BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Pembelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra siklus, menunjukkan bahwa belum ada tindakan menggunakan pembelajaran berbasis CTL refleksi, pembelajaran berlangsung tanpa rancangan dan desain pendekatan pembelajaran tertentu. Pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran berbasis guru. Guru tidak menyajikan materi secara kontekstual yang berhubungan dengan kehidupan sehari- hari siswa. Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang perubahan sifat benda. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak meminta siswa untuk menulis 3 perubahan sifat benda seperti yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mencair, membeku, meleleh. Guru juga tidak meminta siswa untuk menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi, misalnya guru tidak meminta siswa untuk menceritakan ketika mereka memasak air kemudian mendidih, memasukkan air ke dalam freezer pada kulkas akan menjadi es batu. Siswa hanya menerima informasi dari ceramah yang disampaikan oleh guru terkait dengan materi dan dari hasil membaca buku teks. Tidak ada keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selama membaca materi pada buku teks, siswa tidak diminta untuk menggarisbawahi istilah- istilah penting yang ada dalam teks, yang nampak adalah siswa langsung diminta untuk mengerjakan soal-soal yang ada di bawah bacaan. Setelah membaca materi dalam buku teks, siswa tidak nampak menghubungkan materi dengan peristiwa- peristiwa yang dialaminya seperti peristiwa pembusukan dapat mereka temukan pada membusuknya buah, pemanasan pada mendidihnya air, pendinginan pada pembuatan es batu, yang nampak siswa hanya menghafal materi yang ada pada buku teks. Siswa juga tidak nampak merumuskan definisi dari materi perubahan sifat benda seperti 38

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus

Pembelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang

semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra siklus, menunjukkan bahwa belum ada

tindakan menggunakan pembelajaran berbasis CTL refleksi, pembelajaran

berlangsung tanpa rancangan dan desain pendekatan pembelajaran tertentu.

Pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran berbasis guru. Guru tidak

menyajikan materi secara kontekstual yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari siswa. Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

perubahan sifat benda. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak meminta siswa

untuk menulis 3 perubahan sifat benda seperti yang mereka temukan dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya mencair, membeku, meleleh. Guru juga tidak

meminta siswa untuk menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami siswa dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan materi, misalnya guru tidak meminta siswa

untuk menceritakan ketika mereka memasak air kemudian mendidih, memasukkan

air ke dalam freezer pada kulkas akan menjadi es batu. Siswa hanya menerima

informasi dari ceramah yang disampaikan oleh guru terkait dengan materi dan dari

hasil membaca buku teks. Tidak ada keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selama

membaca materi pada buku teks, siswa tidak diminta untuk menggarisbawahi istilah-

istilah penting yang ada dalam teks, yang nampak adalah siswa langsung diminta

untuk mengerjakan soal-soal yang ada di bawah bacaan. Setelah membaca materi

dalam buku teks, siswa tidak nampak menghubungkan materi dengan peristiwa-

peristiwa yang dialaminya seperti peristiwa pembusukan dapat mereka temukan pada

membusuknya buah, pemanasan pada mendidihnya air, pendinginan pada pembuatan

es batu, yang nampak siswa hanya menghafal materi yang ada pada buku teks. Siswa

juga tidak nampak merumuskan definisi dari materi perubahan sifat benda seperti

38

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

39

merumuskan beberapa peristiwa yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari

memanaskan air menjadi mendidih, memasukkan air kedalam kulkas menjadi es batu

merupakan contoh-contoh peristiwa perubahan sifat benda karena pemanasan,

pendinginan, yang nampak siswa memperoleh rumusan definisi perubahan sifat

benda tersebut dari kesimpulan yang dibuat oleh guru. Ketika guru menjelaskan

kesimpulan dari pembelajaran perubahan sifat benda, 85% dari seluruh siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru. Tidak ada satu pun siswa yang dilibatkan dalam

membuat kesimpulan, yang nampak semua siswa diam dan hanya mendengarkan

penjelasan guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang

belum diketahui, yang nampak pada akhir pembelajaran siswa diminta mengerjakan

soal evaluasi dari guru.

Penilaian yang dilakukan oleh guru pada pra siklus hanya di akhir

pembelajaran saja, yakni berupa tes uraian dengan jumlah 5 soal. Guru hanya

mengukur kemampuan siswa pada aspek kognitif, sedangkan pengukuran sikap dan

keterampilan tidak dilakukan. Nampak ketika siswa melakukan diskusi kelompok

untuk menyelesaikan soal pada buku teks, guru hanya meminta siswa mengumpulkan

hasil pekerjaannya tanpa dilakukan pengukuran. Begitu pula pada saat siswa

melakukan diskusi, guru tidak tampak mengukur sikap dan keterampilan siswa. Jika

hasil belajar hanya diukur dari nilai tes seperti yang dilakukan oleh guru pada pra

siklus tanpa mengukur sikap dan keterampilan siswa, maka hasil belajar siswa berada

di bawah KKM yang ditentukan, yakni ≥ 80 . Kondisi ini ditunjukkan secara rinci

melalui tabel 4.1 berikut.

No. Skor Frekuensi Persentase (%)

1. 22 – 25 6 30

2. 26 – 29 5 25

3. 30 – 33 3 15

4. 34 – 37 5 25

5. 38 – 41 1 5

Jumlah 20 100 Sumber: Data Sekunder

Tabel 4.1

Distribusi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru

Semarang Berdasarkan Skor Hasil Belajar Pra Siklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

40

Berdasarkan tabel 4.1, menunjukkan bahwa distribusi skor hasil belajar pra

siklus antara 22 - 41. Skor yang ada berada di bawah KKM yang telah ditetapkan

yakni ≥ 80. Perolehan skor hasil belajar tersebar ke dalam 5 kelompok. Yakni skor

antara 22 – 25, dicapai oleh siswa sebanyak 6 orang (30% dari seluruh siswa).

Penyebaran skor antara 26 – 29, dicapai oleh 5 siswa (25% dari seluruh siswa), skor

antara 30 – 33 dicapai oleh 3 siswa (15% dari seluruh siswa), skor antara 34 – 37

dicapai oleh 5 siswa (25% dari seluruh siswa), dan penyebaran skor antara 38 – 41

dicapai oleh 1 siswa (5% dari seluruh siswa). Penyebaran skor hasil belajar terbanyak

diraih oleh kelompok skor 22 – 25 yakni 30% dari seluruh siswa mencapai skor yang

terendah. Kondisi ini menjadi permasalahan pembelajaran yang terkait dengan hasil

belajar. Dengan diperolehnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM ≥80,

maka segera dilakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas

(PTK).

Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang

pra siklus dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.1 berikut.

Berdasarkan gambar 4.1 nampak bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang pra siklus, skor terbanyak yang diperoleh

siswa adalah 25, yang diperoleh 3 siswa (15%) dari seluruh siswa. Skor tertinggi

05

1015202530354045

0 1 2 3 4

Sko

r H

asil

Bel

ajar

IPA

Sis

wa

Jumlah Siswa

Skor

Gambar 4.1

Grafik Garis Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03

Banyubiru Semarang Berdasarkan Skor Hasil Belajar Pra Siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

41

siswa adalah 41, yang hanya diperoleh 1 siswa (5%) dari seluruh siswa. Sedangkan

skor terendah adalah 22 yang diperoleh oleh 2 siswa (10%) dari seluruh siswa.

Permasalahan pembelajaran juga nampak dari skor minimum, skor

maksimum, dan skor rata-rata kelas. Deskripsi skor secara rinci disajikan melalui

tabel 4.2 berikut.

Deskripsi Skor

Skor Minimum 22

Skor Maksimum 41

Skor Rata-rata 29,6

Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa skor yang diperoleh siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang pra siklus berada di bawah KKM ≥ 80.

Pengukuran hasil belajar diperoleh dari pengukuran tes saja. Skor minimum yang

dicapai sebesar 22, skor maksimum sebesar 41, dan skor rata-rata 29,6. Dari tabel

4.2, nampak jelas, bahwa angka perolehan hasil belajar IPA siswa pada pra siklus

yang berupa skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata, masih jauh dari

KKM ≥ 80. Kondisi hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru

Semarang pra siklus ini, menimbulkan permasalahan belajar, sehingga perlu

diupayakan perbaikan pembelajaran, melalui peningkatan hasil belajar dan melalui

pelaksanaan tindakan pembelajaran berbasis CTL refleksi.

Hasil belajar jika ditinjau dari ketuntasan belajar, maka skor yang

ditunjukkan oleh tabel 4.2 yakni skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata

(semua skor) berada di bawah 80 (angka minimal untuk ketuntasan), sehingga hasil

belajar berdasarkan ketuntasan belajar pada pra siklus 100% siswa kelas 5 tidak

tuntas dalam belajar. Demikian pula, dalam tabel 4.1 tentang kelompok skor,

Tabel 4.2

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03Banyubiru Semarang

Berdasarkan Skor Hasil Belajar Pra Siklus

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

42

diperoleh hasil belajar dengan skor di antara 22-41, adalah skor di bawah KKM,

maka ketuntasan belajar siswa kelas 5 sebesar 100% tidak tuntas dalam belajar.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus 1

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan, langkah awal yang dilakukan adalah

mengidentifikasi masalah pembelajaran. Dari hasil identifikasi, kemudian dilakukan

analisis terhadap hasil identifikasi permasalahan yang ada pada siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa

kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun pelajaran

2014/2015 memiliki permasalahan dalam pembelajaran yang terkait dengan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan guru dan hasil belajar siswa. Hal ini nampak,

melalui tabel 4.1 seluruh siswa (100%) tidak tuntas dalam belajar IPA. Hal ini

diperburuk lagi, dengan skor rata-rata yang jauh dari KKM ≥80, skor minimum dan

maksimum yang masih di bawah KKM. Oleh karena itu, permasalahan ini perlu

segera diatasi, melalui pemberian tindakan yang berupa pembelajaran berbasis CTL

refleksi. KD IPA yang dipergunakan untuk pemecahan masalah pembelajaran,

ditentukan dengan kesepakatan bersama guru kelas 5, yakni menggunakan KD 6.1

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, yang disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) beserta perangkatnya (lihat lampiran 1). Di samping itu, langkah

yang ditempuh adalah dengan mengembangkan lembar observasi untuk melakukan

pengamatan terhadap tindakan pembelajaran berbasis CTL refleksi yang dilakukan

guru, dan lembar observasi untuk respon siswa dalam pembelajaran berbasis CTL

refleksi (lihat lampiran 10).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

43

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi siklus 1

Pertemuan 1

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan

pada hari Sabtu, 28 April 2015 dengan KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

Guru kelas 5 melaksanakan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Dalam

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, nampak sebagai berikut:

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsensi siswa, namun guru

belum nampak mempersiapkan kondisi siswa untuk belajar seperti mengatur tempat

duduk, meminta siswa menyiapkan alat tulis dan buku di meja. Guru melakukan

apersepsi dengan meminta siswa untuk memejamkan mata sejenak kemudian

membuka kembali. Dalam melakukan apersepsi seluruh siswa sudah terlibat. Guru

memotivasi siswa dengan melakukan tepuk kompak sebelum pembelajaran dimulai.

Seluruh siswa nampak bersemangat untuk melakukan. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa. Nampak siswa memperhatikan dengan

cermat, namun ada 3 siswa yang ribut sendiri, kemudian guru menegur dengan tegas.

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, nampak guru tidak memerinci langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilakukan seperti bagaimana urutan kegiatan yang

akan dilaksanakan guru dan siswa selama pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru membagi teks sifat-sifat cahaya kepada siswa.

Nampak seluruh siswa serius dalam membaca teks yang diberikan oleh guru. Setelah

selesai mebaca, siswa diminta untuk menuliskan 3 sumber cahaya yang mereka

temukan dalam bacaan, pada potongan-potongan kertas yang telah disiapkan guru.

Nampak seluruh siswa menulis seperti yang diperintahkan guru. Kemudian guru

meminta siswa secara berpasangan untuk mengemukakan 2 peristiwa positif dan 2

peristiwa negatif yang berhubungan dengan pemanfaatan cahaya dalam kehidupan

sehari-hari. Siswa mengemukakan dengan baik seperti, dalam mengemukakan

peristiwa positif tentang cahaya, siswa mengemukakan bahwa peristiwa tersebut

dapat dijumpai pada manfaat cahaya matahari, sehingga benda-benda di sekitar dapat

terlihat jelas pada siang hari, manfaat cahaya lampu senter pada malam hari, untuk

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

44

melihat benda-benda di kegelapan. Sedangkan pada saat mengemukakan peristiwa

negatif tentang cahaya, siswa nampak mengemukakan peristiwa ketika mereka

mengamati kolam renang yang terlihat dangkal, dan ketika mengamati kolam ikan

dimana ikan terlihat berukuran lebih besar dibandingkan dengan ukuran ikan yang

sebenarnya. Dalam mengemukakan peristiwa positif dan negatif nampak 4 siswa

yang masih kesulitan dalam mengemukakan, namun guru membimbing siswa

tersebut. Selain itu, guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan tentang sifat

cahaya yang merambat lurus dan dapat dipantulkan, supaya siswa lebih mudah dalam

menghubungkan dengan peristiwa yang mereka temukan dan mereka alami dalam

kehidupan sehari-hari.

Pada kegiatan penutup guru dan siswa melakukan refleksi dari hasil

pembelajaran yang dilakukan, seperti melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang

masih kesulitan. Misalnya dalam menulis 3 sumber cahaya, masih ada 3 siswa yang

keliru dalam menyebutkan; dalam mengemukakan peristiwa positif dan negatif

tentang cahaya siswa kesulitan dalam menafsirkan peristiwa negatif tentang cahaya,

kemudian guru menjelaskan melalui ilustrasi contoh seperti ketika akan berenang,

kolam renang yang terlihat lebih dangkal dari yang sebenarnya. Peristiwa ini dapat

menimbulkan penafsiran negatif manakala orang yang melihat adalah orang yang

tidak bisa berenang, maka ia akan berfikir jika ia berenang di kolam yang terlihat

dangkal tersebut tidak terjadi apa-apa, padahal kolam yang sebenarnya adalah dalam,

yang dapat membahayakan orang tersebut. Setelah kegiatan refleksi, guru dan siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari, seperti menyebutkan sumber-sumber

cahaya dan pengertian cahaya, mengemukakan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan

sehari-hari yang berhubungan dengan cahaya. Kemudian guru menutup pembelajaran

dengan do’a. Guru tidak nampak melakukan tindak lanjut kepada siswa.

Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal

hingga akhir pembelajaran, dengan cara memberi tanda cheek list (√) pada lembar

observasi yang telah disediakan (lihat lampiran 10). Lembar observasi tersebut

meliputi lembar observasi tindakan CTL refleksi oleh guru dan siswa yang berisi

butir pernyataan, untuk mengamati tindakan guru dalam pengelolaan pembelajaran,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

45

dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat

diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran

berlangsung.

Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1 pertemuan ke 2

dilaksanakan pada hari Senin, 30 Maret 2015, masih menggunakan KD yang sama

dengan pertemuan ke 1, yakni KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ini dimulai dengan, guru mempersiapkan siswa untuk

belajar seperti memberi salam, mengabsensi siswa, dan nampak guru telah

mempersiapkan kondisi siswa seperti mengatur tempat duduk dan meminta siswa

untuk menyiapkan buku dan alat tulis di meja. Guru nampak memberikan apersepsi

melalui tanya jawab tentang aktivitas siswa sebelum berangkat ke sekolah, apakah

siswa bercermin terlebih dahulu sebelum berangkat. Seluruh siswa nampak sahut-

sahutan dalam menjawab pertanyaan guru. Guru mengajak semua siswa tepuk tangan

untuk menambah motivasi belajar siswa. Guru sudah nampak memerinci tujuan

pembelajaran, dengan menyampaikan judul materi yang akan dibahas dan langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan guru memberi teks tentang sifat-

sifat cahaya kepada siswa sebagai pengantar pembelajaran yang akan dilaksanakan

pada pertemuan ke 2. Nampak siswa membaca teks tentang sifat-sifat cahaya dengan

cermat. Namun ada 1 siswa yang tidak memperhatikan sehingga guru harus

memperingatkan dengan tegas. Selama membaca, siswa diminta untuk

menggarisbawahi istilah-istilah penting yang terdapat di dalam bacaan. Dalam

kegiatan menggarisbawahi, nampak seluruh siswa berkonsentrasi memahami bacaan

sambil mencari istilah-istilah penting yang terdapat di dalam bacaan, seperti cahaya

merambat lurus, menembus benda bening, pemantulan cahaya, pembiasan cahaya,

dan penguraian cahaya. Untuk membuat siswa lebih memahami materi, guru pun

mengajak siswa untuk melakukan percobaan seperti yang dilakukan pada saat

pertemuan ke- 1, namun percobaan yang difokuskan pada hari itu adalah tentang sifat

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

46

cahaya yang dapat dibiaskan, cahaya dapat menembus benda bening, dan cahaya

dapat diuraikan. Selama percobaan, siswa dilibatkan penuh, nampak guru selalu

memberi kesempatan kepada siswa untuk mencobanya sendiri. Sehingga siswa dapat

membuktikan teori yang mereka peroleh melalui percobaan, dan menghubungkan

setiap peristiwa dari hasil percobaannya dengan peristiwa kehidupan sehari-hari.

Guru nampak menghubungkan materi hari itu dengan materi yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya. Setelah percobaan selesai, guru dan siswa nampak

melakukan diskusi bersama untuk merumuskan definisi tentang sumber cahaya dan

sifat-sifat cahaya. Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi

pembelajaran, seperti melakukan tanya jawab terkait dengan materi yang masih

kesulitan.

Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 berlangsung, juga dilakukan

pengamatan oleh observer untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dari awal

hingga akhir pembelajaran, dengan cara memberi tanda cheek list (√) pada lembar

observasi yang telah disediakan (lihat lampiran 10). Lembar observasi tersebut

meliputi lembar observasi tindakan CTL refleksi oleh guru dan siswa yang berisi

butir pernyataan untuk mengamati tindakan guru dalam pengelolaan pembelajaran,

dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat

diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran

berlangsung.

3. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran siklus 1 selesai, maka dilakukan refleksi

pembelajaran, dengan menganalisis hasil pengamatan dari lembar observasi, dan

catatan yang dilakukan oleh observer. Hasil observasi terhadap respon siswa, secara

rinci disajikan melalui tabel 4.3 di halaman berikut.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

47

N

o

Aktivitas

Tindakan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

T TT T TT

F % F % F % F % F % F %

1 Kegiatan

Awal

3 12,50 2 8,33 5 20,8

3

5 20,8

3

0 0 5 20,83

2

Kegiatan Inti

berbasis

CTL refleksi

16 66,67 0 0 16 66,6

7

16 66,6

7

0 0 16 66,67

3 Kegiatan

Akhir

2 8,33 1 4,17 3 12,5

0

2 8,33 1 4,17 3 12,50

Jumlah 21 87,50 3 12,5

0

24 100,

00

23 95,8

3

1 4,17 24 100,00

Sumber : Data Primer

Keterangan : T = Terlaksana

TT = Tidak Terlaksana

F = Frekuensi

Berdasarkan tabel 4.3, nampak bahwa hasil dari pengamatan terhadap

pelaksanaan tindakan CTL refleksi yang dilakukan siswa pada siklus 1, meliputi

pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti berbasis CTL refleksi dan kegiatan

akhir.

Pada pertemuan ke-1 kegiatan awal, pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

siswa, seperti menyimak apersepsi, memperoleh motivasi dan menyimak tujuan

pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik, namun pada kegiatan mengatur

tempat duduk, mempersiapkan alat tulis di meja, dan menyimak langkah-langkah

pembelajaran belum nampak dilaksanakan oleh siswa, karena guru lupa memberi

pengarahan pada siswa dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran sebelum

kegiatan inti dimulai. Dalam kegiatan inti ada 16 kegiatan yang menjadi fokus dalam

pengamatan. Dari 16 kegiatan tersebut, siswa telah melaksanakan semua kegiatan, 5

kegiatan diantaranya merupakan kegiatan yang berbasis CTL refleksi, meliputi

kegiatan menulis 3 sumber cahaya, mengemukakan 2 peristiwa positif tentang

cahaya, mengemukakan 2 peristiwa negatif tentang cahaya, menulis cerita positif

tentang cahaya, dan menulis cerita negatif tentang cahaya. Seluruh kegiatan inti pada

pertemuan ke-1 sudah dilakukan dengan baik oleh siswa, perhatian siswa dalam

pembelajaran yang sudah tumbuh, keberanian siswa dalam mengeluarkan gagasan

Tabel 4.3

Distribusi Aktivitas Tindakan CTL refleksi Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03

Banyubiru Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

48

sudah cukup baik. Namun ada 5 siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti

pembelajaran. Dalam kegiatan penutup, dari 3 kegiatan, hanya 1 kegiatan yang tidak

dilakukan oleh siswa, yakni melaksanakan tindak lanjut.

Pada pertemuan 2, 95,83% kegiatan sudah dilakukan lebih baik oleh siswa.

Di samping itu, catatan observer menunjukkan adanya kelebihan dalam pelaksanaaan

tindakan, yakni 85% siswa sudah menunjukkan perhatian, seperti bertanya apabila

ada kesulitan, mencatat istilah-istilah penting dalam buku, dan 75% siswa sudah

berani mengeluarkan gagasan.

Distribusi aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan oleh siswa

secara rinci dapat disajikan melalui gambar 4.2 di halaman berikut:

Berdasarkan gambar 4.2, nampak bahwa distribusi frekuensi akttivitas

tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan oleh siswa dari kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir selalu mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2.

Frekuensi tindakan CTL refleksi pada kegiatan awal yang dilakukan siswa pada

pertemuan ke-1 sebanyak 3, meningkat pada pertemuan ke-2 menjadi 5 atau semua

kegiatan telah dilakukan. Pada kegiatan inti, keseluruhan tindakan CTL refleksi

02468

101214161820

Pe

rtem

uan

1

Pe

rtem

uan

2

Pe

rtem

uan

1

Per

tem

uan

2

Pe

rtem

uan

1

Pe

rtem

uan

2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Jum

lah

Tin

dak

an C

TL R

efle

ksi

Kegiatan Tindakan CTL Refleksi

Terlaksana

Gambar 4.2

Grafik Garis Distribusi Frekuensi Aktivitas Tindakan CTL refleksi Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun Pelajaran

2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

49

sudah dilaksanakan oleh siswa baik pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2. Pada

kegiatan akhir tindakan CTL refleksi pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2, 2

kegiatan sudah dilaksanakan siswa.

Aktivitas pembelajaran dengan CTL refleksi yang dilakukan oleh guru,

secara rinci disajikan melalui tabel 4.4 berikut.

N

o

Aktivitas

Tindakan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

T TT T TT

F % F % F % F % F % F %

1 Kegiatan

Awal

3 12,50 2 8,33 5 20,8

3

5 20,8

3

0 0 5 20,83

2

Kegiatan Inti

berbasis

CTL refleksi

16 66,67 0 0 16 66,6

7

16 66,6

7

0 0 16 66,67

3 Kegiatan

Akhir

2 8,33 1 4,17 3 12,5

0

2 8,33 1 4,17 3 12,50

Jumlah 21 87,50 3 12,5

0

24 100,

00

23 95,8

3

1 4,17 24 100,00

Sumber : Data Primer

Keterangan : T = Terlaksana

TT = Tidak Terlaksana

F = Frekuensi

Berdasar tabel 4.4, nampak bahwa aktivitas tindakan CTL refleksi yang

dilakukan guru pada siklus 1, nampak ada beberapa kekurangan dalam pengelolaan

pembelajaran, diantaranya pada saat pembelajaran, guru belum nampak menjelaskan

tujuan pembelajaran secara rinci, dalam mendampingi diskusi guru juga belum

nampak membimbing dan mendekati siswa yang kesulitan, guru juga belum nampak

dalam membantu siswa yang kesulitan memembuat kesimpulan. Kelebihan guru

dalam pembelajaran, adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP secara

runtut. Sedangkan dari catatan observer yang diberikan adalah, guru lupa

menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan; guru

memotivasi siswa secara monoton; guru menggunakan metode pembelajaran yang

kurang efektif; guru membimbing siswa secara klasikal, guru mengelola waktu

kurang tepat, dan guru menggunakan alat peraga kurang efektif. Kekurangan-

Tabel 4.4

Distribusi Aktivitas Tindakan CTL refleksi Guru Kelas 5 SD Negeri

Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun Pelajaran

2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

50

kekurangan yang muncul dalam pertemuan 1 siklus 1 akan diperbaiki pada

pertemuan 2.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2, 95,83% tindakan sudah

dilaksanakan lebih baik dibandingkan pertemuan 1 oleh guru dan siswa. Kekurangan

guru yang nampak adalah guru lupa menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan dan tidak memberikan tindak lanjut kepada siswa. Kelebihan

guru pada pertemuan kedua yaitu, guru nampak lebih menarik dalam memberikan

motivasi siswa, metode yang digunakan guru lebih bervariasi, dan guru sudah mulai

berkeliling, mendampingi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

Distribusi aktivitas tindakan CTL refleksi guru secara rinci dapat disajikan

melalui gambar 4.3 Distribusi Aktivitas Tindakan CTL refleksi guru kelas 5 SDN

Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II tahun pelajaran 2014/2015 pada

siklus 1 pertemuan 1 dan 2 berikut.

Berdasarkan gambar 4.3, nampak bahwa distribusi frekuensi akttivitas

tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan oleh guru dari kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir selalu mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2.

Frekuensi tindakan CTL refleksi pada kegiatan awal yang dilakukan siswa pada

02468

101214161820

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Jum

lah

Tin

da

kan

CT

L re

fle

ksi

Kegiatan Tindakan CTL Refleksi

Terlaksana

Gambar 4.3

Grafik Garis Distribusi Aktivitas Tindakan CTL refleksi Guru Kelas 5

SDN Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun Pelajaran

2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

51

pertemuan ke-1 sebanyak 3, meningkat pada pertemuan ke-2 menjadi 5 atau semua

kegiatan telah dilakukan. Pada kegiatan inti, keseluruhan tindakan CTL refleksi

sudah dilaksanakan oleh guru baik pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2. Pada

kegiatan akhir tindakan CTL refleksi pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2, 2

kegiatan sudah dilaksanakan guru.

4. Hasil Belajar Siklus 1

Hasil belajar pada siklus 1 diperoleh dari tes formatif, pengukuran sikap dan

keterampilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis CTL

refleksi, meliputi: menulis 3 sumber cahaya, mengemukakan 2 peristiwa negatif,

mengemukakan 2 peristiwa positif, menulis cerita peristiwa positif tentang cahaya,

menulis peristiwa negatif tentang cahaya, menggarisbawahi 3 istilah penting tentang

cahaya, membuat tabulasi antara sumber cahaya dan sifat-sifat cahaya, merumuskan

definisi tentang sumber cahaya dan sifat-sifat cahaya, serta merefleksi sumber,

peristiwa, dan sifat-sifat cahaya. Hasil belajar IPA siklus 1, secara rinci disajikan

melalui tabel 4.5 berikut.

No Skor Frekuensi Siswa Persentase (%)

1 65 – 69 2 10

2 70 – 74 0 0

3 75 – 79 2 10

4 80 – 84 11 55

5 85 – 88 5 25

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5, nampak bahwa distribusi hasil belajar IPA berdasarkan

skor hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelumnya (pra siklus). Skor hasil

belajar yang diperoleh siswa antara 65 - 88. Hasil belajar siklus 1 ini, menunjukkan

adanya kenaikan skor sebelumnya yakni antara 22 – 41.

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar IPA melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi Siswa

Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan Skor Hasil Belajar Siklus 1

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

52

Hasil belajar IPA berdasarkan skor hasil belajar siklus 1 yang diperoleh siswa

dapat disajikan melalui gambar 4.4 di halaman berikut.

Berdasarkan gambar 4.4 grafik distribusi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015

siklus I, menunjukkan bahwa skor yang paling banyak diperoleh siswa adalah 84,

yang diperoleh 6 siswa (30% dari seluruh siswa). 1 siswa memperoleh skor terendah,

yakni 65. Sedangkan skor tertinggi adalah 88 yang hanya diperoleh 1 siswa. Adapun

deskripsi skor hasil belajar siklus 1, secara rinci disajikan melalui tabel 4.6 di

halaman berikut.

0102030405060708090

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Sko

r H

asil

Bel

ajar

IPA

Sis

wa

Jumlah Siswa

Skor Siswa

Gambar 4.4

Grafik Garis Hasil Belajar IPA melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi

Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan

Skor Hasil Belajar Siklus 1

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

53

Tabel 4.6

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar

IPA Melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus 1

Deskripsi Skor

Skor Minimum 65

Skor Maksimum 88

Skor Rata-rata 81,35

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6, nampak bahwa skor minimum hasil belajar yang

dicapai siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun

pelajaran 2014/2015 siklus 1, KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, dengan

tindakan CTL refleksi meningkat menjadi 65, yang sebelumnya (pra siklus) hanya

mencapai 22. Perolehan skor maksimum meningkat menjadi 88, yang sebelumnya

(pra siklus) hanya mencapai 41, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh meningkat

menjadi 81,35, yang sebelumnya (pra siklus) hanya mencapai 29,6. Perolehan skor

ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran

sebelumnya, yang masih berbasis guru dan tidak menggunakan desain pembelajaran

tertentu. Artinya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus 1 adalah

signifikan atau bermakna.

Mendasarkan hasil belajar dari tabel 4.5 dan tabel 4.6, maka distribusi

ketuntasan belajar akan ditunjukkan melalui gambar 4.5 di halaman berikut.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

54

Berdasarkan gambar 4.5 nampak bahwa, hasil belajar IPA berdasarkan

ketuntasan belajar siswa kelas 5, pada siklus 1 mencapai 80,00% (16 siswa) dari

seluruh siswa (20), dan 20,00% (4 siswa) dari 20 siswa tidak tuntas dalam belajar

IPA KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KKM yang ditentukan sebesar lebih

dari atau sama dengan 80 (KKM ≥ 80). Keadaan ini menunjukkan peningkatan

ketuntasan belajar yang signifikan, yakni dari 0 % meningkat menjadi 80,00 %, yang

merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus 2

1. Perencanaan

Perencanaan dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam siklus 2,

mendasarkan pada hasil refleksi siklus 1, yakni mengacu pada kelemahan dan

kelebihan yang terjadi. Adapun perencanaan yeng disiapkan adalah sama dengan

yang telah dilaksnakan dalam siklus 1. Perbedaan yang muncul terletak pada

Kompetensi Dasar yang diberikan. Pada siklus 2 menggunakan KD 6.2 Membuat

suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

20%

80%

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.5

Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Berbasis

CTL Refleksi Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

55

menerapkan sifat-sifat cahaya. Dengan demikian soal tes formatif menyesuaikan

dengan kompetensi dasar yang diberikan (lihat lampiran 1 RPP dan perangkatnya).

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pertemuan 1

Pelaksanan tindakan dan observasi siklus 2 pada pertemuan ke- 1

dilaksanakan pada hari Kamis, 9 April 2015 dengan KD 6.2 Membuat suatu karya/

model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan, dan pmenerapkan

sifat-sifat cahaya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir.

Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mempersiapkan siswa

untuk mengikuti pembelajaran seperti mengabsensi siswa, mengatur tempat duduk,

mempersiapkan alat tulis di meja. Setelah seluruh siswa siap untuk mengikuti

pembelajaran, guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan gambar alat-alat

optik yang sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari melalui LCD, seperti

gambar mata, lup, kamera, periskop, teleskop, dan mikroskop. Siswa nampak lebih

bersemangat ketika guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai, yakni

dengan mengajak seluruh siswa untuk melakukan tepuk kompak yang diinstruksikan

oleh guru. Kemudian guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti, guru dan siswa sudah nampak melakukan langkah-langkah

pembelajaran berbasis CTL refleksi dengan lebih runtut dan utuh. Pembelajaran

berbasis CTL refleksi dimulai dengan guru menayangkan gambar alat-alat optik pada

LCD, kemudian siswa menuliskan 3 alat optik yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya

dalam potongan kertas, sesuai dari hasil penjelasan guru melalui penayangan gambar

pada LCD. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, dengan menugaskan masing-

masing kelompok untuk membuat lup menggunakan bahan-bahan sederhana. Dalam

proses pembuaan lup sederhana, masing-masing kelompok mengemukakan kegunaan

masing-masing bahan yang digunakan, seperti bohlam lampu bekas, air jernih, karet

balon, tang, obeng, dan karet gelang. Masing-masing kelompok juga mengemukakan

kegunaan alat sederhana yang telah mereka rancang. Selain mengemukakan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

56

kegunaan alat, masing-masing kelompok juga mengemukakan kesulitan yang dialami

saat merancang alat bersama kelompok. Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa

bersemangat dalam mengemukakan kegunaan maupun kesulitan dalam pembuatan

lup sederhana. Mereka juga nampak menceritakan kegunaan dan kesulitan dalam

pembuatan lup sederhana dengan teman satu kelompok.

Kegiatan akhir guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan tanya

jawab tentang kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran. Misalnya

dalam langkah-langkah menulis 3 alat optik siswa kesulitan dalam membedakan

teleskop, periskop, dan mikroskop. Pada langkah mengemukakan maupun

menceritakan kegunaan alat-alat optik ada beberapa alat yang mempunyai kegunaan

yang hampir sama seperti kegunaan lup dan mikroskop, teleskop dan periskop. Pada

langkah mengemukakan maupun menceritakan kesulitan yang dialami saat

merancang lup sederhana, masing-masing kelompok memiliki kesulitan yang

berbeda. Dari kegiatan refleksi yang dilakukan, guru dan siswa dapat menarik

kesimpulan bahwa alat-alat optik terdiri dari mata, mikroskop, lup, periskop,

teleskop, kamera, dan OHP. Kegunaan masing-masing alat sesuai dengan

penerapannya. Misalnya teleskop digunakan pada saat melihat benda-benda luar

angkasa, sedangkan periskop digunakan dalam kapal selam. Mikroskop lebih teliti

dalam mengamati benda-benda kecil dibandingkan dengan lup, namun kegunaan

kedua benda ini sama, yakni melihat benda-benda yang ukurannya kecil. Setelah

seluruh siswa terlibat dalam kegiatan menyimpulkan pembelajaran, guru menutup

pembelajaran dengan do’a dan memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk

mempelajari materi yang akan dilaksanakan dalam pertemuan kedua.

Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan ke-1 berlangsung, juga dilakukan

pengamatan oleh observer seperti yang dilakukan pada siklus 1 untuk mengetahui

kelebihan dan kelemahan selama pembelajaran berlangsung.

Pertemuan 2

Pertemuan ke- 2 siklus 2 dilaksanakan pada hari Jum’at, 10 April

2015 dengan KD yang masih sama, yakni KD 6.2 Membuat suatu karya/ model,

misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

57

cahaya. Kegiatan awal dalam pertemuan ke-2 hampir sama dengan yang dilakukan

pada pertemuan ke-1, yang nampak berbeda adalah kegiatan motivasi dan langkah-

langkah yang disampaikan guru. Perbedaannya terketak pada substansi materi yang

diajarkan.

Kegiatan inti guru membagikan teks langkah-langkah pembuatan periskop

dan lup sederhana kepada seluruh siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk

membaca dan menggarisbawahi istilah-istilah penting yang terdapat dalam teks.

Setelah siswa memahami langkah-langkah pembuatan periskop sederhana, guru

membagi siswa dalam 4 kelompok untuk membuat periskop dengan bahan-bahan

sederhana seperti 2 kotak pasta gigi, 2 buah cermin datar, lem, dan gunting. Siswa

nampak lebih bersemangat dalam merancang periskop sederhana yang mereka buat

bersama kelompok dengan memperhatiakan setiap langkah dan kegunaan alat dan

bahan yang mereka gunakan. Guru dan siswa bertanya jawab untuk membuat

tabulasi antara jenis karya yang telah merepa buat baik pada pertemuan 1 maupun

pertemuan 2 dengan alat dan bahan yang digunakan, kegunaan alat, kesulitan dalam

pembuatan, dengan sifat-sifat cahaya yang diterapkan. Dengan membuat tabulasi

tersebut, siswa dapat merumuskan definisi dari alat-alat optik.

Kegiatan akhir guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran. Misalnya

dalam langkah menggarisbawahi istilah penting masing-masing siswa berbeda dalam

menggarisbawahi istilah yang mereka anggap penting yang terdapat dalamteks

langkah-langkah pembuatan periskop dan lup sederhana. Dalam langkah membuat

tabulasi siswa menemukan hubungan antara karya yang mereka buat dengan sifat-

sifat cahaya. Dari membuat berbagai hubungan siswa dapat merumuskan definisi

tentang alat-alat optik seperti apa itu lup dan periskop sebenarnya jika dilihat

daripenerapan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan kegiatan refleksi

pembelajaran, guru dan siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan, yakni tentang definisi dan kegunaan dari alat-alat optik, sifat-sifat

cahaya yang diterapkan dalam alat-alat optik. Misalnya lup menggunakan lensa

cembung sehingga sifat cahaya yang diterapkan adalah pemantulan cahaya.

Pembelajaran pada pertemuan ke-2 diakhiri dengan do’a dan tindak lanjut dari guru

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

58

kepada siswa, yakni siswa diminta untuk mempelajari materi yang telah dilaksanakan

dalam pertemuan 1 maupun pertemuan 2.

Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan 2 berlangsung, juga dilakukan

pengamatan oleh observer seperti yang dilakukan pada pertemuan 1 untuk

mengetahui kelebihan dan kelemahan selama pembelajaran berlangsung.

3. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 dan ke-2 siklus 2 selesai,

maka dilakukan refleksi. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa di dalam mengikuti

pembelajaran IPA KD 6.2 Membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau

lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, yang dilaksanakan

melalui 2 pertemuan, meliputi observasi terhadap kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

Pada pertemuan 1, nampak bahwa 5 kegiatan awal atau 100% kegiatan awal

telah dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan inti ada 16 kegiatan yang menjadi fokus

dalam pengamatan. Dari 16 kegiatan tersebut, siswa telah melaksanakan semua

kegiatan, atau 100% telah dilakukan oleh siswa, 5 diantarannya merupakan langkah-

langkah pembelajaran CTL refleksi, yang meliputi kegiatan menulis 3 alat-alat optik,

mengemukakan 2 kegunaan dari alat-alat optik, mengemukakan 2 kesulitan dalam

pembuatan periskop dan lup, menulis cerita tentang kegunaan alat-alat optik, dan

menulis cerita tentang kesulitan dalam membuat periskop dan lup. Dalam kegiatan

akhir nampak seluruh kegiatan telah dilakukan dengan baik oleh siswa. Namun

dalam pertemuan ke-1 siklus 2 terdapat kekurangan, yakni masih ada 2 siswa yang

tidak berani bertanya di kelompoknya, ketika berdiskusi.

Pada pertemuan ke-2, 100% kegiatan sudah dilaksanakan lebih baik dari

pertemuan 1 oleh siswa. Di samping itu catatan observer tentang kegiatan

pembelajaran pada pertemuan ke-2 siklus 2 muncul bebrapa kelabihan, diantaranya

95% siswa lebih berani bertanya dan menjawab, seluruh siswa lebih bersemangat

dalam belajar, yang nampak dari keseriusan dalam diskusi kelompok maupun diskusi

kelas.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

59

Aktivitas pembelajaran dengan CTL refleksi yang dilakukan oleh guru pada

pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2, seluruh kegiatan juga sudah dilaksanakan

dengan baik oleh guru. Kelebihan yang nampak dari guru adalah telah melakukan

seluruh kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP, dan kinerja guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis CTL refleksi sudah baik. Walaupun

masih ada 4 siswa yang membuat keributan di kelas, namun guru sudah nampak

tegas dalam memperingatinya. Aktivitas tindakan CTL refleksi pada kegiatan awal,

inti dan akhir, seluruhnya sudah dilaksanakan oleh guru, baik pada pertemuan ke-1

maupun pertemuan ke-2.

Hasil Belajar Siklus 2

Hasil belajar pada siklus 2 diperoleh dari tes formatif, pengukuran sikap dan

keterampilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis CTL

refleksi, meliputi: menulis 3 alat optik, mengemukakan kegunaan alat optik,

mengemukakan 2 kesulitan dalam pembuatan alat optik (lup dan periskop), menulis

cerita tentang kegunaan alat optik, menulis cerita tentang kesulitan dalam pembuatan

lup dan periskop, menggarisbawahi istilah penting yang terdapat pada langkah-

langkah pembuatan lup dan periskop, membuat tabulasi antara alat-alat optik, bahan

dan alat yang digunakan, kegunaan alat optik, kesulitan dalam proses pembuatan

dengan sifat-sifat cahaya yang diterapkan, merumuskan definisi tentang alat-alat

optik, dan merefleksi tentang hasil karya yang diciptakan ( periskop dan lup) dan

alat-alat optik lain terkait dengan kegunaan, kesulitan, dan sifat-sifat cahaya yang

diterapkan.

Hasil belajar IPA pada siklus 2 secara rinci disajikan melalui tabel 4.7 di

halaman berikut.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

60

No Skor Frekuensi Siswa Persentase (%)

1 80 - 83 6 30

2 84 - 87 4 20

3 88 - 91 6 30

4 92 - 95 2 10

5 96 - 99 2 10

Jumlah 20 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.7, nampak bahwa distribusi skor hasil belajar IPA

mengalami peningkatan dari sebelumnya yakni 65 - 88 menjadi 80 – 99. Dari skor

yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh siswa tuntas dalam belajar dengan skor

≥ 80. Peningkatan perolehan skor hasil belajar ini bermakna, karena dalam

pembelajaran ada tindakan belajar yang berupa pembelajaran berbasis CTL refleksi,

dan siswa terlibat langsung dalam belajar.

Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat disajikan dalam bentuk grafik,

melalui gambar 4.6 berikut:

0102030405060708090

100110

0 1 2 3 4

Sko

r H

asil

Bel

ajar

IPA

Sis

wa

Jumlah Siswa

Skor Siswa

Tabel 4.7

Distribusi Hasil Belajar IPA melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi Siswa

Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan Skor Hasil Belajar Siklus 2

Gambar 4.6

Grafik Garis Hasil Belajar IPA melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi Siswa

Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan Skor Hasil Belajar Siklus 2

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

61

Berdasarkan gambar 4.6, nampak bahwa skor 87 paling banyak diperoleh

oleh siswa, yakni 3 siswa (15% dari seluruh siswa), 2 siswa memperoleh skor

terendah, yakni 81. Dan 1 siswa (5% dari seluruh siswa) memperoleh skor tertinggi,

yakni 99.

Berdasarkan distribusi skor hasil belajar pada tabel 4.7, dapat diketahui

besarnya skor hasil belajar yang berupa skor minimum, skor maksimum dan skor

rata-rata. Secara rinci, deskripsi hasil belajar IPA siklus 2, ditunjukkan melalui tabel

4.8 di halaman berikut.

Tabel 4.8

Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar

IPA Melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus 2

Berdasarkan tabel 4.8 nampak bahwa skor minimum hasil belajar yang

dicapai siswa kelas 5 pada pembelajaran IPA KD 6.2 Membuat suatu karya/ model,

misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat

cahaya dengan pembelajaran berbasis CTL refleksi sebesar 80, skor maksimum

sebesar 99, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 87,55. Perolehan ini

menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran

sebelumnya pada siklus 1. Artinya peningkatan hasil belajar siswa nampak pada

kenaikan skor minimum dari 65 menjadi 80; kenaikan skor maksimum dari 88

meningkat menjadi 99, dan skor rata-rata dari 81,35 menjadi 87,55. Skor hasil belajar

yang diperoleh dalam siklus 2, baik skor minimum, skor maksimum maupun skor

rata-rata, menunjukkan skor di atas 80, yang merupakan batas minimal ketuntasan

80. Dengan demikian, pencapaian hasil belajar IPA pada siklus 2, telah mencapai

ketuntasan belajar 100% atau seluruh siswa (20 siswa) kelas 5 SD Negeri Sepakung

03 Banyubiru Semarang Semester II tahun pelajaran 2014/ 2015.

Deskripsi Skor

Skor Minimum 80

Skor Maksimum 99

Skor Rata-rata 87,55

Sumber: Data Sekunder

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

62

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis tindakan pembelajaran berbasis CTL refleksi siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun 2014/ 2015,

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tindakan pembelajaran berbasis CTL

refleksi yang dilakukan oleh siswa, dari siklus 1 ke siklus 2, yang ditunjukkan

melalui tabel 4.9 di halaman berikut.

Tabel 4.9

Perbandingan Aktivitas Tindakan CTL Refleksi Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2014/ 2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Aktivitas Kegiatan awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2

F % F % F % F % F % F %

Aktivitas Tindakan

CTL refleksi yang

dilakukan

3 60,00 5 100 16 100 16 100 2 66,67 0 100

AktivitasTindakan

CTL refleksi yang

belum dilakukan

2 40,00 0 0 0 0 0 0 1 33,33 0 0

Jumlah Aktivitas 5 100 5 100 16 100 16 100 3 100 0 100

Keterangan : S = Siklus Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.9 nampak bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi

peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan oleh siswa, baik dalam kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Perbandingan aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan oleh siswa

setiap siklusnya, secara rinci dapat disajikan melalui gambar 4.7 berikut.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

63

Gambar 4.7

Grafik Garis Perbandingan Aktivitas Tindakan CTL Refleksi Siswa Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2014/ 2015 Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.7, nampak bahwa perbandingan aktivitas tindakan CTL

refleksi yang dilakukan siswa baik dalam kegiatan awal, inti, maupun akhir setiap

siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus 1 kegiatan awal, ada 3 aktivitas

tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan siswa, kemudian meningkat menjadi 5

aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilakukan pada siklus 2. Dalam kegiatan inti

baik siklus 1 maupun siklus 2, dari 16 aktivitas tindakan CTL refleksi, seluruhnya

telah terlaksanakan, sedangkan dalam kegiatan akhir pada siklus 1, terdapaat 2

aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan siswa, kemudian meningkat

menjadi 3 aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan siswa pada siklus 2.

Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis CTL refleksi,

ditunjukkan melalui tabel 4.10 di halaman berikut.

02468

101214161820

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Jum

lah

Tin

da

kan

CT

L R

efl

eks

i

Axis Title

Terlaksana

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

64

Tabel 4.10

Perbandingan Aktivitas Tindakan CTL Refleksi Guru Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Aktivitas Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2

F % F % F % F % F % F %

Aktivitas Tindakan CTL refleksi yang dilakukan

3 60,00 5 100 16 100 16 100 2 66,67 0 100

AktivitasTindakan CTL refleksi yang belum dilakukan

2 40,00 0 0 0 0 0 0 1 33,33 0 0

Jumlah Aktivitas 5 100 5 100 16 100 16 100 3 100 0 100

Keterangan : S = Siklus Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.10 nampak bahwa, dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi

peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan oleh guru, baik dalam kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Perbandingan Aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksnakan oleh guru

pada siklus 1 dan 2 secara rinci disajikan melalui gambar 4.8 di halaman berikut.

Gambar 4.8

Grafik Garis Perbandingan Aktivitas Tindakan CTL Refleksi Guru Kelas 5

SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun Pelajaran 2014/ 2015 Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.10, nampak bahwa perbandingan aktivitas tindakan

CTL refleksi yang dilakukan guru baik dalam kegiatan awal, inti, maupun akhir

0

5

10

15

20

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir

Jum

lah

Tin

dak

an C

TL R

efle

ksi

Axis Title

Terlaksana

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

65

setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus 1 kegiatan awal, ada 3 aktivitas

tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan guru, kemudian meningkat menjadi 5

aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilakukan pada siklus 2. Dalam kegiatan inti

baik siklus 1 maupun siklus 2, dari 16 aktivitas tindakan CTL refleksi, seluruhnya

telah terlaksanakan, sedangkan dalam kegiatan akhir pada siklus 1, terdapaat 2

aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan guru, kemudian meningkat

menjadi 3 aktivitas tindakan CTL refleksi yang dilaksanakan guru pada siklus 2.

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar IPA melalui pembelajaran

berbasis CTL refleksi, berdasarkan ketuntasan belajar, rata-rata, skor minimum dan

maksimum siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II

Tahun pelajaran 2014/2015, secara rinci disajikan melalui tabel 4.11 di halaman

berikut.

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Berbasis CTL Refleksi

Berdasarkan Ketuntasan Belajar, Rata-rata, Skor Minimum dan Maksimum

Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II

Tahun pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Nilai Keterangan

Prasiklus Siklus I Siklus II

F P(%) F P(%) F P(%)

≥80 Tuntas 0 0 16 80 20 100

<80 Tidak

Tuntas

20 100 4 20 0 0%

Jumlah 20 100 20 100 20 100

Rata-rata 29,60 81,35 87,55

Minimum 22 65 80

Maksimum 41 88 99

Keterangan : F = Frekuensi

P = Persentase Sumber: Data Primer

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

66

Berdasarkan tabel 4.11 nampak bahwa hasil belajar yang ditinjau dari

ketuntasan belajar, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata dari pra siklus,

ke siklus 1 dan ke siklus 2 selalu mengalami peningkatan.

Peningkatan hasil belajar IPA siswa berdasarkan ketuntasan dari pra siklus,

ke siklus 1 dan 2, yang secara rinci disajikan melalui gambar 4.9 berikut.

Gambar 4. 9

Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Berbasis

CTL Refleksi Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri

Sepakung 03 Banyubiru Semarang Semester II Tahun pelajaran

2014/2015 Pra Siklus Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.9, nampak bahwa ada perbandingan peningkatan hasil

belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03

Banyubiru Semarang semester II tahun 2014/ 2015 pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas adalah 0, kemudian meningkat menjadi 16

siswa pada siklus 1 dan meningkat menjadi 20 siswa pada siklus 2. Peningkatan

jumlah ketuntasan belajar IPA terjadi, setelah pada siklus 1 dan siklus 2, diberi

tindakan belajar yang berupa pembelajaran berbasis CTL refleksi. Dalam

pembelajaran berbasis CTL refleksi, siswa difokuskan untuk berpikir ke belakang

mengurutkan kembali peristiwa pembelajaran yang sudah dilakukan terutama yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

0

5

10

15

20

25

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jum

lah

Sis

wa

Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

67

Pada pembelajaran pra siklus, siswa tidak difokuskan pada pembelajaran

yang kontekstual. Hasil belajar diukur melalui hasil tes yang merupakan aspek

kognitif, sedangkan 2 aspek lainnya yakni aspek afektif dan psikomotor tidak pernah

dilakukan pengukuran, yang merupakan bagian dari penentuan hasil belajar. Nampak

hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II

tahun pelajaran 2014/2015, untuk mata pelajaran IPA KD 4.2 Menyimpulkan hasil

penyelidikan tentang perubahan sifat benda jauh dibawah KKM ≥ 80.

Peningkatan hasil belajar IPA siklus 1 dan siklus 2 terjadi setelah diberikan

tindakan berupa pembelajaran berbasis CTL refleksi, hal ini sesuai dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Suryanto (2002), bahwa pembelajaran dengan pendekatan

Contextual Teaching Learning (CTL) yang menggunakan bermacam-macam

masalah kontekstual sebagai titik awal, yang kemudian siswa dapat belajar sendiri

untuk memecahkan berbagai masalah dengan menggunakan pengetahuan dan

kemampuannya. Dalam memecahkan masalah siswa dapat melakukan refleksi seperti

yang dikemukakan oleh Agus Suprijono (2009) yakni menulis kata-kata kunci yang

akan menjadi bahan pembelajaran dalam potongan kertas, mengemukakan peristiwa

penting positif yang berhubungan dengan kata-kata kunci, mengemukakan peristiwa

negatif yang berhubungan dengan kata-kata kunci, menceritakan hal-hal positif dari

masing-masing peristiwa penting yang telah dialami, menceritakan hal-hal negatif

dari masing-masing peristiwa penting yang telah dialami, menggarisbawahi istilah-

istilah yang dianggap penting, membuat tabulasi antara satu peristiwa dengan

peristiwa lainnya, merumuskan definisi dari peristiwa penting yang telah ditemukan,

dan merefleksi tentang peristiwa penting.

Pembelajaran IPA berbasis CTL refleksi, dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa difokuskan pada

pengalaman yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini, nampak pada

hasil belajar yang ditunjukkan oleh grafik perbandingan hasil belajar IPA

berdasarkan skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata, siswa kelas 5 SD

Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra

siklus, siklus 1 dan siklus 2 melalui gambar 4.10 di halaman berikut.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

68

Gambar 4.10

Grafik Garis Perbandingan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Berbasis

CTL Refleksi Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor

Rata-Rata Siswa Kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru

Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015

Pra Siklus Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 4.10, nampak bahwa perbandingan hasil belajar IPA

mengalami peningkatan berdasarkan (1) skor minimum, antara pra siklus : siklus 1 :

siklus 2 adalah 22,00 : 65,00 : dan 80,00, (2) skor maksimum, antara prasiklus :

siklus 1 : siklus 2 adalah 41,0: 88,00 : 99,00. (3) skor rata-rata, antara pra siklus :

siklus 1 : siklus 2 adalah 29,60 : 81,35 : 87,55.

Perbandingan hasil belajar IPA berdasarkan skor minimum, skor maksimum

dan skor rata-rata antar siklus menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat.

Peningkatan ini dialami juga penelitian yang dilakukan oleh Ardy Meitadi

Dwikarindrinata pada tahun 2012, dimana perbandingan hasil belajar mengalami

peningkatan berdasarkan (1) skor minimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2

adalah 57,00 : 76,00 : dan 86,00, (2) skor maksimum, antara prasiklus : siklus

1 : siklus 2 adalah 87,00: 94,00 : 96,00. (3) skor rata-rata, antara pra siklus : siklus

1 : siklus 2 adalah 71,25 : 89,85 : 92,00. Hal ini tejadi karena langkah-langkah

pembelajarannya menggunakan pendekatan CTL refleksi yaitu, menuliskan peristiwa

penting dalam potongan kertas, mengemukakan peristiwa penting yang positif,

0

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Sko

r H

asil

Bel

ajar

IPA

Sis

wa

Siklus

Skor Minimum

Skor Maksimum

Skor Rata-Rata

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/4/T1_292011108_BAB IV...Misalnya pada materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang

69

mengemukakan peristiwa penting yang negatif, menceritakan hal-hal positif dari

masing-masing peristiwa penting, menceritakan hal-hal negatif dari masing-masing

peristiwa penting, menggarisbawahi istilah-istilah yang dianggap penting, membuat

tabulasi antara waktu dan terjadinya peristiwa penting, merumuskan definisi

peristiwa penting, mengevaluasi tentang peristiwa penting. Selain menggunakan

pendekatan CTL refleksi, pengukuran hasil belajar yang dilakukan meliputi

pengukuran proses berupa unjuk kerja refleksi dan pengukuran hasil belajar berupa

tes formatif. Penelitian ini juga sejalan dengan Yustina Belo Saranga pada tahun

2014, yang menunjukkan perbandingan hasil belajar IPA mengalami peningkatan

berdasarkan (1) skor minimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2 adalah

22,00 : 58,25 : dan 59,25, (2) skor maksimum, antara prasiklus : siklus 1 : siklus 2

adalah 34,00: 82,25 : 83,75. (3) skor rata-rata, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2

adalah 30,17 : 70,06 : 73,00. Peningkatan hasil belajar terjadi karena pengukuran

hasil belajar yang dilakukan meliputi pengetahuan dan unjuk kerja.