BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi...

24
71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PadaBab ini berisi laporan peneliti mengenai hasil penelitian, serta pembahasan atas hasil yang didapat dari penelitian ini. Bab ini terdiri dari orientasi kancah penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. 4.1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh interaksi sosial dan peran gender perempuan terhadap pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12 Medan. Subjek yang dijadikan sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 12 kelas XI yang memenuhi kriteria. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Medan yang beralamat diJl. Cempaka Raya No.75, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20124. Adapun visi sekolah ini adalah terwujudnya Mutu Lulusan yang berstandar nasional, berbudi luhur, dan peduli lingkungan. Sedangkan misinya adalah (1) membina dan melatih siswa dalam melaksanakan kegiatan keagamaan secara rutin sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing; (2) Membina pembelajaran dan bimbingan konseling secara efektif dan efisien dengan meningkatkan profesional guru dan pegawai untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan; (3) Menumbuhkembangkan semangat keunggulan siswa secara intensif, agar berpikir dan bertindak logis dan sistematik melalui kegiatan penelitian ilmiah remaja, pra olimpiade, diskusi serta memaksimalkan pemanfaatan media pendidikan, laboratorium, perpustakaan dan teknologi ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Document Accepted 10/1/20 Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20 UNIVERSITAS MEDAN AREA

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi...

  • 71

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    PadaBab ini berisi laporan peneliti mengenai hasil penelitian, serta

    pembahasan atas hasil yang didapat dari penelitian ini. Bab ini terdiri dari

    orientasi kancah penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan

    pembahasan.

    4.1. Orientasi Kancah Penelitian

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh interaksi sosial dan

    peran gender perempuan terhadap pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12

    Medan. Subjek yang dijadikan sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 12

    kelas XI yang memenuhi kriteria. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12

    Medan yang beralamat diJl. Cempaka Raya No.75, Medan Helvetia, Kota Medan,

    Sumatera Utara 20124. Adapun visi sekolah ini adalah terwujudnya Mutu Lulusan

    yang berstandar nasional, berbudi luhur, dan peduli lingkungan. Sedangkan

    misinya adalah (1) membina dan melatih siswa dalam melaksanakan kegiatan

    keagamaan secara rutin sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing; (2)

    Membina pembelajaran dan bimbingan konseling secara efektif dan efisien

    dengan meningkatkan profesional guru dan pegawai untuk mendukung

    peningkatan mutu pendidikan; (3) Menumbuhkembangkan semangat keunggulan

    siswa secara intensif, agar berpikir dan bertindak logis dan sistematik melalui

    kegiatan penelitian ilmiah remaja, pra olimpiade, diskusi serta memaksimalkan

    pemanfaatan media pendidikan, laboratorium, perpustakaan dan teknologi

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 72

    informatika dan komunikasi; (4) Menumbuhkembangkan sikap kepedulian siswa

    secara optimal terhadap kebersihan, kerapian, keramahan, keamanan, kesejukan,

    dan keindahan lingkungan sekolah/masyarakat serta meningkatkan prestasi di

    bidang olahraga, kesenian supaya selalu siap tampil pada setiap pertandingan

    tingkat kota provinsi dan nasional; (5) Mengoptimalkan kerjasama antar sekolah

    dengan komite sekolah, alumni, pihak swasta, dan orang tua untuk membantu

    pengadaan dana sarana/prasarana sekolah.

    Sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 12 ini antara lain: ruang

    kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kelas, kamar mandi, mushola,

    laboratorium bahasa, laboratorium IPA, kantin dan perpustakaan.

    4.2. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai dengan selesai

    pada siswa SMA Negeri 12 Medan. Siswa yang ikut serta dalam penelitian ini

    sebagai sampel sebanyak 135 orang khusus siswa perempuan. Pada tahap

    penyebaran skala ini, peneliti langsung menyebarkan skala kepada siswa yang

    menjadi sampel penelitian dan menunggu siswa selesai mengisi skala yang telah

    diberikan oleh peneliti. Keseluruhan skala yang disebarkan adalah 135 eksemplar.

    Setelah pengambilan data dilakukan, selanjutnya skala yang telah diisi subjek

    penelitian dilakukan penyekoran. Langkah-langkah penyekoran dilakukan dengan

    memberikan skor pada masing-masing jawaban yang telah diisi oleh responden

    dengan rentang skor satu sampai empat pada skala interaksi sosial, skala peran

    gender perempuan, sementara skala pertimbangan moral diberikan cerita dan diisi

    sesuai dengan instruksi yang tersedia, selanjutnya ditabulasi untuk dianalisis.

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 73

    4.2.1. Persiapan Administrasi

    Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan

    penelitian adalah dengan mendapat izin dari pihak-pihak terkait. Sebelum

    penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan yang

    berkaitan dengan administrasi penelitian, yaitu masalah perizinan yang meliputi

    perizinan dari pihak pimpinan sekolah SMA Negeri 12 Medan. Langkah-langkah

    yang dilakukan dalam mempersiapkan adminitrasi ini dimulai dari menghubungi

    secara informal pihakSMA Negeri 12 Medan guna meminta kesediaan untuk

    mengadakan penelitian. Setelah ada persetujuan dari sekolah SMA Negeri 12

    Medan, peneliti mengurus surat pengantar riset dari program studi magister

    psikologi UMA Medan. Surat pengantar dari Wakil Bidang Akademik Program

    Pascasarjana Universitas Medan Area Nomor1315/PPS-UMA/WDI/01/VII/2018

    pada tanggal 17 Juli 2018 mengajukan permohonan kepada dinas provinsi

    Sumatera Utara untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 12 Medan. Kemudian

    pada tanggal 26Juli 2018, surat izin penelitian dikeluarkan oleh pihak dinas

    pendidikan provinsi Sumatera Utara dengan Nomor 071/6205/Subbag

    Umum/VI1/2018.

    4.2.2. Penyusunan Alat Ukur

    Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpul data. Ada tiga

    macam skala yang digunakan yaitu skala pertimbangan moral, skala interaksi

    sosial dan skala peran gender perempuan. Skala Interaksi sosial dan peran gender

    menggunakan skala Likert yang disusun oleh penulis. Lebih jelas dapat dilihat

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 74

    pada Bab III halaman 64 s/d 65 sedangkan alat ukur pertimbangan moral

    menggunakanDefinising Issues Test (DIT) yang disusun oleh Rest (1979, dalam

    Menanti 2008). Rentang DIT telah disinggung pada Bab III halaman 63 s.d. 64,

    namun lebih lengkap penulis menambahkan sebagai berikut:

    Skala pertimbangan moral terdiri dari cerita yang diakhiri dengan

    pertanyaan. DIT ini telah baku, teruji dalam berbagai budaya berbeda, yang

    kemudian divalidasi kembali oleh Menanti (2008). Dari DIT diketahui

    pertimbangan moral level prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional,

    beserta tahap-tahap dari masing-masing level. DIT mempunyai versi pendek yang

    berisi 3 kasus moral. masing-masing cerita mengandung 12 aitem pertanyaan,

    dengan demikian ada 36 aitem pertanyaan. masing-masing ke-12 aitem

    pertanyaan dari setiap cerita dipertimbangkan oleh subyek dengan memilih salah

    satu pertimbangan dari 5 peringkat pertimbangan yang sudah ada, yaitu peringkat

    pertimbangan yang dipandang yaitu sangat penting (A), penting (B), agak

    penting (C), kurang penting (D) dan tidak penting (E), selanjutnya dari jawaban

    peringkat yang diberikan oleh subyek terhadap 12 pertanyaan dari setiap cerita,

    subyek memilih empat pertimbangan yang ia pandang paling penting pertama,

    kedua, ketiga, dan keempat. Berdasarkan empat pilihan ini, dengan menggunakan

    pedoman DIT akan diketahui skor mentah masing-masing subyek pada tahap 2, 3,

    4, 5A, 5B, 6, A, M, dan P (prinsip) moral dari masing-masing cerita dari

    penjumlahan masing-masing cerita. (Tabel 4.1)

    Pemberian skor aitem-aitem DIT yang dipertimbangkan oleh subyek

    sebagai sangat penting, penting, agak penting, kurang penting, dan tidak penting,

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 75

    dilakukan sebagai berikut: Pertimbangan sangat penting diberi skor 5, penting

    diberi skor 4, agak penting diberi skor 3, kurang penting diberi skor 2, dan tidak

    penting diberi skor 1. Total skor data ini dari masing-masing subyek digunakan

    dalam uji validitas dan realibilitas DIT.

    Pemberian skor aitem-aitem DIT yang dipertimbangkan oleh subyek

    sebagai sebagai pertimbangan paling penting pertama, kedua, ketiga dan keempat,

    atas jawaban terhadap 12 pertimbangan pada masing-masing cerita, dilakukan

    sebagai berikut: Pertimbangan yang dipandang paling penting pertama diberi skor

    4, paling penting kedua diberi skor 3, paling penting ketiga diberi skor 2, dan

    paling penting keempat diberi skor 1.

    Tabel 4.1

    Tabel Distribusi Aitem DIT Skala Pertimbangan Moral

    Tahap/Cerita 2 3 4 5A 5B 6 A M P

    I

    II

    III

    Raw Stage

    Score

    4.2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

    a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SkalaInteraksi Sosial

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 76

    Berdasarkan data uji validitas dan reliabilitas skala interaksi

    sosialmenunjukan dari 40 butir pernyataan terdapat 32aitem yang valid dengan

    skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda) > 0,3; skor aitem valid

    bergerak dari rbt = 0.300 sampai rbt = 0.398. Terdapat 8 aitem yang gugur, yaitu

    nomor 9, 11, 13, 14, 16, 21, 26, 40 aitem yang gugur memiliki skor Corrected

    Item-Total Correlation (indeks daya beda) < 0,3. Berikut ini adalah tabel

    distribusi aitem-aitem dari skala interaksi sosialsetelah diuji validitas dan

    reliabilitas:

    Tabel 4.2

    Uji Validitas dan Reliabilitas Aitem Skala Interaksi Sosial

    No. Variabel

    Interaksi Sosial

    Nomor Aitem

    Favourable Unfavourable Total

    Valid Valid Gugur Valid Gugur

    1. Kerjasama 1, 2 - 3, 4 - 4

    2. Persaingan sehat 5, 7 - 6, 8 - 4

    3. Konflik 12 9 10 11 2

    4. Akomodasi

    17, 18,

    22, 25,

    29, 30,

    33, 34,

    37, 38

    13, 14,

    21, 26

    15, 19, 20,

    23, 24, 27,

    28, 31, 32,

    35, 36, 39

    16, 40 22

    Total 15 5 17 3 32

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 77

    Indeks reliabilitas yang diperoleh skala kepercayaan diri sebesar

    Cronbach's Alpha = 0,936 artinya skala interaksi sosial sebagai alat ukur

    dinyatakan handal.

    b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas SkalaPeran Gender Perempuan

    Berdasarkan data uji validitas dan reliabilitas skala peran gender

    perempuan menunjukan dari 30 butir pernyataan terdapat 26 aitem yang valid

    dengan skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda) > 0,3; skor

    aitem valid bergerak dari rbt = 0.305 sampai rbt = 0.504. Dan terdapat 4 aitem

    yang gugur yaitu nomor 8, 24, 27, 29 aitem yang gugur memiliki skor Corrected

    Item-Total Correlation (indeks daya beda) < 0,3. Berikut ini adalah tabel

    distribusi aitem-aitem dari skala peran gender perempuan setelah diuji validitas

    dan reliabilitas:

    Tabel 4.3

    Uji Validitas dan Reliabilitas Aitem Skala Peran Gender Perempuan

    No. Aspek – Aspek

    Nomor Aitem

    Favourable Unfavourable Total

    Valid Valid Gugur Valid Gugur

    1. Perhatian

    (kepedulian)

    1, 2, 3, 4,

    5, 6, 7, 10 - 9 8 9

    2. Membantu orang

    lain

    11, 12,

    15, 16,

    18, 19

    - 13, 14, 17,

    20 - 10

    3. Menghindari 21, 23, 24, 29 22, 25, 28 27 7

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 78

    Menyakiti orang

    lain

    26, 30

    Total 18 2 8 2 26

    Indeks reliabilitas yang diperoleh skala peran gender perempuansebesar

    Cronbach's Alpha = 0,902 artinya skala peran gender perempuan sebagai alat ukur

    dinyatakan handal.

    4.2.4. Uji Persyaratan Analisis

    Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan regresi berganda. Dalam

    uji ini akan diuji secara empirik untuk mencari hubungan fungsional dua variabel

    bebas dengan variabel terikat, atau untuk meramalkan dua variabel bebas atau

    lebih terhadap variabel terikat.

    4.2.5. Uji Normalitas

    Uji normalitas sebaran dianalisis dengan menggunakan Uji normalitas

    sebaran data penelitian menggunakan teknik Kolmogorov-SmirnovGoodness of

    Fit Test.Berdasarkan analisis tersebut, maka diketahui bahwainteraksi sosial,

    peran gender perempuan dan pertimbangan moralmengikuti sebaran normal yang

    berdistribusi sesuai dengan prinsip kurva normal. Sebagai kriterianya apabila p >

    0,05 sebarannya dinyatakan normal, sebaliknya dinyatakan apabila p < 0,05

    sebarannya dinyatakan tidak normal.

    Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran

    Variabel RERATA K-S SD P Keterangan

    Interaksi sosial 82.00 1.291 4.465 0.071 Normal

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 79

    Peran gender perempuan 67.49 0.893 4.673 0.403 Normal

    Pertimbangan moral 6.54 1.276 3.442 0.077 Normal

    Keterangan :

    RERATA = Nilai rata-rata

    K-S = Koefisien Kolmogorov-Smirnov

    SD = Simpangan Baku (Standar Deviasi)

    p = Signifikansi

    4.2.6.Uji Linearitas

    Uji linearitas yang dimaksudkan untuk mengetahui derajat linieritas

    variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengujinya digunakan teknik uji F

    (Anova). Jika ρ0.05 maka

    sebaran dinyatakan linier. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

    Tabel 4.5.Rangkuman Hasil Uji Linearitas

    Korelasional F Beda ρ Beda Keterangan

    X1 – Y 0.913 0.341 Linier

    X2 – Y 0.103 0.749 Linier

    X1.X2 – Y

    Keterangan :

    X1 = Interaksi Sosial

    X2 = Peran gender perempuan

    Y = Peran gender perempuan

    F BEDA = Koefisien linieritas

    ρ BEDA= Signifikansi

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 80

    Pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa hasil uji linearitas diketahui ρ

    >dinyatakan linier. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji linearitas regresi berganda

    pada kasus ini dinyatakan linier.

    4.2.7.Pengujian Hipotesis

    Berdasarkan hasil analisis dengan metode analisis regresi berganda,

    diketahui bahwa ada hubungan yang tidak signifikan antara interaksi sosial

    terhadap pertimbangan moraldilihat dari nilai koefisien determinan (R2) =

    0.006dengan p= 0.373> 0.050, artinya tidak ada hubungan interaksi sosial

    terhadap pertimbangan moral, semakin rendahinteraksi sosial maka semakin

    rendah pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12 Medan.

    Selanjutnya diketahui tidak ada hubungan yang signifikan antara peran

    gender perempuan dengan pertimbangan moraldilihatdari nilai koefisien

    determinan (R2) = 0.001dengan p= 0.746< 0.050, artinya semakin rendahperan

    gender perempuan maka semakin rendahpertimbangan moral siswa SMA Negeri

    12 Medan.

    Dari hasil analisis dengan metode analisis regresi berganda, diketahui

    bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dan peran

    gender perempuan terhadap pertimbangan moraldilihat dari nilai koefisien

    determinan (R2) = 0.008dengan p= 0.608> 0.050, artinya tidak ada hubungan

    interaksi sosial dan peran gender perempuan terhadap pertimbangan moral,

    semakin rendah interaksi sosialdan semakin rendah peran gender perempuan maka

    semakin rendah pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12 Medan. Berikut di

    bawah ini merupakan rangkuman hasil perhitungan analisis regresi berganda.

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 81

    Tabel 4.6 Rangkuman Perhitungan Analisis Regresi Berganda

    Variabel Koefisien

    (Rxy) Koef. Det.

    (R2) p BE% Ket

    X1 – Y 0.077 0.006 0.373 0.6% Sig X2 – Y 0.028 0.001 0.746 0.1% Sig

    X1.X2 – Y 0.087 0.008 0.608 0.8% Sig

    Keterangan :

    X1 = Interaksi Sosial X2 = Peran Gender Perempuan Y = Pertimbangan Moral Rxy = Koefisien hubungan antara X1, X2 dengan Y R2 = Koefisien determinan X1, X2 terhadap Y p = Signifikansi BE% = Bobot sumbangan efektif X1,X2 terhadap Y dalam persen

    Hasil dari perhitungan korelasi menunjukkan bahwa:

    1. Tidak ada pengaruh signifikan Interaksi SosialterhadapPertimbangan Moral,

    dimana koefisien rxy = 0.077 dengan p = 0.373, hal ini berarti semakin rendah

    interaksi sosial maka semakin rendah pertimbangan moral.

    Koefisien r kuadrat Interaksi sosialterhadap variabel terikat Pertimbangan

    Moral adalah sebesar r2 = 0.006. Ini menunjukkan bahwa Pertimbangan

    Moral dibentuk oleh Interaksi sosial dengan konstribusi sebesar 0.6%.

    2. Tidak adapengaruh signifikan antara Peran Gender

    PerempuanterhadapPertimbangan Moral, dimana koefisien rxy = 0.028 dengan

    p = 0.746, hal ini berarti semakin rendah Peran Gender Perempuan maka

    semakin rendahPertimbangan Moral.

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 82

    Koefisien determinan (r2) Peran Gender Perempuanterhadap variabel terikat

    Pertimbangan Moral adalah sebesar r2 = 0.001. Ini menunjukkan bahwa

    Pertimbangan Moral dibentuk oleh Peran Gender Perempuan dengan

    konstribusi sebesar 0.1%.

    3. Tidak ada pengaruh signifikan Interaksi Sosial dan Peran Gender

    PerempuanterhadapPertimbangan Moral, dimana koefisien rxy = 0.087dengan

    p = 0.608, hal ini berarti semakin rendah Interaksi Sosial dan Peran Gender

    Perempuan maka semakin rendah Pertimbangan Moral.

    Koefisien determinan (r2) Interaksi Sosial dan Peran Gender Perempuan

    terhadap variabel terikat Pertimbangan Moral adalah sebesar r2 = 0.008 Ini

    menunjukkan bahwa Pertimbangan Moral dibentuk oleh Interaksi Sosial dan

    Peran Gender Perempuan dengan konstribusi sebesar 0.8%.

    Adapun model persamaan regresi dapat dibuat dengan melihat tabel

    berikut ini:

    Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Model Persamaan Regresi

    Model

    Unstandardized Coefficients t Sig

    B Std. Error Konstan 2.829 3.387 0.835 0.405

    Interaksi Sosial 0.041 0.035 -1.187 0.237 Peran Gender Perempuan

    0.106 0.033 3.167 0.002

    Berdasarkan tabel diatas, diperoleh persamaan garis regresi liniernya

    sebagai berikut:

    Y = 2.829 + 0.041x1 + 0.106x2 ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 83

    Nilai t untuk masing-masing variabel adalah X1 = -1.187 dengan harga

    P=0.237, X2 = 3.167dengan harga P=0.002. Dengan demikian, harga P variabel

    X1, P < 0.05 berarti variabel bebas X1 interaksi sosial dapat menjelaskan

    variabel terikat Y pertimbangan moral dan X2 peran gender perempuan bisa

    menjelaskan variabel terikat Y pertimbangan moral. Maka dapat disimpulkan

    bahwa persamaan linier berganda Y= a + b X1 + c X2 berlaku dalam hal ini

    variabel interaksi sosialdapat berdiri sendiri atau bersamaan dalam

    menghubungkan variabel terikat pertimbangan moral. Demikian halnya dengan

    variabel peran gender perempuan dapat berdiri sendiri menghubungkan

    pertimbangan moral, maupun secara bersamaan dengan variabel pertimbangan

    moral.

    4.2.8.Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik

    a. Mean Hipotetik

    Untuk variabel interaksi sosial, jumlah aitem yang valid adalah sebanyak

    32 aitem yang diformat dengan skala likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean

    hipotetiknya adalah {(32 X 1) + (32X 4)} : 2 = 80. Untuk variabelperan gender

    perempuan, jumlah aitem yang valid adalah sebanyak 26 aitem yang diformat

    dengan skala likert dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(26

    X 1) + (26X 4)} : 2 = 65.Kemudian untuk pertimbangan moral diformat dengan 3

    cerita pendek dalam 4 pilihan jawaban, maka mean hipotetiknya adalah {(3 X 4) +

    (3 X 1)} : 2 = 7,5.

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 84

    b. Mean Empirik

    Tabel 4.8. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test inrteraksi sosial peran gender penalaran moral

    N 135 135 135 Normal Parametersa Mean 82.00 67.49 6.54

    Std. Deviation 4.465 4.673 3.442 Most Extreme Differences Absolute .111 .077 .110

    Positive .105 .077 .110 Negative -.111 -.056 -.067

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.291 .893 1.276 Asymp. Sig. (2-tailed) .071 .403 .077

    a. Test distribution is Normal.

    Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari deskriptif analisis uji

    regresiberganda diketahui bahwa mean empirik variabel interaksi sosialadalah

    82.00 untuk variabel peran gender perempuanmemiliki mean empiriknya adalah

    67.49 dan variabel pertimbangan moral memiliki mean empirik 6.54.

    c. Kriteria

    Dalam upaya mengetahui kondisi kategori dari interaksi sosial, peran

    gender perempuandanpertimbangan moral, maka perlu dibandingkan antara

    mean/nilai rata-rata empirik dengan mean/nilai rata-rata hipotetik dengan

    memperhatikan besarnya bilangan SD dari masing-masing variabel. Untuk

    variabel interaksi sosialnilai SDnya adalah4.465, untuk variabelperan gender

    perempuan nilai SDnya adalah 4.673dan untuk variabel pertimbangan moral nilai

    SDnya 3.442.

    Dari besarnya bilangan SD tersebut, maka untuk variabel interaksi sosial,

    apabila mean/nilai rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 85

    selisihnya melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa interaksi sosial

    tergolong tinggi dan apabila mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata

    empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa

    interaksi sosial tergolong rendah.

    Selanjutnya untuk variabel peran gender perempuan, apabila mean/nilai

    rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi

    bilangan SD, maka dinyatakan bahwa peran gender tergolong tinggi dan apabila

    mean/nilai rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya

    melebihi bilangan SD, maka dinyatakan bahwa siswamemiliki pertimbangan

    moral yang rendah.

    Untuk variabel pertimbangan moral, apabila mean/nilai rata-rata hipotetik

    < mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi bilangan SD, maka

    dinyatakan bahwa pertimbangan moral tergolong baik dan apabila mean/nilai

    rata-rata hipotetik > mean/nilai rata-rata empirik, dimana selisihnya melebihi

    bilangan SD, maka dinyatakan bahwa siswamemiliki pertimbanganmoral yang

    masih rendah.

    Gambaran selengkapnya mengenai perbandingan mean/nilai rata-rata

    hipotetik dengan mean/nilai rata-rata empirik serta standar deviasi dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini.

    Tabel 4.9

    Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Nilai Rata-rata Empirik

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 86

    Variabel SD

    Nilai Rata-Rata Keterangan

    Hipotetik Empirik

    Interaksi sosial 4.465 80 82.00 Tinggi

    Peran gender perempuan 4.673 65 67.49 Tinggi

    Pertimbangan moral 3.442 7.5 6.54 Sedang

    4.3.Pembahasan

    Pembahasan hasil penelitian dilakukan dalam kerangka teori

    perkembangan moral kognitif yang dikemukakan oleh Kohlberg, dengan menitik

    beratkan pada sudut kajian pada mekanisme terjadinya peningkatan pertimbangan

    moral. Mekanisme peningkatan pertimbangan moral diawali oleh individu

    mengalami alih peran terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam sistem

    pengambilan keputusan moral, kemudian berlanjut mengalami konflik moral

    kognitif, dan konflik moral kognitif tersebut dapat diselesaikan oleh individu

    dengan menggunakan pertimbangan moral lebih tinggi satu tahap dari tahap

    pertimbangan moral yang dimilikinya, (Menanti, 2010)

    Pertimbangan moral membutuhkan alih peran role taking (kemampuan

    mengambil persepsi sosial atau perspektif orang lain. Alih peran merupakan

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 87

    kemampuan melihat dan menginterpretasi pemikiran-pemikiran dan perasaan-

    perasaan orang lain, melihat peran atau tempat mereka di lingkungan atau di

    masyarakat. Alih peran meliputi penerimaan bahwa orang lain mempunyai

    perspektif mereka sendiri dan memahami hubungan-hubungan yang kompleks

    antara perspektif-perspektif yang sama dan berbeda. Dalam ahli peran, individu

    memahami kemampuan-kemampuan, atribut-atribut, keinginan-keinginan,

    harapan-harapan, perasaan-perasaan, emosi-emosi, dan dorongan-dorongan,

    reaksi-reaksi, dan pemikiran-pemikiran orang lain. (Menanti, 2010)

    Selanjutnya dapat penulis jelaskan bahwa individu yang meningkat

    pertimbangan moralnya, melalui mekanisme sebagai berikut:

    IS AP DM PM

    Keterangan:

    IS: Interaksi sosial

    AP: Alih Peran

    DM: Dilema Moral

    PTPM: Peningkatan Tahap Pertimbangan Moral

    Rendahnya interaksi sosial pada siswa SMA Negeri 12 Medan tidak dapat

    melihat perbedaan dan persamaan antara pandangan dirinya dan pandangan orang

    lain, sehingga alih peran tidak terjadi atau terjadi tetapi sangat miskin atau hanya

    cukup. Selanjutnya alih peran yang miskin tidak menimbulkan konflik moral

    kognitif (tidak menimbulkan dilemma moral). Selanjutnya pada saat siswa SMA

    Negeri 12 Medan dalam keadaan konflik moral yang tidak selesai (bingung

    memutuskan alasan/pertimbangan moral yang benar dan salah), maka siswa

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 88

    kebingungan memutuskan alasan moral mana yang tepat menurutnya membuat

    tidak terjadi peningkatan tahap pertimbangan moral. Jika siswa tidak bingung,

    maka mampu memperoleh alasan/pertimbangan moral yang benar dan salah, akan

    tetapi menggunakan tahap-tahap pertimbangan moral yang sama dengan tahap

    yang dimiliki atau tahap yang lebih rendah, maka pertimbangan moral tidak

    meningkat. Hal ini terjadi pada hasil uji hipotesis penelitian ini yang menunjukkan

    bahwa interaksi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan

    moral. Artinya tidak terjadinya stimulasi pertimbangan moral yang dialami siswa

    yang mendorongpeningkatan pertimbangan moral sehingga tidak terjadi (N-1).

    Dalam hal peran gender perempuan, perempuan lebih fokus pada jaringan

    hubungan sosial mereka, menempatkan penekanan yang lebih besar pada

    tanggung jawab sosial dan perawatan,tidak pada prinsip keadilan. Juga

    kecenderungan perempuan pada perspektif peduli, konform, toleran, membuat

    mereka mengikuti peran gendernya, tidak mengarah kepada pengalaman yang

    berlanjut kepada pengalaman yang berlanjut ke konflik moral kognitif, sehingga

    pertimbangan moral mereka tidak meningkat (terhambat sampai pada tahap 3 atau

    4).Hal ini terjadi pada hasil uji hipotesis penelitian ini yang menunjukkan bahwa

    peran gender perempuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

    pertimbangan moral. Artinya terjadinya stimulasi pertimbangan moral, namun

    tidak berlanjut ke peningkatan pertimbangan moral karena pengaruh budaya peran

    gender.

    Tahap 3 berarti hal ini menunjukkan bahwa pertimbangan moral pada

    siswa SMA Negeri 12 Medan berpegang pada sebutan sebagai nice boy/girl,

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 89

    (disebut orang baik). Pada tahap 4 merupakan alasan moral untuk memelihara

    peraturan yang sudah ada. Hal ini disebabkan oleh faktor budaya yang menggiring

    untuk berada pada tahap 4 seperti junjung peraturan dimana kamu berada.

    Sementara siswa pada pertimbangan moral tingkat pascakonvensional

    tahap 5 berarti siswa memutuskan persoalan moral berdasarkan pada

    pertimbangan yang memberi kegunaan pada orang banyak dan menggunakan

    nilai-nilai pertimbangan yang berlaku universal meskipun menolak peraturan yang

    ada karena mencari kebenaran dan keadilan. Keputusan moral yang menggunakan

    pertimbangan keadilan sebagaimana yang dimaknai oleh siswa merupakan

    indikasi bahwa siswa mampu mencapai pertimbangan moral pascakonvensional.

    Selain itu siswa pada tahap A disebut sebagai anti-establishment adalah

    pertimbangan moral yang sulit dikategorikan secara tepat berada pada tahap

    tertentu. Siswa berada pada tahap M disebut Meaningless adalah pertimbangan

    moral yang tidak cukup kuat untuk dikategorikan berada pada tahap tertentu.

    Dari hasil penelitian diketahui persentasi setiap tahap-tahap pertimbangan

    moral siswa (perempuan) sebagai berikut:siswa yang memiliki tahap 4 sebanyak

    98 siswa (72,59%), tahap 3 sebanyak 25 orang (18,52%), tahap 5A sebanyak 6

    siswa (4,44%), tahap M sebanyak 3 siswa (2,22% ),tahap 6 sebanyak 2 siswa

    (1,48%), tahap A sebanyak 1 siswa (0,74% ) sementara tahap 5B dan tahap 2

    masing-masing memiliki 0%. Dari penjelasan tersebut, rata-rata siswa SMA

    Negeri 12 Medan pada tingkat konvensional, tahap 4, ini menunjukkan

    bahwasanya siswa SMA Negeri 12 Medan khususnya perempuan berorientasi

    kepada otoritas, peraturan-peraturan yang telah ditetapkan atau aturan yang telah

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 90

    pasti dengan berusaha memelihara ketertiban sosial. Perilaku yang baik adalah

    semata-mata melakukan kewajiban dan melakukan rasa hormat kepada otoritas,

    serta memelihara ketertiban sosial yang ada, demi ketertiban itu sendiri.

    Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarbaini

    (2016) yang berjudul Pertimbangan Moral Menurut Gender Peserta Didik Dalam

    Pembelajaran PKn disebutkan bahwa sebagian besar dari peserta didik (75%)

    berada tingkatan II, yakni tingkat konvensional pada tahap 4, yang berorientasi

    pada ketertiban hukum, sosial dan agama (orientasi pada hukum dan ketertiban).

    Sementara sebagian kecilnya (15%) pada tahap 3, perkembangan moral kognitif

    yang berorientasi pada konformitas terhadap citra stereotipe mayoritas

    (orientasinya masuk kelompok “goodboy” atau “nicegirls”). Namun peserta didik

    perempuan menujukkan jumlah yang lebih banyak dan “judgment score” lebih

    tinggi dari peserta didik laki-laki. Ini juga dilihat dari pendapat Gilligan bahwa

    dilema-dilema moral adalah kontekstual dan dipecahkan melalui berpikir induktif,

    tetapi dalam skema Kohlberg, prinsip-prinsip moral adalah universal dan

    diterapkan pada dilema-dilema moral melalui berpikir formal dan abstrak.

    Membicarakan faktor yang mempengaruhi perkembangan pertimbangan

    moral, berarti membicarakan faktor yang mempengaruhi terjadinya pengalaman

    alih peran dan pengalaman konflik moral kognitif pada individu. Lingkungan

    yang menumbuhkan pengalaman alih peran dan pengalaman konflik moral

    kognitif yang meningkatkan pertimbangan moral adalah lingkungan yang

    memberi kesempatan interaksi tinggi dan di dalam interaksi tersebut mengandung

    stimulasi tahap pertimbangan moral yang lebih tinggi satu tahap dari tahap

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 91

    pertimbangan moral yang dimiliki oleh individu. (Menanti, 2010). Dijelaskan

    lebih lanjut bahwa situasi lingkungan yang mengandung stimulasi pertimbangan

    moral tinggi ditemui bila individu berada dalam situasi interaksi sosial dengan

    orang-orang yang lebih tingi dalam usia, pendidikan, pekerjaan, lebih kaya

    pengalaman hidup, dan berada dalam lingkungan budaya berbeda-beda. Interaksi

    orangtua-anak merupakan situasi interaksi yang paling intens untuk menstimulasi

    pertimbangan moral anak. (Menanti, 2010)

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 0,6% pengaruh interaksi sosial

    terhadap pertimbangan moral siswa. Asumsinya situasi responden saat

    berinteraksi sosial dengan orang-orang yang tidak lebih tinggi dalam usia,

    pendidikan, dan pengalaman hidup, masih sedikit. Kemungkinan interaksi siswa

    dengan orangtua tidak intens untuk menstimulasi pertimbangan moral siswa

    tersebut.

    Gilligan (dalam Menanti, 2010) berpendapat ada dua pendekatan terhadap

    moralitas yang saling bertentangan, yaitu pada satu pihak etik mengenai

    kepedulian dan tanggung jawab dan pada pihak lain etik mengenai hak dan

    keadilan. Pendekatan pertama lebih merupakan karakteristik pada wanita,

    pertimbangan moralnya tertuju pada rincian dari situasi konkrit dan terarah pada

    keinginan untuk memperkecil kerugian umum. Pendekatan kedua lebih

    merupakan karakteristik laki-laki, pertimbangan moralnya merupakan ekspresi

    dari suatu diri yang otonom, bebas (tidak tergantung dari yang lain), dan

    terindividuasi. Pertimbangan moral laki-laki bersandar pada prinsip-prinsip yang

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 92

    merumuskan hak dan kewajiban tanpa merasa harus memperhatikan keadaan dan

    kerugian yang tersirat di dalamnya.

    Penelitian yang diadakan di SMA Negeri 12 Medan menunjukkan

    pengaruh gender perempuan terhadap pertimbangan moral sebanyak 0.1%.

    Orientasi dasar moral perempuan adalah menaruh perhatian (kepedulian) kepada

    yang lain dalam cara yang personal, bukan hanya peduli pada kemanusiaan yang

    umum. Kepekaan, perempuan akan membutuhkan orang lain membawa kepada

    perhatian akan suara yang berbeda dari suaranya sendiri dan memasukkan sudut

    pandangan yang lain dalam keputusan mereka. Kemungkinan siswa perempuan

    mulai meninggalkan peran gender ini.

    Kemudian dari hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi

    berganda, diketahui bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara interaksi sosial

    dan peran gender perempuanterhadappertimbangan moraldilihat dari nilai

    koefisien determinan (R2) = 0.008dengan p= 0.608> 0.050, artinya tidak ada

    pengaruh interaksi sosial dan peran gender perempuan terhadap pertimbangan

    moral, semakin rendah interaksi sosial dan peran gender perempuan maka

    semakin rendah pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12 Medan. Kontribusi

    interaksi sosial dan peran gender perempuan terhadap pertimbangan moral secara

    bersamaan dilihat dari nilai koefisien determinan (R2) 0.008 atau sebesar 0.8 %.

    Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Ruth Oakes, Ph.D dan

    Katherine Quina, Ph.D dengan judul “The Impact of Gender and Role Perspective

    on Moral Judgment tahun 1983 menyebutkan bahwa tidak ada menghasilkan efek

    yang signifikan untuk jenis kelamin pada penilaian moral pada usia 9 tahun.

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 93

    Pengaruh pengambilan perspektif pada penilaian moral diukur dengan memiliki

    subjek membuat penilaian dari perspektif mereka sendiri maupun dari perspektif

    ibu dan ayah mereka. Uji analisis yang digunakan Drawing Goodenough-Harris,

    Skala Kematangan Moral Piaget, dan Skala Identifikasi Orangtua (skala 23-item

    yang dirancang untuk penelitian dan termasuk pertanyaan tentang mainan favorit

    anak dan teman-teman terbaik, barang-barang favorit ibu dan ayah, dan perilaku

    dan karakteristik orang tua yang dipilih). Penelitian ini dirancang untuk

    menyelidiki asosiasi antara gender dan perspektif peran, dan penilaian moral.

    Selain itu, penelitian sebelumnya yang dilakukan M. Fumagalli, R.

    Ferucci, F. Mameli, S. Marceglia, S. Mrakic-Sposta, S. Zago, C. Lucchiari, D.

    Cossonni, F. Nordio, G. Pravettoni, S. Cappa, A. Priori tahun 2009 dengan judul

    “Gender-related differences in moral judgments” yang membahas bahwa tidak

    menemukan perbedaan antara dua jenis kelamin dalam tanggapan utilitarian

    terhadap dilema non moral dan dilema moral yang tidak pribadi, pria memberikan

    jawaban ulitarian yang lebih berarti terhadap dilema moral pribadi (PM) (yaitu,

    tindakan yang dukungannya melibatkan keputusan emosional yang tinggi). Faktor

    budaya seperti pendidikan dan agama tidak berpengaruh pada kinerja dalam tugas

    penilaian moral. Respons ulitarian mengimplikasikan penilaian tindakan dnegan

    kemampuan mereka untuk memaksimalkan konsekuensi yang baik, sehingga

    bahaya apapun kepada seseorang dapat dibenarka oleh keuntungan yang lebih

    besar bagi orang lain: kepentingan individu dapat dikorbankan demi masyarakat.

    Dalam hal perhitungan mean hipotetik dan mean empirik secara umum

    berdasarkan pertimbangan moral siswa SMA Negeri 12 Medan memiliki mean

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA

  • 94

    hipotetik sebesar 7.5, mean empirik sebesar 6.54 dan standar deviasinya sebesar

    3.442, hal ini menunjukkan bahwa pertimbangan moral yang dimiliki siswa SMA

    Negeri 12 Medansedikit lebih tinggi (hampir sama) dari remaja lain umurnya.

    Interaksi sosial yang dimiliki oleh siswa SMA Negeri 12 Medan memiliki

    mean hipotetik sebesar 80, mean empirik sebesar 82.00 dan standar deviasinya

    sebesar 4.465, hal ini menunjukan bahwa interaksi sosial yang dimiliki siswa

    SMA Negeri 12 Medan tergolong sedikit lebih tinggi. Artinyainteraksi sosial pada

    siswa SMA Negeri 12 Medan menunjukkan mereka dapat berinteraksi sosial

    dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini sejalan yang penjelasan Hurlock (2013)

    bahwa dalam belajar menjadi orang bermoral adalah mempunyai kesempatan

    melakukan interaksi dengan anggota kelompok sosial. Interaksi sosial memegang

    peran penting dalam perkembangan moral.

    Kemudian peran gender perempuan yang dimiliki oleh siswa SMA Negeri

    12 Medan memiliki mean hipotetik 65, mean empirik sebesar 67.49 dan standar

    deviasi nya sebesar 6.54, hal ini menunjukkan bahwa peran gender perempuan

    yang dimiliki siswa perempuan tergolong lebih rendah dari remaja lain umurnya.

    Dalam hal ini, perempuan menekankan pada tanggung jawab sosial dalam

    emosinya. Perempuan lebih merasa bertanggung jawab terhadap emosi orang lain.

    Mereka sangat memperhatikan keadaan emosi orang lain sehingga lebih mampu

    untuk memahami perubahan emosional. Orientasi dasar moral perempuan adalah

    menaruh perhatian (kepedulian) kepada yang lain dalam cara yang personal,

    bukan hanya peduli pada kemanusiaan yang umum. Kepekaan, perempuan akan

    kebutuhan orang lain membawa kepada perhatian akan suara yang berbeda dari

    ----------------------------------------------------- © Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang ----------------------------------------------------- 1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area

    Document Accepted 10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)10/1/20

    Access From (repository.uma.ac.id)

    UNIVERSITAS MEDAN AREA