BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal Subyek Penelitian
Berdasarkan observasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas
IV SD Negeri Kecandran 01 Salatiga, sebelum dilaksanakannya penelitian yang
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Menunjukkan bahwa nilai
hasil belajar siswa masih terhitung rendah, karena siswa masih pasif saat
pembelajaran berlangsung.
Guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) serta
kurangnya guru dalam mengembangkan media-media pembelajaran atau alat
peraga yang menunjang pembelajaran maupun dengan metode yang menarik saat
guru menjelaskan materi.
Dari hasil Ulangan Tengah Semester I terdapat beberapa siswa yang masih
mendapat nilai yang kurang dari KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah untuk
mata pelajaran IPA kelas IV yaitu 68. Adapun beberapa siswa yang tuntas
mempunyai nilai tidak terlalu terpaut jauh dari batas KKM,sehingga rata-rata
untuk kelas IV menjadi rendah.
Adapun hasil ulangan harian sebelum diadakan penelitian dapat dilihat
pada Tabel 4.1
Tabel 4.1
Prosentase Hasil Belajar Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Prosentase
1 ≥ 88 1 3%
2 78-87 3 10%
3 68-77 9 29%
4 <68 18 58%
Jumlah 31 100%
Rata-rata 66
Maksimal 94
Minimal 47
Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar siswa pada
sebelum penelitian atau prasiklus dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki
nilai diatas KKM atau dinyatakan tuntas sebanyak 13 siswa, dengan rincian 1
siswa mendapat nilai lebih dari 88 dengan prosentase 3%.
53
Lalu sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai diantara 78 sampai 87 dengan
prosentase 10%.Lalu sebanyak 9 siswa yang mendapat nilai diantara 68 sampai
77 dengan prosentase 29%, dan nilai yang kurang dari ketentuan terdapat
sebanyak 18 siswa dengan prosentase 58%. Dengan rata-rata 66, nilai terendah 47
dan nilai tertinggi 94.
Berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa pada tabel dapat digambarkan
dengan diagram lingkaran pada Gambar 4.1
Gambar 4.1
Diagram Prosentase Hasil Belajar Pra Siklus
Dari data pra siklus yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
ketuntasan masih rendah yakni dari 31 siswa hanya 13 siswa yang tuntas
,sedangkan 18 siswa lainnya belum tuntas. Untuk data ketuntasan belajar kondisi
awal dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar PraSiklus
Kategori Nilai frekuensi Persentase (%)
Tuntas ≥ 68 13 42
Belum tuntas < 68 18 58
Jumlah 31 100
Rata-rata 66
Nilai Minimal 47
Nilai Maksimal 94
Berdasarkan Tabel 4.2 ketuntasan hasil belajar pra siklus dapat diketahui
bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang ditentukan yaitu 68, 13 siswa
dari jumlah siswa sebanyak 31 siswa dengan prosentase sebesar 42%. Sedangkan
3%
10%
29% 58%
≥ 88
78-87
68-77
<68
54
siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan sebesar 68, 18 siswa
dari jumlah sebanyak 31 siswa dengan prosentase sebesar 58%.
Berdasarkan ketuntasan belajar siswa pada Tabel 4.2 dapat dilihat pada
gambar 4.2
Gambar 4.2
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Dengan melihat Gambar 4.2 tentang diagram ketuntasan di atas, dapat
diketahui bahwa sebanyak 58 % siswa mengalami belum ketuntasan dalam hasil
belajar dan 42% siswa sudah melewati batas ketuntasan. Hal ini terjadi karena
guru masih saja menggunakan metode konvensional dan guru hanya
mengandalkan cara yang hanya menimbulkan siswa di kelas menjadi kondusif.
Siswa tidak terlalu tertarik dengan pelajaran karena guru masih
menggunakan metode yang monoton. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif
saat pembelajaran karena mereka hanya sebagai pendengar. Hal itu berakibat
terhadap rendahnya nilai ketuntasan pada mata pelajaran IPA.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
4.2.1.1 Perencanaan siklus I
Rencana pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan menempuh 2
kali pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Adapun rencana tindakan di
buat setelah mendapatkan informasi tentang kondisi awal siswa, maka penelitian
42%
58% Tuntas ≥ 68
Belum tuntas < 68
55
ini dilakukan secara kolaboratif mengenai materi pembelajaran yang akan
disampaikan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Inkuiri
Terbimbing serta dengan media-media penunjang lainnya.
Sebelum mulai melakukan penelitian, maka peneliti menyiapkan segala
sesuatu untuk menunjang proses pembelajaran, diantaranya;
1. Pembuatan RPP mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi
memahamiperubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan berbagai penyebab
perubahan lingkungan fisik (angin,hujan,cahaya matahari dan gelombang
laut)
2. Membuat lembar observasi yang disesuaikan dengan sintak inkuiri
3. Membuat dan mencari media yang sesuai dan menunjang pembelajaran
4. Membuat lembar kerja siswa
5. Mempersiapkan soal evaluasi untuk akhir tes akhir siklus
Rencana Pelaksanaan Pembelajarann (RPP) siklus I mendapat materi
dengan pokok bahasan “Perubahan Lingkungan Fisik”. Pada pertemuan I
pembelajaran berfokus pada perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh
angin dan hujan.
Lalu pada pertemuan II pembelajaran berfokus pada perubahan lingkungan
fisik yang disebabkan oleh gelombang laut dan sinar matahari dan pada akhir
pertemuan II siswa diberikan soal evaluasi sebagai tes pada akhir siklus I.
4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1. Pertemuan I Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilakukan pada hari
Kamis tanggal 14 April 2016. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa
untuk berdoa, memberikan salam dan melakukan absensi dilanjutkan dengan
mengajak siswa menyanyikan lagu “naik-naik kepuncak gunung”.
Lalu guru mulai masuk ke dalam apersepsi dengan bertanya kepada siswa
di dalam lirik lagu itu apa yang di lihat? apa yang kita rasakan jika kita berada
disekitar pohon?, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
56
kemudian guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran berbasis
Inkuiri terbimbing.
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, guru mulai masuk kedalam
kegiatan inti yaitu guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan
masalah tentang perubahan lingkungan yang disebabkan oleh angin dan hujan,
siswa menjawab menurut sepengetahuan mereka. Setelah itu siswa diminta untuk
membentuk kelompok secara heterogen untuk nantinya siswa membuat hipotesis
awal yang akan dibuktikan pada saat mengumpulkan data. Namun siswa masih
saja berkumpul dengan teman dekat mereka tidak dengan teman kelompok yang
sudah diatur sebelumnya.
Dengan bimbingan dari guru,siswa diminta untuk melakukan percobaan
tentang perpindahan angin laut dan angin darat dan peresapan akibat hujan. Siswa
diminta mengerjakan LKS secara kelompok yang berisi tentang percobaan
tersebut.
Setelah siswa selesai berdiskusi dari perwakilan kelompok dengan
bimbingan guru diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok lain
dipersilahkan untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang lain. Guru
bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi, jika sudah tidak ada pertanyaan
guru meluruskan kesalah pahaman tentang peresapan pohon, karena banyak yang
membayangkan bahwa yang mempertahankan air supaya tidak banjir adalah
tanah.
Guru memberikan umpan balik kembali kepada siswa sebagai penguatan.
Dalam kegiatan akhir guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan
bahwa angin bisa berdampak positif dan berdampak negatif,proses terjadinya
angin darat dan angin laut, sebab akibat terjadinya hujan dan cara mencegah
terjadinya dampak negatif dari hujan.
2. Pertemuan II siklus I
Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 16 April 2014. Pada awal pembelajaran guru membuka dengan
berdoa, lalu menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
memberikan salam kepada siswa, memberikan motivasi kepada siswa. Guru
57
mengajak siswa untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Nenek moyangku seorang
pelaut”.
Setelah bernyanyi guru melakukan apersepsi dengan bertanya, Apa yang
kamu ketahui tentang Laut? Apakah air itu menggulung-gulung? Apa yang kamu
rasakan ketika berada dilaut? Siswa menjawab menurut sepengetahuan mereka
dan guru penyampaian tujuan pembelajaran, Kemudian guru menjelaskan
langkah-langkah model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing.
Setelah kegiatan awal dilakukan, guru mulai masuk kepada kegiatan inti
dengan mengawali dengan pertanyaan-pertanyaan tentang manfaat gelombang air
laut dan manfaat adanya matahari. Karena pada pertemuan kedua ini materi
pelajaran lebih terfokus pada perubahan lingkungan fisik yang terjadi pada
gelombang air laut dan cahaya matahari.
Setelah siswa menyimak pertanyaan-pertanyaan dari guru sebagai
rumusan masalah dari guru,siswa mulai membentuk kelompok secara heterogen
untuk nantinya membuat dugaan awal dari permasalahan yang ada. Siswa
melakukan percobaan dengan menggunakan wadah yang berisi air dan ditaruh
kapal kertas, lalu menggunakan kipas untuk menghempaskan kapal namun dari
jarak yang lumayan jauh, karena yang menjadi titik kipasan itu adalah airnya yang
nanti akan membentuk gelombang kecil dan membuat kapal sedikit demi sedikit
akan bergerak.
Setelah semua proses pengumpulan data dilakukan, siswa mulai
menghadap kedepan untuk memperhatikan video tentang sinar matahari yang
akan nantinya siswa dapat menyebutkan dampak postif dan dampak negatif dari
adanya sinar matahari. Setelah melakukan semua proses pengumpulan data, siswa
dengan bimbingan guru mulai mempresentasikan hasil diskusi yang telah dibuat
secara berkelompok dan membacakan hipotesis awal yang telah dibuat.
Satu persatu dari perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya dan
kelompok lain boleh menanggapi atau menambahkan hasil diskusi dari kelompok
lain. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasilnya guru mulai mengulas
kembali lembar kerja mereka, guru menegaskan kembali jika ada murid yang
mengalami kesalah pahaman terhadap materi yang disajikan.
58
Setelah melakukan penegasan guru bersama dengan murid mulai membuat
kesimpulan bersama tentang pembelajaran hari itu. Lalu guru membagikan soal
evaluasi akhir siklus I untuk nantinya akan dipergunakan untuk mengolah data.
4.2.1.3 Pengamatan Siklus I
1. Pertemuan I
Pada saat pertemuan pertama dalam siklus I berlangsung, peneliti disini
menjadi observer dan melakukan penelitian kolaboratif dengan guru sebagaimana
guru kelas menjadi pengajar. Dengan cara ini peneliti dapat mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan mengisi lembar observasi guru dan
lembar observasi siswa yang nanti hasilnya bisa menjadi tolak ukur dalam setiap
pertemuan.
Dari observasi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama, guru masih
merasa agak kesulitan dalam melaksanakan model pembelajaran berbasis Inkuiri
terbimbing karena pada tahap merumuskan masalah agak sedikit kurang bisa
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan rasa keingintahuan
siswa, namun guru bisa mensiasati penyampaian materi dengan menganalogikan
dan memberikan contoh kejadian disekitar lingkungan sekolah.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pertemuan I Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam 3
2 Guru mengajak berdoa sebelum memulai peembelajaran 3
3 Guru memeriksa kehadiran siswa 2
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 2
5 Guru melakukan kegiatan apersepsi 3
6
Guru melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
2
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang
topik materi dan kegiatan belajar, yang akan
disampaikan dalam rangka memberi motivasi siswa
3
8 Guru menjelaskan langkah-langkah inkuiri dan tujuan
inkuiri 2
b. Merumuskan masalah
9
Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan
3
59
c. Merumuskan Hipotesis
10 Guru meminta siswa membentuk kelompok secara
heterogen 2
11 Guru meminta siswa untuk memberikan jawaban
sementara atau dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
12
Guru membimbing siswa untuk merencanakan
pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat
2
13
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang
hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data
2
e. Menguji Hipotesis
14 Guru membimbing siswa untuk menguji beberapa
hipotesis yang telah diduga sementara sebelumnya 2
15 Guru membimbing siswa untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 3
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang
ingin ditanamkan.
3
III Kegiatan Penutup 2
17 Guru bersama dengan siswa membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 2
18
Guru membimbing siswa melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang
dirasakan siswa belum dipahami dengan baik.
2
19 Guru dengan siswa merencanakan kegiatann tindak
lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Guru 45
Rata-rata Nilai Aktivitas Guru 2,4
Dari Tabel 4.3 observasi guru pada pertemuan I Siklus I dapat diketahui
bahwa pada aspek atau indikator yang tertera masih mendapat skor rendah karena
mungkin ini masih awal bagi guru menggunakan model selain cara konvensional,
berikut lebih rincinya :
1. Pada tahap orientasi masalah guru masih menjelaskan materi terlalu
gamblang masih dengan sedikit cara konvensional sehingga nilai dari
inkuiri menjadi berkurang dan guru belum menjelaskan secara lengkap
langkah-langkah inkuiri.
2. Pada tahap merumuskan masalah guru dalam memancing siswa dalam
pertanyaan-pertanyaan masih kurang namun guru mensiasatinya
60
dengan cara membuat analogi yang sesuai dengan materi dan
memberikan contoh-contoh kejadian di lingkungan sekitar.
3. Pada tahap merumuskan hipotesis guru masih kurang dalam
memancing siswa untuk mengeluarkan sebuah pendapat.
4. Pada tahap mengumpulkan data guru dalam membimbing masih
kurang merata sehingga masih ada beberapa kelompok yang bekerja
jika dihampiri oleh guru karena pada kegiatan sebelumnya guru belum
membentuk kelompok secara heterogen jadi siswa lebih cendereung
bermain-main dengan alat peraga yang telah disiapkan.
5. Pada tahap menguji hipotesis guru sudah bagus dalam membimbing
siswa tapi dalam presentasi guru kurang bisa mengkondisikan kelas
sehingga masih sedikit suara riuh dari siswa.
6. Pada tahap menarik kesimpulan guru sudah mengajak siswa untuk
membuat kesimpulan pembelajaran pada hari itu.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pertemuan I Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Siswa memberi salam 3
2 Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran 3
3 Siswa diperiksa kehadiran siswa 2
4 Siswa diperiksa kesiapan belajarnya 2
5 Siswa menjawab apersepsi 3
6
Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
2
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
siswa diberikan penjelasan secara singkat tentang topik
materi dan kegiatan belajar, yang akan disampaikan dalam
rangka memberi motivasi siswa
2
8 siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah inkuiri dan
tujuan inkuiri 2
b. Merumuskan masalah
9 Siswa menjawab pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 2
c. Merumuskan Hipotesis
10 Siswa membentuk kelompok secara heterogen 1
11 Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara atau
dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
61
12
Siswa dibimbing oleh guru untuk merencanakan pemecahan
masalh, membantu menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
2
13
Siswa dibantu oleh guru melakukan pengamatan tentang hal-
hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data.
2
e. Menguji Hipotesis
14 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguji beberapa hipotesis
yang telah diduga sementara sebelumnya 2
15 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 2
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Siswa dibimbing oleh guru mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan.
2
III Kegiatan Penutup
17 Siswa dengan bimbingan guru membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 2
18
Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan
siswa belum dipahami dengan baik.
2
19 Siswa dengan bimbingan guru merencanakan kegiatan
tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Siswa 41
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 2,1
Dari Tabel 4.4 observasi siswa pada pertemuan I siklus I dapat diketahui
bahwa pada aspek atau indikator yang tertera masih mendapat skor rendah dalam
pembelajaran, berikut lebih rincinya :
1. Pada tahap orientasi masalah siswa masih saja pasif untuk menjawab
pertanyaan dari guru
2. Pada tahap merumuskan masalah hanya beberapa siswa saja yang antusias
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
3. Pada tahap merumuskan masalah siswa masih belum bisa di pecahkan
dengan teman dekatnya mereka masih cenderung ingin kembali
berkelompok dengan teman dekatnya jadi hal ini mengakibatkan cara
berkelompoknya kurang efektif karena tidak secara heterogen.
4. Pada tahap mengumpulkan data, siswa tidak konsentrasi dengan
pelajarannya tetapi beberapa siswa ada yang bermain dengan alat
peraganya, tetapi beberapa murid yang melakukan hal itu sudah diberi
teguran dari guru
62
5. Pada tahap menguji hipotesis siswa masih malu-malu untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dikarenakan siswa masih takut kalau
jawaban yang telah mereka buat dinyatakan salah.
6. Pada tahap menarik kesimpulan siswa bersama dengan bimbingan guru
sudah menarik kesimpulan dengan baik.
Meskipun demikian, pada pertemuan pertama langkah-langkah dalam
inkuiri sudah sesuai dengan rencana dan alokasi waktu yang ditentukan sudah
tepat.
2. Pertemuan II
Sama dengan pertemuan yang pertama, pada saat pertemuan kedua dalam
siklus I berlangsung, peneliti disini menjadi observer dan melakukan penelitian
kolaboratif dengan guru sebagaimana guru kelas menjadi pengajar, jadi dengan
cara ini peneliti dapat mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir
dengan mengisi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang nanti
hasilnya bisa menjadi tolak ukur dalam setiap pertemuan.
Pada pertemuan kedua ini guru sudah mulai bisa menyesuaikan dengan
cara inkuiri walaupun dalam setiap langkah terasa belum maksimal tetapi guru
yang sebelumnya sudah melakukan diskusi dengan peneliti tentang langkah-
langkah inkuiri, pada pertemuan kedua ini sudah mengalami peningkatan.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pertemuan II Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam 3
2 Guru mengajak berdoa sebelum memulai peembelajaran 3
3 Guru memeriksa kehadiran siswa 3
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 2
5 Guru melakukan kegiatan apersepsi 3
6
Guru melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
2
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang
topik materi dan kegiatan belajar, yang akan
disampaikan dalam rangka memberi motivasi siswa
3
8 Guru menjelaskan langkah-langkah inkuiri dan tujuan
inkuiri 3
63
b. Merumuskan masalah
9 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 2
c. Merumuskan Hipotesis
10 Guru meminta siswa membentuk kelompok secara
heterogen 3
11 Guru meminta siswa untuk memberikan jawaban
sementara atau dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
12
Guru membimbing siswa untuk merencanakan
pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat
3
13
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang
hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data
2
e. Menguji Hipotesis
14 Guru membimbing siswa untuk menguji beberapa
hipotesis yang telah diduga sementara sebelumnya 3
15 Guru membimbing siswa untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 2
f. Merumuskan Kesimpulan
16 Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang
ingin ditanamkan.
3
III Kegiatan Penutup
17 Guru bersama dengan siswa membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 2
18 Guru membimbing siswa melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang
dirasakan siswa belum dipahami dengan baik.
2
19 Guru dengan siswa merencanakan kegiatann tindak
lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Guru 50
Rata-rata Nilai Aktivitas Guru 2,6
Pada Tabel 4.5 observasi guru pada pertemuan II Siklus I dapat diketahui
bahwa sudah terjadi perbaikan atau perubahan namun masih terdapat beberapa
aspek atau indikator pengamatan yang menunjukkan skor rendah dalam
pelaksanaan pembelajaran, yang menjadi kekurangan dalam pembelajaran antara
lain:
64
1. Pada tahap merumuskan hipotesis guru masih kurang menguasai dalam
memancing siswa untuk membuat dugaan sementara atau hipotesis
sementara, walaupun belum menyeluruh namun ada beberapa siswa dalam
kelompok sudah memberikan dugaan sementara
2. Pada tahap mengumpulkan data guru sudah bagus dalam pendampingan
siswa dalam melakukan percobaan namun masih ada beberapa kelompok
masih kurang dalam bimbingan dari guru.
3. Pada tahap menguji hipotesis, guru membahas hasil diskusi dari siswa
hanya secara klasikal belum terlalu detail dalam membahas hasil diskusi
siswa.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pertemuan II Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Siswa memberi salam 3
2 Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran 3
3 Siswa diperiksa kehadiran siswa 3
4 Siswa diperiksa kesiapan belajarnya 2
5 Siswa menjawab apersepsi 3
6
Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
2
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
siswa diberikan penjelasan secara singkat tentang topik
materi dan kegiatan belajar, yang akan disampaikan dalam
rangka memberi motivasi siswa
3
8 siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah inkuiri dan
tujuan inkuiri 3
b. Merumuskan masalah
9 Siswa menjawab pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 2
c. Merumuskan Hipotesis
10 Siswa membentuk kelompok secara heterogen 3
11 Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara atau
dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
12
Siswa dibimbing oleh guru untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
3
13
Siswa dibantu oleh guru melakukan pengamatan tentang hal-
hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data.
2
65
e. Menguji Hipotesis
14 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguji beberapa hipotesis
yang telah diduga sementara sebelumnya 2
15 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 2
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Siswa dibimbing oleh guru mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan.
2
III Kegiatan Penutup
17 Siswa dengan bimbingan guru membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 2
18
Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan
siswa belum dipahami dengan baik.
2
19 Siswa dengan bimbingan guru merencanakan kegiatan
tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Siswa 47
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 2,5
Dari Tabel 4.6 hasil observasi siswa pada pertemuan II siklus I ini
menyatakan bahwa walaupun ada peningkatan dari siswa namun masih ada
beberapa aspek atau indikator yang masih memiliki skor rendah, adapun
kekurangan lebih rinci sebagai berikut :
1. Pada tahap merumuskan hipotesis siswa masih malu-malu bahkan ada
yang sudah ditunjuk oleh guru namun takut mengemukaan
pendapatnya hanya karena takut dugaannya salah. Namun beberapa
siswa sudah mau menyampaikan dugaannya terhadap materi.
2. Pada tahap menguji hipotesis siswa mulai berani dalam
mengemukakan hasil diskusi mereka namun ada beberapa dari mereka
juga bisa dikatakan masih malu dan ada salah satu anggota kelompk
yang merasa terpaksa karena dalam satu kelompok dia hanya
merupakan murid laki-laki satu-satunya.
3. Hasil keseluruhan observasi siklus I (Pertemuan I dan Pertemuan II)
Berdasarkan hasil dari lembar observasi guru dan siswa dalam setiap
pertemuan dapat diketahui keseluruhan total skor dari setiap aspek atau indikator
yang telah tercantum dan dapat melihat rata-rata dari setiap hasil akhir observasi.
66
Pada lembar observasi siklus I pertemuan I menyatakan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing, pada hasil
observasi guru memperoleh skor 45 dengan skor rata-rata 2,4 termasuk kedalam
kategori cukup baik namun masih perlu banyak peningkatan dalam kinerjanya.
Dan siswa. /mendapatkan total keseluruhan skor 2,1 dengan kategori cukup baik
namun perlu banyak perbaikan juga
Pada lembar observasi siklus II pertemuan menyatakan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing, guru
memperoleh skor 50 dengan skor rata-rata 2,6 telah mengalami peningkatan dari
skor pertemuan pertama walaupun belum terlalu signifikan namun sudah
termasuk kategori cukup baik dan pada hasil observasi siswa mendapatkan skor
47 dengan rata-rata 2,5 walaupun sudah mengalami peningkatan dari pertemuan
pertama namun harus ditingkatkan lagi.
Untuk memantapkan lagi dalam menggunakan model pembelajaran
berbasi inkuiri terbimbing maka akan dilanjutkan ke dalam penelitian siklus II.
4. Hasil Belajar Siswa siklus I
Setelah melakukan pembelajaran siklus I, nilai yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
berbantuan dengan Media pembelajaran data hasil belajar dapat dilihat pada Tabel
4.7
Tabel 4.7
Hasil Belajar IPA dengan materi Perubahan Lingkungan Fisik
Klasifikasi Nilai Frekuensi Prosentase
≥ 88
78-87
68-77
<68
4 13%
6 19%
11 36%
10 32%
Jumlah 31 100%
Rata-rata 71,5
Maksimal 100
Minimal 52
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus I dari 31 siswa
yang memperoleh nilai kurang dari 68 sejumlah 10 siswa , nilai siswa yang berada
direntang nilai 68-77 sejumlah 11 siswa, nilai siswa yang berada direntang nilai
67
78-87 sejumlah 6 siswa, nilai siswa yang berada direntang lebih besar sama
dengan 88 sejumlah 4 siswa.
Untuk lebih jelas data nilai pada Tabel 4.7 dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Hasil Belajar IPA Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68, maka dari
hasil nilai pada siklus I dapat diketahui jumlah siswa yang sudah melewati batas
tuntas dan yang belum melewati batas tuntas dalam Tabel 4.8
Tabel 4.8
Data Ketuntasan Siklus I
No Ketuntasan Belajar Banyak Siswa Prosentase (%)
1 Tuntas 21 68%
2 Tidak Tuntas 10 32%
Jumlah 31 100%
4.2.1.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, telah terjadi peningkatan
hasil belajar IPA jika dibandingkan dengan kondisi pra siklus, meskipun masih
terdapat 32% dari keseluruhan siswa yang masih belum melewati kriteria
ketuntasan minimal (KKM= 68).
Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal siswa pada nilai pra siklus yang
belum mencapai KKM sejumlah 18 siswa atau 58 % siswa belum dinyatakan
0
2
4
6
8
10
12
≥ 68 68-77 78-87 <88
Frekuensi
68
tuntas bisa dikatakan separuh lebih siswa belum dinyatakan tuntas karena dari
data yang diperoleh, siswa memperoleh nilai yang hampir mendekati nilai KKM
dan siswa yang sudah dinyatakan tuntas sejumlah 13 siswa atau 42 % dari
keseluruhan siswa.
Sedangkan pada siklus I perolehan siswa yang sudah mencapai KKM
mulai meningkat walaupun tidak terlalu signifikan yaitu 21 siswa atau 68 % dan
siswa yang belum mencapai batas KKM sejumlah 10 siswa atau 32 %.
Dari perbandingan perolehan nilai siswa pada pra siklus dan siklus I
tersebut, siswa yang sudah mengalami ketuntasan semula 13 siswa bertambah
menjadi 21 siswa, atau bisa dikatakan sebanyak 8 siswa dalam proses siklus I
mengalami ketuntasan. Selanjutnya, untuk pemantapan tentang proses yang
dilakukan pada siklus I akan dilanjutkan dengan masuk siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus
I adapun beberapa hal-hal yang harus diperbaiki sebagai berikut:
1. Membiasakan siswa untuk percaya diri, karena memang masih ada
beberapa yang masih merasa malu untuk maju kedepan kelas
2. Meningkatkan konsentrasi siswa terhadap pelajaran, karena pada
dasaranya siswa sangat suka jika pembelajaran dikemas menjadi sebuah
permainan.
a. Kelebihan
1) Siswa lebih tertarik dalam pembelajaran karena menggunakan
berbagai macam media pembelajaran dari berupa benda konkrit
sampai media audio visual
2) Antara rencana yang telah dibuat dan pada saat pengimplementasian
sudah sesuai dengan langkah-langkah.
3) Siswa yang mempunyai kemampuan yang sedikit rendah dalam
belajar terbantu oleh teman sekelompoknya dalam waktu
melaksanakan percobaan dan diskusi.
b. Kekurangan
Hambatan:
69
1) Guru masih kurang dalam melakukan bimbingan kepada siswa pada
saat melakukan percobaan maupun pada saat melakukan menguji
hipotesis.
2) Memancing siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasannya
3) Keaktifan siswa belum secara merata.
Penyelesaian:
1) Guru harus membiasakan diri untuk meminta siswa untuk maju
kedepan kelas, hal itu berguna untuk melatih rasa percaya diri siswa
2) Guru harus sering melakukan pendampingan dan bimbingan kepada
siswa pada saat melakukan kegiatan diskusi atau sedang percobaan
berlangsung, karena dengan begitu siswa menjadi merasa
diperhatikan dalam mengerjakan diskusi mereka
3) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.
4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
4.2.2.1 Perencanaan siklus II
Rencana pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan menempuh 2
kali pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Adapun rencana tindakan di
buat setelah mendapatkan data dari siklus I dan mengkoreksi untuk nantinya
diperbaiki pada siklus II, maka penelitian ini dilakukan secara kolaboratif.
Mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis Inkuiri Terbimbing serta dengan
media-media penunjang lainnya. Sebelum mulai melakukan penelitian,peneliti
menyiapkan segala sesuatu untuk menunjang proses pembelajaran, diantaranya;
1. Pembuatan RPP mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi
memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan berbagai
penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,hujan,cahaya matahari
dan gelombang laut)
2. Membuat lembar observasi yang disesuaikan dengan sintak inkuiri
70
3. Membuat dan mencari media yang sesuai dan menunjang
pembelajaran
4. Membuat lembar kerja siswa
5. Mempersiapkan soal evaluasi untuk akhir tes akhir siklus
Rencana Pelaksanaan Pembelajarann (RPP) siklus II mendapat materi
dengan pokok bahasan “Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan”. Pada
pertemuan II pembelajaran lebih berfokus pada perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan seperti erosi dan abrasi.
Lalu pada pertemuan II pembelajaran lebih berfokus pada perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan seperti banjir dan tanah longsor dan pada akhir
pertemuan II siswa diberikan soal evaluasi sebagai tes pada akhir siklus II.
4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Pertemuan I Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilakukan pada hari
Rabu 20 April 2016. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa,
memberikan salam dan memberikan motivasi kepada siswa,mengecek kehadiran
siswa lalu melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal
yaitu: “anak-anak apakah kalian pernah melihat kejadian tanah longsor? Apakah
kalian tahu penyebab terjadinya tanah longsor?” lalu siswa menjawab menurut
sepengetahuan mereka, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran
kemudian guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran berbasis
Inkuiri terbimbing.
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, guru mulai masuk kedalam
kegiatan inti yaitu guru memberikan sedikit materi pokok pada pembelajaran hari
itu tentang perubahan lingkungan fisik terhadap daratan lalu guru mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam tahap merumuskan masalah tentang
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yaitu erosi dan abrasi, siswa
menjawab menurut sepengetahuan mereka.
Setelah guru menyelesaikan pada tahap orientasi masalah dan
merumuskan masalah, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok secara
heterogen dengan cara membagikan berbagai jenis permen untuk nantinya siswa
71
berkelompok menurut jenis permen yang didapatkannya, setelah kelompok
terbentuk siswa dibimbing untuk membuat dugaan awal lalu melakukan diskusi .
Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk melakukan percobaan
tentang erosi dan abrasi menggunakan wadah, air dan tanah. Pada percobaan erosi
siswa membuat gundukan tanah yang nanti sedikit demi sedikit diteteskan
menggunakan air, lalu pada percobaan abrasi siswa diminta untuk membuat
gundukan tanah yang terendam air lalu membuat arus gelombang air.
Setelah mereka selesai berdiskusi perwakilan dari kelompok diminta untuk
maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan bimbingan
guru, siswa mempresentasikan hasil diskusinya dengan percaya diri dan siswa dari
kelompok lain boleh menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain.
Setelah siswa selesai mempresentasikan hasil diskusinya guru mengulas
kembali jawaban-jawaban yang telah dikerjakan siswa, dan guru meluruskan
jawaban siswa yang mengalami kesalahan. Guru memberikan umpan balik
sebagai penguatan kepada siswa.
Dalam kegiatan akhir guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan tentang pengertian erosi dan abrasi beserta pencegahan yang bisa kita
lakukan.
2. Pertemuan II siklus II
Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 23 April 2014. Pada awal pembelajaran guru membuka dengan
berdoa, lalu menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
memberikan salam kepada siswa, memberikan motivasi kepada siswa dan
memeriksan kesiapan siswa.
Guru mulai melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan seperti
berikut ini: “siapa yang disini suka membuang sampah sembarangan? Apa akibat
jika sampah yang di buang sembarangan menyumbat saluran air? Siswa
menjawab menurut sepengetahuan mereka dan mulai dilanjutkan kepada
penyampaian tujuan pembelajaran kemudian guru menjelaskan langkah-langkah
model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing.
72
Setelah kegiatan awal dilakukan, guru mulai masuk kepada kegiatan inti
dengan mengawali dengan memberka pertanyaan-pertanyaan tentang “apa
penyebab terjadinya banjir? Apakah yang kalian ketahui tentang tanah longsor?.
Karena pada pertemuan kedua ini pembelajaran lebih terfokus kepada materi
perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yaitu banjir dan tanah longsor.
Setelah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa mulai
membentuk kelompok secara heterogen dengan cara membagikan bintang
berwarna, dimana warna bintang itu berbeda-beda untuk nantinya siswa akan
berkumpul menurut warna yang sama dan menjadi satu kelompok. Setelah siswa
duduk bersama kelompoknya masing-masing siswa mulai di perlihatkan tentang
video percobaan tentang terjadinya banjir dan tanah longsor.
Di sela-sela penayangan video, guru membimbing siswa sembari
menjelaskan apa yang terjadi pada percobaan tersebut. Siswa memperhatikan
video perlahan-lahan untuk mengisi lembar kerja yang sudah disiapkan. Setelah
mengamati video yang sudah ditayangkan siswa mulai mendiskusikan kembali
tentang apa yang telah mereka lihat dalam video.
Setelah selesai berdiskusi dengan bimbingan guru, perwakilan dari
kelompok dipersilahkan untuk maju mempresentasikan hasil dari diskusinya, dan
membacakan hipotesis awal yang siswa buat. Kelompok lain juga dipersilahkan
memberikan tanggapan terhadap jawaban kelompok lain. Setelah semua
kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya, guru mulai mengulas kembali
dari hasil diskusi, Guru mulai mengevaluasi jawabn siswa jika siswa mengalami
kesalah pahaman dengan begitu siswa lebih bisa memahaminya.
Guru memberikan umpan balik sebagai penguatan kembali kepada siswa.
Setelah melakukan penegasan, dengan bimbingan guru, siswa membuat
kesimpulan tentang pembelajaran hari itu, lalu guru membagikan soal evaluasi
akhir siklus II untuk nantinya akan dipergunakan untuk mengolah data.
4.2.2.3 Pengamatan Siklus II
1. Pertemuan I
Pada saat pertemuan pertama dalam siklus I berlangsung, peneliti disini
menjadi observer dan melakukan penelitian kolaboratif. Disini guru sebagaimana
73
guru kelas menjadi pengajar, jadi dengan cara ini peneliti dapat mengamati
jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir dengan mengisi lembar observasi
guru dan lembar observasi siswa yang nanti hasilnya bisa menjadi tolak ukur
dalam setiap pertemuan.
Dari observasi yangtelah dilakukan pada pertemuan pertama pada siklus II
ini, guru sudah mulai sedikit menguasai cara model pembelajaran berbasis Inkuiri
terbimbing dan dapat menguasai siswa dalam melakukan penemuan terbimbing
ini. Namun disini guru kurang maksimal dalam meminta siswa untuk memberikan
jawaban sementara atau hipotesis sementara.
Tabel 4.9
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pertemuan I Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Guru membuka pembelajaran dengan memberi
salam 3
2 Guru mengajak berdoa sebelum memulai
peembelajaran 3
3 Guru memeriksa kehadiran siswa 3
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 3
5 Guru melakukan kegiatan apersepsi 4
6
Guru melakukan orientasi kelas dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan 3
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang
topik materi dan kegiatan belajar, yang akan
disampaikan dalam rangka memberi motivasi siswa 4
8 Guru menjelaskan langkah-langkah inkuiri dan
tujuan inkuiri 3
b. Merumuskan masalah
9 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang
akan disampaikan 3
c. Merumuskan Hipotesis
10 Guru meminta siswa membentuk kelompok secara
heterogen 3
11 Guru meminta siswa untuk memberikan jawaban
sementara atau dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
12
Guru membimbing siswa untuk merencanakan
pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur
kerja yang tepat
3
74
13
Guru membantu siswa melakukan pengamatan
tentang hal-hal yang penting dan membantu
mengumpulkan dan mengorganisasi data
3
e. Menguji Hipotesis
14 Guru membimbing siswa untuk menguji beberapa
hipotesis yang telah diduga sementara sebelumnya 2
15
Guru membimbing siswa untuk menguatkan
hipotesis dengan data yang telah dikumpulkan
sebelumnya
3
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep
yang ingin ditanamkan.
3
III Kegiatan Penutup
17 Guru bersama dengan siswa membuat penegasan
atau kesimpulan tentang materi 3
18
Guru membimbing siswa melakukan refleksi
dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal
yang dirasakan siswa belum dipahami dengan
baik.
3
19
Guru dengan siswa merencanakan kegiatann
tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan
berikutnya
3
Nilai Aktivitas Guru 57
Rata-rata Nilai Aktivitas Guru 3
Pada Tabel 4.9 hasil observasi guru pada pertemuan I pada siklus I dapat
diketahui bahwa sudah banyak mengalami kenaikan karena guru rata-rata sudah
melaksanakan langkah-langkah secara baik dan sesuai dengan rencana namun ada
beberapa kekurangan yang harus diperbaiki antara lain:
1. Pada tahap merumuskan hipotesis guru kurang maksimal dalam meminta
siswa untuk memberikan dugaan awal.
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pertemuan II Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Siswa memberi salam 3
2 Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran 3
3 Siswa diperiksa kehadiran siswa 3
4 Siswa diperiksa kesiapan belajarnya 3
5 Siswa menjawab apersepsi 3
6
Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
3
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
siswa diberikan penjelasan secara singkat tentang topik
materi dan kegiatan belajar, yang akan disampaikan dalam
rangka memberi motivasi siswa
3
75
8 siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah inkuiri dan
tujuan inkuiri 3
b. Merumuskan masalah
9 Siswa menjawab pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 3
c. Merumuskan Hipotesis
10 Siswa membentuk kelompok secara heterogen 3
11 Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara atau
dugaan 2
d. Mengumpulkan Data
12
Siswa dibimbing oleh guru untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
3
13
Siswa dibantu oleh guru melakukan pengamatan tentang hal-
hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data.
3
e. Menguji Hipotesis
14 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguji beberapa hipotesis
yang telah diduga sementara sebelumnya 3
15 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 3
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Siswa dibimbing oleh guru mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan.
2
III Kegiatan Penutup
17 Siswa dengan bimbingan guru membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 2
18
Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan
siswa belum dipahami dengan baik.
3
19 Siswa dengan bimbingan guru merencanakan kegiatan
tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Siswa 54
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 2,9
Pada Tabel 4.10 hasil observasi siswa sudah menunjukkan peningkatan
cukup baik dari respon siswa, sudah cukup bisa mengikuti alur yang telah guru
berikan, namun masih ada beberapa kekurangan yang menyebabkan beberap skor
indikator masih kurang, yaitu:
1. Pada tahap merumuskan hipotesis siswa masih kurang maksimal dalam
membuat dugaan sementara atau hipotesis sementara karena diberikan
kesempatan yang tidak lama.
Meskipun demikian, pada pertemuan pertama pada siklus kedua ini langkah-
langkah inkuiri sudah sesuai dengan rencana dan dilewati dengan cukup baik,
karena setiap prosedur sudah dilewati dengan baik.
76
2. Pertemuan II
Sama dengan pertemuan yang pertama, pada saat pertemuan kedua dalam
siklus I berlangsung, peneliti disini menjadi observer dan melakukan penelitian
kolaboratif dengan guru sebagaimana guru kelas menjadi pengajar, jadi dengan
cara ini peneliti dapat mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir
dengan mengisi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang nanti
hasilnya bisa menjadi tolak ukur dalam setiap pertemuan.
Pada pertemuan kedua ini guru sudah mulai terbiasa dengan model
pembelajaran berbasis Inkuiri Terbimbing ini, karena dari hasil observasi, guru
sudah melewati dari tiap-tiap tahap sudah sangat bagu dan sesuai rencana.
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pertemuan II Siklus II
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam 3
2 Guru mengajak berdoa sebelum memulai peembelajaran 3
3 Guru memeriksa kehadiran siswa 3
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 4
5 Guru melakukan kegiatan apersepsi 4
6
Guru melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
3
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang
topik materi dan kegiatan belajar, yang akan
disampaikan dalam rangka memberi motivasi siswa
3
8 Guru menjelaskan langkah-langkah inkuiri dan tujuan
inkuiri 3
b. Merumuskan masalah
9 Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 4
c. Merumuskan Hipotesis
10 Guru meminta siswa membentuk kelompok secara
heterogen 3
11 Guru meminta siswa untuk memberikan jawaban
sementara atau dugaan 3
d. Mengumpulkan Data
12
Guru membimbing siswa untuk merencanakan
pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat
3
13
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang
hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data
3
e. Menguji Hipotesis
77
14 Guru membimbing siswa untuk menguji beberapa
hipotesis yang telah diduga sementara sebelumnya 4
15 Guru membimbing siswa untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 3
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang
ingin ditanamkan.
3
III Kegiatan Penutup
17 Guru bersama dengan siswa membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 3
18
Guru membimbing siswa melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang
dirasakan siswa belum dipahami dengan baik.
3
19 Guru dengan siswa merencanakan kegiatann tindak
lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Guru 61
Rata-rata Nilai Aktivitas Guru 3,3
Dari Tabel 4.11 observasi guru pada pertemuan kedua siklus II
menunjukkan hasil yang sangat memuaskan beberapa aspek atau indikator dengan
perolehah yang baik. Nilai aktivitas sebesar 61 dan rata-rata skor 3,3.
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Pertemuan II Siklus II
No. Aspek yang diamati Skor
I Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Siswa memberi salam 3
2 Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran 3
3 Siswa diperiksa kehadiran siswa 3
4 Siswa diperiksa kesiapan belajarnya 3
5 Siswa menjawab apersepsi 4
6
Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
3
A Langkah-langkah Inkuiri
a. Orientasi Masalah
7
siswa diberikan penjelasan secara singkat tentang topik
materi dan kegiatan belajar, yang akan disampaikan dalam
rangka memberi motivasi siswa
3
8 siswa diberi penjelasan tentang langkah-langkah inkuiri dan
tujuan inkuiri 3
b. Merumuskan masalah
9 Siswa menjawab pertanyaan tentang materi yang akan
disampaikan 4
c. Merumuskan Hipotesis
10 Siswa membentuk kelompok secara heterogen 3
11 Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara atau
dugaan 3
d. Mengumpulkan Data
12 Siswa dibimbing oleh guru untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang 3
78
diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
13
Siswa dibantu oleh guru melakukan pengamatan tentang hal-
hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data.
3
e. Menguji Hipotesis
14 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguji beberapa hipotesis
yang telah diduga sementara sebelumnya 4
15 Siswa dibimbing oleh guru untuk menguatkan hipotesis
dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya 3
f. Merumuskan Kesimpulan
16
Siswa dibimbing oleh guru mengambil kesimpulan
berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin
ditanamkan.
3
III Kegiatan Penutup
17 Siswa dengan bimbingan guru membuat penegasan atau
kesimpulan tentang materi 3
18
Siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dengan
menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan
siswa belum dipahami dengan baik.
3
19 Siswa dengan bimbingan guru merencanakan kegiatan
tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya 3
Nilai Aktivitas Siswa 60
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa 3,1
Dari Tabel 4.12 hasil observasi siswa pada pertemuan II siklus II
menunjukan angka yang sangat signifikan dalam nilai aktivitas siswa, dengan
nilai aktivitas sebesar 60 dan nilai rata-rata 3,1 masuk ke dalam kategori baik.
3. Hasil keseluruhan observasi siklus II (Pertemuan I dan Pertemuan II)
Berdasarkan hasil dari lembar observasi guru dan siswa dalam setiap
pertemuan dapat diketahui keseluruhan total skor dari setiap aspek atau indikator
yang telah tercantum dan dapat melihat rata-rata dari setiap hasil akhir observasi.
Pada lembar observasi siklus II pertemuan I menyatakan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing, pada hasil
observasi guru memperoleh skor 57 dengan skor rata-rata 3 termasuk kedalam
kategori baik namun masih perlu banyak peningkatan dalam kinerjanya. Dan
siswa mendapatkan total keseluruhan skor 54 dengan skor rata-rata 2,9 termasuk
kategori cukup baik namun perlu banyak perbaikan juga.
Pada lembar observasi siklus II pertemuan II menyatakan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing, guru
memperoleh skor 61 dengan skor rata-rata 3,3. Dari skor ini mengalami
peningkatan dari skor pertemuan pertama.
79
Secara signifikan dari hasil ini termasuk kedalam kategori baik dan pada
hasil observasi siswa mendapatkan skor 60 dengan rata-rata 3,1 dengan nilai
sudah terjadi peningkatan yang signifikan perolehan ini dapat dikategorikan ke
dalam kategori baik.
4. Hasil Belajar Siklus II
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus II, nilai yang diperoleh siswa
pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembeelajaran Inkuiri
terbimbing berbantuan dengan media pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13
Hasil Belajar IPA dengan materi Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan
Klasifikasi Nilai Frekuensi Prosentase
≥ 88
78-87
68-77
<68
4 13 %
13 42 %
11 35%
3 10%
Jumlah 31 100 %
Rata-rata 78,54
Maksimal 95
Minimal 60
Dari Tabel 4.13 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus II dari 31 siswa
yang memperoleh nilai kurang dari 68 sejumlah 3 siswa , nilai siswa yang berada
pada rentang nilai 68-77 sejumlah 11 siswa, nilai siswa yang berada pada rentang
nilai 78-87 sejumlah 13 siswa dan niali siswa yang berada direntang lebih besar
sama dengan 88 sejumlah 4 siswa. Untuk lebih jelas data nilai pada Tabel 4.13
dapat dilihat pada Gambar 4.4
80
Gambar 4.4
Hasil Belajar IPA Siklus II
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68, maka dari
hasil nilai pada siklus II dapat diketahui jumlah siswa yang sudah melewati batas
tuntas dan yang belum melewati batas tuntas dalam Tabel 4.14
Tabel 4.14
Data Ketuntasan Siklus II
No Ketuntasan Belajar Banyak
Siswa
Prosentase
(%)
1 Tuntas 28 90%
2 Tidak Tuntas 3 10%
Jumlah 31 100%
4.2.2.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, maka telah terjadi
peningkatan hasil belajar IPA yang baik jika dibandingkan dengan siklus I yang
telah terlaksana. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada siklus I,
siswa yang memperoleh ketuntasan hasil belajar sebesar 21 siswa atau 68 % nilai
tersebut mulai meningkat pada siklus II dengan tingkat ketuntasasan sebanyak 28
siswa atau 90 %.
Lalu pada tingkat tidak ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I
sejumlah 10 siswa atau 32 % ,tingkat tidak ketuntasan mulai berkurang pada
siklus II sejumlah 3 siswa atau 10%. Jadi dari perolehan nilai pada siklus I dan
0
2
4
6
8
10
12
14
≥ 68 68-77 78-87 <88
Frekuensi
81
siklus II tersebut, siswa yang sudah mencapai batas tuntas atau KKM sebesar 68,
mulai meningkat yang semula 21 siswa meningkat menjadi 28 siswa.
4.3 Analisis Data Rekapitulasi Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belejar siswa
mata pelajaran IPA jika dibandingkan dari kondisi awal,siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Berikut adalah perbandinganketuntasan hasil belajar IPA
pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang disajikan pada Tabel 4.15
Tabel 4.15
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar
Kriteria Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persen
%
Jumlah
siswa
Persen
%
Jumlah
siswa
Persen
%
Tuntas ≥ 68 13 42 21 68 28 90
Tidak
Tuntas < 68 18 58 10 32 3 10
Jumlah 31 100 31 100 31 100
Ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh dari kondisi awal siswa
yang mencapai batas ketuntasan atau KKM= 68 sejumlah 13 siswa dan yang
belum mencapai batas ketuntasan atau KKM sejumlah 18 siswa. Ketuntasan hasil
belajar siswa yang diperoleh pada Siklus I yang mencapai batas ketuntasan atau
KKM sejumlah 21 siswa dan yang belum mencapai batas ketuntasan atau KKM
sejumlah 10 siswa.
Ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II yang
mencapai batas ketuntasan atau KKM sejumlah 28 siswa dan yang belum
mencapai batas tuntas atau KKM sejumlah 3 siswa. Hal ini membuktikan bahwa
model pembelajaran Inkuiri terbimbing berbantu Media Pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terbukti pada peningkatan hasil belajar
setiap siklusnya.
Berdasarkan tabel 4.15 diatas tentang ketuntasan hasil belajar siswa dapat
dilihat pada gambar 4.5.
82
Gambar 4.5
Diagram Pengelompokkan Nilai Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh hasil bahwa penilaian
hasil belajar IPA dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing berbantuan dengan Media pembelajaran pada pokok bahasan
perubahan lingkungan fisik di SD Kecandran 01 Salatiga mengalami peningkatan.
Model inkuiri terbimbing berbantu Media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar karena dalam model ini siswa dapat menemukan
pemahaman dan pengetahuan siswa sendiri dengan cara pemahaman masing-
masing karena dapat terlibat langsung dalam pembelajaran dengan guru sebagai
fasilitator yang membimbing dan ikut membangun pemahaman siswa. Model
pembelajaran Inkuiri ini bermaksud supaya siswa dalam pembelajaran tidak selalu
berfikir abstrak tentang pelajaran. Siswa tidak berhenti pada menghafal materi
pelajaran saja namun harus bisa memahami dan mengerti maksud dari materi
pelajaran tersebut.
Namun saat sebelum di mulainya penelitian hasil belajar pada mata
pelajaran IPA masih rendah, hal ini terbukti dari jumlah siswa sebanyak 31 siswa
kelas IV hanya terdapat sebanyak 13 siswa yang dinyatakan tuntas dengan
0
5
10
15
20
25
30
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
13
21
28
18
10
3
Tuntas
Belum Tuntas
83
prosentase 42% sedangkan masih banyak siswa yang belum dinyatakan tuntas
sejumlah 18 siswa dengan prosentase 58%.
Hal ini terjadi akibat guru dalam mengajar masih menggunakan cara
konvensional atau ceramah. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif karena
siswa hanya mendengar guru menjelaskan tanpa melibatkan siswa secara
langsung.
Guru hanya memberikan pertanyaan-pertanyaan kecil yang dilontarkan
kepada siswa namun siswa yang sebelumnya hanya pasif ketika diberikan
pertanyaan hanya diam dan tidak bergeming sedikitpun, walaupun ada beberapa
siswa yang bisa menjawab. Banyak siswa yang merasa bosan, dan bahkan ada
beberapa siswa yang memilih untuk tiduran di meja namun keadaan yang belum
merata itu yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Namun setelah melakukan penelitian dengan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing berbantuan dengan Media Pembelajaran hasil belajar siswa mulai
meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini terbukti pada siklus I siswa yang sudah
mengalami ketuntasan sejumlah 21 dengan prosentase 68 % dan ketidak tuntasan
sejumlah 10 siswa dengan prosentase sebesar 32%.
Hasil tersebut belum dikatakan berhasil karena tingkat ketidak tuntasan
siswa masih lumayan banyak. Guru belum melakukan langkah-langkah secara
maksimal, ada beberapa langkah yang belum terlewati dengan sempurna salah
satunya pada tahap hipotesis awal dan menguji hipotesis, guru masih kurang
maksimal dalam menggali pengetahuan siswa dengan menetapkan hipotesis awal.
Untuk lebih dapat menguasai model ini, peneliti dan guru mulai
melakukan diskusi tentang model ini untuk mengevaluasi kinerja guru yang telah
dilakukan pada siklus I. Guru mulai memperbaiki kinerjanya pada setiap langkah-
langkah model pembelajaran ini dan itu terbukti pada penelitian siklus II.
Tingkat ketuntasan hasil belajar lebih meningkat pada penelitian yang
dilakukan pada siklus II. Dengan tingkat ketuntasan siswa sebanyak 28 dengan
prosentase 90% dan ketidak tuntasan hasil belajar sejumlah 3 siswa dengan
prosentase sebesar 10%.
84
Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli oleh Pembelajaran Inkuiri ,
menurut Ahmad Susanto (174;2015) Pembelajaran inkuiri mensyaratkan
keterlibatan siswa aktif terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap
anak terhadap sains.
Penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam mata pelajaran
IPA menunjukkan terjadinya peningkatan yang dapat dilihat dari rata-rata hasil
belajar siswa dan meningkatnya hasil rata-rata kelas dalam mata pelajaran IPA.
Hal ini berdasarkan pada peningkatan jumlah siswa yang tuntas, ini dapat dilihat
dari hasil belajar yang meningkat dari kondisi awal atau pra siklus, siklus I dan
siklus II.
Berdasarkan pada pembahasan yang telah diuraikan maka dapat dijelaskan
beberapa manfaat setelah penelitian dilakukan seperti berikut ini:
1. Pembelajaran dengan model Inkuiri terbimbing berbantuan dengan Media
Pembelajaran dapat menjadi perbandingan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa
2. Pembelajaran dengan model Inkuiri terbimbing berbantuan dengan Media
Pembelajaran dapat meningkatkan respon positif siswa karena dapat
dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa.
3. Pembelajaran dengan model Inkuiri terbimbing berbantuan dengan Media
Pembelajaran berpengaruh kepada tingkat keaktifan siswa dan rasa
keingintahuan yang tinggi
Dari beberapa manfaat penelitian diatas, berikut adalah uraian secara
spesifik dari penelitian dengan Model Inkuiri berbantuan dengan Media
Pembelajaran, sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I dengan penerapan pembelajaran dengan Model
Inkuiri Terbimbing berbantuan dengan Media Pembelajaran pada mata
pelajaran IPA di kelas IV terjadi peningkatan yaitu sebesar 68% siswa
tuntas dengan jumlah 21 siswa dan sebesar 32% tidak tuntas dengan
jumlah 10 siswa.
2. Siklus II
85
Pada siklus II dengan penerapan pembelajaran dengan Model
Inkuiri Terbimbing berbantuan dengan Media Pembelajaran pada mata
pelajaran IPA di kelas IV terjadi peningkatan yaitu sebesar 90% siswa
tuntas dengan jumlah 28 siswa dan sebesar 10% tidak tuntas dengan
jumlah 3 siswa.
Dalam penelitian ini dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
berbantuan dengan Media Pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa karena dengan model ini membuat siswa mulai memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi. Dengan memancing siswa dengan pertanyaan yang ditujukan
kepada siswa.
Siswa mulai aktif dalam pembelajaran walaupun dalam pertemuan
pertama pada siklus I belum terlalu menunjukkan keaktifan mereka, siswa mulai
timbul rasa percaya diri untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru.
Dalam hipotesis tindakan terbukti tentang permasalahan yang diteliti
sehingga permasalahan tersebut dapat terpecahkan dengan meningkatnya hasil
belajar. Adapun hipotesis tindakan setelah dilakukannya peneltian dengan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbantuan dengan Media Pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPA SD Kecandran 01
Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.