BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

16
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tes matematika dari 21 siswa kelas IV yang tuntas hanya 9 siswa (42.85%) dan 12 siswa (57,15%) tidak tuntas belajar, rata-rata nilai dalam satu kelas 55. Pembelajaran mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Batiombo 02 dinyatakan tuntas apabila 75% siswanya mendapat nilai ≥60 (KKM). Pada kondisi awal siswa masih pasif, motivasi belajar rendah, pembelajaran bersifat guru sentris sehingga hasil belajar siswa rendah. Melihat kondisi itu, maka perlu diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun persentase ketuntasan belajar siswa sebelum penelitian (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 1. Nilai rata-rata kelas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus Nilai KKM ≥ 60 Banyak Siswa % Pra Siklus Keterangan < 60 12 57.15 Tidak tuntas ≥ 60 9 42.85 Tuntas Jumlah 21 100 Berdasarkan tabel 1, Dari 21 siswa yang mendapat nilai < 60 ada 12 (70%), nilai ≥ 60 sebanyak 9 siswa (42.85%). Dapat disimpulkan siswa yang tuntas 42.85%, tidak tuntas 57.15%. Hasil belajar pra siklus masih jauh dari yang diharapkan, maka perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 75%.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

42

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan TindakanKondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika

siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilaites matematika dari 21 siswa kelas IV yang tuntas hanya 9 siswa (42.85%) dan 12 siswa(57,15%) tidak tuntas belajar, rata-rata nilai dalam satu kelas 55. Pembelajaran matapelajaran matematika kelas IV SD Negeri Batiombo 02 dinyatakan tuntas apabila 75%siswanya mendapat nilai ≥60 (KKM). Pada kondisi awal siswa masih pasif, motivasi belajarrendah, pembelajaran bersifat guru sentris sehingga hasil belajar siswa rendah. Melihatkondisi itu, maka perlu diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui penelitiantindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus melalui tahapanperencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun persentase ketuntasan belajarsiswa sebelum penelitian (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 1. Nilai rata-rata kelas dapatdilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus

NilaiKKM ≥ 60

Banyak Siswa % Pra Siklus Keterangan

< 60 12 57.15 Tidak tuntas≥ 60 9 42.85 Tuntas

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 1, Dari 21 siswa yang mendapat nilai < 60 ada 12 (70%), nilai ≥60 sebanyak 9 siswa (42.85%). Dapat disimpulkan siswa yang tuntas 42.85%, tidak tuntas57.15%.Hasil belajar pra siklus masih jauh dari yang diharapkan, maka perlu diadakan tindakanuntuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pencapaian ketuntasan belajarklasikal minimal 75%.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

43

Tabel 4.2Nilai rata-rata kelas pra siklus

Skor maksimal 100Skor tertinggi 90

Skor terendah 40

Jumlah siswa 21

Jumlah nilai 1.155

Rata-rata 55

Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata kelas pra siklus 55, niai terendah 40, nilai

tertinggi 90. Jumlah nilai dalam satu kelas 1.155

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1Deskripsi Siklus 11) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuanuntuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami dan menyerapmateri pembelajaran yang akan diajarkan. Peneliti dan rekan sejawat melakukankesepakatan dan berdiskusi untuk:

a) Menyusun skenario pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) yang terdiri dari 5tahap yaitu: Tahap 1: Orientasi siswa pada situasi masalah.

Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar.Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

b) Menyusun RPP Siklus I yang digunakan untuk pegangan guru dalam prosespembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan terarah sesuai dengan tujuanpembelajaran.

c) Menyusun Lembar Kerja Siswa 1

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

44

d) Menyusun media/alat peraga yang cocoke) Menyusun dan menyiapkan lembar observasif) Menyusun soal-soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan TindakanSiklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada hari

Senin tanggal 19 Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada jam 07.15 – 08.25WIB. Pertemuan pertama membahas materi Penjumlahan pecahan indicatorMenjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama Pertemuan kedua dilaksanakan padahari Selasa 21 Maret 2012 pada jam 07.15 – 08.25 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit,membahas cara penjumlahan bilangan pecahan yang penyebut tidak sama. Untukpertemuan ketiga pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012 melaksanakan evalusi dimulaijam 07.15 – 08.25 WIB alokasi waktu 2 x 35 menit. Data penelitian berupa hasil belajarsiswa diperoleh dengan melakukan tes hasil belajar pada akhir pertemuan siklus 1.Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran ada 21 siswa terdiri dari laki-laki 10 siswadan 11 siswa perempuan, serta dihadiri satu orang teman sejawat sebagai observer.

Deskripsi Siklus 1 pertemuan 1. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatanpendahuluan yang berupa berdoa, presensi, guru membuka pelajaran dan mengadakanapersepsi dan informasi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. Kegiatanpendahuluan ini berlangsung selama 5 menit.

Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi pembelajaran secara klasikal materidalam bentuk penjumlahan bilangan pecahan dengan indikator menjumlahkan pecahanyang penyebutnya sama. Guru menyajikan permasalahan pembelajaran yang telahdisiapkan dalam kartu masalah dalam LKS. Setelah itu guru membagi siswa dalamkelompok-kelompok belajar terdiri dari 5 siswa dengan kemampuan heterogen. Setelah ituguru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok dan meminta siswa membaca petunjukLKS dan mengerjakan tugas secara kelompok dengan kerjasama antar anggota kelompok.Pada saat pembentukan kelompok siswa berbuat gaduh dan ramai, siswa cenderungmemilih kelompok dari teman yang disukai. Guru melakukan bimbingan kepada kelompokyang mengalami kesulitan. Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompokbelajarnya. Ada satu atau dua siswa pada masing-masing kelompok yang kurang peduli

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

45

terhadap kegiatan yang dikerjakan oleh teman yang lain. Kegiatan inti berlangsung selama55 menit.

Pada kegiatan penutup masing-masing wakil kelompok mempresentasikan hasilpekerjaannya, sedangkan kelompok lain menanggapi.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 21 Maret 2012 pada jam 07.15 –08.25 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatanpendahuluan yang berupa berdoa, presensi siswa. Guru menginformasikan tujuanpembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 5 menit.

Pada kegiatan inti guru. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam 4 kelompok,tiap-tiap kelompok terdiri dari 5 siswa kemudian menyajikan masalah penjumlahanpecahan dengan penyebut yang berbeda dalam LKS dengan cara kerjasama dan salingmembantu. Guru mengarahkan untuk orientasi siswa pada situasi masalah,mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupunkelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasiproses pemecahan masalah.

Pada kegiatan penutup guru menunjuk secara acak perwakilan kelompok untukmempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain menanggapi. Siswa denganarahan guru membuat kesimpulan cara penyelesaian pengerjaan hitung penjumlahanpecahan yang penyebutnya berbeda,

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012melaksanakan evalusi dimulai jam 07.15 – 08.25 WIB alokasi waktu 2 x 35 menit. Dimulaidengan kegiatan pendahuluan yaitu berdoa, presensi. Kegiatan dilanjutkan dengan gurumemberikan tes individu/kuis untuk dikerjakan siswa secara mandiri. Tindak lanjut gurumemberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya di rumah.

3) ObservasiDari hasil pengamatan proses belajar siswa diperoleh catatan masih adanya siswa

yang kurang aktif dalam belajar kelompok, pembelajaran masih didominasi anggotakelompok yang cerdas, masih ada ssiswa kurang antusias untuk bertanya pada temanmaupun gurunya. Sebagian besar masih belum aktif belajar dalam kelompoknya.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

46

Pengamatan terhadap berlangsungnya proses pembelajaran yang didesaindengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu meliputi aktivitasmengajar guru, situasi kelas, dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.Berdasarkan observasi dari teman sejawat aktivitas mengajar guru cukup baik sesuaidengan langkah-langkah dalam pembelajaran model berbasis masalah (PBL). Adabeberapa kelompok belum terlibat secara aktif.

Hasil belajar siswa pada siklus I meningkat rata-ratanya menjadi 61,42.Ketuntasan belajar pada pra siklus yang tuntas hanya 9 siswa (42,86%) meningkatmenjadi 15 siswa (71.43%). Juga dilakukan pengamatan efektivitas penerapan modelberbasis masalah (PBL) terhadap peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatandari kondisi sebelum tindakan, tetapi indikator kinerja belum tercapai (ketuntasan belajarklasikal 75%.

4) RefleksiBerdarkan hasil observasi yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus 1 dapat

dijelaskan sebagai berikut:a. Proses

Dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa halyang perlu perbaikan pada tindakan selanjutnya. Hal tersebut adalah:.

1) Belum semua siswa yang pandai dalam kelompoknya mau membantutemannya yang belum paham.

2) Siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya.3) Sebagian siswa ada yang tidak cocok dengan temannya dan cenderung

memilih teman yang disukai dalam kelompoknya.b. Hasil Tes.

Hasil nilai tes siklus 1 ternyata belum dapat memenuhi target dari tujuan yangdiharapkan, sebab ketuntasan klasikal hanya 71,43% (15 siswa dari 21 siswa kelas enam)dan rata-rata hasil belajar 61,42 padahal yang ditetapkan ketuntasan belajar klasikal 75%artinya ≥ 6 siswa telah mencapai KKM. Karena itu perlu diadakan perbaikan danpeningkatan hasil belajar pada siklus 2. Perkembangan hasil belajar siklus 1 dapat dilihatpada tabel 3, berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

47

Tabel 4.3Nilai Rata-rata dan Persentase ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Keadaan Pra Siklus Siklus 1 Indikator Kinerja75 % tuntas (kkm 60)

dan nilai rata-rata kelas≥ 65

Nilai rata-rata kelas 55 61,42Ketuntasan 42.86% 71.43%

Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 55 dan pada akhir siklus 1 menjadi 61,42

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal 42% menjadi 71% pada akhir siklus 1 indikator

kinerjanya belum tercapai, artinya belum mencapai ketuntasan 75%.

c. Aktivitas mengajar guruGuru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan

model pembelajaran berbasis masalah (PBL), tetapi belum berjalan secara maksimaldalam hal penyajian materi pembelajaran, guru belum berkesempatan membimbing siswayang mengalami kesulitan untuk memecahkan permasalahan pembelaran.Pelaksanaan Siklus 2

1) Perencanaan TindakanBerdasarkan hasil pada siklus 1, perlu perencanaan perbaikan pembelajaran pada

siklus 2 sebagai berikut:a. Guru memotivasi siswa untuk berani bertanya, dan menjawab pertanyaan

dengan memberikan bimbingan, dorongan arti penting rasa percaya diri dankeberanian dalam kehidupan masyarakat, selain itu guru bisa menunjuksiswa-siswa yang kurang aktif untuk bertanya/menjawab pertanyaan.

b. Menyusun RPP Siklus IIc. Menyusun LKSd. Menyusun intrumen penilaian post tese. Menyiapkan lembar observasi

2) Pelaksanaan TindakanTindakan siklus 2 dilaksanakan dalam 3 x pertemuan dengan materi operasi hitung

pengurangan pecahan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 April

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

48

2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dimulai dari jam 07.15 – 08.25 WIB. Pertemuankedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2012 dan pertemuan ketiga Jumattanggal 20 April 2012.

Pelaksanaan tindakan Siklus II Pertemuan pertama dimulai dengan kegiatanpendahuluan yaitu berdoa, presensi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuanpembelajaran kepada siswa.

Kegiatan inti guru menyajikan materi pembelajaran secara klasikal dengan metodeceramah, tanya jawab, dan penugasan untuk mengerjakan soal berdasarkan kartumasalah yang disediakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa. Setelahselesai dilanjutkan mengorganisasikan siswa dalam diskusi kelompok untuk mengerjakankartu masalah dalam LKS bertujuan adanya penemuam penyelesaian masalah dengandiskusi kelompok. Pada waktu kegiatan berlangsung guru membimbing siswa ataukelompok yang menemui kesulitan, rata-rata tiap kelompok berani bertanya pada gurunya.Pada kegiatan ini situasi kelas banyak siswa berani memberikan tanggapan. Gurumemandu jalannya diskusi.

Kegiatan penutup, guru menunjuk secara acak perwakilan kelompok untukmempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2012 denganalokasi waktu 2 X 35 menit, dimulai dengan berdoa, presensi, menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan ditempuh.

Pada kegiatan inti siswa berada dalam kelompok belajar yang telah ditentukanseperti pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini siswa tertib, siswa membaca petunjukpada LKS dan buku pelajaran matematika. Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalammengerjakan tugas di LKS. Sebagian besar siswa bekerja sama memberikan bantuan,terlibat aktif kegiatan belajar kelompok. Situasi kelas kondusif, anggota kelompok bekerjadengan penuh tanggung jawab..

Pertemuan ketiga Jumat tanggal 20 April 2012 dengan kegiatan ulangan harian dantindak lanjut guru memberikan remedial dan pengayaan.

3) ObservasiPengamatan oleh teman sejawat dengan mengisi lembar observasi aktivitas

mengajar guru dalam pengelolaan pembelajaran bebasis maslah. Dari hasil observasi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

49

diperoleh data bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah (PBL) secarakeseluruhan telah berlangsung dengan baik dan guru telah melaksanakan semua langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai tahapan. Guru mampu membangkitkan motivasisiswa. Sebagian besar siswa aktif bekerjasama dalam kelompoknya. Siswa beranimemberikan tanggapan dari presentasi wakli kelompok yang lain. Guru telah melakukanbimbingan merata semua kelompok. Hasil ulangan harian mencapai nilai rata-rata kelas70,5 dengan ketuntasan klasikal 86% . Hasil belajar pada siklus 2 sesuai dengan yangdiharapkan yaitu ketuntasan mencapai ≥ 75%, pada siklus 2 indikator kenerja sudahtercapai.

4) RefleksiBerdasarkan hasil observasi dan tes kognitif selama siklus 2 berlangsung, diperoleh

data bahwa guru telah berhasil menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).Guru telah melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahapandalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL),. Aktivitas mengajar guru mengalamipeningkatan pada siklus 2. Selain itu aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Hasilbelajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1, ketuntasan belajar 71% pada siklus 1menjadi 85% (meningkat 14%) pada siklus 2, sedangkan rata-rata nilai meningkat dari61,4 menjadi 70,5 pada siklus 2. Dengan demikian setelah dilaksanakan penerapan modelpembelajaran berbasis masalah (PBL), pelaksanaan pada siklus 2 dinyatakan telahberhasil, karena indikator kriteria keberhasilan sudah tercapai, yaitu ketuntasan klasikaltelah mencapai lebih dari 75%, yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 85%. Hasil belajarpada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4.4Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No

Nomor

IndukSisw

a

KKM

PraSiklu

s

Ketuntasan

Siklus I

Ketuntasan

Siklus II

Ketuntasan

Tuntas

Tidak

Tuntas

Tuntas

TidakTuntas

Tuntas

TidakTuntas

1. 480 60 50 - √ 50 - √ 50 - √2. 487 60 45 - √ 60 - √ 60 √ -

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

50

3. 492 60 50 - √ 50 - √ 60 √ -

4. 493 60 50 - √ 60 √ - 70 √ -

5. 503 60 50 - √ 50 - √ 60 √ -

6. 504 60 55 - √ 60 √ - 70 √ -

7. 509 60 60 √ - 70 √ - 80 √ -

8. 513 60 65 √ - 75 √ - 80 √ -

9. 514 60 75 √ - 80 √ - 80 √ -

10. 521 60 60 √ - 65 √ - 90 √ -

11. 524 60 80 √ - 90 √ - 50 - √12. 525 60 50 - √ 60 √ - 70 √ -

13. 528 60 65 √ - 70 √ - 100 √ -

14. 529 60 55 - √ 60 √ - 70 √ -

15. 530 60 60 √ - 65 √ - 80 √ -

16. 534 60 60 √ - 70 √ - 70 √ -

17. 535 60 40 - √ 40 - √ 80 √ -

18. 537 60 45 - √ 60 √ - 50 - √19. 538 60 60 √ - 70 √ - 60 √ -

20. 539 60 40 - √ 50 - √ 80 √ -

21. 540 60 40 - √ 45 - √ 70 √ -

Jumlah 1155 9 12 1290 15 6 1480 18 3Rata-Rata 55.00 61.43 70.48

Persentaseketuntasan 42.86% 71.43% 85.71%

Nilai tertinggi 80 90 100Nilai Terrendah 40 40 50

Berdasarkan tabel 4 ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 mencapai 85,71%,dengan nilai rata-rata kelas 70,48. Dengan demikian indikator kinerja (ketuntasan klasikal≥ 75%) sudah tercapai.

4.2 Analisis Data

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

51

Data kuantitatif seperti data hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dianalisdengan statistik diskriptif, kemudian data yang terkumpul disajikan secara sistematis dandiberi makna.

1) Nilai rata-rata digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu kelas.Nilai rata-rata diperoleh dengan cara membagi jumlah nilai siswa dalam satukelas dengan jumlah siswa dalam satu kelas. Selain itu nilai rata-rata digunakanuntuk membandingkan peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2.

2) Grafik, dipakai untuk menyajikan, menggambarkan hasil belajar matematikapada tiap-tiap siklus.

3) Persentase, digunakan untuk menyajikan dan menggambarkan hasil belajar tiap-tiap siklus.

Hasil belajar pra siklus, dan siklus 1 dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 4.5Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus, dan Siklus 1

Ketuntasan f %Pra Siklus Siklus 1 Pra Siklus Siklus I

1. Tuntas 9 15 42.86 71.432. Tidak Tuntas 12 6 57.14 28.57

Jumlah 21 21 21 100

Berdasarkan tabel 5, ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan daripra siklus yang tuntas ada 9 siswa (42.86%) meningkat menjadi 15 siswa ( 71.43% ) padasiklus 1 setelah diadakan tindakan.4.2.1 Ketuntasan Belajar Pra Siklus

0

2

4

6

8

10

12

KETUNTASAN BELAJAR

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Gambar 4.1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

52

Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus.Berdasarkan grafik tersebut ketuntasan belajar sebesar 30% (sebanyak 6 siswa),

siswa yang tidak tuntas ada 13 siswa (70%) dari jumlah 21 siswa kelas V. Dengandemikian ketuntasan belajar belum mencapai ketuntasan KKM (75%).Distribusi Nilai Pos Tes Siklus 1

Tabel 4.6Frekuensi Nilai Siklus 1

Rentang Nilai f %40 - 49 2 950 - 59 4 1960 - 69 8 3870 - 79 5 2480 - 89 1 5

90 - 100 1 5Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 6, frekuensi nilai terbesar pada siklus 1 berkisar pada rentang nilai rata-rata 60 – 69 sebanyak 8 siswa, dengan persentase 38%. Nilai rata-rata kelas pada siklus 1sebesar 63,75.

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

0

5

10

15

KETUINTASAN BELAJAR

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Gambar 4.2Grafik Ketuntasan Belajar Siklus 1.

Berdasarkan grafik tersebut, siswa yang tuntas ada 15 anak dengan persentaseketuntasan 72.43%, sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 6 anak dengan persentasetidak tuntas 28%. Dengan demikian pada siklus 1 indikator kriteria keberhasilan belum

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

53

tercapai, karena ketuntasan belajar masih di bawah 75%, untuk itu perlu dilakukantindakan perbaikan pada siklus 2.Hasil Tes Siklus 2

Tabel 4.7Daftar Rentang Nilai Tes Siklus 2

Rentang Nilai f %40 - 49 - -50 - 59 3 1460 - 69 4 1970 - 79 6 2980 - 89 8 38

90 - 100 - -Jumlah 21 100

Ada pun ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel 4.8Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

N F % Ket.< 60 3 14,29 Tidak tuntas≥ 60 18 85.71 Tuntas

Jumlah 21 100

Berdasarkan tabel 4.8, ketuntasan belajar klasikal pada siklus 2 mencapai85.71%, dengan demikian indikator kinerja (ketuntasan klasikal ≥75%) sudah tercapai,sehingga penelitian berhenti sampai siklus 2, karena pelaksanaan tindakan telah berhasilmencapai indikator kinerja.

Analis data kualitatif meliputi aktivitas mengajar guru dan aktivitas kegiatan siswadianalisis dengan analsis deskriptif kualitatif.Aktivitas mengajar guru Siklus 1 meliputi: 1) menjelaskan tujuan pembelajaran danindikator pencapaian hasil belajar, 2) menyajikan materi pembelajaran, 3) mengorganisasisiswa dalam 5 kelompok, 4) membimbing kelompok, 5) evaluasi hasil belajar denganmemberikan tes individu/kuis. Semua langkah-langkah kegiatan sudah terlaksana sesuaidengan tahapan dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah, tetapi padapertemuan pertama tahap penjelasan tujuan pembelajaran, penyajian materipembelajaran, membimbing kelompok, pemberian penghargaan kelompok belum berjalansecara optimal, baru pada pertemuan ketiga keterlaksanaan langkah-langkah pelaksanaanmodel pembelajaran berbasisi masalah sudah terlaksana dengan kategori baik. Aktivitas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

54

mengajar guru siklus 2 seperti tahapan pada pelaksanaan siklus 1, sudah terlaksanasesuai dengan tahapan dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis Masalah (PBL)semua tahapan terlaksana dengan kategori baik.

4.3 PembahasanPembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas siswa.Pada siklus I aktivitas siswa masih tergolong rendah, siswa yang kurang aktif dalamkelompoknya sekitar 63,3%. Siswa masih banyak yang belum paham dengan kegiatanmodel pembelajaran berbasis masalah (PBL), karena kurangnya penjelasan, sehinggasiswa kurang termotivasi, malu, takut bertanya pada guru. Oleh karena itu padasetiap proses pembelajaran berlangsung siswa selalu diberi bimbingan dan motivasiagar tumbuh rasa percara diri yang akhirnya siswa berani bertanya, bertindak,bekerjasama dengan teman kelompoknya.

2) Siswa masih takut bertanya dan mengeluarkan pendapat. Ini disebabkan karenabelum terbiasa atau belum terlatih, maka sangat perlu siswa diberi kesempatanuntuk menjawab pertanyaan, dan tanya jawab. Hal ini diharapkan dapat melatihdan memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan berpendapat dengan temansejawa. Dalam diskusi kelompok, ada beberapa kelompok yang terlihat pasif. Pada tessiklus I, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soallatihan.

3) Pada kegiatan pembelajaran siklus II, siswa berani bertanya pada guru, dantemannya. Keberanian siswa semakin tumbuh, sebagian besar siswa dengan kesadaranberani menunjukkan jarinya untuk menjawab pertanyaan, atau pun memberi tanggapankelompok lain.

4) Selama mengerjakan tes akhir semua siswa mengerjakan dengan tertib. Penggunaanmasalah sehari-hari/konstekstual yang diwujutkan dalam kartu masalah membuatsiswa lebih menarik.

5) Pada tes siklus II siswa mengerjakan tugas dengan baik dan mengalami peningkatanhasil dibandingkan dengan hasil tes-tes sebelumnya. Siswa mengerjakan tes akhirdengan tenang dan tertib. Persentase ketuntasan siswa mencapai 100% dari jumlah

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

55

21 siswa kelas enam SD Negeri Batiombo 02. Dengan demikian pada siklus IIdipandang cukup, karena ketuntasan belajar siswa telah mencapai tolok ukurkeberhasilan yaitu ketuntasan belajar telah mencapai ≥ 75%.

6) Aktivitas mengajar guru juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2,guru telah melaksankan tahapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL),dengan kategori baik

7) Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil belajar yang dicapaisiswa kelas enam SD Negeri Batiombo 02 , dapat dilihat pada tabel dan grafikberikut:

Dapat dijelaskan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas darikondisi Pra Siklus nilai rata-rata 55,0 pada siklus 1 meningkat menjadi 61,4kemudian naik menjadi 70,4 pada siklus. Hal ini berarti telah terjadi peningkatanhasil belajar matematika siswa kelas IV setelah diterapkannya model pembelajaranberbasis masalah (PBL),

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

5561.470.4

Gambar 4.3Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Antar Siklus

Berdasarkan Gambar 4.3 tersebut diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa antarsiklus mengalami peningkatan untuk tiap siklus dari pra siklus nilai rata-rata 55,0 naikmenjadi 61,4 pada siklus 2, lalu meningkat menjadi 70,4 pada siklus 2.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

56

Persentase ketuntasan belajar siswa kelas VI SD Negeri Batiombo 02 Pra Siklus, Siklus 1,dan Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel 4.9Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

NF %

IndikatorKinerja,

Ketuntasan75%

PraSiklus Siklus 1 Siklus 2 Pra

Siklus Siklus 1 Siklus 2

< 60 12 6 3 57.14 28,57 14.29≥ 60 9 15 18 42,86 71.43 85,71Jml 21 21 21 100 100 100

Berdasarkan tabel 13, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisipra siklus yang tuntas ada 6 siswa (30%), pada siklus 2 meningkat menjadi 13 siswa(65%), kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 21 siswa (100%). Dapat ditarikkesimpulan bahwa telah terjadi peningkatan ketuntasan belajar setelah diterapkannyamodel pembelajaran Berbasis masalah. Pada siklus 2 indikator kinerja sudah tercapai,karena ketuntasan belajar siswa kelas VI SD Negeri Batiombo 02 telah mencapai ≥ 75%sehingga penelitian tindakan kelas berhenti pada siklus 2.

Berdasarkan hasil secara keseluruhan, pembelajaran matematika denganpenerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), pada siswa kelas IV SDNegeri Batiombo 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang semester dua tahunpelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

02468

1012141618

Pra Siklus Siklus I Siklus II

TuntasTidak Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2146/5/T1_262010836_BAB IV.pdf · 43 Tabel 4.2 Nilai rata-rata kelas pra siklus Skor maksimal 100 Skor

57

Gambar 4.4.Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatannilai hasil belajar siswa pada masing-masing siklus, pada pra siklus siswa yang tuntasbelajar ada 9 siswa (42.86%), meningkat menjadi 15 siswa (71.14%) pada siklus 1,kemudian meningkat menjadi 18 siswa (85.71%) pada siklus 2. Berdasarkan hasilketuntasan belajar siklus 2, indikator kinerja telah tercapai, yaitu ketuntasan belajar siswatelah mencapai ≥ 75%. Hal ini berati penerapan model pembelajaran berbasis masalah(PBL), dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga Model Pembelajaran BerbasisiMaslah memiliki kelebihan menurut Roestiyah (2101:17), yaitu:1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan

bertanya dan membahas suatu masalah.2) Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan

berdiskusi.3) Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan

kebutuhan belajarnya.4) Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif

dalam diskusi.5) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa

menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.