BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73...

23
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 20 Mei 2013. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 358 dan kuesioner yang disebarkan kembali 358. Hal ini sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan. Kuesioner yang telah diisi dengan benar kemudian akan diolah menjadi data penelitian. Jawaban responden memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum 3 pada setiap indikator. 4.2. Gambaran Umum Primkopkar “Manunggal” Salatiga 4.2.1. Profil Primkopkar “Manunggal” Salatiga PRIMER KOPERASI KARYAWAN “ MANUNGGAL” DAMATEX- TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR “ MANUNGGAL” diawali dari itikat semangat kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan serta sadar akan kebutuhan yang tidak mungkin selamanya semua bisa dipenuhi Perusahaan. Melalui Himpunan Karyawan (HIMKAR) yang terbentuk pada tahun 1976 yang kegiatan utamanya adalah olah raga dan sosial. Dengan dukungan dari pihak Pimpinan Perusahaan dibentuklah usaha bersama dalam bidang ekonomi, yang sekarang menjadi bentuk koperasi, yang didirikan pada tanggal 12 Juli 1979. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Jawa Tengah, Tentang Pengesahan KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM pada

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 20 Mei 2013. Kuesioner yang

disebarkan berjumlah 358 dan kuesioner yang disebarkan kembali 358. Hal ini

sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan. Kuesioner yang telah diisi dengan

benar kemudian akan diolah menjadi data penelitian. Jawaban responden

memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum 3 pada setiap indikator.

4.2. Gambaran Umum Primkopkar “Manunggal” Salatiga

4.2.1. Profil Primkopkar “Manunggal” Salatiga

PRIMER KOPERASI KARYAWAN “ MANUNGGAL” DAMATEX-

TIMATEX disingkat PRIMKOPKAR “ MANUNGGAL” diawali dari itikat

semangat kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan serta sadar akan

kebutuhan yang tidak mungkin selamanya semua bisa dipenuhi Perusahaan.

Melalui Himpunan Karyawan (HIMKAR) yang terbentuk pada tahun

1976 yang kegiatan utamanya adalah olah raga dan sosial. Dengan dukungan

dari pihak Pimpinan Perusahaan dibentuklah usaha bersama dalam bidang

ekonomi, yang sekarang menjadi bentuk koperasi, yang didirikan pada tanggal

12 Juli 1979.

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Jawa

Tengah, Tentang Pengesahan KOPERASI SEBAGAI BADAN HUKUM pada

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

68

tanggal 22 agustus tahun 1985 No: 0242/KWK.11/3/VIII/85. Telah diputuskan

dalam buku daftar Umum pada tanggal 22 Agustus 1985 dengan no :

10396/BH/VI.

Pada tanggal 29 Nopember 1996 akte perubahan Anggaran Dasar oleh

Kepala Kantor Koperasi dan Pengusaha Kecil Jawa Tengah dengan No:

10396a/BH/PAD/KWK.11/XI/ 1996. Pada Tanggal 29 Nopember 2004 Akte

Perubahan Anggaran Dasar oleh Kepala Kantor dan UKM Kodya Salatiga

Dengan No: 518/01/PAD/BH/XI/2004.

Keanggotaan bersifat Sukarela terbatas pada karyawan Damatex dan

Karyawan Timatex Salatiga.

4.2.2. Lingkup Usaha

Primkopkar “Manunggal” Salatiga merupakan koperasi primer karyawan

bergerak dalam lingkup usaha sebagai berikut :

1. Primkopkar “ Manunggal ” adalah Simpan Pokok, Simpanan Wajib, Dana

cadangan dan Donasi dari pemerintah maupun Perusahaan.

2. Simpanan Berjangka adalah sejumlah uang yang disimpan anggota yang

boleh diambil sesuai dengan jatuh tempo yang sudah disepakati.

3. Simpanan Hari Tua (SHT) / Simpanan Jangka Panjang adalah sejumlah

uang yang disimpan tidak boleh diambil sebelum purna tugas.

4. Tabungan Koperasi (TAKOMA) adalah sejumlah uang yang disimpan dan

bisa diambil sewaktu sesuai dengan permintaan penyimpan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

69

5. Pinjaman Anggota adalah sejumlah uang yang dipinjam/diterima oleh

anggota atas permohonan yang sudah disepakati.

6. SPTB adalah Sejumlah Pinjaman Tanpa Bunga kepada para anggota atas

permohonan karena kena musibah/konsumen.

7. Pembelian barang adalah pengadaan barang dari supplier atas dasar barang

yang dibutuhkan anggota/konsumen.

8. Penjualan barang adalah sejumlah barang yang diserahkan kepada

anggota/konsumen atas dasar permintaan yang disepakati.

9. Jasa adalah pelayanan yang diberikan kepada anggota di bidang

pembayaran rekening Listrik, Telepon, PAM, STNK dan transportasi.

10. Bengkel adalah pelayanan jasa yang diberikan atas perbaikan sepeda

motor.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

70

4.2.3. Struktur Organisasi

Sturktur Organisasi

Primkopkar “ Manunggal” Salatiga

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Primkopkar “Manunggal” Salatiga

RAT

INTERNAL

AUDIT

KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

PENGAWAS

WAKIL KETUA

BIDANG USAHA

Wakil Sekretaris

WAKIL KETUA BIDANG

ORGANISASI

Wakil Sekretaris

PEMBANTU

UMUM

PEMBANTU

UMUM

PEMBANTU

UMUM

PELAKSANA

HARIAN

PERDAGANGAN

PELAKSANA

HARIAN

SIMPAN PINJAM

PELAKSANA

HARIAN

PRODUKSI

PELAKSANA

HARIAN

PROPERTI

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

71

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Analisis Pendahuluan

4.3.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Uji ini

adalah untuk mengetahui data yang diteliti terdistribusi secara normal atau tidak

untuk populasi. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka data

berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode yang

digunakan adalah statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas data,

dilakukan dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pedoman

penentuan normalitas, apabila signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi

secara normal (dalam Priatno, 2010: 45). Adapun hasil uji normalitas dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Instrumen Variabel Penelitian

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi P.Pelayanan P.Manfaat Partisipasi

N 358 358 358 358

Normal

Parametersa,b

Mean 4,9721 19,3045 2,5754 8,6536

Std. Deviation 1,11486 2,54253 ,55373 1,55483

Most Extreme

Differences

Absolute ,232 ,154 ,385 ,150

Positive ,178 ,154 ,244 ,150

Negative -,232 -,087 -,385 -,128

Kolmogorov-Smirnov Z 4,396 2,910 7,276 2,829

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

Test distribution is Normal.

Tabel 4.1 uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus

One-Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan perhitungan program SPSS for

windows release 20.0 dan berdasarkan penggitungan SPSS for windows release

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

72

bahwa harga One-Sample Kolmogrov Smirnov Test untuk variabel motivasi

menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota

terhadap manfaat, dan partisipasi anggota diperoleh hasil sebesar 0,000. Dari data

motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, motivasi

menjadi manfaat dan partisipasi anggota dalam penelitian ini berdistribusi

normal.

4.3.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Seberapa besar tingkat

partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga dan mengidentifikasi

faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas

dan satu variabel terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka

dalam penelitian ini dibutuhkan empat macam data, yaitu:

a. Data motivasi menjadi anggota sebagai variabel bebas (X1)

b. Data persepsi anggota terhadap pelayanan sebagai variabel bebas (X2)

c. Data persepsi anggota terhadap manfaat sebagai variabel bebas (X3)

d. Data partisipasi anggota sebagai variabel terikat (Y)

Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data yang

telah diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis dengan bantuan komputer

program software SPSS version 20.0, maka untuk mengetahui deskripsi data dari

masing-masing variabel terdiri dari mean, standar deviasi, variance, range, nilai

maksimum, nilai minimum, distribusi frekuensi dan diagram.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

73

4.3.2. Analisis Deskriptif

4.3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota

Motivasi merupakan daya penggerak/pendorong anggota untuk bertindak

membuat keputusan bergabung dalam Primkopkar “Manunggal” Salatiga.

Menurut Uno 2007;14 dalam Nursalam 2010 Motivasi diartikan sebagai

dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan

adanya (1) hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) dorongan dan

kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) harapan dan cita-cita, (4) penghargaan

dan penghormatan atas diri, (5) lingkungan yang baik, serta (6) kegiatan yang

menarik. Adapun hasil pengukuran motivasi menjadi anggota menunjukkan

berikut :

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Motivasi Menjadi Anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga, 2013.

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance

Motivasi

Anggota 358 4,00 2,00 6,00 4,9721 1,11486 1,243

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.2 menjelaskan hasil deskriptif tentang motivasi menjadi anggota

(X1) bahwa terdapat 358 orang anggota koperasi yang mengisi angket dengan

rata-rata (mean) sebesar 4,97; simpangan baku (standar deviasi) = 1,11; tingkat

penyebaran data motivasi belajar (variance) = 1,24; rentangan (range) = 4; skor

minimum adalah 2 dan skor maksimum adalah 6.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

74

Distribusi frekuensi motivasi menjadi anggota koperasi dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi variabel motivasi menjadi anggota koperasi

dari 358 orang anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

No

Motivasi menjadi

anggota

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 4,66-6,00 Tinggi 249 0,7 69,6 69,6

2 3,33-4,66 Sedang 81 0,22 22,6 92,2

3 2,00-3,33 Rendah 28 0,08 7,8 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.3 menjelaskan penyebaran skor motivasi menjadi anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 249

responden berada pada kategori tinggi (69,6%), terdapat 81 responden berada

pada kategori sedang (22,6%), dan terdapat 28 responden pada kategori rendah

(7,8 %). Dengan demikian, motivasi menjadi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada dalam kategori tinggi.

4.3.2.2. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan

Persepsi anggota terhadap pelayanan merupakan penafsiran unik mereka

terhadap situasi pelayanan yang dialami di Primkopkar “Manunggal” Salatiga

bukan pencarian yang benar terhadap situasi. Adapun pengukuran persepsi

anggota terhadap pelayanan sebagai berikut :

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

75

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan dari

358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013.

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance

Persepsi

Pelayanan 358 10,00 14,00 24,00 19,3045 2,54253 6,464

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.4 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota

terhadap pelayanan (X2) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket

dengan rata-rata (mean) sebesar 19,30; simpangan baku (standar deviasi) =

2,542; tingkat penyebaran data motivasi belajar (variance) = 6,46; rentangan

(range) = 10; skor minimum adalah 14; dan skor maksimum adalah 24.

Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap pelayanan dapat dilihat pada tabel

4.5 berikut :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap

Pelayanan dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013 No

Persepsi Anggota

Terhadap Pelayanan

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 21-24 Tinggi 112 0,3 31,3 31,3

2 18-20 Sedang 136 0,4 38 69,3

3 14-17 Rendah 110 0,3 30,7 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.5. menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap

pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi

menjelaskan bahwa136 responden berada pada kategori sedang (38%). Terdapat

112 responden berada pada kategori tinggi (31,3%), dan terdapat 110 responden

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

76

berada pada kategori rendah (30,7%). Dengan demikian, persepsi anggota

terhadap pelayanan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori

sedang.

4.3.2.3. Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat

Persepsi anggota terhadap manfaat merupakan penafsiran unik mereka

terhadap ada atau tidaknya manfaat yang dirasakan dalam Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Adapun pengukuran persepsi anggota terhadap manfaat

sebagai berikut :

Tabel 4.6. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota Terhadap Manfaat dari 358

Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Variance

Persepsi Manfaat 358 2,00 1,00 3,00 2,5754 ,55373 ,307

Valid N (listwise) 358

Tabel 4.6 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel persepsi anggota

terhadap manfaat (X3) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan

rata-rata (mean) sebesar 2,57; simpangan baku (standar deviasi) = 0,55; tingkat

penyebaran data persepsi anggota terhadap manfaat (variance) = 0,307;

rentangan (range) = 2; skor minimum adalah 1 dan skor maksimum adalah 3.

Distribusi frekuensi persepsi anggota terhadap manfaat dapat dilihat pada tabel

4.7 berikut :

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

77

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Anggota Terhadap

Manfaat dari 358 Orang Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

No

Persepsi Anggota

Terhadap Manfaat

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 3 Tinggi 217 0,6 60,6 60,6

2 2 Sedang 131 0,37 36,6 97,2

3 1 Rendah 10 0,03 2,8 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.7 menjelaskan penyebaran skor persepsi anggota terhadap

manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menunjukkan

bahwa 217 responden berada pada kategori tinggi (60,6%). Terdapat 131

responden berada pada kategori sedang (36,6%), dan terdapat 10 responden

berada pada kategori rendah (2,8%). Dengan demikian, persepsi anggota

terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” Salatiga berada dalam kategori

tinggi.

4.3.2.4. Variabel Partisipasi Anggota

Partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal” diartikan sebagai

keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh

koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai

pengguna/pelanggan, keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh

dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha,

pengwasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

78

pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Adapun pengukuran

partisipasi anggota sebagai berikut :

Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang Anggota

Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Partisipasi

Anggota 358 8,00 4,00 12,00 8,6536 1,55483 2,418

Valid N

(listwise) 358

Tabel 4.8 menjelaskan hasil deskriptif tentang variabel partisipasi anggota

(Y) bahwa terdapat 358 anggota yang mengisi angket dengan rata-rata (mean)

sebesar 8,65; simpangan baku (standar deviasi) = 1,55; tingkat penyebaran data

partisipasi anggota (variance) = 2,41; rentangan (range) = 8; skor minimum

adalah 4 dan skor maksimum adalah 12. Distribusi frekuensi partisipasi anggota

dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Anggota dari 358 Orang

Anggota Primkokar “Manunggal” Salatiga, 2013

No

Partisipasi

anggota

Kategori Frekuensi

fi Pi Relatif % Kumulatif %

1 10-12 Tinggi 115 0,3 32,1 32,1

2 7-9 Sedang 235 0,6 65,6 97,7

3 4-6 Rendah 8 0,1 2,2 100

Jumlah 358 1,00 100

Sumber : Data diolah, 2013

Tabel 4.9 menjelaskan penyebaran skor partisipasi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 235 responden

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

79

berada pada kategori sedang (65,6%). Terdapat 115 responden berada pada

kategori tinggi (32,1%), dan terdapat 8 responden berada pada kategori rendah

(2,2%). Dengan demikian, partisipasi anggota di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga berada dalam kategori sedang.

4.3.3 Analisis Lanjut

4.3.3.1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis partisipasi anggota koperasi di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga adalah sedang yaitu 65,6%. Hal ini berarti H0 diterima dan H1

ditolak, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa partisipasi

anggota Primkopkar “Manunggal”rendah ditolak.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan Korelasi Kendall’s-tau_b.

Korelasi ini dilakukan untuk mengukur derajat hubungan dua atau lebih

variabel yang datanya berbentuk ordinal dengan responden lebih besar dari 30.

Pengujian tersebut dibantu dengan program software SPSS version 20.0. Adapun

hubungan setiap variabel dilihat pada gambaran berikut :

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

80

Tabel 4.10. Hasil Analisis Korelasi Kendall tau_b Variabel Motivasi

Menjadi Anggota, Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan, Persepsi

Anggota Terhadap Manfaat dan Partisipasi Anggota

Correlations

Motivasi Persepsi

Pelayanan

Persepsi

Manfaat

Partisipasi

Anggota

Ken dall's

tau_b

motivasi

Correlation Coefficient 1,000 ,165** ,146** ,163**

Sig. (2-tailed) . ,000 ,003 ,000

N 358 358 358 358

persepsi

pelayanan

Correlation Coefficient ,165** 1,000 ,168** ,285**

Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 ,000

N 358 358 358 358

persepsi

manfaat

Correlation Coefficient ,146** ,168** 1,000 ,191**

Sig. (2-tailed) ,003 ,000 . ,000

N 358 358 358 358

partisipas

i anggota

Correlation Coefficient ,163** ,285** ,191** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 .

N 358 358 358 358

Tabel 4.10 menjelaskan bahwa besar korelasi antara motivasi menjadi

anggota dengan partisipasi anggota adalah = 0,163. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi menjadi

anggota dan partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini

berarti H0 ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang

mengatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi

anggota dan partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.

Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan diketahui bahwa besar

korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,285. Hal ini berarti ada

hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap pelayanan dan

partisipasi anggota. Angka signifikansi = 0,000<0,05. Hal ini berarti H0

ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

81

bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap

pelayanan dan partisipasi anggota diterima pada kategori rendah.

Variabel persepsi anggota terhadap manfaat diketahui bahwa besar

korelasinya dengan partisipasi anggota adalah = 0,191. Hal ini berarti ada

hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi

anggota. Angka signifikansi = 0,003<0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1

diterima, menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa ada

hubungan positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dan

partisipasi anggota diterima pada kategori sangat rendah.

Menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota, persepsi anggota

terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota

di Primkopkar “Manunggal” Salatiga digunakan uji test konkordansi Kendall,

yang dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11. Uji Konkordansi Kendall (Kendall's W Test)

Ranks

Mean Rank

Motivasi 1,96

P.Pelayanan 4,00

P.Manfaat 1,04

Partisipasi 3,00

Test Statistics

N 358

Kendall's Wa ,987

Chi-Square 1060,226

df 3

Asymp. Sig. ,000

a. Kendall's Coefficient of Concordance

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

82

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji Kendall’s W diketahui bahwa motivasi

menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota

terhadap manfaat dan partisipasi anggota adalah mencapai = 0,987. Koefisien

determinan adalah 98,7 %. Selain itu pula, dengan Asymp. Sig. = 0,000<0,05,

maka variabel motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan,

persepsi anggota terhadap manfaat bersama-sama berhubungan dengan

partisipasi anggota.

4.3.4. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil penelitian menjelaskan tentang partisipasi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (65,6%).

Hasil penelitian persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga berada pada kategori sedang, yang mencapai (38%).

Sedangkan hasil penelitian motivasi menjadi anggota di Primkopkar

“Manunggal” berada pada kategori sangat tinggi, yang mencapai 69,6%. Hasil

penelitian persepsi anggota terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga berada pada kategori tinggi, yang mencapai (60,6%).

Partisiasi merupakan kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan

menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab. Anggota koperasi

sudah melaksanakan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung

jawab, maka partisipasi anggota koperasi sudah dikatakan baik namun berada

pada kategori sedang, yaitu 65,6%. Partisipasi dalam koperasi bersifat

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

83

kesadaran, koperasi mampu memberikan rangsangan kepada anggota dalam

pelayanan dan memberikan manfaat.

Hendar Kusnadi (2010) menjelaskan bahwa partisipasi anggota

merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Partisipasi

meningkatkan peran serta anggota yang mempunyai visi dan misi yang sama

untuk mengembangkan organisasi dan usaha koperasi. Pendirian koperasi

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota, demikian pula sebaliknya

anggota memanfaatkan layanan koperasi. Partisipasi anggota sebagai pemilik

dinyatakan berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan dan membuat

keputusan; sedangkan partisipasi anggota sebagai pengguna/pelanggan

dinyatakan bahwa anggota koperasi memanfaatkan fasilitas, layanan,

barang/jasa yang disediakan oleh koperasi. Anggota bergantung dengan

koperasi menyatakan bahwa perkembangan organisasi dan usaha koperasi baik

dan memberikan manfaat keberadaan koperasi, koperasi berkembang sebagai

badan usaha atas dukungan anggota secara penuh.

Faktor-faktor yang dianggap mempunyai hubungan dengan partisipasi

anggota dalam pengembangan koperasi dalam rangka mencapai tujuan

organisasi, yaitu motivasi menjadi anggota koperasi, persepsi anggota terhadap

pelayanan koperasi, dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi.

Berkaitan dengan hasil analisa korelasi untuk membuktikan hipotesis penelitian

ini, dilakukan uji korelasi antara setiap variabel independen terhadap variabel

dependen. Sesuai dengan hipotesis penelitian, diketahui bahwa penelitian ini

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

84

bertujuan menguji hubungan antara motivasi menjadi anggota dengan

partisipasi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi

anggota, serta persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota.

Hasil uji yang diperoleh, terdapat hubungan antara motivasi menjadi

anggota dengan partisipasi anggota namun sangat lemah kontribusinya. Hal ini

dilihat dari nilai koefisien korelasinya adalah 0,163. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif namun sangat rendah antara

motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Angka signifikansi

sebesar = 0,000<0,05 maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi menjadi anggota dengan partisipasi anggota. Anggota koperasi

berhasil dalam berpartisipasi kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan untuk

menjadi anggota. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi.

Motivasi sangat penting untuk mendorong anggota dalam partisipasi baik itu

motivasi intrinsik maupun ekstrinsik. Anggota yang mempunyai motivasi

intrinsik kemauan berpartisipasi lebih kuat karena tidak tergantung pada faktor

dari luar dirinya sebaliknya anggota yang mempunyai motivasi ekstrinsik maka

kemauan berpartisipasinya tergantung pada faktor dari luar dirinya karena ada

rangsangan dari luar yang menyebabkan punya motivasi untuk berpartisipasi

dan tugas koperasi untuk merubah agar anggota berpartisipasi bukan karena

adanya faktor dari luar tetapi karena kebutuhan akan koperasi sehingga hal itu

bisa menjadi motivasi intrinsik. Motivasi anggota melibatkan keterlibatan

mental dan emosional dalam memberikan kontribusinya terhadap pencapaian

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

85

tujuan koperasi dalam perkembangannya. Motivasi anggota merangsang

keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan

oleh koperasi, baik kedudukan sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan.

Motivasi menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal” bersifat sukarela karena

secara otomatis bergabung ditempat bekerja.

Variabel persepsi anggota terhadap pelayanan juga terdapat hubungan

dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai

koefisien korelasinya adalah 0,285. Hal ini berarti ada hubungan yang positif

namun rendah antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan partisipasi

anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,000<0,05, maka ada hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap pelayanan dengan

partisipasi anggota. Koperasi mampu memberikan pelayanan maksimal kepada

anggota. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi

yang mendasari kegiatan koperasi dalam melayani yaitu : kekeluargaan,

demokrasi, saling menolong, bertanggung jawab dalam pelayanan, melayani

dengan persamaan (tidak membedakan satu dengan lainnya), jujur, saling

terbuka, dan peduli terhadap anggota. Keanggotaan koperasi yang bersifat

terbuka dan sukarela, koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawan, koperasi melayani

anggotanya secara prima.

Variabel persepsi anggota terhadap manfaat juga terdapat hubungan

dengan partisipasi anggota. Hubungan tersebut ditunjukkan dengan nilai

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

86

koefisien korelasinya adalah 0,191. Hal ini berarti ada hubungan yang positif

namun rendah antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi

anggota. Angka signifikansi sebesar = 0,003<0,05, maka ada hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi anggota terhadap manfaat dengan

partisipasi anggota. Koperasi dapat memberikan manfaat kepada anggota,

partisipasi muncul ketika anggota merasakan manfaat yang diperolehnya dari

koperasi. Pencapaian keberhasilan dalam mengembangkan koperasi diperlukan

partisipasi dari anggota koperasi. Hal ini menunjukkan pendapat Hendar

Kusnadi (2010) menyatakan bahwa partisipasi anggota merupakan kunci

keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Sebagaimana menurut Jochen

Ropke (2012:32) “Jika manfaat (utility) atau keunggulan yang diberikan oleh

koperasi bagi seseorang lebih tinggi dari utility yang dapat diperoleh/dicapai

olehnya pada saat ia tidak menjadi anggota koperasi, maka orang tersebut akan

masuk menjadi anggota koperasi dan melakukan usaha dengan koperasinya

atau dengan kata lain, koperasi dapat menarik anggotanya”. Kenyataannya

koperasi dapat memberikan manfaat kategori sangat tinggi, artinya koperasi

dapat memenuhi kebutuhan anggota. Koperasi mencapai tujuan yaitu

mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hasil uji korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat,

selanjutnya diuji korelasi untuk ketiga variabel bebas secara bersama-sama

berhubungan dengan partisipasi anggota. Hasil uji menjelaskan bahwa motivasi

menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

87

terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan

partisipasi anggota sebesar = 0,987. Hasil Asymp. Sig = 0,000<0,05 maka

motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan dan persepsi

anggota terhadap manfaat secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan

partisipasi anggota. Selain itu, diketahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan pengembangan koperasi adalah motivasi menjadi anggota, persepsi

anggota terhadap pelayanan dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi

adalah 98,7% sedangkan sisanya 1,3% dipengaruhi oleh faktor yang lain.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

88

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7465/4/T1...73 4. 3. 2. Analisis Deskriptif 4. 3.2.1. Variabel Motivasi Menjadi Anggota Motivasi

91