BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. …eprints.uny.ac.id/18578/6/BAB IV.pdf · HASIL...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. …eprints.uny.ac.id/18578/6/BAB IV.pdf · HASIL...
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
kecamatan Berbah yang berjumlah 3 (tiga) sekolah, yaitu:
a. SMP Negeri 2 Berbah (terletak di Sanggrahan, Tegaltirto, Berbah)
b. SMP Negeri 3 Berbah (terletak di Jogotirto, Berbah)
c. SMP Muhammadiyah 1 Berbah (terletak di Krikilan, Tegaltirto,
Berbah)
2. Kondisi Fisik Sekolah
a. SMP Negeri 2 Berbah
SMP Negeri 2 Berbah terletak di pusat kecamatan Berbah, yaitu di
Sanggrahan, Tegaltirto, Berbah. Secara umum kondisi fisik sekolah ini
sudah baik, yang terlihat dari kondisi bangunan bagus dan fasilitas-
fasilitas yang dimiliki lengkap untuk menunjang kegiatan belajar.
Fasilitas fisik yang tersedia di SMP Negeri 2 Berbah yaitu:
1) Ruang Kelas
Ruang kelas tersebut terbagi atas:
a) Kelas VII : 4 kelas (VII A, VII B, VII C, dan VII D)
b) Kelas VIII : 4 kelas (VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D)
c) Kelas IX : 4 kelas (IX A, IX B, IX C, dan IX D)
52
2) Halaman Sekolah
Lapangan ini biasanya upacara bendera setiap hari senin dan
upacara hari besar lainnya, serta untuk praktek pelajaran
Peendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), seperti
basket, senam, dan sebagainya.
3) Ruang Guru
Ruangan ini digunakan untuk kantor utama guru dan digunakan
untuk ruang kerja guru.
4) Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah merupakan ruang kerja yang digunakan oleh
Kepala Sekolah.
5) Ruang TU
Ruang TU yang terletak di gedung depan ini bersebelahan dengan
ruang Kepala Sekolah. Segala administrasi sekolah diselesaikan di
ruang TU.
6) Ruang Komputer
Ruang ini digunakan untuk mata pelajaran teknologi informasi dan
komunikasi. Fasilitas yang terdapat di ruang ini yaitu 40 unit
komputer, LCD, screen, whiteboard, printer, dan area hot spot.
53
7) Ruang UKS
Ruang UKS SMP Negeri 2 Berbah terletak di bagian utara dari
halaman sekolah. UKS ini tersedia 2 ruangan, satu ruangan untuk
peserta didik putri dan untuk peserta didik putra.
8) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
Ruang BK yang terletak di sebelah kantor guru ini memiliki
fasilitas yang cukup memadai untuk melakukan berbagai kegiatan
layanan. Guru pembimbing BK yang terdapat di sekolah ini
sebanyak 2 orang.
9) Perpustakaan
Perpustakaan terletak di bagian selatan halaman sekolah.
Perpustakaan SMP Negeri 2 Berbah memiliki koleksi buku- buku
yang cukup lengkap untuk menunjang sebagai sumber belajar
siswa.
10) Tempat Beribadah/ Mushola
Mushola yang ada di SMP Negeri 2 Berbah merupakan tempat
ibadah sholat yang digunakan untuk menunaikan ibadah agama
Islam secara bersama- sama.
11) Ruang OSIS
Ruang OSIS difungsikan untuk melakukan koordinasi/ rapat
anggota OSIS dengan pembina OSIS saat akan melaksanakan
setiap kegiatan.
54
12) Toilet
Toilet terdiri dari tiga bagian, yaitu terletak di dekat tempat parkir,
terletak di sebelah ruang guru dan terletak di depan ruang OSIS
13) Koperasi Sekolah
Ruang koperasi terletak di sebelah Laboratorium Bahasa dan
dikelola oleh guru dan menjual berbagai keperluan sekolah.
14) Tempat Parkir
Terletak di sebelah Barat dan Selatan dari bangunan sekolah.
Tempat parkir sebelah Barat diperuntukkan untuk guru, dan semua
karyawan sekolah. Sedangkan tempat parkir sebelah Selatan
diperuntukan untuk siswa.
15) Laboratorium IPA
Laboraturium IPA ini memiliki segala perlengkapan yang memadai
untuk melakukan praktikum.
16) Laboratorium Bahasa
Laboratorium Bahasa terletak di samping koperasi siswa sebagai
penunjang media pembelajaran Bahasa.
17) Ruang Keterampilan
Ruang keterampilan terletak di sebelah Barat Mushola dan biasa
digunakan untuk rapat, pengganti ruang Aula, dan ruang pelajaran
seni tari dan seni rupa.
55
b. SMP Negeri 3 Berbah
SMP Negeri 3 Berbah terletak lebih jauh dari pusat kecamatan
Berbah, yaitu terletak di Jogotirto, Berbah. Secara umum kondisi fisik
sekolah ini sudah baik, yang terlihat dari kondisi bangunan bagus dan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki lengkap untuk menunjang kegiatan
belajar. Kegiatan Pembelajaran dan persekolahan di SMP Negeri 3
Berbah di dukung dengan sarana serta prasarana, antara lain lahan
seluas 6.098 m2 dan bangunan seluas 1.396 m
2. Fasilitas fisik yang
tersedia di SMP Negeri 3 Berbah yaitu:
1) Ruang Kelas
Ruang kelas tersebut terbagi atas:
a) Kelas VII : 3 kelas (VII A, VII B, VII C)
b) Kelas VIII : 3 kelas (VIII A, VIII B, VIII C)
c) Kelas IX : 3 kelas (IX A, IX B, IX C)
2) Halaman Sekolah
Lapangan ini biasanya upacara bendera setiap hari senin dan
upacara hari besar lainnya, serta untuk praktek pelajaran
Peendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR).
3) Ruang Guru
Ruangan ini digunakan untuk kantor utama guru dan digunakan
untuk ruang kerja guru.
56
4) Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah merupakan ruang kerja yang digunakan oleh
Kepala Sekolah.
5) Ruang Tata Usaha (TU)
Ruang TU yang terletak bersebelahan dengan ruang Kepala
Sekolah, tepatnya di sebelah barat. Tata Usaha SMP Negeri 3
Berbah dikepalai oleh Bapak Subagja, S. Pd.
6) Ruang UKS
Ruang UKS SMP Negeri 3 Berbah digunakan untuk melayani
siswa yang sedang sakit.
7) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
Ruang BK digunakan untuk melayani bimbingan dan konseling
siswa.
8) Perpustakaan
Perpustakaan terletak di bagian selatan halaman sekolah.
Perpustakaan SMP Negeri 3 Berbah memiliki koleksi buku- buku
yang cukup lengkap untuk menunjang sebagai sumber belajar
siswa.
9) Tempat Beribadah/ Mushola
Mushola SMP Negeri 3 Berbah terletak di bagian depan sekolah
,merupakan tempat ibadah sholat yang digunakan untuk
menunaikan ibadah agama Islam secara bersama- sama.
57
10) Toilet
Toilet terletak di bagian belakang sekolah untuk guru, karyawan,
dan siswa.
11) Koperasi Sekolah
Ruang koperasi dikelola oleh guru yang menjual berbagai alat tulis
dan perlengkapan sekolah.
12) Tempat Parkir
Terletak di sebelah timur sekolah yang digunakan untuk tempat
parkir siswa dan sebelah barat dari bangunan sekolah
diperuntukkan untuk guru, dan semua karyawan sekolah.
13) Laboratorium IPA
Laboraturium IPA ini memiliki segala perlengkapan yang memadai
untuk melakukan praktikum.
14) Ruang OSIS
Ruang OSIS digunakan sebagai tempat rapat seluruh pengurus
OSIS.
15) Ruang Keterampilan
Ruang keterampilan terletak di sebelah halaman sekolah dan biasa
digunakan untuk ruang pelajaran seni budaya, rapat, pengganti
ruang Aula.
c. SMP Muhammadiyah 1 Berbah
SMP Muhammadiyah 1 Berbah berdiri pada tahun 1963
yang terletak di Krikilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.
58
SMP Muhammadiyah 1 Berbah termasuk sekolah menengah
pertama swasta yang didirikan dibawah organisasi Muhammadiyah
yang mempunyai Surat Keputusan (SK) pada tanggal 7 Januari
2006 dan terakreditasi B. Fasilitas fisik yang tersedia di SMP
Negeri 2 Berbah yaitu:
1) Ruang Kelas
Ruang kelas tersebut terbagi atas:
a) Kelas VII : 3 kelas (VII A, VII B, dan VII C)
b) Kelas VIII : 3 kelas (VIII A, VIII B, dan VIII C)
c) Kelas IX : 3 kelas (IX A, IX B, dan IX C)
2) Halaman Sekolah
Lapangan ini biasanya upacara bendera setiap hari senin dan
upacara hari besar lainnya, serta untuk praktek pelajaran
Peendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), seperti
basket, senam, dan sebagainya.
3) Ruang Guru
Ruangan ini digunakan untuk kantor utama guru dan digunakan
untuk ruang kerja guru.
4) Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah merupakan ruang kerja yang digunakan
oleh Kepala Sekolah. Terdiri atas dua ruangan, yang digunakan
sebagai ruang kerja dan ruang tamu Kepala Sekolah.
59
5) Ruang Tata Usaha (TU)
Ruang TU yang terletak bersebelahan dengan ruang Kepala
Sekolah. Segala administrasi sekolah diselesaikan di ruang TU.
Tata Usaha SMP Muhammadiyah 1 Berbah dikepalai oleh
Bapak Sugiyanto, S. Pd.
6) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK)
Ruang BK digunakan untuk melayani bimbingan dan konseling
siswa.
7) Perpustakaan
Perpustakaan terletak di lantai dua, yang dikepalai oleh Ibu
Sumiyatun, S. Pd. Perpustakaan memiliki koleksi buku- buku
dan ruang baca untuk menunjang sebagai sumber belajar siswa.
8) Ruang Komputer
Ruang komputer digunakan sebagai ruang praktek mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
9) Tempat Beribadah/ Mushola
Mushola SMP Muhammadiyah 1 Berbah terletak di lantai 2
bagian barat halaman sekolah ,merupakan tempat ibadah sholat
yang digunakan untuk menunaikan ibadah agama Islam secara
bersama- sama.
60
10) Toilet
Toilet terletak di bagian belakang sekolah untuk guru,
karyawan, dan siswa.
11) Tempat Parkir
Terletak di sebelah selatan yang digunakan untuk tempat parkir
siswa dan sebelah utara diperuntukkan untuk guru, karyawan,
dan tamu.
3. Kondisi Non Fisik Sekolah
a. SMP Negeri 2 Berbah
1) Potensi Siswa
Potensi siswa SMP Negeri 2 Berbah mencakup bidang
akademik dan non akademik yang terbilang sangat baik. Hal
tersebut dibuktikan dengan jumlah kelulusan siswa pada tahun
akademik 2011/2012, dimana semua siswa dinyatakan lulus Ujian
Nasional dengan rata-rata 32, 10. Bidang non akademik kegiatan
siswa dituangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, yaitu Pramuka
(yang diwajibkan bagi kelas VII dan VIII), paduan suara, basket,
badminton, voli, seni baca Al Qur’an, karawitan, dan mading.
Jumlah siswa SMP Negeri 2 Berbah sebanyak 379 kelas VII
sebanyak 128 siswa, kelas VIII sebanyak 143 siswa, dan kelas IX
sebanyak 108 siswa. Kegiatan siswa berorganisasi dibawah
Organisasi Intra Sekolah (OSIS) yang terbagi dalam 8 sie, yaitu
ketakwaan terhadap Tuhan YME, bela negara, politik, budipekerti
61
luhur, berbangsa&bernegara, kewirausahaan, apresiasi seni, dan
kesegaran jasmani.
2) Potensi Guru
SMP Negeri 2 Berbah dipimpin oleh Bapak Ris Santosa, S. Pd.
Tenaga pendidik sekolah ini berjumlah 24 orang, 21 berstatus PNS
dg pendidikan S1, 1 orang berstatus PNS dengan pendidikan D3, 2
orang lainnya berstatus guru honorer.
3) Potensi Karyawan
Pegawai tata usaha sekolah ini sebanyak 5 orang yang tetap,
sedangkan pegawai tidak tetap sebanyak 4 orang yang dikepalai
oleh Bp. Sutanto S, Pd.
b. SMP Negeri 3 Berbah
1) Potensi Siswa
Potensi siswa SMP Negeri 3 Berbah mencakup bidang
akademik dan non akademik yang terbilang sangat baik. Hal
tersebut dibuktikan dengan jumlah kelulusan siswa pada tahun
akademik 2011/2012, dimana semua siswa dinyatakan lulus Ujian
Nasional dengan rata-rata 27,80. Bidang non akademik,
penghargaan siswa antara lain, Juara I FLS2N Tingkat Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010, Juara I Lomba Tari
Tunggal Kreasi Baru Tingkat Kabupaten Sleman 2011, Juara I
Lomba Tari Tunggal Kreasi Baru Tingkat Propinsi Daerah
62
Istimewa Yogyakarta 2011, dan Juara II FLS2N Kabupaten
Sleman Tahun 2012.
Bidang non akademik kegiatan siswa dituangkan dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Program wajib yaitu Pramuka bagi kelas
VII dan VIII, sedangkan program pilihan yaitu, komputer, bola
voli, sepak bola, bulu tangkis, seni tari, baca Al Qur’an, majalah
dinding, dan olimpiade matematika.
Jumlah siswa SMP Negeri 3 Berbah sebanyak 321 siswa
kelas VII sebanyak 108 siswa, kelas VIII sebanyak 108 siswa, dan
kelas IX sebanyak 105 siswa. Kegiatan siswa berorganisasi
dibawah Organisasi Intra Sekolah (OSIS) yang terbagi dalam 9 sie,
yaitu ketaqwaan, berbangsa dan Negara, bela negara, kepribadian,
organisasi, wirausaha, olahraga, kesehatan dan lingkungan hidup,
dan apresiasi seni.
2) Potensi Guru
SMP Negeri 3 Berbah dipimpin oleh Ibu Sri Handayani, S.
Pd. Tenaga pendidik sekolah ini berjumlah 27 orang, dengan
rincian guru tetap sebanyak 23 orang dan guru tidak tetap sebanyak
4 orang. Latar belakang pendidikan S1 sebanyak 23 orang, D3
sebanyak 2 orang, D2 sebanyak 1 orang, dan D1 sebanyak 1 orang.
Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru sebagai
berikut:
63
a) Menyusun administrasi pembelajaran dengan lengkap
b) Mengikuti pemilihan guru berprestasi
c) Mengikuti lomba karya ilmiah
d) Menjabat pengurus MGMP Kabupaten atau Provinsi
e) Membimbing siswa memperoleh penghargaan minimal tingkat
kecamatan.
3) Potensi Karyawan
Koordinator Tata Usaha yaitu Bapak Subagya, bendahara gaji oleh
Wiyono Sugito, inventaris barang oleh Zuwana, kesiswaan oleh
Baik Nurbayafit, perpustakaan Ch. Sumiyati, S. Pd, perlengkapan
oleh Asngadi dan Sugiyanto.
c. SMP Muhammadiyah 1 Berbah
1) Potensi Siswa
Potensi siswa SMP Muhammadiyah 1 Berbah mencakup
bidang akademik dan non akademik cukup baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan jumlah kelulusan siswa pada tahun akademik
2011/2012, di mana siswa yang dinyatakan lulus Ujian Nasional
sebesar 95,74 % dengan rata-rata 20,49. Bidang non akademik
kegiatan siswa dituangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. SMP
Muhammadiyah 1 Berbah mempunyai banyak kegiatan
ekstrakurikuler antara lain yaitu Pramuka, PMI, Seni Tari. Jumlah
siswa SMP Muhammadiyah 1 Berbah sebanyak 321 siswa kelas
VII sebanyak 92 siswa, kelas VIII sebanyak 98 siswa, dan kelas IX
64
sebanyak 95 siswa. Kegiatan siswa berorganisasi dibawah
Organisasi Intra Sekolah (OSIS).
2) Potensi Guru
SMP Muhammadiyah 1 Berbah dipimpin oleh Bapak Sarjana, S.
Pd. Jumlah tenaga pendidik di sekolah ini sekitar 24 orang, yang
sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan S1, dan ada
sebagian kecil yang berlatar belakang pendidikan D3.
3) Potensi Karyawan
Kepala Tata Usaha dikepalai oleh Bapak Sugiyanto, S. Pd, yang
memiliki karyawan TU sebanyak 4 orang.
B. Deskripsi Data Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variabel yang diteliti dan
diduga memiliki pengaruh terhadap Prestasi Belajar IPS siswa SMP di
Kecamatan Berbah, yaitu Motivasi Belajar dan Peran Guru dalam Proses
Pembelajaran. Responden yang diambil adalah siswa kelas VIII sebanyak 499
siswa dengan rincian sebagai berikut:
1. SMP Negeri 2 Berbah: 143 siswa
2. SMP Negeri 1 Berbah: 106 siswa
3. SMP Negeri 3 Berbah: 108 siswa
4. MTs Ibnul Qoyyim Berbah: 44 siswa
5. SMP Muhammadiyah 1 Berbah: 98 siswa
Berdasarkan total jumlah populasi yaitu 499 siswa, diambil sampel
untuk data penelitian sejumlah 205 siswa yang diambil dari 3 sekolah yaitu
65
SMP Negeri 2 Berbah, SMP Negeri 3 Berbah, dan SMP Muhammadiyah 1
Berbah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan karena beberapa
pertimbangan atau tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:183). Pemilihan
teknik sampel ini dilakukan dengan memilih sekolah yang berkualitas tinggi,
sedang, dan rendah. Pertimbangan ini dilakukan agar data yang diperoleh
dapat mewakili seluruh tingkatan kualitas SMP di Kecamatan Berbah.
Cara untuk menentukan jumlah sampel pada ketiga sekolah ini sebagai
berikut:
1. SMP Negeri 2 Berbah : (143/349) X 205 = 83, 99 = 84 siswa
2. SMP Negeri 3 Berbah : (108/349) X 205 = 63, 43 = 63 siswa
3. SMP Muhammadiyah 1 Berbah : (98/349) X 205 = 57,56 = 58 siswa
Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi
data dari nasing-masing variabel. Deskripsi data yang disajikan dalam
penelitian ini meliputi harga Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), Tabel
Distribusi Frekuensi, Histogram, dan Tabel Kecenderungan masing-masing
variabel.
Mean merupakan nilai rata-rata yang didapat dengan menjumlahkan
data seluruh individu kemudian dibagi jumlah individu dalam kelompok
tersebut. Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok data yang
didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya
dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Modus adalah nilai yang sedang popular (yang sedang
66
menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut.
Penentuan Mean, Median, Modus dilakukan dengan bantuan program SPSS
20,0 for windows.
Di samping itu disajikan tabel distribusi frekuensi, histogram dari tabel
distribusi frekuensi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyajikan
tabel distribusi frekuensi yang diambil dari Sugiyono (2010: 35) sebagai
berikut:
1. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Dalam menentukan jumlah kelas interval menggunakan rumus
Sturgess yaitu:
Keterangan:
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah data responden
log = Logaritma
2. Menghitung Rentang Data
Menghitung rentang data dengan cara data terbesar dikurangi
data terkecil kemudian ditambah 1.
3. Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas
Langkah selanjutnya ialah dengan penentuan kedudukan
variabel berdasarkan atas 3 ranking sebagaimana disebutkan oleh
Suharsimi Arikunto (2012: 299) sebagai berikut:
a. Kelompok tinggi, semua responden yang mempunyi skor sebanyak
skor rata-rata plus1(+1) standar deviasi ketas (X≥Mi + 1 SDi)
67
b. Kelompok sedang, semua responden yang mempunyai skor antara
skor rata-rata minus 1 standar deviasi dan skor rata-rata plus 1
standar deviasi (antara (Mi – 1SDi ) ≤ X < (Mi + SDi)
c. Kelompok kurang, semua responden yang mempunyai skor lebih
rendah dari skor rata-rata minus 1 standar deviasi (X < Mi- 1 SDi)
Pengkategorian dilaksanakan berdasarkan Mean ideal (Mi) dan Standar
Deviasi Ideal (SDi) yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk
mencari Mi dan SDi adalah:
( )
( )
Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam
uraian sebagai berikut:
1. Motivasi Belajar
Data motivasi belajar diperoleh dari angket yang berjumlah 27
butir pernyataan yang diberikan kepada responden (siswa).
Berdasarkan data motivasi belajar yang diolah diperoleh skor tertinggi
sebesar 96 dengan skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai sebesar
108 dan skor terendah sebesar 50 dengan skor terendah yang mungkin
dicapai sebesar 27. Berdasarkan skor tersebut diperoleh harga Mean
(M) sebesar 77,307, Median (Me) sebesar 78, Modus (Mo) sebesar 67,
dan Standar Deviasi (SD) sebesar 10,714.
68
a. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Dalam menentukan jumlah kelas interval menggunakan
rumus Sturgess yaitu:
Jumlah kelas yang dihitung dengan n=205 menggunakan rumus
Sturges, yaitu jumlah kelas = . Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh jumlah kelas sebanyak 8,626 (dapat dibuat
menjadi 8 atau 9 kelas).
b. Menghitung Rentang Data
Menghitung rentang data dengan cara data terbesar
dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
Rentang Data = ( )
c. Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas
Panjang Kelas =
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi motivasi belajar.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
No Interval Frequency Percent(%) Cumulative
Percent (%)
1. 50-55 6 2,93 2,93
2. 56-61 9 4,39 7,32
3. 62-67 24 11,71 19,03
4. 68-73 39 19,02 38,05
5. 74-79 35 17,07 55,12
6. 80-85 37 18,05 73,17
7. 86-91 35 17,07 90,24
8. 92-97 20 9,76 100
Total 205 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
69
Berdasarkan distribusi frekuensi data motivasi belajar di atas dapat
digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Berdasarkan distribusi frekuensi data motivasi belajar tersebut
dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar berada pada interval 68-73
sebanyak 39 responden (19,02%), sedangkan frekuensi terkecil terletak
pada interval 50-55 sebanyak 6 responden (2,93%).
Penentuan kecenderungan variabel motivasi belajar, setelah
nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmak) diketahui, maka
selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½
(Xmak + Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus
SDi = 1/6 (Xmak-Xmin). Berdasarkan acuan tersebut, mean ideal (Mi)
variabel motivasi belajar adalah 73. Standar deviasi ideal (SDi) adalah
7,67. Dari perhitungan diatas dapat dikategorikan dalam 3 kelas
sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97
Motivasi Belajar
50-55
56-61
62-67
68-73
74-79
80-85
86-91
92-97
Interval
Frekuensi
70
Kelompok Tinggi = X ≥ (Mi + 1 SDi)
= X ≥ (73+7,67)
=X ≥ 80,67
Kelompok Sedang = (Mi – 1SDi ) ≤ X < (Mi + SDi)
= (73-7,67) ≤ X < (73+7,67)
=(65,33) ≤ X < (80,67)
Kelompok Rendah= X < (Mi- 1 SDi)
= X < (73-7,67)
= X < (65,33)
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diperoleh kriteria
kategori motivasi belajar sebagai berikut:
Tabel 8. Distribusi Kategori Motivasi Belajar
No Interval Frequency Percent
(%)
Cumulative
Percent
(%)
Kategori
1. X ≥ 80,67 84 40,98 40,98 Tinggi
2. (65,33)≤X<(80,67)
95 46,34 87,32 Sedang
3. X < (65,33) 26 12,68 100 Rendah
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas, motivasi belajar pada kategori tinggi
sebanyak 84 siswa (40,98%). Frekuensi motivasi belajar pada kategori
sedang sebanyak 95 siswa (46,34%), dan frekuensi motivasi belajar
dalam kategori rendah sebanyak 26 siswa (12,68%). Berdasarkan tabel
71
distribusi kecenderungan frekuensi motivasi belajar di atas, dapat
digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4. Diagram Lingkaran Distribusi Kategorisasi Motivasi
Belajar
Berdasarkan tabel diagram lingkaran di atas, frekuensi variabel
motivasi belajar siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun
ajaran 2012/2013, pada kategori tinggi sebanyak siswa 84 siswa
(40,98%), kategori sedang sebanyak 95 siswa (46,34%) dan kategori
rendah sebanyak 26 siswa (12,68%). Jadi dapat disimpulkan bahwa,
kecenderungan variabel motivasi belajar siswa kelas VIII SMP se-
kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 95 siswa (46,34%).
1. Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
Data peran guru dalam proses pembelajaran diperoleh dari
angket dari angket yang berjumlah 27 butir pernyataan yang diberikan
84
95
26
Motivasi Belajar
Tinggi
Sedang
Rendah
72
kepada responden (siswa). Berdasarkan data peran guru dalam proses
pembelajaran yang diolah diperoleh skor tertinggi sebesar 99 dengan
skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai sebesar 108 dan skor
terendah sebesar 62 dengan skor terendah yang mungkin dicapai
sebesar 27. Berdasarkan skor tersebut diperoleh harga Mean (M)
sebesar 82,604, Median (Me) sebesar 84, Modus (Mo) sebesar 88, dan
Standar Deviasi (SD) sebesar 9,195.
a. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Dalam menentukan jumlah kelas interval menggunakan
rumus Sturgess yaitu:
Jumlah kelas yang dihitung dengan n=205 menggunakan rumus
Sturges, yaitu jumlah kelas = . Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh jumlah kelas sebanyak 8,626 ( dapat dibuat
8 atau 9 kelas).
b. Menghitung Rentang Data
Menghitung rentang data dengan cara data terbesar
dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
Rentang Data = ( )
c. Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas
Panjang Kelas =
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi peran guru dalam
proses pembelajaran.
73
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peran Guru dalam Proses
Pembelajaran
No Interval Frequency Percent
(%)
Cumulative
Percent (%)
1. 62-66 9 4,39 4,39
2. 67-71 21 10,24 14.63
3. 72-76 29 14,15 28,78
4. 77-81 26 12,68 41,46
5. 82-86 40 19,52 60,98
6. 87-91 45 21,95 82,93
7. 92-96 26 12,68 95,61
8. 97-101 9 4,39 100
Total 205 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan distribusi frekuensi data peran guru dalam proses
pembelajaran di atas dapat digambarkan dalam histogram sebagai
berikut:
Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Guru dalam
Proses Pembelajaran
0
10
20
30
40
50
9
21
29 26
40 45
26
9
Peran Guru
62-66
67-71
72-76
77-81
82-86
87-91
92-96
97-101Interval
74
Penentuan kecenderungan variabel peran guru dalam proses
pembelajaran, setelah nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum
(Xmak) diketahui, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi)
dengan rumus Mi = ½ (Xmak + Xmin), mencari standar deviasi ideal
(SDi) dengan rumus SDi = 1/6 (Xmak-Xmin). Berdasarkan acuan
tersebut, mean ideal (Mi) variabel motivasi belajar adalah 80,5.
Standar deviasi ideal (SDi) adalah 6,17. Dari perhitungan diatas dapat
dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut:
Kelompok Tinggi = X ≥ (Mi + 1 SDi)
= X ≥ (80,5+6,17)
=X ≥ 86,67
Kelompok Sedang = (Mi – 1SDi ) ≤ X < (Mi + SDi)
= (80,5-6,17) ≤ X < (80,5+6,17)
=(74,33) ≤ X < (86,67)
Kelompok Rendah= X < (Mi- 1 SDi)
= X < (80,5-6,17)
= X < (74,33)
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diperoleh kriteria
kategori peran guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut:
75
Tabel 10. Distribusi Kategorisasi Peran Guru dalam Proses
Pembelajaran
No Interval Frequency Percent
(%)
Cumulative
Percent(%)
Kategori
1. X ≥ 86,67 87 42,44 42,44 Tinggi
2. (74,33)≤X < (80,67) 86 41,95 84,39 Sedang
3. X < (74,33) 32 15,61 100 Rendah
Sumber: Data Primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas, peran guru dalam proses
pembelajaran pada kategori tinggi sebanyak 87 siswa (42,44%).
Frekuensi peran guru dalam proses pembelajaran pada kategori sedang
sebanyak 86 siswa (41,95%), dan frekuensi peran guru dalam proses
pembelajaran dalam kategori rendah sebanyak 32 siswa (15,61%).
Berdasarkan tabel distribusi kecenderungan frekuensi peran guru
dalam proses pembelajaran di atas, dapat digambarkan dalam diagram
lingkaran sebagai berikut:
Gambar 6. Diagram Lingkaran Distribusi Kategorisasi Peran
Guru dalam Proses Pembelajaran
87
86
32
Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
Tinggi
Sedang
Rendah
76
Berdasarkan tabel diagram lingkaran di atas, frekuensi variabel
peran guru dalam proses pembelajaran siswa kelas VIII SMP se-
kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013, pada kategori tinggi
sebanyak 87 siswa (42,44%). Frekuensi peran guru dalam proses
pembelajaran pada kategori sedang sebanyak 86 siswa (41,95%), dan
frekuensi peran guru dalam proses pembelajaran dalam kategori
rendah sebanyak 32 siswa (15,61%). Jadi dapat disimpulkan bahwa,
kecenderungan variabel peran guru dalam proses pembelajaran siswa
kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013 berada
pada kategori tinggi yaitu sebanyak 87 siswa (42,44%).
2. Prestasi Belajar IPS
Data prestasi belajar IPS diperoleh dari dokumentasi nilai IPS
yang dimiliki guru pada semester I tahun ajaran 2012/ 2013. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa variabel prestasi belajar IPS
diperoleh skor tertinggi 97 dan skor terendah 65. Hasil analisis
menunjukkan harga rerata (Mean) sebesar 80,298, Median (Me)
sebesar 80, Modus (Mo) sebesar 75, dan Standar Deviasi sebesar
8,103.
a. Menghitung Jumlah Kelas Interval
Dalam menentukan jumlah kelas interval menggunakan
rumus Sturgess yaitu:
77
Jumlah kelas yang dihitung dengan n=205 menggunakan rumus
Sturges, yaitu jumlah kelas = . Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh jumlah kelas sebanyak 8,626 ( dapat dibuat
8 atau 9 kelas).
b. Menghitung Rentang Data
Menghitung rentang data dengan cara data terbesar
dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1.
Rentang Data = ( )
c. Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas
Panjang Kelas =
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi prestasi belajar IPS sebagai
berikut:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS
No Interval Frequency Percent
(%)
Cumulative
Percent(%)
1. 65-68 11 5,37 5,37
2. 69-72 25 12,20 17,57
3. 73-76 39 19,02 36,59
4. 77-80 38 18,54 55,13
5. 81-84 28 13,66 68,79
6. 85-88 25 12,20 80,99
7. 89-92 21 10,24 91,23
8. 93-96 15 7,31 98,5
9. 97-100 3 1,46 100
Total 205 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
78
Berdasarkan distribusi frekuensi data prestasi belajar IPS di atas dapat
digambarkan dalam histogram sebagai berikut
Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS
Berdasarkan distribusi frekuensi data prestasi belajar IPS
tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi terbesar berada pada interval
73-76 sebanyak 39 responden (19,02%), sedangkan frekuensi terkecil
terletak pada interval 97-100 sebanyak 3 responden (1,46%).
Penentuan kecenderungan variabel motivasi belajar, setelah
nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmak) diketahui, maka
selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½
(Xmak + Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus
SDi = 1/6 (Xmak-Xmin). Berdasarkan acuan tersebut, mean ideal (Mi)
variabel prestasi belajar IPS adalah 81. Standar deviasi ideal (SDi)
adalah 5,33. Dari perhitungan diatas dapat dikategorikan dalam 3 kelas
sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
11
25
39 38
28 25
21
15
3
Prestasi Belajar IPS
65-68
69-72
73-76
77-80
81-84
85-88
89-92
93-96
97-100Interval
79
Kelompok Tinggi = X ≥ (Mi + 1 SDi)
= X ≥ (81+5,33)
=X ≥ 86,33
Kelompok Sedang = (Mi – 1SDi ) ≤ X < (Mi + SDi)
= (81-5,33)≤ X < (81+5,33)
=(75,67) ≤ X < (86,33)
Kelompok Rendah= X < (Mi- 1 SDi)
= X < (81-5,33)
= X < (75,67)
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam 3 kelas
yang terdapat pada tabel distribusi kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 12. Distribusi Kategorisasi Prestasi Belajar IPS
No Interval Frequency Percent
(%)
Cumulative
Percent(%)
Kategori
1. X≥ 86,33 50 24,39 24,39 Tinggi
2. (75,67)≤X<(86,33) 91 44,39 68,78 Sedang
3. X<(75,67) 64 31,22 100 Rendah
Sumber: Data Primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar IPS pada kategori
tinggi sebanyak 50 siswa (24,39%). Frekuensi prestasi belajar IPS
pada kategori sedang sebanyak 91 siswa (44,39%), dan frekuensi
prestasi belajar IPS dalam kategori rendah sebanyak 64 siswa
(31,22%). Berdasarkan tabel distribusi kecenderungan frekuensi
80
prestasi belajar IPS di atas, dapat digambarkan dalam diagram
lingkaran sebagai berikut:
Gambar 8. Diagram Lingkaran Distribusi Kategorisasi Prestasi
Belajar IPS
Berdasarkan tabel diagram lingkaran di atas, frekuensi variabel
prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun
ajaran 2012/2013, pada kategori tinggi sebanyak 50 siswa (24,39%).
Frekuensi prestasi belajar IPS pada kategori sedang sebanyak 91 siswa
(44,39%), dan frekuensi prestasi belajar IPS dalam kategori rendah
sebanyak 64 siswa (31,22%). Jadi dapat disimpulkan bahwa,
kecenderungan variabel motivasi belajar siswa kelas VIII SMP se-
kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori
sedang yaitu sebanyak 91 siswa (44,34%).
50
91
64
Prestasi Belajar IPS
Tinggi
Sedang
Rendah
81
C. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dimaksudkan untuk mengetahui data yang
dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknis statistik
yang dipiih. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji
multikolinieritas. Hasil uji prasyarat analisis dalam penelitian ini disajikan
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian
menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat alpha 5%. Hasil uji
normalitas adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas
No Variabel Chi-Square Signifikansi Kesimpulan
1. X1 0,122 0,05 Normal
2. X2 0,172 0,05 Normal
3. Y 0,60 0,05 Normal
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa data tersebut
memiliki distribusi data normal sebab mempunyai hasil lebih besar
signifikansi yaitu 5%. Variabel motivasi belajar menunjukkan nilai
0,122>0,05, peran guru dalam proses pembelajaran menunjukkan nilai
0,172>0,05, dan prestasi belajar IPS menunjukkan nilai
82
0,60>0,05Dengan kata lain data dalam penelitian layak dilanjutkan
untuk menguji hipotesis.
2. Uji Linearitas
Uji Linearitas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan
uji F, yang dimaksudkan dengan uji F dalam analisis ini adalah harga
koefisien F pada baris deviation from linierity yang tercantum dalam
ANOVA Table dari output yang dihasilkan oleh SPSS 20,0 for
windows. Selanjutnya nilai F dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria yang
digunakan yaitu garis regresi dikatakan linear apabila koefesien F
hitung lebih kecil dari Ftabel. Selain itu, untuk menguji linearitas dapat
diketahui juga dari nilai signifikansi Fhitung. Hubungan antar variabel
bebas dan variabel terikat dikatakan linier jika signifikansi Fhitung lebih
besar dari 0,05. Adapun hasil uji linieritas sebagai berikut:
Tabel 14. Hasil Uji Linearitas
No Variabel Df F
hitung
F
tabel
Signifikansi Keterangan
1. Motivasi
belajar
1:204 1,427 3,89 0,05 Linear
2. Peran guru
dalam proses
pembelajaran
1:204 1,183 3,89 0,05 Linear
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan SPSS 20,0 for
windows hasil Fhitung < Ftabel. Variabel motivasi belajar 1,427 < 3,89 dan
variabel peran guru dalam proses pembelajaran 1,183 < 3,89. Pada
baris linearity yang tercantum dalam ANOVA table dari output yaitu
83
sebesar 0,002<0,05 untuk variabel motivasi belajar (X1) dengan
prestasi belajar IPS (Y) dan 0,001<0.05 untuk variabel peran guru
dalam proses pembelajaran (X2) dengan prestasi belajar IPS (Y).
Berdasarkan hasil uji linearitas tersebut menunjukkan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat masing-masing adalah linear,
sehingga model regresi linear dapat digunakan untuk menganalisis
data.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menggnakanrumus product moment
dengan bantuan program komputer SPSS 20,0 for windows. Untuk
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Keterangan R Kesimpulan
Motivasi belajar (X1) –
Peran guru dalam proses
pembelajaran (X2)
0,351 Tidak terjadi
Multikolinearitas
Berdasarkan tabel tersebut, dari hasil perhitungan koefisien
Pearson Correlation diperoleh nilai sebesar 0,351. Nilai
tersebut menunjukkan lebih kecil dari 0,800. Dapat disimpulkan
bahwa kedua variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas. Jadi, uji
regresi ganda untuk menganalisis data penelitian ini dapat dilakukan.
84
D. Pengujian Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis 1 dan hipotesis 2 dalam penelitian ini
penulis menggunakan cara pengujian analisis regresi linier sederhana dan
hipotesis 3 dengan teknik analisis regresi ganda. Kedua teknik analisis ini
menggunakan bantuan program SPSS 20,0 for windows. Hasil dari uji
hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS
siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013.
Hasil analisis dengan regresi sederhana diperoleh koefesien korelasi
rx1y sebesar 0,531 harga, harga koefesien determinasi r2
x1y sebesar
0,282 dan thitung lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% (8,936
> 1,960), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013. Berikut
ini tabel ringkasan hasil analisis regresi sederhana hipotesis 1
Tabel 16. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis 1
Variabel Perhitungan Harga t Keterangan
R
r2 Hitung tabel
X1 – Y 0,531 0,282 8,936 1,960 Positif dan
signifikan
85
a. Persamaan Garis Regresi
Besarnya harga koefesien (X1) sebesar 0,402 dan bilangan
konstanta sebesar 49,235. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat
disusun persamaan garis regresi sebagai berikut:
Persamaan tersebut mengandung arti jika motivasi belajar
naik 1 (satu) satuan, maka nilai prestasi belajar IPS naik sebesar
0,402 satuan. Model regresi yang diperoleh tersebut artinya bahwa
prestasi belajar IPS siswa akan mengalami peningkatan apabila
motivasi belajar siswa ada peningkatan. Sebaliknya, apabila
motivasi belajar siswa cenderung menurun, mengakibatkan prestasi
belajar IPS siswa menurun.
b. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Berdasarkan perhitungan SPSS 20,0 for windows dapat
diketahui nilai r dan . Koefisien korelasi menunjukkan nilai
positif sebesar 0,531 yang artinya bahwa motivasi belajar memiliki
pengaruh positif. Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS
20,0 for windows menunjukkan sebesar 0,282. Nilai terebut
berarti 28,2 % perubahan pada variabel prestasi belajar pada mata
pelajaran IPS dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar, sisanya
dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui signifikansi selanjutnya, nilai rhitung
dikonsultasikan dengan Berdasarkan perhitungan diperoleh
86
nilai sebesar 0,531. Jika dibandingkan dengan nilai
pada taraf signifikansi 5% pada N=205 sebesar 0,138 maka nilai
(0,531>0,138).
Berdasarkan uraian di atas, maka Hipotesis Pertama
diterima, ini berarti motivasi belajar berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar IPS. Hasil analisis juga diperoleh nilai
koefisien korelasi sebesar 0,531, karena nilai koefisien korelasi (r)
bernilai positif maka dapat dinyatakan bahwa variabel motivasi
belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013.
2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 menyatakan bahwa pengaruh positif dan signifikan
antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan prestasi belajar
IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/
2013. Hasil analisis dengan regresi sederhana diperoleh koefesien
korelasi Rx1y sebesar 0,526 harga, harga koefesien determinasi r2
x1y
sebesar 0,277 dan t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf
signifikansi 5% (8,822 > 1,960). Berikut ini tabel ringkasan hasil
analisis regresi sederhana hipotesis 2.
Tabel 17. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis 2
Variabel Perhitungan Harga t Keterangan
R
r2 Hitung Tabel
X2 – Y 0,526 0,277 8,822 1,960 Positif dan
signifikan
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
87
a. Persamaan Regresi
Besarnya harga koefesien (X1) sebesar 0,464 dan bilangan
konstanta sebesar 41,981. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat
disusun persamaan garis regresi sebagai berikut:
Persamaan tersebut mengandung arti jika peran guru dalam
proses pembelajaran naik 1 (satu) satuan, maka nilai prestasi
belajar IPS naik sebesar 0,464 satuan. Model regresi yang
diperoleh tersebut artinya bahwa prestasi belajar IPS siswa akan
mengalami peningkatan apabila peran guru dalam proses
pembelajaran siswa ada peningkatan. Sebaliknya, apabila motivasi
belajar siswa cenderung menurun, mengakibatkan prestasi belajar
IPS siswa menurun.
b. Koefesien Korelasi dan Koefesien Determinasi
Berdasarkan perhitungan SPSS 20,0 for windows dapat
diketahui nilai r dan . Koefisien korelasi menunjukkan nilai
positif sebesar 0,526 yang artinya bahwa peran guru dalam proses
pembelajaran memiliki pengaruh positif. Koefisien determinasi
menunjukkan tingkat ketepatan garis regresi. Berdasarkan hasil
analisis data dengan menggunakan SPSS 20,0 for windows
menunjukkan sebesar 0,277. Nilai tersebut berarti 27,7%
perubahan pada variabel prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh
peran guru dalam proses pembelajaran, sisanya dipengaruhi faktor
88
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk mengetahui
signifikansi selanjutya rhitung dikonsultasikan dengan
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sebesar 0,526. Jika
dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi 5% pada
N= 205 sebesar 0,138 maka nilai (0,526>0,138).
Berdasarkan uraian di atas Hipotesis Kedua diterima, ini
berarti peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar pada IPS. Hasil analisis juga
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,526, karena nilai
koefisien korelasi (r) bernilai positif maka dapat dinyatakan bahwa
variabel peran guru dalam proses pembelajaran berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-
kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/ 2013.
3. Uji Hipotesis 3
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan motivasi belajar dan peran guru dalam proses
pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/2013. Untuk
menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan analisis regresi ganda
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
89
Tabel 18. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda
Sub Variabel Koefisien
regresi (b)
t-hitung Sig.
Motivasi belajar 0,299 6,620 0,000
Peran guru dalam proses
pembelajaran
0,342 6,743 0,000
Konstanta = 28,963
R = 0,644
R² = 0,414
F hitung = 71,398
Sig. = 0,000
Sumber: Data Primer yang diolah, 2013
a. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefesien motivasi
belajar (X1) sebesar 0, 299 yang berarti apabila nilai motivasi
belajar (X1) meningkat 1 satuan maka prestasi belajar IPS (Y) akan
meningkat 0,299 satuan. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa
nilai koefesien X2 sebesar 0, 342 yang berarti apabila nilai peran
guru dalam proses pembelajaran (X2) meningkat 1 satuan maka
prestasi belajar IPS (Y) meningkat 0,342 satuan.
b. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan
program komputer SPSS 20,0 for windows menunjukkan nilai
koefisien korelasi (Ry(1,2) )sebesar 0,644, karena nilai koefisien
korelasi (Ry(1,2) ) bernilai positif maka dapat dinyatakan bahwa
90
variabel motivasi belajar dan peran guru dalam proses
pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS.
Nilai sebesar 0,414 yang berarti 41,4% perubahan pada
variabel prestasi belajar IPS dapat diterangkan oleh motivasi
belajar dan peran guru dalam proses pembelajaran, sedangkan
sisanya 58,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
c. Pengujian Signifikansi Regresi Ganda dengan Uji F
Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui
signifikansi motivasi belajar (X1) dan peran guru dalam proses
pembelajaran (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
IPS (Y). Hipotesis yang diuji adalah terdapat pengaruh positif dan
signifikan motivasi belajar dan peran guru dalam proses
pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS
siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/
2013. Uji Signifikansi menggunakan uji F diperoleh hasil nilai
Fhitung sebesar 71,398, jika dibandingkan dengan Ftabel sebesar 3,04
pada taraf signifikansi 5%, maka Fhitung > Ftabel. Ini berarti hipotesis
ketiga dapat diterima. Hal ini berarti adalah terdapat pengaruh
positif dan signifikan motivasi belajar dan peran guru dalam proses
pembelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS
siswa kelas VIII SMP se-Kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/
2013.
91
d. Sumbangan Efektif (SE%) dan Sumbangan Relatif (SR%)
Analisis selanjutnya yaitu mencari sumbangan efektif dan
sumbangan relatif masing-masing prediktor pada kriterium.
Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui persentase
perbandingan efektivitas yang diberikan satu variabel bebas kepada
variabel terikat dengan variabel-variabel lain baik yang diteliti
maupun yang tidak diteliti. Sumbangan relatif digunakan untuk
mengetahui masing-masing variabel bebas dalam perbandingan
variabel terikat. Untuk lebih jelasnya berikut ini besarnya
sumbangan relatif dan sumbangan efektif:
Tabel 19. Hasil Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif
Variabel Bebas Sumbangan
Efektif Relatif
Motivasi Belajar (X1) 21.0 % 50,7 %
Peran Guru dalam Proses
Pembelajaran (X2)
20,4 % 49,3 %
Total 41,4 % 100 %
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel
motivasi belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 21,0% dan
variabel peran guru dalam proses pembelajaran memberikan
sumbangan efektif sebesar 20,4%, sehingga total masing-masing
sumbangan relatif antara variabel motivasi belajar dan peran guru
dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar IPS yaitu 41,4
% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Sumbangan relatif masing-masing variabel
92
yaitu 50,7 % untuk variabel motivasi belajar dan 49,3% untuk
variabel peran guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tabel
tersebut dapat disimpulkan juga bahwa, variabel motivasi belajar
memberikan peranan lebih besar dalam mempengaruhi prestasi
belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun
ajaran 2012/ 2013.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar
dan peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi belajar IPS Siswa
Kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/ 2013. Ringkasan
hasil analisis penelitian dapat dirangkum dalam gambar seperti di bawah ini:
Gambar 9. Ringkasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis maka akan dilakukan
pembahasan sebagai beriku:
1. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan antara Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP se-Kecamatan
Berbah Tahun Ajaran 2012/ 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS Siswa
Ry(1,2)=0,644
rx2y = 0,526
X1
X2
Y
rx1y =0,531
93
Kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/ 2013.
Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh koefesien korelasi (r)
sebesar 0,531 dan harga koefesien determinasi sebesar 0,282, sehingga
dapat dikatakan korelasinya positif. Setelah dilihat harga thitung sebesar 8,
936 lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,138, maka terdapat pengaruh
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan
Berbah tahun ajaran 2012/ 2013.
Besarnya sumbangan belajar terhadap prestasi belajar IPS
ditunjukkan dengan analisis regresi sederhana yang ditemukan sumbangan
relatif sebesar 21,0% dan sumbangan efektif sebesar 50,7%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa
maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin
rendah motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar
siswa.
Hal ini sesuai dengan kerangka berfikir, di mana semakin tinggi
motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar
siswa. Penelitian ini didukung oleh teori Sardiman A.M (2010: 75) dalam
kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar. Motivasi belajar
sangat mendukung dalam kegiatan belajar siswa. Motivasi belajar siswa
94
yang tinggi akan menciptakan kegiatan belajar siswa lebih semangat dan
menyenangkan, yang selanjutnya akan berpengaruh positif terhadap
pencapaian prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Atin Puji Astutik
(2011) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi,
yang ditunjukkan dengan koefesien korelasi (rx1y) sebesar 0, 396, koefisien
determinasi (r2
x1y) sebesar 0, 157, thitung = 4, 024 > ttabel = 2, 000.
2. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan antara Peran Guru dalam
Proses Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII
SMP se-Kecamatan Berbah Tahun Ajaran 2012/ 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara peran guru dalam proses pembelajaran terhadap prestasi
belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/
2013. Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh koefesien korelasi
(r) sebesar 0,526 dan harga koefesien determinasi sebesar 0,277, sehingga
dapt dikatakan korelasinya positif. Setelah dilihat harga harga thitung
sebesar 8, 822 lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,138, maka terdapat
pengaruh signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif motivasi belajar
terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan Berbah
tahun ajaran 2012/ 2013.
95
Besarnya sumbangan peran guru dalam proses pembelajaran
terhadap prestasi belajar IPS ditunjukkan dengan analisis regresi sederhana
yang ditemukan sumbangan relatif sebesar 20,4% dan sumbangan efektif
sebesar 49,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
peran guru dalam proses pembelajaran maka semakin tinggi pula prestasi
belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah peran guru dalam proses
pembelajaran maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan kerangka berfikir, di mana semakin tinggi
peran guru dalam proses pembelajaran maka akan semakin tinggi pula
prestasi belajar siswa. Wina Sanjaya (2008: 52) mengungkapkan, dalam
proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model atau
teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran (manager of learning). Menurut Sardiman A.M (2011: 144)
peranan guru yang terjadi di depan kelas antara lain informator,
organisator, motivator, pengarah/ direktor, inisiator, transmitter, fasilitator,
mediator, dan, evaluator.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian Ari Setyawati (2010)
dengan judul “Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Peran Guru
dalam Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2009/
2010”, yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara peran guru dalam proses pembelajaran dengan Prestasi
Belajar Akuntansi dengan harga r hitung lebih besar dari r tabel (0, 572>0,
96
195), dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dan peran guru dalam pembelajaran dengan prestasi belajar
Akuntansi, yang ditunjukkan dari harga F hitung 49, 340 lebih besar dari
harga F tabel 3, 09 dan besarnya koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,
696.
3. Terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan antara Motivasi Belajar
dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran terhadap Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP se-Kecamatan Berbah Tahun
Ajaran 2012/ 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara motivasi belajar dan peran guru dalam proses
pembelajaran prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP se-kecamatan
Berbah tahun ajaran 2012/ 2013. Berdasarkan analisis yang dilakukan
dengan analisis regresi ganda dengan dua prediktor diperoleh koefesien
korelasi (r) sebesar 0,644 dan harga koefesien determinasi (r2) sebesar
0,414. Dengan demikian antara X1 dan X2 dengan Y terdapat pengaruh
positif. Setelah dilakukan dengan uji F, diperoleh harga Fhitung sebesar
71,398 lebih besar dari Ftabel yaitu 3,04. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan
peran guru dalam proses pembelajaran prestasi belajar IPS siswa kelas
VIII SMP se-kecamatan Berbah tahun ajaran 2012/ 2013.
Melalui analisis regresi ganda dengan dua prediktor dapat
diketahui sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari variabel motivasi