menyusun program
pengajaran. 2) Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. 3)
Menyusun jadwal pelajaran. 4) Menyusun penjabaran kalender
pendidikan. 5) Menyusun dan mengelola evaluasi belajar. 6)
Memeriksa administrasi wali kelas, guru, perpustakaan, administrasi
laboratorium dan administrasi guru piket. 7) Menyusun kriteria dan
persyaratan naik/tidak naik kelas, lulus/tidak lulus. 8) Mengatur
pembagian laporan pendidikan (raport). 9) Menyusun peringkat
kelas/paralel setiap ulangan umum. 10) Senantiasa meningkatkan
stabilitas dan mutu pendidikan. 11) Menyusun personalia, wali kelas
dan petugas guru piket. 12) Mengkoordinir dan membina kegiatan
sanggar PKG /MGMPS/Media. 13) Menyusun guru inti. 14)
Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi PBM tambahan. 15)
Merencanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan daya tampung
madrasah. 16) Memeriksa dan mengusulkan calon guru teladan kepada
kepala madrasah. 17) Mengkoordinir dan membina lomba-lomba
bidang akademis di kalangan guru. 18) Membantu kepala madrasah
melaksanakan supervisi kelas.
d. Tugas Wakamad Bidang Sarana dan Prasarana
Adapun tugas dari wakamad bidang sarana dan prasarana adalah: 1)
Menyusun program pengadaan, pemeliharaan dan pengamanan barang
inventaris khususnya yang berkaitan dengan KBM. 2)
Mendayagunakan sarana prasarana KBM (termasuk kartu-kartu
pelaksanaan pendidikan). 3) Menjaga stabilitas kesejahteraan guru dan
karyawan. 4) Merencanakan kegiatan pendayagunaan sarana dan
prasarana madrasah secara optimal. 5) Merencanakan kegiatan teknik
pemeliharaan sarana prasarana madrasah. 6) Melaksanakan tugas
74
temporer kepala madrasah. 7) Menyusun laporan bulanan
pelaksanaan.12
e. Tugas Wakamad Bidang Kesiswaan
Tugas dari wakamad bidang kesiswaan adalah: 1) Menyusun
program pembinaan/kegiatan OSIS. 2) Membimbing, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan siswa/OSIS dalam rangka mengadakan
disiplin siswa dan tata tertib siswa. 3) Membimbing, mengarahkan dan
mengendalikan proses pemilihan pengurus OSIS. 4) Menyelenggarakan
latihan kepemimpinan dasar madrasah. 5) Mengkoordinir, membina dan
mengawasi kegiatan upacara bendera. 6) Merencanakan, mengkoordinir
dan melaksanakan pelaksanaan bhakti masyarakat dari siswa. 7)
Memantau lulusan siswa. 7) Senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
siswa dan kegiatan siswa. 8) Mengkoordinir, membina dan mengawasi
kegiatan UKS, PMR, pramuka, dan kegiatan siswa lainnya. 9)
Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan
insidental. 10) Melakukan pemilihan siswa teladan dan calon siswa
penerima beasiswa. 11) Menyusun laporan bulanan pelaksanaan
tugas.13
f. Tugas Guru
Guru mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan/pengajaran
di madrasah yang meliputi: kegiatan mengajar, bimbingan praktikum,
dan bimbingan belajar. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1)
Menciptakan kondisi fisik ruang belajar dan alat pelajaran yang
memenuhi syarat. 2) Menciptakan kondisi psikologis yang kondusif
sehingga arah belajar dapat berkembang. 3) Membuat persiapan
mengajar harian. 4) Merencanakan persiapan mengajar dalam satu
semester dan tahunan. 5) Membuat persiapan mengajar menurut jadwal
dan persiapan sesuai dengan satuan pelajaran yang telah ditetapkan. 6)
12Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.
13Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.
75
Mengadakan evaluasi serta bimbingan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan atas hasil belajar siswa. 7) Mengadakan upaya
perbaikan berdasarkan hasil-hasil evaluasi. 8) Berusaha mengetahui
bakat, minat dan kemampuan siswa. 9) Ikut serta menjaga nama baik
madrasah. 10) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
madrasah. 11) Menyusun laporan kegiatan belajar mengajar.
g. Tugas Wali Kelas
Tugas dari wali kelas adalah: 1) Menjaga kelancaran belajar dalam
kelasnya. 2) Mengisi buku absensi siswa. 3) Turut memelihara
inventaris dan alat administrasi yang ada dalam kelas. 4) Mengatur
pemeliharaan kebersihan kelas. 5) Mengkoordinasikan kegiatan siswa
di dalam kelasnya. 6) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan terhadap
siswa di kelasnya dalam rangka membantu meningkatkan dan
mengembangkan kesanggupan belajar seoptimal mungkin.14
h. Tugas Urusan Tata Usaha
Tugas utama untuk melaksanakan urusan rumah tangga madrasah,
termasuk perpustakaan, asrama laboratorium serta tugas lain yang
bersifat pelayanan terhadap pelaksanaan pendidikan. Adapun uraian
pekerjaannya adalah: 1) Menerima, mencatat dan meneruskan surat
masuk/keluar. 2) Melakukan pengetikan dan penggadaan. 3)
Mengoreksi surat-surat yang telah diketik. 4) Mengatur, memelihara
dan mengamankan arsip. 5) Menyiapkan pelaksanaan serta
pemeliharaan alat-alat pelajaran/peraga tiap bidang studi olahraga. 6)
Membuat daftar inventaris ruangan (DIR) madrasah. 7) Mengatur
pelaksanaan upacara bendera dan upacara lainnya. 8) Melakukan tugas
lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 9) Menyiapkan laporan
madrasah
14Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.
76
i. Tugas Tenaga Bimbingan dan Penyuluhan
Tugas bimbingan dan penyuluhan adalah memberikan bimbingan
dan penyuluhan kepada siswa. Adapun uraian pekerjaannya adalah: 1)
Menyusun rencana bimbingan dan penyuluhan. 2) Mengumpulkan data
tentang siswa. 3) Mengamati sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari.
4) Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami problem. 5)
Mengadakan pertemuan/hubungan dengan orang tua siswa. 6) Bekerja
sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya. 7) Membuat catatan
pribadi. 8) Mengadakan bimbingan secara klasikal maupun perorangan.
9) Memonitoring kemajuan siswa baik di madrasah maupun di luar
madrasah. 10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala
madrasah. 11) Melaporkan semua kegiatan bimbingan dan penyuluhan
kepala madrasah.15
j. Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan madrasah memiliki kewajiban guna
melaksanakan pengelolaan perpustakaan madrasah secara maksimal.
Uraian tugasnya adalah: 1) Bersama kepala urusan Tata Usaha
menyusun strategi pengelolaan perpustakaan madrasah. 2) Bersama
urusan Tata Usaha dan guru menyusun rencana pengadaan buku-buku
perpustakaan. 3) Menerima dan memeriksa buku untuk perpustakaan.
4) Menyeleksi, mengklarifikasi dan membubuhkan cap buku-buku dan
mencatat dalam buku induk. 5) Membuat daftar katalog perpustakaan.
6) Mengatur pemakaian buku perpustakaan baik yang dipergunakan
siswa maupun guru sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengelola
perpustakaan. 7) Memperkenalkan buku baru yang dimiliki oleh
perpustakaan. 8) Melakukan promosi untuk menggalakkan
perpustakaan dalam rangka pemanfaatan perpustakaan secara
maksimal. 9) Melakukan pemeliharaan buku-buku dan perlengkapan
lainnya diperpustakaan. 10) Membuat statistik penggunaan buku
15Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.
77
perpustakaan. 11) Menjaga terlaksana tata tertib di perpustakaan. 12)
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala madrasah. 13)
Menyusun laporan kegiatan di perpustakaan.16
k. Petugas Laboratorium
Petugas laboratorium memiliki kewajiban melakukan pengelolaan
laboratorium madrasah dengan wujud tugas yaitu: 1) Menyusun
rencana pembiayaan untuk keperluan laboratorium. 2) Mengatur
penggunaan laboratorium. 3) Melakukan pengawasan terhadap sarana
pembelajaran, alat laboratorium, alat olah raga dan peralatan kesenian.
4) Bersama guru bidang studi mengatur tata ruang laboratorium. 5)
Mengatur tata tertib di laboratorium. 6) Mengatur penyimpanan
benda/alat di laboratorium. 7) Bersama-sama guru bidang studi
melakukan perawatan/pemeliharaan benda-benda/alat-alat laboratorium.
8) Mengusahakan pengembangan laboratorium. 9) Melakukan tugas
lain yang diberikan kepala madrasah. 10) Menyusun laporan kegiatan di
laboratorium.
5. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakurikuler
Kegiatan Belajar megajar MA Al-Hikmah menggunakan kurikulum
KTSP 2006, durasi 1 jam tatap muka adalah 45 menit. Proses
pembelajaran dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 13.30. kegiatan
rutin keagamaan yang diselenggarakan di MA Al-Hikmah dan wajib
diikuti oleh semua siswa adalah pesantren kilat, sholat dhuha, sholat
tarawih, sholat berjamaah, baca tulis Al-Qur’an, latihan dakwah, tadarus,
dan qiyamul lail. Sedangkan program bidang ketrampilan yang
diselenggarakan adalah bengkel elektronik, menjahit dan teknologi
informasi.17
Selain kegiatan belajar mengajar MA Al-Hikmah juga
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan
16Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 11 Oktober2016.
17Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
78
ekstrakurikuler di MA Al-Hikmah meliputi: kegiatan pramuka, latihan
dasar kepemimpinan siswa, PASKIBRAKA, Karya Ilmiah Remaja (KIR),
sepakbola/futsal, bulutangkis, olahraga bela diri, jurnalistik,
marawis/nasyid, kaligrafi dan lainnya.18
6. Keadaan guru, karyawan dan siswa MA Al-Hikmah Kajen
Margoyoso Pati
Keadaan guru dan karyawan merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan baik itu dari struktur personalia maupun yang lainnya
agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Berikut data
guru, karyawan dan peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen:
a. Guru dan karyawan
Secara keseluruhan guru dan karyawan di MA Al-Hikmah Kajen
terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berjumlah sebanyak 34
orang.19 Berdasarkan data yang diperoleh guru dan karyawan di MA
Al-Hikmah Kajen merupakan guru Non PNS semua. MA Al-Hikmah
Kajen ini memiliki tenaga pendidik yang berlatar belakang 4 orang
berpendidikan S2, ada beberapa yang lulusan SLTA, dan lainnya
berlatar belakang lulusan S1. Sebagai lembaga yang mengunggulkan
profesionalitas, MA AL-Hikmah Kajen telah memenuhi standart
sebagai lembaga yang sesuai akreditasinya yaitu terkakreditasi B.
Lembaga pendidikan ini bernaung di kementrian Agama, MA Al-
Hikmah merupakan lembaga pendidikan yang mencerminkan
profesinalitasnya terhadap pembelajaran serta kemajuan pendidikan.
b. Peserta didik
Berdasarkan data siswa MA Al-Hikmah Kajen dari tahun ke tahun
mengalami perkembangan hingga tahun ajaran 2016/2017 MA Al-
Hikmah Kajen memiliki peserta didik yang jumlahnya 374 siswa yang
18Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
19Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
79
terdiri dari 131 siswa laki-laki dan 243 siswi perempuan.20 Adapun
potensi yang dimiliki oleh siswa dapat dibuktikan dengan mengikuti
lomba-lomba yang diikuti baik dalam kecamatan, maupun kabupaten.
7. Sarana dan prasarana MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati
MA Al-Hikmah Kajen merupakan lembaga pendidikan yang
tergolong maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan
berkembangnya baik dari jumlah siswa, bangunan dan sarana prasarana.
Salah satu faktor yang mendukung proses pembelajaran adalah tersedianya
sarana dan prasarana yang baik dan memadai, karena dengan adanya
sarana dan prasarana tersebut, maka proses pembelajaran dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan baik itu sarana dan prasarana pembelajaran
maupun penunjang.
Fasilitas, sarana dan prasarana yang disediakan MA Al-Hikmah
Kajen adalah 14 ruang kelas, 5 ruang laboratorium, dan 1 ruang
perpustakaan.21 Adapun sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
peserta didik di MA Al-Hikmah Kajen telah menunjang pembelajaran
peserta didik. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan
bahwa sarana dan prasarana yang disediakan oleh MA AL-Hikmah Kajen
sudah dikatakan memadai.22
Selain itu, untuk menunjang kemajuan dan kelancaran dalam
pengelolaan lembaga pendidikan serta mendukung pembelajaran ada
beberapa fasilitas lainnya yang dimiliki seperti komputer, mesin printer,
televisi, LCD proyektor, lemari arsip, motor, dan mobil.23
20Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
21Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
22Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
23Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 09 Oktober2016.
80
8. Tata Tertib Sekolah
Tata tertib merupakan pedoman bagi sekolah untuk menciptakan
suasana sekolah yang aman dan tertib sehingga akan terhindar dari
kejadian-kejadian yang bersifat negatif, berisi peraturan-peraturan yang
ditaati atau dilaksanakan.
MA Al-Hikmah sejak berdiri hingga kini telah membuahkan tata
tertib sekolah yang terus berinovasi sejalan dengan perkembangan zaman.
Tata tertib sekolah dibuat untuk mencegah kenakalan siswa dan memberi
kebebasan semua pelaku sekolah yang terlibat untuk bisa mengembangkan
diri, membuat semuanya berdampingan secara nyaman, dan tentu hasil
dari ditaatinya tata tertib sekolah akan mampu memberikan jaminan hak
semua orang dapat dipenuhi.
Tata tertib yang ada di MA Al-Hikmah terdiri dari sembilan bab.
Bab satu berisi ketentuan umum, bab dua berisi kewajiban siswa, bab tiga
berisi hak-hak siswa, bab empat berisi larangan-larangan, bab lima berisi
masuk dan pulang madrasah, bab enam berisi kebersihan, kedisplinan, dan
ketertiban, bab tujuh berisi upacara bendera dan peringatan hari-hari besar,
bab delapan berisi pelanggaran dan sanksi, bab sembilan berisi penjelasan
tambahan.24
Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sebuah sanksi,
pemberian sanksi dimaksudkan untuk memaksa semua pelaku yang terlibat
untuk menaati peraturan. Sanksi juga harus disikapi sebagai peringatan
atau rambu-rambu yang melarang sesuatu untuk dilaksanakan dengan
anggapan tidak semata-semata dilarang jika memberi manfaat.
Sebagai contoh pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan siswa
kelas X MA adalah terlambat. Siswa yang terlambat masuk kelas kurang
dari 10 menit akan mendapat skor/poin 2 dan bila terlambat lebih dari 10
menit akan mendapat skor/poin 5. Semua skor/poin yang diterima akan
dijumlahkan ketika skor sudah mencapai 25 poin akan mendapat Surat
24Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.
81
Peringatan pertama dari guru bimbingan dan konseling, jika SP1 diabaikan
dalam waktu tiga hari akan menjadi SP2 dan seterusnya sesuai kelipatan
hari yang sama.25
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA Al-Hikmah Kajen
Margoyoso Pati.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan sekolah, dalam membantu siswa agar mencapai perkembangan
yang optimal, sesuai dengan potensinya. Secara khusus layanan bimbingan
dan konseling diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang menjadi
pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif, dan
berperilaku jujur. Suatu program bimbingan dan konseling tidak mungkin
akan tercipta, terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
manajemen yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis dan
terarah.
Manajemen bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah sudah
berjalan dengan baik walaupun masih ada kekurangan. Sama seperti
manajemen bimbingan dan konseling pada umumnya, disini manajemen
bimbingan dan konseling juga melalui beberapa tahapan dalam sebuah
manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controling. Hal ini
diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen, yaitu:
“Manajemen bimbingan dan konseling di sini hampir sama denganmanajemen bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah lain. Yaitumeliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasandan evaluasi”.26
25Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 12 Oktober2016.
26Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
82
Walaupun hampir sama dengan manajemen bimbingan dan konseling
di sekolah pada umumnya tetapi manajemen bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen belum bisa dikatakan sempurna karena masih ada
kekurangan, diantaranya kekurangan dalam hal pengadministrasian. Selain
itu, masih ada kekurangan dalam hal tenaga pembimbing, karena idealnya
seorang guru bimbingan dan konseling melayani 150 siswa, tetapi karena
di MA Al-Hikmah hanya mempunyai dua orang guru bimbingan dan
konseling yaitu satu laki-laki dan satu perempuan. Dan harus melayani
semua siswa mulai dari kelas X hingga Kelas XII. Jadi penanganannya
tidak bisa maksimal karena melebihi batas kuota yang seharusnya.27
Biasanya dalam pelayanan, siswa putra dilayani oleh bapak Supoyo dan
siswi putri dilayani oleh ibu Rusiyati.
Adapun tahapan-tahapan yang diterapkan dalam manajemen
bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen adalah:
a) Perencanaan
Informasi Dalam perencanaan program bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dari hasil wawancara berikut ini.
Guru BK menjelaskan tentang waktu penyusunan program bimbingan
dan konseling sebagai berikut:
“Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah disusunpada saat liburan, menjelang awal tahun pelajaran baru. Kira-kirasatu minggu sebelum KBM berlangsung. Dan merujuk padakegiatan atau pelaksanaan program tahun lalu”.28
Pendapat senada dikemukakan oleh kepala sekolah dalam
wawancara, bahwa:
“Program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah kajendisusun pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru dansebelum kegiatan belajar mengajar dimulai”.29
27Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
28Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
29Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
83
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen dilakukan pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru,
yaitu satu minggu sebelum KBM dimulai serta merujuk pada
pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada tahun lalu.
Informasi tentang beberapa aspek yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun program bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari hasil wawancara berikut.
Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:
“Beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalamperencanaan program bimbingan dan konseling adalah: analisiskebutuhan dan permasalahan peserta didik, penentuan tujuanprogram layanan bimbingan yang hendak dicapai, analisis situasidan kondisi di sekolah, penentuan jenis-jenis kegiatan yang akandilakukan, penetapan metode dan teknik yang akan digunakandalam kegiatan, penetapan personil-personil yang akanmelaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, persiapanfasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yangdirencanakan, serta perkiraan tentang hambatan yang akan ditemuidan usaha apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hambatantersebut”.30
Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dapat
disimpulkan bahwa dalam perencanaan program bimbingan dan
konseling ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan
yaitu:
1) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik.
2) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai.
3) Analisis situasi dan kondisi di sekolah.
4) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan.
5) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan.
6) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan
yang telah ditetapkan.
30Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
84
7) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang
direncanakan.
8) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang
akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.
Pihak yang terlibat dalam penyusunan program bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen serta peran masing-masing dapat
diketahui dari hasil wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling
mengatakan jika:
“Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, denganmasukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dankesiswaan. Adapun peran dari masing-masing pihak sebagaiberikut: Peran siswa adalah sebagai pengisi angket yang digunakanoleh guru bimbingan dan konseling untuk mengidentifikasikebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah berperanmemberi masukan pada saat penyusunan program bimbingan dankonseling , memberikan dana pada penyusunan program, sertamengesahkan program bimbingan dan konseling. Guru mapelberperan sebagai narasumber dalam menyusun program bimbingandan konseling kaitannya dengan kesulitan belajar anak. Peran walikelas dalam menyusun program bimbingan dan konseling adalahmemberi masukan terhadap program bimbingan dan konselingkaitannya dengan kondisi kelas yang diasuhnya. Sapras berperanmemberi masukan kaitannya dengan macam-macam kebutuhanbimbingan dan konseling yang berhubungan dengan sarana danprasarana. Peran kesiswaan adalah memberi masukan terhadapprogram bimbingan dan konseling kaitannya dengan kebutuhanbimbingan dan konseling yang berhubungan dengan siswa”.31
Sejalan dengan pendapat diatas, kepala sekolah dalam wawancara
menyatakan berikut ini:
“Penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling, denganmasukan dari kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dankesiswaan. Adapun peran dari masing-masing peran siswa dalampenyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagaipengisi angket dan memberikan masukan kaitanya dengankebutuhan dan permasalahan siswa. Kepala sekolah memberikan
31Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
85
masukan terhadap program bimbingan dan konseling terkaitdengan permasalahan yang ada di sekolah, memberi dana untukkeperluan penyusunan program bimbingan dan konselingpenyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan mengesahkanprogram bimbingan dan konseling. guru mapel berperan sebagaisumber informasi dalam menyusun program bimbingan dankonseling terkait dengan masalah pembelajaran pada anak, sebagaisumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai siswa danlaporan observasi. Peran wali kelas dalam penyusunan programbimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait kondisiumum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapatperhatian khusus. Sapras berperan memberi masukan kaitannyadengan fasilitas sarana dan prasarana bimbingan dan konseling.Peran kesiswaan yaitu memberi masukan terhadap programbimbingan dan konseling kaitanya dengan masalah–masalah yangberhubungan dengan siswa”.32
Berdasarkan pendapat dari guru bimbingan dan konseling dan
kepala sekolah dapat diketahui bahwa penyusunan program bimbingan
dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen melibatkan semua guru
bimbingan dan konseling dan masukan dari kepala sekolah, guru mapel,
wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari masing-masing pihak
adalah sebagai berikut: peran siswa dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan memberikan
masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang dialami
siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap
program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang
ada di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan
dan konseling, penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan
mengesahkan program bimbingan dan konseling.
Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun
program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan
belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai
siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun
program bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait
32Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
86
dengan kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu
mendapat perhatian khusus.
Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-
macam kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu
menata ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu
memberi masukan terhadap program bimbingan dan konseling
kaitannya dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan siswa.
Deskripsi tentang penilaian kebutuhan siswa dapat diuraikan
dalam wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai
berikut:
“Penilaian kebutuhan atau permasalahan siswa kebanyakanmenggunakan angket dan observasi di kelas tentang apa yangdiperlukan.Langkah-langkah penilaian kebutuhan siswa adalah sebagaiberikut:(a) Guru bimbingan dan konseling menyiapkan instrumen angket.(b) Guru bimbingan dan konseling menyebarkan angket ke siswa.(c) Siswa mengerjakan angket.(d) Penarikan angket oleh guru bimbingan dan konseling.(e) Pengelompokan kebutuhan siswa.(f) Rapat guru bimbingan dan konseling membahas hasil
analisis/pengelompokan kebutuhan siswa.(g) Hasil rapat guru bimbingan dan konseling dikonsultasikan
kepada kepala sekolah”.33
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam penilaian
kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen seperti
menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari pengamatan baik
itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan dan konseling itu
sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah kemudian dianalisis
kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah apa yang dirasakan
oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil analisis ini selanjutnya
33Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
87
disusunlah perencanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-
Hikmah Kajen.
Informasi tentang tujuan program bimbingan dan konseling di MA
Al-Hikmah Kajen dapat diperoleh dari hasil wawancara dan hasil studi
dokumen berikut ini. Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan
konseling diperoleh informasi bahwa:
“Tujuan program bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen secara global ada di visi dan misi sekolah. Sedangkan untuktujuan masing-masing layanan ada di satuan layanan”.34
Senada dengan yang diungkapkan kepala sekolah dalam
wawancara sebagai berikut:
“Karena kita lembaga pendidikan seperti visi yang saya sampaikan,berakidah islamiah, berakhlakul karimah. Berakhlak itu tidak bisadiciptakan hanya secara kognitif tapi arahan, bimbingan dankonsultasi juga harus ada. Guru bimbingan dan konseling denganporsinya memberi bimbingan masalah pribadi, belajar, sosial dan jugakarir sedangkan guru mapel tugasnya mengajar. Walaupun di siniAliyah tetapi harapan kami mereka mempunyai skill dan cakap. Yangperempuan ada menjahit dan yang laki-laki ada teknik listrik, sehinggadapat berkompetisi dengan anak SMK. Paling tidak cakap dan bisamemberikan manfaat bagi masyarakat, mereka harus bisa prakteksegala yang berhubungan dengan imamuddin selain itu di kelas X adapraktek ibadah dan ini lebih ditekankan, sesuai dengan visi berilmuilmiyah, beramal amaliyah, dan berakhlakul karimah”.35
Dari studi dokumen ditemukan satuan layanan bimbingan dan
konseling yang memuat tujuan program bimbingan dan konseling yang
ingin dicapai. Satuan layanan tersebut antara lain: satuan layanan
orientasi, satuan layanan informasi, satuan layanan penempatan dan
penyaluran, satuan layanan penguasaan konten, satuan layanan
bimbingan kelompok, satuan layanan konseling perorangan, satuan
34Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
35Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
88
kegiatan pendukung alih tangan kasus, dan satuan kegiatan pendukung
kunjungan rumah.
Tujuan dari masing-masing satuan layanan adalah sebagai berikut:
satuan layanan orientasi bertujuan agar siswa dapat mengenal fasilitas
sekolah sekaligus penggunaannya, siswa dapat memahami struktur
organisasi sekolah, siswa mengenal seluruh guru dan karyawan beserta
tugas dan kewenangannya, siswa memahami tata tertib sekolah dengan
segala konsekuensinya dan siswa memahami visi dan misi sekolah.
Satuan layanan informasi bertujuan agar siswa dapat mengenali dan
memahami karakteristik diri sendiri, menggali potensi yang ada pada
dirinya, serta memahami kelebihan dan kekurangan dirinya.
Satuan layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa
dapat mengenal kegiatan positif di sekolah, siswa memperoleh
penyaluran hobi dan dapat mengembangkan bakat/hobi secara optimal.
Satuan layanan penguasaan konten bertujuan agar siswa dapat mengatur
waktu secara efisien dan siswa dapat membuat rencana dan melakukan
jadwal belajar. Satuan layanan bimbingan kelompok bertujuan agar
siswa mampu mengekspresikan pendapat ide dan gagasan, mampu
menerima pendapat dan saran dari temannya, dan mampu mengatasi
masalah yang dihadapi secara optimal.
Satuan layanan konseling perorangan bertujuan memberi kesadaran
pada diri siswa untuk meningkatkan motivasi belajar di rumah maupun
di sekolah. Satuan kegiatan pendukung alih tangan kasus bertujuan
untuk memperoleh data dan pengentasan penanganan secara medis
sakitnya klien. Satuan kegiatan pendukung kunjungan rumah bertujuan
agar mendapat informasi yang selengkapnya mengenai siswa dari orang
tua pada saat siswa sakit.
Dari wawancara serta hasil studi dokumen dapat disimpulkan
bahwa tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada
dalam visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan program
89
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang
dijabarkan dalam tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung.
Informasi tentang rencana operasional program bimbingan dan
konseling dapat diketahui dari hasil wawancara dan studi dokumen
berikut ini. Guru bimbingan dan konseling berpendapat bahwa:
“Rencana kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-HikmahKajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, semesteran,bulanan, mingguan dan harian. Guru bimbingan dan konseling jugamembuat rencana kerja setiap hari sesuai tugas dan tanggungjawabnya berupa agenda kerja bimbingan dan konseling”.36
Dari studi dokumen ditemukan program tahunan layanan
bimbingan dan konseling, program semesteran layanan bimbingan dan
konseling, program bulanan layanan bimbingan dan konseling, dan
program mingguan layanan bimbingan dan konseling. dalam program
bimbingan dan konseling memuat rencana kegiatan bimbingan dan
konseling, bidang bimbingan dan konseling, fungsi bimbingan dan
konseling, sasaran pelayanan, metode dan waktu pelaksanaan.37
Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan
hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan
konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat rencana operasional
program bimbingan dan konseling dengan mengidentifikasi dan
merumuskan berbagai kegiatan yang harus dilakukan,
mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan, serta
mempertimbangkan metode yang akan digunakan. Rencana operasional
kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen,
dituangkan dalam bentuk program tahunan, program semesteran,
program bulanan dan program mingguan.
Dari studi dokumen ditemukan silabus pelayanan bimbingan dan
konseling yang memuat sub tugas perkembangan, bidang bimbingan,
36Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
37Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November2016.
90
rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi, kelas, jenis
layanan, jenis kegiatan pendukung, tahap penilaian dan keterangan.
Bidang bimbingan meliputi bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karier. Jenis layanan meliputi layanan
orientasi, layanan konseling perorangan, layanan informasi, layanan
bimbingan kelompok, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
konseling kelompok, layanan pembelajaran. Jenis kegiatan pendukung
meliputi aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus,
kunjungan rumah, alih tangan kasus. Tahap penilaian meliputi penilaian
segera, penilaian jangka pendek dan penilaian jangka panjang.
Adapun contoh uraian dalam silabus dari salah satu tugas
perkembangan, dan dari salah satu bidang bimbingan adalah sebagai
berikut. Sub tugas perkembangan 1: mencapai kematangan dalam
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bidang
bimbingan: bimbingan pribadi. Rumusan kompetensi 1: memiliki
kemantapan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai agama yang dianut. Materi pengembangan kompetensi 1: kaidah-
kaidah keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa. Kelas:
1,2,3. Kegiatan layanan: layanan orientasi, layanan informasi, dan
layanan pembelajaran. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi dan
himpunan data. Penilaian: laijapen dan laijapang. Keterangan:
bekerjasama dengan guru agama.38
Dari hasil studi dokumen dapat disimpulkan bahwa dalam silabus
layanan bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen memuat
tentang beberapa hal meliputi sub tugas perkembangan, bidang
bimbingan, rumusan kompetensi, materi pengembangan kompetensi,
kelas, kegiatan layanan, kegiatan pendukung, penilaian dan keterangan.
Dari studi dokumen ditemukan pengembangan satuan layanan
bimbingan dan konseling antara lain: satuan layanan orientasi, satuan
38 Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 10 November2016.
91
layanan informasi, satuan layanan penempatan dan penyaluran, satuan
layanan konseling perorangan, satuan layanan penguasaan konten,
satuan pendukung alih tangan kasus, satuan pendukung kunjungan
rumah, satuan pendukung konferensi kasus. Di dalam satuan layanan
memuat beberapa hal antara lain sebagai berikut: identifikasi nama
sekolah, kelas, semester, dan tahun pelajaran; topik permasalaha;
bidang bimbingan; jenis layanan; fungsi layanan; tujuan layanan/hasil
yang ingin dicapai; standar kompetensi; kompetensi dasar; sasaran
layanan; uraian kegiatan dan materi; metode; tempat penyelenggaraan;
waktu pelaksanaan; penyelenggara layanan; pihak yang diikutsertakan;
alat dan perlengkapan yang digunakan; rencana penilaian dan tindak
lanjut; kegiatan pendukung; dan catatan khusus. Pada bagian akhir
satuan layanan ditulis waktu penyusunan dan ditandatangani guru
bimbingan dan konseling yang bersangkutan dengan diketahui kepala
madrasah.
Informasi tentang anggaran untuk bimbingan dan konseling MA
Al-Hikmah Kajen dapat diuraikan dalam wawancara berikut ini. Guru
bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:
“Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaranuntuk kegiatan bimbingan dan konseling tersebut menggabungpada pos-pos tertentu. Misal untuk pengadaan buku, anggarangabung ke pengembangan perpustakaan; kegiatan MGMP,anggaran gabung ke kegiatan guru; kegiatan pendampingan siswa,anggaran gabung ke kesiswaan; dan lain-lain”.39
Kepala sekolah membenarkan pendapat guru bimbingan dan
konseling bahwa:
“Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaranbimbingan dan konseling digunakan untuk kegiatan bimbingan dankonseling seperti home visit, kegiatan MGMP, dan lain-lain.Anggaran untuk bimbingan dan konseling bergabung dalam pos-pos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagaiberikut: unit bimbingan dan konseling merumuskan anggaran untuk
39Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
92
program yang dibuatnya. Anggaran tersebut kemudian disampaikanpada rapat tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapatdewan. Rapat pleno dari penggurus dewan sekolah akanmemutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan oleh unitbimbingan dan konseling”.40
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling yang dibenarkan oleh
kepala sekolah dapat diketahui bahwa ada anggaran untuk kegiatan
bimbingan dan konseling. Anggaran tersebut bergabung dengan pos-
pos tertentu. Mekanisme perencanaan anggaran adalah sebagai berikut.
Unit bimbingan dan konseling membuat dan mengajukan
proposal/merumuskan anggaran untuk program yang dibuatnya kepada
kepala sekolah. Kepala sekolah menyampaikan proposal tersebut pada
tim perumus RAKS untuk maju dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat
pleno dari pengurus dewan sekolah akan memutuskan hasil akhir dari
anggaran yang diajukan oleh unit bimbingan dan konseling.
b) Pengorganisasian
Setelah program kerja tersusun, langkah selanjutnya adalah
pengorganisasian sarana prasarana dan mengorganisasi personil yang
terlibat dalam bimbingan dan konseling serta sumber daya lainnya.
Berikut ini adalah data hasil observasi tentang sarana bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen.
1) Alat pengumpul data berupa tes dan non tes
Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan dan
konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi, tes minat
dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat pengumpul data
teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan konseling MA Al-
Hikmah Kajen antara lain: biodata siswa, pedoman wawancara,
pedoman observasi, catatan anekdot, angket, sosiometri, AUM,
40Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
93
format satuan layanan, format surat panggilan, format surat referal,
format pelaksanaan pelayanan, format evaluasi.
2) Alat penyimpan data
Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi, buku
pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer. Buku pribadi
siswa berupa buku yang berisi tentang identitas siswa/keterangan
pribadi, keterangan orang tua, susunan saudara, prosentase
kehadiran, prestasi yang diraih, catatan anekdot, dan catatan
perilaku. Setiap siswa memiliki buku pribadi masing-masing yang
disimpan oleh guru bimbingan dan konseling.
3) Kelengkapan penunjang teknis
Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling, buku
pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi, sosial, karier,
pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan konseling.
Buku petunjuk yang dimiliki guru bimbingan dan konseling MA
Al-Hikmah Kajen, antara lain rambu-rambu penyelenggaraan
bimbingan dan konseling dari ABKIN, petunjuk pembuatan
program bimbingan dan konseling, petunjuk pengembangan diri,
teknik penyusunan program bimbingan dan konseling.
4) Perlengkapan administrasi
Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang ada
di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat, agenda surat,
dan alat-alat tulis.
Prasarana penunjang layanan bimbingan dan konseling yang ada
di MA Al-Hikmah Kajen adalah ruang bimbingan dan konseling dan
anggaran biaya. Ada dua ruang bimbingan dan konseling yang terletak
di gedung barat dan gedung timur MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan
dan konseling untuk siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di
sebelah ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk
siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok kanan
ruang guru. Perlengkapan ruang bimbingan dan konseling antara lain
94
almari, meja kursi, pada dinding ruangan terdapat data struktur
organisasi bimbingan dan konseling. Walaupun belum mempunyai
ruang bimbingan dan konseling dengan ukuran yang selayaknya tetapi
proses bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan dengan baik.
Sarana personil/ketenagaan bimbingan dan konseling dapat
diuraikan sebagai berikut. Jumlah guru bimbingan dan konseling ada
dua orang. Satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswa putra
yaitu bapak Supoyo, S. Pd yang merangkap sebagai guru Bahasa Jawa,
dan satu orang guru bimbingan dan konseling untuk siswi putri yaitu
ibu Rusiyati, S. Pd.
Selain kedua guru bimbingan dan konseling tersebut, semua pihak
di sekolah juga terlibat dan sangat mendukung atas terlaksananya
kegiatan bimbingan dan konseling dikarenakan adanya kesadaran
sekolah akan pentingnya kegiatan yang bertujuan untuk lebih
memahami dan membantu siswa dengan beragam permasalahan yang
muncul dan dihadapi di MA Al-Hikmah Kajen. Guru bimbingan dan
konseling dalam wawacara mengatakan:
“Semua pihak sekolah terlibat dalam kegiatan bimbingan dankonseling mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakakesiswaan, guru pembimbing, wali kelas, dan guru mapel”.41
Selaras juga dengan yang dikatakan oleh kepala sekolah dalam
wawancara, yaitu:
“Yang terlibat mulai wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah,dan guru BK. Sesekali juga orang tua dilibatkan, dan juga pengasuhpondok karena kebanyakan siswa mondok”.42
Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling
dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling hampir semua pihak sekolah terlibat di dalamnya. Yaitu
41Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
42Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
95
Guru bimbingan dan konseling, waka kesiswaan, guru mapel, wali
kelas, wakil kepala sekolah saling koordinasi yang kemudian
dikonsultasikan kepada kepala sekolah selaku evaluator bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen.
Informasi tentang koordinasi personil bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen, dapat diketahui dari beberapa hasil wawancara
berikut. Kepala MA Al-Hikmah Kajen dalam wawancara mengatakan
bahwa:
“Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam pelayananbimbingan dan konseling, secara umum dilakukan dengan rapatkoordinasi. Kemudian untuk guru bimbingan dan konseling sendiriada koordinasi secara intensif dan berkala setiap sebulan sekali.Sedangkan secara khusus/kasustik, diadakan rapat koordinasi setiapada permasalahan”.43
Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan jika:
“Koordinasi antar personil yang terkait dalam pelaksanaanbimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dilaksanakansecara periodik maupun insidental. Koordinasi secara periodik,dilakukan dalam rapat koordinasi antara guru bimbingan dankonseling dengan kepala madrasah di awal tahun pelajaran baru.Sedangkan koordinasi secara insidental, pelaksanaannyadisesuaikan dengan kebutuhan. Koordinasi tersebut dilakukan antarpersonil bimbingan dan konseling bila ada masalah-masalah yangperlu dibicarakan bersama dan didiskusikan”.44
Dari pendapat kepala sekolah dan guru bimbingan dan konseling
dapat disimpulkan bahwa kegiatan koordinasi personil yang terlibat
dalam pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara
periodik dan insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat
koordinasi antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan
sekali, rapat koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan
kepala madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan
43Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
44Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
96
koordinasi secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti
rapat koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada
masalah-masalah yang perlu pemecahan bersama.
Untuk pengorganisasian bimbingan dan konseling sendiri sudah
dapat dilihat dari, adanya struktur organisasi bimbingan dan konseling,
alur pelayanan bimbingan dan konseling, maupun piranti-piranti lain
seperti program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
Selain itu juga beberapa hal lain seperti draf evaluasi, analisis, tindak
lanjut, satuan kegiatan layanan laporan pelaksanaan dan evaluasi, yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen.
Tabel. 4. 2
ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MA AL-
HIKMAH KAJEN45
45Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 14 Oktober2016.
KOMITEMADRASAH
KEPALA MADRASAH
WAKIL KEPALAMADRASAH
TENAGA AHLIINSTANSI
TATAUSAHA
WALI KELAS(GURU)
GURUPEMBIMBING
GURU MATAPELAJARAN(PELATIH)
PESERTADIDIK
97
Keterangan :
Garis : Komando
Garis : Koordinator
Garis : Konsultasi
b. Mekanisme penanganan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen.
Tabel. 4. 3
MEKANISME PENANGANAN PESERTA DIDIK BERMASALAH MA
AL-HIKMAH KAJEN46
c. Mekanisme kerja bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen.
46Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober2016.
TENAGAINSTANSI LAIN
KEPALAMADRASAH
WAKIL KEPALAMADRASAH
KOMITEMADRASAH
PIKET
GURU
PETUGAS
WALIKELAS
KOORDINATORDAN GURU
PEMBIMBING
PESERTADIDIK
98
Tabel. 4. 4
MEKANISME KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING MA AL-
HIKMAH KAJEN47
GURU MATA
PELAJARANWALI KELAS
GURU
PEMBIMBING
KEPALA
SEKOLAH
Diketahui
Diketahui
Diketahui
Diperiksa
Diketahui
Diperiksa
47Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 15 Oktober2016.
Daftar nilaimurid
Catatanobservasi murid
Catatan kejadian(anekdot)
Daftar nilai
Angket murid
Angket orangtua
Laporanobservasi murid
Catatan anekdot
Laporan kegiatanpelayanan
Catatan homevisit
Catatanwawancara
Kartu akademis
Catatankonseling
Buku pribadi+ map pribadi
Data psikotes
Laporanbulanan KBK
Catatankonferensi
kasus
Notula rapat
99
Dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling ini,
terdapat kendala-kendala. Tentang kendala kegiatan pengorganisasian
bimbingan dan konseling ini, guru bimbingan dan konseling
menjelaskan bahwa:
“Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengorganisasianbimbingan dan konseling antara lain:(a) Masih ada guru mata pelajaran yang belum tahu tentangbimbingan dan konseling. Masih ada dua atau tiga orang wali kelasyang masih pasif dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dankonseling, biasanya wali kelas berusia tua.(b) Siswa baru MA Al-Hikmah, biasanya agak takut dengan gurubimbingan dan konseling, karena mereka masih terbawa suasanasaat SMP/MTs yang barangkali takut dengan guru bimbingan dankonselingnya, atau bahkan ada yang belum mengetahui tentangbimbingan dan konseling.Sedangkan faktor pendukung kegiatan pengorganisasian bimbingandan konseling antara lain:(a) Mayoritas wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatankoordinasi bimbingan dan konseling.(b) Hampir semua pihak di sekolah ikut terlibat dalam kegiatanbimbingan dan konseling”.48
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling ada kendala dan juga
faktor pendukung dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan
konseling. Kendalanya adalah masih ada guru yang belum mengetahui
tentang bimbingan dan konseling dan wali kelas masih ada yang pasif
dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Sedangkan faktor pendukung
kegiatan pengorganisasian bimbingan dan konseling adalah mayoritas
wali kelas mendukung dan aktif dalam kegiatan koordinasi bimbingan
dan konseling, dan hampir semua pihak sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan bimbingan dan konseling.
c) Pelaksanaan
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen adalah meliputi aktualisasi perangkat-perangkat yang sudah
48Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
100
disiapkan pada saat pengorganisasian, karena pada dasarnya
pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah
pengejawantahan dari apa yang telah disusun baik itu program tahunan,
semesteran, bulanan, mingguan ataupun harian. Sehingga program
bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan seksama dan terlaksana
dengan baik, serta dapat bermanfaat bagi perkembangan peserta didik.
Informasi tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-
Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru
bimbingan dan konseling menjelaskan bahwa:
“Bimbingan dan konseling dilaksanakan pada awal tahun pelajaranyaitu pada masa orientasi siswa, pada masa orientasi siswa ini adapengenalan bimbingan dan konseling dan tentang program kerjabimbingan dan konseling kepada siswa baru. Tidak ada jam khususdalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dankonseling masuk ke dalam kelas ketika ada jam kosong atau setelahjam pulang sekolah”.49
Dan menurut kepala sekolah dalam wawancara menjelaskan
bahwa:
“Tidak ada jam sendiri, karena saya fungsikan guru bimbingan dankonseling sebagai guru piket, jadi dia akan tahu mana kelas yangada kekosongan, dia akan masuk kelas untuk memberikan materibimbingan dan konseling. Untuk konsultasi dilakukan secarainterpersonal dan disediakan secara full”.50
Salah satu siswa dalam wawancara berpendapat sebagai berikut.
“Pelaksanaannya pada waktu jam berangkat sekolah gurubimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswamenunggu di gerbang sekolah untuk menyapa siswa kalau ada yangmelanggar peraturan dicatat dalam buku kasus. Pelaksanaannyasudah bagus, sudah efektif dan memuaskan”.51
49Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
50Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
51Anisa Ayu Damayanti, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Rabu, 21 September2016.
101
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan
setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan
bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih
ada sekolah yang tidak mempunyai guru bimbingan dan konseling. Jadi
siswa yang belum tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih
tahu bahwa guru bimbingan dan konseling bukan seorang yang harus
ditakuti karena selalu dianggap sebagai polisi sekolah. Pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam
pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena
kesadaran akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka
setiap ada jam kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas
untuk memberikan materi.
Setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru bimbingan
dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di gerbang pintu
masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan, kelengkapan
dan kebersihan, ketika ada siswa yang melakukan pelanggaran jika baru
satu kali melakukannya akan ditegur di tempat tapi kalau sudah
beberapa kali akan dipanggil ke ruang bimbingan dan konseling untuk
mendapat bimbingan dan membuat surat pernyataan. Setelah bel masuk
sekolah guru bimbingan dan konseling akan berada di depan ruang guru
untuk menjalankan fungsinya sebagai guru piket.52
Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling setiap
sekolah mempunyai prosedur sendiri-sendiri, begitupun dengan MA Al-
Hikmah Kajen mempunyai prosedur tersendiri dalam memberikan
layanan, sebagaimana diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling
dalam wawancara sebagai berikut:
“Ketika siswa melakukan pelanggaran, 1 atau 2 kali saya tegur ditempat, 3 kali dapat panggilan ke ruang bimbingan dan konselingdan dapat pembinaan serta membuat surat pernyataan diri yangdiketahui oleh orang tua (di rumah) dan pengasuh pondok (di
52Hasil Observasi pada tanggal 21 September 2016.
102
pondok), wali kelas, waka kesiswaan, kepala sekolah, dan gurubimbingan dan konseling. Kalau masih melakukan pelanggarandialih tangankan”.53
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menangani
siswa yang melakukan pelanggaran guru bimbingan dan konseling akan
menegur di tempat jika siswa hanya 1 atau 2 kali melakukan
pelanggaran tetapi jika sudah ketiga kali siswa akan mendapat
panggilan ke ruang bimbingan dan konseling untuk mendapat
pembinaan serta membuat surat pernyataan diri dan jika masih
melakukan pelanggaran akan dialih tangankan.
Tangan alih kasus biasa dilakukan ketika permasalahan sudah tidak
dapat ditanggani sendiri oleh guru bimbingan dan konseling, banyak
pihak yang terlibat dalam hal ini seperti orang tua, dokter, kepala
sekolah, ataupun pengasuh pondok. Hal ini sesuai dengan yang
dikatakan guru bimbingan dan konseling dalam wawancara:
“Kalau masalah sudah mentok otomatis melibatkan orang tuakarena dari surat pernyataannya pun diketahui oleh orang tua.Utamanya saya melakukan home visit untuk meminta data gunamengetahui kondisi anak di rumah”.54
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling diatas dapat
disimpulkan bahwa untuk masalah-masalah yang sudah tidak dapat
ditangani oleh guru bimbingan dan konseling penangananya akan dialih
tangankan kepada orang tua ataupun dokter. Guru bimbingan dan
konseling juga akan melakukan kunjungan rumah jika hal itu
diperlukan.
Informasi terkait penanganan untuk siswa pondok yang melakukan
pelanggaran dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru
bimbingan dan konseling dan wakil ketua pondok menjelaskan bahwa:
53Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
54Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
103
“Pertama bertemu dengan pengasuh pondok, kemudian pengasuhpondok menyampaikan kepada orang tua. Karena orang tua sudahmenitipkan anak ke pondok. Tapi kalau memang membutuhkanorang tua, orang tua akan dipanggil”.55
“Tidak, tetapi guru bimbingan dan konseling langsungberkoordinasi dengan pengasuh pondok”.56
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jika yang
melakukan pelanggaran siswa pondok, penanganannya tidak langsung
kepada orang tua tetapi melalui pengasuh pondok terlebih dahulu,
kemudian pengasuh pondok yang akan memberitahu kepada orang tua.
Informasi mengenai bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan
pendukung dapat diketahui dari hasil wawancara sebagai berikut. Guru
bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:
“Layanan bimbingan dan konseling mengarah kepada empatbidang bimbingan yaitu: bidang pribadi, sosial, belajar dan karir”.57
“Layanan yang diberikan kepada siswa ada 7 layanan yaitu layananorientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konselingkelompok. Ditambah layanan penguasaan konten, konsultasi danmediasi”.58
“Kegiatan pendukung yang dilakukan adalah instrumentasibimbingan, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah,dan alih tangan kasus”.59
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat
disimpulkan bahwa ada 4 bidang bimbingan, 7 jenis layanan dan 5
kegiatan pendukung. Layanan bimbingan dan konseling bukanlah
layanan yang menjenuhkan melainkan layanan yang mencoba fleksibel
terhadap kebutuhan anak. Memang layanan itu tidak perlu diberikan
55Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
56Norma Sabila A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21September 2016.
57Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
58Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
59Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
104
secara monoton di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat
memanfaatkan layanan tersebut dimanapun berada.
Informasi mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
dapat diketahui dari studi dokumentasi sebagai berikut. Layanan
orientasi dilaksanakan pada bulan Juli dengan waktu 1 x 45 menit,
layanan penempatan dan penyaluran dilaksanakan pada bulan Agustus
dengan waktu 1 x 45 menit, layanan informasi dilaksanakan pada bulan
Agustus dengan waktu 2 x 45 menit, layanan penguasaan konten
dilaksannakan pada bulan Oktober dengan waktu 2 x 45 menit.60
Adapun materi yang disampaikan dalam layanan antara lain: materi
pemahaman diri, materi mengatur dan menggunakan waktu secara
efisien, materi nilai-nilai kehidupan, materi konsep diri, dan materi tata
krama di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.61
Informasi tentang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dapat
diketahui dari guru bimbingan dan konseling dalam wawancara
mengatakan bahwa:
“Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok adalah secarainsidental, waktu tidak tentu. Yang mendapat layanan bimbingankelompok diharapkan adalah semua siswa, tapi saat ini belumsemua siswa mendapatkan bimbingan kelompok. Hal inidikarenakan keterbatasan waktu. Selain itu, faktor lain adalahdisaat guru bimbingan dan konseling ada waktu dan akanmelakukan bimbingan kelompok, siswa tidak boleh diambil olehguru mapel yang mengajar pada jam itu. Materi bimbingankelompok untuk kelas X adalah penjurusan. Kegiatan bimbingankelompok biasanya diskusi dan ceramah. Tempat pelaksanaanbiasanya di ruang bimbingan dan konseling”.62
Dari studi dokumen diperoleh data mengenai pelaksanaan
bimbingan kelompok meliputi: bimbingan kelompok dilaksanakan pada
60Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 18 November2016.
61Dokumentasi MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso Pati dikutip pada tanggal 19 November2016.
62Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
105
tanggal 19 Mei 2016, dengan durasi waktu 45 menit. Diselenggarakan
di ruang bimbingan dan konseling, dengan topik permasalahan siswa
datang terlambat. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan
tanya jawab. Sasaran layanannya adalah siswa kelas X, XI IPS.
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dan studi
dokumentasi dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok
dilaksanakan secara insidental, yang mendapat layanan bimbingan
kelompok diharapkan semua siswa tapi saat ini baru sebagian yang
mendapat layanan dikarenakan keterbatasan waktu. Materi bimbingan
kelompok tergantung pada sasaran pelayanan. Tempat pelaksanaan
biasanya di ruang bimbingan dan konseling dan metode yang digunakan
biasanya diskusi, ceramah dan tanya jawab.
Informasi tentang pelaksanaan konseling perorangan di MA AL-
Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru
bimbingan dan konseling mengatakan bahwa:
“Konseling perorangan dilaksanakan secara insidental, waktu tidaktentu tergantung pada anak. Yang mendapatkan konselingperorangan adalah siswa yang mempunyai masalah. Materikonseling perorangan disesuaikan dengan masalah siswa. Biasanyasiswa datang ke guru bimbingan dan konseling atau gurubimbingan dan konseling memanggil siswa yang bermasalah,dalam hal ini guru bimbingan dan konseling sudah mempunyaidata-data siswa yang punya masalah. Bila guru bimbingan dankonseling melakukan pemanggilan terhadap siswa, maka gurubimbingan dan konseling harus minta izin pada guru yangmengajar saat itu. Tempat pelaksanaan konseling peroranganbiasanya di ruang bimbingan dan konseling”.63
Dari studi dokumen dijelaskan bahwa konseling perorangan
dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Agustus 2015 dengan durasi waktu 1 x
40 menit. Sasaran layanan adalah Sri Muryanti, dengan topik
pembahasan sering bolos les. Tempat pelaksanaanya di ruang
bimbingan dan konseling. Pihak yang disertakan adalah wali kelas dan
63Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
106
guru mapel. Alat dan perlengkapan yang digunakan adalah rekapitulasi
absensi les dan buku kejadian siswa.
Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling dan
studi dokumen dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan konseling
perorangan adalah secara insidental waktu tidak tentu, yang mendapat
layanan konseling perorangan adalah siswa yang mempunyai masalah.
Materi atau topik pemasalahan dalam konseling perorangan juga
disesuaikan dengan masalah yang dialami siswa. Konseling perorangan
biasanya dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling. Data siswa
yang bermasalah diperoleh dari rekapitulasi absensi les dan buku
kejadian siswa.
Informasi mengenai konseling kelompok dapat diketahui melalui
wawancara guru bimbingan dan konseling yag mengatakan bahwa:
“Konseling kelompok dilaksanakan secara insidental, denganwaktu tidak tentu. Yang mendapat layanan konseling kelompokadalah siswa-siswa yang memiliki kasus yang sama. Materidisesuaikan dengan kasus siswa. Yang terlibat dalam konselingkelompok adalah guru bimbingan dan konseling dan siswa. Tempatyang digunakan untuk melaksanakan konseling kelompok adalahruang bimbingan dan konseling”.64
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan konseling kelompok dilakukan secara insidental
dengan waktu yang tidak menentu. Yang mendapat layanan konseling
kelompok adalah siswa yang mempunyai masalah yang sama. Materi
yang disesuaikan dengan kasus siswa. Bertempat di ruang bimbingan
dan konseling.
Informasi tentang pelaksanaan kegiatan pendukung alih tangan
kasus di MA Al-Hikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut
ini. Menurut guru bimbingan dan konseling dalam wawancara, bahwa:
“Referal adalah alih tangan kasus. Yang direferal adalah siswayang mempunyai masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling
64Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
107
tidak punya kewenangan untuk menanganinya. Waktu pelaksanaanreferal tidak tentu tergantung kebutuhan”.65
Dari studi dokumen ditemukan data tentang pelaksanaan alih
tangan kasus yaitu sabtu, 21 Mei 2016 dengan subyek yang mengalami
masalah adalah UAF. Topik permasalahan sering tidak masuk karena
sakit perut dan pusing. Dialih tangankan kepada dokter.
Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan layanan alih tangan kasus waktunya tidak tentu tergantung
kebutuhan. Alih tangan dilaksanakan bagi siswa yang mempunyai
masalah berat, dan guru bimbingan dan konseling sudah tidak punya
wewenang untuk menaganinya. Materi yang disampaikan juga sesuai
dengan kasus yang dialami siswa, salah satu pihak yang sudah diajak
kerjasama dengan sekolah dalam hal alih tangan kasus adalah dokter.
Informasi tentang pelaksanaan layanan konsultasi di MA Al-
Hikmah Kajen, dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru
bimbingan dan konseling, yang mengatakan bahwa:
“Pihak yang dapat melakukan konsultasi dengan guru bimbingandan konseling di sekolah antara lain guru mapel, wali kelas, kepalasekolah, orang tua siswa, kesiswaan, siswa, dan lain-lain. Semuawarga sekolah bisa konsultasi ke guru bimbingan dan konseling,sedangkan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalahyang berhubungan dengan siswa”.66
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan
bahwa layanan konsultasi telah dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen. Semua warga sekolah seperti
kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, siswa, kesiswaan, termasuk
orang tua siswa dapat melakukan konsultasi pada guru bimbingan dan
konseling. Dan masalah yang sering dikonsultasikan adalah masalah-
masalah yang berhubungan dengan siswa.
65Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
66Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
108
Informasi tentang pelaksanaan konferensi kasus di MA AL-
Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru
bimbingan dan konseling mengemukakan pendapat berikut ini:
“Bila ada masalah berat maka guru bimbingan dan konseling akanberusaha untuk membina, bila sudah tidak mampu maka diadakankonferensi kasus dengan melibatkan beberapa stake holder antaralain guru pembimbing yang bersangkutan, kepala sekolah, walikelas. Pelaksanaan konferensi kasus secara insidental sesuaikebutuhan. Masalah yang perlu diadakan konferensi kasus adalahmasalah yang dianggap berat, keputusan yang diambil adalahkeputusan koferensi kasus bukan keputusan dari guru bimbingandan konseling atau keputusan dari kepala sekolah. Tujuan darikonferensi kasus adalah agar masalah dapat terselesaikan tanpa adapolemik”.67
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling dapat dibuat
kesimpulan jika kegiatan pendukung bimbingan dan konseling berupa
konferensi kasus, dilaksanakan bila ada masalah berat, dan guru
bimbingan dan konseling tidak mampu untuk membina. Tujuan
konferensi kasus adalah mencari solusi/pemecahan/penyelesaian
masalah yang terbaik tanpa ada polemik. Waktu pelaksanaan tidak
tentu, sesuai kebutuhan. Pihak yang dilibatkan dalam konferensi kasus
antara lain guru bimbingan dan konseling, siswa, orang tua, kepala
sekolah, wali kelas.
Menurut hasil wawancara informasi tentang layanan kunjungan
rumah dapat diketahui dari guru bimbingan dan konseling yang
berpendapat bahwa:
“Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental sesuai kebutuhandan waktu tidak tentu. Home visit yang banyak dilakukan oleh gurubimbingan dan konseling adalah masalah siswa tidak masuksekolah dengan alasan sakit. Pihak yang dilibatkan dalam homevisit adalah guru bimbingan dan konseling dan kesiswaan”.68
67Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
68Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
109
Dari studi dokumen ditemukan surat pemberitahuan kunjungan dari
kepala sekolah untuk guru bimbingan dan konseling guna melakukan
kunjungan rumah pada salah satu siswa asuhnya. Laporan kunjungan
rumah yang berisi nama siswa, kondisi keluarga yang dikunjungi,
kesimpulan dari hasil kunjungan, satuan pendukung kunjungan rumah.
Dari hasil wawancara dan studi dokumen di atas dapat disimpulkan
bahwa kegiatan pendukung kunjungan rumah telah dilaksanakan di MA
Al-Hikmah Kajen. Kunjungan rumah dilaksanakan secara insidental,
kunjungan rumah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling pada
siswa yang sering tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Pihak yang
dilibatkan dalam kunjungan rumah adalah guru bimbingan dan
konseling dan kesiswaan. Sebelum melakukan kunjungan rumah guru
bimbingan dan konseling mendapat surat pemberitahuan kunjungan
rumah dari kepala sekolah untuk melakukan kunjungan rumah. Dan
setelahnya guru bimbingan dan konseling membuat laporan kunjungan
rumah yang berisi tentang kondisi keluarga dan perhatian orang tua
pada siswa yang dikunjungi.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu pendukung
terlaksananya sistem pendidikan yang harus memadai. Secara umum
bimbingan dan konseling yang diselenggarakan membantu peserta didik
dalam membina kepribadian dan memecahkan masalah serta
mengembangkan bakat minatnya, dan semua program yang
dilaksanakan semata-mata demi kebutuhan peserta didik. seperti yang
diungkapkan salah satu siswa dalam wawancara:
“Sangat membantu, setiap siswa kan belum bisa menyelesaikanmasalahnya sendiri, mereka memerlukan bantuan orang lain, danbimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah.Dalam berbagai hal, baik pribadi maupun sosial”.69
69Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.
110
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen sangat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah, baik masalah pribadi maupun masalah sosial.
d) Pengarahan dan pengawasan
Informasi tentang supervisi bimbingan dan konseling di MA Al-
Hikmah Kajen diperoleh dari hasil wawancara berikut ini. Guru
bimbingan dan konseling dalam wawancara menjelaskan.
“Telah dilakukan supervisi oleh kepala sekolah dan waktunya tidaktentu/sewaktu-waktu. Saat supervisi, kepala sekolah sering diskusidengan guru bimbingan dan konseling tentang program apa yangsudah dilaksanakan atau seberapa jauh ketercapaian program”.70
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
bimbingan dan konseling juga ada supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan sewaktu-waktu,
saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan guru bimbingan
dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Informasi tentang fungsi pengawasan yang dilakukan oleh kepala
MA Al-Hikmah Kajen dalam kegiatan perencanaan, kegiatan
pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling,
dapat diketahui dari hasil wawancara berikut ini. Guru bimbingan dan
konseling dalam wawancara menjelaskan sebagai berikut:
“Semua kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi dalam pengawasankepala sekolah. Kepala sekolah adalah penanggung jawab, mautidak mau harus teliti sedini mungkin, saat program selesai disusun,program dikonsultasikan ke kepala sekolah, yang berarti kepalasekolah pasti mengontrolnya. Pengawasan kepala sekolahdilakukan setiap saat. Guru bimbingan dan konseling melaporkankegiatan bimbingan dan konseling selama satu bulan sekali. Yangdilaporkan adalah semua aktifitas bimbingan dan konseling. Apa
70Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
111
yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah sesuaidengan program”.71
Senada dengan kepala sekolah dalam wawancara yang
mengatakan:
“Kepala sekolah melaksanakan fungsi controlling dalam kegiatanperencanaan, kegiatan pengorganisasian, kegiatan pelaksanaan,kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling. Waktu pelaksanaanpengawasan tidak tentu/sewaktu-waktu. Kepala sekolah seringdiskusi dengan guru bimbingan dan konseling tentang program apayang sudah dilaksanakan, seberapa jauh menanggapi programtersebut, atau seberapa jauh ketercapaian program. Setiap bulanguru bimbingan dan konseling membuat laporan tentang kegiatansatu bulan yang ditanda tangani guru bimbingan dan konseling dankepala sekolah”.72
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan
program bimbingan dan konseling dilakukan oleh kepala sekolah, mulai
dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksaanaan dan evaluasi
bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengawasan dilakukan sewaktu-
waktu. Kepala sekolah sering diskusi dengan guru bimbingan dan
konseling tentang kegiatan bimbingan dan konseling. Setiap bulan
kepala sekolah mendapat laporan dari guru bimbingan dan konseling,
yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan.
e) Evaluasi
Data tentang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat dilihat dari hasil wawancara
berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan
bahwa:
“Evaluasi bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingandan konseling setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dankonseling. Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling
71Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
72Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
112
bertujuan untuk mengetahui daya guna dan hasil pelaksanaanprogram bimbingan dan konseling. kegiatan ini dilakukan untukmengetahui efektifitas penyelenggaraan program bimbingan dankonseling. Proses evaluasinya dilakukan dengan membandingkanantara kesesuaian program dan pelaksanaannya”73
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi bimbingan
dan konseling dilakukan setelah melakukan kegiatan bimbingan dan
konseling, pada saat kegiatan berlangsung, guru bimbingan dan
konseling belum melakukan evaluasi. Proses evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaanya.
Informasi tentang fungsi evaluasi program bimbingan dan
konseling di MA AL-Hikmah Kajen dapat diketahui dari hasil
wawancara dengan guru bimbingan dan konseling yang mengatakan:
“Fungsi evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaanprogram, apakah program tahun yang lalu terlalu banyak apa tidak,waktunya tepat atau tidak. Evaluasi pelaksanaan untuk mengetahuisuatu metode yang dipakai guru bimbingan dan konseling dalammemberikan suatu layanan pada siswa tepat atau tidak”.74
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi
program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk mengetahui
tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi pelaksanaan
untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan dalam
memberikan layanan kepada siswa.
Informasi tentang aspek-aspek yang dievaluasi oleh guru
bimbingan dan konseling MA AL-Hikmah Kajen, nampak dalam
wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara
mengatakan:
“Ada dua macam aspek kegiatan evaluasi program bimbingan dankonseling yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan.Evaluasi proses bertujuan untuk mengevaluasi sejauh manaprogram itu terlaksana, hambatanya apa, cara pemecahannya
73Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
74Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
113
bagaimana. Hal ini berhubungan dengan rencana program tahundepan. Sedangkan evaluasi hasil pelaksanaan bertujuan untukmengetahui sejauh mana pelayanan bimbingan dan konselingmencapai tujuan. Contoh setelah siswa dilakukan konselingperorangan, bagaimana layanan bimbingan dan konselingmengentaskan siswa tersebut. Anak merasa terselesaikanmasalahnya apa tidak”.75
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kegiatan
evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh
guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi
evaluasi proses dan hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor
penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil
pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan
bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan.
Informasi tentang langkah-langkah evaluasi dapat diketahui dari
wawancara guru bimbingan dan konseling yang mengatakan:
“Langkah-langkah dalam evaluasi adalah sebagai berikut:(1) Guru bimbingan dan konseling menampung semua keluhan
siswa, baik keluhan langsung dari anak ke guru bimbingan dankonseling ataupun keluhan anak melalui guru mapel.
(2) Guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah ataukeluhan siswa pada saat rapat evaluasi.
(3) Pembahasan masalah atau keluhan siswa. Sehingga letakkekurangan pelaksanaan suatu program akan diketahui dandicari solusinya sehingga tahun yang akan datang bisadiperbaiki”.76
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat
diketahui bahwa langkah-langkah evaluasi yang dilakukan adalah guru
bimbingan dan konseling menampung semua masalah/keluhan siswa,
kemudian guru bimbingan dan konseling menyampaikan masalah siswa
75Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
76Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
114
pada rapat evaluasi, dan kemudian diadakan pembahasan
masalah/keluhan siswa.
Informasi tentang analisis hasil evaluasi program bimbingan dan
konseling serta tindak lanjut hasil evaluasi dapat diketahui dari hasil
wawancara dan studi dokumen berikut ini. Guru bimbingan dan
konseling mengatakan bahwa:
“Setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan guru bimbingan dankonseling melakukan evaluasi kemudian dilanjutkan dengananalisis dan tindak lanjut hasil evaluasi. Seharusnya secaraadministrasi setiap evaluasi harus dibuat laporan tertulis, tetapi jikaguru bimbingan dan konseling mengutamakan secara administrasi,penanganan siswa tidak akan optimal karena banyaknya siswa”.77
Dari studi dokumen ditemukan laporan pelaksanaan dan evaluasi,
analisis dan tindak lanjut satuan pendukung bimbingan dan konseling
yang berisi topik permasalahan, spesifikasi bimbingan, pelaksanaan,
evaluasi, analisis hasil penilaian, tindak lanjut, dengan diketahui guru
pembimbing dan kepala sekolah.
Dari hasil wawancara dan studi dokumen dapat disimpulkan bahwa
guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah
melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan
tindak lanjut hasil evaluasi. Tetapi secara administrasi belum sempurna.
Pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling dapat dijelaskan dari hasil wawancara berikut. Guru
bimbingan dan konseling mengatakan berikut ini:
“Pihak yang dilibatkan dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dankonseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah,guru mapel, wali kelas dan kesiswaan”.78
77Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
78Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
115
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
evaluasi bimbingan dan konseling melibatkan guru bimbingan dan
konseling, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas dan kesiswaan.
.
2. Data Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen Margoyoso
Pati.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
segala aspek kehidupan manusia, begitupun bagi para peserta didik akan
melakukan sesuatu bilamana berguna bagi mereka untuk melakukan tugas-
tugas sekolah. Dalam proses belajar motivasi juga diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar.
Informasi mengenai motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah
Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan
konseling dalam wawancara mengatakan:
“Motivasi belajar siswa kelas X MA alhamdulillah dalam keadaanbaik, anak-anak semangat tetapi kadang motivasinya menurun, disinisaya selaku guru bimbingan dan konseling akan terus memberisemangat agar siswa kelas X MA tidak mudah menyerah dan terusbelajar”.79
Dari pendapat guru bimbingan dan konseling di atas dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam keadaan
baik, siswa semangat dalam belajar, tekun dalam mengerjakan tugas,
walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi guru bimbingan tidak
pernah berhenti untuk memberikan motivasi.
Informasi tentang masalah dalam belajar yang dialami siswa kelas X
MA dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru bimbingan dan
konseling mengatakan:
79Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
116
“Salah satu masalah dalam belajar yang dialami oleh siswa kelas XMA adalah penyesuaian dalam mengikuti pelajaran, karena sebagiandari siswa kelas X MA berasal dari lulusan SMP yang notabennyamereka buta dengan pelajaran yang berbau arab, jadi mereka masihkebinggungan”.80
Hal lain diungkapkan oleh penggurus pondok pesantren dalam
wawancara sebagai berikut:
“Iya ada, kalau di pondok masalah belajar yang dialami siswa kelas XMA adalah kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar. Karena dipondok banyak orang dan sering gaduh jadi mereka sedikit terganggu,berbeda dengan di rumah yang keadaannya lebih tenang”.81
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X
MA mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah
kesulitan berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di
lingkungan pondok pesantren. Dan mereka kesulitan mengikuti pelajaran
yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena sebagian siswa kelas X
MA lulusan dari SMP.
Informasi tentang cara menumbuhkan motivasi belajar di MA AL-
Hikmah Kajen dapat diketahui melalui wawancara berikut. Guru
bimbingan dan konseling dalam wawancara mengatakan:
“Ada banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, di MAAl-Hikmah Kajen para guru selalu memberikan cara yang berbedaantara guru yang satu dengan guru yang lain, dan diantaranya adalah:memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement,memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untukbelajar, minat, dan tujuan yang diakui”.82
Kepala sekolah mengungkapkan dalam wawancara sebagai berikut:
“Untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa MA AL-Hikmah Kajendari awal masuk sekolah pada masa orientasi siswa akan diberikanmateri tentang motivasi belajar. Selain itu akan diberikan apresiasi
80Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
81Norma Sabila A, Wakil Ketua Pondok Al-Hikmah, Wawancara Pribadi, Rabu, 21September 2016.
82Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September2016.
117
untuk siswa yang berprestasi, seperti program beasiswa tahfidz.Mereka yang bisa mengejar satu semester 2 ½ juz dua semester 5 juzkami berikan beasiswa separuh pembayaran spp. Kemudian adabeasiswa bagi yang berprestasi, peringkat ke tiga bebas spp 1 bulan,peringkat ke dua 2 bulan dan peringkat pertama 3 bulan gratis. Selainapresiasi atau reward juga ada punishment untuk siswa yangmelakukan pelanggaran, biasanya kalau ada anak yang bandelwarningnya adalah tidak lulus. Tahun kemarin ada 3 anak yang tidaklulus, hal ini dimaksudkan agar siswa jera dan lebih semangat untukbelajar. Setiap senin diadakan upacara, dan saya berikan motivasi, kitasebagai guru harus senantiasa mengingatkan terus menerus hasilnyakita pasrahkan setidaknya kita sudah ikhtiyar”. 83
Senada juga dengan yang diungkapkan oleh siswa MA Al-Hikmah
Kajen dalam wawancara yang mengatakan:
“Dikasih ucapan selamat sebagai ungkapan rasa bangga karena kitamendapat nilai yang baik”.84
“Iya, biasanya dikasih ucapan selamat dan kita akan lebih semangatdalam belajar”.85
Dari ketiga wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada
banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa, para
guru mempunyai cara yang berbeda dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa diantaranya memberi nilai, pemberian hadiah, kompetisi, ego-
involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat
untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Bentuk apresiasi adalah
beasiswa untuk siswa yang berprestasi dan beasiswa tahfidz.
Informasi tentang layanan bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dapat
diketahui dari hasil wawancara berikut, siswa dalam wawancara
mengatakan:
“Dapat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar, karena setiapsiswa melakukan kesalahan akan ditegur sehingga ia akanmemperbaiki kesalahannya tersebut termasuk dalam hal belajar”.86
83Birhad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Senin, 26September 2016.
84Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.85Novita Dewi Fitriani, Siswa Kelas X D MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.86Fiki Risma Durotul M, Siswa kelas X C MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober2016.
118
“Bisa, ketika siswa malas belajar, nilainya jelek nanti dapat tegurandan bimbingan dari guru BK”.87
Seirama dengan yang diungkapkan oleh guru bimbingan dan
konseling dalam wawancara, mengatakan:
“Iya pasti, layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkanmotivasi belajar siswa, karena ketika siswa mengalami masalahapapun termasuk masalah dalam belajar siswa akan mendapat bantuandari guru bimbingan dan konseling. Saya sebagai guru bimbingan dankonseling selalu memberikan motivasi belajar dan memantauperkembangan siswa. Layanan jangka panjang dipantau terus apakahada perkembangan atau tidak”.88
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, setiap siswa
yang melakukan kesalahan akan segera mendapat teguran dari guru
bimbingan dan konseling, termasuk masalah belajar. Guru bimbingan dan
konseling selalu memberikan motivasi belajar dan terus menerus
memantau perkembangna siswa.
Informasi mengenai indikator-indikator yang menunjukkan
peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen dalam
wawancara berikut. Guru bimbingan dan konseling dalam wawancara,
mengatakan:
“Kalau kita lihat yang jelas secara hitam dan putih ya dari peningkatannilai raport. Motivasi belajar siswa bisa meningkat itu dapat dilihatmelalui laporan dari kelas anak sering mendapat nilai yang kurang,sulit menghafal, berbicara saat jam pelajaran, melamun di dalamkelas, kemudian guru bimbingan dan konseling memberi nasehat,diberi motivasi, dan memberikan solusi, alhamdulillah ada perubahan.Layanan bimbingan dan konseling sangat berpengaruh, kalau yangtidak tahu menganggap bimbingan dan konseling sebagai polisisekolah tapi justru tidak. Bimbingan dan konseling di sekolah adalahsebagai penganti orang tua di rumah yang akan selalu memberi suportkepada siswa”.89
87Faiq Zahrotul Inayah, Siswa Kelas X E MA Al-Hikmah Kajen, Sabtu, 01 Oktober 2016.88Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.89Rusiyati, Guru BK MA Al-Hikmah Kajen, Wawancara Pribadi, Rabu, 21 September
2016.
119
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan
motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dapat di
lihat dari laporan guru mapel ataupun wali kelas dan juga dari pengamatan
guru bimbingan dan konseling sendiri. Kalau ada anak yang nilainya
rendah, mengalami kesulitan dalam belajar, melamun di dalam kelas
kemudian guru bimbingan dan konseling akan memanggil dan
memberikan nasehat serta solusi kepada siswa yang bersangkutan, dan ada
perubahan yang baik.
C. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling di MA Al-
Hikmah Kajen Margoyoso Pati.
Pendidikan mempunyai pengaruh yang dinamis dalam kehidupan
manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai
potensi yang dimilikinya secara optimal, yaitu pengembangan potensi
individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik
lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.
Pendidikan merupakan proses yang esensi untuk mencapai tujuan dan
cita-cita pribadi bagi individu. Hal ini terlihat dari akhir tujuan pendidikan
Nasional, sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang
berbunyi:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang yangberdemokrasi serta bertanggung jawab”.90
90Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, CitraUmbara, Bandung, 2003, hlm. 7.
120
Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut menunjukkan karakter pribadi
peserta didik yang diharapkan dapat terbentuk melalui pendidikan. Apa
yang diamanatkan oleh Undang-Undang di atas nyata bahwa karakter
seseorang diharapkan terbentuk melalui pendidikan, sehingga diharapkan
pendidikan baik formal maupun non formal mampu membagun karakter
peserta didik yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana yang diharapkan oleh
undang-undang.
Ditinjau dari visi, misi dan tujuan dari MA Al-Hikmah Kajen yaitu
adalah terwujudnya Madrasah Aliyah yang mampu mencetak lulusan yang
berakidah islamiah, berakhlakul karimah, berprestasi dan cakap di dalam
lingkungan masyarakat. Maka jelaslah pendidikan yang diselenggarakan
bertujuan membantu siswa agar dapat berprestasi secara optimal di segala
bidang, seperti mampu melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi,
serta mampu mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-
hari.
Secara umum bimbingan dan konseling adalah proses pemberian
bantuan sistematis dan terencana agar individu dapat mengembangkan
dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dan
membantu menyelesaikan masalah melalui bimbingan dan konseling.
Adapun program bimbingan dan konseling itu menyangkut dua faktor
yaitu: faktor pelaksana atau orang yang akan memberikan bimbingan biasa
disebut konselor dan faktor-faktor yang berkaitan dengan perlengkapan,
metode, bentuk bimbingan dan layanan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling.
Pendekatan keagamaan dalam setiap bimbingan lebih ditekankan,
karena dengan cara yang seperti inilah peserta didik akan cepat memahami
dan karena segala kegiatan pendidikan semua bermuara pada tujuan yaitu
menjadikan peserta didik berilmu ilmiah, beramal amaliyah dan
berakhlakul karimah. Lulusan MA Al-Hikmah diharapkan tidak kalah
dengan lulusan SMK, oleh karena itu siswa tidak hanya dibekali ilmu yang
bersifat kognitif saja tetapi juga diasah skill yang mereka miliki. Di
121
sekolah diajari menjahit untuk yang putri dan ada teknik listrik untuk yang
putra selain itu yang lebih ditekankan adalah praktek imamuddin,
kesemuanya bertujuan agar lulusan MA Al-Hikmah mampu berkompetisi
dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Berdasarkan kenyataan tersebut seyogyanya program yang
diselenggarakan akan lebih bersifat fleksibel namun tetap ideal, dan masih
tetap berpegang kepada norma-norma yang ada, dalam pengembangan
program ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan layanan yang berorientasi kepada pengembangan
tugas-tugas perkembangan peserta didik.
b. Mengintegrasikan program-program bimbingan dan konseling kepada
program intrakurikuler, maupun pendidikan yang bergerak pada
kegiatan lainnya.
c. Menata dan menjaga struktur organisasi dan mekanisme kerja yang
baik sehingga program layanan bimbingan dan konseling tersebut dapat
dilaksanakan dan berjalan secara efektif dan efisien.
d. Merumuskan bidang isi bimbingan atau topik-topik yang relevan
dengan pengembangan tugas-tugas perkembangan peserta didik.91
Kegiatan manajemen ini merupakan berbagai upaya untuk
memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan
dan konseling melalui kegiatan-kegiatan pengembagan staf, pemanfaatan
sumber daya, dan pengembangan kebijakan.
1) Perencanaan
Hasil penelitian tentang perencanaan bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan
pada waktu liburan sebelum awal tahun pelajaran baru, yaitu satu minggu
sebelum KBM dimulai serta merujuk pada pelaksanaan program
bimbingan dan konseling pada tahun lalu.
91Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, RafikaAditama, Bandung, 2005, hlm. 41.
122
Ada beberapa aspek kegiatan penting yang harus dilakukan dalam
melakukan perencanaan bimbingan dan konseling yaitu:
a) Analisis kebutuhan dan permasalahan peserta didik.
b) Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai.
c) Analisis situasi dan kondisi di sekolah.
d) Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan.
e) Penetapan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan.
f) Penetapan personil-personil yang akan melaksanakan kegiatan yang
telah ditetapkan.
g) Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang
direncanakan.
h) Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang
akan dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.
penyusunan program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen melibatkan semua guru bimbingan dan konseling dan masukan dari
kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, sapras, dan kesiswaan. Peran dari
masing-masing pihak adalah sebagai berikut: peran siswa dalam
penyusunan program bimbingan dan konseling adalah mengisi angket dan
memberikan masukan tentang kebutuhan dan permasalahan yang sedang
dialami siswa. Kepala sekolah berperan memberikan masukan terhadap
program bimbingan dan konseling terkait dengan permasalahan yang ada
di sekolah, memberikan data untuk keperluan program bimbingan dan
konseling, penyediaan fasilitas bimbingan dan konseling, dan
mengesahkan program bimbingan dan konseling.
Guru mapel berperan sebagai sumber informasi dalam menyusun
program bimbingan dan konseling terkait dengan masalah kesulitan
belajar, sebagai sumber informasi tentang data siswa, seperti daftar nilai
siswa dan laporan observasi. Peran wali kelas dalam menyusun program
bimbingan dan konseling adalah sebagai narasumber terkait dengan
kondisi umum kelas yang diasuhnya dan siswa-siswa yang perlu mendapat
perhatian khusus.
123
Sapras berperan memberi masukan kaitannya dengan macam-macam
kebutuhan fasilitas bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana antara lain menyediakan dan membantu menata
ruang bimbingan dan konseling. Peran kesiswaan yaitu memberi masukan
terhadap program bimbingan dan konseling kaitannya dengan masalah-
masalah yang berhubungan dengan siswa.
Konsep perencanaan bimbingan dan konseling menurut Nurihsan,
ada beberapa aspek kegiatan penting yang perlu dilakukan dalam
perencanaan bimbingan dan konseling yaitu: (1) analisis kebutuhan dan
permasalahan peserta didik, (2) penentuan tujuan program layanan yang
hendak dicapai, (3) analisis situasi dan kondisi di sekolah, (4) penentuan
jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, (5) penetapan metode dan teknik
yang akan digunakan dalam kegiatan, (6) penetapan personil-personil yang
akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan, (7) persiapan
fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan bimbingan yang
direncanakan, (8) perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan
ditemui dan usaha-usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi
hambatan-hambatan.92
Dari paparan tersebut, menunjukkan bahwa langkah-langkah yang
ditempuh oleh guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen
dalam menyusun perencanaan program bimbingan dan konseling sudah
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ahmad Juntika Nurihsan dan
akur sudiarto, yaitu
(a) Penilaian kebutuhan siswa dapat dilakukan dengan berbagai instrumen
seperti menggunakan angket dan daftar cek masalah, bisa dari
pengamatan baik itu guru mapel, wali kelas, maupun guru bimbingan
dan konseling itu sendiri. Berdasarkan data hasil ungkap masalah
kemudian dianalisis kebutuhan apa saja yang diharapkan atau masalah
apa yang dirasakan oleh siswa di sekolah serta berdasarkan hasil
92Ahmad Juntika Nurihsan dan akur sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling disekolah Dasar, Grasindo, Jakarta, 2009, hlm. 29-30.
124
analisis ini selanjutnya disusunlah perencanaan program bimbingan
dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen.
(b) Tujuan program bimbingan dan konseling secara umum ada dalam
visi dan misi sekolah dan secara khusus tujuan progam bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen seperti yang dijabarkan dalam
tujuan satuan layanan dan kegiatan pendukung.
(c) Analisis situasi dan kondisi sekolah dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling dengan menganalisis kemampuan sekolah. Program
bimbingan dan konseling yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan
siswa yang paling banyak dengan kemampuan sekolah tersebut, yaitu
kemampuan keuangan dan sarana prasarana yang ada.
(d) Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen membuat
rencana operasional program bimbingan dan konseling dengan
mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kegiatan yang harus
dilakukan, mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan, serta
mempertimbangkan metode yang akan digunakan. Rencana
operasional kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen, dituangkan dalam bentuk program tahunan, program
semesteran, program bulanan dan program mingguan.
(e) Dalam program bimbingan dan konseling telah ditetapkan metode
yang akan digunakan dalam kegiatan seperti ceramah, diskusi dan
tanya jawab.
(f) Persiapan personil-personil yang akan melakukan kegiatan telah
ditetapkan. Kegiataan ini dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling saat rapat koordinasi awal tahun.
(g) Ada anggaran untuk kegiatan bimbingan dan konseling. Anggaran
tersebut bergabung dengan pos-pos tertentu. Mekanisme perencanaan
anggaran adalah sebagai berikut. Unit bimbingan dan konseling
membuat dan mengajukan proposal/merumuskan anggaran untuk
program yang dibuatnya kepada kepala sekolah. Kepala sekolah
menyampaikan proposal tersebut pada tim perumus RAKS untuk maju
125
dan dibahas dalam rapat dewan. Rapat pleno dari pengurus dewan
sekolah akan memutuskan hasil akhir dari anggaran yang diajukan
oleh unit bimbingan dan konseling.
(h) Perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-
usaha apa yang harus dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan,
hal ini belum dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling.
2) Pengorganisasian
Dalam hasil penelitian tentang pengorganisasian bimbingan dan
konseling di MA AL-Hikmah Kajen, menyimpulkan tentang beberapa
kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengorganisasian bimbingan dan
konseling, meliputi: pengorganisasian sarana dan prasarana bimbingan dan
konseling, struktur organisasi bimbingan dan konseling, kegiatan
koordinasi personil bimbingan dan konseling.
a) Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling
(1) Sarana bimbingan dan konseling meliputi:
(a) Alat pengumpul data berupa tes dan non tes
Alat pegumpul data berupa tes yang ada di unit bimbingan
dan konseling MA Al-Hikmah Kajen meliputi: tes intelegensi,
tes minat dan bakat, dan tes prestasi belajar. Sedangkan alat
pengumpul data teknik non tes yang ada di unit bimbingan dan
konseling MA Al-Hikmah Kajen antara lain: biodata siswa,
pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan anekdot,
angket, sosiometri, AUM, format satuan layanan, format surat
panggilan, format surat referal, format pelaksanaan pelayanan,
format evaluasi.
(b) Alat penyimpan data
Alat penyimpan data yang ada antara lain: kartu pribadi,
buku pribadi, map, flash disk, dan file dalam komputer.
(c) Kelengkapan penunjang teknis
Perlengkapan teknis yang ada meliputi kartu konseling,
buku pedoman/petunjuk, buku informasi (pribadi, sosial,
126
karier, pendidikan), serta buku-buku tentang bimbingan dan
konseling.
(d) Perlengkapan administrasi
Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling yang
ada di MA Al-Hikmah Kajen antara lain: blangko surat,
agenda surat, dan alat-alat tulis.
(2) Prasarana bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen
(a) Ruang bimbingan dan konseling. Ada dua ruang bimbingan
dan konseling yang terletak di gedung barat dan gedung timur
MA Al-Hikmah. Ruang bimbingan dan konseling untuk
siswa putra terletak di gedung timur tepatnya di sebelah
ruang TU. Sedangkan ruang bimbingan dan konseling untuk
siswi putri terletak di gedung barat, tepatnya terletak di pojok
kanan ruang guru.
(b) Anggaran biaya
Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan
bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kondisi setempat,
namun untuk keperluan ini perlu diprogramkan sebelum tahun
pelajaran baru, agar pelayanan dapat berjalan lancar. Sarana dan
prasarana yang diperlukan antara lain: sarana meliputi alat pengumpul
data, alat penyimpan data, perlengkapan teknis, perlengkapan
administrasi. Prasarana meliputi ruang bimbingan dan konseling dan
anggaran biaya.93
Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pengorganisasian
sarana dan prasarana bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah
Kajen sesuai dengan teori Dewa Ketut Sukardi. Untuk sarana
bimbingan dan konseling sebagian besar sudah dimiliki. Hanya saja
untuk ruang bimbingan dan konseling belum ideal, karena ruang
93Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling diSekolah, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 63.
127
bimbingan dan konseling masih bergabung dengan ruang lain, jadi
dalam penanganan siswa sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi.
b) Struktur organisasi bimbingan dan konseling di MA Al-hikmah
Hasil penelitian tentang struktur organisasi layanan bimbingan
dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai
berikut. Struktur organisasi layanan bimbingan dan konseling di MA
Al-Hikmah Kajen melibatkan instansi/lembaga terkait, kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, komite madrasah, staf tata usaha, guru
bimbingan dan konseling, wali kelas, guru mapel, dan siswa.
Dari konsep tentang struktur organisasi bimbingan dan
konseling menurut Zainal Aqib dapat disimpulkan jika organisasi
bimbingan dan konseling meliputi segenap unsur instansi pemerintah,
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, orang tua siswa, tata usaha,
konselor, wali kelas, guru mapel, dan siswa.94
Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai
berikut: struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling MA
Al-Hikmah Kajen sesuai dengan struktur organisasi bimbingan dan
konseling menurut Zainal Aqib. Dalam struktur organisasi bimbingan
dan konseling MA Al-Hikmah dapat dilihat bahwa antara wali kelas,
guru pembimbing, dan guru mapel ada garis koordinasi dan juga garis
konsultasi, hal ini akan membantu dalam penangganan siswa, karena
semua informasi dapat tersampaikan dengan baik. Dalam bimbingan
dan konseling peran guru juga sangat penting seperti dalam ungkapan
Gary S Belkin:
“Probably the single most important member of the counselingteam, in addition to the counselor, is the teacher”.95
Salah satu anggota penting dari sebuah tim konselor adalah
guru, maka dalam struktur organisasi sudah seharusnya ada garis
94Zainal Aqib, Ikhtisar Bimbingan & Konseling di Sekolah, YRAMA WIDYA, Bandung,2012, hlm. 62.
95Gary S Belkin, Introduction to Counseling, Wm. C. Brown Company Publishers, UnitedOf America, 1984, hlm. 468.
128
koordinasi dan konsultasi yang menghubungkan antara guru
pembimbing dan guru mapel agar tidak terjadi kesenjangan informasi.
c) Kegiatan koordinasi personil bimbingan dan konseling
Dari hasil penelitian tentang kegiatan koordinasi personil
bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dapat disimpulkan
sebagai berikut. Kegiatan koordinasi personil yang terlibat dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, dilaksanakan secara periodik dan
insidental. Koordinasi secara periodik, antara lain: rapat koordinasi
antara guru bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat
koordinasi antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala
madrasah pada awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan koordinasi
secara insidental, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti rapat
koordinasi antar personil bimbingan dan konseling bila ada masalah-
masalah yang perlu pemecahan bersama.
Dari konsep tentang koordinasi personil bimbingan dan
konseling menurut Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila
Kusmawati disimpulkan sebagai berikut. Beberapa hal yang harus
diperhatikan agar pengorganisasian kegiatan bimbingan dan konseling
dapat mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dan konseling yang
baik di sekolah meliputi: semua personil sekolah dihimpun dalam satu
wadah sehingga terwujud satu kesatuan cara bertindak dalam usaha
membantu memberikan layanan bimbingan dan penyuluhan di
sekolah; mekanisme kerja, pola kerja, atau prosedur kerja bimbingan
dan konseling di sekolah harus tunggal sehingga tidak
membinggungkan siswa, tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing petugas yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah harus dirinci dengan jelas.
Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan berikut ini.
Kegiatan koordinasi antar personil bimbingan dan konseling di MA
Al-Hikmah Kajen telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.
Koordinasi dilaksanakan baik secara periodik maupun insidental.
129
Koordinasi secara periodik antara lain: rapat koordinasi antara guru
bimbingan dan konseling setiap satu bulan sekali, rapat koordinasi
antara guru bimbingan dan konseling dengan kepala madrasah pada
awal tahun pelajaran baru. Koordinasi secara insidental, disesuaikan
dengan kebutuhan. Seperti rapat koordinasi antar personil bimbingan
dan konseling bila ada masalah-masalah yang perlu pemecahan
bersama.
3) Pelaksanaan
Hasil penelitian tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen menyimpulkan sebagai berikut. Kegiatan
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen mulai dilaksanakan
setiap awal tahun pelajaran baru. Dimana siswa baru dikenalkan dengan
bimbingan dan konseling karena di sekolah mereka yang dulu masih ada
yang belum mempunyai guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah tidak ada jam
pelajaran tersendiri, namun kebijaksanaan sekolah dan karena kesadaran
akan pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah maka setiap ada jam
kosong guru bimbingan dan konseling masuk kelas untuk memberikan
materi.
Selain itu setiap harinya pada pukul 06.30 s/d 07.00 WIB guru
bimbingan dan konseling dan dibantu oleh dua orang siswa berada di
gerbang pintu masuk, untuk melakukan pemeriksaan tentang kerapihan,
kelengkapan dan kebersihan. Setelah bel masuk sekolah guru bimbingan
dan konseling akan berada di depan ruang guru untuk menjalankan
fungsinya sebagai guru piket.
Dalam menangani siswa yang bermasalah prosedurnya adalah untuk
siswa yang melakukan kesalahan 1 atau 2 kali akan ditegur di tempat
tetapi kalau sudah 3 kali siswa yang bersangkutan akan dipanggil ke ruang
guru bimbingan dan konseling untuk mendapat bimbingan dan membuat
surat pernyataan. Untuk siswa yang mondok, biasanya guru bimbingan
dan konseling akan melapor kepada pengasuh pondok terlebih dahulu
130
kemudian pihak pondok yang akan menyampaikan kepada orang tua jika
dibutuhkan.
Di MA Al-Hikmah telah dilaksanakan semua jenis layanan
bimbingan dan konseling serta semua kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling yang meliputi: layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penguasaan konten, layanan penyaluran dan penempatan, konseling
perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, alih tangan kasus,
kunjungan rumah, koferensi kasus, dan layanan konsultasi. Layanan
bimbingan dan konseling bukanlah layanan yang menjenuhkan melainkan
layanan yang mencoba fleksibel terhadap kebutuhan anak. Memang
layanan itu tidak perlu diberikan secara monoton di dalam kelas,
melainkan peserta didik dapat memanfaatkan layanan tersebut dimanapun
berada.
Dari konsep tentang jenis layanan bimbingan dan konseling menurut
Sofyan S. Willis yang terdiri dari: layanan orientasi, layanan informasi,
layanan bimbingan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan
belajar, layanan konseling perseorangan, dan layanan bimbingan
kelompok.96 Konsep tentang kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling menurut Prayitno meliputi: aplikasi instrumen data, himpunan
data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.97 Dan
dari konsep tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
menurut Anas Salahudin menyimpulkan bahwa kegiatan pelayanan
konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah. Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang
layanan bimbingan dan konseling. Keempat bidang layanan tersebut
diselenggarakan dalam sembilan jenis layanan konseling dan enam
96Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm.33.
97Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, PT Rineka Cipta,Jakarta, 1999, hlm. 205.
131
kegiatan pendukung. Satu kali penyelenggaraan salah satu layanan
konseling ekuivalen dua jam pembelajaran.98
Dari paparan diatas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.
Guru bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen telah melaksanakan
semua jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dikemukakan dalam
konsep. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen
dimulai pada kegiatan masa orientasi sekolah tujuannya untuk
mengenalkan kepada siswa baru mengenai bimbingan dan konseling. Guru
bimbingan dan konseling setiap pagi akan standby digerbang sekolah
dengan dibantu 2 orang siswa untuk memeriksa kerapihan, kebersihan dan
ketertiban para siswa. Tidak ada jadwal masuk kelas bimbingan dan
konseling, guru bimbingan dan konseling akan memasuki kelas untuk
memberikan materi jika ada kekosongan kelas atau pada jam pulang
sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan secara periodik
dan insidental. Untuk cara menangani siswa guru bimbingan dan konseling
MA Al-Hikmah Kajen diberi wewenang tersendiri oleh kepala sekolah
tidak harus mengacu pada tata tertib sekolah. Selain itu guru bimbingan
dan konseling difungsikan sebagai guru piket, hal ini dilakukan untuk
mempermudah guru bimbingan dan konseling dalam mengawasi seluruh
keadaan sekolah baik dari siswa, guru atau yang lainnya.
4) Pengarahan dan pengawasan
Hasil dari penelitian tentang pengarahan dan pengawasan bimbingan
dan konseling adalah Supervisi bimbingan dan konseling dilakukan
sewaktu-waktu, saat supervisi, kepala sekolah sering berdiskusi dengan
guru bimbingan dan konseling tentang pelaksanaan program bimbingan
dan konseling. Pengawasan program bimbingan dan konseling dilakukan
oleh kepala sekolah, mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksaanaan dan evaluasi bimbingan dan konseling. Pelaksanaan
pengawasan dilakukan sewaktu-waktu. Kepala sekolah sering diskusi
98Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, CV Pustaka Setia, Bandung, 2010, hlm. 138-140.
132
dengan guru bimbingan dan konseling tentang kegiatan bimbingan dan
konseling. Setiap bulan kepala sekolah mendapat laporan dari guru
bimbingan dan konseling, yang di dalamnya ada perbaikan-perbaikan.
Dari konsep tentang fungsi yaitu pengawasan disimpulkan bahwa
pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal yang
menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran
kerja para pegawai dalam melakukan tugas, sehingga kegiatan organisasi
berjalan sesuai rencana, membandingkan akhir dengan standar tujuan yang
ditentukan, lalu mengambil tindakan untuk membenarkan penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah
dan madrasah apabila di sekolah dan madrasah yang bersangkutan hanya
memiliki satu orang guru bimbingan dan konseling. Tetapi apabila di
sekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang guru
bimbingan dan konseling, fungsi ini dilaksanakan oleh koordinator
layanan bimbingan dan konseling sekaligus juga kepala sekolah dan
madrasah.99
Dari paparan di atas dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.
Pengawasan kegiatan bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen
dilakukan oleh kepala madrasah dan dilaksanakan sewaktu-waktu.
Pengawasan dilakukan dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini dilakukan bertujuan untuk
meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam
pelaksanaan, dan mengetahui hasil yang dapat dicapai. Guru bimbingan
dan konseling sering berdiskusi dengan kepala sekolah tentang kegiatan
bimbingan dan konseling untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
5) Evaluasi
Dari hasil penelitian tentang evaluasi bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan sebagai berikut. Evaluasi
bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling
99Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), PTRajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 260.
133
setiap selesai melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. Evaluasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengetahui daya
guna dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling. Proses evaluasinya dilakukan dengan
membandingkan antara kesesuaian program dan pelaksanaannya.
Dari konsep evaluasi program bimbingan dan konseling yang
dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi & Desak P. E. Nila Kusmawati
dan Depdiknas disimpulkan bahwa evaluasi/penilaian kegiatan bimbingan
dan konseling adalah upaya untuk menelaah program pelayanan
bimbingan dan konseling yang telah dan sedang dilaksanakan untuk
mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan dan konseling
serta untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan
mengacu pada kriteria tertentu yang sesuai dengan program yang
dilaksanakan.
Dari paparan tentang kesimpulan hasil penelitian dan konsep
evaluasi program bimbingan dan konseling di atas, dapat dilakukan
pembahasan sebagai berikut. Evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-
Hikmah Kajen dilaksanakan setelah suatu kegiatan bimbingan dan
konseling selesai dilaksanakan, sedangkan pada saat suatu program
pelayanan bimbingan dan konseling sedang dilaksanakan atau belum
selesai dilaksanakan, guru bimbingan dan konseling belum melakukan
evaluasi. Tidak dilaksanakannya evaluasi pada saat suatu program masih
berlangsung dapat menyebabkan terjadinya suatu kesalahan tidak bisa
langsung diketahui sehingga program tidak bisa langsung diperbaiki. Guru
bimbingan dan konseling perlu melakukan evaluasi baik saat kegiatan
bimbingan dan konseling sudah selesai dilaksanakan maupun saat kegiatan
masih berlangsung.
Dari hasil penelitian tentang fungsi evaluasi bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen, dapat disimpulkan bahwa fungsi
134
evaluasi program untuk mengetahui keterlaksanaan program, untuk
mengetahui tepat apa tidak waktu pelaksanaannya. Fungsi evaluasi
pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidaknya metode yang digunakan
dalam memberikan layanan kepada siswa.
Dari konsep tentang fungsi evaluasi menurut Depdiknas disimpulkan
sebagai berikut. Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling adalah (a)
memberikan umpan balik kepada konselor untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling; (b) memberikan
informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang
tua peserta didik tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat
ketercapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik, agar secara
bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi
program bimbingan dan konseling.100
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.
Fungsi evaluasi bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen adalah
memberikan umpan balik kepada guru bimbingan dan konseling yang
meliputi: untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan
dan konseling; mengetahui keterlaksanaan program; mengetahui tepat atau
tidaknya pembagian waktu pelaksanaan program; mengetahui tepat
tidaknya metode yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling
dalam memberikan layanan. Hasil dari semua itu nanti dilaporkan kepada
semua pihak yang terlibat dalam layanan bimbingan dan konseling.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi bimbingan dan
konseling MA Al-Hikmah Kajen sesuai dengan konsep fungsi evaluasi.
Dari hasil penelitian mengenai aspek-aspek kegiatan evaluasi
program bimbingan dan konseling sebagai berikut. Aspek kegiatan
evaluasi program bimbingan dan konseling yang dilakukan guru
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen meliputi evaluasi
100Departemen Pendidikan Nasional, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, DirektoratTenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,2008, hlm. 230.
135
proses dan hasil pelaksanaan. Evaluasi proses bertujuan untuk
mengevaluasi sejauh mana program itu terlaksana, mencari faktor
penghambat dan mencari cara pemecahannya. Sedangkan evaluasi hasil
pelaksanaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan
bimbingan dan konseling dapat mencapai tujuan.
Konsep tentang aspek-aspek kegiatan evaluasi program bimbingan
dan konseling dapat berupa evaluasi proses (formatif) dan evaluasi hasil
(sumatif).101 Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai
sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya,
sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi
keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya.
Dari paparan di atas, dapat lakukan pembahasan sebagai berikut.
Kegiatan evaluasi bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil
pelaksanaan. Adapun aspek-aspek yang dievaluasi dalam kegiatan
bimbingan dan konseling adalah hambatan pelaksanaan program,
keterlaksanaan program, kesesuaian program dengan pelaksanaan, dan
hasil program.
Dari hasil penelitian tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan
dan konseling disimpulkan sebagai berikut. Langkah-langkah evaluasi
yang dilakukan adalah guru bimbingan dan konseling menampung semua
masalah/keluhan siswa, kemudian guru bimbingan dan konseling
menyampaikan masalah siswa pada rapat evaluasi, dan kemudian diadakan
pembahasan masalah/keluhan siswa.
Dari konsep tentang langkah-langkah evaluasi bimbingan dan
konseling menurut Depdiknas disimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi
program ditempuh melalui langkah-langkah berikut: (a) merumuskan
masalah atau instrumentasi; (b) mengembangkan atau menyusun
instrumen pengumpul data; (c) mengumpulkan dan menganalisis data; (d)
101Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan konseling diSMP, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm. 45.
136
melakukan tindak lanjut.102 Tindak lanjut dimaksudkan untuk menambah
intensitas hubungan antara konselor dan klien setelah terjadi pengakhiran
konseling. Seperti yang dikemukakan Harold L. Hackney dan Sherry
Cormier:
“Follow-up in counseling refers to the nature and amount ofprofessional contact that occurs between the counselor and clientafter termination has occured”.103
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini. Jika
ditinjau dari langkah-langkah evaluasi yang dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen, maka langkah pertama
yaitu merumuskan masalah telah dilakukan guru bimbingan dan konseling.
langkah kedua yaitu mengembangkan atau menyusun instrumen
pengumpul data yang relevan dengan aspek yang akan dievaluasi belum
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Langkah ketiga yaitu
mengumpulkan dan menganalisis data. Pengumpulan data dilakukan guru
bimbingan dan konseling MA Al-Hikmah Kajen dengan menampung
semua keluhan anak, baik yang langsung dari anak ke guru bimbingan dan
konseling maupun tidak langsung. Langkah keempat guru bimbingan dan
konseling melakukan tindak lanjut dengan melaksanakan keputusan
pembahasan dari hasil rapat guna memperbaiki hal-hal yang dipandang
lemah.
Guru bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen telah
melaksanakan evaluasi program yang dilanjutkan dengan analisis dan
tindak lanjut hasil evaluasi. Tindak lanjut dari evaluasi program bimbingan
dan konseling di sekolah dimaksudkan agar dapat memanfaatkan hasil
evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk program lebih lanjut.
Dan pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi pelaksanaan bimbingan dan
konseling adalah guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru
mapel, wali kelas dan kesiswaan.
102Depdiknas, Op Cit, hlm. 232.103Harold L. Hackney and Sherry Cormier, The Professional Counselor: A Process Guide
To Helping,Pearson Education, The United State of America, 2009, hlm. 325.
137
Dari analisa diatas mengenai manajemen bimbingan dan konseling
di MA Al-Hikmah Kajen sejalan dengan teori manajemen pelayanan
bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Tohirin, yang
berpendapat bahwa Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling dan penggunaan
sumber daya-sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.104
2. Analisis Tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X MA Al-Hikmah Kajen
Margoyoso Pati.
Motivasi merupakan faktor penting dalam belajar. Motivasi akan
membuat siswa belajar dengan giat. Motivasi dapat berperan dalam
penguatan belajar apabila anak yang belajar sedang dihadapkan pada suatu
masaah yang memerlukan pemecahan.
Dari hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas X MA Al-Hikmah
Kajen, disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA dalam
keadaan baik, siswa semangat dalam belajar, mereka tekun dalam
mengerjakan tugas, walaupun terkadang semangatnya menurun tetapi
guru bimbingan dan konseling tidak pernah berhenti untuk memberikan
motivasi. Guru bimbingan dan konseling selalu membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
Dari konsep tentang motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung.105
104Tohirin, Op Cit, hlm. 256.105Hamzah Uno B, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm.
23.
138
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut ini.
Motivasi belajar yang dialami siswa kelas X MA Al-Hikmah saat ini
dalam keadaan baik. Siswanya semangat dalam belajar, guru bimbingan
dan konseling tidak pernah berhenti dalam memberikan motivasi sebagai
dorongan dari luar untuk siswa agar tetap melakukan aktivitas belajar.
Siswa juga tekun mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada tentang motivasi belajar.
Dari hasil penelitian tentang masalah belajar yang dialami siswa kelas
X MA Al-Hikmah Kajen, disimpulkan sebagai berikut. siswa kelas X MA
mengalami berbagai masalah dalam belajar diantaranya adalah kesulitan
berkonsentrasi dalam belajar karena sebagian siswa berada di lingkungan
pondok pesantren disebabkan rumahnya jauh. Dan mereka kesulitan
mengikuti pelajaran yang berbau arab seperti tafsir dan hadist karena
sebagian siswa kelas X MA lulusan dari SMP.
Dari konsep tentang masalah dalam belajar menurut Syamsu dan
Nurihsan bahwa, dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah
baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar.106
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.
selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Syamsu dan Nurihsan, dalam
kegiatan belajar ada banyak masalah yang dapat terjadi, misalnya
bagaimana menciptakan kondisi yang baik agar berhasil, memilih metode
belajar, pengaturan waktu belajar, dan lainnya. Ada berbagai masalah yang
dihadapi siswa kelas X MA Al-Hikmah Kajen baik di sekolah, di rumah
ataupun di pondok pesantren. Masalah dalam belajar yang dialami siswa
kelas X MA Al-Hikmah Kajen diantaranya adalah kesulitan berkonsentrasi
dalam belajar ketika berada di pondok pesantren karena keadaan yang
kurang kondusif. Selain itu ada siswa yang kesulitan mengikuti proses
pembelajaran karena faktor dari dalam dirinya sendiri.
106Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PTRemaja Rosdakarya, Bandung, 2010, 222.
139
Dari hasil penelitian tentang cara menumbuhkan motivasi belajar,
disimpulkan berikut. Banyak cara untuk menumbuhkan motivasi belajar
dalam diri siswa, para guru mempunyai cara yang berbeda dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya memberi nilai,
pemberian hadiah, kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan,
mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan
yang diakui. Bentuk apresiasi adalah beasiswa untuk siswa yang
berprestasi dan beasiswa tahfidz.
Dari konsep tentang cara menumbuhkan motivasi belajar menurut
Sardiman bahwa, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah: 1) memberi angka, 2)
pemberian hadiah, 3) saingan atau kompetisi, 4) ego-involvement, 5)
memberi ulangan, 6) mengetahui hasil, 7) pujian, 8) hukuman, 9) hasrat
untuk belajar, 10) minat, 11) tujuan yang diakui.107
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut.
Para guru memakai cara yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa MA Al-Hikmah. Untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa guru bimbingan dan konseling sendiri biasanya memberikan pujian
atau ucapan selamat kepada siswa yang berprestasi atau mendapatkan nilai
bagus. Sekolah mengadakan program beasiswa tahfidz dengan ketentuan
yang berlaku, selain itu juga ada beasiswa untuk siswa-siswa yang
berprestasi. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan diberikan
hukuman, hal ini dimaksudkan agar siswa jera, tidak mengulangi
kesalahannya lagi dan untuk perbaikan. Semua itu adalah sebagai salah
satu bentuk untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian tentang layanan bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa, disimpulkan sebagai berikut.
layanan bimbingan dan konseling dapat meningkatkan motivasi belajar
107Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada,Jakarta, 2012, hlm. 91-95.
140
siswa dapat dilihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta
pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling.
Setiap siswa yang mengalami masalah akan mendapat bantuan dari guru
bimbingan dan konseling dalam memecahkan permasalahnya. Guru
bimbingan dan konseling selalu memberikan arahan, bimbingan, dan
motivasi belajar dan terus menerus memantau perkembangan siswa.
Dari konsep layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa menurut Zaini bahwa, ada beberapa macam teknik
layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan
individu, yaitu konseling, nasehat, bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan mengajar bernuansa bimbingan.108
Dari paparan di atas, dapat dilakukan pembahasan berikut. layanan
bimbingan dan konseling di MA Al-Hikmah Kajen dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai
pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam
bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Guru
bimbingan dan konseling selalu memberikan bimbingan dan arahan
kepada siswa dalam berbagai hal termasuk dalam belajar. Guru bimbingan
dan konseling juga selalu mengikuti perkembangan siswa.
Peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan dan
konseling dapat di lihat dari laporan guru mapel dan wali kelas serta
pengamatan langsung yang dilakukan guru bimbingan dan konseling setiap
saat. Kalau ada anak yang nilainya rendah, mengalami kesulitan dalam
belajar, melamun di kelas, berbicara saat jam pelajaran sedang
108Ahmad Zaini, Teknik Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan MotivasiBelajar Peserta Didik, Konseling Religi, STAIN Kudus, 2014, hlm. 255.
141
berlangsung, guru bimbingan dan konseling akan segera melaksanakan
tugasnya untuk memberikan arahan, nasehat dan solusi, dan ada perubahan
yang baik.
Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling di MA AL-Hikmah
Kajen dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapi termasuk masalah dalam belajar. Motivasi belajar siswa kelas X
meningkat, hal ini dapat diketahui melalui koordinasi guru mapel maupun
wali kelas dengan guru bimbingan dan konseling. ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran tertentu misalkan, siswa
kesulitan dalam mata pelajaran agama karena siswa tersebut dulunya
berasal dari SMP, guru bimbingan dan konseling akan memanggil siswa
yang bersangkutan dan memberikan bimbingan serta saran agar siswa
mengikuti semacam les tambahan untuk mata pelajaran yang kurang
dikuasai, dan ketika sudah berada di pondok pesantren minta diajari oleh
kakak kelas yang menguasai pelajaran tersebut. Dan ada perubahan, siswa
yang dulunya kesulitan dalam pelajaran agama sekarang prestasinya
meningkat, siswa tersebut tidak pernah putus asa untuk belajar.
D. Temuan Hasil Penelitian
No. Realita Rekomendasi
1.
Perencanaan dalam penyusunan
program bimbingan dan konseling
di MA Al-Hikmah Kajen dilakukan
pada waktu liburan, sebelum awal
tahun pelajaran baru tepatnya
seminggu sebelum KBM dimulai.
Ada beberapa aspek kegiatan
penting yang dilakukan dalam
perencanaan bimbingan dan
konseling yaitu: analisis kebutuhan
Dalam perencanaan
bimbingan dan konseling
melibatkan semua guru
bimbingan dan konseling
dengan masukan dari kepala
sekolah, guru mapel, wali
kelas, wali sapras dan
kesiswaan. Masukkan dari
orang tua siswa juga sangat
penting, karena informasi
142
dan permasalahan peserta didik;
penentuan tujuan program layanan
bimbingan yang hendak dicapai;
analisis situasi dan kondisi di
sekolah; penentuan jenis-jenis
kegiatan yang akan dilakukan;
penetapan metode dan teknik yang
akan digunakan dalam kegiatan;
penetapan personil-personil yang
akan melaksanakan kegiatan yang
telah ditetapkan; persiapan fasilitas
dan biaya pelaksanaan kegiatan
bimbingan yang direncanakan;
perkiraan tentang hambatan yang
akan dilakukan dalam mengatasi
hambatan tersebut.
yang didapat dari orang tua
siswa akan membantu guru
bimbingan dan konseling
dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling.
Penyusunan program
bimbingan dan konseling
tertuang dalam program
tahunan, semesteran, bulanan,
mingguan dan juga harian
sehingga dalam
pelaksanaannya dapat
terlaksana secara optimal.
2.
Pengorganisasian bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen
meliputi pengorganisasian sarana
dan prasarana bimbingan dan
konseling, struktur organisasi
bimbingan dan konseling, kegiatan
koordinasi personil bimbingan dan
konseling.
Dalam pengorganisasian
bimbingan dan konseling di
MA Al-Hikmah Kajen baik
sarana maupun prasarana
sudah cukup memadai tetapi
untuk ruang bimbingan dan
konseling seharusnya bisa
diberi space yang lebih luas
agar pelayanan dapat
dilaksanakan dengan
maksimal. Selain itu akan
lebih baik jika ditambah
adanya guru bimbingan dan
konseling, agar penanganan
143
siswa sesuai dengan porsi
yang seharusnya yaitu satu
orang guru bimbingan dan
konseling menangani 150
siswa.
3.
Pelaksanaan bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen
mulai dilaksanakan pada masa
orientasi siswa baru. Tidak ada jam
tersendiri untuk bimbingan dan
konseling. guru bimbingan dan
konseling masuk kelas pada saat
ada kekosongan kelas. Penanganan
siswa dilakukan secara periodik dan
insidental.
Dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling
suatu hal yang diharapkan
adalah pelaksanaan
bimbingan dan konseling
akan sesuai dengan
perencanaan. Tetapi yang
menjadi kendala adalah tidak
ada jam khusus untuk
bimbingan dan konseling
sehingga pelaksanaannya
belum terlaksana secara
optimal, seharusnya sekolah
menjadwalkan bimbingan dan
konseling pada jam tertentu.
4.
Pengawasan bimbingan dan
konseling di MA Al-Hikmah Kajen
dilaksanakan oleh kepala madrasah.
Pengawasan bimbingan dan
konseling seharusnya
dilakukan tidak hanya oleh
kepala madrasah tetapi
dilakukan juga oleh tim
pengawas bimbingan dan
konseling.
5. Evaluasi bimbingan dan konseling
di MA Al-Hikmah Kajen meliputi
Evaluasi bimbingan dan
konseling meliputi evaluasi
144
evaluasi proses dan evaluasi hasil. proses dan evaluasi hasil.
Tetapi pelaksanaanya
dilakukan pada akhir kegiatan
atau pelayanan saja,
seharusnya evaluasi
dilakukan pada saat layanan
atau kegiatan sedang
berlangsung sehingga
masalah sekecil apapun akan
dapat diketahui.
6.
Motivasi belajar siswa kelas X MA
meningkat dapat diketahui dari
laporan guru mapel dan wali kelas
serta pengamatan langsung yang
dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling
Motivasi belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan adanya
kerjasama dari semua pihak.
Bimbingan dan konseling
juga harus lebih
disosialisasikan agar tidak
ada lagi pihak yang tidak
mengetahui tentang
bimbingan dan konseling
sehingga motivasi belajar bisa
dapat ditingkatkan melalui
bimbingan dan konseling.