Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
-
Upload
aniyah-damayanti -
Category
Education
-
view
1.466 -
download
2
Transcript of Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD
Inpres 12/79 Sumpang Minangae Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads yaitu meliputi
aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dengan
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads. Penelitian
dilakukan dengan dua siklus dan setiap meliputi dua pertemuan.
1. Paparan Data Tindakan Siklus I
Kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Structured Numbered Heads pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2015 dan pertemuan
kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Maret 2015. Kegiatan yang dilakukan
pada tindakan siklus I meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Beberapa tahap kegiatan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap ini rencana tindakan yang dibuat adalah: 1) peneliti bersama
34
35
dengan guru kelas IV mengadakan pertemuan untuk menelaah silabus khususnya
silabus mata pelajaran IPA; 2) Peneliti bersama guru menyusun rencana
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
Structured Numbered Heads; 3) Membuat Lembar Kegiatan Siswa atau LKS untuk
memudahkan siswa melakukan kerja kelompok; 4) Mendesain alat bantu mengajar
dalam rangka membantu siswa memahami materi yang disampaikan; 5) Membuat
soal-soal evaluasi untuk melihat apakah materi yang diajarkan telah dikuasai oleh
siswa; 6) Membuat lembar observasi guru dan siswa, untuk melihat pengaplikasian
RPP yang telah disusun, apakah telah terlaksana dengan baik atau tidak;
7) Merancang alat penilaian sesuai dengan soal evaluasi yang telah dibuat.
Pelaksanaan tindakan siklus I pada setiap pertemuan direncanakan 2 x 35
menit atau satu kali pertemuan yang dialokasikan untuk tiga kegiatan yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Meskipun perencanaan ini dibagi menjadi tiga
kegiatan namun pada setiap kegiatan tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan
antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Pada pertemuan pertama
dan kedua standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di bahas sama, yaitu
standar kompetensi 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan
benda langit, dengan kompetensi dasar 9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan
bumi.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1) Pertemuan I
Berdasarkan pada rencana pembelajaran siklus I, pelaksanaan tindakan pada
36
pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Maret 2015 mulai pukul
10.45-11.20 WITA. Pada penyajian materi, peneliti bertindak sebagai guru
sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat atau obsever.
a) Kegiatan awal
Kegiatan awal merupakan kegiatan pertama dengan waktu sekitar 10 menit.
Pada kegiatan awal guru terlebih dahulu membuka pelajaran dengan memberikan
salam dan siswa pun menjawab salam dengan serentak. Guru kemudian
mempersiapkan pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa disertai dengan
perkenalan antara guru dengan siswa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa
siswa akan mempelajari materi perubahan kenampakan pada bumi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads. Pada
model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads siswa akan belajar
secara berkelompok dengan pembagian tugas berdasarkan nomor. Selanjutnya siswa
diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan siswa yang bernomor sama
dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswasiswa dengan tugas yang sama bisa
saling membantu atau mencocokkan hasil kerja mereka. Kemudian guru melakukan
apersepsi dengan bercerita “Suatu hari, Nina, Siti, Dimas dan Leo berlibur ke pantai.
Di pantai, mereka asyik bermain. Dimas bermain pasir, Siti dan Naswa bermain
ombak. Akan tetapi, Leo bingung. Apa yang dipikirkan Leo? Ternyata Leo sedang
berpikir, mengapa ombak dapat terbentuk dan apa penyebabnya. Kemudian, Leo
melihat ke arah gundukan pasir buatan Dimas yang hancur ketika diterpa ombak.
Kemudian, Leo pun berpikir lagi bagaimana jika ombak itu terus menerus menerpa
37
daratan. Kemudian guru bertanya kepada siswa apakah daratan akan habis seperti
gundukan pasir yang dibuat Dimas?”. Dari pertanyaan tersebut ternyata konsepsi
awal yang dimiliki oleh siswa bervariasi. Namun hanya beberapa siswa yang mampu
menjawab dengan benar jika daratan diterjang ombak terus menerus akan
mengakibatkan daratan akan habis seperti halnya gundukan pasir yang dibuat Dimas.
Dan beberapa siswa menjawab tidak akan terjadi perubahan jika daratan diterjang
oleh ombak dan juga beberapa siswa hanya duduk diam tanpa memberikan jawaban.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan pertama ini adalah pada aspek kognitif produk siswa diharapkan dapat
(1) menyebutkan unsur-unsur yang tedapat dipermukaan bumi, (2) mendeskripsikan
perubahan kenampakan bumi dan pada kognitif proses adalah siswa diharapkan
dapat mengidentifikasikan unsur-unsur yang dapat mengubah permukaan bumi. Pada
aspek psikomotor siswa diharapkan dapat terampil mengajukan pertanyaan dan
pendapat serta merespon pertanyaan dan pendapat. Pada aspek afektif karakter dan
keterampilan sosial siswa diharapkan dapat menanamkan sikap (1) aktif (2) berani
(3) tanggung jawab (4) berkomunikasi. Kemudian guru mempersiapkan fasilitas
yang terkait dengan pembelajaran IPA khususnya materi perubahan kenampakan
pada bumi, yaitu menyiapkan media berupa gambar kenampakan permukaan bumi
dan menempelkannya didepan kelas. Kegiatan ini dilanjutkan dengan tanya-jawab
tentang gambar yang diamati siswa dan memancing siswa mengeluarkan
pendapatnya dengan menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dipermukaan bumi.
38
Dan beberapa siswa tampak menyimak dan memperhatikan materi yang disampaikan
guru dan ada pula siswa yang bermain dengan teman sebangkunya.
b) Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan kedua yang membutuhkan waktu sekitar 50
menit. Pertama guru mengelompokkan siswa dalam 5 kelompok belajar. Tiap anggota
kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap anggota dalam kelompok mendapat nomor 1, 2,
3, 4. Peneliti membagikan papan kelompok dan topi nomor yang nantinya akan
mempermudah siswa berkelompok dengan kelompok lain yang bernomor sama. Guru
membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Sebelum
melaksanakan diskusi, terlebih dahulu guru menjelaskan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh setiap siswa sesuai nomor kepalanya. Suasana kelas sangat gaduh
saat menerima tugas yang sudah ditentukan oleh guru. Pada pertemuan ini pembagian
tugasnya, kepala bernomor satu bertugas mengerjakan soal nomor 1 dan menulis
jawaban hasil diskusi. Siswa nomor dua mengerjakan soal 2 dan melaporkan hasil
diskusi kelompok, siswa nomor tiga mengerjakan soal nomor 3, dan siswa nomor
empat mengerjakan soal nomor 4. Dan guru memberikan lembar kerja kepada setiap
kelompok, setiap kelompok harus mendiskusikan jawaban pertanyaan pada lembar
kerja yang telah dibagikan dalam waktu 20 menit. Beberapa siswa terlihat cukup
antusias mengerjakan LKS, namun beberapa yang lainnya hanya melihat teman
mereka. Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan LKS. Setelah 20
menit siswa disuruh untuk keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan anggota
39
kelompok lain yang bernomor sama untuk berdiskusi. Pada saat siswa diminta keluar
dari kelompoknya, suasana kelas sangat gaduh, ada yang menggeser meja dan kursi,
kebanyakan siswa terlihat bingung karena mencari teman dari kelompok lain yang
bernomor sama. Pada saat bergabung dengan kelompok lain yang bernomor sama,
sebagian siswa hanya menonton teman sebangkunya mengerjakan LKS, ada pula
yang asyik dengan kegiatannya sendiri-sendiri dan mengobrol dengan temannya.
Diskusi pada pertemuan ini belum berjalan dengan baik. Karena waktu untuk
mengerjakan LKS hampir selesai yaitu tinggal 5 menit, guru segera mengingatkan
kepada semua kelompok bahwa waktu sudah hampir selesai. Kemudian guru
meminta siswa agar segera menyelesaikan sebelum waktunya habis. Setelah waktu
diskusi habis, guru meminta siswa untuk kembali ke dalam kelompok asalnya lalu
siswa tersebut menjelaskan hasil pekerjaan yang diperoleh dari hasil diskusi dengan
temannya. Setelah menyelesaikan LKS, guru meminta perwakilan kelompok yang
bertugas melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk mengajukan pertanyaan, pendapat ataupun tanggapan
atas hal-hal yang belum dipahami. Pada kesempatan ini hanya satu orang siswa yang
berani memberikan tanggapannya dan siswa lainnya hanya acuh saat siswa tersebut
menyampaikan tanggapannya. Kemudian guru memberikan penguatan dengan
memberikan tepuk tangan kepada siswa yang sudah maju di depan kelas.
Kegiatan selanjutnya guru bertanya kepada siswa siapa yang dapat
memberikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari hari ini. Ada empat orang
40
yang mengangkat tangan untuk menyampaikan kesimpulannya. Meskipun dari
keempat siswa tadi memberikan jawaban singkat guru membimbingnya dan guru
memberikan kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan ini adalah kegiatan akhir dengan waktu sekitar 10 menit. Pada
kegiatan ini guru mengakhiri pembelajaran dengan umpan balik kepada siswa
mengenai materi yang masih belum dimengerti. Semua siswa hanya menjawab
mengerti. Selanjutnya guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa agar
lebih giat belajar di rumah dan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah
di sembarang tempat, kemudian menyarankan siswa untuk berdoa bersama dan
mengakhiri pelajaran dengan salam.
2) Pertemuan II
a) Kegiatan awal
Kegiatan awal merupakan kegiatan pertama dengan waktu sekitar 10 menit.
Berdasarkan pada rencana pembelajaran siklus I, pelaksanaan tindakan pada
pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 23 Maret 2015 mulai pukul
09.15-10.45 WITA. Pada pertemuan II guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
langkah-langkah yang sama pada pertemuan I yaitu mengucapkan salam,
mempersiapkan siswa seperti berdoa sebelum belajar dan mengecek kehadiran
siswa, mengadakan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, dan guru menyampaikan materi secara garis besar. Pada pertemuan II ini
terdapat perbedaan dari indikator dan tujuan pembelajaran dari pertemuan I. Adapun
41
tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua adalah pada aspek kognitif produk siswa
diharapkan dapat menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
kenampakan bumi. Sedangkan pada aspek kognitif proses siswa diharapkan dapat
(1) mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh air,
(2) mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh udara. Pada aspek
psikomotor siswa diharapkan dapat terampil mengajukan pertanyaan dan pendapat
serta merespon pertanyaan dan pendapat. Pada aspek afektif karakter dan
keterampilan sosial siswa diharapkan dapat menanamkan sikap (1) aktif (2) berani
(3) tanggung jawab (4) berkomunikasi. Pada saat menyampaikan tujuan
pembelajaran siswa antusias mendengarkan penjelasan dari guru hingga guru
menyampaikan penjelasan dari media pembelajaran yang ditempelkan didepan kelas.
Sebagian siswa seksama mendengarkan dan memperhatikan gambar contoh bencana
alam yang terjadi di Indonesia.
b) Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan kedua yang membutuhkan waktu sekitar 50
menit. Guru menginstruksikan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang telah
dibentuk sebelumnya. Terdapat 5 kelompok, dan setiap kelompok beranggotakan 4
siswa. Setiap kelompok mendapat nomor 1, 2, 3, dan 4. Peneliti membagikan papan
kelompok dan papan nomor untuk memudahkan guru mengenali kelompok dan
memudahkan siswa pada saat keluar dari kelompoknya. Sebelum melaksanakan
diskusi, terlebih dahulu guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
setiap siswa sesuai nomor kepalanya. Suasana kelas kini tidak segaduh pada
42
pertemuan pertama saat menerima tugas yang sudah ditentukan oleh guru. Pada
pertemuan ini pembagian tugasnya, kepala bernomor satu bertugas mengerjakan soal
nomor 1. Siswa nomor dua mengerjakan soal 2 menulis hasil diskusi kelompok, siswa
nomor tiga mengerjakan soal nomor 3 dan melaporkan hasil diskusi kelompok, dan
siswa nomor empat mengerjakan soal nomor 4. Guru kembali menjelaskan tugas
masing-masing nomor kepala dan menjelaskan pentingnya kerjasama dengann
anggota kelompok. Dan guru memberikan lembar kerja dan menjelaskan cara
pengerjaan lembar kerja kepada setiap kelompok, setiap kelompok mendiskusikan
jawaban pertanyaan pada lembar kerja yang telah dibagikan. Beberapa siswa terlihat
cukup antusias mengerjakan LKS. Guru membimbing siswa yang mengalami
kesulitan mengerjakan soal. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada setiap
nomor yang sama untuk bergabung dengan nomor yang sama dari kelompok lain dan
mendiskusikan tugas yang telah diberikan. Pada saat bergabung dengan nomor yang
sama terjadi kegaduhan di dalam kelas masih ada siswa yang tidak ingin bergabung
dengan nomor yang sama. Kemudian guru menyuruh semua siswa kembali ke
kelompok aslinya untuk menyelesaikan LKS dan memberikan informasi tentang
jawaban yang disepakati, guru meminta perwakilan kelompok yang bertugas
melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Setiap siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk mengajukan pertanyaan, pendapat ataupun tanggapan atas hal-hal
yang belum dipahami. Pada kesempatan ini kini terdapat dua orang siswa yang berani
memberikan tanggapannya dan beberapa siswa lainnya hanya diam saat siswa
43
tersebut menyampaikan tanggapannya. Kemudian guru memberikan penguatan
dengan memberikan tepuk tangan kepada siswa yang sudah maju di depan kelas.
Kegiatan selanjutnya guru bertanya kepada siswa siapa yang dapat
memberikan kesimpulan tentang materi yang dipelajari hari ini. Ada empat orang
yang mengangkat tangan untuk menyampaikan kesimpulannya. Meskipun dari
keempat siswa tadi memberikan jawaban singkat guru membimbingnya dan guru
memberikan kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan ketiga adalah kegiatan akhir dengan waktu sekitar 15 menit. Pada
kegiatan ini guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan evaluasi kepada
siswa, bentuk soal berupa pertanyaan essay dengan jumlah soal sebanyak 4 nomor.
Selanjutnya guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa giat belajar
di rumah dan mengulangi kembali pelajaran yang telah di ajarkan di sekolah,
kemudian menyarankan siswa untuk berdoa bersama dan mengakhiri pelajaran
dengan salam.
Tindakan siklus I telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan data awal nilai
ulangan harian pada lampiran 1 halaman 69 ternyata sudah mulai ada peningkatan
hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 87, yaitu dengan
nilai rata-rata 61 akan tetapi presentase ketuntasan belajarnya hanya 55% dalam
kategori kurang dan belum mencapai indikator yang telah ditentukan, maka akan
dilanjutkan pada siklus II.
44
c. Observasi Siklus I
Keberhasilan tindakan siklus I diamati setelah proses pelaksanaan tindakan
dan setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah perilaku peneliti yang bertindak
sebagai guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi. Adapun aktivitas
yang diamati adalah aktivitas peneliti yang bertindak sebagai guru dan siswa dalam
proses pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1) Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I
Hasil observasi guru yang diperoleh selama pembelajaran tindakan siklus I
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan lampiran 5 (halaman xx) menunjukkan hasil observasi guru
yang diperoleh pengamat selama kegiatan inti berlangsung pada siklus I pertemuan I
yaitu aktifitas guru yang dikategorikan baik : guru membagi siswa dalam kelompok
secara heterogen setiap siswa mendapat nomor. Aktifitas guru yang dikategorikan
cukup yaitu a) guru menunjuk nomor untuk semua kelompok melaporkan hasil
diskusinya tetapi tidak memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapinya;
b) guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk berdiskusi dengan
anggota kelompoknya tetapi tidak bergabung dengan nomor yang sama dari
kelompok lainnya; c) guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk
berdiskusi dengan anggota kelompoknya tetapi tidak bergabung dengan nomor yang
sama dari kelompok lainnya. Aktfitas guru yang dikategorikan kurang yaitu guru
menyimpulkan materi pelajaran dengan kurang jelas serta tidak melibatkan siswa.
45
2) Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I
Hasil observasi siswa yang diperoleh selama pembelajaran tindakan siklus I
pertemuan I adalah sebagai berikut:
Berdasarkan lampiran 6 (halaman xX) hasil observasi siswa yaitu aktivitas
aktifitas siswa yang dikategorikan baik yaitu: semua siswa menempati kelompok
yang telah ditentukan guru dan menerima nomor yang dibagikan guru dengan baik.
Sedangkan aktifitas siswa yang dikategorikan cukup yaitu a) sebagian besar siswa
menerima dan mendengarkan dengan cukup baik tugas berantai yang telah diberikan
oleh guru; b) sebagian besar siswa yang nomornya dipanggil maju kedepan
menyampaikan laporan hasil kelompoknya dengan cukup baik. Dan aktifitas yang
dikategorikan kurang yaitu a) hanya sebagian siswa bergabung dengan teman-
temannya dari kelompok lain yang bernomor sama dan cukup baik saat saling
bertukar pikiran dan mencocokan hasil kerjanya; b) hanya sebagian kecil siswa
memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari.
3) Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II
Aspek yang diamati oleh pengamat atau wali kelas IV sama dengan aspek
yang diamati pada tindakan siklus I pertemuan II yaitu aktifitas peneliti yang pada
saat itu bertindak sebagai guru dan juga aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe Structured Numbered Heads.
Adapun hasil observasi aspek guru berdasarkan lampiran 12 (halaman 100)
yaitu aktifitas guru yang dikategorikan baik, yaitu a) guru membagi siswa dalam
kelompok secara heterogen setiap siswa mendapat nomor; b) guru memberikan tugas
46
berantai kepada setiap nomor dengan jelas. Aktifitas guru yang dikategorikan cukup
yaitu a) guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk berdiskusi dengan
anggota kelompoknya tetapi tidak bergabung dengan nomor yang sama dari
kelompok lainnya; b) guru menunjuk nomor untuk semua kelompok melaporkan
hasil diskusinya tetapi tidak memberi kesempatan kelompok lain untuk
menanggapinya Sedangkan untuk kategori kurang pada aktifitas guru yaitu guru
menyimpulkan materi pelajaran yang diajarkan dengan jelas tanpa melibatkan siswa.
4) Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II
Adapun hasil observasi terhadap siswa berdasarkan lampiran 13 (halaman
111) yaitu : aktifitas siswa yang dikategorikan baik, yaitu a) semua siswa menempati
kelompok yang telah ditentukan guru dan menerima nomor yang dibagikan guru
dengan baik; b) semua siswa yang nomornya dipanggil maju kedepan menyampaikan
laporan hasil kelompoknya dengan baik. Sedangkan untuk aktifitas siswa yang
dikategorikan cukup yaitu a) sebagian besar siswa menerima dan mendengarkan
dengan cukup baik tugas berantai yang telah diberikan; b) sebagian besar siswa
bergabung dengan teman-temannya dari kelompok lain yang bernomor sama dan
cukup baik saat saling bertukar pikiran dan mencocokan hasil kerjanya. Dan untuk
aktifitas siswa yang dikategorikan kurang yaitu hanya sebagian kecil siswa
memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari.
d. Refleksi Siklus I
Pembelajaran pada tindakan siklus I difokuskan pada perubahan kenampakan
pada bumi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran
47
kooperatif tipe Stuctured Numbered Heads. Berdasarkan rekapitulasi pada pertemuan
I dan II, ketuntasan belajar siswa pada siklus I dengan mengacu pada indikator
keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketuntasan belajar hanya mencapai 55% dan
berada dalam kategori cukup. Kurangnya pencapaian indikator dalam siklus I ini
diakibatkan oleh beberapa faktor yang timbul dari siswa dan guru itu sendiri. Hasil
refleksi dari seluruh rangkaian kegiatan yang terjadi pada tindakan siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Faktor siswa
a) Kerjasama yang terjadi antar anggota kelompok belum terjalin dengan
baik ini terlihat dari pembagian tugas siswa pada saat mengerjakan LKS.
Ada siswa yang hanya mencontek hasil pekerjaan teman lain hal ini
berarti tanggung jawab perseorangan belum ada.
b) Siswa belum optimal dalam menyelesaikan LKS karena pada saat
pembelajaran beberapa siswa masih bercanda dengan temannya sehingga
suasana menjadi gaduh.
c) Sebagian siswa masih malu-malu dan tidak bertanya pada saat
mengalami kesulitan.
d) Sebagian siswa masih belum percaya diri pada saat diminta oleh guru
untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan pada waktu guru meminta
kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi, mereka tidak berani
alasannya takut salah dan disuruh untuk memberikan jawaban lain.
48
2) Faktor Guru
a) Guru dalam memberikan waktu untuk berdiskusi terlalu lama, sehingga
banyak siswa yang bercanda.
b) Guru terkadang meragukan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
LKS, sehingga guru terlalu detail dalam membimbing siswa.
c) Dalam setiap pertemuan guru belum melibatkan siswa dalam mengambil
kesimpulan dari pembelajaran.
Berdasarkan analisis dan refleksi siklus I dan mengacu kepada indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Structred
Numbered Heads pada siswa kelas IV SD Inpres 12/79 Sumpang Minangae
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone belum optimal, karena tingkat penguasaan
siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, dan dapat disimpulkan bahwa tindakan
siklus I belum berhasil. Peneliti dalam hal ini sebagai guru perlu melakukan
penyempurnaan berkaitan dengan kekurangan yang terdapat pada siklus I dengan
merencanakan siklus II. Dengan memperhatikan temuan-temuan pada siklus I yaitu
pada tahap aktivitas guru dan siswa yang perlu diperbaiki antara lain sebagai berikut:
1. Guru menganjurkan semua siswa mengerjakan LKS, tidak hanya
mengandalkan pekerjaan siswa lain.
2. Guru lebih mendisiplinkan siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik
dan tidak membuat gaduh di kelas.
3. Guru lebih memotivasi siswa agar tidak malu bertanya dan berani maju ke
49
depan kelas.
4. Guru lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu agar pelaksanaan
pembelajaran dapat maksimal.
5. Pengelolaan kelas yang baik diperlukan agar siswa lebih termotivasi dan aktif
dalam pembelajaran.
6. Guru bersama-sama siswa mengambil kesimpulan mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. Paparan Data Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan.
pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin, tanggal 30 Maret 2015 dan pertemuan
kedua dilakukan pada hari Kamis, tanggal 2 April 2015. Kegiatan dalam siklus II
tidak berbeda jauh dari tindakan siklus sebelumnya meliputi beberapa tahap kegiatan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Beberapa tahap kegiatan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus II
Pada tahap ini rencana tindakan yang telah dibuat adalah: 1) peneliti bersama
dengan guru kelas IV mengadakan pertemuan untuk menelaah silabus khususnya
silabus mata pelajaran IPA; 2) Peneliti bersama guru menyusun rencana
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
Structured Numbered Heads; 3) Membuat Lembar Kegiatan Siswa atau LKS untuk
50
memudahkan siswa melakukan kerja kelompok; 4) Mendesain alat bantu mengajar
dalam rangka membantu siswa memahami materi yang disampaikan; 5) Membuat
soal-soal evaluasi untuk melihat apakah materi yang diajarkan telah dikuasai oleh
siswa; 6) Membuat lembar observasi guru dan siswa, untuk melihat pengaplikasian
RPP yang telah disusun, apakah telah terlaksana dengan baik atau tidak;
7) Merancang alat penilaian sesuai dengan soal evaluasi yang telah dibuat.
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun, maka perencanaan
pembelajaran ini dibagi atas tiga kegiatan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Pada tindakan siklus II ini, standar kompetensi yaitu 9. Memahami
perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dan kompetensi dasarnya
yaitu 9.2 mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
Kemudian pelaksanaan pembelajaran ini ditekankan pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1) Pertemuan I
Berdasarkan pada rencana pembelajaran siklus II, pelaksanaan tindakan pada
pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 Maret 2015 mulai pada pukul
10.45-11.20 WITA. Pada penyajian materi, peneliti bertindak sebagai guru,
sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat/ observer.
Pelaksanaan tindakan direncanakan 2 x 35 menit atau satu kali pertemuan
yang dialokasikan untuk 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
51
akhir.
a. Kegiatan awal
Kegiatan awal merupakan kegiatan pertama dengan waktu sekitar 10 menit.
Pada kegiatan awal guru terlebih dahulu membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan siswa pun menjawab salam dengan serentak. Selanjutnya guru mengecek
kehadiran siswa, kemudian mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran
IPA. Siswa tampak bersemangat mengikuti pelajaran pada pertemuan I siklus II ini.
Suasana kelas juga masih cukup tenang untuk melakukan pembelajaran.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan melakukan apersepsi melalui tanya jawab
yang berkaitan dengan konsepsi awal siswa tentang perubahan benda langit. Setelah
melakukan tanya jawab, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Adapun tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama ini pada aspek kognitif
produk siswa diharapkan dapat menyebutkan gerakan yang dilakukan bulan. Pada
aspek kognitif proses siswa diharapkan dapat (1) mengidentifikasi perubahan
kenampakan benda-benda langit; (2) menunjukkan gerakan-gerakan yang dilakukan
bulan. Pada aspek psikomotor siswa diharapkan dapat terampil mengajukan
pertanyaan dan pendapat serta merespon pertanyaan dan pendapat. Pada aspek afektif
karakter dan keterampilan sosial siswa diharapkan dapat menanamkan sikap (1) aktif
(2) berani (3) tanggung jawab (4) berkomunikasi. Kemudian guru mempersiapkan
fasilitas yang terkait dengan pembelajaran IPA khususnya materi perubahan
kenampakan pada benda langit, yaitu menyiapkan media berupa gambar gerakan
yang dilakukan bulan dan menempelkannya didepan kelas. Kegiatan ini dilanjutkan
52
dengan tanya-jawab tentang gambar yang diamati siswa dan memancing siswa
mengeluarkan pendapatnya dengan menyebutkan benda-benda langit yang sering
dilihat anak. Memasuki akhir kegiatan awal guru menyampaikan materi pelajaran.
Pada pertemuan I siklus II membahas tentang perubahan benda langit yang dialami
oleh bulan yaitu gerakan yang dilakukan bulan. Suasana kelas tampak tenang dan
sebagian besar siswa terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh guru.
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan kedua yang membutuhkan waktu sekitar 50
menit. Guru mengelompokkan siswa dalam 5 kelompok belajar. Tiap anggota
kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap anggota dalam kelompok mendapat nomor 1, 2,
3, 4. Peneliti membagikan papan kelompok dan topi nomor yang nantinya akan
mempermudah siswa berkelompok dengan kelompok lain yang bernomor sama. Guru
membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Guru
menyampaikan masalah tentang perubahan benda langit yaitu gerakan apa yang
dilakukan bulan, untuk diselesaikan siswa secara berkelompok. Guru
menginstruksikan masing-masing kelompok untuk mengerjakan lembar kerja yang
telah dibagikan. Siswa menerima tugas dan selanjutnya guru menyampaikan tugas
berangkai kepada setiap nomor sesuai nomor yang telah ditelah ditetapkan pada
pertemuan pertama di siklus I. Siswa mendengarkan secara seksama dan mencatat
tugas yang diberikan sehingga dapat mengigat tugasnya pada pertemuan kali ini.
Siswa yang berkepala nomor satu mengerjakan soal nomor 1. Siswa yang berkepala
nomor dua mengerjakan soal nomor 2. Siswa yang berkepala nomor tiga mengerjakan
53
soal nomor 3 menyampaikan hasil diskusi kelompok. Siswa yang berkepala nomor
empat mengerjakan soal nomor 4 dan bertugas menuliskan jawaban hasil diskusi
kelompok. Pada saat berdiskusi, siswa terlihat lebih antusias untuk mengerjakan
LKS. Siswa sudah mulai terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran
Structured Numbered Heads dan terbiasa mengerjakan LKS. Siswa tidak terlihat
putus asa ketika mengalami kesulitan. Siswa memanfaatkan media gambar dan materi
dari buku referensi untuk membantu dalam menyelesaikan LKS. Guru berkeliling
kelas secara berkala memonitoring kegiatan siswa. Pada tahap ini sebagian besar
siswa sudah mulai berkonsentrasi dengan pembelajaran. Hanya ada beberapa siswa
yang bercanda dengan teman sebangkunya, beberapa siswa lain ada yang bertanya
kepada guru atau peneliti ketika mengalami kesulitan. Suasana kelas mulai lebih
kondusif jika dibandingkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dua puluh menit
kemudian, guru menginstruksikan agar siswa berpindah tempat dan bergabung
dengan siswa dari kelompok lain yang bernomor sama untuk berdiskusi. Siswa yang
sudah paham dapat memberi penjelasan pada siswa lain yang masih mengalami
kesulitan. Guru berkeliling kelas secara berkala untuk memonitor jalannya diskusi
dan memberikan penjelasan ketika ada siswa yang masih mengalami kesulitan.
Beberapa siswa bertanya kepada guru dan peneliti ketika mengalami kesulitan
ataupun ada hal yang belum dipahami. Kebanyakan siswa dapat menyelesaikan LKS
dengan mudah. Karena sebagian siswa sudah selesai mengerjakan LKS, maka guru
segera menginstruksikan siswa untuk kembali pada kelompok asal dan
mempersiapkan hasil diskusinya. Guru menyebutkan nomor anggota kelompok untuk
54
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru menyebut siswa dari kelompok 1
bernomor 3 untuk mempresentasikan jawaban nomor 1, siswa kelompok 2 bernomor
3 mempresentasikan jawaban nomor 2, siswa kelompok 3 bernomor 3
mempresentasikan jawaban nomor 3, dan siswa kelompok 4 bernomor 3
mempresentasikan jawaban nomor 4. Kemudian guru memberikan kesempatan
kepada semua kelompok untuk memberikan tanggapannya. Dari kelompok 5
menanggapi hasil jawaban kelompok 4 karena jawaban nomor 4, tentang menentukan
gerakan rotasi dan revolusi. Guru mempersilahkan kelompok yang presentasi untuk
duduk kembali. Kelompok yang maju presentasi mendapat penguatan berupa tepuk
tangan dari peneliti sebagai tanda bahwa kelompok tersebut aktif.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan ini adalah kegiatan akhir dengan waktu sekitar 10 menit. Pada
kegiatan ini guru mengakhiri pembelajaran dengan umpan balik kepada siswa
mengenai materi yang masih belum dimengerti. Terdapat siswa yang hanya diam
ketika ditanya dan beberapa menjawab telah mengerti. Selanjutnya guru
menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa agar lebih giat belajar di rumah
kemudian menyarankan siswa untuk berdoa bersama dan mengakhiri pelajaran
dengan salam.
2) Pertemuan II
a) Kegiatan awal
Kegiatan awal merupakan kegiatan pertama dengan waktu sekitar 10 menit.
55
Berdasarkan pada rencana pembelajaran siklus II, pelaksanaan tindakan pada
pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 April 2015 mulai pada pukul
09.15-10.45 WITA. Pada pertemuan II guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
langkah-langkah yang sama pada pertemuan I yaitu mengucapkan salam, mengecek
kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran IPA,
mengadakan apersepsi, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Perbedaan yang paling nampak yaitu pada indikator dan tujuan pembelajarannya.
Adapun tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua akan dicapai pada pertemuan
pertama ini pada aspek kognitif produk siswa diharapkan dapat (1) menjelaskan
akibat terjadinya rotasi bulan; (2) menjelaskan akibat terjadinya revolusi bulan. Pada
aspek kognitif proses siswa diharapkan dapat mengidentifikasi kedudukan benda
langit (penampakan bulan dari hari ke hari) dengan. Pada aspek psikomotor siswa
diharapkan dapat terampil mengajukan pertanyaan dan pendapat serta merespon
pertanyaan dan pendapat. Pada aspek afektif karakter dan keterampilan sosial siswa
diharapkan dapat menanamkan sikap (1) aktif (2) berani (3) tanggung jawab
(4) berkomunikasi. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru kemudian
melanjutkan dengan tanya jawab dan memberikan penjelasan materi tentang fase-fase
bulan. Namun, pada pertemuan II ini tampak peningkatan jumlah siswa yang aktif
berpartisipasi, proses pembelajaran pada dasarnya berlangsung sama dengan proses
pembelajaran pada pertemuan I terutama dalam langkah-langkah pembelajarannya.
b) Kegiatan inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan kedua yang membutuhkan waktu sekitar 50
56
menit. Guru mengelompokkan siswa seperti biasa menjadi 5 kelompok. Setiap
kelompok beranggotakan 4 siswa. Setiap siswa mendapat nomor 1, 2, 3, 4.
Selanjutnya guru memberi penugasan kepada setiap kelompok. Guru membagikan
lembar kerja siswa (LKS) yang di dalamnya terdapat 4 soal uraian yang terdiri atas 2
bagian tiap satu nomor yang masing- masing harus dikerjakan secara berkelompok.
Siswa bernomor 1 bertugas mengerjakan soal bagian b yang terdiri atas nomor 2 dan
3 serta menyampaikan hasil diskusi, siswa bernomor 2 bertugas mengerjakan soal
bagian c yang terdiri atas nomor 4 dan 5, siswa bernomor 3 bertugas mengerjakan
soal bagian d yang terdiri atas nomor 6 dan 7, siswa bernomor 4 bertugas
mengerjakan soal bagian e yang terdiri atas nomor 8 dan 9. Kemudian guru
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi kelompok selama
20 menit. Sebagian siswa memanfaatkan buku referensi dan juga melihat media
gambar fase-fase gambar bulan untuk membantu dalam menyelesaikan lembar kerja.
Guru berkeliling kelas secara berkala untuk memantau pekerjaan siswa. Setelah 20
menit berlalu, guru menginstruksikan siswa untuk keluar dari kelompoknya dan
bergabung dengan siswa dari kelompok lain yang bernomor sama. Dalam diskusi ini,
guru memberikan waktu selama 15 menit. Guru kembali berkeliling kelas untuk
memastikan diskusi berjalan dengan baik. Ada siswa yang terlihat masih mengobrol
dengan teman sebangkunya tetapi sebagian lain berusaha mencari penyelesaian dari
lembar kerja mereka dan beberapa siswa lain ada yang bertanya kepada guru atau
peneliti ketika mengalami kesulitan. Melihat keadaan tersebut, guru membimbing
siswa tersebut untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya. Beberapa siswa bertanya
57
kepada guru dan peneliti ketika mengalami kesulitan ataupun ada hal yang belum
dipahami. Peneliti dan guru memberikan sedikit arahan pada siswa agar siswa mampu
menyelesaikan lembar kerja dengan baik. Setelah 15 menit, guru menginstruksikan
siswa untuk kembali ke dalam kelompok asalnya. Dalam hitungan ketiga semua
siswa sudah harus berada dalam kelompok asalnya. Masing-masing kelompok
menyiapkan hasil diskusinya. Guru memberikan kesempatan untuk perwakilan
kelompok satu sampai kelompok empat untuk maju didepan kelas melaporkan hasil
diskusi kelompoknya. Beberapa menit kemudian, siswa dari kelompok 1 bernomor 1
mempresentasikan jawaban soal bagian b, kelompok 2 bernomor 1 mempresentasikan
jawaban soal bagian c, kelompok 3 bernomor 1 mempresentasikan jawaban soal
bagian d, kelompok 4 bernomor 1 mempresentasikan jawaban soal bagian e. Setelah
setiap perwakilan kelompok membacakan hasil kelompoknya guru mengadakan
umpan balik ke setiap kelompok apakah jawabnya sama atau berbeda. Jika berbeda
guru memberikan kesempatan untuk mengacuhkan tangan dan menanggapinya.
Walaupun sebagian besar siswa mulai mencoba memperhatikan presentasi dan
mencatat hal-hal yang dirasa penting tetapi beberapa siswa terlihat masih mengobrol
dengan teman. Guru segera memberi peringatan untuk tenang dan memperhatikan
jalannya presentasi. Setelah presentasi selesai, guru mengulang jawaban siswa dengan
menjelaskan secara singkat dan membetulkan hal-hal yang kurang tepat. Guru
menanyakan kepada siswa lain apakah ada jawaban yang berbeda dari hasil presentasi
yang telah disampaikan. Sebagian besar siswa menjawab sudah sama kemudian guru
58
mengulang jawaban siswa secara singkat Guru mempersilahkan kelompok yang
presentasi kembali ke tempat duduk masing-masing dan memberi tepuk tangan untuk
kelompok yang maju presentasi. Kegiatan selanjutnya guru memberi kesimpulan
pelajaran hari ini yang terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada siswa yang
ingin memberikan kesimpulannya. Dan pada pertemuan kedua ini partisipasi siswa
lebih baik daripada pertemuan sebelumnya.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan ketiga adalah kegiatan akhir dengan waktu sekitar 10 menit. Pada
kegiatan ini guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan evaluasi kepada
siswa, bentuk soal berupa pertanyaan essay dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor.
Selanjutnya guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa giat belajar
di rumah dan tetap mengulangi pelajaran yang telah dipelajari pada hari ini,
kemudian menyarankan siswa untuk berdoa bersama dan mengakhiri pelajaran
dengan salam.
Tindakan siklus II telah dilaksanakan, dan ternyata sudah ada lagi
peningkatan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 113,
yaitu nilai rata-rata siswa semakin naik menjadi 70,75 dengan ketuntasan belajar
mencapai 80% dan berada pada kategori baik. Sehingga perolehan ini dinyatakan
tuntas dan tidak perlu lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya.
59
c. Observasi Siklus II
1) Hasil Observasi Pertemuan 1
Hasil observasi guru yang diperoleh selama pembelajaran tindakan siklus ke
II pertemuan pertama berdasarkan lampiran 17 halaman 100 adalah sebagai berikut:
a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kemudian setiap anggota
kelompok diberi nomor dikategorikan baik karena telah membagi siswa dalam
kelompok secara heterogen setiap siswa mendapat nomor, b) Guru memberi
penugasan kepada siswa berdasarkan nomor dengan tugas yang berantai
dikategorikan baik karena memberikan tugas berantai kepada setiap nomor dengan
jelas, c) Guru meminta kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa dengan tugas yang sama dari
kelompok lain dikategorikan cukup karena memberikan kesempatan pada tiap
kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya tetapi tidak bergabung
dengan nomor yang sama dari kelompok lainnya d) Guru memanggil setiap
kelompok melaporkan hasil kelompok mereka dan kelompok lain menanggapi
dikategorikan cukup karena menunjuk nomor untuk semua kelompok melaporkan
hasil diskusinya tetapi tidak memberi kesempatan kelompok lain untuk
menanggapinya., e) Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dikategorikan kurang karena menyimpulkan
materi pelajaran namun kurang jelas dan tidak melibatkan siswa.
Adapun hasil observasi siswa yang diperoleh selama pembelajaran tindakan
60
siklus II pertemuan pertama berdasarkan lampiran 18 halaman 105 adalah sebagai
berikut:
a) Siswa menempati kelompok yang telah ditentukan guru dan menerima nomor
yang dibagikan oleh guru dikategorikan baik karena seluruh siswa menempati
kelompok yang telah ditentukan guru dan menerima nomor yang dibagikan guru
dengan baik, b) Siswa menerima dan mendengarkan tugas berangkai yang diberikan
guru dikategorikan cukup karena hanya 8-14 siswa menerima dan mendengarkan
dengan cukup baik tugas berantai yang telah diberikan, c) Siswa bergabung dengan
teman-temannya dari kelompok lain yang bernomor sama untuk saling bertukar
pikiran dan mencocokan hasil kerjanya dikategorikan kurang karena hanya 1-7 siswa
siswa bergabung dengan teman-temannya dari kelompok lain yang bernomor sama
namun kurang bekerja sama dengan baik, d) Siswa yang nomornya dipanggil maju
kedepan untuk melaporkan hasil kelompoknya dikategorikan baik karena seluruh
siswa yang nomornya dipanggil maju kedepan menyampaikan laporan hasil
kelompoknya dengan baik, e) Siswa memberikan kesimpulan tentang materi
pelajaran yang telah dipelajari dikategorikan cukup karena hanya 8-14 siswa
memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari
2) Hasil Observasi Pertemuan II
Hasil observasi guru yang diperoleh selama pembelajaran tindakan siklus ke
II pertemuan kedua berdasarkan lampiran 24 halaman 114 adalah sebagai berikut:
a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kemudian setiap anggota
61
kelompok diberi nomor dikategorikan baik karena telah membagi siswa dalam
kelompok secara heterogen setiap siswa mendapat nomor, b) Guru memberi
penugasan kepada siswa berdasarkan nomor dengan tugas yang berantai
dikategorikan baik karena memberikan tugas berantai kepada setiap nomor dengan
jelas, c) Guru meminta kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa dengan tugas yang sama dari
kelompok lain dikategorikan cukup karena memberikan kesempatan pada tiap
kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya tetapi tidak bergabung
dengan nomor yang sama dari kelompok lainnya d) Guru memanggil setiap
kelompok melaporkan hasil kelompok mereka dan kelompok lain menanggapi
dikategorikan cukup karena menunjuk nomor untuk semua kelompok melaporkan
hasil diskusinya tetapi tidak memberi kesempatan kelompok lain untuk
menanggapinya., e) Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dikategorikan cukup karena menyimpulkan
materi pelajaran yang diajarkan dengan jelas tanpa melibatkan siswa.
Adapun hasil observasi siswa yang diperoleh selama pembelajaran tindakan
siklus II pertemuan kedua berdasarkan lampiran 25 halaman 119 adalah sebagai
berikut:
a) Siswa menempati kelompok yang telah ditentukan guru dan menerima nomor
yang dibagikan oleh guru dikategorikan baik karena seluruh siswa menempati
kelompok yang telah ditentukan guru dan menerima nomor yang dibagikan guru
dengan baik, b) Siswa menerima dan mendengarkan tugas berangkai yang diberikan
62
guru dikategorikan baik karena seluruh siswa menerima dan mendengarkan dengan
baik tugas berangkai yang diberikan oleh guru, c) Siswa bergabung dengan teman-
temannya dari kelompok lain yang bernomor sama untuk saling bertukar pikiran dan
mencocokan hasil kerjanya dikategorikan cukup karena hanya 8-14 siswa bergabung
dengan teman-temannya dari kelompok lain yang bernomor sama dan cukup baik
saat saling bertukar pikiran dan mencocokan hasil kerjanya, d) Siswa yang nomornya
dipanggil maju kedepan untuk melaporkan hasil kelompoknya dikategorikan baik
karena seluruh siswa yang nomornya dipanggil maju kedepan menyampaikan
laporan hasil kelompoknya dengan baik, e) Siswa memberikan kesimpulan tentang
materi pelajaran yang telah dipelajari dikategorikan kurang karena hanya 1-7 siswa
memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari.
d. Refleksi Siklus II
Pada siklus II proses belajar siswa semakin baik, ditandai dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Structured Numbered Heads. Berdasarkan nilai evaluasi belajar siswa pada
siklus II dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu
mencapai 80% dengan nilai rata-rata 70,75 dengan kategori baik. Pada tahap
pelaksanaan tindakan, guru telah melaksanakan semua tahap pembelajaran dan
dilakukan secara maksimal walaupun masih ada yang dikategorikan cukup. Hasil
analisis dan refleksi dari seluruh rangkaian kegiatan yang terjadi pada siklus II
adalah sebagai berikut :
63
1. Guru lebih memperhatikan pengelolaan kelas dan lebih berupaya
mengorganisasi siswa untuk belajar, agar meraka mudah menarik kesimpulan
dan merefleksi kegiatan yang telah mereka lakukan.
2. Siswa sudah terbiasa belajar dengan menggunakan model kooperatif tipe
Structured Numbered Heads sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
dan membuat siswa aktif dan tidak bosan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru telah memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam proses
pembelajaran.
4. Guru melatih kemampuan dalam membimbing diskusi kelas sehingga seluruh
siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi terutama memotivasi siswa untuk
berani mengemukakan pendapatnya masing-masing.
5. Guru lebih mengaktifkan siswa dalam kerja kelompok, sehingga kerjasama
dalam kelompok dapat terjalin secara optimal.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads telah berhasil. Hasil
tes siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh peningkatan terhadap hasil
pembelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan pada hasil evaluasi akhir siklus II dimana
terdapat 80% atau 16 siswa yang tuntas belajarnya dan 4 siswa dengan persentase
20% yang belum tuntas dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 113.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan paparan data yang dikemukakan sebelumnya, maka fokus
64
pembahasan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe
Structured Numbered Heads dan hasil belajar siswa di kelas IV SD Inpres 12/79
Sumpang Minangae dapat meningkat.
Pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Structured
Numbered Heads adalah suatu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat dengan bekerja sama antar kelompok. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model Structured Numbered Heads meliputi lima tahap yaitu:
penomoran, penugasan, diskusi kelompok, presentasi dan kesimpulan
Dalam kegiatan pembelajaran, guru terlebih dahulu menyiapkan siswa untuk
belajar, melakukan kegiatan apersepsi tentang perubahan kenampakan pada bumi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah proses
pembelajaran berlangsung. Selanjutnya masuk pada kegiatan inti pembelajaran yaitu
guru memberikan penomoran siswa dilakukan dengan guru mengelompokkan siswa
menjadi beberapa kelompok baik pada pembelajaran siklus I maupun siklus II. Guru
menempatkan siswa-siswa yang dianggap pandai atau mampu pada kelompok yang
berbeda. Hal ini bertujuan agar siswa yang mempunyai kemampuan lebih sehingga
dapat membantu siswa lain yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
persoalan yang diberikan. Tahap Penomoran dimaksudkan untuk mempermudah
koordinasi pembagian tugas pada siswa. Siswa mendapat nomor 1, 2, 3, dan 4 sesuai
dengan jumlah siswa dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran berikutnya adalah
penugasan. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai sarana untuk
65
siswa belajar mandiri. Penugasan diberikan kepada setiap anggota kelompok
berdasarkan pembagian nomor misalnya, siswa yang bernomor 1 mengerjakan soal
nomor 1, siswa bernomor 2 mengerjakan soal nomor 2, dan siswa bernomor 3
bertugas menuliskan hasil diskusi dan siswa bernomor 4 bertugas untuk melaporkan
hasil diskusinya. Tahap penugasan dimaksudkan agar siswa memiliki tanggung
jawab perseorangan. Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan
yang terbaik yaitu menyelesaikan tugas yang sudah dibebankan kepada siswa
tersebut. Selanjutkan guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
mendiskusi LKS yaang telah diberikan. Dalam tahap diskusi, siswa diminta untuk
keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan siswa dari kelompok lain yang
bernomor sama untuk bertukar informasi atau saling mencocokan hasil jawaban.
Kemudian jika masalah yang dianggap sulit telah terpecahkan, maka siswa kembali
ke dalam kelompok asalnya. Hasil diskusi siswa kemudian dipresentasikan di depan
kelas. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sesuai dengan pembagian
nomor dan tugasnya. Setelah presentasi selesai kegiatan selanjutnya adalah guru
bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah
evaluasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan kegiatan terakhir
adalah penyampaian pesan-pesan moral dan salam penutup.
Kegiatan inti penelitian ini yaitu siswa dituntut aktif dan menyenangkan
sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak cepat merasa bosan dan mampu
mengeluarkan pendapat yang dimilikinya.
Pembelajaran siklus I, proses pembelajaran IPA menggunakan model
66
Structured Numbered Heads belum berjalan lancar. Hal ini terlihat dari suasana kelas
yang kurang kondusif, pengelolaan kelas kurang berjalan baik, namun interaksi
antara guru dan siswa sudah terjalin baik. Namun pada siklus II pelaksanaan
pembelajaran IPA sudah berjalan lancar. Suasana kelas kondusif, siswa sudah
terbiasa belajar menggunakan model Structured Numbered Heads sehingga kegiatan
seperti menggeser kursi dan meja sudah tidak terlalu sering. Pengelolaan kelas
berjalan baik, siswa tidak gaduh saat berdiskusi, interaksi antara guru dan siswa
sudah terjalin dengan baik, saat pembelajaran berlangsung guru selalu memonitor
dan mengarahkan siswa dalam berdiskusi.
Kondisi pembelajaran pada tindakan siklus I berpengaruh pada hasil evaluasi
siswa. Dari 20 siswa hanya 11 siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan
baik. Rata-rata kelas mencapai 61 dan ketuntasan belajar 55% sedangkan
ketidaktuntasan belajar 45%, ini menunjukkan pada siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang diinginkan sehingga perlu dilakukan upaya untuk
peningkatan pemahaman siswa pada siklus II. Sedangkan pada tindakan siklus II
mengalami peningkatan dari 20 siswa, 16 siswa dapat menjawab petanyaan dengan
baik. Rata-rata kelas mencapai 70,75. Persentase ketuntasan belajar mencapai 80%.
Keberhasilan siswa ditandai keaktifan siswa mengikuti pembelajaran dengan baik
dalam diskusi kelompok serta hasil evaluasi pada siklus II.
Perbandingan dari data yang telah diperoleh pada hasil data awal dengan rata-
rata kelas 60,55 dan presentase ketuntasan yaitu 25% pada siklus I mengalami
sedikit peningkatan dengan rata-rata kelas 61 dan ketuntasan belajar 55% yang masih
67
berada pada kategori kurang dan belum mencapai kriteria yang diinginkan, akan
tetapi pada siklus II rata-rata kelas mencapai 70,75 dan presentase ketuntasan belajar
siswa terus meningkat mencapai 80%dan berada pada kategori baik.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II, maka penelitian tidak
dilanjutkan ke siklus berikutnya, karena hasil yang diperoleh pada siklus II telah
memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis dan pembahasan, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Sctructured Numbered Heads dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Inpres 12/79 Sumpang Minangae Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bone. Hal ini dilihat dari hasil belajar siswa tiap siklusnya. Hasil
belajar siswa siklus I dengan kualifikasi cukup dan mengalami peningkatan di siklus
II dengan kualifikasi baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi praktisi pendidikan (guru) yang tertarik untuk menerapkan model model
pembelajaran kooperatif tipe Sctructured Numbered Heads dalam pembelajaran
IPA, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Guru harus lebih memperhatikan kegiatan siswa pada saat berdiskusi. Supaya
siswa dapat berperan aktif dan fokus terhadap pembelajaran dan tugas yang
diberikan kepada siswa.
b) Penggunaan alokasi waktu dan pengelolaan kelas yang baik harus benar-benar
68
69
diperhatikan agar dalam pelaksanaannya dapat maksimal dan berjalan dengan
lancar.
2. Kepada peneliti berikutnya agar mengembangkan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Sctructured Numbered Heads
dalam meningkatkan kompetensi siswa seperti hasil belajar atau pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran.