BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL...

21
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang beralamatkan di Jalan Raya Randublatung Km 1,5 Mendenrejo Blora 58383. Unit Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang terdiri dari: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Unit Penelitian Kelas Jumlah Siswa Total Keterangan Laki-Laki Perempuan V A 11 13 24 Kelompok eksperimen V B 10 14 24 Kelompok kontrol Jumlah unit penelitian 48 SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 4 wc siswa, 1 wc guru, 1 gudang, 1 lapangan olahraga, dan 1 perpustakaan. Latar belakang sosial siswa mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dan pedagang, tetapi sebagian besar mata pencaharian mereka yaitu petani karena mereka tinggal di daerah persawahan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah di lapangan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V. Setelah menemukan permasalahan di lapangan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun proposal penelitian, membuat surat ijin penelitian, membuat instrumen penelitian, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian yang akan digunakan. Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengambilan data awal untuk mengetahui hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam keadaan setara dengan menggunakan hasil pengerjaan tes I dengan materi

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora yang

beralamatkan di Jalan Raya Randublatung Km 1,5 Mendenrejo Blora 58383. Unit

Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora

yang terdiri dari:

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Unit Penelitian

KelasJumlah Siswa

Total KeteranganLaki-Laki Perempuan

V A 11 13 24 Kelompok eksperimen

V B 10 14 24 Kelompok kontrol

Jumlah unit penelitian 48

SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru,

4 wc siswa, 1 wc guru, 1 gudang, 1 lapangan olahraga, dan 1 perpustakaan. Latar

belakang sosial siswa mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dan pedagang,

tetapi sebagian besar mata pencaharian mereka yaitu petani karena mereka tinggal

di daerah persawahan.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah di lapangan

dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V. Setelah menemukan

permasalahan di lapangan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menyusun

proposal penelitian, membuat surat ijin penelitian, membuat instrumen penelitian,

menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol, serta melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian yang akan

digunakan.

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengambilan

data awal untuk mengetahui hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

dalam keadaan setara dengan menggunakan hasil pengerjaan tes I dengan materi

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

36

kegiatan ekonomi di Indonesia. Jika kedua kelompok tersebut terbukti homogen,

maka tahapan selanjutnya adalah memberi perlakukan kepada kedua kelas tersebut.

Pembelajaran yang biasa dilakukan di SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora pada

kelas V B yang menggunakan pembelajaran konvensional. Namun, dalam

penelitian ini akan diberikan model pembelajaran yang berbeda terhadap kedua

kelas tersebut tersebut, yaitu memberi perlakuan pembelajaran jigsaw dengan

permainan puzzle untuk kelas VA dan memberikan pembelajaran konvensional

seperti yang dilakukan oleh guru sebelumnya. Materi pembelajaran yang digunakan

adalah sama yaitu tentang masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan

kegiatan penggunaan model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle di

kelompok eksperimen. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi yang

di dalamnya memuat panduan dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran

yang disesuaikan dengan langkah-langkah model pembelajaran jigsaw dengan

permainan puzzle. Observasi ini digunakan untuk melihat keefektifan dari

penggunaan model pembelajaran jigssaw dengan permainan puzzle Observasi ini

meliputi observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

Pemberian nilai pada setiap aktivitas siswa dinamakan sebagai penilaian

proses oleh peneliti, sedangkan penilaian hasil diperoleh dari nilai tes formatif.

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran dapat diketahui

dengan melihat nilai proses dan nilai hasil yang dinamakan oleh peneliti dengan

hasil belajar (Tes ke2).

Setelah proses eksperimen selesai, dilakukan analisa statistik dari data yang

telah terkumpul yang merupakan hasil belajar selama pembelajaran untuk

kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian.

Hasil Observasi Implementasi RPP Aktifitas Guru

Peneliti melakukan observasi atau pengamatan selama kegiatan

pembelajaran. Observasi yang dilakukan meliputi observasi aktifitas guru dan

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan dalam setiap

pertemuan. Dalam penelitian ini terdiri dari dua kali pertemuan, sehingga hasil

observasi yang diperoleh mencakup aktifitas guru dalam pembelajaran selama dua

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

37

kali pertemuan. Observasi pertama yakni observasi tentang aktifitas guru dalam

pembelajaran. Hasil observasi aktifitas guru meliputi kemampuan guru dalam

melakukan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Indikator dalam kegiatan awal guru selalu memberikan salam pembuka

dalam setiap pertemuan sehingga guru mencapai prosentase 100% pada indikator.

Pada indikator ke dua Guru melakukan apersepsi dan motivasi dalam setiap

pertemuan, prosentase perolehan 100%. Pada pertemuan 1 guru tidak menjelaskan

tujuan pembelajaran tetapi pada pertemuan 2 guru menjelaskan tujuan

pembelajaran kepada siswa, sehingga prosentase perolehan sebesar 50%. Pada

indikator 3, guru hanya memperoleh prosentase 50% karena pada pertemuan 1

guru tidak menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, guru

baru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran saat pertemuan 2.

Pada kegiatan inti terdapat 7 indikator yang diobservasi yaitu memberikan

materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang akan dibuat

permaianan puzzle, membimbing siswa dalam pembentukan kelompok ahli dan

kelompok asal, membimbing siswa berdiskusi dalam merangkai puzzle,

membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi, membimbing siswa

tanya jawab atau memberikan konfirmasi terhadap hasil presentasi, menentukan

pemenang dari pembelajaran jigsaw dalam permainan puzzle, memberikan hadiah

kepada kelompok yang terbaik dalam permainan puzzle. Indikator pertama pada

pertemuan 1 siswa menyimak materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di

Indonesia yang akan dibuat permaianan puzzle tanpa penjelasan yang menyeluruh

dari guru, indikator ini guru hanya memperoleh skor 50%, sedangkan pertemuan 2

siswa menyimak materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia serta

mendapat bimbingan dari guru secara detail sehingga guru memperoleh prosentase

100%. Indikator kedua membimbing siswa dalam pembentukan kelompok ahli dan

kelompok asal, pada pertemuan 1 siswa kurang dibimbing guru dalam

pembentukan kelompok, sehingga pembagian kelompok tidak merata akibatnya ada

beberapa siswa yang tidak mendapat kelompok, prosentase guru 50%, pada

pertemuan kedua siswa dibimbing oleh guru dalam pembentukan kelompok ahli

dan kelompok asal prosentase guru 100%. Indikator ketiga membimbing siswa

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

38

berdiskusi dalam merangkai puzzle, pada pertemuan 1 guru tidak memberikan

penjelasan dalam cara-cara merangkai puzzle, prosentase guru 50%, sedangkan

pada pertemuan 2 guru membimbing dan memfasilitasi dalam kegiatan berdiskusi

prosentasi yang diperoleh guru adalah 100%. memberikan hadiah kepada kelompok

yang terbaik dalam permainan puzzle. Indikator ke empat membimbing siswa

dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi prosentase yang diperoleh guru hanya

50% karena pada pertemuan 1 dalam proses pembelajaran guru tidak melibatkan

siswa untuk presentasi atas hasil diskusi kelompok, kemudia pertemuan 2 guru

melibatkan siswa untuk presentasi atas hasil diskusi kelompok dengan penggunaan

tata bahasa yang baku. Indikator ke lima yaitu membimbing siswa tanya jawab atau

memberikan konfirmasi terhadap hasil presentasi prosentase guru yang diperoleh

50%, pada pertemuan 1 guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain

untuk menanggapi presentasi dan tanya jawab, kemudian pada pertemuan 2 guru

memberikan klarifikasi dan memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi

tersebut beserta kelompok lain. Indikator yang ke enam menentukan pemenang dari

pembelajaran jigsaw dalam permainan puzzle guru tidak menentukan pemenang

dalam pembelajaran hanya memberikan kata-kata pujian terhadap siswa yang

terbaik, prosentase yang diperoleh guru 50%, pada pertemuan 2 guru memberikan

kata-kata pujian beserta menentukan pemenang berdasarkan yang paling cepat

menghabiskan potongan puzzle, prosentase yang diperoleh 100%. Indikator ke

tujuh yaitu memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam permainan

puzzle pada pertemuan 1 guru hanya memberikan tanda kejua peraan seperti

gambar bintang dari kertas yang diberikan bagi siswa yang tebaik sehingga

prosentase yang diperoleh guru 50%, pada pertemuan 2 guru memberikan tanda

kejuaraan beserta hadiah kepada siswa yang terbaik sehingga dapat meningkatkan

minat dalam pembelajaran, prosentase guru yang diperoleh 100%.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 indikator. Saat pertemuan 1 guru tidak

membimbing siswa untuk membuat rangkuman sehingga rangkuman yang dibuat

siswa kurang teratur, guru baru membimbing siswa membuat rangkuman pada

pertemuan 2. Prosentase peskoran yang diberikan oleh observer yaitu 50%. Guru

tidak lupa membahas hasil penemuan serta melakukan evaluasi, prosentase yang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

39

diperoleh sebesar 100%. Tetapi pada pertemuan 1 guru tidak melakukan tindak

lanjut terkait materi pembelajaran, hal ini baru dilakukan guru pada pertemuan 2

sehingga prosentase perolehannya hanya 50%. Pada pertemuan 1 guru juga tidak

melaksanakan tes evaluasi (tes formatif), tes formatif hanya dilakukan pada

pertemuan 2, sehingga prosentase perolehannya 50%. Sesuai dengan hasil observasi

dapat disimpulkan bahwa guru sudah cukup baik sebagai fasilitator dalam kegiatan

pembelajaran. Secara lebih rinci hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan

pembelajaran (2 x pertemuan). Data hasil observasi aktifitas guru dalam

pembelajaran lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2

Hasil Observasi Implementasi RPP untuk Siswa

Observer tidak hanya melakukan observasi kepada guru, observasi juga

dilakukan pada keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran saja

dan tidak digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kegiatan siswa yang

diamati terdiri dari 8 indikator dalam setiap pertemuan. Dari hasil observasi

indikator pertama diketahui bahwa pada pertemuan 1 terdapat 21 siswa membawa

alat tulis, 3 siswa tidak membawa alat tulis. Pada pertemuan 2 siswa yang

membawa alat tulis meningkat menjadi 24 siswa. Pada indikator kedua terdapat 17

siswa yang mendengarkan penjelasan pelaksanaan pembelajaran, 7 orang yang

tidak mendengarkan penjelasan dari guru dan ramai sendiri. Pertemuan 2 siswa

yang mendengarkan penjelasan dari guru 20 siswa sedangkan 4 siswa masih ramai

sendiri.

Pada indikator 3, dari hasil observasi diketahui terdapat 18 siswa yang

menyimak materi pada pertemuan 1 dan meningkat 23 siswa pada pertemuan 2.

Terdapat 19 siswa aktif dalam berdiskusi kelompok merangkai puzzle dalam

kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 berlangsung dan meningkat menjadi 24

siswa aktif dalam berdiskusi kelompok merangkai puzzle pada pertemuan 2. Pada

indikator 5 pada pertemuan 1 terdapat 15 siswa disiplin dalam pembelajaran dan

melaksanakan tugas dengan dengan baik, dan meningkat pada pertemuan ke 2

terdapapat 21 siswa yang disiplin dalam pembelajaran. Pada indikator 6 dalam

kegiatan presentasi pada pertemuan 1 terdapat 4 kelompok yang melakukan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

40

kegiatan presentasi. Pada pertemuan 6 seluruh siswa melakukan kegiatan

presentasi.

Pada pertemuan 1 dan 2 seluruh siswa juga mencatat dan membuat

rangkuman materi yang telah dipelajari. Sesuai dengan hasil pengamatan kegiatan

siswa dapat disimpulkan bahwa siswa senang, aktif dan rajin dalam kegiatan

pembelajaran penggunaan model jigsaw dengan permainan puzzle . Secara lebih

lengkap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat

pada lampiran 3

Hasil Penelitian Penilaian Produk Atau Hasil

Hasil penelitian produk atau hasil dapat diketahui dengan cara melakukan

analisis data terhadap data-data mentah yang diperoleh dari penelitian. Data yang

diperoleh berupa skor tes 1 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, skor tes 2

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam metode analisis data ada

beberapa hal yang harus dilakukan antara lain yaitu analisis deskriptif, uji

normalitas data dan uji hipotesis. Kuali ikasi data dan uji prasyarat analisis data

berarti menterjemahkan data dalam bentuk angka, sedangkan uji prasyarat analisis

berarti sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis. Prasyarat analisis data dengan menggunakan statistik nonparametric

adalah skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal. Oleh karena itu, sebelum

dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas kolmogrov-smirno,

dengan menggunakan komputer melalui program Statistik Product and Service

Solution (SPSS) versi 19.0 dan uji t-tets.

Hasil penelitian penilaian produk diketahui dengan cara melakukan analisis

data. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-test. Sebelum dilakukan analisis uji t-

test, agar data tidak menyimpang maka harus dilakukan uji deskriptif dan uji

normalitas terlebih dahulu. Dengan uji normalitas dapat dilihat data dalam

penelitian normal atau tidak. Syarat data yang digunakan dalam penelitian harus

normal. Berikut disajikan hasil analisis deskriptif dan normalitas pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

41

Skor Tes 1 Kelompok Eksperimen

Hasil penelitian penilaian produk yang pertama yaitu skor tes 1 kelompok

eksperimen. Hasil tes 1 kelompok eksperimen diketahui dengan cara

mengelompokkan data berdasarkan skor hasil tes 1 kelompok eksperimen SD

Negeri 4 Mendenrejo. Pengelompokan berdasarkan acuan Ketentuan Ketuntasan

Minimum (KKM) penelitian yaitu 90. Berdasarkan skor tes 1 kelompok

eksperimen, diketahui bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam kategori tuntas

karena tidak ada siswa yang mendapat skor ≥ 90. Sebanyak 24 siswa mendapat skor

di bawah KKM 90, artinya 100% siswa pada kelompok eksperimen tidak tuntas.

Pada kelompok eksperimen hasil tes 1 memperoleh Skor maksimal 88 sedangkan

skor minimal 44, dengan rata-rata Skor 64. Hal ini terjadi karena tes 1 dilakukan

sebelum diberikan perlakuan, sehingga siswa hanya berbekal pengetahuan awal

saja. Data skor tes 1 kelompok eksperimen lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 5

Skor Tes 1 Kelompok Kontrol

Hasil penelitian penilaian produk yang ke dua yakni skor tes 1 kelompok

kontrol. Hasil tes 1 kelompok kontrol diketahui dengan cara mengelompokkan data

berdasarkan skor hasil tes 1 kelompok kontrol Blora. Pengelompokan berdasarkan

acuan Ketentuan Ketuntasan Minimum (KKM) penelitian yaitu 90. Berdasarkan

skor tes 1 kelompok kontrol, diketahui bahwa 1 siswa yang masuk dalam kategori

tuntas. Sebanyak 23 siswa mendapat skor di bawah KKM 90, artinya 98% siswa

pada kelompok kontrol tidak tuntas. Pada Kelompok kontrol hasil tes 1

memperoleh skor maksimal 92 sedangkan skor minimal 40, dengan rata-rata skor

69. Hal ini terjadi karena tes 1 dilakukan sebelum diberikan perlakuan, sehingga

siswa hanya berbekal pengetahuan awal saja. Data skor tes 1 kelompok kontrol

lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 5

Skor Tes 2 Kelompok Eksperimen

Hasil penelitian penilaian produk yang ke tiga yakni hasil skor tes 2

kelompok eksperimen. Pada tes 2 kelompok eksperimen memperoleh skor

maksimal 94 sedangkan skor minimal 86, dengan rata-rata skor 94. Skor akhir

yang diperoleh siswa dari tes 2 secara rinci disajikan pada tabel 4.2.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

42

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Eksperimen

No. Skor Frekuensi Persentase (%) Keterangan1. 86 1 4,2 Tidak tuntas2. 88 2 8,3 Tidak tuntas3. 89 6 25,0 tuntas4. 90 2 8,3 tuntas5. 91 5 20,8 tuntas6. 92 7 29,2 tuntas7. 94 1 4,2 tuntas

Σ 24 100%

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa terdapat 9 siswa yang memperoleh skor <

90, sehingga 12,5% siswa pada kelompok eksperimen tidak tuntas. Namun, jumlah

siswa yang tuntas jauh lebih banyak yaitu 21 siswa dengan persentase 37,5%. Siswa

yang sudah tuntas dari KKM jauh lebih banyak, hal ini terjadi karena tes 2

dilakukan setelah siswa mendapat perlakuan dengan belajar menggunakan model

pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle sehingga siswa jauh lebih mudah

memahami materi yang telah diberikan serta dapat mengerjakan tes formatif dengan

baik.

Siswa dalam mengerjakan tes 2 tidak hanya mempunyai bekal pengetahuan

awal saja melainkan ditambah pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle.

Dengan perlakuan ini siswa menjadi lebih aktif dan semangat dalam belajar dan

materi yang telah disampaika lebih kuat di ingat oleh siswa. Soal tes 2 sama dengan

tes 1 tetapi hasilnya sangat berbeda karena perlakuannya juga berbeda. Secara lebih

jelas berikut ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran skor tes 2 kelompok

eksperimen.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

43

Gambar 4.1Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Tes 2

Kelompok Eksperimen

Data skor tes 2 kelompok eksperimen secara lebih lengkap dapat dilihat

pada lampiran 5

Skor Tes 2 Kelompok Kontrol

Hasil penelitian penilaian produk yang ke empat yakni hasil skor tes 2

kelompok kontrol. Hasil tes 2 kelompok kontrol diketahui dengan cara

mengelompokkan data berdasarkan skor hasil tes 2 kelompok kontrol SDN 4

Mendenrejo Kradenan Blora. Pengelompokan berdasarkan acuan Ketentuan

Ketuntasan Minimum (KKM) penelitian yaitu 90.

Kondisi kelompok kontrol jika dilihat dari hasil tes 1 dan tes 2 mengalami

peningkatan lebih sedikit dibandingkan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil

tes 1 diketahui bahwa ada 1 siswa yang tuntas mencapai KKM 90, tetapi

berdasarkan hasil tes 2 tidak ada siswa yang tuntas mencapai KKM 90

Peningkatan juga dapat dilihat dari perolehan skor maksimal, skor minimal,

rata-rata serta jumlah skor seluruh siswa dari hasil tes 2 kelompok kontrol. Pada tes

2 kelompok kontrol mendapat skor maksimal 94 sedangkan skor minimal 86,

dengan rata-rata skor 90. Skor tes 2 kelomok kontrol secara rinci disajikan pada

tebel 4.3.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

44

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Skor Ketuntasan Hasil Tes 2 Kelompok Kontrol

No. Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan1. 78 2 8,3 Tidak tuntas2. 80 2 8,3 Tidak tuntas3. 82 7 29,2 Tidak tuntas4. 84 9 37,5 Tidak tuntas5. 87 1 4,2 Tidak tuntas6. 89 3 12,5 Tidak tuntas

Σ 24 100%

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa terdapat tidak ada siswa yang memperoleh

Skor < 90, sehingga 100% siswa pada kelompok kontrol tidak tuntas.

Peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh pelaksanaan

kegiatan pembelajarannya. Pada kelompok eksperimen pembelajaran jigsaw dengan

permaianan puzzle dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle terhadap hasil belajar siswa kelasV

SDN 4 Mendenrejo Kradenan Blora. Mengetahui besarnya pengaruh perlakuan

yang diberikan dapat diketahui dengan cara membandingkan skor rata-rata tes

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perolehan skor rata-rata kelompok

eksperimen dari tes 1 dan skor tes 2 mengalami peningkatan yang cukup besar.

Rata-rata skor tes 1 kelompok eksperimen 64% sedangkan rata-rata skor tes 2 90%.

Selisih rata-ratanya 26%. Rata-rata skor tes 1 kelompok kontrol 69 sedangkan rata-

rata tes 2 83. Selisih rata-ratanya 14%. Secara lebih rinci disajikan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4Distribusi Skor Rata-Rata Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

KelompokSkor Rata-Rata Peningkatan

Skor Rata-RataTes 1 Tes 2

Eksperimen 64 90 26%

Kontrol 69 83 14%

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

45

Hasil Penelitian Penilaian Proses

Hasil penelitian yang ke dua yakni hasil penelitian penilaian proses. Selain

melakukan analisis deskriptif penilaian produk, peneliti juga melakukan analisis

deskriptif penilaian proses. Penilaian proses hanya diberikan pada kelompok

eksperimen karena pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran

kooperatif menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan permainan puzzle

sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa aktif belajar. Penilaian

proses dilakukan pada saat kegiatan, diskusi kelompok, dan presentasi. Penilaian

dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama kegiatan belajar

berlangsung. Observasi dilakukan dengan bantuan rubrik penilaian sesuai dengan

RPP yang telah terlebih dahulu dibuat (rubrik peskoran terlampir pada RPP

lampiran 4).

Hasil Penilaian Kegiatan diskusi kelompok

Penilaian proses yang pertama yaitu penilaian diskusi kelompok. Sesuai

dengan rubrik penilaian yang terdapat pada RPP kelompok eksperimen, penilaian

diskusi terdiri dari 4 indikator. Indikator pertama yakni jumlah pendapat yang

disampaikan siswa. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan 3 pendapat

saat diskusi. Jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 19 siswa. Siswa

memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan 4 pendapat saat diskusi. Jumlah siswa

yang mendapat skor 4 sama dengan jumlah siswa yang mendapat skor 3 yakni 19

siswa. Indikator ke dua adalah kejelasan siswa dalam menyampaikan substansi.

Siswa memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan substansi dengan jelas. Jumlah

siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 13 siswa. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa

menyampaikan substansi dengan sangat jelas. Jumlah siswa yang memperoleh skor

4 sebanyak 8 siswa.

Indikator ke tiga pada penilaian diskusi yakni waktu yang digunakan siswa

dalam diskusi. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berdiskusi selama 7 menit.

Jumlah siswa yang memperoleh skor 3 yaitu 11 siswa. Siswa memperoleh skor 4

jika siswa berdiskusi selama 10 menit. Jumlah siswa yang memperoleh skor 4 yaitu

13 siswa. Berdasarkan hasil observasi tidak terdapat siswa yang memperoleh skor 1

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

46

dan 2, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah baik dalam melakukan kegiatan

diskusi.

Hasil Penilaian Kegiatan Presentasi

Penilaian proses ke tiga yakni penilaian presentasi. Sesuai dengan rubrik

penilaian presentasi pada RPP kelompok eksperimen terdapat 4 indikator. Skor

penilaian yakni 1, 2, 3 dan 4. Setelah dilakukan observasi tidak ada siswa yang

memperoleh skor peSkoran 1 dan 2, skor perolehan siswa yakni 3 dan 4. Pada

indikator 1 keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusi. Dari 6 kelompok

hanya 5 kelompok yang berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. hasil

diskusinya hanya disampaikan oleh 1 orang saja dalam kelompoknya. Siswa yang

memperoleh skor 4 yakni 5 kelompok dari 20 siswa artinya setiap siswa dari

masing-masing kelompok sudah berani menyampaikan hasil diskusinya.

Indikator ke dua rasa percaya diri. Dari 6 kelompok terdapat 3 kelompok

yang mempunyai rasa percaya diri memperoleh skor 3, siswa yang memperoleh

skor 3 memang jelas dan tegas dalam menyampaikan hasil diskusi. Siswa yang

memperoleh skor 4 adalah siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi, tegas, serta

berani menatap audience saat presentasi. Siswa yang memperoleh skor 4 sebanyak

3 kelompok.

Indikator ke tiga yaitu keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari

kelompok lain. Siswa memperoleh skor 3 jika siswa berani menjawab 1 pertanyaan

dari kelompok lain dengan jawaban yang tepat. Jumlah siswa yang memperoleh

skor 3 yakni 8 siswa. Siswa yang memperoleh skor 4 yaitu siswa yang berani

menjawab 5 pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang tepat. Jumlah

siswa yang memperoleh skor 4 yaitu 11 siswa.

Indikator ke empat yakni penggunaan bahasa dalam presentasi. Siswa

memperoleh skor 3 jika siswa menyampaikan presentasi dengan bahasa yang

kurang tepat dan kurang komunikatif. Terdapat 4 kelompok dari 16 siswa siswa

yang memperoleh skor 3. Siswa memperoleh skor 4 jika siswa menyampaikan

presentasi dengan bahasa yang tepat dan komunikatif. Jumlah siswa yang mendapat

skor 4 lebih sedikit daripada siswa yang mendapat skor 3 terdapat 2 kelompok dari

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

47

8 siswa. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa siswa sudah cukup baik

dalam melakukan kegiatan presentasi.

Hasil Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis uji t, terlebih dahulu dilakukan analisis uji

normalitas data dari skor tes 1 dan tes 2 kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas dapat dilakukan uji t menggunakan skor

tes 2 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran

data dari variabel penelitian. Uji normalitas variabel penggunaan lingkungan alam

menggunakan teknik One sample Kolmogrov-Smirnov Test, perhitungan dilakukan

dengan menggunakan SPSS 19.0.Uji normalitas data terdiri dari dari uji normalitas

Skor tes 1 dan uji normalitas skor tes 2.

Normalitas Data Skor Tes 1 Kelompok Eksperimen

Normal atau tidaknya penyebaran data pada data skor tes 1 kelompok

eksperimen diketahui dengan cara melakukan uji normalitas data. Di bawah ini

disajikan tabel uji normalitas Skor tes 1 kelompok eksperimen

Hasil Uji Normalitas Tes Homogenitas (Tes I)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestNilai tes 1 Kelompok

eksperimentN 24Normal Parametersa,b Mean 68,6667

Std. Deviation 12,83903Most ExtremeDifferences

Absolute ,150Positive ,071Negative -,150

Kolmogorov-Smirnov Z ,734Asymp. Sig. (2-tailed) ,654a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

48

Dari tabel 4.5 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes 1

bahwa distribusi pengukuran pada skor tes 1 kelompok eksperimen normal.

Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada

gambar kelompok eksperimen normal yaitu sebesar 0,659 dengan probabilitas

signifikan 0,400. Hal ini menunjukkan 4.2 berikut:

Gambar 4.2Grafik Uji Normalitas Tes 1 Kelompok Eksperimen

Normalitas Data Skor Tes 2 Kelompok Eksperimen

Normal atau tidaknya penyebaran data pada data skor tes 2 kelompok

eksperimen dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas data. Di bawah ini

disajikan tabel uji normalitas skor tes 2 kelompok eksperimen.

Dari tabel 4.6 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes 2

kelompok eksperimen normal yaitu sebesar 0,743 dengan probabilitas signifikan

0,638. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk variabel pada skor

tes 2 kelompok eksperimen adalah normal. Gambaran visual kenormalan

penyebaran data karakteristik dilihat pada gambar 4.6

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

49

Hasil Uji Normalitas Tes Homogenitas (Tes II)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai tes II kelompokeksperiment

N 24Normal Parametersa,b Mean 83,3333

Std. Deviation 2,98790Most ExtremeDifferences

Absolute ,245Positive ,245Negative -,161

Kolmogorov-Smirnov Z 1,201Asymp. Sig. (2-tailed) ,112a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Dari tabel 4.6 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes 2

kelompok eksperimen normal yaitu sebesar 0,112 dengan probabilitas signifikan

0,443. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk variabel pada skor

tes 2 kelompok eksperimen adalah normal. Gambaran visual kenormalan

penyebaran data karakteristik dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3Grafik Uji Normalitas Tes 2 Kelompok Eksperimen Normalitas Data Skor Tes

1 Kelompok Kontrol

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

50

Uji normalitas data juga dilakukan terhadap data yang diperoleh pada

kelompok kontrol. Untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada data

skor tes 1 kelompok kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini

disajikan tabel uji normalitas skor tes 1 kelompok kontrol.

Hasil uji normalitas tes IOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai tes I kelas kontrolN 24Normal Parametersa,b Mean 64,0833

Std. Deviation 11,45090Most ExtremeDifferences

Absolute ,135Positive ,135Negative -,080

Kolmogorov-Smirnov Z ,660Asymp. Sig. (2-tailed) ,776a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Dari tabel 4.7 tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil tes 1

kelompok kontrol normal yaitu sebesar 0,886 dengan probabilitas signifikan 0,413.

Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran untuk variabel tes 1 pada skor

tes 1 kelompok kontrol adalah normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran

data karakteristik dilihat pada Grafik 4.4.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

51

Gambar 4.4Grafik Uji Normalitas Tes 1 Kelompok Kontrol

Normalitas Data Skor Tes 2 Kelompok Kontrol

Uji normalitas data yang berikutnya yaitu uji normalitas data Skor tes 2

kelompok kontrol. Untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada data

skor tes 2 kelompok kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini

disajikan tabel uji normalitas Skor tes 2 kelompok kontrol.

Hasil uji normalitas tes IIOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai tes II kelas kontrolN 24Normal Parametersa,b Mean 90,3750

Std. Deviation 1,81330Most ExtremeDifferences

Absolute ,176Positive ,151Negative -,176

Kolmogorov-Smirnov Z ,865Asymp. Sig. (2-tailed) ,443a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

52

Dari tabel diatas tampak bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov Z untuk hasil

tes 1 kelompok kontrol normal yaitu sebesar 1,029 dengan probabilitas signifikan

0,240. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pengukuran variabel pada skor tes 2

kelompok kontrol adalah normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data

karakteristik dilihat pada gambar 4.5

Gambar 4.5Grafik Uji Normalitas Tes 2 Kelompok Kontrol

4.2 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Untuk menguji signifikansi perbedaan mean antar kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, analisis data yang digunakan adalah uji t-

test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test skor tes 2 kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

53

Hasil Uji Beda Skor Tes 2

Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test

Levene'sTest forEquality

ofVariances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig.(2-

tailed)

MeanDifferenc

e

Std. ErrorDifferenc

e

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

VAR00001

Equalvariancesassumed

2,597

,114

9,870

46 ,000 7,04167 ,71343 5,60561

8,47773

Equalvariances notassumed

9,870

37,918

,000 7,04167 ,71343 5,59730

8,48603

Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat hasil F hitung levene test sebesar 2,597

dengan probabilitas 0,114 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen. Dengan

demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

assumed. Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil uji t sebesar 9,870 dengan

probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran jigsaw dengan

permaianan puzzle daripada menggunakan pembelajaran konvensional.

Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil uji

beda maka analisis hipotesisnya adalah:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

54

Ada pengaruh positif signifikan penggunaan model pembelajaran Jigsaw

dengan permainan puzzle terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 4

Mendenrejo kecamatan Kradenan Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Ajaran

2011/2012.

Berdasarkan analisis uji hipotesis, hipotesis ditolak jika signifikansi > 0,05

(H > 0,05) dan hipotesis diterima jika signifikansi < 0,05 (H < 0,05). Dari hasil

signifikansi diperoleh skor signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)

maka hipotesis diterima.

4.3 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas V, pada materi masa penjajahan

Belanda dan Jepang di Indonesia terlihat bahwa skor hasil belajar siswa kelas V A

SDN 4 Mendenrejo Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora (kelompok eksperimen)

lebih baik dari pada skor tes hasil belajar siswa kelas V B SD Negeri 4 Mendenrejo

Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora (kelompok kontrol) yang pembelajarannya

dilakukan secara konvensional.

Data yang diperoleh membuktikan bahwa hasil pembelajaran kooperatif

learning dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan permainan

puzzle lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pembelajaran konvensional. Hasil

skor rata-rata Tes 2 kelompok eksperimen kelas V A mencapai hasil 90,5

sedangkan rata-rata skor Tes 2 kelompok kontrol kelas V B mencapai hasil 83.

Perbedaan rata-ratanya 7. Dilihat dari segi perolehan skor rata-rata tes 2, dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen sudah mencapai ketuntasan KKM 90

karena 90,5 > 90, sedangkan rata-rata kelompok kontrol belum tuntas mencapai

KKM, karena masih di bawah KKM 90. Dari hasil tes 2 dapat disimpulkan pada

kelompok eksperimen ada 15 siswa yang tuntas mencapai KKM 90, dengan

persentase 37,5%. dan 9 siswa tidak tuntas, persentasenya 12,5% sebesar. Dari sini

sudah terlihat peningkatan yang signifikan, mulanya pada tes 1 belum ada siswa

yang tuntas pada tes 2 setelah dibetikan perlakuan 85% tuntas mencapai KKM.

Sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada siswa yang tuntas mencapai KKM 90,

dengan persentase 100% dan tidak tuntas sebanyak 24 siswa.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/839/5/T1_292008082_BAB IV.pdfmateri masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia yang

55

Penelitian ini sejalan dengan penelitian fauzan (2010) yang menyatakan

bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan upaya meningkatkan

hasil belajar IPS tentang pengenalan negara-negara di dunia dengan permainan

puzzle jigsaw pada siswa kelas VI SDN 1 Logede Kecamatan Pejagoan Kabupaten

Kebumen Semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.

Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol salah satunya disebabkan adanya penggunaan model

pembelajaran Jigsaw dengan permainan puzzle pada kelas eksperimen.

Pembelajaran pada kelompok eksperimen mendorong siswa untuk aktif, saling

bekerjasama dalam memecahkan suatu permasalahan. Pembelajaran yang

digunakan juga mengajarkan siswa arti kerjasama, tanggung jawab, kreatif, dan

percaya diri. Siswa dibimbing melakukan diskusi dan presentasi di kelas.

Secara umum terjadinya perbedaan hasil belajar dan pencapaian tingkat

berpikir siswa dimungkinkan karena dalam model pembelajaran jigsaw dengan

permainan puzzle dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama untuk

memecahkan permasalahan yang telah diberikan, memotivasi siswa agar

pencapaian hasil belajar lebih tinggi.