BAB IV HASIL PENELITIAN · 2015. 7. 6. · Silabus Okt s.d Des 2009 100% II JANGKA MENENGAH 3....

51
66 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil KKG Pendidikan Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang Kelompok Kerja Guru Agama Buddha (KKG PAB) Kabupaten Semarang adalah organisasi profesi yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina segenap guru agama Buddha Sekolah Dasar se- Kabupaten Semarang dalam kedinasan untuk mewujudkan guru agama Buddha yang profesional sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG PAB terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru-guru agama Buddha sekolah dasar pada hari Kamis, 20 Agustus 2007 di SD Negeri Sumogawe 03, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kantor sekertariat beralamat di Jl. Salatiga-Kopeng KM. 07, Bumiayu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. KKG PAB telah mempunyai surat ijin operasional yang dikeluarkan olah Pembimas Buddha Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor: Kw.11.10/PP.00.1/3059/2009. Keanggotaan KKG PAB

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN · 2015. 7. 6. · Silabus Okt s.d Des 2009 100% II JANGKA MENENGAH 3....

  • 66

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Profil KKG Pendidikan Agama Buddha

    (KKG PAB) Kabupaten Semarang

    Kelompok Kerja Guru Agama Buddha (KKG PAB)

    Kabupaten Semarang adalah organisasi profesi yang

    merupakan wadah untuk menghimpun dan membina

    segenap guru agama Buddha Sekolah Dasar se-

    Kabupaten Semarang dalam kedinasan untuk

    mewujudkan guru agama Buddha yang profesional

    sesuai dengan tugas yang diembannya. KKG PAB

    terbentuk berdasarkan keputusan rapat guru-guru

    agama Buddha sekolah dasar pada hari Kamis, 20

    Agustus 2007 di SD Negeri Sumogawe 03, Kecamatan

    Getasan, Kabupaten Semarang. Kantor sekertariat

    beralamat di Jl. Salatiga-Kopeng KM. 07, Bumiayu,

    Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. KKG PAB

    telah mempunyai surat ijin operasional yang

    dikeluarkan olah Pembimas Buddha Kementerian

    Agama Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor:

    Kw.11.10/PP.00.1/3059/2009. Keanggotaan KKG PAB

  • 67

    Kabupaten Semarang adalah guru-guru agama Buddha

    yang mengajar di jenjang Sekolah Dasar yang berada di

    wilayah kabupaten Semarang berjumlah 21 orang, baik

    yang sudah sarjana maupun yang belum sarjana serta

    berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun Wiyata Bhakti.

    Adapun susunan pengurus KKG PAB Kabupaten

    Semarang sebagai berikut:

    1. Pelindung :Kepala Kantor Kemenag Kabupaten

    Semarang

    2. Pembina :Pembimas Buddha Propinsi Jawa

    Tengah

    3. Ketua : Joko Sulistianto, S. Ag

    4. Sekretaris : Lasino, S.Ag

    5. Bendahara : Jiyem, S.Ag

    6. Seksi Penelitian dan Pengembangan: Kartomo, S.Ag

    7. Seksi Usaha Dana dan Humas: Yuli Raharjo, S.Ag

    8. Koordinator :

    a. Kecamatan Sumowono : Susono, S.Pd.B

    b. Kecamatan Jambu : Wuryanti, S.Pd.B

    c. Kecamatan Getasan : Supiyadi, S.Pd.B

    d. Kecamatan Tuntang : Sumanto, S.Pd.B

    e. Kecamatan Susukan : Sutinem, S.Pd.B

    f. Kecamatan Tengaran : Nining Margiyani, S.Ag

    g. Kecamatan Kaliwungu : Srini Sugiyarti, S.Ag

  • 68

    B. Program Kerja KKG PAB Kabupaten

    Semarang

    Untuk mewujudkan mutu peningkatan

    kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama

    Buddha di Kabupaten Semarang, KKG PAB telah

    menyusun rencana program kerja sebagai berikut:

    Tabel IV.1

    Program Kerja KKG PAB Kabupaten Semarang

    No Waktu

    Pelaksanaan

    Jenis Kegiatan Sumber Dana

    1

    Jangka

    Pendek

    a. Menyusun

    Administrasi Kesiswaan

    b. Menyusun

    Administrasi Guru: 1) KTSP

    2) Silabus

    3) Kriteria Ketuntasan

    Minimal (KKM)

    4) Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP)

    BOS

    Iuran anggota

    Sponsor

    2

    Jangka

    Menengah

    a. Pekan Penghayatan

    Dhamma

    b. Menyusun LKS

    c. Menyusun Alat Peraga

    BOS

    Iuran anggota

    Sponsor

    3

    Jangka

    Panjang

    a. Lomba Mapel:

    1) LCC 2) Dhammapada

    3) Viharagitha

    b. Seminar Implementasi

    Kurikulum

    BOS

    Iuran anggota Sponsor

    Sumber: Dokumen KKG Pendidikan Agama Buddha Kabupaten

    Semarang

  • 69

    Data Evaluasi Program Kerja KKG tahun

    2009/2010 KKG Pendidikan Agama Buddha Kabupaten

    Semarang tercermin dari sebagai berikut:

    Tabel IV.2 EVALUASI PROGRAM KERJA KKG PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA

    KABUPATEN SEMARANG

    NO PROGRAM KERJA BULAN TERLAKSANA

    I JANGKA PENDEK

    1. Menyusun ADM Kesiswaan

    Juli

    2009 100%

    2. Menyusun ADM Guru Juli 50%

    a. KTSP

    Juli s.d Sept

    2009

    100%

    b. KKM Juli s.d

    Sept

    2009

    100%

    c. RPP Juli s.d

    Sept 2009

    100%

    d. Silabus Okt

    s.d

    Des

    2009

    100%

    II JANGKA MENENGAH

    3. Pekan Penghayatan Dhamma

    Perencanaan dilaksanakan secara bersama setiap

    kecamatan hanya dilaksanakan

    oleh satuan pendidikan pada

    saat bulan puasa selama 2 hari

    dan hanya kecamatan Getasan yang telah melaksanakan sekali

    Okt

    2009 25%

    4. Menyusun LKS

    Membentuk team penyusun

    terkendala, koordinasi anggota

    team yang sebagian besar

    mengikuti program strata I

    menghadapi penyusunan skripsi sehingga hasil

    Pebrua

    ri s.d

    April

    0%

  • 70

    penyusunan anggota yang telah

    berhasil belum bisa digandakan

    5. Penyusunan soal PAB April

    s.d

    Juli 2010

    6. Menyusun Alat Peraga

    Terkendala sumber bahan dan

    buku penunjang sebagai

    referensi sehingga team

    penyusun yang dibentuk belum

    dapat menyusun alat peraga

    Agustu

    s

    s.d

    Desem

    ber

    2010

    0%

    III JANGKA PANJANG

    1. Lomba Mapel

    2. Lomba dhammapada

    3. Lomba vihara githa

    4. Lomba LCC

    Tidak terlaksana kurang terkoordinasi sehingga

    pengiriman peserta sippa

    Dhamma sampajja ke jakarta

    hanya penunjukkan oleh

    penyuluh agama Buddha

    dengan pertimbangan subjektif, tidak melalui seleksi dengan

    alasan waktu untuk seleksi

    terlalu singkat dan menganggap

    satuan pendidikan tidak siap.

    Agustus 2010

    s.d

    Desem

    ber

    2010

    0%

    Rata-Rata Keterlaksanaan 52.3 %

    Sumber: Dokumen KKG PAB Kabupaten Semarang

    Hasil evaluasi internal program kerja KKG

    pendidikan agama Buddha kabupaten Semarang

    menunjukkan bahwa rata-rata keterlaksanaan program

    yang ditentukan KKG PAB baru mencapai 52,3 %.

    Mengacu pada indikator kesesuaian standar

    pengembangan KKG yang menjelaskan bahwa

    pengembangan KKG PAB Kabupaten Semarang

  • 71

    dikategorikan Sesuai (S) skor 51 – 75% apabila

    pengembangan KKG PAB Kabupaten Semarang sesuai

    dengan indikator Standar Pengembangan KKG. Dengan

    demikian pengembangan program KKG PAB Kabupaten

    Semarang dikategorikan sesuai tetapi dengan skor

    minimal. Disamping itu hasil dari Focus Group

    Discussion (FGD) dengan seluruh anggota KKG PAB

    Kabupaten Semarang juga menyepakati bahwa

    pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada gambaran

    model Pengembangan KKG PAB saat ini masih

    mengalami kendala dan belum mencapai tujuan berupa

    peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru

    pendidikan agama Buddha.

    Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan

    kegiatannya, KKG PAB Kabupaten Semarang

    membutuhkan uraian yang menunjukkan sejauh mana

    keseuaian Standar Pengembangan KKG PAB Kabupaten

    Semarang dengan Standar Pengembangan KKG yang

    dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen

    Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008. Model

    Pengembangan Standar KKG PAB dapat digambarkan

    sebagai berikut:

  • 72

    Gambar IV.1

    Model Pengembangan KKG PAB KAB. Semarang

    Penjelasan Gambar:

    1. Pengembangan KKG PAB mengalami perubahan

    akibat adanya faktor eksternal, yaitu perubahan

    paradigma pendidikan dari model sistem industri

    "teacher centered/tradisional" yang berpusat pada

    guru untuk mendidik anak-anak, ke sistem

    pembelajaran yang berpusat pada siswa, sistem

    pembelajaran yang berbasis pada pemecahan

    masalah, dan sistem pembelajaran yang berbasis

    pada pemahaman.

    Eksternal

    Exchange

    Perubahan

    Paradigma

    Pendidikan

    Internal Exchange

    Guru Pendidikan

    Agama Buddha

    Pengembang

    an KKG PAB

    Kab.

    Semarang

    Ijin Operasional

    Program

    Kepengurusan

    Sarana dan

    Prasarana

    Nara Sumber

    Pembiayaan

    Lap. Pertanggung

    Jawaban

    OUTPUT Peningkatan Kompetensi

    dan

    Profesionalit

    as Guru

    Belum ada Jaminan Mutu

    tentang Peningkatan

    Kompetensi dan Profesionslitas

    Guru

    Pengembangan KKG PAB belum sesuai Standar

  • 73

    2. Faktor internal pengembangan profesional lebih

    diarahkan pada motivasi pribadi guru sebagai agen

    perubahan (agent of change).

    3. Faktor Eksternal dan Faktor Internal inilah yang

    menuntut adannya pengembangan KKG PAB melalui

    strategi pengembangan baru sebagai jaminan

    layanan terhadap anggotanya yaitu peningkatan

    kompetensi dan profesionalisme Guru Pendidikan

    Agama Buddha dengan sumber daya (Ijin

    Operasional, Program, Kepengurusan, Sarana dan

    Prasarana, Nara Sumber, Pembiayaan, dan Laporan

    Pertanggungjawaban) yang dimiliki.

    4. KKG PAB diukur berdasarkan Instrumen Keseuaian Standar Pengembangan KKG (Standar Organisasi,

    Standar Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Sumber Daya

    Manusia, Standar Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik

    Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.

    5.Pengembangan KKG PAB belum sesuai dengan Standar Pengembangan KKG

    6. Sebagai Output setelah guru mengikuti kegiatan di dalam organisasi KKG PAB belum tercapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan

    profesionalisme guru pendidikan agama Buddha.

    Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa

    peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru

    pendidikan agama Buddha, maka pengembangan KKG

    PAB harus disesuaikan dengan Standar Pengembangan

  • 74

    KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik

    Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

    Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun

    2008. Maka dari itu harus menggunakan strategi yang

    tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.

    C. Analisis SWOT KKG PAB Kabupaten

    Semarang

    1. Faktor IFAS dan EFAS

    Berdasarkan hasil kajian lapangan, analisis

    dokumen dan hasil wawancara, hasil FGD diperoleh

    data berupa faktor kekuatan dan kelemahan (IFAS),

    serta faktor peluang dan ancaman (EFAS) sebagai

    berikut:

  • 75

    Tabel IV.3 IFAS dan EFAS

    a. Standar Program

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    KKG PAB telah memiliki program jangka panjang,

    jangka menengah, dan jangka pendek

    2

    Program KKG PAB telah merujuk pada empat

    kompetensi (pedagogik, profesional, social, kepribadian)

    3

    Program KKG PAB telah menentukan waktu

    pelaksanaan, jenis kegiatan, dan sumber dana

    4

    Program KKG PAB telah diketahui dan disyahkan oleh

    Pembimbing Masyarakat Buddha Propinsi Jawa Tengah

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Pengembangan program belum terstruktur dalam program umum, program inti, maupun program

    penunjang

    2

    Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang

    saja dan tidak disosialisasikan

    3

    Pelaksanaan program lebih banyak menitikberatkan

    pada penyusunan administrasi perangkat mengajar

    4

    Belum adanya program yang bertujuan untuk

    memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan

    pendidikan.

    5

    Belum dikembangkan program penunjang seperti penelitian, penulisan karya ilmiah, paparan hasil

    penelitian, diskusi panel, diklat berjenjang, lomba guru

    mapel, peer coaching, lesson study, komunitas belajar

    profesional, TIPD, dan kerja sama internasional

    6

    Praktek pelaksanaan program kerja belum

    dilaksanakan secara maksimal

  • 76

    EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Penambahan program masih dimungkinkan terutama

    program pengembangan dan program penunjang

    2

    Pemberdayaan setiap anggota dalam penyusunan

    program untuk dapat mengetahui kebutuhan kegiatan

    dalam meningkatkan kompetensi guru PAB

    3

    Sosialisasi program kegiatan kepada seluruh anggota

    KKG

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Koordinasi yang tidak jelas terutama tentang kewenangan dalam mengesahkan program KKG PAB

    antara pejabat Kemenag dan Kemendiknas

    2

    Rendahnya motivasi anggota dalam melaksanakan

    program-program kegiatan KKG

    3

    Penyusunan Program Kerja hanya berkenaan untuk

    menurunkan anggaran

    b. Standar Organisasi

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N KKG PAB mempunyai surat ijin operasional yang

    dikeluarkan oleh Pembimas Buddha Kemenag Propinsi

    Jawa Tengah

    2

    Anggota KKG PAB memiliki kualifikasi lulusan S.1 dan

    memiliki sertifikat pendidik

    3

    Pengurus KKG PAB disesuaikan dengan kondisi dan

    kebutuhan

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N Struktur organisasi yang belum memiliki pembagian

    tugas dan fungsi yang jelas dari masing-masing

    personil

    2

    Belum optimalnya koordinasi dan komunikasi dalam

    mengintegrasikan seluruh kegiatan KKG

    3

    Pemilihan kepengurusan tidak berdasarkan pada AD/ART tetapi berdasarkan pada penunjukkan

  • 77

    No EFAS

    1 PE

    LU

    AN

    G Pengembangan KKG PAB berdasarkan

    gugus/kecamatan masih dimungkinkan

    2

    Susunan Kepengurusan KKG PAB lebih

    disesuaikan dengan Standar Organisasi

    3

    Penyusunan AD/ART Organisasi sebagai pedoman

    penyelenggaraan KKG

    1

    AN

    CA

    MA

    N Sentralisasi KKG PAB dalam lingkup wilayah

    kabupaten dan tidak dibagi kedalam

    gugus/Kecamatan

    2

    Koordinasi yang tidak jelas antara kemendiknas

    dan Kemenag dalam pembinaan KKG PAB

    c. Standar Pengelolaan

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N Pengelolaan KKG PAB telah mengacu pada standar

    yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

    evaluasi

    2

    Administrasi dan dokumentasi program kegiatan

    dikelola dengan baik

    3

    Pengelolaan program dilakukan berdasarkan sistim

    kolegial antar pengurus.

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Pelaksanaan program dilakukan dan menjadi

    tanggung jawab pengurus

    2

    Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai pedoman pelaksanaan program

    3

    Belum adanya evaluasi dari pengurus untuk tiap-

    tiap pelaksanaan kegiatan.

    4 Belum semua rencana kerja dapat terealisasi

    5

    Laporan yang diasampaikan ke dinas hanya

    kegiatan yang berasal dari dana blokgrand

    6

    Kurangnya partisipasi dari para anggota dalam

    pengelolaan KKG

  • 78

    EFAS

    1 PE

    LU

    AN

    G

    Mengoptimalkan peran anggota dalam setiap kegiatan

    2

    Pengurus dapat menyusun kerangka acuan kerja

    (KAK) sebagai pedoman dalam pelaksanaan

    kegiatan

    3

    Pengurus dapat melakukan pemetaan berdasarkan

    analisis kebutuhan dari setiap anggota untuk

    dijadikan dasar dalam penyusunan rencana program kegiatan

    4

    Memetakan program kegiatan berdasarkan skala

    prioritas

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Sedikitnya jumlah siswa yang beragama Buddha

    pada masing-masing sekolah untuk tiap-tiap

    jenjang kelas

    2

    Kebanyakan dari anggota KKG adalah guru yang

    diperbantukan di sekolah sehingga mengalami

    kesulitan dalam berkoordinasi dengan Kepala Sekolah

    3

    Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai

    dengan program kerja KKG

    d. Standar Sarana dan Prasarana

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    KKG PAB telah memiliki kantor sekretariat

    2

    KKG PAB telah memiliki inventeris barang yang

    berupa Laptop

    3

    Sebagian besar anggota KKG telah memiliki dan

    menguasai Teknologi Informasi

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Belum tersedianya sarana prasarana yang berupa

    laboratorium maupun perpustakaan yang lengkap

    2

    Kurangnya sarana prasarana yang berupa media

    pembelajaran

    3

    Belum memanfaatkan secara maksimal teknologi

    informasi dan komunikasi

  • 79

    EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Jalinan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama

    Buddha untuk menunjang sarana prasarana

    berupa media pembelajaran, perpustakaan,

    maupun laboratorium microteaching

    2 Menjalin kerjasama dengan LPMP untuk menunjang sarana prasarana

    3

    Menjalin kerjasama dengan Yayasan pengelola

    tempat ibadah (vihara)

    1

    AN

    CA

    MA

    N Jarak tempuh yang terlalu jauh antar masing-

    masing sekolah angota KKG maupun dengan

    sekretariat.

    2

    Keterbatasan sarana dan prasarana dari sekolah

    yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan

    e. Standar Sumber Daya Manusia (SDM)

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    Kualifikasi Pembina /nara sumber rata-rata

    memiliki kualifikasi S.1 dan bahkan ada yang

    sedang menempuh jenjang S.2

    2

    Nara sumber yang menjadi Pembina kegiatan KKG

    rata-rata memiliki pengalaman mengajar diatas 10

    tahun

    3

    Adanya anggota KKG yang telah menjadi guru

    pemandu di LPMP

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Terbatasnya pejabat structural dan non structural

    agama Buddha yang menjadi nara sumber

    2

    Terbatasnya nara sumber yang memiliki keahlian

    yang relevan dengan materi yang disampaikan

    3

    Belum dimilikinya nara sumber pendukung yang terdiri dari pengawas dan tim pengembang agama

    Buddha

    4

    Belum adanya kerjasama dengan PTAB dalam hal

    penyediaan nara sumber

  • 80

    EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Jalinan KKG kabupaten semarang dengan STAB

    yang ada di Kabupaten Semarang untuk menyediakan nara sumber yang berkualitas dan

    profesional

    2

    Terbukanya kesempatan anggota KKG untuk

    meningkatkan kualifikasi pendidikan

    3

    Menjalin kerjasama dengan KKG Kab lain dalam penyediaan nara sumber.

    4

    Menjalin kerjasama dengan LPMP dalam

    penyediaan nara sumber

    1

    AN

    CA

    MA

    N Belum adanya Pengawas Agama Buddha di

    Kabupaten Semarang

    2 Belum adanya pejabat Struktural (Penyelenggara) Agama Buddha di Kabupaten Semarang

    3

    Belum adanya Kepala Sekolah yang berasal dari

    Guru Pendidikan Agama Buddha

    f. Standar Pembiayaan

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N Pembukuan dan pencatatan keuangan dilakukan

    dengan baik yang meliputi pemasukan,

    pengeluaran dan total dana yang dikelola

    2

    Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan

    anggaran biaya yang ditujukan kepada penyandang dana

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Sumber dana KKG digunakan untuk membiayai

    kegiatan social dan operasional yang lain

    2

    Pengelolaan biaya operasional dan kegiatan KKG bersumber dari dana pemerintah dan dana

    blokgrand

    3

    Belum adanya penggalian dana yang bersumber

    dari unit produksi, kerjasama masyarakat, donator,

    maupun sponsor.

    4 Ploting anggaran yang tidak jelas

  • 81

    EFAS

    1 PE

    LU

    AN

    G

    Menjalin kerjasama dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana

    2

    Pemerintah (Dirjen Bimas Buddha) mendorong

    peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru

    melalui KKG diantaranya program KKG Bermutu

    dan proposal bantuan dana blokgrand

    3 Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota

    1

    AN

    CA

    MA

    N Kurangnya partisipasi masyarakat dalam

    mendukung kegiatan KKG

    2

    Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana

    dari pemerintah

    3

    Rendahnya kepedulian masyarakat Buddhis

    terhadap pendidikan

    g. Standar Penjaminan Mutu

    No IFAS

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    Telah disusunnya laporan pertanggung jawaban

    setiap selasainya pelaksanaan kegiatan

    2

    Laporan kegiatan telah disampaikan kepada pihak-

    pihak yang terkait khususnya pada pihak-pihak yang telah memberi dana.

    3

    Data-data mengenai Visi, misi, AD/ART, Program

    Kerja, dan Laporan Kegiatan telah

    terdokumentasikan.

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Belum dilaksanakannya pemantauan dan evaluasi

    untuk melihat keseuaian standar dengan

    pemenuhan kebutuhan anggota KKG

    2 Belum adanya pemantau internal untuk setiap pelaksanaan program Kegiatan KKG PAB

    3

    Pedoman evaluasi hanya berdasarkan laporan yang

    disusun setelah pelaksanaan tiap-tiap program

    kegiatan.

    4

    Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari

    kegiatan KKG sesuai dengan program kerja yang

    direncanakan.

    5

    Belum ada hasil evaluasi yang dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dalam penyusunan

    kegiatan berikutnya.

  • 82

    EFAS

    1 PE

    LU

    AN

    G Pengurus menyusun rencana pemantauan dan

    evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik

    2

    Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang

    berkompeten sebagai fasilitator dalam

    melaksanakan pemantauan dan evaluasi

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Kurangnya pemahaman tentang sistim penjaminan

    mutu melalui pemantauan dan evaluasi.

    2

    Masih rendahnya komitmen guru pendidikan

    agama Buddha terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Buddha

    2. Hasil Analisis SWOT terhadap Masing-masing

    Standar

    a. Analisis SWOT terhadap Standar Program KKG PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    KKG PAB telah memiliki program jangka panjang, jangka

    menengah, dan jangka pendek 0.20 5 1.00

    2

    Program KKG PAB telah merujuk

    pada empat kompetensi

    (pedagogik, profesional, social,

    kepribadian) 0.45 5 2.25

    3

    Program KKG PAB telah menentukan waktu

    pelaksanaan, jenis kegiatan, dan

    sumber dana 0.20 5 1.00

    4

    Program KKG PAB telah

    diketahui dan disyahkan oleh

    Pembimbing Masyarakat Buddha

    Propinsi Jawa Tengah 0.15 5 0.75

    Jumlah 1.00

    5.00

  • 83

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Pengembangan program belum

    terstruktur dalam program

    umum, program inti, maupun

    program penunjang 0.12 4 0.48

    2 Penyusun program hanya terdiri dari beberapa orang saja 0.15 4 0.60

    3

    Pelaksanaan program lebih

    banyak menitikberatkan pada

    penyusunan administrasi

    perangkat mengajar 0.13 5 0.65

    4

    Belum adanya program yang

    bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang

    kebijakan pendidikan. 0.20 2 0.40

    5

    Belum adanya program

    penunjang seperti penelitian,

    penulisan karya ilmiah, paparan

    hasil penelitian, diskusi panel,

    diklat berjenjang, lomba guru mapel, peer coaching, lesson

    study, komunitas belajar

    profesional, TIPD, dan kerja

    sama internasional 0.25 2 0.50

    6

    Praktek pelaksanaan program

    kerja belum dilaksanakan secara maksimal 0.15 3 0.45

    Jumlah 1.00

    3.08

  • 84

    EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Penambahan program masih

    dimungkinkan terutama program

    pengembangan dan program

    penunjang 0.37 5 1.85

    2

    Pemberdayaan setiap anggota

    dalam penyusunan program untuk dapat mengetahui

    kebutuhan kegiatan dalam

    meningkatkan kompetensi guru

    PAB 0.33 4 1.32

    3

    Sosialisasi program kegiatan

    kepada seluruh anggota KKG 0.30 5 1.50

    Jumlah 1.00

    4.67

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Koordinasi yang tidak jelas

    terutama tentang kewenangan

    dalam mengesahkan program

    KKG PAB antara pejabat

    Kemenag dan Kemendiknas 0.30 4 1.20

    2

    Rendahnya motivasi anggota dalam mengikuti program-

    program kegiatan KKG 0.37 3 1.11

    3

    Penyusunan Program Kerja

    hanya berkenaan untuk

    menurunkan anggaran 0.33 2 0.66

    Jumlah 1.00

    2.97

  • 85

    b. Analisis SWOT terhadap Standar Organisasi KKG PAB

    No

    IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    KKG PAB mempunyai surat ijin

    operasional yang dikeluarkan oleh

    Pembimas Kemenag Propinsi

    Jawa Tengah 0.15 5 0.75

    2

    Anggota KKG PAB memiliki

    kualifikasi lulusan S.1 dan

    memiliki sertifikat pendidik 0.50 5 2.50

    3

    Kepengurusan KKG PAB menyesuaikan dengan kondisi

    dan kebutuhan 0.35 4 1.40

    Jumlah

    1.00

    4.65

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Struktur organisasi yang belum

    memiliki pembagian tugas dan

    fungsi yang jelas dari masing-

    masing personil 0.33 5 1.65

    2

    Belum optimalnya koordinasi dan

    komunikasi dalam mengintegrasikan seluruh

    kegiatan KKG 0.34 4 1.36

    3

    Pemilihan kepengurusan tidak

    berdasarkan pada AD/ART tetapi

    berdasarkan pada penunjukkan 0.33 4 1.32

    Jumlah 1.00

    4.33

  • 86

    N

    o EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Pengembangan KKG PAB

    berdasarkan gugus/kecamatan

    masih dimungkinkan 0.33 4 1.32

    2

    Susunan Kepengurusan KKG PAB lebih disesuaikan dengan Standar

    Organisasi 0.32 4 1.28

    3

    Penyusunan AD/ART Organisasi

    sebagai pedoman

    penyelenggaraan KKG 0.35 5 1.75

    Jumlah 1.00

    4.35

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Sentralisasi KKG PAB dalam lingkup wilayah kabupaten dan

    tidak dibagi kedalam

    gugus/Kecamatan 0.51 5 2.55

    2

    Koordinasi yang tidak jelas antara

    kemendiknas dan Kemenag dalam

    pembinaan KKG PAB 0.49 3 1.47

    Jumlah

    1.00

    4.02

  • 87

    c. Analisis SWOT terhadap Standar Pengelolaan KKG

    PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    Pengelolaan KKG PAB telah

    mengacu pada standar yang

    meliputi perencanaan,

    pelaksanaan, dan evaluasi 0.35 5 1.75

    2

    Administrasi dan dokumentasi program kegiatan dikelola dengan

    baik 0.31 4 1.24

    3

    Pengelolaan program dilakukan

    berdasarkan sistim kolegial antar

    pengurus. 0.34 5 1.70

    Jumlah 1.00

    4.69

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Pelaksanaan program dilakukan

    dan menjadi tanggung jawab

    pengurus 0.17 5 0.85

    2

    Belum disusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai

    pedoman pelaksanaan program 0.17 1 0.17

    3

    Belum adanya evaluasi dari

    pengurus untuk tiap-tiap

    pelaksanaan kegiatan. 0.17 1 0.17

    4

    Belum semua rencana kerja dapat

    terealisasi 0.16 3 0.48

    5

    Laporan yang disampaikan ke

    dinas hanya kegiatan yang berasal dari dana blokgrand 0.15 5 0.60

    6

    Kurangnya partisipasi dari para

    anggota dalam pengelolaan KKG 0.18 2 0.36

    Jumlah 1.00

    2.63

  • 88

    EFAS

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Mengoptimalkan peran anggota

    dalam setiap kegiatan 0.17 5 0.85

    2

    Pengurus dapat menyusun

    kerangka acuan kerja (KAK)

    sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 0.20 5 1.00

    3

    Pengurus dapat melakukan

    pemetaan berdasarkan analisis

    kebutuhan dari setiap anggota

    untuk dijadikan dasar dalam

    penyusunan rencana program

    kegiatan 0.35 4 1.40

    4

    Memetakan program kegiatan

    berdasarkan skala prioritas 0.28 5 1.40

    Jumlah 1.00

    4.65

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Sedikitnya jumlah siswa yang

    beragama Buddha pada masing-masing sekolah untuk tiap-tiap

    jenjang kelas 0.40 5 2.00

    2

    Kebanyakan dari anggota KKG

    adalah guru yang diperbantukan

    di sekolah sehingga mengalami

    kesulitan dalam berkoordinasi

    dengan Kepala Sekolah 0.30 3 0.90

    3

    Kebijakan Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan program kerja

    KKG 0.30 3 0.90

    Jumlah 1.00

    3.80

  • 89

    d. Analisis SWOT terhadap Standar Sarana dan

    Prasarana KKG PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    KKG PAB telah memiliki kantor

    sekretariat 0.25 5 1.25

    2

    KKG PAB telah memiliki inventeris

    barang yang berupa Laptop 0.30 5 1.50

    3

    Sebagian besar anggota KKG telah

    memiliki dan menguasai Teknologi Informasi 0.45 5 2.25

    Jumlah

    1.00

    5.00

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Belum tersedianya sarana

    prasarana yang berupa

    laboratorium maupun

    perpustakaan yang lengkap 0.33 4 1.32

    2

    Kurangnya sarana prasarana yang

    berupa media pembelajaran 0.33 4 1.32

    3

    Belum memanfaatkan secara

    maksimal teknologi informasi dan komunikasi 0.34 3 1.02

    Jumlah

    1.00

    3.66

  • 90

    N

    o

    EFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Jalinan kerjasama dengan

    Perguruan Tinggi Agama Buddha untuk menunjang sarana

    prasarana berupa media

    pembelajaran, perpustakaan,

    maupun laboratorium

    microteaching 0.40 5 2.00

    2

    Menjalin kerjasama dengan LPMP

    untuk menunjang sarana prasarana 0.33 3 0.99

    3

    Menjalin kerjasama dengan

    Yayasan pengelola tempat ibadah

    (vihara) 0.27 5 1.35

    Jumlah

    1.00

    4.34

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Jarak tempuh yang terlalu jauh

    antar masing-masing sekolah

    angota KKG maupun dengan

    sekretariat. 0.45 4 1.80

    2

    Keterbatasan sarana dan

    prasarana dari sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan

    kegiatan 0.55 4 2.20

    Jumlah

    1.00

    4.00

  • 91

    e. Analisis SWOT terhadap Standar Sumber Daya

    Manusia (SDM) KKG PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    Kualifikasi Pembina /nara

    sumber rata-rata memiliki

    kualifikasi S.1 dan bahkan ada

    yang sedang menempuh jenjang S.2 0.34 5 1.70

    2

    Nara sumber yang menjadi

    Pembina kegiatan KKG rata-rata

    memiliki pengalaman mengajar

    diatas 10 tahun 0.33 5 1.65

    3

    Adanya anggota KKG yang telah

    menjadi guru pemandu di LPMP 0.33 3 0.99

    Jumlah 1.00

    4.34

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Terbatasnya pejabat structural dan non structural agama

    Buddha yang menjadi nara

    sumber 0.15 4 0.60

    2

    Terbatasnya nara sumber yang

    memiliki keahlian yang relevan

    dengan materi yang disampaikan 0.35 4 1.40

    3

    Belum dimilikinya nara sumber pendukung yang terdiri dari

    pengawas dan tim pengembang

    agama Buddha 0.15 5 0.75

    4

    Belum adanya kerjasama dengan

    PTAB dalam hal penyediaan nara

    sumber 0.35 3 1.05

    Jumlah

    1.00

    3.80

  • 92

    N

    o

    EFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Jalinan KKG kabupaten

    semarang dengan STAB yang ada untuk menyediakan nara sumber

    yang berkualitas dan profesional 0.35 5 1.75

    2

    Terbukanya kesempatan anggota

    KKG untuk meningkatkan

    kualifikasi pendidikan 0.30 4 1.20

    3

    Menjalin kerjasama dengan KKG

    Kab lain dalam penyediaan nara sumber. 0.20 5 1.00

    4

    Menjalin kerjasama dengan LPMP

    dalam penyediaan nara sumber 0.15 3 0.45

    Jumlah 1.00

    4.40

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Belum adanya Pengawas Agama Buddha di Kabupaten Semarang 0.40 5 2.00

    2

    Belum adanya pejabat Struktural

    (Penyelenggara) Agama Buddha di

    Kabupaten Semarang 0.35 5 1.75

    3

    Belum adanya Kepala Sekolah

    yang berasal dari Guru

    Pendidikan Agama Buddha 0.25 5 1.25

    Jumlah 1.00

    5.00

  • 93

    f. Analisis SWOT terhadap Standar Pembiayaan KKG

    PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N Pembukuan dan pencatatan keuangan

    dilakukan dengan baik yang meliputi

    pemasukan, pengeluaran dan total

    dana yang dikelola 0.48 5 2.40

    2

    Penyusunan proposal kegiatan beserta dengan anggaran biaya yang ditujukan

    kepada penyandang dana 0.52 5 2.60

    Jumlah 1.00

    5.00

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Sumber dana KKG digunakan untuk

    membiayai kegiatan social dan

    operasional yang lain 0.30 4 1.20

    2

    Pengelolaan biaya operasional dan

    kegiatan KKG bersumber dari dana

    pemerintah dan dana blokgrand 0.20 5 1.00

    3

    Belum adanya penggalian dana yang bersumber dari unit produksi,

    kerjasama masyarakat, donator,

    maupun sponsor. 0.20 4 0.80

    4 Ploting anggaran yang tidak jelas 0.30 4 1.20

    Jumlah 1.00

    4.20

  • 94

    N

    o

    EFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Menjalin kerjasama dengan

    donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian dana 0.32 4 1.28

    2

    Pemerintah (Dirjen Bimas Buddha)

    mendorong peningkatan

    kompetensi dan profesionalisme

    guru melalui KKG diantaranya

    program KKG Bermutu dan

    proposal bantuan dana blokgrand 0.48 5 2.40

    3

    Penggalian dana secara mandiri melalui iuran anggota 0.20 4 0.80

    Jumlah 1.00

    4.48

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Kurangnya partisipasi masyarakat

    dalam mendukung kegiatan KKG 0.32 5 1.60

    2

    Terbatasnya dana yang hanya mengandalkan dana dari

    pemerintah 0.40 5 2.00

    3

    Rendahnya kepedulian masyarakat

    Buddhis terhadap pendidikan 0.28 5 1.40

    Jumlah 1.00

    5.00

  • 95

    g. Analisis SWOT terhadap Standar Penjaminan Mutu

    KKG PAB

    N

    o IFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    KE

    KU

    ATA

    N

    Telah disusunnya laporan

    pertanggung jawaban setiap

    selasainya pelaksanaan kegiatan 0.35 4 1.40

    2

    Laporan kegiatan telah

    disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait khususnya pada

    pihak-pihak yang telah memberi

    dana. 0.25 5 1.25

    3

    Data-data mengenai Visi, misi,

    AD/ART, Program Kerja, dan

    Laporan Kegiatan telah terdokumentasikan. 0.40 4 1.60

    Jumlah 1.00

    4.25

    1

    KE

    LE

    MA

    HA

    N

    Belum dilaksanakannya

    pemantauan dan evaluasi untuk

    melihat keseuaian standar

    dengan pemenuhan kebutuhan anggota KKG 0.21 5 1.05

    2

    Belum adanya pemantau internal

    untuk setiap pelaksanaan

    program Kegiatan KKG PAB 0.21 4 0.84

    3

    Pedoman evaluasi hanya

    berdasarkan laporan yang

    disusun setelah pelaksanaan

    tiap-tiap program kegiatan. 0.20 3 0.60

    4

    Belum semua Output/hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG

    sesuai dengan program kerja yang

    direncanakan. 0.18 4 0.72

    5

    Belum ada hasil evaluasi yang

    dapat dijadikan sebagai bahan

    tindak lanjut dalam penyusunan kegiatan berikutnya. 0.20 4 0.80

    Jumlah 1.00

    4.01

  • 96

    N

    o

    EFAS Bobot Skor

    Bobot

    X

    Skor

    1

    PE

    LU

    AN

    G

    Pengurus menyusun rencana

    pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik 0.75 5 3.75

    2

    Menjalin kerja sama dengan

    pihak-pihak yang berkompeten

    sebagai fasilitator dalam

    melaksanakan pemantauan dan

    evaluasi 0.25 4 1.00

    Jumlah

    1.00

    4.75

    1

    AN

    CA

    MA

    N

    Kurangnya pemahaman tentang

    sistim penjaminan mutu melalui pemantauan dan evaluasi. 0.52 4 2.08

    2

    Masih rendahnya komitmen guru

    pendidikan agama Buddha

    terhadap peningkatan mutu

    pendidikan agama Buddha 0.48 4 1.92

    Jumlah

    1.00

    4.00

    3. Strategi Pengembangan Kelompok Kerja Guru

    Pendidikan Agama Buddha

    a. Strategi Pengembangan Standar Program

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB TOTAL

    KEKUATAN

    (S)

    5.00 PELUANG

    (O)

    4.67

    KELEMAHAN

    (W)

    3.08 ANCAMAN

    (T)

    2.97

    TOTAL (S-W) 1.92 TOTAL (O-T) 1.70

  • 97

    5

    4

    3

    2 SO

    (1.9, 1.7)

    1

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1

    -2

    -3

    -4

    -5

    Gambar diagram Cartesius diatas menunjukkan

    bahwa, Standar Program berada di kuadran SO (1.9;

    1.7), yang berarti KKG PAB mempunyai kekuatan yang

    lebih besar untuk mengembangkan program dengan

    memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menjamin

    PELUANG

    KEKUATAN

    ANCAMAN

    KELEMAHAN

    S-O Stretegies

    1. Penambahan program terutama yang berkenaan dengan program pengembangan dan program

    penunjang 2. Memberdayakan setiap anggota dalam penyusunan program agar dapat diketahui

    program kegiatan yang dibutuhan 3. Melakukan sosialisasi program kepada seluruh

    anggota

  • 98

    peningkatan mutu kompetensi dan profesionalisme

    guru pendidikan agama Buddha.

    Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan

    menyusun program menjadi lebih terstruktur ke dalam

    program umum, program rutin dan program

    pengembangan. Disamping itu juga dapat melakukan

    penambahan program yang bertujuan untuk

    memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan

    pendidikan, serta program penunjang. Cara yang dapat

    dilakukan adalah dengan memberdayakan setiap

    anggota dalam penyusunan program agar dapat

    diketahui program kegiatan yang dibutuhan dan

    melakukan sosialisasi program kepada seluruh

    anggota.

    b. Strategi Pengembangan Standar Organisasi

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 4.65 PELUANG (O) 4.35

    KELEMAHAN (W) 4.33 ANCAMAN (T) 4.02

    TOTAL (S-W) 0.32 TOTAL (O-T) 0.33

  • 99

    5

    4

    3

    2

    SO

    1 (0.32, 0.33)

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1

    -2

    -3

    -4

    -5

    Dari diagram Cartesius yang terbentuk

    menunjukkan bahwa, Standar Organisasi KKG PAB

    berada pada kuadran SO (0.32; 0.33), KKG PAB dapat

    mengembangkan organisasi dengan kekuatan yang ada

    dan peluang yang dimiliki agar organisasi KKG PAB

    dapat berjalan secara efektif sehingga dapat menjamin

    peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas

    anggotanya.

    KEKUATAN

    ANCAMAN

    PELUANG

    KELEMAHAN

    S-O Strategies

    1. Mengembangkan Organisasi

    yang sesuai dengan Standar

    Organisasi KKG, Struktur

    Organisasi perlu diperjelas dengan

    mencantumkan TUPOKSI masing-

    masing personil

    2. Mengoptimalkan koordinasi dan

    komunikasi antar pengurus untuk

    mengintegrasikan seluruh kegiatan

    3. Menyusun AD/ART Organisasi

    sebagai pedoman penyelenggaraan

    KKG

  • 100

    Strategi yang dapat dilakukan adalah

    mengembangkan Organisasi yang sesuai dengan

    Standar Organisasi KKG; memperjelas Struktur

    Organisasi dengan menyusun TUPOKSI masing-masing

    personil; mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi

    antar pengurus untuk mengintegrasikan seluruh

    kegiatan; menyusun AD/ART Organisasi sebagai

    pedoman penyelenggaraan KKG.

    c. Strategi Pengembangan Standar Pengelolaan

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB TOTAL KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 4.69 PELUANG (O) 4.65

    KELEMAHAN (W) 2.63 ANCAMAN (T) 3.80

    TOTAL (S-W) 2.06 TOTAL (O-T) 0.85

  • 101

    5

    4

    3

    2 SO

    1 (2.06,

    0.85)

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1

    -2

    -3

    -4

    -5

    Berdasarkan gambar Diagram Cartesuis

    menunjukkan bahwa, Standar Pengelolaan KKG PAB

    berada pada kuadran SO (2.06; 0.85). Dengan demikian

    Pengelolaan KKG PAB dapat dikembangkan dengan

    optimal berdasarkan kekuatan yang lebih besar dan

    memanfaatkan peluang yang ada untuk menjamin

    peningkatan mutu kompetensi dan profesionalitas guru

    pendidikan agama Buddha.

    PELUANG

    KEKUATAN

    ANCAMAN

    KELEMAHAN

    S-O Stretegies

    1. Perlu menyusun Kerangka

    Acuan Kegiatan (KAK) sebagai

    pedoman pelaksanaan program

    2. Perlu adanya analisis

    kebutuhan untuk memetakan

    prioritas dan rencana program

    kegiatan

    3. Mengoptimalkan peran

    anggota dalam setiap kegiatan

  • 102

    Strategi yang dapat dikembangkan adalah

    menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sebagai

    pedoman pelaksanaan program; melakukan analisis

    kebutuhan untuk memetakan prioritas dan rencana

    program kegiatan; mengoptimalkan peran anggota

    dalam setiap kegiatan.

    d. Strategi Pengembangan Standar Sarana dan

    Prasarana

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 5.00 PELUANG (O) 4.34

    KELEMAHAN (W) 3.66 ANCAMAN (T) 4.00

    TOTAL (S-W) 1.34 TOTAL (O-T) 0.34

  • 103

    5

    4

    3

    2

    SO (1.34, 0.34)

    1

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1

    -2

    -3

    -4

    -5

    Diagram Cartesius diatas menunjukkan, bahwa

    Standar Sarana dan Prasarana terletak pada kuadran

    SO (1.34; 0.34), KKG PAB dapat mengembangkan

    Standar Sarana dan prasarana dengan dukungan

    kekuatan yang lebih besar serta peluang dapat

    dimanfaatkan untuk menunjang peningkatan mutu

    PELUANG

    KEKUATAN

    ANCAMAN

    KELEMAHAN

    S-O Strategies

    1. Menjalin kerjasama

    dengan Perguruan Tinggi

    Agama Buddha dan Yayasan

    pengelola Vihara untuk

    menunjang sarana prasarana

    berupa media pembelajaran,

    perpustakaan, maupun

    laboratorium microteaching

    2. Memanfaatkan secara

    maksimal teknologi informasi

    dan komunikasi bagi anggota

    KKG

  • 104

    kompetensi dan profesionalitas guru pendidikan agama

    Buddha.

    Strategi yang dapat diterapkan adalah menjalin

    kerjasama dengan Perguruan Tinggi Agama Buddha

    dan Yayasan pengelola Vihara untuk menunjang

    sarana prasarana berupa media pembelajaran,

    perpustakaan, maupun laboratorium microteaching;

    memanfaatkan secara maksimal teknologi informasi

    dan komunikasi bagi anggota KKG dengan cara

    melakukan pelatihan tentang media pembelajaran yang

    berbasis teknologi informasi, misalnya presentasi

    materi melalui power point.

    e. Strategi Pengembangan Standar Sumber Daya

    Manusia

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 4.34 PELUANG (O) 4.40

    KELEMAHAN (W) 3.80 ANCAMAN (T) 5.00

    TOTAL (S-W) 0.54 TOTAL (O-T) -0.60

  • 105

    5

    4

    3

    2

    1

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1 ST

    (0.54; -0.60

    -2

    -3

    -4

    -5

    Pada diagram Cartesius diatas, Standar Sumber

    Daya Manusia KKG PAB berada pada kuadran ST

    (0.54; -0.60), ini berarti pemgembangan Sumber Daya

    Manusia KKG PAB bisa dilakukan dengan

    mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dan

    mempertimbangkan ancaman yang dihadapi.

    PELUANG

    KEKUATAN

    S-T Strategies

    1. KKG perlu menjalin kerja

    sama dengan Dinas

    Kependidikan maupun

    Kemenag untuk pengadaan

    SDM

    2. KKG perlu Menjalin

    kerjasama dengan PTAB dalam

    penyediaan SDM

    3. Mengoptimalkan guru-guru

    pemandu yang ada dari

    anggota KKG untuk menjadi

    nara sumber

    ANCAMAN

    KELEMAHAN

  • 106

    Strategi yang dapat dilakukan adalah menjalin

    kerja sama dengan Dinas Kependidikan maupun

    Kemenag untuk pengadaan SDM; menjalin kerjasama

    dengan PTAB dalam penyediaan SDM; mengoptimalkan

    guru-guru pemandu yang ada dari anggota KKG untuk

    menjadi nara sumber.

    f. Strategi Pengembangan Standar Pembiayaan

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 5.00 PELUANG (O) 4.48

    KELEMAHAN (W) 4.20 ANCAMAN (T) 5.00

    TOTAL (S-W) 0.80 TOTAL (O-T) -0.52

  • 107

    4

    3

    2

    1

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    ST

    -1 (0.80; - 0.52)

    -2

    -3

    -4

    Pada diagram Cartesius diatas menggambarkan,

    bahwa Standar Pembiayaan KKG PAB berada pada

    kuadran ST (0.80; -0.52), ini berarti pengembangan

    manajeman keuangan KKG PAB dapat dilakukan

    melalui optimalisasi kekuatan yang ada dengan

    mempertimbangkan ancaman yang dihadapi.

    Strategi yang dapat dilakukan adalah

    Menentukan skala prioritas dalam penganggaran

    berdasarkan anlisis kebutuhan; Menjalin kerjasama

    dengan donatur, lembaga, yayasan untuk penggalian

    KEKUATAN

    ANCAMAN

    KELEMAHAN

    PELUANG

    S-T Strategies

    1. Menentukan skala

    prioritas dalam

    penganggaran berdasarkan

    anlisis kebutuhan

    2. Menjalin kerjasama

    dengan donatur, lembaga,

    yayasan untuk penggalian

    dana disamping Penggalian

    dana secara mandiri

    melalui iuran anggota

  • 108

    dana; disamping Penggalian dana secara mandiri

    melalui iuran anggota.

    g. Strategi Pengembangan Standar Penjaminan Mutu

    IFAS EFAS

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KATEGORI SUB

    TOTAL

    KEKUATAN (S) 4.25 PELUANG (O) 4.75

    KELEMAHAN (W) 4.01 ANCAMAN (T) 4.00

    TOTAL (S-W) 0.24 TOTAL (O-T) 0.75

    5

    4

    3

    2

    SO

    1 (0.24;0.75)

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -1

    -2

    -3

    -4

    -5

    PELUANG

    KELEMAHAN

    ANCAMAN

    KEKUATAN

    SO Strategies

    1. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang jelas, rinci, dan realistik sebagai pedoman

    dalam melakukan pemantauan dan evaluasi internal

    2. Menjalin kerja sama dengan

    pihak-pihak yang berkompeten sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan

    dan evaluasi

  • 109

    Gambar diagram Cartesius menunjukkan bahwa

    Standar Penjaminan Mutu KKG PAB berada pada

    kuadran SO (0.24; 0.75), KKG PAB memiliki kekuatan

    untuk melakukan pengembangan Standar Penjaminan

    Mutu dengan memanfaatkan peluang yang lebih besar,

    sehingga jaminan mutu tentang kompetensi dan

    profesionalitas guru pendidikan agama Buddha di KKG

    PAB dapat dipertanggung jawabkan.

    Strategi yang dapat dikembangkan adalah

    menyusun rencana pemantauan dan evaluasi yang

    jelas, rinci, dan realistik sebagai pedoman dalam

    melakukan pemantauan dan evaluasi internal; menjalin

    kerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten

    sebagai fasilitator dalam melaksanakan pemantauan

    dan evaluasi, misalnya dengan perguruan tinggi agama

    Buddha.

    D. Pengembangan Model KKG PAB

    Berdasarkan hasil FGD (Focus Group Discussion)

    dengan guru-guru pendidikan agama Buddha yang

    menjadi anggota KKG pada tanggal 20 November 2012

    di SD Negeri Kenteng 02, Kecamatan Susukan

    diperoleh hasil kesepakatan, bahwa pengembangan

    KKG PAB untuk menjamin peningkatan kompetensi

  • 110

    dan profesionalitas guru pendidikan agama Buddha di

    Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

    Tabel IV.4.

    Hasil FGD

    Harapan

    dan Tujuan

    Strategi yang

    Dipilih

    Acuan Standar Indikator

    Ketercapaian

    Adanya

    Jaminan Mutu

    tentang

    Peningkata

    n

    Kompetensi dan

    Profesionalit

    as Guru

    Pendidikan

    Agama

    Buddha melalui

    Kegiatan

    KKG PAB

    a)

    mengoptimalkan kekuatan

    sumber daya

    yang ada

    yang dimiliki

    oleh KKG PAB untuk

    mengatasi

    kelemahan

    serta

    memanfaatka

    n peluang guna

    mengantisipa

    si ancaman

    yang

    dihadapi.

    b) menambah program-

    program

    penunjang

    yang

    bertujuan memberikan

    wawasan

    kepada guru

    agama

    Buddha

    tentang kebijakan

    pendidikan.

    c)

    memanfaatka

    n secara maksimal

    teknologi

    Keputusan

    Dirjen Dikdasmen No.

    079/C/Kep./I/1

    993, tentang

    Pedoman

    Pelaksanaan Sistem

    Pembinaan

    Profesional

    Guru, bahwa

    strategi

    pembinaan dan peningkatan

    profesional guru

    sekolah dasar

    adalah melalui

    pembentukan

    gugus sekolah, di antaranya

    melalui

    kelompok kerja

    guru (KKG).

    Penyelenggaraan kegiatan dan

    pengembangan

    KKG mengacu

    pada Standar

    Pengembangan

    KKG yang dikeluarkan oleh

    Direktorat

    Profesi Pendidik

    Dirjen

    Peningkatan Mutu Pendidik

    dan Tenaga

    a)

    Peningkatan

    kompetensi

    dan

    profesionali

    tas guru PAB

    b)

    Meningkat

    nya

    kualitas

    layanan PBM

    pendidikan

    agama

    Buddha

    c)

    Bertambah

    nya

    keyakinan

    dan Meningkat

    nya

    motivasi

    belajar

    peserta

    didik terhadap

    agama

    Buddha.

  • 111

    informasi dan

    komunikasi

    bagi anggota

    KKG dengan cara

    melakukan

    pelatihan

    tentang

    media

    pembelajaran yang berbasis

    teknologi

    informasi,

    misalnya

    presentasi materi

    melalui

    power point.

    Kependidikan

    Departemen

    Pendidikan

    Nasional (Ditjen PMPTK 2008)

    yaitu;

    a) Standar

    Program;

    b) Standar

    Organisasi; c) Standar

    Pengelolaan;

    d) Standar SDM;

    e) Standar

    Sarana dan Prasarana;

    f) Standar

    Pembiayaan;

    g) Standar

    Penjaminan

    Mutu.

    Sumber: Diolah dari informasi dan pendapat hasil FGD

    Dengan berdasarkan kesepakatan itu pula, maka

    model pengembangan Standar KKG PAB Kabupaten

    Semarang dapat digambarkan sebagai berikut:

  • 112

    Gambar IV.2

    Model Akhir Pengembangan KKG PAB KAB. Semarang

    Eksternal

    Exchange

    Perubahan

    Paradigma

    Pendidikan

    Internal Exchange

    Guru Pendidikan

    Agama Buddha

    Perubahan

    Karakteristik

    Organisasi

    KKG PAB

    Ijin Operasional

    Program

    Kepengurusan

    Sarana dan

    Prasarana

    Nara

    Sumber

    Pembiayaan

    Laporan

    Pertanggung

    Jawaban

    OUTPUT Peningkatan Kompetensi

    dan Profesionalit

    as Guru

    INPUT

    STANDAR

    PENGEMBANGAN

    KKG

    1. Program

    2. Organisasi

    3. Pengelolaan

    4. Sarpras

    5. SDM

    6. Pembiayaan

    7. Jaminan

    Mutu

    STANDAR PENGEMBANGAN

    KKG PAB KABUPATEN

    SEMARANG

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    2

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    7

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    5

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    6

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    4

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    3

    S

    t

    a

    n

    d

    a

    r

    1

    Feed back

    PROCESS

    KKG

    Bermutu

    Pengembangan KKG

    berdasarkan Standar

  • 113

    Keterangan:

    : Alur pengembangan KKG

    : Standar KKG PAB Kab. Semarang

    : Standar Pengembangan KKG

    : Pengembangan KKG PAB disesuaikan Standar

    KKG

    : Garis Koordinasi

    Penjelasan Gambar:

    1. Organisasi mengalami perubahan akibat adanya

    factor eksternal, yaitu perubahan paradigma

    pendidikan dari model sistem industri "teacher

    centered/tradisional" yang berpusat pada guru

    untuk mendidik anak-anak, ke sistem pembelajaran

    yang berpusat pada siswa, sistem pembelajaran yang

    berbasis pada pemecahan masalah, dan sistem

    pembelajaran yang berbasis pada pemahaman dan

    factor internal yaitu guru sebagai agen perubahan

    (agent of change) dalam pengembangan

    profesionalitas.

    2. Dengan sumber daya yang dimiliki KKG PAB

    kabupaten Semarang berusaha menjalankan

    program-program kegiatan dalam melayani

    anggotanya melalui strategi pengembangan

    berdasarkan Standar yang dimiliki (Ijin Operasional,

  • 114

    Program, Kepengurusan, Sarana dan Prasarana,

    Nara Sumber, Pembiayaan, dan Laporan

    Pertanggungjawaban) guna meningkatkan

    kompetensi dan profesionalisme Guru Pendidikan

    Agama Buddha.

    4. Standar pengembangan KKG PAB diukur

    berdasarkan Instrumen Kesesuaian Standar

    Pengembangan KKG (Standar Organisasi, Standar

    Program, Standar Pengelolaan, Standar Sarana dan

    Prasarana, Standar Sumber Daya Manusia, Standar

    Pembiayaan, Standar Penjaminan Mutu) mengacu

    pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan

    oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan

    Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 untuk

    menjamin adanya mutu peningkatan kompetensi dan

    profesionalitas guru pendidikan agama Buddha.

    Apabila standar pengembangan KKG PAB belum

    sesuai dengan Standar Pengembangan KKG hal ini

    akan memungkinkan terkendalanya pencapaian

    jaminan mutu peningkatan kompetensi dan

    profesioanalitas guru pendidikan agama Buddha.

    5. Untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa

    peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru

    pendidikan agama Buddha, maka srtategi

  • 115

    pengembangan KKG PAB harus disesuaikan dengan

    Standar Pengembangan KKG dengan menggunakan

    analisis SWOT. Dari hasil analisis, kemudian

    diurutkan berdasarkan jumlah luas dari masing-

    masing standar pengembangan KKG mulai dari yang

    terkecil sampai yang terbesar sebagai berikut: (a)

    Standar Organisasi berada pada kuadran SO (0.32;

    0.33) luas 0.10; (b) Standar Penjaminan Mutu berada

    pada kuadran SO (0.24; 0.75) luas 0.18; (c) Standar

    Sumber Daya Manusia berada pada kuadran ST

    (0.54; -0.60) luas 0.32; (d) Standar Pembiayaan

    berada pada kuadran ST (0.80; -0.52) luas 0.42; (e)

    Standar Sarana dan Prasarana terletak pada

    kuadran SO (1.34; 0.34) luas 0.45; (f) Standar

    Pengelolaan berada pada kuadran SO (2.06; 0.85)

    luas 1.75; (g) Standar Program berada di kuadran SO

    (1.9; 1.7) luas 3.23. Berdasarkan analisis SWOT yang

    diperoleh, pengembangan standar organisasi KKG

    PAB harus disesuaikan terlebih dahulu dengan

    standar pengembangan KKG, karena luasan yang

    terbentuk menunjukkan angka yang paling kecil

    (0.10). Besarnya kekuatan (0.32) lebih kecil

    dibanding dengan peluang yang ada (0.33).

    Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian pada

    pengembangan standar penjaminan mutu, pada

  • 116

    pengembangan standar penjaminan mutu KKG PAB

    memiliki kekuatan yang lebih kecil (0.24)

    dibandingkan dengan peluang (0.75). Langkah

    selanjutnya adalah melakukan pembenahan

    penyesuaian pengembangan standar sumber daya

    manusia. KKG memiliki kekuatan yang lebih kecil

    (0.54) dibanding ancaman yang harus dihadapi

    (0.60). Berikutnya secara berurutan pengembangan

    standar yang harus dibenahi adalah standar

    pembiayaan yang memiliki kekuatan yang lebih besar

    (0.80) bila dibandingkan dengan ancaman (0.52).

    Pembenahan berikutnya adalah pengembangan

    standar sarana dan prasarana, dilanjutkan

    pembenahan pengembangan standar pengelolaan,

    terakhir adalah pembenahan pemngembangan

    standar program.

    6. Melalui pembenahan dan penyesuaian standar

    pengembangan KKG PAB Kabupaten Semarang

    dengan Standar Pengembangan KKG diharapkan

    akan tercapai penjaminan mutu berupa peningkatan

    kompetensi dan profesionalitas guru-guru

    pendidikan agama Buddha di Kabupaten Semarang

    melalui pelaksanaan program kegiatan KKG PAB

    Kabupaten Semarang.