BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

23
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, kendala kendala yang dihadapi, strategi penyelesaian dari kendala tersebut, hal hal yang mendukung, dan dampak dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Salatiga SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan visi yang digunakan sebagai pedoman dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu: Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global dan ber Imtaq tinggi ” 1 Misi SMK Negeri 2 Salatiga yang merupakan pengembangan dari visi SMK Negeri 2 Salatiga sebagai berikut: 1. Menyiapkan tamatan yang menguasai IPTEK dan mempunyai iman dan taqwa. 2. Menyiapkan tamatan siap masuk kerja. 3. Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa kewirausahaan. 4. Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur dan bermoral. 1 SMK Negeri 2 Salatiga, Profil SMK Negeri 2 Salatiga, Salatiga, hal. 4

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari

SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis untuk menjawab tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga, kendala – kendala yang dihadapi, strategi

penyelesaian dari kendala tersebut, hal – hal yang mendukung, dan dampak dari

penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan visi yang digunakan sebagai pedoman

dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu:

“Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era global

dan ber Imtaq tinggi ”1

Misi SMK Negeri 2 Salatiga yang merupakan pengembangan dari visi

SMK Negeri 2 Salatiga sebagai berikut:

1. Menyiapkan tamatan yang menguasai IPTEK dan

mempunyai iman dan taqwa.

2. Menyiapkan tamatan siap masuk kerja.

3. Menyiapkan tamatan yang mempunyai jiwa

kewirausahaan.

4. Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur dan bermoral.

1 SMK Negeri 2 Salatiga, Profil SMK Negeri 2 Salatiga, Salatiga, hal. 4

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

25

5. Menyiapkan tamatan dengan kompetensi bertaraf

internasional.

6. Menyelenggarakan sekolah dengan pelayanan bertaraf

internasional.”2

4.1.2. Tujuan SMK Negeri 2 Salatiga

Tujuan yang ditentukan sebelumnya, akan memacu SMK negeri 2 Salatiga

untuk menjadi sekolah yang lebih berkualitas. Berikut adalah tujuan yang

ditentukan oleh SMK Negeri 2 salatiga:

1. Tahun 2013 siswa memiliki kompetensi penguasaan

konsep untuk seluruh mata pelajaran secara komprehensif

dan benar sehingga mampu berkompetisi ditingkat

nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di tingkat

internasional.

2. Tahun 2013 siswa mampu menggunakan Bahasa Inggris

sebagai alat komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan

yang lebih luas.

3. Tahun 2013 siswa mampu membangun kebiasaan yang

aktif untuk mencari informasi menggunakan teknologi

informasi.

4. Tahun 2013 sekolah memiliki sarana dan prasarana

penunjang PBM yang lengkap.

5. Tahun 2013 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung

yang handal untuk mendukung seluruh manajemen

sekolah.

6. Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan

seluruh warga sekolah, stake holders dan instansi serta

institusi pendukung pendidikan lainnya.

7. Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-

nilai ketuhanan serta nilai-nilai kehidupan yang bersifat

universal dalam kehidupannya.

2 SMK Negeri 2 Salatiga, Profil SMK Negeri 2 Salatiga, Salatiga, hal. 5

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

26

4.1.3. Janji Kinerja

Supaya dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak melenceng

dari tujuan sebelumnya, maka SMK Negeri 2 Salatiga memiliki 12 janji kinerja

yakni sebagai berikut:

a. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008)

b. Empat Pelajaran Produktif Disampaikan Dalam Bahasa

Inggris

c. Sertifikat Internasional

d. Memiliki Standard Training Workshop

e. Memiliki Advance Training Workshop

f. Score TOEIC siswa diatas 400

g. Adanya Teaching Factory

h. Penataan sekolah menjadi Green School,

i. Adanya orang asing

j. Adanya Partner Asing

k. Adanya Lulusan bekerja di Luar Negeri

l. Program ICT.”3

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan 12 janji kinerja tersebut dengan baik.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya kepercayaan orang tua, untuk

menyekolahkan anak - anak mereka di SMK Negeri 2 Salatiga. Serta telah berdiri

teaching factory bengkel permesinan yang terletak di jalan Kridanggo.

12 janji kinerja SMK Negeri 2 Salatiga merupakan sebuah rambu-rambu

SMK Negeri 2 Salatiga. Karena notabene SMK Negeri 2 Salatiga merupakan

Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).

3 SMK Negeri 2 Salatiga, Profil SMK Negeri 2 Salatiga, Salatiga, hal. 22

"

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

27

4.1.4. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008

SMK Negeri 2 Salatiga memperoleh sertifikat SMM ISO 9001: 2000 pada

tahun 2007 oleh PT. TUV Rheinland Indonesia sebagai bukti penerapan Sistem

Manajemen Mutu. Perolehan sertifikat ISO tersebut menjadikan SMK Negeri 2

Salatiga sebagai SMK pertama di kota Salatiga yang menerapkan Sistem

Mananjemen Mutu ISO 9001. Pada tahun 2010 SMK Negeri 2 Salatiga mulai me-

reward dengan versi baru yaitu SMM ISO 9001: 2008 pada tahun 2010. Bahkan

pada tanggal 4 Mei 2012, SMK Negeri 2 Salatiga telah melaksanakan audit

lanjutan yang terakhir. Sehingga sertifikat TUV Rheiland Cert no. 01 100 075168

dapat dilanjutkan untuk membagi pengalaman implementasinya kepada sekolah

lain.

Dokumen – dokumen yang dipersiapkan untuk memperoleh sertifikat

mulai dari Dokumen tingkat I hinga dokumen tingkat IV. Seperti yang diperoleh

dari hasil wawancara penulis dengan wakil manajemen mutu SMK Negeri 2

Salatiga:

“Instrumen yang dipersiapkan dokumen yang digunakan

sebagai standar. Dokumen yang pertama adalah dokumen

tingkat I namanya pedoman mutu, dokumen tingkat II namanya

POS (Prosedure Operational Standard) itupun juga masih

umum yang berlandaskan pada klausul ISO, selanjutnya

dokumen tingkat III yaitu IK (Instruksi kerja) yang bersifat lebih

tekhnis, lalu dokumen tingkat IV yang berisi Form dan

Rekaman.”4

4 Wawancara, Sodiq, Wakil Manajemen Mutu, SMK Negeri 2 Salatiga, 24 Mei 2012

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

28

Dokumen tingkat I yang disahkan oleh kepala sekolah. Dokumen yang

mencakup mulai dari visi dan misi hingga sasaran mutu, terdapat pada dokumen

tingkat I. Dokumen tingkat II disahkan oleh Wakil manajemen mutu yang berisi

SOP (Strandar Operasional Prosedur). SOP berpedoman pada delapan prinsip

manajemen mutu, yang terdapat pada klausul yang ditetapkan oleh ISO.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh beberapa hal yang berkaitan

dengan pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008. Berikut pernyataan dari Hadi

Sutjipto:

“Segala sesuatu itu kalau tersistem akan lebih baik artinya

sebenarnya hal-hal yang sudah kami lakukan ini, pada saat itu

masih banyak yang belum terdokumen dan sekarang itu harus

terdokumen. Artinya kemampunan telusurnya seandainya kita

mencari data itu tidak susah. Apabila semua lini dalam

pendidikan itu menggunakan Manajemen Mutu ISO, sebenarnya

akan menjadi terstruktur.” 5

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan adanya sistem

manajemen mutu ISO 9001: 2008. Seluruh kegiatan yang ada di sekolah telah

terstruktur dan tersistem dengan baik. Dimana dokumen – dokumen yang

sebelumnya terarsip secara tidak teratur, kini telah tertata dengan rapi. Sehingga

ketika akan mencari dokumen tersebut lebih mudah untuk mencarinya.

Mengingat pelanggan utama dari sekolah adalah siswa, penulis melakukan

wawancara dengan perwakilan siswa. Adhe wakil ketua OSIS dan merupakan

salah salah satu siswa kelas X TKJ. Adhe menyatakan beberapa hal yang

berkaitan dengan sarana prasarana serta kompetensi guru:

5 Wawancara, Hadi Sutjipto, Kepala Sekolah, SMK Negeri 2 Salatiga, 24 Mei 2012

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

29

“Sudah cukup semuanya, mereka mengajar di bidang masing-

masing dimana mereka ahli di dalam bidangnya.”6

Setiap guru memiliki kompetensi dalam mengajar yang cukup baik.

Dengan latar belakang pendidikan minimal S1, sangat dikatakan berkompetensi

sebagai pengajar. Guru juga mengajar sesuai dengan bidang keahlian masing-

masing.

Keterangan yang sama dinyatakan oleh guru adaptif di SMK Negeri 2

Salatiga yaitu Umi Masruroh yang mengajar Matematika:

“Sangat menunjang, membuka peluang kepada siswa untuk

mengembangkan diri, baik itu dibengkel maupun itu di ruang

teori. Sehingga anak-anak punya kebebasan untuk saling

meningkatkan pengembangan dirinya yang berkaitan dengan

kompeten dan keahlian mereka”7

Sarana dan prasarana yang sangat menunjang memacu siswa untuk belajar.

Baik di ruang kelas teori maupun bengkel praktek semua peralatan sudah sangat

menunjang. Dalam kegiatan praktek siswa diberi kesempatan untuk merangkai

atau merakit sendiri komponen yang disediakan. Sehingga siswa terpacu dalam

belajar dan dapat mengembangkan kemampuan masing-masing siswa.

Berkaitan dengan sarana prasarana, guru normatif SMK Negeri 2 Salatiga

yaitu Purnomo yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia berpendapat:

“Sarana prasarana banyak yang sudah menunjang, walaupun

mungkin masih ada yang belum lengkap tetapi sedang dalam

proses. Kalau dalam pembelajaran adaptif normatif itu saran

sudah cukup mulai dari LCD dan lain-lain juga sudah ada.”8

6 Wawancara, Adhe, Siswa Kelas X TKJ, SMK Negeri 2 Salatiga, 2 Juni 2012 7 Wawancara, Umi Masruroh, Guru Matematika, SMK Negeri 2 Salatiga, 28 Mei 2012 8 Wawancara, Purnomo, Guru Bahasa Indonesia, SMK Negeri 2 Salatiga,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

30

Dalam kegiatan pembelajaran normatif dan adaptif sudah dikatakn

mencukupi. Di setiap kelas sudah tersedia LCD, white board, dan speaker aktif.

Sebab dalam kegiatan pembelajaran normatif dan adaptif misalkan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris, sangat memerlukan peralatan tersebut. Sebagai

contoh apabila listening dalam pelajaran bahasa inggris, diperlukan speaker aktif

untuk belajar mendegarkan kosa kata dalam bahasa inggris.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 juni 2012.

Terdapat beberapa kondisi ekternal dan internal, yang dapat mempengaruhi

program pembelajaran dan implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2

Salatiga sebagai berikut:

a. Kondisi Internal

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan (Strenght) yang dimiliki SMK Negeri 2 Salatiga yaitu

guru, fasilitas dan peralatan yang memadahi, lulusan akan

langsung disalurkan ke industri yang bekerja sama dengan SMK

Negeri 2 salatiga, lingkungan sekolah yang tenang dan asri.

2. Kelemahan (Weakness)

Siswa kurang patuh terhadap peraturan, ruang guru produktif

terpisah dengan guru lain (normatif dan adaptif) sehingga kurang

adanya komunikasi.

28 Mei 2012

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

31

b. Kondisi Eksternal

1. Peluang (Opportunity)

Minat siswa untuk bekerja yang sangat tinggi, kerja sama dengan

Dunia Usaha(DU)/Dunia Industri (DI), perkembangan teknologi

dan sarana prasarana, kualitas layanan.

2. Ancaman (Threaths)

Semakin banyak SMK dengan predikat RSBI dan menerapkan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, sekolah favorit yang

ditunjang teknologi dan sarana prasarana yang lengkap.

4.1.5. Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Dalam pelaksanaan suatu sistem, ada beberapa kendala yang muncul dari

berbagai aspek. Secara tidak langsung kendala tersebut akan menjadi hambatan

dalam setiap pelaksanaannya.

Kendala tersebut akan memberikan dampak buruk terhadap sistem.

Apabila kendala tersebut dibiarkan berlarut-larut dan tidak di cari solusi

penyelesaiannya. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Wakil

Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Salatiga, kendala-kendala tersebut masih tetap

terjadi.

Kendala-kendala yang diperoleh dari wawancara dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

32

Tabel 4.2.2.1. Hasil Penelitian Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2

Salatiga

No. Faktor Penghambat Keterangan

1. Sumber Daya Manusia 1. Kurangnya tenaga administrasi yang menangani

dokumen-dokumen ISO

2. Ada beberapa yang meremehkan pelaksanaan

SMM ISO.

2. Rasa ketidakpedulian 1. Kurangnya rasa ingin tahu sebagian guru tentang

SMM ISO

3. Inkonsisten

(ketidakkonsistenan)

1. Kurang patuh terhadap peraturan dari ISO

2. Komitmen yang tidak stabil

3. Kurangnya keinginan untuk melaksanakan

peraturan Sistem Manajemen Mutu ISO, sehingga

peraturan yang sudah dibuat tidak dilaksanakan

4. Kurangnya

Sarana/tempat

1. Kurangnya tempat yang digunakan untuk

rekrutmen kerja

5. Beban Kerja 1. Karena waktu guru yang relatif banyak digunakan

di dalam kelas, sehingga tidak sempat

mengerjakan dokumen-dokumen ISO

Sumber: Data Primer (Wawancara) Tanggal 24 dan 28 Mei 2012

4.1.6. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001: 2008

Dari hasil wawancara diperoleh strategi pemecahan yang digunakan untuk

menyelesaikan kendala yang dihadapi tersebut. Seperti yang diutarakan oleh

Wakil Manajemen Mutu (WMM):

“Apabila ada yang belum disosialisasi, kita akan sosialisasi

dengan workshop intinya tentang isi Sistem Manajemen Mutu

ISO itu seperti apa?, untuk komitmen yang tidak stabil itu

solusinya adalah aturan main yang ada di sini harus diterapkan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

33

dengan semaksimal mungkin, misalkan dia melanggar itu

seharusnya di beri punishment ya harus di punishment. Dan

apabila yang mempunyai prestasi di beri penghargaan.”9

Wakil Manajemen Mutu (WMM) bertugas sebagai koordinator

pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Sehingga WMM tersebut,

yang memantau kondisi warga SMK Negeri 2 Salatiga dalam melaksanakan

sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008. Sehingga apabila ditemukan sebuah

kendala, WMM segera mencari solusi dari permasalahan tersebut. Hal yang

dilakukan WMM untuk saat ini adalah dengan mengadakan sosialisasi,

memberikan punishment bagi yang melanggar, dan memberi penghargaan bagi

yang mempunyai prestasi.

Menurut kepala sekolah yaitu Hadi Sutjipto, strategi pemecahan yang

digunakan SMK Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut:

“Diadakan share dengan cara berkomunikasi antara guru satu

dengan guru lain, sehingga apabila muncul masalah kami

memberikan waktu 1 minggu, bagaimana supaya hal tersebut

tidak menjadi masalah lagi.”10

Adanya share setiap 1 minggu sekali, antara guru satu dengan yang

lain. Hal tersebut merupakan solusi penyelesaian dari kendala-kendala yang

dihadapi SMK Negeri 2 Salatiga. Setiap diadakan share tersebut, guru

memaparkan masalah apa yang sedang dihadapi. Di bicarakan bersama dan

mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Dan guru diberi kesempatan 1 minggu

9 Wawancara, Sodiq, Wakil Manajemen Mutu, SMK Negeri 2 Salatiga,

24 Mei 2012 10 Wawancara, Hadi Sutjipto, Kepala Sekolah, SMK Negeri 2 Salatiga, 24 Mei 2012

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

34

untuk melaksanakan solusi tersebut. Sehingga masalah dapat terselesaikan dengan

baik.

4.1.7. Hal-Hal yang Mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001: 2008

Supaya dalam implementasi SMM ISO 9001 : 2008 dapat berjalan dengan

baik. Harus ada beberapa hal yang mendukung implementasi SMM ISO 9001:

2008. Beberapa hal yang mendukung implemtasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK

Negeri 2 Salatiga, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2.4.1 Hasil Penelitian Hal-Hal yang Menjadi Pendukung Dalam

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2

Salatiga

No. Faktor pendukung Keterangan

1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang melaksanakan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang lengkap, baik dalam

bengkel maupun ruang teori.

3. Komitmen Komitmen yang tinggi dari sumber daya

manusia itu sendiri

Sumber: Data Primer (Wawancara) Tanggal 24 dan 28 Mei 2012

4.1.8. Dampak dari Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Ada beberapa dampak yang terjadi setelah mengimplementasikan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga. Berdasarkan

wawancara yang dilaksanakan penulis selama dilapangan adalah sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

35

“Ketika praktek lebih tertata dan sistem administrasi lebih

rapi.”11

Setelah melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008

tersebut. Banyak sekali dampak positif yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga.

Seperti halnya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di SMK Negeri 2 Salatiga,

sudah terstruktur dengan baik. Serta sistem administrasi menjadi lebih rapi dan

lebih tertata.

Pendapat lain diutarakan oleh kepala sekolah, Hadi Sutjipto yakni:

“Dengan adanya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008,

kami diakui bahwa kami sudah melaksanakan organisasi

dengan sehat”12

Organisasi yang sehat dan kepercayaan masyarakat timbul, setelah

SMK Negeri 2 Salatiga melaksanakan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008.

Sebab SMK Negeri 2 Salatiga diakui bahwa dapat mencetak lulusan yang siap

kerja dan berkualitas internasional. Sehingga orang tua siswa mempercayakan

SMK Negeri 2 Salatiga untuk mendidik anak-anak mereka sehingga siap bekerja.

11 Wawancara, Tri Wisnu Haryanta, Kepala Bidang Keahlian Mesin, SMK Negeri 2

Salatiga, 28 Mei 2012 12 Wawancara, Hadi Sutjipto, Kepala Sekolah, SMK Negeri 2 Salatiga, 24 Mei 2012

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

36

4.2. Pembahasan

4.2.1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di

SMK Negeri 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001 selama 5 tahun. Pada tahun 2007 SMK Negeri 2 Salatiga menerapkan SMM

ISO 9001 versi 2000 (ISO 9001: 2000). Kemudian pada tahun 2010 SMK Negeri

2 Salatiga me-reward SMM ISO 9001 dengan versi 2008 (9001: 2008). Mulai

dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa hingga

karyawan harus ikut berpartisipasi melaksanakan SMM ISO 9001: 2008. Seluruh

warga SMK Negeri 2 Salatiga, sepakat untuk melaksanakan SMM ISO 9001:

2008.

Manfaat yang diperoleh di berbagai aspek kegiatan pembelajaran, setelah

menerapkan SMM ISO 9001: 2008 tersebut. Dengan adanya SMM ISO 9001:

2008 ini, dokumen-dokumen akan lebih tertata dengan baik dan lebih mudah

untuk mencari, dalam mengerjakan tugas sekolah menjadi lebih terstruktur.

Cara pengenalan SMM ISO 9001: 2008 kepada warga sekolah dengan

diadakannya workshop dan sosialisasi/penyuluhan. Workshop dan sosialisasi

tersebut dilaksanakan terhadap guru-guru baru yang notabene belum mengerti

tentang SMM ISO 9001: 2008. Implemetasi SMM ISO 9001: 2008 ini mencakup

keseluruhan dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut tidak lepas dari

fokus SMM ISO 9001: 2008 itu sendiri, yakni fokus pada pelanggan. Pelanggan

di SMK Negeri 2 Salatiga adalah siswa dan industri dimana siswa akan bekerja.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

37

Instrumen yang dipersiapkan SMK Negeri 2 Salatiga untuk memperoleh

sertifikat ISO 9001: 2008, adalah dengan mempersiapkan dokumen – dokumen

ISO. Dokumen ISO 9001: 2008 mencakup dokumen tingkat 1 hingga dokumen

tingkat 4.

Dokumen tingkat 1 pedoman mutu dimana Visi, Misi dan tujuan yang

ingin dicapai SMK Negeri 2 Salatiga, hingga sasaran mutu SMK Negeri 2

Salatiga yakni mencetak siswa yang mampu bersaing dalam dunia kerja.

Dokumen tingkat 2 yang berisi tentang POS ( Prosedure Operational Standart )

yang mencakup semua pasal-pasal dalam klausul ISO, POS tersebut disahkan oleh

wakil manajemen mutu. Setelah melengkapi pasal - pasal dan kemudian di sahkan

oleh wakil manajemen mutu. Dokumen yang harus dikerjakan yaitu dokumen

tingkat 3 yang berisi IK ( Instruksi Kerja ), dimana setiap guru memiliki tugas

masing – masing. Seperti wakil kepala sekolah bidang hubungan industri, yang

membuat IK tentang menyalurkan siswa. Dokumen terakhir yang harus dikerjakan

yaitu dokumen tingkat 4. Dokumen tingkat 4 yakni Form dan rekaman untuk

menjalankan dokumen tingkat 3 tersebut. Form merupakan dokumen yang belum

diisi, sedangkan rekaman merupakan dokumen yang sudah terisi dan siap

dilaksanakan.

Sekolah bertugas menciptakan siswa yang berkompeten dan berkualitas.

Sehingga ketika siswa terjun dalam dunia kerja, siswa dapat bekerja dengan baik

dan sesuai dengan standar stakeholder (industri). Dalam menciptakan siswa yang

berkompeten bukan hanya dari siswa saja yang mempunyai kualitas yang baik.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

38

Kompetensi guru serta sarana prasarana sekolah yang menunjang kegiatan

pembelajaran, merupakan faktor utama terciptanya siswa yang berkualitas.

Sarana prasarana dan kompetensi guru yang mendukung dalam kegiatan

pembelajaran di SMK Negeri 2 Salatiga dikatakan lebih dari cukup. Mulai dari

kegiatan pembelajaran praktek maupun teori. Sebagai contoh pada setiap bengkel

terdapat peralatan serta mesin-mesin yang sangat menunjang kegiatan

pembelajaran. Begitu pula pada kelas teori di setiap kelas terdapat proyektor,

speaker aktif dan white board. Serta guru-guru SMK Negeri 2 Salatiga

mempunyai kompetensi mengajar yang baik.

Kurikulum merupakan pengembangan strategi pembelajaran untuk

mewujudkan sekolah yang produktif, berkualitas dan berprestasi. Dalam

pembuatan kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga tetap menagacu pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum yang dibuat sesuai dengan

kurikulum dari pemerintah. Namun ditambah dengan inovasi yang baru supaya

dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kebosanan. Ketika

membuat kurikulum, SMK Negeri 2 Salatiga berdiskusi dengan mitra industri.

Hal tersebut dilakukan mengingat industri merupakan fokus pelanggan kedua

setelah siswa. Kurikulum dibuat sesuai dengan kebutuhan industri supaya pada

setiap pembelajaran dapat sesuai dengan kebutuhan kerja industri.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

39

4.2.2. Kendala dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 merupakan alat

merubah sekolah menuju profesionalisme dan ini membutuhkan perubahan sikap

dan perilaku seluruh unsur yang ada di sekolah. Pelaksanaan sistem dalam suatu

organisasi sebaik apapun tidak akan lepas dari hal-hal yang menjadi kendala

dalam pelaksanaannya. Adapun kendala yang dihadapi SMK Negeri 2 Salatiga

dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 adalah sumber daya manusia,

ketidakpedulian, inkonsisten (ketidakkonsistenan), kurang sarana/tempat dan

beban kerja.

Pembahasan mengenai hal-hal yang menjadi kendala dalam Implementasi

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 akan dibahas satu persatu sebagai

berikut:

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

“Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi pendidikan

adalah untuk menghitung kontribusi SDM ini pada tingkat pemerintah,

pemerintah daerah, dan sekolah yang menunjukkan hasil-hasil pendidikan

semakin berkualitas, kompetitif dan dapat menjamin layanan belajar yang

berkualitas untuk semua peserta didik.”13

Tanpa adanya Sumber Daya

Manusia, suatu sistem tidak akan berguna dan bermanfaat. Sebab Sumber Daya

Manusia tersebut merupakan pelaksana sistem itu sendiri. Namun dalam setiap

pelaksaannya Sumber Daya Manusia justru menjadi penghambat.

13 Syaiful Sagala, 2009, Memahami Organisasi Pendidikan, Alfabeta. Bandung, hal. 229

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

40

Sebagai contoh kurangnya Sumber Daya Manusia yang khusus bertugas

dalam mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO. Hal tersebut diperlukan

sebab tugas utama guru dalam mengajar, terkadang terbengkalai dengan

tugasnya dalam kegiatan pembelajaran karena mendokumentasikan data-data

dari ISO tersebut. Jadi sangat dibutuhkan tenaga administrasi yang khusus

mendokumentasikan dokumen-dokumen ISO 9001: 2008.

b. Ketidakpedulian

Perbedaan watak dan sifat seseorang terutama dalam kepedulian itu sangat

berpengaruh terhadap implementasi SMM ISO 9001: 2008. Terutama

anggapan bahwa melaksanakan SMM ISO 9001: 2008 yang terkadang sangat

merepotkan. Sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam memahami

konsep SMM ISO 9001: 2008.

Bahkan ada beberapa yang belum mengetahui tentang SMM ISO

9001:2008 yang diterapkan di sekolah. Namun rasa tidak peduli dan tidak ingin

tahu terhadap SMM ISO 9001: 2008 yang menghambat setiap pelaksanaan

sistem tersebut. Bahkan ada beberapa yang menganggap remeh pelaksanaan

Sistem Manajemen Mutu ISO tersebut.

c. Inkonsisten (tidak konsisten)

Permasalahan yang muncul disini adalah inkonsistensi pada pelaksanaan

sistem yang sesuai dengan dokumen-dokumen yang ada pada SMM ISO 9001:

2008 tersebut. Sebagai contoh koordinator audit belum melaksanakan audit

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

41

internal secara maksimal dan belum dilaksanakan secara periodik sesuai

prosedur operasional standar yang ditetapkan.

Konsisten dan komitmen yang tidak stabil merupakan kendala dari SMM

ISO 9001: 2008. Berdasarkan fakta yang diperoleh melalui wawancara, apabila

ada seorang guru atau siswa yang melakukan suatu kesalahan namun tidak

diberi hukuman. Hal tersebut akan menyebabkan kesenjangan/ kecemburuan

antara guru atau siswa satu dengan yang lain.

Sehingga beberapa orang beranggapan bahwa untuk apa berprestasi tetapi

tidak ada penghargaan yang diperoleh. Serta muncul anggapan lain bahwa

tidak akan punishment apabila melanggar, sehingga dengan mudah seseorang

akan melanggar sistem tersebut.

d. Kurangnya Tempat/ Gedung

Tempat/ gedung untuk pembelajaran baik praktek maupun teori mungkin

sudah memenuhi standar dalam pelaksanaan pembelajaran. Tempat yang

belum tersedia adalah gedung untuk test rekrutmen kerja Industri. Selama ini

masih menggunakan bengkel otomotif untuk test rekrutmen. Sehingga

mengakibatkan kegiatan pembelajaran di bengkel otomotif menjadi terganggu.

Hal tersebut akan berdampak pula pada pelaksanaan SMM ISO 9001:

2008 di SMK Negeri 2 Salatiga. Mengingat fokus pelanggan dari SMK Negeri

2 Salatiga adalah siswa dan industri. Apabila gedung yang digunakan untuk

rekrutmen kerja tidak ada, maka proses perekrutan kerja siswa akan terhambat.

Siswa yang seharusnya sudah melaksanakan test rekrutmen menjadi tertunda.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

42

e. Beban Kerja

Sebagian guru mempunyai waktu yang sangat padat dengan berbagai tugas

sekolah. Karena guru berkewajiban mengajar minimal 24 jam perminggu.

Belum lagi terbeban tugas yang berhubungan dengan kegiatan ektrakulikuler.

Dengan adanya hal tersebut, sebagian guru harus membagi waktu dengan

sebaik-baiknya.

Kendala yang dihadapi sebagian guru di SMK Negeri 2 Salatiga,

berhubungan dengan beban kerja guru. Guru yang memiliki tugas yang sangat

banyak, seperti mengajar, menyiapkan materi untuk mengajar dan kegiatan di

luar sekolah (Ekstrakulikuler). Dengan adanya Sistem Manajemen Mutu ISO

9001: 2008, guru memiliki tugas tambahan yakni mendokumentasikan dalam

bentuk tulisan. Sehingga terkadang tugas guru dalam mengajar menjadi

terbengkalai. Karena guru harus mengurus banyak hal yang berkaitan dengan

penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 tersebut. Bukan semua

pekerjaan berjalan dengan lancar, namun yang terjadi justru sebaliknya.

4.2.3. Strategi Pemecahan Kendala Implementasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001: 2008

Apabila kendala-kendala tersebut tidak teratasi, sistem yang seharusnya

berjalan dengan baik pasti akan tersendat-sendat. Oleh karena itu kendala-kendala

tersebut harus dicari strategi pemecahannya.

Strategi pemecahannya yang dipilih SMK Negeri 2 Salatiga dalam

mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan mengadakan workshop serta

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

43

sosialisasi kembali tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.

Memberikan punishment/ hukuman pada warga SMK Negeri 2 Salatiga yang

melanggar sistem yang ada. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial terhadap satu

dan lainnya. Mencoba untuk menambah tempat/ gedung untuk tempat test

rekrutmen. Menambah tenaga administrasi yang khusus menangani dokumentasi

ISO 9001: 2008, sehingga tidak lagi mengganggu tugas utama guru dalam

mengajar.

Strategi pemecahan masalah tersebut harus dilaksanakan seluruh warga

SMK Negeri 2 Salatiga. Di harapkan dengan adanya strategi pemecahan masalah

tersebut, implementasi SMM ISO 9001: 2008 akan kembali berjalan dengan baik.

4.2.4. Hal-Hal yang Mendukung Implementasi Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

Selain adanya kendala dalam implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK

Negeri 2 salatiga. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam implementasi SMM

ISO tersebut. Beberapa hal yang mendukung impelementasi SMM ISO 9001:

2008 antara lain sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia

Dalam setiap organisasi harus memiliki personel yang berkualitas dan

memadahi terkait dengan pekerjaan untuk kepentingan mencapai tujuan.

Demikian pula berkaitan dengan pelaksanaan SMM ISO 9001: 2008. Karena

tanpa adanya sumber daya manusia seperti guru, siswa dan karyawan,

pelaksanaan dari Sistem Manajemen Mutu ISO tidak akan berjalan.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

44

Ketika ada guru dan karyawan namun tidak ada siswa, kegiatan belajar

tidak akan berlangsung. Begitu pula sebaliknya, apabila ada siswa namun tidak

ada guru yang membimbing dalam belajar, bagaimana sekolah akan

“mencetak” siswa yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia industri.

Sebab kegiatan pembelajaran dengan menciptakan siswa yang berkualitas dan

mampu bersaing di dunia industri, merupakan salah satu fokus dalam

penerapan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.

b. Sarana Prasarana

Hal yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:

2008 yang kedua adalah sarana prasarana.

“Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan

kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu

dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka

kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi

kerja.”14

Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena

sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan

dapat berguna untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu lembaga pendidikan.

Dalam kegiatan pembelajaran di bengkel SMK Negeri 2 Salatiga. Siswa

belajar merangkai komponen-komponen sesuai dengan jurusan masing-masing.

Apabila sarana dan prasarana tidak memadahi bagaimana mereka belajar

14

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/pengertian sarana prasarana, Diunduh Tanggal 27 Juni 2012

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

45

menggunakan alat-alat tersebut. Siswa dilatih untuk terbiasa menggunakan

alat-alat yang mungkin nanti ketika mereka bekerja di industri alat tersebut

yang akan mereka gunakan.

Sekolah yang dilengkapi dengan jaringan internet seperti fasilitas hotspot

(wifi). Serta lingkungan sekolah yang asri dan terdapat gazebo dimana biasa

digunakan sebagai kegiatan pembelajaran kelas alam terbuka.

Lingkungan sekolahpun di buat sedemikian rupa menyerupai suasana

lingkungan yang ada di pabrik. Hal tersebut terlihat dengan adanya jalur hijau

di sepanjang jalan, yang menyatakan bahwa jalur tersebut merupakan jalur

pejalan kaki. Selain jalur hijau, nampak pula tanda-tanda yang digunakan

sebagai penunjuk arah atau penunjuk tempat. Hal tersebut digunakan supaya

siswa terbiasa dengan sesuatu yang digunakan dalam industri.

c. Komitmen

Kunci utama dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO

9001: 2008 di SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebuah komitmen. Bukan hanya

kepala sekolah saja yang harus memiliki komitmen yang tinggi, namun juga

seluruh warga SMK Negeri 2 Salatiga harus berkomitmen yang kuat. Dengan

adanya suatu komitmen yang kuat dalam melaksanakan SMM ISO 9001: 2008

secara bersama-sama, maka SMM ISO 9001: 2008 akan berjalan dengan baik.

Membangun komitmen inilah yang harus dibangun dari kesadaran diri

sendiri. Rasa kecintaan terhadap sekolahlah yang akan menguatkan komitmen

dalam melaksanakan Implementasi SMM ISO 9001: 2008. Sehingga akan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2552/5/T1_162008014_BAB I… · penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

46

tercipta sekolah yang bermutu dan dapat mencetak siswa yang berkualitas dan

mampu bersaing di dunia industri baik di dalam maupun luar negeri.

4.2.5. Dampak dari Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

di SMK Negeri 2 Salatiga

Seiring dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008,

berdampak pada perubahan SMK Negeri 2 Salatiga. Sejauh ini setelah

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008, ada beberapa dampak

postif yang diperoleh SMK Negeri 2 Salatiga. Adapun dampak yang diperoleh

SMK Negeri 2 Salatiga setelah mengiplementasikan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001: 2008 adalah sebagai berikut:

a. Dalam setiap praktek dan sistem administrasinya lebih tertata dan

terkontrol.

b. Lebih mudah menemukan dokumen-dokumen yang disimpan dan lebih

rapi.

c. Sekolah menjadi diakui telah melaksanakan sistem organisasi yang sehat.

d. Ketika dalam bekerja mengerjakan tugas sekolah ada aturan yang

mengontrol, sehingga lebih mudah dalam melaksanakannya.

e. Adanya keseragaman dan satu pandangan dalam setiap melaksanakan

tugas sekolah.

f. Dipercaya oleh industri dalam maupun luar negeri dapat menciptakan

lulusan yang berkualitas, sehingga semakin banyak mitra industri yang

mau bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Salatiga.