BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 Tabel...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 Tabel...
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Pra Siklus
Sebelum siklus I dilaksanakan, perlu diketahui data skor siswa pada pra siklus dari
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas II SD Kristen 01 Wonosobo pada
pembelajaran tematik tema lingkungan sekitar adapun nilai ketuntasan siswa pada pra
siklus yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra
Siklus
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 15 65
< 70 (Belum tuntas) 8 35
Jumlah 23 100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 4.1 diatas ketuntasan belajar tematik yang dicapai siswa
hanya sebesar 65% dari jumlah seluruh siswa yaitu 23 siswa dan 35 % dari seluruh
siswa belum tuntas sesuai dengan KKM yaitu 70. Nilai ketuntasan belajar pada siswa
kelas II SD Kristen 01 Wonosobo dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah
ini.
43
Gambar 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar
pada Pra siklus
Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar dan keaktifan dalam proses
belajar siswa masih rendah sesuai dengan KKM yang ditentukan yaitu 70 untuk
hasil belajar. Berdasarkan hasil belajar yang rendah dari siswa kelas II SD Kristen
01 Wonosobo tersebut, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK)
sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Dalam penelitian tersebut Peneliti akan menerapkan metode pembelajaran mind
mapping, yang akan diterapkan melalui dua siklus yaitu pada pembelajaran tematik
dengan tema lingkungan sekitar.
4.1.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I guru membuat RPP ( lihat lampiran
3) dengan tema lingkungan sekitar dengan menggunakan metode pembelajaran
mind mapping, menyiapkan alat dan bahan untuk penelitian, membuat instrumen
penelitian.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Implementasi Tindakan
44
Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama
dilaksanakan hari senin bertempat di SD Kristen 01 Wonosobo. Guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam
RPP ( lihat lampiran 3 ) . Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari
kegiatan awal. Kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pertemuan 1
Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah salam pembuka,
perkenalan dengan siswa,apersepsi dengan menyanyikan lagu anak-anak yang
berjudul satu-satu, bertujuan untuk mengajak siswa mengarah kepada
pemahaman materi tentang keluarga.
Pada kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilakukan
peneliti adalah dengan memancing siswa untuk mengetahui tentang lingkungan
sekitarnya yaitu tentang “Rtku”. Kemudian guru membagikan kertas kosong
kepada semua siswa, kertas kosong digunakan untuk membuat mind mapping
materi tentang anggota keluarga beserta peran, musyawarah dan energi.
Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah pembuatan
kesimpulan oleh siswa. Peneliti memberikan penguatan materi pada kegiatan
penutup untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Pada akhir pembelajaran
guru mengucapkan salam pada akhir pertemuan.
Pertemuan 2
Pada kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya
adalah apersepsi dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan pertama.
Kegiatan Inti Pembelajaran pada petemuan kedua meliputi meneruskan
pembuatan mind mapping.
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evalusi. Kemudian, guru
mengucapkan salam pada akhir kegiatan pembelajaran.
b. Observasi
Pada saat pembelajaran Siklus I berlangsung, peneliti meminta bantuan
kepada Observer (guru kelas II) untuk mengamati atau merekam jalannya
45
pembelajaran dari awal hingga akhir pelajaran dengan cara mengisi lembar
observasi guru (terlampir) yang telah disediakan.
Setelah kegiatan belajar mengajar usai Observer memberikan lembar
observasi dan berdiskusi mengenai metode pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah
melaksanakan metode pembelajaran mind mapping dengan sangat baik dan
siswa mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun
saran yang diberikan observer adalah peneliti telah malaksanakan metode
pembelajaran mind mapping dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan
lagi, sehingga peneliti perlu menyampaikan tentang teknik pelaksanaan metode
pembelajaran mind mapping kepada para pendidik.
Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer
pada siklus I, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan
dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.
3 Refleksi
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti pada pembelajaran siklus I ditemukan berbagai kelebihan dan
kekurangan pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses
pembelajaran yang peneliti lakukan adalah siswa mudah menerima materi
pelajaran, hasil belajar yang diperoleh siswa memenuhi Kriteria Ketuntasa
Minimal (KKM), dan Pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan.
Adapun kendala atau masalah yang mucul dalam kegiatan belajar
mengajar antara lain:
1. Siswa mengalami kesulitan dalam membuat garis melengkung atau cabang
melengkung.
2. Siswa masih bingung dalam pembuatan simbol – simbol.
3. Tulisan atau gambar pada kertas terlalu besar atau terlalu kecil.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam mewarnai.
46
Cara mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran mind
mapping di SD Kristen 01 Wonosobo adalah sebagai berikut :
a. Guru harus memberikan contoh dalam pembuatan mind mapping dengan
baik agar siswa dapat melaksanakan mind mapping dengan baik.
b. Guru mengontrol jalannya pembuatan mind mapping dan memberi arahan
dalam langkah – langkah pembuatan mind mapping.
Identifikasi Siklus I
a. Keseluruhan siswa telah memenuhi batas tuntas pada siklus pertama.
b. Pada siklus I disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat
dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping.
c. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas II SD Kristen 01
Wonosobo masih berada pada kategori hasil belajar sedang, Dengan
demikian tingkat hasil belajar siswa masih dapat ditingkatkan hingga
kategori tinggi atau sangat tinggi.
Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar
mengajar sudah dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk
dengan cukup baik, peneliti juga sudah menggali pengetahuan awal
siswa dengan sangat baik dengan memberikan motivasi menyanyikan
lagu satu – satu. Peneliti memberikan materi dengan baik, sebelum
pembuatan mind mapping peneliti menjelaskan dengan baik cara
pembuatan mind mapping, peneliti juga melatih siswa melaksanakan
mind mapping dengan sangat baik. Selain itu peneliti dalam
pembuataan mind mapping membimbing siswa dengan sangat baik
pula. Setelah selesai pembuatan mind mapping peneliti membimbing
siswa mengambil kesimpulan dan memberikan evaluasi dengan baik.
Dari hasil penilaian pada siklus I dengan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada siswa kelas II
SD Kristen 01 Wonosobo semester 2 tahun 2011/2012 dapat dilihat nilai
ketuntasan yang di peroleh siswa pada tabel berikut ini :
47
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar pada
siklus I
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 20 87
< 70 (Belum tuntas) 3 13
Jumlah 23 100
Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel 4.2 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar
87% dari jumlah seluruh siswa yaitu 23 siswa dan 13 % dari seluruh siswa belum
tuntas sesuai dengan KKM yaitu 70. Nilai ketuntasan belajar pada siswa kelas II SD
Kristen 01 Wonosobo dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
Gambar 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar pada
siklus I
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
87%
13%
48
Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar
pada pembelajaran pra siklus sebelum digunakannya metode pembelajaran mind
mapping di dalam kelas hanya mencapai ketuntasan 65% setelah diadakan
pembelajaran dengan metode pembelajaran mind mapping pada siklus I
ketuntasan menjadi 87%. Dengan skor rata-rata 86, skor maksimal 96 dan skor
minimal adalah 58 ( lihat lampiran 8 ).
Hasil dari refleksi siklus 1 yaitu :
a. Peneliti perlu membuat gambar –gambar yang lebih menarik saat
membantu siswa mengerjakan mind mapping sehingga kegiatan belajar
mengajar pun dapat menyenangkan siswa.
b. Peneliti perlu lebih berkonsentrasi pada pengelolaan waktu agar suasana
pembelajaran lebih terkendali.
c. Peneliti perlu lebih dekat dengan siswa
agar proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I maka
perlu adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada siklus II
agar hasil belajar siswa tercapai secara optimal.
4.1.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II merupakan perbaikan
pembelajaran siklus I. Perencanaan pada siklus II guru membuat RPP dengan
tema lingkungan sekitar ( lihat lampiran 4 ) dengan menggunakan metode
pembelajaran mind mapping, menyiapkan alat dan bahan untuk penelitian,
membuat instrumen penelitian.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi
a. Implementasi Tindakan
49
Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Bertempat di SD Kristen 01
Wonosobo. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah
direncanakan dalam RPP ( lihat lampiran 4 ). Urutan kegiatan yang
dilaksanakan mulai dari kegiatan awal. Kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Pertemuan 1
Pada kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah salam pembuka,
,apersepsi dengan mengingatkan pelajaran yang lalu.
Pada kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilakukan
peneliti adalah menggali siswa untuk pembuatan mind mapping dengan tema
Lingkungan Sekitar tentang lingkungan tetangga, penghematan listrik dan
menghargai suara terbanyak. Kemudian guru membagikan kertas kosong
kepada semua siswa, kertas kosong digunakan untuk membuat mind mapping.
Pada kegiatan penutup pada pertemuan pertama adalah pembuatan
kesimpulan oleh siswa. Guru juga menyampaikan kepada siswa tentang
kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya yaitu akan diadakan
tes / ulangan, serta memberikan motivasi pada siswa supaya lebih giat belajar
di rumah. Pada akhir pembelajaran guru mengucapkan salam pada akhir
pertemuan.
Pertemuan 2
Pada kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya adalah
apersepsi dengan menanyakan pembelajaran pada pertemuan pertama.
Kegiatan Inti Pembelajaran pada petemuan kedua meliputi meneruskan
pembuatan mind mapping.
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evalusi. Kemudian, guru
mengucapkan salam pada akhir kegiatan pembelajaran.
b. Observasi
Setelah kegiatan belajar mengajar pada siklus II usai Observer memberikan
lembar observasi dan berdiskusi mengenai metode pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan lembar observasi yang diberikan observer peneliti telah
melaksanakan metode pembelajaran mind mapping dengan sangat baik dan siswa
50
mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai petunjuk observer. Adapun saran yang
diberikan observer adalah peneliti telah malaksanakan metode pembelajaran mind
mapping dengan sangat baik dan perlu untuk ditingkatkan lagi, karena dengan
metode yang digunakan siswa lebih aktif dan tenang.
Berdasarkan lembar observasi, saran dan kritik yang diberikan Observer
pada siklus II, maka peneliti melakukan refleksi terhadap berbagai kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.
3. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
peneliti pada pembelajaran siklus II ditemukan berbagai kelebihan dan
kekurangan pada proses belajar mengajar. Adapun kelebihan dari proses
pembelajaran yang peneliti lakukan adalah siswa mudah menerima materi
pelajaran,siswa lebih fokus ke pelajaran,daya ingat siswa menjadi semakin kuat
sehingga tidak perlu menghafal, hasil belajar yang diperoleh siswa memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan Pembelajaran dapat berlangsung
dengan menyenangkan.
kendala atau masalah yang mucul pada siklus II sudah tidak begitu
nampak,karena hampir semua siswa bisa membuat mind mapping.
Identifikasi Siklus II
a. Keseluruhan siswa telah memenuhi batas tuntas pada siklus kedua.
b. Pada siklus II disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan
menggunakan metode pembelajaran mind mapping.
c. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa kelas II SD Kristen 01 Wonosobo
telah berada pada kategori prestasi tinggi, Dengan demikian tujuan penelitian
“upaya penggunaan metode pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan
hasil belajar tema lingkungan sekitar bagi siswa kelas II SD Kristen 01
Wonosobo” telah tercapai.
Hasil pengamatan observer adalah sebelum proses belajar mengajar
sudah dipersiapkan ruangan seperti menata tempat duduk dengan sangat baik,
peneliti juga sudah menggali pengetahuan awal siswa dengan sangat baik
51
dengan memberikan motivasi dengan mengingatkan pelajaran yang lalu.
Peneliti memberikan materi dengan sangat baik, sebelum pembuatan mind
mapping peneliti menjelaskan dengan sangat baik cara pembuatan mind
mapping, peneliti juga melatih siswa melaksanakan mind mapping dengan
sangat baik. Selain itu peneliti dalam pembuataan mind mapping
membimbing siswa dengan sangat baik. Setelah selesai pembuatan mind
mapping peneliti membimbing siswa mengambil kesimpulan dan
memberikan evaluasi dengan sangat baik.
Dari hasil penilaian pada siklus II dengan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru menggunakan metode pembelajaran mind mapping bagi siswa kelas II
SD Kristen 01 Wonosobo semester 2 tahun 2011/2012 dapat dilihat nilai
ketuntasan yang di peroleh siswa pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar
pada siklus II
Skor Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
≥ 70 ( Tuntas ) 21 91,3
< 70 (Belum tuntas) 2 8,7
Jumlah 23 100
Sumber: data primer
Berdasarkan tabel 4.3 diatas ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar
91,3% dari jumlah seluruh siswa yaitu 23 siswa dan 8,7 % dari seluruh siswa belum
tuntas sesuai dengan KKM yaitu 70. Nilai ketuntasan belajar pada siswa kelas II SD
Kristen 01 Wonosobo dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
52
Gambar 4.3
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar
pada siklus II
Berdasarkan data dari distribusi nilai dan distribusi ketuntasan belajar pada
pembelajaran siklus I mencapai ketuntasan 87% sedang pada siklus II
ketuntasan menjadi 91,3%. Hal ini membuktikan bahwa ada peningkatan
ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 40%. Dengan skor
rata-rata 94 , skor maksimal 100 dan skor minimal 67.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Penggunaan metode pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Ditunjukan pada peningkatan skor rata-rata, skor maksimal , skor minimal dan
ketuntasan belajar pada setiap siklus. Peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke
siklus I sebesar 25 % dan peningkatan skor rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 36
%. Kenaikan perbandingan skor maksimal pada kondisi pra siklus ke siklus I sebesar 4
% sama halnya pada siklus I ke siklus II sebesar 4 %. Kenaikan skor minimal dari
kondisi pra siklus ke siklus 1 sebesar 5 %, dan peningkatan skor minimal dari siklus I ke
siklus II sebesar 16 %. Kenaikan persentase ketuntasan belajar dari kondisi pra siklus
ke siklus 1 sebesar 34 %, dan peningkatan presentase dari siklus I ke siklus II sebesar 40
%.
53
Gambar 4.4
Kenaikan Skor Rata-rata Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan
Sekitar dari Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Dari gambar 4.4 terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata dari pra siklus
ke siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata hanya dicapai sebesar 69
sedangkan pada siklus I sebesar 86 yang artinya mengalami kenaikan sebesar
17. Sama halnya pada siklus I ke siklus II,nilai rata-rata pada siklus II meningkat
menjadi 94 artinya terjadi peningkatan sebesar 8.
Peningkatan ketuntasan belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel perbandingan ketuntasan belajar berikut :
54
Tabel 4.4
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar
PadaPra Siklus, Siklus I Dan SiklusII
Ketuntasan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Frek.
siswa
Persentase
(%)
Tuntas 15 65 20 87 21 91,3
Tidak Tuntas 8 35 3 13 2 8,7
Jumlah 23 100 23 100 23 100
Tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan belajar dari pra sikus ke siklus I dan
siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus ketuntasan belajar hanya
dicapai oleh 15 anak dari seluruh siswa yaitu sebesar 65%. Sedangkan pada siklus I
ketuntasan belajar dapat dicapai oleh 20 siswa dari seluruh siswa yaitu sebesar 87 %.
Hal ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai siswa yaitu sebesar
33 %. Sama halnya pada siklus II juga terjadi peningkatan ketuntasan belajar dari siklus
I sebesar 40 % menjadi 91,3%. Hal ini menunjukan bahwa semua siswa tuntas belajar
dengan KKM ≥ 70. Perbandingan ketuntasan belajar antar dari pra siklus, siklus I dan
siklus II dapat diperjelas dengan diagram batang dibawah ini :
55
Gambar 4.5
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Lingkungan Sekitar
Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Dari diagram diatas terlihat bahwa 91,3% siswa telah tuntas belajar sesuai
dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90. Hal ini berarti
ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan (KKM
ditetapkan 70). Besarnya peningkatan adalah : pada siklus I terjadi peningkatan jumlah
siswa yang telah memenuhi KKM sebesar 33 %. Sedangkan pada siklus II ada
peningkatan sebesar 40 %. Dari hasil tersebut maka pembelajaran dengan menggunakan
metode pembelajaran mind mapping tema lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil
belajar bagi siswa kelas II SD Kristen 01 Wonosobo semester 2 tahun 2011/2012.