EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA...

120
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Yaumil Syiam Fikri NIM 11150510000120 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA TAYANGAN PROGRAM TV DEBAT CAPRES DAN CAWAPRES 2019 BAGI KOMUNITAS GERAKAN KESEJAHTERAAN TUNA RUNGU INDONESIA KOTA BOGOR

Transcript of EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA...

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Yaumil Syiam Fikri

NIM 11150510000120

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA

TAYANGAN PROGRAM TV DEBAT CAPRES DAN

CAWAPRES 2019 BAGI KOMUNITAS GERAKAN

KESEJAHTERAAN TUNA RUNGU INDONESIA KOTA

BOGOR

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

i

ABSTRAK

Yaumil Syiam Fikri (11150510000120)

Efektivitas Penggunaan Bahasa Isyarat Pada Tayangan

Program TV Debat Capres dan Cawapres 2019 Bagi

Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia

Kota Bogor

Allah melalui firman nya pada Al-Qur’an surah Ibrahim:4

memerintahkan Rasul Nya untuk berdakwah menggunakan

bahasa kaumnya. Surah tersebut juga secara implisit mengajarkan

umat islam untuk mempertimbangkan bahasa yang digunakan

oleh orang yang diajak berkomunikasi. Sejak 2014, KPU telah

menggunakan bahasa isyarat untuk memudahkan khalayak Tuli

mendapatkan informasi terkait pemilu namun khalayak Tuli

masih belum mengetahui dan merasakan dampaknya. Kemudian,

pada pemilu tahun 2019 ini setelah teknologi informasi dan

komunikasi berkembang, bagaimanakah efektivitas penggunaan

bahasa isyarat tersebut?

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti

tertarik untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan

bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, telaah

pustaka, dan observasi.

Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi efektif

oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa efektivitas dari penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai

skor rata-rata 76.33 pada aspek adanya pengertian, 77.67 pada

aspek menimbulkan kesenangan, 76.33 pada aspek pengaruh pada

sikap, 73.75 pada aspek hubungan sosial yang semakin baik, dan

skor rata-rata 67.25 pada aspek tindakan.

Kata Kunci : Bahasa Isyarat, Tayangan Debat, Komunikasi

Efektif, Tuna Rungu

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dan syukur

penulis panjatkan kepada Allah SWT, pemilik semesta alam

dengan lautan ilmu-Nya, yang selalu tercurah kepada semua

makhluk-Nya, yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-

baik bentuk penciptaan untuk bisa berpikir dan berkarya.

Shalawat serta salam, tercurah kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW beserta keluarga serta sahabatnya, yang telah

membawa umat manusia dari zaman jahiliyah, menuju zaman

yang penuh cahaya seperti saat ini. Sehingga dengan ini, penulis

bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Penggunaan Bahasa Isyarat Pada Tayangan Debat Capres dan

Cawapres 2019 Bagi Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tuna

Rungu Indonesia Kota Bogor”.

Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) di

Universitas Islam Negeri Syahid Hidayatullah Jakarta. Proses

penyelesaian skripsi ini tentunya mendapat dukungan dari

berbagai pihak berupa moril maupun materi. Oleh karena itu,

dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan demi terselesaikannya

penelitian skripsi ini. Maka peneliti ucapkan terima kasih kepada:

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

iii

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A,

selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag,

MSW, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin

Noor, MA, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

Drs. Cecep Castrawijaya, MA, Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

3. Dr. Armawati Arbi, M.Si, dan Dr. H. Edi Amin, MA,

sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak

arahan, saran, kritik, dan semangat untuk peneliti selama

proses penelitian. Peneliti mengucapkan terima kasih yang

tak terhingga, semoga Allah SWT senantiasa memberikan

kesehatan, kebaikan, dan keberkahan kepada beliau dan

keluarga.

5. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., sebagai Dosen Penasihat

Akademik yang telah membantu proses akademik KPI C

2015 selama masa perkuliahan.

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

iv

7. Seluruh staf perpustakaan utama dan perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

melayani peminjaman buku-buku literatur dan referensi

penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh teman Tuli di Indonesia khususnya keluarga besar

Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia

Kota Bogor yang telah banyak membantu peneliti,

memberikan saran, arahan, waktu, serta motivasi. Semoga

teman-teman tetap dapat selalu menginspirasi dan

mendapatkan banyak keberkahan hidup dari Allah SWT.

9. Kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Suwoto dan Ibu

Siti Aminah yang telah ikhlas merawat dan mendidik

peneliti, senantiasa mendoakan, memberikan banyak cinta

dan dukungan baik moril maupun materiil kepada peneliti.

10. Kepada kakak dan adik peneliti, Mas Awaludin Badar,

Mas Muhammad Daru Prihambodo, Adik Titis

Choirunnisa, dan Adik Mutia Zaroh sebagai orang-orang

yang selalu mendukung, memberi bantuan, berbagi cerita,

dan semangat kepada peneliti.

11. Teman-teman KPI C 2015, khususnya sahabat-sahabat

Intinya, Alfiah Khoiri Asyir, Nurul Hilyatul Aulia,

Fatimah Hilwah, dan Laila Baroah, yang selalu menemani

peneliti, memberikan bantuan, semangat, berbagi cerita

selama masa perkuliahan kepada peneliti.

12. Keluarga Besar RDK FM yang telah memberikan wadah

untuk belajar dan mengasah kemampuan peneliti.

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

v

13. Kepada Colenak Family dan 1Rules Organizer yang

selalu menemani dan memberikan support kepada

peneliti.

14. Semua teman-teman KKN 195 Gemilang yang selalu

menyenangkan dan menghibur peneliti.

15. Kepada Aya, Kak Atina, Shafna, Ica, Aisyah, dan Muti

yang selalu mengizinkan peneliti berada di rumah kos

yang nyaman.

Dengan hamparan kedua tangan dan ketulusan,

peneliti mendoakan semoga bantuan, dukungan,

bimbingan, arahan, inspirasi, dan motivasi yang diberikan

oleh semua pihak kepada peneliti mendapat kebaikan dan

ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT disertai

limpahan keberkahan, rahmat, dan hidayah-Nya.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini

jauh dari kata sempurna, untuk itu peneliti sangat

berlapang dada menerima masukan-masukan yang bersifat

membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan

kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan, serta

menambah khazanah perpustakaan.

Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 19 Desember 2019

Yaumil Syiam Fikri

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................ viii

DAFTAR TABEL ...................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 10

C. Batasan Masalah .............................................................. 11

D. Rumusan Masalah ........................................................... 12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 12

F Tinjauan Kajian Terdahulu .............................................. 13

G. Sistematika Penulisan ...................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 18

A. Efektivitas Komunikasi ................................................... 18

B. Komunikasi Massa .......................................................... 22

C. Bahasa Isyarat Sebagai Bahasa Kaum Tuli ..................... 27

D. Kerangka Pemikiran ........................................................ 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................... 34

A. Populasi dan Sampel ....................................................... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 36

C. Sumber Data .................................................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 37

E. Instrumen Penelitian ........................................................ 39

F. Teknik Pengolahan Data .................................................. 48

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

vii

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Temuan Hasil Penelitian .................................................. 53

B. Pembahasan Efektivitas Penggunaan Bahasa Isyarat Pada

Tayangan Debat Capres dan Cawapres 2019 bagi Komunitas

GERKATIN Kota Bogor............................................................. 69

BAB V PENUTUP ..................................................................... 82

A. Kesimpulan ................................................................. 82

B. Saran ............................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 86

LAMPIRAN ............................................................................... 90

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tampilan kolom penerjemah bahasa isyarat ……..50

Gambar 4.2 Tampilan penerjemah bahasa isyarat …………….50

Gambar 4.3 Komunitas Gerkatin Kota Bogor menyampaikan

aspirasi terkait proses Pilkada kepada pemerintah Bogor …….51

Gambar 4.4 Komunitas Gerkatin Kota Bogor mengikuti

sosialisasi Pemilu yang diselenggarakan oleh KPU …………..51

Page 13: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Mapping Tinjauan Kajian Terdahulu ……………….14

Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………...33

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian …………...35

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas …………………………………..41

Tabel 3. 3 Hasil Uji Reliabilitas ……………………………….44

Tabel 3.4 Rentang Skala ……………………………………….48

Tabel 4.1 Skor Rata-Rata Dimensi Adanya Pengertian ………..53

Tabel 4.2 Analisis Indikator Pada Dimensi Adanya Pengertian .53

Tabel 4.3 Skor Rata-Rata Dimensi Meimbulkan Kesenangan ...56

Tabel 4.4 Analisis Indikator Pada Dimensi Menimbulkan

Kesenangan …………………………………………………….56

Tabel 4.5 Skor Rata-Rata Dimensi Pengaruh Pada Sikap ……..58

Tabel 4.6 Analisis Indikator Pada Dimensi Pengaruh Pada Sikap

………………………………………………………………….58

Tabel 4.7 Skor Rata-Rata Dimensi Hubungan Sosial Yang

Semakin Baik …………………………………………………..60

Tabel 4.8 Analisis Indikator Pada Dimensi Hubungan Sosial

Yang Semakin Baik ……………………………………………61

Page 14: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

x

Tabel 4.9 Skor Rata-Rata Dimensi Tindakan ………………….62

Tabel 4.10 Analisis Indikator Pada Dimensi Tindakan …..........63

Tabel 4.11 Analisis Efektivitas Penggunaan Bahasa Isyarat pada

Tayangan Debat Capres dan Cawapres bagi Komunitas

GERKATIN Bogor …………………………………………….74

Page 15: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

11

Page 16: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi

manusia. Komunikasi manusia adalah proses melalui

mana individu dalam hubungan, kelompok, organisasi,

dan masyarakat membuat dan menggunakan informasi

untuk berhubungan satu sama lain dengan lingkungan. .

Komunikasi menciptakan informasi yang dibutuhkan

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-

harinya. Informasi menjadi perangkat dasar yang

digunakan seseorang untuk mengetahui segala sesuatu

dalam hal pengembangan potensi dirinya dalam segala

aspek kehidupan.1 Saat ini, informasi dapat dengan mudah

didapatkan mulai dari media cetak, elektronik, hingga

media daring. Namun, televisi tetap menjadi media

penyedia informasi yang sering digunakan di Indonesia.

Televisi merupakan media yang paling efektif dan

efisien dalam penyampaian pesan-pesan atau ide-ide

karena media televisi tidak hanya mengeluarkan suara saja

tetapi juga disertai gambar dan warna.2 Televisi menjadi

alat komunikasi massa sekaligus penyedia informasi besar

1 Nadia Wasta Utami, Gelapnya Akses Informasi bagi Difabel dalam

Gemerlapnya era Digitalisasi Jurnal Penelitian, 2015, hal. 41-49 2 Dewi Juni Artha, Jurnal EduTech Vol.2 : Pengaruh Pemilihan Tayangan

Televisi Terhadap Perkembangan Sosialisasi Anak, (Sumatera Utara :

Universitas Muhammadiyah, 2016), hal. 20

Page 17: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

2

dengan sifatnya yang dapat menyebarkan informasi secara

serentak ke seluruh penjuru negeri menuntutnya berperan

aktif dalam perkembangan dan sikap masyarakat bagi

banyak hal, mulai dari menentukan jenis air mineral apa

yang akan diminum, baju seperti apa yang bagus, profesi

apa yang paling menyenangkan, hingga siapa tokoh yang

cocok menjadi presiden.

Televisi juga merupakan media yang mudah

diakses karena saat ini rata-rata masyarakat Indonesia

pasti memiliki televisi di setiap rumahnya. Penggunaan

televisi yang tak memerlukan banyak biaya juga menjadi

faktor selanjutnya masyarakat menjadikan televisi sebagai

media informasi favorit mereka. Televisi yang selalu

diasumsikan dapat memengaruhi khalayak lewat tayangan

programnya selalu dijadikan media pertama bagi banyak

pihak yang berkepentingan untuk menyebarkan

informasinya.

Seperti pada tahun 2019 ini, dimana Indonesia

menggelar pesta demokrasi terbesar dengan melakukan

pemilihan umum serenntak dari pemilihan anggota

legislatif hingga pemilihan presiden periode 2019-2024.

Televisi sekali lagi dipercaya guna menyebarkan segala

bentuk informasi mengenai pemilihan umum serentak

tersebut mulai dari profil calon hingga pemaparan visi-

misi termasuk dengan menghadirkan tayangan program

debat capres/cawapres.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

3

Namun, bagaimanakah jika media nomor satu di

Indonesia tidak dapat menjangkau setiap audiens yang

menggunakannya? Informasi yang disediakan oleh televisi

dalam penelitian ini dimaksudkan kepada segala informasi

terkait pemilihan presiden akan sangat mudah dipahami

oleh audiens dengan pendengaran dan penglihatan

normal, akan tetapi akan sulit bagi teman-teman dengan

kebutuhan khusus seperti teman-teman Tuli. Ketidak

mampuan televisi pada umumnya ini dikhawatirkan akan

berdampak pada tidak efektifnya komunikasi.

Islam telah menjelaskan betapa pentingnya

berkomunikasi dengan efektif seperti yang tertera dalam

surah:

QS. An Nisa ayat 63

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah

mengetahui apa yang di dalam hati mereka karena itu

berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka

pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan

Baligha-perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”(QS

An-Nissa:63)

Kata Baligh berarti tepat, lugas, fasih, dan jelas

maknanya. Qaulan Baligha dimaksudkan berkomunikasi

menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran,

komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok

Page 19: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

4

masalah (to the point), dan tidak berbelit-belit atau

bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara

dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan

dengan kadar intelektualitas komunikan dan

menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka.3

Kemudian pada surah Ibrahim:4, dijelaskan bahwa

Allah mengutus Rasul sesuai dengan bahasa yang

dimengerti oleh kaumnya, bahasa yang akan membuat

komunikasi menjadi efektif.

“Kami tidak mengutus seorang Rasulpun,

melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat

memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka

Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan dialah

Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”(Q.S

Ibrahim : 4)

Ayat tersebut paling tidak mengandung tiga hal

penting, yakni yang pertama adalah setiap kaum memiliki

langue (lisan) masing-masing sebagai sistem isyarat

verbal yang digunakan bersama untuk komunikasi antar

sesama anggota masyarakat. Kedua, seorang Rasul yang

diutus untuk suatu kaum merupakan penutur bahasa kaum

tersebut, dan yang ketiga adalah pengutusan Rasul

3 Faisal Wibowo, “Komunikasi dalam Perspektif Islam”(

https://www.kompasiana.com/faisalwibowo/550fdacc813311ae33bc61a2/kom

unikasi-dalam-perspektif-islam?page=all diakses pada tanggal 22 Juli 2019)

Page 20: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

5

berpenutur bahasa kaum itu bertujuan agar terjadi

komunikasi linguistik yang efektif dalam rangka dakwah.

Ayat tersebut dapat dipahami bahwa dalam

konteks penyampaian informasi, teman-teman Tuli

menjadikan bahasa isyarat sebagai bahasa kaumnya. Oleh

karena itu, penggunaan akan bahasa isyarat bagi teman-

teman Tuli menjadi sangat penting untuk mendapatkan

informasi yang mereka butuhkan. Kemudian pada surah

Maryam: 29,

“Maka dia (Maryam) menunjuk kepada

(anak)nya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan

berbicara dengan anak kecil yang masih dalam

ayunan?”(Q.S. Maryam : 29)

Ayat tersebut menceritakan tentang bagaimana

Maryam menjawab semua pertanyaan dari kaum nya

menggunakan bahasa isyarat dengan menunjuk Nabi Isa

yang kemudian terjadi mukjizat Nabi Isa yang dapat

berbicara saat masih balita.

Isyarat tersebut digunakan atas perintah Allah agar

Maryam berpuasa berkata-kata. Hal tersebut dipahami

peneliti bahwa isyarat merupakan bahasa yang dapat

digunakan bagi siapapun dan merupakan bahasa yang baik

untuk digunakan.

Page 21: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

6

Undang-undang Negara Republik Indonesia 1945

pada pasal 28F pun menyatakan bahwa setiap orang

berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi

untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

Berdasarkan undang-undang tersebut setiap Warga

Negara Indonesia berhak mendapatkan informasi yang

benar dan sama apa adanya tanpa membedakan individu

satu dengan lainnya termasuk penyandang disabilitas

tunarungu wicara. Penyebaran informasi yang dimaksud

dapat berupa gambar, suara atau bahkan gambar sekaligus

suara seperti pada program televisi.

Keterbatasan yang dimiliki oleh teman-teman Tuli

membuat mereka sulit menikmati informasi yang

disajikan oleh televisi. Terlebih, berdasarkan data pada

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 2019 milik

KPU, terdapat 1,2 juta pemilih penyandang disabilitas

dengan 637.535 diantaranya merupakan penyandang

disabilitas tuna rungu atau tuna wicara atau tuna rungu

wicara4 merupakan jumlah yang tidak sedikit yang

tentunya dapat memengaruhi pemilihan Calon Pemimpin

Negeri.

Hak mendapatkan informasi bagi disabilitas

kembali diuraikan pada Undang-Undang No.8 tahun 2016

pasal 123, yaitu pemerintah dan pemerrintah daerah wajib

menjamin akses atas informasi untuk penyandang

4 https://news.detik.com/berita/d-4345289/kpu-pemilih-disabilitas-di-pemilu-

2019-sebanyak-12-juta-orang diakses pada 11 april 2019

Page 22: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

7

disabilitas. Kemudian pada Undang-Undang No. 32

Tahun 2002 Pasal 39 ayat (3) yang berbunyi : “bahasa

isyarat dapat digunakan dalam mata acara tertentu untuk

khalayak tertentu”. Bunyi pasal diatas menandakan bahwa

bahasa isyarat atau SIBI (Sistem Isyarat Bahasa

Indonesia) yang merupakan bahasa legal keluaran

pemerintah maupun Bisindo (bahasa isyarat yang

digunakan sehari-hari) dapat digunakan pada program

siaran televisi.

Oleh karena itu, untuk memenuhi isi pasal yang

dimaksud, Komisi Pemilihan Umum atau KPU

menyediakan fasilitas yang memungkinkan penyandang

disabilitas tuna rungu wicara tetap mendapatkan informasi

yang sama pada waktu yang sama pula dengan

menghadirkan tayangan tambahan berupa interpreter

(penerjemah) bahasa isyarat. Tayangan interpreter sendiri

berupa kotak kecil biru yang di letakan pada pojok kanan

bawah tayangan program siaran debat.

Tayangan interpreter bahasa isyarat sebenarnya

telah biasa telihat di beberapa program berita di stasiun

televisi Indonesia walaupun masih minim namun

tayangan interpreter bahasa isyarat tersebut dirasa cukup

membantu dibandingkan dengan tidak adanya tayangan

tambahan tersebut. Namun, penggunaan tayangan

tambahan tersebut dirasa belum cukup bagi khalayak Tuli.

Page 23: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

8

Salah satu penyandang tuna rungu wicara dalam

komunitas sepakbola tuli tentang adanya interpreter

bahasa isyarat pada TV menuturkan:

“TV penerjemah bahasa isyarat sedikit jelas yang

ada paham atau ga jelas, lebih baik ketik-ketik (running

text) jelas cepat paham”.5

Penuturan salah satu penyandang tuna rungu

wicara tersebut mengidentifikasikan bahwa tayangan

interpreter bahasa isyarat pada program TV belumlah

dapat ditangkap dengan jelas. Gerakan tubuh yang

dianggap terlalu cepat dan ukuran kotak yang dinilai

terlalu kecil diakui menjadi salah satu penyebab.

Penuturan tersebut juga mengidentifikasikan rasa

kekhawatiran apakah nantinya tayangan interpreter

bahasa isyarat akan mudah dipahami? Akankah informasi

pokok dari hasil debat akan dimengerti?

Terdapat perbedaan proses translasi bahasa isyarat

antara program berita TV pada umumnya dan program

TV khusus debat capres dan cawapres. Tayangan program

TV debat capres dan cawapres merupakan tayangan

langsung dan memiliki batas waktu pada setiap sesi nya

serta tidak ada naskah yang dapat dipelajari terlebih

dahulu oleh juru bahasa isyarat seperti ketika

menerjemahkan program berita biasa di televisi. Hal

tersebut mengidentifikasikan bahwa tak tersedianya waktu

5 Hasil wawancara pribadi peneliti melalui pesan whatsapp pada tanggal 5

maret 2019

Page 24: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

9

yang cukup untuk sekadar mencari atau menentukan

gerakan yang tepat untuk suatu kosa kata yang tidak

familiar bagi teman Tuli.

Terlebih, pada program TV debat capres dan

cawapres 2019 jenis bahasa isyarat yang digunakan

merupakan BISINDO. BISINDO merupakan sebuah

dialek atau variasi bahasa. 6 Dialek merupakan sistem

kebahasaan yang dipergunakan oleh suatu masyarakat

untuk membedakannya dari masyarakat lain yang

bertetangga yang mempergunakan sistem yang berlainan

walaupun erat kaitannya (Mulatsih, 2016). Maka dari itu,

seperti banyaknya bahasa daerah di Indonesia, BISINDO

pun memiliki variasi gerakan yang berbeda di setiap

daerah.

“JBI (Juru Bahasa Isyarat) sebenernya kurang

membantu, apalagi kalo JBI itu kebanyakan Jakarta kan

bukan Bogor, bukan Bandung gitukan, nah kalo Bogor

sama Bandung itu Jawa Barat itu beda banget sama

Jakarta, karena perbedaan budaya”. 7

Memang tidak semua gerakan tubuh berbeda antar

daerah tetapi hal tersebut bisa saja mempengaruhi

penafsiran dan pemahaman teman Tuli.

6 Ida Ayu Made Gayatri, Skripsi : Analisis Wacana Kritis Kebhinekaan Bahasa

Isyarat dalan Pendidikan Bahasa Indonesia pada Komunitas Tuli dan SLB,

Universitas Ngurah Rai, Denpasar tahun 2018/2019. 7 Wawancara dengan salah satu teman Tuli Nadya Paramitha dari Gerkatin

Kota Bogor. wawancara di dapat dari skripsi milik Hafiza Rana Dalilah tahun

2018

Page 25: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

10

Seperti pada pernyataan salah satu anggota

GERKATIN Kota Bogor di bawah ini:

“kalau kosa kata itu ga semuanya ngerti mungkin

kalo dari, balik lagi ke budaya ya, kalo dari Bogor sama

Jakarta itukan beda, tapi ga semuanya beda, tapi tetep

aja ada yang beda gitu”. 8

Hal tersebut menarik peneliti untuk mengkaji

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT

PADA TAYANGAN PROGRAM TV DEBAT

CAPRES DAN CAWAPRES 2019 BAGI

KOMUNITAS GERAKAN KESEJEHATERAAN

TUNA RUNGU INDONESIA KOTA BOGOR.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bahasa isyarat mulai sering digunakan di televisi sejak

tahun 2014.

2. Sebagian dari teman-teman Tuli merasa belum

memahami informasi yang disampaikan oleh penerjemah

bahasa isyarat.

3. Gerakan isyarat yang terlalu cepat dan kotak penerjemah

bahasa isyarat yang terlalu kecil dianggap menjadi salah

8 Wawancara Nadya Paramitha

Page 26: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

11

satu faktor tidak efektif nya penggunaan bahasa isyarat di

televisi selama ini.

4. Sebagai program khusus lima tahun sekali dan semakin

berkembang nya teknologi, KPU disarankan memperbaiki

fasilitas untuk teman Tuli salah satunya dengan

menyediakan running text.

5. Proses translasi bahasa isyarat pada debat capres dan

cawapres berbeda dengan program berita pada umumnya.

6. Program TV khusus debat capres dan cawapres 2019

menggunakan jenis bahasa isyarat BISINDO.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan guna mencegah

pembahasan yang terlalu jauh. Maka, peneliti

memfokuskan penelitian ini pada penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019.

Batasan masalah pada penelitian ini meliputi:

1. Sistem bahasa isyarat yang digunakan pada

program TV khusus debat capres dan cawapres

2019 yaitu bahasa isyarat BISINDO umum atau

yang biasa dikenal dengan BISINDO daerah

Jakarta.

2. Proses translasi bahasa isyarat pada program TV

debat capres dan cawapres 2019.

Page 27: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

12

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan pada

latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas penggunaan

bahasa isyarat pada program TV khusus debat capres dan

cawapres 2019 bagi komunitas Gerakan Kesejahteraan

Tuna Rungu Indonesia Kota Bogor menurut konsep

komunikasi efektif Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektivitas penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 bagi komunitas

Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota

Bogor.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat atau kegunaan baik dari segi akademis

maupun praktis,

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan wawasan dan pengetahuan

Page 28: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

13

tentang efektivitas komunikasi Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan tentang efektivitas komunikasi

terutama komunikasi non-verbal pada sebuah

program televisi. Selain itu, dapat dijadikan

rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya

dan dapat menjadi referensi ilmiah di bidang

studi ilmu dakwah dan ilmu komunikasi.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu

memberikan motivasi kepada para penyedia

informasi terutama program televisi agar dapat

lebih baik lagi dalam memproduksi dan

menyajikan informasi sehingga persebaran

informasi dapat dirasakan oleh semua

khalayak.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tinjauan kajiian terdahulu dilakukan untuk

melihat perbedaan mendasar anatara penelitian yang

sedang dilakukan dengan penelitian-penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya. Tinjauan kajian terdahulu

juga bertujuan sebagai bahan rujukan penelitian yang

sedang dilakukan. Adapun kajian terdahulu yang

digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah:

Page 29: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

14

Tabel 1.1

Mapping Tinjauan Kajian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian Hasil Keterangan

Ari

Sugianto

(2014)

“Pemaknaan

Tunarungu

dalam

Penyampaian

informasi

oleh SLI

(Sign of

Language

Interpreter)

Program

Berita TVRI

Indonesia

Malam”

Penyampaian

informasi

masih sulit

dipahami

secara utuh

karena

beberapa

faktor, yaitu:

(1) bahasa

isyarat yang

digunakan;

(2)

penguasaan

SLI terhadap

bahasa

isyarat, (3)

SLI kurang

ekspresif, (4)

Layar SLI

terlalu kecil.

Perbedaan

terletak

pada: (1)

Subjek dan

Objek

penelitian,

(2)

Program

TV yang

diteliti

HafizhaRiz

qa Febrina

(2015)

“Studi

Efektivitas

Komunikasi

Non Verbal

dan Non

Vokal Pada

Siaran Berita

TVRI

Nasional

Terhadap

Penyandang

Tuna Rungu

SLB”

Penggunaan

bahasa isyarat

sebagai

komunikasi

memiliki hasil

yang efektif

dengan hasil

skor total

75.95 dari

skor

maksimal

100, dimana

hasil tersebut

Perbedaan

terletak

pada : (1)

Subjek

Penelitian,

(2) Jenis

Program

TV yang

diteliti

Page 30: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

15

berada pada

rentang nilai

efektif.

Nurkhimah

Yuliastuti

(2017)

“Bahasa

Isyarat dalam

Program

Berita

Televisi di

TVONE dan

TVRI”

Proses

translansi

bahasa isyarat

pada program

berita TV

melibatkan 3

orang

petugas,

yaitu: 2 orang

interpreter

dan seorang

penasihat

interpreter

atau PIT

(biasanya

merupakan

penyandang

disabilitas

Tuna Rungu

Wicara).

Interpreter

terlebih

dahulu

mengambil

naskah

kemudian

membaca dan

mempelajari

berita tersebut

15-30 menit

sebelum

ditayangkan.

PIT bertugas

sebagai pihak

yang

memberitahu

kesalahan

Perbedaan

terletak

pada : (1)

Subjek dan

Objek

penelitian,

(2) Fokus

Penelitian.

Penelitian

ini

membantu

peneliti

untuk

memahami

proses

translansi

bahasa

isyarat

pada

program

TV harian

Page 31: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

16

penerjemahan

yang mungkin

dilakukan

oleh

interpreter.

Adanya PIT

juga berguna

untuk

menerjemahk

an kata-kata

sulit yang

interpreter

lupa ataupun

tidak tahu

bahasa

isyaratnya.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan yang jelas tentang

penelitian ini, maka peneliti membagi sistematika penulisan ke

dalam lima bab yang terdiri atas sub-sub bab. Teknik penulisan

yang peneliti gunakan ini berpedoman pada Surat Ketetapan (SK)

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Nomor 507 tentang Penulisan

Karya Ilmiah tahun 2017. Adapun sistematika penulisan untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian

terdahulu, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 32: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

17

Berisi tentang penjelasan secara umum terkait dengan

pembahasan variabel pada penelitian ini, yaitu mulai dari

efektivitas komunikasi, konsep komunikasi efektif, komunikasi

massa, bahasa isyarat sebagai bahasa kaum Tuli, serta kerangka

pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang

peneliti gunakan, populasi dan sampel, tempat dan waktu

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian yang berisi uji validitas dan uji reliabilitas, serta teknik

pengolahan data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil temuan penelitian seperti

deskripsi data responden penelitian sesuai dengan fakta yang

ditemukan dilapangan kemudian data diolah dengan mengaitkan

latar belakang, teori, rumusan masalah, dan hasil data temuan

penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari

hasil penelitian dan memberikan saran-saran terkait pembahasan

pada penelitian ini beserta lampiran yang didapat selama

penelitian berlangsung.

Page 33: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Komunikasi

1. Pengertian Efektivitas dan Komunikasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata

“efektif” mempunyai beberapa arti, yang pertama adalah

adanya efek, akibat, pengaruh dan kesannya, Arti kedua

yaitu manjur atau mujarab, sedangkan yang ketiga berarti

dapat membawa hasil atau hasil guna. Kata “efektif

sendiri berasal dari kata dasar “efek” yang berarti akibat

atau pengaruh.1

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat

tercapai, dapat dikatakan efektif apabila telah mencapai

tujuan, sasaran, ataupun target seperti yang telah

ditentukan. Menurut Susanto, “Efektivitas merupakan

daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan

pesan-pesan untuk memengaruhi”.2 Menurut pendapat

Susanto di atas, efektivitas dapat diartikan sebagai suatu

pengukuran tercapainya tujuan yang telah direncanakan

sebelumnya secara matang. Hal ini sesuai dengan

pendapat Onong Uchjana Effendy yang mendefinisikan

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B),

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud, 1995), Cet Ke-7, Edisi 3, hal. 250 2 Susanto, Sistem Informasi,(Jakarta: Bina Cipta, 2005), hal. 156

Page 34: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

19

efektivitas sebagai komunikasi yang prosesnya mencapai

tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang

dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil

yang ditentukan.

Onong Uchyana mengatakan komunikasi sebagai

proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang

(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran

bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain

yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa keyakinan,

kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan,

keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari

lubuk hati. 3

Komunikasi adalah pencapaian informasi dari

seseorang kepada orang lain.4 Dalam komunikasi tampak

adanya sejumlah komponen dan unsur dan merupakan

persyaratan terjadinya komunikasi, diantara komponen

dan unsur komunikasi adalah : a) Source (sumber), b)

Communicator (Komunikator), c0 Message (Pesan), d)

Channel (Saluran), e) Communican (Komunikan), f)

Effect (Hasil).5

Lingkup komunikasi kemudian dijelaskan

menyangkut semua persoalan yang ada kaitannya dengan

3 Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2006), hal. 31 4 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1998), hal. 12 5 Onong Uchana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 6

Page 35: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

20

kemasyarakatan baik secara langsung maupun dengan

media komunikasi apapun.

2. Indikasi Komunikasi Efektif

Menurut Pittfield, Komunikasi yang effektif

berarti bahwa maksud dan tujuan yang terkandung dalam

komunikasi disampaikan dengan cara yang sedemikian

rupa sehingga dapat dimengerti sepenuhnya oleh

penerima6

Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi untuk

mengirimkan pesan secara efektif, yaitu: komunikator

harus mengusahakan agar pesan-pesan yang dikirimkan

mudah dipahami, komunikator harus memiliki kredibilitas

di mata komunikan, dan komunikator harus berusaha

mendapatkan umpan balik secara optimal tentang

pengaruh pesan dalam diri komunikan.

Pendapat selanjutnya dari Goyer yang

mendefinisikan ukuran komunikasi dapat dikatakan

efektif dalam sebuah rumus sebagai berikut:

Nilai efektivitas komunikasi dikatakan sempurna

jika perbandingan makna yang dimaksud pengirim (S)

dengan makna yang ditangkap penerima (R) sama dengan

6 Moekijat, Teori Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1993), hal.146

Page 36: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

21

satu. Tetapi, menurut Goyer, kondisi itu “sangat jarang”

dan paling-paling mendekati saja.7

Stewart L Tubbs pada tahun 1974 melalui konsep

komunikasi efektif miliknya mengemukakan bahwa

secara sederhana komunikasi dapat dikatakan efektif

apabila orang (komunikator) berhasil menyampaikan apa

yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai

efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang

dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat

dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Maka, dalam penelitian ini, penggunaan bahasa

isyarat dalam program debat capres dan cawapres 2019

dapat dikatakan efektif apabila teman-teman Tuli yang

bergabung dalam Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tuna

Rungu Indonesia Kota Bogor menerima sekaligus

mengerti pesan yang telah disampaikan sehingga terjadi

komunikasi sesuai dengan keinginan komunikator.

Terdapat lima indikasi yang dapat dijadikan

ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu: 8

1. Pengertian, berarti penerimaan yang cermat dari isi

stimulasi seperti apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.

Dalam komunikasi massa diperlukan keahlian untuk dapat

7 Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication (Prinsip-Prinsip

Dasar), diterjemahkan oleh Deddy Mulyana, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya), hal. 22 8 Wahyullaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010), hal. 157

Page 37: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

22

mengatur, menyajikan, dan menafsirkan informasi dengan

cara yang mampu meningkatkan pemahaman.

2. Kesenangan, Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi

berkaitan erat dengan perasaan terhadap orang yang

berinteraksi dengan pihak lain. Semakin tinggi tingkat

kesenangan yang ditimbulkan maka semakin tinggi pula

kemungkinan komunikasi tersebut dapat mempengaruhi

sikap komunikan.

3. Pengaruh pada sikap, Komunikasi dikatakan efektif jika

komunikator (pengirim) dapat mempengaruhi sikap

komunikan (penerima), tindakan mempengaruhi sikap

bertujuan agar orang lain memahami ucapan kita dan

menyetujui sesuai dengan yang kita inginkan.

4. Hubungan yang semakin baik, secara keseluruhan,

komunikasi efektif memerlukan suasana psikologis yang

positif dan penuh kepercayaan. Salah satu kegagalan

dalam berkomunikasi adalah adanya gangguan dalam

hubungan insani yang berasal dari kesalahpahaman.

5. Tindakan, Komunikasi yang efektif dapat mendorong

orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan

yang kita inginkan.

B. Komunikasi Massa

1. Karakteristik Komunikasi massa

Komunikasi massa secara sederhana didefinisikan

oleh Bitter sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui

Page 38: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

23

media massa.9 Istilah massa menggambarkan orang dalam

jumlah yang besar sedangkan komunikasi mengacu

kepada pemberian dan penerimaan pesan.

DeFleur dan Dennis mengartikan komunikasi

massa sebagai proses komunikasi yang ditandai oleh

penggunaan media bagi komunikatornya untuk

menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan terus menerus

diciptakan makna-makna yang diharapkan dapat

memengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda

melalui berbagai cara.10

Karakteristik komunikasi massa

dapat diidentifikasi sebagai berikut:11

1. Komunikator terlembagakan.

Komunikasi massa melibatkan lembaga,

komunikatornya bergerak dalam organisasi

yang kompleks, bukan kerja perorangan.

2. Pesan komunikasi massa bersifat umum dan

terbuka.

Pesan komunikasi massa tidak dimaksudkan

untuk kebutuhan perorangan atau pribadi.

Pesan komunikasi massa ditujukan untuk

semua orang.

3. Komunikan bersifat anonim dan heterogen.

9 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2007), hal. 136 10

Dr. Abdul HAlik, S.Sos., M.Si, Komunikasi Massa, (Buku Daras UIN

Alauddin 2013), hal. 6 11

Dr. Abdul HAlik, S.Sos., M.Si, Komunikasi Massa, hal. 10-11

Page 39: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

24

Anonim berarti pengirim dan penerima tidak

saling kenal. Heterogen merujuk pada

kemajemukan khalayak.

4. Media massa menimbulkan keserempakan.

Pesan-pesan media massa diterima dan

dikonsumsi oleh khalayak secara serempak dan

sama.

5. Komunikasi massa lebih mengutamakan isi

(apa yang dikatakan) daripada hubungan (cara

mengatakan).

6. Pola penyampaian pesan komunikasi massa

bersifat cepat dan tidak terkendala waktu

dalam menjangkau khalayak luas,

penyampaian pesan juga bersifat berkala tidak

bersifat permanen.

7. Stimulasi alat indera terbatas.

Stimulasi alat indera bergantung pada jenis

media yang digunakan.

8. Umpan balik (feedback) komunikasi massa

bersifat tertunda (delayed) dan tidak langsung

(indirect).

2. Televisi

Sejak abad ke-19, diskusi mengenai proses

pengiriman secara cepat gambar-gambar melalui

gelombang elektromagnetik sudah dimulai hingga pada

tahun 1884, Paul Nipkow dari Jerman menemukan sebuah

alat yang disebut Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe.

Page 40: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

25

Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop

yang kemudian menjadi cikal bakal “televisi” sehingga

pada tahun 1925 televisi menjadi pesawat transmisi dunia.

12

Televisi menjadi medium perkembangan teknologi

komunikasi selanjutnya setelah radio dengan karakter

istimewanya yaitu audio visual. Keistimewaanya tersebut

membuat televisi tampil sebagai media yang relative

sempurna walaupun tentunya ada beberapa kelebihan

yang terdapat pada media cetak tidak terdapat pada media

televisi.

Televisi telah mampu menampilkan

keunggulannya dan karakteristiknya yang khas.

Keunggulan televisi sebagai media audio visual terletak

pada daya persuasinya yang sangat tinggi, karena

khalayak dapat melihat gambar hidup dan suara. Televisi

memiliki keceparan dan daya aktualitas yang tinggi

dengan daya persuasi yang tinggi pula. Televisi juga dapat

mengembangkan topik yang disajikan oleh media cetak

(surat kabar dan majalah). Saat ini, televisi bahkan dapat

dinikmati melalui telepon genggam. Televisi juga

memiliki daya jangkau yang luas dalam menyebarluaskan

pesan secara cepat dengan segala dampaknya dalam

kehidupan individu dan masyarakat. 13

12

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa, (Analisis Interaktif Budaya Massa),

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hal. 132 13

Prof. Dr. Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2011), hal 191

Page 41: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

26

Sebagai salah satu bentuk media massa, televisi

berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial,

dan penghubung wilayah secara geografis. Isi pesan

tayangan program televisi bisa diinterpretasikan berbeda-

beda sesuai dengan visi pemirsa sehingga dampak yang

ditimbulkan pun dapat beraneka ragam. Jadi, efektif atau

tidaknya isi pesan acara televisi bergantung pada tingkat

pemahaman pemirsa terhadap isi pesan acara televisi

berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi, situasi dan

kondisi pemirsa saat menonton televisi serta lingkungan

sosialnya.14

2.1. Tayangan Program Debat Capres dan Cawapres

2019

Program adalah segala hal yang ditampilkan

stasiun penyiaran unutk memenuhi kebutuhan

audiencenya.15

Tayangan program debat capres dan cawapres

2019 diselenggarakan demi memenuhi konstitusional

pada UU No. 42 Tahun 2008 tentang pemilihan umum

presiden dan wakil presiden.16

14

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa (Analisis Interaktif Budaya Massa),

hal. 39 15

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2004),

hal. 200 16

nasional.sindonews.com, KPU Gelar Debat Pilpres 2019 dalam 5Puteran,

diakses pada hari Senin, 09 September 2019 pukul 00.34 WIB

Page 42: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

27

Program debat capres dan cawapres 2019 akan

digelar sebanyak lima kali dengan lima tema berbeda,

diantaranya adalah: 17

3. Debat Pertama : Hukum, HAM, Korupsi, dan

Terorisme.

4. Debat Kedua : Energi, Pangan, Infrastruktur,

Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup.

5. Debat Ketiga : Pendidikan, Kesehatan,

Ketenagakerjaan, Sosial, dan Budaya.

6. Debat Keempat : Ideologi, Pemerintahan,

Keamanan, serta Hubungan Internasional.

7. Debat Kelima : Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial,

Keuangan, Investasi, serta Industri.

C. Bahasa Isyarat Sebagai Bahasa Kaum Tuli

Bahasa isyarat menurut KBBI yaitu bahasa yang

tidak menggunakan bunyi ucapan manusai atau tulisan

dalam sistem perlambangannya, bahasa yang

menggunakan isyarat (gerakan tangan, kepala, badan,

dsb), khusus diciptakan untuk tunarungu, tunawicara,

tunanetra, dsb.

Menurut Clark, Bahasa Isyarat adalah kaedah

komunikasi yang menggunakan simbol-simbol tanpa

menggunakan suara atau dikenal sebagai „non-verbal

communication’. Menurut Larry A. Samovar dan Richard

17

www.kompas.com, Jadwal Debat Pilpres 2019 dari tanggal hingga tema,

diakses pada hari senin, 09 September 2019 pukul. 00.16 WIB

Page 43: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

28

E. Porter, komunikasi non verbal mencangkup semua

rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu

setting komunikasi yang dihasilkan oleh individu dan

penggunaan lingkungan oleh individu yang memiliki nilai

pesan potensial bagi pengirim atau penerima mencangkup

perilaku ynag disengaja ataupun tidak disengaja.18

Simbol-simbol yang digunakan boleh merupakan

pergerakan tangan dan anggota badan yang lain, mimik

muka, gambar, simbol-simbol atau isyarat yang

mempunyai makna tertentu dan boleh dipahami oleh

kedua belah pihak yaitu penutur dan penerima.

Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat

komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan

suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat

komunikasi pada generasi sebelumnya. Penggunaan tanda

dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman

tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan

tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi

nonverbal. Hal ini tetap bisa dikatakan berkomunikasi

meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri.

Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan

sederhana sekali. Sistem tanda dengan menggunakan

tangan dan jari-jari seperti yang biasa digunakan oleh

orang tuli ketika berbicara, cukup sebagai peganti bahasa

percakapan. Jadi, sistem tanda dan sinyal terbatas pada

18

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), cet. Ke-13, hal. 343

Page 44: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

29

isyarat dan tanda seperti yang bisa dilihat pada orang

tuli.19

Bahasa isyarat menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan teman-teman tuli, di Indonesia

sendiri terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan oleh

teman tuli dalam kehidupan sehari-hari.

1. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI)

Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) merupakan

salah satu media yang membantu berjalannya komunikasi

sesame teman tuli di dalam masyarakat yang lebih luas.

Wujudnya adalah tatanan yang sistematis tentang

seperangkat isyarat jari, tangan, dan berbagai gerak yang

melambangkan kosa kata bahasa Indonesia. Isyarat pokok

ialah isyarat yang melambangkan sebuah kata atau

konsep.20

SIBI dibangun dengan mengadopsi dari bahasa

isyarat American Sign Language (ASL) yang dimiliki

Negara Amerika. SIBI diciptakan dengan berbagai alasan,

diantaranya untuk mempresentasikan bahasa Indonesia

pada tangan, untuk mengajarkan bahasa Indonesia sesuai

dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).21

SIBI merupakan

bahasa isyarat legal yang dikeluarkan oleh pemerintah

serta dibuat oleh orang yang dapat mendengar. SIBI biasa

19

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2007), hal. 42-44 20

Kamus Isyarat Bahasa Indonesia 21

Muhammad Adityo, Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau Bahasa

Isyarat Indonesia (BISINDO)?, (https://www.youngontop.com), diunduh pada

tanggal 25 Maret 2019

Page 45: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

30

digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah

khusus atau SLB.

2. Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

Bahasa Isyarat Indonesia atau BISINDO

merupakan bahasa bagi ornag tuli yang terbentuk melalui

pengaruh hasil dari kebiasaan, nilai, dan budaya setempat.

Maka, dalam BISINDO juga terdapat b keragaman isyarta

di tiap daerah. Gerakan isyarat pada BISINDO lebih

spesifik dan langsung merujuk pada hal yang ingin

disampaikan. BISINDO dapat disebut juga sebagai bahasa

ibu bagi komunitas tuli.22

3. Interpreter Bahasa Isyarat

Interpreter atau Penerjemah bahasa isyarat

merupakan orang yang bertugas menerjemahkan bahasa

lisan kedalam bentuk isyarat baik berupa gerakan tangan,

mimik wajah, ataupun gerakan tubuh lainnya yang

ditujukan kepada teman Tuli. Interpreter bahasa isyarat

belakangan ini sering kali dijumpai di berbagai program

televisi khususnya program berita.

Proses menerjemahkan dalam stasiun televisi

dilakukan oleh satu tim yang terdiri atas dua orang

penerjemah bahasa isyarat dan satu orang penasihat

interpreter. Proses dimulai dengan membaca naskah 22

Gilang Gumelar, dkk, Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Budaya Tuli…….,

(Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran

Bandung).

Page 46: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

31

materi berita yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa

isyarat, lalu interpreter mendengarkan naskah melalui

earphone dan speaker audio.23

D. Kerangka Pemikiran

Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi

setiap manusia. Komunikasi menciptakan informasi yang

dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Tujuan komunikasi yang sebenarnya dalam

perspektif islam adalah tidak lebih dari upaya untuk

menyampaikan kabar-kabar tabsyir (gembira) dan Inzar

(peringatan). Sasaran komunikasi islam adalah tetap pada

tetaran memberikan kabar gembira dan ancaman,

mengajak kepada yang ma‟ruf dan mencegah

kemungkaran, memberi peringatan pada yang lalai,

menasehati, dan menegur.24

Selanjutnya, untuk memperkecil terjadinya kesalah

pahaman yang mungkin timbul dalam berkomunikasi,

komunikasi yang efektif diperlukan. Allah dalam surah

Ibrahim ayat 4 secara implisit telah mengajarkan umat

islam cara berkomunikasi yang efektif yaitu dengan

bahasa kaum. Bahasa isyarat merupakan bahasa kaum

Tuli. Oleh karena itu, sebagai pemenuhan hak dan bentuk

23

Nurhikmah Yuliastuti, Translasi Bahasa Isyarat dalam Program Berita di

TVONE dan TVRI, (Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa). 24

Syukur Kholil, Komunikasi Islami, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 7

Page 47: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

32

ikhtiar, KPU sejak tahun 2014 telah menggunakan bahasa

isyarat pada setiap tayangan debat capres dan cawapres

yang diselenggarakannya. Keputusan menyediakan

fasilitas tersebut juga terjadi mengingat jumlah daftar

pemilih tetap dengan kebutuhan khusus Tuna Rungu

cukup besar.

Komunikasi yang efektif sejatinya menurut

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss dapat terindikasi

melalui 5 aspek, yakni adanya pengertian

(understanding), menimbulkan kesenangan (pleasure),

pengaruh pada sikap (attide influence), hubungan sosial

yang semakin baik (improved relationship), dan tindakan

(action). Penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat

capres dan cawapres 2019 dapat dinyatakan efektif jika

memenuhi syarat pada kelima aspek tersebut.

Pengaruh

Pada Sikap

Menimbulkan

Kesenangan

Adanya

Pengertian Tindakan

Hub. Sosial

Yang

Semakin

Baik

Komunikasi Efektif

Page 48: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

33

Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran

Penggunaan bahasa isyarat secara kontinyu mulai

digunakan di TV Indonesia pada tahun 2014.

Merupakan Kebijakan dari KPI (Komisi Penyiaran

Indonesia) demi memenuhi hak-hak teman Tuli yang

terdapat pada UUD 1945

Bahasa isyarat juga digunakan pada program TV

debat capres dan cawapres 2019. Bahasa isyarat

yang digunakan merupakan BISINDO.

Kebanyakan teman Tuli mengaku tidak puas atau

kurang memahami bahasa isyarat yang digunakan

pada program TV seperti pada debat capres dan

cawapres 2019, debat pilkada DKI Jakarta, program

berita pada umumnya

Faktor yang mempengaruhi adalah gerakan yang

terlalu cepat, kotak penerjemah bahasa isyarat yang

terlalu kecil, gerak bibir yang tidak jelas, adanya

perbedaan antara BISINDO yang digunakan di TV

dengan BISINDO di daerah masing-masing teman

Tuli, terbatasnya pemahaman kosa kata melalui gerak

isyarat.

Running text dianggap lebih mudah dan tepat untuk

digunakan guna memenuhi hak teman Tuli

mendapatkan informasi.

Program debat capres dan cawapres yang hanya

diselenggarakan 5 tahun sekali diharapkan dapat

menyediakan running text guna komunikasi yang

lebih efektif

Page 49: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah

dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi, metode

penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu

pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk

melaksanakan metode penelitian.1 Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan paradigm pisitivis. Adapun metode

yang digunakan adalah metoder survey deskriptif.

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada

populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah

data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.2 Metode

deskriptif (descriptive research) sendiri dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau

kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.3 Pada penelitian

ini, penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menguraikan dan

menggambarkan seberapa jauh efektivitas penggunaan bahasa

isyarat pada debat capres dan cawapres 2019 bagi komunitas

Gerakan Kejehteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Bogor dengan

1 Prof.Dr. Suryana, M.si, Metodologi Penelitian:Model Praktis Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010),

hal. 20 2 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, 2006. hal. 49

3 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali Press,

2003), hal. 20

Page 50: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

35

cara mengumpulkan informasi dari responden terkait dengan

menggunakan angket.

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4

Jadi, populasi dapat berupa apapun bukan hanya orang

tetapi benda-benda alam yang lain. Adapun populasi

yang dimaksud pada penelitian ini merupakan anggota

dari Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia

Kota Bogor yang telah berusia di atas tujuh belas

tahun yang berjumlah 100 anggota.

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah individu yang diambil

dari populasi yang mewakilinya.5 Pada penelitian ini,

dalam menentukan besaran sampel didasarkan pada

pendapat Dr. Suharsimi Arikunto, yaitu apabila

populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka

sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2009), hal. 80 5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2002), hal. 70

Page 51: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

36

lebih tergantung setidak-tidaknya kemampuan peneliti

dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana6

Namun karena keterbatasan komunikasi dan waktu

antara peneliti dan responden anggota komunitas

GERKATIN Kota Bogor, maka peneliti menentukan

sampel penelitian sebesar 20% dari jumlah populasi

yaitu 20 responden.

Sedangkan, teknik sampling yang digunakan

peneliti adalah teknik purposive sampling. Teknik ini

menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang telah

ditentukan oleh peneliti sesuai dengan tujuan

penelitian. Adapun kriteria tersebut yaitu:

a. Responden merupakan penyandang tunarungu

ataupun orang yang paham bahasa isyarat.

b. Responden minimal berusia 17 tahun dan telah

memiliki hak suara.

c. Responden menonton tayangan program TV

debat capres dan cawapres.

d. Responden memahami SIBI dan BISINDO

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus

hingga November 2019 dan mengambil tempat di Dewan

Perwakilan Cabang (DPC) Gerakan Kesejahteraan

TunaRungu Indonesia (GERKATIN) Kota Bogor.

6 M. Rifangi, Metode Riset Sebuah Pengantar, (Yogyakarta : Andi Ofset,

1990), hal. 85

Page 52: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

37

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun secara

langsung dari sumbernya atau objek penelitian

perorangan, kelompok dan organisasi yang diolah

sendiri untuk kemudian dimanfaatkan.7 Semua data ini

merupakan data mentah yang akan diproses untuk

tujuan-tujuan tertentu sesuaidengan kebutuhannya.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan

cara survei dengan menggunakan kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara untuk dimanfaatkan dalam suatu penelitian.8

Adapun data sekunder dalam penelitian ini antara lain

adalah data yang diperoleh dari pencarian di internet,

Buku-buku terkait, artikel-artikel, serta studi

kepustakaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

penelitian ini digunakan beberapa cara sebagai berikut:

a. Kuisioner (angket)

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 29.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 138.

Page 53: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

38

Kuisioner atau angket adalah daftar pertanyaan

yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan

dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti.9 Metode kuisioner digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam

arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.10

Jenis angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket tertutup, dimana angket

ini terdiri dari pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Peneliti

menggunakan angket sebagai teknik pengambilan data

karena dirasa lebih mempermudah peneliti dalam

mendapatkan informasi dari responden.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen

untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pada

penelitian ini, dokumen diperoleh dari buku, arsip,

jurnal, ataupun internet.

9 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), hal. 128 10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: PT. RIneka Cipta, 1998), hal.136

Page 54: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

39

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul

data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati.11

Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau

kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti.

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi

mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan

karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati.12

Berdasarkan judul penelitian, penelitian ini

dimaksudkan untuk menguraikan dan menggambarkan

seberapa jauh efektivitas penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019. Maka,

untuk mengukur efektivitas tersebut, peneliti

menggunakan teori komunikasi efektif yang

dikemukakan oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss.

Adapun definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hal. 92. 12

Azwar Saifudin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010),

hal. 74

Page 55: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

40

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR NO.

ITEM

EFEKTIVITAS

PENGGUNAAN

BAHASA

ISYARAT

Adanya

Pengertian

1.khalayak

teman Tuli

dapat

mempercayai

gerakan,

informasi yang

disampaikan.

2.Khalayak

teman Tuli

paham dengan

isi tayangan

melalui

gerakan isyarat

sesuai dengan

yang dipahami

oleh orang

dengar.

3.Khalayak

teman Tuli

mendapatkan

informasi baru.

(1,2,

dan

5)

(3,

dan

4)

(6)

Page 56: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

41

Menimbul

kan

Kesenang

an

1.Gerakan

bahasa isyarat

membantu

teman Tuli

2.Khalayak

teman Tuli

tertarik dengan

tayangan debat

capres dan

cawapres 2019.

3.Khalayak

teman Tuli

merasakan

emosi

(9)

(7)

(8)

Pengaruh

Pada

Sikap

1.Khalayak

teman Tuli

mencari

informasi

tambahan

2.Perubahan

sikap positif

yang terlihat

pada khalayak

(10)

Page 57: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

42

teman Tuli. (11,

dan

12)

Hubungan

Sosial

yang

Semakin

Baik

1.Diskusi

antara

khalayak

Teman Tuli

dan

lingkungannya.

2. Penggunaan

media sosial

untuk berbagi

informasi

(13,

dan

14)

(15,

dan

16)

Tindakan

1.Melihat

tayangan debat

dengan

pembahasan

lainnya.

2.Tindakan

yang tercipta

didasari

informasi pada

tayangan

debat.

(17)

(18,

19,da

n 20)

Page 58: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

43

2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Peneliti melakukan uji validitas isi (content

validity) dengan meminta pendapat ahli (expert

judgement) untuk melihat kesesuaian antara item-

item pernyataan dengan konsep dan tujuan

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti meminta

kesediaan dosen ahli komunikasi khususnya bidang

psikologi komunikasi Dr. Yopi Kusmiati, S. Sos. I.,

M.Si untuk menilai sejauh mana intrumen penelitian

yang telah peneliti buat dapat mengungkap tujuan

penelitian, apakah instrument-instrumen tersebut

sudah cukup kuat atau harus ada perbaikan. Hasil

dari expert judgement mengungkapkan bahwa

instrumen penelitian dapat digunakan dengan

beberapa revisi.

Setelah melakukan uji validitas isi, peneliti

melakukan uji coba instrumen bukan pada sampel

penelitian sesuai dengan pendapat Sugiyono yang

menyatakan “untuk menguji validitas butir-butir

instrumen lebih lanjut, setelah dikonsultasikan

dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan

dianalisis dengan analisis item atau uji beda”. Uji

coba instrumen pada penelitian ini, peneliti

Page 59: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

44

menggunakan rumus korelasi product moment

pearson,13

yaitu:

rxy = ( ) ( )( )

√* ( ) +* ( )+

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

pearson

n : Jumlah Responden

x : Skor item

y : Skor total angket

Butir atau item akan dinyatakan valid jika

rxy > r tabel. Uji coba instrumen dilakukan pada

30 responden, maka skor tabel yang didapat yaitu

df = n-2 dengan taraf signifikasi 5% adalah

0.361.14

Adapun hasil yang didapat setelah

melakukan uji coba instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas

13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, hal. 183 14

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D.

Item

Pernyataan rxy r tabel Keputusan

P1 0.78 0.361 Valid

P2 0.60 0.361 Valid

Page 60: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

45

P3 0.54 0.361 Valid

P4 0.28 0.361 Tidak

Valid

P5 0.52 0.361 Valid

P6 0.83 0.361 Valid

P7 0.71 0.361 Valid

P8 0.25 0.361 Tidak

Valid

P9 0.67 0.361 Valid

P10 0.65 0.361 Valid

P11 0.69 0.361 Valid

P12 0.74 0.361 Valid

P13 0.64 0.361 Valid

P14 0.67 0.361 Valid

P15 0.77 0.361 Valid

P16 0.56 0.361 Valid

P17 0.63 0.361 Valid

P18 0.57 0.361 Valid

P19 0.74 0.361 Valid

P20 0.70 0.361 Valid

P21 0.74 0.361 Valid

Page 61: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

46

Berdasar pada tabel tersebut, dapat dilihat

jika ada dua butir pernyataan yaitu pernyataan

nomor 4 (r = 0.28) dan 8 (r = 0.25) yang

dinyatakan tidak valid (karena rxy < r tabel).

Kemudian, karena pernyataan nomor 4 merupakan

pernyataan penting yang tidak dapat di dukung

oleh pernyataan lainnya maka, penulis melakukan

revisi secara kualitatif dan mempertahankan

pernyataan nomor 4. Selanjutnya, penulis

melakukan eliminasi pada pernyataan nomor 8.

b. Uji Reliabilitas

Realibitas diterjemahkan dari kata reliability.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh

mana suatu hasil pengukuran realitf konsisten

apabila alat ukur digunakan berulang kali.15

Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi

maksudnya adalah pengukuran yang dapat

menghasilkan data yang reliabel.16

Uji reliabilitas

pada penelitian ini menggunakan analisis Alpha

Cronbach sebagai berikut”

15

Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana

Perdana), hal. 143 16

Azwar Saifudin, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2007), hal.173

𝛼 𝑘

𝑘 1 ,1-

𝜎𝑏

𝜎𝑡 -

Page 62: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

47

Dimana;

Keterangan:

α = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pernyataan atau

banyaknya soal

n = Jumlah responden

∑ = Jumlah varians butir

∑ = Varians total.

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel

apabila nilai alpha cronbach (α) > 0.6.17

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas

17

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif : dilengkapi dengan…,

(Jakarta: Kencana Prenamedia Grup, 2013), hal. 57

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.923 21

𝜎 𝑥 −

( 𝑥)

𝑛𝑛

Page 63: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

48

Pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dari

uji coba ini, instrumen kuesioner pada penelitian ini

dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Skoring

Penelitian ini menggunakan tipe skala likert yang

bertujuan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu

objek sikap. Skala Likert disebut juga method of

summated ratings, yang berarti nilai peringkat setiap

jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga

mencapai nilai total.18

Pada penelitian ini digunakan lima kategori

jawaban yang selanjutnya kategori-kategori tersebut

diberikan masing-masing skor, sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) mendapat skor 5

2. Setuju (S) mendapat skor 4

3. Netral (N) mendapat skor 3

4. Tidak Setuju (TS) mendapat skor 2

18

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hal. 196

Page 64: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

49

5. Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1

2. Menghitung Skor Rata-rata

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa data.

Mean diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai

dari data yang didapatkan lalu membaginya dengan

banyaknya data. Menghitung mean diperlukan untuk

mengetahui skor rata-rata sikap, pendapat, dan persepsi

dari responden teman tuli tehadap penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019.

Adapun rumus mean yang digunakan untuk data

berkelompok, yaitu:

Keterangan:

= Rata-rata

xi = jumlah tiap data

N = Jumlah seluruh frekuensi

3. Analisis Tabulasi Sederhana

Pada analisis tabulasi sederhana, data yang

diperoleh kemudian dioleh ke dalam bentuk presentase

dengan rumus:

Page 65: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

50

P =

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = Frekuensi yang tengah dicari presentasenya

N = Total frekuensi

4. Rentang Skala

Data yang telah didistribusika kemudian

dijumlahkan dan dimasukkan ke dalam rentang skala dan

ditentukan daerah skala peringkatnya. Rentang skala

berfungsi untuk mengetahui hasil data angket secara

keseluruhan. Selanjutnya,Rentang skala dapat ditentukan

dengan rumus sebagai berikut:

( − )

Keterangan :

RS = Rentang Skala

N = Jumlah Sampel

m = Jumlah Alternatif Jawaban

Adapun pada penelitian ini didapatkan rentang

skala sebagai berikut:

Page 66: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

51

( − )

Kemudian, nilai untuk skor awal pada rentang

skala dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Skala terendah = skor terendah x jumlah sampel (n)

= 1 x 20

= 20

Skala tertinggi = skor tertinggi x jumlah sampel (n)

= 5 x 20

= 100

Sehingga, posisi keputusannya menjadi seperti

berikut:

STE TE CE E SE

20 36 52 68 84 100

Page 67: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

52

Jika dikonversikan ke dalam bentuk tabel, posisi

rentang skala akan terlihat seperti di bawah ini :

Tabel 3.4

Rentang Skala

Skor Skala Status

20-35 Sangat Tidak Efektif (STE)

36-51 Tidak Efektif (TE)

52-67 Cukup Efektif (CE)

68-83 Efektif (E)

84-100 Sangat Efektif (SE)

Page 68: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

53

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

Penggunaan bahasa isyarat pada televisi di Indonesia telah

digunakan sejak tahun 1994 oleh stasiun Televisi Republik

Indonesia atau TVRI. Namun, sempat terhenti akibat beberapa

kendala seperti dianggap tidak efektif, dianggap mengganggu

tayangan, mahalnya biaya produksi dan sebagainya. Setelah

melakukan perubahan dan tuntutan undang-undang, Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI), serta organisasi dan komunitas Tuli,

saat ini bahasa isyarat sering kali kita lihat di beberapa program

berita televisi.

Alasan utama mengapa televisi melulu dituntut untuk

dapat memiliki kebijakan yang adil bagi seluruh warga Indonesia

adalah karena televisi selalu dianggap sebagai media komunikasi

yang cukup efektif dan efisien dalam menyebarkan informasi,

karena hal tersebut pula penyebaran utama informasi terkait

pemilu capres dan cawapres 2019 dilakukan melalui televisi.

Selanjutnya, untuk menjawab dan memenuhi isi pasal

Undang-Undang No.8 Tahun 2016 Pasal 123 dan Undang-

Undang No. 32 Tahun 2002 Pasal 39 ayat (3), Komisi Pemilihan

Umum (KPU) menyediakan fasilitas berupa kolom kecil yang di

dalamnya terdapat penerjemah bahasa isyarat pada sudut kanan

bawah tayangan.

Page 69: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

54

Gambar 4.1 Tampilan kolom penerjemah bahasa isyarat

Pada pemilu 2014, KPU memang telah menyediakan

fasilitas tersebut, namun beberapa keluhan masih saja dilontarkan

oleh teman-teman Tuli baik secara individu ataupun melalui

komunitas.

Gambar 4.2 Tampilan penerjemah bahasa isyarat

Salah satu komunitas Tuli yang cukup aktif dalam

memperjuangkan hak mereka adalah Komunitas Gerakan

Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Kota Bogor.

Page 70: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

55

Gambar 4.3 Komunitas Gerkatin Kota Bogor

menyampaikan aspirasi terkait proses Pilkada kepada pemerintah

Bogor

Gerkatin Bogor merupakan anggota cabang dari Gerkatin

pusat. Sejauh ini, terdapat 276 gerkatin tingkat kota atau

kabupaten. Gerkatin Kota Bogor menjadi satu dari banyak

komunitas Tuli yang aktif melakukan berbagai kegiatan dari yang

khusus untuk anggota komunitas maupun terbuka untuk umum.

Gambar 4.4 Komunitas Gerkatin Kota Bogor mengikuti

sosialisasi Pemilu yang diselenggarakan oleh KPU

Walaupun, sudah terdapat beberapa perubahan dan

semakin berkembangnya teknologi saat ini, tingkat efektivitas

penggunaan bahasa isyarat dalam tayangan debat capres dan

Page 71: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

56

cawapres 2019 dapat diteliti melalui konsep komunikasi efektif

milik Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (2005). Komunikasi

efektif yang dikemukakan oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia

Moss meliputi 5 aspek, yaitu : adanya pengertian

(understanding), menimbulkan kesenangan (pleasure), pengaruh

pada sikap (attide influence), hubungan sosial yang semakin baik

(improved relationship), dan tindakan (action).

Maka, efektivitas penggunaan bahasa isyarat pada

tayangan debat capres dan cawapres 2019 bagi Komunitas

Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Bogor dapat

dilihat berdasarkan 5 aspek komunikasi efektif tersebut.

Selanjutnya, didapat hasil penelitian sebagai berikut :

1. Adanya Pengertian

Komunikasi yang efektif akan terwujud jika komunikan

mengerti apa yang dimaksud oleh komunikator. Bahasa isyarat

merupakan salah satu cara berkomunikasi. Penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 akan

berjalan efektif jika setidaknya dapat membuat khalayak teman

Tuli memahami apa yang disampaikan tayangan tersebut .

Page 72: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

57

Tabel 4.1

Skor Rata-Rata Dimensi Adanya Pengertian1

Skor Rata-rata ( ) Persentase (%)

76.33 76.33

Tabel 4.2

Analisis Indikator Pada Dimensi Adanya Pengertian

INDIKATOR ITEM

PERNYATAAN

SKOR

TOTAL

FREK

UENSI

(N =

458)

PRES

ENTA

SE

(%)

Khalayak

teman Tuli

dapat

mempercayai

gerakan,

informasi

yang

disampaikan.

Saya

mempercayai

informasi yang

disampaikan

melalui gerakan

isyarat pada

tayangan debat

capres dan

cawapres 2019.

84

238 51.96

Gerakan tubuh

Interpreter

bahasa isyarat

saat

menyampaikan

77

1 Semua proses perhitungan terdapat pada lampiran

Page 73: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

58

informasi benar

seperti yang saya

tahu.

Saya sulit

memahami

makna dari

gerakan yang

disampaikan

interpreter

bahasa isyarat

67

Khalayak

teman Tuli

paham dengan

isi tayangan

melalui

gerakan

isyarat sesuai

dengan yang

dipahami oleh

orang dengar.

Pada tayangan

tersebut,

Pasangan calon

no. 01

mengatakan

bahwa

paradigma pada

kaum disabilitas

telah berubah,

dari

kedermawanan

menjadi

pemenuhan hak-

hak

77

153 33.41

Pada tayangan

tersebut adalah

benar jika

pasangan calon

no. 02

menyatakan jika

kesetaraan untuk

kaum disabilitas

bukan hanya

76

Page 74: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

59

terkait

infrastuktur atau

kesehatan,

namun

bagaimana bisa

bekerja layaknya

masyarakat pada

umumnya.

Khalayak

teman Tuli

mendapatkan

informasi

baru.

Saya

mendapatkan

infomasi baru

setelah melihat

tayangan ini.

77 67 14.63

Total 458 100

Pada tabel 4.1 dapat dilihat skor rata-rata dimensi adanya

pengertian responden teman tuli terhadap penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 yaitu

sebesar 76.33 (76.33%) dari skor tertinggi 100 point. Hal ini

menunjukan aspek adanya pengertian termasuk pada rentang

skala efektif.

Kemudian pada tabel 4.2 terungkap bahwa penggunaan

bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019

telah mengandung salah satu unsur komunikasi efektif yaitu

adanya pengertian sebesar 74.28% dengan indikator tertinggi

berasal dari kepercayaan teman Tuli terhadap gerakan dan

informasi yang disampaikan sebesar 51.96%. Kemudian

sebanyak 33.41% untuk pemahaman teman Tuli terhadap isi

Page 75: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

60

tayangan sesuai dengan yang dipahami orang dengar serta

sebanyak 14.63% untuk teman Tuli merasa mendapatkan

informasi baru.

2. Menimbulkan Kesenangan

Tabel 4.3

Skor Rata-Rata Dimensi Menimbulkan Kesenangan

Skor Rata-rata ( ) Persentase (%)

77.67 77.67

Menimbulkan kesenangan yang dimaksud dalam

komunikasi efektif Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss berarti

komunikasi tidak hanya bersifat informatif saja tetapi juga dapat

membuat komunikator ataupun komunikan merasa senang dan

terhibur. Semakin besar teman Tuli merasa senang maka akan

semakin besar pula pengaruhnya pada sikap. Tabel 4.3

menjelaskan bahwa penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 dapat menimbulkan perasaan

senang dengan skor rata-rata 77.67 (77.67%) dan penulis

kategorisasikan pada rentang skala efektif.

Tabel 4.4

Analisis Indikator Dimensi Menimbulkan Kesenangan

INDIKATOR ITEM

PERNYATAN

SKOR

TOTAL

FREK

UENSI

N =

233

PRESENT

ASE

(%)

Page 76: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

61

Gerakan

bahasa isyarat

membantu

teman Tuli

Saya merasa

terbantu

dengan adanya

bahasa isyarat

pada tayangan

debat capres

dan cawapres

2019.

74 74 31.76

Khalayak

teman Tuli

tertarik

dengan

tayangan

debat capres

dan cawapres

2019.

Menurut saya,

gerakan tubuh

yang

digunakan

mudah untuk

dipahami

78 78 33.48

Khalayak

teman Tuli

merasakan

emosi

Saya suka

dengan warna

pada kotak

yang

menampilkan

interpreter

bahasa isyarat.

81 81 34.76

Total 299 100

Pada tabel tersebut dapat kita lihat faktor-faktor apa saja

yang menimbulkan kesenangan bagi teman Tuli ketika melihat

penggunaan bahasa isyarat dalam tayangan debat capres dan

cawapres 2019. Faktor terbesar berasal dari teman Tuli yang

merasakan emosi selama melihat tayangan debat capres dan

cawapres 2019 menggunakan bahasa isyarat sebanyak 34.76%.

kemudian sebanyak 33.48% faktor didasari oleh rasa tertarik

Page 77: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

62

teman Tuli dengan tayangan debat capres dan cawapres 2019, dan

faktor terakhir sebesar 31.76% yakni pendapat teman Tuli yang

mengakui bahwa penggunaan gerakan bahasa isyarat telah

membantu.

3. Pengaruh Pada Sikap

Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, tayangan

debat capres dan cawapres 2019 juga memiliki sifat memersuasi

audience nya, untuk itu perlu diketahui sampai sejauh mana

penggunaan bahasa isyarat dapat memengaruhi sikap khalayak

teman Tuli. Hasil penelitian terhadap responden terlihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.5

Skor Rata-Rata Dimensi Pengaruh Pada Sikap

Tabel 4.6

Analisis Indikator Dimensi Pengaruh Pada Sikap

INDIKATOR ITEM

PERNYATAAN

SKOR

TOTAL

FREKU

ENSI

PRESEN

TASE

(%)

Skor Rata-rata ( ) Persentase (%)

76.33 76.33

Page 78: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

63

N = 229

Khalayak

teman Tuli

mencari

informasi

tambahan

Setelah melihat

tayangan ini,

saya mencari

informasi

tambahan

lainnya terkait

capres dan

cawapres 2019

79 79 34.50

Perubahan

sikap positif

yang terlihat

pada khalayak

teman Tuli.

Saya merasa

termotivasi

untuk melihat

tayangan debat

capres dan

cawapres 2019

dengan

pembahasan

(tema) yang

berbeda

73

150 65.50

Saya mengajak

teman tuli saya

lainnya untuk

ikut melihat

tayangan debat

capres dan

cawapres 2019 77

Total 229 100

Berdasarkan dua tabel di atas, penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 telah berhasil

Page 79: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

64

memersuasi khalayak teman Tuli dengan skor rata-rata 76.33 dan

persentase sebesar 76.33% (Tabel 4.5). Sebanyak 65.50%

pengaruh pada sikap pada responden teman Tuli terlihat

cenderung positif, dan sebanyak 34.50% pengaruh pada sikap

terlihat dengan khalayak teman Tuli mencari tambahan informasi

terkait isi tayangan.

4. Hubungan Sosial Yang Semakin Baik

Komunikasi yang efektif diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan sosial guna menimbulkan dan mempertahankan

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi

sosial, pengendalian dan kekuasaan, dan cinta serta kasih sayang.

Secara umum, pada penelitian ini penggunaan bahasa

isyarat dalam tayangan debat capres dan cawapres 2019 telah

mampu memenuhi kebutuhan sosial yang diperlukan sebanyak

73.75 dengan persentase dari keseluruhan sebesar 73.75% dan

termasuk dalam rentang skala efektif. Hal ini ditandai dengan

teman Tuli yang telah melakukan beberapa cara untuk membuat

hubungan sosial semakin baik setelah melihat tayangan debat

yakni melakukan diskusi sebesar 51.53%, dan penggunaan media

sosial sebagai sarana berbagi informasi sebesar 48.47%. Secara

rinci, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Page 80: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

65

Tabel 4.7

Skor Rata-Rata Dimensi Hubungan Sosial Yang Semakin

Baik

Skor Rata-rata ( ) Persentase (%)

73.75 73.75

Tabel 4.8

Analisis Indikator Dimensi Hubungan Sosial Yang Semakin

Baik

INDIKATOR ITEM

PERNYATAAN

SKOR

TOTAL

FREK

UENSI

N =295

PRESEN

TASE

(%)

Diskusi antara

khalayak

teman Tuli

dengan

lingkungan-

nya.

Saya melakukan

diskusi terkait isi

tayangan dengan

teman tuli

lainnya.

79

152 51.53 Saya

memberitahu

pendapat saya

terkait capres

dan cawapres

2019 kepada

teman saya.

73

Saya berbagi 72 143 48.47

Page 81: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

66

Penggunaan

media sosial

untuk berbagi

informasi

informasi terkait

capres dan

cawapres 2019

melalui media

sosial yang saya

miliki (informasi

bisa berupa

membagikan

atau membuat

postingan, pesan

broadcast, dsb)

saya

memberikan

feedback atau

komentar pada

informasi terkait

capres dan

cawapres 2019.

71

Total 295 100

5. Tindakan

Tindakan nyata merupakan suatu tolak ukur atas

keberhasilan efektivitas komunikasi. Efektivitas penggunaan

bahasa isyarat dalam tayangan debat capres dan cawapres pada

dimensi tindakan dapat disimak dalam tabel berikut ini :

Page 82: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

67

Tabel 4.9

Skor Rata-Rata Dimensi Tindakan

Skor Rata-rata ( ) Persentase (%)

67.25 67.25

Tabel tersebut secara jelas mengungkapkan sikap

khalayak teman Tuli untuk melakukan tindakan yang mereka

kehendaki setelah melihat tayangan debat capres dan cawapres

2019 sebesar 67.25 atau 67.25% dan cukup efektif dilihat dari

rentang skala yang telah dibuat.

Khalayak teman Tuli mengakui sebanyak 77.70% bahwa

tindakan yang mereka lakukan didasari informasi pada tayangan

debat, dan sebanyak 22.30% tindakan yang dilakukan adalah

melihat tayangan dengan tema atau pembahasan yang berbeda

lainnya.

Tabel 4.10

Analisis Indikator Dimensi Tindakan

INDIKATOR ITEM

PERNYATAAN

SKOR

TOTAL

FREK

UENSI

N =

269

PRESE

NTASE

(%)

Melihat tayangan

debat dengan

Saya tidak

melihat tayangan 60 60 22.30

Page 83: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

68

pembahasan

lainnya.

debat capres dan

cawapres 2019

dengan tema

pembahasan

(tema) lainnya.

Tindakan yang

tercipta didasari

informasi pada

tayangan debat.

Saya

memantapkan

pilihan saya

berkat informasi

dari tayangan

debat yang saya

lihat.

71

209 77.70

Pilihan saya

dalam pemilu

didasari oleh

informasi yang

saya dapat pada

tayangan debat

capres dan

cawapres 2019.

71

Saya memilih

bersikap apatis

setelah melihat

tayangan debat

capres dan

cawapres

67

Total 269 100

Page 84: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

69

B. Pembahasan Efektivitas Penggunaan Bahasa Isyarat Pada

Tayangan Debat Capres dan Cawapres 2019 bagi Komunitas

GERKATIN Kota Bogor

Penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres

dan cawapres 2019 merupakan gagasan lanjutan dari pemenuhan

hak-hak teman-teman Tuli yang dimuat di beberapa undang-

undang yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya.

Penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 dapat dilihat di sudut kanan bawah berupa sebuah

kolom kecil berwarna biru dengan seorang penerjemah di

dalamnya.

Efektivitas Penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 adalah upaya untuk melihat

sampai sejauh mana keefektifan dari digunakannya bahasa isyarat

pada tayangan yang diharapkan dapat setidaknya membantu

teman Tuli yang telah memiliki hak suara dalam menentukan

pilihannya dalam pemilu 2019.

Pada penelitian ini, penulis rasa adalah hal yang tepat

menggunakan konsep komunikasi efektif yang dikemukakan oleh

Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss. Komunikasi yang efektif

memiliki lima aspek, yakni:

1. Adanya Pengertian (understanding)

2. Menimbulkan Kesenangan (Pleasure)

3. Pengaruh Pada Sikap (attitude influence)

Page 85: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

70

4. Hubungan Sosial yang Semakin Baik (improved

relationship),

5. Tindakan (action).

Pada aspek adanya pengertian, sebagai tahap dasar dari

komunikasi, informasi yang disampaikan melalui penggunaan

bahasa isyarat berdasarkan hasil penelitian dapat dimengerti oleh

khalayak teman Tuli dan termasuk dalam kategori efektif. Hal ini

ditunjukan dengan tingginya skor kepercayaan khalayak Tuli

pada informasi yang disampaikan melalui gerakan isyarat.

Hasil tersebut menunjukan bahwa penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 yang

diperuntukan untuk khalayak Tuli dirasa tepat. Khalayak Tuli

dapat mengerti sesuai yang dimaksud isi tayangan tersebut

dengan berbagai stimulus yang diterapkan. Hasil penelitian

mengungkapkan sejak awal, khalayak Tuli telah mempercayai

informasi yang akan disampaikan melalui gerakan isyarat dengan

skor total 84. Namun kemudian, khalayak Tuli merasa sulit untuk

memahami makna dari gerakan yang diperagakan penerjemah

bahasa isyarat terbukti dengan skor total hanya sebesar 67.

Sulitnya memahami makna disebabkan beberapa faktor seperti

kecilnya kolom yang disediakan, sehingga sulit untuk melihat

dengan jelas gerakan cepat dari penerjemah bahasa isyarat. Maka

dari itu, diperlukan perbaikan dan peningkatan pada tampilan

khusus penerjemah bahasa isyarat. Walau begitu, khalayak Tuli

Page 86: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

71

tetap merasa mendapatkan informasi baru melalui tayangan

tersebut.

Selanjutnya, dalam aspek menimbulkan kesenangan.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan bahasa isyarat pada

tayangan debat capres dan cawapres 2019 telah menimbulkan

kesenangan pada diri khalayak Tuli dan tergolong efektif dengan

skor 77.67.

Meski menjadi skor terendah pada aspek ini, penelitian

juga mengungkapkan fakta bahwa khalayak Tuli merasa terbantu

dengan digunakannya bahasa isyarat pada tayangan debat capres

dan cawapres 2019 dengan skor total 74. Selanjutnya, indikator

yang menimbulkan kesenangan bagi khalayak Tuli Komunitas

Gerkatin Kota Bogor saat melihat penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 adalah karena

warna kotak yang menampilkan penerjemah bahasa isyarat

dianggap sudah baik. Kemudian, hasil penelitian juga

mengungkapkan bahwa walau pada aspek pengertian, khalayak

Tuli merasa sulit memahami makna pada gerakan bahasa isyarat

yang digunakan tetapi pasa aspek menimbulkan kesenangan,

khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota Bogor merasa gerakan

tubuh bahasa isyarat terlihat mudah untuk dimengerti.

Semakin tinggi nilai suka atau senang khalayak Tuli pada

penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 maka akan semakin tinggi pula pengaruhnya pada

sikap. Berdasarkan penelitian, sikap khalayak Tuli telah

Page 87: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

72

terpengaruh selama melihat tayangan tersebut dengan skor yang

cukup tinggi yakni sebesar 76.33 dan tergolong efektif.

Penggunaan bahasa isyarat dalam tayangan debat berhasil

mempengaruhi sikap khalayak Tuli menjadi cenderung positif.

Hal ini terlihat dari sikap khalayak Tuli yang dengan senang hati

mengajak teman lainnya untuk ikut menyaksikan atau

merekomenndasikan tayangan debat capres dan cawapres dan

merasa termotivasi untuk melihat tayangan debat capres dan

cawapres dengan pembahasan (tema) yang berbeda dari tema

tayangan yang dimaksud pada penelitian ini. Kemudian,

penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 pun terbukti dapat memengaruhi sikap khalayak

Tuli dilihat dari skor tinggi sebesar 79 sikap khalayak Tuli yang

mulai mencari informasi tambahan lainnya terkait isi tayangan.

Nilai perubahan sikap tersebut saat ini cukup bagus dengan

terbatas nya fasilitas dan sistem yang dibutuhkan khalayak Tuli

untuk merasakan hal yang sama dengan khalayak yang dapat

mendengar.

Beralih pada aspek selanjutnya yakni hubungan sosial

yang semakin baik. Penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 dapat diukur keefektifan nya

dilihat dari semakin baiknya interaksi hingga kemungkinan

terbangunnya hubungan sosial yang baru antara khalayak Tuli

dengan lingkungan sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian,

khalayak Tuli dianggap telah memiliki hubungan yang lebih baik

dengan lingkungan sosialnya hal ini ditunjukan dengan cukup

Page 88: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

73

tingginya skor total indikator penunjang aspek hubungan sosial

yang semakin baik yakni sebesar 73.75 dan masih tergolong

efektif.

Semakin baiknya hubungan antar khalayak Tuli Gerkatin

Kota Bogor dengan lingkungan sosialnya dapat dilihat dari hasil

penelitian yang mengungkapkan adanya diskusi antara khalayak

Tuli dengan teman di lingkungan sosialnya. Kegiatan diskusi

yang dilakukan bukanlah yang serius tetapi merupakan diskusi

ringan seperti menyuarakan pendapat dan saling memberikan

komentar terkait isi tayangan. Kemudian, jika berkaca pada skor

terendah terdapat pada penggunaan media sosial sebagai wadah

berkomunikasi seperti berbagi informasi terkait isi tayangan

melalui pesan broadcast, membuat postingan, dan sebagainya

atau pun memeberikan feedback berupa komentar pada postingan

terkait isi tayangan. Hal tersebut menunjukan jika khalayak Tuli

lebih menyukai dan lebih merasa nyaman pada metode

komunikasi face to face.

Terakhir, pada aspek tindakan. Efeltivitas komunikasi

biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikan.

Pada efektivitas penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat

capres dan cawapres 2019, tindakan nyata yang dilakukan

khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota Bogor dinyatakan cukup

efektif dengan skor hanya 67.25.

Hasil penelitian menunjukan, penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 memang dapat

Page 89: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

74

meyakinkan khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota Bogor

untuk menggunakan atau tidak menggunakan hak suara mereka.

Khalayak Tuli mendasari dan menentapkan pilihan mereka

berdasar pada informasi yang tersaji pada isi tayangan. Namun,

sebanyak 67 dari total skor maksimal 100 khalayak Tuli memilih

bersikap apatis setelah melihat isi tayangan.

Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa walaupun

khalayak Tuli merasa termotivasi untuk melihat tayangan debat

dengan pembahasan (tema) yang berbeda dari yang tema debat

yang digunakan pada penelitian ini seperti yang terungkap pada

aspek pengaruh pada sikap tetapi tindakan untuk melihat

tayangan debat dengan tema berbeda tidak banyak dilakukan oleh

khalayak Tuli. Sebesar 60 dari skor total maksimum 100,

Khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota Bogor memilih untuk

tidak melihat tayangan debat dengan pembahasan (tema) berbeda.

Tabel 4.11

Analisis Efektivitas Penggunaan Bahasa Isyarat pada

Tayangan Debat Capres dan Cawapres bagi Komunitas

GERKATIN Bogor

Konsep Teori Temuan Pembahasan

Adanya Pengertian 1. Skor rata-rata

sebesar 76.33 (dari

100) dengan total

skor 458 point pada

Disini, Teman Tuli

dapat menerima

dengan cermat isi

stimulus yang

Page 90: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

75

aspek ini sebagai

berikut:

(a) Mempercayai

informasi yang

disampaikan

melalui gerakan

isyarat total 84

point.

(b) Gerakan tubuh

nterpreter seperti

yang diketahui

teman Tuli

sebanyak 77 point.

(c) Teman Tuli sulit

memahami gerakan

bahasa isyarat yang

ditunjukan sebesar

67 point.

(d) Teman Tuli

paham isi tayangan

sesuai dengan yang

dipahami orang

dengar dengan total

skor rata-rata 77

dimaksudkan oleh

komunikan

(interpreter bahasa

isyarat) dalam

rentang efektif.

Kemudian, adanya

perbedaan

BISINDO (dimana

GERKATIN Bogor

menggunakan

BISINDO daerah

Bogor untuk

komunikasi sehari-

harinya) yang

digunakan tidak

terlalu

mempengaruhi

teman Tuli

GERKATIN Bogor

untuk memahami isi

pesan yang

disampaikan

terbukti dengan

kemampuan teman

Tuli yang dapat

mengerti isi pesan

Page 91: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

76

point.

(e) Teman Tuli

mendapatkan

informasi baru

sebesar 77 point.

lebih dari 50%2

sesuai pemahaman

orang dengar

sehingga teman Tuli

GERKATIN Bogor

dapat merasakan

informasi baru.

Menimbulkan

Kesenangan

1. Skor rata-rata

sebesar 77.67 (dari

100) dengan total

skor 233 point pada

aspek ini sebagai

berikut:

(a) Teman Tuli

GERKATIN Bogor

merasa terbantu

dengan adanya

Penerjemah Bahasa

Isyarat sebesar 74

point.

(b) Teman Tuli

merasa tertarik

Kemudian, Bahasa

Isyarat pada

tayangan debat

capres dan cawapres

2019 sukses

menimbulkan

perasaan senang

bagi teman Tuli

GERKATIN Bogor.

Bagi teman Tuli,

gerakan bahasa

isyarat telah

membantu mereka

memahami isi

pesan, teman Tuli

juga menyukai

2 Output didapat dari total skor maksimal 100 point dikurang dengan skor yang

didapat pada point keempat aspek adanya pengertian kemudian dijadikan

bentuk persen.

Page 92: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

77

dengan tayangan

debat capres dan

cawapres 2019

sebanyak 78 point.

(c) Teman Tuli

GERKATIN Bogor

menyukai warna

kotak interpreter

Bahasa Isyarat

sebesar 81 point.

warna kotak

penerjemah bahasa

isyarat.

Pengaruh Pada

Sikap

1. Skor rata-rata

sebesar 76.33 (dari

100) dengan total

skor 229 point pada

aspek ini sebagai

berikut: pertama,

teman Tuli

GERKATIN Bogor

mulai mencari

informasi tambahan

terkait isi tayangan

sebesar 79 point.

kedua, gerakan

bahasa isyarat

memengaruhi sikap

Gerakan isyarat

pada tayangan debat

capres dan cawapres

2019 dinilai telah

memengaruhi sikap

teman Tuli

GERKATIN Bogor

kearah positif. Hal-

hal yang telah

disebutkan pada

temuan penelitian

menjelaskan bahwa

BISINDO yang

digunakan pada

program tersebut,

Page 93: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

78

teman Tuli untuk

menyaksikan

tayangan debat

dengan berbagai

tema yang berbeda

sebesar 73 point.

ketiga, teman Tuli

GERKATIN Bogor

mengajak serta

teman Tuli lainnya

untuk melihat

tayangan debat

sebesar 77 point.

dan proses translasi

bahasa isyarat yang

digunakan adalah

tepat dan efektif

bagi teman Tuli

GERKATIN Bogor.

Hubungan Sosial

yang Semakin Baik

1. Skor rata-rata

sebesar 73.75 (dari

100) dengan total

skor 295 point pada

aspek ini sebagai

berikut: pertama,

sebanyak 79 point

teman Tuli

GERKATIN Bogor

telah melakukan

diskusi terkait isi

tayangan dengan

teman Tuli lainnya.

Disini, Hubungan

sosial yang semakin

baik tercipta antar

teman Tuli

GERKATIN Bogor.

Melakukan diskusi,

saling bertukar

informasi,

menyuarakan

pendapat dinilai

dapat meningkatkan

hubungan sosial.

Pada temuan

Page 94: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

79

kedua, teman Tuli

juga

memberitahukan

pendapat pribadi

mereka sebesar 73

point. ketiga, teman

Tuli kemudian

saling berbagi

informasi terkait isi

tayangan

menggunakan

media sosial mereka

sebesar 72 point.

keempat, teman

Tuli pun

meninggalkan

feedback atau

komentar terkait isi

tayangan sebesar 71

point.

penelitian juga

diungkapkan bahwa

teman Tuli merasa

lebih nyaman jika

melakukan

komunikasi tatap

muka dibandingkan

melalui media

sosial.

Tindakan 1. Skor rata-rata

sebesar 67.25 (dari

100) dengan total

skor 269 point pada

aspek ini sebagai

berikut: pertama,

Pada aspek tindakan

atau dapat dikatakan

aspek “pamungkas”

dalam

berkomunikasi

dapat dilihat bahwa,

Page 95: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

80

teman Tuli

GERKATIN Bogor

tidak melihat

tayangan debat

sebesar 60 point.

kedua, teman Tuli

mengaku

meamantapkan

pilihan berkat

tayangan debat

sebesar 71 point.

ketiga, teman Tuli

memilih

berdasarkan

pertimbangan

informasi yang

didapatkan melalui

tayangan debat

sebanyak 71 point.

keempat, teman

Tuli memilih

bertindak apatis

sebesar 67 point

setelah

menyaksikan

penggunaan bahasa

isyarat pada

tayangan debat

capres dikatakan

cukup efektif

(berdasar pada

rentang skala pada

bab III) bagi teman

Tuli GERKATIN

Bogor. Terlepas

dari tindakan

tersebut bersifat

positif ataupun

negatif.

Pada temuan

penelitian terungkap

bahwa setidaknya

40%3 teman Tuli

GERKATIN Bogor

melihat tayangan

debat dengan tema

berbeda lainnya.

Fakta tersebut

menunjukan bahwa

3 Output didapat dari total skor maksimal 100 point dikurang dengan skor yang

didapat pada point pertama aspek tindakan kemudian dijadikan bentuk persen.

Page 96: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

81

tayangan debat. teman Tuli

GERKATIN Bogor

tidak cukup tertarik

melihat seluruh

tema debat yang ada

sehingga sekitar 30

persen4 memilih

bersikap apatis.

4 Output didapat dari total skor maksimal 100 point dikurang dengan skor yang

didapat pada point keempat aspek tindakan kemudian dijadikan bentuk persen.

Page 97: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa efektivitas

penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 bagi Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tuna

Rungu Indonesia Kota Bogor adalah bentuk upaya untuk melihat

sampai sejauh mana keefektifan dari digunakannya bahasa isyarat

pada tayangan yang diharapkan dapat setidaknya membantu

teman Tuli yang telah memiliki hak suara dalam menentukan

pilihannya dalam pemilu 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan penulis melalui observasi, penyebaran kuesioner, dan

dokumentasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Efektivitas penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 bagi Komunitas Gerakan

Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Bogor telah

memenuhi prinsip-prinsip komunikasi efektif sehingga dapat

berjalan dengan efektif.

2. Efektivitas penggunaan bahasa isyarat pada tayangan

debat capres dan cawapres 2019 bagi Komunitas Gerakan

Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Bogor dapat dilihat

dengan konsep komunikasi efektif Stewart L. Tubbs dan Sylvia

Moss, yaitu:

Page 98: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

83

A. Adanya Pengertian, pada aspek adanya pengertian,

penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 telah dinyatakan efektif dengan skor total rata-rata

76.33 dari skor total maksimum 100. Khalayak Tuli Komunitas

Gerkatin Kota Bogor dianggap dapat mengerti informasi yang

disajikan melalui gerakan isyarat.

B. Menimbulkan Kesenangan, pada aspek menimbulkan

kesenangan, penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat

capres dan cawapres 2019 mendapatkan total skor rata-rata

sebesar 77.67 dan termasuk pada kategori efektif. Khalayak Tuli

Komunitas Gerkatin Kota Bogor secara keseluruhan merasakan

perasaan senang, dan terhibur dengan digunakannya bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019.

C. Pengaruh Pada Sikap, pada aspek pengaruh pada

sikap, penggunaan bahasa isyarat pada tayangan debat capres dan

cawapres 2019 mendapatkan total skor rata-rata sebesar 76.33

dan termasuk pada kategori efektif. Penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 telah

memengaruhi sikap khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota

Bogor dengan kecenderungan positif.

D. Hubungan Sosial Yang Semakin Baik, pada aspek

hubungan sosial yang semakin baik, penggunaan bahasa isyarat

pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mendapatkan

total skor sebesar 73.75 dan berada pada kategori efektif.

Khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota Bogor telah melakukan

Page 99: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

84

beberapa diskusi kecil, saling berbagi pendapat dan informasi

serta menggunakan media sosial untuk berbagi banyak hal terkait

isi tayangan debat capres dan cawapres 2019 yang telah mereka

lihat.

E. Tindakan, pada aspek tindakan, penggunaan bahasa

isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019

mendapatkan total skor rata-rata 67.25 dan termasuk pada

kategori cukup efektif. Khalayak Tuli Komunitas Gerkatin Kota

Bogor telah melakukan tindakan nyata baik yang bersifat positif

seperti memantapkan pilihan maupun negatif seperti memilih

bersikap apatis

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis,

maka beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain:

1. Kembangkan dan perbaiki sistem dan bentuk tampilan

kolom penerjemah bahasa isyarat saat ini agar lebih mudah

dimengerti oleh khalayak Tuli. Misal: dengan memperbesar

ukuran kolom penerjemah bahasa isyarat, mempertegas gambar

penerjemah bahasa isyarat dan sebagainya.

2. Event Pemilu merupakan acara penting yang hanya

terjadi 5 tahun sekali dan sangat menentukan, maka dari itu akan

jauh lebih baik jika sekali dalam 5 tahun setidaknya disediakan

Page 100: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

85

running text yang dapat jauh mempermudah khalayak Tuli

dibandingkan penerjemah bahasa isyarat.

2. Menyebarkan penggunaan bahasa isyarat bukan hanya

ada program berita saja tetapi pada program lainnya agar teman-

teman Tuli selain dapat mengikuti perkembangan informasi juga

dapat terhibur layaknya khalayak yang mendengar.

Page 101: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

86

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Anwar. 2011. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. RIneka Cipta.

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Faisal, Sanapiah. 2003. Format-Format Penelitian Sosial.

Jakarta: Rajawali Press.

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.

Halik, Abdul. 2013. Buku Daras : Komunikasi Massa. Makassar:

UIN Alauddin.

Kamus Isyarat Bahasa Indonesia

Kholil, Syukur. 2007. Komunikasi Islami. Bandung: Cita Pustaka.

Page 102: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

87

Kuswandi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa Analisis Interaktif

Budaya Massa. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moekijat. 1993. Teori Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.

Morissan. 2004. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2006. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta:

Bumi Aksara.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Rifangi, M. 1990. Metode Riset Sebuah Pengantar. Yogyakarta :

Andi Ofset.

Saifudin, Azwar. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Saifudin, Azwar. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif :

dilengkapi dengan…, Jakarta: Kencana Prenamedia Grup.

Suryana. 2010. Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Page 103: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

88

Sugiyono. 20009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa (P3B), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka Depdikbud.

Wahyullaihi. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

JURNAL

Artha, Dewi Juni . 2016. Jurnal EduTech Vol.2 : Pengaruh

Pemilihan Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan

Sosialisasi Anak. Sumatera Utara : Universitas

Muhammadiyah.

Gilang Gumelar, dkk. Bahasa Isyarat Indonesia Sebagai Budaya

Tuli. Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu Komunikasi,

Universitas Padjajaran Bandung.

Utami, Nadia Utami. 2015. Gelapnya Akses Informasi bagi

Difabel dalam Gemerlapnya era Digitalisasi. Jurnal

Penelitian.

Yuliastuti, Nurhikmah. Translasi Bahasa Isyarat dalam Program

Berita di TVONE dan TVRI. Jurnal Penelitian Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Page 104: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

89

ARTIKEL

Adityo, Muhammad. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) atau

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)?. Diakses dari

https://www.youngontop.com pada tanggal 25 Maret 2019

Jadwal Debat Pilpres 2019 dari tanggal hingga tema. 2019.

Diakses dari www.kompas.com pada hari senin, 09

September 2019 pukul. 00.16 WIB.

KPU: Pemilih Disabilitas di Pemilu 2019 Sebanyak 12 Juta

Orang. 2019. Diakses dari

https://news.detik.com/berita/d-4345289/kpu-pemilih-

disabilitas-di-pemilu-2019-sebanyak-12-juta-orang pada

11 april 2019.

KPU Gelar Debat Pilpres 2019 dalam 5Puteran. 2019. Diakses

dari nasional.sindonews.com pada hari Senin, 09

September 2019 pukul 00.34 WIB.

Wibowo, Faisal. “Komunikasi dalam Perspektif Islam”. Diakses

darihttps://www.kompasiana.com/faisalwibowo/550fdacc

813311ae33bc61a2/komunikasi-dalam-perspektif-

islam?page=all pada tanggal 22 Juli 2019.

WAWANCARA

Wawancara peneliti dengan Piero, Anggota sepak bola Tuli, pada

05 Maret 2019

Page 105: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

90

LAMPIRAN

Page 106: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 107: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 108: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 109: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata
Page 110: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

-Kuesioner Penelitian-

KUESIONER

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA

TAYANGAN DEBAT CAPRES DAN CAWAPRES 2019

BAGI KOMUNITAS KESEJAHTERAAN TUNA RUNGU

INDONESIA KOTA BOGOR

PETUNJUK : Silahkan berikan tanda centang ()

untuk setiap jawaban.

KETERANGAN :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

#Note : Sebelum menjawab pertanyaan di bawah ini, tolong

silahkan tonton/lihat tayangan dibawah ini terlebih dahulu :

http://youtu.be/2qlpTKB91Os (segmen pemenuhan hak-hak

disabilitas pada debat pertama)

NO. PERNYATAAN STS TS N S SS

ASPEK PENGERTIAN

1.

Saya mempercayai informasi

yang disampaikan melalui

gerakan isyarat pada

tayangan debat capres dan

cawapres 2019.

Page 111: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

2.

Gerakan tubuh Interpreter

bahasa isyarat saat

menyampaikan informasi

benar seperti yang saya tahu.

3.

Pada tayangan tersebut,

Pasangan calon no. 01

mengatakan bahwa

paradigma pada kaum

disabilitas telah berubah, dari

kedermawanan menjadi

pemenuhan hak-hak

4.

Pada tayangan tersebut

adalah benar jika pasangan

calon no. 02 menyatakan jika

kesetaraan untuk kaum

disabilitas bukan hanya

terkait infrastuktur atau

kesehatan, namun bagaimana

bisa bekerja layaknya

masyarakat pada umumnya.

5.

Saya sulit memahami makna

dari gerakan yang

disampaikan interpreter

bahasa isyarat

6.

Saya mendapatkan infomasi

baru setelah melihat tayangan

ini.

ASPEK KESENANGAN

1.

Menurut saya, gerakan tubuh

yang digunakan mudah untuk

dipahami

2.

Saya suka dengan warna

pada kotak yang

menampilkan interpreter

bahasa isyarat.

3.

Saya merasa terbantu dengan

adanya bahasa isyarat pada

tayangan debat capres dan

cawapres 2019.

ASPEK PENGARUH PADA SIKAP

1.

Setelah melihat tayangan ini,

saya mencari informasi

tambahan lainnya terkait

capres dan cawapres 2019

2.

Saya merasa termotivasi

untuk melihat tayangan debat

capres dan cawapres 2019

dengan pembahasan (tema)

Page 112: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

yang berbeda

3.

Saya megajak teman tuli saya

lainnya untuk ikut melihat

tayangan debat capres dan

cawapres 2019

ASPEK HUBUNGAN SOSIAL YANG SEMAKIN BAIK

1.

Saya melakukan diskusi

terkait isi tayangan dengan

teman tuli lainnya.

2.

Saya memberitahu pendapat

saya terkait capres dan

cawapres 2019 kepada teman

saya.

3.

Saya berbagi informasi

terkait capres dan cawapres

2019 melalui media sosial

yang saya miliki (informasi

bisa berupa membagikan atau

membuat postingan, pesan

broadcast, dsb)

4.

saya memberikan feedback

atau komentar pada informasi

terkait capres dan cawapres

2019.

ASPEK TINDAKAN

1.

Saya tidak melihat tayangan

debat capres dan cawapres

2019 dengan tema

pembahasan (tema) lainnya.

2.

Saya memantapkan pilihan

saya berkat informasi dari

tayangan debat yang saya

lihat.

3.

Pilihan saya dalam pemilu

didasari oleh informasi yang

saya dapat pada tayangan

debat capres dan cawapres

2019.

4.

Saya memilih bersikap apatis

setelah melihat tayangan

debat capres dan cawapres

Page 113: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

- Hasil Pengolahan Data dengan SPSS-

Uji Validitas

P1

Pearson

Correlation .785

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P2

Pearson

Correlation .601

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P3

Pearson

Correlation .547

**

Sig. (2-

tailed) 0.002

N 30

P4

Pearson

Correlation 0.285

Sig. (2-

tailed) 0.126

N 30

P5

Pearson

Correlation .528

**

Sig. (2-

tailed) 0.003

N 30

P6

Pearson

Correlation .831

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P7 Pearson

Correlation .714

**

Page 114: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P8

Pearson

Correlation 0.258

Sig. (2-

tailed) 0.169

N 30

P9

Pearson

Correlation .677

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P10

Pearson

Correlation .659

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P11

Pearson

Correlation .690

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P12

Pearson

Correlation .740

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P13

Pearson

Correlation .645

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P14

Pearson

Correlation .674

**

Sig. (2- 0.000

Page 115: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

tailed)

N 30

P15

Pearson

Correlation .779

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P16

Pearson

Correlation .565

**

Sig. (2-

tailed) 0.001

N 30

P17

Pearson

Correlation .634

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P18

Pearson

Correlation .570

**

Sig. (2-

tailed) 0.001

N 30

P19

Pearson

Correlation .743

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P20

Pearson

Correlation .704

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

P21

Pearson

Correlation .749

**

Sig. (2-

tailed) 0.000

N 30

Page 116: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

- Data Responden-

NAMA

ITEM PERNYATAAN

ASPEK

PENGERTIA

N

ASPEK

MENIM

BULKAN

KESENA

NGAN

PENGARU

H PADA

SIKAP

HUBUNGAN

SOSIAL

SEMAKIN BAIK

TINDAKAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Miranda 5 4 4 5 3 5 5 5 4 5 4 2 4 5 4 4 2 5 4 4

Nadya

Paramita 3 4 5 5 5 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4

Siti Sri

Rahayu 5 5 3 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3

Anita

Hastining

Rahmawati

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Intan

Permatahati 5 5 4 2 2 4 5 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 5 2

Yayah

Windiarni 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

BG

Revientianto

Verlambang

5 3 4 4 2 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 2

Ade

Wirawan 5 3 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3

Rieka 3 3 3 3 4 4 4 2 4 5 3 5 5 5 4 3 3 3 3 3

Muadzani

Fajar Nur

Febrianto

5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

Candra 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Deddy Leo 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 2 4 3 3

Resti Novia

Pratiwi 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3

Novita 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5

Dodi

Wisnutama 2 3 3 4 4 1 1 3 3 2 3 2 4 1 2 4 3 1 1 2

Cucu

Cahyani 4 3 2 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4

Berlin

Gadistya 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

Farhan 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 117: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

Ariyani 5 5 5 1 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 5 5 4

Putri

Permata 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

-Hasil Data SPSS-

Aspek Pengertian

Statistics

P1 P2 P3 P4 P5 P6

N Valid 20 20 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 4.2000 3.8500 3.8500 3.8000 3.3500 3.8500

Minimum 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00

Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Sum 84.00 77.00 77.00 76.00 67.00 77.00

Aspek Menimbulkan Kesenangan

Statistics

P7 P8 P9

N Valid 20 20 20

Missing 0 0 0

Mean 3.7000 3.9000 4.0500

Minimum 1.00 2.00 2.00

Maximum 5.00 5.00 5.00

Sum 74.00 78.00 81.00

Page 118: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

Menimbulkan_Kesenangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 74.00 1 33.3 33.3 33.3

78.00 1 33.3 33.3 66.7

81.00 1 33.3 33.3 100.0

Total 3 100.0 100.0

Aspek Pengaruh Pada Sikap

Statistics

P10 P11 P12

N Valid 20 20 20

Missing 0 0 0

Mean 3.9500 3.6500 3.8500

Minimum 2.00 2.00 2.00

Maximum 5.00 5.00 5.00

Sum 79.00 73.00 77.00

Statistics

Pengaruh_pada_sikap

N Valid 3

Missing 0

Mean 76.3333

Minimum 73.00

Maximum 79.00

Sum 229.00

Page 119: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata

Aspek Hubungan Sosial Yang Semakin Baik

Statistics

P13 P14 P15 P16

N Valid 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0

Mean 3.9500 3.6500 3.6000 3.5500

Minimum 2.00 1.00 2.00 2.00

Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00

Sum 79.00 73.00 72.00 71.00

Aspek Tindakan

Statistics

P17 P18 P19 P20

N Valid 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0

Mean 3.0000 3.5500 3.5500 3.3500

Minimum 2.00 1.00 1.00 2.00

Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00

Sum 60.00 71.00 71.00 67.00

Statistics

TINDAKAN

N Valid 4

Missing 0

Mean 67.2500

Minimum 60.00

Maximum 71.00

Sum 269.00

Page 120: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHASA ISYARAT PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · isyarat pada tayangan debat capres dan cawapres 2019 mencapai skor rata-rata