BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran...
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan
Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada Siswa
Kelas V yang terdiri dari 30 siswa. SD Cokrowati terletak di desa Cokrowati
kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar Negeri
Cokrowati dari pusat kota/ kabupaten ±40 km, jarak dari pusat kecamatan ±2 km.
Suasana SD Cokrowati masih asri dengan suasana pedesaan, di sebelah timur
Sekolah Dasar Negeri Cokrowati dekat dengan perumahan warga, di sebelah barat
terdapat balai desa, masjid dan jalan raya. Letak yang cukup strategis ini membuat
SD Cokrowati mudah dijangkau.
Ruangan SD Cokrowati terdapat tujuh ruangan. Dengan rincian enam
ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu ruang kantor
guru. Ruang kelas sudah cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi yang
cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya siswa dengan
berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terkesan menarik, tidak
membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas siswa dalam berkarya.
Selain itu juga terdapat tempat untuk menyimpan hasil nilai yang diperoleh siswa,
masing-masing siswa dipisahkan dan mempunyai tempat dokument yang berisi
hasil nilai prestasi belajarnya sehingga siswa dapat melihat hasil nilai prestasi
belajar yang diperolehnya. SD Cokrowati juga menyediakan dua wc yang terdiri
dari wc guru dan siswa. Selain ruangan dan wc SD Cokrowati juga mempunyai
halaman yang cukup luas yang digunakan sebagai satu lapangan upacara dan
lapangan olahraga.
Fasilitas belajar yang ada di SD Cokrowati masih terbatas. Adapun
komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data
administrasi yang diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga
masih terbatas. Akan tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik
seperti buku-buku yang dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-buku tersebut
31
terdiri dari buku-buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang
dapat menunjang dalam membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap ruang kelas
juga sudah cukup memadai ketersediaan fasilitasnya. Adapun komputer yang
digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data administrasi yang
diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga masih terbatas. Akan
tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik seperti buku-buku yang
dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-buku tersebut terdiri dari buku-buku
pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku lain yang dapat menunjang dalam
membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap ruang kelas juga sudah cukup
memadai ketersediaan fasilitasnya.
4.2. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian dilakukan di kelas V SD Cokrowati Kecamatan Todanan
Kabupaten Blora yang berjumlah 30 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan
pembelajaran oleh peneliti yang terdapat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1 Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Prosentase 1 90-100 2 7% 1 80-89 2 7% 1 70-79 4 13% 2 60-69 5 17% 3 50-59 7 23% 4 40-49 7 23% 5 30-39 3 10%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai
90-100 sebanyak 7% atau 2 siswa, 80-89 sebanyak 7% atau 2 siswa, 70-79
sebanyak 13% atau 4 siswa, yang mendapat nilai 60-69 sebanyak 17% atau
sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 50-69 sebanyak 23% atau 7 siswa, yang
mendapat nilai 40-49 sebanyak 23% atau 7 siswa, yang mendapat nilai 30-39
sebanyak 10% atau sebanyak 3 siswa.
KetuntasanNilai KKM
� 60
< 60
Jumlah
Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pra siklus
siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 60 sebanyak 1
yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada 1
sudah tuntas dan yang belum tuntas
gambar berikut:
Apabila hasil nilai pra siklus dianalis
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel
���
Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus
Frekuensi Persentase (%) Keterangan
13 43 Tuntas
17 57 Tidak tuntas
30 100
Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pra siklus dapat diketahui bahwa
siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 60 sebanyak 17 siswa.
yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada 13 siswa. Perbandingan antara yang
sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti
Gambar 4.3
Apabila hasil nilai pra siklus dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai
rata akan tampak seperti pada tabel berikut:
���
��������
����
� ��������
32
Keterangan
Tuntas
Tidak tuntas
dapat diketahui bahwa
Sedangkan
. Perbandingan antara yang
dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti
berdasarkan nilai tertinggi, nilai
����
� ��������
33
Tabel 4.3 Rata-rata Nilai Pra Siklus
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 30
3 Nilai Rata-rata 58
Berdasarkan perolehan dari prosentase ketuntasan belajar siswa dalam pra
siklus masih rendah. Hal tersebut dikarenakan cara guru dalam mengajar IPA
masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih
mendominasi proses kegiatan pembelajaran. Kurangnya memanfaatkan sumber
pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga pembelajaran
menjadi kurang menarik yang berakibat siswa bosan, tidak aktif, kurang
memperhatikan pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan guru pada
saat pembelajaran berlangsung.
4.3. Data Implementasi RPP Siklus I
Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan materi sifat cahaya dapat
merambat lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan. Pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
1) Rencana Tindakan
a. Menyusun rencana pembelajaran.
Pada siklus I ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat merambat
lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan, dengan menggunakan metode
eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah menunjukkan sifat cahaya
dapat merambat lurus dan menunjukkan sifat cahaya dapat dipantulkan
melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. Sedangkan
tujuan pembelajarannya adalah dengan melakukan pengamatan dan
percobaan siswa dapat menunjukkan sifat cahaya merambat lurus dengan
benar, melalui pengamatan dan percobaan siswa dapat menyebutkan sifat
cahaya merambat lurus dengan benar, dengan melakukan pengamatan dan
percobaan siswa dapat menunjukkan sifat cahaya dapat dipantulkan
melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung, melalui
34
pengamatan dan percobaan siswa dapat menjelaskan sifat cahaya dapat
dipantulkan melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung
dengan benar.
b. Menyusun alokasi waktu.
Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah 4 x 35 menit (2 x pertemuan).
c. Menyusun lembar kerja siswa.
Membuat lembar kerja untuk siswa materi sifat cahaya dapat merambat
lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan. Kegiatan lembar kerja siswa
dikerjakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa.
d. Menyiapkan alat peraga.
Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:
Karton tebal, tiga potong penjepit kayu, gunting, pelubang, cermin datar
yang besar, sendok makan yang masih mengkilap, bolpoin.
e. Menyusun lembar evaluasi.
Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus dan sifat
cahaya dapat dipantulkan sebanyak 15 soal. Soal berupa pilihan ganda
untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Soal
dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dekerjakan pada akhir siklus.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2012 melaui
beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Kegiatan Awal
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut guru mengucapkan salam dan absensi siswa, dilanjutkan
dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada siswa: Apakah
yang kamu lihat ketika cahaya matahari masuk kedalam ruangan atau
celah-celah rumah yang gelap? Pernah kamu melihat film di dalam gedung
bioskop? Apakah kamu juga memperhatikan cahaya yang menyorot di
layar gedung bioskop?
35
• Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah perumusan masalah untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat merambat
lurus dengan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah cahaya yang
kalian lihat melalui celah rumah atau di gedung bioskop merambat
lurus? Apakah cahaya tersebut masih merambat lurus jika terhalang
oleh sebuah benda? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan
masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 5 orang siswa untuk melakukan eksperimen
tentang cahaya dapat merambat lurus. Setelah siswa dibagi kedalam
kelompok siswa menerima penjelasan dari guru mengenai langkah-
langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu antara lain:
1) Buatlah lubang tepat di tengah-tengah karton pada titik yang sama.
2) Tegakkan masing-masing karton di tengah-tengah kayu penjepit.
Usahakan karton dapat berdiri tegak.
3) Luruskan masing-masing karton tersebut. Usahakan lubang pada tiap
karton segaris.
4) Letakkan sebatang lilin, lalu nyalakan lilin tersebut.
5) Atur posisi lilin sehingga nyala api lilin tepat berada di depan celah
ketiga karton.
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar kerja
yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati sifat cahaya dapat merambat lurus. Dalam melakukan
eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang telah
36
dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan percobaan siswa menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar kerja kelompok:
a) Apakah kamu dapat melihat cahaya lilin melalui celah yang segaris
tersebut?
b) Jika salah satu bidang karton digeser, apakah kamu masih bisa
melihat cahaya lilin? Mengapa demikian?
c) Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan oleh
siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan yang
telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
• Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi pelajaran hari
ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini:
1. Salah satu sifat cahaya itu merambat lurus.
2. Cahaya jika terhalang oleh karton maka berkas cahaya tidak dapat
terlihat.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih belajar dengan rajin
dan giat sehingga pada saat kegiatan pembelajaran selanjutnya kita lebih
memahami materi yang akan dipelajari, guru melakukan refleksi untuk
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Pertemuan kedua
Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 29 Februari 2012.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
37
• Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan absensi
dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada siswa:
Apakah kalian pernah mengamati bayangan kalian sewaktu bercermin
dikaca?
• Kegiatan Inti (40 menit)
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah perumusan masalah untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dipantulkan
dengan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah bayangan mu
dicermin tampak sama dengan kalian? Setelah siswa menarik hipotesis
dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan
tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 5 orang siswa untuk melakukan eksperimen
tentang cahaya dapat dipantulkan. Setelah siswa dibagi kedalam
kelompok siswa menerima penjelasan dari guru mengenai langkah-
langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu antara lain:
Kegiatan 1 “Bayangan yang terjadi pada sermin datar”
1. Berdirilah di depan sebuah cermin datar.
2. Peganglah telinga kirimu dengan tangan kirimu! Perhatikan
bayangan yang ada pada cermin! Telinga dan tangan sebelah mana
yang tampak pada bayangan di cermin?
3. Peganglah pipi bagian kanan dangan tangan kananmu! Perhatikan
bayangan yang ada pada cermin! Pipi dan tangan sebelah mana yang
tampak pada bayangan di cermin?
4. Condongkan badanmu ke kanan! Condong kesebelah manakah
bayangan badanmu pada cermin?
5. Condongkan badanmu ke kiri! Condong kesebelah manakah
bayangan badanmu pada cermin?
38
6. Perhatikanlah tinggi badanmu dan tinggi bayanganmu pada cermin!
Mana yang lebih besar, badanmu atau bayangan badanmu?
Kegiatan 2 “Bayangan yang terjadi pada cermin cekung”.
1) Dekatkan bolpion mu ke bagian sendok yang cekung.
2) Amatilah bayangan bolpion pada cekungan sendok.
3) Bandingkan ukuran bolpion asli dengan ukuran bayangan
bolpion.
4) Jauhkan bolpoin dari sendok.
5) Amati bayangan bolpoin pada badian sendok yang cekung.
6) Bandingkan ukuran bolpoin dengan bayangannya.
Kegiatan 3 “Bayangan pada cermin cembung”
1) Dekatkan bolpion mu ke bagian sendok yang cembung.
2) Amatilah bayangan bolpion pada bagian sendok yang cembung.
3) Bandingkan ukuran bolpion asli dengan ukuran bayangan
bolpion.
4) Jauhkan bolpoin dari sendok.
5) Amati bayangan bolpoin pada badian sendok yang cembung.
6) Bandingkan ukuran bolpoin dengan bayangannya.
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar
kerja yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga
siswa melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati sifat cahaya dapat merambat lurus. Dalam melakukan
eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan percobaan siswa
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar kerja
kelompok:
Kegiatan 1.
1. Adakah perbedaan antara badanmu dan bayangamu?
2. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
39
Kegiatan 2.
1. Saat bolpoin di dekat cekungan sendok, lebih besar atau lebih
kecilkah bayangan bolpoin?
2. Saat bolpoin menjauhi cekungan sendok, lebih besar atau lebih
kecil bayangan bolpoin? Tegakkah bayangan bolpoin dalam
sendok itu?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Kegiatan 3.
1. Saat bolpoin di dekat sisi sendok yang cembung, lebih besar
atau lebih kecilkah bayangan bolpoin?
2. Saat bolpoin menjauhi bagian sendok yang cembung, lebih
besar atau lebih kecil bayangan bolpoin?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan
oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan
yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
• Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi pelajaran hari
ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini:
Bayangan yang dibentuk cermin datar bersifat semu, tegak dan sama
dengan bendanya; Jika letak benda dekat dari cermin cekung, maka
bayangan yang terbentuk semu, lebih besar, dan tegak; Jika letak benda
jauh dari cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk nyata (sejati) dan
terbalik; Benda-benda di muka cermin cembung memiliki bayangan yang
40
selalu semu, lebih kecil, dan tegak seperti bendanya. Guru memberikan
motivasi kepada siswa untuk lebih belajar dengan rajin dan giat sehingga
pada saat kegiatan pembelajaran selanjutnya kita lebih memahami materi
yang akan dipelajari. Setelah melakukan penelitian terhadap sifat cahaya
dapat merambat lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan guru
membagikan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa. Setelah
semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi guru menyampaikan salam
penutup.
3) Observasi
b. Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar
tetapi masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut :
1) Siswa masih kebingungan dalam menerima materi pembelajaran
dan kurang bersemangat.
2) Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain.
c. Pertemuan kedua
1) Ada beberapa siswa yang sangat antusias dalam pembelajaran,
siswa tersebut ingin cepat-cepat melakukan eksperimen sehingga
tidak mendengarkan petunjuk dan arahan dari guru.
2) Masih ada beberapa siswa yang malu untuk menyampaikan hasil
percobaan yang telah diamati ketika diminta untuk maju ke depan.
4) Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi
dengan guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan dalam RPP, siswa
juga dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 21 siswa yang tuntas
belajar dengan prosentase 70% dan masih terdapat 9 siswa belum tuntas
belajar atau belum mencapai KKM (60) dengan prosentase 30% dan nilai
rata-rata 65, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dalam
41
pengimplementasian RPP guru mengalami hambatan saat KBM
berlangsung, yaitu pada percobaan cahaya merambat lurus dan cahaya
dapat dipantulkan siswa gaduh dan ramai sendiri sehingga dalam
pengamatan kurang maksimal, masih terdapat beberapa siswa saat
mengikuti pelajaran tidak memperhatikan penjelasan dan arahan dari guru.
Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal
dalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I maka akan dilakukan perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil belajar siswa tercapai secara
optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran
pada siklus berikutnya antara lain dengan cara:
1) Memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab
pertanyaan dengan benar.
2) Memberikan petunjuk pengisian lembar kerja dan tes evaluasi agar
siswa lebih memahami cara mengerjakannya.
3) Memberikan arahan kepada siswa agar dalam melakukan eksperimen
sesuai dengan apa yang telah di instruksikan.
4) Memberi motivasi agar siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil
percobaan ketika diminta untuk maju kedepan.
4.4. Data Implementasi RPP Siklus II
Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan materi sifat cahaya dapat
dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian
sebagai berikut :
1) Rencana Tindakan
a. Menyusun Rencana Pembelajaran.
Pada siklus II ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat dibiaskan
dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai warna dengan
menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah
menunjukkan sifat cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih
terdiri dari berbagai warna. Sedangkan tujuan pembelajarannya adalah
42
dengan melakukan pengamatan dan percobaan siswa dapat menunjukkan
sifat cahaya dapat dibiaskan dengan benar, melalui pengamatan dan
percobaan siswa dapat menyebutkan penyebab pembiasan cahaya, melalui
pengamatan dan percobaan siswa dapat menggambar cahaya yang
mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda, dengan
melakukan pengamatan dan percobaan siswa dapat menunjukkan cahaya
putih terdiri dari berbagai warna dengan benar.
b. Menyusun Alokasi Waktu.
Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah 4 x 35 menit (2 x pertemuan).
c. Menyusun Lembar Kerja Siswa.
Membuat lembar kerja untuk siswa materi sifat cahaya dapat dibiaskan
dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Kegiatan lembar kerja siswa
dikerjakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa.
d. Menyiapkan Alat Peraga.
Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:
Pensil, mangkuk bening, uang logam, baskom, cermin datar, selembar
kertas putih.
e. Menyusun Lembar Evaluasi.
Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus dan sifat
cahaya dapat dipantulkan sebanyak 15 soal. Soal berupa pilihan ganda
untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Soal
dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dekerjakan pada akhir siklus.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2012 melaui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
• Kegiatan Awal
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut guru mengucapkan salam dan absensi siswa,
dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada
43
siswa: Pernahkah kalian mengamati dasar kolam atau bak mandi yang
airnya jernih?
• Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru memberikan sebuah perumusan masalah untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dengan
rumusan masalah sebagai berikut: Apakah dasar kolam atau bak mandi
yang airnya jernih itu tampak lebih dangkal? Setelah siswa menarik
hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa
dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 5 orang siswa untuk melakukan eksperimen
tentang cahaya dapat dibiaskan. Kegiatan eksperimen ini dilakukan
dua kali yaitu untuk mengetahui cahaya yang mengalami pembiasan
apabila melalui dua medium yang berbeda dan letak uang logam pada
saat dan tidak diberi air dengan sesudah diberi air. Setelah siswa dibagi
kedalam kelompok siswa menerima penjelasan dari guru mengenai
langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu
antara lain:
Percobaan A.
Pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda.
Langkah Kegiatan:
1. Isilah mangkuk dengan air.
2. Celupkan sebagian pensil kedalam air! Amati apa yang terjadi.
Percobaan B.
Letak uang logam pada saat dan tidak diberi air dengan sesudah diberi
air.
Langkah Kegiatan:
1. Masukkan uang logam kedalam cangkir. Lihatlah uang logam dari
jarak yang agak jauh. Tandailah tempat kamu berdiri.
44
2. Isilah mangkuk dengan air bening secara perlahan-lahan sehingga
tidak mengubah posisi uang logam.
3. Lihatlah kembali uang logam itu dari tempat kamu berdiri tadi.
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar kerja
yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk mengamati
sifat cahaya dapat dibiaskan. Dalam melakukan eksperimen siswa juga
mencatat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah
melakukan percobaan siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
kegiatan lembar kerja kelompok:
Percobaan A.
�� Apakah pensil tampak lurus atau bengkok?
�� Gambarkan cahaya yang mengalami pembiasan apabila melalui
dua medium yang berbeda.
�� Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Percobaan B.
1. Bagaimana letak uang logam pada saat dan tidak diberi air dengan
sesudah diberi air?
2. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah satu
kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa tentang
pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan oleh siswa
serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan eksperimen dan
memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan yang telah dilakukan
oleh siswa berupa pujian.
• Kegiatan Akhir
45
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini:
1. Cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
Misalnya: cahaya yang merambat dari udara ke air.
2. Cahaya dapat di biaskan jika cahaya melalui dua medium yang
berbeda.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih belajar dengan
rajin dan giat sehingga pada saat kegiatan pembelajaran selanjutnya
kita lebih memahami materi yang akan dipelajari, guru melakukan
refleksi untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran.
a) Pertemuan kedua
Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 7 Maret 2012.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
• Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru
bertanya pada siswa: Anak-anak pernakah kamu melihat pelangi?
Warna apa sajakah yang terdapat di dalam pelangi?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah perumusan masalah untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang cahaya putih terdiri dari
berbagai warna dengan rumusan masalah sebagai berikut: Kapan
pelangi itu terjadi? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan
masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis.
b. Elaborasi
46
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 5 orang siswa untuk melakukan
eksperimen tentang cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
Setelah siswa dibagi kedalam kelompok siswa menerima
penjelasan dari guru mengenai langkah-langkah percobaan yang
akan dilakukan oleh siswa yaitu antara lain:
1. Isilah baskom dengan air jernih.
2. Masukkan cermin datar ke dalam baskom.
3. Aturlah posisi cermin sedemikian rupa sehingga dapat
memantulkan cahaya matahari.
4. Gunakanlah selembar kertas putih untuk menangkap pantulan
cahaya matahari.
5. Amati hal yang terjadi.
- Setelah menerima penjelasan dari guru, siswa menerima lembar
kerja yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Dalam
melakukan eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh siswa. Guru berkeliling ke masing-masing
kelompok untuk melihat apakah siswa melakukan percobaan
dengan langkah-langkah yang benar. Setelah melakukan percobaan
siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar
kerja kelompok:
1. Warna-warna apa yang terlihat oleh mu?
2. Mengapa menggunakan air jernih?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
47
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan
oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan
yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
• Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini:
1. Cahaya matahari yang terlihat putih sebenarnya perpaduan dari
berbagai warna cahaya yang disebut spectrum.
2. Spectrum terdiri atas warna marah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu.
Setelah melakukan penelitian terhadap sifat cahaya dapat dapat
dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna guru
membagikan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa.
Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi guru
menyampaikan salam penutup.
3. Observasi
a) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama siklus II ini siswa sudah aktif dalam
melakukan kegiatan eksperimen dan juga siswa bersemangat dalam
melakukan penelitian, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih
kesulitan mengerjakan soal pada lembar kegiatan.
b) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dalam siklus II ini siswa sudah menunjukkan
perubahan yang signifikan dari siklus I. Hal ini terlihat dari
aktivitas siswa yang langsung bekerja didalam kelompok untuk
menyelesaikan penelitiannya. Siswa sangat bersemangat dalam
48
kegiatan eksperimen. Siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil
percobaan yang telah diamati ketika diminta untuk maju ke depan
4. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan
guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan
hasilnya berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan dalam RPP,
siswa juga dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus II terdapat 28 siswa yang tuntas
belajar dengan prosentase 93% mendapatkan nilai sesuai dengan KKM
(60) dan 2 siswa masih belum tuntas belajar dengan prosentase 7%.
Karena jumlah siswa yang tuntas belajar sudah mencapai indikator kinerja
yang ditargetkan oleh peneliti yaitu diatas 85% dengan nilai rata-rata 84
sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.
4.5. Hasil Analisis Data
4.5.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menerapkan metode
eksperimen pada siklus I disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus
I sebagai berikut:
Tabel 4.4 Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
No Nilai Frekuensi Prosentase 1 90-100 1 3,3% 1 80-89 5 17% 1 70-79 11 36,6% 2 60-69 4 13,3% 3 50-59 2 6,6% 4 40-49 6 20% 5 30-39 1 3,3%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.4 mendiskripsikan hasil belajar siswa pada siklus I dari 30 siswa
kelas V menunjukan hasil pada rentang nilai 90-100 dengan presentase sebanyak
3,3% atau 1 siswa, 80-89 dengan presentase sebanyak 17% atau 5 siswa, 70-79
dengan presentase sebanyak 36,6% atau 11 siswa, 4 siswa memperoleh nilai pada
rentang nilai 60-69 dengan persentase sebanyak 13%, 2 siswa memperoleh nilai
pada rentang 50-59 dengan persentase sebanyak 7%, 6 siswa memperoleh nilai
pada rentang 40-49 dengan prosentase 20%, dan terdapat
nilai pada rentang 30-39 dengan presentase 3,3%.
KetuntasanNilai KKM
� 60
< 60
Jumlah
Tabel 4.5 Mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
kelas V diketahui bahwa siswa yang
atau sebesar 70%. Sedangkan yang
siswa atau sebesar 30%
tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti
Apabila hasil nilai siklus
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel
���
69 dengan persentase sebanyak 13%, 2 siswa memperoleh nilai
59 dengan persentase sebanyak 7%, 6 siswa memperoleh nilai
49 dengan prosentase 20%, dan terdapat 1 siswa memperoleh
39 dengan presentase 3,3%.
Tabel 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Frekuensi Persentase (%) Keterangan
21 70 Tuntas
9 30 Tidak tuntas
30 100
4.5 Mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai dari KKM 60 ada 21 siswa
. Sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal ada
siswa atau sebesar 30%. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum
tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti gambar dibawah:
Gambar 4.4
Apabila hasil nilai siklus I dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai
rata akan tampak seperti pada tabel berikut:
���
������
����
� ��������
49
69 dengan persentase sebanyak 13%, 2 siswa memperoleh nilai
59 dengan persentase sebanyak 7%, 6 siswa memperoleh nilai
1 siswa memperoleh
Keterangan
Tuntas
Tidak tuntas
4.5 Mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
mencapai nilai dari KKM 60 ada 21 siswa
mencapai ketuntasan minimal ada 9
ara yang sudah tuntas dan yang belum
berdasarkan nilai tertinggi, nilai
����
� ��������
50
Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Siklus I
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 30
3 Nilai Rata-rata 65
4.5.2. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan hasil dari pembelajaran pada siklus I kemudian dilanjutkan
dengan penyempurnaan guna untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus
II ini agar terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil yang
diperoleh siswa dalam siklus II.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No Nilai Frekuensi Prosentase 1 90-100 13 43% 1 80-89 10 30% 1 70-79 2 7% 2 60-69 3 10% 3 50-59 1 3% 4 40-49 1 3% 5 30-39 0 0%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.7 mendiskripsikan hasil belajar siswa pada siklus I dari 30 siswa
kelas V menunjukan hasil sebaran bahwa ada 13 siswa yang memperoleh nilai
pada rentang nilai 90-100 dengan persentase sebanyak 4,3%, 10 siswa
memperoleh nilai pada rentang nilai 80-89 dengan persentase sebanyak 30%, 2
siswa memperoleh nilai pada rentang 70-79 dengan persentase sebanyak 7%, 3
siswa memperoleh nilai pada rentang 60-69 dengan persentase 10%, 1 siswa
memperoleh nilai pada rentang 50-59 dengan persentase 3%, dan terdapat 1 siswa
memperoleh nilai pada rentang 40-49 dengan persentase 3%.
KetuntasanNilai KKM
� 60
< 60
Jumlah
Tabel 4.8. mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
kelas V menunjukan hasil sebaran bahwa ada 28 siswa yang nilainya lebih besar
sama dengan KKM 60 atau sebesar 93% siswa tuntas belajar dan 2 siswa nilainya
masih dibawah KKM 60 atau sebesar 7%
dengan KKM yang ditentukan.
belum tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti
Apabila hasil nilai siklus
terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel
Tabel 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Frekuensi Persentase (%) Keterangan
28 93 Tuntas
2 7 Tidak tuntas
30 100
mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
kelas V menunjukan hasil sebaran bahwa ada 28 siswa yang nilainya lebih besar
sama dengan KKM 60 atau sebesar 93% siswa tuntas belajar dan 2 siswa nilainya
masih dibawah KKM 60 atau sebesar 7% siswa belum tuntas belajar sesuai
dengan KKM yang ditentukan. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang
belum tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti gambar dibawah:
Gambar 4.5
Apabila hasil nilai siklus II dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai
rata akan tampak seperti pada tabel berikut:
���
��
�������
����
� ��������
51
Keterangan
Tuntas
Tidak tuntas
mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30 siswa
kelas V menunjukan hasil sebaran bahwa ada 28 siswa yang nilainya lebih besar
sama dengan KKM 60 atau sebesar 93% siswa tuntas belajar dan 2 siswa nilainya
siswa belum tuntas belajar sesuai
Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang
gambar dibawah:
berdasarkan nilai tertinggi, nilai
����
� ��������
52
Tabel 4.9 Rata-rata Nilai Siklus II
No Uraian Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 30
3 Nilai Rata-rata 84
4.6. Pembahasan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat di ketahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan
menerpakan metode eksperimen. Setelah peneliti melaksanakan tindakan siklus I
dan siklus II, hasil yang diperoleh sangat memuaskan, hal itu ditunjukan melalui
hasil belajar pada siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan ketuntasan
belajar siswa dari hasil pra siklus yang hanya sebesar 43% menjadi 70% pada
siklus I, dan pada siklus II sudah mencapai 93%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. Ketuntasan
belajar
Pra siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Jumlah
siswa
Persentase
(%)
1 Tuntas 13 43 21 70 28 93
2 Belum
Tuntas 17 57 9 30 2 7
JUMLAH 30 100 30 100 30 100
Dari tabel 4.10 dapat diketahui terjadi peningkatan ketuntasan siswa, yang
dibuktikan dari kondisi awal dari 30 siswa yang memenuhi kriteria KKM 60
sebanyak 13 siswa dengan persentase sebesar 43%, setelah diadakan siklus I
meningkat menjadi 21 siswa dengan persentase sebesar 70% yang memenuhi
KKM 60 tetapi setelah diadakan siklus II meningkat menjadi 28 siswa atau 93%
53
siswa yang memenuhi KKM 60, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian
melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jika disajikan
dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:
Gambar 4.6
Perbandingan Pra Sikilus, Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.6 menyajikan perbandingan peningkatan ketuntasasan hasil
belajar siswa dari sebelum tindakan (Pra siklus), siklus I dan siklus II. Grafik
tersebut dapat diketahui melalui kondisi awal dari 30 siswa yang memenuhi
kriteria KKM 60 sebanyak 13 siswa, setelah diadakan siklus I meningkat menjadi
21 siswa yang memenuhi KKM 60 tetapi setelah diadakan siklus II meningkat
menjadi 28 siswa yang memenuhi KKM 60.
Hasil belajar dipengaruhi oleh proses pembelajaran, ini berarti pada proses
pembelajaran guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui keberhasilan
belajar siswa. Keberhasilan proses belajar siswa ditunjukkan oleh kinerja siswa
selama mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan penerapan tindakan pada
siklus I dan siklus II dapat dikatakan bahwa metode eksperimen dapat digunakan
sebagai usaha meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran.
��
��
��
��
�
�
�
�
��
��
��
��
��
����� ���� � ������ � �������
����
� ��������