BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

17
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal (Pra Siklus) Sebelum adanya penelitian tindakan kelas ini di SD Kutowinangun 10 Salatiga hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mengalami ketidak tuntasan. Nilai yang diperoleh siswa kurang dari KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, siswa yang tuntas memenuhi nilai KKM sebanyak 46,67% dengan jumlah siswa 7, dan siswa yang tidak tuntas memenuhi nilai KKM 53,33% dengan jumlah siswa 8. Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil belajar IPA kelas V mata pelajaran IPA. Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA kelas V pada Pra Siklus Kriteria Frekuensi Presentase Angka Keterangan ≥ 70 Tuntas 7 46,67% ≤ 70 Tidak Tuntas 8 53,33% Jumlah 15 100% Dari data diatas dapat dilihat hasil belajar IPA kelas V pada pra siklus menunjukkan siswa dengan KKM ≥ 70 sebanyak 46,67% dengan jumlah 7 siswa dan termasuk kriteria tuntas. Sedangkan siswa dengan KKM ≤ 70 sebanyak 53,33% dengan jumlah 8 siswa termasuk dalam kriteria tidak tuntas. Hasil belajar IPA pada pra siklus dapat disajikan dengan diagram lingkaran sebagai berikut.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal (Pra Siklus)

Sebelum adanya penelitian tindakan kelas ini di SD Kutowinangun

10 Salatiga hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V khususnya mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mengalami ketidak tuntasan. Nilai yang

diperoleh siswa kurang dari KKM yang sudah ditentukan yaitu 70, siswa

yang tuntas memenuhi nilai KKM sebanyak 46,67% dengan jumlah siswa 7,

dan siswa yang tidak tuntas memenuhi nilai KKM 53,33% dengan jumlah

siswa 8. Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil belajar IPA kelas

V mata pelajaran IPA.

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA kelas V pada Pra Siklus

Kriteria Frekuensi Presentase

Angka Keterangan

≥ 70 Tuntas 7 46,67%

≤ 70 Tidak Tuntas 8 53,33%

Jumlah 15 100%

Dari data diatas dapat dilihat hasil belajar IPA kelas V pada pra

siklus menunjukkan siswa dengan KKM ≥ 70 sebanyak 46,67% dengan

jumlah 7 siswa dan termasuk kriteria tuntas. Sedangkan siswa dengan KKM

≤ 70 sebanyak 53,33% dengan jumlah 8 siswa termasuk dalam kriteria tidak

tuntas. Hasil belajar IPA pada pra siklus dapat disajikan dengan diagram

lingkaran sebagai berikut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

40

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus

Melihat gambar diagram lingkaran diatas pada pra siklus diperoleh

siswa yang tuntas dengan presentase 46,67% dengan jumlah siswa 7,

sedangkan siswa yang tidak tuntas mencapai presentase 53,33% dengan

jumlah siswa 8.

Tentu masalah ini tidak bisa didiamkan begitu saja, perlu adanya

peningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V. Maka peneliti

melakukan penelitian tindakan kelas ini yang sudah disetujui oleh guru

kelas V dengan menerapkan model problem based learning (PBL) yang

akan dilaksanakan dalam dua siklus. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti

yang nantinya sebagai guru yang akan mengajar dan guru kelas V sebagai

observer untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

1) Perencanaan

Berdasarkan data yang diperoleh dari kondisi awal, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas V tentang materi pelajaran yang

akan di diberikan pada pelaksanaan siklus I. Kegiatan yang akan

dilakukan sebelum mengajar pada tahap perencanaan adalah menyiapkan

perangkat pembelajaran yang meliputi:a) menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan model problem based

learning dengan materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. b)

menyiapkan media yang akan digunakan saat pembelajaran yaitu gambar

macam-macam peristiwa alam yang terjadi di Indonesia (seperti banjir,

46,67%53,33%

Hasil belajar IPA Pada Pra Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

41

gunung meletus, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, angin puting

beliung), media pembelajaran lainnya adalah koran, buku perpustakaan

yang nantinya akan menjadi sumber informasi untuk siswa. c)

menyiapkan lembar diskusi kelompok. d) menyiapkan tes evaluasi yang

akan dikerjakan siswa pada saat akhir pembelajaran. e) menyiapkan

lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam

pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan/Observasi

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup yang kemudian akan diakhiri dengan refleksi.

Penelitian ini dilakukan di SD Kutowinangun 10 Salatiga dengan

menyesuaikan jadwal yang sudah ada. Dalam melaksanakan penelitian

siklus I ini peneliti sebagai guru akan dibantu oleh guru kelas V sebagai

observer.

Pelaksanaan siklus I dilakukan pada hari Kamis, 10 April 2014

dikelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga. Peneliti sebagai guru mengajar

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam dengan materi dampak peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia. Kompetensi dasar mengidentifikasi

peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk

hidup dan lingkungan dengan indikator mengidentifikasi peristiwa alam

yang terjadi di Indonesia, mengumpulkan informasi dari hasil

pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang peristiwa

alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung meletus, menyusun suatu

laporan berdasarkan hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media

lainnya tentang peristiwa alam misalnya banjir, gempa bumi, gunung

meletus, menjelaskan dampak dari peristiwa alam terhadap kehidupan

manusia, hewan, dan lingkungan.

Mengawali pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah

guru mengucapkan salam, mengabsensi siswa, setelah itu guru mulai

melakukan fase-fase menerapkan model pembelajaran problem based

learning. Fase pertama adalah mengorientasikan siswa pada suatu

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

42

masalah dengan guru melakukan apresepsi, mengajukan pertanyaan “Apa

peristiwa alam yang sedang terjadi sekarang ini ? terutama di negara kita

sendiri?. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, serta menjelaskan model pembelajaran

yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah kegiatan

apresepsi sudah dilakukan, guru memperlihatkan gambar-gambar

peristiwa alam sebagai masalah nyata yang terjadi di Indonesia,

kemudian setelah siswa mengamati gambar tersebut siswa

mengidentifikasi peristiwa alam apa saja yang terjadi di Indonesia.

Setelah fase pertama sudah dilakukan, masuk pada kegiatan inti

yaitu fase kedua guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dalam

bentuk kelompok yang satu kelompok terdiri dari 3 - 4 siswa. Setiap

kelompok mendapatkan masalah yang berbeda tentang materi peristiwa

alam beserta dampaknya, kemudian guru membagikan lembar diskusi

kelompok pada setiap kelompok. Secara berkelompok, siswa

mengidentifikasi permasalahan yang di dapat tentang peristiwa alam

beserta dampaknya yang terjadi di Indonesia. Fase ketiga adalah siswa

bersama kelompok melakukan penyelidikan dengan mencari informasi

tentang peristiwa alam beserta dampaknya dari berbagai sumber seperti

koran, buku paket IPA, buku perpustakaan, dari pengalaman,

pengetahuan yang didapat. Fase keempat adalah setelah kelompok

mendapatkan informasi yang lengkap, informasi tersebut dikembangkan

sendiri dan disajikan dalam bentuk laporan. Dan fase kelima adalah

setelah sudah menjadi sebuah hasil laporan, siswa bersama kelompoknya

mempresentasikan hasilnya didepan kelas, dan kelompok lain bertanya

dan menanggapi hasil laporan yang sudah dipresentasikan dari kelompok

yang maju di depan kelas. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang hasil kerjanya paling baik.

Kegiatan pada penutup adalah guru bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman materi dan memberikan penguatan. Setelah itu guru

memberikan tes evaluasi pada setiap siswa untuk dikerjakan. Setelah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

43

selesai mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa melakukan

refleksi pembelajaran yang telah dilakukan apakah menyenangkan atau

tidak, apakah siswa sudah memahami materi yang sudah dipelajari, dan

menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan untuk

pertemuan berikutnya pada siklus II. Guru meminta siswa untuk

menonton televisi, mencari pengetahuan yang berhubungan dengan

penyebab dan pencegahan peristiwa alam yang terjadi.

Pada saat pembelajaran siklus I peneliti meminta bantuan guru

kelas V sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang

berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Peneliti juga mengamati kegiatan pembelajaran siswa dengan

berdasarkan langkah-langkah penerapan model problem based learning

(PBL).

3) Hasil Tindakan dan Pengamatan/Observasi

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada pertemuan siklus I kelas

V dengan materi peristiwa alam beserta dampaknya yang terjadi di

Indonesia, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.2

Siklus I

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 11 73,33%

2 Tidak tuntas 4 26,67%

Jumlah 15 100%

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 60

Nilai rata-rata 77,8

Setelah melihat hasil belajar IPA pada siswa kelas V siklus I,

siswa sudah mengalami peningkatan nilai dan peningkatan jumlah siswa

yang tuntas, siswa dengan jumlah 15 siswa mengalami peningkatan yaitu

73,33% dengan jumlah siswa 11 yang tuntas, sebelumnya pada pra siklus

ada 7 siswa yang tuntas yaitu 46,67%. Dan untuk siswa yang tidak tuntas

pada siklus I berjumlah 4 siswa yang tidak tuntas yaitu 26,67%, dan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

44

sebelumnya pada pra siklus siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa

yaitu 53,33%. Hal ini ditunjukkan pada siklus I ada yang mendapat nilai

tertinggi mencapai nilai maksimum 90 dan nilai terendah 60. Perolehan

hasil belajar IPA pada siswa kelas V di SD Kutowinangun 10 Salatiga

melalui penerapan model problem based learning (PBL) sudah mencapai

peningkatan jumlah siswa dengan mencapai nilai KKM ≥70. Perolehan

hasil belajar IPA kelas V SD Kutowinangun 10 pada siklus I dapat

disajikan dalam bentuk diagram lingkaran dibawah ini.

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA Kelas V Siklus I

Melihat gambar diagram lingkaran diatas pada siklus I diperoleh

siswa yang tuntas mencapai 73,33% dengan jumlah siswa 11, sedangkan

siswa yang tidak tuntas mencapai 26,67% dengan jumlah siswa 4. Dapat

dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar IPA kelas V SD Kutowinangun 10

meningkat dari hasil belajar IPA yang diperoleh dari pra siklus. Indikator

keberhasilan siswa yang sudah ditentukan oleh peneliti bahwa ketuntasan

dengan jumlah siswa lebih dari 10 mencapai KKM ≥70 dikatakan

berhasil. Dari data diatas dapat diperoleh pada siklus I siswa yang tuntas

sudah lebih dari 10 siswa, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini

dilanjutkan dengan mempersiapkan pelaksanaan siklus II untuk

mengukur tingkat ketuntasan hasil belajar IPA dengan materi yang

berbeda dan model pembelajaran yang sama.

Hasil observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti sebagai guru dengan menerapkan model problem

73,33%

26,67%

Hasil Belajar IPA Kelas V Siklus I

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

45

based learning (PBL) akan diamati oleh observer yang tidak lain adalah

guru kelas V. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi

kegiatan guru dalam menerapkan model based learning (PBL) dalam

mata pelajaran IPA. Pernyataan pada lembar observasi tersebut

berdasarkan langkah-langkah penerapan model problem based learning

(PBL).

Pada pertemuan siklus I dengan materi peristiwa alam beserta

dampaknya yang terjadi di Indonesia jumlah skor yang diperoleh adalah

55 dengan presentase 72,31%. Maka untuk pertemuan pada siklus I

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang maksimal. Pada

pertemuan Siklus I ini observer memberikan komentar untuk guru yaitu

guru harus menambah media pembelajaran lain seperti video. Dalam

kegiatan pembelajaran guru harus mengorganisasikan siswa dalam

pemilihan teman untuk dijadikan kelompok, karena dalam satu kelompok

harus terdiri dari siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar dalam

pembelajaran, kemudian dalam kegiatan penutup guru kurang baik dalam

melakukan refleksi terhadap hasil laporan kelompok. Ketika

pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang masih ribut sendiri,

hal ini disebabkan karena guru kurang menguasai kelas dengan baik.

Observer bersama peneliti juga mengamati siswa dalam proses

pembelajaran IPA dengan menerapkan model problem based learning

(PBL) pada pertemuan siklus I jumlah skor yang diperoleh adalah 50

dengan presentase 73,58%. Selain mengamati proses kegiatan

pembelajaran siswa, peneliti juga menilai hasil dari proses belajar dalam

kelompok yaitu berupa laporan yang dibuat oleh siswa. Pada pertemuan

siklus I penyusunan laporan kurang baik, dengan rata-rata klasikal 71,87.

4) Hasil Refleksi

Setelah peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran pada

siklus I dapat diperoleh hasil refleksi. Hasil refleksi tersebut adalah

komentar dari guru kelas V sebagai observer tentang pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Refleksi dilakukan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

46

untuk mengetahui apakah ada kekurangan dalam kegiatan pembelajaran

siklus I, kekurangan tersebut dijadikan perbaikan pada saat peneliti

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dan dapat mencapai

indikator keberhasilan siswa yang ditentukan.

Hasil reflesi pada pertemuan siklus I adalah penggunaan model

problem based learning (PBL) kurang begitu baik. Siswa masih ingin

ribut sendiri ketika pembelajaran. Siswa hanya mencari informasi dari

media koran saja, tidak mencari dari sumber lainnya. Siswa juga masih

merasa kebingungan dalam menyusun laporan, ketika mempresentasikan

laporannya siswa masih bercanda hingga tidak bisa menjawab pertanyaan

dari temannya.

Kegiatan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik, tetapi

kurang maksimal dan harus ada perbaikan pada siklus II. Pada siklus II

guru harus melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model problem based learning (PBL) secara optimal untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I.

Hasil belajar pada siklus 1 adalah 73,33% dengan siswa yang

tuntas sebanyak 11 siswa, dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan

ini adalah 46,67% dengan siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa. dapat

dilihat bahwa nilai rata-rata pra siklus adalah 70,6 dan meningkat pada

siklus I adalah 77,8. Hasil belajar IPA pada siklus I sudah mencapai

indikator keberhasilan yaitu ketuntasan dengan jumlah siswa lebih dari

10 dikatakan berhasil.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II

1) Perencanaan

Memperhatikan kekurangan yang terjadi pada siklus I, dalam

pertemuan siklus II peneliti merancang tindakan untuk menguji tingkat

keberhasilan siswa jika diberi materi yang berbeda dengan model

pembelajaran yang sama. Materi tersebut adalah pencegahan bencana

banjir dan tanah longsor dan model pembelajaran yang sama yaitu model

problem based learning (PBL). Peneliti menambahkan media

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

47

pembelajaran dengan video pembelajaran tentang materi pencegahan

bencana banjir dan tanah longsor kemudian menambahkan media

pembelajaran artikel dari internet untuk sumber informasi. Upaya ini

dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I, dan perbaikan

ini akan dilakukan pada pertemuan siklus II.

Tahap perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut a)

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebaik mungkin dengan

penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL). b)

menyiapkan video pembelajaran pencegahan banjir dan tanah longsor,

buku paket dan artikel dari internet. c) menyiapkan lembar diskusi

kelompok dan tes evaluasi yang dikerjakan siswa pada akhir

pembelajaran. d) lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan

siswa dalam pembelajaran.

2) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan/Observasi

Pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang kemudian akan diakhiri dengan

refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD Kutowinangun 10 Salatiga

dengan menyesuaikan jadwal yang sudah ada. Dalam melaksanakan

penelitian siklus II ini peneliti sebagai guru akan dibantu oleh guru kelas

V sebagai observer.

Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari Kamis, 17 April 2014

dikelas V. Peneliti sebagai guru mengajar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan alam dengan materi penyebab dan pencegahan banjir dan

tanah longsor di Indonesia. Kompetensi dasar mengidentifikasi peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan

lingkungan dengan indikator menjelaskan penyebab terjadinya banjir dan

tanah longsor yang terjadi di Indonesia, mengidentifikasi cara mencegah

peristiwa alam banjir dan tanah longsor yang terjadi di indonesia,

mengumpulkan data dari hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan

media lainnya tentang cara mencegah peristiwa alam banjir dan tanah

longsor yang terjadi di Indonesia, menyusun suatu laporan berdasarkan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

48

hasil pengamatan atau laporan surat kabar dan media lainnya tentang cara

mencegah peristiwa alam misalnya banjir dan tanah longsor, memberikan

saran mengatasi banjir dan tanah longsor.

Mengawali pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah guru

mengucapkan salam, mengabsensi siswa, setelah itu guru mulai

melakukan fase-fase menerapkan model pembelajaran problem based

learning. Fase pertama adalah mengorientasikan siswa pada suatu

masalah dengan guru melakukan apresepsi, mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan siklus I,

“Masih ingatkah kalian pembelajaran peristiwa alam kemarin ? apakah

ada peristiwa alam yang dapat dicegah oleh manusia ?. Setelah itu guru

memperlihatkan video banjir dan tanah longsor untuk menarik perhatian

siswa agar memotivasi keingintahuan siswa pada masalah tersebut.

Setelah siswa mengamati video tersebut guru mengajukan pertanyaan

apakah tindakan tersebut dapat menyebabkan bencana alam? Dan apakah

bencana tersebut bisa dicegah?. Siswa mulai mengidentifikasi penyebab

dan bagaimana pencegahan banjir dan tanah longsor.

Setelah fase pertama sudah dilakukan, masuk pada kegiatan inti

yaitu fase kedua guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dalam

bentuk kelompok yang satu kelompok terdiri dari 3 - 4 siswa. Setiap

kelompok harus terdiri dari siswa yang pintar dan siswa yang kurang

pintar, kemudian guru membagikan lembar diskusi kelompok pada setiap

kelompok. Secara berkelompok, siswa mengidentifikasi penyebab dan

pencegahan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia. Fase

ketiga adalah siswa bersama kelompok melakukan penyelidikan dengan

mencari informasi tentang peristiwa alam beserta dampaknya dari

berbagai sumber seperti koran, buku paket IPA, buku perpustakaan, dari

pengalaman, pengetahuan yang didapat dari menonton televisi berita.

Fase keempat adalah setelah kelompok mendapatkan informasi yang

lengkap, informasi tersebut dikembangkan sendiri dan disajikan dalam

bentuk laporan, guru membimbing siswa dalam membuat laporan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

49

tersebut. Dan fase kelima adalah setelah sudah menjadi sebuah hasil

laporan, siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasilnya

didepan kelas, dan kelompok lain bertanya dan menanggapi hasil laporan

yang sudah dipresentasikan. Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang hasil kerjanya paling baik.

Kegiatan pada penutup adalah guru melipatkan siswa dalam

menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Bersama siswa guru

bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman materi dan memberikan

penguatan. Setelah itu guru memberikan tes evaluasi pada setiap siswa

untuk dikerjakan. Setelah selesai mengerjakan tes evaluasi, guru bersama

siswa mengoreksi tes evaluasi yang sudah dikerjakan, dengan begitu

siswa tau nilai mereka sudah memasuki kriteria tuntas atau tidak. Setelah

itu guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran yang telah

dilakukan apakah menyenangkan atau tidak, apakah siswa sudah

memahami materi yang sudah dipelajari.

Pada saat pembelajaran siklus II peneliti meminta bantuan guru

kelas V sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang

berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan

peneliti. Pernyataan pada lembar observasi berdasarkan langkah-langkah

penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL).

3) Hasil Tindakan dan Hasil Pengamatan/Observasi

Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada pertemuan siklus II

kelas V dengan materi penyebab dan pencegahan bencana banjir dan

tanah longsor, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3

Siklus II

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga

NO KETUNTASAN FREKUENSI PRESENTASE

1 Tuntas 15 100%

2 Tidak tuntas - -

Jumlah 15 100%

Nilai Maksimum 96

Nilai Minimum 78

Nilai rata-rata 87,27

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

50

Dengan melihat data diatas, diperoleh hasil belajar IPA kelas V

yang dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata

nilai 87,27, sebelumnya pada siklus I rata-rata nilai 77,8. Pada siklus II

mengalami peningkatan hasil belajar sebanyak 15 siswa tuntas, dengan

nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 78. Dengan begitu perolehan hasil

belajar IPA kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga dengan menggunakan

model problem based learning (PBL) mengalami peningkatan jumlah

siswa yang mencapai nilai KKM ≥70. Perolehan hasil belajar IPA pada

pertemuan siklus II dapat disajikan dengan diagram lingkaran sebagai

berikut.

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA Kelas V Siklus II

Pada pertemuan siklus II kegiatan pembelajaran guru juga diamati

oleh observer. Disini observer mengamati guru dengan melakukan

penilaian menggunakan lembar observasi kegiatan guru selama

pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL) dalam

pembelajaran IPA.

Pada pertemuan siklus II dengan materi pelajaran penyebab dan

pencegahan banjir dan tanah longsor yang terjadi di Indonesia jumlah

skor yang diperoleh adalah 61 dengan presentase 80,29%. Maka untuk

pertemuan pada siklus II kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sudah membaik dibandingkan dengan siklus I. Guru sudah baik

dalam menggunakan model problem based learning (PBL), tidak hanya

guru tetapi siswa juga sudah baik dalam menerapkannya.

Observer bersama peneliti juga mengamati siswa dalam proses

pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran problem based

learning (PBL), dan didapatkan hasil dengan jumlah skor 57 dengan nilai

100% Tuntas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

51

presentase 83,84%. Selain itu guru menilai hasil dari proses belajar siswa

dalam kelompok yaitu berupa laporan. Pada siklus II penyusunan laporan

secara klasikal mencapai rata-rata 91,66.

4) Hasil Refleksi

Kegiatan pembelajaran pada siklus II cukup memuaskan,

walaupun ada sedikit kekurangan tetapi tidak mengganggu misalnya saja

masih ada siswa yang ramai sendiri di kelas tetapi mereka tetap

membuktikan bahwa hasil belajar IPA dari proses pembelajaran,

menghasilkan sebuah laporan, dan tes penilaian hasil belajar mencapai

nilai KKM, hasil belajar IPA pada siklus II sangat baik dan memenuhi

bobot nilai yang sudah ditentukan dan siswa juga dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan guru. Pembelajaraan pada siklus II difokuskan

pada pemahaman materi siswa, dan ada peningkatan hasil belajar IPA

dari pembelajaran siklus I ke siklus II .

4.2 Analisis data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam penelitian kelas V

SD Kutowinangun 10 Salatiga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL), yaitu

meliputi hasil kegiatan pembelajaran siklus I dan hasil kegiatan

pembelajaran siklus II.

4.2.1 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga

Hasil belajar IPA kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga mengalami

peningkatan ketuntasan, data yang diperoleh sebagai berikut.

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

1 Tuntas 7 46,67% 11 73,33% 15 100%

2 Tidak Tuntas 8 53,33% 4 26,67% -

Jumlah 15 100% 15 100% 15 100%

Nilai Maksimum 82 90 96

Nilai Minimum 55 60 78

Rata-rata 70,6 77,8 87,27

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

52

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar IPA siswa kelas V dari pra siklus sampai dengan siklus II. Siswa

yang mencapai KKM ≥70 pada pra siklus ada 7 siswa dengan mencapai

rata-rata 70,6 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 55. Kemudian

hasil belajar IPA meningkat pada siklus I sebanyak 11 siswa dengan rata-

rata 77,8, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Hasil belajar IPA

meningkat lagi pada siklus II sebanyak 15 siswa dengan rata-rata 87,27,

nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 78. Data tersebut dapat disajikan dalam

bentuk diagram batang sebagai berikut.

Gambar 4.4 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa

Kelas V SD Kutowinangun 10 Salatiga Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II

Diagram batang diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA pada

kelas V mengalami peningkatan dari pra siklus sampai dengan siklus II. Hal

ini dapat dilihat dari diagram pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa

dan yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa. Pada diagram siklus I menunjukkan

hasil belajar IPA meningkat siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa dan yang

tidak tuntas 4 siswa. Diagram pada siklus II menunjukkan terjadi

peningkatan lagi sebanyak 15 siswa yang tuntas.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pra SiklusSiklus I

Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

53

4.3 Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang dapat diketahui bahwa ada

peningkatan yang signifikan pada hasil belajar IPA siswa kelas V SDN

Negeri Kutowinangun 10 Salatiga dari pra siklus, siklus I, dan siklus II,

setelah guru menerapkan model problem based learning (PBL) pada mata

pelajaran IPA. Dengan presentase ketuntasan hasil belajar IPA pada pra

siklus 46,67%, kemudian meningkat pada siklus I dengan presentase

73,33%, dan meningkat lagi pada siklus II dengan presentase 100%.

Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 10

Salatiga menunjukkan bahwa penerapan model problem based learning

(PBL) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar IPA. Dan melatih siswa untuk memiliki

keterampilan ilmiah dalam menyelesaikan masalah. Hal ini ditunjukkan

dengan antusias siswa terhadap masalah yang diberikan oleh guru.

Melalui penerapan model problem based learning (PBL) dalam

pembelajaran IPA yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri

Kutowinangun 10 Salatiga ada hambatan yang terjadi karena siswa belum

terbiasa dengan model problem based learning (PBL). Beberapa siswa

belum terampil secara ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang diberikan

guru. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi ketika guru membimbing dan

mendorong siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut secara ilmiah.

Setelah itu perkembangan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari

setiap siklus. Pada siklus I aktivitas siswa dalam kerja kelompok masih

kacau dengan karakteristik siswa yang masih ramai saat membentuk

kelompok dan menentukan topik permasalahan, siswa masih malas dalam

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber ada yang diam saja tanpa

bertindak ada yang hanya menunggu jawaban dari teman, ketika menyajikan

data informasinya menjadi sebuah laporan siswa hanya menuliskan jawaban

yang di dapat tanpa dikembangkan, siswa masih bercanda ketika

mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas, melihat kondisi seperti

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

54

itu guru harus memiliki cara agar pada siklus II siswa dapat menerapkan

model problem based learning dengan baik. Dengan cara sebelum

pelaksanaan siklus II guru meminta siswa untuk menonton berita televisi,

membaca koran, mencari informasi dari berbagai sumber tentang materi

yang akan dipelajari pada siklus II, kemudian guru juga memberikan

penghargaan bagi kelompok yang hasil laporan dan presentasinya baik.

Dengan begitu pada siklus II ketika siswa diberi permasalahan oleh guru

siswa akan terampil dalam melakukan penyelidikan mencari informasi

tentang materi dan tidak hanya mengambil jawaban dari buku yang sudah

ada, dan siswa juga akan termotivasi dalam mempresentasikan hasil

laporannya dengan baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eny

Wulandari (2012) yang berjudul Penerapan Model PBL (Problem Based

Learning) Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Mudal. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL pada saat

pembelajaran semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari skor yang

diperoleh yaitu dari 18 pada siklus I, 22 pada siklus II, dan 27 pada siklus

III. Secara keseluruhan sudah baik, namun perlu peningkatan dalam

membimbing siswa saat melakukan penelitian, membimbing siswa dalam

menarik kesimpulan, dan membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis.

Hasil belajar IPA, setiap siklusnya mengalami peningkatan, sehingga pada

akhir siklus III siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 73,02 %. Proses

pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III sudah berlangsung

dengan baik. Penggunaan model PBL dalam pembelajaran tersebut sudah

sesuai dengan langkah – langkah PBL, yaitu guru memberikan suatu

masalah kepada siswa, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok,

membantu investigasi mandiri dan kelompok dengan melakukan observasi

dan penelitian, menarik kesimpulan dan merumuskan hipotesis dari

penelitian yang dilakukan, meng-interpretasikan data hasil penelitian serta

mengembangkan dan mempresentasikan hasil, menganalisis dan

mengevaluasi proses mengatasi masalah.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7905/5/T1... · Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil belajar IPA pada Pra Siklus . Melihat gambar

55

Berdasarkan dari data penelitian tindakan kelas mulai dari pra siklus,

siklus I, dan siklus II dengan bahasan peristiwa alam beserta dampaknya

bahwa model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 10 Salatiga

semester II tahun ajaran 2013/2014.