BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...
-
Upload
nguyendien -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi hasil penelitian
Sesuai dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di Sekolah Dasar
Negeri 1 Sinombayuga bersumber dari sekolah tersebut yakni Kepala Sekolah, Guru-
guru dan orang tua murid maka dapat di uraikan deskripsi hasil penelitian, sebagai
berikut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Nilai-nilai karakter guru di
SDN I Sinombayuga Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai karakter guru, aktualisasi nilai-nilai karakter
guru, serta nilai-nilai implikasi karakter guru. Adapun hasil wawancara terkait
dengan temuan terhadap implementasi nilai-nilai karakter guru dapat di uraikan
sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Karakter Guru di SDN 1 Sinombayuga
Nilai-nilai karakter guru itu telah di programkan oleh pemerintah, baik di SDN
maupun di perguruan tinggi untuk menjadikan anak-anak serta guru-guru menjadi
berkarakter sehingga terciptalah pembelajaran yang menyenangkan dan bisa
membentuk manusia seperti apa yang di inginkan.
Nilai-nilai karakter di SDN I dilaksanakan dalam bentuk sistem pembelajaran
terhadap anak-anak serta guru-guru berupa toleransi, disiplin, jujur, peduli lingkungan,
kreatif. Untuk lebih lengkapnya dapat di uraikan sebagai berikut:
42
43
1. Nilai-Nilai Toleransi
Menurut seorang informan selaku kepala sekolah saat ditemui di SDN 1
Sinombayuga mengenai sikap guru dalam memperlakukan orang lain dengan cara
yang sama mengungkapkan bahwa:
Tergantung dengan perlakuan guru tersebut, bukan membedakan guru yang satu
dengan guru yang lainnya tapi sesuai dengan keadaan yang ada di sekolah kalau
guru tersebut melanggar pasti di adakan teguran kepada guru tersebut, itu contoh
yang lebih dekat,saya tidak membeda-bedakan sekalipun dia saudara saya atau
teman dekat saya, saya tidak membeda-bedakan , saya sebagai kepala sekolah
harus professional dalam kegiatan yang ada di sekolah. (1.1/W/KS/5 Mei 2013)
Salah seorang informan selaku guru juga menuturkan bahwa:
Kalau menurut saya, memperlakukan orang lain memang diperlakukan secara
sama utamanya siswa, karena manusia itu kan kalau dimata Tuhan itu sama, jadi
menurut saya memperlakukan orang itu secara sama itu sangat diperlukan, jadi
diperlakukan secara sama itu lebih baik. (1.1/W/GK/10 April 2013)
Hal ini didukung oleh pernyataan seorang informan selaku wakil kepala sekolah
bahwa:
Iya, dalam toleransi sikap saya terhadap guru-guru itu memperlakukan mereka
secara sama agar tidak ada yang merasa di anaktirikan atau pun di anak emaskan.
(1.1/W/WKS/9 Mei 2013)
Guru Agama menuturkan terkait sikap guru dalam memperlakukan orang lain
dengan cara yang sama disesuaikan dengan keadaan apa yang dilakukan oleh guru di
sekolah khususnya dalam pembelajaran. (1.1/W/GA/15 April 2013)
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa sikap guru dalam
memperlakukan orang lain dengan cara yang sama utamanya siswa serta toleransi
sikap tersebut memperlakukan oranglain agar tidak ada yang merasa di anak tirikan
44
atau pun di anak emaskan dan kepala sekolah juga bersifat demikian kepada guru-guru
lainnya.
Hal ini didukung oleh observasi bahwa kepala sekolah dalam kegiatan sehari-hati
tidak membedakan guru yang telah berstatus pegawai dan guru abdi, kepala sekolah
memperlakukan guru dengan sama dengan pembagian kerja yang sama. Guru abdi
tidak mendapatkan kerja yang berlebihan ketimbang guru yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil. Begitu pula toleransi guru di Sekolah khususnya dalam pembelajaran
tidak membeda-bedakan status siswa yang pintar dan kurang pintar, semua siswa
diperlakukan sama oleh guru hal ini terbukti bahwa tidak ada pengelompokkan tempat
duduk siswa di kelas pada saat proses pembelajaran. (1.1/O/15 April 2013)
Adapun berkenaan dengan pertanyaan apakah guru menghargai perbedaan yang
ada tanpa melecehkan kelompok lain. Kepala sekolah menuturkan bahwa:
Saya rasa guru-guru tidak saling merendahkan karena mereka, mempunyai
kesibukan masing-masing di dalam kelas, mereka melakukan sesuatu itu dengan
tanggung jawab mereka masing-masing jadi mereka sibuk dengan kegiatannya di
kelas masing-masing sehingga, mereka tidak saling melecehkan atau merendah
kelompok-kelompok yang lain. (1.1/W/KS/5 Mei 2013)
Seorang guru menuturkan bahwa:
dalam kegiatan guru seharai-hari, dalam melaksanakan tugas sebagai seorang
pendidik itu dilaksanakan tanpa melecehkan atau memperbincangkan teman ibu
sebagai guru, dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari pekerjaan disekolah lebih
di bicarakan secara baik-baik atau diajak kerja sama, karena kalau di lingkungan
sekolah, kerja sama itu yang lebih diperlukan kalau untuk saling melecehkan itu
hal yang salah, karena bisa juga tetap di sekolah itu masih tahap pembelajaran.
(1.1/W/GK/10 April 2013)
45
Tentang pertanyaan apakah guru menghargai perbedaan yang ada tanpa
melecehkan kelompok lain wakil kepala sekolah menuturkan bahwa:
“iya, masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru saya selalu terima, apalagi
kalau masukan atau kritikan itu membangun itu kan untuk kepentingan bersama.”
(1.1/W/WKS/9 Mei 2013)
Guru agama juga menuturkan bahwa: Ya, saya sebagai guru tentu menghargai
rekan-rekan guru sehingga bisa terbina suasana yang menyenangkan.
Hal ini sesuai dengan observasi penulis saat berkunjung di SDN 1 Sinombayuga
bahwa di Kantor Dewan guru peneliti melihat adanya suasana menyenangkan dan
terjalinnya komunikasi melalui keakraban sesama guru di ruangan dewan guru.
(1.1/O/5 Mei 2013)
Berdasarkan hal di atas dapat diketahui bahwa Guru di SDN 1 Sinombayuga
Implementasi Nilai-nilai sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan yang ada
dalam lingkungan sekolah tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam
pembelajaran. Guru juga menerima masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru
lainnya, Karena guru berfikir masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk
kepentingan bersama sehingga terciptanya suasana menyenangkan di sekolah.
2. Nilai-Nilai Disiplin
Adapun mengenai kedisiplinan guru melalui kehadiran di sekolah. Kepala sekolah
menuturkan bahwa:
Mungkin tidak seluruhnya hadir pada waktunya karena mungkin ada alasan
tertentu, alasannya seperti apabila mereka sudah ada aturan bahwa pada pukul
tujuh harus sudah ada di sekolah tapi mungkin ada yang terlambat, saya juga
46
sebagai kepala sekolah tidak bisa memastikan karena mungkin ada yang lebih
penting dirumah seperti seandainya ada yang datang ke rumah kita tidak mungkin
kan kita tinggalkan begitu saja karena ada yang datang bertamu padahal sudah
siap-siap ke sekolah, itukan belum tentu waktu yang ditentukan di sekolah kita
harus datang pukul tujuh sekian tapi karena berhalangan ada tamu sebabnya kita
terlambat, itu saya tidak bisa langsung memarahi rekan-rekan guru karena mereka
mungkin ada alasan-alasan apa mereka sampai terlambat. (1.2/W/KS/5 Mei 2013)
Hal ini juga didukung oleh pernyataan wakil kepala sekolah bahwa:
Kalau dipresentasikan kurang lebih guru disini berjumlah 14 orang dan ada
mungkin 90 % yang datang tepat waktu, tapi ada juga satu dua orang guru yang
datang terlambat karena mungkin ada hal yang mendesak yang harus dia kerjakan
dulu,contohnya ada tetangga yang meninggal atau keluarga ada yang sakit atau
mungkin factor alam seperti hujan dan lain sebagainya. (1.2/W/WKS/9 Mei 2013)
Seorang guru juga menuturkan bahwa:
Iya, tepat pada waktunya, kecuali saya berhalangan datang atau terlambat ada
pemberitahuan lebih lanjut kalau ada urusan-urusan penting. (1.2/W/GK/10 April
2013)
Guru Agama juga memberikan informasi bahwa tidak semua guru hadir tepat
waktu karena disebabkan guru tersebut berhalangan jadi ada yang datang tepat waktu
ada juga yang terlambat. (1.2/W/GA/15 April 2013)
Hal ini sesuai dengan observai peneliti bahwa pada saat apel pagi tidak
seluruhnya guru hadir dalam kegiatan apel pagi tersebut. Telihat hanya beberapa orang
guru yang memberikan arahan. Namun pada saat telah berjalannya pelaksanaan
pebelajaran beberapa orang guru datang ke sekolah. Saat dikonfirmasi kepada kepala
sekolah, guru tersebut telah meminta izin untuk terlambat karena ada urusan penting
yang harus diselesaikan di rumah terlebih dahulu. (1.2/O/15 April 2013)
47
Sehingga dapat diketahui bahwa kehadiran guru di SDN 1 Sinombayuga yaitu
sebagian besar guru hadir tepat waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru
yang berhalangan hadir di sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan
penting dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada kepala sekolah.
Mengenai pemberian punishment bagi yang melanggar dan pemberian reward
bagi yang berprestasi kepala sekolah memberikan informasi bahwa:
Kalau untuk sekarang di sekolah saya sebagai kepala sekolah itu belum ada yang
apabila melanggar itu diberikan hukuman dan berprestasi diberikan hadiah, karena
di sekolah itu sudah ada aturanya dari pusat harus datang pukul sekian, tapi kalau
ada yang selalu hadir itu mungkin dari saya mendapat pujian sebagai bukti
penghargaan bagi yang selalu datang tepat waktu. (1.2/W/KS/5 Mei 2013)
Hal ini didukung oleh Wakil Kepala Sekolah bahwa:
Tentunya kita menerapkan aturan ini ada kebijakan-kebijakan misalnya guru yang
berprestasi kita tidak memberikan reward atau berupa hadiah baginya tapi dia
akan dijadikan contoh bagi teman-teman guru yang lain,yang belum seperti dia
dan yang bagi yang belum disiplin kita bisa memberikan arahan. (1.2/W/WKS/9
Mei 2013)
Seorang guru juga menuturkan bahwa:
Jadi Kalau untuk guru kembali ke kinerja kerja seperti kita kan kalau guru untuk
wilayah bolsel berhubungan untuk kedisiplinan atau kehadiran yang terjadi di
sekolah itu ada tunjangan kinerja daerah ya atau semacam TKD itu yang
dibayarkan kemudian untuk yang melanggar pasti ada potongan-potongannya
berapa persen terus kalau yang sudah melanggar atau yang berpartisipasi dalam
hal ini, baik dalam hal apa saja kalau seperti ya mungkin hadiah dari sekolah atau
dari mana saja mungkin sejauh ini belum ada yang diberikan reward atau seperti
penghargaan begitu. (1.2/W/GK/10 April 2013)
Guru Agama juga memberikan informasi bahwa:
Bagi kami mungkin sudah ada aturan harus ada disekolah sebelum pukul 07.00
jadi mungkin yang melanggar akan mendapat teguran dari atasan tapi bagi yang
tepat waktu itu akan mendapat pujian. (1.2/W/GA/15 April 2013)
48
Obsevasi penulis bahwa ketika guru yang tidak hadir di sekolah dan tidak adanya
pula pemberitahuan kepada kepala sekolah, maka kepala sekolah hanya sekedar
memberikan arahan kepada guru tersebut, namun oleh pemerintah daerah dikurang
tunjangan kinerja daerahnya. Begitu pula bagi guru yang selalu hadir di sekolah tepat
waktu kepala sekolah hanya sekedar memberikan pujian dihadapan seluruh guru pada
rapat sekolah untuk menjadikan guru tersebut sebagai panutan. (1.2/O/15 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa program implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui disiplin dengan menegakkan prinsip dengan memberikan hukuman bagi yang
melanggar dan penghargaan bagi yang berprestasi tidak dilaksanakan disekolah.
Sekolah hanya sekedar memberikan arahan serta pujian bagi guru tersebut. Namun
dari pemerintah daerah guru yang berhalangan hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya
terdapat pengurangan terhadap tunjangan kinerja daerah.
3. Nilai-Nilai Jujur
Adapun berkenaan dengan karakter jujur guru dalam tugas kepala sekolah
memberikan informasi bahwa:
Ya,,Yang saya lihat bahwa guru-guru itu mempunyai tanggung jawab mereka
sudah tau bahwa posisi mereka setelah selesai dari kuliah itu ya harus mengajar,
sebagai tanggung jawab mereka terhadap siswa mereka tidak akan membiarkan
siswa itu berkeliaran di luar , jadi itu sebagai tanggung jawab mereka di sekolah.
(1.3/W/KS/5 Mei 2013)
Informan selaku guru kelas V juga menuturkan bahwa:
Kalau untuk saya, insya Allah itu benar tapi lagi untuk saya itu kembali ke diri
masing-masing apa yang saya kerjakan. Kalau pimpinan atau guru-guru lain
mengatakan itu bagus, menurut saya itu benar, kalau misalkan ada kesalahan
saling mengingatkan saja. (1.3/W/GK/10 April 2013)
49
Salah seorang informan selaku guru agama membenarkan pernyataan tersebut
dengan memberikan informasi singkat bahwa: saya rasa disesuaikan dengan apa yang
harus dikerjakan. (1.3/W/GA/15 April 2013)
Orang tua wali murid juga menuturkan bahwa:
Saya sebagai orang tua pasti akan memberikan apa yang diminta oleh guru tapi
mungkin ada juga anak yang tidak memberitahukan kepada orang tua apa yang
diminta oleh guru. (1.3/W/WM/15 Mei 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa guru membuat dan mengerjakan tugas dan
tanggung jawabnya secara dengan benar dan penuh kejujuran. Hal ini didasarkan pada
sikap tanggung jawab guru-guru bahwa pekerjaan dalam hal kegiatan proses belajar
mengajar sangat penting dilaksanakan.
Berikut kepala sekolah menuturkan terkait guru melaporkan kegiatan di sekolah
secara benar dan transparan bahwa:
Yang saya lihat sekarang ini mungkin ya, contohnya apabila ada siswa yang nakal
di kelas itu dilaporakan kepada saya , karena mereka menjaga agar siswa tidak
melaporkan kepada orang tua, jadi mereka tidak menyakiti siswa tersebut, mereka
langsung melapor kepada saya, karena sekarang ini juga ada larangan bagi guru
yang menyakiti atau memukul siswa. Siswa adalah amanat dari orang tua bukan
untuk di pukul tapi agar supaya mereka menjadi anak yang pintar dan dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. (1.3/W/KS/5 Mei 2013)
Wakil kepala sekolah menuturkan bahwa:
Hal-hal yang prinsipil itu diberitahukan hanya kepada yang bersangkutan dan
yang umum di sampaikan melalui rapat artinya kita disini menjaga bahwa yang
bersangkutan menilainya artinya ini bukan rahasia tapi bagian dari toleransi
jangan sampai yang bersangkutan tersinggung atau hilang hati. (1.3/W/WKS/9
Mei 2013)
50
Seorang guru juga menuturkan bahwa:
Untuk kegiatan sekolah kalau dari guru-guru sendiri melakukan itu dengan benar
saya pikir itu belum sempurna karena dilihat dari segi trasparannya masih agak
dibawah, kita melihat dilingkungan sekolah sehingga bisa dinilai langsung baik
dari masyarakat, pimpinan maupun guru-guru lain. Intinya yang menilai
tergantung pribadi masing-masing orang dan intinya sesama guru, kepala sekolah
bahkan oleh masyarakat. (1.3/W/GK/10 April 2013)
Informan selaku Guru agama menuturkan bahwa kegiatan sekolah harus
dilaporkan kepada kepala sekolah karena akan menimbulkan masalah apabila tidak
diberitahukan secara transparan. (1.3/W/GK/10 April 2013)
Seorang informan selaku Komite Sekolah juga menuturkan bahwa:
selama saya bekerja sebagai ketua komite program-program yang dilaksanakan
tentang dana komite , itu direncanakan oleh bersama dan masih mengadakan
rapat, guru-guru dan kepala sekolah masih merencanakan dana itu untuk apa, dan
dipergunakan untuk kepentingan disekolah kemudian diundang , saya sebagai
ketua komite untuk membicarakan dipergunakan dimana dana tersebut apabila
telah dikumpulkan dan dirapatkan kepada wali murd. (1.3/W/KK/20 April 2013)
Beliapun menuturkan bahwa:
pada awalnya guru-guru memberikan usul menentukan jumlah dana komite
perorang, sebanyak berapa kemudian diberi kesempatan bagaimana untuk wali
murid setuju atau keberatan, dengan dana yang telah ditentukan. (1.3/W/KK/20
April 2013)
Hal ini sesuai dengan observasi peneliti bahwa karakter yang sifat jujur yang
dimiliki oleh guru dapat diketahui dari penggunaan anggaran kelas untuk
pembelajaran yang dilaporkan pada saat rapat dewan guru yang setiap minggu
dilaksanakan di sekolah.(1.3/O/20 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai-nilai karakter guru melalui sikap jujur
dengan melaporkan kegiatan sekolah secara transparan telah efektif misalnya dalam
51
pembelajaran ada permasalahan di kelas maka guru melaporkan kepada kepala
sekolah akan dapat diselesaikan secara intern begitu pula tentang penggunaan dana
guru bersama komite sekolah mengusulkan dan menentukan dana untuk kegiatan
sekolah dan dimusyawarahkan dengan orang tua siswa.
4. Nilai-Nilai Peduli Lingkungan
Adapun mengenai implementasi nilai-nilai karakter melaui peduli lingkungan.
Menurut kepala sekolah bahwa:
Ya, guru-guru di sini semuanya peduli terhadap lingkungan karena saya lihat
setiap hari sabtu itu para siswa di suruh oleh gurunya untuk membawa berbagai
macam jenis tanaman yang akan di tanam secara bersama-sama , dan guru-guru
juga turut serta dalam penanaman itu, ada juga guru-guru yang melarang siswanya
untuk buang sampah di sembarangan tempat.jadi menurut saya guru-guru diisini
peduli akan lingkungan di sekolah, karena itu juga merupakan tanggung jawab
mereka. (1.4/W/KS/5 Mei 2013)
Kalau dilingkungan sekolah kita mengadakan kerja bakti maka kita melakukan
hal terbaik untuk sekolah sehingga tentunya kembali lagi kerjasama saling
mengaharagai dan menghoramati. (1.4/W/GK/10 April 2013)
Guru agama memberikan informasi bahwa guru menjaga lingkungan dengan cara
memberi peringatan kepada anak-anak agar tidak membuang sampah sembarangan.
Seluruh guru juga mendukung penanaman serta perawatan tanaman yang ada
disekolah. (1.4/W/GA/19 April 2013)
Berdasarkan observasi peneliti bahwa benar adanya kegiatan kerja bakti yang
dilaksanakan di sekolah pada hari sabtu. Dan pada hari sebelumnya guru menghimbau
kepada siswa untuk membawa perlengkapan/alat kerja bakti pada apel pulang sekolah.
(1.4/O/20 April 2013)
52
Sehingga dapat diketahui bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru melalui
kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan dengan kegiatan kerja bakti di sekolah
begitu juga guru mendukung program penghijauan atau go green di sekolah dengan
penanaman serta perawatan tanaman di lingkungan sekolah.
5. Nilai-Nilai Karakter guru Melalui Sikap Kreatif
Adapun nilai-nilai karakter guru melalui menumbuhkan sikap kreatif guru.
Menurut kepala sekolah bahwa:
Ya, mungkin dari sekian banyak guru di sekolah ini, ada satu dua orang yang
mempunyai ide-ide baru, karena saya lihat ada sebagian kelas yang betah untuk
belajar di kelas, karena mungkin faktor gurunya yang menciptakan ide-ide yang dapat
membuat siswanya di kelas bisa semangat belajar. (1.5/KS/W/5 Mei 2013)
Menurut seorang guru selaku informan bahwa :
Ya sudah pasti seperti saya sendiri yang selalu memunculkan ide-ide baru untuk
membuat kegiatan yang dapet mendidik anak seperti pidato bahasa dan lain
sebagaiaya, Namun untuk menciptakan ide-ide baru di Sekolah khususnya
mengadakan pentas seni ini belum dilaksanakan namun kita akan berusaha untuk
bisa melakukannya. (1.5/GK/W/10 April 2013)
Guru agama juga mengungkapkan bahwa saya sebagai guru tentu mempunyai ide-
ide di dalam kelas agar siswa bisa betah di kelas. (1.5/GA/W/19 April 2013).
Berdasarkan observasi penulis bahwa terdapatnya hiasan-hiasan dalam kelas yang
berbentuk pohon ilmu, majalah dinding anak, jam kehadiran siswa yang umumnya
didesain guru dalam pembelajaran agar proses pelaksanaan pembelajaran lebih
menyenangkan. (1.5/O/20 Mei 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa hanya terdapat sebagian guru yang kreatif
menciptakan ide-ide baru di Sekolah khususnya dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan mendesain dan mengelola kelas.
53
Terkait apakah guru dapat membangun suasana belajar yang kondusif untuk
mendorong munculnya kreatifitasnya siswa. Kepala sekolah menuturkan bahwa:
Saya rasa tidak keseluruhan guru ya, mungkin ada satu dua orang yang bisa
membuat siswa nyaman belajar di dalam kelas, karena mereka bisa membangun
suasana yang kondusif dan bisa memunculkan kreatifitas-kreatifitas siswa.
(1.5/KS/W/5 Mei 2013)
Menurut seorang guru:
Kalau untuk hal itu sudah pasti akan terbina rasa aman dan tentram, tinggal
bagaimana mengarahkan mereka karena kegiatan yang muncul dari hal itu adalah
kegiatan ekstrakulikuler. (1.5/GK/W/10 April 2013)
Guru Agama juga menuturkan bahwa sebagian guru mungkin bisa mendorong
kreatifitas siswa dan mungkin ada juga yang belum mampu mendorong siswa untuk
selalu kreatif. (1.5/GA/W/20 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru melalui
menumbuhkan sikap kreatif guru hanya sedikit guru yang mengembangkan ide-ide
baru di sekolah namun untuk membangun suasana belajar yang kondusif untuk
mendorong munculnya kreatifitas siswa.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru di
SDN 1 Sinombayuga melalui toleransi sikap guru dalam memperlakukan orang lain
dengan cara yang sama saling menghargai perbedaan yang ada dalam lingkungan
sekolah tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam pembelajaran. Guru juga
menerima masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru lainnya, Karena guru
berfikir masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk kepentingan bersama
sehingga terciptanya suasana menyenangkan di sekolah. Melalui disiplin, sebagian
besar guru hadir tepat waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru yang
54
berhalangan hadir di sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan penting
dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada kepala sekolah Sekolah juga hanya
sekedar memberikan arahan serta pujian bagi guru. Namun dari pemerintah daerah
guru yang berhalangan hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya terdapat pengurangan
terhadap tunjangan kinerja daerah. Implementasi nilai-nilai karakter guru melalui
sikap jujur dengan melaporkan kegiatan sekolah secara transparan telah efektif
misalnya dalam pembelajaran ada permasalahan di kelas maka guru melaporkan
kepada kepala sekolah akan dapat diselesaikan secara intern begitu pula tentang
penggunaan dana guru bersama komite sekolah mengusulkan dan menentukan dana
untuk kegiatan sekolah dan dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. kepedulian
terhadap lingkungan diwujudkan dengan kegiatan kerja bakti di sekolah begitu juga
guru mendukung program penghijauan atau go green di sekolah dengan penanaman
serta perawatan tanaman di lingkungan sekolah. Adapun menumbuhkan sikap kreatif
guru hanya sedikit guru yang mengembangkan ide-ide baru di sekolah namun untuk
membangun suasana belajar yang kondusif untuk mendorong munculnya kreatifitas
siswa.
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Karakter Guru di SDN 1 Sinombayuga
Aktualisasi nilai-nilai karakter guru merupakan hal yang utama dilakukan karena
guru sebagai ujung tombak proses pembelajaran. Dengan adanya pelaksanaan
implementasi nilai-nilai karakter tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
55
1. Aktualisasi Nilai Toleransi
Adapun sikap guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai seorang
pendidik. Kepala sekolah memberikan informasi bahwa:
Menurut saya guru melakukan tugas mereka dilakukan sesuai dengan keinginan
mereka, itupun tergantung aturan mereka tidak harus memperlakukan anak didik,
tapi harus memperlakukan anak-anak sebagaimana mestinya, karena mereka kan
pendidik mungkin mereka lebih memahami keadaan di dalam kelas, lebih
memehami bagaimana sikap siswa di kelas, sehingganya saya sebagai kepala
sekolah saya hanya bisa menilai bagaimanan guru melaksanakan tugasnya
tersebut itu dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, karena seorang guru itu
harus melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik mempunyai
tanggung jawab terhadap anak didik tersebut untuk dibelajarkan. (2.1/W/KS/ 5
Mei 2013).
Wakil kepala sekolah juga menuturkan bahwa:
Perlu kita lihat bahwa toleransi ini perlu kita tanamkan dalam diri kita kepada
orang lain, apakah yang telah kita katakana atau yang kita sampaikan dapat kita
laksanakan dengan baik atau tidak sehingga akan terlihat bahwa toleransi itu akan
berjalan sesuai dengan apa uyang dibicarakan. (2.1/W/WKS/9 Mei 2013)
Hal tersebut didukung oleh pendapat seorang informan bahwa:
Kalau sikap saya sendiri, sehari-hari itu sebagai seorang pendidik seperti manusia
pada umumnya yang tetap ramah, santun kepada orang lain kemudian kepada
siswa guru-guru dan pastinya. (2.1/W/GK/10 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa sikap guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari
sebagai seorang pendidik seorang guru itu harus melaksanakan tugasnya karena mereka
sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan
santun dalam mengajar.
56
2. Aktualisasi Nilai Disiplin
Mengenai pelaksanaan disiplin disekolah. Kepala sekolah menuturkan bahwa:
Saya kira mungkin ada tapi kan yang terlambat mempunyai alasan juga mengapa
mereka terlambat , tadi saya sudah jelaskan mungkin mereka ada tamu yang
datang ke rumah mereka sampai mereka terlambat datang ke sekolah.
(2.2/W/WKS/5 Mei 2013)
Guru juga menuturkan bahwa:
Untuk menilai saya sendiri kalau disiplin, saya fivety-fivety maksudnya 50:50
kalau menurut saya 50 saya disiplin, kalau kembali pada penilaian masyarakat,
penilaian dari atasan, guru-guru itu sendiri. Untuk guru yang tidak sempat hadir
alasannya untuk mereka yang tidak sempat datang kesekolah menurut saya
memang harus ada pemberitahuan secara lanjut agar supaya contohnya saja
contoh kecil ya misalnya untuk guru penjas dan kebanyakan untuk guru jadi kalau
tidak sempat hadir ya ada pemberitahuan lebih lanjut dulu agar wali kelas bisa
menggantikan dengan mata pelajaran lain. (2.2/W/GK/10 April 2013)
Terkait dengan penegakan disiplin oleh guru salah seorang informan
mengutarakan bahwa:
Kalau menurut yang saya lihat ada guru yang datang pagi-pagi ada juga guru yang
datang terlambat, Mungkin disekolah itu sudah ada jadwal piket bagi guru-guru
dan yang datang terlambat kita tidak bisa ketahui mungkin di rumahnya ada hal
penting yang tidak bisa ia tinggal sehingga ia harus datang terlambat
(2.2/W/WM/15 Mei 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa pelaksanaan disiplin di sekolah dapat diketahui
bahwa guru masih ada yang terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun
umumnya guru melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan
hadir atau terlambat hadir di sekolah.
3. Aktualisasi Nilai Pelaksanaan Jujur
Selanjutnya kepala sekolah menuturkan terkait dalam pelaksanaan tugas selalu
bersikap jujur dan benar tanpa paksanaan bahwa:
57
Saya rasa Ya, karena tugas kita sebagai guru itu mengajar, menyajikan,
menyampaikan ajaran tertentu kepada siswa, sudah inilah peran kita sebagai guru,
tidak harus dipaksakan karena itu tugas kita dari awalnya kita menjadi guru.
(2.3/W/WKS/5 Mei 2013)
Menurut seorang guru bahwa:
Kalau untuk dilihat sampai 100 %, belum juga sih, cumin hanya mengira-
ngirasaja kalau untuk dilingkungan saya mungkin ada satu dua orang yang saya
lihat sih caranya benar menurut saya ya Cuma karena dilihat dari segi anak itu
sendiri butuh pemahaman dari suatu pelajaran kalau saya ungtuk melihat 100%
meliha dari A sampai Z kegitan itu dikelas saya belum melakukan atau mungkin
tidak akan melakukan saya takut mungkin akan menimbulkan kecemburuan
sosial. (2.3/W/GK/10 April 2013)
Beliaupun menuturkan bahwa Kalau merasa terpaksa sepertinya tidak sebab dunia
anak adalah dunia yang ceria, jadi tidak ada keterpaksaan dalam mendidik mereka.
(2.3/W/GK/10 April 2013)
Wakil kepala sekolah juga menambahkan bahwa:
Harus, sikap jujur dan tanpa ada paksaan harus diterapkan karena kalu kita bekerja
harus disertai dengan hati hati yang ikhlas agar apa yang kita kerjakan dapat
berbuah baik juga, tapi apabila kita melakukan tugas dengan hati yang terpaksa
maka hasilnya juga tidak akan baik , impasnya kepada anak didik kita.
(2.3/W/WKS/9 Mei 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru yaitu guru
harus bekerja dengan jujur dan tanpa paksaan dari siapa pun begipula dunia anak
adalah dunia yang ceria, jadi tidak ada keterpaksaan dalam mendidik dan memberikan
pembelajaran di sekolah.
58
4. Aktualisasi Nilai Peduli Lingkungan
Terkait dengan pelaksanaan peduli lingkungan oleh guru. Kepala sekolah
menuturkan bahwa:
Pelaksanaan kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh guru melalui
Pembiasan bagi anak-anak itu diperlukan, untuk tida membuang sampaj
sembarangan dengan selalu mengingatkan bahwa bersih itu indah. Kalau hal
seperti itu asekolah ini pasti melaksanakannya karena semuanya bermanfaat bagi
banyak orang. (2.4/W/GK/10 April 2013)
Salah seorang informan juga memberikan informasi bahwa:
Ya, setiap hari sabtu sekolah mengadakan kerja bakti, biasanya yang saya tau
dari anak saya bahwa anak-anak di suruh bawa sesuatu dari rumah misalnya kalau
yang laki-laki bawa alat dan yang perempuan membawa bunga, kemudian para
guru juga ikut berpartisipasi dalam kerja bakti bersama anak-anak. (2.4/W/WM/15
Mei 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa pelaksanaan kepedulian terhadap lingkungan
telah dilakukan oleh guru melalui Pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan
tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan.
5. Aktualisasi Nilai kreatifitas
Adapaun terkait dengan kreatifitas guru di sekolah. Kepala sekolah memberikan
informasi bahwa:
Mungkin saya sebagai kepala sekolah bisa menilai guru-guru, mengapa anak-anak
itu bisa senang dalam menerima pelajaran di kelas, mungkin karena factor guru itu
sendiri yang dapat merangsang siswa agar mereka selalu betah dalam kelas,
berarti guru tersebut berkarakter.dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman.
(2.4/W/KS/5 Mei 2013).
Seorang guru juga mengatakan bahwa:
Implikasi nilai-nilai karakter guru adalah sesuatu yang dilakukan guru itu mampu
mempengaruhi karakter peserta didik hal ini mencakup keteladanan dan cara guru
59
menyampaikan materi, oleh karenanya guru harus menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. (2.4/W/GK/10 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa pelaksanaan program implementasi nilai-nilai
karakter guru melalui kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar
dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru di
SDN 1 Sinombayuga guru melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik
mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan santun dalam
mengajar, guru masih ada yang terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun
umumnya guru melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan
hadir atau terlambat hadir di sekolah, guru bekerja dengan jujur dan tanpa paksaan
pelaksanaan kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh guru melalui
Pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak
membuang sampah sembarangan, pelaksanaan implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar dengan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
3. Implikasi Nilai-Nilai Karakter Guru di SDN 1 Sinombayuga
Implikasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana Evaluasi nilai-nilai karakter
guru di SDN 1 Sinombayuga telah efektif dijalankan oleh seluruh stakeholder sekolah.
1. Implikasi dari Toleransi
Menurut kepala sekolah:
Pelaksanaannya itu dilaksanakan oleh guru sesuai dengan kerja mereka, mereka
kerja dengan bersikap toleransi terhadap rekan-rekan mereka, teman-teman
mereka disekolah itu diperlakukan secara merata agar dari rekan-rekan guru tidak
ada yang merasa tidak diperhatikan maka saya memberi toleransis kepada mereka
60
apabila ada yang berhalangan atau yang punya tugas luar saya harus
memperhatikan mereka tidak boleh membedakan mereka yang satu diberikan izin
atau tidak sehingganya mereka tidak akan timbul di antara mereka sikap-sikap
tidak saling senang, oleh karena itu saya tidak membedakan mereka saya selalu
toleransi kegiatan-kegiatan mereka di dalam kelas.(3.1/W/KS/5 Mei 2013)
Wakil Kepala sekolah juga menuturkan bahwa:
Jadi Guru itu harus menjadi teladan bagi anak didiknya, juga harus menjadi
teladan baik diluar dalam maupun di luar sekolah ataupun dalam kesehariannya.
(3.1/W/WKS/9 Mei 2013)
Seorang guru menuturkan bahwa:
Kalau menurut saya kembali kepada diri masing-masing saja karena kalau kita
sebagai guru itu hanya memberikan hal jadi kembali pada diri sendiri saja.
(3.1/W/GK/10 April 2013)
Sehingga dapat diketahui implikasi proses pembelajaran yang dilakukan guru dan
tindak lanjut yang dibuat dalam menanamkan sikap toleransi dikembalikan pada
masing-masing guru kelas.
2. Implikasi Nilai Disiplin
Adapun berkenaan dengan implikasi nilai disiplin. Kepala sekolah menuturkan
bahwa:
implikasinya sehubungan dengan adanya disiplin itu dilaksanakan secara
bersama-sama sehingga tidak akan timbul rasa iri dari teman-teman guru yang lain
sehingga implikasinya harus dilakukan secara bersama-sama , disiplin harus
diterapkan secara bersama-sama. (3.2/W/KS/5 Mei 2013)
61
Hal ini didukung oleh pendapat seorang wakil kepala sekolah bahwa:
misalnya perlakuan seorang guru yang menyatakan bahwa ia akan melaksanakan
ini, tapi pada kesehariannya ia tidak dapat melaksanaknan itu tapi perlu kita
maklumi bahwa itu bukanlah sebuah kesengajaan atau banyak hal yang
mempengaruhi , misalnya seorang guru hari mengatakan bahwa besok ia tidak
akan terlambat tapi pada kenyataannya besok ia masih saja terlambat karena
mungkin ada sesuatu dan lain hal yang menyebabkan ia terlambat. (3.2/W/WKS/9
Mei 2013)
Seorang guru juga menuturkan bahwa:
Kalau disiplin guru seperti itu, contohnya kalau yang sakit atau halangan-
halangan yang lain dalam hal ini sakit kalau disertai dengan surat dokter hah mungkin
seperti itu mungkin tidak ada potongan kalau misalkan yang terlambat atau yang tidak
disiplin datang kesekolah mungkin sekian potongannya tapi kembali lagi ke diri kita,
kalau kita kalau kita melaksankan tugaskan bukan hanya karena melihat dari
tujuangan yang kita terima tetapi kitakan harus berdasakan aturan yang disekolah
tersebut kita telah buat atau seperti itu atau dari kabupaten jadi kalau menurut saya
sesibuk apapun guru itu di rumah kalau ada diluar sekolah sempat untuk datang pasti
ada pemberitahuan disekolah. (3.2/W/GK/10 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa implikasinya sehubungan dengan adanya disiplin
itu dilaksanakan secara bersama-sama sehingga tidak akan timbul rasa iri dari teman-
teman guru yang lainnya dengan begitu guru seyogyanya memberikan alasan yang
tepat bila tidak hadir tepat waktu atau tidak datang ke sekolah.
3. Implikasi Nilai-Nilai Jujur
Adapun berkenaan dengan sifat jujur di sekolah. Seorang informan memberikan
informasi bahwa:
Saya rasa iya, untuk apa mereka tidak jujur kepada saya sedangkan mereka itu
digaji , diberikan tunjangan yang tentunya menuntut tanggung jawab mereka sebagai
seorang guru. (3.3/W/KS/ 5 Mei 2013)
62
Salah seorang guru juga menuturkan bahwa untuk melihat sikap jujur dikalangan
peserta didik itu saya melihat dari tingkah laku mereka sehari hari dalam mengajar
sikap pembawaan mereka di sekolah kalau saya menilai dari aspek itu. (3.3/W/KS/10
April 2013)
Sehingga dapat diketahui cara guru menilai sikap jujur dari orang lain dalam suatu
lingkungan kerja sekolah guru diyakini oleh kepala sekolah telah bersikap jujur karena
telah diberikan insentif dalam melaksanakn pekerjaannya. Dilain hal guru melihat
sikap jujur dikalangan peserta didik dari tingkah laku sehari hari dalam mengajar
siswa di sekolah.
4. Implikasi Nilai-Nilai melalui Peduli Lingkungan
Adapun berkenaan dengan peduli lingkungan pihak sekolah mengupayakan
adanya penilaian dari kepala sekolah untuk menilai masing-masing kelas dalam
penataan lingkungan kelas umumnya lingkungan sekolah. (3.4/O/Mei 2013)
5. Implikasi nilai-nilai Kreatifitas
Berkenaan dengan impilikasi dalam hal implementasi nilai-nilai kreatifitas guru
atau siswa yang telah dilaksanakan. Menurut kepala sekolah bahwa saya lihat guru-
guru menghargai teman guru, yang mempunyai sesuatu karya yang unik, itu mereka
hargai. (3.5/W/KS/5 Mei 2013)
Hal ini didukung oleh seorang informan bahwa:
Sejauh ini saya belum melakukan hal tersebut, namun akan saya usahakan, akan
tetapi terlebih dahulu saya akan menyusunnya dengan baik agar nantinya bisa direspon
dengn baik juga. Hal yang sudah dilaksankan seperti pemilihan ketua kelas, dan lain
sebagainya kemudain pemberian saran di kotak saran serta kegiatan bermanfaat lain.
Anak-anak menurut pengamatan saya sangat senang akan kegiatan seperti itu karena
merekja dapat mengetahui hal-hal yang belum mereka ketahui melalui kegiatan-
kegiatan seperti itu. Kalau untuk komplain dari guru sendiri saya rasa belum ada,
maksudnya waktu lalu saya melaksanakan seperti itu belum ada komplain dari guru
63
sebelah, tapi kalau untuk pujian tidak ada Kalau seperti yang saya katakan tadi kita
dikelas kita sendiri kita tidak tau kalau dikelas sebelah ada belajar apa Cuma kita bisa
tau kelas disebelah rebut mungkin tidak ada guru lagi itu. Kembali ke kepala sekolah
yang menilai. (3.5/W/GK/10 April 2013)
Sehingga dapat diketahui bahwa kreatifitas yang telah dilaksanakan oleh guru
melalui ide-ide maupun menciptakan pembelajaran yang menyenangkan maka guru
saling menghargai sikap karya yang unik dan berbeda dari sesama guru dengan tidak
menghina pekerjaan guru lainnya.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai karakter guru
dilakukan untuk menilai nilai-nilai karakter yang telah dilaksanakan melalui proses
aktualisasi pembelajaran, implikasi nilai-nilai karakter guru sehubungan disiplin
sekolah yang telah dilakukan oleh guru, menilai sikap jujur dari oranglain dalam suatu
lingkungan sekolah, kinerja guru terhadap lingkungan sekolah dan saling menghargai
sikap atas karya atau ide-ide yang telah dilaksanakan.
B. Temuan Penelitian
1. Nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatam Posigadan.
Nilai-nilai karakter di SDN I dilaksanakan dalam bentuk sistem pembelajaran
terhadap anak-anak serta guru-guru berupa toleransi, disiplin, jujur, peduli lingkungan,
kreatif. Sikap guru dalam memperlakukan orang lain dengan cara yang sama
utamanya siswa, serta toleransi sikap tersebut memperlakukan orang lain agar tidak
ada yang merasa di anak tirikan atau pun di anak emaskan dan kepala sekolah juga
bersifat demikian kepada guru-guru lainnya.
a. Toleransi
64
Guru di SDN 1 Sinombayuga saling menghargai perbedaan yang ada dalam
lingkungan sekolah tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam pembelajaran.
Guru juga menerima masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru lainnya,
Karena guru berfikir masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk kepentingan
bersama sehingga terciptanya suasana menyenangkan di sekolah.
b. Disiplin
Kehadiran guru di SDN 1 Sinombayuga yaitu sebagian besar guru hadir tepat
waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru yang berhalangan hadir di
sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan penting dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada kepala sekolah. implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui disiplin dengan menegakkan prinsip dengan memberikan punishment bagi
yang melanggar dan reward bagi yang berprestasi tidak dilaksanakan disekolah.
Sekolah hanya sekedar memberikan arahan serta pujian bagi guru tersebut. Namun
dari pemerintah daerah guru yang berhalangan hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya
terdapat pengurangan terhadap tunjangan kinerja daerah.
c. Jujur
Guru membuat dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya secara dengan
benar dan penuh kejujuran. Hal ini didasarkan pada sikap tanggung jawab guru-guru
bahwa pekerjaan dalam hal kegiatan proses belajar mengajar sangat penting
dilaksanakan
Implementasi nilai-nilai karakter guru melalui sikap jujur dengan melaporkan
kegiatan sekolah secara transparan telah efektif misalnya dalam pembelajaran ada
65
permasalahan di kelas maka guru melaporkan kepada kepala sekolah akan dapat
diselesaikan secara intern begitu pula tentang penggunaan dana guru bersama komite
sekolah mengusulkan dan menentukan dana untuk kegiatan sekolah dan
dimusyawarahkan dengan orang tua siswa.
d. Peduli Lingkungan
Implementasi karakter guru melalui kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan
dengan kegiatan kerja bakti di sekolah begitu juga guru mendukung program
penghijauan atau go green di sekolah dengan penanaman serta perawatan tanaman di
lingkungan sekolah.
e. Kreatif
Sebagian guru yang kreatif menciptakan ide-ide baru di Sekolah khususnya dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan mendesain dan mengelola kelas.
Implementasi nilai-nilai karakter guru dalam menumbuhkan sikap kreatif guru hanya
sedikit guru yang mengembangkan ide-ide baru di sekolah namun untuk membangun
suasana belajar yang kondusif untuk mendorong munculnya kreatifitas siswa.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter guru di SDN 1
Sinombayuga melalui toleransi sikap guru dalam memperlakukan orang lain dengan
cara yang sama saling menghargai perbedaan yang ada dalam lingkungan sekolah
tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam pembelajaran. Guru juga menerima
masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru lainnya, Karena guru berfikir
masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk kepentingan bersama sehingga
terciptanya suasana menyenangkan di sekolah. Melalui disiplin, sebagian besar guru
66
hadir tepat waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru yang berhalangan
hadir di sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan penting dengan terlebih
dahulu memberitahukan kepada kepala sekolah Sekolah juga hanya sekedar
memberikan arahan serta pujian bagi guru. Namun dari pemerintah daerah guru yang
berhalangan hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya terdapat pengurangan terhadap
tunjangan kinerja daerah. Implementasi nilai-nilai karakter guru melalui sikap jujur
dengan melaporkan kegiatan sekolah secara transparan telah efektif misalnya dalam
pembelajaran ada permasalahan di kelas maka guru melaporkan kepada kepala
sekolah akan dapat diselesaikan secara intern begitu pula tentang penggunaan dana
guru bersama komite sekolah mengusulkan dan menentukan dana untuk kegiatan
sekolah dan dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. kepedulian terhadap
lingkungan diwujudkan dengan kegiatan kerja bakti di sekolah begitu juga guru
mendukung program penghijauan atau go green di sekolah dengan penanaman serta
perawatan tanaman di lingkungan sekolah. Adapun menumbuhkan sikap kreatif guru
hanya sedikit guru yang mengembangkan ide-ide baru di sekolah namun untuk
membangun suasana belajar yang kondusif untuk mendorong munculnya kreatifitas
siswa.
Oleh karena itu dapat digambarkan nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar
Negeri 1 Sinombayuga Kecamatam Posigadan dalam konteks penelitian berikut ini:
67
Gambar 4.1 Diagram nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1
Sinombayuga Kecamatam Posigadan
2. Aktualisasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatan Posigadan
a. Toleransi
Sikap guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai seorang pendidik
seorang guru itu harus melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik
mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan santun dalam
mengajar.
b. Disiplin
Aktualisasi disiplin di sekolah dapat diketahui bahwa guru masih ada yang
terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun umumnya guru melakukan
pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan hadir atau terlambat hadir di
sekolah.
Nilai-nilai
karakter guru
Disiplin Toleransi
Karakter
Guru Jujur
Guru
Peduli
Lingkungan
Kreatif
68
c. Jujur
Aktualisasi nilai-nilai karakter guru yaitu guru harus bekerja dengan jujur dan
tanpa paksaan dari siapapun begipula dunia anak adalah dunia yang ceria, jadi tidak
ada keterpaksaan dalam mendidik dan memberikan pembelajaran di sekolah.
d. Peduli Lingkungan
Aktualisasi kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh guru melalui
Pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak
membuang sampah sembarangan. Pelaksanaan program implementasi nilai-nilai
karakter guru melalui kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar
dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
e. Kreatif
Aktualisasi nilai-nilai karakter guru melalui kreatifitas diwujudkan dengan
melaksanakan tugas mengajar dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa Aktualisasi nilai-nilai karakter guru di SDN 1
Sinombayuga guru melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik
mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan santun dalam
mengajar, guru masih ada yang terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun
umumnya guru melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan
hadir atau terlambat hadir di sekolah, guru bekerja dengan jujur dan tanpa paksaan
pelaksanaan kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh guru melalui
pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak
69
membuang sampah sembarangan, pelaksanaan implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar dengan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Berdasarkan kesimpulan di atas aktualisasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah
Dasar Negeri 1 Sinombayuga Kecamatan Posigadan dapat digambarkan sesuai
dengan bagan dibawah ini:
Gambar 4.2 Diagram Konteks Aktualisasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah
Dasar Negeri 1 Sinombayuga Kecamatan Posigadan
3. Implikasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatan Posigadan
Implikasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana implementasi nilai-nilai
karakter guru di SDN 1 Sinombayuga telah efektif dijalankan oleh seluruh stakeholder
sekolah.
a. Toleransi
Guru melaksanakan
tugaskarena
tanggung jawab
Pelaksanaan disiplin
Guru meminta izin
bila berhalangan hadir
Guru membiasakan
siswa agar
membersihkan
lingkungan sekolah Guru yg kreatif dapat
menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan
Guru bekerja tanpa
ada paksaan
Karakter
Guru
Aktualisasi
nilai-nilai
karakter guru
Guru
70
Implikasi nilai-nilai karakter guru yakni dapat meningkatkan serta menghargai
antara guru-guru sehingga terjalin suatu hubungan yang harmonis.
b. Disiplin
Implikasi sehubungan dengan adanya disiplin dilaksanakan secara bersama-sama
oleh guru berupa tindakan yang menunjukan prilaku tertib dan patuh terhadap
ketentuan dan peraturan sehingga pelaksanaanya dapat terselesaikan dengan baik dan
terarah.
c. Jujur
Implikasi nilai-nilai sikap jujur yaitu perilaku yang di dasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan. bekerja tanpa ada paksaan dari siapa pun, sehingga membuat
guru semakin muda dalam mengambil tindakan untuk berbuat sesuatu agar
bertanggung jawab.
d. Peduli Lingkungan
Adapun berkenaan dengan peduli lingkungan pihak sekolah mengupayakan
semakin tinggi kepedulian lingkungan maka akan menjadikan sekolah yang nyaman
dan bersih.
e. Kreatifitas
Kreatifitas yang telah dilaksanakan oleh guru yaitu dapat membantu dan
meningkatkan guru untuk berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau
logika untuk menghasilkan cara atau hasil yang baru dalam meningkatkan kreaktifitas
siswa dalam karya-karya yang unik.
71
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa implikasi nilai-nilai karakter guru dilakukan
untuk menilai apa yang dilaksanakan melalui nilai-nilai karakter guru, aktualisasi, dan
implikasi sehubungan disiplin sekolah yang telah dilakukan oleh guru, menilai sikap
jujur dari oranglain dalam suatu lingkungan sekolah, kinerja guru terhadap lingkungan
sekolah dan saling menghargai sikap atas karya atau ide-ide yang telah dilaksanakan
Berdasarkan kesimpulan di atas implikasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah
Dasar Negeri 1 Sinombayuga Kecamatan Posigadan dapat di gambarkan sesuai
dengan bagan dibawah ini:
Gambar 4.3 Diagram Konteks Implikasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar
Negeri 1 Sinombayuga Kecamatan Posigadan.
C. Pembahasan
1. Nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatam Posigadan
Pendidikan yang berkualitas adalah Pendidikan yang mampu mengembangkan
kemampuan, membentuk karakter dan peradaban bangsa. Oleh karena itu harus
dikembangkan dalam pendidikan di sekolah aspek: keimanan, ketaqwaan, akhlak
Dapat meningkatkan
hubungan antara
guru-guru di sekolah
Dapat menunjukan
prilaku patuh terhadap
aturan.
Tinggi kepedulian
terhadap
lingkungan
Kreatif itas guru
meningkat dalam
menciptakan karya-
karya yang unik.
Guru
Karakter
Guru
Implikasi
nilai-nilai
Karakter
Bekerja tanpa ada
paksaan sehingga
semakin muda dlm
mengambil tindakan
72
mulia, kesehatan, ilmu, kecakapan, kreativitas, kemandirian, demokrasi dan tanggung
jawab pada anak didik dan seluruh stakeholders pendidikan.
Belakangan banyak bermunculan sekolah-sekolah yang berlabel unggulan,
sebagai manifestasi dari harapan untuk mewujudkan Undang-undang sistem
pendidikan nasional tersebut. Pada hakekatnya semua sekolah berkewajiban
menjadikan sekolahnya unggul/berkualitas atau unggulan dalam arti setiap sekolah
harus (1) mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dengan berbagai
perbedaan bakat, minat & kebutuhan belajar ; (2) mampu meningkatkan secara
signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang
memberikan kebanggaan. (3) mampu membangun karakter kepribadian yang kuat,
kokoh dan mantap dalam diri siswa.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai
sebagai “the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character
development”. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri,
yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan
mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga
sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu
perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
73
Nilai-nilai karakter di SDN I dilaksanakan dalam bentuk sistem pembelajaran
terhadap anak-anak serta guru-guru berupa toleransi, disiplin, jujur, peduli lingkungan,
kreatif. sikap guru dalam memperlakukan orang lain dengan cara yang sama
utamanya siswa serta toleransi sikap tersebut memperlakukan oranglain agar tidak ada
yang merasa di anak tirikan atau pun di anak emaskan dan kepala sekolah juga bersifat
demikian kepada guru-guru lainnya.
Guru di SDN 1 Sinombayuga saling menghargai perbedaan yang ada dalam
lingkungan sekolah tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam pembelajaran.
Guru juga menerima masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru lainnya,
Karena guru berfikir masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk kepentingan
bersama sehingga terciptanya suasana menyenangkan di sekolah.
Kehadiran guru di SDN 1 Sinombayuga yaitu sebagian besar guru hadir tepat
waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru yang berhalangan hadir di
sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan penting dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada kepala sekolah. Implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui disiplin dengan menegakkan prinsip dengan memberikan mungkin
punishment bagi yang melanggar dan reward bagi yang berprestasi tidak dilaksanakan
disekolah. Sekolah hanya sekedar memberikan arahan serta pujian bagi guru tersebut.
Namun dari pemerintah daerah guru yang berhalangan hadir tanpa pemberitahuan
sebelumnya terdapat pengurangan terhadap tunjangan kinerja daerah
Guru membuat dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya secara dengan
benar dan penuh kejujuran. Hal ini didasarkan pada sikap tanggung jawab guru-guru
74
bahwa pekerjaan dalam hal kegiatan proses belajar mengajar sangat penting
dilaksanakan
Nilai-nilai karakter guru melalui sikap jujur dengan melaporkan kegiatan sekolah
secara transparan telah efektif misalnya dalam pembelajaran ada permasalahan di
kelas maka guru melaporkan kepada kepala sekolah akan dapat diselesaikan secara
intern begitu pula tentang penggunaan dana guru bersama komite sekolah
mengusulkan dan menentukan dana untuk kegiatan sekolah dan dimusyawarahkan
dengan orang tua siswa.
Sebagian guru yang kreatif menciptakan ide-ide baru di sekolah khususnya dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan mendesain dan mengelola kelas.
Implementasi nilai-nilai karakter guru dalam menumbuhkan sikap kreatif guru hanya
sedikit guru yang mengembangkan ide-ide baru di sekolah namun untuk membangun
suasana belajar yang kondusif untuk mendorong munculnya kreatifitas siswa.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai karakter guru di SDN 1
Sinombayuga melalui toleransi sikap guru dalam memperlakukan orang lain dengan
cara yang sama saling menghargai perbedaan yang ada dalam lingkungan sekolah
tanpa melecehkan kelompok khususnya dalam pembelajaran. Guru juga menerima
masukan atau pun kritikan dari teman-teman guru lainnya, karena guru berfikir
masukan atau kritikan itu bersifat membangun untuk kepentingan bersama sehingga
terciptanya suasana menyenangkan di sekolah. Melalui disiplin, sebagian besar guru
hadir tepat waktu di sekolah namun ada juga beberapa orang guru yang berhalangan
hadir di sekolah tepat waktu dengan alasan ada urusan-urusan penting dengan terlebih
dahulu memberitahukan kepada kepala sekolah Sekolah juga hanya sekedar
75
memberikan arahan serta pujian bagi guru. Namun dari pemerintah daerah guru yang
berhalangan hadir tanpa pemberitahuan sebelumnya terdapat pengurangan terhadap
tunjangan kinerja daerah. Implementasi nilai-nilai karakter guru melalui sikap jujur
dengan melaporkan kegiatan sekolah secara transparan telah efektif misalnya dalam
pembelajaran ada permasalahan di kelas maka guru melaporkan kepada kepala
sekolah akan dapat diselesaikan secara intern begitu pula tentang penggunaan dana
guru bersama komite sekolah mengusulkan dan menentukan dana untuk kegiatan
sekolah dan dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. kepedulian terhadap
lingkungan diwujudkan dengan kegiatan kerja bakti di sekolah begitu juga guru
mendukung program penghijauan atau go green di sekolah dengan penanaman serta
perawatan tanaman di lingkungan sekolah. Adapun menumbuhkan sikap kreatif guru
hanya sedikit guru yang mengembangkan ide-ide baru di sekolah namun untuk
membangun suasana belajar yang kondusif untuk mendorong munculnya kreatifitas
siswa.
2. Aktualisasi karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatan Posigadan
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta
didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara
atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait
lainnya.
Menurut T. Ramli (Dalam Gunawan 2013), pendidikan karakter memiliki esensi
dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya
76
adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga
masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga
masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau
bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh
budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter
dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-
nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka
membina kepribadian generasi muda.
Dalam aktualisasi karakter peserta didik di sekolah, guru memiliki posisi yang
strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang menjadi idola bagi anak
didik. Keberadaannya sebagai jantung pendidikan sangat tergantung pada sosok
seorang guru. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap
dan prilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan,
karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki
tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan
bermoral. Tugas-tugas manusiawi itu merupakan transpormasi, identifikasi, dan
pengertian tentang diri sendiri, yang harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam
kesatuan yang organis, harmonis, dan dinamis.
Keteladanan merupakan faktor muklak yang harus dimiliki oleh guru. Dalam
pendidikan karakter, Keteladan guru sangat penting demi efektivitas pendidikan
karakter. Tanpa keteladanan, pendidikan karakter kehilangan ruhnya yang paling
esensial. Keteladanan memang mudah dikatakan, tapi sulit untuk dilakukan. Sebab,
keteladanan lahir melalui proses pendidikan yang panjang, mulai dari pengayaan
77
materi, perenungan, penghayatan, pengamalan, ketahanan, hingga konsistensi dalam
aktualitas. Banyak guru yang sikap dan prilaku mereka tidak bisa menjadi contoh bagi
anak didik. Mereka mentor yang bisa digugu dan ditiru. Di sinilah pentingnya seluruh
guru di negeri ini merenungkan kembali peran dan fungsi utama mereka bagi
pembangunan moral dan intelektual. Sudah waktunya guru menjadi teladan utama
dalam aspek pengetahuan, moral, dan perjuangan sosial demi bangkitnya negeri ini
dari keterpurukan moral
Sikap guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai seorang pendidik
seorang guru itu harus melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik
mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan santun dalam
mengajar.
Aktualisasi nilai-nilai disiplin di sekolah dapat diketahui bahwa guru masih ada
yang terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun umumnya guru melakukan
pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan hadir atau terlambat hadir di
sekolah.
Aktualisasi nilai-nilai karakter guru yaitu guru harus bekerja dengan jujur dan
tanpa paksaan dari siapapun begitu pula dunia anak adalah dunia yang ceria, jadi tidak
ada keterpaksaan dalam mendidik dan memberikan pembelajaran di sekolah.
Aktualisasi nilai-nilai tentang kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan
oleh guru melalui pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan tetap bersih
dengan tidak membuang sampah sembarangan. implementasi nilai-nilai karakter guru
melalui kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar dengan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
78
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa aktualisasi nilai-nilai karakter guru di SDN 1
Sinombayuga guru melaksanakan tugasnya karena mereka sebagai pendidik
mempunyai tanggung jawab terhadap anak didik dengan ramah dan santun dalam
mengajar, guru masih ada yang terlambat namun ada juga yang tepat waktu namun
umumnya guru melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah bila berhalangan
hadir atau terlambat hadir di sekolah, guru bekerja dengan jujur dan tanpa paksaan
pelaksanaan kepedulian terhadap lingkungan telah dilakukan oleh guru melalui
pembiasan bagi anak-anak agar menjaga lingkungan tetap bersih dengan tidak
membuang sampah sembarangan, aktualisasi nilai-nilai karakter guru melalui
kreatifitas diwujudkan dengan melaksanakan tugas mengajar dengan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
3. Implikasi nilai-nilai karakter guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sinombayuga
Kecamatan Posigadan
Guru yang profesional dan berkarakter adalah guru yang mampu dan mau
menjalankan tugasnya secara baik dan menginternalisasikan nilai-nilai positif kepada
siswanya. Malik Fadjar (2005:188) dalam bukunya “Holistika Pemikiran Pendidikan”
menjelaskan bahwa guru menempati posisi sentral dalam mengejawantahkan dan
melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di negeri ini. Sekalipun dewasa
ini dikembangkan corak pendidikan yang lebih berorientasi terhadap kompetensi siswa
(student oriented), tapi kenyataan ini tidak mengurangi arti dan peran guru dalam
proses pendidikan.
Komponen model penilaian berbasis pendidikan karakter dalam implementasi
nilai-nilai karakter guru mencakup 3 hal, yaitu: Perilaku dalam proses pembelajaran
79
mencakup sikap dan tindakan terhadap peserts didik dan teman guru. Sikap dan
tindakan dalam komponen ini khususnya mengacu pada nilai yang ada pada materi
dan kegiatan pembelajaran. Komponen ini tepat diungkap menggunakan teknik
pengamatan, pertanyaan langsung, pertanyaan tidak langsung, laporan pribadi
(portofolio), atau penilaian diri
Implikasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil
pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan
kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran
tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan
sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuan
minimal yang dipersyaratkan, atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan
rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Kriteria yang berupa
batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersifat mutlak
disebut dengan Penilaian Acuan Patokan atau Penilaian Acua Kriteria (PAP/PAK).
Dalam melaksanakan evaluasi terdapat tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Implikasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana implementasi nilai-nilai
karakter guru di SDN 1 Sinombayuga telah efektif dijalankan oleh seluruh stakeholder
sekolah. Implikasi proses pembelajaran yang dilakukan guru dan tindak lanjut yang
dibuat dalam menanamkan sikap toleransi yakni dapat meningkatkan serta menghargai
antara guru-guru sehingga terbina hubungan yang harmonis, Implikasi sehubungan
dengan adanya disiplin dilaksanakan secara bersama-sama oleh guru berupa tindakan
80
yang menunjukan prilaku tertib dan patuh terhadap ketentuan dan peraturan sehingga
pelaksanaanya dapat terselesaikan dengan baik dan terarah.
Implikasi nilai-nilai sikap jujur yaitu perilaku yang di dasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan. bekerja tanpa ada paksaan dari siapa pun, sehingga membuat
guru semakin muda dalam mengambil tindakan untuk berbuat sesuatu agar
bertanggung jawab.
Adapun berkenaan dengan peduli lingkungan pihak sekolah mengupayakan
semakin tinggi kepedulian lingkungan maka akan menjadikan sekolah yang nyaman
dan bersih.
Kreatifitas yang telah dilaksanakan oleh guru yaitu dapat membantu dan
meningkatkan guru untuk berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau
logika untuk menghasilkan cara atau hasil yang baru dalam meningkatkan kreaktifitas
siswa dalam karya-karya yang unik.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa implikasi nilai-nilai karakter guru dilakukan
untuk menilai nilai-nilai karakter guru dan aktualisasi nilai-nilai karakter guru dapat
dilihat dari toleransi ,disiplin, jujur, peduli lingkungan serta kreatif. Sehubungan
dengan toleransi bahwa guru-guru dapat meningkatkan hubungan serta saling
menghargai, menilai sikap disiplin dilaksanakan oleh guru secara bersama-sama
sehinggah pelaksanaaannya dapat diselesaikan dengan baik dan terarah, menilai sikap
jujur yakni dapat bekerja sama sehingga semakin mudah dalam mengambil tindakan
dan menilai sikap kreatif bisa menjadikan sekolah nyaman dan bersih serta dapat
berpikir kreatif.