BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan...

13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar membaca siswa SD Negeri 3 Sindurejo. Data yang diperoleh guru dari analisis hasil belajar membaca pada tes formatif dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai tertinggi 83, nilai terendah 25, nilai rata-rata 59,5, dengan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 65, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) , hanya 15 (53,64 %).dari 28 siswa. Analisis nilai hasil tes formatif pra siklus/ kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Analisis Nilai Tes Formatif Pra Siklus Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < 65 13 46,36 Belum Tuntas 59,5 65 15 53,64 Tuntas Jumlah 28 100 4.1.2 Siklus I 1) Rencana Tindakan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar membaca, peneliti memfokuskan pada permasalahan yang ada sebelum penerapan permainan puzzle. Dalam hal ini peneliti menyusun strategi yang tepat agar siswa aktif mengikuti pembelajaran. Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 14 November 2011 jam 07.00 sampai 08.10. Standar Kompetensi: Mem- baca suku kata, kata dan kalimat sederhana. Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. Indikator: Membaca kata ,yang dirangkai dari suku kata ,pada pola puzzle, dengan Tema: “Kegemaran”. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan ke-1, Kegiatan awal adalah: Mempersiapkan rencana pembelajaran, media dan lembar kerja, mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa dapat memperhatikan dengan jelas tentang peragaan memasang pola puzzle yang 30

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal

Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar membaca siswa SD Negeri 3 Sindurejo. Data yang diperoleh guru dari analisis hasil belajar membaca pada tes formatif dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai tertinggi 83, nilai terendah 25, nilai rata-rata 59,5, dengan KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 65, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) , hanya 15 (53,64 %).dari 28 siswa. Analisis nilai hasil tes formatif pra siklus/ kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Analisis Nilai Tes Formatif Pra Siklus

Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < 65 13 46,36 Belum Tuntas 59,5 ≥ 65 15 53,64 Tuntas

Jumlah 28 100 4.1.2 Siklus I 1) Rencana Tindakan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar membaca, peneliti memfokuskan pada permasalahan yang ada sebelum penerapan permainan puzzle. Dalam hal ini peneliti menyusun strategi yang tepat agar siswa aktif mengikuti pembelajaran. Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin, 14 November 2011 jam 07.00 sampai 08.10. Standar Kompetensi: Mem-baca suku kata, kata dan kalimat sederhana. Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. Indikator: Membaca kata ,yang dirangkai dari suku kata ,pada pola puzzle, dengan Tema: “Kegemaran”. Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan ke-1, Kegiatan awal adalah: Mempersiapkan rencana pembelajaran, media dan lembar kerja, mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa dapat memperhatikan dengan jelas tentang peragaan memasang pola puzzle yang

30

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

31

akan dilakukan guru. Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan materi berupa bacaan pendek dan sederhana. Guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya manfaat membaca, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan mengemukakan tugas yang akan dilakukan siswa dari pelaksanaan demonstrasi.

Kegiatan inti: Mengajak siswa menyanyi lagu “ a i u e o “ bersama sama, kemudian memulai peragaan dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir melalui pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan cara guru memasang potongan-potongan puzzle kedalam pola sambil membacanya. Guru menciptakan suasana yang menyenangkan dengan cara menyanyi di sela-sela KBM, sehingga siswa merasa senang, aktif, dan termotivasi untuk mencoba merangkai permainan puzzle, langkah berikutnya, guru mengamati reaksi seluruh siswa dan selalu memancing pertanyaan agar siswa aktif menjawab (membaca setiap potongan pola puzzle). Seluruh siswa diberi kesempatan untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat, dari proses memasang puzzle yang diperagakan guru, kemudian guru membagi siswa dalam kelompok besar untuk mencoba menyelesaikan puzzle. Setelah menyelesaikan puzzle, siswa mengerjakan lembar kerja. Guru mengamati cara kerja siswa dengan lembar observasi (tes proses), selanjutnya guru memberikan umpan balik kepada masing masing kelompok dengan memberi pujian dan penguatan untuk memotivasi siswa.

Kegiatan Akhir : Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar membaca dengan cara mengerjakan tugas rumah dengan materi membaca kalimat sederhana yang telah dipelajari. 2) Pelaksanaan tindakan Pertemuaan ke-1

Sebelum proses belajar dimulai, guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti alat peraga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pembelajaran, dan media puzzle. Awal pembelajaran guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa dilanjutkan dengan presensi kemudian pemberian apersepsi dan motivasi. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang membaca kalimat sederhana pada puzzle yang akan dirangkai. Siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran. Kegaduhan terjadi saat siswa di bagi menjadi kelompok

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

32

yang beranggotakan 7 orang, mereka saling berebut memilih teman sesuka hatinya. Ada 2 siswa yang menangis saat anggota kelompok tidak sesuai dengan keinginannya. Suasana tenang kembali setelah guru memberikan pengarahan dan nasehat. Dalam permainan memasang pola puzzle, sebagian besar siswa terlibat aktif, meskipun masih ada siswa yang belum mau karena masih merasa kesulitan, Dalam menyelesaikan lembar kerja sudah ada kerjasama antar anggota meskipun belum menyeluruh pada semua kelompok. Refleksi pertemuan ke-1 Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti bersama observer/teman sejawat mengadakan refleksi, dasar dari refleksi adalah pengamatan observer berupa catatan hasil temuan saat proses pembelajaran berlangsung. Guru bersama observer mendiskusikan hal-hal yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran pertemuan ke-2. Hasil diskusi, pada pertemuan ke-2 adalah: anggota kelompok masih sama dengan pertemuan pertama, dengan harapan siswa sudah mengenal karakter masing-masing anggota, (meskipun pada pertemuan ke-1, awalnya mereka menolak). Guru perlu memberi pengertian pada siswa untuk tidak membeda-bedakan teman dalam kelompoknya, karena kerjasama sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Dalam pembelajaran, hendaknya guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam permainan puzzle. Guru juga harus memberikan perhatian secara merata pada semua kelompok. Pertemuan ke-2 1.Perencanaan

Proses pembelajaran difokuskan pada perbaikan pembelajaran pertemuan ke-1. Pelaksanaan pertemuan ke-2 pada hari Rabu, 16 November 2011, jam 09.00 sampai jam 10.10. Kompetensi Dasar : Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. Indikator: (1) Membaca kata, yang dirangkai dari suku kata, pada pola puzzle, (2)

Membaca kalimat, dari rangkaian kata dalam pola puzzle dengan Tema “Kegemaran”, Ke-giatan Awal berupa: Mengoreksi hasil pekerjaan rumah, memberikan pujian pada siswa yang bernilai baik dan memberikan semangat untuk siswa yang bernilai kurang baik/tidak baik agar termotivasi, tidak putus asa atau patah semangat.

Kegiatan Inti: Guru membagi siswa membentuk kelompok dengan anggota 7 orang dengan kemampuan yang heterogen, Mengajak siswa menyanyi lagu alphabet

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

33

bersama - sama, kemudian menunjuk salah satu siswa untuk menyusun potongan puzzle sesuai dengan polanya serta membaca tulisan yang tertera pada puzzle yang disediakan, (guru menjelaskan dan membimbing peragaan siswa, dan mengajak semua siswa untuk membaca berulang-ulang sampai lancar), kemudian membagi puzzle pada masing-masing kelompok untuk diacak dan diselesaikan sesuai polanya, serta membacanya. Siswa mengerjakan lembar kerja yang dibagikan guru. Guru mengamati cara kerja siswa dengan lembar observasi (tes proses), memberikan umpan balik kepada masing masing kelompok dengan memberi pujian dan penguatan untuk memotivasi siswa.

Kegiatan akhir: Guru memberi soal evaluasi, menyimpulkan hasil pembelajaran, dan merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan ke-2, guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran, hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru, dan menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi ada beberapa siswa yang masih mengalami sedikit kesulitan.

Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi dengan memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Hasil evaluasi dianalisis baik berupa kegagalan dan keberhasilan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Refleksi Pertemuan ke-2 Peneliti bersama observer mendidkusikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada pertemuan ke-2, dari hasil observasi pelaksanaan tindakan, peneliti mengungkap beberapa hal yang terjadi dalam pembelajaran: Secara umum, pelaksanaan pembelajaran sudah baik, namun ada kekurangan yaitu masih ada siswa yang mengalami kesulitan merangkai puzzle, karena guru kurang memberi kesempatan siswa untuk terlibat dalam peragaan memasang puzzle. Guru hanya melibatkan kelompok siswa yang duduk di bangku depan saja dan tidak menyeluruh. Hasil catatan dari observer dijadikan pedoman untuk perbaikan siklus berikutnya.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

34

3) Hasil Tinndakan Sikformatif depada rangkrata 71,14mencapai ktabel 4.2

klus I dilaksangan mener

kaian puzzle., siswa yaketuntasan 7

anakan dalamrapkan perm Data hasil teang mencap7 orang, (25%

m dua pertemainan puzzle

es formatif : pai ketuntas%). Analisis h

muan. Akhir e, yaitu memnilai tertinggian 21 oranhasil tes form

pertemuan mbaca 4 kalimi 92, nilai tern

ng (75%), smatif siklus I

ke-2 diadakamat yang terndah 42, nilaiswa yang dapat dilihat

an tes rdapat

ai rata-belum t pada

Tab

Nilai < 65 ≥ 65

Jumlah

Tabdengan sebformatif sik

Gambar 4.

Hasil Lemb Pekelompok byaitu Kelo

Frekuens7

21 28

bel 4.2 menubelum diteraplus I disajika

1 Diagram H

bar Kerja Kelombelajaran beranggota 7mpok I (nil

Anallisis Nilai Tebel 4.2 es Formatif SSiklus I

si %

2575

100

Ke Belu Tunt

0

unjukkan adapkannya peran dalam ben

Hasil Belajar

ompok pada siklus 7 orang. Darlai 78,57),K

25

eterangan m Tuntas as

Nila

anya peningkrmainan puzz

ntuk diagram

r Siklus I

I siswa dibri 4 kelompo

Kelompok II

5%

ai Rata-rata 71,14

katan hasil bzle dalam pe, akan terliha

belajar membmbelajaran.

at seperti gam

baca dibandiJika data ha

mbar Diagram

ngkan asil tes m 4.1

bagi menjadiok, yang mel

(nilai 70,14

75%

Tuntas

Tidak tuntas

4 kelompoampaui KKM4),Kelompok

k, masing-mM ada 3 kelo

IV (nilai 7

masing ompok 71,43)

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

35

sedangkan kelompok yang belum mencapai ketuntasan pembelajaran adalah Kelompok III (nilai 63,43). Hasil analisis observasi kinerja guru siklus I pertemuan ke-1 diperoleh kinerja 86,11 %, hasil analisis kinerja guru pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 88,89%. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan permainan puzzle siklus I pertemuan ke-1 adalah 73,33%, sedangkan pada pertemuan ke-2 diperoleh 80%. 4) Hasil Belajar Aspek Kognitif Dengan penerapan permainan puzzle, hasil belajar aspek kognitif siswa kelas 1, SD Negeri 3 Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan. Meningkatnya hasil belajar, dapat dilihat dari hasil tes formatif kondisi awal, dan tes formatif siklus I . 5) Hasil Belajar Aspek Ketrampilan Sosial Sebelum diterapkan permainan puzzle dalam pembelajaran membaca, siswa masih bersifat egosentris, belum bisa diajak bekerjasama. Mereka cenderung bekerjasama hanya dengan teman tertentu. Setelah diterapkan permainan puzzle dalam pembelajaran membaca, aspek ketrampilan sosial meningkat. Mereka sudah mulai bisa diajak bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 6) Efektifitas cara pembelajaran menurut peseta didik Siswa sangat senang dengan diterapkannya permainan puzzle dalam pembelajaran. Menurut mereka permainan puzzle menyenangkan dan memudahkan mereka memahami materi pembelajaran. 7) Refleksi Penerapan pembelajaran dengan perminan puzzle telah mampu meningkatkan hasil belajar membaca siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar yang dicapai siswa yakni 75% atau 21 siswa sudah memperoleh nilai lebih dari KKM, sedangkan 7 siswa masih belum mencapai ketuntasan. Jika dilihat dari indikator kinerja, yaitu penelitian dianggap berhasil bila siswa yang mencapai ketuntasan ≥ 80%, maka hasil belajar pada siklus I ini dianggap belum berhasil. Untuk itu, peneliti akan melanjutkan pada siklus kedua.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

36

4.1.3 Siklus 2 1) Rencana Tindakan

Pembelajaran siklus 2 difokuskan pada perbaikan kekurangan yang terjadi pada siklus 1.Siklus 2 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada siklus 2 ini, kelompok siswa berubah dari 4 kelompok menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok beranggota 4 orang. Jumlah kelompok menjadi lebih banyak, dengan tujuan setiap kelompok beranggotakan lebih sedikit sehingga mereka lebih mudah untuk bekerjasama dengan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan tugas dari guru. Pertemuan 1

Pertemuan ke-1, dilaksanakan pada hari Senin, 21 November 2011 jam 07.00 sampai jam 08.10, dengan tema Kegemaran, Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat. Indikator : Membaca kata ,yang dirangkai dari suku kata ,pada pola puzzle, membaca 4 kalimat, dari rangkaian kata dalam pola puzzle.

Langkah-langkah pembelajaran pertemuan ke-1: Kegiatan Awal: Mempersiapkan rencana pembelajaran, media dan lembar kerja, mengatur tempat duduk yang memungkinkan siswa dapat memperhatikan dengan jelas tentang peragaan memasang pola puzzle. Apersepsi dilakukan dengan cara tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan materi. Kemudian guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya manfaat membaca, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan mengemukakan tugas yang akan dilakukan siswa dari pelaksanaan peragaan memasang pola puzzle.

Kegiatan inti: Mengajak siswa menyanyi lagu “ Kegemaranku“ bersama sama, kemudian memulai peragaan memasang pola puzzle. Guru menciptakan suasana yang menyenangkan dengan cara menyanyi di sela-sela KBM, sehingga siswa merasa senang, aktif, dan termotivasi untuk mencoba merangkai permainan puzzle, langkah berikutnya, guru selalu memancing pertanyaan agar siswa aktif menjawab (membaca setiap potongan pola puzzle). Seluruh siswa diberi kesempatan untuk secara aktif melakukan peragaan memasang pola puzzle, kemudian mengajak siswa untuk membaca bersama-sama sampai lancar. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang beranggota 4 orang untuk mencoba menyelesaikan 4 rangkaian kalimat pada puzzle. Setelah menyelesaikan puzzle, siswa mengerjakan lembar kerja. Guru mengamati cara kerja siswa dengan lembar

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

37

observasi (tes proses), selanjutnya guru memberikan umpan balik kepada masing masing kelompok dengan memberi pujian dan penguatan untuk memotivasi siswa.

Kegiatan Akhir : Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar membaca dengan cara mengerjakan tugas rumah. Pertemuan ke-2

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2011, jam 09.00 sampai jam 10.10. Kegiatan Awal: Guru memberikan apersepsi tentang materi yang lalu dengan tanya jawab, memberikan motivasi tentang pentingnya membaca, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan mengemukakan tugas yang akan dilakukan siswa dari pelaksanaan peragaan memasang pola puzzle.

Kegiatan inti: Mengajak siswa menyanyi kemudian memulai peragaan memasang pola puzzle langkah berikutnya, guru selalu memancing pertanyaan agar siswa aktif menjawab (membaca setiap potongan pola puzzle). Seluruh siswa diberi kesempatan untuk secara aktif melakukan peragaan memasang pola puzzle, kemudian mengajak siswa untuk membaca bersama-sama sampai lancar. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang beranggota 4 orang untuk mencoba menyelesaikan 4 rangkaian kalimat pada puzzle. Setelah menyelesaikan puzzle, siswa mengerjakan lembar kerja. Guru mengamati cara kerja siswa dengan lembar observasi (tes proses), selanjutnya guru memberikan umpan balik kepada masing masing kelompok dengan memberi pujian dan penguatan untuk memotivasi siswa.

Kegiatan Akhir: Guru memberikan tes formatif dan mengoreksi jawaban siswa, memberikan simpulan materi pembelajaran, merefleksi hasil pembelajaran, dan menutup pelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 sesuai dengan perencanaan, semua aspek observasi terlakasana dengan baik. Siswa tampak antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal itu terlihat dengan seriusnya setiap anggota kelompok memadu padankan setiap potongan puzzle ke dalam polanya hingga menjadi rangkaian kalimat. Kerjasama siswa dalam menyelesaikan tugas sangat terlihat dalam pertemuan ini.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

38

Refleksi Pepengamatasudah dapditandai derangkaian k

neliti bersaman proses pepat beradaptengan keaktikalimat pada

ma observerembelajaran asi dengan ivan dan ke puzzle yang

r/ teman sesiklus 2 pertcara belaja

rjasama siswg disediakan

ejawat mengtemuan ke-1r mengguna

wa dalam keguru.

adakan disk. Pada perte

akan permaielompok unt

kusi tentangemuan ke-1 nan puzzle, uk menyeles

hasil siswa yang

saikan

3) Hasil Tinndakan HaSiswa yangmencapai ktabel 4.3

asil tes formag mencapai ketuntasan 2

tif siklus 2 niketuntasan b siswa atau 7

lai tertinggi 1belajar 26 at7,14%. Anali

100, nilai teretau 92,86%, sis nilai hasi

endah 58. Nisedangkan l tes formatif

lai rata-rata 7siswa yang

f dapat dilihat

78,57. belum t pada

Tab

Nilai < 65 ≥ 65

Jumlah

Analisis dadengan haApabila hagambar 4.2

Gambar 4.

Frekuensi2

26 28

ata pada tasil tes forma

asil tes forma2

2 Diagram H

Analisis Nilai Tebel 4.3 es Formatif SSiklus II

i %

7,1492,86100

Ket Belum

6 Tunta

bel 4.3 menatif pada sikatif siklus 2

Hasil Belajar

terangan m Tuntas

s

Nila

nunjukkan pklus 1 atau s

disajikan da

r Siklus II

7.14

ai Rata-rata 78,57

peningkatan setelah diadaalam bentuk

yang signifiakan perbaik

diagram ak

kan dibandikan pembelakan terlihat s

ngkan ajaran. seperti

92.86

Tuntas

Tidak Tunntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

39

Hasil Lembar Kelompok Pembelajaran siklus 2, siswa dibagi menjadi 7 kelompok, masing-masing, kelom-pok beranggota 4 orang. Hasil lembar kerja siklus 2, semua kelompok dapat melampaui nilai tuntas. Kelompok I (nilai 77), Kelompok II (nilai77), Kelompok III (nilai 79,25), Kelompok IV (nilai 85,50), Kelompok V (nilai 77), Kelompok VI (nilai 75), Kelompok VII (nilai 79,25). Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 2 pertemuan ke-1 diperoleh kinerja 97,22%, hasil analisis kinerja guru pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 100%. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan permainan puzzle siklus 2, pertemuan ke-1 adalah 86,67%, sedangkan pada pertemuan ke-2 nilai yang diperoleh siswa adalah 93,33% 4) Hasil Belajar Aspek Kognitif Dengan penerapan permainan puzzle, hasil belajar aspek kognitif siswa kelas 1, SD Negeri 3 Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan. Meningkatnya hasil belajar, dapat dilihat dari hasil tes formatif siklus I dan tes formatif siklus 2. Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1 adalah 75%. Pada siklus 2, mengalami peningkatan menjadi 92,86%. 5) Hasil Belajar Aspek Ketrampilan Sosial Penerapan permainan puzzle dalam pembelajaran membaca, berdampak pada aspek ketrampilan sosial. Mereka sudah mulai bisa diajak bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dalam permainan puzzle, tampak kekompakkan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 6) Efektifitas cara pembelajaran menurut peseta didik Ketika siswa ditanya tentang permainan puzzle yang telah mereka lakukan, mereka mengatakan bahwa: dengan diterapkannya permainan puzzle dalam pembelajar-an, mereka merasa senang dan tidak jenuh. Ternyata permainan puzzle menyenangkan dan memudahkan mereka memahami materi pembelajaran. 7) Refleksi Penerapan pembelajaran dengan perminan puzzle telah mampu meningkatkan hasil belajar membaca siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar yang dicapai siswa yakni 92,86% atau 26 siswa memperoleh nilai lebih dari KKM, sedangkan 2 siswa masih belum mencapai ketuntasan, sehingga diperlukan remidiasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

40

supaya dapat menyesuaikan dengan teman-temannya. Jika dilihat dari indikator kinerja, yaitu penelitian dianggap berhasil bila siswa yang mencapai ketuntasan ≥ 80%, maka penelitian ini dianggap sudah berhasil.

4.2 Hasil Analisis Data Hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 3 Sindurejo mengalami peningkatan setelah diterapkan permainan puzzle dalam pembelajaran membaca, Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan belajar setiap siklus. Analisis data antar siklus dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Analisis Data Antar Siklus

No Kategori Kondisi Awal Siklus I Siklus 2

Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Siswa tuntas 15 53,64 21 75 26 92,86 2 Siswa belum tuntas 13 46,36 7 25 2 7,14 3 Jumlah 28 100 28 100 28 100 4 Nilai maksimum 83 - 92 - 100 - 5 Nilai minimum 25 - 42 - 58 - 6 Nilai rata-rata 59,5 - 71,14 - 78,57 -

Analisis data antar siklus pada tabel 4.4 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, terlihat nilai rata-rata kondisi awal (pra siklus) 59,5 pada siklus I meningkat sebesar 11,64% menjadi 71,14, pada siklus 2 terjadi peningkatan sebesar 7,43% menjadi 78,57. Prosentase ketuntasan siswa pada kondisi awal (pra siklus) adalah 53,6%, pada siklus I menigkat menjadi 75%, dan meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 92,86%. Grafik peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4.3

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

41

0.

20.

40.

60.

80.

100.

Gambar 4.

4.3 Pemba Besignifikan ppembelajarsebesar 21siswa mencI adalah 71menunjukkpembelajar

Pemateri pemuntuk diteraanak yang tahu, meniperhatian a

Peyang berbedapat meniDalam me

3 Diagram P

ahasan rdasarkan apada hasil bran. Prosent,4% dari koncapai 92,84%1,14, pada san bahwa pran yang memningkatan h

mbelajaran mapkan pada sdimunculka

ngkatkan manak terhadambelajaran mentuk permaingkatkan dalaksanakan

Peni

.00%

.00%

.00%

.00%

.00%

.00%

pra

53.64

Peningkatan

analisis databelajar siswaase ketuntasndisi awal (p% meningkat siklus 2 menpenerapan pmiliki keungghasil belajar meningkat. Msiswa kelas n melalui emotivasi instrip tugas yangmenggunakaainan yang tiaya imajinasi

pembelajara

a siklus

4%46.36%

ngkatan Pro

n Ketuntasan

a dapat dikea, setelah gusan siswa pra siklus). Pasebesar 17,8ingkat menjaermainan pu

gulan untuk msiswa, me

Model pembe1, karena bemosi positif. nsik siswa u

g diberikan guan strategi beidak hanya mdan kreatifita

an ini, terbu

osentase Ke

siklus I

75%

25%

n Belajar Sis

etahui bahwauru menerappada siklus ada siklus 2 84% dari sikladi 78,57. Peuzzle sebagameningkatkannunjukkan belajaran den

ermain membEmosi posituntuk belajauru. ermain dengamelibatkan aas dari berfikkti siswa tid

etuntasan Be

siklus 2

92.84%

%

elajar Siswa

swa

a terdapat ppkan permainI mencapai prosentase klus I. Nilai rateningkatan hai salah satn hasil belajabahwa pemangan permainberikan motivif yang terlihr. Hal ini di

an puzzle measpek kognitkir logis sertadak merasa

2

7.14%

Tunt

Tida

a

tas

ak Tuntas

peningkatan nan puzzle

75%, menketuntasan bta-rata pada hasil belajar u alternatif

ar siswa.

yang dalam ingkat

belajar siklus siswa model

ahaman terhnan puzzle vasi instrinsikhat dari rasatunjukkan de

hadap cocok

k pada a ingin engan

erupakan kegtif saja tetapa bertindak ce

jenuh dan

giatan pi juga ermat. bosan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1362/5/T1...dengan Kompetensi Dasar: Membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat, nilai

42

ditandai dengan timbulnya motivasi yang kuat untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga membawa dampak yang positif yaitu meningkatnya hasil belajar membaca.

Dengan diterapkannya permainan puzzle pada pembelajaran membaca, ternyata perubahan juga terjadi pada guru sebagai fasilitator pembelajaran. Guru menjadi lebih kreatif menciptakan alat peraga pembelajaran sesuai dengan tema yang ada. Kualitas guru dalam mengajar terlihat lebih meningkat dibanding sebelum diadakan tindakan penelitian. Hal tesebut dapat dilihat dari penilaian kinerja guru, pada akhir siklus 2 yang mencapai 100%. Kinerja guru yang baik perlu dipertahankan dengan selalu aktif mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan mutu pembelajaran dan pengembangan profesi, salah satunya aktif mengikuti KKG (Kelompok Kerja Guru).