BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji...

26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Uji validitas menggunakan SPSS 16 for Windows. Hasil uji validitas dengan koofisien korelasi total item 0,21 menunjukan sebanyak 51 item pernyataan dalam angket Family Centered Care valid dari total 86 item pernyataan, sedangkan dalam angket efek hospitalisasi pada anak sebanyak 12 item pernyataan dari total 32 item pernyataan. 4.1.2. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan orangtua Uji validitas angket yang dilakukan pada orangtua dengan anak usia 3–6 tahun, juga dilakukan di ruang Anggrek Rumah Sakit umum Daerah Kota Salatiga sebanyak 15 orang riset partisipan. Uji validitas menggunakan SPSS 16 for Windows dengan koofisien korelasi total item 0,21 menunjukan 56 item dalam angket pernyataan Family Centered Care dinyatakan valid dari total 76 item pernyataan dan 20 item pernyataan dalam angket efek hospitalisasi pada anak dinyatakan valid dari total 32 item pernyataan.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang

Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga. Uji validitas

menggunakan SPSS 16 for Windows. Hasil uji validitas dengan

koofisien korelasi total item ≥ 0,21 menunjukan sebanyak 51 item

pernyataan dalam angket Family Centered Care valid dari total 86

item pernyataan, sedangkan dalam angket efek hospitalisasi pada

anak sebanyak 12 item pernyataan dari total 32 item pernyataan.

4.1.2. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan

orangtua

Uji validitas angket yang dilakukan pada orangtua dengan

anak usia 3–6 tahun, juga dilakukan di ruang Anggrek Rumah Sakit

umum Daerah Kota Salatiga sebanyak 15 orang riset partisipan. Uji

validitas menggunakan SPSS 16 for Windows dengan koofisien

korelasi total item ≥ 0,21 menunjukan 56 item dalam angket

pernyataan Family Centered Care dinyatakan valid dari total 76

item pernyataan dan 20 item pernyataan dalam angket efek

hospitalisasi pada anak dinyatakan valid dari total 32 item

pernyataan.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

4.1.3. Hasil uji reliabilitas angket dengan riset partisipan

perawat

Uji reliabilitas terhadap angket Family Centered Care dan

hospitalisasi pada anak menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil

uji angket Family Centered Care adalah 0,944 dengan r Alpha

positif dan r Alpha lebih besar dari r tabel (0,944 > 0,641) yang

artinya alat ukur (angket) yang akan digunakan berada dalam

kategori baik sekali (excellent) sedangkan untuk angket efek

hospitalisasi pada anak diperoleh nilai reliabilitas 0,885 dengan r

Alpha positif dan r Alpha lebih besar dari r tabel (0,885 > 0,641)

artinya angket yang digunakan berada dalam kategori baik (good).

Oleh karena itu, kedua angket ini dinyatakan reliabel sehingga

dapat digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh data.

4.1.4. Hasil uji reliabilitas angket dengan riset partisipan

orangtua

Uji reliabilitas terhadap angket Family Centered Care dan

efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan orangtua

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji angket Family

Centered Care adalah 0,959 dengan r Alpha positif dan r Alpha

lebih besar dari r tabel (0,959 > 0,641) artinya alat ukur (angket)

yang akan digunakan berada dalam kategori baik sekali (excellent)

sedangkan untuk angket efek hospitalisasi pada anak diperoleh

nilai reliabilitas 0,868 dengan r Alpha positif dan r Alpha lebih besar

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

dari r tabel (0,868 > 0,641) artinya angket yang digunakan berada

dalam kategori baik (good). Jadi, kedua angket ini dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh

data.

4.4. Pelaksanaan penelitian

4.2.1. Waktu dan tempat pelaksanaan

Penelitian dilakukan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang. Penelitian dilakukan mulai tanggal 11

Februari 2012 sampai 7 Maret 2012 dengan jumlah riset partisipan

sebanyak 13 orang perawat dan 34 orangtua yang memiliki anak

usia 3–6 tahun yang menjalani rawat inap di ruang tersebut.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara

penyebaran angket kepada perawat dan orangtua pasien anak.

4.2.2. Prosedur penelitian

4.2.2.1. Tahap persiapan

Penelitian di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang, diawali dengan mengajukan izin penelitian

secara tertulis melalui surat pengantar dari Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang

ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang yang diproses melalui Diklat Rumah Sakit dan

Bidang Keperawatan Rumah Sakit tersebut. Setelah proses ijin

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

selama 2 hari, peneliti diijinkan ke ruang Dahlia untuk

melakukan proses penelitian.

4.2.2.2. Tahap pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menyebarkan

angket yang diberikan langsung oleh peneliti kepada perawat

dan orangtua dengan anak usia 3 – 6 tahun yang menjalani

proses perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang.

4.2.2.3. Tahap akhir

Angket yang telah disebarkan kepada perawat dan

orangtua, kemudian dicek ulang oleh peneliti untuk memastikan

bahwa semua item pernyataan sudah dijawab oleh para riset

partisipan. Setelah itu, peneliti melakukan skoring pada angket

tersebut untuk dilakukan pengolahan data.

4.3. Karakteristik riset partisipan

4.3.1. Karakteristik perawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang

Perawat ruang Dahlia yang berpartisipasi sebagai riset

partisipan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang dan termasuk

dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Riset

partisipan tersebut memiliki karakteristik berdasarkan lama kerja

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

dan tingkat pendidikan. Karakteristik perawat ruang Dahlia Rumah

Sakit Panti Wilasa Citarum dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Perawat di Ruang Dahlia Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja (N:13)

Karakteristik responden Jumlah (N: 13)

Persentase (%)

Umur ≥≥≥≥ 20 tahun ≥≥≥≥ 30 tahun ≥≥≥≥ 40 tahun

4 7 2

30,77 53,85 15,38

Tingkat Pendidikan D3 S1Keperawatan S1 Dan Ners

12 1 0

92,31 7,69

0 Masa kerja

< 2 Tahun > 2Tahun

2 11

15,39 84,61

Sumber: Data Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Bulan Februari 2012

Berdasarkan data tabel 4.1 di atas, menunjukan bahwa riset

partisipan yang terlibat dalam penelitian, lebih banyak berusia 30–

40 tahun dengan angka pendidikan tertinggi adalah diploma (D3)

Keperawatan serta masa kerja lebih dari 2 tahun.

4.3.2. Karakteristik orangtua dengan anak usia 3–6 tahun

Orangtua dengan anak usia 3–6 tahun yang terlibat sebagai

riset partisipan dalam penelitian ini berjumlah 34 orang dan

termasuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti.

Riset partisipan yang terlibat, memiliki karakteristik berdasarkan

usia dan tingkat pendidikan. Karakteristik riset partisipan dapat

dilihat di tabel berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.2 Karakteristik Orangtua yang Memiliki Anak Usia 3-6 Tahun di Ruang Dahlia Berdasarkan Tingkat Pendidikan (N:34)

Karakteristik responden Jumlah (N: 34)

Persentase (%)

Umur ≥≥≥≥ 20 tahun ≥≥≥≥ 30 tahun ≥≥≥≥ 40 tahun

2

26 6

5,88 76,47 17,65

Tingkat Pendidikan SMP SMA Perguruan tinggi

1

16 17

2,94 47,06

50

Berdasarkan tabel 4.2, orangtua yang terlibat sebagai riset

partisipan paling banyak berusia ≥ 30 tahun yaitu 76,47% dan 50 %

tingkat pendidikan riset partisipan adalah perguruan tinggi.

Selain orangtua, peneliti juga menambah karakteristik anak

usia 3–6 tahun dengan orangtua menjadi riset partisipan. Adapun

karakteristik anak, didasarkan pada usia dan pengalaman masuk

rumah sakit. Berikut tabel karakteristik anak usia 3–6 tahun yang

menjalani rawat inap di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.3 Karakteristik anak usia 3-6 tahun yang menjalani perawatan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Karakteristik anak Jumlah (N: 34)

Persentase (%)

Umur 3 – 3,9 tahun 4 – 4,9 tahun 5 - 6 tahun

12 6 16

35,29 17,65 47,06

Pengalaman dirawat di rumah sakit

Pertama kali Kedua kali >2 kali

8 19 7

23,53 55,88 20,59

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa karakteristik anak

yang dirawat di ruang Dahlia lebih banyak berusia 5–6 tahun yaitu

47,06% dan telah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 2

kali yaitu 47,06%.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

4.4. Hasil Penelitian

4.5.3. Family Centered Care

Gambar 4.1 Gambaran Family Centered Care menurut Riset Partisipan Perawat

Diagram di atas menunjukan bahwa 13 orang riset

partisipan melaksanakan Family Centered Care dengan baik di

ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Gambar 4.2 Gambaran Family Centered Care menurut Riset

Partisipan Orangtua

Diagram di atas menunjukan bahwa 3 orang riset partisipan

menggambarkan bahwa Family Centered Care yang dirasakan oleh

riset partisipan dinilai cukup, sedangkan 31 orang menyatakan

gambaran pelaksanaan Family Centered Care yang dinilai baik oleh

riset partisipan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

4.4.2. Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia 3–6 Tahun

Gambar 4.3 Gambaran Efek Hospitalisasi pada Anak menurut Riset Partisipan perawat

Diagram di atas menunjukan 13 orang riset partisipan

menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak di Ruang

Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai sedang.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Gambar 4.4 Gambaran Efek Hospitalisasi pada Anak menurut Riset Partisipan Orangtua

Diagram di atas menunjukan 14 orang riset partisipan

menggambarkan bahwa efek hospitalisasi pada anak di Ruang

Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai sedang

sedangkan 20 orang menyatakan rendah.

4.4.3. Analisis Data

4.4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

SPSS 16 for windows yang ditunjukan pada tabel berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.4 Uji Kolmogorov-Smirnov Variabel Family Centered Care dan efek Hospitalisasi Pada Anak dengan Riset Partisipan Perawat

Sampel dinyatakan berasal dari populasi yang

terdistribusi normal apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05. Uji

normalitas dengan sampel perawat untuk variabel Family

Centered Care diperoleh hasil 0,706 sedangkan variabel efek

hospitalisasi pada anak diperoleh hasil 0,459. Nilai

Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas variabel Family Centered Care dan

efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan orangtua

dengan anak usia 3–6 tahun ditunjukan pada dalam tabel

berikut:

Family centered care

Hospitalisasi pada anak

N 13 13

Normal

Parameters a

Mean 183.62 30.46

Std.

Deviation 11.449 1.664

Most Extreme

Differences

Absolute .195 .237

Positive .195 .148

Negative -.109 -.237

Kolmogorov-Smirnov Z .703 .854

Asymp. Sig. (2-tailed) .706 .459

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.5 Uji Kolmogorov-Smirnov Variabel Family Centered Care dan Hospitalisasi Pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua

Family Centered Care

Hospitalisasi Pada Anak

N 34 34

Normal Parameters a Mean 194.21 38.50

Std. Deviation 18.576 7.569

Most Extreme

Differences

Absolute .151 .116

Positive .067 .116

Negative -.151 -.069 Kolmog orov -Smirnov Z

.878 .676

Asymp. Sig. (2 -tailed) .424 .750

Uji normalitas untuk sampel orangtua dengan anak usia

3–6 tahun diperoleh hasil 0,424 untuk variabel Family Centered

Care sedangkan efek hospitalisasi pada anak usia 3-6 tahun

diperoleh hasil 0,750. Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05

sehingga dapat disimpulkan sampel diambil dari populasi yang

berdistribusi normal.

4.4.3.2. Uji linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui persamaan

garis regresi variabel Family Centered Care sebagai variabel

bebas terhadap variabel terikat yaitu efek hospitalisasi pada

anak. Uji linearitas menggunakan analisa Compare Means

(Test Of Linearity) dengan SPSS 16 for Windows. Apabila nilai

Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 maka persamaan garis kedua

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

variabel linear. Uji linearitas variabel Family Centered Care dan

efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan perawat

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Analisa Compare Means (Test Of Linearity) Variabel Family Centered Care dan Efek hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Perawat

Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

Hospitalisasi pada anak * Family Centered Care

Between Groups (Combined) 32.731 11 2.976 5.951 .310

Linearity 2.827 1 2.827 5.655 .253

Deviation

from

Linearity

29.903 10 2.990 5.981 .309

Within Groups .500 1 .500

Total 33.231 12

Berdasarkan hasil Uji linearitas dengan analisa dengan

sampel perawat diperoleh Nilai Asymp. Sig.(2-tailed) 0,309 >

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan kedua

garis linear.

Uji linearitas variabel Family Centered Care dan efek

hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan perawat dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.7 Analisa Compare Means (Test Of Linearity) Variabel Family Centered Care dan Efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Orangtua

Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

Hospitalisasi Pada Anak * Family Centered Care

Between Groups

(Combined) 1542.583 23 67.069 1.928 .141

Linearity 317.847 1 317.847 9.136 .013

Deviation

from

Linearity

1224.736 22 55.670 1.600 .223

Within Groups 347.917 10 34.792

Total 1890.500 33

Tabel 4.7, menunjukan uji linearitas variabel Family

Centered Care dan efek hospitalisasi pada anak dengan

sampel orangtua dengan anak usia 3–6 tahun diperoleh Nilai

Asymp. Sig.(2-tailed) 0,223 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

persamaan garis kedua variabel linear.

4.4.3.3 Analisa Hubungan

Analisa hubungan variabel Family Centered Care dan efek

hospitalisasi pada anak dengan teknik analisa korelasi Pearson

Product Moment menggunakan SPSS 16 for windows. Berikut

adalah tabel hasil analisa hubungan variabel Family Centered

Care dan efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan

perawat.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Tabel 4.8 Analisa Pearson Correlation variabel Family Centered Care dan Efek Hospitalisasi pada Anak dengan Riset Partisipan Perawat

Family

Centered Care

Hospitalisasi

Pada Anak Family Centered Care

Pearson Correlation 1 -.292

Sig. (2-tailed) .334

N 13 13 Hospitalisasi Pada Anak

Pearson Correlation -.292 1

Sig. (2-tailed) .334

N 13 13

Tabel 4.8, menunjukan bahwa nilai p value atau sig. (2-

tailed) 0,334 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan antara Family Centered Care dengan efek hospitalisasi

pada anak. Sedangkan analisa hubungan variabel Family Centered

Care dan efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan

orangtua dengan anak usia 3–6 tahun ditunjukan pada tabel

berikut:

Tabel 4.9 Analisa Pearson Correlation variabel Family Centered Care dan Efek hospitalisasi pada anak dengan riset partisipan orangtua

Family Centered Care

Hospitalisasi Pada Anak

Family Centered Care

Pearson Correlation 1 -.410*

Sig. (2-tailed) .016

N 34 34

Hospitalisasi Pada Anak

Pearson Correlation -.410* 1

Sig. (2-tailed) .016

N 34 34

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai p value atau sig.

(2-tailed) 0,016 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara Family Centered Care dengan efek hospitalisasi

pada anak.

4.5. Pembahasan

4.5.1 Gambaran Family Centered Care di ruang Dahlia Rumah

Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Berdasarkan karakteristik riset partisipan, perawat ruang

Dahlia 92,31 % atau sebanyak 12 orang berpendidikan Diploma

Keperawatan (D3) dan 7,69% atau hanya 1 orang yang

berpendidikan Sarjana Keperawatan (S1). Ditinjau dari karakteristik

pendidikan dan pengetahuan perawat mengenai konsep Family

Centered Care, maka sebanyak 92,31% atau 12 orang riset

partisipan menyatakan belum paham mengenai konsep Family

Centered Care sedangkan hanya 7,69% atau 1 orang yang paham

mengenai Family Centered Care. Tetapi, berdasarkan hasil

penelitian menyatakan bahwa Family Centered Care dilakukan

dengan baik di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang oleh 13 orang perawat tersebut sebagai riset partisipan.

Hal ini berbeda dengan penelitian pada 124 orang perawat tentang

persepsi dan praktik perawat terhadap Family Centered Care,

bahwa walaupun perawat memiliki pengetahuan tentang konsep

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

Family Centered Care, tapi dalam laporannya mereka tidak

mempraktekan konsep tersebut (Bruce dan Ritchie, 1997).

Praktik Family Centered Care yang dilakukan dengan baik

oleh perawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang, mendukung penelitian Dunst dan Trivette (2009) bahwa

dalam praktik keperawatan konsep Family Centered Care

diterapkan dalam bentuk memperlakukan keluarga dengan penuh

perhatian, menyampaikan informasi kepada keluarga agar mereka

memahami tentang kondisi dan perawatan anak mereka,

melibatkan partisipasi orang tua dalam pembuatan keputusan dan

perawatan anak, serta kerjasama antara orang tua dan perawat.

Berdasarkan hasil penelitian penerapan Family Centered

Care oleh perawat yang dinilai oleh orangtua, sebanyak 31 orang

atau 91,18% menyatakan bahwa pelaksanaan Family Centered

Care dinilai baik sedangkan 3 orang atau 8,82% menyatakan

pelaksanaan Family Centered Care dinilai cukup. Family Centered

Care yang dilakukan oleh perawat, dinilai berbeda oleh orangtua.

Orangtua dan perawat memang memiliki jangka waktu yang sama

yaitu 24 jam untuk merawat anak di ruang Dahlia. Akan tetapi, ada

perbedaan fokus perawatan terhadap anak di ruang Dahlia.

Orangtua atau keluarga berada di samping anak selama 24 jam,

sedangkan perawat selain melakukan tindakan keperawatan

kepada anak sebagai fokus utama, perawat juga harus melakukan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

kewajiban penting lainnya, seperti mendokumentasikan asuhan

keperawatan sebagai kewajiban dan administrasi pasien sesuai

dengan kebijakan rumah sakit. Selain itu, ketersediaan tenaga

perawat di ruangan dengan jumlah pasien yang tidak seimbang

tetapi tuntutan pelayanan dari orangtua anak yang dirawat harus

maksimal sehingga terkadang orangtua merasakan bahwa

pelayanan yang diberikan oleh perawat kurang maksimal sesuai

dengan yang diharapkan oleh orangtua dengan anak yang

menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang.

Pelaksanaan Family Centered Care yang dilakukan di ruang

Dahlia salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada

orangtua untuk mendampingi anak selama anak menjalani

perawatan di rumah sakit. Menurut Hunson dalam Supartini (2004),

rooming in atau pendampingan orangtua selama anak menjalani

perawatan di rumah sakit akan membantu meminimalkan stres

yang dialami oleh anak maupun orangtua karena perpisahan.

Selain itu, keberadaan orangtua selama perawatan anak di rumah

sakit bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada orangtua

untuk terlibat aktif dalam perawatan anak di rumah sakit dengan

pengawasan perawat (Brunner dan Suddarth, 1986 dalam

Hutchfield, 1999). Keterlibatan aktif orangtua dalam perawatan

anak di rumah sakit seperti memandikan, menyuapi makanan atau

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

obat, mendampingi saat diberikan suntikan merupakan tindakan

yang membantu mengurangi rasa trauma anak selama menjalani

perawatan di rumah sakit.

4.5.2. Gambaran Efek Hospitalisasi pada anak di ruang Dahlia

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut 13 orang

perawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang, efek hospitalisasi pada anak usia 3–6 tahun berada

dalam kategori sedang. Sedangkan menurut 20 orangtua atau

58,82% menyatakan efek hospitalisasi pada anak di ruang Dahlia

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dinilai rendah dan 14

orang atau 41,18% menyatakan bahwa efek hospitalisasi pada

anak di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

dinilai sedang. Menurut Wong (2008), efek hospitalisasi pada anak

di rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa hal:

a. Perkembangan usia

Berdasarkan karakteristik usia, anak prasekolah yang

menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang yang paling banyak berusia 5–6 tahun sebanyak

47,06%. Menurut Wong (2008), Anak usia prasekolah lebih mudah

untuk mentolerir perpisahan dengan pengasuh primer atau figur

lekat mereka yaitu orangtua dan membangun hubungan saling

percaya dengan peran pengganti seperti keluarga dekat atau

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

perawat. Reaksi hospitalisasi yang ditunjukan oleh anak yang

dirawat di ruang Dahlia, ketika anak diberikan tindakan yang

dirasakan menyakitkan seperti pemasangan infus. Anak

menunjukan respon memberontak dan menangis kesakitan. Tetapi,

respon ini tidak berlanjut selama anak menjalani proses rawat inap

di rumah sakit dengan kondisi terpasang infus.

Anak usia prasekolah yang dirawat di ruang Dahlia, memang

tampak pendiam saat pertama kali masuk rumah sakit. Menurut

Wong (2008), hospitalisasi menyebabkan anak usia prasekolah

mengalami kehilangan kendali atau kemandirian karena

pembatasan aktivitas akibat restriksi fisik, perubahan rutinitas yang

harus dipatuhi oleh anak. Reaksi anak adalah menarik diri atau

menolak melakukan rutinitas yang harus dipatuhi seperti makan

atau minum obat. Kesan pendiam pada anak yang dirawat di ruang

Dahlia bisa disebabkan karena anak merasa merasa aktivitas fisik

mereka terbatas akibat berbagai tindakan perawatan yang mereka

alami misalnya pemasangan infus dan mereka perlu beradaptasi

dengan kondisi ini agar mereka tetap nyaman dan aman.

b. Pengalaman dirawat di rumah sakit

Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi terbanyak, anak

usia 3-6 tahun yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah dua

kali yaitu 55,88%. Pengalaman menjalani perawatan di rumah

sakit, memberikan kesempatan kepada anak untuk beradaptasi

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

dengan lingkungan rumah sakit dan diharapkan dengan proses

adaptasi yang baik, anak akan mendapatkan pengalaman positif

tentang hospitalisasi. Namun, hasil penelitian di Rumah Sakit

Umum Tabanan pada tahun 2008, menunjukan bahwa anak yang

menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak dua kali mengalami

perkembangan yang lebih baik dibanding anak yang menjalani

perawatan lebih dari 2 kali (Wulandari dkk, 2008). Hal ini berarti,

pengalaman positif selama di rumah sakit mempengaruhi

perkembangan anak. Pengalaman yang positif tidak hanya menjadi

kewajiban anak yang menjalani perawatan karena anak adalah

sosok yang bergantung dengan lingkungan oleh karena itu

kerjasama orangtua dan perawat saat hospitalisasi, memiliki peran

penting untuk mendukung anak memperoleh pengalaman positif

selama di rumah sakit

c. Dukungan dari lingkungan sosial

Dukungan sosial selama anak usia 3-6 tahun selama menjalani

perawatan di rumah sakit adalah dengan cara rooming in yaitu

orangtua mendampingi anak selama menjalani perawatan di rumah

sakit. Kehadiran orangtua untuk mendampingi anak memberikan

kesempatan kepada orangtua untuk berpartisipasi aktif dalam

melakukan perawatan kepada anak sehingga efek perpisahan

akibat hospitalisasi dapat diminimalkan. Berdasarkan pengamatan

peneliti, selama menjalani perawatan di rumah sakit, anak usia 3–6

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

tahun didampingi oleh salah satu atau kedua orangtua. Kalaupun

orangtua harus meninggalkan anak karena alasan pekerjaan, maka

anak akan didampingi oleh keluarga terdekat yang lain.

d. Mekanisme koping

Rumah sakit sebagai lingkungan yang asing bagi anak,

mengharuskan mereka untuk beradaptasi. Kemampuan anak untuk

beradaptasi akan memampukan anak untuk memperoleh

pengalaman yang baik tentang hospitalisasi dan meminimalkan

efek hospitalisasi. Proses adaptasi ditunjukan lewat kemampuan

mekanisme koping anak yang baik saat hospitalisasi. Dari hasil

pengamatan peneliti, tidak ada anak yang menunjukan sikap

maladaptif karena hospitalisasi seperti depresi.

4.5.3. Hubungan Family Centered Care dan Efek hospitalisasi

pada `anak

Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi pearson

product moment pada riset partisipan 13 orang perawat di ruang

Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang, menunjukan

korelasi antara Family Centered Care dengan efek hospitalisasi

pada anak nilai p value atau sig. (2-tailed) 0,334 > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara Family

Centered Care dengan efek hospitalisasi pada anak.

Menurut hasil penelitian dengan riset partisipan perawat,

menyatakan pelaksanaan Family Centered Care tidak memiliki

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

keterkaitan dengan efek hospitalisasi yang dialami anak oleh anak

yang menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang. Jika ditinjau dari karakteristik riset

partisipan, menyatakan bahwa 84,61% perawat ruang Dahlia

memiliki pengalaman kerja lebih dari 2 tahun. Menurut Notoatmojo

(1997), salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia

adalah pengetahuan sebagai faktor predisposisi. Selanjutnya,

Notoatmojo mendukung pernyataan WHO bahwa pengetahuan itu

dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang

lain. Perawat mampu melakukan konsep Family Centered Care

dalam asuhan keperawatan, karena pengalaman mereka dalam

melakukan asuhan keperawatan kepada anak. Tetapi, pengetahuan

tentang konsep Family Centered Care secara teori belum diperoleh

perawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi tentang

pendekatan Family Centered Care untuk menambah wawasan

perawat tentang Family Centered Care sehingga menunjang

pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak di ruang Dahlia

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Selain itu, efek

hospitalisasi pada anak dipengaruhi perkembangan usia,

pengalaman dirawat di rumah sakit, dukungan dari lingkungan

sosial dan mekanisme koping. Faktor–faktor ini mempengaruhi

reaksi anak terhadap proses perawatan sehingga perawat perlu

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh faktor tersebut untuk

meminimalkan efek hospitalisasi pada anak.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi pearson

product moment pada riset partisipan 34 orangtua, menunjukan

korelasi antara Family Centered Care dengan efek hospitalisasi

pada anak dengan nilai p value atau sig. (2-tailed) 0,016 < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Family

Centered Care dengan efek hospitalisasi pada anak.

Menurut Alimul (2005), dukungan keluarga mendukung

pertumbuhan dan perkembangan anak terutama pada anak yang

sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Dukungan keluarga

yang dirasakan anak lewat perilaku perawatan yang diberikan

keluarga membantu menurunkan kecemasan pada anak di rumah

sakit.

Pendampingan orangtua selama 24 jam di rumah sakit,

memungkinkan orangtua lebih mengetahui perkembangan kondisi

anak di rumah sakit dan menilai pendekatan Family Centered Care

yang dilakukan oleh perawat di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang. Hal ini juga ditunjang oleh tingkat

pendidikan orangtua yang memiliki anak usia 3–6 tahun yang

sedang menjalani perawatan di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum Semarang yaitu 50% berpendidikan perguruan

tinggi sehingga orangtua lebih mudah menyerap informasi

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.5.3. Hasil uji ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2740/5/T1_462007022_BAB IV.pdf · Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan

mengenai perawatan anak di rumah sakit dan peran mereka dalam

merawat anak. Informasi ini membantu orangtua untuk bersikap

dan bertindak melibatkan diri dalam merawat anak sehingga

mengurangi kecemasan akibat hospitalisasi yang dialami oleh anak

mereka. Informasi dapat diberikan melalui komunikasi teraupetik.

Komunikasi teraupetik yang dimaksudkan antara perawat dan

orangtua tidak hanya sebatas sebagai alat pembuat keputusan atau

pertukaran informasi untuk melengkapi proses perawatan tetapi

kualitas, keefektifan, efisiensi komunikasi untuk menciptakan

ekspektasi yang positif bagi perawat dan orangtua (Fisher dkk,

2011) . Selain itu, kewajiban perawat dalam melakukan intervensi

keperawatan mandiri atau yang didelegasikan harus menjalin dan

mempertahankan hubungan saling percaya yang baik (rapport)

dengan pasien. Perawat harus memastikan bahwa orangtua dan

anak memperoleh informasi mengenai diagnosa dan rencana

tindakan, memberikan umpan balik terhadap setiap perkembangan

kondisi dan menunjukan rasa kepedulian untuk mencegah rasa

ketidakberdayaan dan putus asa yang dirasakan oleh klien

(Priharjo, 1995)