BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada BAB IV ini akan diuraikan hal-hal sebagai berikut yaitu hasil penelitian yang terdiri kondisi tempat penelitian, pembahasan hasil penelitian terdiri dari siklus 1, siklus II daan hasil aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi subyek penelitian Penelitian tentang penerapan metode kooperatif tipe STAD berbantuan media gambar ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu dari tanggal 28 November 2016 sampai 15 Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitain tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi tersebutdengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 x pertemuan.Penelitian Tindakan Kelas dengan Metode Kooperatif Tipe STAD berbantuan Media Gambar terdiri dari 4 sintak yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah penerapan model STAD berbantaun Media Gambar. B. Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Pra Siklus Pra Siklus ( Kondisi awal ) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Ngurensiti 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016 / 2017 yang berjumlah 30 siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari 39

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini akan diuraikan hal-hal sebagai berikut yaitu hasil

penelitian yang terdiri kondisi tempat penelitian, pembahasan hasil penelitian

terdiri dari siklus 1, siklus II daan hasil aktivitas belajar siswa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi subyek penelitian

Penelitian tentang penerapan metode kooperatif tipe STAD berbantuan

media gambar ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu dari tanggal 28

November 2016 sampai 15 Desember 2016. Penelitian ini merupakan

penelitain tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada materi tersebutdengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap

siklus dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian

Tindakan Kelas ini dilaksanakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 x

pertemuan.Penelitian Tindakan Kelas dengan Metode Kooperatif Tipe STAD

berbantuan Media Gambar terdiri dari 4 sintak yaitu perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah

penerapan model STAD berbantaun Media Gambar.

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Pra Siklus

Pra Siklus ( Kondisi awal )

Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD

Ngurensiti 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2016 /

2017 yang berjumlah 30 siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat

bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari

39

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

40

nilai hasil ulangan siswa pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana

sebagian besar siswa belum mencapai nilai KKM yaitu sebanyak 25siswa

belum mencapai nilai KKM sedangkan 5 siswa sudah mencapai nilai KKM

dengan jumlah rata-rata nilai 70 dengan prosentase 16,67 %.Dibawah ini

adalah nilai siswa pra siklus.

Berdasarkan tabel nilai siswa pra siklus diatas dapat disimpulkan dengan

rekapitulasi prosentase dibawah ini.

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Nilai IPA pada siswa kelas 4

( Pra Siklus )

Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa

sebelum diadakan tindakan berjumlah 20 siswa yang tidak tuntas dengan

prosentase 66,67 % dengan rata-rata 58,67 %. Sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan berjumlah 10 siswa dengan prosentase 33,33 %. Nilai terendah

adalah 44 dan nilai tertinggi 70. Sehingga peneliti perlu melakukan tindakan

pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya

siswa kelas 4 SDN Ngurensiti 01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

diagram lingkaran dibawah ini.

No Nilai

Interval Ketuntasan

Sebelum Tindakan Keterangan

Frekuensi Prosentase

1 40 – 50 Tidak tuntas 8 26,67 % Tidak tuntas

( 20 ) 2 51 – 60 Tidak tuntas 12 39, 99 %

3 61 - 70 Tuntas 10 33,33 % Tuntas ( 10 )

Total 30 100 %

Rata-rata 58,67

Nilai Tertinggi 70

Nilai Terendah 44

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

41

Gambar 1

Diagram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Berdasarkan dari hasil nilai pra siklus diatas dapat juga dilihat dari grafik

dibawah ini nilai terendah dan nilai tertinggi.

Grafik 3.

Hasil Nilai Pra Siklus

Dari hasil nilai yang dilakukan sebelum tindakan / pra siklus tersebut

peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi dikelas pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung. Guru yang mengajar dikelas tersebut

menggunakan metode ceramah dan menggunakan papan tulis sehingga dalam

proses belajar siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, karena

44

70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Nilai terendah nilai tertinggi

Nilai Pra siklus

Nilai terendah

nilai tertinggi

tidak tuntas 66,67%

tuntas 33,33%

Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

42

siswa hanya mendengarkan ceramah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa

tidak antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan

pembelajaran diatas perlu diadakan perbaikan untuk peningkatan kualitas

pembelajaran dikelas. Penggunaan media selain dapat memudahkan guru

dalam penyampaian materi juga dapat meningkatkan hasil dan perhatian siswa

untuk menyimak dan mendengarkan isi materi yang disampaikan oleh guru.

Pada pembelajaran ini diperlukan interaksi proses belajar mengajar yaitu

hubungan antara guru dengan siswa yaitu mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dan dapat meningkatkan aktivitas serta kompetensi belajar siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut yang harus dilakukan peneliti adalah dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media

gambar yang didalamnya terdapat diskusi kelompok, presentasi kelompok,

pemberian skor atau reward. Dalam diskusi kelompok ini diharapkan siswa

dapat belajar secara aktif dalam mengemukakan pendapat, menerima ide atau

gagasan, saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas, saling menghargai

sesama teman, saling melengkapi pendapat teman dan dapat melatih sikap

percaya diri pada siswa.

2. Pelaksanaansiklus 1

Siklus I

Penelitian siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan waktu 3 hari

karena pada setiap pertemuan membahas satu materi pokok. Penelitian pada

siklus I ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD

dengan berbantuan media gambar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil dengan jumlah tiap

anggota kelompok terdiri 5 – 6 orang siswa secara heterogen yang merupakan

campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin atau sesuai dengan nomor

urut absen. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I

adalah sebagai berikut :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

43

a. Persiapan pembelajaran

Dalam tahap persiapan pembelajaran menggunakan model STAD ini

langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

- Sebelum menyajikan materi pembelajaran, guru menyampaikan

semua tujuan yang ingin dicapai selama pembelajaran dan juga guru

memotivasi siswa untuk belajar

- Mengomando siswa didalam kelompok secara heterogen. Masing-

masing kelompok terdiri 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang setiap

kelompok dan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas.

b. Pelaksanaan tindakan

Tahap penyajian materi secara garis besar memerlukan waktu 15 – 20

menit. Sebelum menyajikan materi pelajaran guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, memberi motivasi untuk berkooperatif. Guru memberikan

materi dengan menggunakan bantuan media gambar. Materi yang

diberikan guru yaitu pada kompetensi tentang sifat dan contoh perubahan

benda cair, padat dan gas. Pada siklus I pertemuan pertama kegiatan awal

pembelajaran, guru memberikan pertanyaan untuk memulai materi dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan absensi terlebih dahulu

b. Guru menjelaskan materi tentang pengertian sifat benda dan memberi

contoh

c. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok

d. Guru membagi media gambar

e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pelaksanaan model kooperatif tipe STAD

f. Guru membagi lembar kerja

g. Siswa mengerjakan lembar kerja dengan diskusi berkelompok

h. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi

i. Pada kegiatan penutup guru memberikan pmentapan materi.

Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD ini dilaksanakan

didalam kelas. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, guru membagikan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

44

media gambar tersebut dan menjelaskan tentang sifat dan contoh benda,

siswa mengamati penjelasan guru. Setelah melakukan pengamatan, guru

membagi lembar kerja siswa. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya, guru

membimbing siswa mengerjakan tugas kelompok tersebut. Kemudian

setelah itu tiap kelompok memilih satu ketua untuk membacakan hasil

diskusi di depan kelas, kelompok lain menanggapi. Guru membantu siswa

menjawab pertanyaan jika ada kesulitan.

Saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan kepada observer ( guru

lain ) atau teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran dari awal

sampai akhir dengan mengisi lembar observasi dan mengambil foto

selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dijadikan refleksi bagi

peneliti. Kelemahan – kelemahan yang terjadi menjadi tolak ukur untuk

ditindaklanjuti pada siklus II. Pertemuan kedua ini guru melakukan

pemahaman materi, evaluasi. Adapaun langkah-langkah pertemuan pada

siklus 1 adalah pada awal kegiatan guru mengingatkan kembali materi

yang diajarkan pada pertemuan pertama serta menambahkan materi

selanjutnya. Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah :

a. Guru menjelaskan materi

b. Guru dan siswa melakukan tanya jawab dengan mengamati gambar

yang sudah

c. Siswa berdiskusi mengamati dan memberikan kesimpulan

d. Guru memberi contoh kembali agar siswa lebih memahami

e. Guru membagi lembar kerja sebagai evaluasi

Pembelajaran pertemuan kedua ini guru membagikan media gambar

tersebut dan menjelaskan tentang sifat dan contoh benda, siswa mengamati

penjelasan guru. Setelah melakukan pengamatan, guru membagi lembar

kerja siswa. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya, dan melakukan tanya

jawab. guru membimbing siswa mengerjakan tugas kelompok tersebut.

Kemudian setelah itu tiap kelompok memilih satu ketua untuk

membacakan hasil diskusi di depan kelas, kelompok lain menanggapi.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

45

Guru membantu siswa menjawab pertanyaan jika ada kesulitan. Kemudian

hasil refleksi digunakan untuk evaluasi pada pembelajaran selanjutnya.

Selanjutnya dilanjutkan pertemuan ketiga ini guru melakukan

pemahaman materi, pemberian soal, tanya jawab dan membagi lembar

kerja. Adapaun langkah-langkah pertemuan pada siklus 1 adalah pada

awal kegiatan guru mengingatkan kembali materi yang diajarkan pada

pertemuan pertama serta menambahkan materi selanjutnya. Pada kegiatan

ini yang dilakukan guru adalah :

a. Guru mengulas materi

b. Guru dan siswa mengamati gambar

c. Guru memberikan penjelasan terkait gambar tersebut

d. Siswa mengamati

e. Guru memberikan soal lembar kerja dan soal akhir siklus I

f. Guru membahas jawaban yang dikerjakan siswa

g. Kemudian guru memberikan remidi bagi siswa yang nilainya di

bawah KKM

Sesuai rencana pada pengamatan ini, proses pengumpulan data dengan

tehnik observasi dilakukan pada saat pembelajaran yang dibantu oleh

observer.

c. Pengamatan

Pada kegiatan pengamatan ini dilakukan terhadap persiapan, proses,

aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Guru mengkaji lembar observasi

yang sudah disediakan oleh peneliti. Observasi dilakukan langsung untuk

mengamati dan mengumpulkan data dari penggunaan media gambar yang

dilakukan pada proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dikelas

setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

sebagai berikut :

a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok setiap kelompok terdiri

dari 5 orang

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

46

b. Sebagian siswa masih bingung dalam menentukan tempat duduk

karena siswa belum terbiasa dengan model pembelaaran yang akan

diajarkan dan siswa masih malu-malu dengan temannya.

c. Siswa masih canggung dalam mengeluarkan pendapat pada saat

diskusi dan masih di dominasi oleh siswa yang merasa lebih pintar

d. Sebagian kelompok kurang aktif dalam berdiskusi

e. Banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru dan

bermain sendiri dengan teman kelompoknya

f. Proses belajar mengajar berjalan dengan baik meskipun masih banyak

mengalami kekurangan seperti ada anak yang kurang mendengarkan

dan bercanda dengan temannya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru pada Pra siklus atau

tindakan sebelumnya dapat dibandingkan dengan siklus I ini bahwa nilai

siswa mengalami peningkatan. Dibawah ini adalah hasil observasi

aktivitas guru siklus I siswa pada mata pelajaran IPA.

Tabel 7.

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN

YA TIDAK

1 Pra pembelajaran v

2 Memulai dengan pertanyaan v

3 Membuat desain rencana

proyek

v

4 Membuat jadwal v

5 Memantau siswa v

6 Menilai siswa v

7 Refleksi v

8 penutup v

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

47

Tabel 8.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1

Berdasarkan tabel observasi aktivitas siklus I diatas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan.

Tabel 9.

Distribusi Frekuensi Nilai IPA pada siswa kelas 4

(Siklus I )

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa Nilai ketuntasan belajar siswa

setelah diadakan pembelajaran STAD tersebut pada siklus I berjumlah 15

siswa yang tidak tuntas dengan prosentase 50 % dengan rata-rata 83,66 %.

Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan berjumlah 15 siswa dengan

prosentase 50 %. Nilai terendah adalah 55 dan nilai tertinggi 100. Dari

tabel nilai hasil kentuntasan belajar siklus I dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbantuan Media Gambar dapat

No Nilai

Interval Ketuntasan

Sebelum Tindakan Keterangan

Frekuensi Prosentase

1 50 - 60 Tidak tuntas 11 36,66 % Tidak tuntas

( 15 ) anak 2 61 – 70 Tidak tuntas 4 13,33 %

3 71 - 80 Tuntas 1 3,33 % Tuntas ( 15 )

anak 4 81 - 90 Tuntas 10 33,33 %

5 91 - 100 Tuntas 4 13,33 %

Total 30 100 %

Rata-rata 73,66

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 55

NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN

SL SR KD TP

1 Pra pembelajaran v

2 Memulai dengan pertanyaan v

3 Mengamati media gambar v

4 Membuat jadwal v

5 Memantau siswa v

6 Menilai siswa v

7 Refleksi v

8 Penutup v

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

48

meningkatkan hasil belajar IPA dikelas 4 terbukti dengan hasil

peningkatan pada siklus I tersebut yang sudah mencapai nilai KKM 70.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram lingkaran dibawah ini.

Gambar 2

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

Dari gambar 2 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode

Kooperatif tipe STAD berbantuan Media Gambar pada siklus I mengalami

peningkatan sebesar 50 % mengalami ketuntasan dibanding nilai pada pra

siklus yaitu sebesar 33,33 % yang mengalami peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan dari hasil nilai Siklus I dapat dilihat pada grafik dibawah ini

nilai terendah dan nilai tertinggi pada siklus I :

Grafik 4.

Hasil nilai siklus I

50

100

0

20

40

60

80

100

120

nilai terendah nilai tertinggi

Nilai siklus I

nilai terendah

nilai tertinggi

tidak tuntas 50%

tuntas 50%

Nilai Hasil Belajar Siklus I

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

49

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah data nilai siswa tuntas dan tidaknya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10.

Data hasil siswa siklus 1 berdasarkan nilai KKM

d. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan mengkaji hasil observasi serta permasalahan

yang dihadapi selama tindakan yang berlangsung pada siklus pertama.

Pada siklus pertama diperoleh data bahwa siswa memiliki semangat

bekerjasama dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbantuan media gambar ini. Tetapi masih ada beberapa siswa yang

tidak memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan ini

yaitu membandingkan antara hasil kondisi awal dengan hasil pengamatan

pada siklus I. Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama guru kelas

kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil siklus I. Berdasarkan

hasil kondisi awal dengan siklus I maka dapat disajikan tabel seperti

dibawah ini.

Tabel 11.

Perbandingan hasil kondisi awal dengan hasil siklus I

NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

1 Tuntas 15 50 %

2 Belum tuntas 15 50 %

Jumlah 30 100 %

No Kondisi Awal Siklus I

Ulangan pada pra siklus Ulangan pada siklus I

1

2

3

Nilai terendah = 44

Nilai tertinggi = 70

Nilai rata-rata = 58,67

Nilai terendah = 50

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata-rata = 73,66

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

50

Berdasarkan tabel dan diagram diatas diperoleh nilai terendah dan

tertinggi pada pra siklus dan siklus I. Nilai pada pra siklus sebelum

menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD berbantuan

media gambar diperoleh nilai terendah 44 dengan jumlah 20 siswa dan

setelah menerapkan model pembelajaran STAD berbantuan media

gambar nilai terendah pada siklus I yaitu 50 dengan jumlah 15 siswa.

Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan nilai hasil belajar siswa

setelah diterapkannya model kooperatif STAD berbantuan media gambar

tersebut. Sedangkan nilai tertinggi pra siklus sebelum menerapkan model

kooperatif STAD berbantuan media gambar diperoleh nilai 70 dengan

jumlah 10 siswa sedangkan pada siklus I diperoleh nilai tertinggi 100

dengan jumlah 15 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada pra

siklus dan siklus I terdapat peningkatan hasil belajar, walaupun masih

ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM 70. Dan hal itu

masih perlu dilakukan inovasi-inovasi dan semangat baik dari guru

maupun siswa.

Tabel 12.

Diagram Peningkatan Persentase Hasil Observasi

Nilai Siswa Pra Siklus Dan Siklus I

58,67

73,66

0

10

20

30

40

50

60

70

80

pra siklus siklus I

siklus I

pra siklus

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

51

3. Pelaksanaan siklus II

Siklus II

Penelitian siklus kedua ini dilakukan dalam 3 kali pertemuan yaitu dimulai

pada awal bulan November 2016 sampai bulan Desember. Berdasarkan hasil

refleki siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat didiskripsikan

sebagai berikut :

a. Persiapan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dalam siklus II berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I yaitu dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

yang dalam kegiatan inti lebih ditekankan pada peningkatan

kompetensidengan materi yang berbeda pada siklus II. Pelaksanaan

tindakan pada siklus I belum sesuai rencana awal sebelum tindakan

dilakukan. Siswa masih belum optimal dalam berdiskusi dan

menyampaikan pendapat dengan baik. Keaktifan siswa dalam berdiskusi

juga masih kurang. Nilai rata-rata siswa pada siklus I terendah mencapai

55 yang artinya nilai rata-rata tersebut belum mencapai nilai

KKM.Mengacu pada hasil refleksi siklus I itulah guru berasumsi bahwa

perlu dilakukan tindakan pada tahap selanjutnya yaitu tahap siklus II.

b. Pelaksanaan tindakan

Pada siklus II ini dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan materi sifat dan

contoh perubahanbenda. Selama pelaksanaan tindakan siswa diberi

aktivitas mandiri maupun kelompok agar siswa terlatih untuk bertanggung

jawab dan menyampikan ide. Pada siklus II pertemuan pertama kegiatan

awal pembelajaran, guru memberikan pertanyaan untuk memulai materi

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru membuka pelajaran dengan berdo’a

b. Guru menjelaskan materi tentang pengertian sifat benda dan memberi

contoh

c. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok

d. Guru membagi media gambar

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

52

e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang pelaksanaan metode

kooperatif STAD berbantuan media gambar

f. Guru membagi lembar kerja

g. Siswa mengerjakan lembar kerja dengan diskusi berkelompok

h. Masing-masing kelompok membacakan hasil diskusi

i. Pada kegiatan penutup guru memberikan pemantapan materi dan

memberikan motivasi untuk belajar

c. Pengamatan

Pengamatan pada siklus II ini setelah dilakukan penerapan dengan model

pembelajaran STAD. Pada siklus II ini peneliti memperoleh hasil yang

menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II telah berjalan

sesuai dengan rencana awal yang telah dibuat sebelum pelaksanaan

tindakan siklus I. Hal tersebut dapat dibuktikan pada pertemuan siklus II.

Proses pembelajaran terlihat tenang, siswa tertarik dengan materi yang

diberikan oleh guru. Pada saat menyelesaikan tugas yang diberikan

olehguru siswa sudah meningkat aktivitasnya sehingga tidak lagi

mengandalkan hasil pekerjaan teman yang dianggap mampu / pintar.

Terbukti bahwa ketika guru memberi sebuah pertanyaan hampir semua

siswa mnegacungkan jari karena ingin bertanya. Disamping itu juga

terlihat pada nilai siklus II yang meningkat dengan signifikan. Hal

tersebut dapat dilihat pada tabel hasil nilai di bawah ini.

Tabel 13.

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN

YA TIDAK

1 Pra pembelajaran v

2 Memulai dengan pertanyaan v

3 Membuat desain rencana

proyek

v

4 Membuat jadwal v

5 Memantau siswa v

6 Menilai siswa v

7 Refleksi v

8 penutup v

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

53

Tabel 14.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1

Berdasarkan tabel observasi aktivitas siklus I diatas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan.

Berdasarkan tabel nilai siswa pada siklus II diatas dapat disimpulkan

dengan rekapitulasi prosentase dibawah ini.

Tabel 15.

Distribusi Frekuensi Nilai IPA pada siswa kelas 4

(Siklus II )

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa Nilai ketuntasan belajar siswa

setelah diadakan pembelajaran STAD tersebut pada siklus II berjumlah 29

siswa dengan kategori tuntas sedangkan 1 siswa dengan kategori tidak

tuntas. Nilai terendah yaitu 70 sedangkan nilai tertinggi 100. Hal dapat

No Nilai

Interval Ketuntasan

Sebelum Tindakan Keterangan

Frekuensi Prosentase

1 50 - 60 Tidak tuntas 0 0 % Tidak tuntas

( 1 ) anak 2 61 – 70 Tidak tuntas 1 3,33 %

3 71 - 80 Tuntas 13 43,33 % Tuntas ( 29 )

anak 4 81 - 90 Tuntas 4 13,33 %

5 91 - 100 Tuntas 12 39,99 %

Total 30 100 %

Rata-rata 96,67 %

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

NO ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN

SL SR KD TP

1 Pra pembelajaran v

2 Memulai dengan pertanyaan v

3 Mengamati media gambar v

4 Membuat jadwal v

5 Memantau siswa v

6 Menilai siswa v

7 Refleksi v

8 Penutup v

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

54

menjadi bukti bahwa penerapan model kooperatif STAD berbantuan media

gambar dapat meningkatkan nilai belajar dan keaktifan siswa ketika di

dalam kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram lingkaran

dibawah ini.

Gambar 3

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari diagram lingkaran pada gambar 3 diatas dapat dijelaskan bahwa

dengan penerapan metode Kooperatif STAD berbantuan media gambar

mengalami peningkatan sebesar 96,66 % dengan kategori tuntas,

sedangkan 3,33 % dengan kategori tidak tuntas. Jumlah nilai tertinggi 100

senbanyak 29 siswa sedangkan dengan nilai terendah sebanyak 1 siswa .

Hal itu dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Berdasarkan dari hasil nilai Siklus II dapat dilihat pada grafik dibawah ini

nilai terendah dan nilai tertinggi siklus II.

3,33%

96,66%

Nilai Hasil Belajar Siklus II

tidak tuntas tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

55

Grafik 5.

Hasil nilai siklus II

d. Refleksi

Pada akhir siklus II guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan

tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu pada permulaan

pembelajaran, proses pembelajaran dan akhir pembelajaran.

Pada siklus II nilai hasil belajar meningkat mencapai prosentase 96,66 %

dengan jumlah 29 siswa. Sedangkan yang 3,33 % atau 1 siswa belum bisa

dikategorikan tuntas. Karena pada siklus II ini siswa sudah aktif dalam

pembelajaran dan berdiskusi tetapi masih ada beberapa siswa yang

memang kurang memperhatikan dan masih bercanda sendiri. Karena siswa

tersebut memang siswa tinggal kelas dan membutuhkan perhatian khusus

karena kurangnya dukungan dan motivasi dari orang tua. Sehingga pada

tahap ini siswa tersebut harus diberi dukungan dan motivasi untuk belajar

agar siswa tersebut dapat mengikuti teman-temannya. Untuk siswa yang

belum tuntas guru harus memberikan evaluasi tersendiri agar tersebut

dapat mengikuti dan belajar dengan baik. Selain itu untuk siswa yang

sudah tuntas dan mencapai nilai KKM diberi reward dengan memberikan

nilai tambahan dan bagi siswa yang belum mencapai nilai KKM diberi

dorongan, motivasi dan semangat untuk meningkatkan hasil belajar

mereka.

70 100

0

20

40

60

80

100

120

nilai terendah nilai tertinggi

Nilai siklus II

nilai terendah

nilai tertinggi

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

56

Dibawah ini adalah tabel nilai perbandingan dari nilai pra siklus, siklus I,

dan siklus II.

Tabel 16.

Perbandingan Nilai hasil pra siklus, siklus I, dan siklus II

Selain itu jumlah siswa dengan kategori tuntas dan tidak tuntas dari pra

siklus, siklus I, dan siklus II dapat pula disajikan dalam bentuk diagram

batang seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.

Nilai Perbandingan tiap siklus

No

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Ulangan pada pra

siklus

Ulangan pada

siklus I

Ulangan pada

siklus II 1

2

3

Nilai terendah = 44

Nilai tertinggi = 70

Nilai rata-rata = 58,67

Nilai terendah = 50

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata-rata = 73,66

Nilai terendah = 70

Nilai tertinggi = 100

Nilai rata-rata = 96,66

0

5

10

15

20

25

30

pra siklus siklus I siklus II

terendah 20 15 1

tertinggi 10 15 29

Frek

uen

si

Diagram Nilai Perbandingan tiap siklus

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

57

C. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Pra siklus

Fokus pembelajaran ini adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD

berbantuan media gambar. Metode ini menggambarkan kerjasama antar

kelompok dengan siswa yang aktif kegiatan pembelajaran.

Hasil observasi sebelum tindakan menyatakan bahwa nilai hasil belajar siswa

dan keaktifan siswa ketika di dalam kelas masih sangat rendah khususnya

pada mata pelajaran IPA. Hal itu disebabkan cara penyampaian materi

pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode

ceramah. Proses pembelajaran menunjukkan hasil belajar yang rendah pada

sebagian besar jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM ada 20

anak dengan terendah 44 sedangkan tertinggi ada 10 anak dengan nilai

tertinggi 70 .

2. Siklus I

Setelah adanya tindakan dan penerapan metode kooperatif STAD berbantuan

media gambar ini teruatama pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan

baik dari siswa maupun dari guru. Pada siklus I ini siswa sudah mulai aktif

ketika berada di ruang kelas. Walaupun masih ada beberapa anak yang tidak

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Nilai hasil belajar siklus I

nilai terendah 50 dengan jumlah 15 siswa sedangkan nilai tertinggi 100

dengan jumlah 15 anak. Pada siklus ini mengalami perkembangan yang

cukup baik.

3. Siklus II

Dengan menggunakan metode kooperatif STAD pada mata pelajaran IPA

siklus II mencapai peningkatan yang signifikan yaitu 29 siswa mencapai nilai

diatas KKM dengan kategori tuntas sedangkan 1 siswa dengan kategori tidak

tuntas. Hal ini disebabkan karena siswa yang mengalami nilai tidak tuntas

tersebut memang siswa tinggal kelas. Siswa tersebut harus diberi perhatian

khusus karena perkembangan dan daya pikirnya tidak seperti anak-anak pada

umumnya. Maka dari itu guru harus bisa memotivasi dan memberikan

dukungan penuh terhadap siswa tersebut.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15257/4/T1_282014046_BAB IV.pdfDi bawah ini akan dijelaskan ... menggunakan metode ceramah dan menggunakan

58

Berdasarkan hasil perolehan nilai hasil evaluasi yang dicapai pada pra siklus,

siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

kooperatif tipe STAD berbantuan media gambar ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan dapat melatih siswa dalam berbicara dan melatih daya fikir

agar terus berkembang. Selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa

didalam kelas.