BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

16
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain : siswa mulai termotivasi untuk belajar, siswa secara aktif dan penuh kesungguhan mengerjakan tugas yang diberikan guru, bila diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi atau hasil pelaksanaan latihan siswa berlomba-lomba mengacungkan jari terlebih dahulu, siswa mulai berani tampil di depan kelas, siswa mulai berani mengajukan usul, pertanyaan dan saran. b. Prosentase Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara individual dan secara klasikal , dengan kriteria minimal (KKM) 75. Sementara itu, secara klasikal dinyatakan tuntas apabila siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 75 % dari jumlah keseluruhan siswa. Masalah diidenifikasi bersama-sama dengan teman sejawat guru berdasarkan studi kasus yang ditulis guru. Studi kasus ini secara narativ dan detail akan menjelaskan perencanaan dan pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru, serta refleksi oleh guru. Dari studi kasus, diidentifikasi bahwa guru merasa kesulitan dalam mengajarkan operasi hitung bilangan kepada siswa, dan pencapaian hasil belajar siswa rendah. Berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat guru dan juga dari beberapa pustaka, tindakan yang dipilih guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar tersebut dengan memberikan latihan yang lebih banyak kepada siswa. Selanjutnya guru membuat perencanaan tindakan, terdiri dari penyusunan RPP untuk kegiatan belajar mengajar, mempersiapkan bahan pelajaran dari berbagai sumber, mengembangkan latihan dan butir soal untuk evaluasi hasil belajar, menyiapkan lembar observasi, meminta dua orang rekan guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah kelas untuk memudahkan pelaksanaan observasi. Perolehan hasil belajar Pra Siklus disajikan dalam tabel berikut:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

a. Situasi Kelas

Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini

antara lain : siswa mulai termotivasi untuk belajar, siswa secara aktif dan penuh

kesungguhan mengerjakan tugas yang diberikan guru, bila diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil diskusi atau hasil pelaksanaan latihan siswa berlomba-lomba

mengacungkan jari terlebih dahulu, siswa mulai berani tampil di depan kelas, siswa mulai

berani mengajukan usul, pertanyaan dan saran.

b. Prosentase Hasil Belajar Siswa

Dalam penelitian ini diterapkan ketuntasan belajar secara individual dan secara

klasikal , dengan kriteria minimal (KKM) 75. Sementara itu, secara klasikal dinyatakan

tuntas apabila siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 75 % dari jumlah keseluruhan

siswa. Masalah diidenifikasi bersama-sama dengan teman sejawat guru berdasarkan studi

kasus yang ditulis guru. Studi kasus ini secara narativ dan detail akan menjelaskan

perencanaan dan pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru,

serta refleksi oleh guru. Dari studi kasus, diidentifikasi bahwa guru merasa kesulitan dalam

mengajarkan operasi hitung bilangan kepada siswa, dan pencapaian hasil belajar siswa

rendah. Berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat guru dan juga dari beberapa pustaka,

tindakan yang dipilih guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar tersebut dengan

memberikan latihan yang lebih banyak kepada siswa. Selanjutnya guru membuat

perencanaan tindakan, terdiri dari penyusunan RPP untuk kegiatan belajar mengajar,

mempersiapkan bahan pelajaran dari berbagai sumber, mengembangkan latihan dan butir

soal untuk evaluasi hasil belajar, menyiapkan lembar observasi, meminta dua orang rekan

guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah kelas untuk

memudahkan pelaksanaan observasi. Perolehan hasil belajar Pra Siklus disajikan dalam

tabel berikut:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

35

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada pra siklus

Nilai Jumlah

siswa % KKM

Nilai

rata-rata

Keterangan

< 75 10 40

Belum tuntas

> 75 15 60

Tuntas

Jumlah 25 Anak 100% 75 74,80

Dari data tersebut terlihat 15 siswa atau 60% yang tuntas, sedangkan sisanya 10

siswa atau 40% belum tuntas, dan nilai rata-rata keseluruhannya yaitu 74,80.

Tabel nilai prasiklus dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.1 :

nilai prasiklus

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Nilai <75 Nilai >75

Jum

lah

An

ak

Nilai PraSiklus

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

36

4.1.2 Deskripsi Siklus I

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

rencana pembelajaran berbasis inkuiri pada materi pokok operasi hitung bilangan pada

sifat komutatif dan asosiatif, soal tes formatif dan alat-alat pembelajaran yang mendukung.

4.1.2.2 Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 20

dan 22 Agustus 2013 di Kelas IV dengan jumlah siswa 25 orang. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana

pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan

dengan pelaksanaan belajar mengajar. Langkah-langkah pertemuan pertama dan kedua

sama, hanya beda pada indikator. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1) menyampaikan

tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) memberikan motivasi dengan tanya

jawab yang berhubungan dengan materi.

Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan inti: 1) mengidentifikasi dan merumuskan

masalah berkaitan operasi hitung bilangan pada sifat komutatif terhadap penjumlahan dan

perkalian, 2) merumuskan hipotesis, 3) merancang dan melakukan percobaan, 4)

menganalisis data, 5) menyajikan hasil hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan.

Pada kegiatan akhir 1) siswa mengumpulkan penugasan diskusi kelompok, 2) siswa

mengerjakan soal-soal latihan, 3) guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara terpogram dan terencana, 4) guru memberikan umpan balik terhadap

proses hasil pembelajaran, 5) guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan

datang dan 6) guru menutup pelajaran dengan memotivasi siswa agar lebih giat belajar

sebagai tindak lanjut.

Pertemuan kedua siklus I langkah-langkah kegiatan pembelajaran berbasis inkuiri

hampir sama dengan pertemuan pertama. Pada penjelasan materi media yang digunakan

sama dengan pertemuan pertama karena pada pertemuan kedua. Indikatornya adalah

mengenal sifat operasi hitung asosiatif terhadap penjumlahan dan perkalian. Pada akhir

proses belajar mengajar, siswa diberi soal evaluasi siklus I dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat kenberhasilan tindakan guru yang telah dilakukan dengan menerapkan

pembelajaran berbasis inkuiri.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

37

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan

pembelajaran berbasis inkuiri pada siklus I memperoleh penilaian yang dilakukan oleh

observasi tertera pada Tabel 4 di bawah ini

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas IV SDN Wonotunggal 03 pada Siklus I

Pelaksanaan Skor yang diperoleh Presentase Kriteria

Pertemuan I 35 62,50 Cukup Baik

Pertemuan II 43 76,78 Baik

Pada pertemuan pertama Siklus I hasil penilaian pengamatan siswa hanya 62,50%

dengan kategori cukup baik dan pada pertemuan kedua siklus I 76,78% dengan kategori

baik. Secara klasikal aktivitas siswa kelas IV kurang berani bertanya ataupun

mengemukakan pendapat dikarenakan anak masih malu dan canggung.

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, penulis kurang memberikan

pembelajaran yang bervariasi. Perolehan hasil belajar Siklus 1 disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada siklus I

Nilai Jumlah

siswa % KKM

Nilai

rata-rata

Keterangan

< 75 7 28

Belum tuntas

> 75 18 72

Tuntas

Jumlah 25 Anak 100% 75 80,00

Dari data tersebut terlihat 18 siswa atau 72% yang tuntas, sedangkan sisanya 7 siswa

atau 28% belum tuntas, dan nilai rata-rata keseluruhannya yaitu 80,00.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

38

Tabel nilai siklus 1 dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.2 :

nilai siklus 1

4.1.2.4 Hasil Observasi

Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran berlangsung dengan

cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam

menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri memperoleh nilai tampak pada Tabel 4.4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Nilai <75 Nilai >75

Jum

lah

An

ak

Nilai Siklus I

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

39

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Siklus I Pertemuan I

No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya tidak 1 2 3 4

I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan

percobaan/kegiatan inkuiri √ √

5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil

hipotesis √ √

7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Memberikan soal-soal latihan √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √

Jumlah Skor 38 Presentase Nilai 63,33

Kategori Cukup

Baik

Pada pertemuan kedua siklus I kinerja guru sudah meningkat bila dibandingkan

dengan pertemuan pertama ini bisa dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini :

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

40

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Siklus I Pertemuan II

No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya tidak 1 2 3 4

I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan

percobaan/kegiatan inkuiri √ √

5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil

hipotesis √ √

7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Melakukan evaluasi √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √

Jumlah Skor 44 Presentase Nilai 73,33

Kategori Baik

Pada pembelajaran Siklus I pertemuan kedua aspek yang direncanakan sudah

dilaksanakan tapi belum maksimal.

4.1.2.5 Hasil Refleksi

Pada tahap ini akan mengkaji proses pembelajaran pada siklus I dengan melibatkan

teman sejawat dengan tujuan agar mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat

selaku observer. Menurut pengamatan observer pada pertemuan pertama dan kedua pada

siklus I, kinerja guru mendapat nilai presentase 63,33% dan 73,33% karena dalam proses

pembalajaran guru kurang maksimal dan siswa kurang aktif, masih ada anak yang

berbicara dengan teman sebangku. Saran dari observer agar guru lebih baik dalam

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

41

mempersiapkan pembelajaran dan guru menasehati anak yang berbicara dengan teman

sebangku ketika guru menerangkan.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari dua

rencana pelajaran, soal evaluasi dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Pelaksanaan

Siklus II tanggal 27 Agustus 2013 dan 29 Agustus 2013. Pada perencanaan menyusun: 1)

rencana pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri pada materi

operasi hitung bilangan pada sifat distributif dan mengurutkan bilangan, 2) menyiapkan

media pembelajaran, 3) menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar

siswa yang digunakan dalam pengamatan oleh observer, 4) menyiapkan soal evaluasi

dengan materi operasi hitung bilangan pada sifat distributif dan mengurutkan bilangan.

4.1.3.2 Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 27

Agustus 2013 dan 29 Agustus 2013 di Kelas IV dengan jumlah siswa 25 orang. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada

rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada awal pertemuan

guru: 1) menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) memberikan

motivasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi.

Pada kegiatan inti guru: 1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah berkaitan

dengan operasi hitung bilangan pada sifat distributif dan mengurutkan bilangan, 2)

merumuskan hipotesis, 3) merancang dan melakukan percobaan, 4) menganalisis data, 5)

menyajikan hasil hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan.

Pada kegiatan akhir 1) siswa mengumpulkan penugasan diskusi kelompok, 2) siswa

mengerjakan soal-soal latihan, 3) guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara terpogram dan terencana, 4) guru memberikan umpan balik terhadap

proses hasil pembelajaran, 5) guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan

datang dan 6) guru menutup pelajaran dengan memotivasi siswa agar lebih giat belajar

sebagai tindak lanjut.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

42

Pertemuan kedua siklus II langkah-langkah pembelajaran berbasis inkuiri hampir

sama dengan pertemuan pertama. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal

evaluasi siklus II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan guru yang

telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan

pembelajaran berbasis inkuiri pada siklus II memperoleh penilaian yang dilakukan oleh

observasi tertera pada Tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas IV SDN Wonotunggal 03 pada Siklus II

Pelaksanaan Skor yang diperoleh Presentase Kriteria

Pertemuan I 50 89,28 Baik Sekali

Pertemuan II 53 94,64 Baik Sekali

Pada pertemuan pertama Siklus II hasil penilaian pengamatan siswa 89,28% dengan

kategori baik sekali dan pada pertemuan kedua presentasenya 94,64% dengan kategori

baik sekali. Secara klasikal aktivitas siswa kelas IV sudah melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

Hasil belajar siswa dari evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua siklus II

setelah diadakan perbaikan dan pengayaan tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7

Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada siklus II

Nilai Jumlah

siswa % KKM

Nilai

rata-rata

Keterangan

< 75 4 16

Belum tuntas

> 75 21 84

Tuntas

Jumlah 25 Anak 100% 75 83,60

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

43

Dari data tersebut terlihat 21 siswa atau 84% yang tuntas, sedangkan sisanya 4 siswa

atau 16% belum tuntas, dan nilai rata-rata keseluruhannya yaitu 83,60.

Tabel nilai siklus 2 dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.3 :

nilai siklus 2

4.1.3.4 Hasil Observasi

Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran berlangsung dengan

cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam

menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri memperoleh nilai tampak pada tabel di bawah

ini :

0

5

10

15

20

25

Nilai <75 Nilai >75

Jum

lah

An

ak

Nilai Siklus II

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

44

Tabel 4.8

Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Siklus II Pertemuan I

No Aspek yang diamati Dilakukan Skor

ya Tidak 1 2 3 4 I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan

percobaan/kegiatan inkuiri √ √

5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil

hipotesis √ √

7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Memberikan soal-soal latihan √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √

Jumlah Skor 51 Presentase Nilai 85%

Kategori Baik

Sekali

Pada pertemuan kedua siklus II kinerja guru sudah meningkat bila dibandingkan

dengan pertemuan pertama, ini bisa dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

45

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Siklus II Pertemuan II

No Aspek yang diamati Dilakukan Skor

ya Tidak 1 2 3 4 I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan

percobaan/kegiatan inkuiri √ √

5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil

hipotesis √ √

7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Melakukan evaluasi √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √

Jumlah Skor 55 Presentase Nilai 91,67%

Kategori Baik

Sekali

Kinerja guru pada pertemuan kedua Siklus II memeproleh skor 55 dengan presentase

91,67% ini dikategorikan baik sekali.

4.1.3.5 Hasil Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih

kurang, baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran berbasis

inkuiri. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar, guru telah melaksanakan semua pembelajaran

dengan baik meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna tetapi presentase

pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

46

2) Berdasarkan data hasil pengamatan, diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar

berlangsung.

3) Kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan

peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan yang lebih baik.

4.2 Hasil Analisis Data

Pengambilan data dilakukan dengan observasi untuk memperoleh gambaran tentang

proses pelaksanaan perbaikan dan proses formatif untuk mengetahui sejauh mana

prestasi belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada

proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan-

tindakan (siklus I dan siklus II) menunjukkan adanya peningkatan. Untuk lebih jelasnya

dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Perbandingan Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika pada

Prasiklus, siklus 1, siklus 2

Skor

Ketuntas

an

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Keterangan Banyak

siswa

Persentase

(%)

Banyak

siswa

Persentase

(%)

Banyak

siswa

Persentase

(%)

<75 10 40 7 28 4 16 Tidak tuntas

>75 15 60 18 72 21 84 Tuntas

Jumlah 25 100 25 100 25 100

Rata2 74,80 80,00 83,60

Peningkatan pemahaman belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan skor pra

siklus, siklus 1, dan siklus 2, yaitu :

1. Ketuntasan belajar meningkat dari 60% pada pra siklus menjadi 72% pada siklus 1

dan 84% pada siklus 2.

2. Skor rata-rata hasil belajar meningkat dari 74,80 pada pra siklus menjadi 80,00

pada siklus 1 dan 83,60 pada siklus 2.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

47

3. Siswa yang mengalami ketuntasan belajar dari 25 siswa, 15 siswa pada pra siklus

menjadi 18 siswa pada siklus 1 dan 21 siswa pada siklus 2.

Perbandingan persentasi ketuntasan belajar pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

dapat ditunjukkan pada grafik berikut ini :

Tabel perbandingan nilai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 di atas dapat disajikan

dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.4 :

Perbandingan Nilai Prasiklus, Siklus 1 Dan Siklus 2

4.3 Pembahasan

4.3.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran kontekstual komponen

inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

dari semakin membaiknya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah

disampaikan guru selama ini. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah

0

5

10

15

20

25

nilai < 75 nilai > 75

Jum

lah

An

ak

Perbandingan Nilai PraSiklus, Siklus I, Siklus II

siklus 2 siklus 1 prasiklus

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

48

tercapai. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran sampai dengan siklus II, dari 25 siswa

kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013/2014 Kecamatan Wonotunggal

Kabupaten Batang diperoleh rata-rata nilai sebagai berikut dari kondisi awal sampai dua

kali perbaikan :

Tahap awal : 74,80

Siklus I : 80

Siklus II : 83,60

Ternyata dengan memberikan contoh-contoh yang bervariasi dan penggunaan

pendekatan kontekstual komponen inkuiri secara maksimal dapat meningkatkan hasil

pembelajaran. Dari hasil prosentase secara klasikal juga mengalami peningkatan, yaitu :

Tahap awal = Nilai lebih dari 75 ada 15 anak = 60 %

Nilai kurang dari 75 ada 10 anak = 40 %

Pada kondisi ini dari 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 10 atau 40% anak yang

memperoleh nilai kurang dari KKM dan 15 atau 60% anak yang nilainya lebih dari KKM,

sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran.

Siklus I = Nilai lebih dari 75 ada 18 anak = 72 %

Nilai kurang dari 75 ada 7 anak = 28 %

Pada kondisi ini dari 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 7 atau 28% anak yang

memperoleh nilai kurang dari KKM dan 18 atau 72% anak yang nilainya lebih dari KKM,

sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran.

Siklus II = Nilai lebih dari 75 ada 21 anak = 84 %

Nilai kurang dari 75 ada 4 anak = 16 %

Pada kondisi ini dari 25 siswa diperoleh data bahwa terdapat 4 atau 16% anak yang

memperoleh nilai kurang dari KKM dan 21 atau 84% anak yang nilainya lebih dari KKM,

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran. Dari pra siklus ke siklus I dan siklus II

semua anak mengalami peningkatan nilai hasil tes.

Kenaikan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini :

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3733/5/T1_262012010_BAB IV.pdf · guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar, serta membuat denah

49

Tabel 4.11

Hasil Belajar Siswa Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kelas IV

SDN Wonotunggal 03

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 15 18 21

Tidak Tuntas 10 7 4

Jumlah 25 25 25

4.3.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

pendekatan kontekstual komponen inkuiri dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal

ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi yang telah diterima

selama ini yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap

siklus yang terus meningkat.

4.3.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

pendekatan kontekstual komponen inkuiri yang paling dominan adalah bekerja dengan

menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi

antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa

dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-

langkah pengajaran pendekatan kontekstual komponen inkuiri dengan baik. Hal ini terlihat

dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa

dalam mengerjakan kegiatan, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memebri umpan

balik/evalusi/tanya jawab di mana prosentasenya untuk aktivitas di atas cukup besar.