BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL...

13
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Hasil dalam PTK ini penulis mengartikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran Matematika. Siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 sejumlah 24, saat pra siklus sampai dengan tanggal 1 Maret 2012 pada mata pelajaran Matematika mengalami ketidak berhasilan dalam hasil belajar sebelum diadakan tindakan perbaikan dengan metode diskusi berbantuan alat peraga mistar rangkap. Dalam kondisi pra siklus ini, peneliti melakukan pengamatan tentang sikap belajar siswa di dalam kelas saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan bermain di dalam kelas, dan sekaligus merefleksi diri tentang skenario pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas.Pengamatan dan refleksi diri itu peneliti lakukan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 5 Maret sampai dengan 7 Maret 2012 disaat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 banyak yang bermain sendiri dan juga ada yang berbicara dengan teman lain di saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Disamping melakukan pengamatan, dalam pra siklus ini peneliti juga melakukan tes pada tanggal 1 Maret 2012. Berdasarkan tes tersebut diperoleh data tentang tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Data tersebut dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif yaitu dalam bentuk nilai atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang dapat di lihat dari tabel pra siklus di bawah ini :

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL...

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Hasil dalam PTK ini penulis mengartikan sebagai hasil belajar yang telah

dicapai siswa dalam mata pelajaran Matematika. Siswa kelas IV SD Negeri

Ketanggan 01 sejumlah 24, saat pra siklus sampai dengan tanggal 1 Maret 2012

pada mata pelajaran Matematika mengalami ketidak berhasilan dalam hasil belajar

sebelum diadakan tindakan perbaikan dengan metode diskusi berbantuan alat peraga

mistar rangkap.

Dalam kondisi pra siklus ini, peneliti melakukan pengamatan tentang sikap

belajar siswa di dalam kelas saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan

bermain di dalam kelas, dan sekaligus merefleksi diri tentang skenario pembelajaran

yang dilaksanakan di dalam kelas.Pengamatan dan refleksi diri itu peneliti lakukan

selama 3 hari, yaitu pada tanggal 5 Maret sampai dengan 7 Maret 2012 disaat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut peneliti

dapat menyimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 banyak yang

bermain sendiri dan juga ada yang berbicara dengan teman lain di saat

berlangsungnya proses pembelajaran di kelas.

Disamping melakukan pengamatan, dalam pra siklus ini peneliti juga

melakukan tes pada tanggal 1 Maret 2012. Berdasarkan tes tersebut diperoleh data

tentang tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Data

tersebut dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif yaitu dalam bentuk nilai atau hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang dapat di lihat dari tabel pra siklus

di bawah ini :

34

34

Tabel 4.1

Perolehan Nilai Pra Siklus Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

Nilai Jumlah Siswa

75 70 65 60 55 50 45 40

2 2 5 4 2 2 5 2

Jumlah 24

Berdasarkan tabel perolehan nilai yang dicapai pada pra siklus di atas yang

menyatakan 2 siswa mendapat nilai 40, siswa yang mendapat nilai 45 ada 5 siswa,

2 siswa mendapat nilai 50,2 siswa mendapat nilai 55, yang mendapat nilai 60 ada 4

siswa, 5 siswa mendapat nilai 65, 2 siswa mendapat nilai 70, dan 2 siswa mendapat

nilai 75. Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dibuat diagram sebagai berikut

Gambar 4.1

Diagram Perolehan Nilai Pra Siklus Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

2

52

24

5 22

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah Siswa Nilai

35

Berdasarkan diagram perolehan nilai pra siklus mata pelajaran Matematika di atas

tampak bahwa dari 24 siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 yang mendapat nilai 40

ada 2,nilai 45 ada 5 siswa, nilai 50 ada 2 siswa, nilai 55 ada 2 siswa, nilai 60 ada 4

siswa,nilai 65 ada 5 siswa, nilai 70 ada 2 siswa dan nilai 75 ada 2 siswa.

Berdasarkan diagram di atas dapat direkap dalam tabel prosentase ketuntasan

dengan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) 65 sebagai berikut :

Tabel 4.2

Prosentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus

No Kategori Jumlah Prosentase

1 Tuntas 9 anak 40,74 %

2 Belum Tuntas 15 anak 59,26 %

Jumlah 24 anak 100 %

Dari taberl 4.2 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 9 anak atau 40,76%

mengalami ketuntasan dengam KKM 65, sedangkan 15 siswa atau 59,26% siswa

berlum mencapai ketuntasan belajar pada kondisi pra siklus. Sehingga dapat dibuat

diagram lingkaran sebagai berikut :

Gambar 4.2

Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus

36

36

Dari diagram 4.2 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 40,74% siswa mengalami

ketuntasan dengam KKM 65, dan 59,26% siswa belum mencapai ketuntasan belajar

pada kondisi pra siklus.

4.1.2. Deskripsi Siklus I

4.1.2.1. Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 9, dan 22

Maret 2012. Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah :

1. Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan metode diskusi berbantuan

alat peraga mistar rangkap.

2. Meyusun alat evaluasi.

3. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama

kegiatan diskusi di kelas.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu :

1. Melaksanakan Pembelajaran pertemuan 1,dan 2.

2. Melakukan diskusi berbantuan alat peraga mistar rangkap di kelas pada

pertemuan 1 dan 2.

3. Melakukan pengamatan pada waktu kegiatan diskusi berbantuan alat peraga

mistar rangkap di kelas.

4. Melakukan tes evaluasi.

4.1.2.3. Pengamatan Tindakan

Pengamatan pada tindakan ini diperoleh hasil berupa nilai hasil belajar siswa pada

siklus I sebagai berikut :

37

Tabel 4.3

Perolehan Nilai Siklus I Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

Nilai Jumlah Siswa Prosen %

90

85

80

75

70

65

60

55

50

0

0

2

2

7

6

1

3

3

0

0

7,4

7,4

27,9

23,5

4,2

14,8

14,8

Jumlah 24 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat digaram perolehan nilai siklus I sebagai

berikut :

Gambar 4.3 Diagram Perolehan Nilai Siklus I Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

Berdasarkan diagram perolehan nilai siklus I mata pelajaran Matematika di atas

tampak bahwa dari 24 siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 yang mendapat nilai 50

00

22 7

61

33

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Series1 Series2

38

38

ada 3 siswa,nilai 55 ada 3 siswa, nilai 60 ada 3 siswa, nilai 65 ada 4 siswa, nilai 70 ada

7 siswa, nilai 75 ada 2 siswa, dan nilai 80 ada 2 siswa.

Berdasarkan diagram di atas dapat direkap dalam tabel prosentase ketuntasan

dengan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) 65 sebagai berikut :

Tabel 4.4

Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

No Kategori Jumlah Prosentase

1 Tuntas 17 anak 74,07 %

2 Belum Tuntas 7 anak 25,92 %

Jumlah 24 anak 100 %

Dari taberl 4.4 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 17 siswa atau 74,07%

mengalami ketuntasan dengam KKM 65, sedangkan 7 siswa atau 25,92% siswa berlum

mencapai ketuntasan belajar pada kondisi siklus I. Sehingga dapat dibuat diagram

lingkaran sebagai berikut :

Gambar 4.4.

Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

74%

26%

Tuntas Belum Tuntas

39

Dari diagram 4.4 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 74,07% siswa mengalami

ketuntasan dengam KKM 65, dan 25,92% siswa belum mencapai ketuntasan belajar

pada kondisi siklus I.

4.1.2.4. Refleksi Siklus I

Setelah dilaksanakan siklus I mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi maka diperoleh renungan atau refleksi yang tersaji dalam tabel berikut

Tabel 4.5

Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I

No Kategori Pra Siklus Prosen % Siklus I Prosen %

1 Tuntas 9 40,74 17 74,07

2 Belum Tuntas 15 59,26 7 25,93

Jml 24 anak 100 % 24 anak 100%

Berdasarkan tabel perolehan nilai pra siklus dan siklus I di atas dapat di buat

diagram sebagai berikut :

Gambar 4.5.

Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Kelas IV SD Negeri Ketanggan 01

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kategori Prosen

%

Prosen

%

Tuntas

Belum

Tuntas

40

40

Dari diagram 4.5 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas

pada pra siklus ada 9 siswa ( 59,26% ), sedangkan pada siklus I mengalami

peningkatan ketuntasan menjadi 17 siswa ( 74,07% ). Sedangkan siswa yang

belum tuntas pada pra siklus ada 15 siswa ( 40,74% ), pada siklus I mengalami

penurunan menjadi 8 siswa ( 25,93% ).

Setelah diadakan refleksi lebih mendalam dapat disimpulkan terjadi

peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I. Adapun penyebab

peningkatan tersebut adalah karena adanya penerapan metode diskusi

berbantuan alat peraga mistar rangkap di dalam kelas. Sedangkan yang

menyebabkan kurang berhasilnya penerapan diskusi berbantuan alat peraga

mistar rangkap di kelas antara lain :

1. Masih ada siswa yang belum memahami cara diskusi berbantuan alat

peraga mistar rangkap.

2. Masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi.

3. Masih ada siswa yang malas mengikuti diskusi di kelas.

4. Guru kurang memberikan penghargaan.

5. Guru kurang memotifasi siswa .

Kelemahan dan kekurangan pada kondisi Siklus I ini menjadi bahan masukan

dan pertimbangan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu pada

kegiatan perbaikan Siklus II .

4.1.3. Deskripsi siklus II

4.1.3.1. Perencanaan Tindakan

Siklus II terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 12

April 2012. Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah :

1. Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan metode diskusi

berbantuan alat peraga mistar rangkap berdasarkan hasil refleksi siklus I.

2. Meyusun alat evaluasi.

3. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama

berlangsungnya diskusi berbantuan alat peraga mistar rangkap di kelas.

41

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu :

1. Melaksanakan Pembelajaran pertemuan 1,dan 2.

2. Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi berbantuan alat peraga

mistar rangkap dikelas pada pertemuan 1 dan 2.

3. Melakukan pengamatan pada waktu berjalannya diskusi berbantuan alat

peraga mistar rangkap di kelas oleh masing-masing kelompok.

4. Melakukan tes evaluasi .

4.1.3.3. Pengamatan Tindakan

Setelah dilaksanakan tindakan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan dan diadakan

evaluasi maka diperoleh hasil berupa nilai hasil belajar siswa pada siklus II

sebagai berikut :

Tabel 4.6

Perolehan Nilai Siklus II Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

Nilai Jumlah Siswa Prosen (%)

95

90

85

80

75

70

65

60

55

0

0

2

1

6

8

5

1

1

0

0

7,4

4,7

25,4

32,6

20,5

4,7

4,7

Jumlah 24 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat digaram perolehan nilai siklus II sebagai

berikut :

42

42

Gambar 4.6.

Diagram Perolehan Nilai Siklus II Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

SD Negeri Ketanggan 01

Berdasarkan diagram perolehan nilai siklus II mata pelajaran Matematika di atas

tampak bahwa dari 24 siswa kelas IV SD Negeri Ketanggan 01 yang mendapat nilai 55

ada 1 siswa, nilai 60 ada 1 siswa, nilai 65 ada 5 siswa, nilai 70 ada 8 siswa, nilai 75 ada

6 siswa, nilai 80 ada 1 siswa, dan nilai 85 ada 2 siswa.

Berdasarkan diagram di atas dapat direkap dalam tabel prosentase ketuntasan

dengan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) 65 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus II

No Kategori Jumlah Prosentase

1 Tuntas 22 anak 92,59%

2 Belum Tuntas 2 anak 7,40%

Jumlah 24 anak 100%

Dari taberl 4.7 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 22 siswa atau 92,59%

mengalami ketuntasan dengam KKM 65, Dan ternyata masih ada siswa yang belum

tuntas KKM . Sehingga dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut :

0 0 2

1 6 85

11

0 102030405060708090

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Series1 Series2

43

Gambar 4.7. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus II

Dari diagram 4.7 yang telah tersaji dapat dilihat bahwa 92,59% siswa mengalami

ketuntasan dengam KKM 65, dengan demikian masih ada siswa yang belum

mengalami ketuntasan yaitu 2 siswa.

4.1.3.4. Refleksi Siklus II

Setelah dilaksanakan siklus II mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi,

maka diperoleh renungan atau refleksi yang tersaji dalam tabel berikut

Tabel 4.8

Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Kategori Pra Siklus % Siklus I % Siklus II %

1 Tuntas 9 41 17 74 22 93

2 BelTuntas 15 59 7 26 2 7

Jml 24 100 24 100 24 100

Berdasarkan tabel perolehan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II di atas dapat di

buat diagram sebagai berikut :

93%

7%

Tuntas Belum Tuntas

44

44

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra

Siklus

% Siklus I % Siklus II %

Tuntas

BelTuntas

Gambar 4.8.

Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kelas IV SD Negeri Ketanggan 01

Dari diagram 4.6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas

pada pra siklus ada 9 siswa ( 41% ), pada siklus I mengalami peningkatan

ketuntasan menjadi `17 siswa ( 74% ), dan meningkat lagi pada siklus II menjadi

22 siswa ( 93% ). Sedangkan siswa yang belum tuntas pada pra siklus ada 15

siswa ( 59% ), pada siklus I mengalami penurunan menjadi 8 siswa ( 26% ), dan

pada siklus II masih ada siswa yang belum tutas sebanyak 2 siswa ( 7% ).

Setelah diadakan refleksi secara menyeluruh dengan adanya perbaikan –

perbaikan tindakan yang di lakukan pada siklus II dapat disimpulkan terjadi

peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II. Adapun

penyebab peningkatan hasil belajar tersebut adalah :

1. Karena adanya penerapan metode diskusi berbantuan alat peraga mistar

rangkap dalam pembelajaran di kelas.

2. Adanya perbaikan kinerja guru pada siklus II.

4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pembahasan hasil belajar yang diraih siswa ini berdasar temuan yang dilakukan

peneliti saat melaksanakan tindakan penelitian terhadap 24 siswa kelas IV SD Negeri

45

Ketanggan 01 pada mata pelajaran matematika. Pernyataan tersebut mengandung

makna bahwa pembelajaran tidak terlepas dari evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Dan dalam pembelajaran dengan penerapan metode diskusi

berbantuan alat peraga mistar rangkap yang telah penulis laksanakan, ternyata

temuan dan refleksinya dapat dikemukakan bahwa perlu merefleksi diri untuk

mengetahui secara langsung kekurangan kelebihan baik dari siswa maupun guru

yang mengajar.

Berdasarkan hasil diskusi berbantuan alat peraga mistar rangkap dengan teman

sejawat maka pembelajaran yang sudah dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan siswa yang dapat menguasai materi

pelajaran matematika lebih dari 93%. Hal ini didasarkan dari siswa yang memenuhi

kriteria ketuntasan minimal dengan mendapatkan nilai minimal 65. Dari uraian

tersebut terdapat keberhasilan dalam perbaikan pembelajaran. Adapun perbaikan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II

adalah :

1) Dalam perbaikan pembelajaran, guru menggunakan penerapan metode diskusi

berbantuan alat peraga mistar rangkap di kelas , melibatkan siswa secara

optimal, sehingga hal ini merupakan pengalaman baru bagi siswa yang dapat

merubah perilaku siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran.

2) Siswa merasa dipercaya dan tertarik dengan penerapan metode diskusi

berbantuan alat peraga mistar rangkap , sehingga siswa tidak jenuh.

3) Guru menambah latihan soal-soal latihan untuk dikerjakan secara kelompok

maupun mandiri.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penerapan metode diskusi berbantuan

alat peraga mistar rangkap di kelas dalam standar kompetensi “Materi Bilangan

Bulat ” pada siswa Kelas IV Semester II SD Negeri Ketanggan 01,Kecamatan

Gringsing, Kab.Batang dapat menarik perhatian dan memudahkan pemahaman

serta dapat membantu daya ingat siswa.