BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki enam kecamatan yaitu, Kecamatan Pinogaluman, Kecamatan Kaidipang, Kecamatan Bintauna, Kecamatan Sangkub, Kecamatan Bolangitang Timur, dan Kecamatan Bolangitang Barat. Awalnya kecamatan Bolangitang Barat dan Kecamatan Bolangitang Timur merupakan satu Kecamatan yaitu kecamatan Bolangitang. Namun dengan adanya program otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka pada tahun 2009 kecamatan Bolangitang dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu kecamatan Bolangitang Timur dan Kecamatan Bolangitang Barat dengan Luas wilayah 293.75 km2, dan mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan laut sulawesi Sebelah Selatan berbatasan dengan provinsi Gorontalo Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Kaidipang Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bolangitang Timur Secara Administrasi Kecamatan Bolangitang Barat terdiri dari 18 desa dengan luas wilayah masing-masing desa dapat di lihat pada lampiran 1 halaman 58.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki enam kecamatan yaitu,

Kecamatan Pinogaluman, Kecamatan Kaidipang, Kecamatan Bintauna,

Kecamatan Sangkub, Kecamatan Bolangitang Timur, dan Kecamatan Bolangitang

Barat. Awalnya kecamatan Bolangitang Barat dan Kecamatan Bolangitang Timur

merupakan satu Kecamatan yaitu kecamatan Bolangitang. Namun dengan adanya

program otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka pada tahun

2009 kecamatan Bolangitang dimekarkan menjadi dua kecamatan yaitu

kecamatan Bolangitang Timur dan Kecamatan Bolangitang Barat dengan Luas

wilayah 293.75 km2, dan mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan laut sulawesi

Sebelah Selatan berbatasan dengan provinsi Gorontalo

Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Kaidipang

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bolangitang Timur

Secara Administrasi Kecamatan Bolangitang Barat terdiri dari 18 desa

dengan luas wilayah masing-masing desa dapat di lihat pada lampiran 1 halaman

58.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

4.1.2 Kondisi Demografis

a. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Bolangitang Barat sampai Februari 2013

sesuai dengan data kecamatan berjumlah 15.154 jiwa yang terdiri dari 3.997 KK

dan tersebar pada 18 desa. Dari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat

jumlah penduduk terbanyak adalah desa Sonuo dengan jumlah penduduk 1.661

jiwa. Dan jumlah penduduk paling sedikit adalah desa Tanjung Buaya dengan

jumlah penduduk sebanyak 372 jiwa.

Dari jumlah penduduk yang mendiami kecamatan Bolangitang Barat maka

penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan

penduduk berjenis kelamin perempuan. Ini terbukti bahwa jumlah penduduk

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4.905 jiwa dan jumlah penduduk berjenis

kelamin perempuan jumlahnya sebanyak 4.622 jiwa. Untuk mengetahui jumlah

penduduk kecamatan Bolangitang Barat menurut jenis kelamin per desa dapat

dilihat pada lampiran II halaman 59.

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah kunci dalam pembangunan Sumber Daya

Manusia yang mempunyai kesanggupan dalam mengelolah aset-aset bangsa atau

sumber daya alam, mampu menciptakan lapangan kerja yang nantinya akan

mensejahterakan bangsa. Sumber Daya Manusia yang dimaksud adalah yang

memiliki kemampuan dan keterampilan tidak hanya bersifat teknik saja tetapi juga

yang bersifat keahlian dan kemampuan mengorganisir.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Pendidikan juga senantiasa memberikan andil yang cukup besar dalam

upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa dari perpecahan. Dalam upaya

mengembangkan suatu daerah pada umumnya pendidikan sangat penting, karena

dengan pendidikan maka sumber daya manusia dapat dikembangkan. Lebih

jelasnya, data penduduk kecamatan Bolangitang Barat dari segi pendidikan dapat

dilihat pada lampiran 3 halaman 60.

Berdasarkan data dilapangan yang dicantumkan pada tabel diatas dapat

dilihat bahwa tingkat pendidikan di Kecamatan Bolangitang Barat masih sangat

minim sebab banyak penduduk yang hanya menyelesaikan studi di bangku

pendidikan SD, SLTP. SLTA yang tidak lagi melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi yaitu strata satu ( S-I) dan seterusnya.

Selain jumlah penduduk seusia dengan tingkat pendidikan, adapun

lembaga pendidikan formal yang telah disediakan pemerintah di Kecamatan

Bolangitang Barat sebagaimana yang dicantumkan dalam lampiran 4 halaman 61.

c. Mata Pencaharian

Kecamatan Bolangitang Barat sebagai daerah agraris, oleh sebab itu

pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya. Masyarakat

yang menggantungkab hidup dari hasil bercocok tanam (Tani) jumlahnya 60%.

Selain tanaman pangan, seperti padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang

kedelai, penduduk menanam pula sayur-sayuran, seperti cabe, terong, kacang

panjang dan bayam. Pisang, durian, langsat, jeruk, pepaya, mangga, nagka, dan

Rambutan adalah jenis buah-buahan yang mereka budidayakan. Disamping itu

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

juga masyarakat bolangitang Barat menanam kelapa, cenkih, coklat, dan pala

sebagai tanaman tahunan. Selain bercocok tanam ada sebagian penduduk yang

bergerak dalam sektor nelayan yang berkisar 10%, pedagang 10%, buruh 10%,

dan pegawai negeri sipil 10%. Presentase dari perbandingan mata pencaharian

masyarakat kecamatan Bolangitang Barat ternyata kebanyakan masyarakat yang

memenuhi kebutuhan hidup diluar dari negeri sipil.

4.2 Sajian Data

4.2.1 Persepsi Masyarakat Tentang Adat Perkawinan Antar Kerabat Dekat

Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk melaksanakan perkawinan,

karena perkawinan merupakan sunnatullah, perkawinan merupakan jalan yang

paling mulia bagi laki-laki maupun permpuan untuk menyalurkan kebutuhan

biologisnya dan untuk melanjutkan keturunannya. Melaksanakan perkawinan

merupakan suatu bukti ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena banyak ayat

Allah dan hadist Nabi yang menganjurkan setiap umatnya untuk melakukan

perkawinan. Sekalipun demikian seseorang tidaklah bebas saja untuk menentukan

pilihannya, karena di dalam syari‟at Islam terdapat ketentuan-ketentuan tentang

siapa-siapa yang haram dinikahi.

Seperti halnya pada masyarakat Bolangitang Barat sering terjadi perkawinan

antar kerabat dekat misalnya perkawinan antar sepupu, satu marga, atau garis

keluarganya dekat tapi bukan sedarah kandung. Menurut pandangan tokoh agama

bapak S.A Baguna (wawancara tanggal 17April )bahwa perkawinan antar kerabat

dekat tidak ada halangan bagi laki-laki dan perempuan yang terikat tali hubungan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

persaudaraaan sepupu melangsungkan perkawinan. Menurut syari‟at Islam

hukumnya adalah mubah ( boleh ), karena tidak dijumpai dalam Al-Qur‟an dan

Hadis yang secara tegas menganjurkan atau melarang perkawinan antara saudara

sepupu. Akan tetapi dalam syari‟at Islam dijelaskan bahwa perkawinan antara

orang yang jauh sunnah hukumnya. Hal ini berarti bahwa syari‟at Islam, demi

kemaslahatan, menganjurkan untuk menghindari perkawinan antara saudara

sepupu yang hubungan kekerabatannya sangat dekat.

Pada agama islam disunatkan ketika memilih calon pasangan hidup agar

mencari orang yang bukan kerabat dekatnya, seperti sepupunya sendiri. Dan

disunatkan untuk menikahi wanita yang sama sekali tidak memiliki hubungan

kekerabatan atau masih kerabat tapi kerabat jauh. Alasannya, karena salah satu

tujuan dari pernikahan adalah untuk menyambungkan hubungan antara orang-

orang dari berbagai suku dan daerah yang berbeda sebagaimana dikatakan oleh

Syekh Az-Zanjani, dan biasanya anak yang dilahirkan dari perkawinan antar

kerabat dekat itu badannya kurus, karena lemahnya syahwat seseorang terhadap

orang yang masih kerabat dekatnya sendiri.

Begitupula Menurut pandangan tokoh agama bapak Kamdi Baguna

(wawancara tanggal 17April )perkawinan antar kerabat dekat boleh dilaksnakan.

Walaupun kedua pasangan tersebut masih memiliki hubungan kerabat dekat

misalnya sepupu jika mereka saling menyetujui atau saling mencintai maka boleh

dilaksanakan perkawinan karena dalam agama islam diperbolehkan melaksanakan

perkawinan yang masih ada hubungan kerabat dekat asalkan bukan saudara

kandung yang tidak diperbolehkan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Menurut pandangan tokoh adat bapak H. M.P Pamili (wawancara tanggal

18April ) bahwa perkawinan antar kerabat dekat itu boleh dilaksanakan dan

hukumnya sah akan tetapi prosesi pelaksanaan perkawinan tesebut harus

dilaksanakan dengan adat-adat tertentu yang ada di Kecamatan Bolangitang Barat

karena menurut kepercayaan masyarakat yang ada di bolangitang barat

perkawinan antar kerabat dekat ini bisa mendatangkan musibah bagi kedua

mempelai tersebut atau bisa juga pada keturunannya.

Menurut pandangan tokoh masyarakat bapak Jamdin Lauma (wawancara

tanggal 18April ) perkawinan antar kerabat dekat itu sah-sah saja dilaksanakan.

Jika ada perkawinan antar kerabat dekat bukanlah masalah yang besar karena

perkawinan perkawinan tidak hanya menyatukan dua orang manusia yang berbeda

jenis kelamin akan tetapi lebih mempererat tali silaturahmi antar kedua keluarga

masing-masing.

Begitupula menurut pandangan tokoh masyarakat bapak Sukriman Suli

(wawancara tanggal 18April ) bahwa perkawinan antar kerabat dekat itu memang

boleh dilaksanakan dan itu pun tidak ada larangan dalam perkawinan antar kerabat

dekat itu. Dengan adanya perkawinan tersebut maka akan menambah jumlah

anggota keluarga baru yang terjalin dalam kekerabatan Sistem pengetahuan yang

ada didalam pernikahan keluarga adalah saling kenal mengenal dan memahami

karakter masing-masing pasangan.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi di lapangan bahwa

perkawinan antar kerabat dekat itu sering terjadi di daerah bolangitang barat hal

ini di karenakan selain dengan adanya perjodohan antara keluarga yang sering

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

melakukan perkawinan antar kerabat, dengan alasan untuk lebih mempererat tali

silaturahmi antar kedua keluarga masing-masing juga adanya rasa saling

mencintai diantara kedua pasangan tersebut yang menjadi salah satu penyebab

terjadinya perkawinan antar kerabat dekat. Dalam islamtidak dilarang adanya

perkawinan antar kerabat dekat misalnya sepupu, satu marga dan memiliki garis

keluarganya dekat asalkan bukan yang saudara kandung.

Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya QS. Al-Ahzab:

50“Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu

yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang

termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah

untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki

bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak

perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara

perempuan ibumu.”

Ayat ini secara tegas menujukkan bolehnya menikahi saudara

sepupu.Syaikh abdurrahman as-Sa‟di mengatakan:Allah berfirman sebagai bentuk

kemurahan kepada Rasul-Nya, bahwa Allahmenghalalkan bagi Rasul-Nya sesuatu

yang Allah halalkan bagi orang beriman lainnya (yaitu menikahi sepupu). ayat ini

mencakup semua paman dan bibi dari bapak maupun ibu, yang dekat maupun

yang jauh.

Hal ini juga di tegaskan dalam surat An‟ Nisa ayat 23 yang artinya :

“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan,

saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang

perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu

yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibu yang

menyusukan kamu, saudara perempuan sepersusuan, ibu-ibu isterimu (mertua),

anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaan kamu dari isteri yang kamu

campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu

ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dan diharamkam bagimu)

isteri-isteri anak kandungmu(menantu), dan menghimpunkan (dalam perkawinan)

dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masalampau,

sesunggguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Pernikahan itu disyariatkan dengan tujuan untuk merekatkan ukhuwah, dan

memperbanyak ikatan persaudaraan antar sesama, karena pernikahan itu secara

otomatis akan mengikatkan tali kekeluargaan antara keluarga calon pengantin

putra dan putri, dan tentunya setiap keduanya pasti memiliki sanak saudara, dan

jika pernikahan itu terjalin maka bertambahlah jumlah anggota keluarga dan sanak

saudara.

4.2.2 Makna dan Simbol dari Perkawinan Antar Kerabat Dekat

Berbicara mengenai simbol maka erat kaitannya dengan makna karena

tindakan-tindakan simbolik bermaksud untuk menyederhanakan suatu yang punya

makna yaitu apa yang oleh simbol tersebut harus dicari melalui intrepertasian

terhadapnya.Makna simbolik benda dalam adat perkawinan sebagai salah satu

karya sastra (budaya), menawarkan permasalahan manusia dan kemanusiaan,

hidup dan kehidupan. Namun hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai

dengan tujuannya yang sekaligus memasukkan unsur-unsur nilai religius dan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

memang segala sesuatu itu berdasarkan kepada suatu yang religius Begitu pula

dengan upacara adat perkawinan antarkerabat dekat oleh masyarakat Bolangitang

Barat sangat erat dengan simbol baik simbol berupa aktifitas atau perilaku maupun

simbol berupa benda yang dipercayai oleh masyarakat memiliki kemanpuan

spiritual yang dapat mengubah hidup manusia.Pernikahan antar kerabat dekat bisa

memicu penyakit keturunan.Islam tidak melarang pernikahan dengan kerabat

dekat yang memang dibolehkan untuk dinikahi.Selama kedua pihak memang

menghendaki pernikahan tersebut, dan tidak didapati halangan medis yang

diketahui secara pasti.

Perkawinan antar kerabat dekat yang terjadi pada masyarakat bolangitang

barat memiliki makna dan symbol tertentu yang sudah dipercayai sejak lama

misalnya, penggunaan piring berwarna putih.Penggunaan piring yang berwarna

putih ini sudah dilaksanakan sejak turun temurun dalam pelaksanaan perkawinan

antar kerabat dekat misalnya perkawinan antar sepupu, satu marga atau garis

keluarganya dekat. Seperti yang dikatakan oleh bapak H. M.P Pamili sebagai

pemangku adat (wawancara 18 april) pelaksanaan perkawinan antar kerabat dekat

prosesinya sama dengan pelaksanaan perkawinan yang tidak memiliki hubungan

kerabat dekat akan tetapi yang membedakan disini yaitu sebelum pengantin

diantar kepelaminan didepan pintu pemangku adat harus memecahkan 2 piring

putih yang dibungkus dengan kain putih. Dua piring putih ini memiliki makna

agar kedua mempelai terhindar dari berbagai macam musibah. Karena menurut

kepercayaan masyarakat Bolangitang Barat jika seseorang kawin dengan orang

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

yang masih kerabat dekatnya bisa-bisa akan terjadi musibah kepada kedua

mempelai tersebut atau pada keturunannya.

Begitupula menurut bapak H.S Hanapi selaku pemangku adat (wawancara

19 april) simbol dari perkawinan antar kerabat dekat itu adanya piring putih yang

harus dipecahkan didepan kedua pengantin sebelum pengantin itu diantar

kepelaminan. Piring putih yang digunakan ini harus piring khusus yang sudah ada

dan sering dipakai sejak zaman nenek moyang masyarakat bolangitang barat pada

zaman dahulu. Yang uniknya lagi jika hanya salah satu piring saja yang pecah

maka masyarakat dibolangitang barat mempercayai bahwa akan terjadi musibah

kepada kedua mempelai tersebut atau tidak kepada keturunannya. jadi dengan

dipecahkannya piring putih didepan kedua mempelai mempunyai makna bahwa

sebagai syarat untuk mengusir kesialan yang ada pada kedua mempelai tersebut

agar keduanya terhindar dari berbagai macam musibah dalam mengarungi rumah

tangga nanti.

Menurut bapak Yusuf Pohontu selaku tokoh agama (wawancara 19 april)

pelaksanaan perkawinan antar kerabat dekat itu sama seperti perkawinan yang

tidak memiliki hubungan kerabat dekat akan tetapi yang membedakannya adanya

piring putih yang disediakan oleh pemangku adat yang merupakan simbol dari

pelaksanaan perkawinan antar kerabat dekat itu sendiri.

Jadi berdasarkan wawancara dan hasil observasi di lapangan bahwa

penggunaan piring putih itu hanya di gunakan pada perkawinan antar kerabat

dekat sedangkan pada perkawinan yang tidak memiliki hubungan kerabat dekat

tidak menggunakan piring putih. Karena piring putih ini merupakan makna dan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

symbol dari perkawinan antar kerabat dekat. pada masyarakat bolangitang barat.

perkawinan antar kerabat dekat itu boleh saja dilaksanakan dan prosesinya seperti

pada perkawinan yang tidak mempunyai hubungan kerabat dekat akan tetapi yang

membedakan disini adanya piring putih yang dibungkus dengan kain putih yang

telah disediakan oleh pemangku adat sebagai simbol dari perkawinan antar

kerabat dekat. Dan piring itu dipecahkan didepan kedua mempelai sebelum kedua

mempelai diantar kepelaminan. Makna dari piring putih tersebut sebagai pengusir

kesialan kepada kedua mempelai dan agar mereka terhindar dari berbagai macam

musibah.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Persepsi Masyarakat Tentang Adat Perkawinan Antar Kerabat Dekat

Bangsa indonesia yang terdiri dari berpuluh ribu pulau dan bermacam-

macam suku, sangat terkenal dengan beraneka ragam adat istiadatnya, terutama

dalam masalah perkawinan. Hampir setiap suku yang mendiami setiap pulau

ataupun daerah di indonesia mempunyai cara dan adat perkawinan masing-

masing. Meskipun dalam pulau atau daerah tersebut hampir semua penduduknya

memeluk satu agama. Perkawinan adalah merupakan ibadah karena dengan

perkawinan dilakukan untuk menyempurnakan separuh agamanya sebagaimana

Rasulullah saw. Bersabda :“Disaat seseorang telah menikah berarti ia telah

menyempurnakan separuh agamanya“

Bagi warga negara indonesia, perkawinan secara sah apabila memenuhi

aspek hukum agama dan hukum negara dalam hal ini undang-undang nomor 1

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Tahun 1974 tentang perkawinan. Menurut undang-undang ini perkawinan

didefinisikan sebagai berikut;

“Perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seoran

wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga

yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa”.

Sementara dasar sahnya sebuah perkawinan disebut dalam undang-undang ini :

“perkawinan adalah sah apabila dilaksanakan menurut hukum masing-masing

agama dan kepercayaan itu”

Agama telah mengatur tentang tata cara menentukan orang yang akan dijadikan

pendamping hidup nanti, Rasulullah SAW bersabda: “Nikahilah wanita itu

karena empat hal, Hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya, maka

pilihlah yang beragama maka engkau akan selamat” (HR Bukhari-Muslim)

Setiap perkawinan di daerah mempunyai adat yang berbeda, Demikian

pula halnya dengan daerah Bolaang Mongondow Utara, khusunya Kecamatan

Bolangitang Barat yang penduduknya sebagian besar menganut Agama

Islam.Dalam masalah perkawinan mereka memiliki adat istiadat tertentu, yang

harus dilaksanakan sebelum terjadinya akad nikah terhadap kedua calon

pengantin.

Di Daerah Bolangitang Barat sering juga melaksanakan perkawinan antar

kerabat dekat misalnya, antar sepupu, satu marga, dan garis keluarganya dekat.hal

ini disebaban adanya faktor perjodohan maupun rasa saling suka antara kedua

pasangan tersebut dengan tujuan untuk lebih mempererat tali silaturahmi. Dan

prosesi pelaksanaan perkawinan antar kerabat dekat ini sama dengan prosesi

pelaksanaan perkawinan yang tidak memiliki hubungan kerabat dekat akan tetapi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

yang membedakan disini dengan penggunaan piring putih yang dipecahkan

didepan kedua pengantin tersebut.

Menurut pandangan dalam agama islam tidak dilarang perkawinan antar

kerabat dekat ini asalkan bukan yang sedarah kandung. Akan tetapi lebih

disunatkan untuk memilih calon pasangan yang bukan dari kerabat dekat,

misalnya sepupunya sendiri. Alasannya anak yang dilahirkan dari perkawinan

antar kerabat dekat itu terlahir dengan keadaan yang tidak normal atau cacat. Hal

ini juga di dukung dengan adanya hasil temuan di lapangan yaitu adanya anak

yang terlahir cacat akibat perkawinan antar kerabat dekat yang terjadi di

bolangitang barat, dan biasanya anak yang di lahirkan dari perkawinan antar

kerabat dekat itu badannya kurus, karena lemahnya syahwat seseorang terhadap

orang yang masih kerabat dekatnya sendiri.

(www.Andtheem.blogspot.com) Pada ilmu kedokteran salah satu bahaya

yang bisa timbul dari perkawinan antar kerabat dekat adalah sulit untuk mencegah

terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya

kelak. pernikahan dengan saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara

drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan

jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga. Hal ini disebabkan

masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal

yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya

bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek. Profesor Alan Bittles,

direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari

seluruh dunia.

Salah satu dari tujuan perkawinan adalah untuk menyambungkan

hubungan antara orang-orang dari berbagai suku dan daerah yang berbeda dan

juga untuk menjalankan salah satu kewajiban umat manusia yang harus

dilaksnakan untuk mendapatkan keturunan. Namun dalam hal ini perkawinan

yang di lakukan tidaklah asal-asalan karena untuk memperoleh keturunan yang

baik harus di lakukan dengan cara yang baik pula yaitu dengan melakukan

perkawinan menurut agama dan adat istiadat yang ada di daerah tersebut.

Namun dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman banyak orang-

orang yang melakukan perkawinan antar kerabat dekat yang disebabkan dengan

adanya perjodohan dari para keluarga dengan alasan untuk lebih mempererat tali

silaturahmi. Seperti halnya yang terjadi di daerah bolangitang barat yang sering

melakukan perkawinan antar kerabat dekat, mereka sadar akan dampak dan akibat

yang akan terjadi jika melakukan perkawinan antar kerabat dekat sehingga dalam

melaksanakan perkawinan tersebut mereka menggunakan adat tertentu yang

mereka percayai dan sudah di lakukan sejak dulu secara turun temurun dengan

tujuan untuk mencegah dampak dan akibat dari perkawinan antar kerabat dekat

tersebut.

Berdasarkan pembahasan diatas yang merupakan hasil temuan dilapangan

mengenai perkawinan antar kerabat dekat dan akibat yang di timbulkan dari

perkawinan tersebut maka untuk mencegah dampak dan akibat yang ditimbulkan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

sebaiknya seseorang yang ingin melakukan perkawinan sebaiknya mencari orang

yang bukan kerabat dekatnya atau yang tidak memilki hubungan kekerabatan.

Adapun solusi yang dapat di berikan adalah agar keluarga-keluarga

seorang muslim tidak tertutup dalam soal pernikahan. Sebuah keluarga mestinya

menjalin tali perkawinan dengan keluarga orang lain yang bukan berasal dari satu

keturunan. setiap manusia tidak mengingkari keberadaan faktor-faktor genetic

yang ikut memengaruhi keturunan. Namun, Allah menciptakan alam semesta ini

atas prinsip sebab akibat yang berlaku hanya dengan kehendak Allah.Oleh Karena

itu, sebaiknya mengikuti prinsip sebab akibat itu, dan menyerahkan hasilnya

kepada Allah sebagai satu-satunya Zat Yang Maha Bijaksana.

Selain perkawinan antar kerabat dekat pada masyarakat bolangitang barat,

juga terdapat proses perkawinan yang tidak memakai adat istiadat ataupun tidak

diikat oleh peraturan adat tersebut. Pada masyarakat Bolangitang Barat dalam

melaksanan perkawinan terbagi beberapa kriteria jalan untuk menuju ke

perkawinan yaitu:

a. Monangagu

Monangagu adalah seorang laki-laki dan seorang perempuan yang merasa

sudah ada kecocokan untuk hidup bersama (berumah tangga), mendapat tantangan

dan hambatan dari orang tua atau tidak ada biaya untuk merayakan pesta

perkawinan mereka. Maka dengan kesepakatan bersama antara laki-laki dan

perempuan tersebut, sang lelaki mengajak perempuan yang hendak dijadikan

istrinya itu ke rumah tokoh masyarakat atau pemangku adat atau Kepala Desa,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

yang mereka anggap dapat menyelesaikan persoalan mereka, untuk

menyampaikan maksud dan tujuannya.

Setelah tokoh masyarakat/pemangku adat/kepala desa yang mereka

datangi itu mengetahui maksud dan tujuan mereka, maka dipanggillah orang tua si

laki-laki tersebut. Dipnggilnya orang tua laki-laki tersebut di maksudkan untuk

memberitahukan masalah anaknya. Lalu pihak keluarga laki-laki mengadakan

musyawarah untuk menentukan saat diadakan pesta perkawinan (akad).

Sedangkan untuk pihak keluarga perempuan diberitahukan bahwa anaknya tidak

perlu dicari lagi dan mereka hanya menunggu saatnya untuk “pomiya”

(perdamaian) , yaitu setelah selesai akad nikah oleh pihak keluarga laki-laki.

Sepasang pengantin baru ini, secara beramai-ramai diajak kerumah orang tua

perempuan untuk berdamai atau didamaikan. Pada pelaksanaan perkawinan

dengan jalan monangagu ini yaitu tidak ada pelaminan tidak ada kegiatan lain

seperti hatam Qur‟an, Gunting rambut dan kegiatan lainnya.

b. Monimbulo atau mo’poniko

Monimbulo atau mo‟poniko adalah apabila seorang perempuan telah

terpikat oleh seorang laki-laki, akan tetapi laki-laki tersebut hanya ingin

mempermainkannya atau hanya ingin menjerumuskan dia, maka perempuan tadi

mendatangi tokoh masyarakat atau pemangku adat atau kepala desa yang

dianggap mampu mengurus perkara mereka. Lalu perempuan tersebut melaporkan

segala perbuatan laki-laki tersebut pada dirinya. Kemudian melalui tokoh

masyarakat tadi yang ia datangi perempuan tadi menuntut tanggung jawab dari

laki-laki yang ia maksudkan „

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Maka oleh tokoh masyarakat, pemangku adat atau kepala desa, laki-laki

yang dimaksudkan tadi diapnggil dan ditanyai tentang benar tidaknya laporan

perempuan itu. Dalam perkara ini bila laki-laki mengakui dan menyatakan

bertanggung jawab, maka dilangsungkanlah akad nikah untuk mereka. Namun

bila laki-laki tidak mengakui laporan tadi, maka tidak akan terjadi akad nikah.

c. Monuoto

Monuoto adalah yaitu laki-laki dan perempuan yang saling mencintai dan

ingin membina hidup bersama dalam suatu rumah tangga, namun tidak disetujui

oleh orang tua. Maka dengan sengaja laki-laki tersebut memasuki kamar

perempuan yang ia maksudkan, kemudian meninggalkan benda apa saja milik

laki-laki tersebut seperti: pisau, peci, sepatu dan lain-lain sebagai tanda atau bukti

bahwa laki-laki tersebut telah memiliki kamap perempuan yang ia maksud.

Setelah itu laki-laki tersebut mendatangi seorang yang bisa dipercaya untuk

menyampaikan hal ini pada orang tua perempuan. Adapun kejadian ini dirancang

bersama antara laki-laki dan perempuan yang saling cinta tadi. Namun tak

sepengetahuan orang tua perempuan.Dengan demikian pihak keluarga laki-laki

dan pihak perempuan bermusyawarah untuk segera melangsungkan perkawinan

(akad nikah).

d. Polakoo

Polakoo atau yang disebut dengan peminangan yaitu pihak laki-laki

mendatangi keluarga perempuan untuk meminang. Orang tua laki-laki

mengadakan pertemuan dengan orang tua perempuan yakni menyampaikan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

permohonan tentang komitmen untuk berumah tangga yang otonom dari keluarga

pihak calon mempelai wanita.

Pada pelaksananan “Polakoo” atau peminangan diawal pelaksanaannya

adalah keluarga pihak calon mempelai pria mengutus salah seorang yang

diperintahkan oleh salah seorang pemangku adat yang diberi kepercayaan oleh

pihak calon mempelai pria untuk menyampaikan suatu pesan kepada kedua orang

tua calon mempelai wanita dengan mengemukakan maksud bahwa sebentar atau

satu dua hari ini akan ada seseorang yang berniat baik untuk datang berkunjung

kerumah bapakdan ibu Sudah merupakan suatu hal yang membudaya pada

masyarakat Bolangitang Barat jika sekiranya terdapat tamu yang berpenampakan

baik akan mendapat sambutan dari tuan rumah berupa sapaan sehingga secara

otomatis akan terjadi suatu dialog dalam bahasa Bolangitang.

Ditanggapinya maksud tersebut oleh orang tua perempuan maka seseorang

yang di utus oleh pemangku adat dari pihak laki-laki segera memohon diri untuk

kembali. Dalam kunjungan pertama ini pihak laki-laki belum mendapatkan

keputusan bahwa sudah diterimanya lamaran dari pihak perempuan. Sehingga

selang beberapa hari dari kunjungan pertama, maka pemangku adat dari pihak laki

akan melaksanakan kunjungan yang ke dua untuk mengetahui apakah sudah

mendapat jawaban atau kabar yang pasti. Dimana permintaan dari pihak lelaki

untuk mempersunting gadis tersebut diterima atau tidak. Bila permintaan itu

diterima, maka acaranya akan berlanjut pada tahapan berikutnya.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Pada tahapan ketiga ini merupakan kunjungan yang terakhir yang masing-

masing kedua belah pihak akan mengundang Bapak Kepala Desa, pegawai syar‟i,

pemangku adat, tokoh masyarakat dan keluarga terdekat. Adapun yang menjadi

pokok pertemuan ini adalah penyerahan lamaran, dan pada saat itu juga

dibicarakan masalah-masalah seperti penentuan harta mahar atau mas kawin,

penentuan biaya, dan pelaksanaan perkawinan.

4.3.2 Makna dan Simbol dari Perkawinan Antar Kerabat Dekat

Simbol berasal dari kata Yunani Symbolos artinya tanda atau cirri yang

memberitahukan sesuatu hal kepada orang lain bahwa simbol adalah tanda buatan

yang bukan berwujud kata-kata untuk mewakili atau menyingkat suatu artian

apapun. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, simbol berarti lambang yaitu

tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Sedangkan

makna mengandung arti atau maksud, suatu pengertian yang diberikan kepada

sesuatu bentuk kebahasaan.

Simbolis berarti perlambangan, sedangkan kata makna mengandung

pengertian tentang arti atau maksud tertentu.Jadi simbol merupakan bentuk

lahiriah yang mengandung maksud, sedangkan makna adalah arti yang terkandung

di dalam lambang tertentu.Dengan demikian simbol dan makna merupakan dua

unsur yang berbeda tetapi saling berkaitan bahkan saling melengkap. Kesatuan

simbol dan makna akan menghasilkan suatu bentuk yang mengandung maksud.

Lambang dan simbol juga merupakan manifestasi atau penjabaran langsung yang

bertumpu pada penghayatan terhadap jiwa dan raga yang mempunyai bentuk serta

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

watak dengan unsurnya masing-masing, dan sebagai wujud penjabaran batin

seseorang yang dapat berupa hasil karya seni.

Kebudayaan manusia sangat erat hubungannya dengan simbol, sehingga

manusia disebut makhluk bersimbol.mendefenisikan simbol sebagai sesuatu yang

dianggap, dengan persetujuan bersama, sebagai sesuatu yang memberikan sifat

alamiah atau mewakili atau mengingatkan kembali dengan memiliki kwalitas

yang sama atau dengan membayangkan kenyataan atau pikiran. melihat simbol

sebagai obyek sosial dalam suatu interaksi, ia digunakan sebagai perwakilan dan

komunikasi yang ditentukan oleh orang-orang yang menggunakannya orang

tersebut memberi arti, menciptakan dan mengubah obyek fisik (benda-benda),

kata-kata (untuk mewakili obyek fisik, perasaan, ide-ide dan nilai-nilai) serta

tindakan yang dilakukan orang untuk memberi arti dalam berkomunikasi dengan

orang lain. Pada dasarnya segala bentuk-bentuk upacara yang dilaksanakan oleh

manusia adalah sebuah bentuk simbolisme, maksud dan makna upacara itulah

yang menjadi tujuan manusia untuk memperingatinya.

Perkawinan merupakan kebutuhan fitri setiap manusia yang memberikan

banyak hasil yang penting, diantaranya adalah pembentukan sebuah keluarga

yang didalamnya seseorang pun dapat menemukan kedamaian pikiran.

Perkawinan merupakan perlindungan bagi seseorang yang merasa seolah-olah

hilang dibelantara kehidupan, orang dapat menemukan pasang hidup yang akan

berbagi dalam kesenangan dan penderitaan.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

Perkawinan juga merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk

semua makhluk Allah SWT yang bernyawa. Adanya perkawinan bertujuan untuk

memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin menuju kesejahteraan

dunia dan akhirat. Menurut hukum adat, perkawinan merupakan urusan kerabat,

keluarga, persekutuan, martabat juga bisa merupakan urusan pribadi, bergantung

kepada tata susunan masyarakat yang bersangkutan. perkawinan antar kerabat

dekat atau perkawinan yang dilakukan antar sepupu (yang masih memiliki satu

keturunan) baik dari pihak ayah sesaudara (patrilineal) atau dari ibu sesaudara

(matrilineal). Kaum kerabat boleh menikah dengan saudara sepupunya karena

mereka yang terdekat dengan garis utama keturunan dipandang sebagai

pengemban tradisi kaum kerabat.

Salah satu bentuk perkawinan yang masih berlaku pada sebagian

masyarakat Bolangitang Barat adalah bentuk perkawinan antar kerabat dekat

misalnya antar sepupu satu marga dan garis keluarganya dekat. Perkawinan antar

kerabat dekat pada masyarakat Bolangitang Barat pelaksanaannya sama seperti

pelaksanan perkawinan pada umumnya yaitu adanya lamaran sekaligus penentuan

hari untuk melaksanakan perkawinan dan lain-lain akan tetapi yang

membedakannya disini adanya piring putih yang dipecahkan didepan kedua

mempelai sebelum mereka diantar kepelaminan . Dimana pelaksanaan perkawinan

antar kerabat dekat ini menggunakan piring berwarna putih sebagai simbol

pelaksanaan perkawinan antar kerabat dekat itu.

Simbol sebagai salah satu inti dari kebudayaan dan menjadi pertanda dari

tindakan manusia selalu ada dan masuk dalam segala unsur kehidupan. Simbol-

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

simbol yang berupa benda-benda, sebenarnya terdapat dari tindakan manusia.

Tetapi sebaliknya, tindakan manusia harus mempergunakan simbol-simbol

sebagai mendia penghantar dalam komunikasi antar sesama. Penggunaan simbol

dalam wujud budaya ternyata dilaksanakan dengan penuh kesadaran pemahaman

dan penghayatan yang tinggi, yang dianut secara tradisional dari satu generasi

kegenerasi selanjutnya.

Makna simbolik benda yang digunakan dalam prosesi adat perkawinan

masyarakat bolangitang barat, ditinjau dari fungsinya adalah sebagai pemantapan

lahir dan batin bagi kedua mempelai, dimana kedua mempelai adalah dua insan

yang berlainan jenis dari segala sisi namun sama dalam titik hidup dan kehidupan.

Berbicara mengenai simbol maka erat kaitannya dengan makna karena

tindakan-tindakan simbolik bermaksud untuk menyederhanakan suatu yang punya

makna yaitu apa yang oleh simbol tersebut harus dicari melalui intrepertasian

terhadapnya. Dengan demikian kebudayaan manusia sarat dengan simbol-simbol

baik itu dalam tingkat perbuatan atau gagasan, manusia memakai ungkapan

simbol ungkapan yang simbolis ini merupakan ciri khas manusia yang jelas

membedakannya dengan hewan.

Manusia saat berprilaku bertindak maupun religinya selalu diwarnai dan

diikuti dengan simbol-simbol hal ini simbolisme sangat menonjol peranannya

dalam religi.Hari Raya Idul Adha (Hari Raya Kurban) yang menceritakan Nabi

Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail

AS dengan segenap ketulusan, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah itu sehingga

anaknya digantikan dengan seekor domba sampai sekarang penyembelihan hewan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/483/9/2013-2-87201-231409076-bab4-09012014113426.pdfDari 18 desa yang ada dikecamatan Bolangitang Barat jumlah

kurban pada hari raya Idul Adha tetap Dilaksanakan sebagai simbol mengingatkan

kita untuk mentaati perintah Allah SWT.

Upacara itu diakui sebagai kegiatan yang berguna dan dapat menyegarkan

jiwa, sehingga perlu diupayakan akan kelestariannya serta mendapat pembinaan

secara terus menerus. Oleh karena itu telah mengakar menjadi tradisi, makna

upacara yang diselenggarakan pada waktu-waktu tertentu tidak untuk kegiatan

sehari-hari disebut upacara tradisional.

Begitu pula dengan upacara adat perkawinan antar kerabat dekat oleh

masyarakat bolangitang barat sangat erat dengan simbol baik simbol

berupa aktifitas atau perilaku maupun simbol berupa benda yang dipercayai

memiliki kemanpuan spiritual yang dapat mengubah hidup manusia. Simbol-

simbol perkawianan antar kerabat dekat misalnya piring putih yang di bungkus

dengan kain putih dan di pecahkan di hadapan kedua mempelai. Hal ini di

percayai sejak turun temurun untuk menghindarkan kedua mempelai atau

keturunannya dari segala macam musibah

Pendapat tersebut diatas mendedikasikan bahwa upacara mengandung

makna-makna yang diinterprestasikan oleh pendukung suatu kebudayaan sebagai

sesuatu yang berarti dalam hidup. Karena dianggap berarti hampir setiap suku

bangsa diberbagai jenis upacara baik itu perkawinan ataupun peringatan lainnya

masih dilaksanakan walaupun upacara-upacara itu kemudian mengalami berbagai

perubahan tetapi makna yang terkandung sama.